Post on 06-Jul-2018
8/17/2019 Teori Konstruktivisme dalam pembelajaran matematika
1/22
Teori konstruktivisme adalah salah satu dari banyak teori belajar yang telah didesain
dalam pelaksanaan pembelajaran matematika. Seperti halnya behaviorisme dankognitivisme, konstruktivisme dapat diterapkan dalam berbagai aktivitas belajar baik
pada ilmu-ilmu sosial maupun ilmu eksakta. Dalam matematika, konstruktivismetelah banyak diteliti, diterapkan, dan diuji coba pada situasi ruangan kelas yang berbeda-beda. Dari berbagai percobaan itu telah banyak menghasilkan berbagai
pandangan yang ikut mempengaruhi perkembangan, modifikasi, dan inovasi
pembelajaran. Lahirnya berbagai pendekatan seperti pembelajaran kooperatif, sosio-kultur, pembelajaran kontekstual, dan lain-lain merupakan hasil inovasi dan
modifikasi dari teori pembelajaran.
Belajar menurut konstruktivisme adalah suatu proses mengasimilasikan dan
mengkaitkan pengalaman atau pelajaran yang dipelajari dengan pengertian yangsudah dimilikinya, sehingga pengetahuannya dapat dikembangkan.
Teori onstruktivisme didefinisikan sebagai pembelajaran yang bersifat generatif,
yaitu tindakan mencipta sesuatu makna dari apa yang dipelajari. Beda dengan aliran
behavioristik yang memahami hakikat belajar sebagai kegiatan yang bersifatmekanistik antara stimulus respon, kontruktivisme lebih memahami belajar sebagai
kegiatan manusia membangun atau menciptakan pengetahuan dengan memberi
makna pada pengetahuannya sesuai dengan pengalamanya. onstruktivismesebenarnya bukan merupakan gagasan yang baru, apa yang dilalui dalam kehidupan
kita selama ini merupakan himpunan dan pembinaan pengalaman demi pengalaman.
!ni menyebabkan seseorang mempunyai pengetahuan dan menjadi lebih dinamis.
"enurut teori ini, satu prinsip yang mendasar adalah guru tidak hanya memberikan pengetahuan kepada sis#a, namun sis#a juga harus berperan aktif membangun
sendiri pengetahuan di dalam memorinya. Dalam hal ini, guru dapat memberikan
kemudahan untuk proses ini, dengan memberi kesempatan kepada sis#a untukmenemukan atau menerapkan ide $ ide mereka sendiri, dan mengajar sis#a menjadi
sadar dan secara sadar menggunakan strategi mereka sendiri untuk belajar. %uru
dapat memberikan sis#a anak tangga yang memba#asis#a ke tingkat pemahaman
yang lebih tinggi dengan catatan sis#a sendiri yang mereka tulis dengan bahasa dankata $ kata mereka sendiri.
Dari uraian tersebut dapat dikatakan, bah#a makna belajar menurut konstruktivisme
adalah aktivitas yang aktif, dimana pesrta didik membina sendiri pengtahuannya,
mencari arti dari apa yang mereka pelajari dan merupakan proses menyelesaikankonsep dan idea-idea baru dengan kerangka berfikir yang telah ada dan dimilikinya
&Shymansky,'(()*.
Teori onstruktivisme didefinisikan sebagai pembelajaran yang bersifat generatif,yaitu tindakan mencipta sesuatu makna dari apa yang dipelajari. Beda dengan teori
http://id.wikipedia.org/wiki/Pembelajaranhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pembelajaran
8/17/2019 Teori Konstruktivisme dalam pembelajaran matematika
2/22
behavioristik yang memahami hakikat belajar sebagai kegiatan yang bersifatmekanistik antara stimulus dan respon, sedangkan teori kontruktivisme lebih
memahami belajar sebagai kegiatan manusia membangun atau menciptakan
pengetahuan dengan memberi makna pada pengetahuannya sesuai dengan
pengalamannya. +engetahuan tidak bisa ditransfer dari guru kepada orang lain,karena setiap orang mempunyai skema sendiri tentang apa yang diketahuinya.
+embentukan pengetahuan merupakan proses kognitif dimana terjadi proses asimilasi
dan akomodasi untuk mencapai suatu keseimbangan sehingga terbentuk suatu skemayang baru.
Teori konstruktivisme juga mempunyai pemahaman tentang belajar yang lebih
menekankan pada proses daripada hasil. asil belajar sebagai tujuan dinilai penting,
tetapi proses yang melibatkan cara dan strategi dalam belajar juga dinilai penting.Dalam proses belajar, hasil belajar, cara belajar, dan strategi belajar akan
mempengaruhi perkembangan tata pikir dan skema berpikir seseorang. Sebagai upaya
memperoleh pemahaman atau pengetahuan, sis#a mengkonstruksi ataumembangun pemahamannya terhadap fenomena yang ditemui dengan menggunakan
pengalaman, struktur kognitif, dan keyakinan yang dimiliki.
Dengan demikian, belajar menurut teori konstruktivisme bukanlah sekadar
menghafal, akan tetapi proses mengkonstruksi pengetahuan melalui pengalaman.+engetahuan bukanlah hasil pemberian dari orang lain seperti guru, akan tetapi
hasil dari proses mengkonstruksi yang dilakukan setiap individu. +engetahuan hasil
dari pemberian tidak akan bermakna. dapun pengetahuan yang diperoleh melalui proses mengkonstruksi pengetahuan itu oleh setiap individu akan memberikan makna
mendalam atau lebih dikuasai dan lebih lama tersimpan/diingat dalam setiap individu.
dapun tujuan dari teori ini adalah sebagai berikut0
• danya motivasi untuk sis#a bah#a belajar adalah tanggung ja#ab sis#a itu
sendiri.
• "engembangkan kemampuan sis#a untuk mengejukan pertanyaan dan
mencari sendiri pertanyaannya.
• "embantu sis#a untuk mengembangkan pengertian dan pemahaman konsep
secara lengkap.
• "engembangkan kemampuan sis#a untuk menjadi pemikir yang mandiri.
• Lebih menekankan pada proses belajar bagaimana belajar itu.
Salah satu teori atau pandangan yang sangat terkenal berkaitan dengan teori belajar
konstruktivisme adalah teori perkembangan mental +iaget. Teori ini biasa juga
8/17/2019 Teori Konstruktivisme dalam pembelajaran matematika
3/22
disebut teori perkembangan intelektual atau teori perkembangan kognitif. Teori belajar tersebut berkenaan dengan kesiapan anak untuk belajar, yang dikemas dalam
tahap perkembangan intelektual dari lahir hingga de#asa. Setiap tahap perkembangan
intelektual yang dimaksud dilengkapi dengan ciri-ciri tertentu dalam mengkonstruksi
ilmu pengetahuan. "isalnya, pada tahap sensori motor anak berpikir melalui gerakanatau perbuatan &1useffendi, '(220 '3)*.
