Post on 07-Dec-2014
description
1. LATAR BELAKANG
1.1 Fakta Kondisi Kebutuhan (Demand) Masyarakat Akan Suatu Layanan
Perkembangan teknologi wireless saat ini berkembang sangat cepat seiring dengan
kebutuhan informasi yang semakin tinggi. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor
diantaranya adalah kemampuan komunikasi secara bergerak, keandalan sistem semakin
meningkat, kerahasiaan informasi tejamin, biaya pembangunan relatif lebih murah dibanding
wireline dan ketersediaan pelayanan yang semakin tinggi, tidak terbatas waktu dan tempat
sehingga konsumen dapat berkomunikasi kapanpun dan dimanapun berada.
WI-FI ( Wireless Fidelity) merupakan teknologi WLAN yang sedang berkembang pesat yang
mengunakan standar pengembangan dari IEEE 802.11 yaitu : 802.11.b; 802.11.a; dan 802.11.g.
WLAN sendiri merupakan sistem komunikasi data yang mampu menggantikan atau memperluas
jaringan wired LAN untuk memperoleh fungsi nilai 8 tambah, menggunakan teknologi Radio
Frekuensi (RF), transmit dan receive data melalui gelombang udara, melewati dinding, langit-langit
dan bahkan struktur semen, tanpa menggunakan jaringan kabel. WLAN mampu menyediakan semua
fitur dan manfaat dari teknologi tradisional LAN seperti Ethernet atau Token Ring tetapi dengan
kelebihan tanpa menggunakan kabel, sehingga mobile dan fleksibel.
Teknologi ini pertama kali dikembangkan oleh Motorola dengan maksud untuk merancang
suatu jaringan tanpa kabel di suatu kantor. Dengan WirelessLAN (WLAN) banyak manfaat yang
diperoleh diantaranya karena menggunakan sinyal radio RF maka transmit dan receive data melalui
gelombang udara sehingga dapat mengantikan kabel- kabel jaringan yang berserakan pada suatu
ruangan, kemampuan mobilitasnya memungkinkan konsumen dapat mengakses jaringan kapan dan
dimanapun berada sesuai dengan coveragenya, kemudian yang tak kalah pentingnya adalah biaya
untuk memanfaatkan teknologi ini yang relatif murah karena menggunakan frekuensi ISM yaitu 2,4
GHz dan frekuensi UNII 5 GHZ dimana alokasi frekuensi ini merupakan frekuensi yang bebas
penggunannya. Pengaturannya hanya dalam hal tertentu saja seperti power transmit yang tidak
melebihi 1W atau 30 dBm. WLAN standar IEEE 802.11.b mempunyai bandwidth 22 MHz yang
terbagi menjadi 3 alokasi yang berbeda. Interferensi akan terjadi bila penggunaan reuse frekuensi ini
berada pada satu kawasan yang sama. Sehingga sangat diperlukan pengaturan terhadap pembangunan
hotspot antar operator WISP untuk menghindari interferensi.
Pada awal perkembangannya teknologi Wi-Fi ini indentik dengan standar IEEE 802.11.b, hal
ini dikarenakan teknologi dengan standar ini yang berkembang sangat pesat, namun seiring dengan
perkembangan teknologi wirelessLAN maka sebutan Wi-Fi juga digunakan untuk standar IEEE
lainnya yaitu IEEE 802.11.a, dan IEEE 802.11.g, dimana masing-masing standar kompatibel satu
dengan lainnya. Istilah “Wi-Fi” (Wireless Fidelity) menunjukkan adanya sertifikasi oleh Wi-Fi
Alliance, yang merupakan asosiasi internasional nonprofit 802.11 produk vendor, Wi-Fi sertifikasi
berarti bahwa produk 802.11 sudah dilakukan pengetesan untuk mampu interoperabilty dengan
produk sertifikasi yang lain. Ini berarti kita dapat menggunakan Wi-Fi Certified product dengan Wi-Fi
Certified 802.11 networks baik berbasis MAC atau Windows-based networks. Selain itu meskipun
produk 802.11 tidak memiliki sertifikasi akan dapat bekerja dengan baik dengan device yang
bersertifikasi. Wi-Fi Certified logo merupakan jaminan interoperability.
