Post on 04-Aug-2019
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
i
UPAYA MENINGKATAN HASIL BELAJAR LEMPAR TURBO MELALUI PENGGUNAAN ALAT-ALAT BANTU PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 KARANGANYAR KECAMATAN KALIBENING
KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN PELAJARAN 2011/2012
SKRIPSI
Oleh :
SOLICHIN NIM. : X 4711166
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA Juli 2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
UPAYA MENINGKATAN HASIL BELAJAR LEMPAR TURBO MELALUI PENGGUNAAN ALAT-ALAT BANTU PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 KARANGANYAR KECAMATAN KALIBENING
KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN PELAJARAN 2011/2012
Oleh: SOLICHIN
NIM: X 4711166
Skripsi Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar
Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA Juli 2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang betanda tangan di bawah ini:
Nama : SOLICHIN
NIM : X 4711166
Jurusan/Program Studi : JPOK/Penjaskesrek
Menyatakan bahwa Skripsi saya berjudul ” UPAYA MENINGKATAN HASIL
BELAJAR LEMPAR TURBO MELALUI PENGGUNAAN ALAT-ALAT
BANTU PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1
KARANGANYAR KECAMATAN KALIBENING KABUPATEN
BANJARNEGARA” ini benar-benar merupakan hasil karya sendiri. Selain itu,
sumber informasi yang dikutip dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan
dicantumkan dalam daftar pustaka.
Apabila pada kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skipsi ini hasil
jiplakan, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya.
Surakarta, Juli 2012 Yang membuat pernyataan
SOLICHIN NIM. X 4711166
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
PERSETUJUAN
Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji
Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
Surakarta, 2012
Pembimbing I Pembimbing II
Fadilah Umar, S.Pd.M.Or. Drs. H. Wahyu Sulistyo, M. Kes NIP. 19720927 200212 1 001 NIP. 19490505 198503 1 001
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
PENGESAHAN
Skripsi ini telah dipertahankan dihadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima
untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.
Hari :
Tanggal :
Tim Penguji Skripsi:
Nama Terang Tanda Tangan
Ketua : Drs. H. Mulyono, MM. ................................
Sekretaris : Haris Nugroho, S.Pd. M.Or. ................................
Anggota 1 : Fadilah Umar, S.Pd. M.Or. ................................
Anggota 2 : Drs. H. Wahyu Sulistyo, M.Kes ................................
Disahkan oleh: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta Dekan Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd. NIP. 19600727 198702 1 001
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
ABSTRAK
Solichin, UPAYA MENINGKATAN HASIL BELAJAR LEMPAR TURBO MELALUI PENGGUNAAN ALAT-ALAT BANTU PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 KARANGANYAR KECAMATAN KALIBENING KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 Skripsi. Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Juli 2012.
Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan hasil belajar lempar turbo pada
siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri 1 Karanganyar Kecamatan Kalibening Kabupaten Banjarnegara Tahun Pelajaran 2011/2012.
Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam 2 siklus, masing-masing siklus terdiri dari 2 kali pertemuan. Setiap siklus meliputi perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Metodologi tujuan menggunakan lembar observasi aktivitas dan hasil belajar siswa.
Berdasarkan penelitian diperoleh hasil sebagai berikut: hasil belajar siswa selama proses pembelajaran dari pratindakan ke siklus I dan dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan. Nilai rata-rata yang dicapai pada pra tindakan 65.87, siswa yang mengalami ketuntasan belajar 5 siswa (31.25%) sedangkan yang belum tuntas 11 siswa (68.75%), Nilai rata-rata pada siklus I sebesar 73.56, siswa yang mengalami ketuntasan belajar mencapai 10 siswa (62.5%) sedangkan yang belum tuntas belajar 6 siswa (37.5%) dari 16 siswa. Pada siklus II perolehan nilai rata-rata 83.56, siswa yang mengalami ketuntasan belajar mencapai 15 siswa (93.75%) sedangkan yang belum tuntas belajar 1 siswa (6.25%) dari 16 siswa. Ketuntasan belajar siswa 93.75% melebihi indikator keberhasilan, yaitu ketuntasan belajar 80%.
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa penerapan pendekatan bermain dapat meningkatkan hasil belajar lempar turbo pada siswa kelas IV SD Negeri 1 Karanganyar Kecamatan Kalibening Kabupaten Banjarnegara tahun pelajaran 2011/2012. Kata Kunci: Atletik, Lempar Turbo, Alat-Alat Pembelajaran
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
MOTTO
* Orang yang tidak pernah jatuh itu biasa, Tetapi orang yang setiap jatuh sanggup bangun kembali Itulah yang luar biasa. (Mirabeau)*
* Kita berdoa kalau kesusahan dan membutuhkan sesuatu,
Mestinya kita juga berdoa dalam kegembiraan besar dan Saat rejeki melimpah (Khalil Gibran)*
* Kesakitan membuat anda berpikir,
Pikiran membuat anda bijaksana, Kebijaksanaan membuat kita bisa bertahan hidup (John Pettrick)*
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
PERSEMBAHAN
Teriring syukur pada-Mu, kupersembahkan karya ini untuk:
Ø ”Istri tercinta” Yang selalu mendukung dan memberi semangat
Ø ”Anak-anakku tersayang”
Sumber inspirasi dan motivasiku
Ø ”Keluarga besar, sahabat, dan teman-teman sejawat” Yang telah membantu pemikiran
Ø ”Teman-teman se-angkatan program PPKHB S.1 Penjaskesrek 2011”
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
KATA PENGANTAR
Berkat Rahmat Allah Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan laporan penelitian tindakan
kelas dengan judul ” Upaya Meningkatan Hasil Belajar Lempar Turbo Melalui
Penggunaan Alat-Alat Bantu Pembelajaran Pada Siswa Kelas IV Sd Negeri
1 Karanganyar Kecamatan Kalibening Kabupaten Banjarnegara” yang merupakan
salah satu syarat tugas akhir Program Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Dalam menyusun laporan ini, tidak lepas dari bantuan pihak-pihak yang
terkait. Peneliti mendapatkan bantuan, saran dan kritik yang sangat membangun
sehingga laporan ini dapat terselesaikan dengan baik. Untuk itu, peneliti
mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya Kepada:
1. Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd., selaku Dekan Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta;
2. Drs. Mulyono, M.M., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Olahraga dan
Kesehatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret
Surakarta;
3. Waluyo, S.Pd. M.Or., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Jasmani
Keehatan dan Rekreasi Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta;
4. Fadilah Umar, S.Pd. M.Or., selaku Dosen Pembimbing I dalam Penyusunan
Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
5. Wahyu Sulistyo, M.Kes., selaku Dosen Pembimbing II dalam Penyusunan
Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
6. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan
Rekreasi yang secara tulus memberikan ilmu dan masukan-masikan kepada
penulis;
7. Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Banjarnegara
8. Kepala UPT Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kecamatan Kalibening
9. Kepala SDN 1 Karanganyar yang telah memberikan tempat penelitian
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
10. Para Guru Sekolah Dasar Negeri 1 Karanganyar yang turut membantu dalam
penelitian ini.
Penulis hanya bisa mendoakan kepada berbagai pihak yang telah
membantu dalam penyusunan skripsi ini, semoga semua amal ibadahnya diterima
oleh Allah SWT. Harapan penulis, semoga Penelitian Tindakan Kelas ini dapat
bermanfaat bagi kemajuan dunia pendidikan Indonesia, khususnya di Sekolah
Dasar Negeri 1 Karanganyar Kecamatan Kalibening Kabupaten Banjarnegara,
juga kepada para pembaca sekalian.
Karanganyar, Juli 2012
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL ............................................................................................................... i
PENGAJUAN .................................................................................................... ii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ......................................................... iii
PERSETUJUAN ................................................................................................ iv
PENGESAHAN ................................................................................................. v
ABSTRAK ......................................................................................................... vi
MOTTO ............................................................................................................. vii
PERSEMBAHAN .............................................................................................. viii
KATA PENGANTAR ....................................................................................... ix
DAFTAR ISI ...................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL .............................................................................................. xii
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belaang Masalah ................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................ 4
C. Tujuan Penelitian ......................................................................... 4
D. Manfaat Penelitian ....................................................................... 4
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori ............................................................................ 6
B. Kerangka Berpikir ....................................................................... 13
BAB III METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian ...................................................... 15
B. Subyek Penelitian ........................................................................ 16
C. Sumber Data ................................................................................ 16
D. Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 16
E. Uji Validitas Data ........................................................................ 17
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
F. Teknik Analisa Data .................................................................... 19
G. Prosedur Penelitian ...................................................................... 19
BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pra Tindakan ...................................................................... 27
B. Deskripsi Hasil Tindakan Tiap Siklus ......................................... 29
1. Hasil Tindakan Siklus I .......................................................... 29
a. Tahap Rancangan Tindakan (Planning) .......................... 30
b. Tahap Pelaksanaan Tindakan (Acting) ............................ 30
c. Tahap Pengamatan Tindakan (Observing) ...................... 32
d. Tahap Refleksi (Reflecting) ............................................. 35
2. Hasil Tindakan Siklus II ........................................................ 35
a. Tahap Rancangan Tindakan (Planning) ............................ 35
b. Tahap Pelaksanaan Tindakan (Acting) .............................. 36
c. Tahap Pengamatan Tindakan (Observing) ........................ 38
d. Tahap Refleksi (Reflecting) .............................................. 41
C. Perbandingan Hasil Tindakan Antar Siklus ................................. 41
D. Pembahasan ................................................................................. 44
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan .................................................................................. 45
B. Implikasi ...................................................................................... 45
C. Saran ............................................................................................ 46
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 47
LAMPIRAN-LAMPIRAN................................................................................. 49
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel
3.1. Jadwal Penelitian Tindakan Kelas ............................................................. 15
3.2. Teknik dan Alat Pengumpulan Data .......................................................... 17
4.1. Data Hasil Belajar Siswa Pada Studi Pra Tindakan ................................... 28
4.2. Hasil Observasi Peserta Didik dalam Pembelajaran Siklus I ..................... 33
4.3. Perolehan Nilai Ulangan Harian Siklus I ................................................... 34
4.4. Hasil Observasi Peserta Didik Dalam Pembelajaran Siklus II .................. 39
4.5. Perolehan Nilai Ulangan Harian Siklus II.................................................. 40
4.6. Peningkatan Ketuntasan Siswa pada Pembelajaran Lompat Jauh Gaya
Menggantung dari Pra Tindakan, Siklus I, dan Siklus II ............................ 42
4.7. Peningkatan hasil Belajar Lompat Jauh Gaya Menggantung dari
Pra Tindakan, Siklus I, dan Siklus II ......................................................... 43
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar
2.1. Kerangka Pemikiran Penelitian ................................................................ 14
3.1 Diagram Daur Penelitian Tindakan Kelas ............................................... 19
3.2 Bagan Alur Proses Perbaikan Pembelajaran ............................................ 20
4.1. Grafik Ketuntasan Belajar Pra Tindakan .................................................. 29
4.2. Grafik Ketuntasan Belajar Siklus I ........................................................... 35
4.3. Grafik Ketuntasan Belajar Siklus II .......................................................... 40
4.4. Grafik Peningkatan Ketuntasan Belajar Siswa dari PraSiklus,
Siklus I, dan Siklus II ............................................................................... 42
4.5. Grafik Peningkatan Perolehan Nilai Rata-Rata Kelas dan Pratindakan,
Siklus I, dan Siklus II ............................................................................... 43
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I Pertemuan 1 ........................... 49
2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I Pertemuan 2 ........................... 60
3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II Pertemuan 1.......................... 71
4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II Pertemuan 2.......................... 83
5. Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan 1 ........................... 95
6. Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan 2 ........................... 97
7. Rekapitulasi Observasi Terhadap Aktifitas Siswa Siklus I ........................... 99
8. Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan 1 .......................... 100
9. Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan 2 ......................... 102
10.Rekapitulasi Observasi Terhadap Aktifitas Siswa Siklus II ......................... 104
11.Data Nilai Hasil Belajar Siswa Pra Siklus .................................................... 105
12. Data Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus I ....................................................... 106
13. Data Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus II ...................................................... 107
14.Surat Permohonan Ijin Penelitian ................................................................. 108
15.Surat Pemberian Ijin Penelitian..................................................................... 109
16.Surat Keterangan Penelitian .......................................................................... 110
17. Foto Kegiatan ............................................................................................... 111
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Untuk mencapai tujuan Pendidikan Nasional ini, masyarakat ataupun kita
dituntut supaya cakap, terampil, sehat jasmani dan rohani agar dapat
melaksanakan tugas kita yang telah dibebankan kepada kita dengan baik. Oleh
sebab itu untuk mencapai tubuh yang sehat dan jiwa yang kuat, kita harus
memperhatikan keadaan gizi dan olah raga yang teratur. Di Indonesia khususnya
pemerintah juga tak henti-hentinya menggiatkan kegiatan olah raga dalam upaya
meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas hal ini sesuai dengan
hakekat tujuan Pembangunan Nasional kita yaitu: “Pembangunan manusia
seutuhnya berdasarkan Pancasila dan UUD 1945”. Bagi bangsa Indonesia peranan
kesegaran jasmani sangat dibutuhkan sebagai modal dalam rangka mencapai
tujuan pembangunan nasional.
