Tumor Payudara

Post on 12-Feb-2016

40 views 0 download

description

kuliah kedokteran

Transcript of Tumor Payudara

Fakultas Kedokteran Universitas Fakultas Kedokteran Universitas HasanuddinHasanuddinMakassarMakassar

Tumor Payudara

Sub Bagian Bedah Tumor, Bagian Ilmu BedahSub Bagian Bedah Tumor, Bagian Ilmu BedahFakultas Kedokteran Universitas HasanuddinFakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin

MakassarMakassar

Prof. Dr. dr. Daniel Sampepajung, SpB(K)OnkProf. Dr. dr. Daniel Sampepajung, SpB(K)Onk

Kelainan PayudaraKelainan Payudara Bisa disebabkan oleh :

- Kelainan Pertumbuhan- Anomali- Infeksi- Neoplasma

Tumor : setiap benjolan yang tidak normal dalam tubuh

Neoplasma : pertumbuhan abnormal dari suatu bagian tubuh yang tidak dapat dikendalikan oleh tubuh itu sendiri

Tumor PayudaraTumor Payudara Neoplasma

* Jinak* Ganas

Non Neoplasma

Tumbuh lambat dan terbatasTidak berakar, jadi mudah digerakkanTidak sakitKonsistensi kenyal / padatPermukaan rata, batas jelas

Neoplasma jinak :

Neoplasma ganas :Tumbuh cepatBerakar, sehingga sulit digerakkanKonsistensi padat-kerasBila terlambat diketahui dapat menyebar ke bagian lain dari tubuhSering menimbulkan kematian, terutama bila terlambat ditemukan/ diobati

TUMOR JINAK PAYUDARA

KLASIFIKASI TUMOR JINAK PAYUDARA

Dupont, Pages dan Rogers

1. Non Proliferative2. Proliferative lesions

without atypia3. Atypical Hyperplasia

Dupont, Pages dan Rogers1 Non Proliferative* Cysts* Papillary apocrine change* Epithelial-related calcification* Mild Hyperplasia of the usual type

KLASIFIKASI TUMOR JINAK PAYUDARA

2 Proliferative Lesions without Atypia* Moderate or Florid ductal hyperplasia of

the usual type* Intraductal Papilloma* Sclerosing adenosis* Fibroadenoma

3 Atypical Hyperplasia* Atypical ductal hyperplasia* Atypical lobular hyperplasia

TUMOR JINAK PAYUDARA Kelainan Fibrokistik Fibroadenoma Tumor Phyllodes Papiloma Intraduktal Adenosis Sklerosis Nekrosis lemak

Fibrocystic Changes Umumnya ditemukan pada umur 20 –

40 tahun Diduga akibat gangguan

keseimbangan hormonPerubahan morfologik yang dominan adalah :

- Cyst formation and Fibrosis- Epithelial hyperplasia- Sclerosing adenosis

Sclerosing Adenosis Gambaran histologik yang

khas : Fibrosis intralobular dan proliferasi acini dan duktus kecil

Risiko Ca Mamma meningkat 1,5 – 2 x

Fibroadenoma Mamma Bentuk bulat atau lobulated Konsistensi seperti karet Mobil dan tidak nyeri Umumnya soliter 10 – 15 % multiple Mamma kiri > kanan Paling sering pada kwadran

lateral atas

Intraductal Papilloma Terjadi pada duktus subareola Paling sering menyebabkan

serous atau serosanguinous nipple discharge 10 % multiple Soliter Papilloma bukan lesi

prakanker Terapi terpilih adalah :

microdochectomy.

Tumor Phyllodes Pertama kali dipaparkan oleh : Johannes Muller ( 1838 ) Dahulu disebut Cystosarcoma

phyllodes WHO : Tumor Phyllodes Merupakan tumor Fibroepitelial. 0,3 – 0,5% dari semua Neoplasma

payudara Sering residif lokal Tidak metastasis ke kelenjar regional

Tumor PhyllodesGambaran klinik

- Bentuk bulat atau lonjong- Batas tegas, mobil- Konsistensi ada bagian yang kistik dan padat

seperti karet- Tidak melekat pada kulit dan otot pectoralis- Kulit tegang dan mengkilat

Atypical Hyperplasia

Risiko Kanker Payudara :* meningkat jadi 5 x

TUMOR GANAS PAYUDARA

KANKER PAYUDARA - Insidens tinggi di negara maju.- Penyebab kematian ke 2- Mencemaskan penderita dan

keluarga.- Sering ditemukan sendiri.- Fase preklinik.- Fase klinik.

