Tugas Kimor (Reaksi Redoks)

13
Uji Reaksi Redoks I. TUJUAN Menjelaskan tentang reaksi redoks? II. TEORI Pengertian oksidasi dan reduksi disini lebih melihat dari segi transfer oksigen, hidrogen dan elektron. Disini akan juga dijelaskan mengenai zat pengoksidasi (oksidator) dan zat pereduksi (reduktor). Reaksi oksidasi selalu diikuti oleh reaksi reduksi, artinya kedua reaksi ini terjadi bersama-sama. Jika reaksi oksidasi terjadi, maka reaksi reduksi juga terjadi. Oleh karena itu, reaksi ini disebut reaksi reduksi oksidasi atau disingkat reaksi redoks. (parning,2006) Oksidasi dan reduksi dalam hal transfer oksigen Dalam hal transfer oksigen, Oksidasi berarti mendapat oksigen, sedang Reduksi adalah kehilangan oksigen. Sebagai contoh, reaksi dalam ekstraksi besi dari biji besi: Karena reduksi dan oksidasi terjadi pada saat yang bersamaan, reaksi diatas disebut reaksi REDOKS. Zat pengoksidasi dan zat pereduksi

Transcript of Tugas Kimor (Reaksi Redoks)

Page 1: Tugas Kimor (Reaksi Redoks)

Uji Reaksi Redoks

I. TUJUAN

Menjelaskan tentang reaksi redoks?

II. TEORI

Pengertian oksidasi dan reduksi disini lebih melihat dari segi transfer oksigen, hidrogen dan

elektron. Disini akan juga dijelaskan mengenai zat pengoksidasi (oksidator) dan zat pereduksi

(reduktor).

Reaksi oksidasi selalu diikuti oleh reaksi reduksi, artinya kedua reaksi ini terjadi bersama-

sama. Jika reaksi oksidasi terjadi, maka reaksi reduksi juga terjadi. Oleh karena itu, reaksi ini disebut

reaksi reduksi oksidasi atau disingkat reaksi redoks. (parning,2006)

Oksidasi dan reduksi dalam hal transfer oksigen

Dalam hal transfer oksigen, Oksidasi berarti mendapat oksigen, sedang Reduksi adalah

kehilangan oksigen. Sebagai contoh, reaksi dalam ekstraksi besi dari biji besi:

Karena reduksi dan oksidasi terjadi pada saat yang bersamaan, reaksi diatas disebut reaksi REDOKS.

Zat pengoksidasi dan zat pereduksi

Oksidator atau zat pengoksidasi adalah zat yang mengoksidasi zat lain. Pada contoh reaksi

diatas, besi(III)oksida merupakan oksidator.

Reduktor atau zat pereduksi adalah zat yang mereduksi zat lain. Dari reaksi di atas, yang

merupakan reduktor adalah karbon monooksida.

Oksidasi dan reduksi dalam hal transfer hihydrogen

Definisi oksidasi dan reduksi dalam hal transfer hidrogen ini sudah lama dan kini tidak

banyak digunakan. Oksidasi berarti kehilangan hidrogen, reduksi berarti mendapat hidrogen.

Perhatikan bahwa yang terjadi adalah kebalikan dari definisi pada transfer oksigen.

Sebagai contoh, etanol dapat dioksidasi menjadi etanal:

Page 2: Tugas Kimor (Reaksi Redoks)

Untuk memindahkan atau mengeluarkan hidrogen dari etanol diperlukan zat pengoksidasi

(oksidator). Oksidator yang umum digunakan adalah larutan kalium dikromat(IV) yang diasamkan

dengan asam sulfat encer.

Etanal juga dapat direduksi menjadi etanol kembali dengan menambahkan hidrogen. Reduktor

yang bisa digunakan untuk reaksi reduksi ini adalah natrium tetrahidroborat, NaBH4. Secara

sederhana, reaksi tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:

Zat pengoksidasi (oksidator) dan zat pereduksi (reduktor)

Zat pengoksidasi (oksidator) memberi oksigen kepada zat lain, atau memindahkan hidrogen

dari zat lain.

