Tugas Presentasi Supplu Chain Management

Post on 20-Jun-2015

457 views 1 download

description

Task to make Presentation subject CIO

Transcript of Tugas Presentasi Supplu Chain Management

Implementing Supply Chain Management in the New Era:

A Replenishment Framework for the Supply Chain Operations

Reference Model

LATAR BELAKANG

• SCM tidak hanya peduli dengan ekstraksi bahan baku sampai akhir kegunaan, juga berfokus pada bagaimana perusahaan memanfaatkan proses pemasok mereka, teknologi, dan kemampuan untuk meningkatkan keunggulan kompetitif yang berkelanjutan (Farley, 1997).

• SCM tidak hanya dikaitkan dengan kegiatan logistik dalam literatur tetapi juga dengan perencanaan dan pengendalian bahan dan arus informasi dari suatu perusahaan, baik secara internal maupun eksternal.

DEFINISISCM (MANAJEMEN RANTAI PASOKAN)

Menggabungkan dengan kolaborasi antara pelanggan bisnis dan pemasok, pembelian tradisional dan fungsi logistik telah berkembang menjadi konsep yang lebih luas dalam bahan dan manajemen distribusi, yaitu, manajemen rantai pasokan (Supply Chain Management/SCM) (Tan, 2001)

Fungsi SCM

• SCM secara fisik mengkonversi bahan baku menjadi produk jadi dan menghantarkannya ke pemakai akhir

• SCM sebagai mediasi pasar, yakni memastikan bahwa apa yang disuplai oleh rantai supply mencerminkan aspirasi pelanggan atau pemakai akhir tersebut

SCORSupply Chain Operations Reference

mengintegrasikan tiga elemen utama dalam manajemen yaitu konsep rekayasa ulang proses bisnis (business process reengineering / BPR), pengukuran kinerja, dan manajemen logistik kedalam kerangka lintas fungsi dalam supply chain.

PENDEKATAN “top-down” MODEL SCOR

• Level 1: Tipe Proses:• Plan : menyeimbangkan kapasitas sumberdaya

thd demand

• Source : Identifikasi dan seleksi pemasok

• Make : transform bahan baku ke ujud selanjutnya

• Deliver : penerimaan order, reservasi inventori, kuotasi, konsolidasi order, shipping, invoicing

• Return: returning defective rantai pasok

• Level 2 : Kategori Proses• Planning : planning dukungan alokasi

sumberdaya terhadap demand

• Execution: dipicu oleh demand – inti rantai pasok

• Enable: memungkinkan proses dukungan untuk kategori lainnya

• Level 3: Elemen Proseso P1 : pengembangan aksi thd periode waktu utk memenuhi

kebutuhan rantai pasok

o P1.1 mengidentifikasi, memprioritaskan, dan menjumlah persyaratan produksi

o P1.2 mengidentifikasi, menilai, dan menjumla sumber daya rantai pasokan

o P1.3 keseimbangan sumber daya rantai pasokan dengan kebutuhan rantai pasokan

o P1.4 menetapkan dan mengkomunikasi kan rencana rantai pasokan

• Level 4: Implementasi ProsesPada level ini digambarkan secara detail tugas-tugas didalam setiap aktivitas yang dibutuhkan pada level 3 untuk mengimplementasikan dan mengelola supply chain berbasis harian

BATASAN MODEL SCOR• SCOR hanya dapat menyajikan aliran bisnis di antara

entitas hukum atau geografis, tidak ada matrik struktur organisasi atau konsep "perusahaan virtual".

• SCOR terbatas pada penyajian satu rantai pasokan tunggal, sementara sebagian besar perusahaan dapat dikaitkan dengan berbagai saluran pasar dan produk.

• Kegiatan desain kolaboratif dan manajemen hubungan pelanggan tidak didefinisikan dalam SCOR

KOMPONEN PENERAPAN SCM dari “as-is” ke “to-be”

Komponen Transformasi:• Faktor

Manusia• Proses

Bisnis• Teknologi

“gap analysis”

Kekurangan Model SCOR

• Analysis of total cost ownership (TCO)Asset

• Business network redesignInformation

• Human resource planningKnowledge

• Trust / Power / CommitmentRelationship

Pendekatan Utama “gap analysis”

Canvas The AS-IS

Picture

Designing The TO-BE Processes, Organisation Structure,

and Performance Control

KPIAnalysis

Problem/ Opportunity

Analysis

Expectation/ Constraint

Expert’s Experiences/ Communicati

on

Pendekatan Utama “gap analysis”

Canvas The AS-IS

Picture

Designing The TO-BE Processes, Organisation Structure,

and Performance Control

KPIAnalysis- Tipikal

Pendekatan “Top Down”

- Keragaman Kesiapan Inrastruktur TI

- Konflik/ Kepentingan tertentu pihak manajemen

Pendekatan Utama “gap analysis”

Canvas The AS-IS

Picture

Designing The TO-BE Processes, Organisation Structure,

and Performance Control

KPIAnalysis

Problem/ Opportunity

Analysis- Keterbatasan

Informasi (KPI-Gap)- Wawancara dg

Pegawai (upstream-downstream)

- Analisa masalah “bottom up”

- Memperoleh masukan

Pendekatan Utama “gap analysis”

Canvas The AS-IS

Picture

Designing The TO-BE Processes, Organisation Structure,

and Performance Control

KPIAnalysis

Problem/ Opportunity

Analysis

Expectation/ Constraint

- Perilaku entitas yg berkomitmen untuk berkembang bersama implementasi SCM

- Menghindari potensi konflik antar entitas pd SC

Pendekatan Utama “gap analysis”

Canvas The AS-IS

Picture

Designing The TO-BE Processes, Organisation Structure,

and Performance Control

KPIAnalysis

Problem/ Opportunity

Analysis

Expectation/ Constraint

Expert’s Experiences/ Communicati

on- Pihak ketiga (Konsultan)- Tingkat keahlian

metode, perancangan bispro, pelatihan & perubahan system TI

Kunci Keberhasilan

“Bottom UP”

“Top Down”

kesimpulan• Salah satu model sistem pengukuran kinerja supply chain yang

berdasarkan proses dan relatif banyak digunakan adalah model SCOR. Model ini mengintegrasikan business process reeingineering, bench marking, dan process measurement

• SCOR (Supply Chain Operation Reference) yang dikembangkan oleh SCC (Supply Chain Council) adalah bertujuan untuk meningkatkan hubungan antara kebutuhan pasar dan strategi respon cepat di sisi supply chain. Kelebihan dari SCOR model adalah memfasilitasi komunikasi yang lebih baik antara kedua aktivitas tersebut.

• Pengukuran kinerja supply chain akan bermanfaat apabila hasil pengukuran tersebut dijadikan dasar dalam melakukan perbaikan. Oleh karena itu, dalam pendekatan proses biasanya dilakukan pemetaan proses saat ini (as is) dan penentuan proses yang ideal atau yang diinginkan (to be).