Post on 20-Apr-2018
Maret 2009 | No. XXX | ENGINEER MONTHLY 1
MONTHLY REPORT INI BERISI LAPORAN REKAMAN KEGIATANBULAN SEBELUMNYA DAN PENGUMUMAN/AGENDAKEGIATAN PII BULAN BERJALAN.MEDIA INI DIPERUNTUKKAN KHUSUS BAGI KALANGANINTERNAL JAJARAN PENGURUS PUSAT PII BERIKUT DEWANPENASEHAT, DEWAN INSINYUR, DEWAN PAKAR, MAJELISKEHORMATAN INSINYUR DAN PENGURUS INTI BADAN KEJURUAN(BK), DAN PENGURUS CABANG.DISIAPKAN OLEH DIREKTUR EKSEKUTIF (DE) DAN WAKIL DIREKTUREKSEKUTIF (WDE) PIIIsi Sepenuhnya Menjadi Tanggung-jawab DE danWDE.KONTAK:DIREKTUR EKSEKUTIF, RUDIANTO HANDOJOWAKIL DIREKTUR EKSEKUTIF, HERRY SUGIHARTO
SEKRETARIAT:JL. HALIMUN 39 JAKARTA SELATAN 12980TELP. 62-21 8352180-81, FAKS. 62-21 83700663WEBSITES : www.pii.or.idEMAIL : sekretariatpii@yahoo.co.id info@pii.or.id
E D I S I I N I :
v i s i
COVER ...........................................................................1SALAM REDAKSI .......................................................2
MONTHLY REPORT ................................................4PANDRI PRABONO, BISA JADI ..........................5
AGAR ENGINEERING MENJADIMAINSTREAM......................................... 7
DISKUSI TRADING RESAPAN...............9BKE KELOLA PEMBANGKIT ...........10
TENAS VII......................................11AGENDA .....................................12REKONSTRUKSI ........................13GALERI.....................................16
2 | ENGINEER MONTHLY | No. XXX | Maret 2009
Amerika. Berhasil memperbesar cadangan mi-
nyak Norwegia tiga kali lipat tanpa menyentuh
kawasan-kawasan baru.
Ketidakmampuan Negara mengem-
bangkan teknologi perminyakan merupakan
salah-satu complacency.
Dan tentang hal ini, industri perminyakan bu-
kan satu-satunya. Indonesia juga memiliki hu-
man capital yang kuat dalam berbagai industri
lain.
Desain pabrik sepeda motor Honda yang dibuat
SALAM PEMBUKA
COMPLACENCYMENGUTIP MT ZEN, GURU BESAR EMERITUS ITB, SALAH-SATU KELEMAHAN BANGSA KITA ADALAH
KECENDERUNGAN COMPLACENCY. FRASA ‘COMPLACENCY’ TIDAK DITEMUI DALAM KAMUS BAHASA
INDONESIA. COMPLACENCY ADALAH SIKAP SEMACAM LENGAH-TERLENA, LUPA MENJAGA KEWASPA-
DAAN DAN PENCAPAIAN, SEHINGGA DILANGKAHI ORANG LAIN.
Visi Indonesia 2030 mungkin bisa dica-
pai asalkan asumsi-asumsi yang mendasarinya
juga bisa dipenuhi. Pertanyaannya, apakah visi
itu dipersiapkan dengan seksama, berdasarkan
tren dan kondisi riil yang bisa dicapai? Apakah
visi itu mampu mengikat semua komponen bang-
sa sebagaimana yang berlangsung di China?
Asumsi Pricewaterhouse Coopers bah-
wa kemampuan human capital Indonesia sangat
memadai untuk membawa bangsa ini menjadi
kekuatan ekonomi dunia, mungkin tak terlalu
mengada-ada. Kemampuan ini, paling tidak, te-
lah menyebabkan banyak perusahaan minyak
di kawasan Teluk berlomba-lomba mendapat-
kan tenaga ahli dari Indonesia.
Prof. Dr. Sudarto Notosewiyo, Dekan
Fakultas Tambang dan Perminyakan ITB, me-
ngatakan bahwa Indonesia kekurangan insinyur
di bidang perminyakan. Antaralain karena ba-
nyak tenaga ahli perminyakan yang bekerja di
luar negeri (Kompas 29/8/08).
Memang, gaji besar bukan satu-satunya
faktor terjaganya talent retention dan loyalitas
seseorang akan pekerjaannya. Ada faktor-faktor
lain yang tak kalah penting. Misalnya lingkungan
yang mendorong peningkatan kemampuan kerja.
Tetapi jumlah gaji adalah salah-satu faktor yang
harus diperhitungkan.
Kurangnya ahli perminyakan Indonesia
di dalam negeri mengakibatkan tidak optimalnya
pemanfaatan ESDM nasional bagi kepentingan
bangsa. Padahal kandungan minyak dari eks
tambang Belanda pun masih sangat prospektif.
Ada cadangan blok Cepu dan cadangan yang
luar biasa besar di lepas pantai barat Aceh. Ada-
lah ironis bila begitu banyak tenaga ahli Indone-
sia yang bekerja di Petronas.
Kenapa banyak sekali warga Indonesia
dapat bekerja dengan baik dan berprestasi di lu-
ar negeri, tetapi tidak dapat berbuat banyak be-
gitu masuk kembali ke sistem Indonesia?
Mungkin seperti ujaran Hamlet,”There is some-
thing rotten, not in the ‘Kingdom of Denmark’,
but here. ” – Yes,here, in our lovely Republic
of Indonesia.
Mengutip MT Zen, Guru Besar Emeri-
tus ITB, salah-satu kelemahan bangsa kita ada-
lah kecenderungan complacency. Frasa
‘complacency’ tidak ditemui dalam kamus Baha-
sa Indonesia. Complacency adalah sikap sema-
cam lengah-terlena, lupa menjaga kewaspada-
an dan pencapaian, sehingga dilangkahi orang
lain.
Bandingkan dengan Norwegia yang te-
lah mengambil alih teknologi minyak lepas pan-
tai Amerika Serikat dalam waktu10 tahun. “Se-
sudah 10 tahun tidak ada lagi ahli-ahli Amerika
yang bekerja di Norwegia,” tulis MT Zen (Kom-
pas/05/08),“Tak seorang ahli Amerika pun disa-
na sekalipun modalnya adalah modal Amerika.”
Norwegia dengan mandiri mengem-
bangkan teknologi baru, terutama teknologi
enhanced recovery yang mereka adopsi dari
insinyur Indonesia mampu mengalahkan desain
yang disiapkan Jepang. Muatan lokal untuk in-
dustri sepeda motor sudah mendekati 100%.
Industri sepeda motor di Indonesia telah mem-
produksi dan menjual jutaan unit sepeda motor
pertahun. Di bidang ini telah terbangun komuni-
tas tenaga ahli.
Untuk industri mobil, muatan lokal
dewasa ini sekitar 65%. Industri otomotif di In-
donesia juga telah mencapai skala ekonomis
sehingga memungkinkan untuk menambah
ekspor. Pada 2007, ekspor mobil telah menca-
pai sekitar 230.000 unit. Dan melonjak hampir
50% di tahun berikutnya.
Berbagai perusahaan otomotif Je-
pang yang beroperasi di Indonesia diam-diam
telah menempatkan Indonesia sebagai basis
produksi industri mobil mereka bagi pasar di lu-
ar negeri.
Umumnya berupa kendaraan komersial seperti
Toyota Innova, Suzuki APV, Daihatsu Terrios,
dan Nissan Livina.
Begitu banyak insinyur Indonesia terlibat.