Teknik modulasi yang digunakan untuk masing-masing standar berbeda. Standar IEEE
802.11.b menggunakan teknik modulasi teknologi spread spectrum, sedangkan yang lainnya
menggunakan teknik modulasi teknologi OFDM. Masing-masing teknologi memiliki kelebihan dan
kekurangan masing-masing. Namun kelebihan yang dimiliki OFDM yang sangat bermanfaat adalah
ketahanannya terhadap lingkungan propagasi multipath. Sehingga sangat baik diterapkan untuk
lingkungan perkotaan yang banyak gedung-gedung tinggi sebagai penghalang utama terhadap LOS.
1.2 Teknologi Yang Ada
Berikut ini adalah Sejarah / Generasi Jaringan Wireless:
a. GENERASI I
Generasi-1 dimulai pada akhir tahun 1970-an di Amerika (di Eropa pada awal tahun 1980-
an). Advanced Mobile Phone Service (AMPS) pertama kali diperkenalkan di New Jersey dan Chicago
pada tahun 1978. AMPS merupakan sistem telepon wireless analog, untuk ukuran waktu itu, cukup
sukses di Amerika. AMPS berhasil memberikan pelayanan telepon bergerak yang dapat menjangkau
sebagian besar daratan Amerika Serikat.
Namun AMPS masih banyak memiliki kelemahan dalam hal mobilitas pengguna yang sangat
terbatas karena belum adanya kemampuan handover yang menyebabkan pembicaraan dari pengguna
akan segera terputus apabila dia berada di luar jangkauan area, efisiensi yang sangat kecil karena
keterbatasan kapasitas spektrum yang menyebabkan hanya sedikit pengguna saja yang dapat berbicara
dalam waktu bersamaan, dan sistem ini tidak dapat dioptimasi lebih lanjut karena keterbatasan
kemampuan kompresi dan coding data.
Selain dari hal-hal tersebut, sistem ini harus mempergunakan perangkat dan peralatan yang
berat dan tidak praktis serta masih sangat mahal untuk ukuran waktu itu. Generasi-1 telepon wireless
untuk kawasan Eropa ditandai dengan diluncurkannya paling tidak 9 standar sistem analog di awal
tahun 1980-an, seperti Nordic Mobile Telephony (NMT) di Skandinavia, Total Access
Communications System (TACS) di Inggris, C450 di Jerman, dll., dimana satu sama lain tidak saling
berinterkoneksi.
b. GENERASI II
Generasi-2 telepon wireless dipelopori dari kawasan Eropa. Dalam system baru juga harus
terdapat kemampuan yang dapat mengantisipasi mobilitas pengguna serta kemampuan melayani lebih
banyak pengguna untuk menampung penambahan jumlah subscriber baru. Karena tidak dapat
dilakukan dengan sistem analog, maka menggantinya dengan sistem digital. Standar baru
diperkenalkan dengan nama Global Standard for Mobile Communications (GSM). GSM pada
awalnya adalah kepanjangan dari Groupe Speciale Mobile, sebuah badan gabungan dari para ahli
yang melakukan studi bersama untuk menciptakan standar GSM tersebut. Generasi-2 (2G) di Amerika
Serikat ditandai dengan diluncurkannya standar jaringan baru yang juga bersistem digital yang diberi
nama Digital AMPS (D-AMPS) (disebut juga TDMA (Time Division Multiple Access) danIS-95 atau
cdma-One, yang merupakan sistem digital yang berbasis teknologi CDMA (Code Division Multiple
Access) diperkenalkan oleh Qualcomm (pertengahan 1990-an). Untuk negara-negara di benua Asia,
pertama kali mereka mengadopsi sistem telepon wireless digital dengan menerapkan teknologi
jaringan GSM. Khusus di negara Jepang, berkembang sistem Personal Digital Cellular (PDC) yang
mereka kembangkan sendiri dan hanya berlaku di negeri itu.
Jepang sendiri hingga saat ini telah mengembangkan sendiri sistem digital selulernya hingga
meninggalkan negara-negara di kawasan lainnya ditandai dengan kemajuan layanan dan terus
bertambahnya jumlah subscriber di jaringan mereka, namun demikian sistem yang mereka
kembangkan tetaplah sistem yang eksklusif dan hanya berlaku di Jepang saja.
