Post on 01-Dec-2021
PENGARUII DOIJBLE THRESEm TERHAI}AP KAI\IDUNGAT\I MII\TYAK
DI TAIIDANI KOSONG PAITA PABRIK KELAPA SAWIT
PT. BAKRM STIMAIERA PLAI\TTATION (BSP)
KAPASMAS 45 TON/JAM
TUGAS AKIIIR
Dioj ukan untuk Mel engkapi
Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan
TREDDY PRINAI\IDO NAPITU
NIM.0502015
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENCOLAHAN TIASIL PERKEBT]NAI\I
SEKOLAH TINGGI ILMU PERTAI{IAN
AGRIBISTUS PERKEBT}NATI
MEDAI\T
2009
I}AT'TARISI
SAMPT]L DALAMLEMBAR PENGESAHANLEMBAR PERSETUJUAI\'KATA PENGANTARDATTAR ISIDAT'TAR TABEL....BAB I Pendahuluan
1.1 LatarBelakang...............1.2 Perumusan Masalah1.3 Manfaat Tugas Akhir1.4 Tujuan1.5 SistematikaPenulisan..
BAB II TINJAUAI\I PUSTAKA2.1 PengolatranKelapaSawit........2.2 Thresher...2.3 Garnbaran Te,ntang Losses2.4 NeracaMassa
BAB TII BAIIAN DAII METODE PEN{ELITIAN3.1 Lokasi Penelitian.3.2 Alat Dan Bahan Penelitian.3.3 Metode Penelitian.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASA}I..........4.1 Hasil........4.2 Pembalrasan
BAB Y KESIMPT'LAI\I DAht SARAN5.1 Kesimpulan5.2 Saran........
TINJAUAII PUSTAKA
iiiiiiwvivii1
I3
444
55
610
12
13l313
13
l6l819
2t2t2l
22
l8l8
4.2.14.2.2
DAX'TARTABEL
Hasil Analisa FOM Kism.-.-Hasil Analisa PKS A&lira
BAB IPEI\IDAHI]LUANI
1.1 Latar Belakang
Pabrik Kelapa Sawit (PKS) berkapasitas 45 Ton/jam yang dilengkapi
dengan beberapa unit stasiun yang salah satrmya adalah stasiun sterilizer
(perebusan), yang merupakan salah satu faktor menentukan kebrhasilan dari
proses pengolahan kelapa sawit. Sterilizer adalah bejana tekan yang menggunakan
uap/steam deirgan tekanan 2,8-3 k$cr*, ymg berbentuk bulan memanjang yang
bagian dindingdinding ketel dipasang wiring plaUplat pengaman dan merupakan
kedudukan rel sebelah bawah untuk masuk keluarnya lori rebusan dilengkapi
dengan pintu (depan dan belakang). Kernatangan buah dari kebun sangat
menentukan saat merebus bualt dan merupakan langkah selanjutnya untuk proses
di stasiun berikutnya @andarista Pasaribu, 1997)
Pemipilan buah dilakukan dengan threshing dimana putaran thresher
adalah 23 rpm. Tandan bergerak keatas searah dengan putaran tromol, dan
kemudian buah jatuh dm terbanting, dar buah lepas dari spiklet. Kecepatan
putaran tromol efisiensi pemipilan. Putarm yang terlalu cepat
menyebabkan tandan seolah-olah lengket di dinding drum. Putaran yang baik
adalah apabila tandan jatuh disumbuh dan jatuh la,gi pada dasar drum.
Putaran tromol yang dilakukan dalam proses pengolahan dipengaruhi oleh:
1. Diameterdrumputar
2. Panjangnya drum putar
3. Sudut kemiringan sudut putar. (PontenNaibaho, 1987)
Tujuan thresher adalah untuk memisahkan/melepaskan buah kelapa sawit
yang sudah direbus dari tandan kelap sawit atau kelopak bungan kelapa sawit.
Pada Stasiun Penebah dilakukan penebtran TBS masak sehingga brondolan buah
dapat lepas dari ja4iangannya TBS setelah direbus kemudian diangkat oleh
Hoistiag Crane untuk ditempatkan pada Fruit Hoppr yang kemudian diatur
peruNukannya ke dalam Thresher oleh Auto Feeder.
Didalam Thresher buah mengalarni penebalran. Btrah akan terbanting
akibat adanya putaran Thresher sehingga brondolan terlepas dari janjangannya.
Brondolan kemudian jatuh ke Below Fnrit Conveyor, sedangkan janjangan akan
keluar dari Thresher dan diangkut oleh Horisontal EmpE Bunch Conveyor
menuju ke Inclined EmpE Bunch Conveyor yang selanjuhya akan dibuang. Pada
Horisontal Empty Bunch Conveyo, oleh Operator USB dilakukan penyortiran
janjangan yang telah ditebab apakah masih mengandung b'rondolan (USB) atau
tidak. USB kemudian dikumpulkan ke dalam lori dan direbus kembali.
