UNIT COST Sbg Dasar Penentuan TARIF RS-27 Maret 2013

Post on 07-Dec-2015

32 views 6 download

description

UNIT COST Sbg Dasar Penentuan TARIF RS-27 Maret 2013

Transcript of UNIT COST Sbg Dasar Penentuan TARIF RS-27 Maret 2013

UNIT COST SEBAGAI DASAR UNIT COST SEBAGAI DASAR PENENTUAN TARIF PAKET INA-PENENTUAN TARIF PAKET INA-

CBGs /CASE MIX DI RUMAH SAKITCBGs /CASE MIX DI RUMAH SAKIT

OlehOlehProf. Prof. Dr. Wasis Budiarto, Dr. Wasis Budiarto, Drs.EcDrs.Ec, MS, MS

PusPusat Humaniora, Kebijakan Kesehatan dan Pemberdayaan at Humaniora, Kebijakan Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, BaMasyarakat, Badan Litbangkes, dan Litbangkes, Kementerian Kementerian KesehatanKesehatan

PENGERTIANPENGERTIAN Tarif RS sebagai nilai suatu jasa pelayanan Tarif RS sebagai nilai suatu jasa pelayanan

rumah sakit dengan sejumlah uang dimana rumah sakit dengan sejumlah uang dimana berdasarkan nilai tersebut, rumah sakit bersedia berdasarkan nilai tersebut, rumah sakit bersedia memberikan jasa kepada pasien (Depkes,2000). memberikan jasa kepada pasien (Depkes,2000).

Tarif atau “price” adalah harga nilai uang yang Tarif atau “price” adalah harga nilai uang yang harus dibayar oleh konsumen untuk harus dibayar oleh konsumen untuk memperoleh atau mengkomsumsi suatu memperoleh atau mengkomsumsi suatu komoditi yaitu barang atau jasa (Gani, 1997)komoditi yaitu barang atau jasa (Gani, 1997)

Dalam keadaan normal harga atau tarif harus Dalam keadaan normal harga atau tarif harus menutup biaya penuh (full cost) yang terkait menutup biaya penuh (full cost) yang terkait dengan produk dan menghasilkan laba yang dengan produk dan menghasilkan laba yang dikehendakidikehendaki (Mulyadi, 1997) (Mulyadi, 1997)

Bagi rumah sakit pemerintah , tarif ditetapkan Bagi rumah sakit pemerintah , tarif ditetapkan melalui SK MenKes atau Perda. melalui SK MenKes atau Perda.

Tarif RS pemerintah umumnya mempunyai Tarif RS pemerintah umumnya mempunyai pemulihan biaya (cost-recovery) yang rendah, pemulihan biaya (cost-recovery) yang rendah, khususnya pada pelayanan kelas III, sehingga khususnya pada pelayanan kelas III, sehingga pemerintah membuat kebijakan subsidi pemerintah membuat kebijakan subsidi pemerintah untuk masyarakat miskin dalam pemerintah untuk masyarakat miskin dalam menggunakan pelayanan rumah sakit.menggunakan pelayanan rumah sakit.

Dengan pemberlakuan cost recovery yang Dengan pemberlakuan cost recovery yang rendah pada kelas III maka tujuan subsidi silang rendah pada kelas III maka tujuan subsidi silang akan tercapai dimana masyarakat atas akan akan tercapai dimana masyarakat atas akan mensubsidi masyarakat bawah.mensubsidi masyarakat bawah.

TUJUAN PENETAPAN TARIFTUJUAN PENETAPAN TARIF

a. a. Pemulihan biayaPemulihan biayaTarif dapat ditetapkan untuk meningkatkan pemulihan Tarif dapat ditetapkan untuk meningkatkan pemulihan biaya (cost recovery) rumah sakit. Hal semacam ini biaya (cost recovery) rumah sakit. Hal semacam ini terutama dijumpai pada rumah sakit pemerintah yang terutama dijumpai pada rumah sakit pemerintah yang semakin lama, semakin kurang subsidinya. semakin lama, semakin kurang subsidinya.

b. b. Subsidi SilangSubsidi SilangPenentuan tarif bertujuan untuk menyeimbangkan Penentuan tarif bertujuan untuk menyeimbangkan penggunaan pelayanan bagi masyarakat ekonomi penggunaan pelayanan bagi masyarakat ekonomi lemah, mengingat heterogennitas pendapatan lemah, mengingat heterogennitas pendapatan masyarakat. Pola subsidi dapat didasarkan pada kelas masyarakat. Pola subsidi dapat didasarkan pada kelas ruang pelayanan profit dan pelayanan non profit.ruang pelayanan profit dan pelayanan non profit.

c. c. Mengurangi pesaingMengurangi pesaingPenetapan tarif terkadang dilakukan untuk mengurangi Penetapan tarif terkadang dilakukan untuk mengurangi potensi pembangunan rumah sakit baru yang akan potensi pembangunan rumah sakit baru yang akan menjadi kompetitor baru. menjadi kompetitor baru.