INSIDENS :Bervariasi Tinggi : AS dan Eropa

Utara. Rendah : Asia Sangat jarang : pada < 20 th Jarang : pada < 30 th

INSIDENS : Tinggi pada :

- Umur 45 – 49 th. ( Indonesia)- Umur > 50 th ( Negara maju )

Laki –laki : 1% Herediter : 5%

Indonesia No. 1 : Kanker Serviks No. 2 : Kanker Payudara

Sul-Sel dan negara maju : No. 1 : Kanker PayudaraNo. 2 : Kanker Serviks

INSIDENS :

Penyebab Kanker Payudara Yang pasti ??? Hormon Genetik ( Mutasi Gena ) Diet Radiasi

FAKTOR RISIKO Haid pertama dini ( < 12 th ) Menopause lambat Tidak pernah hamil Riwayat keluarga ( + ) Tidak kawin. Melahirkan anak I > 35 th.

Faktor risiko tinggi Tidak menyusui anakPernah operasi payudara sebelahnyaAda keluarga yang menderitaPernah radiasi daerah dadaPernah terapi hormon yang lama

Gejala dan tanda- Terjadi perubahan bentuk

payudara- Ada benjolan dengan luka yang

sukar sembuh- Retraksi papilla mamma- Nipple discharge

Gejala dan tanda- Kulit payudara berubah warna- Peau d’orange ( gambaran kulit

jeruk )- Dimpling ( lekukan kulit )- Ada pembesaran kelenjar

regional- Luka lecet di areola yang tidak

sembuh setelah diterapi 2 minggu

PENATALAKSANAAN :1. Diagnosis.2. Stadium.3. Status penampilan.4. Rencana terapi.5. Pelaksanaan.6. Follow-up / Rekonstruksi /

Rehabilitasi.

DIAGNOSIS : Anamnesis. Pemeriksaan fisik. Pemeriksan penunjang.

TRIPLE DIAGNOSTICTRIPLE DIAGNOSTIC1.1. Clinical Breast Examination ( CBE )Clinical Breast Examination ( CBE )2.2. Imaging : Mammography / U S GImaging : Mammography / U S G3.3. Cytology : F N A BCytology : F N A B

PEMERIKSAAN PAYUDARA Inspeksi Palpasi Posisi Duduk dan baring Periksa dengan Jari-jari Periksa seluruh payudara

PEMERIKSAAN PAYUDARA Inspeksi :

- Bentuk payudara- Simetris- Kelainan di areola- Retraksi papilla- Peau d’orange- Dimpling- Warna kulit

PEMERIKSAAN PAYUDARA Palpasi :

- Lokalisasi Tumor- Ukuran Tumor- Konsistensi Tumor- Permukaan Tumor- Perlekatan dengan jaringan sekitar- Suhu raba- Pembesaran kel. limfe regional

Pemeriksaan Penunjang Laboratorium

- Rutin- Kimiawi- Tumor Marker

Foto Thorax Bone Survey USG Mammografi

Pemeriksaan Penunjang FNA Tru Cut Needle Aspiration Frozen Section Biopsi Insisi Biopsi Eksisi

DIAGNOSIS DINI : Pemeriksaan Payudara sendiri

(SADARI). Pemeriksaan Payudara. BAJAH (Biopsi Jarum Halus) Biopsi.

Diagnosis PastiStandar Baku Emas :

Pemeriksaan Histopatologis

STAGING : Berfungsi untuk :

- Menentukan stadium- Menentukan jenis tindakan / terapi.- Evaluasi hasil terapi - Menentukan Prognosis.- Membandingkan hasil suatu terapi dengan

jenis terapi lain.

SISTEM TNM : T = Tumor. N = Node ( kelenjar ) M = Metastasis jauh.

Sistem TNMc TNM.p TNM.s TNM.r TNMa TNM

Sistem TNMTx = tunor primer tidak bisa

diketahuiTo = tumor primer tidak terabaTis = carcinoma insituT1 = < 2 cmT2 = >2 - < 5 cmT3 = > 5 cmT4 = tumor melekat pada kulit atau

otot pectoralis

Sistem TNMN = kelenjar limfe regionalNx = N tidak dapat ditentukanNo = Tidak ada metastasis ke kelenjar

limfe regionalN1 = metestasis ke kel. limfe aksila

ipsilateral dan mobilN2 = metastasis ke kel.limfe aksila

ipsilateral dan terfiksir satu dengan lainnya

Sistem TNMN3 = metastasis ke kel.limfe

infraclavicular ipsi- lateral atau pada kel.limfe

mammaria interna ipsilateral + aksila atau

metastasis ke kel. supraclavicular + mammaria

int dan aksila

Sistem TNMM = Metastasis jauhMx = metastasis jauh belum dapat

dibuktikanMo = Tidak ada metastsaia jauhM1 = Ada metastasis jauh ( termasuk

metastasis ke kel. supraclavicular ipsilateral )

