Transcript of TRADISI YANG MENERAPKAN SEBUAH RITWAL PEMBACAAN …
WIRID HIZIB BAHAR
Jambi
SKRIPSI
Dalam Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir
Pada Fakultas Ushuluddin dan Studi Agama
Oleh:
FAKULTAS USHULUDDIN DAN STUDI AGAMA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
“(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram
dengan
mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati
menjadi
tenteram”
Yang Utama Dari Segalanya...
Ya Allah, Waktu yang sudah kujalani dengan jalan hidup yang sudah
menjadi
takdirku, sedih, bahagia, dan bertemu orang-orang yang memberiku
sejuta
pengalaman bagiku,
Kubersujud dihadapan Mu,Engkau berikan aku kesempatan
untuk bisa sampaidi penghujung awal perjuanganku. Segala Puji bagi
Mu ya
Allah, Alhamdulillahirabbil „Aalamiin… Akhirnya aku sampai ke tiik
ini,
sepercik keberhasilan yang Engkau hadiahkan padaku ya Rabb Tak
henti-
hentinya aku mengucap syukur pada_Mu Shalawat serta salam kepada
idola ku
Baginda Rasulullah SAW dan para sahabatnya yang mulia
Semoga sebuah karya ini menjadi amal shaleh bagiku dan menjadi
kebanggaan
bagi keluargaku tercinta
Teruntuk Ibunda dan Ayahanda Tercinta
Sebagai tanda bakti, hormat, dan rasa terima kasih yang tiada
terhingga
kupersembahkan karya ini untuk belahan jiwaku bidadari surgaku
yang
tanpamu aku bukanlah siapa siapa di dunia fana ini Ibundaku
tersayang
(Mamak Lastri Alamah dan Ibuk Ani)
Serta seseorang yang selalu menginjeksikan segala idealisme,
prinsip, edukasi
dan kasih sayang berlimpah dengan wajah datar menyimpan
kegelisahan
ataukah perjuangan yang tidak pernah ku ketahui,namun tenang
temaram
dengan penuh kesabaran dan pengertian luar biasa Ayahandaku
tercinta
(Mudaeni)
yang telah memberikan kasih sayang, segala dukungan, dan cinta
kasih yang
tiada terhingga yang tiada mungkin dapat kubalas hanya dengan
selembar
kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Semoga ini
menjadi
langkah awal untuk membuat Ibu kandung yang telah tiiada dan ibu
sambung
ku yang meneruskan perjuangan bersama Ayah ku bahagia.
Untuk kakak adik dan keluarga ku, Siti Nurrokhayati, Ahmad
Shodiqin,
Mamnun, Khodijah, tiada yang paling mengharukan saat berkumpul
bersama
kalian, terima kasih atas doa dan suport yang telah kalian berikan
kepadaku
sebagai adik dan keluarga kalian. Serta untuk semua keluarga yang
telah
banyak membantu dan memberikan semangat
vii
viii
1. Ta Marbutah yang mati atau mendapat harakat sukun, maka
transliterasinya adalah/h/.
Mirãh
2. TaMarbutah hidup atau yang mendapat harakat fathah, kasrah dan
dammah,
maka transliterasinya adalah/t/.
/tan/tin/tun.
contoh
Al-Qur’an merupakan kitab Allah SWT, yang diturunkan untuk
manusia
melalui Malaikat Jibril dengan mengutus Nabi Muhammad SAW
sebagai
pedoman bagi manusia dalam mengarungi kehidupan. al-Qur’an
diterima
masyarakat sebagai teks tertulis kemudian dipahami dan direspon
oleh masyarakat
dengan berbagai bentuk. Mulai dari kajian mengenai al-Qur’an yang
telah banyak
dilakukan oleh para ulama serta sarjana muslim lainnya baik itu
berupa
penghapalan, penafsiran terhadap ayat-ayatnya, maupun kajian respon
masyarakat
berupa fenomena sosial terkait al-Qur’an yang dikenal dengan
istilah Living
Qur’an.
Sebuah Ritwal Pembacaan Wirid Hidzib Bahar Di Pondok Pesantren
Irsyadul
I’bad Pemayung, Batanghari Jambi (Kajian Studi Living Qur’an)”
merupakan
kegiatan rutinan santri. Fokus Pembahasan dari penelitian ini
adalah terkait
dengan dua hal, yakni pertama, bagaimana praktik pembacaan wirid
Hizib Bahar
di Pondok Pesantren Irsyadul ‘Ibad, kedua, bagaimana pemaknaan
jamaah baik
ustadz maupun santri terhadap tradisi pembacaan wirid Hizib Bahar
ini. Dalam
penelitian ini penulis menggunakan penelitian deskriptif-analitik
dengan
pendekatan fenomenologi. Adapun teknik pengumpulan data yang
penulis lakukan
yaitu melalui observasi, wawancara dan dokumentasi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proses rangkaian
tradisi
pembacaan wirid Hizib Bahar antara lain; tradisi pembacaan wirid
Hizib Bahar
dilaksanakan setelah jamaah shalat Ashar” dan diikuti oleh seluruh
santri diawali
dengan bacaan Istighfar 3X, Syahadat 1X, Tawasshul dan membaca
surah al-
Fatihah, kemudian dilanjutkan dengan pembacaan wirid Hizib Bahar
dan diakhiri
dengan do’a. yang mana kemanfaatan dari pembacaan wirid Hizib Bahar
ini
bertujuan sebagai amalan khusus para santri yang sisi
kemanfaatannya sangat
banyak, yang tujuan utama dari pengawalan wirid ini untuk
mendapatkan
keselamatan dunia dan akhirat. Sedangkan mengenai pemaknaan
jamaah
berdasarkan teori sosiologi pengetahuan yakni teori konstruksi
sosial Peter L
Berger dan Thomas Luckmann.
SWT. Pemilik Kesempurnaan yang telah melimpahkan Rahmat dan
Inayah-
Nya serta Izin-Nya kepada penulis. Sehingga penulis dapat
menyelesaikan
penyusunan skripsi ini dengan lancar yang berjudul “Tradisi
Yang
Menerapkan Sebuah Ritwal Pembacaan Wirid Hidzib Bahar Di
Pondok
Pesantren Irsyadul I’bad Pemayung, Batanghari Jambi (Kajian
Studi
Living Qur’an)”. Sholawat beserta salam semoga selalu dilimpahkan
kepada
Nabi Muhammad SAW, keluarga dan para sahabatnya serta seluruh
umatnya
sampai keakhir zaman.
Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk mengikuti
ujian
munaqasyah, guna memperoleh gelar Sarjana Ushuluddin, Program Studi
Ilmu
Al-Quran dan Tafsir pada Fakultas Ushuluddin dan Studi Agama
di
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. Dalam
penyusunan
skripsi ini, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak
kekurangan,
baik dari teknik penyusunan maupun pemilihan diksi yang tertulis.
Untuk itu,
kritik dan saran yang membangun penulis harapkan guna perbaikan
skripsi ini.
Dalam penyelesaian skripsi ini, tentunya tidak terlepas dari
bantuan,
dorongan dan bimbingan dari berbagai pihak, secara langsung maupun
tidak
langsung, baik berupa materil maupun moril, berupa saran-saran,
bimbingan,
nasehat dan sebagainya. Oleh karena itu, dengan penuh rasa hormat
dan
kerendahan serta ketulusan hati penulis menyampaikan rasa terima
kasih dan
penghargaan yang setinggi-tingginya kepada pihak yang berjasa
diantaranya
kepada:
telah sabar membantu dan membimbing penulis dalam
menyelesaikan
skripsi ini.
2. Bapak Dr. Bambang Husni Nugroho, M.H.I. Selaku Ketua Program
Studi
Ilmu Al-QurAn Dan Tafsir Fakultas Ushuluddin Dan Studi Agama
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
3. Bapak Ahmad Mustaniruddin, M.Ag Selaku sekretaris prodi Ilmu
Al-
Qur’an dan Tafsir, Fakutas Ushuluddin dan Studi Agama,
Universitas
Islam Negeri Jambi
4. Bapak Dr. Abdul Halim, M,Ag. Sebagai Dekan Fakultas Ushuluddin
dan
Studi Agama Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Sifuddin
Jambi.
5. Bapak Drs. Masiyan Syam, M.Ag. Sebagai Wakil Dekan Bidang
Akademik dan Kelembagaan Fakultas Ushuluddin dan Studi Agama
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Sifuddin Jambi
xi
6. Bapak Dr. M. Ied Al Munir, M.Ag. Sebagai Wakil Dekan
Bidang
Kemahasiswaan dan Kerja sama Fakultas Ushuluddin dan Studi
Agama
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Sifuddin Jambi.
7. Bapak Dr. Edy Kusnadi, S.Ag. Sebagai Wakil Dekan Bidang
Administrasi
Umum, Perencanaan dan Keuangan. Fakultas Ushuluddin dan Studi
Agama Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Sifuddin Jambi.
8. Bapak Prof. Dr. H Suaidi Asyari, MA Ph.D Selaku Rektor
Universitas
Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
9. Ibu Dr. Rafiqoh Ferawati, SE., M.EI. Wakil Rektor I Bidang
Akademik
dan Kelembagaan Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha
Saifuddin
Jambi
10. Bapak Dr. As’ad, MA., Ph.D. Wakil Rektor II Bidang
Administrasi
Umum, Perencanaan dan Keuangan Universitas Islam Negeri
Sulthan
Thaha Saifuddin Jambi
11. Bapak Dr. Bahrul Ulum, MA. Wakil Rektor III Bidang
Kemahasiswaan
dan Kerjasama Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin
Jambi
12. Seluruh Dosen Fakultas Ushuluddin Dan Studi Agama Universitas
Islam
Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, semoga ilmu yang diberikan
yang
diajarkan kepada penulis selama ini dapat bermamfaat dan di
amal
sebagaimana mestinya
Thaha Saifuddin Jambi.
14. Ibu ketua pustaka Fakultas Ushuluddin Dan Studi Agama
Universitas
Islam Negeri Sulthan Tahaha Saifuddin Jambi
15. Bapak kepala pusat perpustakaan Universitas Islam Negeri
Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi.
16. Seluruh teman-teman angkatan 2016 jurusan Ilmu Al-Quran Dan
Tafsir
Fakultas Ushuluddin Dan Studi Agama Universitas Islam Negeri
Sulthan
Thaha Saifuddin Jambi.
PENGESAHAN
.................................................................................................
iii’
MOTTO
.............................................................................................................
iv’
PERSEMBAHAN
.............................................................................................
v’
B. Rumusan Masalah
.....................................................................
10
C. Batasan Masalah
.......................................................................
10
‘IBAD
.............................................................................................
21
Pesantren Irsyadul ‘Ibad
...........................................................
21
Santri Irsyadul ‘Ibad
................................................................
25
Pesantren Irsyadul ‘Ibad
.......................................................... 29
PEMBACAAN WIRID HIZIB BAHAR DI PONDOK
PESANTREN IRSYADUL ‘IBAD
............................................. 39
B. Sejarah Mulainya Tradisi Pembacaan Wirid Hizib Bahar
Pondok Pesantren Irsyadul ‘Ibad
................................................. 62
C. Prosesi Pembacaan Wirid Hizib Bahar di Pondok
Pesantren Irsyadul ‘Ibad
.............................................................
64
WIRID HIZIB BAHAR DALAM PONDOK PESANTREN
IRSYADUL ‘IBAD
.........................................................................
71
Hizib Bahar
.................................................................................
71
C. Analisis Penulis
...........................................................................
78
BAB V PENUTUP
.............................................................................................
82
‘Ibad
...........................................................................................................................
28
‘Ibad
...........................................................................................................................
30
‘Ibad
...........................................................................................................................
32
‘Ibad
...........................................................................................................................
32
Tabel V: Sarana dan Jumlah’’Prasarana di Pondok Pesantren
Irsyadul
‘Ibad
...........................................................................................................................
33
unsur-unsur dalam dakwah Islam, berlangsung dalam rentang ruang
dan
waktu untuk mewujudkan individu, maupun kelompok yang’’salam
(selamat dan damai), hasanah (baik), thayyibah (kalimat baik),
dan
memperoleh ridha Allah SWT.1
rutinitas yang dilakukan oleh masyarakat santri yang ada disuatu
pondok
pesantren seperti aktifitas mudzakaroh kitab,
biasanya”mengamalkan
puasa, do'a, wirid atau”Hizib,dan Iain sebagainya.
Wirid merupakan amalan yang berisi bacaan zikir, doa-doa
amalan-
amalan Iain yang biasa dibaca secara tetap”(rutin) setiap hari
dalam waktu
tertentu. Kegiatan ini dikerjakan setelah salat dengan bimbingan
guru dan
bertujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah swt atau tujuan
tertentu.
