Post on 03-Feb-2018
UKURAN LINGKAR LE
DAN KEJADIAN BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH
Untuk Memenuhi Pe
Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran
FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS SEBELAS MARET
UKURAN LINGKAR LENGAN ATAS (LILA) IBU HAMIL
AN KEJADIAN BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH
(BBLR)
SKRIPSI
Untuk Memenuhi Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran
Yulinar Budi Adhi G0005214
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA 2010
NGAN ATAS (LILA) IBU HAMIL
AN KEJADIAN BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH
ii
PERNYATAAN
Dengan ini menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah
diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi, dan
sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah
ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam
naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Surakarta, 23 Januari 2010
Yulinar Budi adhi NIM G0005214
iii
PENGESAHAN SKRIPSI
Skripsi dengan judul : Ukuran Lingkar Lengan Atas (LILA) Ibu hamil dan
Kejadian Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)
Yulinar Budi Adhi, G0005214/IX, Tahun 2010
Telah diuji dan sudah disahkan di hadapan Dewan Penguji Skripsi
Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta
Pada Hari Sabtu, Tanggal 23 Januari 2010
Pembimbing Utama
Teguh Prakosa,dr,SpOG ............................. NIP 196410301990111002 Pembimbing Pendamping
Bagus Wicaksono,Drs,MSi ............................ NIP 196209011989031003
Penguji Utama
Wuryatno,dr,SpOG ............................ NIP 195107241978051001
Anggota Penguji
Prof.Bhisma Murti, dr, MPH, MSc, PhD ............................ NIP 1955102119412001
Surakarta,...............................2010
Ketua Tim Skripsi Dekan FK UNS
Sri Wahjono,dr.,MKes. Prof.Dr. A.A. Subijanto,dr,MS.
NIP 194508241973101001 NIP 194811071973101003
iv
ABSTRACT
Yulimar Budi Adhi / G00052214, 2010, The Measure of Pregnant Mother Mid-Upper Arm Circumference (MUAC) on Infant Low Birth Weight (LBW), Medical Faculty, Sebelas Maret University of Surakarta.
The Infant Low Birth Weight (LBW) is a baby having less than 2500 grams of body weight regardless gestation period. One of the influencing factor of BBLR occurrence is the mother nutrient status in which the pregnant mother nutrient status can be measured using Mid-Upper Arm Circumference (MUAC). This research is aimed to examine and estimate the relation of pregnant mother Mid-Upper Arm Circumference (MUAC) on Infant Low Birth Weight (LBW) occurrence.
This research is analytical in traits having cross sectional approach. The sample size is of 30 home care patients in RSUD Dr. Moewardi Surakarta, which are selected using fixed disease sampling. Data collection is conducted by 2 methods, they are interview and direct measurement on patient and record the patients’ medical record results. Data is analyzed using linear regression analysis. The influence of MUAC is measured by Odd Ratio (OR) and CI 95%.
The result of this research shows that a pregnant mother’s mid-upper arm circle size of < 23.5 cm has 10 times greater risk to bear a baby with less weight than a pregnant mother with upper arm circle size > 23.5 cm (OR = 10; CI 95%).
This research concludes that the Mid-Upper Arm Circumference (MUAC) of > 23.5 cm will decrease the occurrence of newborn with Low Birth Weight (LBW) which statistically significant. The physician and health professional are expected able to provide more health education and elucidation in relation with pregnant mother nutrient status which can influencing the infant body weight Key words : LBW , MUAC
v
ABSTRAK
Yulinar Budi Adhi / G0005214, 2009, Ukuran Lingkar Lengan Atas(LILA) Ibu hamil dan Kejadian Bayi Berat Badan Lahir Rendah(BBLR), Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah bayi dengan berat lahir kurang dari 2500 gram tanpa memandang masa gestasi.Salah satu faktor yang mempengaruhi kejadian BBLR adalah status gizi ibu dimana status gizi ibu hamil dapat diukur menggunakan ukuran lingkar lengan atas (LILA). Penelitian ini bertujuan menguji dan mengestimasi hubungan antara ukuran Lingkar Lengan Atas (LILA) ibu hamil terhadap kejadian Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR).
Penelitian ini bersifat analitik dengan pendekatan cross sectional. Jumlah Sampel sebanyak 30 orang pasien rawat jalan RSUD Dr. Moewardi Surakarta dipilih dengan teknik fixed disease sampling.Pengumpulan data dilakukan dengan 2 cara yaitu wawancara dan pengukuran langsung dengan pasien dan mencatat hasil rekam medis pasien. Data dianalisa dengan model analisis analisis regresi linier.Pengaruh LILA diukur dengan Odds Ratio (= OR) dan CI 95%
Hasil penelitian menunjukkan Ibu dengan lingkar lengan <23.5 cm memiliki risiko 10 kali lebih besar untuk melahirkan bayi dengan berat badan rendah daripada ibu dengan lingkar lengan >23.5cm (OR=10; CI 95%).