Sistem telepon wireless/ seluler digital memberikan beberapa kelebihan, yaitu suara yang
dihasilkan menjadi lebih jernih, efisiensi spektrum/ frekuensiyang menjadi meningkat, serta
kemampuan optimasi sistem yang ditunjukkan dengan kemampuan kompresi dan coding data digital.
c. GENERASI III
Teknologi wireless generasi-3 (3G) hingga saat ini dikembangkan oleh suatu kelompok yang
diakui dan merupakan kumpulan para ahli dan pelaku bisnis yang berkompeten dalam bidang
teknologi wireless di dunia. Kesepakatan 3G tertuang dalam International Mobile
Telecommunications 2000 (IMT 2000) dan antara lain memutuskan bahwa standar 3G akan
bercabang menjadi 3 standar sistem yang akan diberlakukan di dunia, yaitu Enhanced Datarates for
GSM Evolution (EDGE), Wideband-CDMA (WCDMA), dan CDMA2000.
Teknologi 3G diperkenalkan pada awalnya adalah untuk tujuan sebagai :
· menambah efisiensi dan kapasitas jaringan
· menambah kemampuan jelajah (roaming)
· untuk mencapai kecepatan transfer data yang lebih tinggi
· peningkatan kualitas layanan (Quality of Service – QOS)
· mendukung kebutuhan internet bergerak (mobile internet)
1.3 WiFi (Wireless Fidelity)
WiFi adalah singkatan dari Wireless Fidelity. Teknologi WiFi adalah digunakan untuk
menyediakan akses internet nirkabel di zona terbatas yang dikenal dengan istilah hotspot. WiFi
adalah sebagai pengganti istilah Wireless LAN, walau demikian setiap Wireless LAN tunggal (Local
Area Network) tidak diharus disertifikasi oleh WiFi Alliance. WiFi adalah istilah lain dari Wireless LAN
yang disertifikasi oleh WiFi platform standar jaringan IEEE 802.11.
Pengertian WiFi adalah teknologi komunikasi yang menggunakan teknologi radio pada
perngakat Wireless LAN adalah dengan urutan penyebaran spektrum secara langsung (Direct-
sequence spread spectrum radio technology) dan Teknologi radio divisi frekuensi orthogonal
Multiplexing (Orthogonal Frequency Division Multiplexing Radio Technology). WiFi adalah sebuah
merek dagang dari produk Wireless LAN yang digunakan oleh sebuah konsorsium atau kelompok
dagang yang dikenal sebagai Aliansi Wi-fi. Inti dari teknologi WiFi adalah perangkat Wireless Lan
yang bertindak sebagai jembatan antara perangkat nirkabel yang beroperasi pada teknologi yang
berbeda.
2. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui lebih dalam mengenai teknologi WiFi
(Wireless Fidelity) sehingga pembaca dapat mengetahui dan memanfaatkan teknologi WiFi lebih
maksimal dalam memenuhi kebutuhan.
3. Manfaat WiFi
a. Bagi Perusahaan/Industri
Yang paling utama dalam menerapkan bisnis ini adalah dengan mencari model bisnis apa
yang paling tepat untuk diterapkan (Bill Gates: Competition is not among product but among
bussiness model). Dalam hal ini ada enam model bisnis yang dapat digunakan sebagai acuan untuk
menerapkan teknologi Wi-Fi yaitu :