StadiumStadium T N M

0 Tis No MoI T1 No MoII a To N1 Mo

T1 N1 MoT2 No Mo

II b T2 N1 MoT3 No Mo

Stadium Stadium T N M

III a To N2 MoT1 N2 MoT2 N2 MoT3 N1 MoT3 N2 Mo

III b T4 No MoT4 N1 MoT4 N2 Mo

StadiumStadium T N M

III c Any T N3 Mo

IV Any T Any N M1

STATUS PENAMPILAN :- KARNOFSKY : 0 -

100

- W H O : 0 - 4

Status Penampilan WHO:0. Baik, dapat bekerja normal. 1. Cukup, tidak dapat bekerja berat,ringan bisa. 2. Lemah, tidak dapat bekerja,tapi dapat jalan & merawat diri sendiri 50% dari waktu sadar.3. Jelek, tidak dapat jalan,dapat bangun &rawat

diri sendiri,perlu tiduran > 50% waktu sadar4. Jelek sekali : tidak dapat bangun & rawat diri sendiri,hanya tiduran saja.

Status Karnofsky :100 % : mampu melaksanakan aktivitas normal, tanpa

keluhan/tidak ada kelainan.90 % : tidak perlu perawatan khusus, keluhan gejala minimal.80 % : tidak perlu perawatan khusus, dengan beberapa keluhan /

gejala.70 % : tidak mampu bekerja, mampu merawat diri.60 % : kadang perlu bantuan tetapi umumnya dapat melakukan

untuk keperluan sendiri.50 % : perlu bantuan dan umumnya perlu obat-obatan.40 % : tidak mampu merawat diri, perlu bantuan dan perawatan

khusus.30 % : perlu pertimbangan rawat di Rs.20 % : sakit berat, perlu perawatan Rs.10 % : mendekati kematian.0 % : meninggal dalam iman ( Dying in dignity )

RENCANA TERAPI : Operasi. Kemoterapi. Radioterapi. Terapi Hormonal . Immunoterapi.

Penanganan Kanker Payudara

- Terapi Kuratif- Terapi Paliatif

Terapi Kuratif- Terapi operatif- Terapi Adjuvant* Kemoterapi* Radioterapi* Terapi Hormonal

Penanganan Kanker Payudara

Terapi Paliatif- Terapi operatif- Kemoterapi- Radioterapi- Terapi Hormonal

Penanganan Kanker Payudara

Terapi Operatif ( Kuratif )- BCT- Radical Mastectomy- Modified Radical Mastectomy

Terapi operatif ( Paliatif )- Simple Mastectomy

Penanganan Kanker Payudara

Terapi Hormonal :- Bilateral Ovarektomi- Adrenalektomi- Hypophisektomi- Anti Oestrogen

Penanganan Kanker Payudara

STADIUM DINI : ( KURATIF )

- B C T.- M R M.- Adjuvant terapi :

Kemoterapi Radioterapi

Terapi Hormonal

STADIUM LANJUT : ( PALIATIF ) Utama : Terapi Hormonal

Tambahan :- Radioterapi /

Kemoterapi.- Operasi.

EVALUASI RESPONS PENGOBATAN REMISI KOMPLIT. REMISI SEBAGIAN. PERBAIKAN. TIDAK ADA PERBAIKAN. PROGRESIF.

PROGNOSIS : Ketahanan Hidup 5 Tahun : 10 Tahun :

Stage I : 85% 70%Stage II : 66% 50%Stage III : 41% ?Stage IV : 10% ?

Haid dan Zuckerman :Stage I : 95%.Stage II : 80%

FOLLOW UP * 3 BULAN, 6 BULAN.

* 1, 3, 5 TAHUN.* SAMPAI 20 TAHUN.

TERIMA KASIHTERIMA KASIH

Bagian yg sering terkena kanker Bagian yg sering terkena kanker Kanker leher rahim dan kanker payudaraKanker leher rahim dan kanker payudara Kanker paru, kanker hatiKanker paru, kanker hati Kanker darah, kanker kulitKanker darah, kanker kulit Kanker hidung/nasofaringKanker hidung/nasofaring Kanker usus besarKanker usus besar

WW AA SS PP AA DD AA

KANKER PAYUDARAKANKER PAYUDARAPengertian :Pengertian : Kanker payudara : kanker yang Kanker payudara : kanker yang

berasal dari kelenjar, saluran dan berasal dari kelenjar, saluran dan jaringan penunjang pada payudarajaringan penunjang pada payudara

INSIDENSINSIDENSSul-Sel dan negara Sul-Sel dan negara

maju :maju : No. 1 Kanker PayudaraNo. 1 Kanker Payudara No. 2 Kanker ServiksNo. 2 Kanker ServiksIndonesia Indonesia No. 1 Kanker ServiksNo. 1 Kanker Serviks No. 2 Kanker PayudaraNo. 2 Kanker Payudara

