Tb Paru Kautsar

Post on 28-Oct-2015

110 views 5 download

Transcript of Tb Paru Kautsar

TUBERCULOSIS PARU

Kautsar Rahmawan

Preseptor: dr.Irma Hassan., SpRad (K)., M.KesLO : dr. Annisah Yulianty     

Definisi

Tuberkolosis (TB) adalah infeksi nekrotik dengan gambaran patologi khas tuberkel akibat infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis yang terutama sekali menyerang pulmo, meskipun bisa juga menyebar dan menyerang organ lain seperti : ginjal, traktus gastrointestinal, tulang, otak, bahkan organ genital.

Patogenesis & Patofisiologi

  Menurut perjalanan penyakitnya, TB dapat di bagi

menjadi 3:

i. TB paru primer

ii.TB paru sekunder ( TB paru post primer/ re-infeksi)

iii.TB milier 

Tuberkulosis primer

Mycobacterium tuberculosis

Droplet

Alveoli

Fokus primer(pembentukan eksudat intraalveolar, suatu

konsilidasi alveolar lokal yang berukuran sebesar kacang sampai sebesar biji kenari)

Menyebar ke pembuluh limfe

Limfangitis dan kelainan pd kelenjar limfe bronkial maupun regional

Gambaran perubahan primer pada paru dan dalam saluran limfe serta kelenjar limfe ini

disebut Kompleks Primer TB

Jadi, kompleks primer terdiri dari :1. Kompleks Gohn : merupakan bintik-bintik kecil di suprahiler dan di sekelilingnya ada infiltrat, sering tidak tampak kecuali bila ada kalsifikasi.2. Limfangitis : cabang-cabang limfe yang keluar dari kompleks Gohn dan berjalan sepanjang hilus.3. Limfadenitis : terjadi pembesaran limfonodi.

Semua proses ini memakan waktu 3-8 minggu.

Pleura dapat terkena walaupun sedikit frekuensinya dan dapat menimbulkan efusi ringan sampai berat

Jika fokus primer ini mengalami perkapuran, maka disebut Epituberkulose.

Fokus primer yang mengapur paling sering adalah pada lobus kanan atas terutama pada subsegmen aksiler, kemudian disusul segmen 3.

Pada paru kiri sebaliknya, segmen 3 yang terbanyak, baru kemudian disusul subsegmen aksiler. Pada lobus tengah kanan, segmen 4 dan 5, frekuensinya sama. Pada lobus tengah kiri, segmen 4 lebih banyak dari segmen 5.

Gambaran radiologi

Tuberkulosis primer Pada foto polos PA posisi erek tampak

gambaran bercak semiopak terletak di suprahiler (di atas hilus), perihiler (sepanjang limfangitis) dan parakardial (disamping kor) dengan batas tak tegas. Tampak pembesaran limfonodi di lnn. Hilus, lnn. Parabronkial, lnn. Paratrakeal

Pada fase lanjut tampak garis-garis fibrosis berupa garis-garis berjalan radier dari hilus ke arah luar (superior), kalsifikasi di lnn. hilus, cairan di sinus costophrenicus, pericardial effusion serta atelektasis di perihiler.

Tuberkulosis Primer

Tuberkulosis sekunder Kuman yang dormant pada tuberkulosis

primer akan muncul bertahun-tahun kemudian sebagai infeksi endogen menjadi tuberkulosis sekunder. Mayoritas reinfeksi mencapai 90%.

TB sekunder terjadi karena imunitas tubuh yang menurun seperti pada malnutrisi, penyakit keganasan, diabetes, AIDS, alkohol, dan gagal ginjal.

The classic appearance of reactivation tuberculosis is that of an upper lobe infiltrate with cavities

TB post primer ini berawal dari sarang dini yang berlokasi di bagian atas paru (bagian apical posterior lobus superior atau inferior). Invasinya adalah ke daerah parenkim paru

Sarang dini ini awalnya berbentuk sarang tuberkulosis pneumonia kecil.

Dalam waktu 3-10 minggu sarang ini menjadi tuberkel, yakni suatu granuloma yang terdiri dan sel-sel histiosit dan sel Datia Langhans ( sel besar dengan banyak inti) yang dikelilingi oleh sel-sel limfosit dan jaringan ikat.