1. Venue menggelar dan memiliki sendiri, WISP hanya sebagai ISP.
- Venue membuat semua solusi WI-FI termasuk skema harga & billing, kecuali koneksi
disewa dari ISP
- Venue mendapat Revenue 100%
- WISP mendapat revenue hanya dari sewa koneksi
2. Venue sebagai pemilik, WISP sebagai sistem integrator
- Venue membeli dan memiliki infrastruktur WI-FI dan sistem Backend-nya
- Venue menyewa koneksi dari WISP
- Harga dan billing ditetapkan oleh venue
- Venue mendapat Revenue 100%
- WISP menyediakan jasa profesional untuk merancang dan menggelar seluruh solusi WI-FI
- WISP memperoleh pembayaran pertama untuk jasa profesional yang diberikannya
- WISP mendapat bayaran rutin untuk maintenance dan support
3. Venue menyewa infrastruktur dari WISP
- Venue menyewa seluruh infrastruktur dari WISP
- Skema harga dan billing ditetapkan venue
- Venue mendapat Revenue 100%
- Venue membayar secara berkala (bulanan, catur wulanan atau tahunan) sewa solusi Wi-Fi,
infrastruktur dan koneksi serta sistem backend-nya kepada WISP
- WISP menyediakan koneksi
- WISP menyediakan jasa profesional untuk merancang dan menggelar seluruh solusi Wi-Fi
- WISP tidak mendapat revenue dari hotspot
4. Partnership Venue – WISP
- Venue tidak menyediakan, memiliki atau membayar untuk solusi WI-FI apapun
- Venue menyediakan lokasi
- Venue memperoleh bagaian dari revenue yang dihasilkan
- WISP menyediakan koneksi, jasa profesional, infrastruktur, sistem backend
- WISP mendapat sebagaian besar revenue
5. WISP sebagai pemilik
- WISP menyediakan tempat atau membayar venue untuk penggunaannya
- WISP menyediakan dan menggelar seluruh solusi WI-FI
b. Bagi Penelitian
Protokol baru untuk Kualitas Layanan (WMM) dan mekanisme power saving (WMM
Power Save) membuat WiFi lebih sesuai untuk aplikasi yang latency-sensitif (seperti
suara dan video) dan perangkat kecil berbentuk-faktor.
Tersebar Luas di lebih dari 250.000 tempat umum, jutaan rumah, perusahaan dan
universitas di seluruh dunia.
Produk WiFi tersedia di pasar secara luas adalah WiFi jaringan dukungan roaming, di
mana sebuah stasiun klien mobile seperti komputer laptop dapat berpindah dari satu jalur
akses ke jalur akses yang lainnya serta WiFi adalah perangkat standar global. Tidak
seperti operator selular, klien WiFi yang sama bekerja di berbagai negara di seluruh
dunia.
Tidak seperti sistem paket radio, Wi-Fi memanfaatkan spektrum radio yang tidak
berlisensi. Sebenarnya, tidak membutuhkan regulasi atau ijin khusus untuk bisa
menggunakan akses Wi-Fi
Dengan Wi-Fi, anda tak perlu repot mengurus kabel jaringan. Akses internet bisa
dilakukan tanpa kabel.
Wi-Fi merupakan standar jaringan nirkabel global. Artinya perangkat Wi-Fi bisa bekerja
dimana saja di belahan bumi manapun asal mendapatkan sinyal jaringannya.
c. Bagi Mahasiswa
Memungkinkan LAN untuk digunakan tanpa kabel, biasanya mengurangi biaya penyebaran
jaringan dan ekspansi. Ruang di mana kabel tidak dapat dijalankan, seperti area outdoor dan
bangunan bersejarah, dapat menggunakan LAN Wireless.
Harga WiFi terus turun, membuat WiFi merupakan pilihan yang sangat ekonomis mengenai
jaringan
Sekarang sudah ada banyak perangkat yang mendukung Wi-Fi yaitu Ponsel, PDA, laptop.
Beragam merk dan penyedia layanan fitur Wi-Fi juga bisa dipilih.
Jaringan Wi-Fi sifatnya roaming. Artinya perangkat yang berbasis Wi-Fi (contoh laptop) bisa
berpindah dari satu akses point ke akses point yang lain dengan mudah.
4. Benda Fisik
a. Arsitektur WiFi
Gambar di bawah ini menunjukkan perancangan jaringan arsitektur Wi-Fi. Arsitektur ini
merupakan dasar untuk aplikasi baik pada lingkungan korporat, SOHO, public hotspot bahkan untuk
Metropolitan Area Network (MAN) dengan menggunakan metode nano sel.
Wi-fi telah menjadi favorit untuk membuat LAN (Local Area Network) di rumah-rumah dan
kantor. Hal ini sangat jelas bahwa proses di rumah menjadi mudah, jika anda tidak perlu
mengintegrasikan kabel LAN di sistem anda untuk membentuk jaringan, untuk berbagi koneksi
internet. Di kantor, penggunaan LAN nirkabel menyebabkan pengurangan biaya instalasi LAN.
