Post on 31-Jan-2018
DIMENSI KOMPETENSI AKADEMIK
DAN MANAJERIAL PENGAWAS SEKOLAH
DAN ANGKA KREDIT
UNSUR PENGAWASAN AKADEMIK
DAN MANAJERIAL (BUKTI FISIK, KRITERIA, DAN ANGKA KREDIT)
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kegiatan pengawasan sekolah menurut PP 19 tahun 2005 meliputi
pengawasan akademik dan manajerial. Unsur-unsur kegiatan dalam
pengawasan akademik dan manajerial terdiri atas: 1) Penyusunan Program
Pengawasan; 2) Pelaksanaan Program Pengawasan; 3) Evaluasi Hasil
Pelaksanaan Program Pengawasan; 4) Membimbing dan Melatih
profesional Guru, dan: 5) Melaksanakan Tugas di Daerah Khusus. Untuk
mengetahui sejauhmana prestasi yang dapat diraih oleh jabatan fungsional
pengaweas sekolah dalam melaksanakan kegiatan unsur-unsur
pengawasan tersebut, seorang calon tim penilai angka kredit perlu memiliki
pemahaman yang komprehensif mengenai ruang lingkup tugas dan kriteria
kinerja jabatan fungsional pengawas sekolah. Disamping itu, perlu juga
menguasai prosedur penetapan angka kredit jabatan fungsional pengawas
sekolah, serta memiliki kemampuan berpikir sistematis untuk menetapkan
prestasi kerja pengawas sekolah yang memberi kontribusi terhadap
peningkatan mutu pendidikan.
Materi bimbingan teknis calon tim penilai angka kredit (CPAK) jabatan fungsional
pengawas sekolah dirancang untuk membekali calon tim penilai angka
kredit jabatan fungsional pengawas sekolah dalam hal penilaian prestasi
kerja dan penetapan angka kredit tersebut berdasarkan kretria dan bukti
fisik.
B. Dimensi Kompetensi
Dimensi kompetensi yang diharapkan dibentuk pada akhir kegiatan Bimtek
CPAK jabatan fungsional pengawas sekolah ini adalah calon tim penilaian
angka kredit memiliki dimensi kompetensi tentang ruang lingkup kegiatan
pengawas sekolah dan angka kreditnya.
C. Kompetensi Yang Hendak DicapaiKompetensi yang hendak dicapai melalui materi Bimtek CPAK jabatan fungsional
pengawas sekolah ini adalah agar tim penilai mampu memberikan angka
82
kredit berdasarkan unsur-unsur kegiatan, kriteria prestasi kerja, dan bukti
fisik kegiatan jabatan fungsional pengawas sekolah.
D. Indikator PencapaianIndikator pencapaian kompetensi melalui bimbingan teknik CPAK jabatan
fungsional pengawas sekolah ini adalah calon tim penilai angka kredit
dapat:
1. Memahami ruang lingkup unsur-unsur kegiatan jabatan fungsional
pengawas sekolah.
2. Menguasai prosedur pemberian angka kredit jabatan fungsional
Pengawas sekolah bedasarkan kriteria prestasi kerja dan bukti fisik
kegiatan jabatan fungsional penagawas sekolah.
3. Mengembangkan metode dan teknik penilaian angka kredit jabatan
fungsional pengawas sekolah secara sistematis.
E. Ruang Lingkup Materi dan Alokasi waktuNo. Materi Bimbingan Teknik CPAK Alokasi Waktu1.Program Pengawasan 2 JP2.Pelaksanaan Program Pengawasan 2 JP3.Evaluasi hasil Pelaksanaan Program Pengawasan 2 JP4.Membimbing dan Melatih Profesional Guru dan
Melaksanakan Tugas di Daerah Khusus2 JP
F. Langkah-Langkah Pembelajaran
Materi Bimbingan Teknik CPAK ini dirancang dengan langkah-langkah
pembelajaran digambarkan seperti berikut:
83
Pendahuluan: Pengkondisian Perkenalan
dan ice breaking 10’ Pretest 30’’
KB 2 Pelaksanaan
Program 60’
KB 1 Program
Pengawasan 60’
Aktivitas Kelompok
Aktivitas Individu
Membaca Materi Bimtek CPAK
MendiskusikanMateri Bimtek
CPAK
Melaksanakan Latihan/Tugas/
Studi Kasus
Sharing dalam latihan
menyelesaikan masalah/kasus
Membuat Rangkuman
Membuat Rangkuman
Melakukan Refleksi
Gambar 1. Langkah-langkah Pembelajaran
Setiap langkah pembelajaran dilakukan aktivitas individu dan
kelompok seperti gambar berikut.
