Post on 07-Jul-2018
8/19/2019 Yang Harus Di Baca
1/15
Manifestasi Klinis
Timbulnya manifestasi klinis anemia pada seseorang bervariasi bergantung pada
keparahan dan kecepatan terjadinya anemia. Manifestasi klinis dapat timbul ringan
bahkan hingga berat. Menifestasi ringan dapat timbul pada kondisi anemia yang terjadi
perlahan karena sistem homeostatik tubuh dapat menyesuaikan dengan berkurangnya
pasokan oksigen ke jaringan.
Sedangkan bila ada perdarahan akut dan masif dapat menimbulkan menifestasi klinis
yang berat terkait berkurangnya cairan intraseluler dan ekstraseluler. Maka dari itu,
manifestasi klinis anemia timbul akibat pasokan oksigen berkurang ke jaringan serta
terjadinya hipovolemia pada perdarahan akut dan masif.
Salah satu tanda yang paling sering dikaitkan dengan anemia adalah pucat. Ini
umumnya diakibatkan oleh berkurangnya volume darah, berkurangnya hemoglobin dan
vasokonstriksi untuk memperbesar pengiriman O2 ke organorgan vital. !arena faktor
faktor seperti pigmentasi kulit, suhu dan distribusi kapiler mempengaruhi "arna kulit,
maka "arna kulit bukan merupakan indeks pucat yang dapat diandalkan. #arna kuku,
telapak tangan dan membran mukosa mulut serta konjungtiva dapat digunakan lebih
baik guna menilai kepucatan.
$ada umumnya anemia yang terjadi diakibatkan defisiensi nutrisi seperti defisiensi
%e, asam folat dan vitamin &'2.
3.2 (nemia )efisiensi &esi *%e+
Definisi
(nemia defisiensi fe adalah anemia yang timbul akibat berkurangnya penyediaan besi
untuk eritropoesis, karena cadangan besi kosong *depleted iron store+ yang pada akhirnya
mengakibatkan pembentukan hemoglobin berkurang. )itandai dengan anemia hipokromik mikrositer dan hasil laboratorium yang menunjukkan cadangan besi kosong. Menurut WHO
dikatakan anemia bila $ada orang de"asa -b '2,/ g0dl
8/19/2019 Yang Harus Di Baca
2/15
!ebutuhan %e dalam makanan sekitar 21 mg sehari, dari jumlah ini hanya kirakira 2 mg
yang diserap. umlah total %e dalam tubuh berkisar 23 gram. !irakira /1 mg0!gbb pada pria
dan 4/ mg0!gbb pada "anita.
Epidemiologi
(nemia defisiensi fe merupakan anemia yang paling sering dijumpai baik diklinik maupun
masyarakat. )ari berbagai data yang dikumpulkan, didapatkan gambaran revalensi anemia
defisiensi fe seperti pada tabel
(frika (merika latin Indonesia
5aki laki de"asa 67 47 '6/17
#anita tidak hamil 217 '82'7 2/397
#anita hamil 617 4:367 36:27
Tabel '. ;pidemiologi (nemia defisiensi besi
Etiologi
• $erdarahan kronik misalnya ri"ayat perdarahan saluran cerna sebelumnya.
)i Indonesia paling banyak disebabkan oleh infestasi cacing tambang *ankilostomiasis+.
8/19/2019 Yang Harus Di Baca
3/15
• $ada "anita karena perdarahan menstruasi dan kehamilan
• !ebutuhan yang meningkat pada kehamilan, laktasi
•
(bsorpsi yang menurun
• -emoglobinuria
• $enyimpanan besi yang berkurang seperti pada hemosiderosis paru
ZAT BESI (Fe)
>at besi terdapat pada seluruh sel tubuh kirakira 31/1 mg0kilogram berat badan.
-ampir seluruhnya dalam bentuk ikatan kompleks dengan protein. Ikatan ini kuat dalam bentuk
organik, yaitu sebagai ikatan non ion dan lebih lemah dalam bentuk anorganik, yaitu sebagai
ikatan ion. &esi mudah mengalami oksidasi atau reduksi. !irakira 81 7 dari %e yang terdapat
dalam tubuh merupakan %e fungsional atau esensial, dan 41 7 merupakan %e yang nonesensial.
%e esensial ini terdapat pada
'. -emoglobin 66 7
2. Mioglobin 4 7
4. ;n?imtertentu yang berfungsidalam transfer elektronmisalnyasitokromoksidase,
suksinildehidrogenasedan@antinoksidasesebanyak 1,/73. $adatransferin 1,' 7.
