Post on 03-Jul-2019
TAKHRIJ HADITS
(Analisis Kritik Sanad Hadis Tentang Kepemimpinan
Perempuan)
Makalah
Disusun guna memenuhi tugas akhir
Studi Al-Qur’an dan Hadis
Dosen Pengampu : Prof. Dr. Fattah Idris, M.Ag
Oleh:
Li’izza Diana Manzil
NIM. 1600028006
MAGISTER ILMU FALAK
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2017
1
TAKHRIJ HADITS
(Analisis Kritik Sanad Hadis tentang Kepemimpinan Perempuan)
1. Pendahuluan
a. Latarbelakang
Sumber hukum Islam adalah al-Quran dan hadis, yang keduanya
dipakai sebagai pedoman hidup umat manusia. Kedua sumber tersebut
tidak hanya membahas persoalan akhirat saja namun urusan dunia juga
tidak pernah luput dari pembahasannya. Manusia sebagai makhluk ciptaan
Allah yang paling sempurna diutus di Bumi ini sebagai khalifah
(pemimpin) minimal untuk dirinya sendiri, untuk mengatur keseimbangan
alam dan kehidupan antar sesama makhluk ciptaannya yang lain.
Banyak firman-firman Allah dan hadis-hadis Nabi yang membahas
persoalan kepemimpinan. Namun ada sebuah riwayat hadis dari Rasul
yang melarang wanita dijadikan sebagai pemimpin yang diriwayatkan dari
Abi Bakrah, melihat kondisi sekarang ini sangat berlawanan, mengingat
banyak sekali negara-negara yang mayoritas muslim ini pernah
menjadikan perempuan sebagai pemimpin negaranya. Hadis Nabi SAW ini
sering dijadikan hujjah dan argumentasi mengenai persoalan status
perempuan ketika menjadi pemimpin suatu masyrakat. Karena mengingat
pentingnya menilai kedudukan sanad hadis dalam suatu periwayatan,
sehingga hadis tersebut bisa diterima atau tertolak, maka disini akan
dilakukan analisis kritik yang lebih mendalam terhadap sanad dan rawi
hadis tentang kepemimpinan perempuan melalui metode takhrij hadits dari
aplikasi online Islam web.
b. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah
1) Bagaimana redaksi hadis-hadis tentang kepemimpinan perempuan?
2) Bagaimana analisis kritik sanad dan rawi hadits tentang kepemimpinan
perempuan?
2
2. Pembahasan
a. Hadits tentang Kepemimpinan Perempuan
Penulis menemukan hadis-hadis dengan matan yang hampir sama
mengenai kepemimpinan perempuan. Hadis-hadis tersebut diriwayatkan
oleh imam Bukhari, an-Nasa‟i, at-Tirmidzi dan Imam ahmad bin Hanbal.
Adapun redaksi hadisnya yaitu:
1) Riwayat al-Bukhori, Juz 4 no.4163 hal.1610
لقد نفعين قال أيب بكرة عن احلسن عن عوف حدثنا عثمان بن اهليثم نا حدثاهلل بكلمة مسعتها من رسول اهلل صلى اهلل عليه وسلم أيام اجلمل بعد ما
كدت أن أحلق بأصحاب اجلمل فأقاتل معهم قال ملا بلغ رسول اهلل صلى اهلل يفلح قوم ولوا لن قد ملكوا عليهم بنت كسرى قال أهل فارس عليه وسلم أن
أمرهم امرأةArtinya: “telah menceritakan kepaa kami Utsman bin al-Haitsam telah
menceritakan kepada kami Auf dari Hasan dari Abi Bakrah
mengatakan: Allah memberikan manfaat kepadaku dengan
sebuah kalimat yang aku dengar dari Rasulullah SAW pada
hari perang Jamal, setelah aku hampir membenarkan mereka
Ashabul Jamal dan berperang bersama mereka, ketika sampai
kabar kepada Rasulullah SAW bahwa bangsa Persia
mengangkat putri Kisra sebagai pemimpin, beliau bersabda:
tidak akan beruntung suatu kaum yang menyerahkan urusan
(pemerintahan) mereka kepada seorang perempuan” (HR. Al-
Bukhari)
2) Riwayat at-Tirmidzi, juz 4 no. 2262 hal.457.