Gambar 2. Aktivitas Pembelajaran
KEGIATAN BELAJAR 1
84
KB 3 Evaluasi Hasil
Pelaksanaan Program 60’
KB 4 Membimbing dan
Melatih Professional Guru 60’
KB 5 Pelaksanaan
Tugas Kepengawasan di Daerah Khusus
Penutup
Pos Tes 30’
PROGRAM PENGAWASAN
Bacalah materi di bawah ini dengan cermat! (10 menit)
A. PengantarPengawasan adalah bantuan profesional kesejawatan melalui dialog
masalah pendidikan dalam rangka membantu guru, kepala
sekolah/madrasah dalam meningkatkan kemampuan profesionalnya
sebagai upaya meningkatkan mutu pendidikan pada sekolah/ madrasah
binaannya. Pengawasan juga dapat diartikan sebagai proses kegiatan
pemantauan untuk memastikan bahwa kegiatan di sekolah/ madrasah
terlaksana seperti yang direncanakan. Selain itu, pengawasan juga dapat
diartikan kegiatan mengoreksi untuk memperbaiki kesalahan atau
penyimpangan yang terjadi selama pengelolaan pendidikan di sekolah.
Dengan kata lain, pengawasan pendidikan adalah fungsi manajemen
pendidikan yang harus diaktualisasikan. Adapun, ruang lingkup
kepengawasan meliputi kepengawasan akademik dan manajerial.
Kepengawasaan akademik dan manajerial tersebut tercakup dalam
kegiatan (1) penyusunan program pengawasan; (2) pelaksanaan program
pengawasan; (3) evaluasi hasil pelaksanaan program pengawasan; (4)
membimbing dan melatih profesional guru dan/atau Kepala Sekolah: dan
(5) melaksanakan tugas pengawasan di daerah terpencil
B. Materi Pokok
1. Ruang Lingkup Program PengawasanProgram pengawasan sekolah/madarsah adalah rencana kegiatan
pengawasan yang akan dilaksanakan oleh pengawas sekolah/
madrasah dalam kurun waktu (satu periode tertentu). Agar dapat
melaksankan tugasnya dengan baik, pengawas sekolah/ madrasah
harus mengawali kegiatannya dengan menyusun program kerja
pengawasan yang jelas, terarah, dan berkesinambungan dengan
kegiatan pengawasan yang telah dilakukan pada periode sebelumnya.
Di dalam konteks manajemen dapat dinyatakan bahwa program kerja
85
pengawasan sekolah/ madrasah mengandung makna sebagai aplikasi
fungsi perencanaan dalam bidang pengawasan sekolah. Penyusunan
program pengawasan difokuskan pada peningkatan pemenuhan
standar nasional pendidikan. Secara umum, program pengawasan
sekolah sekurang-kurangnya memuat empat komponen pokok sebagai
berikut:
a. Aspek/ masalah berupa identifikasi hasil pengawasan
(pengawasan, pemantauan, penilaian).
b. Tujuan pengawasan yang hendak dicapai.
c. Indikator keberhasilan berupa target yang ingin dicapai.
d. Strategi/ metode kerja/ teknik supervise seperti monitoring dan
evaluasi, refleksi danFocused Discussion, metode Dhelpi,
workshop, kunjungan kelas, observasi kelas, pertemuan individu,
kunjungan antarkelas, supervise kelompok, dll.).
e. Skenario kegiatan berupa langkah atau tahapan supervise yang
sistematis dan logis yang disesuaikan dengan jadwal dan waktu.
f. Sumber daya yang diperlukan dapat berupa bahan, fasilitas,dan
manusia.
g. Penilaian dan instrument jenis dan bentuk disesuaikan dengan
aspek/ masalah yang akan diselesaikan.
h. Rencana tindak lanjut dapat berupa pemantapan, perbaikan
berkelanjutan disesuaikan dengan metode pengawasan.
Program pengawasan terdiri atas program tahunan untuk seluruh sekolah
binaan, dan program semester untuk masing-masing sekolah binaan.
a. Penyusunan program tahunan yang terdiri dari 2 (dua) program
semester meliputi langkah-langkah kegiatan-kegiatan berikut.
1) Identifikasi hasil pengawasan pada tahun sebelumnya
Identifikasi hasil pengawasan yang telah dilakukan pada tahun
sebelumnya melalui analisis kesenjangan dengan mengacu
pada kebijakan di bidang pendidikan yang digunakan.
Identifikasi hasil pengawasan menggambarkan sejauh mana
ketercapaian tujuan pengawasan yang telah dilakukan pada
tahun sebelumnya. Sebagai acuan penyusunan program
86
pengawasan, dikemukakan pula berbagai kebijaksanaan di
bidang pendidikan. Hasil identifikasi tersebut merupakan titik
tolak dalam menentukan tujuan serta tindakan yang harus
dilakukan pengawas sekolah tahun berikutnya. Identifikasi
d i lakukan untuk menjaga kesinambungan kegiatan
pengawasan. Hasil pengawasan yang dianggap
kurang/lemah harus lebih ditingkatkan. Hasil pengawasan
yang dianggap sudah baik harus dipertahankan atau
standarnya ditingkatkan (Lihat Lampiran 3).