Begitu banyak tenaga ahli dari bidang lain yang
terkait erat dengannya. Ini berarti terbangunnya
komunitas tenaga ahli dalam berbagai industri.
Yang belum ada hanyalah sebuah ke
mauan politik yang kuat. Kemauan politik yang
telah membangunkan macan-macan Asia. [RH]
di IndonesiaEngineer Asing
design : sbachrun@yahoo.com
Engineer Asing
PII Daily Activitiesfebruari maret
4 FEBRUARI ‘09
9 FEBRUARI ‘09
10 - 12 FEBRUARI ‘09
12 FEBRUARI ‘09
13 FEBRUARI ‘09
18 FEBRUARI ‘09
24 FEBRUARI ‘09
25 FEBRUARI ‘09
5 MARET ‘09
10 MARET ‘09
12 MARET ‘09
17 MARET ‘09
17-19 MARET ‘09
24 MARET ‘09
27 FEBRUARI ‘09
6 | ENGINEER MONTHLY | No. XXX | Maret 2009
sia. Tetapi ada catatan bahwayang mengerjakan adalahtenaga ahli dari Jepang. Danainvestasinya juga dari mereka,dan keselamatan investasi itu
adapekgnusgnalkapmadrebmereka. Logiskah kalau kitamemaksa pakai konsultan in-donesia yang notabene belumpernah menghadapi persoalanseperti itu, sedangkan merekasudah berpengalaman?
Contoh lain. Mitsui bikinpabrik petrokimia di sini, yangproduknya diperuntukkan padaekspor ke AS. Maka sangatlogis kalau Mitsui membangunpabriknya dengan kontraktorJepang, tenaga ahli Jepang, konsultannya juga dari Jepang,meski tukang lasnya dari Indo-nesia. Untuk memastikan bah-wa investasinya aman.
Contoh lain lagi. Pertaminamau bikin refunery. Investa-
sinya dari Pertamina sendiri.Tapi ada uang hutangan darimitra asing. Lalu proyek itu
.nakgnutnugnemkaditataynretSehingga dalam proyek ber-ikutnya Pertamina “terpaksa”memenuhi permintaan mitraasing tersebut untuk melibat-kan mereka juga. Termasuk,misalnya, menempatkan SDM mereka.
Intinya, ada segmen yangbisa kita regulate, ada yangtidak.
Pemerintah perlu memben-tuk policy rmative secaragenerik yang nantinya akan
.iridnesutirasapheloijuidMisalnya membuat ketentuanbahwa tender boleh mengikut-kan perusahaan multinasional.Tetapi harus dipastikan bahwaada setidaknya satu perusaha-an indonesia yang ikut dalamtender itu. Yang, kalau perlu,
perusahaan dari Indonesia itu
boleh melakukan konsorsium
dengan perusahaan asing.
Kalaupun ketentuan itu di-
rasa belum cukup, karena per-
usahaan Indonsia kalah dalam
nancing – bisa jadi karena per-
bedaan suku bunga perbankan
– hendaklah perusahaan dari
Indonesia diberikan ‘harga’
khusus. Hanya saja, perlu ada
aturan main agar proyek yang
dikerjakan perusahaan nasio-
nal jangan juga mengajukan pe-
nawaran terlalu tinggi di atas
pengajuan perusahaan asing.
Kesimpulannya, sistem
tender adalah niscaya. Tender
terbuka mesti dilakukan untuk
memastikan adanya kejujuran
dan keikutsertaan nasional,
termasuk konten lokal di da-
lamnya. Konten lokal di sini
juga berarti digunakannya
material dan bahan baku lokal
secara optimal.
Di Tripatra, perusahaan
yang dipimpin Ir. Pandri Prabo-
no, terdapat sejumlah pekerja
asing. Untuk aplikasi 3D plant
program design system, misal-
nya, Tripatra menggunakan
programmer asing. Menurut
Ir. PP, Tripatra menggunakan
insinyur asing karena tenaga
lokal tidak mencukupi.
“Soal bisa-tidak bisa ini
memang debatable. Contohnya,
kita perlu seorang yang tenaga
ahli untuk melakukan tawar-
menawar di pasar internasio-
nal. Bukannya tidak ada orang
Indonesia yang bisa melakukan
hal itu. Tapi orang Indonesia
yang bisa melakukan itu dengan
baik ternyata tidak lagi berada
di level tenaga ahli melainkan
di level direktur.”
Berikut komentar para engineeratres,gnisareenignegnatnet
insinyur Indonesia di man-canegara, dan tambahan darimilis insinyur.
Wishnu B. : “Dukungan pemer-intah di India terhadap teknolo-gi lebih baik daripada pemerin-tah Indonesia. Visi India dapatditerjemahkan lebih baik oleh pemerintahannya.
Teman-2 dari Indonesia yangsekarang mencari nafkah dinegeri orang juga bukan orangbodoh atau pemalas.
Yang kurang adalah penciptaansarana untuk menonjolkan ke-handalan orang Indonesia. Barumau bikin blue energy saja su-dah dipojokkan ini dan itu. Barumau bikin bio-ethanol saja, su-dah dijelek-jelekkan ini dan itu.Yang bersikap demikian heran-nya justru dari bangsa sendiri,berpendidikan tinggi dan dari
Mungkin bangsa kita haruskembali ke asal yaitu bangsaagraris dan bangsa pelaut. ITdan Industrinya fokus untukmenunjang kedua bidang itu.”
B. Ismawan: ”Di India dan Chinaperusahaan product tumbuhdengan pesat, beda denganIndonesia. Di China kompo-nen pendukung BTS-pun bisadikerjakan level home indus-tri…. Iklim semacam ini yang
merangsang SDM nya untukmaju.
Kita liat di Indonesia, programalih teknologi benar-benar takterdengar lagi. Setiap produkmasuk dengan bebasnya, sam-sekali tanpa pertimbangan alihteknologi.”
Johan Batubara : ”Mengapainsinyur asing dibayar lebihtinggi? Tentu jangan diband-ingkan orang India di sini den-gan yang working class (buruhkasar atau supir). Mereka yangdi Indonesia itu kalangan intelekyang university graduate,yangkira2 the best 5-10% dari se-luruh warga India. So apakahAnda berada di sekitar 5-10%seluruh penduduk Indonesia?
Harusnya kita senang job mar-ket Indonesia terbuka sepertiitu, kita bisa bersaing denganorang2 berkualitas, bisa ikutimprovment and knowledgetransfer..”
Priandoyo: “Orang2 India kay-aknya punya semboyan ’Hidupuntuk Kerja’. Kerja12-16 jam su-dah biasa buat mereka. Kenapaperusahaan sekelas Microsoft/Google/IBM buat R&D center diBangalore. Kenapa IT India adadi peringkat 57 universitas du-nia? Ada ’silicon valley’ juga diIndia.’ Sebuah tempat dimanamarkas2 IBM, Microsoft, dll be-rada.
Saya banyak belajar dari seorangIT professional senior asal India,yg saya yakin benar2 pantasatas gaji-nya.”
Agustian : “Mayoritas orangIndia, dari anak-anak hingganenek-nenek, melek IT. - Itujelas aku tau sendiri, karenatetanggaku dulu seorang GuruYoga, tapi melek IT. Top Abis!Soal hard skill dan knowledgemereka, jangan tanya! Merekabenar-benar mature dalam halini. Jangankan di NTS atau Bakri-eTelecom. Di SMART Telecom,orang2 India juga banyak. It’s oksoalnya mereka memang quali-
MPLS engineer, NOC, BSS/RAN,RF Optimization.