Penetapan tarif berbasis pada analisis pesaing, artinya Penetapan tarif berbasis pada analisis pesaing, artinya biaya yang menyesuaikan dengan tarif. biaya yang menyesuaikan dengan tarif.

Ada dua metode yakni penetapan tarif diatas pesaing Ada dua metode yakni penetapan tarif diatas pesaing dan penetapan tarif dibawah pesaing.dan penetapan tarif dibawah pesaing.

d. d. Memaksimalkan PendapatanMemaksimalkan PendapatanPada ciri pasar monopoli, maka penetapan tarif dapat Pada ciri pasar monopoli, maka penetapan tarif dapat dilakukan dengan tujuan memaksimalkan pendapatan. dilakukan dengan tujuan memaksimalkan pendapatan. Tanpa kehadiran pesaing dalam suasana pasar dengan Tanpa kehadiran pesaing dalam suasana pasar dengan demand tinggi, maka tarif pada tingkatan yang setinggi-demand tinggi, maka tarif pada tingkatan yang setinggi-tingginya, akan memberikan surplus setinggi - tingginya.tingginya, akan memberikan surplus setinggi - tingginya.

ee. Memaksimalisasikan Penggunaan Pelayanan. Memaksimalisasikan Penggunaan PelayananAda suatu kondisi dimana rumah sakit Ada suatu kondisi dimana rumah sakit mempunyai BOR yang rendah . Guna mempunyai BOR yang rendah . Guna meningkatkan BOR maka tarif ditekan serendah meningkatkan BOR maka tarif ditekan serendah mungkin dengan tujuan meningkatkan utilisasi mungkin dengan tujuan meningkatkan utilisasi

f. f. Meminimalisasi Penggunaan PelayananMeminimalisasi Penggunaan PelayananUntuk mengurangi pemakaian, dapat ditetapkan Untuk mengurangi pemakaian, dapat ditetapkan tarif tinggi. Sebagai contoh, tarif periksa umum tarif tinggi. Sebagai contoh, tarif periksa umum di rumah sakit pemerintah ditetapkan jauh lebih di rumah sakit pemerintah ditetapkan jauh lebih tinggi dari pelayanan sejenis di Puskesmas. tinggi dari pelayanan sejenis di Puskesmas. Dengan cara ini, maka fungsi rujukan dapat Dengan cara ini, maka fungsi rujukan dapat ditingkatkanditingkatkan

TARIF RASIONALTARIF RASIONAL

Tarif rasionalTarif rasional adalah tarif optimal untuk adalah tarif optimal untuk melayani consumer surplus, tetapi tetap melayani consumer surplus, tetapi tetap berusaha mempertahankan pemerataan berusaha mempertahankan pemerataan pelayanan kesehatan rawat inap dirumah pelayanan kesehatan rawat inap dirumah sakit. sakit.

Hubungan antara biaya total, pendapatan Hubungan antara biaya total, pendapatan total dan jumlah ouput (produk) dapat total dan jumlah ouput (produk) dapat menentukan tarif rasional, menentukan tarif rasional,

Selama ini penetapan tarif rawat inap rumah sakit Selama ini penetapan tarif rawat inap rumah sakit berdasarkan Kepmenkes, No 582/1997 yang menjadikan berdasarkan Kepmenkes, No 582/1997 yang menjadikan perawatan kelas II sebagai setara perawatan kelas II sebagai setara unit cost unit cost (UC) (UC) terhitung dengan metode terhitung dengan metode double distribusi, double distribusi, maka maka dapatlah diketahui besarnya tarif Kelas III (1/3 kali UC dapatlah diketahui besarnya tarif Kelas III (1/3 kali UC Kelas II), kisaran tarif Kelas I (2-9 Kali UC Kelas II) dan Kelas II), kisaran tarif Kelas I (2-9 Kali UC Kelas II) dan VIP/Super VIP (10-20 kali UC Kelas II). VIP/Super VIP (10-20 kali UC Kelas II). (Razak A. 2004)(Razak A. 2004)

Bila pelayanan rawat inap kelas III diasumsikan sesuai Bila pelayanan rawat inap kelas III diasumsikan sesuai dengan dengan Unit costUnit cost , maka rumah sakit memerlukan , maka rumah sakit memerlukan penataan kembali pola tarif rawat inap yang ada dengan penataan kembali pola tarif rawat inap yang ada dengan menjadikan kelas III setara dengan menjadikan kelas III setara dengan unit costunit cost terhitung terhitung dengan metode double distribusi dan untuk kelas II, dengan metode double distribusi dan untuk kelas II, Kelas I, dan VIP dijadikan kelas profit rumah sakit sesuai Kelas I, dan VIP dijadikan kelas profit rumah sakit sesuai dengan kebutuhan rumah sakit. dengan kebutuhan rumah sakit.