Aktivitas olahraga sekarang ini sudah menjadi kebutuhan setiap manusia.
Hal ini dapat dilihat dengan munculnya kegiatan-kegiatan olah raga di pelosok
desa-desa maupun di kota-kota. Untuk menggiatkan masyarakat gemar ber olah
raga, agar terwujud masyarakat yang sehat jasmani dan rohani dapat dilakukan
dengan berbagai jalan antara lain jalur pendidikan.
Pendidikan olah raga di sekolah memiliki tujuan yang sejalan dengan
tujuan Pendidikan Nasional, yaitu : “Membentuk manusia yang cerdas, terampil,
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta cinta tanah air”. Dalam dunia
pendidikan, olah raga merupakan bagian integral dalam sistem pendidikan di
Indonesia. Maka pendidikan olah raga wajib diajarkan di sekolah-sekolah di
Indonesia sebagai salah satu mata pelajaran.
Olah raga selain menunjang pertumbuhan jasmani dan rohani, juga
mempunyai peranan yang penting dalam pembentukan dan pembinaan
kepribadian serta watak seseorang.
Pembinaan prestasi dalam cabang olahraga dapat dicapai melalui latihan
yang terprogram, teratur dan terukur dengan melibatkan berbagai disiplin ilmu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
pengetahuan dan tekhnologi. Setiap cabang olah raga membutuhkan latihan fisik
untuk mencapai prestasi yang maksimal. Oleh karena itu, pendidikan jasmani di
sekolah merupakan bagian dari pendidikan pada umumnya. Pendidikan jasmani
membentuk atau membangun manusia sutuhnya dari segi lahir maupun batin.
Segi lahir atau jasmani ini meliputi pertumbuhan fisik, perkembangan fisik,
kesehatan dan rehabilitasi. Pertumbuhan dan perkembangan fisik akan lebih cepat
melalui pembelajaran pendidikan jasmani. Pemdidikan jasmani membentuk siswa
mempuyai gaya hidup berolahraga sehingga menjadi perilaku hidup sehat.
Sedangkan rehabilitasi dalam hal ini maksudnya perbaikan sikap tubuh misalnya :
sikap jalan yang kurang baik, sikap duduk yang salah dan lain-lain. Hal ini dalam
pendidikan jasmani dapat dibenahi sebelum menjadi sikap permanen. Segi batin
atau rohani yang dapat dibentuk melalui pendidikan jasmani meliputi kejujuran,
disiplin, percaya diri dan menghilangkan egoisme. Segi batin atau rohani
terbentuk melalui aktivitas pendidikan jasmani yang sifatnya permainan (bermain)
Pendidikan jasmani di sekolah terbagi dalam beberapa cabang olahraga
yaitu : cabang olahraga bola besar, cabang olahraga bola kecil, cabang olahraga
senam dan juga cabang olahraga atletik. Pembelajaran yang ada unsur
permainannya seperti pada cabang olahraga bola besar, siswa sangat antusias
dalam mengikutinya. Hal ini merupakan modal utama atau syarat utama yang
paling penting dalam pembelajaran. Dengan antusias dan rasa senang tujuan
pembelajaran akan mudah tercapai, keadaan yang sebaliknya, siswa kurang suka
dalam mengikuti pembelajaran. Maka tujuan dari pembelajaran sulit tercapai.
Dari cabang olahraga yang ada akan dikemukakan salah satu cabang
Atletik khusus nomor lempar (lempar Turbo). Lempar Turbo adalah merupakan
modifikasi/pengembangan dari lempar lembing yang disesuaikan kondisi siswa
khususnya siswa pada tingkat sekolah dasar dan merupakan salah satu cabang dari
Kid’s Athletic
Lempar Turbo pada hakekatnya sama dengan lempar lembing baik dilihat
dari sisi teknik, gaya serta cara di dalam melakukan lemparan. Gaya ini sama
dengan lempar lembing yang diperkenalkan oleh Lemming, seorang yang
berkebangsaan Swedia. Lemparan yang dikembangkan adalah lemparan dengan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
tangan kanan dan memegang di tengah lembing. Lempar Turbo diikutsertakan
dalam POPDA tingkat Sekolah Dasar sebagai nomor perseorangan untuk putra
dan putri. Pada perkembangannya sekarang nomor lempar turbo ini dimasukkan
dalam salah satu cabang Kid’s Atletiks nomor lempar.
Lempar Turbo merupakan cabang Kid’s Athletiks yang pada umumnya
pembelajaran olahraga cabang atletik kurang diminati siswa. Hal ini terlihat
kurangnya minat siswa dalam mengikuti pembelajaran athletiks. Kurangnya minat
siswa dapat disebabkan oleh beberapa faktor, peneliti mengamati pada saat
pembelajaran atletik khususnya nomor lempar turbo siswa kurang minat dalam
mengikutinya, baik siswa putra maupun siswa putri. Keadaan semacam ini tentu
menjadi masalah, bagaimana caranya pembelajaran lempar turbo dapat tercapai
sesuai tujuan.
Peneliti mencoba pembelajaran dengan menggunakan alat-alat
pembelajaran. Penggunaan alat-alat pembelajaran dapat berbentuk macam-macam
seperti gawang, yurbo, kleper dan lain sebagainya, ini dikarenakan teknik yang
utama pada teknik lempar turbo adalah teknik melempar dengan menggunakan
alat. Penggunaan alat-alat pembelajaran diharapkan menjadi daya tarik tersendiri
terhadap materi pembelajaran lempar turbo, sehingga siswa lebih siap dan
termotivasi dalam mengikuti pembelajaran, dan dengan kata lain tujuan
pembelajaran pun akan mudah tercapai.
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti bermaksud mengambil judul
yang kaitannya tentang penggunaan alat-alat pembelajaran atau materi
pembelajaran lempar turbo. Maka judul dalam penelitian ini adalah “Upaya
Meningkatkan Hasil Belajar Lempar Turbo Melalui Penggunaan Alat-Alat
Pembelajaran pada Siswa Kelas IV SD Negeri 1 Karanganyar Kecamatan
Kalibening Kabupaten Banjarneara Tahun Pelajaran 2011/2012.” Penelitian
dilaksanakan di SD Negeri 1 Karanganyar karena peneliti mendapatkan masalah
di dalam pembelajaran lempar turbo serta prestasi siswa kurang memuaskan
dalam mengikuti lomba POPDA di tingkat kecamatan.
Sejalan dengan hal tersebut, peneliti mencoba pembelajaran dengan
penggunaan alat-alat pembelajaran. Penggunaan alat-alat pembelajaran pada
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
olahraga lempar turbo diharapkan menjadi daya tarik tersendiri terhadap materi
pembelajaran lempar turbo sehingga siswa lebih siap atau dengan kata lain tujuan
pembelajaran akan mudah tercapai.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah melalui
penggunaan alat-alat pembelajaran dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar
siswa kelas IV SD Negeri 1 Karanganyar Kecamatan Kalibening Kabupaten
Banjarnegara?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatkan hasil
belajar lempar turbo melalui penggunaan alat-alat pembelajaran pada siswa kelas
IV SD Negeri 1 Karanganyar Kecamatan Kalibening Kabupaten Banjarnegara.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Guru.
Untuk meningkatkan kualitas mengajar dan mencoba menerapkan model
pembelajaran sebagai inovasi baru dalam proses pembelajaran.
2. Bagi Siswa.
Dengan banyaknya model pembelajaran mereka mendapatkan banyak variasi
dalam pembelajaran, Selain itu siswa dapat belajar sambil bermain.
3. Bagi Sekolah.
Hasil penelitian ini dapat dijadikan pertimbangan sekolah untuk
mengembangkan kebugaran jasmani dan bakat dari pada siswa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Hakikat Pendidikan Jasmani
Pendidikan jasmani adalah suatu proses pembelajaran melalui aktivitas
jasmani yang didesain untuk meningkatkan kebugaran jasmani, mengembangkan
ketrampilan motorik, pengetahuan dan perilaku hidup sehat, sikap sportif dan
kecerdasan emosi (KTSP, 2006 : 1996).
Sedangkan menurut Aip Syarifudin dan Muhadi (1992 : 4), Pendidikan Jasmani adalah suatu proses melalui aktivitas jasmani, yang dirancang dan disusun secara sistematik, untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan, meningkatkan kemampuan dan ketrampilan jasmani, kecerdasan dan pembentukan watak, serta nilai dan sikap yang positif bagi setiap warga negara dalam rangka mencapai tujuan pendidikan. Sukintoto(1995 : 130) menyatakan bahwa pendidikan jasmani merupakan
proses interaksi antara peserta didik dengan lingkungan yang dikelola melalui
aktivitas jasmani secara sistematik menuju pembentukan manusia seutuhnya.
Ratal Wirjasantosa (1984 : 25) bahwa pendidikan jasmani adalah pendidikan yang
menggunakan jasmani, sebagai titik pangkal : mendidik anak dan anak dipandang
sebagai suatu kesatuan jiwa dan raga.
