Post on 09-Dec-2015
description
Modul 3
Profesi Kesehatan
Skenario 3
Dokter gigi baru
Drg Denta ditempatkan di Puskesmas Sukamenanti di daerah terpencil di
Sumbar dengan medan tugas yang luas dan komplek. Drg Denta banyak berinteraksi
dengan tenaga medis dan paramedis lain. Bidan Desa meminta drg. Denta untuk
menjadi narasumber pada pertemuan IBI di Kecamatan Sukamenanti. Drg.Denta
setuju untuk menjadi narasumber.
Pagi ini Drg. Denta menerima pasien kecelakaan dengan keadaan fraktur
mandibula dengan avulsi gigi insisivus pertama kanan dan fraktur gigi insisivus
pertama kiri. Drg. Denta merujuk pasien tersebut ke Rumah Sakit M. Jamil Padang.
Keluarga pasien meminta supaya pasien tidak dikirim ke RS di Padang. Drg. Denta
menjelaskan kasus ini harus ditangani oleh dokter gigi spesialis bedah mulut.
Keluarga pasien tidak bisa memutuskan karena harus dibicarakan dulu dengan ninik
mamak.
Pada pertemuan PDGI Cabang, drg Denta menyampaikan masalah yang
dihadapinya selama bertugas. Dapatkah saudara membantu drg. Denta menjelaskan
keadaan di atas?
Step 1
Mengklarifikasi terminologi yang tidak diketahui dan mendefinisikan hal-hal yang
dapat menimbulkan kesalahan interpretasi.
1. Fraktur :
Patahan pada tulang menjadi beberapa fragmen
Diskontinuitas terhadap jaringan tulang
Retakan pada tulang
Disposisi
2. Avulsi :
Tanggalnya gigi dari soketnya karena sebab traumatik secara
langsung atau tidak langsung.
3. Tenaga medis :
Tenaga ahli yang berfungsi memberikan pelayanan medis dengan
sebaik-baiknya.
4. Bedah mulut :
Rehabilitasi yang dilakukan pada mulut untuk mengobati kelainan
atau luka pada mulut.
Ilmu yang terapannya lebih kepada pembedahan, contoh: bibir
sumbing.
5. Mandibula :
Tulang pada wajah
Rahang bawah
Tulang pada rahang bawah tempat melekatnya gigi
6. Paramedis :
Orang yang bekerja dilingkungan kesehatan sebagai pembantu
dokter.
7. Merujuk :
Pemindahalihan perawatan kepada dokter atau rumah sakit yang
ditunjuk karena kekurangan infrastruktur atau tenaga medis.
Pemindahan tanggung jawab (pasien) terhadap masalah kesehatan
pasien.
8. Ninik mamak :
Orang yang dituakan dalam suatu suku atau nagari.
Keluarga seperut atau orang yang dihormati dalam adat.
9. Interaksi :
Hubungan timbal balik antara individu atau kelompok yang tercipta
dari sebuah komunikasi untuk saling mempengaruhi perasaan,
pikiran, dan tindakan.
10. Profesi :
Suatu pekerjaan yang butuh keahlian dlam pelaksanaannya
11. Spesialis :
Pekerjaan yang dilandasi pendidikan keahlian
Kemampuan khusus dari pendidkan khusus
Step 2
Menentukan masalah
1. Apa ciri-ciri dari profesi?
2. Apa hak dan kewajiban dokter atau dokter gigi?
3. Apa peranan PDGI dalam menyelasaikan masalah?
4. Apa peranan IBI dan PDGI dalam bidang kesehatan ?
5. Darimana kita tahu seseorang itu mengalami fraktur mandibula dan avulsi?
6. Bagaimana penanganan pertama pasien yang mengalami fraktur mandibula
(avulsi gigi dan fraktur gigi) ?
7. Mengapa dalam pengobatan sering terjadi adanya rujukan dan bagaimana
proses rujukan tersebut?
8. Apa tindakan yang harus dilakukan dokter atau dokter gigi jika kesehatan
pasien lebih penting atau medesak daripada keputusan adat?
Step 3
Menganalisa masalah melalui brain storming dengan mengunakan prior knowledge.