&esi nonesensial terdapat sebagai cadangan dalam bentuk feritin dan hemosiderin sebanyak 2/
7, dan pada parenkim jaringan kirakira / 7.
Makanan sumber ?at besi yang paling baik berupa hemeiron adalah hati, jantung dan
kuning telur. umlahnya lebih sedikit terdapat pada daging, ayam dan ikan. Sedangkan nonheme
iron banyak terdapat pada kacangkacangan, sayuran hijau, buahbuahan dan sereal. Susu dan
produk susu mengandung ?at besi sangat rendah. -emeiron menyumbang hanya '2 mg ?at besi
per hari pada diet orang (merika. Sedangkan nonhemeiron merupakan sumber utama ?at besi.
Zat Besi Dalam Tubuh
>at besi dalam tubuh terdiri dari dua bagian, yaitu yang fungsional dan yang reserve
*simpanan+. >at besi yang fungsional sebagian besar dalam bentuk -emoglobin *-b+, sebagian
8/19/2019 Yang Harus Di Baca
4/15
kecil dalam bentuk myoglobin, dan jumlah yang sangat kecil tetapi vital adalah hem en?im dan
non hem en?im.
>at besi yang ada dalam bentuk reserve tidak mempunyai fungsi fisiologi selain daripada
sebagai buffer yaitu menyediakan ?at besi kalau dibutuhkan untuk kompartmen fungsional.
(pabila ?at besi cukup dalam bentuk simpanan, maka kebutuhan kan eritropoiesis *pembentukan
sel darah merah+ dalam sumsum tulang akan selalu terpenuhi. )alam keadaan normal, jumlah ?at
besi dalam bentuk reserve ini adalah kurang lebih seperempat dari total ?at besi yang ada dalam
tubuh. >at besi yang disimpan sebagai reserve ini, berbentuk feritin dan hemosiderin, terdapat
dalam hati, limpa, dan sumsum tulang. $ada keadaan tubuh memerlukan ?at besi dalam jumlah
banyak,misalnya pada anak yang sedang tumbuh *balita+, "anita menstruasi dan "anita hamil,
jumlah reserve biasanya rendah. A3B
Metabolisme Zat Besi
&esi memegang peranan penting dalam berbagai proses metabolisme, dan rerata tubuh
mengandung 4/ gr besi, dimana dua pertiga dalam -bO2. &ayi baru lahir cukup bulan
ditubuhnya mengandung besi sekitar '91 mg tetapi harus memperbanyak sel darah merahnya
dalam '2 bulan a"al * bayi berat badan lahir rendah perlu lebih untuk memperbanyak sel darah
merahnya+. )i barat, normalnya mengkonsumsi '/ mg ?at besi perhari, /'1 7 diserap *'mg+,
terutama di duodenum dan jejunum pro@imal, dimana kondisi keasamannya membantu
penyerapan besi dalam bentuk ferron. (da 2 cara penyerapan besi dalam usus yang pertama
adalah penyerapan dalam bentuk non heme *sekitar :17 berasal dari makanan yaitu cereal dan
sayursayuran+, yaitu besinya harus diubah dulu menjadi bentuk yang diserap, sedangkan yang
kedua bentuk heme *sekitar '1 7 dalam bentuk makanan yaitu dari he"an+ besinya dapat
langsung diserap tanpa memperhatikan cadangan besi dalam tubuh, asam lambung ataupun ?at
makanan yang dikonsumsi. Tubuh memiliki kapasitas untuk meningkatkan penyerapan besi saat
kebutuhan meningkat, misal saat hamil, menyusui, percepatan pertumbuhan, dan kekurangan
besi.4.9
8/19/2019 Yang Harus Di Baca
5/15
8/19/2019 Yang Harus Di Baca
6/15
diduga. !irakira '1'/7 besi terdapat pada serat otot* mioglobin, 1,3 gram+ dan jaringan
lainnya *en?im dan sitokrom+. &esi di simpan di sel parenkim hati *' gram+ dan makrofag
C;S.4,:,'1,''
8/19/2019 Yang Harus Di Baca
7/15
untuk sintesis hemoglobin dari transferrin plasma atau dari daur ulang eritrosit tua oleh
makrofag di sum sum tulang, limpa dan hati. &esi yang diperlukan untuk pembentukan
hemoglobin disimpan di makrofag sebagai ferritin, yang mana dioksidasi se"aktu"aktu