Selanjutnya, +iaget yang dikenal sebagai konstruktivis pertama &Dahar, '(2(0
'4(* menegaskan bah#a pengetahuan tersebut dibangun dalam pikiran anak melaluiasimilasi dan akomodasi. similasi adalah penyerapan informasi baru dalam pikiran.
Sedangkan, akomodasi adalah menyusun kembali struktur pikiran karena adanya
informasi baru, sehingga informasi tersebut mempunyai tempat &1useffendi
'(220'33*. +engertian tentang akomodasi yang lain adalah proses mental yangmeliputi pembentukan skema baru yang cocok dengan ransangan baru atau
memodifikasi skema yang sudah ada sehingga cocok dengan rangsangan itu
&Suparno, '((50 6*.
onstruktivis ini dikritik oleh 7ygotsky, yang menyatakan bah#a sis#a dalam
mengkonstruksi suatu konsep perlu memperhatikan lingkungan sosial.
onstruktivisme ini oleh 7ygotsky disebut konstruktivisme sosial &Taylor, '((38
9ilson, Teslo# dan Taylor,'((38 t#el, Bleicher : ;ooper, '((2*.
da dua konsep penting dalam teori 7ygotsky &Slavin, '((6*, yaitu
8/17/2019 Teori Konstruktivisme dalam pembelajaran matematika
4/22
kebenaran matematika tidak bersifat absolut dan mengidentifikasi matematikasebagai hasil dari pemecahan masalah dan pengajuan masalah &problem posing* oleh
manusia &?rnest, '(('*. Dalam pembelajaran matematika, ;obb, @ackel dan 9ood
&'(()* menyebutnya dengan konstruktivisme sosio &socio-constructivism*, sis#a
berinteraksi dengan guru, dengan sis#a lainnya dan berdasarkan pada pengalamaninformal sis#a mengembangkan strategi-strategi untuk merespon masalah yang
diberikan. arakteristik pendekatan konstruktivis sosio ini sangat sesuai dengan
karakteristik 1"?.
Teori Belajar Konstruktivisme Vygotsky
1atumanan &)AA04* mengemukakan bah#a karya 7ygotsky didasarkan pada dua
ide utama. +ertama, perkembangan intelektual dapat dipahami hanya bila ditinjau dari
konteks historis dan budaya pengalaman anak. edua, perkembangan bergantung pada sistem-sistem isyarat mengacu pada simbol-simbol yang diciptakan oleh budaya
untuk membantu orang berfikir, berkomunikasi dan memecahkan masalah, dengandemikian perkembangan kognitif anak mensyaratkan sistem komunikasi budaya dan belajar menggunakan sistem-sistem ini untuk menyesuaikan proses-proses berfikir
diri sendiri.
"enurut Slavin &1atumanan, )AA0(* ada dua implikasi utama teori 7ygotsky
dalam pendidikan. Pertama, dikehendakinya setting kelas berbentuk pembelajaran kooperatif antar kelompok-kelompok sis#a dengan kemampuan yang
berbeda, sehingga sis#a dapat berinteraksi dalam mengerjakan tugas-tugas yang sulit
dan saling memunculkan strategi-strategi pemecahan masalah yang efektif di dalam
daerah pengembangan terdekat/proksimal masing-masing. Kedua, pendekatan7ygotsky dalam pembelajaran menekankan perancahan & scaffolding *.
Dengan scaffolding , semakin lama sis#a semakin dapat mengambil tanggungja#ab
untuk pembelajarannya sendiri.
a. +engelolaan pembelajaran
!nteraksi sosial individu dengan lingkungannya sengat mempengaruhi
perkembanganbelajar seseorang, sehingga perkemkembangan sifat-sifat dan jenis
manusia akan dipengaruhi oleh kedua unsur tersebut. "enurut 7ygotsky dalam Slavin&)AAA*, peserta didik melaksanakan aktivitas belajar melalui interaksi dengan orang
de#asa dan teman seja#at yang mempunyai kemampuan lebih. !nteraksi sosial ini
memacu terbentuknya ide baru dan memperkaya perkembangan intelektual peserta
didik.
b. +emberian bimbingan
"enurut 7ygotsky, tujuan belajar akan tercapai dengan belajar menyelesaikan tugas-
tugas yang belum dipelajari tetapi tugas-tugas tersebut masih berada dalam daerah
8/17/2019 Teori Konstruktivisme dalam pembelajaran matematika
5/22
perkembangan terdekat mereka &9ersch,'(24*, yaitu tugas-tugas yang terletak di atas peringkat perkembangannya. "enurut 7ygotsky, pada saat peserta didik
melaksanakan aktivitas di dalam daerah perkembangan terdekat mereka, tugas yang
tidak dapat diselesaikan sendiri akan dapat mereka selesaikan dengan bimbingan atau
bantuan orang lain.
Ciri-Ciri Pembelajaran Secara Konstuktivisme
dapun ciri $ ciri pembelajaran secara kontruktivisme adalah0
'. "emberi peluang kepada murid membina pengetahuan baru melalui
penglibatan dalam dunia sebenarnya.
). "enggalakkan soalan/idea yang dimulakan oleh murid dan menggunakannyasebagai panduan merancang pengajaran.
3. "enyokong pembelajaran secara koperatif mengambil kira sikap dan
pemba#aan murid.
. "engambil kira dapatan kajian bagaimana murid belajar sesuatu ide.
4. "enggalakkan : menerima daya usaha : autonomi murid.
5. "enggalakkan murid bertanya dan berdialog dengan murid : guru.
6. "enganggap pembelajaran sebagai suatu proses yang sama penting dengan
hasil pembelajaran.
2. "enggalakkan proses inkuiri murid melalui kajian dan eksperimen.
Prinsip-Prinsip Konstruktivisme
Secara garis besar, prinsip-prinsip onstruktivisme yang diterapkan dalam belajar
mengajar adalah0
a* +engetahuan dibangun oleh sis#a sendiri.
b* +engetahuan tidak dapat dipindahkan dari guru kemurid, kecuali hanya dengan
keaktifan murid sendiri untuk menalar.
8/17/2019 Teori Konstruktivisme dalam pembelajaran matematika
6/22
c* "urid aktif megkontruksi secara terus menerus, sehingga selalu terjadi perubahan konsep ilmiah.
d* %uru sekedar membantu menyediakan saran dan situasi agar proses kontruksi
berjalan lancar.
e* "enghadapi masalah yang relevan dengan sis#a.
f* Struktur pembalajaran seputar konsep utama pentingnya sebuah pertanyaan.
g* mencari dan menilai pendapat sis#a.
h* "enyesuaikan kurikulum untuk menanggapi anggapan sis#a.
