Post on 03-Jan-2016
Uji Reaksi Redoks
I. TUJUAN
Menjelaskan tentang reaksi redoks?
II. TEORI
Pengertian oksidasi dan reduksi disini lebih melihat dari segi transfer oksigen, hidrogen dan
elektron. Disini akan juga dijelaskan mengenai zat pengoksidasi (oksidator) dan zat pereduksi
(reduktor).
Reaksi oksidasi selalu diikuti oleh reaksi reduksi, artinya kedua reaksi ini terjadi bersama-
sama. Jika reaksi oksidasi terjadi, maka reaksi reduksi juga terjadi. Oleh karena itu, reaksi ini disebut
reaksi reduksi oksidasi atau disingkat reaksi redoks. (parning,2006)
Oksidasi dan reduksi dalam hal transfer oksigen
Dalam hal transfer oksigen, Oksidasi berarti mendapat oksigen, sedang Reduksi adalah
kehilangan oksigen. Sebagai contoh, reaksi dalam ekstraksi besi dari biji besi:
Karena reduksi dan oksidasi terjadi pada saat yang bersamaan, reaksi diatas disebut reaksi REDOKS.
Zat pengoksidasi dan zat pereduksi
Oksidator atau zat pengoksidasi adalah zat yang mengoksidasi zat lain. Pada contoh reaksi
diatas, besi(III)oksida merupakan oksidator.
Reduktor atau zat pereduksi adalah zat yang mereduksi zat lain. Dari reaksi di atas, yang
merupakan reduktor adalah karbon monooksida.
Oksidasi dan reduksi dalam hal transfer hihydrogen
Definisi oksidasi dan reduksi dalam hal transfer hidrogen ini sudah lama dan kini tidak
banyak digunakan. Oksidasi berarti kehilangan hidrogen, reduksi berarti mendapat hidrogen.
Perhatikan bahwa yang terjadi adalah kebalikan dari definisi pada transfer oksigen.
Sebagai contoh, etanol dapat dioksidasi menjadi etanal:
Untuk memindahkan atau mengeluarkan hidrogen dari etanol diperlukan zat pengoksidasi
(oksidator). Oksidator yang umum digunakan adalah larutan kalium dikromat(IV) yang diasamkan
dengan asam sulfat encer.
Etanal juga dapat direduksi menjadi etanol kembali dengan menambahkan hidrogen. Reduktor
yang bisa digunakan untuk reaksi reduksi ini adalah natrium tetrahidroborat, NaBH4. Secara
sederhana, reaksi tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:
Zat pengoksidasi (oksidator) dan zat pereduksi (reduktor)
Zat pengoksidasi (oksidator) memberi oksigen kepada zat lain, atau memindahkan hidrogen
dari zat lain.
Zat pereduksi (reduktor) memindahkan oksigen dari zat lain, atau memberi hidrogen kepada
zat lain.
Oksidasi dan reduksi dalam hal transfer elektron
Oksidasi berarti kehilangan elektron, dan reduksi berarti mendapat elektron. Reaksi redoks
dalam hal transfer elektron:
Tembaga(II)oksida dan magnesium oksida keduanya bersifat ion. Sedang dalam bentuk logamnya
tidak bersifat ion. Jika reaksi ini ditulis ulang sebagai persamaan reaksi ion, ternyata ion oksida
merupakan ion spektator (ion penonton).
Jika anda perhatikan persamaan reaksi di atas, magnesium mereduksi iom tembaga(II) dengan
memberi elektron untuk menetralkan muatan tembaga(II). Dapat dikatakan: magnesium adalah zat
pereduksi (reduktor). Sebaliknya, ion tembaga(II) memindahkan elektron dari magnesium untuk
menghasilkan ion magnesium. Jadi, ion tembaga(II) beraksi sebagai zat pengoksidasi (oksidator).
Aldehid sangat mudah teroksidasi menjadi asam karboksilat. Hampir setiap reagensia yang
mengoksidasi suatu alkohol juga mengoksidasi suatu aldehid. Gugus aldehid dapat mereduksi
pereaksi tollens (oksidator lemah), benedict, dan fehling. Sebaliknya dengan keton yang hanya bisa
teroksidasi dengan oksidator kuat yang akan terpecah membentuk asam karboksilat. Aldehid pada
reaksi tollens akan teroksidasi membentuk asam karboksilat, pada reaksi benedict dan dipanaskan,
aldehid akan teroksidasi menjadi asam karboksilat.
III. CARA KERJA
IV. DATA
A. Uji reaksi redoks dengan pereaksi KMnO4
BAHAN PEREAKSIPENGAMATAN PADA
SAAT SATU MENIT
PENGAMATAN PADA
SAAT LIMA MENIT
Formalin KMnO4Larutan dari ungu menjadi
kuning
Larutan menjadi tak
berwarna
Aseton KMnO4
Terdapat dua lapisan, ungu
diatas dan lapisa bagian
bawah tak berwarna.
Terdapat dua lapisan, ungu
diatas dan lapisa bagian
bawah tak berwarna.