menjadi hemosiderin.:
(bsorbsi besi akan meningkat saat kekurangan besi dan peningkatan eritopoiesis, dan
menurun saat inflamasi dan kelebihan besi, dimediasi oleh regulator homeostasis besi, hepcidin,
yang memblokir pengeluaran besi dari enterosit dan makrofag. $enyerapan besi non heme akan
dihambat oleh konsumsi terusmenerus phytates *sereal dan polongpolongan+, tannis *dalam
teh+ dan kalsium.9
)i dalam sumsum tulang sebagian besi dilepaskan ke dalam eritrosit *retikulosit+ yang
selanjutnya bersenya"a dengan porfirin membentuk heme dan persenya"aan globulin dengan
heme membentuk hemoglobin. Setelah eritrosit berumur F '21 hari fungsinya kemudian
menurun dan selanjutnya dihancurkan didalam sel retikuloendotelial. -emoglobin mengalami
proses degradasi menjadi biliverdin dan besi. Selanjutnya biliverdin akan direduksi menjadi
bilirubin, sedangkan besi akan masuk ke dalam plasma dan mengikuti siklus seperti diatas atau
akan tetap disimpan sebagai cadangan tergantung aktivitas eritropoisis. 4,:,'1,''
&esi heme di dalam lambung dipisahkan dari proteinnya oleh asam lambung dan en?im
proteosa. !emudian besi heme mengalami oksidasi menjadi hemin yang akan masuk ke dalam
sel mukosa usus secara utuh, kemudian akan dipecah oleh en?im hemeoksigenase menjadi ion
feri bebas dan porfirin. Selanjutnya ion feri bebas ini akan mengalami siklus seperti di atas.4
Senya"a besi yang diketahui berfungsi metabolik berjumlah sekitar 81:17 dari total
besi dalam tubuh, tergantung pada umur. !ebanyakan dari sisanya, '1417 berada dalam
senya"a simpanan besi, feritin dan hemosiderin, terletak terutama dalam hati, limpa dan sumsum
tulang. -ampir semua senya"a besi dalam tubuh terus menerus dipecah dan digantiG besi yang
dilepas dari pemecahan hemoglobin dan protein besi lain cukup digunakan untuk mengganti
senya"a ini melalui sintesis baru. Sangat sedikit besi yang hilang dari tubuh. $ada orang de"asa,
asimilasi besi diperlukan hanya dalam jumlah yang sama dengan kehilangan besi untuk
mencegah defisiensi besi. $ada anak, tambahan besi diperlukan untuk pertumbuhan tubuh.4,:
Zat Besi Dalam Makanan
Sumber besi dalam makanan terbagi ke dalam 2 bentuk
8/19/2019 Yang Harus Di Baca
8/15
'. &esi heme, terdapat dalam daging dan ikan. Tingkat absorpsinya tinggi *2/7 dari !andungan
besinya dapat diserap+ karena tidak terpengaruh oleh faktor penghambat.2. &esi nonheme, berasal dari tumbuhtumbuhan. Tingkat absorpsi rendah *hanya '27 dari
kandungan besinya yang dapat diserap+. Mekanisme absorpsinya sangat rumit dan belum
sepenuhnya dimengerti. (bsorpsi sangat dipengaruhi oleh adanya faktor pemacu absorpsi *meat
factors, vitamin E+ dan faktor penghambat *serat, phytat, tanat+.
$roses absorbsi besi dibagi menjadi tiga fase, yaitu
a.Fase Lminal
&esi dalam makanan terdapat dalam dua bentuk, yaitu besi heme dan besi nonheme.
&esi heme terdapat dalam daging dan ikan, tingkat absorbsi dan bioavailabilitasnya
tinggi. &esi nonheme berasal dari sumber nabati, tingkat absorbsi dan bioavailabilitasnya
rendah. &esi dalam makanan diolah di lambung *dilepaskan dari ikatannya dengan
senya"a lain+ karena pengaruh asam lambung. !emudian terjadi reduksi dari besi bentuk
feri *%e4D+ ke fero *%e2D+ yang dapat diserap di duodenum.
!.Fase M"osal
$enyerapan besi terjadi terutama melalui mukosa duodenum dan jejunum proksimal.