Dari semua itu hanya ada satu prinsip yang paling penting adalah guru tidak boleh
hanya semata-mata memberikan pengetahuan kepada sis#a. Sis#a harus membangun pengetahuan didalam benaknya sendiri. Seorang guru dapat membantu proses inidengan cara-cara mengajar yang membuat informasi menjadi sangat bermakna dan
sangat relevan bagi sis#a, dengan memberikan kesempatan kepada sis#a untuk
menemukan atau menerapkan sendiri ide-ide dan dengan mengajak sis#a agarmenyadari dan menggunakan strategi-strategi mereka sendiri untuk belajar. %uru
dapat memberikan tangga kepada sis#a yang mana tangga itu nantinya dimaksudkan
dapat membantu mereka mencapai tingkat penemuan.
Hakikat Anak enurut Teori Belajar Konstruktivisme
+iaget mengemukakan bah#a pengetahuan tidak diperoleh secara pasif oleh
seseorang, melainkan melalui tindakan. Bahkan, perkembangan kognitif anak
bergantung pada seberapa jauh mereka aktif memanipulasi dan berinteraksi dengan
lingkungannya. Sedangkan, perkembangan kognitif itu sendiri merupakan proses berkesinambungan tentang keadaan ketidak-seimbangan dan keadaan keseimbangan
&+oedjiadi, '(((0 5'*.
Dari pandangan +iaget tentang tahap perkembangan kognitif anak dapat dipahami
bah#a pada tahap tertentu cara maupun kemampuan anak mengkonstruksi ilmu
berbeda-beda berdasarkan kematangan intelektual anak berkaitan dengan anak danlingkungan belajarnya menurut pandangan konstruktivisme.
Driver dan Bell &dalam Susan, "arilyn dan Tony, '((40 )))* mengajukankarakteristik sebagai berikut0
C Sis#a tidak dipandang sebagai sesuatu yang pasif melainkan memiliki tujuan.
8/17/2019 Teori Konstruktivisme dalam pembelajaran matematika
7/22
C Belajar mempertimbangkan seoptimal mungkin proses keterlibatan sis#a.
C +engetahuan bukan sesuatu yang datang dari luar melainkan dikonstruksi secara personal.
C +embelajaran bukanlah transmisi pengetahuan, melainkan melibatkan pengaturan
situasi kelas.
C urikulum bukanlah sekedar dipelajari, melainkan seperangkat pembelajaran,materi, dan sumber.
+andangan tentang anak dari kalangan konstruktivistik yang lebih mutakhir yang
dikembangkan dari teori belajar kognitif. +iaget menyatakan bah#a ilmu
pengetahuan dibangun dalam pikiran seorang anak dengan kegiatan asimilasi danakomodasi sesuai dengan skemata yang dimilikinya. Belajar merupakan proses aktif
untuk mengembangkan skemata sehingga pengetahuan terkait bagaikan jaring laba-laba dan bukan sekedar tersusun secara hirarkis &udoyo, '((20 4*.
Dari pengertian di atas, dapat dipahami bah#a belajar adalah suatu aktivitas yang berlangsung secara interaktif antara faktor intern pada diri pembelajar dengan faktor
ekstern atau lingkungan, sehingga melahirkan perubahan tingkah laku.
Berikut adalah tiga dalil pokok +iaget dalam kaitannya dengan tahap perkembangan
intelektual atau tahap perkembangan kognitif atau biasa jugaa disebut tahap perkembagan mental. 1useffendi &'(220 '33* mengemukakan0
+erkembangan intelektual terjadi melalui tahap-tahap beruntun yang selalu terjadidengan urutan yang sama. "aksudnya, setiap manusia akan mengalami urutan-urutan
tersebut dan dengan urutan yang sama, tahap-tahap tersebut didefinisikan sebagaisuatu cluster dari operasi mental &pengurutan, pengekalan, pengelompokan,
pembuatan hipotesis dan penarikan kesimpulan* yang menunjukkan adanya tingkah
laku intelektual, dan gerak melalui tahap-tahap tersebut dilengkapi olehkeseimbangan &euilibration*, proses pengembangan yang menguraikan tentang
interaksi antara pengalaman &asimilasi* dan struktur kognitif yang timbul
&akomodasi*.
Berbeda dengan kontruktivisme kognitif ala +iaget, konstruktivisme sosial yangdikembangkan oleh 7igotsky adalah bah#a belajar bagi anak dilakukan dalam
interaksi dengan lingkungan sosial maupun fisik. +enemuan atau discovery dalam
belajar lebih mudah diperoleh dalam konteks sosial budaya seseorang &+oedjiadi,'(((0 5)*. Dalam penjelasan lain Tanjung &'((20 6* mengatakan bah#a inti
konstruktivis 7igotsky adalah interaksi antara aspek internal dan ekternal yang
penekanannya pada lingkungan sosial dalam belajar.
8/17/2019 Teori Konstruktivisme dalam pembelajaran matematika
8/22
dapun implikasi dari teori belajar konstruktivisme dalam pendidikan anak&+oedjiadi, '(((0 53* adalah sebagai berikut0
• Tujuan pendidikan menurut teori belajar konstruktivisme adalah
menghasilkan individu atau anak yang memiliki kemampuan berfikir untukmenyelesaikan setiap persoalan yang dihadapi.
• urikulum dirancang sedemikian rupa sehingga terjadi situasi yang
memungkinkan pengetahuan dan keterampilan dapat dikonstruksi oleh pesertadidik. Selain itu, latihan memcahkan masalah seringkali dilakukan melalui
belajar kelompok dengan menganalisis masalah dalam kehidupan sehari-
hari, dan
• +eserta didik diharapkan selalu aktif dan dapat menemukan cara belajar yang
sesuai bagi dirinya. %uru hanyalah berfungsi sebagai mediator, fasilitor, dan
teman yang membuat situasi yang kondusif untuk terjadinya konstruksi pengetahuan pada diri peserta didik.
Hakikat Pembelajaran enurut Teori Belajar Konstruktivisme
"enurut teori belajar konstruktivisme, pengetahuan tidak dapat dipindahkan begitu
saja dari pikiran guru ke pikiran sis#a. rtinya, bah#a sis#a harus aktif secara
mental membangun struktur pengetahuannya berdasarkan kematangan kognitif yangdimilikinya. Dengan kata lain, sis#a tidak diharapkan sebagai botol-botol kecil yang
siap diisi dengan berbagai ilmu pengetahuan sesuai dengan kehendak guru.
Sehubungan dengan hal di atas, Tasker &'(()0 3A* mengemukakan tiga penekanan
dalam teori belajar konstruktivisme sebagai berikut. +ertama adalah peran aktif sis#adalam mengkonstruksi pengetahuan secara bermakna. edua adalah pentingya
membuat kaitan antara gagasan dalam pengkonstruksian secara bermakna. etiga
adalah mengaitkan antara gagasan dengan informasi baru yang diterima.