Asal katanya "warada" artinya hadir, datang, sampai.2
Hizib merupakan kumpulan ayat-ayat Al-qur’an, dzikir dan doa
yang”dipilih dan disusun”oleh ulama salafush shalih (sahabat
nabi,
Tabi’in dan tabi’ut tabi’in) yang termasyhur sebagai waliyullah
(Kekasih
Allah). Pada dasarnya semua Hizib”itu sama namun yang
membedakan
suatu antara Hizib satu dan Hizib lain adalah asrar (rahasia)
yang
terkandung dalam setiap rangkaian ayat, doa, atau kutipan hadits,
yang
disesuaikan dengan waqi’iyyah”(permasalahan yang menyangkut
hukum
pristiwa) dari latar belakang penyusunnya.
1 Lihat Ensiklopedia Islam (Jilid V), 1993. Jakarta: PT Ichtiar
Baru Van Hoeve, 197 2 Abdullah, Muhammad. 1996. " Puji-pujian :
Tradisi Lisan dalam Sastra Pesantren "
Dalam warta ATL. Jakarta: Jurnal ATL.39
2
maka penulis akan meneliti suatu tradisi pembacaan Hizib Bahar
dalam
pondok pesantren Irsyadul ‘Ibad yang berada di Desa Simpang
Kubu
Kandang Kecamatan Pemayung Kabupaten Batang Hari.
Setiap orang yang beriman kepada Allah Subhanahu wa
Ta’ala wajib meyakini, bahwa sumber ketenangan jiwa dan
ketentraman
hati yang hakiki adalah dengan berzikir kepada kepada Allah
Subhanahu
wa Ta’ala, membaca al-Qur’an, berdoa kepada-Nya dengan
menyebut
nama-nama-Nya yang maha Indah, dan mengamalkan ketaatan
kepada-
Nya.
→
Artinya dengan berzikir kepada Allah..Subhanahu wa
Ta’ala segala kegalauan dan kegundahan dalam hati mereka akan
hilang
dan berganti dengan kegembiraan dan kesenangan. Bahkan, tidak
ada
sesuatupun yang lebih besar mendatangkan ketentraman dan
kebahagiaan
bagi hati manusia melebihi berzikir kepada Allah Subhanahu wa
Ta’ala.
Pada potongan ayat di atas dijelaskan bahwa umat muslim
sangat
dianjurkan berdzikir dalam sehari-harinya. Adapun kegiatan dzikir
biasa
terlaksana pada umumnya di masyarakat ataupun di lembaga
pesantren
yang biasanya diamalkan oleh para santri secara rutin dengan maksud
dan
3 Departemen Agama Ri , Al-Qur’an Dan Terjemahnya, (Bogor: Pt.
Sygma Examedia
Arkanleema 2007),13
tujuan tertentu dalam kesehariannya. Dalam pembahasan ini yaitu
salah
satu penerapan living Qur’an dalam pembacaan wirid Hizib Bahar
ini
dilaksanakan oleh kalangan santri yang berada di pondok
pesantren
Irsyadul ‘Ibad
Wirid hizib bahar ini terdapat didalam buku wirid al-aurad
ma’had
daruttauhid. Di dalam wirid ini terdapat surah dan ayat-ayat
al-Qur’an,
diantaranya Surah Al Ahzab ayat 11-12, Surat Maryam ayat 1, Surat
Yasin
ayat..66-67, Surat Yaisn ayat 1-9, Surat Thoha ayat 111, An-Naml
ayat 1,
Surat Asy-Syura ayat 1-2, Surat Ar-Rahman..ayat 19-20, Surat
Al-Mu’min
ayat 1, Surat Fussilat ayat 1, Surat Az-Zukhruf ayat 1,
Surat..Ad-dukhan
ayat 1, Surat Al-Jatsiyah ayat 1, Surat Al-ahqaf ayat 1, Surat Qof
ayat 1,
Surat Al-Baqoroh..ayat 137, Surat Al Buruj ayat 22, Surat
At-Taubah
ayat..1294
berbagai...perangkat metodologi ilmu-ilmu yang
klasik...Signifikansi’
akademisnya..tentu tidak lebih dari mengeksplorasi dan
mempublikasikan
kekayaan regam fenomena sosial terkait al-Qur’an di berbagai
komunitas
Muslim dalam batas-batas kepentingan ilmiah yang tidak
berpihak.
Berbeda dengan studi al-Qur’an yang objeknya berupa tesktualitas
Qur’an
maka studi al-Qur’an yang objek kajiannya berupa fenomena
lapangan
semacam ini tidak memiliki..kontribusi langsung bagi upaya
penafsiran al-
Qur’an yang lebih bermuatan agama. Tetapi pada tahap selanjutnya,
hasil
dari studi sosial al-Qur’an dapat bermanfaat bagi agamanya
untuk
dievaluasi dan ditimbang bobot manfaat dan madharat berbagai
praktek
tentang al-Qur’an yang dijadikan objek studi
Sejumlah peneliti sebenarnya telah memberikan definisi tentang
The
Living al-Qur’an. Syamsudin misalnya, mengatakan bahwa:
“Teks al-Qur’an yang ‘hidup’ dalam..masyarakat itulah yang
disebut The Living Qur’an, sementara pelembagaan hasil
4 Wirid Al-Aurad Ma’had Daruttauhid 76-82
4
living tafsir”.5
Beliau juga mengatakan bahwa yang dimaksud dengan “Teks
al-Qur’an
yang hidup dalam masyarakat adalah:
Respons masyarakat terhadap teks al-Qur’an dan hasil
penafsiran
seseorang. Termasuk dalam pengertian ‘respons masyarakat’
adalah resepsi mereka terhadap teks..tertentu dan hasil
penafsiran
tertentu. Resepsi sosial terhadap al-Qur’an dapat kita temui
dalam
kehidupan sehari-hari, seperti’’pentradisian bacaan surat
atau
ayat tertentu pada acara dan seremoni sosial keagamaan
tertentu.
Sementara itu, resepsi sosial terhadap hasil penafsiran
terjelma
dalam dilembagakannya bentuk penafsiran tertentu dalam
masyarakat, baik dalam skala besar maupun kecil.6
Dalam pemaparan diatas, maka penyusun tertarik ingin menulis
sebuah karya Ilmiah berbentuk skripsi dengan mengacu kepada
kajian
Living Quran dalam sebuah tradisi yang dilakukan oleh
masyarakat
pondok pesantren, dengan tempat yang diacu..oleh penulis yaitu
pondok
pesantren Irsyadul ‘Ibad yang berada di Desa Simpang Kubu
Kandang
Kecamatan Pemayung Kabupaten Batang Hari, dengan judul yang akan
di
angkat yaitu : “Tradisi Pembacaan Wirid Hizib Bahar Di Pondok
Pesantren Irsyadul ‘Ibad Pemayung Batang Hari Jambi, (Kajian
Living
Qur’an). sebagaimana yang telah penulis paparkan bahwasanya
pembacaan wirid Hidzib Bahar ini sangat langka dan salah satu
kekayaan
regam fenomena sosial terkait al-Qur’an di komunitas Muslim
dalam
batas-batas kepentingan ilmiah yang tidak berpihak yang objek
kajiannya
berupa fenomena lapangan.
5 Syahiron Samsuddin,, Metodologi Penelitian Living Qur’an dan
Hadis, (Yogyakarta:
TERAS, 2007),5. 6 Ibid,,6.
terarah maka dibuat rumusan masalah sebagai berikut:7
1. Bagaimana praktik dalam tradisi pembacaan wirid Hizib Bahar
di
pondok pesantren Irsyadul ‘Ibad ?
Bahar di pondok pesantren Irsyadul ‘Ibad ?
Pada rumusan masalah kedua, yang dimaksud dengan makna
adalah makna praktik menurut..para pelaku yang terlibat dalam
tradisi
pembacaan wirid Hizib Bahar.
batasan secara tegas terhadap permasalahan-permasalahan, penulis
hanya
fokus..mengenai tradisi pelaksanaannya dan pemaknaan ataupun
respon
dari pelaku tradisi pembacaan wirid Hizib Bahar yang dikaji di
pondok
pesantren Irsyadul ‘Ibad. Penulisan ini juga membatasi dengan
suatu
tempat yang akan diteliti yaitu di Pondok pesantren irsyadul ‘Ibad
,Desa
Simpang Kubu Kandang Kecamatan Pemayung Kabupaten Batang Hari
Batasan masalah ini guna untuk memudahkan bahasan dan juga
menghindari perluasan tentang bahasan ini, maka penulis
mensepakatinya karya ini berkisar tentang apa yang telah tertera
tersebut
dalam hal batasan masalah pada karya ilmiah ini.
D. Tujuan Penelitian
7 Tim Penyusun, Panduan Penulisan Karya Ilmiah Mahasiswa Fakultas
Ushuluddin Iain
STS Jambi, (Muaro Jambi: Fak. Ushuluddin Iain Sts Jambi,
2016),39.
6
bertujuan
surat dan ayat dalam tradisi pembacaan wirid Hizib Bahar.
2. Untuk mengetahui bagaimana pemaknaan dalam praktik
pembacaan
surah ayat al-Qur’an dalam tradisi pembacaan Hizib Bahar bagi
pelaku yang terlibat yang mencangkup santri dan ustadz
ustadzah
pondok pesantren Irsyadul ‘Ibad
Sebagai sumbangan keilmuan di bidang Ilmu Al-Quran dan Tafsir
khususnya dalam kajian living Qur’an dan sebagai salah satu
contoh
bentuk penelitian..lapangan yang mengkaji fenomena di
masyarakat
atau lembaga-lembaga pendidikan formal maupun non formal
seperti
pesantren, yang terkait dengan respon masyarakat atau santri
terhadap
praktik..pembacaan surah dan ayat al-Qur’an yang dijadikan
wirid
secara rutin dalam kehidupan sehari-hari.8
2. Manfaat Praktis
masyarakat akan pentingnya membaca dan mengkaji al-Quran,
serta
menjadikan motivasi bagi seluruh santri Irsyadul ‘Ibad dan
masyarakat
luas agar menumbuhkan rasa cinta..terhadap bacaan al-Quran.9
F. Metode Penelitian
1. Jenis penelitian
penelitian kualitatif merupakan prosedur penelitian yang
8 Eka Rahayuni, Tradisi Pembacaan Wirid Sakran (Kajian Living
Qur’an di Pondok
Pesantren Irsyadul Ibad Pemayung, Batanghari Jambi) Skripsi
Fakultas Ushuluddin dan Studi
Agama, Jambi 2019 9 Ibid,8
7
orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.10
Penelitian dengan pendekatan kualitatif lebih menekankan
pada proses penyimpulan deduktif dan indukatif..serta pada
analisis
terhadap dinamika hubungan antar fenomena yang di
amati,dengan
menggunakan logika ilmiah. Hal ini bukan berarti pendekatan
kualitatif sama sekali tidak menggunakan data kuantitatif, akan
tetapi
penekanannya tidak pada hipotensi melainkan usaha menjawab
pertanyaan penelitian melalui cara-cara berfikir formal dan
argumentatif.11
Whitney, seperti yang dikutip oleh Moh. Nazir, metode metode
deskriptif adalah pencarian fakta dengan interpretasi..yang
tepat.
Penelitian deskriptif mempelajari masalah masalah dalam
masyarakat, tata cara berperilaku serta situasi-situasi tertentu
dalam
masyarakat termasuk juga tentang hubungan kegiatan-kegiatan,
sikap-sikap, pandangan-pandangan dan proses- proses yang
sedang
berlangsung dan..pengaruh-pengaruh dari suatu fenomena.12
Prosedur
ini akan menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata atau
jawaban
dari orang-orang yang diteliti. Dalam hal ini, maka manfaat
atau
fadilah dalam tradisi pembacaan wirid Hizib Bahar secara
akurat
akan menggambarkan tanggapan dan pandangan mereka terhadap
tradisi tersebut.
Irsyadul ‘Ibad terhadap pembacaan ayat Al-Qur’an yang terdapat
di
wirid Hizib Bahar itu sendiri. Secara sederhana, living Quran
juga
10 Moeloeng, L, Metodologi penelitian kualitatif,(Bandung Rosda
Karya, 2004),3 11 Azwar,Saifuddin Metode penelitian,(Yogyakarta,
Pustaka, Pelajar, 2005),5 12 Moh Nazir, Metode Penelitian (Jakarta:
Ghalia Indonesia, 1988) ,63.
