Tumor Buli

Post on 10-Dec-2015

99 views 8 download

description

kasus urology, tumor buli, hematuri,

Transcript of Tumor Buli

PRESENTASI KASUS

Anastasia Pamela406147007

Identitas

Nama : Tn. UUsia : 60 thnJenis kelamin : Laki-laki

Anamnesa (10/8/2015)

• Keluhan utama Keluar darah saat BAK sejak ± 2 minggu lalu

• Keluhan tambahanNyeri (+) saat BAK, kadang-kadang air kencing sulit keluar.

• Riwayat penyakit sekarangOs dengan keluhan keluar darah saat BAK sejak ± 2 minggu yang lalu. Darah berwarna merah tua, kadang sampai berbentuk gumpalan darah. Disertai nyeri (ngilu) saat BAK dan kadang-kadang air kencing jadi sulit keluar. Sebelumnya os tidak ada keluhan dengan BAK.

• Riwayat penyakit dahulu (-)

Pemeriksaan Fisik

• Status general Dalam batas normal• Genitalia :Inspeksi penis: duh (-), edema (-), ulkus (-) , OUE di ujung glans penis, tidak ada sumbatan, abses (-), fistel (-). Inspeksi skrotum : edema (-), kista (-), benjolan (-), hematom (-), laserasi (-), ulkus (-)Palpasi skrotum : teraba testis sama besar, benjolan (-), nyeri (-)Tidak ada pembesaran KGB inguinal

• RT : Sfingter ani baik, mukosa rektum rata, teraba prostat konsistensi keras pada arah jam 12, nyeri tekan (-)

Diagnosis

Diagnosis BPH

Diagnosis Banding Tumor BuliInfeksi saluran kemih

Pemeriksaan Penunjang

• Pemeriksaan lab• USG • Foto polos abdomen

Hasil USG tanggal 06/08/2015

- Massa di buli-buli- Kalsifikasi prostat- Hepar/GB/Pankreas/Lien/Kedua ren tak tampak

kelainan

Tatalaksana

• MedikamentosaAnalgetik dan antibiotik

• Operative

Prognosis

• Ad vitam: dubia ad bonam• Ad functionam: dubia ad bonam• Ad sanationam: dubia ad malam

Tumor vesika urinaria

• merupakan tumor ganas yang paling umum dalam sistem kemih setelah karsinoma prostat.

• sel-sel urothelial disebut karsinoma urothelial, menempati kedudukan 90% -95% dari semua kanker kandung kemih yang paling umum ditemukan.

• yang kurang umum sel squamous carcinoma dan adenocarcinoma.

Anatomi Vesika Urinaria

• Suatu organ yang berfungsi menampung urin sebelum dikeluarkan

• Memiliki 3 lapisan yaitu mukosa, submukosa, dan muskularis

Jenis-jenis karsinoma• Karsinoma sel transisional. Kanker ini terjadi pada sel yang melapisi

bagian dalam kandung kemih. Sel transisional meregang bila kandung kemih penuh dan berkontraksi bila kandung kemih kosong. Karsinoma sel transisional merupakan jenis kanker kandung kemih tersering

• Karsinoma sel skuamosa. Sel skuamosa berfungsi untuk merespon adanya infeksi dan iritasi. Dalam jangka waktu tertentu, sel ini juga berpotensi menjadi kanker. Kanker ini lebih sering ditemui pada belahan dunia dimana ada infeksi parasit (Schistosomiasis) yang menjadi penyebab tersering infeksi kandung kemih.

• Adenokarsinoma. Kanker ini bermula dari sel yang menyusun kelenjar yang menghasilkan mukus pada kandung kemih (jarang).

Faktor Resiko

Merokok Pekerjaan Infeksi saluran kemih Konsumsi kopi, pemanis buatan dan Obat-

obatan. Genetik, usia tua, dan jenis kelamin (laki-laki) Minum air yang mengandung klorin dan

arsenik

Tanda dan gejala1. Hematuria : sebagian dari pasien kanker kandung kemih akan ada

pembuangan gumpalan gumpalan darah.2. Iritasi kandung kemih : tumor terbentuk di trigonum kandung kemih,

saat terjadi infeksi dapat menstimulasi sampai ke kandung kemih sehingga menyebabkan fenomena sering buang air kecil dan urgen.

3. gejala obstruktif saluran kemih: sulit buang air bahkan sampai retensi urin,nyeri pinggang, hidronefrosis dan fungsi ginjal terganggu.

4. Gejala metastase: invasi tumor stadium lanjut sampai ke jaringan kandung kemih sekitarnya, organ lain atau metastasis kelenjar getah panggul simpul, akan menyebabkan nyeri di daerah kandung kemih, uretra fistula vagina, dan edema ekstremitas bawah, metastasis sampai organ yang lebih jauh, nyeri tulang dan cachexia.

Penentuan Staging

Marshall Uraian Tis 0 Karsinoma in situ Ta 0 Tumor papilari invasif T1 A Invasi submukosa T2 B1 Invasi otot superfisial T3a B2 Invasi otot profunda T3b C Invasi jaringan lemak prevesika T4 D1 Invasi ke organ sekitar N1-3 D1 Metastasis ke limfonudi regional M1 D2 Metastasis hematogen

TNM Marshall Uraian

Tis 0 Karsinoma in situ

Ta 0 Tumor papilari invasive

T1 A Invasi submukosa

T2 B1 Invasi otot superficial

T3a B2 Invasi otot profunda

T3b C Invasi jaringan lemak prevesika

T4 D1 Invasi ke organ sekitar

N1-3 D1 Metastasis ke limfonudi regional

M1 D2 Metastasis hematogen

Pemeriksaan Penunjang

1. Pemeriksaan fisik2. Cystoscopy : dapat melihat secara langsung tempat

tumbuhnya tumor, ukuran, jumlah, bentuk dan berbagai invasif, pada saat yang sama juga lakukan tes biopsy.

3. CT-Scan atau MRI : Dapat menentukan ekstensi tumor ke organ sekitar, akurasi 80%

4. B – Ultrasound : B-Ultrasound dapat menetahui ukuran dari tumor, lokasi dan tingkat infiltrasi mukosa.

5. Pemeriksaan kontras ray: Mengetahui keseluruhan saluran kemih

6. Pemeriksaan lab

Diagnosis Banding

• Tumor ginjal atau tumor ureter• Endometriosis• BPH• Batu ginjal, ureter, buli-buli• Tuberkulosis traktus urinarius• Tumor servix

Tatalaksana