Penelitian ini menyimpulkan bahwa ukuran lingkar lengan atas(LILA) >23,5cm akan menurunkan kejadian bayi berat badan lahir rendah(BBLR) yang secara statistic signifikan.Dokter dan profesional kesehatan diharapkan dapat menyediakan pendidikan dan penyuluhan kesehatan berkenaan dengan status gizi ibu hamil yang dapat mempengaruhi berat badan lahir bayi.
Kata kunci : BBLR , LILA
vi
PRAKATA
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan bimbingan dan anugerahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan
penyusunan skripsi yang berjudul Ukuran Lingkar Lengan Atas(LILA) Ibu
hamil dan Kejadian Bayi Berat Badan Lahir Rendah(BBLR).
Penyusunan skripsi dimaksudkan untuk melengkapi tugas, guna memenuhi
syarat-syarat yang ditetapkan untuk mencapai gelar Sarjana Kedokteran. Pada
kesempatan ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1. Prof.Dr.A.A.Subijanto, dr, MS selaku dekan Fakultas Kedokteran
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Tim Skripsi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta.
3. Dr.Teguh Prakosa SpOG selaku pembimbing utama.
4. Drs.Bagus Wicaksono MSi selaku pembimbing pendamping.
5. Dr.Wuryatno SpOG selaku penguji utama
6. Prof.Dr.Bhisma Murti, MPH, MSc., PhD selaku anggota penguji
7. Dan segenap pihak-pihak yang telah membantu penulisan skripsi ini.
Akhir kata penulis memohon kritik dan saran apabila dalam penulisan skripsi
ini masih banyak terdapat kekurangan dan kesalahan.
Surakarta, Januari 2010
Yulinar Budi Adhi
vii
DAFTAR ISI
PRAKATA ....................................................................................................... vi
DAFTAR ISI .................................................................................................... vii
DAFTAR TABEL .......................................................................................... .. ix
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xi
BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................... 3
C. Tujuan Penelitian ........................................................................ 3
D. Manfaat Penelitian ...................................................................... 3
BAB II. LANDASAN TEORI ........................................................................ 4
A. Tinjauan Pustaka .......................................................................... 4
1. BBLR ...................................................................................... 4
2. Pengukuran Status Gizi dengan LILA .................................... 5
3. Gizi Ibu Hamil ........................................................................ 7
B. Kerangka Pemikiran ..................................................................... 9
C. Hipotesis ...................................................................................... 9
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ....................................................... 10
A. Jenis Penelitian ............................................................................. 10
B. Lokasi Penelitian .......................................................................... 10
C. Subjek Penelitian .......................................................................... 10
D. Teknik Sampling .......................................................................... 10
E. Desain Penelitian .......................................................................... 11
F. Definisi Variabel .......................................................................... 11
G. Definisi Operasional .................................................................... 12
H. Analisis Statistik .......................................................................... 13
BAB IV. HASIL PENELITIAN ...................................................................... 14
BAB V. PEMBAHASAN ............................................................................... 19
viii
BAB VI. SIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 21
A. Simpulan ....................................................................................... 21
B. Saran ............................................................................................. 21
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 23
LAMPIRAN
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Distribusi Responden Berdasarkan Usia Pada ibu yang melahirkan
bayi hidup di RSUD Dr Moewardi Surakarta.......................................14
Tabel 4.2 Distribusi Responden Berdasarkan Status Gizi Ibu yang melahirkan...15
Tabel 4.3 Distribusi Responden Berdasarkan Berat Badan Bayi Lahir Hidup.... 15
Tabel 4.4 Hasil analisis regresi linier untuk menilai hubungan antara lingkar
lengan atas ibu dan berat badan lahir bayi............................................16
Tabel 4.5 Hasil analisis hubungan antara lingkar lengan atas dan berat badan
lahir, menggunakan OR dan X²...........................................................17
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka pemikiran pengaruh Ukuran lingkar lengan atas (LILA)
terhadap kejadian BBLR………………………………………… 9
Gambar 3.1 Rancangan penelitian pengaruh LILA terhadap kejadian
BBLR ........................................................................................ .... 11
Gambar 4.1 Garis regresi antara lingkar lengan atas dan berat badan lahir.......16
18
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A Data mentah hasil penelitian ...................................................... 24
Lampiran B Hasil Analisis SPSS Analisis Regresi Logistik.......................... 25
Lampiran C Surat izin penelitian di RSUD Dr.Moewardi Surakarta ............ 28
2
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah bayi dengan berat lahir kurang
dari 2500 gram tanpa memandang masa gestasi. Berat lahir adalah berat bayi
yang ditimbang dalam 1 (satu) jam setelah lahir (IDAI, 2004).
