Post on 26-Jun-2015
WAWANCARA PSIKIATRI
Dr. SURILENA, SpKJBagian Ilmu Kedokteran Jiwa & Perilaku
FKUAJ2008
Hubungan Dokter - Pasien
• Jembatan : CARE dimensi afektif pasien
•C = Comfort (nyaman)
•A = Acceptance
•R = Responsivenness
•E = Empaty
Comfort (nyaman)
• Dokter merasa nyaman / tidak enggan bahas masalah melibatkan emosi (kematian, seksualitas, perkawinan, berita buruk)
• Apabila Dokter enggan Tergambar : kata, intonasi, bahasa tubuh pasien merasa dokter tidak bersedia membahas pasien menutup diri / tidak bebas mengemukakan
• Kelelahan (mengatuk & kehilangan minat)• Punya masalah pribadi• Menderita gangguan jiwa• Terlalu nyakin / percaya diri• Punya kepentingan ganda (bisnis)
Acceptance (Penerimaan)
• Perilaku pasien jangan sampai pengaruhi hubungan Dokter – pasien
• Dokter harus hargai privasi pasien, pahami perilaku pasien (berhak tidak setuju)
• Amat penting untuk bangun komunikasi
– Penampilan pasien kurang nyaman : Gangren bau tidak enak Remaja Funky (anting-anting dilidah, hidung)
– Kecanduan alkohol / narkoba (intoksikasi, Withdrawal, OD)
– Kebiasaan menuntut / marah-marah: Sering mengeluh efek samping obat Selalu merasa tidak ada perubahan walau
sudah diobati Ps bronkitis kronis masih merokok & minta cepat sembuh
– Kelompok pekerja seks
Responsiveness (tanggap)• Ketrampilan dokter bereaksi terhadap pesan yang tidak
langsung / lengkap dari pasien Bahasa tubuh, suara, ekspresi wajah
Contoh: - Suami saya sebenarnya baik namun cepat naik darah (pasien terdiam) - Apa yang ibu maksud dengan cepat naik darah? - Dia mudah sekali berteriak dan (terdiam lagi dan menundukan kepala)
- Apakah kemarahan dapat berlanjut kehal lain?
- Ya, dok. Dia sering memukuli saya.
Wawancara:• Memulai Wawancara• Wawancara itu sendiri• Mengakhiri Wawancara
Prinsip Wawancara Psikiatrik:
Bina Rapport
o Salam
o Identitas (sikap, Judment, kognitif : memori, atensi,orientasi ) nama, umur, menikah?, pekerjaan? Pendidikan terakhir?
o Suasana Tenang, nyaman
Tanyakan keluhan utama Onsetnya,Gejala-gejala lain DD/ D/
o Psikotik, Mood (Depresi, manik, bipolar, cemas)
Cara mengatasi gejala-gejala Faktor organik (penyakit fisik akut / kronis, obat ?, penyalahgunaan)
singkirkan faktor organik ?
Stressor psikososial (Perkawinan, pekerjaan, relasi keluarga,dll)
Biarkan pasien berbicara bebas observasi komunikasi verbal & non verbal pasien
Pendengar aktif, bicara bahasa yang jelas & mudah dimegerti
Teknik wawancara spesifik (fasilitasi, kejelasan, refleksi, interpretasi, keheningan,dll)
Buat kesimpulan, informasi & edukasi, janji pertemuan berikutnya
Teknik wawancara
• Fasilitasi (verbal / non verbal)
• Refleksi ISI (mengulang & menyimpulkan)
• Keheningan (normal, autistic thingking, halusinasi auditorik)
• Konfrontasi (Waham)
• Interprestasi (jangan terburu-buru = awal wawancara, Ps depresi, cemas)
• Menentramkan hati ( verbal / non-verbal)
• Nasehat (akhir wawancara + sudah terbina raport)
• Kejelasan (mengulang)
Jangan malu / enggan bertanya ( hal-hal pribadi : seks, perkawinan, ekonomi, Bunuh diri : ide / usaha)
o Komunikasi verbal &non-verbal (melakukan & observer)
o Pendengar & Obeserver yang baiko Status mental (kesadaran, sikap, perilaku /
psikomotor, mood/afek, bentuk & Isi pikiran, persepsi, bahasa, kognitif)
o Pertanyaan terbuka >> tertutupo Teknik wawancara (fasilitasi, refleksi isi,
kejelasan,keheningan, dll)
o Kehadiran keluarga ( tanya)
o Empati
EMPATI• Memahami / merabarasakan perasaan, pikiran,
keinginan pasien tanpa mempengaruhi penilaian objektivitas