$enyerapan terjadi secara aktif melalui proses yang sangat kompleks dan terkendali. &esi
heme dipertahankan dalam keadaan terlarut oleh pengaruh asam lambung. $ada brush
border dari sel absorptif *teletak pada puncak vili usus, disebut sebagai apical cell+, besi
feri direduksi menjadi besi fero oleh en?im ferireduktase *
8/19/2019 Yang Harus Di Baca
9/15
Gambar 2.2.
Absorbsi Besi diUsus Halus (sumber:
Andrews, N.C.,
2005.
Understanding Heme Transort. N !ngl " #ed$ 2%: 250&')
&esar kecilnya besi yang ditahan dalam enterosit atau diloloskan ke basolateral
diatur oleh set pointJ yang sudah diatur saat enterosit berada pada dasar kripta *
8/19/2019 Yang Harus Di Baca
10/15
Gambar 2.%. *egulasi Absorbsi Besi (sumber: Andrews, N.C., +. isorders o- ron
#etabolism. N !ngl " #ed$ 2/: +&/'5).
#. Fase Ko$po$eal
&esi setelah diserap mele"ati bagian basal epitel usus, memasuki kapiler usus.
!emudian dalam darah diikat oleh apotransferin menjadi transferin. Satu molekul
transferin dapat mengikat maksimal dua molekul besi. &esi yang terikat pada
transferin *%e2Tf+ akan berikatan dengan reseptor transferin *transferin receptor K
Tfr+ yang terdapat pada permukaan sel, terutama sel normoblas *
8/19/2019 Yang Harus Di Baca
11/15
transferin mengalami siklus kembali ke permukaan sel dan dapat dipergunakan
kembali.
8/19/2019 Yang Harus Di Baca
12/15
&esi, yang didapatkan dari makanan, memiliki nilai Cecommended )ietary(llo"ance
*C)(+ '1 mg untuk pria de"asa dan "anita pascamenopause, serta '/ mg untuk "anita
pramenopause.&esi dalam daging berada dalam bentuk hem, yang mudah diserap. &esi nonhem
dalam tumbuhan tidak mudah diserap, sebagian karena tumbuhan seringkali mengandung
oksalat, fitat, tannin, dan senya"a fenolik lain yang membentuk kelat atau presipitat dengan besi
yang tidak dapat larut, sehingga mencegah penyerapannya.
)i pihak lain, vitamin E *asam askorbat+ meningkatkan penyerapan besi nonhem dari
saluran cerna. $enyerapan besi juga meningkat pada "aktu dibutuhkan dengan mekanisme yang
belum diketahui. &esi diserap dalam bentuk fero *%e2D+ .!arena bersifat toksik, di dalam tubuh
besi bebas biasanya terikat ke protein . &esi diangkut di dalam darah *sebagai %e 4D + oleh
protein, apotransferin.&esi membentuk kompleks dengan apotransferin menjadi transferin. &esi
dioksidasi dari %e 2D menjadi %e 4D oleh feroksidase yang dikenal sebagai seruloplasmin
*en?im yang mengandung tembaga+. Tingkat saturasi transferin oleh besi biasanya hanya
sepertiga. !apasitas total darah mengikat besi, yang terutama disebabkan oleh kandungan
transferinnya, adalah sekitar 411 g0d5. $enyimpanan besi terjadi di sebagian besar sel tetapiterutama di hati, limpa, dan sumsum tulang. )alam selsel ini, protein penyimpan, apoferitin,
membentuk kompleks dengan besi *%e 4D+ yang dikenal sebagai feritin. )alam keadaan normal,
hanya terdapat sedikit feritin di dalam darah. Lamun, jumlah ini meningkat seiring dengan
peningkatan simpanan besi. )engan demikian, jumlah feritin di dalam darah adalah indicator
paling peka mengenai jumlah besi yang tersimpan di dalam tubuh.&esi dapat diambil dari
8/19/2019 Yang Harus Di Baca
13/15
simpanan feritin, diangkut dalam darah sebagai transferin, dan disera oleh sel yang memerlukan
besi melalui proses endositosis yang diperatarai oleh resptor *misalnya oleh retikulosit yang
sedang membentuk hemoglobin+. (pabila terjadi penyerapan besi berlebihan dari makanan,
kelebihan tersebut disimpan sebagai hemosiderin, suatu bentuk feritin yang membentuk
kompleks dengan besi tambahan yang tidak mudah dimobilisasi segera.
Penyerapan Zat Besi
absorbsi ?at besi dipengaruhi oleh banyak faktor yaitu 4
• !ebutuhan tubuh akan besi, tubuh akan menyerap sebanyak yang dibutuhkan. &ila besi
simpanan berkurang, maka penyerapan besi akan meningkat.