1. Apa ciri-ciri dari profesi?
Memiliki lisensi (ijin) untuk melakukan profesinya
Memiliki keahlian
Menggunakan teknik ilmiah dan dedikasi tinggi
Memiliki ilmu khusus
Memiliki standar kemampuan minimal
Berguna bagi masyarakat dan lingkungan
Mempunyai kode etik
Jelas hak dan kewajiban
Pekerjaan yang melekat seumur hidup
Lulus dari program pendidikan yang diakui negara
2. Apa hak dan kewajiban dokter atau dokter gigi?
Hak:
Memperoleh perlindungan hukum sesuai standar medis
Memberikan pelayanan medis sesuai standar medis
Memperoleh informasi lengkap dari pasien
Memperoleh imbalan jasa
Kewajiban :
Mampu memberikan pelayanan sesuai ilmu yang dimiliki
Mampu memberikan rasa nyaman kepada pasien
Mampu menjaga rahasia pasien
Tidak membeda-bedakan pasien dalam perawatan
Objektif terhadap masalah pasien
Lebih mengutamakan pasien daripada diri sendiri dan keluarga
Memberikan pelayanan sama kepada teman sejawat
3. Apa peranan PDGI dalam menyelasaikan masalah?
Sebagai wadah untuk menampung aspirasi dokter
Sebagai wadah untuk tukar pendapat dan mencari solusi
Mengadakan penyuluhan pada masyarakat awam untuk
mendahulukan tindakan medis
Badan pengstandardisasian kompetensi seorang dokter gigi
4. Apa peranan IBI dan PDGI dalam bidang kesehatan ?
Meningkatkan kesejahteraan masyarakat
Badan yang memberikan standar pembelajaran dokter gigi dan bidan
Memajukan kesejahteraan di Indonesia baik infrastruktur ataupun
fasilitas lainnya
Meningkatkan kualitas perawatan
Membuat terobosan baru dalam dunia kesehatan
5. Darimana kita tahu seseorang itu mengalami fraktur mandibula dan avulsi?
Fraktur mandibula :
Perubahan bentuk rahang
Rahang sakit jika digerakan
Perubahan warna pipi akibat benturan
Bunyi tulang patah jika digerakan
Avulsi gigi :
Keluarnya gigi dari soketnya
Terjadi pendarahan pada gigi atau rahang
Terjadi trauma pada saraf gigi yang lepas
6. Bagaimana penanganan pertama pasien yang mengalami fraktur mandibula
(avulsi gigi dan fraktur gigi) ?
Avulsi gigi :
Penanganan cepat (10-15 menit) setelah terjadi avulsi, jika
penanganan cepat gigi masih bisa ditanam kembali
Fraktur gigi:
Diberi sarung gigi
Jika goyah diberi kawat gigi
7. Mengapa dalam pengobatan sering terjadi adanya rujukan dan bagaimana
proses rujukan tersebut?
Rujukan terjadi apabila kekurangan fasilitas di rumah sakit atau
puskesmas
Dibuatkan surat oleh tenaga medis dari rumah sakit asal dan
kemudian surat tersebut diberikan kepada rumah sakit tujuan
Dokter tahu pasti penyakit pasien
Dokter tahu secara pasti rumah sakit yang dituju
Dokter berkonsultasi dengan keluarga
Dokter tidak punya keahlian terhadap penyakit tersebut
8. Apa tindakan yang harus dilakukan dokter atau dokter gigi jika kesehatan
pasien lebih penting atau medesak daripada keputusan adat?
Dokter harus berani meyakinkan keluarga pasien bahwa penyakit
yang diderita pasien darurat dan akan lebih baik jika dirujuk
Memberikan penjelasan yang sederhana dan mudah dimengerti oleh
orang awam
Step 4
Membuat skema atau diagram dari komponen-komponen permasalahan dan mencari
korelasi dan interaksi antar masing-masing komponen untuk membuat solusi secara
terintegrasi.
Masalah Kesehatan
PDGI Profesi Kesehatan
Tenaga Medis Paramedis
Dokter gigi Dokter Bidan dan lain-lain
Hak Tugas Kewajiban
Menangani Masalah
Kompetensi
Sesuai Tidak sesuai
Step 5
1. Mahasiswa mampu menjelaskan profesi tentang kesehatan beserta fungsi
kerjanya.
2. Mahasiswa mampu menjelaskan hak, tugas, dan kewajiban seorang dokter
gigi.
