Post on 06-Jul-2018
8/17/2019 Tugas Jurnal Minggu IV
1/13
8/17/2019 Tugas Jurnal Minggu IV
2/13
BAB *
.EN(AHULUAN
Syok hemoragik didefinisikan sebagai suatu kondisi berkurangnya perfusi ke organ vital yangmengarah ke transpor oksigen dan nutrisi yang tidak adekuat yang dibutuhkan untuk fungsi sel dan
jaringan normal. Tindakan pertama dari syok hemoragik adalah dengan mengontrol sumber perdarahan
secepat mungkin dan mengganti cairan yang hilang. Pada syok hemoragik yang terkontrol dimana sumber
perdarahan telah ditekan, penggantian cairan bertujuan untuk mencapai hemodinamik normal. Pada syok
hemoragik yang tidak terkontrol dimana perdarahan untuk sementara waktu terhenti akibat terjadinya
hipotensi, vasokonstriksi, dan pembekuan darah, penggantian cairan bertujuan untuk pemulihan denyut
nadi radialis atau pemulihan kesadaran atau memperoleh tekanan darah 80 mmg dengan memberikan
!"0 ml cairan #inger laktat $ resusitasi hipotensi %. &ika waktu evakuasi kurang dari ' jam $biasanya pada
kecelakaan di daerah perkotaan%, diindikasikan untuk melakukan evakuasi yang segera ke tempat dengan
fasilitas operasi setelah airway dan breathing $ (, ) % ditangani. *airan kristaloid dan transfusi darah
merupakan terapi utama pre+hospital dan in+hospital pada syok hemoragik. Pada pre+hospital, terdapat
empat jenis cairan yang saat ini direkomendasikan cairan kristaloid, cairan koloid, hipertonik salin,
pengganti darah pengangkut oksigen. Pada syok hemoragik yang tidak stabil dan tidak berespon, terapi
pembedahan harus dilakukan secepat mungkin untuk mengontrol sumber perdarahan.
8/17/2019 Tugas Jurnal Minggu IV
3/13
BAB +
ISI
*/ (E)INISI
Syok haemoragik merupakan kondisi medis atau bedah dimana terjadi kehilangan
cairan dengan cepat yang berakhir pada kegagalan beberapa organ, disebabkan oleh
volume sirkulasi yang tidak adekuat dan berakibat pada perfusi yang tidak adekuat.
Paling sering, syok hipovolemik merupakan akibat kehilangan darah yang cepat.
-ehilangan darah dari luar yang akut akibat trauma tembus dan perdarahan
gastrointestinal yang berat merupakan dua penyebab yang paling sering pada syok
hemoragik. Syok hemoragik juga dapat merupakan akibat dari kehilangan darah yang
akut secara signifikan dalam rongga dada dan rongga abdomen.
ua penyebab utama kehilangan darah dari dalam yang cepat adalah cedera pada organ
padat dan rupturnya aneurisma aorta abdominalis. Syok hipovolemik dapat merupakan
akibat dari kehilangan cairan yang signifikan $selain darah%. ua contoh syok
hipovolemik yang terjadi akibat kehilangan cairan, antara lain gastroenteritis refrakter
dan luka bakar yang luas. Pembahasan utama dari referat ini adalah syok hipovolemik
akibat kehilangan darah dan kontraversi mengenai penanganannya. #eferat ini dianjurkan
untuk mendiskusikan tentang patofisiologi dan penanganan syok hipovolemik akibat
kehilangan cairan dibandingkan darah.
+/ ETIOLOGI
Stroke hemoragik umumnya disebabkan oleh adanya perdarahan intracranial
dengan gejala peningkatan tekana darah systole / !00 mmg pada hipertonik dan '80
mmg pada normotonik, bradikardia, wajah keunguan, sianosis, dan pernafasan
mengorok.
Penyebab stroke hemoragik, yaitu.
'. -ekurangan suplai oksigen yang menuju otak
!. Pecahnya pembuluh darah di otak karena kerapuhan pembuluh darah otak.
8/17/2019 Tugas Jurnal Minggu IV
4/13
(danya sumbatan bekuan darah di otak.
0/ GEJALA KLINIS
Ge1!2! %2inis s3o% "e#or!$i%
+ Syok ringan Takikardia minimal, hipotensi sedikit. asokontriksi tepi ringan kulit
dingin, pucat, basah. 1rin normal 2 sedikit berkurang. Pasien mengeluh merasa
dingin.
4 Syok sedang ' Takikardia '00 3 '!0 4 2 menit. ipotensi sistolik 50 3 '00 mmg.
6ligouria 2 anuria. Penderita merasa haus.
4 Syok berat ' Takikardia 7 '!0 4 2 menit. ipotensi sistolik 7 0 mmg. Pucat sekali.
(nuria, agitasi, kesadaran menurun.