Selain penekanan dan tahap-tahap tertentu yang perlu diperhatikan dalam teori belajar konstruktivisme, anbury &'((50 3* mengemukakan sejumlah aspek dalam kaitannya
dengan pembelajaran, yaitu0
Sis#a mengkonstruksi pengetahuan dengan cara mengintegrasikan ide yang mereka
miliki.
+embelajaran menjadi lebih bermakna karena sis#a mengerti.
Strategi sis#a lebih bernilai, dan
8/17/2019 Teori Konstruktivisme dalam pembelajaran matematika
9/22
Sis#a mempunyai kesempatan untuk berdiskusi dan saling bertukar pengalaman danilmu pengetahuan dengan temannya.
Dalam upaya mengimplementasikan teori belajar konstruktivisme, Tytler &'((50 )A*
mengajukan beberapa saran yang berkaitan dengan rancangan pembelajaran, sebagai berikut0
• "emberi kesempatan kepada sis#a untuk mengemukakan gagasannya dengan
bahasa sendiri.
• "emberi kesempatan kepada sis#a untuk berfikir tentang pengalamannya
sehingga menjadi lebih kreatif dan imajinatif.
• "emberi kesempatan kepada sis#a untuk mencoba gagasan baru.
• "emberi pengalaman yang berhubungan dengan gagasan yang telah dimilikisis#a.
• "endorong sis#a untuk memikirkan perubahan gagasan mereka, dan
• "enciptakan lingkungan belajar yang kondusif.
Dari beberapa pandangan di atas, dapat disimpulkan bah#a pembelajaran yangmengacu kepada teori belajar konstruktivisme lebih menfokuskan pada kesuksesan
sis#a dalam mengorganisasikan pengalaman mereka. Bukan kepatuhan sis#a dalam
refleksi atas apa yang telah diperintahkan dan dilakukan oleh guru. Dengan kata lain,sis#a lebih diutamakan untuk mengkonstruksi sendiri pengetahuan mereka melalui
asimilasi dan akomodasi.
Kelebi!an "an Kelema!an Teori Konstruktivistik
'. A# Kelebi!an
• Berfikir 0 Dalam proses membina pengetahuan baru, murid berfikir untuk
menyelesaikan masalah, menjana idea dan membuat keputusan.
• >aham 0 Eleh karena murid terlibat secara langsung dalam mebina
pengetahuan baru, mereka akan lebih faham dan boleh mengapliksikannya
dalam semua situasi.
8/17/2019 Teori Konstruktivisme dalam pembelajaran matematika
10/22
• !ngat 0 Eleh karena murid terlibat secara langsung dengan aktif, mereka akan
ingat lebih lama semua konsep. @akin "urid melalui pendekatan ini membinasendiri kefahaman mereka. Fustru mereka lebih yakin menghadapi dan
menyelesaikan masalah dalam situasi baru.
• emahiran sosial 0 emahiran sosial diperolehi apabila berinteraksi dengan
rakan dan guru dalam membina pengetahuan baru.
• Seronok 0 Eleh kerana mereka terlibat secara terus, mereka faham, ingat,
yakin dan berinteraksi dengan sihat, maka mereka akan berasa seronok belajar
dalam membina pengetahuan baru.
'. B# Kelema!an
Dalam bahasan kekurangan atau kelemahan ini mungkin bisa kita lihat dalam proses
belajarnya dimana peran guru sebagai pendidik sepertinya kurang begitu mendukung.
$mplikasi Konstruktivisme %alam Pembelajaran
dapun implikasi dari teori belajar konstruktivisme dalam pendidikan anak
&+oedjiadi, '(((0 53* adalah sebagai berikut0 &'* tujuan pendidikan menurut teori belajar konstruktivisme adalah menghasilkan individu atau anak yang memiliki
kemampuan berfikir untuk menyelesaikan setiap persoalan yang dihadapi, &)*kurikulum dirancang sedemikian rupa sehingga terjadi situasi yang memungkinkan
pengetahuan dan keterampilan dapat dikonstruksi oleh peserta didik. Selain itu,latihan memcahkan masalah seringkali dilakukan melalui belajar kelompok dengan
menganalisis masalah dalam kehidupan sehari-hari dan &3* peserta didik diharapkan
selalu aktif dan dapat menemukan cara belajar yang sesuai bagi dirinya. %uruhanyalah berfungsi sebagai mediator, fasilitor, dan teman yang membuat situasi yang
kondusif untuk terjadinya konstruksi pengetahuan pada diri peserta didik .
Dikatakan juga bah#a pembelajaran yang memenuhi metode konstruktivis
hendaknya memenuhi beberapa prinsip, yaitu0 a* menyediakan pengalaman belajar
yang menjadikan peserta didik dapat melakukan konstruksi pengetahuan8 b* pembelajaran dilaksanakan dengan mengkaitkan kepada kehidupan nyata8 c*
pembelajaran dilakukan dengan mengkaitkan kepada kenyataan yang sesuai8 d*memotivasi peserta didik untuk aktif dalam pembelajaran8 e* pembelajaran
dilaksanakan dengan menyesuaikan kepada kehidupan social peserta didik8 f*
pembelajaran menggunakan barbagia sarana8 g* melibatkan peringkat emosional
8/17/2019 Teori Konstruktivisme dalam pembelajaran matematika
11/22
peserta didik dalam mengkonstruksi pengetahuan peserta didik &nuth :;unningham,'((5*.
B$&"ATA V'(&TSK'
Gama lengkap 7ygotsky adalah Lev Semonovich 7ygotsky lahir pada tahun '2(5 di
Tsarist 1ussia, di suatu kota Erscha, Belorussia dari keluarga kelas menengaheturunan @ahudi. Dia tumbuh dan besar di %omel, suatu kota sekitar AA mil
bagian barat "osco#. Se#aktu dia masih muda, dia tertarik pada studi-studi
kesusasteraan dan analisis sastra, dan menjadi seorang penyair dan >ilosof.
"emasuki usia '2 tahun, dia menulis suatu ulasan tentang ShakespeareHs amletyang kemudian dimasukkan dalam satu dari berbagai tulisannya mengenai psikologi.
Dia memasuki sekolah kedokteran di Iniversitas "osco# dan dalam #aktu yangtidak lama kemudian dia pindah ke sekolah hukum sambil mengambil studikesusasteraan pada salah satu universitas s#asta. Dia menjadi tertarik pada psikologi
pada umur )2 tahun.