3. Mahasiswa mampu menjelaskan kompetensi dokter gigi.
4. Mahasiswa mampu menjelaskan hubungan antara dokter dengan tenaga
medis dan paramedis lainnya.
5. Mahasiswa mampu menjelaskan organisasi kesehatan.
6. Mahasiswa mampu menjelaskan syarat-syarat dan prosedur dilakukannya
rujukan terhadap pasien.
7. Mahasiswa mengetahui pentingnya konfirmasi (inform consent) dilakukan
sebelum melakukan perawatan.
Step 6
Mengumpulkan Informasi di perpustakaan, internet, dan lain-lain.
Step 7
1. Mahasiswa mampu menjelaskan profesi tentang kesehatan beserta fungsi
kerjanya.
Ciri-ciri pekerjaan profesi :
- Mengikuti pendidikan sesuai standar nasional
- Berlandaskan etik profesi
- Mengutamakan panggilan kemanusiaan daripada keuntungan
- Pekerjaanya legal melalui perizinan
- Anggota-anggotanya belajar sepanjang hayat
- Anggota-anggotanya bergabung dalam sebuah organisasi profesi
a. Dokter, fungsi kerja :
- Fungsi pendidik masyarakat untuk hidup sehat
- Menerapkan ilmu kedokteran
- Sebagai ahli biologi manusia
- Mempelajari tanda-tanda, masalah, dan nilai-nilai dari pasien
- Memeriksa pasien, menginterpretasi tanda-tanda klinis, membuat
sebuah diagnosis dan merencanakan perawatan atau pengobatan
- Memiliki wewenang untuk memberi obat
b. Dokter gigi, fungsi kerja :
- Mengidentifikasi, merencanakan, dan memecahkan masalah serta
mengevaluasi program kesehatan gigi dan mulut
- Mengkoordinir dan memonitor pelaksanaan program kesehatan gigi
- Mengkoordinir serta menggerakkan tenaga perawat gigi dalam
memberikan pelayanan asuhan
- Membimbing dan mengawasi perawat gigi dalam bidang medis
teknik bila mendapat pendelegasian dari dokter gigi
- Bertanggung jawab dalam pencatatan dan laporan pelaksanaan
program dan pelayanan kesehatan gigi
c. Ahli gizi, fungsi kerja :
- Mengabdikan diri dalam upaya kesejahteraan dan kecerdasan bangsa
- Upaya perbaikan gizi
- Memajukan dan mengembangkan ilmu dan teknologi gizi serta ilmu-
ilmu yang berkaitan dan meningkatkan pengetahuan gizi masyarakat
- Mencegah dan mengobati penyakit dengan mempromosikan
kebiasaan makan yang sehat
- Merencanakan program-program pangan dan gizi, mengawasi
persiapan makanan, dan mengawasi penyajian makanan.
- Sebagai konselor gizi dan penyuluhan gizi
d. Bidan, fungsi kerja :
- Memberikan pelayanan kesehatan meliputi asuhan kehamilan, asuhan
persalinan, asuhan bayi baru lahir, perawatan anak balita, pelayanan
keluarga berencana
- Melakukan rujukan medis maupun rujukan kesehatan kepada
puskesmas
- Menggerakkan dan membina peran serta masyarakat dalam bidang
kesehatan
- Memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat di rumah-
rumah
- Penanganan kesehatan ibu dan bayi serta pengawasan kebutuhan
gizinya
e. Perawat, fungsi kerja :
- Fungsi independen yaitu fungsi mandiri dan tidak bergantung pada
orang lain
- Fungsi dependen yaitu melaksanakan kesehatan atas instruksi dari
perawat lain sebagai tindakan pelimpahan tugas yang diberikan
- Fungsi interdependen yaitu bentuk pelayanan kesehatan yang
membutuhkan kerjasama tim satu dengan yang lainnya
- Merupakan profesi yang punya tanggung jawab moral dalam rangka
memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
- Bekerja sesuai standar praktek keperawatan professional
- Melayani pasien dengan ikhlas tanpa membedakan status social
- Menghormati hak-hak pasien dan keluarganya serta menjaga rahasia
profesi
- Mendukung martabat kemanusiaan dan berlaku sebagai advokat bagi
kliennya
f. Kesehatan Masyarakat, fungsi kerja :