احلسن عن محيد الطويل حدثنا خالد بن احلارث حدثنا حممد بن املثىن حدثنا لى اهلل عليه عصمين اهلل بشيء مسعته من رسول اهلل صقال أيب بكرة عن
من استخلفوا قالوا ابنته فقال النيب صلى اهلل عليه قال كسرى وسلم ملا هلك قال فلما قدمت عائشة يعين البصرة وسلم لن يفلح قوم ولوا أمرهم امرأة
3
ذكرت قول رسول اهلل صلى اهلل عليه وسلم فعصمين اهلل به قال أبو عيسى هذا حديث حسن صحيح
3) Riwayat Ahmad bin Hanbal,
No. 19889 hal.38
عن النيب صلى اهلل عليه وسلم أيب بكرة عيينة حدثين أيب عن عن حيىي حدثنا لن يفلح قوم أسندوا أمرهم إىل امرأةقال
Juz 5. No.19961 hal.47.
مسعت رسول قال أيب بكرة عيينة عن أبيه عن حدثنا حممد بن بكر حدثنا لن يفلح قوم أسندوا أمرهم إىل امرأة اهلل صلى اهلل عليه وسلم يقول
4) Riwayat an-Nasa‟i, juz 8 no.5388 hal.227
عن محيد قال حدثنا خالد بن احلارث قال حدثنا حممد بن املثىن أخربنا عصمين اهلل بشيء مسعته من رسول اهلل صلى اهلل قال أيب بكرة عن احلسن
لن يفلح قوم ولوا قال من استخلفوا قالوا بنته قال كسرى عليه وسلم ملا هلك أمرهم امرأة
b. Analisis Sanad dan Rawi Hadis tentang Kepemimpinan Perempuan
1) Riwayat al-Bukhori, Juz 4 no.4163 hal.1610
لقد نفعين قال أيب بكرة عن احلسن عن عوف حدثنا عثمان بن اهليثم حدثنا اهلل بكلمة مسعتها من رسول اهلل صلى اهلل عليه وسلم أيام اجلمل بعد ما
كدت أن أحلق بأصحاب اجلمل فأقاتل معهم قال ملا بلغ رسول اهلل صلى اهلل لن يفلح قوم ولوا قد ملكوا عليهم بنت كسرى قال أهل فارس عليه وسلم أن
أمرهم امرأة
4
Susunan rawi dari hadis diatas sebagai berikut:
1. Abi Bakrah
2. Hasan
3. „Auf
4. Utsman bin Haitsam
Deskripsi Rawinya yaitu:
1. Abi Bakrah, nama lengkapnya adalah Nufa‟i bin al-Harits bin
Kaladah bin Amr, julukannya adalah Abi Bakrah, ia termasuk
golongan sahabat, tempat tinggal di Basrah dan wafat pada tahun
52 H. Jarh wa ta‟dilnya Kullu Shahabi ‘Udulun.
2. Hasan, nama lengkapnya adalah Hasan bin abi al-Hasan Yasar,
julukannya adalah Abu Sa‟id, ia termasuk golongan al-Wustha
minat tabi’in, tempat tinggalnya di Bashrah dan wafat pada tahun
110 H. Jarh wa ta‟dil menurut Muhammad bin Sa‟ad adalah ia
seorang yang Jami’an, ‘aliman, rofi’an, faqihan, tsiqatan,
ma’munan, ‘abidan, nasikan, katsiral ‘ilmi, fasihan, jamilan,
wasiman.