PenyebabPenyebab kanker kanker payudarapayudara Penyebab pasti belum diketahuiPenyebab pasti belum diketahui Kemungkinan akibat :Kemungkinan akibat :

KKeturunan, pengaruh hormoneturunan, pengaruh hormon virus, makanan, radiasivirus, makanan, radiasi

Yang penting diketahui adanya Yang penting diketahui adanya faktor resikofaktor resiko pada individu pada individu

Faktor resiko tinggiFaktor resiko tinggi Usia makin lanjutUsia makin lanjut Haid pertama pada usia < 12 tahunHaid pertama pada usia < 12 tahun Mati haid/menopause lambat (>50 th)Mati haid/menopause lambat (>50 th) Tidak pernah melahirkan/tidak kawinTidak pernah melahirkan/tidak kawin Anak I dilahirkan setelah usia 35 tahunAnak I dilahirkan setelah usia 35 tahun

Faktor resiko tinggi Faktor resiko tinggi Tidak menyusui anakTidak menyusui anak Pernah operasi payudara sebelahnyaPernah operasi payudara sebelahnya Ada keluarga yang menderitaAda keluarga yang menderita Pernah radiasi daerah dadaPernah radiasi daerah dada Pernah terapi hormon yang lamaPernah terapi hormon yang lama

Gejala dan tandaGejala dan tanda Terjadi perubahan bentuk payudaraTerjadi perubahan bentuk payudara Ada benjolan (nyeri/tidak), dapat timbul Ada benjolan (nyeri/tidak), dapat timbul

luka yang sukar sembuhluka yang sukar sembuh Puting susu : keluar cairan, menjadi rata Puting susu : keluar cairan, menjadi rata

dengan sekitarnya, tertarik ke dalam dengan sekitarnya, tertarik ke dalam Kulit payudara berubah warna, Kulit payudara berubah warna,

berkerut, tertarik ke dalamberkerut, tertarik ke dalam Adanya benjolan di ketiakAdanya benjolan di ketiak

DIAGNOSISDIAGNOSIS AnamnesisAnamnesis Pemeriksaan fisisPemeriksaan fisis Pemeriksaan penunjang :Pemeriksaan penunjang :

MammografiMammografi TermografiTermografi USG USG

TERAPI TERAPI PENGOBATANPENGOBATAN

OperasiOperasi Penyinaran (Radiasi)Penyinaran (Radiasi) KhemoterapiKhemoterapi Hormonal terapiHormonal terapi Immuno terapiImmuno terapi

STADIUM DINI : ( KURATIF )STADIUM DINI : ( KURATIF )

B C TB C T M R MM R M Adjuvant : Adjuvant :

KemoterapiKemoterapi RadioterapiRadioterapi Hormonal terapiHormonal terapi

SADARI : Setiap bulan, rutin. Setelah menstruasi. Awal 20-an. Kenal payudara sendiri. Sensitifitas : 20 – 30%. Penyuluhan.

STAGING :STAGING :

Stage IStage I II AII A II B stad. diniII B stad. dini

III AIII A III B III B

stad.lanjutstad.lanjut IVIV

PEMERIKSAAN FISISPEMERIKSAAN FISISPeriksa pandang :Periksa pandang : Asimetri payudaraAsimetri payudara Perubahan pada kulit :Perubahan pada kulit :

BBerlekuk,tertarik kedalam,kemerahanerlekuk,tertarik kedalam,kemerahan GGambaran pembuluh darah, kulit jerukambaran pembuluh darah, kulit jeruk

Puting susu dan areolaPuting susu dan areola TTertarik ke dalam, kulit kering/bersisik, ertarik ke dalam, kulit kering/bersisik,

lukaluka PPengeluaran cairan, bengkakengeluaran cairan, bengkak

Periksa raba :Periksa raba : Perubahan suhu kulit, ketegangan Perubahan suhu kulit, ketegangan

kulit, penebalan kulitkulit, penebalan kulit Bila ada benjolan di payudara :Bila ada benjolan di payudara :

LLokasi, besar, bentuk, konsistensi, batasokasi, besar, bentuk, konsistensi, batas PPermukaannya, perlekatannya, nyeriermukaannya, perlekatannya, nyeri

Benjolan di ketiak :Benjolan di ketiak : BBesar, bentuk, konsistensi, batasesar, bentuk, konsistensi, batas permukaannya, perlekatannya, nyeri permukaannya, perlekatannya, nyeri

PEMERIKSAAN FISISPEMERIKSAAN FISIS

Pemeriksaan Histopatologis (D/ pasti) Pemeriksaan Histopatologis (D/ pasti) BAJAH = FNABBAJAH = FNAB Needle core biopsyNeedle core biopsy Biopsi : insisi atau eksisiBiopsi : insisi atau eksisi Potong bekuPotong beku