- Mencegah penyakit, memperpanjang hidup, meningkatkan kesehatan
fisik dan mental melalui usaha masyarakat yang terorganisir
- Pendidikan individu tentang kebersihan perorangan
- Pengorganisasian pelayanan medis dan perawatan untuk diagnosa
dini
g. Apoteker, fungsi kerja :
- Melaksanakan pengelolaan obat sesuai ketentuan yang berlaku
- Memberikan pelayanan obat secara professional kepada penderita
- Melaksanakan pencatatan atau pelaporan sesuai perundang-undangan
- Berpartisipasi aktif dalam program monitoring keamanan
penggunaan obat
h. Analisis Laboratorium Kesehatan, fungsi kerja : Melaksanakan
pelayanan masyarakat di bidang analisis pemeriksaan labor
i. Dokter Hewan, fungsi kerja : Memberikan pelayanan kesehatan hewan
2. Mahasiswa mampu menjelaskan hak, tugas, dan kewajiban seorang dokter
gigi
Hak dokter gigi :
- Memperoleh perlindungan hukum sepanjang melaksanakan tugas
sesuai standar operasional
- Memberikan pelayanan medis menurut standar profesi dan standar
prosedur operasional serta berdasarkan hak otonomi dokter
- Menolak keinginan pasien yang tidak sesuai dengan norma dan etika
yang berlaku
- Menghentikan jasa profesionalnya kepada pasien apabila hubungan
antara dokter dengan pasien menjadi lebih buruk
- Privacy dan imbalan jasa
- Memperoleh informasi yang lengkap dan jujur dari pasien atau
keluarganya
Kewajiban dokter gigi :
- Mematuhi standar profesi kesehatan (pasal 21 PP No. 32/1992)
- Menghormati hak pasien
- Menjaga kerahasiaan pasien
- Memberikan informasi kondisi dan tindakan yang akan dilakukan
kepada pasien
- Meminta persetujuan atas tindakan yang akan dilakukan
- Membuat dan memelihara rekam medis
- Merahasiakan segala sesuatu tentang pasien
- Merujuk pasien ke dokter lain apabila tidak mampu
- Melakukan penolongan darurat atas dasar kemanusiaan
- Mengikuti perkembangan ilmu kedokteran gigi
- Bekerja sama dengan profesi dan pihak lain yang terkait secara
timbal balik dalam memberikan pelayanan kepada pasien
- Memiliki surat izin dalam melakukan praktek
Tugas dokter gigi :
- Melakukan praktek kedokteran gigi meliputi tindakan preventif,
promotif, kuratif, dan rehabilitative terhadap kondisi gigi dan mulut
individu ataupun masyarakat
- Memecahkan masalah serta mengevaluasi program kesehatan gigi
dan mulut
- Mengkoordinir dan memonitor pelaksanaan program kesehatan gigi
3. Mahasiswa mampu menjelaskan kompetensi dokter gigi
Kompetensi : Seperangkat tindakan cerdas, penuh tanggung jawab yang
dimiliki oleh seseorang sebagi syarat untuk dianggap mampu oleh
masyarakat untuk melaksanakan tugas-tugas di bidang tertentu.
Kompetensi Dokter Gigi : Kemampuan yang harus dimiliki oleh dokter gigi
meliputi penguasaan ilmu, keterampilan, dan nilai-nilai sebagai respon
terpadu terhadap berbagai tuntutan yang dihadapi dalam praktek.
Kompetensi harus menggambarkan tingkat pengetahuan, tingkat
keterampilan, dan tingkat sikap.
Keputusan Konsil Kedokteran Indonesia No.22/KKI/XI/2006 tentang standar
pendidikan profesi dokter gigi dan keputusanKkonsil Kedokteran Indonesia
No. 23/KKI/XI/2006 menetapkan 6 domain, yaitu :
1) Domain 1 Profesionalisme : mampu melakukan praktek di bidang
kedokteran gigi dan mulut sesuai dengan keahlian, tanggung jawab,
kesejawatan, etika dan hokum yang relevan
2) Domain 2 Penguasaan ilmu pengetahuan kedokteran dan kedokteran
gigi : mampu memahami ilmu kedokteran dasar dan klinik.Kedokteran
gigi dasar dan kedokteran gigi klinik yang relevan sebagai dasar
profesionalisme serta pengembangan ilmu kedokteran gigi.