Jika ada orang lokal lebih kom-peten, tentu perusahaan akanpilih yang lokal karena lebih mu-dah berkomunikasi, tidak perlupakai kurs2an duit gajinya, danbanyak aspek psikologis lain-nya tentunya… the problem is
kita Indonesian people seringkalah?”
Insinyur di luar negeriSyafrie: ”Banyak kawan saya
di United States, usia 50th ke-atas tetapi masih tetap statusengineer. Apakah ada di Indo-nesia ada engineer telco atau IT yang umurnya 40- 50th? Setahu
saya belum ada. Kalaupun kerjadi operator, umur segitu sudahditawari pensiun muda.
Maka yang banyak terjadi diIndonesia, orang sudah berpin-dah ke management kala usiaearly 30th.”
Jono: “Saya cuma mau ceritapengalaman saya saja.
Tahun 1997 saya dapat kesem-patan ambil S-2 di Amerika.Tahun 2000 mendapat peker-jaan engineer di perusahaankontraktor Chicago. Selama tu-juh tahun saya meniti karir darilevel Engineer-1 hingga projectmanager.Salary terakhir saya di sana US$75.000/tahun (kotor), denganpotongan tax, medical, FICA,FUCA, Social Security, dll, takehome pay per bulan sekitar $4.500/bulan. Salary ini terma-suk median income pay untukjabatan managerial di US. Yah,pas-pasan lah, kadang nom-bok.Sekarang saya sudah balik keJakarta, bekerja di perusahaanproperty dengan level seniormanager, gaji 20 juta/bulan.Masih kredit mobil dan ngon-trak rumah. Moral of the story: Yang pent-ing adalah berapa besar andadapat menyisihkan uang untuktabungan anda, bukan sebera-pa besar anda digaji. []
Engineer di Mancanegara
Maret 2009 | No. XXX | ENGINEER MONTHLY | 7
DI MASA LALU , katanya, ada
tokoh-tokoh semacam Pak Ha-
bibie dan Pak Hartarto yang
memperjuangkan mimpi yang
sama. Pak Habibie lebih pada
industri strategis, sedangkan
Pak Hartarto pada industri ber-
basis sumberdaya alam.
Sayangnya ada faktor X
yang mendistorsi langkah-lang-
kah ini. Salah-satunya adalah
karena penerapannya ternyata
berjalan terlau eksklusif.
Belajar dari situ, kali ini
kita buat agenda yang merang-
kul semua pihak. Kita mena-
warkan diri untuk menjadi ja-
lan menuju ke sasaran yang di-
inginkan. Dalam kerangka itu
kita mengajak semua stake
holder, termasuk kalangan di
luar engineering. Kalau sudah
begini, kita sudah tidak bicara
tentang Visi Indonesia 2020 atau
2030 lagi. Kita fokus pada bagai-
mana cara mencapainya. Bagai-
mana teknologi mengisi langkah-
langkah itu step by step. Persis-
nya, bagaimana manajemen pen-
capaian visi itu.
Ir.Heru Dewanto (HD) MSc
menjadi Sekjen Persatuan Insi-
nyur Indonesia (PII) pada tahun
2006.
Dia mulai aktif di PII saat PII
dipimpin oleh Ir. Pandri Prabono,
dan wakil ketuanya Ir. Rauf Pur-
nama.
Agar Engineering Menjadi Mainstream”MULAI TAHUN INI KITA HARUS MENDORONG AGAR TEKNOLOGI DAN ENGINEERING MENJADI MAINSTREAM
PEMBANGUNAN NASIONAL.” DEMIKIAN DIKATAKAN SEKJEN PERSATUAN INSINYUR INDONESIA, HERU DEWANTO, MSC.
Begitu masuk dan menjadi
wasekjen, PII menyongsong
event Sidang Dewan Insinyur
dan HD menjadi ketua panitia.
Sidang mengundang Nurcho-
lis Madjid yang waktu itu diu-
sung jadi capres. ”Itu kepani-
tiaan saya yang pertama di
PII,” katanya. Karena itu ia
ingin mentradisikan Sidang
Dewan Insinyur sebagai ke-
giatan rutin.
Tapi setelah periode itu HD
menjadi Ketua Komite Hu-
bungan Internasional. Yang
ia lakukan di situ pertama ka-
li adalah mereview semua
aktivitas PII di mancanegara.
Antara lain Tripartit Meeting,
CAFEO, FEISEAP, dan APEC
Engineer Meeting. HD men-
coba membawa PII untuk
proaktif di situ.
Tetapi dalam sebuah event
dalam Tripartit Meeting HD
mengusulkan agar forum itu
dibubarkan saja. Reaksinya
ramai tentu saja. Tapi bela-
kangan terbukti bahwa Tri-
Ir. Heru Dewanto MSC(Eng)
partit Meeting akhirnya bubar.
Sebab Tripartit Meeting me-
mang makin tidak jelas kon-
teksnya.
Dengan FEISEAP, HD me-
lobi beberapa kolega Malay-
sia dan Filipina. Intinya bagai-
mana memberi konten baru
pada FEISEAP. Konten baru
itu akhirnya disepakati be-
rupa akreditasi pendidikan.
Mereka kemudian membuat
FEISEAP Accord, dan HD ja-
di ketua panitia Sidang Umum
FEISEAP General Assembly
di Jakarta. Di situlah digulir-
kan Jakarta Declaration.
Sebagaimana diketahui,
Jakarta Declaration antara
l a i n m e m p e r t a h a n k a n
FEISEAP yang bermuatan
baru dan mengubah cakupan
wi layah FEISEAP men-
namanya pun diubah men-
jadi FEIEAP. Kontennya, te-
tap fokus pada akreditasi
pendidikan. Inilah peran-
peran yang dimainkan PII
8 | ENGINEER MONTHLY | No. XXX | Maret 2009
BERITA MITRA
PT. INTI KARYA PERSADA TEHNIK
(IKPT) adalah sebuah perusahaan swasta
nasional Indonesia yang bergerak dalam bidang
rancang bangun dan perekayasaan dengan kantor
pusatnya di Jakarta. IKPT didirikan pada bulan
Pebruari 1982 berdasarkan hukum Indonesia. IKPT
menyediakan bermacam-macam jasa, seperti;
Manajemen Proyek, Rancang-Bangun Disain, Pen-
gadaan, Aktivitas Konstruksi untuk industri process
plant, seperti; LNG/LPG, Minyak dan Gas, Instalasi
Penyulingan, Bahan Kimia, Petrokimia, Pembangkit
Tenaga Listrik, dan Industri Berat lainnya (seperti;
pertambangan, pelabuhan, bangunan sipil, dll.).
Sejak awal berdirinya, IKPT mempunyai tekad
untuk menjadi perusahaan kontraktor yang terkenal
diseluruh dunia dengan kemampuan dan kapabili-
tas yang unggul. Untuk mencapai cita-cita tersebut
IKPT telah berpartisipasi dalam berbagai proyek
dengan kompleksitas dan ukuran yang bervariasi,
dan berlokasi di berbagai tempat di Indonesia dan
dunia.
Delapan tahun setelah pendiriannya, IKPT
mendapatkan kontrak EPC sebagai Kontraktor
Utama untuk pabrik Amoniak dan Urea di Gresik.
Pabrik tersebut dibangun diatas lahan yang sempit
berukuran 100m x 100m, hal ini dinilai sebagai
suatu terobosan, mengingat komplexitas pabrik
dan kapasitasnya yang cukup besar
Prestasi lainnya tercapai pada tahun 1991, ketika
IKPT mendapatkan sebuah kontrak EPC dan IKPT
sebagai Kontrator Utama untuk LNG Train F di
Bontang, Kalimantan Timur. IKPT menyelesaikan
proyek itu satu bulan lebih cepat dari jadwal, dan
menerima penghargaan atas prestasi 12 juta jam
kerja tanpa kecelakaan / kematian nol.