Zat pereduksi (reduktor) memindahkan oksigen dari zat lain, atau memberi hidrogen kepada

zat lain.

Oksidasi dan reduksi dalam hal transfer elektron

Oksidasi berarti kehilangan elektron, dan reduksi berarti mendapat elektron. Reaksi redoks

dalam hal transfer elektron:

Tembaga(II)oksida dan magnesium oksida keduanya bersifat ion. Sedang dalam bentuk logamnya

tidak bersifat ion. Jika reaksi ini ditulis ulang sebagai persamaan reaksi ion, ternyata ion oksida

merupakan ion spektator (ion penonton).

Page 3: Tugas Kimor (Reaksi Redoks)

Jika anda perhatikan persamaan reaksi di atas, magnesium mereduksi iom tembaga(II) dengan

memberi elektron untuk menetralkan muatan tembaga(II). Dapat dikatakan: magnesium adalah zat

pereduksi (reduktor). Sebaliknya, ion tembaga(II) memindahkan elektron dari magnesium untuk

menghasilkan ion magnesium. Jadi, ion tembaga(II) beraksi sebagai zat pengoksidasi (oksidator).

Aldehid sangat mudah teroksidasi menjadi asam karboksilat. Hampir setiap reagensia yang

mengoksidasi suatu alkohol juga mengoksidasi suatu aldehid. Gugus aldehid dapat mereduksi

pereaksi tollens (oksidator lemah), benedict, dan fehling. Sebaliknya dengan keton yang hanya bisa

teroksidasi dengan oksidator kuat yang akan terpecah membentuk asam karboksilat. Aldehid pada

reaksi tollens akan teroksidasi membentuk asam karboksilat, pada reaksi benedict dan dipanaskan,

aldehid akan teroksidasi menjadi asam karboksilat.

III. CARA KERJA

IV. DATA

A. Uji reaksi redoks dengan pereaksi KMnO4

BAHAN PEREAKSIPENGAMATAN PADA

SAAT SATU MENIT

PENGAMATAN PADA

SAAT LIMA MENIT

Formalin KMnO4Larutan dari ungu menjadi

kuning

Larutan menjadi tak

berwarna

Aseton KMnO4

Terdapat dua lapisan, ungu

diatas dan lapisa bagian

bawah tak berwarna.

Terdapat dua lapisan, ungu

diatas dan lapisa bagian

bawah tak berwarna.

B. Uji reaksi redoks dengan pereaksi Tollens

BAHAN PEREAKSI PENGAMATAN

Formalin Tollens Terbentuk cermin perak

Aseton Tollens Tidak terbentuk cermin perak

Page 4: Tugas Kimor (Reaksi Redoks)

C. Uji reaksi redoks dengan pereaksi Fehling

BAHAN PEREAKSI PENGAMATAN

Formalin Fehling A + Fehling BTerbentuk larutan berwarna hijau

dan endapan berwarna kuning

Aseton Fehling A + Fehling BTerbentuk larutan merah dan

endapan merah coklat

D. Uji reaksi redoks dengan pereaksi I2 dan NaOH

BAHAN PEREAKSI PENGAMATAN

Etanol I2 + NaOH Warna coklat pada larutan hilang

Formalin I2 + NaOHWarna coklat pada larutan hilang

(disosiasi lebih lambat dari etanol)

Aseton I2 + NaOHWarna coklat pada larutan hilang

(dososiasi paling lambat)

E. Uji reaksi redoks dengan pereaksi Benedict

BAHAN PEREAKSI PENGAMATAN

Etanol benedictTerjadi dua fase, lapisan atas tak

berwarna dan lapisan bawah biru

Formalin BenedictTerbentuk larutan berwarna orange

deng endapan orange kehijauan

Aseton benedict

Terjadi dua fase, lapisan atas

berwarna biru dan lapisan bawah

tak berwarna

Page 5: Tugas Kimor (Reaksi Redoks)

V. PEMBAHASAN

A. Uji reaksi redoks dengan pereaksi KMnO4

Formaldehid jika direaksikan dengan KMnO4 akan teroksidasi membentuk suatu asam

karkokslat dimana ditandai dengan warna larutan yang pada menit pertama berubah dari ungu

menjadi kuning dan pada menit kelima warna larutan menjadi hilang dan tak berwarna.