3) Domain 3 Pemeriksaan fisik secara umum dan system stomatogratik :
mampu memeriksa, mendiagnosis, dan menyusun rencana perawatan
untuk mencapai kesehatan gigi dan mulut yang prime mlealui tindakan
promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitative
4) Domain 4 Pemulihan fungsi system stomatogratik : mampu melakukan
tindakan pem,ulihan fungsi system stomatogratik melalui
penatalaksanaan klinik
5) Domain 5 Kesehatan gigi dan mulut masyarakat : mampu
menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat untuk kesehatan gigi dan
mulut yang prima
6) Domain 6 Manajemen praktik kedokteran gigi : mampu menerapkan
fungsi manajemen dalam menjalankan praktek kedokteran gigi
4. Mahasiswa mampu menjelaskan hubungan antara dokter dengan tenaga
medis dan paramedis lainnya
Hubungan antara dokter dengan tenaga medis lainnya :
- Saling membantu dalam perencanaan
- Bekerjasama
- Saling berbagi untuk satu tujuan
Hubungan antara dokter dengan paramedis, diharapkan idealis yaitu
mengupayakan mencapai kondisi sebaik mungkin bagi pasien. Dalam
hubungan timbal balik tersebut muncul komunikasi antara dokter dan
paramedis dengan pasien. Dokter dan paramedis dapat memberikan saran
dan nasehat yang didiskusikan bersama pasien.
5. Mahasiswa mampu menjelaskan organisasi kesehatan
a. PDGI (Persatuan Dokter Gigi Indonesia)
Merupakan satu-satunya organisasi yang menghimpun dokter gigi
Indonesia yang didirikan pada tanggal 21 januari 1950 di Bandung yaitu
di Hotel Savoy Homann. Pengurus besar berkedudukan di Jakarta.
Tujuan PDGI :
- Menyumbangkan darma baktinya demi kepentingan bangsa dan
Negara
- Meningkatkan derajat kesehatan gigi dan mulut serta kesehatan
umum dalam rangka menunjang kesejahteraan rakyat Indonesia
- Memajukan ilmu kedokteran gigi dalam arti yang seluas-luasnya
- Meningkatkan kesejahteraan anggota
b. KKI (Konsil Kedokteran Indonesia)
Berdasarkan undang-undang No. 29 tahun 2004 tentang praktik
kedokteran telah dibentuk Konsil Kedokteran dan Konsil Kedokteran
Gigi yang bertanggung jawab kepada presiden dan berkedudukan di
Jakarta. Fungsi KKI :
- Pengaturan
- Pengesahan
- Penetapan
- Pembinaan dokter dan dokter gigi dalam menjalani praktik
kedokteran dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan medis
Tugas KKI :
- Meregistrasi dokter dan dokter gigi
- Mengesahkan standar pendidikan profesi dokter dan dokter gigi
- Melakukan pembinaan terhadap penyelenggaraan praktik kedokteran
yang dilaksanakan bersama lembaga terkait sesuai dengan fungsi
masing-masing
Wewenang KKI :
- Menyetujui dan menolak permohonan dan registrasi dokter dan
dokter gigi
- Menerbitkan dan mencabut surat standar registrasi dokter dan dokter
gigi
- Mengesahkan standar kompetensi dokter dan dokter gigi
- Melakukan pengujian terhadap persyaratan registrasi dokter dan
dokter gigi
- Mengesahkan penerapan cabang ilmu kedokteran dan kedokteran gigi
- Melakukan pembinaan bersama terhadap dokter dan dokter gigi
terhadap pelaksanaan etika profesi yang ditetapkan oleh organisasi
profesi
- Melakukan pencatatan terhadap dokter dan dokter gigi yang
dikenakan sanksi oleh organisasi profesi karena melakukan atau
melanggar ketentuan etika profesi
KKI terdiri atas Konsil Kedokteran dan Konsil Kedokteran Gigi yang
masing-masing terdiri atas tiga divisi yaitu divisi registrasi, divisi standar
pendidikan profesi, divisi pembinaan.
c. IBI (Ikatan Bidan Indonesia)
Visi : satu-satunya wadah yang mandiri, berdaya saing, mempunyai
wewenang pengesahan kepada bidan, lembaga pendidikan dan
pengawasan mutu pelayanan dalam mendukung berhasilnya kiprah
profesionalisme bidan Indonesia.
