Post on 26-Jun-2015
TUGAS DEMOGRAFI
“ INDIKATOR KESEHATAN DARI DEMOGRAFI”
Disusun Untuk Memunuhi Tugas Demografi Semester Gasal
Dosen Pembimbing : Ns. Latifa Aini. S.,S. Kep.,M. Kep
Disusun Oleh :
Kelompok 19
Niken Faridiba (062310101030)
Maulidiyah Megasari (092310101012)
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS JEMBER
2010
INDIKATOR KESEHATAN DARI DEMOGRAFI
Indikator adalah variabel yang dapat digunakan untuk mengevaluasi keadaan
atau status dan memungkinkan dilakukannya pengukuran terhadap perubahan-
perubahan yang terjadi dan waktu ke waktu. Suatu indikator tidak selalu menjelaskan
keadaan secara keseluruhan, tetapi kerap kali hanya memberi petunjuk (indikasi)
tentang keadaan keseluruhan tersebut. Indikator kesehatan adalah ukuran yang
menggambarkan atau menunjukkan status kesehatan sekelompok orang dalam
populasi tertentu, misalnya angka kematian kasar.
Status kesehatan penduduk biasanya dinilai dengan menggunakan berbagai
indikator kesehatan, yang secara garis besar dibagi dalam dua kelompok. Kelompok
pertama, berisikan indikator yang menghitung jumlah kematian yang terjadi selama
periode tertentu.
Contohnya adalah angka kematian kasar (Crude Death Rate-CDR) dan angka
kematian bayi (Infant Mortality Rate-IMR). Kelompok penduduk yang mempunyai
angka CDR dan IMR yang rendah dikatakan mempunyai status kesehatan yang lebih
baik jika dibandingkan dengan kelompok penduduk yang angka CDR dan IMR nya
tinggi.
Kelompok kedua, berisikan berbagai indikator kesehatan yang memperlihatkan
jumlah orang yang menderita kecacatan akibat penyakit tertentu. Contohnya adalah
jumlah penderita AIDS, Tuberkulosis (TB), Polio, dan sakit mental. Sama dengan
kelompok pertama, kelompok penduduk yang mempunyai jumlah penderita AIDS
atau TB lebih sedikit dikatakan lebih sehat jika dibandingkan dengan kelompok
penduduk yang jumlah penderita penyakit tersebut lebih banyak.
Sementara itu masyarakat mulai mempertanyakan apakah indikator-indikator
kesehatan yang digunakan dewasa ini yaitu IMR, CDR, Life expectancy masih cocok
disebut sebagai indikator kesehatan penduduk. Untuk dapat menilai berapa banyak
penduduk yang sehat tidak mungkin digunakan angka kematian dan angka kesakitan
penduduk. Untuk dapat mengukur status kesehatan penduduk yang tepat perlu
digunakan indikator positif(sehat), dan bukan hanya indikator negatif (sakit, mati)
yang dewasa ini masih dipakai.
WHO menyarankan agar sebagai indikator kesehatan penduduk harus mengacu
pada 4 hal sebagai berikut:
1. melihat ada tidaknya kelainan pathofisiologis pada seseorang,
2. mengukur kemampuan fisik seseorang seperti kemampuan aerobik,
ketahanan, kekuatan dan kelenturan sesuai dengan umur.
3. penilaian atas kesehatan sendiri
4. Indeks Massa Tubuh (BMI): B.kg / (T.m2)Dewasa ini mulai dipertanyakan
keterkaitan antara IMR yang rendah dengan bayi sehat
Indikator Indonesia sehat 2010:
Indikator derajat kesehatan yang merupakan hasil akhir, yang terdiri atas
indikator-indikator mortalitas, indikator-indikator morbiditas, dan indikator-
indikator status gizi.
Indikator hasil antara, yang terdiri atas indikator-indikator keadaan
lingkungan, indikator-indikator perilaku hidup masyarakat, serta indikator-
indikator akses dan mutu pelayanan kesehatan
Indikator proses dan masukan, yang terdiri atas indikator- indikator pelayanan
kesehatan, indikator- indikator sumber daya kesehatan, indikator- indikator
menejemen kesehatan, dan indikator- indikator kontribusi sektor- sektor
terkait
Indikator kesehatan merupakan tanggung jawab kita bersama, tidak hanya
menjadi tugas pemerintah. Untuk itulah, dicanangkan cita-cita Indonesia Sehat. Cita-
cita tersebut menggambarkan keadaan bangsa kita dengan masyarakat yang
berperilaku sehat, hidup dalam lingkungan sehat, dan dapat menikmati layanan
kesehatan yang merata dan bermutu.
Salah satu indikator keberhasilannya adalah perilaku hidup sehat yang
didefinisikan sebagai perilaku proaktif untuk memelihara dan meningkatkan
kesehatan, mencegah resiko terjadinya penyakit, melindungi diri dari ancaman
penyakit, serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan masyarakat.
Syarat-syarat Indikator:
- Measurable – quanitifiable (%, rasio, jumlah)
- Comprehensible - mean the same thing to everyone
- Validity – can be checked (kesahihan)
- Reliability –mean the same thing to repeat (handal)
- Sensitive – reflect changes in the situation
- Up-dating – kekinian
- Accurate – ketelitian
- Relevancy – keterkait
Proses berlangsungnya suatu indikator kesehatan
• Input : mis. pemanfaatan 3M
• Proses : mis: pelayanan
• Output : mis: cakupan, performance
• Outcome : mis: prevalensi penyakit
• Impact : mis: tingkat morbiditas, mortalitas, natalitas, kemakmuran dll
Sifat Ukuran/Indikator :
• Indikator umum/kasar (crude):
– Jika angka tersebut dihitung dari populasi penanggung risiko yang bersifat umum
– Mis: Angka kematian kasar (crude date rate), Angka Kelahiran kasar (crude birth
rata)
Kadang dilakukan: penyesuaian (Mis.Age Adjusted)
• Indikator Spesifik:
– Sudah memperhitungkan variabel yang terkait/yang memberi pengaruh bermakna
– Mis: untuk menghitung angka kesuburan pria tidak diikutkan dalam perhitungan
Kadang dilakukan: untuk kelompk spesifik (Mis.Age Spesific)
• Indikator Indeks yang Komposit:
– jika merupakan gabungan nilai beberapa indikator yang disatukan dengan melalui
weighting
– Mis: HDI, Physical Quality of Life Index, dll
• Indikator Komprehensif:
– Jika mempunyai makna yang lebih luas dan menyeluruh
– Mis: Angka Kematian Bayi, Angka Harapan Hidup, BBLR dsb
DAFTAR PUSTAKA
1. http://dinkes.000space.com/index.php?
option=com_content&view=article&id=73:indikator-
kesehatan&catid=55:program&Itemid=44
2. http://www.anneahira.com/artikel-kesehatan/indikator-kesehatan.htm