B. Uji reaksi redoks dengan pereaksi Tollens
BAHAN PEREAKSI PENGAMATAN
Formalin Tollens Terbentuk cermin perak
Aseton Tollens Tidak terbentuk cermin perak
C. Uji reaksi redoks dengan pereaksi Fehling
BAHAN PEREAKSI PENGAMATAN
Formalin Fehling A + Fehling BTerbentuk larutan berwarna hijau
dan endapan berwarna kuning
Aseton Fehling A + Fehling BTerbentuk larutan merah dan
endapan merah coklat
D. Uji reaksi redoks dengan pereaksi I2 dan NaOH
BAHAN PEREAKSI PENGAMATAN
Etanol I2 + NaOH Warna coklat pada larutan hilang
Formalin I2 + NaOHWarna coklat pada larutan hilang
(disosiasi lebih lambat dari etanol)
Aseton I2 + NaOHWarna coklat pada larutan hilang
(dososiasi paling lambat)
E. Uji reaksi redoks dengan pereaksi Benedict
BAHAN PEREAKSI PENGAMATAN
Etanol benedictTerjadi dua fase, lapisan atas tak
berwarna dan lapisan bawah biru
Formalin BenedictTerbentuk larutan berwarna orange
deng endapan orange kehijauan
Aseton benedict
Terjadi dua fase, lapisan atas
berwarna biru dan lapisan bawah
tak berwarna
V. PEMBAHASAN
A. Uji reaksi redoks dengan pereaksi KMnO4
Formaldehid jika direaksikan dengan KMnO4 akan teroksidasi membentuk suatu asam
karkokslat dimana ditandai dengan warna larutan yang pada menit pertama berubah dari ungu
menjadi kuning dan pada menit kelima warna larutan menjadi hilang dan tak berwarna.
Sedangkam pada aseton yang direaksikan dengan KMnO4 tidak bereaksi ditandai dengan
larutan yang tidak tercampur (dua fase).
B. Uji reaksi redoks dengan pereaksi Tollens
Formaldehid jika direaksikan dengan pereaksi tollens akan teroksidasi membentuk
suatu asam karboksilat dan pereaksi tollens akan tereduksi membebaskan logam perak yang
ditandai dengan terdapatnya cermin perak yang menempel pada tabung reaksi. Sedangkan
pada aseton yang direaksikan dengan pereaksi tollens tidak karena tidak terbentuk suatu
cermin perak.
C. Uji reaksi redoks dengan pereaksi Fehling
Secara teori jika formaldehid direaksikan dengan pereaksi fehling akan terbentuk
larutan warna merah bata dari Cu2O dan endapan berwarna kuning dan pada aseton
seharusnya tidak bereaksi, namun pada prktikum terbentuk larutan warna hijau dan endapan
kuning dam pada aseton terbentuk endapan berwarna coklat merah. Mungkin kesalahan pada
saat prktikum pada pemanasan yng kurang optimal dan mungkin pada reagen tersebut yang
sudah terkontaminasi pada saat praktikum.
D. Uji reaksi redoks dengan pereaksi I2 dan NaOH
- Reaksi pada alcohol
- Reaksi pada formladehid
- Reaksi pada aseton
Etanol, formaldehid, dan aseton direaksikan dengan larutan iodium terbentuk larutan
coklat dan setelah ditambahkan NaOH sedikit demi sedikit larutan coklat tersebut hilang pada
aseton lebih lama dibandingkan dengan yang lainya karena aseton memiliki cabang-cabang
alkil. menurut teori setelah direaksikan dengan iodium dan ditambahkan NaOH akan
terbentuk suatu endapan kuning dari iodoform namun pada praktikum tidak terbentuk suatu
endapan mungkin kesalahan pada praktikum atau reagen yang sudah terkontaminasi pada saat
praktikum.
E. Uji reaksi redoks dengan pereaksi Benedict
Etanol dan Aseton direaksikan dengan pereaksi benedict tidak bereaksi karena ditandai
dengan terbentuknya 2 lapisan yang tidak menyatu antara pereaksi benedict dan etanol
maupun aseton. sedangkan pada formaldehid secara teori jika direaksikan dengan pereaksi
benedict terbentuk merah bata yang dihasilkan oleh Cu2O, namun pada praktikum terbentuk
suatu larutan berwarna orange dan endapan berwarna orange kehijuan. mungkin. Mungkin
kesalahan pada saat prktikum atau mungkin pada reagen tersebut yang sudah terkontaminasi
pada saat praktikum.
VI. KESIMPULAN
Reaksi Redoks adalah reaksi dimana reaksi reduksi dan reaksi oksidasi berlangsung bersama-sama.
Daftar Pustaka
Fescendens&fesendens. 1999. kimia organik.jilid 3. Jakarta : Erlangga
http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia_anorganik1/oksidasi_dan_reduksi/
pengertian_oksidasi_dan_reduksi_redoks/
http://www.scribd.com/doc/76644703/laporan-organik
http://www.scribd.com/doc/43513362/KIMIA-ORGANIK
http://www.adios19.files.wordpress.com/laporan-kimia-percobaan-vi-pengenalan-gugus-fungsi.doc
Gugus Fungsi Alkohol
Laporan
Diajukan untuk memenuhi tugas
Praktikum kimia organik
Disusun oleh :
Adi Mulyana (1043050085)
FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945
JAKARTA
2012