Brondolan yang jatuh ke Below Fruit Conveyor kemudian masuk ke
Bottom Cross Fruit Conveyor yang selanjutnya oleh Fruit Elevator dipindahkan
ke Top Cross Fruit conveyor untuk diproses lebih lanjut pada Stasiun Press.
Alat ini digunakan untuk melepas dan memisahkan buah dad tandan
dengan cara buah dari pengisi otomalis masuk kedalam drum yang berprfrar
(putaran * 24 rpm), dan dengan bantuan sudu-sudu (gigi buaya) buah terangkat
dan jatuh terbuang sehingga buah/ brondolan lepas dari tandan melalui kisi drum
buah masuk kedalam conveyor (bo*om fruit conveyor), sedangkan janjangan
kosong terdorong keluar dan masuk kedalam conveyorjanjangan kosong (ernpty
bunch conveyor).
Hal-hal yang harus diperhatikan :
l. Pengisian rata dan tidak terlalu penuh
2. Adakan pemberhentian dan pengecekan kisi dan gigi buaya setiap berhenti
mengolah
3. Setiap minggu lakukan pembersihan dan pemeriksaan menyeluruh
setelah janjangan keluar dari penebah, maka janjangan dikirim ke
incleaned bunch conveyor dimana operator USB ikut memperhatikan jajangan
USB. USB yang ada dipindahkan ke lori USB yang kemudian dikirim kernbali
untuk direbus kembali. Sedangkan janjangan kosong yang bersih dari USB
dibiarkan lewat masuk ke empty bunch conveyor dan janjangan dikirim masuk ke
bak truckjanjangan yang akan dikirim ke kebun-kebun sebagai pupuk.
Hal-hal yang perlu diperhatikan :
1. Baut-baut pngikat scrapper diikat kuat
2. Scrapper tidak boleh kurang
3. Adakan penyetelan rantai apabila kendor.
4. Pembersihan dan pemeriksaan menyulur dilakukan setiap minggu.@dy
Fikarlo,2005)
Dimana bila dilihat dari hasil kerja single thresher buah yang
masih terikut janjangan kosong yang akan di buang ke kebun-kebun untuk
dijadikan pupuk dengan adanya double thresher buah yang belum lepas dari
jaqiangan kosong yang tadinya akan dibuang maka akan dikutip kembali dimana
janjangan yang masih terikut berondolan akan masuk ke dalam thresher yang
kedua. Dirnana hasil yang diperoleh akan dapat membuat perusahaan akan
mencapai buah yang terikut jar{angan dibawa}r standard losses tandan kosong
yang ditentukan pabrik kelapa sawit. Dan rendemen minyak yang diperoleh
meningkat.
1.2 Perumusan Masalah
Adapun penmnrs{m masalah yaifu "apakah dengan menggunakan double
thresher kandungan minyak yang terikut janjpngan kosong akan terkutip
semaksimal mungkin."
L3 Manfaat Tugas AkhirAdapun manfaat tugas akhir ini adalah :
Manfaat bagi Mahasiswa untuk dapat membandingkan antara ilmupengetahuan dan teori-teori yang di peroleh dari bangku perkuliahan denganpengalarnan yang diperoleh dalam drmia kerja.
Secara akademis penulisan tugas akhir ini bertujtran untuk memenuhipersyaratan kelulusan perkuliahan dari karnpus ini dengan progfirnr studi DiplomarV @-rD perkebunan di Sekolah Tinggi Ihnu Pertanim Agribisnis perkebunan
(sTrP-AP).
Madaat bagi perusahaan sebagai bahan masukan bagi perusahaan dalarnmenekan losses minyak padajanjangan kosong.
1.4 Tujuan Penelitian
Penulis mengambil tugas akhir ini bertujuan untuk mengetahui
minyak yang terikutjanjangan kosong de,ngan menggunakan double thresher.
1.5 Sistematika penulisan
Disini penulis akan memberikan gambaran umum tentang sistematikapenulisan, yaitu sebagai berikut :
BAB r :Menjelaskan tentang latar belakang pemilihan judul, maksud
dan fujuan fugas akhir, penrmusan masalah dan batasan masalah.BAB rr :Mer$elaskan tentang proses pengolahan kelapa sawit,
pengolahan pada thresher, dan garnbaran tentang losses.
BAB rrl :Menjelaskan tentang lokasi penelitian, alat dan bahan yang
digunakaa dan metode penelitian.
BAB rv :Meajelaskan tentang data yang diambil dari pabrik danpengolahan data tersebut
BAB v :Menjelaskan tentang penutup yang meliputi kesimpulan dan
safim.