PERHITUNGAN TARIF PERHITUNGAN TARIF BERBASIS PAKET BERBASIS PAKET Diagnosa Related Group Diagnosa Related Group (DRG’s)(DRG’s)

Pembuatan Clinical Pembuatan Clinical Pathway ?Pathway ?

DITERMINAN TARIF per TINDAKANDITERMINAN TARIF per TINDAKAN

TARIF

UNIT COST ATP/WTP PESAINGe’CRR

Total cost quantity

margin

ANALISIS BIAYA

DITERMINAN TARIF per DRG’SDITERMINAN TARIF per DRG’S

TARIF

UNIT COSTTINDAKAN RI

UNIT COSTTINDAKAN Obat

UNIT COSTTINDAKAN OK

UNIT COSTTINDAKAN Alkes

UNIT COSTTINDAKAN Lab

Total cost Q

COST/DRG’sMarjin

ACTIVITY BASED COSTING + SIMPLE DISTRIBUTION

DRG Decision TreeDRG Decision Tree

INDONESIAN DRG’sINDONESIAN DRG’s

Pola pikirPola pikirICD tetapICD tetapMDC untuk sementara tetapMDC untuk sementara tetapClinical Pathway bisa dibuatClinical Pathway bisa dibuatDRG di konfirmasi + bisa dibuatDRG di konfirmasi + bisa dibuatCasemix di konfirmasi + bisa dibuatCasemix di konfirmasi + bisa dibuatCosting dilakukan dengan pendekatan Costing dilakukan dengan pendekatan

Activity Based Costing + Simple Activity Based Costing + Simple DistributionDistribution

POLA PIKIR INDONESIAN DRG’s (1) POLA PIKIR INDONESIAN DRG’s (1)

INA - DRG

1.Konfirmasi DRG 2.Hitung Cost/DRG

Clinical Pathway & Casemix

Activity Based Costing

POLA PIKIR INDONESIAN DRG’s (2) POLA PIKIR INDONESIAN DRG’s (2)

ICD

MDC

DRG DRG

CASEMIX

COST

COST

DRG

TARIF

TARIF

1

2

Karakteristik Industri Pelayanan KesehatanKarakteristik Industri Pelayanan Kesehatan

Format dasar Clinical PathwayFormat dasar Clinical Pathway

Aktivitas Aktivitas pelayananpelayanan

Pra R.IPra R.I(Poliklinik(Poliklinik

//UGD)UGD)

Rawat Inap (R.I)Rawat Inap (R.I)

Hari IHari ITgl Tgl

Hari 2Hari 2TglTgl

KomplikaKomplikasi/Co- si/Co-

morbiditymorbidity

11 22 33 44 55

PendaftaranPendaftaran

Penetapan DiagnosePenetapan Diagnose

Pra-PerawatanPra-Perawatan

PerawatanPerawatan

Tindak LanjutTindak Lanjut

NoNo Clinical PathwayClinical Pathway

Hari.1Hari.1

Diag.UtamaDiag.Utama + Serta+ Serta + Sulit+ Sulit + Serta+ Serta

+ Sulit+ Sulit

11 PerawatanPerawatan

22 KonsultasiKonsultasi

33 VisiteVisite

44 Tindakan medisTindakan medis

55 Tindakan perawatanTindakan perawatan

DUMMY TABLE (1)Clinical Pathway Cost of Treatment

DUMMY TABLEDUMMY TABLE (1)(1)Clinical Pathway Cost of TreatmentClinical Pathway Cost of Treatment

NoNo AktivitasAktivitas UtilisasiUtilisasi Direct Direct CostCost

Indirect Indirect CostCost

Total Total CostCost

Unit Unit costcost

Sub Sub TotalTotal

11 AdmissionAdmission

22 DiagnosticDiagnostic

33 Pra Pra TherapyTherapy

44 TherapyTherapy

55 Follow UpFollow Up

TotalTotal RpRp

Cost of Treatment Cost of Treatment (Cost/DRG/Casemix) (Cost/DRG/Casemix)

NoNo Cost of Treatment / Cost of Treatment / Activity Based CostingActivity Based Costing

Direct Cost Indirect Direct Cost Indirect Invest Op/ Invest Op/ Pelihara Pelihara

11 AdmissionAdmission

22 DiagnosticDiagnostic

33 Pra TherapyPra Therapy

44 TherapyTherapy

55 Follow UpFollow Up

66 DischargeDischarge

Tarif Pelayanan JAMKESMAS Program Rujukan...