Bayi berat lahir rendah merupakan salah satu dari tiga penyebab utama
kematian neonatal di Indonesia. BBLR termasuk faktor utama dalam
peningkatan mortalitas, morbiditas dan disabilitas neonatus, bayi dan anak
serta memberikan dampak jangka panjang terhadap kehidupannya dimasa
depan Makin rendah masa gestasi dan berat lahir bayi makin tinggi angka
kematian bayi. Kehidupan bayi biasanya berakhir di ruang perawatan intensif
neonatus sebagai akibat berbagai morbiditas neonates (United Nations
Children’s Fund, 2007).
Prevalensi bayi berat lahir rendah (BBLR) diperkirakan 15% dari
seluruh kelahiran di dunia dengan batasan 3,3%-38% dan lebih sering terjadi
di negara-negara berkembang atau sosio-ekonomi rendah. Secara statistik
menunjukkan 90% kejadian BBLR didapatkan di negara berkembang dan
angka kematiannya 35 kali lebih tinggi dibanding pada bayi dengan berat lahir
lebih dari 2500 gram (WHO,2007).
Angka kejadian di Indonesia sangat bervariasi antara satu daerah
dengan daerah lain, yaitu berkisar antara 9%-30%, hasil studi di 7 daerah
1
3
3
multicenter diperoleh angka BBLR dengan rentang 2,1%-17,2 %. Secara
nasional berdasarkan analisa lanjut SDKI, angka BBLR sekitar 7,5 %. Angka
ini lebih besar dari target BBLR yang ditetapkan pada sasaran program
perbaikan gizi menuju Indonesia Sehat 2010 yakni maksimal 7% (Setyowati,
2003).
Semakin tinggi tingkat pendidikan ibu semakin baik pula pengetahuan
ibu tentang gizi sehingga status gizi ibu juga akan membaik. Tingkat
pendidikan banyak menentukan sikap dan tindak-tanduknya dalam
menghadapi berbagai masalah termasuk pengaturan makanan bagi ibu hamil
untuk mencegah timbulnya bayi dengan berat lahir rendah (BBLR) (DEPKES,
2000).
Status gizi ibu sebelum dan selama hamil dapat mempengaruhi
pertumbuhan janin yang sedang dikandung. Bila status gizi ibu normal pada
masa sebelum dan selama hamil kemungkinan besar akan melahirkan bayi
yang sehat, cukup bulan dengan berat badan normal. Dengan kata lain kualitas
bayi yang dilahirkan sangat tergantung pada keadaan gizi ibu selama hamil
masa kehamilan (Zulhaeda, 2003).
Salah satu pengukuran status gizi ibu hamil dapat menggunakan
ukuran lingkar lengan atas.Beberapa penelitian merekomendasikan
pengukuran status gizi menggunakan lingkar lengan atas karena dianggap
praktis mudah dan memerlukan alat yang mudah diperoleh.Pengukuran
lingkar lengan atas ibu hamil diharapkan dapat dilakukan untuk mengetahui
4
4
risiko ibu melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR)
(Supariasa, 2001).
Berdasar uraian tersebut mendorong peneliti melakukan penelitian
tentang hubungan tingkat pendidikan dan status gizi berdasar pengukuran
lingkar lengan atas ibu hamil dengan kejadian berat badan lahir rendah
(BBLR) di RSUD Dr.Moewardi Surakarta.
B. Perumusan Masalah
Adakah hubungan Ukuran Lingkar Lengan Atas ibu hamil dengan
angka kejadian Bayi Berat lahir Rendah (BBLR)?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan mengetahui besar pengaruh ukuran lingkar
lengan atas ibu hamil dengan kejadian Bayi Berat Lahir rendah (BBLR)
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis:
Manfaat teoritis penelitian ini adalah memperkaya pengetahuan
tentang Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR)
2. Manfaat praktis:
a. Mengetahui kejadian BBLR dari semua persalinan hidup yang
melahirkan di RS Dr.Moweardi Surakarta
b. Mengetahui besar pengaruh ukuran lingkar lengan atas (LILA) ibu
hamil dengan faktor risiko terjadinya BBLR
5
5
6
6
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
1. Pengertian Berat Badan Lahir rendah (BBLR)
Bayi berat lahir rendah(BBLR) adalah bayi dengan berat lahir
kurang dari 2500 gram tanpa memandang masa gestasi. Berat lahir adalah
berat bayi yang ditimbang dalam 1 (satu) jam setelah lahir (IDAI, 2004)
Penggolongan BBLR. BBLR dibagi menjadi 2 golongan (buku kuliah FK
UI IKA):
a.Kecil untuk masa kehamilan(KMK)
Bayi yang beratnya kurang dari berat semestinya menurut masa