Sedangkam pada aseton yang direaksikan dengan KMnO4 tidak bereaksi ditandai dengan

larutan yang tidak tercampur (dua fase).

B. Uji reaksi redoks dengan pereaksi Tollens

Formaldehid jika direaksikan dengan pereaksi tollens akan teroksidasi membentuk

suatu asam karboksilat dan pereaksi tollens akan tereduksi membebaskan logam perak yang

ditandai dengan terdapatnya cermin perak yang menempel pada tabung reaksi. Sedangkan

pada aseton yang direaksikan dengan pereaksi tollens tidak karena tidak terbentuk suatu

cermin perak.

C. Uji reaksi redoks dengan pereaksi Fehling

Page 6: Tugas Kimor (Reaksi Redoks)

Secara teori jika formaldehid direaksikan dengan pereaksi fehling akan terbentuk

larutan warna merah bata dari Cu2O dan endapan berwarna kuning dan pada aseton

seharusnya tidak bereaksi, namun pada prktikum terbentuk larutan warna hijau dan endapan

kuning dam pada aseton terbentuk endapan berwarna coklat merah. Mungkin kesalahan pada

saat prktikum pada pemanasan yng kurang optimal dan mungkin pada reagen tersebut yang

sudah terkontaminasi pada saat praktikum.

D. Uji reaksi redoks dengan pereaksi I2 dan NaOH

- Reaksi pada alcohol

- Reaksi pada formladehid

- Reaksi pada aseton

Etanol, formaldehid, dan aseton direaksikan dengan larutan iodium terbentuk larutan

coklat dan setelah ditambahkan NaOH sedikit demi sedikit larutan coklat tersebut hilang pada

aseton lebih lama dibandingkan dengan yang lainya karena aseton memiliki cabang-cabang

Page 7: Tugas Kimor (Reaksi Redoks)

alkil. menurut teori setelah direaksikan dengan iodium dan ditambahkan NaOH akan

terbentuk suatu endapan kuning dari iodoform namun pada praktikum tidak terbentuk suatu

endapan mungkin kesalahan pada praktikum atau reagen yang sudah terkontaminasi pada saat

praktikum.

E. Uji reaksi redoks dengan pereaksi Benedict

Etanol dan Aseton direaksikan dengan pereaksi benedict tidak bereaksi karena ditandai

dengan terbentuknya 2 lapisan yang tidak menyatu antara pereaksi benedict dan etanol

maupun aseton. sedangkan pada formaldehid secara teori jika direaksikan dengan pereaksi

benedict terbentuk merah bata yang dihasilkan oleh Cu2O, namun pada praktikum terbentuk

suatu larutan berwarna orange dan endapan berwarna orange kehijuan. mungkin. Mungkin

kesalahan pada saat prktikum atau mungkin pada reagen tersebut yang sudah terkontaminasi

pada saat praktikum.

VI. KESIMPULAN

Reaksi Redoks adalah reaksi dimana reaksi reduksi dan reaksi oksidasi berlangsung bersama-sama.

Page 8: Tugas Kimor (Reaksi Redoks)

Daftar Pustaka

Fescendens&fesendens. 1999. kimia organik.jilid 3. Jakarta : Erlangga

http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia_anorganik1/oksidasi_dan_reduksi/

pengertian_oksidasi_dan_reduksi_redoks/

http://www.scribd.com/doc/76644703/laporan-organik

http://www.scribd.com/doc/43513362/KIMIA-ORGANIK

http://www.adios19.files.wordpress.com/laporan-kimia-percobaan-vi-pengenalan-gugus-fungsi.doc

Page 9: Tugas Kimor (Reaksi Redoks)

Gugus Fungsi Alkohol

Laporan

Diajukan untuk memenuhi tugas

Praktikum kimia organik

Disusun oleh :

Adi Mulyana (1043050085)

Page 10: Tugas Kimor (Reaksi Redoks)

FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945

JAKARTA

2012