Bandi Utama (2005:75), mengatakan bahwa pendidikan jasmani mengandung dua pengertian pendidikan untuk jasmani dan pendidikan melalui aktivitas jasmani. Pendidikan untuk jasmani mengandung pengertian bahwa jasmani merupakan tujuan akhir dari proses pendidikan dengan mengabaikan aspek yang lain, sedangkan pendidikan melalui aktivitas jasmani mengandung pengertian bahwa tujuan pendidikan dapat dicapai melalui aktivitas jasmani. Tujuan pendidikan dalam hal ini adalah tujuan pendidikan pada umumnya, yaitu : aspek fisik, psikis dan sosial atau psikomotor, kognitif dan afektif. Berdasarkan berbagai pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa
pendidikan jasmani adalah suatu proses pembelajaran yang melalui aktivitas
jasmani yang dilakukan secara sistematik untuk meningkakan kebugaran jasmani,
ketrampilan gerak, pengetahuan kesehatan, perilaku hidup sehat dan kecerdasan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
emosi. Proses pembelajaran penjas yang efektif dapat meningkatkan pertumbhan
dan perkembangan seluruh ranah, jasmani, kognitif, dan efektif setiap siswa.
2. Karakteristik Peserta Didik
Untuk mengembangkan pembelajaran yang efektif, guru pendidikan
jasmani harus memahami karakteristik siswa. Dengan memahami karakteristik
perkembangan siswa, guru akan mampu membantu siswa belajar secara efektif,
selama di SD seluruh obyek perkembangan manusia psikomotor, kognitif dan
afektif mengalami perubahan luar biasa (KTSP 2006 : 1200). Berikut rincian
perkembangan. Aspek psikomotor, kognitif dan afektif (KTSP 2006 : 120-122)
a. Perkembangan Aspek Psikomotor
Menurut Wuest dan Lombardo (KTSP 2006) menyatakan bahwa perkembangan aspek psikomotor siswa SD ditandai dengan perubahan jasmani dan sosiologis secara luar biasa, salah satu perubahan yang luar biasa yang dialami oleh siswa adalah pertumbuhan badan dan tinggi badan, juga pertumbuhan tinggi badan diikuti dengan perubahan berat badan. Perubahan berat badan menggambarkan perubahan ukutan tulang, otot dan organ tubuh dan juga lemak tubuh. Perubahan yang lain adalah perkembangan ketrampilan motorik, kinerja motorik siswa mengalami penghalusan.
b. Aspek Kognitif
Menurut Wuest dan Lombardo (KTSP 2006) menyatakan bahwa perkembangan yang terjadi pada anak SD meliputi peningkatan fungsi intelektual, kapabilitas memori dan bahasa dalam pemikiran konseptual perkembangan kematangan intelaktual bervariasi, memori remaja sebanding dengan memori orang dewasa dalam hal kemampuan menyerap, memproses dan engungkap informasi. Siswa mengalami peningkatan kemampuan mengekspresikan diri
melalui kemampuan berbahasa lebih baik perbendaharaan kata lebih banyak.
Ketika remaja mencapai kematangan mereka akan memiliki kemampuan
untuk menyusun alasan rasional. Menerapkan informasi,
mengimplementasikan pengetahuan dan menganalisa situasi secara kritis,
kemampuan memecahkan masalah dan membuat keputusan akan meningkat
pada saat nanti di SMP.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
c. Aspek Afektif
Menurut Wuest dan Lombardo (KTSP 2006) perkembangan afektif siswa SD proses belajar perilaku yang layak pada budaya tertentu, seperti cara berinteraksi dengan orang lain (bersosialisasi) berlangsung lewat pemodalan dan meniru perilaku, terutama bagi yang terpengaruh terhadap proses sosialisasi adalah keluarga, sekolah dan teman-teman sebayanya. Siswa mengalami kondisi egosentris, yaitu kondisi yang hanya
mementingkan pendapat sendiri dan megabaikan orang lain. Siswa SD
mengalami perubahan persepsi diri selaras dengan peningkatan kemampuan
dan keyakinan yang kuat.
3. Hakikat Belajar Gerak
a. Pengertian Belajar
Menurut Reber (Dalam Sugihartono, dkk 207:74) mendefinisikan
belajar dalam dua hal, pertama, belajar sebagai proses memperoleh
pengetahuan dan kedua, belajar sebagai perubahan kemampuan bereaksi yang
relatif langgeng sebagai hasil latihan. Sejalan dengan pendapat sebelunya
Oemar Hamalik (200 : 29) mengatakan bahwa belajar adalah suatu proses,
belajar bukan suatu tujuan tetapi merupakan suatu proses untuk mencapai
tujuan, jadi merupakan langkah-langkah atau prosedur yang harus ditempuh.
Menurut Sugihartono, dkk (2007 : 74) mengatakan bahwa belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku individu dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Belajar merupakan suatu perubahan dimana perubahan itu untuk memenuhi kebutuhannya yang disesuaikan dengan lingkungannya. Sri Rumini, dkk (1993 : 59) mengemukakan, belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang relatif menetap, baik yang diamati maupun tidak dapat diamati secara langsung, yang terjadi sebagai suatu hasil latihan atau pengalaman dalam interaksinya dengan lingkungan. Lebih lanjut Wasty Soemanto (1998 : 104) mengemukakan bahwa
belajar adalah suatu proses dasar perkembangan hidup manusia, manusia
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
melakukan perubahan-perubahan kualitatif individu sehingga tingkah lakunya
berkembang.
Berdasarkan pendapat dari para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa
belajar merupakan suatu proses dari perkembangan hidup manusia, dengan
belajar manusia melakukan perubahan-perubahan dalamn hidupnya, dengan
belajar manusia melakukan perubahan-perubahan dalam hidupnya, aktivitas
dan prestasi dalamn hidup manusia merupakan hasil dari belajar. Profesi
seorang berdasarkan apa yang dipelajari, belajar merupakan suatu proses,
bukan suatu hasil, karena itu belajar berlangsung secara aktif dan
berkelanjutan dengan menggunakan berbagai bentuk perbuatan.
b. Ciri-Ciri Perilaku Belajar
Tidak semua tingkah laku dikategorikan belajar atau aktivitas belajar.
Adapun tingkah laku yang dikategorikan belajar menurut Sugihartono, dkk
207:74-76), mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
1) Perubahan tingkah laku terjadi secara sadar
Suatu perilaku digolongkan sebagai aktivitas belajar apabila pelaku
menyadari terjadinya perubahan atau sekurangkurangnya merasakan
adanya suatu perubahan dalam dirinya, misalnya menyadari pengetahuan
bertambah. Sebaliknya perubahan tingkah laku yang terjadi karena mabuk
atau tidak sadar tidak termasuk dalam pengertian belajar.
2) Perubahan bersifat kontinu dan fungsional
Perubahan yang terjadi dalam diri seseorang berlangsung secara
berkesinambungan dan tidak serius. Suatu perubahan yang terjadi akan
menyebabkan perubahan berikutnya dan selanjutnya akan berguna bagi
kehidupan atau proses belajar berikutnya. Misalkan : seorang anak belajar
membaca, maka ia akan mengalami perubahan dari tidak dapat membaca
menjadi dapat membaca. Perubahan ini akan berlangsung terus sampai
kecakaan membacanya menjadi cepat dan lancar.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
3) Perubahan bersifat permanen
Perubahan yang terjadi karena belajar bersifat atau permanent. Misalkan
kecakapan seseorang anak dalam bermain sepeda setelah belajar tidak
akan hilang begitu saja, bahkan akan berkembang bila ters digunakan dan
dilatih.
4) Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah
Perubahan tingkah laku dalam belajar mensyaratkan adanya tujuan yang
akan dicapai oleh pelaku belajar dan terarah pada perubahan tingkah laku
yang benarbenar disadari. Misalkan seorang belajar mengetik, sebelumnya
sudah menetapkan apa yang dapat dicapai dengan belajar mengetik.
5) Perubahan menyangkut semua aspek tingkah laku
Perubahan yang diperoleh seseorang setelah melalui proses belajar
meliputi perubahan keseluruhan tingkah laku. Perubahan dalam hal sikap,
ketrampilan, pengetahuan dan sebagainya.
c. Pengertian dan Batasan Belajar Gerak
Menurut Rusli Lutan (1999 : 57) bahwa belajar gerak meliputi tiga tahap. Pertamatahap orientasi, yakni penguasaan informasi. Kedua, tahap pemantapan gerak melalui latihan berdasarkan informasi yang diperoleh. Ketiga, tahap otomatisasi, yaitu ketrampilan itu dapat dilakukan secara otomatis. Menurut Schmidt (dalam Amung Mamun dan Yudha M. Saputra, 2000 : 45), mengatakan bahwa belajar gerak adalah suatu rangkaian proses yan berhubungan dengan latihan atau pengalaman yang mengarah pada terjadinya perubahan-perubahan yang relatif permanen dalam kemampuan seseorang untuk menampilkan gerakan-gerakan yang terampil. Menurut Gagne (dalam Arie Asnaldi, 2008), mengatakan bahwa
belajar gerak adalah sebagai tingkah laku atau perubahan kecakapan yang
mampu bertahan dalam jangka waktu tertentu, dan bukan berasal dari proses
pertumbuhan. Lebih lanjut Weineck (dalam Arie Asnaldi, 2008) mengatakan
bahwa tugas utama dari belajar gerak adalah penerimaan segala informasi
yang relevan tentang gerakan-gerakan yang dipelajari, kemudian mengolah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
dan menyusun informasi tersebut memungkinkan suatu realisasi secara
optimal.
Berdasarkan pendapat di atas, dapat kita simpulkan bahwa belajar
gerak merupakan suatu proses yang didalamnya terjadi penyampaian
informasi, pemberian latihan dan perubahan yang terjadi akibat latihan relatif
permanen. Penyampaian informasi ini sebagai awal dari proses belajar gerak
atau sebagai dasar dari belajar gerak, penyampai informasi dalam belajar
derak dapat berupa penjelasan dan pemberian contoh gerakan.
Proses selanjutnya dari belaar gerak adalah pemberian latihan, dalam
hal ini tidak jauh berbeda dengan belajar pada umumnya, karena dalam
belajar pada umumnya pemberian pengalaman atau latihan lewat latihan-
latihan soal atau yang sifatnya teori, sedangkan pada belajar gerak prosesnya
tidak jauh berbeda melainkan latihan-latihan yang digunakan berupa praktik
atau yang berhubungan dengan gerak. Proses belajar gerak ini akan menuju
pada ketrampilan gerak atau penampilan gerakannya akan meningkat.
Proses kematangan dan pertumbuhan dapat meningkatkan
kemampuan seseorang tanpa melalui latihan, misalkan ketrampilan anak
dalam berlari, tanpa berlatih dalam hal yang sebenarnya, kemampuan berlari
akan berkembang dengan sendirinya karena adanya pengaruh kematangan.
Perubahan ketrampilan anak dalam hal ini bukan merupakan belajar gerak
karena perubahan tersebut bukan hasil dari hasil latihan.