kehamilan.Berarti bayi mengalami retardasi intra uterine dan dapat
disebut dismaturitas
b.Premature murni
Bayi yang lahir dengan masa kehamilan kurang dari 37 minggu
dan badanya sesuai dengan berat badan untuk masa gestasi itu.atau biasa
disebut neonatus kurang bulan sesuai untuk masa kehamilan
(Menurut Asuhan Kesehatan Anak Dalam Kontes Keluarga,
Pusdiknakes. Depkes RI 1992) BBLR dapat disebabkan oleh beberapa
faktor diantaranya, yaitu :
1) Faktor ibu
a) Gizi saat hamil yang kurang
b) Umur kurang dari 20 tahun dan diatas 35 tahun
4
7
7
c) Jarak kehamilan/persalinan yang terlalu dekat dengan kehamilan/
persalinan berikutnya
d) Penyakit menahun ibu seperti hipertensi dan jantung
e) Perokok dan bekerja yang terlalu berat
2) Faktor kehamilan
a) Hamil ganda
b) Perdarahan ante partum
c) Plasenta previa
3) Faktor janin
a) Cacat bawaan
b) Infeksi dalam rahim
4) Faktor lain-lain (nutrisi, perokok, peminum alkohol, sosial ekonomi. dll)
2. Pengukuran Status Gizi menggunakan Lingkar Lengan Atas (LILA)
Lingkar Lengan Atas(LILA) merupakan salah satu pilihan untuk
penentuan status gizi, karena mudah dilakukan dan tidak memerlukan alat-
alat yang sulit diperoleh,dengan harga yang lebih murah. Beberapa hal
yang perlu mendapat perhatian pada pengukuran ini (Supariasa, 2001)
a. Baku Lingkar Lengan Atas(LILA) yang sekarang digunakan belum
mendapat pengujian yang memadai untuk digunakan di Indonesia. Hal
ini didasarkan pada hasil-hasil penelitian yang umumnya menunjukkan
perbedaan angka prevalensi Kekurangan Energi Protein (KEP) yang
cukup berarti antar penggunaan LILA di satu pihak dengan berat badan
8
8
menurut umur atau berat badan menurut tinggi badan maupun indeks-
indeks lain di pihak lain, sekalipun dengan LILA.
b. Kesalahan pengukuran pada LILA (pada berbagai tingkat keterampilan
pengukur) relatif lebih besar dibandingkan dengan tinggi badan,
megingat batas antara baku dengan gizi kurang, lebih sempit pada
LILA dari pada tinggi badan. Ini berarti kesalahan yang sama besar
jauh lebih berarti pada LILA dibandingkan dengan tinggi badan.
c. Lingkar lengan atas sensitif untuk semua golongan tertentu
(prasekolah) tetapi kurang sensitif pada golongan lain terutama orang
dewasa. Tidak demikian halnya dengan berat badan.
Alat yang digunakan merupakan suatu pita pengukur yang terbuat
dari fiberglass atau jenis ukuran kertas tertentu berlapis plastik.Cara
mengukurnya yaitu (Supariasa, 2001).
a. Yang diukur pertengahan lengan atas sebelah kiri (tangan yang tidak
aktif). Pertengahan ini dihitung jarak dari siku sampai batas lengan
kemudian dibagi dua.
b. Lengan dalam keadaan bergantung bebas, tidak tertutup kain atau
pakaian.
c. Pita dilingkarkan pada pertengahan lengan tersebut sampai cukup
terukur keliling lingkar lengan, tetapi pita jangan terlalu kuat ditarik
atau terlalu longgar.
Pengukuran LILA pada kelompok Wanita Usia Subur(WUS)
menurut Depkes RI (1994) adalah salah satu cara deteksi dini yang mudah
9
9
dan dapat dilaksanakan oleh masyarakat awam, untuk mengetahui
kelompok berisiko Kekurangan Energi Kronis (KEK). Wanita usia subur
adalah wanita usia 15-45 tahun.Adapun tujuan Pengukuran LILA pada
kelompok WUS tersebut : (Supariasa, 2001)
a. Mengetahui risiko KEK WUS, baik ibu hamil maupun calon ibu, untuk
menapis wanita yang mempunyai risiko melahirkan bayi BBLR
b. Meningkatkan perhatian dan kesadaran masyarakat agar lebih berperan
dalam pencegahan dan penanggulangan KEK
c. Mengembangkan gagasan baru di kalangan masyarakat dengan tujuan
meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak
d. Meningkatkan peran serta petugas lintas sektoral dalam upaya perbaikan
gizi WUS yang menderita KEK
e. Mengerahkan pelayanan kesehatan pada kelompok sasaran WUS yang
menderita KEK
Ambang batas LILA dengan risiko KEK di Indonesia adalah 23,5
cm. Apabila ukuran LILA kurang dari 23,5 cm atau dibagian merah pita
LILA, artinya wanita tersebut mempunyai risiko KEK dan diperkirakan
akan melahirkan BBLR.