Kisaran wi-fi adalah cukup tinggi, sekitar 300 meter dari simpul jaringan nirkabel.
b. Konfigurasi WiFi
WiFi merupakan teknologi wireless/nirkabel yang mampu menyediakan akses internet dengan
bandwidth besar dengan mempergunakan teknologi radio sehingga pemakainya dapat mentransfer
data dengan cepat dan aman. WiFi tidak hanya dapat digunakan untuk mengakses internet tetapi juga
dapat digunakan untuk membuat jaringan tanpa kabel di sebuah gedung. Aplikasi WiFi dapat
digunakan untuk melayani perkantoran, kampus, rumah sakit, hotel, bandara, stasiun, restoran, dll.
Untuk menjadikan WiFi sebagai teknologi yang sangat bermanfaat sebaiknya penempatan
Access Point WiFi ditempatkan di pusat aktivitas masyarakat misalnya di lingkungan kampus
misalnya IM Telkom sehingga koneksi internet dapat dilakukan dengan mudah dilakukan di dalam
maupun di luar ruangan.
Penggunaan suatu teknologi sebagai infrastrukur pendidikan harus memperhatikan kecepatan
transmisi tinggi yang dapat diandalkan untuk menunjang kegiatan belajar mengajar, kebutuhan
transmisi multimedia sehingga aplikasi pendidikan dapat terlayani ditunjang dengan biaya
penggunaan WiFi yang murah atau pun gratis serta instalasi yang mudah.
Pembangunan jaringan WiFI di lingkungan kampus sebaiknya tidak membutuhkan biaya
yang banyak karena tidak membutuhkan biaya awal untuk lisensi frekuensi. Pembuatan Access Point
dapat dilakukan sendiri serta jaringan WiFi mudah untuk di set-up sendiri dalam hal ini menggunakan
set-up Virtual Private Network ( VPN ) connection. Di IM Telkom sendiri agar bisa tersambung
dengan WiFi yang disediakan oleh IM Telkom, mahasiswa harus melakukan set-up VPN terlebih
dahulu agar dapat mengakses internet secara gratis.
Sistem WiFi mempunyai 2 konfigurasi, yaitu :
1. Konfigurasi Ad Hoc
Jaringan Ad Hoc adalah jaringan komputer yang terhubung berdasarkan SSID ( Service Set
Identifier ). Jaringan Ad Hoc terbentuk bila antara terminal komputer yang telah dilengkapi Wireless
LAN card saling tersambung tanpa melalui Access Point. Contoh dari jaringan ad hoc, adalah jaringan
yang memiliki konfigurasi peer to peer. Konfigurasi Peer to peer wireless LAN hanya memerlukan
wireless nic di dalam setiap device yang terhubung ke jaringan.
Gambar konfigurasi Ad Hoc:
Keterangan :
Sta (station) berupa komputer yang terhubung secara langsung tanpa Access Point.
2. Konfigurasi Infrastruktur ( Client Server )
Konfigurasi Infrastruktur wireless LAN adalah sebuah konfigurasi jaringan yang tidak hanya
berhubungan dengan sesama jaringan wireless saja tetapi terhubung juga dengan jaringan wired.
Jaringan wireless dapat berhubungan dengan jaringan wired menggunakan Access Point.
Gambar Konfigurasi Infrastruktur
Keterangan :
Access Point menghubungkan user A dan B serta menghubungkan user C dan user D. Access
Point 1 dan 2 dihubungkan oleh Router/Hub/Switch yang kemudian dihubungkan ke jaringan LAN.
c. Komponen-Komponen WiFi
Komponen utama jaringan Wi-fi :
1. Access Point adalah komponen yang berfungsi menerima dan mengirimkan data dari adapter
wireless. Komponen ini bertindak selayaknya hub/switch pada jaringan Ethernet.
2. Wireless LAN Device merupakan komponen berupa kartu yang dipasang di mobile/desktop
PC
3. Mobile/Desktop PC merupakan komponen untuk mengakses internet melalui Wi-Fi bagi
para pengguna.
4. Ethernet LAN adalah perangkat untuk memproses sinyal data untuk jaringan komputer
d. Blok-Blok Fungsional WiFi
1. Penerus Sinyal
Access Point atau sering disebut dengan AP, sebenarnya mempunyai kesamaan fungsi dengan
hub dan switch. Dapat juga disebut dengan station pemancar. Access point merupakan tipe spesial
dari wireless station yang menerima transmisi radio dari station radio lainnya di jaringan wireless dan
meneruskan sinyal-sinyal tersebut ke jaringan terakhir. Access Point bisa merupakan sebuah
perangkat yang berdiri sendiri atau sebuah komputer yang berisikan sebuah adapter jaringan wireless
yang berhubungan dengan special access point management software.