BAB TI
TINJAUAIT PUSTAKA
2.1 Pengolahan Kelape Sawit
Pabrik kelapa sawit merupakan rangkaian unit proses yang berfungsi
untuk mengolah bahan baku meqiadi hasil jadi (produk). Hasil utama yang
diperoleh dalam pengolahan kelapa sawit ialah minyak sawit dan sebagai hasil
samping ialah serabut dan cangkang. Hat-hat yang perlu diperhatikan dalam
proses pengolahan adatah efisisensi ekstraksi dan kualitas produk. Efisiensi
ekstaksi berpengaruh langsung terhadap hasil produksi atau rendemen yang
diperoleh, sedangkan kualitas produksi berpengauh terlradap mutu dan daya saing
di pasar. Tandan buah segar terdiri dari komponen-konrponen kimia yang
sebagian besar mudah sekali mengalami perubahan-perubahan baik dari penganrh
luar mauprm dalam. (M. Jalil Hanafiah. 1994).
Buah yang telah selesai direbus dikeluarkan dari rebusan untuk dibawa ke
proses baatingan dengan menggunakan alat angkat yaifu houisting cnme , setelah
buah dibanting untuk dipisahkan berondolan dari janjangan, berondolan diangkut
dengan menggunakan conveyor untuk masuk kedigester, sedangkan janjangan
dibuang ke incinerator unhrk dibakar. Berondolan didalam digester diaduk dan
dilumatkan dan kemudian masuk mesin press untuk pemisahan minyak dengan
serabut dan biji. Hasil minyak dialirkan ke klarifikasi, sedangkan sampatrnya
melalui fibre cyclone dipisahkan antara fibre dengan nut. Dimana fibre dialirkan
ke stasiun boiler rmtuk bahan baker, dan nut dialirkan ke stasiun biji dengan
melalui nut pneumatik tansport. Sedangkan minyak yang dialirkan ke stasiun
klarifikasi dilakukan proses pemisalran antara minyak dengan kotoran-kotoran
yang terikut dan mengurangi kadar air yang terkandung didalam minyak. Dan
kemudian minyak dimasukkan ke tangki timbun untuk siap di pasarkan. (Indra.A.
Harahap. 1996).
2.2 Thresher
. Kegunaan thresher adalah memisahkan brondolan dengan janjangan. Buah
yang setelah direbus ditumpuhkan kedalam fruit hopper (penampung) kemudian
secara automatic buah tersebut diatur pemasukamya kedalam sebuah thresher
dimana janjangan buah matang tersebut masuk dan diatur oleh auto feeder, auto
feeder ini bisa diatur dan di stell cepat lambatnya sehingga janjangan yang sudah
masuk kedalarn thresher bisa stabil.
Thresher berupa rotaring drum dan konstruksi dengan sistim las dan baut
adapun jari-jarinya berupa besi leter ukuran 60 x 60 x 6 meter, dan diikat oleh 3
buah ring penguat dengan jarak antara besi ukuran spasinya antara40 s/d 50 cm.
buah yang masuk kerotaring drum akan terbanting-banting karena rotaring
berputar, sehingga berondolan akan lepas dari janjangannya, untuk berondolan
yag terlepas akan masuk kesela-sela besi dan jarliangan kosong akan terbawa
berputar kearah depan kemudian jatuh melewati pintu depan thresher dan
langsung terbawa oleh conveyor. Dan berondolan yang telatr lepas dari janjangan
tadi akan terbawa oleh sebuah conveyor yang terletak dibawah thresher tersebut
nntnk dikirim ke stasiun digester. (Jamaludin,lggl)
6,
,l\6,
'lN
Gambar 2.1 Thresher
Pada jaqiangan kosong masih ada minyak yang terikut janjangan kosong
ini disebabkan oleh beber:apa faktor antara lain:
l. Tingginyaproses buah mentah
2- Persen empty bunch dan tangkai yang terlalu paqiang sehingga
menyerapminyak
3. Rebusan tidak sempurna
4. Pada saat penuangan di tipper
Di thresher losses yang dapar rcrjadi pada tandan buah adalah mgnculnya
USB (zz streep bunch) yaitu pembrondolan buah yang tidak sempurna daritandannya Penyebab dari munculnya USB adatah :
1. Mutu dari buah yang tidak bailq yaitu banyak buatr yang mentah.
2. Proses perebusan yang kurang sempurna, hal ini dapat terjadi karcna
waktu perebusan yang kurang lma atau karena steam.
3. Kuantitas pengumpanan buah ke thresher yang terlalu banyak.
4. Putaan dari thresher yang terlalu cepat atau terlalu lambat.
Langkah yang diarnbil untuk mengatasi hal ini yatu dengan memperbaikihal-hal di atas dan USB yang muncul sedapat mungkin dikutip kembali untukdapat dilakukan proses perebusan kembali (resterillisasi).