3. Gizi Ibu Hamil
Berdasarkan Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi Tahun 1998,
seorang ibu hamil perlu tambahan zat gizi ratarata 20 mg perhari.
Sedangkan kebutuhan sebelum hamil atau pada kondisi normal rata-rata
26 mg per hari (umur 20 – 45 tahun).
10
10
Gizi Kurang pada Ibu Hamil, Bila ibu mengalami kekurangan gizi
selama hamil akan menimbulkan masalah, baik pada ibu maupun janin,
seperti diuraikan berikut ini.
a. Terhadap Ibu
Gizi kurang pada ibu hamil dapat menyebabkan resiko dan
komplikasi pada ibu antara lain: anemia, pendarahan, berat badan ibu
tidak bertambah secara normal, dan terkena penyakit infeksi.
b. Terhadap Perslinan
Pengaruh gizi kurang terhadap proses persalinan dapat
mengakibatkan persalinan sulit dan lama, persalinan sebelum
waktunya (premature), pendarahan setelah persalinan, serta persalinan
dengan operasi cenderung meningkat.
c. Terhadap Janin
Kekurangan gizi pada ibu hamil dapat mempengaruhi proses
pertumbuhan janin dan dapat menimbulkan kegururan , abortus, bayi
lahir mati, kematian neonatal, cacat bawaan, anemia pada bayi, asfiksia
intra partum (mati dalam kandungan), lahir dengan berat badan lahir
rendah (BBLR).
Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk mengetahui status
gizi ibu hamil antara lain memantau pertambahan berat badan selama
hamil, salah satunya mengukur Lingkar Lengan Atas (LILA).
Pertambahan berat badan selama hamil sekitar 10 – 12 kg, dimana pada
trimester I pertambahan kurang dari 1 kg, trimester II sekitar 3 kg, dan
11
11
trimester III sekitar 6 kg. Pertambahan berat badan ini juga sekaligus
bertujuan memantau pertumbuhan janin. Pengukuran LILA dimaksudkan
untuk mengetahui apakah seseorang menderita Kurang Energi Kronis
(KEK)
B. Kerangka Pemikiran
Gambar 2.1 Kerangka pemikiran pengaruh ukuran lingkar
lengan atas(LILA) terhadap kejadian BBLR
C. Hipotesis
Terdapat pengaruh ukuran lingkar lengan atas (LILA) ibu hamil
dengan kejadian bayi berat badan lahir rendah (BBLR)
Asupan Gizi ibu
Berat Badan Lahir Bayi
Ukuran Lingkar Lengan Atas Ibu Hamil
Pengetahuan gizi ibu hamil
12
12
13
13
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional (Murti, 2006).
B. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian adalah di SMF Kebidanan dan Penyakit Kandungan
RSUD Dr. Moewardi Surakarta.
C. Subjek Penelitian
1. Populasi penelitian ini adalah Semua ibu yang melahirkan bayi hidup.
2. Sampel :
Sampel adalah ibu yang melahirkan bayi hidup dan dirawat di RSUD Dr.
Moewardi Surakarta.
D. Teknik Sampling
Fixed disease sampling (Murti, 2006). Untuk menguji hipotesis dari
dua populasi dalam penelitian ini dan berdasar penelitian yang lalu dengan
jenis populasi yang sama,menggunakan jumlah sampel 30 responden.
10
14
14
Desain Penelitian
Penelitian cross sectional, dengan skema rancangan penelitian sebagai
berikut:
Gambar 3.2 Rancangan penelitian pengaruh
LILA terhadap kejadian BBLR
E. Definisi Variabel
1. Variabel terikat : Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)
2. Variabel bebas : Ukuran Lingkar Lengan Atas (LILA)
Ibu Hamil yang melahirkan bayi di RSUD Dr.Moewardi
BBLR Tidak BBLR
Tabel 2x2
Uji Chi Square
LILA >23,5cm LILA<23,5cm LILA >23,5cm LILA<23,5cm
Kesimpulan
15
15
F. Definisi Operasional
1. Ukuran Lingkar Lengan Atas (LILA)
Dalam penilaian status gizi peneliti menggunakan LILA atau
lingkar lengan atas ibu, Dibandingkan dengan indicator antropometri
lainnya, LILA paling praktis penggunaannya di lapangan, dan oleh sebab
itu beberapa penelitian merekomendasikan LILA(Shah, 2002).Di
Indonesia, LILA dengan cut off point 23,5 cm dipergunakan untuk
menjaring ibu hamil yang berisiko melahirkan bayi BBLR (Husaini,
2003).
alat ukur : pengukuran langsung
Skala pengukuran : dikotomi(0:LILA<23,5cm ; 1:LILA>23,5cm)
Klasifikasi standar LILA(Supariasa, 2001) : Ambang batas LILA
dengan risiko KEK di Indonesia adalah 23,5 cm. Apabila ukuran LILA
kurang dari 23,5 cm atau dibagian merah pita LILA, artinya wanita
tersebut mempunyai risiko KEK dan diperkirakan akan melahirkan BBLR.