Keberhasilan ini dan pekerjaan berkwalitas
lainnya telah dicapai oleh IKPT dikarenakan mutu
sumber daya manusianya, kecakapan dalam melak-
sanakan pekerjaan dan kemampuan memanaje
setiap langkah proses kerja untuk mencapai satu
tujuan.[]
waktu itu. Komite Hubungan
Internasional PII telah menjadi
trendsetter di dunia engineering
Dalam kepengurusan berikut-
nya HD ditarik menjadi sekjen.
Sejak itu concernnya adalah so-
al regenerasi di PII. Ada kesen-
jangan usia dalam kepengurus-
an. Jembatan yang menghu-
bungkan pengurus saat ini de-
ngan generasi yang lebih muda
belum sepenuhnya berfungsi.
Idealnya ada lebih banyak
anak muda dalam kepengurusan.
Jadi, FAM mestinya menjadi se-
macam inkubator buat kepengu-
rusan di PII. Tetapi inkubasi itu
belum berlangsung hingga saat
ini. Yang terjadi adalah orang-
orang yang semula aktif di FAM
kemudian terserap oleh kesibu-
kan di luar.
Pilihannya adalah merekrut
profesional dari luar PII. Tetapi
bila ini terjadi berarti kaderisasi
melalui jalur FAM tidak berjalan.
Maka dalam Tenas FAM 7 di
Malang baru-baru ini kehadiran-
nya adalah untuk menggarap
soal ini secara khusus. “Misi sa-
ya dalam Pertemuan Nasional
FAM adalah memastikan kepe-
ngurusan yang baru bisa bersi-
nergi dengan PP- PII, dan tentu-
nya agar regenerasi PII dari FAM.
bisa terlaksana,” katanya ke-
pada EM
Ir. Heru Dewanto mungkin
sangat tepat untuk memfasili-
tasi keberadaan FAM-PII. Ia
punya bekal pengalaman se-
bagai Ketua Senat Mahasis-
wa Univesitas Gajah Mada.
Setamat dari Fakultas Tek-
nik Sipil UGM pada 1992, HD
mendapat beasiswa post
graduate jurusan railways &
public transport di Austria,
lalu Universitas Leeds, Inggris.
HD terlibat dalam pemba-
nguan jalan tol, kereta-api,
perumahan, pengadaan air
bersih, proses pembuangan
limbah, pelabuhan, terminal,
pembangkit, dan industrial.
Ia lalu mengembangkan ru-
mah berbahan beton praktis
untuk daerah bencana. Pada
2005 ia menulis sebuah buku
yang amat inspiring, “Pemim-
pi Perubahan: Infrastruktur,
Bahasa untuk Rakyat” yang
diterbitkan oleh sejumlah
sponsor. Setahun kemudian
ia menerbitkan sebuah buku
lainnya, “Serambi Martabat:
Aceh, Sebuah Metamorphosis”.
HD berkomitmen untuk
mengusung misi menjadikan
teknologi dan engineering se-
bagai mainstream pemba-
ngunan nasional.
Maret 2009 | No. XXX | ENGINEER MONTHLY | 9
REKAYASA HIJAU ATASI MASALAH
LINGKUNGAN
MENURUT DE-PII, Rudianto Han-dojo, usulan “Transfer Resap -an” memang terinspirasi olehcarbon trading yang kini mulaidilaksanakan oleh berbagai ne-gara di penjuru dunia.
Seluruh deputy KLH yanghadir menyambut baik usulanPII tentang transfer resapan.Dapat dikatakan bahwa tidakterdapat satupun keberatanmaupun penolakan menanggapiusulan tersebut. Floor sepen-dapat, soal resapan di DKIsesungguhnya tidak bisa hanyadiselesaikan di Jakarta. Me-lainkan juga perlu melibatkandaerah-daerah lain, terutamakawasan interland dan gunung-gunung di selatan Jakartaseperti Gunung Salak dan Gu-nung Gede-Pangrango.
Seperti halnya konsep car-
bon trading yang melibatkan
banyak negara dunia, konsep
pertukaran resapan ini meli-
batkan daerah-daerah di Indo-
nesia, termasuk kota dan desa.
Dalam penjajakan sebelum-
nya, pihak Jasa Marga secara
lisan juga menyatakan setuju
dan mendukung bila di sepan-
jang sisi jalan tol dibuat parit
resapan. Tetapi dalam realisasi-
nya, upaya ini tentu melibatkan
pemerintahan lintas daerah.
Persoalan yang juga mencu-
at adalah ketersediaan anggar-
an dan sumber dana. Apakahakan menggunakan APBD
ataukah sebaiknya melibatkanswasta dan masyarakat pemilikbangunan.
DE dalam paparannyamengilustrasikan, dalamsebuah banjir di DKI tecatatrata-rata 176 juta m3 genanganair dengan volume 304 juta m3air. 63% berasal dari hulu dantengah DAS, dan 37% dari DKIJakarta. Menurut data KIM-PRASWIL, total kerugian eko-nomi mencapai Rp 9,88 triliun.
Banjir terjadi karena bebe-rapa hal. Pertama, perubahandaya dukung lingkungan.Perubahan tata ruang, peng-gunaan lahan, dan perkerasan.Air yang seharusnya meresapmenjadi tergenang sehinggamenimbulkan banjir. Inkonsis-tensi pada pengaturan ekosis-tem yang telah disepakati.
Kedua, perubahan iklim
karena pemanasan global.
Perubahan kenaikan muka air
laut, backwater makin jauh ke
dalam. Perubahan cuaca kare-
na global warming, dan musim
hujan menjadi lebih uktuatif
dengan intensitas tinggi dari
badai.
Antisipasi dan usulan engi-
neering 25-50 tahun ke depan
seyogyanya dilakukan dengan
beberapa pendekatan. Pertama,
menghindarkan bencana air:
banjir di musim penghujan
sekaligus kekeringan di musim
kemarau. Kedua, Solusi sinergis
yang menyesuaikan sifat ling-kungan (soft engineering) danyang mengatasi kecenderunganalam (hard engineering). Danketiga, Melengkapi apa yangtelah dilakukan pemerintahsebagai sistem secara kompre-hensif meliputi seluruh DAS,dari hulu hingga ke muara.Menyertakan peran hak dankewajiban masyarakat secaraberkelanjutan
Teknologi yang dipilih : Me-nambah jumlah air hujan yangmeresap. Di bagian hulu dibuatsumur resapan, di bagian te-ngah dibuat waduk resapan,dan di bagian hilir dibuat su-mur resapan dalam. Di kawas-an muara dibuat dam penahanpasang laut dengan permukaanyang 2 m lebih rendah.
Beberapa kendala yangmungkin timbul adalah, pe-manfaatan tanah untuk perta-nian membuat pengguna tanahtidak merasa perlu membuat re-sapan. Tetapi nilai tambah yangrendah membuat para petanipenggarap memang tidak layakmembiayai pembuatannya.
Sementara di kawasan hilir,Peraturan Daerah DKI Jakarta(IMB) mensyaratkan sumurresapan untuk bangunan baruberdasar luas atap. Padahal se-cara teknis tidak semua permu-kaan lahan bisa menyerap air.Keadaaan ini seharusnya tidakmenghapuskan kewajiban mem-buat resapan. Maka perlu ada
transfer pembuatan resapan.
Kasus DKI Jakarta : Areagedung + 13.200 ha, perkerasanhalaman + 10.560 ha. Areaperumahan + 26.400 ha. Per-kerasan halaman + 13.200 ha.Plus area perkerasan jalan +13.200 ha.