Klasifikasi tuberkulosis sekunder

1.Minimal tuberculosis Luas sarang-sarang yang kelihatan tidak

melebihi daerah yang dibatasi oleh garis median, apeks, dan iga 2 depan.

Sarang-sarang soliter dapat berada di mana saja, tidak harus berada dalam daerah tersebut di atas.

Tidak ditemukan lubang (kavitas).

Minimal tuberculosis

2. Moderately advanced tuberculosis Luas sarang-sarang yang bersifat bercak-

bercak tidak melebihi luas satu paru. Bila ada kavitas, diameternya tidak melebihi

4 cm. Kalau bayangan berupa awan-awan yang

menjadi daerah konsolidasi homogen, luasnya tidak melebihi luas satu lobus.

3.Far advanced tuberculosisLuas daerah lebih dari klasifikasi kedua di atas.Bila ada kavitas, diameter keseluruhan semua kavitas melebihi 4 cm

4. Chronic fibroid Penarikan paru, volume paru mengecil. Intercostal space menyempit, trakea dan

hilus tertarik

• .

Beberapa hal penting mengenai TB1. tuberculosis primer berlokasi di mana saja di parenkim paru, di sertai pembesaran kelenjar limfe regional (kompleks primer)2. tuberculosis postprimer : sarang-sarang berkedudukan di lapangan segmen apical lobus bawah, lapangan bawah disertai pleuritis. Pembesaran kelenjar limfe jarang.

3. proses aktif ditandakan dengan : sarang-sarang yang berbentuk awan/

bercak-bercak dengan densitas rendah/sedang dengan batas tidak tegas

adanya kavitasi. Apabila lubangnya sangat kecil biasanya merupakan residual cavity yang menunjukkan proses non aktif

FIGURE150-4 Chest radiograph showing bilateral upper-lobe infiltrates and cavitiesin a patient with active tuberculosis. (Courtesy of L. Richeldi, G. Ferrera, and L. M.Fabbri, University of Modena and Reggio Emilia, Italy.)

Tbc Paru aktif dengan cavitas di lapang atas paru kiri dan schwarte di lapang atas medial paru kanan – lihat hilus kanan yang tertarik.

4. Proses tenang ditandai dengan : sarang-sarang seperti garis fibrotik atau bintik-bintik kapur (kalsifikasi)5. Tuberkuloma: Menyerupai tumor. Merupakan suatu sarang keju (caseosa). Menunjukkan penyakit yang tidak begitu virulen. Batas licin, tegas, di dalam atau di pinggirnya ada

sarang perkapuran, menunjukkan sifat tidak aktif. Diagnosis banding dengan tumor sejati karena di

dekat tuberkuloma sering ditemukan sarang-sarang kapur satelit.

Penyembuhan

1. Penyembuhan tanpa bekas2. Penyembuhan dengan meninggalkan cacat

Berupa garis-garis dengan densitas tinggi/sarang fibrotik atau sarang kalsiferus.

Tuberkulosis fibrosis densa Simon’s foci : sarang-sarang kapur kecil

yang mengelompok di puncak paru.

Sarang dibilang sembuh (proses tenang) bila setelah jangka waktu minimal 3 bulan bentuknya sama, sifat bayangan tidak boleh bercak-bercak, awan, atau kavitas, melainkan garis-garis atau bintik-bintik kapur, didukung hasil pemeriksaan klinik laboratorium yang baik.

Perburukan (perluasan) penyakit

1.Pleuritis dan efusi pleura2. Penyebaran milier (milliary tuberculosis)

3. Pneumonia tuberkulosis Tampak perselubungan padat homogen pada

salah satu lobus paru dengan batas tegas

4. Stenosis bronkus Akibat penekanan/kompresi pada jalan

napas oleh pembesaran nodus limfatikus atau terdapat fibrosis.

Atelektasis lobus atau segmen paru, sering menduduki lobus kanan.

5. Timbul kavitas Akibat melunaknya sarang keju (proses

liquefaction). Dinding sering tipis, batas licin, tetapi mungkin

pula tebal berbatas tidak licin. Dapat berisi cairan (biasanya sedikit), didiagnosis

banding dengan abses (cairan lebih banyak). Residual cavity : lubang kecil dikelilingi oleh

jaringan fibrotik dan bersifat tidak berubah-ubah pada pemeriksaan follow up, berarti suatu proses spesifik lama yang sudah tenang.

TERIMA KASIH