Faktorpenyebab tidak sempuma kerjathresher yaitu disebabkan oleh:
l. Pengisian thresher yang berlebiharu sehingga berfirngsi sebagai
transport saja bukannya sebagai penebah.
2. putaran thresher yang terlatu tinggl atau terlalu rendah
3. konstrulcsi dari pada thresher.
Untuk pengisian thresher sangat tergantung dari
operator, sedangkan putaran thresher tidak bisa dirubah lagi
Kontruksi thresher menggunakan plat kontruksi Tee Bar
efisiensi thresher cukup tinggi. @dang, lgg?j).
pada kedisiplinan
tanpa modifikasi.
dan LINP, berarti
Mesin penebah / pemipil model ini, yang cukup sederhana bentuknya,
bagian utama berupa sebuah tromol (drum, silindris) panjang yang terpasang
mendatar dan digerakkan berputar pada porosnya. Dinding dari tromol penebah /pemipil terbentuk oleh batang-batang besi profil yang tersusun memanjang sejajar
dengan poros tromol (silinder) dan dengan jarak tertentu yang serag1rm. Celah-
celah berukuran seragam diantara batang-batang besi profil dipilih yang cukup
untuk dapat dilalui dengan leluasa oleh butir-butir buah yang tertebah / terpipil
keluar dari tandanny4 tetapi yang masih cukup sempit untuk tidak dapat dilalui /dilewati oleh tandan-tandan yang berukuran kecil. Tromol penebah juga
dilengkapi dengan beberapa pasang jad-jaxi / lengan-lengan (spidus) pemegang,
yang mengikat tromol ke prosos penggeraknya. poros penggerak pada kedua
ujungnya bertumpu pada gamdar-gandarnya, dan pada salah satu ujungnya
dihubungkan degnan mesin penggerak. Konstruksi yang diatas ini yang lazimuntuk tromol penebah dengan ukuran (panjang) yang reratif kecil.
Penebah berukuran panjang jrrga umum dibuat dengan konstnrksi tanpa
poros penggerak (Shaftless Type). Untuk itu maka tromol, disebelah luarnya dekat
pada masing-masing ujungnya dilengkapi dengan lingkaran, terbuat dari plat
baja. Tempat tromol penebah bertumpu pada roda-roda untuk dapat bergerak
berputar. Tromol penebah ini digerakkan berputar melalui lingkaran bergerigt
terpasang pada permukaan luamyq yang berpasangan dengan sebuah roda gigr
yang dihubungkan ke mesin penggerak.
Kecepatan berputar (rpm) dari tromol penebah dipilih / ditetapkan yang
memungkinkan tandan-tandan buah berukuran normal (rata-rata) untuk tetap
melekat pada dinding tromol karena pengaruh gaya sentrifugal di dalam tromolpenebah yang sedang digerakkan berputar, dan tidak akan meninggalkan dinding
tromol penebah, sebelum terangkat sampai suatu ketinggian tertentu. Tandan buah
yang 'terlepas" dari dinding tromol akan jatuh bebas, melitas dekat garis sumbu
tromol dan membentur / terhempas dengan cukup dasyat pada dinding tromol,
dibawatr sumbu sehingga butir-butir buah akan tersentak lepas keluar dari
,f
Thresher berfirngsi untuk memisahkan brondolan dari tandan dengan
membanting buah rebus dalam drum berputar. Buah rebus yang masuk dalamdrum akan terbawa ke atas searah dengan putaran drum oleh plat pengangkat(lifting bar), pada titik puncak drum buah akan terlempar dan jatuh terbantingberulang-ulang sehingga brondolan yang terdapat dalam tandan akan terlepas.
Kemudian brondolan dikirim ke digester dan tandan kosong dikirim ke inclinedempty bunch conveyor.Dari tluesher I tandan kosong dilewatkan ke bunchcrusher kemudian dibanting lagi di thresher 2 dan selanjutnya dibawa dengan
inclined empty bunch conveyor ke tempat penampungan sementara, sedangkan
brondolan yang terlepas dari thresher I dan2dikirim ke digester.
Kondisi thresher unhrk mendapa&an sursaran proses pemipilan yang standaradalah:
1. Pengaturan pemasukan TBS rebus ke Thresher oleh Tipper sehingga isithresher sesuai dengan kapasitas olah.
2. Putaran drum thresher 23 -25 rpm.
3. Plat penghantar (lifting bar) dipasang dengan posisi sebagai berikut :
I Sudutkemiringan* l50
. Panjang 600 mm
, Tebal plat l0 mm
' Tinggr plat 150 mm, terdiri daxi7s mm plat dan75 cm tombak pencacah.