LILA > 23,5 cm : status gizi baik
LILA < 23,5 cm : status gizi buruk
2. Berat Badan Lahir Rendah
Bayi berat lahir rendah(BBLR) adalah bayi dengan berat lahir
kurang dari 2500 gram tanpa memandang masa gestasi. Berat lahir adalah
berat bayi yang ditimbang dalam 1 (satu) jam setelah lahir.
Alat ukur : rekam medic/catatan medic pasien
Skala Pengukuran : dikotomik(0:BBLR ; 1:tidak BBLR)
16
16
G. Analisis Data
Untuk menguji hubungan Ukuran Lingkar Lengan Atas ibu dengan
kejadian Berat Badan Lahir rendah dilakukan perhitungan dilakukan uji Chi
Kuadrat.
㤰2 躰 棺 纵 擐6石瑰规邹2纵擐十瑰邹纵规十6邹纵擐十规邹纵瑰十6邹 Keterangan:
X2 : Chi-Square
N : Jumlah Sample
a,b,c,d : Frekwensi dari masing-masing variable
BBLR Non BBLR
LILA < 23,5 a b a+b
LILA > 23,5 c d c+d
a+c b+d N
Menghitung pengaruh ukuran lingkar lengan atas(LILA) ibu hamil
dengan kejadian bayi berat badan lahir rendah(BBLR) ditegakkan dengan
Odds Ratio dan CI 95%.
䚸 躰 擐6瑰规 CI95% = OR1+/- Z1-α/2 / √㤰挠
17
17
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Dari penelitian yang dilakukan dengan pengukuran langsung dan
pengambilan data pada RM pada ibu yang melahirkan bayi hidup di RSUD Dr
Moewardi Surakarta diperoleh hasil sebagai berikut:
A. Ciri ciri Subjek Penelitian
Tabel 4.1 Distribusi Responden Berdasarkan Usia Pada ibu yang melahirkan
bayi hidup di RSUD Dr Moewardi Surakarta.
Usia Jumlah Pesentase
20 – 25 tahun
26 – 30 tahun
> 35 tahun
10
15
5
33,3%
50,0%
16,7%
Jumlah 30 100,0 %
Dari tabel 4.1 diketahui bahwa berdasarkan pembagian kelompok usia,
jumlah terbesar ibu yang melahirkan bayi hidup terdapat pada kelompok
usia 26-30 tahun sebanyak orang (50%), kelompok usia 20-25 tahun
sebanyak 10 (33,3%) dan kelompok usia > 30 tahun sebanyak 5 orang
(16,7%).
14
18
18
Tabel 4.2 Distribusi Responden Berdasarkan Status Gizi Ibu yang melahirkan.
Status Gizi Jumlah Pesentase
Gizi Baik
Gizi Buruk
18
12
60%
40%
Jumlah 30 100%
Dari tabel 4.2 diketahui jumlah ibu yang melahirkan bayi hidup
dengan gizi baik sebanyak 18 orang (60%) dan yang melahirkan bayi hidup
dengan gizi buruk sebanyak 12 orang (40%).
Tabel 4.3 Distribusi Responden Berdasarkan Berat Badan Bayi Lahir Hidup
Berat Badan Jumlah Pesentase
BBL Normal
BBLR
19
11
63,3%
36,7%
Jumlah 30 100,0%
Dari tabel 4.3 diketahui jumlah bayi yang BBL normal sebanyak 19
orang (63,3%) sedangkan yang BBLR sebanyak 11 orang (36,7%).
B. Analisis Data
Untuk mengetahui adanya hubungan antara lingkar lengan atas dan
berat badan lahir.digunakan uji statistik regresi linier, OR dan X². Hasil
analisis ditunjukkan pada tabel berikut:
19
19
1. Analisis regresi linier
Tabel 4.4 Hasil analisis regresi linier untuk menilai hubungan antara
lingkar lengan atas ibu dan berat badan lahir bayi
Variabel Koefisien Regresi
t p Confidence Interval 95%
Batas bawah Batas atas
Konstan 453.12 0.62 0.542 -1009.77 1880.40 Lingkar lengan atas (cm)
94.56 3.2 0.003 35.57 153.55
N = 30 R² = 0.28 p = 0.003
Tabel 4.4 menunjukkan hasil analisis regresi linier tentang hubungan
antara lingkar lengan atas dan berat badan lahir. Hasil analisis regresi
menunjukkan koefisien regresi sebesar 94,56 yang berarti setiap kenaikan 1
cm lingkar lengan ibu akan memberikan kenaikan berat badan lahir bayi
sebesar 95 gram. Kenaikan tersebut secara statistik signifikan (p= 0.003).