8
masyarakat muslim dalam realitas kehidupan sehari-hari.13
3. Sumber Data
Data yang digali dalam penelitian init terdiri atas dua
bentuk
yaiti primer dan sekunder.
berasal dari pengumpulan data yang pernah dilakukan
sebelumnya. Teknik pengumpulan data primer ini terdiri dari
beberapa cara seperti observasi dan interview kedua cara itu
digunakan peneliti dalam mengumpulkan data di Pondok
Pesantren Irsyadul ‘Ibad
karna itu kita tidak dapat hanya menggunakan data skunder
sebagai satu-satunya sumber informasi untuk menyelsaikan
maslah. Data yang sekunder seperti dokumentasi cara ini
meliputi
foto-foto atau arsip desa dan lain sebagainya
c. Metode Pengumpulan Data
yaitu:
pengamatan langsung atau peninjauan secara cermat dan
langsung
dilapangan atau lokasi penelitian. Dalam hal ini peneliti
dengan
berpedoman kepada desain penelitiannya perlu mengunjungi
lokasi
penelitian untuk mengamati langsung sebagai hal atau kondisi
yang
ada dilapangan. Penemuan ilmuan selalu dimulai dengan
observasi
dan kembali kepada observasi untuk membuktikan kebenaran
13 Muhammmad Yusuf, Pendekatan Sosiologi dalam Penelitian Living
Qu’an, 49.
9
data jalan Tanya jawab sepihak yang dikerjakan dengan
sistematis,
wawancara dimaksudkan untuk memperoleh data mengenai seputar
permasalahan penelitian secara lengkap. Metode ini digunakan
untuk mendapatkan informasi mengenai tradisi pembacaan wirid
Hizib Bahar di pondok pesantren Irsyadul ‘Ibad
c. Dokumentasi
dilengkapi dokumentasi dengan baik dalam bentuk foto,
rekaman,atau bahkan cetakan. Dengan..metode ini peneliti bisa
leluasa mendeskripsikan seluruh rekaman aktivitas
sehari-hari,
hingga bisa ditafsirkan dan dianalisis secara hati-hati dan
mendalam.14
kemudian disajikan secara deskriptif, berupa uraian-uraian yang
dapat
memberikan gambaran dan penjelasan objektif terhadap
permasalahan
yang diteliti, disertai dengan table..jika diperlukan.15 Bentuk
analisis
data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
deskriptif-analitik
yaitu memaparkan data dan menguraikan kehidupan secara..jelas
dan
menyeluruh untuk mendapatkan gambaran yang jelas mengenai
Fenomena sosila berupa pembacaan wirid Hizib Bahar dalam
pondok
pesantren Irsyadul ‘Ibad.
akan dianalisis secara kualitatif dengan menilai dan membahas
data
tersebut, baik dengan bantuan teori maupun pendapat peneliti
sendiri.
Setelah data dianalisis kemudian disimpulkan..secara indukatif,
yaitu
14 Sahiron Syamsuddin, metodologi penelitian living quran dan
hadis, (Yogyakarta : TH-
pres,2007),60-61 15 Tim Peneliti Fakultas Ushuluddin , Hadis-Hadis
‘Misoginis’dalam Persepsi Ulama’
Perempuan Kota Banjarmasin,27
kualitatif yang peneliti lakukan berdasarkan pandangan agama
islam
yaitu dengan menelaah..secara mendalam hasil penelitian
berdasarkan
hasil teoritis, yang telah tersusun, sehingga memperoleh
kesimpulan.
G. Kerangka Teori
ataupun seni yang berlaku, yang di kontreskan dibedakan dengan
praktik.
Teori..merupakan pandangan-pandangan emperis yang di sepakati
secara
umum. Ia lahir dari penyaringan fakta-fakta yang terjadi
sebelumnya..dan
dapat digunakan untuk menjelaskan peristiwa-peristiwa ataupun
mengatasi
masalah-masalah tertentu.17
penelitian. Kerangka teori dibangun harus dapat mengarahkan
peneliti
pada alur-alur pemikiran yang baik dan benar sesuai..dengan suatu
teori,
artinya kerangka teori tidak memuat teori-teori atau konsep
secara
deskriptif (depenisi kodeptual) namaun diterjemah dalam
bahasa
operasional hingga dapat digunakan sebagai tolak ukur atau
instrument
pengukuran..berbagai msalah penelitian.18
Hizib Bahar, penulis menggunakan teori sosial..Peter L Berger
dan
Thomas Luckmann yang dikenal dengan konstruksi sosial. Teori sosial
ini
merupakan bagian dari teori..sosialogi pengetahuan. Menurut
Berger
sosiologi pengetahuan merupakan bagian dari disiplin sosiologi
empiris,
16 Saifuddin Azwar, Metode Penelitian (Yogyakarta : Pustaka Pelajar
2005,),39. 17 Muhammad Teguh Metodologi Penelitian Ekonomi Teori
Dan Aflikasi ( Jakarta Pt
Raja Grapindo Pereseda, 2005),56. 18 Tim Penyusun, Panduan
Penelitian Karya Ilmiah Fak. Ushuludin Iain Jambi (Jambi
Fak. Ushuluddin Iain Jambi, 2016),57.
11
pengetahuan dan pembentukan kenyataan oleh masyarakat.
Dalam teori sosiologi yang ditawarkan oleh Berger dan
Luckmann
bahwa..konstruksi sosial dibangun melalui 2 cara yaitu kenyataan
dan
pengetahuan. Berger dan Luckmann mulai menjelaskan realitas
sosial
dengan memisahkan pemahaman kenyataan dan pengetahuan.
Realitas
diartikan sebagai suatu kualitas yang terdapat didalam
realitas-realitas
yang diakui sebagai memiliki..keberadaan (Being) yang tidak
tergantung
pada kehendak kita sendiri. Sedangkan pengetahuan didefinisikan
sebagai
kepastian bahwa realitas-realitas itu nyata dan memiliki
karakteristik yang
spesifik. Kenyataan dibangun secara..rasional dan sosiologi
pengetahuan
menganalisa proses terjadinya keadaan tersebut.19
Berger dan Luckmann mengatakan terjadi dialektika antara
individu menciptakan..masyarakat dan masyarakat menciptakan
individu.
Proses dialektika ini terjadi melalui eksternalisasi, objektivasi
dan
internalisasi. Teori..konstruksi sosial dalam gagasan Berger
mengandaikan
bahwa agama sebagai bagian dari kebudayaan, merupakan
konstruksi
manusia. artinya terdapat proses dialektika ketika melihat
hubungan
masyarakat dengan agama, bahwa agama merupakan..entitas yang
objektif
karena berada diluar diri manusia. dengan demikian, agama
mengalami
proses objektivasi, seperti ketika agama berada dalam teks atau
menjadi
tata nilai, norma, aturan dan sebagainya. Teks atau norma
tersebut
kemudian mengalami proses internalisasi kedalam diri individu,
sebab
agama telah diinterpretasikan oleh masyarakat untuk menjadi
pedomannya. Agama juga mengalami proses eksternalisasi karena
ia
menjadi acuan norma dan tata nilai yang berfungsi menuntun
dan
mengontrol tindakan masyarakat.20
Praktik pembacaan surah dan ayat dalam tradisi pembacaan
wirid
Hizib Bahar, merupakan salah satu tindakan sosial, karena
dalam
19 Peter L. Berger & Thomas Lukhmann. Tafsir Sosial atas
Kenyataan. (Jakarta: LP3ES,
2012), 1-6. 20 Peter L. Berger langit suci; agama sebagai realitas
sosial. (Jakarta: LP3S, 1991), 3-5
12
praktiknya tidak dilakukan secara individu, akan tetapi dilakukan
secara
bersama-sama dan dimaksudkan untuk orang lain juga, serta
dalam
pembacaan wirid ini tidak hanya untuk dirinya sendiri tetapi juga
untuk
seluruh umat Muslim
H. Tujuan Pustaka
penelitian pustaka, dalam penelitian lapangan bisa disebut studi
relavan,
namun keduanya memiliki fungsi yang sama sebagai kajian
terdahulu21
Penelitian maupun karya tulis yang berkaitan dengan kajian
living
Quran sejauh pengamatan penulis masih belum banyak dilakukan.
Namun baru-baru ini banyak bermunculan dalam kalangan
akademis
melakukan..penelitian lapangan terkait dengan respon masyarakat
terhadap
al-Qur’an maupun Hadis dalam kehidupan praktik di masyarakat
tertentu.
Berdasarkan penelusuran terhadab beberapa karya penelitian
mengenai wirid Hizib Bahar dalam fenomena sosial terkait al-Qur’an
di
komunitas muslim kajian Living Qur’an, sejauh pengetahuan
peneliti
belum ada karya penelitian. Namun hal ini dapat didukung oleh
beberapa
literatur yang menyinggung sedikit tentang Living Qur’an,
beberapa
jumlah literature diantaranya
Shihab,.buku ini berisikan tentang dzikir yang di dalamnya juga
terdapat
pembahasan masalah wirid, selain itu juga membahas masalah doa
dan
shalawat. Dalam pembahasan wirid disini mencakup bilangan
wirid
menurut pendapat para ulama, disamping itu..juga membahas
tentang
dzikir pagi dan petang. Adapun yang dimaksud dzikir disini ialah
dzikir
secara umum22
21 Tim Penyusun Panduan Penulisan Karya Ilmiah Fak. Ushuluddin Iain
Jambi (Jambi
:Fak. Ushuluddin Iain Jambi, 2016), 41. 22 M.Quraish Shihab,
Wawasan Al-Quran Tentang Zikir Dan Doa (Jakarta: Lentera
Hati, 2006)
karya Ibnu Katsir diterjemahkan oleh Ahmad Hapidz. Beliau di
dalam
bukunya menjelaskan mengenai karakteristik penulisan naskah
kitab,
keutamaan-keutamaan al-Quran dengan menyebutkan Hadis. Selain
itu
juga disebutkan..bagaimana aturan dan adab-adab membaca
al-Qur’an
serta disebutkan juga doa Nabi untuk menghafal al-Qur’an
dan..mencegah
agar tidak lupa.23
Kajian Living Qur’an di Pondok Pesantren Irsyadul ‘Ibad
Pemayung,
Batanghari Jambi” dalam skripsi tersebut dijelaskan praktik
pembacaan
wirid Sakran dari kapan mulai dilaksanakan pembacaan wirid
Sakran
tersebut sampai berbagai macam dari pada fadilah keutamaan
membaca
wirid Sakron. Dalam menggali makna-makna, perilaku tradisi
pembacaan
wirid Sakran, penulis menggunakan teori sosial Peter L Berger
dan
Thomas Luckmann yang dikenal dengan konstruksi..sosial. Teori
sosial ini
merupakan bagian dari teori sosialogi pengetahuan. Menurut
Berger
sosiologi pengetahuan merupakan bagian dari disiplin sosiologi
empiris,
yakni dunia..kehidupan sehari-hari. Ia menekuni sesuatu yang
dianggap
pengetahuan dan pembentukan kenyataan oleh masyarakat.24
Skripsi yang ditulis oleh Fasiah Dwi Astuti dengan judul
“Konsep
Wirid Qur’ani Hasan Al-Banna” Wirid yang diambil dari potongan
ayat
al-Qur’an yang dibaca pada waktu tertentu sesuai pada waktu yang
di
tentukan baik pagi ataupun sore hari secara istiqomah25
Terakhir, skripsi dengan judul ”Pembacaan al-Quran Dalam
Tradisi Mujahadah Sabihah Jumuah (Studi Living Quran di
Pondok
Pesantren Sunan Pandanaran Sleman Yogyakarta)”. Dalam
skripsi..ini
23 Ibnu Katsir, Keajaiban&Keistimewaan Al-Quran, Terj. Ahmad
Hapid (Jakarta:
Pustaka Azzam, 2012) 24 Eka Rahayuni, Tradisi Pembacaan Wirid
Sakran (Kajian Living Qur’an di Pondok
Pesantren Irsyadul Ibad Pemayung, Batanghari Jambi) Skripsi
Fakultas Ushuluddin dan Studi
Agama,( Jambi 2019) 25 Fasiah Dwi Astuti, Konsep Wirid Qur’an,
(Yogyakarta, 2013)
14
memiliki perbedaan antara komplek satu dengan yang lainnya.
Dalam
penelitian..ini menggunakan deskriptif kualitatif dengan penyajian
data
dengan pespektif emic, yaitu data yang dipaparkan menurut
bahasa,,dan
cara pandang subyek penelitian. Metode..analisa data dalam
penelitian ini
menggunakan tiga metode yaitu, reduksi, display dan verifikasi.