4. Celah kisi-kisi drum maksimal 50 mm.
5' Kebersihan drum dan dirdiog harus selalu terjaga baik kotoran yang di dalamdrum dan pada dinding akan bergesekan dengan drum berakibat menambahbeban operasi thresher, yang menyebabkan bebaa urmpere listrik bertambah.
Bunch crusher berfungsi untuk membantu proses pemipilan yang kurangsempurna pada proses Thresher I sehingga pada Thresher 2 diperoleh hasil Unstrip Bunch (usB) yang rendah (meminimalkan usB). Bunch crushermempunyai 2 tahap pengilingan, pada penggilingan pertama putaran roda crusherberkisar 73 putaran per menit sedangkan pada penggilingan keduaputaran rodaCrusher berkisar 50 putaran per menit. Tandan kosong dari t}resser I dibawa
dengan bunch crusher feed conveyorke bunch crusher, kemudian dilewatkan pada
putaran roda crusher untuk melepaskan brondolan yang masih menempel pada
tandan kosong. Tandan kosong dan brondolan yang terlepas masuk ke thresher 2
2.3 Gambaran Tentang Losses
Losses adalah kehilangan yang terjadi selama proses pengolahan.
Kehilangan ini ada yang masih dapat dikutip kembali, dan ada yang tidak dawtdikutip kembali lagi. Kehilangan yang sudah tidak dapat dikembalikan haruslatr
berada pada batas-batas yang telah ditentukan (diijinkan) yang lazim disebut
denganNorma losses.
Secara umum kita dapat pahami tronna-nonna losses yaitu :
a. Losses Wajar
Yaitu losses yang wajar terjadi karena pengutipan minyak dan inti tidak
mungkin dapat dilakukan 100% terkutip secara keselunrhan. Losses ini umumnya
terjadi pada minyak dalam minyak kandungan air kondensate perebusan, minyak
pada jajangan kosong setelah dipipil, minyak dalam kandungan ampas press,
minyak dalam buangan (sludge separator atau decanter maupun oil purifier,
kandungan minyak pada pasir buangan precleaner dan stasiun pengutipan minyak-
losses ini dapat dikutip kembali)
Tidak wajar
Yaitu losses yang terjadi disebabkan terjadinya sesuatu yang kurang tepat
dalam proses pengolahan. Baik itu dalam sesuatu yang disengaja atauptrn sesuatu
yang tidak disengaja. Umpamanya pabrikk kelapa sawit mengalami kerusakan
dimesin atau peraliian distasun atau losses yang terjadi seharusnya tidak terjadi.
b. Losses Ditolerir (diijinkan)
Yaitu losses yang wajar terjadi yang besarannya berada dalam dan didalarn
ambang batas yang ditetapkan dalam norma losses. Jenis-jenis losses yang
ditolerir adalah losses yang terdaftar dalam jurnal laporan harian laboratorium
10
Tidak ditolerir (Tidak diijinkan)
yaitu losses yang krada diatas anbang batas yang ditetapkan dalarn noflna
pengolatran di PKS.
c. Losses Jinak
yaitu losses yang sudah dikenal dan biasanya dapat dikendalikan, yaitu losses
yang sudah dikenal dan terdaftar didalam daftar laporan di laboratorium. Bila
terjadi losses yang sudah dikenal, Tetapi ambang batas melarnpui noflna yang
ditentukan maka losses tersebut meqiadi losses jinak yang tidak terkutip, karena
seharusnya tidak boleh terjadi diatas ambang batas.
Liaryaitu losses yang tidak dikenal didalam daftar losses, tetapi tetjadi dan
merupakan losses. Losses ini sering terjadi di PKS akibat dari pada proses
pengolahan yang kurang tepat atau kondisi bahan baku yang tidak bagus.
Insidentil
yaitu losses terjadi tiba-tiba dan berlangsung terus-menerus. Biasanya losses
ini disebabkan karena kerusakan sesaat atau kondisi tiba-tiba yang menyebabkan
terjadinya losses.
d. Losses Dapat dikendalikan
Pada umumnya hampir semua losses dapat dikendalikan, terutama yang
terdaftar dalam laporan jumal laboratorium pada pengolahan di PKS.
_ Proses pengolahan di pabrik bertjuan untuk mempertahankan rendemen dan
jumlah produk yang dihasilkan TBS dari kebun, untuk itu losses (kehilangan)
minyak dan inti harus dikendalikan.