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Gambar 4.1 Garis regresi antara lingkar lengan atas dan berat badan lahir
20
20
Gambar 4.1 menunjukkan garis regresi antara lingkar lengan atas dan
berat badan lahir yang positif. Makin meningkat lingkar lengan atas
ibu, makin meningkat berat badan lahir bayi.
2. Analisis OR (Odds Ratio) dan X² (Chi Kuadrat)
Tabel 4.5 Hasil analisis hubungan antara lingkar lengan atas dan berat
badan lahir, menggunakan OR dan X²
Berat Badan Lahir OR X² P Value
Rendah
(%)
Normal
(%)
Total
(%)
Lingkar lengan
- <23.5 cm 8 (66.70) 4 (33.30) 12 (100) 10.00 7.75 0.005
- >23.5 cm 3 (16.70) 15 (83.30) 18 (100
11 (36.70) 19 (63.3) 30 (100)
Tabel 4.5 menunjukkan hasil analisis hubungan antara lingkar
lengan atas dan berat badan lahir, dengan menggunakan uji analisis OR
(Odds Ratio) dan X² (Chi square).Ibu dengan lingkar lengan <23.5 cm
memiliki risiko 10 kali lebih besar untuk melahirkan bayi dengan berat
badan rendah daripada ibu dengan lingkar lengan >23.5 cm.Hubungan
tersebut secara statistik signifikan (p=0.005). Hasil analisis data
kategorikal ini konsisten dengan hasil analisis regresi linier pada
Tabel.4.4.Hasil pada tabulasi silang (X²) Lingkar lengan < 23,5 cm bayi
lahir BBLR sebesar 8 (66,70%) dan BBL normal sebesar 4 (33,30%).
21
21
Sedangkan Lingkar lengan >23,5 bayi lahir BBLR sebesar 3 (16,70%)
dan BBL normal sebanyak 15 (83,30%). Dari hasil perhitungan
diperoleh nilai c² hitung sebesar 7,75 dengan p value sebesar 0,005 <
0,05 (a) sehingga dapat dinyatakan terdapat hubungan yang signifikan
antara Lingkar Lengan Atas (LILA) dengan kejadian Bayi Berat Badan
Lahir Rendah (BBLR).
22
22
BAB V
PEMBAHASAN
Dari tabel 4.4 menunjukkan hasil analisis regresi linier tentang hubungan
antara lingkar lengan atas dan berat badan lahir. Hasil analisis regresi
menunjukkan koefisien regresi sebesar 94,56 yang berarti setiap kenaikan 1 cm
lingkar lengan ibu akan memberikan kenaikan berat badan lahir bayi sebesar 95
gram. Kenaikan tersebut secara statistik signifikan (p= 0.003). Menurut Suparisa
(2001) Lingkar Lengan Atas merupakan salah satu pilihan untuk penentuan status
gizi, karena mudah dilakukan dan tidak memerlukan alat-alat yang sulit diperoleh,
dengan harga yang lebih murah. Pengukuran lingkar lengan atas ibu hamil
diharapkan dapat dilakukan untuk mengetahui risiko ibu melahirkan bayi dengan
berat badan lahir rendah (BBLR).
Tabel 4.5 menunjukkan hasil analisis hubungan antara lingkar lengan
atas dan berat badan lahir, dengan menggunakan uji analisis OR (Odds Ratio) dan
X² (Chi square). Ibu dengan lingkar lengan <23.5 cm memiliki risiko 10 kali
lebih besar untuk melahirkan bayi dengan berat badan rendah daripada ibu dengan
lingkar lengan >23.5 cm. Hubungan tersebut secara statistik signifikan (p=0.005).
Menurut Sapariasa (2001) Ambang batas LILA dengan risiko KEK
(Kurang Energi Kronis) di Indonesia adalah 23,5 cm. Apabila ukuran LILA
kurang dari 23,5 cm atau dibagian merah pita LILA, artinya wanita tersebut
19
22
22
mempunyai risiko KEK dan diperkirakan akan melahirkan bayi BBLR. Status gizi
ibu sebelum dan selama hamil dapat dipengaruhi petumbuhan janin yang sedang
dikandung. Bila status gizi ibu normal pada masa sebelum dan selama hamil
kemungkinan besar akan melahirkan bayi yang sehat, cukup bulan dengan berat
badan normal. Dengan kata lain kualitas bayi yang dilahirkan sangat tergantung
pada keadaan gizi ibu selama masa kehamilan. (Zulhaeda, 2003).Menurut IDAI
(2004) bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah bayi dengan berat lahir kurang dari
2500 gram tanpa memandang masa gestasi.Berat lahir adalah berat bayi yang
ditimbang dalam 1 (satu ) jam setelah lahir.Bayi berat lahir rendah merupakan
salah satu dari tiga penyebab utama kematian neonatal di Indonesia.BBLR
termasuk factor utama dalam peningkatan mortalitas, morbiditas dan disabilitas
neonatus, bayi dan anak serta memberikan dampak jangka panjang terhadap
kehidupannya dimasa depan.Makin rendah masa gestasi dan berat lahir bayi
makin tinggi angka kematian bayi.