Perubahan yang terjadi relatif permanen. Pemberian latihan atau
pengalamnan gerak ini akan masuk pada sistem memori otak, proses ini akan
menyebabkan perubahan yang relatif permanen. Kejadian semacam ini tidak
dapat diamati secara langsung, akan tetapi perubahan-perubahan yang terjadi
lewat penampilan geraknya dapat diamati secara langsung. Kemampuan
akibat latihan ini akan tersimpan dalam memori otak sehingga sewaktu-waktu
dibutuhkan akan dapat digunakan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
4. Tinjauan Tentang Alat-alat Pembelajaran
Peralatan Olahraga Anak sebagai perangkat pendidikan jasmani dan
latihan olah raga yang memiliki berbagai fungsi pendidikan, kepelatihan dan
pengembangan dasar gerak di bidang keolahragaan. Peralatan Olahraga Anak
sangat penting bagi pengguna untuk dapat mencapai tujuan yang ingin dicapai.
Anak merupakan investasi dan sumber dari masa depan perkembangan
sebuah bangsa. Pengelolaan dan perlakuan yang benar terhadap anak akan
mempertinggi peluang tercapainya kemajuan masa depan sebuah bangsa dan
negara. Aspek perkembangan jasmani merupakan sebuah faktor dominan yang
tidak dapat dikesampingkan, bahkan merupakan prioritas untuk dikelola dengan
benar dan optimal. Di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat pula.
”Mensana in corpore sano”.
Melalui sekolah maupun luar sekolah, kegiatan jasmani merupakan
sebuah kegiatan yang perlu diprogramkan dengan pengelolaan yang benar melalui
pendekatan pertumbuhan dan perkembangan anak. ”Anak bukanlah orang dewasa
dalam ukuran kecil” (Thompson, 1991). Untuk itu setiap anak memiliki ciri dan
sifat yang khas yang harus diberikan perlakuan yang khas pula.
Bila orang dewasa memiliki kegiatan jasmani dalam bentuk olah raga
dengan fasilitas yang standar, maka anak-anak memerlukan inplementasi kegiatan
jasmani dengan segala peralatannya yang khas sesuai dengan ciri dan sifat anak
tersebut. Kondisi ini sangat diperlukan agar anak dapat melakukan kegiatan
jasmani dan olah raga sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangannya.
Oleh karena itu, diciptakanlah beberapa ”Peralatan Olahraga Anak” yang
telah diteliti dan diujicobakan. Penciptaan ini diharapkan mampu memberikan
peluang yang optimal bagi pertumbuhan dan perkembangan anak melalui aktifitas
jasmani dan olahraga. Peralatan Olahraga Anak disusun dalam sebuah paket/set
yang berisi 6 jenis peralatan yang dapat digunakan untuk melakukan berbagai
jenis kegiatan jasmani dan olahraga seperti gerak lari, lompat, lempar (atletik),
dan kegiatan jasmani lain yang dapat diciptakan dengan menggunakan alat
tersebut.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
a. Manfaat Dan Tujuan
1) Pemenuhan minat untuk bergerak,
2) Pengenalan dasar-dasar gerak atletik dalam bentuk permainan,
3) Merangsang pertumbuhan dan perkembangan jasmani (bertambahnya
tinggi dan berat badan yang harmonis) serta perkembangan gerak,
4) Memelihara dan meningkatkan kesehatan serta kesegaran jasmani,
membantu merehabilitasi kelainan gerak pada usia dini,
5) Menghindari rasa kebosanan,
6) Menanggulangi masalah bagi anak-anak pecinta olahraga untuk
memdapatkan perlengkapan yang berkualitas baik dengan harga
terjangkau.
7) Meningkatkan kebutuhan anak-anak Sekolah Dasar akan perlengkapan
olahraga dan kesehanatan di lingkungan.
b. Jenis alat pembelajaran
1) Gawang
2) Turbo
3) Cleper
4) Gelang, dan sebagainya
5. Penggunaan Alat-Alat Pembelajaran Dalam Pembelajaran Atletik
Pembelajaran atletik terkesan dikalangan para siswa bahwa olahraga
atletik hanya berisi gerakan yang monoton atau tidak bervariasi, yang isinya
meliputi lari, lempar dan lompat, yang kurang menuntut tingkat ketrampilan yang
tinggi, namun melelahkan, sehingga unsur keriangan dan kegembiraan tidak
terungkap dalam pelaksanaan pembelajaran. Keadaan semacam ini menyebabkan
pembelajaran atletik dalam pendidikan jasmani kurang mendapat perhatian para
siswa.
Penggunaan alat-alat bantu pembelajaran dalam pembelajaran atletik
maksudnya adalah penambahan unsur alat-alat pembelajaran dalam pembelajaran
atletik. Penggunaan alat-alat pembelajaran dalam hal ini sebagai pendekatan
dengan mengenalkan alat-alat pembelajaran kepada siswa dan cara
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
menggunakannya sehingga dapat digunakan untuk mempelajari teknik cara
nelakukan lemparan dengan benar. Misalkan dalam materi alat-alat pembelajaran,
contohnya adalah dengan memodifikasi lembing menjadi turbo. Penggunaan alat-
alat pembelajaran ini dapat digunakan dalam nomor nomor atletik yang lain.
Dengan penggunaan ala-alat pembelajaran diharapkan siswa dapat termotifasi
dalam belajar.
6. Pembelajaran Lempar Turbo melalui penggunaan alat-alat pembelajaran
Pembelajaran lempar turbo dibagi dalam beberapa tahapan, tahapan-tahapan
dalam lempar turbo dapat memudahkan siswa dalam menyerap materi (lempar
turbo). Tahapan lempar ini dari gerakan yang sederhana ke gerakan yang
kompleks. Langkah-langkah atau tahapan lempar turbo melempar dari atas kepala
dengan satu tangan untuk mencapai jarak sejauh mungkin dengan alat yang
bernama turbo dan lembing anak. Pembelaaran lempar turbo ditambahkan unsur
penggunaan alat-alat pembelajaran dalam hal ini alat-alat turbo atau yang
dimodifikasi yang bisa digunakan yang mengarah ke materi (lempar turbo).
Tujuan dari permainan ini diharapkan meningkatkan sikap mental dan juga
kemampuan jasmani. Sikap mental dalam hal ini, memiliki rasa percaya diri,
memiliki rasa keberanian, memiliki rasa kebersamaan dan meningkatkan
semangat dalam mengikuti pembelajaran.
B. Kerangka Berpikir
Proses pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah bisa berlangsung
dengan efektif dan optimal tergantung oleh beberapa faktor. Faktor tersebut antara
lain, dari guru, fasilitas dan metode mengajar. Metode adalah suatu cara, cara
dalam menyampaikan materi pembelajaran.
Penggunaan alat-alat pembelajaran dapat digunakan sebagai pendekatan
materi pembelajaran, ini dikarenakan penggunaan alat-alat pembelajaran siswa
secara tidak langsung belajar melakukan teknik dan juga mengenal alat
pembelajaran yang akan dilaksanakan dalam materi pembelajaran. Penggunaan
alat-alat bantu pebelajaran dalam pembelajaran lempar turbo diharapkan dapat
mengoptimalkan pembelajaran, siswa menjadi lebih aktif dan termotivasi dalam
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
mengikuti pembelajaran, dengan terbentuknya suasana ini tujuan dari
pembelaaran akan tercapai dengan mudah.
Penelitian ini memfokuskan pada upaya peningkatan hasil belajar lempar
turbo melalui penggunaan alat-alat pmbelajaran pada siswa kelas IV SD Negeri 1
Karanganyar Kecamatan Kalibening Kabupaten Banjarnegara. Hasil dari
penelitian ini ingin mengetahui ada atau tidaknya pengaruh pembelajaran lempar
turbo melalui penggunaan alat-alat pembelajaran terhadap sikap siswa dalam
mengikuti pembelajaran, sikap siswa dalam hal ini antusias siswa, kegembiraan
siswa dan motivasi siswa dalam melaksanakan tugas pembelajaran.
Secara sederhana kerangka pemikiran dari penelitian ini dapat
digambarkan sebagai berikut:
Gambar 2.1. Kerangka Pemikiran Penelitian
Kondisi awal
Tindaakan
Kondisi Akhir
Guru kurang kreatif dan inovatif dalam proses pembelajaran penjas.
Menerapkan model pembelajaran penggunaan alat-alat pembelajaran
Melalui pendekatan bermain dapat meningkatkan kesegaran jasmani siswa (siswa lebih bersemangat dan prestasi belajar meningkat) serta partisipasi siswa dalam mengikuti pembelajaran meningkat.
a. Siswa kurang tertarik dan cepat bosan dengan pelajaran penjas.
b. Tingkat kesegaran jasmani rendah.
c. Dan yang paling utama hasil belajar lempar turbo
Siklus I : guru dan peneliti menyusun bentuk pengajaran yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan ketrampilan lempar turbo, melalui penggunaan alat-alat bantu pembelajaran
Siklus II : upaya perbaikan dari siklus I sehingga meningkatkan kemampuan dan ketrampilan dasar lempar turbo melalui penggunaan alat-alat pembelajaran
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan pada siswa kelas IV
SD Negeri 1 Karanganyar Jl. Jlapar No. 4 Rt. 04 Rw. 03 Kecamatan
Kalibening Kabupaten Banjarnegara.
2. Waktu Penelitian
Dengan beberapa pertimbangan, penulis menentukan penggunaan
waktu penelitian selama 4 bulan; yaitu tanggal 20 April sampai dengan 10 Juli 2012
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian Tindakan Kelas
Kegiatan Penelitian BULAN
Apr Mei Juni Juli 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Persiapan Penelitian a. Koordinasi peneliti dengan kepala sekolah b. Diskusi dengan guru untuk mengidentifikasi
masalah pembelajaran dan merancang tindakan
c. Menyusun proposal penelitian d. Menyiapkan perangkat pembelajaran dan
instrumen penelitian (lembar observasi)
e. Mengadakan simulasi pelaksanaan tindakan 2. Pelaksanaan Tindakan a. Siklus I
- perencanaan - pelaksanaan tindakan - observasi - refleksi
b. Siklus II - perencanaan - pelaksanaan tindakan - observasi - refleksi
3. Analisis Data dan Pelaporan a. Analisis data (hasil tindakan 2 siklus) b. Menyusun laporan/skripsi c. Ujian dan revisi d. Penggandaan dan pengumpulan laporan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
3. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom
Avction Research) yang dilakukan langsung oleh guru yang bersangkutan atau
peneliti. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus yang setiap siklusnya
terdiri dari dua pertemuan.
B. Subjek Penelitian
Subjek penilaian adalah siswa kelas IV SD Negeri 1 Karanganyar
Kecamatan Kalibening Kabupaten Banjarnegara pada semester 2 tahun pelajaran
2011/2012, sebanyak 16 siswa yang terdiri dari siswa laki-laki 12, dan siswa
perempuan 4.
C. Sumber Data
Dalam penelitian ini data diambil dari: (1) Siswa, untuk mendapat data
teknik lempar turbo, (2) Guru, sebagai kolaborator untuk mendapat data tentang
peningkatan hasil belajar lempar turbo melalui penggunaan alat-alat pembelajaran.
D. Teknik Pengumpulan Data
Tehnik pengumpulan data dalam penelitian ini terdiri dari tes dan
observasi.
1. Tes dipergunakan untuk mendapatkan data tentang kemampuan siswa dalam
melakukan lempar turbo yang dilakukan siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri
1 Karanganyar Kecamatan Kalibening Kabupaten Banjarnegara Tahun
Pelajaran 2011/2012.