3. „Auf, nama lengkapnya adalah „Auf bin Abi Jamilah, julukannya
adalah Abu Sahl, ia termasuk golongan lam talqa lishahabat,
tinggal di Bashrah dan wafat pada tahun 146 H. Jarh wa ta‟dilnya
adalah:
Menurut Abdullah Ahmad bin Hanbal: tsiqah
Menurut Ishak bin Mansyur dari Yahya bin Ma‟in: tsiqah
Menurut an-Nasa‟i: tsiqah
Menurut Abu Hatim: Sudduq wa Shalih
Menurut Muhammad bin Saad: tsiqah dan banyak hafalan
hadisnya
4. Utsman bin Haitsam, nama lengkapnya adalah Utsman bin Haitsam
bin Jahm bin „Isya bin Hassan al-Mundzir, julukannya adalah Abu
„Amr, ia termasuk golongan kibaru tabi’ul atba’ , tinggal di
Bashrah dan wafat pada tahun 210 H. Jarh wa ta‟dilnya menurut
Abu Hatim adalah Sudduq.
5
2) Riwayat at-Tirmidzi, juz 4 no. 2262 hal.457.
عن محيد الطويل حدثنا خالد بن احلارث حدثنا حممد بن املثىن حدثنا بشيء مسعته من رسول اهلل صلى اهلل عصمين اهللقال أيب بكرة عن احلسن
من استخلفوا قالوا ابنته فقال النيب صلى اهلل قال كسرى عليه وسلم ملا هلك قال فلما قدمت عائشة يعين البصرة عليه وسلم لن يفلح قوم ولوا أمرهم امرأة
ذكرت قول رسول اهلل صلى اهلل عليه وسلم فعصمين اهلل به قال أبو عيسى صحيح هذا حديث حسن
Susunan rawi dari hadis diatas sebagai berikut:
1. Abi Bakrah
2. Hasan
3. Humaid al-Thawil
4. Khalid bin Harits
5. Muhammad bin Mutsanna
Deskripsi Rawinya yaitu:
1. Abi Bakrah, nama lengkapnya adalah Nufa‟i bin al-Harits bin
Kaladah bin Amr, julukannya adalah Abi Bakrah, ia termasuk
golongan sahabat, tempat tinggal di Basrah dan wafat pada tahun
52 H. Jarh wa ta‟dilnya Kullu Shahabi ‘Udulun.
2. Hasan, nama lengkapnya adalah Hasan bin abi al-Hasan Yasar,
julukannya adalah Abu Sa‟id, ia termasuk golongan al-Wustha
minat tabi’in, tempat tinggalnya di Bashrah dan wafat pada tahun
110 H. Jarh wa ta‟dil menurut Muhammad bin Sa‟ad adalah ia
seorang yang Jami’an, ‘aliman, rofi’an, faqihan, tsiqatan,
ma’munan, ‘abidan, nasikan, katsiral ‘ilmi, fasihan, jamilan,
wasiman.
3. Humaid at-Thawil, nama lengkapnya adalah Humaid bin Abi
Humaid, julukannya adalah Abu „Ubaidah, ia termasuk golongan
as-shughra minat tabi’in, tinggal di Bashrah dan wafat pada tahun
142 H. Jarh wa ta‟dilnya adalah:
6
Menurut Ishak bin Manshur dari Yahya bin Ma‟in: tsiqah
Menurut ahmad bin Abdillah al-„Ijli: Tsiqah
Menurut Abdurrahman bin Abi Hatim dari bapaknya: tsiqah la
ba’sa bih
Menurut Abdurrahman bin Yusuf bin Khirasy: Tsiqah,
Shaduq.
4. Khalid bin Harits, nama lengkapnya adalah Khalid bin al-Harits bin
„Ubaid bin Sulaiman bin „Ubaid bin Sufyan bin Mas‟ud bin Sukin,
julukannya adalah Abu „Utsman, ia termasuk golongan al-Wustha
minal Atba’, tinggal di Bashrah dan wafat pada tahun 186 H. Jarh
wa ta‟dilnya adalah
Menurut Abu Zur‟ah: Shadduq
Menurut Abu Hatim: seorang imam yang tsiqah
Menurut an-Nasa‟i: tsiqah
5. Muhammad bin al-Mutsanna, nama lengkapnya adalah Muhammad
bin al-Mutsanna bin „Ubaid bin Qais bin Dinar, julukannya adalah
Abu Musa, ia termasuk golongan Kibaru tabi’ul atba’, tinggal di
Bashrah dan wafat pada tahun 252 H. Jarh wa ta‟dilnya adalah:
Menurut Abdullah bin Ahmad bin Hanbal dari Yhaya bin
Ma‟in: Tsiqah
Menurut Shalih bin Muhammad al-Hafidz: Sudduq
Menurut Abu Hatim: Shalihul Hadits, Shaduq
Menurut Abu Bakar al-Khatib: Shaduq, wari’an, fadhilan,
‘aqilan
Menurut an-Nasa‟i: la ba’sa bih.