20
xi
BAB VI
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Penelitian ini menyimpulkan :
1. Hasil analisis hubungan antara lingkar lengan atas dan berat badan lahir,
dengan menggunakan OR dan X². Ibu dengan lingkar lengan <23.5 cm
memiliki risiko 10 kali lebih besar untuk melahirkan bayi dengan berat
badan rendah daripada ibu dengan lingkar lengan >23.5 cm. Hubungan
tersebut secara statistik signifikan (p=0.005).
2. Hasil analisis regresi menunjukkan koefisien regresi sebesar 94,56 yang
berarti setiap kenaikan 1 cm lingkar lengan ibu akan memberikan
kenaikan berat badan lahir bayi sebesar 95 gram. Kenaikan tersebut
secara statistik signifikan (p= 0.003)
B. Saran
i. Bagi Petugas Kesehatan di RSUD Dr. Moewardi Surakarta yang
bersangkutan dengan pelayanan ibu hamil, hendaknya memberikan
informasi kepada ibu hamil mengenai gizi yang harus dikonsumsi untuk
janin yang dikandungnya, sehingga mengurangi kejadian bayi berat badan
lahir rendah (BBLR).
ii. Pemerintah hendaknya lebih memperhatikan tentang kesehatan ibu hamil
pada masyarakat baik memberikan pengetahuan secara langsung atau
dengan meningkatkan pelayanan kesehatan diharapkan dengan
21
xxiv
xxiv
meningkatnya kesehatan ibu hamil akan menekan angka kejadian bayi
berat badan lahir rendah atau mortalitas bayi.
iii. Bagi peneliti selanjutnya perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai
ukuran lingkar lengan atas ibu hamil denga kejadian Bayi Berat Lahir
Rendah, sehingga dapat sebagai bahan pertimbangan khususnya bagi ibu
hamil.
22
xxv
xxv
DAFTAR PUSTAKA
C.Goodman, D. (2002). The New England Journal of Medicine. THE RELATION BETWEEN THE AVAILABILITY OF NEONATAL INTENSIVE CARE , Vol. 346, No. 20.
Husaini, jajah; Husaini, Mahdin A; Musa, Syakarni. 2003. Keterbatasan Menggunakan Lingkar Lengan Atas Dalam Memonitor Status Gizi Wanita Beresiko Tinggi Melahirkan Bayi Berat Lahir Rendah.
http://www.litbang.depkes.go.id/djunaedi/documentation/350407pdf/yayah.pdf. Last Update:2008
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Bayi Berat Lahir Rendah. Dalam : Standar Pelayanan Medis Kesehatan Anak. Edisi I. Jakarta : 2004 ; 307-313.
Krisnadi, s. r. (2006). Cermin Dunia Cedokteran. Dampak Infeksi Genital Terhadap Persalinan Kurang Bulan , 151
Murti, Bhisma. 2007. Desain dan Ukuran Sampel Untuk Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif di Bidang Kesehatan. Yogyakarta : Gajah Mada University Press, Pp : 59,81,111,137.
Prawiroharjo, S. (2008). Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT.BINA PUSTAKA SARWONO PRAWIROHARDJO.
Pudiadi. 1997. Ilmu Gizi Klinis pada Anak. Fakultas Kedokteran UI. Jakarta
Setyowati T. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Bayi Lahir dengan Berat Badan Rendah (Analisa data SDKI 1994). Badan Litbang Kesehatan, 1996. Avaliable from : http://www.digilib.litbang.depkes.go.id. Last Update : 2003
Shah, K.P. Appropriate technology and prenatal care: The Kasa experience. Adv. Int. Maternal Child Health 2002; 2: 1-15
Stephenson, P. (2005). Global Healts Technical Briefs. Focused Antenatal Care:A Better, Cheaper, Faster, Evidence-based Approach , 30-45.
Supariasa, I. N. (2001). Penilaian Status gizi. Jakarta: EGC.
United Nations Children’s Fund/World Health Organization. Low Birthweight. UNICEF, New York, 2004. Avaliable from : http://www.childinfo.org/areas/birthweight.htm. Last Update : Nov 2007
World Health Organization (WHO). Development of a strategy towards promoting optimal fetal growth. Avaliable from : http://www.who.int/nutrition/topics/feto_maternal/en.html. Last update : January 2007
xxvi
xxvi
Zulhaeda,L.2003. Status Gizi Ibu Hamil Serta Pengaruhnya Terhadap Bayi BaruDilahirkan.http://118.98.213.22/choirul/how/k/kesehatan/12_status_gizi_ibu.hamil.pdf.LastUpdate:2003
23