Teori
yang..digunakan adalah teori Max Weber dan Karl Mannheim.26
Demikian beberapa karya tulis dan hasil penelitian yang telah
membahas berkenaan dengan living Qur’an. Penelitian living
Qur’an
mengenai..Tradisi Pembacaan Wirid Hizib Bahar Dalam Pondok
Pesantren Irsyadul ‘Ibad Pemayung, Batang Hari Jambi, penulis
lebih
mengarahkan kajian penelitian ini pada prosesi praktik pembacaan
wirid
Hizib Bahar. Kemudian..mengungkap makna dari praktik
pembacaan
wirid Hizib Bahar tersebut menurut santri secara umum dan
ustadz-ustadz
pondok pesantren Irsyadul ‘Ibad. Dalam penelitian lapangan
dengan
metode penelitian deskriptif kualitatif seperti yang telah di
gunakan dalam
penelitiannya Eka Rahayuni, Walaupun metode teknik
pengumpulan..data
dan tempat yang dikaji sama, akan tetapi suatu fenomena sosial
yang
penulis kaji, proses analisis data, serta obyek..yang ditelitipun
berbeda.
Analisis data dalam penelitian ini menggunakan sub
deskriptif-analitik,
kualitatif dan indukatif.
I. Sistematika Penulisan
mempermudah penulisan skripsi ini, maka disusun sistematika
penulisan
yang terdiri dari lima bab dengan rincian..sebagai berikut:27
26 Vitri Nurawalin“Pembacaan Al-Quran Dalam Tradisi Mujahadah
Sabihah
Jumuah (Studi Living Quran Di Pondok Pesantren Sunan Pandanaran
Sleman Yogyakarta).
Skripsi Fakultas Ushuluddin Dan Studi Agama Dan Pemikiran Islam,
Yogyakarta, 2014 27 Tim Penyusun, Panduan Penulisan Karya Ilmiah
Mahasiswa Fakultas Ushuluddin Iain
Sts Jambi, (Muaro Jambi: Fak. Ushuluddin Iain Sts Jambi, 2016),
47
15
rumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan manfaat
penelitian,
tinjauan pustaka, kerangka..teori, metodologi penelitian, dan
sitematika
penulisan.
Pesantren Irsyadul ‘Ibad, Tata Tertib, Sistem Pembelajaran,
Kegiatan dan
Aktifitas Santri pondok pesantren Irsyadul
‘Ibad,.Kepengurusandan
Program Pengembangan Pondok Pesantren Irsyadul ‘Ibad.
Bab ketiga, Tradisi Pembacaan Surah Dan Ayat Al-Qur’an Dalam
Tradisi Pembacaan Wirid Hizib Bahar meliputi; Definisi Wirid
Secara
Umum, Sejarah Mulainya Tradisi Pembacaan Wirid Hizib Bahar,
Prosesi
Pembacaan Surah dan Ayat al-Quran dalam Tradisi Pembacaan
Wirid
Hizib Bahar di Pondok Pesantren Irsyadul „Ibad.
Bab keempat, Pemaknaan meliputi; Pemahaman dan Makna
Tradisi Pembacaan Wirid Hizib Bahar, Analisa Tentang Tradisi
Pembacaan Wirid Hizib Bahar di Pondok Pesantren Irsyadul
‘Ibad,
Pemayung, Batang hari Jambi.
berupa dokumentasi dan lampiran yang berhubungan dengan
penelitian.
16
A. Sejarah Berdirinya, Lokasi pondok, dan Tujuan Serta Visi
Misi
Pondok Pesantren Irsyadul ‘Ibad
Berawal dari pemberian tanah wakaf seluas 39.208 M2 oleh
Bapak Tego dan Bapak Andrahman, sesuai dengan amanah beliau
maka didirikanlah sebuah pondok pesantren pada tanggal 02 Juni
2002
oleh Bapak Ky.H.M. Rouyani Jamil. yang berlokasi di Jalan
Jambi-
Muara Bulian Desa Simpang Kubu Kandang, Kecamatan Pemayung,
Kabupaten Batang Hari. Tanah yang terdiri dari sesap dan sedikit
payo
ini diserahkan oleh Bapak Tego dan Bapak Andrahman untuk
pendidikan agama berupa pendirian Pondok Pesantren.
Pemilihan nama IRSYADUL ‘IBAD oleh Ky.H. M. Rouyani
Jamil yang berarti penuntun hamba didasari oleh harapan yang
sangat
besar dari pimpinan Pondok Pesantren kepada para santri dan
masyarakat yang antusias terhadap pondok pesantren Irsyadul
‘Ibad
agar selalu menjadi hamba yang mendapat tuntunan dari Allah
SWT
dalam menapaki setiap kehidupan.28
Bapak Ky.H. M. Rouyani Jamil sebagai pimpinan bersama 50
orang
santri. Namun tuntutan masyarakat dan perubahan zaman yang
membutuhkan santri berkualitas akhirnya mengubah sistem
pendidikan
di pondok pesantren Irsyadul ‘Ibad menjadi sistem terpadu
yang
merupakan gabungan dari sistem pendidikan modern dan
salafiyah
pada tahun 2003
Pondok pesantren Irsyadul ‘Ibad saat ini memiliki jumlah
santri
sebanyak kurang lebih 450 santri putri dan 300 santri putra.
Pondok
Pesantren Irsyadul ‘Ibad berikhtiar untuk andil dalam
menyiapkan
28 Dokumentasi, 30 September 2020
17
moralitas. Ponpes ini menyelenggarakan pendidikan tingkat MTS
dan
Aliyah dengan mengintregasikan sistem pendidikan formal
melalui
kurikulum nasional dan kurikulum pesantren yang diterapkan
secara
integral baik di madrasah maupun di pesantren. Keduanya
dipadukan
dengan tetap mempertahankan adat lokal kepesantrenan.
Kepondokan
menyelenggarakan program kelas (Syifir) sampai kelas tujuh
Salafiah
dan penambahan program tahfidz atau wajib hafal juz 30 atau
yang
sering di sebut dengan juz a’mma bagi santri pondok pesantren
Irsyadul ‘Ibad. Sedangkan madrasah Aliyah menyelenggarakan
program IPA dan IPS.29
Pondok Pesantren Irsyadul ‘Ibad terletak di Jl. Jambi Muara
Bulian KM.41 RT 01 Desa Simpang..Kubu Kandang Kecamatan
Pemayung Kabupaten Batang hari Jambi30
3. Tujuan dan Visi Misi Pondok Pesantren Irsyadul ‘Ibad
a. Tujuan pondok pesantren Irsyadul ‘Ibad antara lain
1) Tujuan Umum pondok pesantren Irsyadul ‘Ibad
Ingin menghasilkan lulusan yang beriman dan bertaqwa
kepada Allah. Berbudi pekerti luhur berkepribadian mandiri,
tangguh,cerdas, kreatif, terampil, disiplin, beretos kerja,
profesional, bertanggung jawab, sehat jasmani rohani,
memiliki
semangat kebangsaan, cinta..tanah air, kesetiakawanan, sosial
kesadaran akan sejarah bangsa dan sikap menghargai
pahlawan, serta berorientasi pada masa depan. Begitu mulia
tujuan umum..pondok Pesantren Irsyadul ‘Ibad yang ingin
menjadikan sosok seorang menjadi mulia dan mampu
mengabdikan..dirinya kepada agama dan juga negara31
29 Wawancara Dengan Keamanan Pondok Pesantrn Irsyadul ‘Ibad
Muhammad Iqbal 27
Juni 2020 30 Observasi, 30 September 2020 31 Dokumentasi, 02
Oktober 2020
18
Secara khusus pondok pesantren Irsyadul ‘Ibad
bertujuan menghasilkan santri yang unggul dalam:
a) Keimanan yang bertaqwa kepada Allah
b) Memiliki disiplin dan kepribadian yang baik
c) Mampu berkiprah dalam masyarakat sesuai dengan
kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki.
d) Menciptakan nasionalisme dan solidaritas yang tinggi antar
sesama.
f) Memiliki kepribadian yang kokoh.
Dengan demikian kehadiran pondok ditengah
masyarakat pemayung dan sekitarnya cukup mewarnai
kehidupan masyarakat serta merupakan nilai dalam peningkatan
pengetahuan keagamaan.
ditetapkan pemerintah
pembelajaran secara secara aktif
secara protensi
pendidikan
pendidikan
dalam pengelolaan Madrasah
19
pembelajaran dengan tertib32
a) Pondok pesantren ‘Irsyadul ‘Ibad memiliki Visi “
Mewujudkan generasi bangsa, yang beragama, beriman
dan bertaqwa, mengamalkan ajaran-ajaran agama secara
menyeluruh. Serta merealisasikan pancasila dalam
kehidupan sehari-hari”
yang dapat menguasai disiplin ilmu keislaman serta berakhlak
mulia dan peduli terhadap sesama.
c) Memantapkan iman dan taqwa serta mengembangkan ilmu
pengetahuan keislaman untuk mencapai kebahagiaan hidup di
dunia dan akhirat berdasarkan al-Quran dan as-Sunnah.33
2). Misi Pondok Pesantren Irsyadul ‘Ibad:
a) Dengan sarana dan dana yang memadai (Asrama dan tempat
ibadah serta ruang belajar yang cukup) memfasilitasi dan
mendukung seluruh santri dan masyarakat
b) Mempersiapkan lulusan santri dan santriwati yang beriman
dan bertaqwa, berprestasi serta berakhlaqul karimah.
c) Mendidik santri agar menjadi manusia yang berguna,
mengamalkan seluruh ajaran
kemajuan dan perubahansosial sehingga tercipta negara
indonesia sebagai baldatun thoyyibatun warobbun ghofur.
e) Mendidik santri agar menjadi manusia berguna,
mengamalkan seluruh ajaran agama, dan berbudi pekerti
mulia, serta peka terhadap perubahan zaman.
32 Ibid,, 33 Ibid,,
Irsyadul ‘Ibad
1. Tata Tertib Pondok Pesantren Irsyadul ‘Ibad
Tata tertib yang berlaku di pondok adalah suatu tata tertib
yang
dirancang berdasarkan musyawarah antara penasehat pondok,
pengurus, ustadz dan orang tua santri , tata tertib dirancang
sedemikian
rupa dengan..komitmen bahwa tata tertib yang disusun tidak
boleh
bertentangan dengan nilai-nilai Islam, mempunyai unsur
pendidikan
dan bermanfaat terutama bagi santri sendiri. Tata tertib dan
peraturan
yang mengikat kepada semua santri, yaitu
1. Santri senantiasa berbudi luhur dan ta’dzim kepada guru
dan
orangtua baik di pesantren maupun diluar pesantren
2. Santri wajib mengikuti kegiatan belajar baik formal maupun
non
formal, yang meliputi :
Irsyadul ‘Ibad
• Pengajian al-Qur’an
3. Santri dilarang bertempat tinggal di dua tempat.
4. Santri wajib memakai pakaian yang sopan dan rapi sesuai
aturan
agama islam
21
MP4/3,dan lain-lain.
7. Semua santri dilarang keluar kecuali hari Jum'at dan Selasa
serta
sudah mendapat izin dari pengasuh atau pengurus.
8. Santri dilarang menonton pertunjukan (Kecuali yang
diselenggarakan oleh pondok).
pesantren (kecuali ada izin tertulis dari pengasuh).
10. Santri dilarang merusak atau mengambil hak milik orang lain
baik
didalam maupun diluar pondok pesantren tanpa seizin
pemiliknya.
11. Santri dilarang melakukan pengancaman, perkelahian atau
penganiayaan dengan menggunakan alat-alat tajam atau tidak,
baik
didalam maupun diluar pondok pesantren.
12. Santri dilarang mencemarkan nama baik Pondok Pesantren.
13. Santri putra dilarang memasuki wilayah komplek atau kamar
putri
dan sebaliknya tanpa seizin pengurus.
14. Santri dilarang merusak atau mengotori fasilitas yang ada
di
pondok.
gambar atau foto-foto terlarang.
dan pengurus.
diketahui oleh pengasuh, jika akan kembali kekampung
halamannya, dan sekembalinya dari rumah diwajibkan melapor
kepada petugas keamanan.
oleh pengasuh, pembina dan pengurus34
Dengan adanya berbagai tata cara atau peraturan yang berlaku
di dalam pondok pesantren tersebut, menuntut para..santri putri
agar
memiliki akhlak yang mulia, dapat hidup teratur, bersih,
disiplin,
punya rasa tanggung jawab, suka kebersamaan dan menjauhkan
dari
sifat individualisme. Kesemuanya itu adalah merupakan salah
satu
usaha mendidik, membimbing, merealisasikan apa yang telah di
peroleh santri putri Pondok Pesantren dalam kehidupan
sehari-hari,
khususnya dalam..membentuk akhlakul karimah
Seiring dengan kebutuhan masyarakat dan perkembangan
zaman, Pondok Pesantren Irsyadul ‘Ibad berbenah diri sehingga
akhirnya lahirlah sistem lembaga modern yang mengembangkan
sistem pendidikan umum dan agama serta keterampilan yang ada
di
lingkungan masyarakat, dengan tidak mengurangi sistem yang
ada
pada Pondok Pesantren Irsyadul ‘Ibad baik ULA, MTS dan MA
Irsyadul ‘Ibad dengan tujuan untuk mencetak santri yang
berpotensi
dalam segala bidang, beriman, berakhlakul karimah, unggul
dalam
berprestasi, dan maju dalam tekhnologi serta memahami dan
melaksanakan nilai-nilai sosial berbangsa dan bernegara.35
1. Pendidikan Formal
Irsyadul Ibad memberikan pendidikan formalitas berupa MTs
(Madrasah Tsanawiyah) dan MA (Madrasah Aliyah) Swasta
Irsyadul ‘Ibad.
sedang dilaksanakan yaitu sistem pendidikan nonformal dan
34 Dokumentasi, 02,Oktober,2020 35 Observasi 30 September
2020.