DIAGNOSISDIAGNOSIS

KELAINAN PAYUDARAKELAINAN PAYUDARABisa disebabkan oleh :Bisa disebabkan oleh : Kelainan PertumbuhanKelainan Pertumbuhan AnomaliAnomali InfeksiInfeksi NeoplasmaNeoplasma HormonalHormonal

KELAINAN PERTUMBUHANKELAINAN PERTUMBUHAN MakromastiaMakromastia

= hypertropi payudara= hypertropi payudara GinekomastiaGinekomastia

= hypertropi payudara laki-= hypertropi payudara laki-lakilaki

ANOMALI PAYUDARAANOMALI PAYUDARA AmastiaAmastia

Sangat jarangSangat jarang Mamma AksesorisMamma Aksesoris

Terletak di garis susuTerletak di garis susu Umumnya di ketiakUmumnya di ketiak

Mamma AberanMamma Aberan

INFEKSI PAYUDARAINFEKSI PAYUDARA Mastitis Puerperalis AkutMastitis Puerperalis Akut

Infeksi payudara pada minggu pertama Infeksi payudara pada minggu pertama laktasilaktasi

Disebabkan StafilokokusDisebabkan Stafilokokus Mastitis TuberkulosaMastitis Tuberkulosa GalaktokelGalaktokel Fistel ParaareolaFistel Paraareola

NEOPLASMA PAYUDARANEOPLASMA PAYUDARA Neoplasma JinakNeoplasma Jinak Neoplasma GanasNeoplasma Ganas

KLASIFIKASI

KriteriaKriteria Dupont, Pages dan RogersDupont, Pages dan Rogers1.1. Non ProliferativeNon Proliferative2.2. Proliferative lesions without atypiaProliferative lesions without atypia3.3. Atypical HyperplasiaAtypical Hyperplasia

KriteriaKriteria Dupont, Pages dan RogersDupont, Pages dan Rogers1.1. Non ProliferativeNon Proliferative

CystsCysts Papillary apocrine changePapillary apocrine change Epithelial-related calcificationEpithelial-related calcification Mild Hyperplasia of the usual typeMild Hyperplasia of the usual type

KLASIFIKASI KLASIFIKASI

KriteriaKriteria Dupont, Pages dan RogersDupont, Pages dan Rogers2.2. Proliferative Lesions without AtypiaProliferative Lesions without Atypia

Moderate or Florid ductal hyperplasia Moderate or Florid ductal hyperplasia of the usual typeof the usual type

Intraductal PapillomaIntraductal Papilloma Sclerosing adenosisSclerosing adenosis FibroadenomaFibroadenoma

3.3. Atypical HyperplasiaAtypical Hyperplasia Atypical ductal hyperplasiaAtypical ductal hyperplasia Atypical lobular hyperplasiaAtypical lobular hyperplasia

NEOPLASMA JINAK NEOPLASMA JINAK PAYUDARAPAYUDARA

Kelainan FibrokistikKelainan Fibrokistik FibroadenomaFibroadenoma Tumor PhyllodesTumor Phyllodes Papiloma IntraduktalPapiloma Intraduktal Adenosis SklerosisAdenosis Sklerosis Nekrosis lemakNekrosis lemak

FIBROCYSTIC CHANGESFIBROCYSTIC CHANGES Umumnya ditemukan pada umur 20 – 40 tahunUmumnya ditemukan pada umur 20 – 40 tahun Diduga akibat gangguan keseimbangan hormonDiduga akibat gangguan keseimbangan hormon

Perubahan morfologik yang dominan Perubahan morfologik yang dominan adalah :adalah :

Cyst formation and FibrosisCyst formation and Fibrosis Epithelial hyperplasiaEpithelial hyperplasia Sclerosing adenosisSclerosing adenosis

FIBROCYSTIC CHANGESFIBROCYSTIC CHANGES

SCLEROSING ADENOSISSCLEROSING ADENOSIS Gambaran histologik yang khas : Gambaran histologik yang khas :

Fibrosis intralobular dan pro-liferasi Fibrosis intralobular dan pro-liferasi acini dan duktus kecilacini dan duktus kecil

Risiko Ca Mamma meningkat 1,5 – 2 xRisiko Ca Mamma meningkat 1,5 – 2 x

FIBROADENOMA FIBROADENOMA MAMMAMAMMA

Bentuk bulat atau lobulatedBentuk bulat atau lobulated Konsistensi seperti karetKonsistensi seperti karet Mobil dan tidak nyeriMobil dan tidak nyeri Umumnya soliterUmumnya soliter 10 – 15 % multiple10 – 15 % multiple Mamma kiri > kananMamma kiri > kanan Paling sering pada kwadran lateral atas Paling sering pada kwadran lateral atas