• Cendahnya asam klorida pada lambung *kondisi basa+ dapat menurunkan penyerapan
(sam klorida akan mereduksi %e4D menjadi %e2D yang lebih mudah diserap oleh mukosa
usus.
• (danya vitamin E gugus S- *sulfidril+ dan asam amino sulfur dapat meningkatkan
bsorbsi karena dapat mereduksi besi dalam bentuk ferri menjadi ferro. itamin E dapat
meningkatkan absorbsi besi dari makanan melalui pembentukan kompleks ferro askorbat.
!ombinasi 211 mg asam askorbat dengan garam besi dapat meningkatkan penyerapan
besi sebesar 2/ N /1 persen.
•
!elebihan fosfat di dalam usus dapat menyebabkan terbentukny kompleks besi fosfatyang tidak dapat diserap.
• (danya fitat juga akan menurunkan ketersediaan %e
• $rotein he"ani dapat meningkatkan penyerapan %e
• %ungsi usus yang terganggu, misalnya diare dapat menurunkan penyerapan %e.
• $enyakit infeksi juga dapat menurunkan penyerapan %e
>at besi diserap di dalam duodenum dan jejunum bagian atas melalui proses yang
kompleks. $roses ini meliputi tahap N tahap utama sebagai berikut 2,/
a. &esi yang terdapat di dalam bahan pangan, baik dalam bentuk %e4D atau %e2D mula N mula
mengalami proses pencernaan.
b. )i dalam lambung %e4D larut dalam asam lambung, kemudian diikat oleh gastroferin dan
8/19/2019 Yang Harus Di Baca
14/15
direduksi menjadi %e2D
c. )i dalam usus %e2D dioksidasi menjadi %;4D. %e4D selanjutnya berikatan dengan apoferitin yang
kemudian ditransformasi menjadi feritin, membebaskan %e2D ke dalam plasma darah.
d. )i dalam plasma, %e2D dioksidasi menjadi %e4D dan berikatan dengan transferitin Transferitin
mengangkut %e2D ke dalam sumsum tulang untuk bergabung membentuk hemoglobin. &esi
dalam plasma ada dalam keseimbangan.
e. Transferin mengangkut %e2D ke dalam tempat penyimpanan besi di dalam tubuh *hati, sumsum,
tulang, limpa, system retikuloendotelial+, kemudian dioksidase menjadi %e 4D ini bergabung
dengan apoferitin membentuk ferritin yang kemudian disimpan, besi yang terdapat pada
plasma seimbang dengan bentuk yang disimpan.
)efisiensi ?at besi merupakan hasil akhir keseimbangan negatif ?at besi yang telah
berlangsung lama. Terdapat tiga stadium defisiensi ?at besi, yaitu 8
'+ )eplesi besi *iron depleted state+
Terjadi penurunan cadangan besi tubuh, tetapi penyediaan untuk eritropoiesis belum
terganggu. $ada fase ini terjadi penurunan serum feritin, peningkatan absorpsi besi
dari usus, dan pengecatan besi pada apus sumsum tulang berkurang.
2+ Iron deficient erythropoiesis
Eadangan %e dalam tubuh kosong, tetap belum menyebabkan anemia secara
laboratorik karena untuk mencukupi kebutuhan terhadap besi, sumsum tulang
melakukan mekanisme mengurangi sitoplasmanya sehingga normoblas yang
terbentuk menjadi tercabikcabik, bahkan ditemukan normoblas yang tidak memiliki
sitoplasma *naked nuclei+. Selain itu, kelainan pertama yang dapat dijumpai adalah
peningkatan kadar free protoporfirin dalam eritrosit, saturasi transferin menurun,
total iron binding capacity *TI&E+ meningkat. $arameter lain yang sangat spesifik
adalah peningkatan reseptor transferin dalam serum.
4+ (nemia defisiensi besi
&ila besi terus berkurang, eritropoiesis akan semakin terganggu, sehingga kadar
hemoglobin menurun diikuti penurunan jumlah eritrosit. (kibatnya terjadi anemia
8/19/2019 Yang Harus Di Baca
15/15
hipokrom mikrositer. $ada saat ini, terjadi pula kekurangan besi di epitel, kuku, dan
beberapa en?im sehingga menimbulkan berbagai gejala.8
Manifestasi Klinis
'.