P A K E T

Tujuan Paket Tarif :Tujuan Paket Tarif :

Meningkatkan akses dan mutu pelayanan Meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan kepada seluruh masyarakat kesehatan kepada seluruh masyarakat miskin dan tidak mampu dalam rangka miskin dan tidak mampu dalam rangka mewujudkan tercapainya pelayanan mewujudkan tercapainya pelayanan kesehatan di rumah sakit yang optimal kesehatan di rumah sakit yang optimal secara efektif dan efisien. secara efektif dan efisien.

A.A. Pelayanan Rawat InapPelayanan Rawat InapMerupakan paket jasa pelayanan, prosedur/tindakan, Merupakan paket jasa pelayanan, prosedur/tindakan, penggunaan alat, ruang perawatan, serta obat-obatan dan penggunaan alat, ruang perawatan, serta obat-obatan dan bahan habis pakai yang diperlukan.bahan habis pakai yang diperlukan.

B.B. Pelayanan Rawat JalanPelayanan Rawat Jalan

Merupakan paket jasa pelayanan kesehatan pasien rawat Merupakan paket jasa pelayanan kesehatan pasien rawat jalan sudah termasuk Jasa pelayanan, Pemeriksaan jalan sudah termasuk Jasa pelayanan, Pemeriksaan penunjang Prosedur/ tindakan, Obat-obatan yang dibawa penunjang Prosedur/ tindakan, Obat-obatan yang dibawa pulang, Bahan habis pakai lainnyapulang, Bahan habis pakai lainnya..

Tarif pelayanan Tarif pelayanan meliputimeliputi : :Lanjutan...Lanjutan...

Keuntungan Secara UmumKeuntungan Secara UmumTarif PaketTarif Paket

Tarif terstandarisasi dan lebih transparan Tarif terstandarisasi dan lebih transparan Penghitungan tarif pelayanan lebih objektif dan Penghitungan tarif pelayanan lebih objektif dan

berdasarkan kepada biaya yang sebenarnya;berdasarkan kepada biaya yang sebenarnya; RS mendapat pembiayaan berdasarkan kepada RS mendapat pembiayaan berdasarkan kepada

beban kerja sebenarnya;beban kerja sebenarnya; Dapat meningkatkan mutu & efisiensi pelayanan Dapat meningkatkan mutu & efisiensi pelayanan

RS.RS.

Manfaat :Manfaat :Bagi Rumah Sakit :Bagi Rumah Sakit : Salah satu cara untuk meningkatkan standar Salah satu cara untuk meningkatkan standar

pelayanan kesehatan;pelayanan kesehatan; Secara objektif memantau pelaksanaan Secara objektif memantau pelaksanaan “Program “Program

Quality Assurance”;Quality Assurance”; Bisa mendapatkan informasi mengenai variasi Bisa mendapatkan informasi mengenai variasi

pelayanan;pelayanan; Dapat mengevaluasi kualitas pelayanan;Dapat mengevaluasi kualitas pelayanan; Dapat mempelajari proses perawatan pasien;Dapat mempelajari proses perawatan pasien; Adanya rencana perawatan yang tepat.Adanya rencana perawatan yang tepat.

Bagi Pasien :Bagi Pasien : Memberikan prioritas perawatan pada pasien Memberikan prioritas perawatan pada pasien

berdasar tingkat keparahan penyakitberdasar tingkat keparahan penyakit Pasien menerima kualitas pelayanan kesehatan Pasien menerima kualitas pelayanan kesehatan

yang lebih baikyang lebih baik Mengurangi resiko yang dihadapi pasienMengurangi resiko yang dihadapi pasien Mempercepat pemulihan dan meminimalisasi Mempercepat pemulihan dan meminimalisasi

kecacatankecacatan

Bagi DEPKES :Bagi DEPKES : Dapat mengevaluasi dan membandingkan Dapat mengevaluasi dan membandingkan

kinerja Rumah Sakitkinerja Rumah Sakit BenchmarkingBenchmarking Area untuk audit klinisArea untuk audit klinis Mengembangkan kerangka kerja klinis dan alur Mengembangkan kerangka kerja klinis dan alur

pelayanan (SOP)pelayanan (SOP) Menstandarisasi proses pelayanan kesehatan di Menstandarisasi proses pelayanan kesehatan di

Rumah SakitRumah Sakit