Langkah-langkah yangdiusulkan adalah, agar KLHmerumuskan program transferresapan, mencakup pembuatanmodel, tata-cara, pembakuan,dan sosialisasi. Lalu melaku-kan survey daya serap tanah(perkolasi) untuk mengetahuistruktur geologi, perkerasan,permukaan air tanah, dan per-mukaan tanah.
Kemudian melakukananalisis untuk mengetahui ke-wajiban dan kapasitas resapanair. Hasil analisis berupa pros-pek resapan, volume resapan,kecepatan resap, dan tempatresapan.
Membuat perencanaan re-
sapan air setempat dan waduk
resapan di tempat lain. Menda-
ta desain resapan, posisi, ben-
tuk, ukuran, jumlah, hitungan
kapasitas, spesi kasi teknik,
dan prakiraan biaya. Menguji
berkala kapasitas sumur resap-
an air @ 2 th untuk mengetahui
perubahan kemampuan sumur
resapan.
Data-data hasil survey,
analisis, dan perencanaan di-
himpun di pusat data.
diskusi ‘trading’ resapan di KLHDIREKTUR EKSEKUTIF (DE) PII MEMPRESENTASIKAN PAPARAN BERJUDUL "TRANSFER RESAPAN" KEPADA KEMENTRIANLINGKUNGAN HIDUP RI DI RUANG KERJA DEPUTI 7 KLH , 9/2.
10 | ENGINEER MONTHLY | No. XXX | Maret 2009
UNTUK mendukung kegiatanBadan Kejuruan Elektro (BKE)PII , pengurus BKE telah men-dirikan sebuah yayasan danbadan usaha. Dalam pemben-tukan yayasan, telah disepa-kati namanya yaitu YayasanPengembangan Teknik Elektro(YPTE). Sedangkan perusa-haannya bernama PT ElektroIndonesia Mandiri (EIM).
Ketua YPTE Ir. Djoko Wi-narno, MM, IPM mengatakan,baik yayasan maupun PT milikBKE ini akan memfokuskandiri pada energi terbarukan.PT EIM dengan modal dasarRp. 1 M ini akan mengelolapembangkit listrik denganenergi terbarukan. Hasil usahadirencanakan untuk menambahpemasukan ke kas BKE. Untukmewujudkan program tersebutmaka telebih dulu BKE telahmembentuk sebuah yayasandan sebuah PT.
Struktur Pengurus YPTE
Dewan Pendiri :
1. Ir. Djoko Winarno, MM,IPM
2. Ir. Rudi Rachmat, IPM
3. Ir. Piet Supardi Suryadi,IPM
4. Ir. Sonny Purnara, IPM
5. Ir. Lili Tjarli Tahlan
Dewan Pembina:
1. Ir. Airlangga Hartarto,MMT, MBA
2. Dr. Ir. Luluk Sumiarso
3. Dr. Ir. Basuki Yusuf Iskan-dar, MA
4. Ir. Fahmi Mochtar, MM,IPM
5. Ir. Rinaldi Firmansyah,CFA
Dewan Pengawas:
1. Dr. Ir. Ashwin Sasongko,M.Sc
2. Dr. Ir. Marzan Aziz Iskan-dar, IPM
3. Ir. Ali Herman Ibrahim,MM
Dewan Pengurus :
1. Ketua : Ir. Djoko Wi-narno, MM, IPM
2. Wakil Ketua : Dr. Ir. Ari nNugroho, IPM
3. Sekretaris : Ir. Rudi Rach-mat, IPM
4. Wakil Sekretaris: Ir. SonnyPurnara, IPM
5. Bendahara : Ir. Piet Supar-di Suryadi, IPM
Untuk mencapai tujuannya,YPTE melakukan sejumlahusaha- antara lain pengem-bangan proyek-proyek inkuba-tor, usaha di bidang komputer,komunikasi, kendali, elektroni-
.isatnemurtsninad,igrene,akUsaha di bidang lainnya adalahmenerbitkan buku dan jurnaluntuk meningkatkan kemam-puan SDM .
YPTE juga akan menye-lenggarakan, mengembangkan,membantu pelaksanaan pen-
nagnednahitalepnadnakidid
joint operation pengembanganBLK-Depnakertrans dan kur-sus-kursus power system opera-tion, power system protections,dan maintenance, wirelesscommunications, optical com-munication, electrical installa-tion, dan practical electric sertaelectronic equipment.
Susunan Pengurus/PengelolaPT EIM
Komisaris :
1. Ir. Djoko Winarno, MM,IPM
2. Ir. Rudi Rachmat, IPM
Direksi :
1. Direktur Utama : Ir. LiliTjarli Tahlan
2. Direktur Teknik : Dr. Ir.Ari n Nugroho, IPM
3. Direktur Umum : Ir. PietSupardi Suryadi, IPM
Untuk merealisasikan usa-
ha di bidang PLTMH, karenaketerbatasan modal YPTE / PTEIM, maka diperlukan kerja-sama dengan beberapa pihak,termasuk dengan investor.
Bendahara BKE yang jugamenjadi bendahara YPTE da-lam laporannya mengatakan,saldo kas BKE sat ini Rp. 800juta. Ir. Piet Supardi optimismodal kerja akan segera terpe-nuhi karena YPTE juga mena-warkan kepada anggota BKEuntuk membeli saham senilai@ Rp. 1 juta/lembar, minimumlima lembar.
Pemegang Saham PT EIMdimiliki oleh YPTE 60% danperorangan anggota BKE-PIIsebanyak 40%
SYUKURAN
BKE me-launching didiri-kannya yayasan dan PT milikBKE ini, 15/1 di Kantor PP PIIJl. Halimun 39 Jakarta. Acaralaunching dilanjutkan dengansyukuran bahwa salah seorangpengurus YPTE, Dr. Ir. MarzanAziz Iskandar, IPM menjadiKepala BPPT.
Dr. Marzan mengatakan,boleh jadi ia diangkat menjadikepala BPPT karena mencan-tumkan sebagai anggota PIIdalam CV-nya. Konon beberapapejabat lain juga diangkat kare-na menjadi anggota PII. Anggo-ta Dewan Pengawas YPTE itumenutup sambutannya denganterimakasih atas apresiasisegenap anggota PII dan BKEkhususnya.
Ketua Umum PII, Ir.
Airlangga Hartarto juga ber-
kesempatan menyampaikan
sambutannya yang acap meng-
undang aplaus hadirin. “Foto
mantan kepala BPPT ada disitu
(menunjuk dinding dalam Ruang
Serba-Guna PII). Ada pula di
antaranya yang kemudian men-
jadi Presiden RI. Mungkin Kepa-
la BPPT yang sekarang pun
akan demikian ”
BKE Kelola PembangkitEnergi Terbarukan
Maret 2009 | No. XXX | ENGINEER MONTHLYLL | 11
SEBAGAI Perusahaan jalan tol pertama di Indonesia,dengan pengalaman lebih dari 30 tahun dalammembangun dan mengoperasikan jalan tol, saat iniJasa Marga adalah leader dalam industri jalan tol diIndonesia.
PT JASA MARGA (PERSERO) TBK. dengan kode bursaJSMR dalam semester I tahun 2008 membukukanpeningkatan pendapatan sebesar 40% atau setaradengan Rp 1,626 triliun, dibandingkan pendapatanJSMR dalam semester I di tahun 2007 yang mencapaiangka Rp 1,165 triliun.
KINERJA semester I 2008 ini lebih baik daripada yangdirencanakan, dan perusahaan optimis bahwa rencanakinerja tahun 2008 dapat dicapai.