2. Pengamatan atau observasi dipergunakan sebagai tehnik untuk
mengumpulkan data tentang aktifitas siswa selama kegiatan belajar mengajar
pada saat menerapkan cara melakukan lempar turbo melalui penggunaan
alat-alat pembelajaran siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri 1 Karanganyar
Kecamatan Kalibening Kabupaten Banjarnegara Tahun Pelajaran 2011/2012.
Alat pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian adalah sebagai
berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
No Jenis Data Sumber Data Tehnik
Pengumpulan Data
Instrumen
1 Teknik lempar turbo melalui penggunaan alat pembelajaran
Siswa Kelas IV
Tes dan Peragaan Praktik
Tes Ketrampilan Lempar Turbo
2 Aktifitas siswa Pelaksanaan Pembelajaran
Pengamatan Observasi
Tabel 3.2. Teknik dan alat pengumpulan data
E. Uji Validitas Data
Validasi data adalah suatu kegiatan pengujian terhadap keobjektifan dan
keabsahan data. Validasi data dilakukan untuk mendapatkan data yang benar-
benar mendukung dan sesuai dengan karakteristik permasalahan maupun tujuan
penelitian. Validitas data dilakukan agar data yang diperoleh objektif, sahih, dan
andal. Validasi atau pemeriksaan keabsahan data dalam penelitian tindakan kelas
ini dilakukan dengan berpedoman pada teknik penetapan aktivitas pembelajaran
pada siklus-siklus berikutnya, yang diperoleh berdasarkan hasil refleksi atau
aktivitas dan hasil pengamatan pada siklus sebelumnya.
Validitas data dalam penelitian tindakan kelas dapat dilakukan dengan
triangulasi untuk meminimalkan subjektivitas. Triangulasi adalah pengecekan
kebenaran data atau informasi tentang pelaksanaan tindakan dengan cara
mengkonfirmasikan kebenaran data, yaitu upaya mendapatkan informasi dari
sumber lain mengenai kebenaran data penelitian. Tindakan dalam teknik
triangulasi antara lain: (a) menggunakan cara yang bervariasi untuk memperoleh
data yang sama, misalnya untuk menilai hasil belajar dengan tes tertulis, (b)
melakukan uji coba tes penguasaan siswa, (c) melakukan uji coba kuesioner
perhatian siswa, (d) menggali data yang sama dari sumber yang berbeda yaitu
mengecek kebenaran dan kesahihan data temuan penelitian dengan cara
mengkonfirmasikannya dengan sumber data agar informasi yang diperoleh benar-
benar valid atau dapat dipercaya, (e) melakukan pengecekan ulang dari data yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
telah terkumpul, (f) melakukan pengolahan dan analisis ulang dari data yang
terkumpul.
Selain itu uji validitas data dalam penelitian ini juga dilakukan dengan
audit trail dan expert opinion. Audit trail yakni dilakukan dengan memeriksa
catatan-catatan yang ditulis oleh peneliti atau peer observer atau teman sejawat
yang memiliki pengetahuan dan keterampilan melakukan PTK. Expert opinion
yaitu kegiatan untuk mengkonsultasikan hasil temuan atau meminta nasihat
kepada para ahli. Dalam penelitian ini, penulis mengkonsultasikan hasil temuan-
temuan kepada pembimbing untuk memperoleh arahan dan masukan terhadap
masalah penelitian.
Uji validitas data dalam penelitian ini dilakukan oleh peneliti, observer,
dan kolaborator, yaitu:
1. Peneliti
Nama : SOLIKHIN
NIM : X 4711166
2. Observer 1 : TUGIRIN
NIM : X 4711251
3. Observer 2 : SLAMET AGUS SUYATNO
NIM : X 4711165
4. Kolaborator
Nama : PONO, S.Pd.I.
NIP : 19610112 198405 1 002
Jabatan : Kepala SDN 1 Karanganyar
UPT Dindikpora Kecamatan Kalibening
Kabupaten Banjarnegara
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
F. Teknik Analisa Data
Data yang diperoleh dalam penelitian ini berupa lembar observasi, dan tes
hasil belajar.
1. Analisis Data Lembar Observasi
Data observasi diperoleh pada setiap tindakan untuk menilai ada
perubahan peningkatan sikap siswa pada setiap siklus. Data ini disajikan
secara deskriptif pada hasil penelitian.
2. Analisis Hasil Tes belajar
Hasil tes belajar yang dilaksanakan pada akhir pertemuan dihitung
nilai rata-rata, kemudian dikategorikan dalam batas-batas penilaian yang
didasarkan pada ketuntasan siswa terhadap materi pelajaran yang diberikan.
G. Prosedur Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian tindakan
kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas merupakan penelitian reflektif yang
dilaksanakan secara siklus (berdaur). Penelitian tindakan kelas terdiri atas
rangkaian empat kegiatan yang dilakukan dalam siklus berulang. Empat kegiatan
utama yang ada pada setiap siklus yaitu perencanaan tindakan (Planning),
pelaksanaan tindakan (acting), melakukan pengamatan (observing), dan
melakukan refleksi (reflecting).
Hubungan keempar kegiatan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 3.1. Diagram Daur Penelitian tindakan kelas
Jika terdapat masalah dari proses refleksi maka dilakukan proses
pengkajian ulang melalui siklus berikutnya yang meliputi kegiatan:
Perencanaan
Pengamatan
Refleksi Pelaksanaan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
perencanaan ulang, tindakan ulang, pengamatan ulang sehingga permasalahan
dapat teratasi. Adapun daur untuk masing-masing siklus adalah sebagai
berikut:
Gambar 3.2. Bagan Alur Proses Perbaikan Pembelajaran
Pada tahap perencanaan disusun rancangan tindakan yang menjelaskan
mengapa, kapan, dimana, oleh siapa dan bagaimana tindakan tersebut akan
dilakukan. Peneliyi menentukan fokus peristiwa yang perlu mendapatkan
perhatian khusus untuk diamati, kemudian membuat instrumen pengamatan untuk
merekam fakta yang terjadi selama tindakan berlangsung. Dalam tahap tindakan,
rancangan strategi dan skenario pembelajaran akan diterapkan. Untuk tahap
pengamatan atau observasi sebenarnya berjalan simultan dengan pelaksanaan
tindakan, dengan kata lain pengaatan dilakukan pada waktu tindakan sedang
berjalan, jadi keduanya berlangsung dalam waktu yang sama. Kemudian
berdasarkan data yang terkumpul dilakukan refleksi terhadap tindakan yang telah
dilakukan untuk mengkaji secara menyeluruh tindakan yang telah dilakukan,
setelah itu dilakukan evaluasi guna menyempurnakan tindakan berikutnya..
Permasalahan Perencanaan
Pelaksanaan
SIKLUS II
Refleksi
Pengamatan
Perencanaan
SIKLUS I
Pengamatan
Simpulan
Pelaksanaan Refleksi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
1. Siklus Pertama
a. Perencanaan
Pada tahap ini peneliti utama dan kolaborator menyusun skenario
pembelajaran yang terdiri dari:
1) Peneliti melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui kompetensi
dasar yang akan disampaikan dalam pembelajaran penjasorkes.
2) Membuat rencana pembelajaran dengan mengacu pada tindakan
(treatment) yang diterapkan dalam PTK, yaitu pembelajaran pass atas.
3) Menyusun instrumen yang digunakan dalam siklus PTK, yaitu
penilaian Lempar Turbo
4) Menyiapkan media yang diperlukan untuk membantu pengajaran
5) Menyusun alat evaluasi pembelajaran
b. Tindakan
Pada tahap tindakan, kegiatan yang dilakukan adalah
melaksanakan proses pembelajaran di lapangan dengan langkah-langkah
antara lain:
1) Kegiatan Awal
a) Menjelaskan kegiatan belajar mengajar tentang gerak lempar turbo
b) Melakukan pemanasan
c) Menyiapkan pertanyaan-pertanyaan untuk mengolaborasi respon
siswa
d) Guru memberikan pemanasan dengan permainan
2) Kegiatan Inti
a) Guru menjelaskan dan mendemonstrasikan teknik dasar lempar
turbo
b) Siswa melakukan gerakan melempar, posisi berdiri beradapan
dengan jarak kurang lebih 1 meter menggunakan bola tenes
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
c) Siswa melakukan gerakan melempar dengan satu tangan, posisi
berhadapan dengan menggunakan bola roket
d) Siswa melakukan gerakan melempar dengan satu tangan kanan/kiri
dengan posisi beriri dengan kedua lutut berhadapan dengan jarak
4 meter
.
e) Siswa melakukan gerakan melempar dengan satu tangan kanan/kiri
dengan posisi berdiri berhadapan
f) Siswa melakukan gerakan melempar ke sasaran dengan posisi
diarahkan ke lingkaran
g) Siswa melakukan gerakan melempar turbo sesungguhnya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
3) Penutup
a) Siswa dikumpulkan untuk mendengar-kan penjelasan guru tentang
materi ajar yang telah dilakukan.
b) Siswa diberi kesempatan untuk bertanya tentang hal-hal yang baru
dipelajari.
c) Menyanyikan lagu gembira.
d) Berdoa.
e) Siswa dibubarkan/ kembali ke sekolah.
c. Observasi
1) Mengamati siswa
2) Pengisian lembar observasi
3) Mendomonstrasikan pembelajaran
d. Refleksi
Menganalisis data yang diperoleh dari lembar observasi. Refleksi ini
dilakukan untuk menilai tindakan yang telah diberikan, selanjutnya
mengadakan evaluasi tentang penelitian tindakan kelas
2. Siklus Kedua
a. Perencanaan
Pada tahap ini peneliti utama dan kolaborator menyusun skenario
pembelajaran yang terdiri dari:
1) Tim peneliti menyusun rencana pembelajaran berdasarkan
keberhasilan dari refleksi siklus 1
2) Menyusun instrumen yang digunakan dalam siklus PTK, yaitu
penilaian Lempar Turbo
3) Menyiapkan media yang diperlukan untuk membantu pengajaran
4) Menyusun alat evaluasi pembelajaran
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
c. Tindakan
Pada tahap tindakan, kegiatan yang dilakukan adalah
melaksanakan proses pembelajaran di lapangan dengan langkah-langkah
antara lain:
Pada tahap tindakan, kegiatan yang dilakukan adalah
melaksanakan proses pembelajaran di lapangan dengan langkah-langkah
antara lain:
1) Kegiatan Awal
a) Menjelaskan kegiatan belajar mengajar tentang gerak lempar turbo
b) Melakukan pemanasan
Guru memberikan pemanasan dengan permainan, caranya: anak
dibagi dua kelompok, masing-masing kelompok jumlahnya sama,
kedua kelompok jumlahnya sama, kedua kelompok tersebut tos,
bagi yang kalah masang, yang menang main.