3) Riwayat Ahmad bin Hanbal,
No. 19889 hal.38
عن النيب صلى اهلل عليه أيب بكرة أيب عن عيينة حدثينعن حيىي حدثنا لن يفلح قوم أسندوا أمرهم إىل امرأةوسلم قال
7
Susunan rawi dari hadis diatas sebagai berikut:
1. Abi Bakrah
2. Abi „Uyainah
3. „Uyainah
4. Yahya
Deskripsi Rawinya yaitu:
1. Abi Bakrah, nama lengkapnya adalah Nufa‟i bin al-Harits bin
Kaladah bin Amr, julukannya adalah Abi Bakrah, ia termasuk
golongan sahabat, tempat tinggal di Basrah dan wafat pada
tahun 52 H. Jarh wa ta‟dilnya Kullu Shahabi ‘Udulun.
2. Abi „Uyainah, nama lengkapnya adalah Abdurrahman bin
Jausyan, tidak diketahui julukan dan tahun wafatnya, namun ia
tinggal di Bashrah. Jarh wa ta‟dilnya adalah:
Menurut Abdullah bin Ahmad bin Hanbal: laisa bil
masyhur
Menurut Abu Zur‟ah: tsiqah
Menurut at-Tirmidzi: shahih
3. „Uyainah, nama lengkapnya adalah „Uyianah bin Abdurrahman
bin Jausyan al-Ghathafani al-Jausyani, julukannya adalah Abu
Malik, ia termasuk golongan kibarul Atba’, tinggal di Bashrah
tetapi tidak diketahui tahun wafatnya. Jarh wa ta‟dilnya adalah:
Menurut Abbas Adduriyyu dari Yahya bin Ma‟in: laisa
bihi ba’sun
Menurut Muhammad bin Sa‟ad: Tsiqah
Menurut Abu Hatim: Sudduq
Menurut an-Nasa‟i: tsiqah
Menurut Ibnu Hibban: Tsiqah
4. Yahya, nama lengkapnya adalah Yahya bin Sa‟id bin Farrukh,
julukannya adalah Abu Sa‟id, ia termasuk golongan as-Shughro
minal atba’, tinggal di Bashrah dan wafat pada tahun 198 H.
Jarh wa ta‟dilnya adalah:
Menurut Muhammad bin Sa‟ad: tsiqah, ma’munan
Menurut menurut al-„Ijli: tsiqah
8
Menurut Abu Zur‟ah: tsiqah
Menurut Abu Hatim: tsiqah, hafidz
Menurut an-Nasa‟i: tsiqah
Juz 5 No.19961 hal.47.
مسعت رسول قال أيب بكرة عيينة عن أبيه عن حدثنا حممد بن بكر حدثنا لن يفلح قوم أسندوا أمرهم إىل امرأة اهلل صلى اهلل عليه وسلم يقول
Susunan rawi dari hadis diatas sebagai berikut:
1. Abi Bakrah
2. Abi „Uyainah
3. „Uyainah
4. Muhammad bin Bakr
Deskripsi Rawinya yaitu:
1. Abi Bakrah, nama lengkapnya adalah Nufa‟i bin al-Harits bin
Kaladah bin Amr, julukannya adalah Abi Bakrah, ia termasuk
golongan sahabat, tempat tinggal di Basrah dan wafat pada
tahun 52 H. Jarh wa ta‟dilnya Kullu Shahabi ‘Udulun.