Norma losses yang diijinkan di PKS adalah :
a) Katekopen (USB)
b) Kadar buah dalam janjangan kosong
c) Kadar minyak dalam air rebusan
d) Kadar minyak dalamjanjangan kosong
max2o/o
0,55-l,25Yo
max0,7Ao/o
max3,70Yo
ll
e) Kadar minyak dalam amPas Press
0 Kadar minyak ddam biji Press
g) Kadar minyak dalam air buangan separator
h) Kadar minYak dalam solid
1) Kadar minyak dalam buangan fat-pit
Neraca Massa
(Direktorat Jenderal Perkebunan .1997)
Gambar2.2 Neraca Massa
ma>r 6,000/o
ma>r 0,8070
max 1,20Yo
max2,5Ao/o
max0,70o/o
AIR KONDENSAT(8 -12%)
TAITDAI\ BUAH REBUS
(E8 -e2 %)
BUAII TERPIPI(ss - 6s%)TAIYDAN KOSONG
Q0 -23%\
t2
BABIII
BAEAN I}AI\I METODE
3.1 Lokasi Penelitian
Penelitian dilaksanakan di Pabrik Kelapa sawit Balrie Sumatera
Plantation (BSP) selama 1l minggu'
Alat dan Bahan
Alat-alat
1. NeracaAnalitik
2. Oven
3. Desikator dengan silica Gel
4. Parang atau Pisau Yang taja'n
5. Beaker 150 ml
6.SoxhletExEactionsetl00mldenganflatbottom250ml
7. Exraction thirnble 30 x 100
Bahan-bahan
1. n-hexane
2. Kapas
3. Tissue
33 Metode Penelitian
PENETUAN KEHILANGAN MINYAK DALAM JANJANGAN KOSONG
Bertujuan lJIItuk menentukan kehilangan minyak dalam janjangan kosong'
Persiapan sample Janjangan kosong
osamplejanjangankosongyangdiarrrbilsebanyakljanjangsetiap2sam
dipotongmenjadi4bagiansecaramemenjang(longitudinal)dengan
menggunakan Parang Yang taiam'
t3
' satu bagian dari potongan tersebut disimpan diwadah yang tertutup, sisayang tiga bagan lagi dibuang
o setelah selesai proses/shift k",ju, potongan-potongan sample ini dicincangmenjadi bagian_bagian yang halus, * I cm.Potongan-potongan tersebut kemudian dicampur hingga rata dan
diquatering seperti diatas, hingga didapat sample sekitar 250 gram.Sample dibawake laboratorium untuk dianalisa.
Cara Kerja:
l' Sample janjangan kosong yang teratr di belah dan dicacah, diquqteringkemudian diambil * 50 gram
2.
J.
4.
5.
6.
Timbang kosong beaker yang seberunnya terah dimasukkan ke daramoven dan didinginkan dalam desikator
Timbang sample kedalam beaker tadi sebanyak + 10 gramPanaskaa dalam oven pada suhu 103 + zocselama 3 jamDinginkan dalam desikator dan timbang beratnyaPindahkan sample tadi kedaram tissug jaogan sampai ada yangtertinggal dio beaker, bersihkan beaker dengan kapas yang sedikitdibasahi dan kapas untuk membersihkan tadi dimasukkan juga kedalam tissue
Gulung tissue dan masukkan ke dalam thimbleExhaction minyaknya dengan shoxret ke dalam flat bottom yang terahditimbang berat kosongny4 dengan menggunakan pelarut hexaneselama 3 jam atau sampai pelarutnya jemihDestilasi flat bottom yang berisi minyak dan pelarutPanaskan flat bottom yang berisi minyak dalam oven pada suhu 103 *2oC selama 30 menit untuk menghilangkan sisa pelarut
11. Dinginkan dalam desikafor dan timbang beratnya
7.
8.
9.
10.
12. Perhitungaa:
7o l.osses Minyak - lera Flask+Re-sidu(l)-B?g-Yask KosonT(A)x100%
BeratscmPel{W2)
Dimana:
Wl. : BqatBeakerkosong (g)
W2.:Beratbeaker dsngan sample EFB basah (g)
W3. : B€rat beaker dengaa sample EFB kering (g)
W4 : Berat flatbottom Kosong (g)
W5 : Berat flat bottom Kosong (g)
l5
BAB TV
HASIL DAI\[ PEMBAHASAIY
Dari hasil yang penulis buat pada Palm Oil Mill Kisaran penulis dapat
membuat cara mencari losses ditandan kosong dan hasil yang dicapai selama
melakukan penelitian, sedangkan pada PKS Adolina penulis hanya dzpat
melampirakan data losses minyak dijanjangan kosong padaYo losses minyak yang
terilnrt.
Contoh cara mencari oil losses pada janjangan kosong yaitu :
OIL LOSS ," - Berat Flask+Residu(B)- Berat Ftask Kosong(A)x100%
Berat Sampel{W2)
Ltz .6t50 -ll2 .1639 xl00 o/o
r0.5626
- o '4985 x 1oo Yot0 .7919
:4.27 Yo.
