Post on 18-Jun-2015
TUGAS PENGEMBANGAN PENGORGANISASIAN MASYARAKAT
“WABAH FLU”
DOSEN : WARNININGSIH, S.KM
DISUSUN OLEH :
NAMA : M.MAULANA N.I
NIM : 14.09.1906
KELAS : F.KM 2
SISTEM INFORMASI KESEHATAN DAN REKAM MEDIK
KESEHATAN MASYARAKAT
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SURYA GLOBAL
YOGYAKARTA
2010
TUGAS PPMDOSEN: WARNININGSIH, S.KM
NAMA : M.MAULANA N.I
NIM : 14.09.1906
KELAS : F.KM 2
SIKAP KITA HADAPI ANCAMAN WABAH FLU
WABAH penyakit kembali menggemparkan dunia, tak terkecuali di negara kita Indonesia. Setelah
sebelumnya virus sapi gila atau anthrax dan flu burung yang sampai saat ini masih menelan korban jiwa,
kini kembali hadir dan siap mengancam suatu virus yaitu flu babi atau yang dikenal secara medis virus
H1N1.
Mungkin, tidak semua masyarakat kita tahu apa itu flu babi, ataupun mengetahui cara penyebaran
dari virus yang sudah merenggut banyak korban jiwa ini. Penyakit flu babi mirip dengan influenza biasa
dengan gejala klinis demam, batuk pilek, lesu, letih, nyeri tenggorokan. Selain itu, napas cepat atau sesak
napas, mungkin disertai mual, muntah dan diare. Cara penularan flu babi bisa melalui udara dan dapat
juga melalui kontak langsung dengan penderita. Adapun masa inkubasinya 3–5 hari. Masyarakat diimbau
mewaspadai penyakit ini, seperti halnya terhadap flu burung dengan menjaga perilaku hidup bersih dan
sehat.
Sebenarnya,hal tersebut tidak perlu disikapi dengan terlalu berlebihan karena ada beberapa faktor
yang membuat negara kita masih aman dari ancaman virus tersebut. Di antaranya mobilitas yang tidak
lama dari penyebaran virus tersebut, serta letak negara kita yang cukup jauh dengan negara asal virus
tersebut, yakni Meksiko. Hal tersebut bisa memperkecil kemungkinan negara kita akan terserang dan
terjangkit wabah penyakit itu. Sementara itu, pemerintah sudah mengambil berbagai macam tindakan yang
responsif. Misalnya dengan memberlakukan pemasangan thermal scanner yang mampu mendeteksi suhu
tubuh di setiap bandara-bandara internasional.
Tampaknya,pemerintah sudah mengambil suatu pelajaran dari wabah penyakit flu burung yang
banyak menelan banyak korban jiwa dengan bekerja sama dengan berbagai macam negara-negara Asia
melalui pembentukan komisi ASEAN Flu. Harapannya, kerja sama tersebut akan membuat Indonesia lebih
siap dan lebih efektif menangani virus yang sudah memakan banyak korban jiwa di negara asalnya
Meksiko.
Selain berbagai langkah yang dilakukan pemerintah di atas, masyarakat diharapkan bisa menjaga
kesehatan dengan lebih baik lagi, misalnya dengan bersikap responsif jika ada laporan wabah flu yang
terjadi di lingkungan masyarakat sekitar. Juga hindari tempat umum jika sakit untuk mencegah penularan
penyakit kepada orang lain. Jangan lupa menutup mulut dan hidung ketika bersin atau batuk, hal ini bisa
mencegah penyebaran virus. Sebisa mungkin,jaga jarak dengan mereka yang tidak sehat sehingga tidak
menular. Ada baiknya jika membiasakan diri dengan gaya hidup sehat. Hindari merokok, tidur
cukup,olahraga yang cukup, kelola stres, banyak minum air, dan konsumsi makanan sehat yang bernutrisi.