9ejala stroke hemoragik bervariasi tergantung pada lokasi pendarahan dan jumlah
jaringan otak yang terkena. 9ejala biasanya muncul tiba 3 tiba, tanpa peringatan, dan sering
selama aktivitas. 9ejala mungkin sering muncul dan menghilang, atau perlahan 3 lahan menjadi
lebih buruk dari waktu ke waktu.
8/17/2019 Tugas Jurnal Minggu IV
5/13
5/ .ATO)ISIOLOGI
Tubuh manusia berespon terhadap perdarahan akut dengan mengaktivasi sistem
fisiologi utama sebagai berikut sistem hematologi, kardiovaskuler, ginjal, dan sistem
neuroendokrin.
Sistem hematologi berespon terhadap kehilangan darah yang berat dan akut
dengan mengaktivasi kaskade koagulasi dan vasokonstriksi pembuluh darah $melalui
pelelepasan tromboksan (! lokal%. Selain itu, platelet diaktivasi $juga melalui pelepasan
tromboksan (! lokal% dan membentuk bekuan darah immatur pada sumber perdarahan.
Pembuluh darah yang rusak menghasilkan kolagen, yang selanjutnya menyebabkan
8/17/2019 Tugas Jurnal Minggu IV
6/13
penumpukan fibrin dan menstabilkan bekuan darah. ibutuhkan waktu sekitar !: jam
untuk menyempurnakan fibrinasi dari bekuan darah dan menjadi bentuk yang sempurna.
Sistem kardiovaskuler pada awalnya berespon terhadap syok hipovolemik dengan
meningkatkan denyut jantung, meningkatkan kontraktilitas miokard, dan vasokonstriksi
pembuluh darah perifer. #espon ini terjadi akibat peningkatan pelepasan norepinefrin dan
penurunan ambang dasar tonus nervus vagus $diatur oleh baroreseptor di arcus caroticus,
arcus aorta, atrium kiri, dan penbuluh darah pulmonal%. Sistem kardiovaskuler juga
berespon dengan mengalirkan darah ke otak, jantung, dan ginjal dengan mengurangi
perfusi kulit, otot, dan traktus gastrointestinal.
Sistem renalis berespon terhadap syok hemoragik dengan peningkatan sekresi
renin dari apparatus ju4taglomeruler. #enin akan mengubah angiotensinogen menjadi
angiotensin ;, yang selanjutnya akan dikonversi menjadi angiotensin ;; di paru+paru dah
hati. (ngotensin ;; mempunyai ! efek utama, yang keduanya membantu perbaikan
keadaan pada syok hemoragik, yaitu vasokonstriksi arteriol otot polos, dan menstimulasi
sekresi aldosteron dari korteks adrenal. (ldosteron bertanggungjawab pada reabsorbsi
aktif natrium dan akhirnya akan menyebabkan retensi air.
Sistem neuroendokrin berespon terhadap syok hemoragik dengan meningkatan
(ntidiuretik ormon $(% dalam sirkulasi. ( dilepaskan dari glandula pituitari
posterior sebagai respon terhadap penurunan tekanan darah $dideteksi oleh baroreseptor%
dan terhadap penurunan konsentrasi natrium $yang dideteksi oleh osmoreseptor%. Secara
tidak langsung ( menyebabkan peningkatan reabsorbsi air dan garam $
8/17/2019 Tugas Jurnal Minggu IV
7/13
8/17/2019 Tugas Jurnal Minggu IV
8/13
6/ .ENATALAKSANAAN
.rinsip Ter!pi 7!ir!n
Terapi cairan merupakan salah satu aspek terpenting dari perawatan pasien.
Pemilihan cairan sebaiknya berdasarkan atas status hidrasi pasien, konsentrasi elektrolit
dan kelainan metabolik yang ada. Secara sederhana tujuan terapi cairan dibagi atas
resusitasi atau pengganti yaitu untuk mengganti kehilangan cairan akut dan rumatan
untuk mengganti kehilangan harian.
-ebutuhan air dan elektrolot sebagai terapi dapat dibagi atas > kategori
'. Terapi pemeliharaan atau rumatan
Sebagai pengganti cairan yang hilang melalui pernafasan, kulit, urin dan tinja
$
8/17/2019 Tugas Jurnal Minggu IV
9/13
disebut ;nsesible Cater Bosses $;CB%. -ebutuhan cairan pengganti rumatan ini
dihitung berdasarkan kg )). -ebutuhan cairan untuk terapi rumatan dipengaruhi oleh
suhu lingkungan dan * diatas°aktifitas terutama ;CB oleh karena itu setiap kenaikan
suhu ' * kebutuhan cairan ditambah '!E. Sebaliknya ;CB akan°suhu tubuh >F
menurun pada keadaan menurunnya aktivitas seperti dalam keadaan koma dan
keadaan hipotermi maka kebutuhan cairan rumatan harus dikurangi '!E * dibawah
suhu tubuh normal. *airan° pada setiap penurunan suhu ' intravena untuk terapi
rumatan ini biasanya campuran e4trosa "E atau '0E dengan larutan +"E )), dehidrasi sedang kehilangan cairan
sekitar +5E )) dan dehidrasi berat kehilangan cairan berkisar '0E atau lebih
)).