Cara prosedur untuk analisa sample losses minyak yaitu :
1. Timbang masing-masing wadah kosong yang akan digunakan dan catat
beratnya
2. Timbang salnple untuk fibre +10 gr dan catat beratnya
3. Sample dikeringkan dalam oven menlmert selama 16 jam pada suhu 1030C
e2ac)4. Selanjutnya dinginkan di udara luar selama 45-60 menit
5. Timbang kembali sample yang telah dikeringkan dan catat beratnya
6. Sample kering dimasukkan ke dalam timble ekstraksi dan masukkan ke dalarn
sokhlet
t6
7. Flat bottom flask kering oven yang akan digunakan ditimbang dan catat
beratny4 masing-masing telatr diberi kode sesuai samplenya.
8. Tambahkan N-Heksan ke dala flat bottom flask secukupnya
9. Pasang|<an sokhlet dan flatbottom flask pada rangkaian
10. Air pendingrn dari pet diali*an ke dalam kondensor sokhlet
11. Hidupkan heating mantle dan lakukan ekstraksi untuk sample fibre minimal 3
jam dan untuk sample sludge minimal4 jam
12. Sela{utnya flat bottom flask yang berisi residu minyak dan sisa heksan
setelah ekstraksi pada oven + l jam pada suhu 1030C (UoC)
13. Dinginkan di udara luar selama 45 - 60 meniL timbang dan catat beratnya.
14. Ulangi pekerjaan mulai point 3.2.12. hingga diperoleh selisih berat dengan
penimbangan sebelumnya 0.01 gr.
15. Perhitungan:
Kandunganminyak - (BeratJllsk+residu)-Berat tlosk-kosong x 100 %- Berat samplekering lbasah
17
\oo\bt)trocho&clbotrCil.?c,gtlt.lloU'oar,.AoJo
sr-rrl6t
\oo\onGI
soot'!6l
EGI
clGIhI)bo(llt-
o\oo(\lI
o.
I
o\c.l
o\oot\
I
aI
oca
o\(3N
I
()
I
o
€
-oo\qaa.E6l(l
!GI
.E
cltr=oEaMOi6Ecla.
acNIE
-!GtNE\bolaEYuo\tr.cti>\Ptts!€E
so,rIcrl.B
o.Ehtro6)trcL-
.d .--.lUd€
aa.?vMA..tsc-.1-i.E ?
EB. 5fft Epav .qY.v E:.F NsF r"6- O)scl =Nt-€88
GILcO2g
=ao6ltigl
LoIalLos6tFIEco
cc.2EE:=4AtaCl'a i{(tr
HFFr+osn-cIF
10o\
o
s$ri
sc!t
sol(Y)('i
+-!4 r+.rgc,lrEE'Efitr
-f\ot\qN
o\aqc{
€oo*qoo
E3tr. ot)
EEootrV
(\lc{\o
oi
o\cn\o
c.i
eoo\,Qoo
Q
s(oF-(o
\tF-(o
(f,$toiIC,
fi Fu,*
o\sio\Iit\o
aaol6lq$\c)
t\oo\oc!\o\o
()Eatr61,EaF6iE-o
ca\oNqo
\o(\l\oiao
aa\oo€o
E g>n55
rnratq\o
cnrnq\o
.aca\o?\o
c,(n
GI
(rl
6lh0a0g(tlF.
o\c)(\l
I
o.
I
I.)
o\oo6II
oI
\o
o\oo(\I
oI
t\
42 Pembahasan
Dari analisa yang penulis lakukan di PKS Kisaran yang berkapasitas 45
Ton/Jam, pada saat peagolahan di stasiun double Thresher losses minyak pada
alat tersebut dibawah standard yang telah dibuat diprusalraan tersebut, dimana
standard losses minyak ditandan kosong pada perusalraan ini max 3,5ff/o. Dari
hasil yang penulis dapatkan pada PKS kisran ini ada losses yang mencapai
4,27yo, dimana yang mengakibatkan terjadinya kenaikan losses minyak pada
tandan kosong bisa terjadi pada isi lori melebihi kapasitas yang terpasang, dan
pada PKS kisaran ini kapsitas lori yang digunakan yaitu 15 ton/jam, tetapi sering
sekali pada pengisian pada lori TBS yang masuk kedalam lori mencapai 17
ton/jam, sehingga banyalrrya buah yang bergesekan dan mengakibatkan buah
luk4 sehingga pada saat perebusan nantinya banyak minyak yang keluar pada saat
pembuangan air kondensate, sehingga minyak menyeqp pada tandan TBS yang
sedang direbus. Pada perebusan PKS ini juga ikut menyebabkan losses minyak
pada tandan kosong dimana tekanan pada perebusan mencapai 3,2 kglcmz.
Sehingga banyak menimbulkan losses minyak pada air kondensate, sehingga
minyak yang keluar dari daging buah terserap oleh tandan TBS.