2. Penerima Sinyal
Berikut ini merupakan perangkat yang dapat digunakan untuk menerima sinyal Wi-Fi yang
disebarluaskan oleh AP (Access Point):
o PCMCIA (Personal Computer Memory Card International Association), yang biasa digunakan
untuk laptop.
o PCI WLAN Card, digunakan untuk PC (personal computer) atau computer jangkrik yang tidak
bisa diangkat-angkat.
o USB Wi-Fi, bisa digunakan untuk laptop atau PC yang ada port USB-nya. Biasanya harganya
lebih murah dan mudah dibawa.
o CF (Compact Flash) digunakan untuk PDA (Personal Digital Assistant)
Sistem Infra Structure membutuhkan sebuah perangkat khusus atau dapat difungsikan sebagai
Access point melalui software bila mengunakan jenis Wireless Network dengan perangkat PCI card.
Mirip seperti Hub Network yang menyatukan sebuah network tetapi didalam perangkat Access Point
menandakan sebuah central network dengan memberikan signal (melakukan broadcast) radio untuk
diterima oleh computer lain. Untuk mengambarkan koneksi pada Infra Structure dengan Access point
minimal sebuah jaringan wireless network memiliki satu titik pada sebuah tempat dimana computer
lain yang mencari menerima signal untuk masuknya kedalam network agar saling berhubungan.
Sistem Access Point (AP) ini paling banyak digunakan karena setiap komputer yang ingin
terhubungan kedalam network dapat mendengar transmisi dari Access Point tersebut. Access Point
inilah yang memberikan tanda apakah disuatu tempat memiliki jaringan WI-FI dan secara terus
menerus mentransmisikan namanya Service Set IDentifier (SSID) dan dapat diterima oleh computer
lain untuk dikenal. Bedanya dengan HUB network cable, HUB mengunakan cable tetapi tidak
memiliki nama (SSID). Sedangkan Access point tidak mengunakan cable network tetapi harus
memiliki sebuah nama yaitu nama untuk SSID.
5. Prinsip Kerja WiFi
Klien mengirim Extensible Authentication Protocol (EAP) sebagai titik awal ke Access
Point (AP).
AP mengirimkan pesan berisi identitas AP ke EAP-request.
EAP-response dari klien mengirimkan kembali paket dengan identitas klien ke dalam
Authentication Server.
Authentication Server menjawab dengan diperbolehkan/tidaknya klien masuk dalam
jaringan WLAN. Jika diperbolehkan, maka server akan mengirim kembali identitas dan
“ijin” ke klien melalui authenticator. Jika tidak, maka akan ada pemberitahuan penolakan
dari server.
Authenticator memberikan pemberitahuan kepada klien jika klien diberi hak atas
penggunaan jaringan.
Klien mendapatkan akses untuk menggunakan jaringan.
Dapat digambarkan sebagai berikut:
6. Spesifikasi WiFi
WiFi dirancang berdasarkan spesifikasi IEEE 802.11. Sekarang ini ada empat variasi dari 802.11,
yaitu:
802.11a
802.11b
802.11g
802.11n
Spesifikasi b merupakan produk pertama Wi-Fi. Variasi g dan n merupakan salah satu produk
yang memiliki penjualan terbanyak pada 2005.
Spesifikasi WiFi
SPESIFIKASI KECEPATAN FREKUENSI BAND COCOK DENGAN
802.11b 11 Mb/s 2.4 GHz b
802.11a 52 Mb/s 5 GHz a
802.11g 54 Mb/s 2.4 GHz b, g
802.11n 100 Mb/s 2.4 GHz b, g, n
Versi WiFi yang paling luas dalam pasaran AS sekarang ini (berdasarkan dalam IEEE 802.11b/g)
beroperasi pada 2.400 mHz sampai 2.483,50 MHz. Dengan begitu mengijinkan operasi dalam 11
channel (masing-masing 5 MHz), berpusat di frekuensi berikut. Di banyak bagian dunia, frekuensi
yang digunakan oleh WiFi, pengguna tidak diperlukan untuk mendapatkan izin dari pengatur local
(missal, Komisi Komunikasi Federal di AS). 802.11a menggunakan frekuensi yang lebih tinggi dan
oleh sebab itu daya jangkaunya lebih sempit, lainnya sama.