SAAT INI Jasa Marga sedang berkonsentrasi untukmembangun 5 proyek jalan tol baru yang telah dimilikikonsesinya, yaitu Bogor Ring Road, Semarang-Solo,Gempol-Pasuruan, Cengkareng-Kunciran dan Kunciran–Serpong serta 1 proyek yang merupakan penyelesaiandari jalan tol JORR yaitu seksi JORR W 2 Utara (Ulujami-Kebun Jeruk).
BERITA MITRABERITA MITRA
FORUM Anggota Muda Persatu-an Insinyur Indonesia (FAFF M-PII), baru saja a menyelenggara-kan sebuah haja atan besar yangdikenal dengan nama TemuNasional VII (TENAS VII)FAFF M-PII yang diselenggarakandi Kota Malang tanggal 24-25Januari 2009. TENAS merupa-kan Forum tertinggi organisasidalam pengambilan keputusan,yang dilaksanakan secara rutinsetiap tahun.
Pelaksanaan TENAS VIItahun 2009 mengambil Te-ma,“Indonesia Outlook 2009,Membangun Paradigma BaruInsinyur Muda Indonesia yang
.”simaniDnadsitirK,simitpOTema ini dipilih didorong olehkeinginan dan semangat untukmengarungi tahun 2009 denganpenuh harapan, optimis, tetapdinamis dan pantang menyerahdalam menghadapi tantanganglobal.
Rangkaian acara TENASVII antara lain adalah SeminarNasional, menghadirkan narasumber dari berbagai kalangan,
baik dari dunia industri, pe-merintah, akademisi, maupunpraktisi bisnis. Hadir sebagainara sumber antara lain: Prof.Dr. Ir. Kamaruddin Abdullahdari Pengurus Pusat PII seka-ligus mewakili akademisi, Ir.Rudianto Handojo o (PII), Sony T(PT Semen Gresik), Ir. Urip Ti-i-i-muryono (Asosiasi Semen Indonesia), dan Imam Gunawan dariKantor Kementerian NegaraPemuda dan Olah Raga.
Hadir pula dalam acara iniantara lain: Ketua PII CabangMalang, Prof. Dr. Ir. Sugito,Sekretaris Pengurus WilayahPII Jawa Timur, Bambang S.Sedangkan gong pembukaansecara resmi TENAS VII dila-kukan oleh Ir. Heru Dewanto,MSc, Sekjk en Pengurus PusatPII mewakili Ketua Umumyang berhalangan hadir.
Acara ini mendapat dukung-an sponsorship, antara lain dari PT Antam, PT Pupuk KaltimBontang, PII, PT Petrokimiagresik, PT PAPP L, PT Pusri, danPT KAI. Sesi seminar dihadiri
200 peserta dari kalangan ma-hasiswa, dosen, praktisi bisnis ,pengurus PII cabang, FAFF M-PIIse-Indonesia, dan undanganlainya. Peserta cukup antusiasmengikuti jalannya seminar,terlihat dari banyaknya tang-gapan dan pertanyaan kritishingga acara usai.
Sore hari dilanjn utkandengan pembahasan materipersidangan. Kegiatan ini diha-diri oleh kurang lebih 100 orangInsinyur Muda dan AnggotaMahasiswa dari FAFF M-PII Pusatdan FAFF M PII Cabang yang ber-asal dari Jogjakarta, Cilegon,Kalimantan Timur, Makassar,Pangkep, Malang, dll. Persi-dangan ini membahas antaralain Agenda dan Tatib TENAS,Laporan Pertanggung Jawaban(LPJPP ) Ketua Umum, Ir. AhmadTahir, Pemandangan Umumpeserta, Pembahasan Gari-garis besar program FAFF M-PII,Rekomendasi serta PemilihanKetua Umum FAFF M-PII untukperiode 2009/2010.
Suasana persidangan TE-
NAS terlihat cukup alot hinggamenyita waktu samapai pukul02.00 dini hari. Perdebatan danadu argumentasi peserta sudahterlihat seje ak awal persidangan,dan memaksa pimpinan sidangsementara (steering committee)yang terdiri dari M. Erfaff ndi De-lamunte, Mardan Muhammad,dan Indra Kurniadi berulangkali bergantian.
Demikian pula halnya
dengan pembahasan materi
keorganisasian, LPJPP , cukup me-
makan waktu. Puncak acara
adalah pemilihan Ketua Umum
FAFF M PII periode 2009/2010.
Calon terpilih yakni Ir.Qiqi
Asmara tidak mendapat rival
alias calon tunggal setelah tiga
kandidat lainnya yaitu: Ade
Ibrahim, Indra Kurniadi, dan
Natal Rochester mengundurkan
diri.
Acara TENAS VII ditutup
oleh ketua terpilih: Ir. Qiqi As-
mara sekitar pukul 02.00 dini
hari tanggal 25 Januari 2009.
[Ade Ibrahim]
Forum Anggota Muda
Persatuan Insinyur Indonesia
Malang, 24 Januari 2009TTemuemuTTTT NNasional Vasiona Vl VIIII
12 | ENGINEER MONTHLYLL | No. XXX | Maret 2009
Agenda 2009RReekkomendasiomendasi TTeknologieknologeknologiiTTTTTTT““MMengembalikanengembalikan TTeknologi padaeknolog padai padaTTTTT AArusrus UUttamaama PPembangunanembangunaunan NNasional”asional”
DISKUSI PANEL 1
POSISI TEKNOLOGI KINI, PENYEBAB DAN AKIBATNYA PADA CITA-CITA
MARET 2009 PUKUL 15:00 – 17:00
PDISKUSI ANEL 2
VISI 2020 – 2025 - 2030, KESENJANGAN & KENDALA
APRIL 2009, PUKUL 12:30 – 17:00
DISKUSI PANEL 3
MANAJEMEN PENCAPAIAN DAN DUKUNGAN TEKNOLOGI
MEI 2009, PUKUL 12:30 – 17:00
DISKUSI PANEL 4
PRASYARAT & LANGKAH STRATEGIS KUASAI TEKNOLOGI PENDUKUNG
JUNI 2009, PUKUL 12:30 – 17:00
Diskusi pertama dengan tema“Peta Jalan (Road Map) MenujuRekomendasi Teknologi” diawalidengan falsafah mengenal danmensyukuri apa yang kita milikiatas anugerah yang Maha Kuasa.Pemanfaatan teknologi akanmemberikan nilai tambah yanglebih tinggi pada apa yang dimiliki.Keberhasilan akan lebih terjangkaubila kita berusaha dibidang yangpaling mudah kita lakukanberdasarkan situasi spesifik negaradan bangsa kita.Untuk mengembalikan perananteknologi dalam menciptakankemakmuran, perlu langkah seiringdengan program industrialisasiyang diarahkan oleh pertimbanganekonomi. Disini perlu disepakatiindustri mana, industri apa yangmenciptakan nilai tambah palingbesar dan mempunyai forward danbackward linkage paling panjang.Titik tolak dan alur pikir inidiharapkan menjadikan tahap demitahap diskusi selanjutnya dapatberlangsung dengan produktif danefisien.