INTRADUCTAL INTRADUCTAL PAPILLOMAPAPILLOMA

Terjadi pada duktus subareolaTerjadi pada duktus subareola Paling sering menyebabkan serous atau Paling sering menyebabkan serous atau

serosanguinous nipple discharge serosanguinous nipple discharge 10 % multiple 10 % multiple Soliter papilloma bukan lesi pra-kankerSoliter papilloma bukan lesi pra-kanker Terapi terpilih adalah : microdochectomyTerapi terpilih adalah : microdochectomy

TUMOR PHYLLODESTUMOR PHYLLODES Pertama kali dipaparkan oleh : Johannes Muller (1838)Pertama kali dipaparkan oleh : Johannes Muller (1838) Dahulu disebut Cystosarcoma phyllodesDahulu disebut Cystosarcoma phyllodes WHO : Tumor PhyllodesWHO : Tumor Phyllodes Merupakan tumor FibroepitelialMerupakan tumor Fibroepitelial 0,3 – 0,5% dari semua Neoplasma payudara0,3 – 0,5% dari semua Neoplasma payudara Sering residif lokalSering residif lokal Tidak metastasis ke kelenjar regionalTidak metastasis ke kelenjar regional

Gambaran klinikGambaran klinik Bentuk bulat atau lonjongBentuk bulat atau lonjong Batas tegas, mobilBatas tegas, mobil Konsistensi ada bagian yang kistik dan Konsistensi ada bagian yang kistik dan

padat seperti karetpadat seperti karet Tidak melekat pada kulit dan otot Tidak melekat pada kulit dan otot

pectoralispectoralis Kulit tegang dan mengkilatKulit tegang dan mengkilat

TUMOR PHYLLODESTUMOR PHYLLODES

ATYPICAL HYPERPLASIAATYPICAL HYPERPLASIA Risiko Kanker Payudara Risiko Kanker Payudara

meningkat jadi 5xmeningkat jadi 5x

KANKER PAYUDARA KANKER PAYUDARA Insidens tinggi di negara majuInsidens tinggi di negara maju Penyebab kematian ke 2Penyebab kematian ke 2 Mencemaskan penderita dan Mencemaskan penderita dan

keluargakeluarga Sering ditemukan sendiriSering ditemukan sendiri Fase preklinikFase preklinik Fase klinikFase klinik

INSIDENS INSIDENS BervariasiBervariasi Tinggi Tinggi :: AS dan Eropa AS dan Eropa

UtaraUtara Rendah Rendah : : AsiaAsia Sangat jarang Sangat jarang : < 20 th: < 20 th Jarang Jarang : < 30 th: < 30 th

Tinggi pada : Tinggi pada : Umur 45 – 49 th. ( Indonesia)Umur 45 – 49 th. ( Indonesia) Umur > 50 th ( Negara maju )Umur > 50 th ( Negara maju )

Laki –lakiLaki –laki :: 1%1% Herediter Herediter :: 5%5%

INSIDENS INSIDENS

Indonesia Indonesia No. 1 Kanker ServiksNo. 1 Kanker Serviks No. 2 Kanker PayudaraNo. 2 Kanker PayudaraSul-Sel dan negara maju : Sul-Sel dan negara maju : No. 1 Kanker PayudaraNo. 1 Kanker Payudara No. 2 Kanker ServiksNo. 2 Kanker Serviks

INSIDENS

Penyebab kanker Penyebab kanker payudarapayudara

Yang pasti ???Yang pasti ??? HormonHormon GenetikGenetik DietDiet RadiasiRadiasi

FAKTOR RISIKOFAKTOR RISIKO Haid pertama dini ( < 12 th )Haid pertama dini ( < 12 th ) Menopause lambatMenopause lambat Tidak pernah hamilTidak pernah hamil Riwayat keluarga ( + )Riwayat keluarga ( + ) Tidak kawinTidak kawin Melahirkan anak I > 35 thMelahirkan anak I > 35 th

Faktor rFaktor riisiko tinggisiko tinggi Tidak menyusui anakTidak menyusui anak Pernah operasi payudara sebelahnyaPernah operasi payudara sebelahnya Ada keluarga yang menderitaAda keluarga yang menderita Pernah radiasi daerah dadaPernah radiasi daerah dada Pernah terapi hormon yang lamaPernah terapi hormon yang lama

Gejala dan TandaGejala dan Tanda Terjadi perubahan bentuk payudaraTerjadi perubahan bentuk payudara Ada benjolan Ada benjolan dengan dengan lukaluka yang sukar sembuhyang sukar sembuh Retraksi papilla mammaRetraksi papilla mamma Nipple dischargeNipple discharge Kulit payudara berubah warnaKulit payudara berubah warna Peau d’orangePeau d’orange DimplingDimpling AdaAda pembesaran kelenjar regional pembesaran kelenjar regional Luka lecet di areola yang tidak sembuh setelah diterapi 2 Luka lecet di areola yang tidak sembuh setelah diterapi 2

mingguminggu

PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN PAYUDARA PAYUDARA

InspeksiInspeksi PalpasiPalpasi Posisi Duduk dan baringPosisi Duduk dan baring Periksa dengan Jari-jariPeriksa dengan Jari-jari Periksa seluruh payudaraPeriksa seluruh payudara