Channel 1 – 2,412 MHz;
Channel 2 – 2,417 MHz;
Channel 3 – 2,422 MHz;
Channel 4 – 2,427 MHz;
Channel 5 – 2,432 MHz;
Channel 6 – 2,437 MHz;
Channel 7 – 2,442 MHz;
Channel 8 – 2,447 MHz;
Channel 9 – 2,452 MHz;
Secara teknis operasional, WiFi merupakan salah satu varian teknologi komunikasi dan
informasi yang bekerja pada jaringan dan perangkat WLAN (wireless local area network). Dengan
kata lain, WiFi adalah sertifikasi merek dagang yang diberikan pabrikan kepada perangkat
telekomunikasi (internet) yang bekerja di jaringan WLAN dan sudah memenuhi kualitas kapasitas
interoperasi yang dipersyaratkan.Teknologi internet berbasis WiFi dibuat dan dikembangkan
sekelompok insinyur Amerika Serikat yang bekerja pada Institute of Electrical and Electronics
Engineers (IEEE) berdasarkan standar teknis perangkat bernomor 802.11b, 802.11a dan 802.16.
Perangkat WiFi sebenarnya tidak hanya mampu bekerja di jaringan WLAN, tetapi juga di jaringan
WMAN.
Karena perangkat dengan standar teknis 802.11b diperuntukkan bagi perangkat WLAN yang
digunakan di frekuensi 2,4 GHz atau yang lazim disebut frekuensi ISM (Industrial, Scientific dan
Medical). Sedang untuk perangkat yang berstandar teknis 802.11a dan 802.16 diperuntukkan bagi
perangkat WMAN atau juga disebut Wi-Max, yang bekerja di sekitar pita frekuensi 5 GHz.
7. Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa Wi-Fi dapat digunakan sebagai infrastruktur informasi, komunikasi
dan pendidikan di Indonesia dengan memperhatikan system keamanan, QoS, peningkatan cakupannya
serta dilakukan audit sistem dengan baik. Dari segi bisnis, Wi-Fi dapat dijadikan lahan bisnis yang
menguntungkan tergantung dari pemilihan model bisnis yang sesuai. Diharapkan, pemanfaatan
teknologi ini dapat menuju e-prosperity bagi seluruh masayarakat Indonesia.
Bisnis dan kuantitas pengguna teknologi Wi-Fi cenderung meningkat, dan secara ekonomis
hal itu berimplikasi positif bagi perekonomian nasional suatu negara, termasuk Indonesia. Meskipun
demikian, pemerintah seyogyanya menyikapi fenomena tersebut secara bijak dan hati-hati. Pasalnya,
secara teknologis jalur frekuensi baik 2,4 GHz maupun 5 GHz yang menjadi wadah operasional
teknologi Wi-Fi tidak bebas dari keterbatasan.
Teknologi Wi-Fi sangat tepat digunakan untuk menjadi solusi akses internet secara cepat
tanpa kabel dengan kelebihan biaya infrastruktur murah dan sangat tepat untuk digunakan dalam
lingkungan korporat, SOHO dan public hotspot bahkan untuk mencover suatu Metropolitan Area
Network (MAN).
8. Daftar Pustaka
RJB. Wahyu Agung W., 1998, Jaringan Komputer, ANDI offset, Yogyakarta.
Tommi Poltak Mario, 2006, Tuntunan Praktis Menguasai Jaringan Komputer, Ardana Media,
Yogyakarta.
Stallings, Willian, 1994, Komunilasi Data Dan Jaringan Komputer, Prentice Hall Inc.,New
Jersey.
Edi S. Mulyanta, 2005, Jaringan Wireless Komputer, ANDI offset, Yogyakarta.
Abdul Kadir, 2003, Pengenalan Sistem Informasi, ANDI offset, Yogyakarta.
Jogiyanto H.M, 2000, Sistem Informasi Berbasis Komputer: Konsep Dasar Dan
Komponen.Edisi Ketiga, Yogyakarta:BPFE
Wikipedia-Indonesia-Ensiklopedia Bebas Berbahasa “Wi-Fi”
Wikipedia-Indonesia-Ensiklopedia BebasBerbahasa”JaringanLokal Nirkabel”