Rekomendasi: pola pikir yangmelandasi langkah mengembalikanperanan teknologi untukkemakmuran.Diskusi kedua bertema “PosisiTeknologi Kini, Penyebab danAkibatnya pada Cita-Cita”mengupas berbagai situasi dankondisi yang dirasa telah meng-hambat kemampuan untuk me-
nguasai dan mengembangkanteknologi dalam proses pem-bangunan nasional. Ada beberapapertanyaan yang ingin dicarikanjawabannya dari para ahli yangdiundang dalam diskusi panel ini,antaranya:- Mengapa masih input driven
(dan capital driven) dan tidaksegera menjadi technologydriven
- Mengapa cenderung reaktifterhadap perubahan perkem-bangan
- Mengapa penguasaan teknologitidak menjadi agenda gerakansosial
- Mengapa pengembangan tekno-logi tidak menjadi prioritasutama
- Sejauh mana pengaruh modalasing dalam upaya penguasaantechnologi
Rangkaian jawaban diharapkandapat dirangkum menjadirekomendasi meniadakan ham-batan, memperbaiki langkah kedepan.
Dalam diskusi ketiga bertema: ”Visi,Kesenjangan, Kendala & Solusi”diharapkan muncul klasifikasi danpengerucutan prospek, peluang,tantangan dan kekuatan yangdimiliki yang mengusung berbagaistudi visi cita-cita bangsa yangpernah muncul. Ada sisapenjelasan yang diperlukan yangmenyangkut:
- Apa makna dan isi berbagai visibangsa dan apa langkah yangtelah disiapkan
- Apa masalah utama tidakmengaitnya berbagai visi darimasyarakat (industri danprofesional) dengan programpemerintah
- Apa yang ingin dimiliki untukkeberlanjutan pembangunannasional
- Apa saja yang telah dibangun dandimiliki yang patut menjadi basisvisi cita-cita
- Teknologi apa saja yang masihperlu dikuasai dandikembangkan
- Apa saja kemungkinan hambatanfaktor luar
Rekomendasi: menetapkan bentuk,kualitas, kuantitas visi cita-cita.
Diskusi keempat dimaksudkanuntuk mengeksplorasi pendekatanteknik manajemen strategi danmanajemen proyek untukmenghasilkan berbagai langkah,tahapan dan dukungan teknologiyang diperlukan. Juga inginmemperdalam detil prasyarat,langkah-langkah pendukung pe-nguasaan teknologi dalam hi-tungan waktu dan kuantitasnya,termasuk jaringan kerja dankebutuhan klaster dalam petageografi Nusantara.Diskusi ini ingin mencari jawabanatas:
- Bagaimana memposisikan sum-berdaya sosial & budaya & tiapdaerah
- Bagaimana mentahapkan dalamsatuan lima tahunan
- Bagaimana kebutuhan sum-berdaya teknologi dan sum-berdaya insinyur yang diperlukan
- Keperluan jaringan penguasaanteknologi dan waktu yangdiperlukan
- Keperluan pembelajarannya,waktunya, sumber teknologinya
- Dari perhitungan mundur: apayang harus disiapkan dalam 2010- 2015
Rekomendasi: kontribusi insinyurdalam manajemen pembangunannasional dengan rekomendasifokus lima tahunan.
Paparan Panelis seyogyanyamerupakan penjelasan butiranpokok atas makalah tertulis.Penuangkan dalam tulisan sangatdiperlukan untuk melancarkanpemahaman sebelumnya danmemudahkan penuangannyadalam buku yang akan disusun.Makalah dan paparan selanjutnyaakan ditempatkan di website PII.
Para undangan dapat menyam-paikan makalah untuk mem-perkaya diskusi dan sangatberguna agar penyampaian pikiranterjaga kejernihannya.
Maret 2009 | No. XXX | ENGINEER MONTHLY | 13
Rekonstruksi Sumberdayadalam Waktu yang TerukurPEMBANGUNAN ekonomi yangpragmatis telah mendorongkalangan industri untuk lebihpraktis membeli teknologisebagai barang modal dantinggal menggunakannya saja.Menumpukan pembangunan,pertumbuhan dan lapangankerja pada modal asing daninvestasi asing tanpa agendateknologi telah menyempitkankesempatan pengembangan– penguasaan teknologi.
Ada dua sinyal yang meng-ganggu untuk melangkah kedepan. Pertama bahwa tanpadisadari kita telah berulangkali menurunkan benchmarkcapaian kita. Dari ingin setaraJepang, kemudian Taiwan,Korea, Malaysia, China danjangan sampai kemudian Viet-nam.
Yang kedua, sudah banyakcita-cita dari berbagai studi dimasyarakat, visi 2020, 2025,2030 dan jangan sampai kemu-dian 2035 dan seterusnya tanpamasing-masing ada proses pen-capaiannya. Keduanya menun-jukkan bahwa ada keinginankuat untuk maju namun tidakcukup langkahnya dan tidakcukup terbangun iklimnya.
Sekarang ini berbagaiperangkat perundangan yangmenyangkut teknologi sudahada, ada lebih dari 60 lembagaristek, perguruan tinggi tekniktersebar dan ada yang masukrangking dunia, BUMN Stra-tegis telah memikul tugasnya,namun teknologi belum menjadiarus utama pembangunan. Ka-lau kita dapat mengetahui pe-nyebabnya, apakah karena ke-pentingan politik dan ekonomiatau faktor sosial dan budaya,maka langkah ke depan akanlebih jelas.
Di lain pihak banyak yangtengah dilakukan kini lebihbersifat reaktif, terimbas per-kembangan; kepentingan se-saat; dan isu yang mengemuka.
Sudah waktunya untuk ber-anjak memanfaatkan kemam-
puan mendeteksi perkembang-
an yang akan terjadi, sekaligusmengambil langkah-langkah ter-kedepan.
INISIATIF SEDERHANA PII
Sudah banyak yang dicita-citakan dan sudah banyak yangmelakukan studi. PII menghor-mati dan menghargai seluruhupaya masyarakat itu dan tidakbermaksud mengulang ataumembuat studi cita-cita baru.
Setelah memahami meng-apa tidak kunjung terjaditechnology driven, yang ingindilakukan PII adalah meng-himpun berbagai hasil studitersebut menjadi cita-cita yangterstruktur, dan kemudianmengelaborasi berbagai sum-berdaya yang diperlukan untukmencapai cita-cita baru tepatpada waktunya. Ada sumberda-ya alam yang perlu bermacamsumberdaya teknologi tertentu,yang perlu dikembangkan olehsumberdaya manusia, dalamkuantitas dan spesi kasikualitasnya. Kesemuanya ter-konstruksi dalam sumberdayasosial dan sumberdaya hukumyang mendukungnya. Dan ke-semuanya terangkai, seri atauparalel, terikat oleh rentangwaktu. Membangun berbagaisumberdaya di atas memerlukan langkah-langkah dengan
waktu yang terukur.
PII berinisiatif menggelar4 (empat) diskusi panel ntukmelahirkan rekomendasi ha-sil elaborasi mengapa, apa,bagaimana dalam hitunganwaktu dan kuantitas berbagaipendukung untuk tercapainyabangunan cita-cita pada tahunyang disepakati bersama. Me-toda ini seperti layaknya lang-kah manajemen proyek untukmewujudkan capaian tertentudengan rangkaian prasyarattertentu yang diperlukan.Dalam empat diskusi panel iniPII mengharapkan peran sertapara insinyur dari berbagaikalangan baik industri, perti,riset maupun rekan-rekan daribidang sosial, hukum dan lain-nya yang memiliki keterkaitandengan teknologi. Steering Comm-
itee dari kegiatan ini diketuai oleh
Dr. Ir. Luluk Sumiarso dan wakil
ketua Ir. Amir Sambodo.
HARAPAN
Rekomendasi yang ingin di-lahirkan fokus pada butir-butirsederhana atas apa yang perludilakukan dan kuantitasnyauntuk menghadirkan kemam-puan pengembangan teknologipada arus utama pembangun-
iagabrebiatresid,lanoisannaprasyarat peranan dukungan
sumberdaya sosial, hukum danyang lainnya.