Caranya:
Genteng yang sudah pecah-pecah, semua jumlahnya sudah
ditentukan. Setelah genteng kena lemparan dan tumbang, maka
regu tang melempar langsung berlari mencari tempat sendiri-
sendiri. Untuk regu yang masang berusaha melompati saty persatu
sampai habis. Untuk regu pelempar berusaha menata genteng
kembali agar bisa tertata semua maka akan menang. Apabila
belum tertata sudah kena semua maka kalah dan bergantian jadi
regu yang menang/penjaga, ini dilakukan berulang-ulang
memperagakan materi inti yang akan diajarkan
c) Melakukan teknik dasar lempar turbo dengan menggunakan alat
pembelajaran
2) Kegiatan Inti
a) Guru menjelaskan dan mendemonstrasikan teknik dasar lempar
turbo
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
b) Siswa melakukan gerakan melempar, posisi berdiri beradapan
dengan jarak kurang lebih 1 meter menggunakan bola tenes
c) Siswa melakukan gerakan melempar dengan satu tangan, posisi
berhadapan dengan menggunakan bola roket
d) Siswa melakukan gerakan melempar dengan satu tangan kanan/kiri
dengan posisi beriri dengan kedua lutut berhadapan dengan jarak
4 meter
.
e) Siswa melakukan gerakan melempar dengan satu tangan kanan/kiri
dengan posisi berdiri berhadapan
f) Siswa melakukan gerakan melempar ke sasaran dengan posisi
diarahkan ke lingkaran
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
g) Siswa melakukan gerakan melempar turbo sesungguhnya
3. Penutup
a) Siswa dikumpulkan untuk mendengar-kan penjelasan guru tentang
materi ajar yang telah dilakukan.
b) Siswa diberi kesempatan untuk bertanya tentang hal-hal yang baru
dipelajari.
c) Menyanyikan lagu gembira.
d) Berdoa.
e) Siswa dibubarkan/ kembali ke sekolah.
c. Observasi
1. Mengamati siswa
2. Pengisian lembar observasi
3. Mendomonstrasikan pembelajaran
d. Refleksi
Menganalisis data yang diperoleh dari lembar observasi. Refleksi ini
dilakukan untuk menilai tindakan yang telah diberikan, selanjutnya
mengadakan evaluasi tentang penelitian tindakan kelas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
BAB IV
HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pratindakan
Kondisi awal penelitian diukur dari observasi dan tes unjuk kerja
ketrampilan gerak dasar lempar turbo. Observasi dan tes unjuk kerja diguakan
untuk mengetahui dan mengukur seberapa besar kemampuan siswa dalam
melakukan lempar turbo, baik mengenai ketrampilan maupun mengenai rangkaian
gerakan sebelum diberikan tindakan berupa penggunaan alat-alat bantu
pembelajaran dalam proses pembelajaran yang berlangsung.
Berikut merupakan hasil observasi pada indikator sebelum diberi
tindakan berupa penerapan media pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar
(pra siklus, dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
Tabel 4.1. Data Hasil Belajar Siswa Pada Studi Pra Tindakan
No Nama Siswa Nilai Keterangan
Tuntas Tidak Tuntas 1 Andi Hermawan 75 √ - 2 Roni Adi S. 64 - √ 3 Putri Anggraeni 64 - √ 4 Desta Tri P. 68 - √ 5 Heni Ambarwati 57 - √ 6 Tino Susanto 64 - √ 7 Herdian 61 - √ 8 Eva Tri K 64 - √ 9 Yunita Prihartini 78 √ - 10 Yuniar Nugroho 57 - √ 11 Adi Purnomo 57 - √ 12 Indra Priyadi 57 - √ 13 Sutono Adi S. 78 √ - 14 Ibra Rangga A.. 75 √ - 15 Eko Yulianto 57 - √ 16 Suseno Adi 78 √ - Jumlah Nilai 1054 5 siswa 11 siswa Nilai Rata-Rata 65.87 Nilai Tertinggi 78 Nilai Terendah 57 Ketuntasan Belajar 31.25% 68.75%
Berdasarkan hasil pratindakan pada tabel 4.1, diketahui ada beberapa siswa
yang mampu melakukan lempar turbo dengan baik atau memperoleh nilai 7 ke
atas. Dari hasil kemampuan siswa dalam melakukan rangkaian gerakan lempar
turbo ada 5 siswa ( 31.25%) sedangkan siswa lainnya masih mendapat nilai di
bawah KKM atau sebesar 68.75%%. Hasil ketuntasan pada pra tindakan juga
dapat digambarkan dalam grafik sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
0
10
20
30
40
50
60
70
Tuntas TidakTuntas
Gambar 4.1. Grafik Ketuntasan Belajar ada Pra Tindakan
Dari data tersebut, menunjukkan bahwa kemampuan sebagian besar siswa
dalam melakukan gerak dasar lempar turbo masih rendah. Untuk memperbaiki
dan meningkatkan hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran lempar turbo,
maka dilakukan tindakan berupa penggunaan alat-alat pembelajaran.
Dari hasil observasi awal, ada dua siklus yang diterapkan untuk
menyelesaikan permasalahan yang terjadi di dalam kelas. Pada setiap siklus yang
diterapkan masing-masing menggunakan penggunaan alat-alat pembelajaran
dalam keiatan pembelajaran. Untuk mengetahui adanya perubahan dari proses
yang diakibatkan oleh tindakan tersebut, maka evaluasi dilakukan dengan cara
melakukan observasi dan tes unjuk kerja dalam lempar turbo pada setiap siklus
yang meliputi aspek afektif, kognitif, dan psikomotor. Kegiatan selanjutnya
setelah observasi awal yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan serta
refleksi terhadap tindakan.
B. Deskripsi Hasil Tindakan Tiap Siklus
1. Hasil Tindakan Siklus I
Penelitian Tindakan Kelas terdiri 2 siklus menurut Kemmis dan MC
Taggart tiap siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang dicapai. Diawali
siklus I kemudian hasilnya direfleksikan agar diketahui tingkat keberhasilannya.
Jika siklus I belum menunjukkan hasil yang diinginkan, maka dilanjutkan siklus II
demikian seterusnya sampai dengan tercapainya tujuan penelitian yaitu 80%.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
a. Tahap Rancangan Tindakan (Planning)
Kegiatan ini dilaksanakan secara kolaborasi dalam menentukan langkah-
langkah pengembangan yang meliputi :
1) Penentuan waktu dan kelas
2) Perencanaan tindakan yang akan diberikan (game dan materi)
3) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
4) Membuat dan melengkapi alat media pembelajaran
a) Peluit
b) Bola tennis
c) Bola berekor
d) Sumpai / kardus
e) Turbo
f) Bendera kecil
5) Membuat lembar observasi
6) Mendesain alat evaluasi
b. Tahap Pelaksanaan Tindakan (Acting)
Pelaksanaan tindakan pada siklus I dilaksanakan dalam dua kali
perteman. Pelaksanaan pembelajaran pada pertemuan pertama dilaksanakan
pada hari Selasa tanggal 15 Mei 2012 di halaman SD Negeri 1 Karanganyar
Kecamatan Kalibening Kabupaten Banjarnegara.
Adapun langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh
guru pada pertemuan pertama yaitu:
1) Kegiatan Awal (10 menit)
a) Menjelaskan kegiatan belajar mengajar tentang gerak lempar turbo
b) Melakukan pemanasan
c) Menyiapkan pertanyaan-pertanyaan untuk mengolaborasi respon
siswa
d) Guru memberikan pemanasan dengan permainan
2) Kegiatan Inti (50 menit)
a) Guru menjelaskan dan mendemonstrasikan teknik dasar lempar turbo
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
b) Siswa melakukan gerakan melempar, posisi berdiri beradapan dengan
jarak kurang lebih 1 meter menggunakan bola tenes
c) Siswa melakukan gerakan melempar dengan satu tangan, posisi
berhadapan dengan menggunakan bola roket
d) Siswa melakukan gerakan melempar dengan satu tangan kanan/kiri
dengan posisi beriri dengan kedua lutut berhadapan dengan jarak 4
meter
e) Siswa melakukan gerakan melempar dengan satu tangan kanan/kiri
dengan posisi berdiri berhadapan
f) Siswa melakukan gerakan melempar ke sasaran dengan posisi
diarahkan ke lingkaran
g) Siswa melakukan gerakan melempar turbo sesungguhnya
3) Kegiatan Akhir (10 menit)
a) Siswa dikumpulkan untuk mendengar-kan penjelasan guru tentang
materi ajar yang telah dilakukan.
b) Siswa diberi kesempatan untuk bertanya tentang hal-hal yang baru
dipelajari.
c) Menyanyikan lagu gembira.
d) Berdoa.
a) Siswa dibubarkan/ kembali ke sekolah.
Setelah pertemuan pertama dilanjutkan pada pertemuan kedua.
Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 19 Mei 2012. Pada
pertemuan kedua guru menyampaikan pembelajaran sebagai berikut:
1) Kegiatan Awal (10 menit)
a) Menjelaskan kegiatan belajar mengajar tentang gerak lempar turbo
b) Melakukan pemanasan
c) Melakukan teknik dasar lempar turbo dengan menggunakan alat
pembelajaran
2) Kegiatan Inti (50 menit)
a) Guru menjelaskan dan mendemonstrasikan teknik dasar lempar turbo
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
b) Siswa melakukan gerakan melempar, posisi berdiri beradapan dengan
jarak kurang lebih 1 meter menggunakan bola tenes
c) Siswa melakukan gerakan melempar dengan satu tangan, posisi
berhadapan dengan menggunakan bola roket
d) Siswa melakukan gerakan melempar dengan satu tangan kanan/kiri
dengan posisi beriri dengan kedua lutut berhadapan dengan jarak 4
meter
e) Siswa melakukan gerakan melempar dengan satu tangan kanan/kiri
dengan posisi berdiri berhadapan
f) Siswa melakukan gerakan melempar ke sasaran dengan posisi diarahkan ke
lingkaran
g) Siswa melakukan gerakan melempar turbo sesungguhnya
3) Kegiatan Akhir (10 menit)
a) Siswa dikumpulkan untuk mendengar-kan penjelasan guru tentang
materi ajar yang telah dilakukan.
b) Siswa diberi kesempatan untuk bertanya tentang hal-hal yang baru
dipelajari.
c) Menyanyikan lagu gembira.
d) Berdoa.
e) Siswa dibubarkan/ kembali ke sekolah
c. Tahap Pengamatan Tindakan (Observing)
Dalam tahap ini dilakukan observasi terhadap siswa selama kegiatan
berlangsung. Hasil observasi kemudian dianalisis dan dievaluasi tingkat
keberhasilannya. Selanjutnya ditentukan langkah-langkah perbaikan untuk
tahap pembelajaran pada siklus berikutnya.
1. Aktivitas Siswa
Observasi terhadap aktivitas siswa dilakukan dengan berpedoman
pada instrumen observasi yang telah disusun. Aktivitas belajar siswa pada
siklus I ini belum menunjukkan hasil yang baik. Banyak siswa yang tidak
mempersiapkan diri sebelum kegiatan belajar mengajar berlangsung,
selain itu di dalam pembelajaran banyak siswa yang kurang aktif dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
hanya melihat teman yang mampu menguasai materi pembelajaran.
Akibatnya pada saat guru memeberikan pembelajaran banyak siswa yang
enggan mengeluarkan kemampuannya, sebagian siswa saja yang aktif
melaksanakan pembelajaran yang diberikan peneliti.