23
Pesantren Irsyadul ‘Ibad melalui pelatihan dasar keahlian :
a. Praktek pertanian, Seperti menanam sayur mayur, sawit dan
buah-buahan.
pengembangan sapi.
Pondok Pesantren Irsyadul ‘Ibad sedang berupaya melalui
kegiatan
Usaha Ekonomi Produktif (UEP) yaitu :
a. Pertanian
b. Perikanan
c. Peternakan
minum isi ulang36
Secara kronologis kegiatan atau aktivitas santri Pondok
Pesantren Irsyadul ‘Ibad selama 24 jam dapat di lihat pada
tabel
berikut ini:
Tabel I
NO JAM JENIS KEGIATAN KET
1
7.30-
12.00
Bandongan
2
12.30-
13.30
Ishoma..
Di Kelas
36 Ibid,, 37 Wawancara Dengan Keamanan Pondok Pesantren Irsyadul
‘Ibad Bapak Muhammad
Asa’ri, 30 September 2020
24
4
16.00 –
16.30
Sholat..Ashar
Irsyadul ‘Ibad
pemimpin beserta staf, ustadz (guru ), karyawan dan siswa (santri),
serta
aturan-aturan tertentu dan kewajiban yang ditentukan oleh
struktur
organisasi yang berlaku. Struktur..organisasi yang sangat berperan
disetiap
lembaga pendidikan maupun lembaga non pendidikan.-
Maka menjalankan tugas kepala sekolah harus berada dibidang
pendidikan dasar guru, yang dalam organisasi tersebut
di..dalamnya
25
amanahkan haruslah memiliki kompetensi yang sesuai dengan bidangnya
,
serta memiliki..loyalitas yang tinggi terhadap organisasi atau
lembaga
pendidikan tersebut, agar dapat melaksanakan tugasnya dengan
penuh
tanggung jawab38
Untuk kelancaran dalam menjalankan pondok pesantren, maka
pengasuh beserta jajarannya membentuk kepengurusan pondok
pesantren pembentukan susunan..pengurus ini ditetapkan
berdasarkan
hasil rapat pengasuh, ketua yayasan dan majlis guru.
Tugas dari masing-masing bagian tersebut di atas..mengenai
masalah yang sesuai dengan dibidangnya masing-masing.
Pengasuh
pondok pesantren bertanggung jawab secara keseluruhan
terhadap
terselenggaranya pendidikan di pondok pesantren..bersama guru
yang
lainnya, memperhatikan kesejahteraan guru dan memberikan
pengawasan terhadap santri, demi tercapainya harapan mereka
semua.Pengurus pondok pesantren Irsyadul ‘Ibad Pemayun,
Batang
hari Jambi diantaranya :
Jabatan Pengurus
26
Khabib Al-Mubarok, S.Pd.I
Raden Roro Fatimah
Guru dan siswa (santri) subjek dan objek dalam proses
pembelajaran, dimana..keduanya terjadi timbal balik agar
proses
pembelajaran terlaksana sesuai dengan apa yang di harapkan
dan
apabila salah satu diantaranya tidak ada maka kegiatan belajar
dan
mengajar tidak akan terjadi.
di desa pemayung kabupaten batang hari tentang tenaga
pengajar
berjumlah beberapa orang ustadz dan ustadzah..yang mengajar
di
pondok pesantren ini. Untuk lebih..jelasnya dapat dilihat pada
tabel
di bawah ini :
NO Tingkatan Jumlah
1 Wustho/Mts 27
2 Ulya/Ma 19
3 Salafiyah 28
adalah santri. Berikut mengenai daftar jumlah santri pondok
pesantren Irsyadul ‘Ibad:
NO Tingkatan L P Jumlah
1 Tpa 9 9 18
2 Wustho/Mts 172 165 337
40 Dokumentasi 02 Oktober 2020 41 Ibid,,
28
4 Hanya Ngaji/ Naji
Sejak berdirinya Pondok Pesantren Irsyadul ‘Ibad sampai
sekarang, memiliki sarana dan prasarana sebagai berikut:
Table V
42 Observasi 30 September 2020
NO Bangunan Jumlah
_
pengembangan masyarakat.Peran serta dan kontribusi Pesantren
dalam
bidang ini tidak diragukan lagi..Sekedar menunjuk bukti, banyak
para
alumni Pesantren-yang menjadi tokoh masyarakat, pejabat
pemerintah
7 Kantin 1
_
_
2
2
_
5
pengembangan dan pendaya gunaan masyarakat43
Dalam hal ini Program Pengembangan Masyarakat oleh
Pondok Pesantren Irsyadul ‘Ibad meliputi :
a. Program Pengembangan Santri
dengan dunia pendidikan yang lebih tinggi jenjangnya dan
lembaga pendidikan lainnya.
membidangi pendidikan dan Pondok Pesantren lainnya.
Dengan kerjasama ini para asatidz-memperoleh kesempatan
mengikuti pelatihan-pelatihan. Para Asatidz juga didorong dan
diberi kesempatan mengikuti seminar di berbagai bidang yang
diselenggarakan beberapa pihak terkait.
agar mampu memahami..dan mendalami kitab-kitab klasik
(salaf) dan modern ('ashriyyah) serta mengaktualisasikannya
dalam..kehidupan sehari-hari. Progam ini direalisasikan
dengan
mengadakan aktifitas kajian kitab-kitab salaf, aktifitas
Mudzakarah, Muhafazhah dan kegiatan lain yang dinilai
mampu merealisasikan dan menyukseskan program prioritas.
4) Peningkatan pengetahuan santri di bidang Iptek. Sehubungan
dengan itu Pondok Pesantren Irsyadul ‘Ibad mendirikan
Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah dengan target
santri mampu menguasai berbagai disiplin ilmu, baik ilmu
keislaman dan Iptek sebagai bekal mereka saat terjun ke dalam
masyarakat.
Pondok Pesantren Irsyadul „Ibad memberikan pelatihan
khusus dan kesempatan magang di beberapa tempat yang telah
ditentukan dan disesuaikan dengan kepentingan pengembangan
Pondok Pesantren Irsyadul ‘Ibad. Beberapa Asatidz dan santri
dikirim untuk mengkuti beberapa pelatihan yang diadakan oleh
Instansi-instansi pemerintah seperti dinas kesehatan, dinas
pertanian, dinas peternakan dan perikanan, pemberdayaan
SDM ini juga diwujudkan dengan menyelenggarakan pengajian
mingguan dan bulanan untuk masyarakat sekitar yang langsung
diasuh oleh Ky.H Muhammad Rouyani Jamil sebagai Pimpinan
Pondok Pesantren Irsyadul ‘Ibad. Hal ini merupakan bentuk
kepedulian Pondok Pesantren Irsyadul ‘Ibad kepada
masyarakat sekitar lokasi Pesantren.Dengan begitu Pesantren
berfungsi sebagai fasilitator dan instrumen44
2) Sebagai Agen Perubahan (agent of social change)
Sebagai agen perubahan sosial, Pondok Pesantren
Irsyadul ‘Ibad dituntut untuk memproduksi manusia yang
berakhlaqul karimah, beriman dan bertaqwa serta mampu
menjadi embun penyejuk di atas kondisi dekadensi moral.
3) Sebagai Pusat Unggulan
hanya sekedar menjadi lembaga keagamaan dan pendidikan
saja, tetapi juga sebagai lembaga pengembangan masyarakat.
Dengan multifungsi seperti ini Pondok Pesantren Irsyadul
‘Ibad
akan menjadi pusat unggulan, baik dalam hal pendidikan
keislaman maupun pengembangan masyarakat.
‘Ibad yang berkaitan langsung dengan masyarakat, di
antaranya:
pendidikan bagi anak-anak yang kurang mampu.
b) Pembinaan dan bimbingan Rohani bagi masyarakat dan
pengurus pondok pesantren dalam program pengajian rutin
2x seminggu.
bersama-sama membangun dan mengembangkan Pondok
Pesantren Irsyadul ‘Ibad45
2) Jangka Panjang
‘Ibad yaitu
Simpang Kubu Kandang Kecamatan Pemayung Kabupaten
BatangHari yang akan dibangun secara bertahap.
b) Membangun fasilitas Pondok Pesantren secara lengkap dan
terpadu.
pesantren dengan pondok pesantren dari pulau Jawa dalam
mengembangkan sistem pendidikan Islam terpadu yang
mempunyai visi dan misi yang sama.
d) Membangun kerjasama lokal dengan warga muslim di
propinsi lain demi tegaknya syiar Islam di muka bumi.
e) Mengembangkan kawasan wisata rohani dengan kegiatan
kerohanian bagi masyarakat muslim di Propinsi Jambi.
f) Mendidik santriwan dan santriwati yang mandiri dan
berdedikasi dan berguna bagi Agama, Nusa dan Bangsa
45 Ibid,,
b) Pembangunan beberapa Gedung...Sekolah, laboratorium,
perpustakaan dan Gedung Asrama.
c) Pembangunan portal keamanan
formal bagi santriwan/i mulai Jam 7.30 -21.30 WIB di
setiap harinya kecuali hari libur.
e) Pengajian rutin mingguan dan bulanan bagi masyarakat dan
pengurus Pondok Pesantren, setiap malam Rabu dalam
seminggu dan setiap Kamis Kliwon dalam sebulan.
f) Perekrutan sebagian santri dari golongan..anak yatim /
piatu
dan fakir miskin sesuai kapasitas, tempat, dan kemampuan
yang ada melalui Panti Asuh Irsyadul ‘Ibad.
g) Membuka Taman Pendidikan dan Baca Tulis Al-Qur'an,
bagi anak-anak masyarakat sekitar..Pondok Pesantren, yang
saat ini berjumlah 18 anak, dengan tenaga pengajar
sebanyak 6 orang46
TRADISI PEMBACAAN WIRID HIZIB BAHAR
A. Definisi Wirid Secara Umum
Wirid adalah kata yang biasa diucapkan dan telah menyatu
dalam
bahasa suatu masyarakat khususnya kalangan santri di pondok
pesantren.
Asal katanya "warada" artinya hadir, datang, sampai. Kemudian
secara
terminologi menjadi istilah untuk berzikir dan berdoa sesuai
dengan
"aurad" (jamak dari kata wirid) yg datang dari Nabi SAW, para
sahabat,
maupun para ulama47
Sumber hukum wirid banyak tercantum di dalam Al-Qur’an salah
satunya, yaitu: Surat An-Nisa’ ayat 103, yang berbunyi
→
→
“Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat(mu), ingatlah Allah
di
waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring. kemudian
apabila
kamu telah merasa aman, Maka dirikanlah shalat itu
(sebagaimana
biasa). Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan
waktunya
atas orang-orang yang beriman.(103)48
dimulai dari hal yang paling kecil dan sederhana. Misalkan
dengan
meluangkan setelah shalat fardhu membaca istighfar sebagaimana
yang
diajarkan oleh Rasullah SAW. Tsauban bercerita, ”Jika
Rasullah
Shallahu’alaihiwasallam selesai shalat beliau beristighfar tiga
kali. Al-
47 Https://Rengganes-Suarahati.Blogspot.Com, 19 September 2020 Jam
13:27 48 Departemen Agama Ri, AL-Qur’an dan terjemahnya, ( Bogor:
Pt. Sygma Examedia
ArkanLeema 2007),4
Walid (salah satu perawi hadits) bertanya kepada AlAuza’I,
bagaimanakah
redaksi istighfar beliau? ”Astaghfirullah, Astaghfirullah, jawab
Al-Auza’i:
“Tidak akan meremehkan wirid, kecuali orang yang bodoh. Yang
paling
baik yang diperhatikan oleh manusia adalah yang tidak pernah
musnah.