Saat lori yang berisi TBS yang sudah rebus kelum dari perebusan
dipindahkan ke prosess berikutnya yaitu pada stasiun tippe., pada saat penuangan
TBS yang sudah direbus pada tipper ini banyak buah yang mernberondol pada
saat buah dijatuhkan dari tipper ke dinding bawah tempat penrumgan sebehmr
masuk ke conveyor, sehingga pada saat penuangan banyak TBS yang terbanting
dan memberondol sehingga banyak minyak yang keluar dari dagrng buah dan
minyak tersebut terserap oleh tandan. Pada saat TBS yang sudah direbus dituang
dari tipper dan tandan yang sudah direbus tersebut diangkut deagan menggunakan
inclined fruit bunch conveyor, disini terjadi penggesekan pada tandan maupun
daging buah yang mungkin juga mengakibatkan losses minyak. Pada thresher
putarannya mencapai kurang lebih 23 rpm. Yang looses minyak
pada thresher adalah pada lifting b*ya karena pada saat tardan buah rebus
masuk ke thresher terjadi bantingan yang dimana guna lifting bar yaitu untuk
mengangkat TBS yang masuk ke thresher searah dengan putaran pada tlresher
19
dan pada titik pmcak dnm TBS akan dijatuhkan sehingga buah memberondol,
dan disini juga terjadi losses minyak tetapi sangat kecil pengaruhnya terhadap
losses minyak ditandan
Sedangkan yang penulis amati pada saat mengambil data dari PKS
Adolina, bahwa losses minyak pada tandan kosong mengalanri dibawah standard
yang dibuat perusahaaru yaitu norma yang dibuat perusalman adalah 2,50Va. Dart
hasil yang penulis dapat losses minyak dibawah standad.
Penulis mengambil PKS Adolina sebagai bahan perbandingan antara
double Thresher dengan single Thresher, apakah dengan menggunakan double
thresher losses minyak di tardan kosong rendah. Dimana pnulis mengambil PKS
Adolina, karena pada PKS kisaran pada awalnya sudah menggunakan double
thresher. Sehingga penulis tidak bisa mengambil data pada single threslrer
tersebut, dan penulis mengambil data dari PKS Adolina dengan Asumsi kondisi
operasi sama dan kondisi buah sama dengan PKS Kisarantersebut.
Dimana penganrh double fesher pada losses minyak pada tandan kosong
tidak ada, karena losses minyak yang terikut tandan kosong itu diakibatkan oleh
proses sebelum stasiun thresher.
20
BAB V
KESIMPULAI\I DAI\[ SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari hasil analisa yang penulis lakukan, penulis mengambil kesimpulanyaitu:
1. Pengaruh double tlresher sangat kecil dimana losses minyak ditandankosong masih dibawah norma yang telah ditentukan.
2- Dari perbandingan antara oil losses pada tandan kosong pada proses
double thresher dengan singls thresher losses minyak pada tandankosong masih dibawah nonnayang berlaku di pKs tersebut.
3. yang mempengaruhi losses pada thresher yaitu pada lifting bar, tetapilosses yang terjadi sangat rendah.
4' agar tidak terjadi losses minyak diatas standard agar memeperhatikankondisi buah yang diolah.
5- Yang mempenganrhi losses pada janjangan kosoong yaitu padaperebusan dimana pada saat melar*kan perebusan minyak keruar daridaging b,ah dan diserap oleh tandan, dan pada saat penuangan ditipper TBS yang direbus terbanting pada dinding sebelum sampai keconveyor, dimana minyak keluar dari dasing buah dan diserap olehtandan buah.
5.2 Saran
Agar lebih m'mpe'hdikan proses pengolarran yang mempengaruhi lossesminyak di tadan kosong tenrtama pada proses perebusan, karena kuncidari semua proses ada @a perebusan.
2t
DAX'TARPUSTAKA
Bandarista Pasaribu 1997. Fruit Reception and Sterilisation Lembaga
Pendidikan Perkebrman Kampus Medan.
Dedi Fikarlo. 2005. Training mekanik prsrs-/. Astu Agro Lestari
DR- IR- Ponten M. Naibaho.1987. Azas dan Metode Pengolahon Kelapa Sawit.
Lembaga Pendidikan Perkebrman Kampus Medan.
Indara. A. harahap. 1996. Pengolalwn Ketapa sowit. Lembaga pendidikan
Perkebunan Kampus Medan.
Jamaludin. 1991. Hoisting crcme, Thresher, Empty bunch conveyar, clarificationStation. Lembga Pendidikan perkebunan Kampus Medan.
M. Jalil Hailafiah. 1994. Titik Kritis pengolahan Minyak sawit. Lembaga
Pendidikan Pertebunan Kampus Medan.
22