Misi : Mewujudkan organisasi IBI yang mandiri, berdaya saing dan
mampu meningkatkan profesionalisme bidan Indonesia dalam
memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Target IBI :
- Tersedianya kader pemimpin yang tangguh dan mampu dalam jumlah
yang cukup melalui suatu pola yang sistematis
- Terciptanya kesejahteraan anggota diantaranya melalui penerapan
system penggalian dana yang efektif, baik dari dalam maupun luar
organisasi
- Meningkatkan peran, fungsi, dan wewenang IBI di semua jajaran
dalam registrasi, sertifikasi, lisensi bidan dan pelayanan kebidanan
- Terciptanya system manajemen yang handal, efektif dan efisien
- Terwujudnya citra baik IBI
- Terwujudnya pendidikan kebidanan yang lebih tinggi
d. IDI (Ikatan Dokter Indonesia)
Organisasi yang memadukan segenap potensi dokter Indonesia,
meningkatkan harkat, martabat dan kehormatan diri profesi kedokteran,
mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran, serta
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat menuju masyarakat yang
sehat dan sejahtera.
6. Mahasiswa mampu menjelaskan syarat-syarat dan prosedur dilakukannya
rujukan terhadap pasien
Macam-macam rujukan:
1) Rujukan kesehatan :
- Upaya pencegahan penyakit
- Peningkatan derajat kesehatan
- Public health service
2) Rujukan Medik :
- Upaya penyembuhan penyakit
- Pemulihan kesehatan
- Medical service
Syarat-syarat rujukan :
1) Tidak lengkapnya sarana atau fasilitas pada tempat (puskesmas/rumah
sakit) sebelumnya
2) Masalah yang dihadapi oleh pasien bukanlah kompetensi/ahli dokter
tersebut
3) Sebelum dilakukan rujukan harus ada inform consent dari pasien atau
keluarga pasien
Prosedur melakukan rujukan :
1) Memberikan diagnosa sementara terhadap masalah atau penyakit pasien
2) Menyampaikan hasil diagnosa sementara kepada pasien
3) Inform consent, yaitu persetujuan tindakan kedokteran yang diberikan
oleh pasien atau keluarga pasien setelah mendapatkan penjelasan secara
lengkap mengenai kondisi pasien dan bagaimana tindakan medis yang
akan dilakukan kepada pasien
4) Melakukan rujukan dengan memperhatikan tata laksana rujukan sebagai
berikut:
- Internal antar petugas di satu rumah
- Antara puskesmas pembantu dan puskesmas
- Antara masyarakat dan puskesmas
- Antara satu puskesmas dan puskesmas lainnya
- Antara puskesmas dan rumah sakit, laboratorium, atau fasilitas
pelayanan kesehatan lainnya
- Internal antar bagian/unit pelayanan di dalam satu rumah sakit
- Antar rumah sakit, laboratorium, atau fasilitas pelayanan lain di
rumah sakit
Langkah-langkah rujukan :
1) Menentukan kegawatdaruratan penderita
2) Menentukan tempat rujukan
3) Memberikan informasi kepada penderita/keluarga mengenai keadaan
pasien
4) Mengirimkan informasi pada tempat rujukan yang dituju
5) Persiapan penderita
6) Tindak lanjut penderita
7. Mahasiswa mengetahui pentingnya konfirmasi (inform consent) dilakukan
sebelum melakukan perawatan
Inform consent penting karena :
- Memberikan perlindungan terhadap pasien dari tindakan dokter yang
tidak perlu
- Memberikan perlindungan hukum pada dokter jika terjadi kegagalan
Tindakan medis tanpa persetujuan pasien/keluarga = penganiayaan
(melanggar KUHP pasal 351)
LAPORAN TUTORIAL
MODUL 3
PROFESI KESEHATAN
Oleh :
Kelompok VI
Program Studi Pendidikan Dokter Gigi
Fakultas Kedokteran
Universitas Andalas
Nama Anggota Kelompok
Corrina Heparti Novsyiami
Dina Karina Iriani
Dzihni Nabilah Yunus
Friska Meininda Putri
Hamdan Ramli
Havis Dharma Rafke
Ichsan Denaspati
M. Ikbal Ferdian
Nesa Okvi Hardila
Nur Aini Afifah
Rahmi Agvanesia
Syukrillah Lubis