7ygotsky mengajar kesusasteraan di suatu sekolah +ropinsi sebelum memberi kuliah
psikologi pada suatu sekolah keguruan. Dia dipercaya memba#akan kuliah psikologi#alaupun secara formal tidak pernah mengambil studi psikologi. Dari sinilah dia
semakin tertarik dengan kajian psikologi sehingga menulis disertasi +h.D. mengenai
+sychology of rt di "osco# !nstitute of +sychology pada tahun '()4.
7ygotsky bekerja kolaboratif bersama le=ander Luria and le=ei Leontiev dalammembuat dan menyusun proposal penelitian yang sekarang ini dikenal dengan
pendekatan 7ygotsky. Selama hidupnya 7ygotsky mendapat tekanan yang begitu
besar dari pemegang kekuasaan dan para penganut idelogi politik di 1usia untukmengadaptasi dan mengembangkan teorinya.
Setelah dia meninggal pada usia yang masih dibilang sangat muda &32 tahun*, pada
tahun '(3 akibat menderita penyakit tuberculosis &TB;*, barulah seluruh ide dan
teorinya diterima oleh pemerintah dan tetap dianut dan dipelajari oleh mahasis#anya.epeloporannya dalam meletakkan dasar tentang psikologi perkembangan telah
banyak mempengaruhi sekolah pendidikan di 1usia yang kemudian teorinya
berkembang dan dikenal luas di seluruh dunia hingga saat ini.
7ygotsky menekankan pentingnya memanfaatkan lingkungan dalam pembelajaran.Lingkungan sekitar sis#a meliputi orang-orang, kebudayaan, termasuk pengalaman
dalam lingkungan tersebut. Erang lain merupakan bagian dari lingkungan &Taylor,
'((3*, pemerolehan pengetahuan sis#a bermula dari lingkup sosial, antar orang, dankemudian pada lingkup individu sebagai peristi#a internalisasi &Taylor, '((3*.
8/17/2019 Teori Konstruktivisme dalam pembelajaran matematika
12/22
7ygotsky menekankan pada pentingnya hubungan antara individu dan lingkungansosial dalam pembentukan pengetahuan yang menurut beliau, bah#a interaksi sosial
yaitu interaksi individu tersebut dengan orang lain merupakan faktor terpenting yang
dapat memicu perkembangan kognitif seseorang. 7ygotsky berpendapat bah#a proses
belajar akan terjadi secara evisien dan efektif apabila anak belajar secara kooperatifdengan anak-anak lain dalam suasana dan lingkungan yang mendukung &supportive*,
dalam bimbingan seseorang yang lebih mampu, guru atau orang de#asa.
Dengan hadirnya teori konstruktivisme 7ygotsky ini, banyak pemerhati pendidikanyang megembangkan model pembelajaran kooperatif, model pembelajaran peer
interaction, model pembelajaran kelompok, dan model pembelajaran problem
poshing. onstruktivisme menurut pandangan 7ygotsky menekankan pada pengaruh
budaya. 7ygotsky berpendapat fungsi mental yang lebih tinggi bergerak antara inter- psikologi &interpsychological* melalui interaksi sosial dan intrapsikologi
&intrapsychological* dalam benaknya. !nternalisasi dipandang sebagai transformasi
dari kegiatan eksternal ke internal. !ni terjadi pada individu bergerak antara inter- psikologi &antar orang* dan intra-psikologi &dalam diri individu*.
Berkaitan dengan perkembangan intelektual sis#a, 7ygotsky mengemukakan dua
ide8 Pertama, bah#a perkembangan intelektual sis#a dapat dipahami hanya dalam
konteks budaya dan sejarah pengalaman sis#a &van der 7eer dan 7alsiner dalamSlavin, )AAA*, Ke%ua, 7ygotsky mempercayai bah#a perkembangan intelektual
bergantung pada sistem tanda &sign system* setiap individu selalu berkembang
&1atner dalam Slavin, )AAA0 3*. Sistem tanda adalah simbol-simbol yang secara budaya diciptakan untuk membantu seseorang berpikir, berkomunikasi, dan
memecahkan masalah, misalnya budaya bahasa, system tulisan, dan sistem
perhitungan. Berkaitan dengan pembelajaran, 7ygotsky mengemukakan empat prinsip seperti yang dikutip oleh &Slavin, )AAA0 )45* yaitu0
'. +embelajaran sosial & social leaning *.
+endekatan pembelajaran yang dipandang sesuai adalah pembelajaran kooperatif.
7ygotsky menyatakan bah#a sis#a belajar melalui interaksi bersama dengan orang
de#asa atau teman yang lebih cakap8
).
8/17/2019 Teori Konstruktivisme dalam pembelajaran matematika
13/22
3. "asa "agang ognitif &cognitif apprenticeship*.
Suatu proses yang menjadikan sis#a sedikit demi sedikit memperoleh kecakapanintelektual melalui interaksi dengan orang yang lebih ahli, orang de#asa, atau teman
yang lebih pandai8
. +embelajaran Termediasi &mediated learning *.
7ygostky menekankan pada scaffolding. Sis#a diberi masalah yang kompleks, sulit,dan realistik, dan kemudian diberi bantuan secukupnya dalam memecahkan masalah
sis#a.
Sedangkan 1atumanan &)AA04* menguraikan 4 prinsip-prinsip kunci teori
onstruktivisme oleh 7ygotsky0
'. +enekanan pada hakekat sosiokultural belajar. vygotsky menekankan pentingnya peranan lingkungan kebudayaan dan interaksi sosial dalam
perkembangan sifat-sifat dan tipe-tipe manusia. Sis#a sebaiknya belajar
melalui interaksi dengan orang de#asa dan teman sebaya yang lebih mampu.!nteraksi sosial ini memacu terbentuknya ide baru dan memperkaya
perkembangan intelektual sis#a. "enurut 7ygotsky fungsi kognitif manusia
berasal dari interaksi sosial masing-masing individu dalam konteks budaya.+engetahuan dan pengertian dikonstruksi bila seorang terlibat secara sosial
dalam dialog. +embentukan makna adalah dialog antar pribadi dalam hal ini
pebelajar tidak hanya memerlukan akses pengalaman fisik tetapi juga interaksidengan pengalaman yang dimiliki oleh individu lain. +rinsip ini melahirkan
model pembelajaran kooperatif &cooperative learning*.
). Daerah +erkembangan Terdekat & Zone of Proximal Development = ZPD).