Inspeksi :Inspeksi : Bentuk payudaraBentuk payudara SimetrisSimetris Kelainan di areolaKelainan di areola Retraksi papillaRetraksi papilla Peau d’orangePeau d’orange DimplingDimpling Warna kulitWarna kulit

PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN PAYUDARA PAYUDARA

Palpasi :Palpasi : Lokalisasi TumorLokalisasi Tumor Ukuran TumorUkuran Tumor Konsistensi TumorKonsistensi Tumor Permukaan TumorPermukaan Tumor Perlekatan dengan jaringan Perlekatan dengan jaringan

sekitarsekitar Suhu rabaSuhu raba Pembesaran kel. limfe regionalPembesaran kel. limfe regional

PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN PAYUDARA PAYUDARA

PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN PENUNJANGPENUNJANG

LaboratoriumLaboratorium RutinRutin KimiawiKimiawi Tumor MarkerTumor Marker

Foto ThoraxFoto Thorax Bone SurveyBone Survey USGUSG MammografiMammografi

FNAFNA Tru Cut Needle AspirationTru Cut Needle Aspiration Frozen SectionFrozen Section Biopsi InsisiBiopsi Insisi Biopsi EksisiBiopsi Eksisi

PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN PENUNJANGPENUNJANG

DIAGNOSIS DINI DIAGNOSIS DINI Pemeriksaan Payudara sendiri Pemeriksaan Payudara sendiri

(SADARI)(SADARI) Pemeriksaan PayudaraPemeriksaan Payudara BAJAH (Biopsi Jarum Halus)BAJAH (Biopsi Jarum Halus) BiopsiBiopsi

Setiap bulan, rutinSetiap bulan, rutin Setelah menstruasiSetelah menstruasi Awal 20-anAwal 20-an Kenal payudara sendiriKenal payudara sendiri Sensitifitas : 20 – 30%Sensitifitas : 20 – 30% PenyuluhanPenyuluhan

PENATALAKSANAAPENATALAKSANAAN N 1.1. DiagnosisDiagnosis2.2. StadiumStadium3.3. Status penampilanStatus penampilan4.4. Rencana terapiRencana terapi5.5. PelaksanaanPelaksanaan6.6. PrognosisPrognosis

Follow-upFollow-up Rekonstruksi / RehabilitasiRekonstruksi / Rehabilitasi

DIAGNOSIS DIAGNOSIS AnamnesisAnamnesis Pemeriksaan fisikPemeriksaan fisik Pemeriksaan penunjangPemeriksaan penunjang

DIAGNOSIS PASTIDIAGNOSIS PASTIStandar Baku Emas Standar Baku Emas

Pemeriksaan Pemeriksaan HistopatologisHistopatologis

STAGING STAGING Berfungsi untuk :Berfungsi untuk : Menentukan stadiumMenentukan stadium Menentukan jenis tindakan /terapiMenentukan jenis tindakan /terapi Evaluasi hasil terapiEvaluasi hasil terapi Menentukan PrognosisMenentukan Prognosis Membandingkan hasil suatu terapi Membandingkan hasil suatu terapi

dengan jenis terapi laindengan jenis terapi lain

SISTEM TNM SISTEM TNM T T == TumorTumor N N == Node ( kelenjar )Node ( kelenjar ) M = M = Metastasis jauhMetastasis jauh

ccTNMTNM ppTNMTNM ssTNMTNM rrTNMTNM aaTNMTNM

SISTEM TNM

TTxx == tumor primer tidak bisa diketahuitumor primer tidak bisa diketahui TToo == tumor primer tidak terabatumor primer tidak teraba TTisis == carcinoma insitucarcinoma insitu TT11 == << 2 cm 2 cm TT22 == >2 - >2 - << 5 cm 5 cm TT33 == > 5 cm> 5 cm TT44 == tumor melekat pada kulit atau otot pectoralistumor melekat pada kulit atau otot pectoralis