• Tidak mengkritik, menghakimi, memotong pembicaraan, mencela, menghargai
• Menempatkan diri ditempat pasien sesuai usia, jenis kelamin, pikiran, persepsi, budaya
• Komunikasi 2 arah (verbal & non-verbal)
• Kontak mata Pasien bicara jujur dan nyaman Psikopatologi muncul Problem muncul
Lama wawancara :
30 menit sd 1 jam tergantung situasi
Psikotik akut, gaduh gelisah, derilium, penyakit
medik akut / terminal : lebih singkat
Situasi tempat duduk: Kursi sama tinggi
Membuat Catatan:• Untuk alasan medis & hukum• Bantu ingatan terapis tentang Ps• Jangan dilakukan jika ganggu kelancaran wawancara
Sign + Symptoms = Syndrome
GANGGUAN MENTAL / JIWA PPGDJ III / ICD 10
Synopsis Psychiatry Kaplan
ONSET PENYAKIT (Kriteria D/)
Manifestasi Klinis (Syndrome) Distress & Disability RTA ? Psikotik
PSIKOTIK:
Daya Nilai Realita (RTA) ternganggu
Insight / tilikan ternganggu (Grade 1 sd 6) Judgment ternganggu
Manifestasi klinis :
Gejala Positif :o Melebihi & tidak ada pada orang normal Psikomotor stereotipik & aneh, perilaku aneh / kacau
( bicara sendiri, tertawa-tawa tanpa sebab, menari-nari, dll), Flight of idea, inkoheren, word salad, waham, preokupasi, fobia, idea bunuh diri, gangguan persepsi, disorientasi
Gejala Negatif:o Perawatan diri buruk, isolasi sosial, mutisme, apatis,
autistic behaviour / thingking), Miskin pikir, hipoaktif, negativism.
MOOD:
DEPRESI Manik HipomanikOnset 2 minggu 1 minggu ±4 hari
Mood Murung
sedih
Hipertym ↑ ↑ ↑ (euforia, ekspansif, eksaltasi)
↑
Motivasi Anhedonia, miskin isi pikiran, cepat lelah
↑ ↑ ↑
Impulsif, agitasi, boros, flight of idea
↑
Motorik Hipoaktiv / retradasi psikomotor
Hipobulia / abulia
malas
↑ ↑ ↑
Hiperaktiv
Energi berlebih
↑
Vegetatif M / M ↓ /↑
Tidur ↓ / ↑
Seks ↓ / ↑
↑ ↑ ↑ ↑
Persepsi
Diri
Problem
Lingkungan
(-) (+) ↑ ↑ ↑
Megalomen
Histerionik
(+) ↑
Megalomen
Histerionik
Waham / halusinasi Kejar, cemburu, nihilistik, somatik, eritomania
Kebesaran, kejar (-)
ANXIETAS (6 bulan) Kecuali : gangguan panik 1 bulan
Hiperaktivitas Motorik rilex (-), distraktibilitas, cepalgia, migren, vertigo,
nyeri leher / pundak / otot-otot, gelisah, mondar-mandir, bingung
Peningkatan Otonom Keringat dingin / panas dingin, palpitasi, diare /
konstipasi, mual, mules/konstipasi , muntah, batuk, gatal-gatal, poliuria, tremor, kesemutan, baal, hipotensi ortostatik, pandangan kabur, mulut kering, dll
Kewaspadaan meningkat tidak bisa konsentrasi, “ pelupa”, insomnia, cemas /
khawatir / takut / tegang
MIXED DEPRESI - CEMAS
CHECK LIST WAWANCARA PSIKIATRIK
CHECK LIST KETRAMPILAN WAWANCARA PSIKIATRIK
NO.KOMPONEN PENILAIAN SKOR
0 1 2
1. Membina rapport
2. Menanyakan identitas pasien (nama, usia, pekerjaan, pendidikan, status nikah, alamat pasien)
3. Menanyakan keluhan utama (alasan datang berobat)
4. Menunjukkan minat, perhatian dan empati (ekspresi wajah dan intonasi suara ramah, kontak mata, dll)
5. Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti dan jelas oleh pasien
6. Memberi respon secara memadai terhadap komunikasi verbal & non-verbal pasien
7. Mampu mendengar secara aktif
8. Menelusuri gejala gangguan jiwa (gejala psikotik, depresi, cemas, manik)
9. Menggali kemungkinan faktor-faktor organik sebagai penyebab atau pencetus keluhan pasien
10. Menggali stressor psikososial (pekerjaan, perkawinan, sosial ekonomi,dll)
11. Menggali riwayat penggunaan obat-obat yang sudah diminum
12. Menyimpulkan dan menutup wawancara
Total Skor
0 = Tidak dilakukan
1 = Dilakukan, kurang benar
2 = Dilakukan, dengan benar