Secara rinci, berikut ini hasil observasi aktivitas siswa selama
kegiatan belajar mengajar Siklus I:
Tabel 4.2. Hasil Observasi Peserta Didik dalam Pembelajaran
Siklus I
No Aktivitas yang diamati Pertemuan 1 Pertemuan 2
Jml Rata-Rata
Jml Rata-Rata
1 Memperhatikan.penjelasan.guru 36 2.25 41 2.56 2 Ikut.aktif.dalam.pembelajaran 35 2.18 39 2.43 3 Menanyakan yang kurang dimengerti 36 2.25 41 2.56 4 Merespon pertanyaan
35 2.18 41 2.56
5 Mengkomunikasikan gagasan dengan sesama teman
34 2.12 39 2.43
6 Perilaku yang menyimpang dalam KBM
35 2.18 44 2.75
Jumlah 211 13.18 245 15.31 Rata-rata Siklus I 14.24 2.37 Kriteria Cukup Baik
Berdasarkan tabel di atas, maka aktivitas siswa dalam
pembelajaran Siklus I diperoleh rata-rata akivitas siswa pada pertemuan I
adalah 14.24, sedangkan pada pertemuan II rata-rata aktivitas siswanya
sebesar 15.31. Meski demikian hasil ini dirasa masih kurang maksimal,
karena masih banyak siswa yang sering ribut sendiri yang dikarenakan
siswa belum terbiasa dengan pembelajaran tersebut, serta peran guru yan
belum optimal dalam mengkondisikan siswa selama proses pembelajaran.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
2. Hasil Belajar Siswa
Hasil pembelajaran siswa yang dilakukan pada akhir Siklus I
sebagai berikut :
Tabel 4.3. Perolehan Nilai Ulangan Harian Siklus I
No Nama Siswa Nilai Keterangan
Tuntas Tidak Tuntas 1 Andi Hermawan 82 √ - 2 Roni Adi S. 86 √ - 3 Putri Anggraeni 64 - √ 4 Desta Tri P. 86 √ - 5 Heni Ambarwati 61 - √ 6 Tino Susanto 86 √ - 7 Herdian 61 - √ 8 Eva Tri K 64 - √ 9 Yunita Prihartini 82 √ - 10 Yuniar Nugroho 57 - √ 11 Adi Purnomo 71 √ - 12 Indra Priyadi 57 - √ 13 Sutono Adi S. 82 √ - 14 Ibra Rangga A.. 82 √ - 15 Eko Yulianto 78 √ - 16 Suseno Adi 78 √ - Jumlah Nilai 1177 10 siswa 6 siswa Nilai Rata-Rata 73.56 Nilai Tertinggi 86 Nilai Terendah 57 Ketuntasan Belajar 62.5% 37.5%
Nilai ulangan harian tertinggi yang dicapai siswa pada siklus I
adalah 86 dan nilai terendah adalah 57 nilai rata-rata ulangan harian
siswa yang dicapai pada siklus I ini adalah 73.56. siswa yang
mengalami ketuntasan belajar mencapai 10 siswa atau 62.5% dari 16
siswa, sedangkan yang belum tuntas mencapai 6 siswa atau 37.5%
dari 16 siswa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
Dari data pada tabel 4.3, maka ketuntasan belajar siswa dapat
digambarkan dalam bentuk grafik batang sebagai berikut:
0
10
20
30
40
50
60
70
Tuntas TidakTuntas
Gambar 4.2. Grafik Ketuntasan Belajar Siklus I
d. Refleksi
Berdasarkan hasil analisis data pada tahap observasi dan evaluasi
selanjutnya dilakukan refleksi diri tentang kegiatan pembelajaran yang
telah dilaksanakan. Pada tahap ini, peneliti dapat mengetahui besarnya
partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran yang dilakukan.
Berdasarkan refleksi ini akan dapat diketahui kelemahan kegiatan
pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti sehingga dapat digunakan
untuk menentukan pelaksanaan tindakan pada siklus I diantaranya adalah
sebagai berikut:
1) Peneliti harus dapat menciptakan suasana belajar yang kondusif,
nyaman dan mengajak siswa untuk berani mempraktikkan gerakan
yang dicontohkan oleh peneliti.
2) Peneliti mengajak siswa untuk lebih mendalami tentang teknik
melompat pada saat game (permainan)
2. Hasil Penelitian Siklus
a. Tahap Perencanaan Tindakan (Planning)
Siklus II merupakan kelanjutan dari siklus I. Pada Siklus II, materi
pembelajaran yang disampaikan adalah lempar turbo melalui penggunaan alat-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
alat bantu pembelajaran dan tertuang dalam Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran. Secara rinci, kegiatan pembelajaran yang dilakukan pada Siklus
II dapat dijelaskan sebagai berikut:
1) Penentuan waktu dan kelas
2) Perencanaan Tindakan yang akan diberikan (game dan materi)
3) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
4) Membuat dan melengkapi alat media pembelajaran
a) Peluit
b) Bola tennis
c) Bola berekor
d) Sumpai / kardus
e) Turbo
f) Bendera kecil
5) Membuat lembar observasi
6) Mendesain alat evaluasi
b. Tahap Pelaksanaan Tindakan (Acting)
Pelaksanaan tindakan pada siklus II dilaksanakan dalam dua kali
pertemuan. Pelaksanaan pembelajaran pada pertemuan pertama dilaksanakan
pada hari Sabtu tanggal 26 Mei 2012 di halaman SD Negeri 1 Karanganyar
Kecamatan Kalibening Kabupaten Banjarnegara.
Adapun langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh
guru pada pertemuan pertama yaitu:
1) Kegiatan Awal (10 menit)
a) Menjelaskan kegiatan belajar mengajar tentang gerak lempar turbo
b) Melakukan pemanasan
c) Melakukan teknik dasar lempar turbo dengan menggunakan alat
pembelajaran
2) Kegiatan Inti (50 menit)
a) Guru menjelaskan dan mendemonstrasikan teknik dasar lempar turbo
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
b) Siswa melakukan gerakan melempar, posisi berdiri beradapan dengan
jarak kurang lebih 1 meter menggunakan bola tenes
c) Siswa melakukan gerakan melempar dengan satu tangan, posisi
berhadapan dengan menggunakan bola roket
d) Siswa melakukan gerakan melempar dengan satu tangan kanan/kiri
dengan posisi beriri dengan kedua lutut berhadapan dengan jarak 4
meter
e) Siswa melakukan gerakan melempar dengan satu tangan kanan/kiri
dengan posisi berdiri berhadapan
f) Siswa melakukan gerakan melempar ke sasaran dengan posisi
diarahkan ke lingkaran
g) Siswa melakukan gerakan melempar turbo sesungguhnya
3) Penutup (10 menit)
a) Siswa dikumpulkan untuk mendengar-kan penjelasan guru tentang
materi ajar yang telah dilakukan.
b) Siswa diberi kesempatan untuk bertanya tentang hal-hal yang baru
dipelajari.
c) Menyanyikan lagu gembira.
d) Berdoa.
e) Siswa dibubarkan/ kembali ke sekolah.
Setelah pertemuan pertama dilanjutkan pada pertemuan kedua.
Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Selasa 29 Mei 2012. Pada pertemuan
kedua guru menyampaikan pembelajaran sebagai berikut:
1) Kegiatan Awal (10 menit)
a) Menjelaskan kegiatan belajar mengajar tentang gerak lempar turbo
b) Melakukan pemanasan
c) Melakukan teknik dasar lempar turbo dengan menggunakan alat
pembelajaran
2) Kegiatan Inti
a) Guru menjelaskan dan mendemonstrasikan teknik dasar lempar turbo
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
b) Siswa melakukan gerakan melempar, posisi berdiri beradapan dengan
jarak kurang lebih 1 meter menggunakan bola tenes
c) Siswa melakukan gerakan melempar dengan satu tangan, posisi
berhadapan dengan menggunakan bola roket
d) Siswa melakukan gerakan melempar dengan satu tangan kanan/kiri
dengan posisi beriri dengan kedua lutut berhadapan dengan jarak 4
meter
e) Siswa melakukan gerakan melempar dengan satu tangan kanan/kiri
dengan posisi berdiri berhadapan
f) Siswa melakukan gerakan melempar ke sasaran dengan posisi
diarahkan ke lingkaran
g) Siswa melakukan gerakan melempar turbo sesungguhnya
3) Penutup (10 menit)
a) Siswa dikumpulkan untuk mendengar-kan penjelasan guru tentang
materi ajar yang telah dilakukan.
b) Siswa diberi kesempatan untuk bertanya tentang hal-hal yang baru
dipelajari.
c) Menyanyikan lagu gembira.
d) Berdoa.
e) Siswa dibubarkan/ kembali ke sekolah
c. Tahap Pengamatan Tindakan (Observing)
Dalam tahap ini dilakukan observasi terhadap siswa selama kegiatan
berlangsung. Hasil observasi kemudian dianalisis dan dievaluasi tingkat
keberhasilannya. Selanjutnya ditentukan langkah-langkah perbaikan untuk
tahap pembelajaran pada siklus berikutnya.
1) Aktivitas Siswa
Observasi terhadap aktivitas siswa dilakukan dengan berpedoman
pada instrumen observasi yang telah disusun. Aktivitas belajar siswa pada
siklus II ini sudah menunjukkan hasil yang baik. Banyak siswa yang
sudah mempersiapkan diri sebelum kegiatan belajar mengajar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
berlangsung, Dalam pembelajaran banyak siswa yang sudah aktif dan
mampu menguasai materi pembelajaran. Akibatnya pada saat guru
memberikan pembelajaran banyak siswa yang sudah bisa mengeluarkan
kemampuannya, hanya satu, dua siswa saja yang tidak aktif melaksanakan
pembelajaran yang diberikan guru
Secara rinci, berikut ini hasil observasi aktivitas siswa selama
kegiatan belajar mengajar Siklus II:
Tabel 4.4. Hasil Observasi Peserta Didik dalam Pembelajaran Siklus II
No Aktivitas yang diamati Pertemuan 1 Pertemuan 2
Jml Rata-Rata
Jml Rata-Rata
1 Memperhatikan.penjelasan.guru 42 2.62 54 3.37 2 Ikut.aktif.dalam.pembelajaran 48 3.00 53 3.31 3 Menanyakan yang kurang dimengerti 45 2.81 57 3.56 4 Merespon pertanyaan
49 3.06 52 3.25
5 Mengkomunikasikan gagasan dengan sesama teman
50 3.12 57 3.56
6 Perilaku yang menyimpang dalam KBM
57 3.56 62 3.87
Jumlah 291 18.18 335 20.93 Rata-rata Siklus II 19.55 3.25 Kriteria Baik
Berdasarkan tabel di atas, maka aktivitas siswa dalam
pembelajaran Siklus II diperoleh rata-rata akivitas siswa pada pertemuan I
adalah 18.18, sedangkan pada pertemuan II rata-rata aktivitas siswanya
sebesar 20.93.