7ygotsky yakin bah#a belajar terjadi jika anak bekerja atau belajarmenangani tugas-tugas yang belum dipelajari tetapi tugas-tugas tersebut
masih berada dalam daerah perkembangan proksimal mereka. Daerah
proksimal adalah tingkat perkembangan sedikit diatas tingkat perkembangan
seseorang saat ini, artinya bah#a daerah ini adalah daerah antara tingkat perkembangan sesungguhnya &aktual* dan tingkat perkembangan potensial
anak. Tingkat perkembangan aktual adalah pemfungsian intelektual individu
saat ini dan kemampuan untuk mempelajari sesuatu dengan kemampuannyasendiri &kemampuan memecahkan masalah secara mandiri*, sedang tingkat
perkembangan potensial anak adalah kondisi yang dapat dicapai oleh
seseorang individu dengan bantuan orang de#asa atau melalui kerja samadengan teman sebaya yang lebih mampu. &kemampuan memecahkan masalah
diba#ah bimbingan orang de#asa atau teman sebaya*. Fadi pada saat sis#a
bekerja dalam daerah perkembangan terdekat &
8/17/2019 Teori Konstruktivisme dalam pembelajaran matematika
14/22
dengan bantuan teman sebaya atau orang de#asa. +embelajaran di sekolahhendaknya bekerja dalam daerah ini, menarik kemampuan-kemampuan anak
dengan maksud mendorong pertumbuhan seefektifnya.
3. +emagangan kognitif. 7ygotsky menekankan bah#a pemagangan kognitifmengacu pada proses di mana seseorang yang sedang belajar tahap demi tahapmemperoleh keahlian melalui interaksinya dengan pakar. +akar yang
dimaksud adalah orang menguasai permasalahan yang dipelajari, jadi dapat
berupa orang de#asa atau teman sebaya. Dalam konteks koperatif, sis#a yanglebih pandai dalam kelompoknya dapat merupakan pakar bagi teman-teman
dalam kelompok tersebut.
. +erancahan &Scaffolding *. +erancahan & scaffolding * mengacu kepada
pemberian sejumlah bantuan oleh teman sebaya atau orang de#asa yang berkompeten kepada anak. "enurut Slavin &1atumanan,
)AA06* scaffolding berarti memberikan kepada anak sejumlah besardukungan selama tahap-tahap a#al pembelajaran dan kemudian mengurangi bantuan dan memberikan kesempatan kepada anak untuk mengambil
tanggung ja#ab yang semakin besar segera setelah ia mampu melakukan
tugas tersebut secara mandiri. Bantuan yang diberikan pembelajar dapat
berupa petunjuk, peringatan, dorongan, menguraikan masalah dalam bentuklain yang memungkinkan sis#a dapat mandiri. 7ygotsky mengemukakan tiga
kategori pencapaian sis#a dalam upayanya memecahkan permasalahan, yaitu
&'* sis#a mencapai keberhasilan dengan baik, &)* sis#a mencapaikeberhasilan dengan bantuan, &3* sis#a gagal dalam meraih
keberhasilan. Scaffolding , berarti upaya pembelajar untuk membimbing sis#a
dalam upayanya mencapai keberhasilan. Dorongan guru sangat dibutuhkanagar pencapaian sis#a ke jenjang lebih tinggi menjadi optimum. +rinsip ini
melahirkan metode penemuan terbimbing dalam pembelajaran.
4. Bergumam & Private Speech*. Berguman adalah berbicara dengan diri sendiri
atau berbicara dalam hati untuk tujuan membimbing dan mengarahkan dirisendiri. "enurut 7ygotsky private speech dapat memperkuat interaksi sosial
anak dengan orang lain. Private speech dapat dilihat pada seorang anak yang
dihadapkan pada suatu masalah dalam sebuah ruangan di mana terdapat orang
lain, biasanya orang de#asa. nak kelihatannya berbicara pada dirinya sendirimengenai masalah tertentu, tetapi pembicaraanya diarahkan pada orang
de#asa. Private speech kemudian dihalangi, tertangkap dan ditransformasikan
ke dalam proses berfikir.
1atumanan &)AA0(* mengemukakan bah#a bahasa memiliki makna untuk
menyatakan ide-ide dan menyampaikan pertanyaan. Bahasa juga memberikan
8/17/2019 Teori Konstruktivisme dalam pembelajaran matematika
15/22
kategori-kategori dan konsep-konsep untuk berfikir. etika kita mempertimbangkansuatu masalah, kita biasanya berfikir dalam kata-kata dan bagian kalimat-kalimat.
!nti teori 7igotsky adalah menekankan interaksi antara aspek internal dan eksternal
dari pembelajaran dan penekanannya pada lingkungan sosial pembelajaran. "enurutteori 7igotsky, fungsi kognitif manusia berasal dari interaksi social masing-masingindividu dalam konteks budaya. 7igotsky juga yakin bah#a pembelajaran terjadi saat
sis#a bekerja menangani tugas-tugas yang belum dipelajari namun tugas-tugas
tersebut masih dalam jangkauan kemampuannya atau tugas-tugas itu beradadalam zona of proximal development mereka.
)ancangan Pembelajaran Konstruktivistik Vygotsky
Berdasarkan teori 7ygotsky yang telah dikemukakan di atas maka pembelajaran dapatdirancang/didesain dalam model pembelajaran konstruktivis di kelas sebagai berikut0
• !dentifikasi prior no!ledge dan misonsepsi.
!dentifikasi a#al terhadap gagasan intuitif yang mereka miliki terhadaplingkungannya dijaring untuk mengetahui kemungkinan-kemungkinan akan
munculnya miskonsepsi yang menghinggapi struktur kognitif sis#a. !dentifikasi ini
dilakukan dengan tes a#al, intervie#
• +enyusunan program pembelajaran.
+rogram pembelajaran dijabarkan dalam bentuk satuan pelajaran.
• Erientasi dan elicitasi,
Situasi pembelajaran yang kondusif dan mengasyikkan sangatlah perlu diciptakan pada a#al-a#al pembelajaran untuk membangkitkan minat mereka terhadap topik
yang akan dibahas. Sis#a dituntun agar merekamau mengemukakan gagasan
intuitifnya sebanyak mungkin tentanggejala-gejala fisika yang mereka amati dalamlingkungan hidupnya seharihari. +engungkapan gagasan tersebut dapat memalui
diskusi, menulis, ilustrasi gambar dan sebagainya. %agasan-gagasan tersebut
kemudian dipertimbangkan bersama. Suasana pembelajaran dibuat santai dan tidakmenakutkan agar sis#a tidak kha#atir dicemooh dan diterta#akan bila gagasan-
gagasannya salah. %uru harus menahan diri untuk tidak menghakiminya. ebenaran
akan gagasan sis#a akan terja#ab dan terungkap dengan sendirinya melalui
penalarannya dalam tahap konflik kognitif.
• 1efleksi.
8/17/2019 Teori Konstruktivisme dalam pembelajaran matematika
16/22
Dalam tahap ini, berbagai macam gagasan-gagasan yang bersifatmiskonsepsi yangmuncul pada tahap orientasi dan elicitasi direflesikan dengan miskonsepsi yang telah
dijaring pada tahap a#al. "iskonsepsi ini diklasifikasi berdasarkan tingkat kesalahan
dan kekonsistenannya untuk memudahkan merestrukturisasikannya.