>. Terapi pengganti kehilangan cairan yang masih tetap berlangsung
$ *oncomitant water lossesD*CB%.
-ehilangan cairan ini bisa terjadi melalui muntah dan diare yang masih tetap
berlangsung, pengisapan lendir, parasentesis dan lainnya. ¨ah kehilangan
*CB ini diperkirakan !" ml2kg))2!: jam untuk semua umur.
1ntuk mengatasi keadaan diatas diperlukan terapi cairan. )ila pemberian cairan
peroral tidak memungkinkan, maka dicoba dengan pemberian cairan personde
atau gastrostomi, tapi bila juga tidak memungkinkan, tidak mencukupi atau
membahayakan keadan penderita, terapi cairan secara intra vena dapat diberikan
8/17/2019 Tugas Jurnal Minggu IV
10/13
.e#i2i"!n 7!ir!n Intr!ven!
Pemilihan cairan sebaiknya didasarkan atas status hidrasi pasien, konsentrasi
elektrolit, dan kelainan metabolik yang ada. )erbagai larutan parenteral telah
dikembangkan menurut kebutuhan fisiologis berbagai kondisi medis. Terapi cairan
intravena atau infus merupakan salah satu aspek terpenting yang menentukan dalam
penanganan dan perawatan pasien.
Terapi awal pasien hipotensif adalah cairan resusitasi dengan memakai ! liter
larutan isotonis #inger Baktat.
8/17/2019 Tugas Jurnal Minggu IV
11/13
laktat dalam larutan #inger Baktat membahayakan pasien sakit berat karena dikonversi
dalam hati menjadi bikarbonat.
Secara sederhana, tujuan dari terapi cairan dibagi atas resusitasi untuk mengganti kehilangan
cairan akut dan rumatan untuk mengganti kebutuhan harian
8/ KOM.LIKASI
-omplikasi syok meliputi
'. S;#S, dapat terjadi bola syok tidak dikoreksi!. 9agal ginjal akut $(T. 9agal hati
:. 1lserasi akibat stress
BAB 0
8/17/2019 Tugas Jurnal Minggu IV
12/13
.ENUTU.
Syok adalah kondisi mengancam jiwa yang dapat terjadi saat tubuh tidak mendapat aliran
darah yang adekuat. al ini dapat menyebabkan kegagalan fungsi organ, oleh karena itu syok
membutuhkan penanganan segera.
Secara umum penatalaksanaan syok adalah dengan cara memperbaiki perfusi jaringan,
mencari penyebab, mengatasi penyebab, mengatasi komplikasi dan mempertimbangkan terpai
lanjutan.
Terapi cairan resusitasi pada pasien syok hemoragik perlu mendapat perhatian lebih
serius untuk menurunkan angka mortalitas dan morbiditas. al+hal yang menjadi bahan
pertimbangan
'. =engetahui stadium syok hipvolemik dan perubahan patofisiologi terkait!. eteksi dini compensated shock agar cairan bisa diberikan adekuat
>. =engetahui berapa banyak cairan kristaloid2koloid diberikan
:. ;ndikasi transfusi darah". )agaimana mengetahui keberhasilan resusitasi
(A)TAR .USTAKA
8/17/2019 Tugas Jurnal Minggu IV
13/13
'. =artel =. emoragic shock. (vailable at
http22www.ncbi.nlm.nih.gov2pmc2articles2P=*>!50:2 $(cces on '0 november !0'"%.
!00!.
!. )ougle (. #esuscitative strategies in traumatic hemorrhagic shock. (vailable at http22www.ncbi.nlm.nih.gov2pubmed2'!0:":: $(cces on '0 november !0'"%. !0'>.
>. Bi Tao. ;deal #esuscitation pressure for uncontrolled hemorrhagic shock in different ages
and se4es of rats. (vailable at http22www.ncbi.nlm.nih.gov2pubmed2!''0>" $(cces
on '0 november !0'"%. !0'>.
:. &acob *. The challenge in management of hemorrhagic shock in trauma. (vailable online
at www.sciencedirect.com $(cces on '0 november !0'"%. !0':.
". 9uiterreA 9. *linical #eview emorrhagic Shock. Available online
http://ccforum.com/content/8/5/373 $(cces on '0 november !0'"%. !00:.
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3626904/http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/12045644http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/21610356http://www.sciencedirect.com/http://www.sciencedirect.com/http://ccforum.com/content/8/5/373http://ccforum.com/content/8/5/373http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/12045644http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/21610356http://www.sciencedirect.com/http://ccforum.com/content/8/5/373http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3626904/