2. Hasil Belajar Siswa
Hasil pembelajaran siswa yang dilakukan pada akhir Siklus II
sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
Tabel 4.5. Perolehan Nilai Ulangan Harian Siklus II
No Nama Siswa Nilai Keterangan
Tuntas Tidak Tuntas 1 Andi Hermawan 93 √ - 2 Roni Adi S. 93 √ - 3 Putri Anggraeni 78 √ - 4 Desta Tri P. 89 √ - 5 Heni Ambarwati 86 √ - 6 Tino Susanto 89 √ - 7 Herdian 86 √ - 8 Eva Tri K 78 √ - 9 Yunita Prihartini 82 √ - 10 Yuniar Nugroho 57 - √ 11 Adi Purnomo 71 √ - 12 Indra Priyadi 82 √ - 13 Sutono Adi S. 93 √ - 14 Ibra Rangga A.. 93 √ - 15 Eko Yulianto 78 √ - 16 Suseno Adi 89 √ - Jumlah Nilai 1337 15 siswa 1 siswa Nilai Rata-Rata 83.56 Nilai Tertinggi 93 Nilai Terendah 57 Ketuntasan Belajar 93.75% 6.25%
Dari tabel 4.5 diketahui hasil belajar siswa pada Siklus II
menunjukkan sebagian besar siswa atau 15 siswa berhasil tuntas
(93.75%), dan hanya 1 siswa (6.25%) yang belum tuntas, dengan nilai
rata-rata 83.56, nilai tertinggi 93 dan nilai terendah 57.
Dari data pada tabel 4.5, maka ketuntasan belajar siswa dapat
digambarkan dalam bentuk grafik batang sebagai berikut:
0
20
40
60
80
100
Tuntas Tidak Tuntas
Gambar 4.3 Grafik Ketuntasan Belajar Siklus II
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
Berdasarkan tabel di atas, maka terlihat adanya peningkatan baik
pada ketuntasan belajar siswa maupun nilai ulangan harian yang dilakukan
pada akhir Siklus I dan II. Peningkatan tersebut menunjukkan bahwa
pembelajaran lempar turbo melalui penggunaan alat-alat pembelajaran
dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Penjasorkes
kelas IV SD Negeri 1 Karanganyar Kecamatan Banjarnegara Kabupaten
Banjarnegara.
d. Refleksi
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari hasil pembelajaran Siklus
II, aktivitas siswa, maupun nilai pembelajaran siswa mengalami
peningkatan. Hal ini disebabkan karena siswa maupun guru telah terbiasa
dengan model pembelajaran yang diterapkan. Aktivitas belajar siswa pada
Siklus II pertemuan kedua telah mencapai 19.55% dengan nilai rata-rata
pembelajaran siswa sebesar 83.56. Dengan hasil yang demikian, maka
indikator penelitian ini telah tercapai.
Setelah melihat hasil pembelajaran pada Siklus II dan pengamatan
aktivitas siswa terlihat baik, peneliti menyimpulkan bahwa penelitian
dihentikan sampai pada Siklus II, karena hasil belajar sudah memenuhi
target penelitian yaitu mengalami peningkatan baik dari aktivitas belajar
siswa maupun dari hasil pembelajaran yang dilakukan pada akhir setiap
siklus. Untuk itu, penelitian tindakan kelas ini berakhir pada siklus II.
C. Perbandingan Hasil Tindakan Antar Sklus
Dari hasil deskripsi tiap siklus, maka dapat dilakukan perbandingan
tingkat keberhasilan atau peningkatan yang dicapai dari pratindakan ke siklus I
dan siklus II. Untuk lebih memperjelas deskripsi perkembangan hasil belajar
lempar turbo pada siswa kelas IV SD Negeri 1 Karanganyar Kecamatan
Kalibening Kabupaten Banjarnegara, di bawah ini disajikan tabel dan grafik
peningkatan hasil belajar siswa sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
Tabel 4.6. Peningkatan Ketuntasan Siswa pada Pembelajaran Lempar Turbo dari Pra Tindakan, Siklus I, dan Siklus II
No Kegiatan
Pembelajaran Tuntas Tidak Tuntas
Frekuensi Prosentase Frekuensi Prosentase 1 Pra Tindakan 5 31.25% 11 68.75%
2 Siklus I 10 62.5% 6 37.5%
3 Siklus II 15 93.75% 1 6.25%
Tabel 4.6 di atas menunjukkan adanya peningkatan tingkat keberhasilan
atau ketuntasan belajar siswa dari hasil pratindakan ke siklus I dan Siklus II. Pada
studi pratindakan siswa yang tuntas hanya 5 siswa (31.25%), belum tuntas 11
anak (68.75%) meningkat pada siklus I siswa yang tuntas menjadi 10 anak
(62.5%), belum tuntas 6 anak (37.5%), dan pada Siklus II meningkat lagi jumlah
siswa yang tuntas menjadi 15 anak (93.75%), belum tuntas 1 anak (6.25%).
Dari tabel 4.6 dapat digambarkan lebih jelas tentang peningkatan
ketuntasan siswa pada grafik di bawah ini:
0
20
40
60
80
100
Pratindakan Siklus I Siklus II
Tuntas
Tidak Tuntas
Gambar 4.4. Grafik Peningkatan Ketuntasan Belajar Siswa dari Prasiklus, Siklus I dan Siklus II
Dari Grafik 4.4 di atas dapat dilihat peningkatan siswa tuntas belajar yang
signifikan. Dari studi pratindakan ke siklus I terjadi kenaikan prosentase
ketuntasan belajar siswa sebesar 31.25% atau bertambah 5 anak, sedangkan dari
siklus I ke siklus II terjadi kenaikan sebesar 31.25% atau bertambah 5 anak yang
tuntas belajar.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
Begitu pula pada perolehan nilai masing-masing siswa dari setiap
pembelajaran selalu terjadi peningkatan rata-rata kelas, dapat dilihat pada tabel di
bawah ini:
Tabel 4.7. Peningkatan Hasil Belajar Lempar Turbo dari Pratindakan,
Siklus I, dan Siklus II.
No Kegiatan
Pembelajaran Perolehan Nilai
Tertinggi Terendah Rata-Rata 1 Pratindakan 78 57 65.87 2 Siklus I 86 57 73.56 3 Siklus II 93 57 83.56
Dari data tabel 4.7 dapat dilihat perolehan nilai rata-rata kelas yang selalu
meningkat dari tiap kegiatan pembelajaran mulai pratindakan hanya 65.87
meningkat pada siklus I menjadi 73.56 dan meningkat lagi pada siklus II menjadi
83.56 dengan perolehan nilai tertinggi 93 dan terendah 57 yang meningkat pula
pada tiap pembelajaran. Dari studi pratindakan nilai tertinggi yang dicapai 78,
nilai terendah 57, pada siklus I meningkat menjadi nilai tertinggi 86, nilai
terendah 57, dan pada siklus II meningkat lagi nilai tertinggi menjadi 93 nilai
terendah 57.
Peningkatan perolehan nilai rata-rata kelas tersebut dapat digambarkan
dalam grafik berikut ini:
0102030405060708090
Prasiklus Siklus I Siklus II .
Gambar 4.5. Grafik Peningkatan Perolehan Nilai Rata-Rata Kelas dan Pratindakan, Siklus I, dan Siklus II
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
D. Pembahasan
Berdasarkan temuan dan refleksi selama siklus pertama dan siklus kedua,
Penggunaan alat-alat pembelajaran pada lempar turbo ternyata sangat efektif
dalam pembelajaran Penjasorkes. Penggunaan alat-alat pembelajaran mampu
meningkatkan hasil belajar siswa, serta pemahaman terhadap materi
pembelajaran.
Kenaikan prestasi belajar siswa terhadap materi pembelajaran melalui
kegiatan lempar turbo hingga mencapai tingkat ketuntasan belajar 93.75% dan
peningkatan nilai rata-rata sebesar 83.56. Ini memberikan bukti bahwa
Pembelajaran lempar turbo melalui penggunaan alat-alat pembelajaran dapat
melatih siswa menghubungkan potensi yang dimilikinya.
Dari 16 siswa hanya ada 1 siswa yang belum tuntas dalam perbaikan
pembelajaran Lempar Turbo (peningkatan prestasi belajar siswa) terhadap materi
pembelajaran. Peneliti dapat mengungkap ketidakberhasilan perbaikan
pembelajaran itu dikarenakan siswa tersebut mengalami keterbatasan fisik, yaitu
faktor kesehatan yang tidak mendukung.
Aktivitas siswa juga mengalami peningkatan dari Siklus I ke Siklus II hal
ini dibuktikan dengan hasil yang diperoleh siswa dalam Observasi terhadap siswa
pada Siklus I dengan nilai yang cukup baik yaitu 14.24, sedangkan pada siklus II
Aktivitas siswa sudah mengalami peningkatan dengan kriteria nilai Baik dengan
rata-rata penilaian 19.55.
Melihat data tersebut di atas maka Pembelajaran lempar turbo melalui
penggunaan alat-alat pembelajaran mengalami keberhasilan hal ini dibuktikan
dengan perolehan nilai, baik aktivitas siswa dan hasil belajar siswa dari Siklus I
Pertamuan 2 sampai Siklus II Pertemuan 2 mengalami peningkatan dan melebihi
KKM, yaitu 70.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Hasil dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa, pembelajaran
lempar turbo melalui penggunaan alat-alat pembelajaran dapat meningkakan hasil
belajar siswa.
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan sebagai berikut: Hasil
belajar siswa selama proses pembelajaran siklus I sampai siklus II mengalami
peningkatan. Nilai rata-rata yang dicapai pada pra tindakan yaitu 65.87, siswa
yang mengalami ketuntasan belajar 5 siswa (31.25%), pada siklus I nilai rata-rata
yang dicapai yaitu 73.56, siswa yang mengalami ketuntasan belajar mencapai 10
siswa (62.50%, sedangkan yang belum tuntas belajar 6 siswa atau 37.5% dari 16
siswa. Pada siklus II diperoleh nilai rata-rata 83.56, siswa yang mengalami
ketuntasan belajar mencapai 15 siswa atau 93.75% dari 16 siswa, sedangkan yang
belum tuntas belajar 1 siswa atau 6.25% dari 16 siswa. Ketuntasan belajar siswa
87.75% melebihi indikator keberhasilan, yaitu ketuntasan belajar 80%.
B. Implikasi
Hasil penelitian yang diperoleh ini mempunyai implikasi bagi
perkembangan pengajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan di sekolah-
sekolah pada umumnya dan khususnya di SDN 1 Karanganyar Kecamatan
Kalibening. Guru Pendidikan Jasmani dapat menerapkan pembelajaran atletik
dengan materi lempar turbo melalui penggunaan alat-alat pembelajaran,
penggunaan alat-alat pembelajaran ini juga dapat digunakan untuk pembelajaran
cabang atletik dan nomor yang lainnya, sebagai variasi dari pembelajaran dan
daya tarik terhadap materi sehingga siswa tidak jenuh atau malas dengan
pembelajaran atletik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
C. Saran
Berikut saran-saran yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan
untuk meningkatkan pembelajaran pendidikan jasmani dalam hal ini untuk cabang
atletik, antara lain :
1. Bagi Sekolah
Alat dan fasilitas yang digunakan untuk pembelajaran ditambah atau
dilengkapi, sehingga guru dalam hal ini dapat mengajar dengan baik dan
siswa dapat menerima materi dengan optimal.
2. Bagi Guru
Sebaiknya pembelajaran atletik dalam penyampaian materinya ditambah
dengan permainan, permainan yang mengarah pada teknik atau materi yang
akan dilaksanakan.
3. Bagi Siswa
Bersikap aktif dalam mengikuti pembelajaran, sehingga pembelajaran yang
diikuti akan lebih bermanfaat