Wirid yang menjadi perintah Allah kepadamu, seta karunia yang
kalian
terima, adalah merupakan hajatmu sendiri kepada Allah Swt.
dimanakah
letaknya perbedaan antara perintah Allah kepadamu dengan
pengharapan
kalian kepada-Nya.49
atau susunan yang terdapat di suatu hizib maka untuk
selanjutnya
pengertian hizib adalah kumpulan wirid ( yang berasal dari
Al-Qur’an
atau hadis Nabi) yang digunakan untuk memohon pertolongan
kepada
Allah dalam menghadapi persoalan lahir maupun batin, baik
urusan
dunia ataupun akhirat.
Salah satu bacaan hizib yang masyhur dan banyak dibaca oleh
para ulama, santri dan para pengamal tarekat (khususnya
tarekat
Syadziliyah) adalah Hizib Bahar. Bahar memiliki arti laut.
Kumpulan
dzikir ini dinamakan “Hizib Bahar” karena konon sebelum
disebarkan
secara luas, hizib ini dibiarkan menggenang di laut, dan juga
dikarenakan di dalam hizib ini disebutkan kata “Bahar”. Hal ini
seperti
di jelaskan dalam kitab al-Kunuzan-Nuraniyah50
Wirid ini merupakan serangkaian ayat ayat al-Quran dan asma
Allah serta kalimat thoyyibah yang mempunyai karomah yang
tinggi,
jika diamalkan secara istiqomah Allah..akan memberi petunjuk
dari
jalanNya, dengan barokah membaca wirid Hizib Bahar secara
49 Astuti, Fousiah Dwi. Jurnal Penelitian : Konsep Wirid Qur’ani
(Studi Atas Kitab Al-
Ma’surat Karya Hasan Al-Bana). Yogyakarta, 2013. 67 50
https://islam.nu.or.id/post/read/118422/hizib-bahar--penyusun--faedah--dan-cara-
mengamalkannya 22Oktober 2020 Jam 14:00
kehidupannya.51
susah memahami pelajaran, mengahafal dan sebagainya, maka
wirid
ini sangat besar..manfaatnya untuk para santri pada umumnya
serta
dijadikan..ajimah dengan mengamalkannya agar perkara bisa
dengan
mudah terlaksana. Selain itu wirid ini sangat cocok bagi para
santri
yang selalu memilki perasaan gelisah serta pikiran..terasa
sempit
bahkan buntu. Dengan mengamalkan wirid ini serta maunah dari
Allah
SWT..InsyaAllah hati akan menjadi lapang, pikiran tenang dan
tentram
sehingga santri dapat fokus dalam menuntut ilmu52
Wirid Hizib Bahar ini terdapat didalam buku wirid al-aurad
ma’had daruttauhid, di dalam wirid ini terdapat surah dan ayat-ayat
al-
Qur’an, diantaranya:
→
→
dengan goncangan yang sangat. (11.) Dan (ingatlah) ketika
orang-
orang munafik dan orang-orang yang berpenyakit dalam hatinya
berkata :"Allah dan Rasul-Nya tidak menjanjikan kepada Kami
melainkan tipu daya".(12).53
51 Ungkap Dari Ustadz Rouhuddin Abdul Majid Selaku Ustadz Sekaligus
Pimpinan
Pondok Pesantrn Irsyadul ‘Ibad 30 September 2020 52 Ungkap dari
ustadz habib al-mubarok selaku ustadz pondok pesantren irsyadul ‘
Ibad
Ibid 30 september 2020 53 Ibid, 33
37
kaum..muslim terkepung oleh mereka..dalam
keadaan-yang..sangat
terjepit dan sangat gawat. Dan Rasulullah Saw ada di antara
mereka; mereka mendapat ujian dan cobaan yang berat, dan
mereka diguncangkan oleh guncangan yang sangat kuat. Maka
pada saat itulah tampak kemunafikan dan berkatalah
orang-orang
yang di dalam hatinya terdapat penyakit..nifak mengungkapkan
apa yang terkandung di dalam diri mereka, seperti yang
disebutkan
oleh Allah Swt. dalam firman-Nya:
→
→
yang berpenyakit dalam hatinya berkata :"Allah dan Rasul-Nya
tidak menjanjikan kepada Kami melainkan tipu daya".(QS Al-
Ahzab:12)54
keasliannya; dan orang-orang yang di..dalam hatinya masih
terdapat..keraguan atau iman yang..lemah, mereka meragukan
karena rasa waswas..yang ada dalam hatinya dan imannya yang
masih lemah dalam menghadapi keadaan yang sangat sempit dan
gawat tersebut.55
Surah ini dinamakan al-Ahzab yang berarti “golongan yang
bersekutu” karena dalam surah ini terdapat beberapa ayat yang
menceritakan tentang perang al-Ahzab. Ulama menyepakati bahwa
surah..al-Ahzab..tergolong ke dalam surah Madaniyyah. Surah
ini
turun pada akhir tahun lima Hijrah, yaitu terjadinya Gazwat
atau
54 Ibid, 33 55 Ibid, 71
38
itu atas usul sahabat Nabi saw., Salman al-Farisi, Nabi saw.
Bersama para sahabat beliau menggali..parit (khandaq) pada
arah
utara kota Madinah, tempat yang ketika itu diduga keras akan
menjadi arah serangan kaum musyrikin. Peristiwa ini..terjadi
pada
bulan Syawal tahun lima Hijrah56
b. Surat Maryam ayat 1
Pada awal surah maryam tersebut Semuanya adalah huruf
huruf hijaiyah. yang sebagai telah banyak uraikan. sepintas
lalu
dapat dikatakan tidak ada arti yang terkandung di dalam huruf
huruf. Sehingga banyak ahli tafsir mengatakan saja "Allahu
a‘lamu
bimuradihi" , Allahlah yang lebih tahu apa maksudnya dan ada
pula yang menafsirkannya, golongan yang menafsirkannya ada
yang memandangnya sebagai nama surat, dan ada pula yang
berpendapat bahwa huruf-huruf abjad itu gunanya untuk menarik
perhatian para pendengar supaya memperhatikan..al-Qur’an itu,
dan untuk mengisyaratkan bahwa al-Qur’an itu diturunkan dari
Allah dalam bahasa Arab yang tersusun dari huruf-huruf abjad.
kalau mereka tidak percaya bahwa al-Qur’an diturunkan dari
Allah
dan hanya buatan Muhammad SAW, semata-mata, maka cobalah
mereka buat semacam al-Qur’an itu.58
Surat Maryam merupakan surah yang ke-19 dalam al-
Qur'an. Surah ini terdiri atas 98 ayat dan termasuk golongan
surah-
surah Makkiyah..karena hampir seluruh ayatnya diturunkan
sebelum Nabi..Muhammad SAW hijrah ke Madinah, Surah ini
dinamai Surah Maryam karena surat ini mengandung
56 Naili Fauziah Lutfiani “Hak-Hak Perempuan Dalam Surat Al-Ahzab”
Jurnal eL-
Tarbawi Volume X, No.2, 2017 hlm 70 57 Ibid, 19 58 Lihat
Ensiklopedia ‘’al-Quran surah maryam” artikel Wiki Media 5 Oktober
2020 jm
06.42.
39
kisah Maryam, ibu dari Nabi Isa AS. Surah ini menceritakan
kelahiran yang ajaib, di mana Ia melahirkan Isa AS sedang ia
sebelumnya belum pernah digauli oleh seorang laki-laki.
Kelahiran
Isa AS tanpa ayah, merupakan..suatu bukti kekuasaan..Allah
SWT.59
→
jalan, Maka betapakah mereka dapat melihat(nya). (66) Dan
Jikalau Kami menghendaki pastilah Kami ubah mereka di tempat
mereka berada; Maka mereka tidak sanggup berjalan lagi dan
tidak (pula) sanggup kembali.(67)60
orang kafir..untuk menghilangkan penglihatan..dan merubah
wujud
fisik..mereka Maksudnyamenurut Tafsir Hamami : “Karena mata
bathin mereka sudah..buta..melihat kebenaran Tauhid, jika
Allah
kehendaki, Dia dapat membutakan pula mata dzhohir mereka”61
Surat Yasin termasuk golongan Surat Makkiyyah yaitu
surat yang turun di Mekkah saat Nabi Muhammad saw belum
berhijrah ke Madinah..Diturunkan sesudah..surat Al-Jin, terdiri
atas
83 ayat. Ditempatkan dalam Mushaf pada Juz ke-22 untuk ayat
1-
59 Ibid,, 60 Ibid, 36 61 Fatikah Rahmah Dewi “ Tafsir Surah Yasin”
Skripsi Fakultas Ushuluddin dan Studi
Agama dan Pemikiran Islam,(Cirebon 2014)
40
21 dan.. juz 23 mulai ayat 22-83, dengan nomor..surat adalah
36
sesudah surat Faathir62
→
Sesungguhnya kamu salah seorang dari rasul-rasul,(3). (yang
berada) diatas jalan yang lurus,(4.) (sebagai wahyu) yang
diturunkan oleh yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang,(5).
Agar kamu memberi peringatan kepada kaum yang bapak-bapak
mereka belum pernah diberi peringatan, karena itu mereka
lalai.(6). Sesungguhnya telah pasti Berlaku Perkataan
(ketentuan
Allah) terhadap kebanyakan mereka, kerena mereka tidak
beriman.(7). Sesungguhnya Kami telah memasang belenggu
dileher mereka, lalu tangan mereka (diangkat) ke dagu, Maka
karena itu mereka tertengadah.(8). Dan Kami adakan di hadapan
mereka dinding dan di belakang mereka dinding (pula), dan
Kami
tutup (mata) mereka sehingga mereka tidak dapat
melihat.(9).63
62 Ibid,,67 63 Ibid,36
Suyuti diriwayatkan oleh Abu Nu’aim dalam kitab ad-Dalaa’il
yang bersumber dari Ibnu Abbas yang berkata, “Dahulu,
Rasulullah pernah membaca..surah as-sajdah dengan suara
keras.
Hal itu membuat orang-orang kafir Quraisy marah sehingga
mereka bermaksud..mencelakakan beliau. Akan tetapi, tiba-tiba
tangan-tangan mereka..menjadi terbelenggu kaku di leher
(tidak
dapat digerakkan) dan pandangan..mereka menjadi gelap
sehingga
tidak dapat melihat. Mereka lantas berbondong-bondong
mendatangi..Nabi saw. dan berkata, “Wahai Muhammad, kami
memohon kepadamu dengan nama Allah dan hubungan
kekerabatan diantara kita (agar engkau menolong...kami
mengembalikan keadaan kami).”64
seperti semual. Setelah itu, turunlah ayat, “Yaasin. Demi Al
Quran
yang menuh..hikmah,” hingga ayat 10, “Dan sama saja bagi
mereka, apakah engkau memberi peringatan kepada mereka atau
engkau tidak memberi peringatan..kepada mereka, mereka tidak
akan beriman juga.” Ibnu Abbas berkata, “Sayangnya, tidak
seorang pun di antara orang-orang..tadi yang lantas beriman
kepada Rasulullah.”65
Makkiyah umumnya, yaitu berbicara tentang tauhid uluhiyah,
tauhid rububiyah..dan akibat orang-orang yang mendustakannya.
Problematika yang menjadi pokok utama dalam surah ini adalah
masalah..kebangkitan dan hari kiamat, surat yasin juga
dikatakan
sebagai hatinya Al-Qur’an, sebagaimana hadis
yang..diriwayatkan
64 Ibid, 8 65 Ibid,,8
42
Muhammad SAW, bersabda
surah Yasin. Siapa yang membaca surah Yasin, maka Allah akan
mencatat baginya seperti membaca Al-Qur’an sepuluh kali.”(HR.
Tirmidzi, no.2887)66
1. barang siapa saja yang..lapar lalu membaca surat ini, maka
Allah akan..memberikan rasa kenyang kepadanya.
2. barang siapa yang dalam..keadaan takut lalu membaca surat
ini,
maka Allah akan menghilangkan kesedihan dan ketakukannya
3. barang siapa yang fakir lalu..membaca surat ini, maka
Allah
akan melunasi hutang-hutangnya.
maka Allah akan memenuhi hajatnya.
5. barang siapa yang membaca surat ini pada pagi hari, maka
ia
akan berada..dalam lindungan Allah sampai sore hari.
6. apabila suatu negara dibacakan surah ini,
maka..diangkatlah
bencana, kekeringan, kekurangan, penyakit tho’un (wabah),
serta penyakit dari..negara tersebut dengan segala kemuliaan
surah tersebut.
keluarganya akan..berada dalam lindungan Allah sampai pada
pagi harinya.
bermaksiat, maka siksaan bagi mayit tersebut akan diringankan
66 Ibid,,9
9. apabila mayit tersebut bukan dari seorang yang ahli
maksiat,
maka kebahagiaan dan..ketenangan mereka didalam kubur akan
bertambah. Karena sesungguhnya kubur itu bisa menjadi taman
dari beberapa taman..di surga, atau bahkan sebuah lubang dari
beberapa lubang neraka.