SISTEM TNM

NN == kelenjar limfe regionalkelenjar limfe regional NNxx = = N tidak dapat ditentukanN tidak dapat ditentukan NNoo == Tidak ada metastasis ke kelenjar limfe regionalTidak ada metastasis ke kelenjar limfe regional NN11 == Metastasis ke kel. limfe aksila ipsilateral dan mobilMetastasis ke kel. limfe aksila ipsilateral dan mobil NN22 == Metastasis ke kel.limfe aksila ipsilateral dan Metastasis ke kel.limfe aksila ipsilateral dan terfiksir terfiksir

satu dengan lainnyasatu dengan lainnya N3 N3 == Metastasis ke kel.limfe infraclavicular ipsilateral Metastasis ke kel.limfe infraclavicular ipsilateral atau pada kel.limfe mammaria interna ipsilateral +aksila atau pada kel.limfe mammaria interna ipsilateral +aksila

atau metastasis ke kel. supraclavicular + mammaria int dan atau metastasis ke kel. supraclavicular + mammaria int dan aksilaaksila

SISTEM TNM

MM == Metastasis jauhMetastasis jauh MMxx == Metastasis jauh belum dapat dibuktikanMetastasis jauh belum dapat dibuktikan MMoo == Tidak ada metastsaia jauhTidak ada metastsaia jauh MM11 == Ada metastasis jauh ( termasuk metastasis keAda metastasis jauh ( termasuk metastasis ke

kel. supraclavicular ipsilateral ) kel. supraclavicular ipsilateral )

SISTEM TNM

STADIUMSTADIUMSTADIUM T N M

0 Tis N0 M0

I T1 N0 M0

IIa

T0 N1 M0

T1 N1 M0

T2 N0 M0

IIbT2 N1 M0

T3 N0 M0

STADIUMSTADIUMSTADIUM T N M

IIIa

T0 N2 M0

T1 N2 M0

T2 N2 M0

T3 N1 M0

T3 N2 M0

IIIb

T4 N0 M0

T4 N1 M0

T4 N2 M0

STADIUMSTADIUMSTADIUM T N M

IIIc Any T N3 M0

IV Any T Any N M1

STAGINGSTAGING

S TA G E

IIIAIIBIIIAIIIBIV

Stadium Dini

Stadium

Lanjut

STATUS STATUS PENAMPILAN PENAMPILAN

KARNOFSKY KARNOFSKY :: 0 – 1000 – 100 W H O W H O :: 0 –0 – 4 4

RENCANA RENCANA TERAPITERAPI

OperasiOperasi KemoterapiKemoterapi RadioterapiRadioterapi Hormonal TerapiHormonal Terapi ImmunoterapiImmunoterapi

PENANGANAN PENANGANAN KANKER KANKER PAYUDARAPAYUDARA

Terapi KuratifTerapi Kuratif Terapi PaliatifTerapi Paliatif

Terapi KuratifTerapi Kuratif Terapi operatifTerapi operatif Terapi AdjuvantTerapi Adjuvant

KemoterapiKemoterapi RadioterapiRadioterapi Terapi HormonalTerapi Hormonal

PENANGANAN KANKER PAYUDARA

Terapi PaliatifTerapi Paliatif Terapi operatifTerapi operatif KemoterapiKemoterapi RadioterapiRadioterapi Hormonal terapiHormonal terapi

PENANGANAN KANKER PAYUDARA

Terapi Operatif ( Kuratif )Terapi Operatif ( Kuratif ) BCTBCT Radical MastectomyRadical Mastectomy Modified Radical MastectomyModified Radical Mastectomy

Terapi operatif ( Paliatif )Terapi operatif ( Paliatif ) Simple MastectomySimple Mastectomy

PENANGANAN KANKER PAYUDARA

Hormonal Terapi :Hormonal Terapi : Bilateral OvarektomiBilateral Ovarektomi AdrenalektomiAdrenalektomi HypophisektomiHypophisektomi Anti OestrogenAnti Oestrogen

PENANGANAN KANKER PAYUDARA

STADIUM DINI : STADIUM DINI : ( KURATIF )( KURATIF )

B C TB C T M R MM R M Adjuvant terapi : Adjuvant terapi :

KemoterapiKemoterapi RadioterapiRadioterapi Hormonal terapiHormonal terapi

STADIUM LANJUT STADIUM LANJUT ( PALIATIF )( PALIATIF )

Utama : Hormonal TerapiUtama : Hormonal Terapi Tambahan :Tambahan :

Radioterapi / KemoterapiRadioterapi / Kemoterapi OperasiOperasi

EVALUASI RESPONS EVALUASI RESPONS PENGOBATANPENGOBATAN

Remisi komplitRemisi komplit Remisi sebagianRemisi sebagian PerbaikanPerbaikan Tidak ada perbaikanTidak ada perbaikan ProgresifProgresif

PROGNOSIS PROGNOSIS KETAHANAN HIDUP

5 tahun 10 tahun

S TA G E

I 85% 70%II 66% 50%III 41% ?IV 10% ?

S TA G E

I 95%II 80%

Haid Zuckerman

FOLLOW-UPFOLLOW-UP 3 bulan, 6 bulan3 bulan, 6 bulan 1, 3, 5 tahun1, 3, 5 tahun Sampai 20 tahunSampai 20 tahun