• 1esrtukturisasi ide, berupa0
a* tantangan, sis#a diberikan pertanyaan-pertanyaan tentang gejala-gejala yangkemudian dapat diperagakan atau diselidiki dalam praktikum. "ereka diminta untuk
meramalkan hasil percobaan dan memberikan alasan untuk mendukung ramalannya
itu.
b* konflik kognitif dan diskusi kelas. Sis#a akan daapt melihat sendiri apakahramalan mereka benar atau salah. "ereka didorong untuk menguji keyakinan dengan
melakukan percobaan. Bila ramalan mereka meleset, mereka akan mengalami konflik
kognitif dan mulai tidak puas dengan gagasan mereka. emudian mereka didoronguntuk memikirkan penjelasan paling sederhana yang dapat menerangkan sebanyakmungkin gejala yang telah mereka lihat. Isaha untuk mencari penjelasan ini
dilakukan dengan proses konfrontasi melalui diskusi dengan teman atau guru yang
pada kapasistasnya sebagai fasilitator dan mediator.
c* membangun ulang kerangka konseptual. Sis#a dituntun untuk menemukan
sendiri bah#a konsep-konsep yang baru itu memiliki konsistensi internal.
"enunjukkan bah#a konsep ilmiah yang baru itu
d* memiliki keunggulan dari gagasan yang lama.
• plikasi. "enyakinkan sis#a akan manfaat untuk beralih konsepsi dari
miskonsepsi menuju konsepsi ilmiah. "enganjurkan mereka untuk
menerapkan konsep ilmiahnya tersebut dalam berbagai macam situasi untuk
memecahkan masalah yang instruktif dan kemudia menguji penyelesaiansecara empiris. "ereka akan mampu membandingkan secara eksplisit
miskonsepsi mereka dengan penjelasa secara keilmuan.
J 1evie# dilakukan untuk meninjau keberhasilan strategi pembelajaran yang telah
berlangsung dalam upaya mereduksi miskonsepsi yang muncul pada a#al pembelajaran. 1evisi terhadap strategi pembelajaran dilakukan bila miskonsepsi yang
muncul kembali bersifat sangar resisten. al ini penting dilakukan agar miskonsepsiyang resisten tersebut tidak selamanya menghinggapi struktur kognitif, yang padaakhirnya akan bermuara pada kesulitan belajar dan rendahnya prestasi sis#a
bersangkutan.
8/17/2019 Teori Konstruktivisme dalam pembelajaran matematika
17/22
untuk membantunya mencapai kemandirian. Sis#a diberi masalah yang kompleks,
sulit, dan realistik, dan kemudian diberi bantuan secukupnya dalam memecahkan
masalah sis#a. Bantuan yang diberikan guru dapat berupa petunjuk, peringatan,dorongan, menguraikan masalah ke dalam bentuk lain yang memungkinkan sis#a
dapat mandiri. 7ygotsky mengemukakan tiga kategori pencapaian sis#a dalam
upayanya memecahkan permasalahan, yaitu0
'. Sis#a mencapai keberhasilan dengan baik.
). Sis#a mencapai keberhasilan dengan bantuan.
3. Sis#a gagal meraih keberhasilan.
Dari uraian di atas maka secara garis besar perbedaan antara konstruktivistik kognitif
dan konstruktivistik sosial sebagai berikut0
Aspek Konstruktivistik Kognitif Konstruktivistik Sosial
+engetahuan
Dibangun secara individual dan
internal. Sistem pengetahuan secara
aktif dibangun oleh pebelajar berdasarkan struktur yang sudah ada
Dibangun dalam konteks sosial
sebelum menjadi bagian pribadiindividu
+andangan
terhadap interaksi
"enimbulkan diseuilibration yang
mendorong individu mengadaptasi
skema-skema yang ada
"eningkatkan pemahaman yang tel
ada sebelumnya dari hasil interaksi
Belajar
+roses asimilasi dan akomodasi aktif
pengetahuan-pengetahuan baru ke
dalam struktur kognitif yang sudah ada
!ntegrasi sis#a ke dalam komunitas
pengetahuan. olaborasi informasi
untuk meningkatkan pemahaman
Strategi belajar "xperience #ased $ discover% oriented Sharing $ &ooperative learning
+eran guru "inimal : lebih membiarkan sis#a +enting dalam membantu & scaffoldi
8/17/2019 Teori Konstruktivisme dalam pembelajaran matematika
18/22
menemukan sendiri ide sehingga posisi
guru sebagai pengajar menjadi kabur
sis#a mencapai kemandirian melalu
interaksi sosial.
Kelebi!an %an Kekurangan Teori Konstruktivistik
a# Kelebi!an *
'* +embelajaran konstruktivistik memberikan kesempatan kepada sis#a untuk
mengungkapkan gagasan secara eksplisit dengan menggunakan bahasa sis#a sendiri.
)* +embelajaran konstruktivistik memberi pengalaman yang berhubungan dengangagasan yang telah dimiliki sis#a sehingga sis#a terdorong untuk membedakan dan
memadukan gagasan tentang fenomena yang menantang sis#a.
3* +embelajaran konstruktivistik memberi sis#a kesempatan untuk berpikir tentang
pengalamannya. !ni dapat mendorong sis#a berpikir kreatif, imajinatif, mendorongrefleksi tentang model dan teori, mengenalkan gagasan-gagasan pada saat yang tepat.
* +embelajaran konstruktivistik memberi kesempatan kepada sis#a untuk
mencoba gagasan baru agar sis#a terdorong untuk memperoleh kepercayaan diri
dengan menggunakan berbagai konteks.
4* +embelajaran konstruktivistik mendorong sis#a untuk memikirkan perubahan
gagasan merka setelah menyadari kemajuan mereka serta memberi kesempatan sis#a
untuk mengidentifikasi perubahan gagasan mereka.
5* +embelajaran konstruktivisme memberikan lingkungan belajar yang kondusifyang mendukung sis#a mengungkapkan gagasan, saling menyimak, dan menghindari
kesan selalu ada satu ja#aban yang benar.
b# Kelema!an *
'* Sis#a mengkonstruksi pengetahuannya sendiri, tidak jarang bah#a hasil
konstruksi sis#a tidak cocok dengan hasil konstruksi para ahli sehinggamenyebabkan miskonsepsi.
)* onstruktivistik menanamkan agar sis#a membangun pengetahuannya
sendiri, hal ini pasti membutuhkan #aktu yang lama dan setiap sis#a memerlukan penanganan yang berbeda-beda.