→
dan Sesungguhnya telah merugilah orang yang melakukan
kezaliman.(111)67
wajah saat itu tunduk, merasa..hina dan berserah diri kepada
Tuhannya Yang Mahahidup dan Yang tidak mati lagi terus-
menerus mengurus makhluk-Nya dan tidak tidur; sedangkan Dia
terus mengurus segala..sesuatu, mengaturnya, dan
memeliharanya.
Dia adalah Zat Yang Maha Sempurna, segala sesuatu berhajat
kepada-Nya karena..tidak dapat bertahan kecuali dengan
pertolongan-Nya.68
zaliman. (Thaha: 111)69
kepada pemiliknya..masing-masing, sehingga kambing yang tidak
67 Ibid, 20 68
http://belajartafsiralquran.blogspot.com/2016/06/20-surah-thaha-ayat-1-135.html
1
di dunia..pernah menanduknya)
" ".
{ : }
Janganlah kalian berbuat zalim, karena sesungguhnya
perbuatan zalim itu merupakan..kegelapan kelak di hari
kiamat.
Kekecewaan yang sesungguhnya ialah bagi orang yang menghadap
kepada Allah, sedangkan ia dalam..keadaan musyrik kepada-Nya.
Karena sesungguhnya Allah Swt. telah berfirman, "Sesungguhnya
perbuatan syirik itu benar-benar..perbuatan zalim (dosa) yang
besar.”70
Surah ini terdiri atas 135 ayat dan termasuk golongan
surah Makkiyah. Surah ini dinamai Ta Ha, diambil
ayat..pertama
surah ini. Sebagaimana juga yang lazim terdapat pada
surah-surah
yang memakai huruf-huruf..abjad pada permulaannya, di mana
huruf tersebut seakanakan merupakan pemberitahuan Allah
kepada
orang-orang yang..membacanya, bahwa sesudah huruf itu akan
dikemukakan hal-hal yang sangat penting diketahui, maka
demikian pula halnya..dengan ayat-ayat yang terdapat sesudah
huruf Ta Ha dalam surah ini. Allah menerangkan bahwa Al-Quran
merupakan peringatan bagi..manusia, wahyu dari Allah,
Pencipta
semesta alam. Kemudian Allah menerangkan kisah
beberapa..nabi;
akibat-akibat yang telah ada..akan dialami oleh orang-orang
yang
percaya kepada Allah dan orang-orang yang mengingkari-Nya,
baik di dunia..maupun di akhirat.71
f. An-Naml ayat 1
71 Lihat Ensiklopedia ‘’al-Quran surah Thoha Mukaddimah Al Qur'an
versi
terjemahan Departemen Agama Republik Indonesia” artikel Wiki
source
45
huruf hijaiyah. yang. sepintas lalu dapat..dikatakan tidak ada
arti
yang terkandung di dalam huruf huruf . Sehingga banyak ahli
tafsir
mengatakan saja "Allahu a‘lamu bimuradihi" Allahlah
yang..lebih
tahu apa maksudnya,
Huruf-huruf abjad yang terletak pada permulaan sebagian
dari surat-surat Al Quran seperti: Alif laam miim, Alif laam
raa,
Alif laam miim shaad dan sebagainya. Diantara..Ahli-ahli
tafsir
ada yang menyerahkan pengertiannya kepada Allah karena
dipandang Termasuk ayat-ayat..mutasyaabihaat, dan ada pula
yang
menafsirkannya. golongan yang menafsirkannya ada yang
memandangnya sebagai nama surat, dan ada pula yang
berpendapat bahwa..huruf-huruf abjad itu gunanya untuk
menarik
perhatian Para..Pendengar supaya memperhatikan Al Quran itu,
dan untuk mengisyaratkan bahwa Al Quran itu diturunkan dari
Allah dalam bahasa Arab..yang tersusun dari huruf-huruf
abjad.
kalau mereka tidak percaya bahwa Al Quran diturunkan dari
Allah
dan hanya buatan Muhammad s.a.w. semata-mata, Maka cobalah
mereka buat semacam Al Quran itu.
Surah An-Naml merupakan surah yang ke-27 dalam al-
Qur'an. Surah ini terdiri atas 93 ayat, termasuk..golongan
surah-
surah..Makkiyah..dan…diturunkan..sesudah Surah Asy-Syu’ara.
Dinamai dengan An-Naml yang berarti semut, karena pada..ayat
18 dan 19 terdapat perkataan An-Naml..(semut), di mana raja
semut mengatakan kepada anak buahnya agar masuk sarangnya
masing-masing, supaya..jangan terlindas oleh Nabi Sulaiman
dan
tentaranya yang akan melewati tempat itu.73
72 Ibid, 27 73 Ibid,,,
46
Ayat pertama dan kedua surat Asy-Syura merupakan ayat
mutasyabihat, "Allahu a‘lamu bimuradihi" Allahlah yang lebih
tahu apa maksudnya, surah ini merupakan surah yang ke-42
dalam al-Qur'an. Surah ini tergolong surah makkiyah, terdiri
atas
53 ayat. Dinamakan Asy-Syura..yang berarti Musyawarah diambil
dari kata Syuura yang terdapat pada ayat 38 pada surah ini.
Dalam
ayat tersebut diletakkan salah satu dari..dasar-dasar
pemerintahan
Islam ialah musyawarah. Surah ini kadang kala disebut
juga..Ha
Mim 'Ain Sin Qaf..karena surah ini dimulai dengan huruf-huruf
hijaiyah..itu.75
masing-masing (20)76
salah satu bentuk kekuasaan-Nya dari sekian banyak
tanda-tanda
kekuasaan-Nya yang ada dalam..surat ar-Rahman. Pada ayat
sebelumnya, disebutkan tanda kekuasaan Allah yaitu berupa
pemeliharaan dan pengendalian-Nya menyangkut matahari.
Kemudian di dalam ayat ini..diuraikan tanda kekuasaan-Nya
berupa lautan. Allah mengalirkan dua buah lautan, dimana
terdapat
penghalang (barzakh) di antara..keduanya sehingga
masing-masing
tidak saling melampaui satu sama lain77
74Ibid, 24 75 Lihat Ensiklopedia ‘’al-Quran surah An-Naml Al Qur'an
versi terjemahan Departemen
Agama Republik Indonesia” artikel Wiki source 76 Ibid, 55 77
Shihab, Tafsir al-Mishbah. (Jakarta: Lentera Hati, 2002), Vol. 11,
33.
47
Surah ini tergolong surat makkiyah, terdiri atas 78 ayat.
Dinamakan Ar-Rahmaan yang berarti Yang Maha Pemurah berasal
dari kata Ar-Rahman..yang terdapat pada ayat pertama surah
ini. Ar-Rahman..adalah salah satu dari nama-nama Allah.
Sebagian
besar dari surah ini..menerangkan kepemurahan Allah swt.
kepada
hamba-hamba-Nya, yaitu dengan memberikan nikmat-nikmat yang
tidak terhingga baik di dunia maupun di akhirat nanti. Ciri
khas
surah ini adalah kalimat..berulang 31 kali Fa-biayyi alaa'i
Rabbi
kum tukadzdzi ban (Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang
kamu dustakan?) yang terletak di akhir setiap..ayat yang
menjelaskan karunia Allah yang diberikan untuk manusia.78
i. Surat Al-Mu’min ayat 1
yang menyebutnya sebagai surah Ha Mim Al-Mu'min dengan
diawali huruf..Ha Mim. Hal ini digunakan untuk membedakannya
dengan surah lain yang dimulai dengan ayat Mutasyabihat..Ha
Mim. Selain itu, kata Al-Mu'min yang berarti "Laki-Laki Yang
Beriman"
Qur'an. Surah ini terdiri atas 85 ayat, termasuk
golongan..surah-
surah Makkiyah. Surah ini diturunkan..setelah surah Az-Zumar
dan
memiliki 3 nama yaitu Al-Mu'min, Ghafir..dan At-Tawl
Nama Ghafir diambil dari ayat ke-3 surah ini yang di
dalamnya terdapat..kata Ghafir. Kata Ghafir juga merupakan
salah
satu nama Allah yang artinya "Mengampuni". Sedangkan nama At-
Tawl juga diambil dari ayat ke-3 dari kata..Zit Tawl yang
terdapat
78 Ibid,, 79 Ibid,, 40
48
Tidak Putus.80
“Haa Miim(1)81
menyerahkan pengertiannya kepada Allah karena dipandang
Termasuk ayat-ayat mutasyabihat, surah ini merupakan surah
ke-
41 dalam al-Qur'an. Surah ini terdiri atas 54 ayat dan
termasuk
golongan surah-surah..Makkiyah. Surah yang diturunkan
sesudah Surah Al-Mu’min ini dinamai..Fussilat (Yang
Dijelaskan)
diambil dari kata Fushshilat..yang terdapat pada permulaan
surah
ini.82
huruf huruf hijaiyah. yang. sepintas lalu dapat dikatakan tidak
ada
arti yang terkandung di dalam huruf huruf. Sehingga
banyak..ahli
tafsir mengatakan saja "Allahu a‘lamu bimuradihi" Allahlah
yang
lebih..tahu apa maksudnya
Qur'an. Surah ini tergolong surah makkiyah, terdiri atas 89
ayat.
Dinamakan Az-Zukhruf yang berarti Perhiasan karena kata Az-
Zukhruf yang terdapat pada..ayat 35 pada surah ini. Ayat ini
menegaskan bahwa harta tidak dapat dijadikan dasar untuk
mengukur tinggi rendahnya derajat seseorang, karena harta itu
80 Lihat Ensiklopedia ‘’al-Quran surah Al-Mu’min Al Qur'an versi
terjemahan
Departemen Agama Republik Indonesia” artikel Wiki source 81 Ibid,
41 82 Ibid,, 83 Ibid, 43
49
akhirat.84
huruf huruf hijaiyah. yang. sepintas lalu dapat dikatakan tidak
ada
arti yang terkandung di dalam huruf huruf . Sehingga..banyak
ahli
tafsir..mengatakan saja "Allahu a‘lamu bimuradihi" Allahlah
yang
lebih tahu apa..maksudnya
Qur'an. Surah ini tergolong surat..makkiyah yang terdiri atas
59
ayat. Dinamakan Ad-Dukhan yang berarti Kabut..diambil dari
kata Ad-Dukhan yang terdapat pada ayat-10 surah ini.
Menurut riwayat Bukhari secara ringkas dapat diterangkan
sebagai berikut: Orang-orang..kafir..Mekkah dalam menghalang-
halangi agama Islam dan menyakiti serta mendurhakai Nabi
Muhammad s.a.w. sudah melewati batas, karena itu Nabi berdoa
kepada..Allah agar diturunkan azab sebagaimana yang telah
diturunkan kepada orang-orang yang durhaka..kepada Nabi
Yusuf yaitu musim..kemarau yang panjang. Doa Nabi itu
dikabulkan Allah sampai orang-orang kafir..memakan..tulang
dan
bangkai karena kelaparan. Mereka selalu menengadah ke langit
mengharap pertolongan Allah. Tetapi tidak satupun yang mereka
lihat kecuali kabut yang..menutupi pandangan mereka. Akhirnya
mereka datang kepada Nabi agar Nabi memohon kepada Allah
supaya hujan diturunkan. Setelah Allah..mengabulkan doa Nabi
dan hujan di turunkan, mereka kembali kafir seperti semula.
84 Lihat Ensiklopedia ‘’al-Quran surah Az-Zukhruf Al Qur'an versi
terjemahan
Departemen Agama Republik Indonesia” artikel Wiki source 85 Ibid,
44
50
dengan azab yang pedih.86
Sehingga banyak ahli tafsir..mengatakan saja "Allahu a‘lamu
bimuradihi” Allahlah yang lebih tahu apa maksudnya, surah ini
merupakan surah yang ke-45 dalam al-Qur'an. Surah..ini
tergolong
surah makkiyah yang terdiri..atas 37 ayat.
Dinamakan Al-Jasiyah yang berarti Yang Berlutut diambil
dari perkataan Jaatsiyah..yang terdapat pada ayat 28 surah
ini.