2. Abi „Uyainah, nama lengkapnya adalah Abdurrahman bin
Jausyan, tidak diketahui julukan dan tahun wafatnya, namun ia
tinggal di Bashrah. Jarh wa ta‟dilnya adalah:
Menurut Abdullah bin Ahmad bin Hanbal: laisa bil
masyhur
Menurut Abu Zur‟ah: tsiqah
Menurut at-Tirmidzi: shahih
3. „Uyainah, nama lengkapnya adalah „Uyianah bin Abdurrahman
bin Jausyan al-Ghathafani al-Jausyani, julukannya adalah Abu
Malik, ia termasuk golongan kibarul Atba’, tinggal di Bashrah
tetapi tidak diketahui tahun wafatnya. Jarh wa ta‟dilnya adalah:
Menurut Abbas Adduriyyu dari Yahya bin Ma‟in: laisa
bihi ba’sun
Menurut Muhammad bin Sa‟ad: Tsiqah
9
Menurut Abu Hatim: Sudduq
Menurut an-Nasa‟i: tsiqah
Menurut Ibnu Hibban: Tsiqah
4. Muhammad bin Bakr, nama lengkapnya adalah Muhammad bin
Bakr bin Utsman, julukannya adalah Abu Utsman, ia termasuk
golongan as-Shughro minal atba’, tinggal di Bashrah dan wafat
pada tahun 204 H. Jarh wa ta‟dilnya adalah:
Menurut Hanbal bin Ishak: Shalihul hadits
Menurut Utsman bin Sa‟id ad-Darami dari Yahya bin
Ma‟in, Abu Daud, „Ijli: tsiqah
Menurut Ibnu Hibban: tsiqah
4) Riwayat an-Nasa‟i, juz 8 no.5388 hal.227
عن محيد قال حدثنا خالد بن احلارث قال حدثنا حممد بن املثىن أخربنا عصمين اهلل بشيء مسعته من رسول اهلل صلى اهلل قال أيب بكرة عن احلسن
لن يفلح قوم قال من استخلفوا قالوا بنته قال كسرى عليه وسلم ملا هلك ولوا أمرهم امرأة
Susunan rawi dari hadis diatas sebagai berikut:
1. Abi Bakrah
2. Hasan
3. Humaid
4. Khalid bin Harits
5. Muhammad bin al-Mutsanna
Deskripsi Rawinya yaitu:
1. Abi Bakrah, nama lengkapnya adalah Nufa‟i bin al-Harits bin
Kaladah bin Amr, julukannya adalah Abi Bakrah, ia termasuk
golongan sahabat, tempat tinggal di Basrah dan wafat pada tahun
52 H. Jarh wa ta‟dilnya Kullu Shahabi ‘Udulun.
2. Hasan, nama lengkapnya adalah Hasan bin abi al-Hasan Yasar,
julukannya adalah Abu Sa‟id, ia termasuk golongan al-Wustha
minat tabi’in, tempat tinggalnya di Bashrah dan wafat pada tahun
10
110 H. Jarh wa ta‟dil menurut Muhammad bin Sa‟ad adalah ia
seorang yang Jami’an, ‘aliman, rofi’an, faqihan, tsiqatan,
ma’munan, ‘abidan, nasikan, katsiral ‘ilmi, fasihan, jamilan,
wasiman.
3. Humaid, nama lengkapnya adalah Humaid bin Abi Humaid,
julukannya adalah Abu „Ubaidah, ia termasuk golongan as-shughra
minat tabi’in, tinggal di Bashrah dan wafat pada tahun 142 H. Jarh
wa ta‟dilnya adalah:
Menurut Ishak bin Manshur dari Yahya bin Ma‟in: tsiqah
Menurut ahmad bin Abdillah al-„Ijli: Tsiqah
Menurut Abdurrahman bin Abi Hatim dari bapaknya: tsiqah la
ba’sa bih
Menurut Abdurrahman bin Yusuf bin Khirasy: Tsiqah,
Shaduq.