Rekomendasi dari hasil keempat diskusi panel ini akandisampaikan kepada para calonpresiden maupun para anggotaDPR yang baru hasil Pemilu2009 dan partainya, dan ma-syarakat lainnya sebagai bahanbaku utama untuk melangkahke depan mewujudkan cita-citabersama.
Meskipun mungkin bukan
satu-satunya, diharapkan akan
menjadi sumber gagasan dan
inspirasi kebijakan pemerin-
tah yang baru dalam 5 tahun
ke depan, serta sebagai cikal
bakal rangkaian lima tahunan
yang berkelanjutan dalam pem-
bangunan nasional.
Dengan rekomendasi ini
paling tidak PII berharap ma-
syarakat akan ikut menyadari
langkah-langkah besar maupun
kecil yang perlu ditempuh un-
tuk mencapai visi cita-cita. Dan
untuk menghindarkan peng-
ulangan surutnya benchmark
karena tidak tercapai, mudah-
mudahan seluruh komponen
masyrakat ikut tergerak untuk
menjaga proses pembangunan
nasional kita.
DirEks
14 | ENGINEER MONTHLY | No. XXX | Maret 2009
PERUSAHAAN biasanya membu-tuhkan expertise dan outsiderperspective yang dimiliki olehkonsultan untuk memberikansecond opinion. Walau memilikiprestis dan gengsi yang cukuptinggi, konsultan tidak selaluhigh pro le. Tidak selalu berte-mu dan berdiskusi dengan CEOperusahaan, tinggal di kota-kota besar dunia dan menginapdi hotel berbintang lima.
Ada kalanya konsultanharus terjun di pedalaman Ka-limantan karena perusahaanmemiliki instalasi pengolahankelapa sawit di sana. Ada ka-lanya harus nongkrong berjam-jam di pabrik yang penuh asapdan kotor. Ada kalanya konsul-tan hanya berinteraksi dengankaryawan tingkat bawah,bukan dengan direktur ataumanajer puncak.
Konsultan harus memasti-kan bahwa solusi yang diberi-kan layak untuk diimplementa-sikan. Secara umum, konsultanmelakukan pekerjaan sepertipitching, riset, analisis, danreport writing. Siklus tersebutberjalan terus menerus danberulang.
Perusahaan juga biasamemanfaatkan kepentinganpolitis. Misalnya perusahaaningin melakukan pengurangantenaga kerja. Mereka kemudianmeminta rekomendasi konsul-tan. Ketika dilakukan pemu-tusan hubungan kerja, mereka“mengatasnamakan” rekomen-dasi dari konsultan tersebutsebagai kambing hitam.
Perusahaan jasa konsultanbisa dibedakan dalam beberapakategori. Antaralain StrategyConsulting, Operations Consul-ting, Human Resources Con-sulting, IT Consulting, E-Con-sulting, Boutique ConsultingFirms, dan Internal ConsultingFirms.
Tetapi bisa saja blend anta-ra dua atu lebih kategori.
Strategy Consulting mem-bantu eksekutif senior un-tuk memahami dan meng-hadapi tantangan strategisperusahaan mereka. Be-berapa hanya memberikanrekomendasi, akan tetapi,sebagian yang lain jugadituntut untuk stick aroundselama proses implementasi.Beberapa konsultan besaryang fokus di bidang ini an-tara lain: Bain & Company,Boston Consulting Group(BCG), dan McKinsey &Company.
Operations Consulting.Taruhlah misalnya perusa-haan Xyz ingin menentukanbagaimana restorannyamemperbarui proses pem-belian dan rantai pasokandari pabrikan, maka Xyzmembutuhkan konsultanoperasi. Konsultan ini ber-fokus pada proses internalklien seperti distribusi,produksi, order ful llment,atau customer service.Contoh konsultan jenis iniantara lain: Accenture, CapGemini Ernst & Young, danDeloitte Consulting.
Human Resources Consul-ting. Keterlibatan konsultanini bisa dimulai sejak prosesrekrutmen, melakukantraining dan development,memberikan jasa konseling,menyusun bene t’s packagedan compensation sttruc-ture, membangun kulturdan komunikasi dalam per-usahaan, dan sebagainya.Beberapa contoh konsultanbidang ini seperti HewittAssociates, Towers Perrin,Watson Wyatt Worldwide,dan Mercer HR Consulting.
Information TechnologyConsultant bertanggungjawab mulai dari prosesanalisis, desain, hingga im-pelementasi sistem, untukmemastikan solusi tersebut
align dengan proses bisnisperusahaan. Misalnyamenguji vulnerability sis-tem internet banking ataumenangani konversi data-base pelanggan ke server.AMS, Accenture, dan Elec-tronic Data Systems (EDS)adalah contoh leading ITconsulting rms.
Boutique Consulting Firms.Misalkan membantu Depar-temen BUMN menyusunstruktur privatisasi danmembuka tender, melaku-kan turnaround sebuahperusahaan telekomunikasiyang mengalami kesulitankeuangan dan terancambangkrut, atau melakukanprocess reengineering padaperusahaan otomotif dalammembuat implementasistandar bagi suppliernya.Beberapa contoh konsultanini seperti Charles RiverAssociates (fokus padabidang ekonomi dan jasalitigasi), L.E.K Consulting(menangani strategi bisnis,merger dan akuisisi), atauMarakon Associates (fokuspada shareholder value me-thodology).
Internal Consulting Firms.Amex mempunyai divisiyang mereka sebut sebagaiAmerican Express StrategicPlanning Group. Johnson& Johnson punya divisi
Decision Sciences Group. JPMorgan Chase menyebutnyaJP Morgan Chase InternalConsulting Services. Cargillmenyebutnya sebagai Car-gill Strategy and BusinessDevelopment.
Konsultan HSE (health,safety, and environment).Sesuai bidangnya, makajasa yang ditawarkan anta-ra lain environmental siteassessment, environmentalaudit, evaluasi AMDAL &UKL/UPL, HAZOP/HA-ZID, QRA (quantitative riskanalysis), FERA ( re&ex-plosion risk analysis), SafetyCase, dll. Sebagian client-nya adalah mining, oil&gas,atau chemical company
E-Consulting, konsultanyang concern pada permasa-lahan yang terkait dengane-business dan e-commercedalam skala yang luas.bisnis online dan transferunit moneter online. Bebe-rapa konsultan bidang iniantara lain Digitas, Razor-
sh, dan Sapient. Merekamemiliki spesialisasi mulaidari front-end design (prog-ramming, desain gra s)hingga valuasi, branding,marketing, jasa B2B, dansebagainya.
Birru Pagi Lucha / No e Iman
/ Risma
FAM
Engineers in a con-sultant company?
Maret 2009 | No. XXX | ENGINEER MONTHLYLL | 15
PPPPeseeeessseeerrrrttttaaaa KKKKPPIPPPPPPIIIJJJJKKKK 11110 - -000 11112222 FeFFFeeebbbbrrrruauuuaaarrrri 200iii 222000000009999
Seluruh Pengurus Pusat PII mengucapkan Turut Berduka Cita yang sedalam-dalamnya atas wafatnya
Ir. H. Awal Kusumah, MSCWakil Ketua Dewan Insinyur PII
pada tanggal 16 Maret 2009, pukul 19.30, di RS. Persahabatan, Jakarta
Semoga amal ibadah beliau diterima Allah SWTAmin
STOP PRESS
PELANTIKAN PIIBANTEN DAN TEMU
NASIONAL VII
GALERI FOTO
16 | ENGINEER MONTHLY | No. XXX | Maret 2009