Ayat tersebut menerangkan tentang keadaan manusia pada hari
kiamat, yaitu semua..manusia dikumpulkan ke hadapan mahkamah
Allah Yang Maha Tinggi yang memberikan keputusan terhadap
perbuatan yang telah mereka lakukan di dunia. Pada..hari itu
semua
manusia berlutut di hadapan Allah. Dinamai juga dengan..Asy
Syari'ah diambil dari perkataan Syari'ah yang terdapat..pada
ayat
18 surah ini 88
"Allahu a‘lamu bimuradihi" Allahlah yang lebih tahu apa
maksudnya, adalah surah ke.-46 dalam..al-Qur'an. Surah ini
tergolong surah Makkiyah..yang terdiri atas 35 ayat.
Dinamakan al-Ahkaf yang berarti Bukit-Bukit Pasir
diambil dari kata al-Ahqaf yang terdapat pada ayat 21 surah
ini.
86 Lihat Ensiklopedia ‘’al-Quran surah Ad-Dukhan Al Qur'an versi
terjemahan
Departemen Agama Republik Indonesia” artikel Wiki source 87 Ibid,
45 88 Lihat Ensiklopedia ‘’al-Quran surah Al-Jatsiyah Al Qur'an
versi terjemahan
Departemen Agama Republik Indonesia” artikel Wiki source 89 Ibid,
46
51
di al-Ahqaf yang sekarang dikenal dengan ar-Rab'ul Khali,
tetapi
kaumnya tetap ingkar sekalipun mereka telah diberi peringatan
pula oleh rasul-rasul yang sebelumnya. Hingga akhirnya Allah
menghancurkan..mereka dengan tiupan angin kencang. Hal ini
adalah sebagai isyarat dari Allah kepada kaum musyrikin
Quraisy
bahwa mereka..akan dihancurkan bila mereka tidak mengindahkan
seruan Rasul.
→
Allah Subhaanahu wa Ta'aala bersumpah dengan Al Qur’an
yang mulia; luas maknanya dan sungguh agung, banyak sisi-
sisinya dan banyak berkahnya serta banyak kebaikannya. Majid
(mulia) artinya luasnya..sifat dan agung, dan ucapan yang
paling
berhak disifati dengan itu (majid) adalah Al Qur’anul Karim
yang
mengandung ilmu orang-orang terdahulu dan yang datang
kemudian, yang mengandung kefasihan yang paling sempurna dan
lafaz yang paling fasih, makna yang paling merata dan paling
baik.
Hal ini tentu..mengharuskan untuk diikuti secara sempurna dan
segera tunduk kepadanya serta bersyukur kepada Allah atas
nikmat
ini. Akan tetapi kebanyakan manusia tidak menghargai nikmat-
nikmat Allah dengan penghargaan yang..semestinya. Oleh karena
itu, Allah Subhaanahu wa Ta'aala berfirman, “(Mereka tidak
menerimanya)” bahkan mereka tercengang karena telah datang
kepada mereka seorang pemberi..peringatan dari (kalangan)
mereka sendiri.91
90 Ibid, 5 91 Lihat Ensiklopedia ‘’al-Quran surah Qof Al Qur'an
versi terjemahan Departemen
Agama Republik Indonesia” artikel Wiki source
52
ini tergolong surah..Makkiyah yang terdiri atas 45 ayat.
Dinamakan Qaf karena surah ini dimulai dengan huruf Qaf.
Menurut hadits yang diriwayatkan dari Imam Muslim,
bahwa Nabi Muhammad senang membaca surah ini pada raka'at
pertama..salat subuh dan pada salat hari raya. Sedang menurut
riwayat Abu Daud, Al-Baihaqi dan Ibnu Majah bahwa Nabi
Muhammad membaca surat ini pada tiap-tiap membaca khutbah
pada salat Jumat. Kedua riwaya..ini menunjukkan bahwa surah
Qaf
sering dibaca Nabi Muhammad di tempat-tempat umum, untuk
memperingatkan manusia..tentang kejadian mereka dan nikmat-
nikmat yang diberikan kepadanya, begitu pula tentang hari
berbangkit, hari berhisab,..surga, neraka, pahala, dosa, dan
lain
sebagainya. Surah ini dinamai juga Al-Basiqat diambil dari
perkataan..Al-Basiqat yang terdapat pada ayat 10 surah ini.92
p. Surat Al-Baqoroh ayat 137
yang Maha mendengar lagi Maha mengetahui.(137)93
Pada ujung surah Al-Baqoroh ayat 137 tersebut dalam tafsir
al-ahzar menjelaskan bahwa Allah akan menyelamatkan engakau
daripada mereka. Ayat sekelumit kecil ini amat luas yang
dicakupnya. Asal..pegangan sudah ada, asal tauhid sudah
matang,
janganlah bimbang menghadapi hidup. Tidak ada syaitan..yang
akan dapat memperdayakan, tidak ada jin yang akan dapat
mempengaruhi, tidak ada manusia yang akan dapat membujuk.
Demikian luas dan dalamnya pengaruh sabda Tuhan yang sepatah
ini, sehingga..dia dapat kita ingat diwaktu-waktu kita
mengahadapi
bahaya. Apapun yang kita hadapi, namun Tuhan akan tetap
92 Ibid,, 93 Ibid, 2
53
mengetahui.
Surah Al-Baqarah, adalah surah ke-2 dalam Al-Qur'an.
Surah ini terdiri dari 286 ayat, 6.221 kata, dan 25.500 huruf
dan
tergolong surah..Madaniyah. Surah ini merupakan surah dengan
jumlah ayat terbanyak dalam Al-Qur'an. Surah ini dinamai al-
Baqarah yang artinya..Sapi Betina sebab di dalam surah ini
terdapat kisah penyembelihan sapi betina yang diperintahkan
Allah kepada Bani Israil (.ayat.67-74.). Surah ini juga
dinamai..Fustatul Qur'an (Puncak Al-Qur'an) karena memuat
beberapa hukum yang tidak disebutkan dalam surah yang lain.
Dinamai juga surah..Alif Lam Mim karena ayat pertama di surah
berisi tiga huruf arab yakni Alif, Lam, dan Mim.94
q. Surat Al Buruj ayat 22
→
Dalam tafsir ringkasn kemenag, yang dimaksud dengan ini
yaitu kitab suci yang tersimpan dalam tempat yang terjaga,
Lauh
Mahfùz. Itulah tempat paling rahasia yang tidak diketahui
hakikatnya..oleh manusia. Di dalamnya terdapat detail
peristiwa-
peristiwa yang terjadi di alam semesta. Tempat ini
terjaga..dari
setan yang berusaha mengintai dan..mencari tahu isinya.
Menurut syariat Islam, Allah telah mencatat segala
kejadian-kejadian di dalam Lauh Mahfuz, dari permulaan zaman
sampai akhir zaman. Baik berupa kisah nabi dan rasul, azab
yang
menimpa suatu kaum, pengetahuan tentang..wahyu para nabi dan
rasul, tentang penciptaan alam semesta dan lain-lain.
Sekalipun
94 Lihat Ensiklopedia ‘’al-Quran surah Al-Baqoroh Al Qur'an versi
terjemahan
Departemen Agama Republik Indonesia” artikel Wiki source 95 Ibid,
22
54
jika kita..tidak melihat segala sesuatu, semua itu ada dalam
Lauh
Mahfuz.
Al-Buruj yang..terdapat pada ayat pertama surat ini.96
r. Surat At-Taubah ayat 129
→
→
'Arsy yang agung".(129)97
mereka menolak untuk beriman kepadamu, Muhammad, maka
janganlah kamu bersedih dengan keadaan mereka itu.
Berbanggalah..dengan Tuhanmu dan katakan, "Cukuplah Allah
bagiku, yang tidak ada Tuhan melainkan Dia. Kepada-Nyalah aku
bertawakkal. Dan Dialah Pemilik kerajaan dan Tuhan alam
semesta serta..Pemilik kekuasaan yang agung."98
Surat At-Taubah ini merupakan surah yang ke-9 dalam al-
Qur'an. Surah ini tergolong surah Madaniyah yang terdiri atas
129 ayat. Dinamakan At-Taubah yang..berarti "Pengampunan"
karena kata At-Taubah berulang kali disebut dalam surah ini.
Dinamakan juga dengan Bara'ah yang berarti berlepas diri.
Berlepas diri disini maksudnya adalah pernyataan pemutusan
perhubungan, disebabkan sebagian..besar pokok pembicaraannya
96 Lihat Ensiklopedia ‘’al-Quran surah Al-Buruj Al Qur'an versi
terjemahan Departemen
Agama Republik Indonesia” artikel Wiki source 97 Ibid, 9 98
Taufikurrahman Pendekatan Qurais Shihab Dalam Tafsir Al-Misbah
Jurnal Al-
Makrifat Vol 4, No 1, April 2019, 78
55
musyrikin.
permulaan..surat ini tidak terdapat ucapan basmalah, karena
surah
ini adalah pernyataan perang dengan arti bahwa segenap kaum
muslimin dikerahkan untuk memerangi seluruh kaum musyrikin,
sedangkan basmalah..bernapaskan perdamaian dan cinta kasih
Allah99
Hizib Al-Bahr As Syaikh Abul Hasan Asy Syadzily terkenal
sebagai seorang yang memiliki banyak rangkaian doa yang halus
dan
indah, disamping kekayaan..berupa khazanah hizib-hizibnya.
Salah
satu hizib beliau yang terkenal sejak dulu hingga sekarang
adalah
Hizib Bahr dan Hizib Nashr. Kedua Hizib-tersebut banyak
diamalkan
oleh kaum muslimin di seluruh dunia, terlebih ulama-ulama
besar,
kendati sebagian dari..mereka tidak mengikuti Thoriqot
asy-Syaikh.
Namanya lengkapnya adalah: Abul Hasan Asy-Syadzili Al-
Hasani. Syekh Abul Hasan Asy-Syadzili adalah pendiri Tarekat
Syadziliyah. Nasab atau..garis keturunan Abul Hasan
Asy-Syadzili
bersambung sampai dengan Rasulullah SAW..
Berikut ini nasab Abu Hasan Asy-Syadzili: Abul Hasan, bin
Abdullah Abdul..Jabbar, bin Tamim, bin Hurmuz, bin..Hatim,
bin
Qushay, bin Yusuf, bin Yusya', bin Ward, bin Baththal, bin
Ahmad,
bin Muhammad, bin Isa, bin..Muhammad, bin Hasan, bin Ali bin
Abi
Thalib suami Fatimah binti Rasulullah SAW100
Sebagian besar sumber yang berbicara tentang sejarah Asy-
Syadzili sepakat bahwa beliau lahir di negeri Maghreb, Maroko
pada
tahun 593 H (1197 M), wafat Humaitsara, Mesir, (1258 M) di
sebuah
desa yang bernama Ghumarah dekat kota Sabtah (sekarang kota
99 Ibid,, 100 Ibn Abi al-Qasim al_Humairi, "Jejak-jejak Wali Allah"
(Erlangga, 2009 ISBN) 2-4
56
Ceuta, eksklave Spanyol di Afrika Utara). Dia tumbuh di desa ini.
Dia
menghafal Al-Quran Al-Karim dan mulai mempelajari ilmu
syariat.
Kemudian dia pergi ke kota Tunis ketika masih sangat muda.
Dia
tinggal di sebuah desa yang bernama Syadzilah. Oleh karena itu,
dia
dinisbatkan kepada desa..tersebut meskipun dia tidak berasal dari
sana,
sebagaimana dikatakan oleh penulis al-Qamus. Ada juga yang
mengatakan bahwa dia dinisbatkan kepada desa..tersebut karena
dia
tekun beribadah di sana.101
Tujuan utama menerapkan wirid Hizib Bahar mengharap
mendapatkan berkah dan keselamatan dunia akhirat, juga
sebagai
pelindung diri dari hal-hal yang tidak di inginkan seperti,
kejahatan
dari golongan Jin, manusia, binatang buas, dan dari
segenap..makhluk
lainnya, manusia, syaitan, penguasa, atau godaan ancaman
lainnya.Dengan penerapan pengamalan wirid Hizib Bahar ini
semoga
dapat terlindungi dari hal-hal yang tidak di inginkan
tersebut.102
Di dalam al-Qur’an banyak sekali ayat-ayat yang
menganjurkan untuk berdzikir kepada Allah atau menganjurkan
orang
supaya berdzikir dan menyatakan tentang keutamaan berdzikir
kepada
Allah. Diantaranya adalah..firman Allah QS. al-Ahzab: 41-42:
kepada-Nya diwaktu pagi dan petang(42)103
Dalam QS. ar-Rad: 28 Allah juga berfirman:
101 Ibid,,4 102 Ibid,, Ustadz Rouhuddin Abdul Majid 103 Departemen
Agama Ri, Al-Quran Dan Terjemahnya, (Pt. Sygma Examedia
Arkanleema, Bandung, 2009), 423
dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati
Allah-
lah hati menjadi tenteram.(28)104
membentuk kepribadian yang sabar dan tenang dalam menghad