4. Khalid bin Harits, nama lengkapnya adalah Khalid bin al-Harits bin
„Ubaid bin Sulaiman bin „Ubaid bin Sufyan bin Mas‟ud bin Sukin,
julukannya adalah Abu „Utsman, ia termasuk golongan al-Wustha
minal Atba’, tinggal di Bashrah dan wafat pada tahun 186 H. Jarh
wa ta‟dilnya adalah
Menurut Abu Zur‟ah: Shaduq
Menurut Abu Hatim: seorang imam yang tsiqah
Menurut an-Nasa‟i: tsiqah
5. Muhammad bin al-Mutsanna, nama lengkapnya adalah Muhammad
bin al-Mutsanna bin „Ubaid bin Qais bin Dinar, julukannya adalah
Abu Musa, ia termasuk golongan Kibaru tabi’ul atba’, tinggal di
Bashrah dan wafat pada tahun 252 H. Jarh wa ta‟dilnya adalah:
Menurut Abdullah bin Ahmad bin Hanbal dari Yahya bin
Ma‟in: Tsiqah
Menurut Shalih bin Muhammad al-Hafidz: Sudduq
Menurut Abu Hatim: Shalihul Hadits, Shaduq
Menurut Abu Bakar al-Khatib: Shaduq, wari’an, fadhilan,
‘aqilan
Menurut an-Nasa‟i: la ba’sa bih.
11
Skema sanad hadits tentang kepemimpinan perempuan riwayat al-
Bukhari, at-Tirmidzi, an-Nasa‟i dan Imam Ahmad bin Hanbal, yaitu:
Tiga jalur sanad diatas (Bukhari, Tirmidzi dan Nasa‟i) semuanya
bertemu pada “Hasan” yang menerima hadis dari Abi Bakrah. Sehingga mata
rantai sanadnya adalah ittishol atau bersambung. Yang mana antara rawi satu
dan lainnya adanya hubungan guru murid, serta penilaian para ulama terhadap
para perawi positif, sanad hadis ini bernilai shahih.
Rasulullah SAW
Abi Bakrah
Abi ‘Uyainah Hasan
‘Uyainah Auf Humaid al-Thawil Humaid
Yahya Muhammad
bin Bakr
Hanbal
Khalid bin Harits Utsman bin Haitsam
Bukhari Tirmidzi
Muhammad bin
Mutsanna
Nasa’i
12
3. Penutup
a. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian terhadap sanad dan rawi hadis tentang
kepemimpinan perempuan diatas dapat disimpulkan bahwa:
1. Jalur sanad hadis yang diriwayatkan oleh al-Bukhari, at-Tirmidzi, an-
Nasa‟i dan Hanbal merupakan sistem periwayatan yang muttasil
karena mata rantai antara perawi satu dengan yang lainnya bersambung
dan tidak terputus sampai kepada Rasulullah SAW, sehingga hadis ini
termasuk hadis marfu‟.
2. Setiap thabaqah dalam sanad hadis diatas terdiri dari tiga, dua atau
seorang rawi, sehingga hadis ini diklasifikasikan termasuk hadis ahad.
3. Berdasarkan kriteria kesahihan sanad hadis, hadis yang diriwayatkan
oleh al-Bukhari, al-Tirmidzi, an-Nasa‟i dan Hanbal menunjukkan
derajat kualitas hadis tersebut adalah hadis shahih yakni shahih
lidzatihi karena sanadnya bersambung (muttasil), para rawinya dhabit
dan tsiqah, terhindar dari syuzuz, dan jika dilihat dari jarh wa ta‟dilnya
para perawi mereka „adil, shaduq dan tsiqah.
b. Penutup
Demikian tugas takhrij hadis ini dibuat. Penulis menyadari masih
banyak kekurangan baik dari segi penulisan maupun materi. Karena
keterbatasan tugas ini hanya meliputi tahrij sanadnya maka sebaiknya
dilakukan penelitian yang lebih mendalam kedepannya mengenai
matannya hadis tentang kepemimpinan perempuan sehingga bisa diperoleh
hasil yang maksimal. Kiranya hanya ini yang dapat penulis sampaikan.
Kurang lebihnya penulis ucapkan mohon maaf dan terimakasih.