8/17/2019 Teori Konstruktivisme dalam pembelajaran matematika
19/22
3* Situasi dan kondisi tiap sekolah tidak sama, karena tidak semua sekolahmemiliki sarana prasarana yang dapat membantu keaktifan dan kreativitas sis#a.
Dalam interaksi sosial dikelas, ketika terjadi saling tukar pendapat antar sis#a dalam
memecahkan suatu masalah, sis#a yang lebih pandai memberi bantuan kepada sis#ayang mengalami kesulitan berupa petunjuk bagaimana cara memecahkan masalahtersebut, maka terjadi scaffolding, sis#a yang mengalami kesulitan tersebut terbantu
oleh teman yang lebih pandai. etika guru membantu secukupnya kepada sis#a yang
mengalami kesulitan dalam belajarnya, maka terjadi scaffolding.
onsep
8/17/2019 Teori Konstruktivisme dalam pembelajaran matematika
20/22
Pan%angan Konstruktivistik tentang Tujuan PembelajaranTujuan pembelajaranditekankan pada belajar bagaimana belajar &learn ho! to learn*.
pan%angan Konstruktivistik tentang strategi pembelajaran
+enyajian isi menekankan pada penggunaan pengetahuan secara bermakna mengikuti
urutan dari keseluruhan-ke-bagian.+embelajaran lebih banyak diarahkan untukmeladeni pertanyaan atau pandangan si belajar.ktivitas belajar lebih banyak
didasarkan pada data primer dan bahan manipulatif dengan penekanan pada
keterampilan berpikir kritis. +embelajaran menekankan pada proses.
Pan%angan Konstruktivistik tentang evaluasi?valuasi menekankan pada penyusunan makna secara aktif yang melibatkan keterampilan terintegrasi, dengan
menggunakan masalah dalam konsteks nyata. ?valuasi yang menggali munculnya
berpikir divergent, pemecahan ganda, bukan hanya satu ja#aban benar.?valuasimerupakan bagian utuh dari belajar dengan cara memberikan tugas-tugas yang
menuntut aktivitas belajar yang bermkana serta menerapkan apa yang dipelajari
dalam konteks nyata. evaluasi menekankan pada keterampilan proses dalamkelompok.
)ancangan Pembelajaran Konstruktivistik Berdasarkan teori 7ygotsky yang telahdikemukakan di atas maka pembelajaran dapat dirancang/didesain dalam model
pembelajaran konstruktivis di kelas sebagai berikut0
'. !dentifikasi prior no!ledge dan misonsepsi. !dentifikasi a#al terhadap
gagasan intuitif yang mereka miliki terhadap lingkungannya dijaring untuk
mengetahui kemungkinan-kemungkinan akan munculnya miskonsepsi yangmenghinggapi struktur kognitif sis#a. !dentifikasi ini dilakukan dengan tes
a#al, intervie#
). +enyusunan program pembelajaran. +rogram pembelajaran dijabarkan dalam
bentuk satuan pelajaran.
'. Erientasi dan elicitasi. situasi pembelajaran yang kondusif danmengasyikkan sangatlah perlu diciptakan pada a#al-a#al
pembelajaran untuk membangkitkan minat mereka terhadap topik
yang akan dibahas. Sis#a dituntun agar mereka mau mengemukakangagasan intuitifnya sebanyak mungkin tentang gejala-gejala fisika
8/17/2019 Teori Konstruktivisme dalam pembelajaran matematika
21/22
yang mereka amati dalam lingkungan hidupnya sehari-hari.+engungkapan gagasan tersebut dapat memalui diskusi, menulis,
ilustrasi gambar dan sebagainya. %agasan-gagasan tersebut kemudian
dipertimbangkan bersama. Suasana pembelajaran dibuat santai dan
tidak menakutkan agar sis#a tidak kha#atir dicemooh danditerta#akan bila gagasan-gagasannya salah. %uru harus menahan diri
untuk tidak menghakiminya. ebenaran akan gagasan sis#a akan
terja#ab dan terungkap dengan sendirinya melalui penalarannya dalamtahap konflik kognitif.
). 1efleksi. Dalam tahap ini, berbagai macam gagasan-gagasan yang
bersifat miskonsepsi yang muncul pada tahap orientasi dan elicitasi
direflesikan dengan miskonsepsi yang telah dijaring pada tahap a#al."iskonsepsi ini diklasifikasi berdasarkan tingkat kesalahan dan
kekonsistenannya untuk memudahkan merestrukturisasikannya.
4. 1esrtukturisasi ide, berupa0 &a* tantangan, sis#a diberikan pertanyaan-pertanyaantentang gejala-gejala yang kemudian dapat diperagakan atau diselidiki dalam
praktikum. "ereka diminta untuk meramalkan hasil percobaan dan memberikan alas
an untuk mendukung ramalannya itu. &b* konflik kognitif dan diskusi kelas. Sis#a
akan daapt melihat sendiri apakah ramalan mereka benar atau salah. "ereka didoronguntuk menguji keyakinan dengan melakukan percobaan. Bila ramalan mereka
meleset, mereka akan mengalami konflik kognitif dan mulai tidak puas dengan
gagasan mereka. emudian mereka didorong untuk memikirkan penjelasan palingsederhana yang dapat menerangkan sebanyak mungkin gejala yang telah mereka
lihat. Isaha untuk mencari penjelasan ini dilakukan dengan proses konfrontasi
melalui diskusi dengan teman atau guru yang pada kapasistasnya sebagai fasilitatordan mediator. &c* membangun ulang kerangka konseptual. Sis#a dituntun untuk
menemukan sendiri bah#a konsep-konsep yang baru itu memiliki konsistensi
internal."enunjukkan bah#a konsep ilmiah yang baru itu memiliki keunggulan dari
gagasan yang lama.
5. plikasi. "enyakinkan sis#a akan manfaat untuk beralih konsepsi dari
miskonsepsi menuju konsepsi ilmiah. "enganjurkan mereka untuk menerapkan
konsep ilmiahnya tersebut dalam berbagai macam situasi untuk memecahkan masalah
yang instruktif dan kemudia menguji penyelesaian secara empiris. "ereka akanmampu membandingkan secara eksplisit miskonsepsi mereka dengan penjelasa
secara keilmuan.
'. 1evie# dilakukan untuk meninjau keberhasilan strategi pembelajaran yangtelah berlangsung dalam upaya mereduksi miskonsepsi yang muncul pada
a#al pembelajaran. 1evisi terhadap strategi pembelajaran dilakukan bila
miskonsepsi yang muncul kembali bersifat sangar resisten. al ini penting
dilakukan agar miskonsepsi yang resisten tersebut tidak selamanya
8/17/2019 Teori Konstruktivisme dalam pembelajaran matematika
22/22
menghinggapi struktur kognitif, yang pada akhirnya akan bermuara pakesulitan belajar dan rendahnya prestasi sis#a bersangkutan.