2) Pengolahan dan analisis hasil dan evaluasi pengawasan tahun
sebelumnya Pengolahan dan analisis hasil pengawasan yang
telah dilakukan tahun sebelumnya diarahkan untuk
menetapkan prioritas tujuan, sasaran, metode kerja serta
langkah-langkah kegiatan dalam program pengawasan tahun
berikutnya. Output pengolahan dan analisis hasil pengawasan
harus mampu memberikan gambaran mengenai kondisi
sekolah binaan baik secara kualitatif maupun kuantitatif.
3) Perumusan rancangan program pengawasan tahunan dilandasi
oleh informasi yang diperoleh atas dasar identifikasi serta
analisis hasil pengawasan pada tahun sebelumnya,
dirumuskan rancangan program pengawasan tahunan untuk
semua sekolah binaan.
4) Pemantapan dan penyempurnaan rancangan program
pengawasan tahunan. Program pengawasan tahunan yang
telah dimantapkan dan disempurnakan adalah rumusan akhir
yang akan dijadikan sebagai acuan oleh pengawas dalam
penyusunan program pengawasan semester pada setiap
sekolah binaannya dan seluruh sekolah tingkat
kabupaten/kota pada setiap jenjang dan satuan pendidikan
(Lihat Lampiran 4 dan 5).
b. Penyusunan program semester pengawasan pada setiap sekolah
binaan.
Secara garis besar, rencana program pengawasan pada sekolah
87
binaan disebut Rencana Pengawasan Akademik (RPA) dan
Rencana Pengawasan Manajerial (RPM). Komponen RPA/RPM
sekurang- kurangnya memuat materi/aspek/fokus masalah, tujuan,
indikator keberhasilan, strategi/metode kerja (teknik supervisi),
skenario kegiatan, sumberdaya yang diperlukan, penilaian dan
instrumen pengawasan (Lihat Lampiran 6).
c. Berdasarkan program tahunan dan program semester yang telah
disusun, untuk memudahkan pelaksanaan pengawasan, maka
setiap pengawas menyiapkan instrumen-instrumen yang
dibutuhkan dengan materi/ aspek/ fokus masalah yang akan
disupervisi. Contoh-contoh instrumen pengawasan akademik dan
pengawasan manajerial terlampir.
2. Prinsip Penyusunan Program PengawasanDalam rangka pelaksanaan tugas pokok dan fungsi pengawas sekolah
diperlukan serangkaian kegiatan yang terencana, terarah, serta
berkesinambungan. Untuk itulah diperlukan “Program Pengawasan Sekolah”. Program pengawasan disusun dengan maksud memberikan
penjelasan atas pertanyaan sebagai berikut:
a. Why; Mengapa kegiatan pengawasan dilakukan?
b. What; Apa tujuan dan sasaran pengawasan?
c. Who; Siapa yang terlibat dalam pengawasan?
d. How; Bagaimana pengawasan dilakukan?
e. When; Kapan pengawasan dilakukan?
Program kerja yang dibuat dibuat berdasarkan prinsip SMART, artinya:
a. Specific, pokok masalah yang dijadikan program dalam
penyususnan program kerja bersifat khusus, jelas, dan terfokus
pada pencapaian tujuan.
b. Measureable, program-program dan kegiatan yang dipilih dapat
diukur pencapaiannya.
c. Achievable, program-program dan kegiatan dapat dicapai dan
disesuaikan dengan berbagai kondisi di SMA,SMK, dan SMALB.
88
d. Realistic, program-program dan kegiatan yang dipilih tidak
mengada-ada, sesuai dengan kebutuhan dan keadaan SMA,SMK,
dan SMALB dalam pencapaian hasilnya.
e. Time Bound, jelas target waktu pencapaian dalam setiap langkah
kegiatan.
3. Prosedur Penyusunan Program Pengawasan Sekolah/Madrasah.
Melakukan analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, dan
Threats). Analisis SWOT dimaksudkan untuk menemukan kekuatan,
kelemahan, peluang, dan ancaman yang ada pada SMA,SMK, dan
SMALB yang berada di wilayah binaannya. Kekuatan adalah faktor dari
dalam SMA,SMK, dan SMALB yang mendukung pencapaian sasaran.
Peluang adalah faktor dari luar yang mendukung pencapaian sasaran.
Kelemahan adalah faktor dari dalam sekolah/madrasah yang
menghambat pencapaian sasaran. Ancaman adalah faktor dari luar
SMA,SMK, dan SMALB yang menghambat pencapaian sasaran.
Analisis dilakukan terhadap faktor internal dan eksternal SMA,SMK,
dan SMALB yang ada. Hasil analisis digunakan sebagai dasar dalam
menentukan prioritas kegiatan yang perlu segera ditingkatkan mutunya.
Adapun, cara menganalisis kebutuhan penyusunan program
pengawasan dapat mengacu pada 4W dan 2H berikut ini.
ASPEK FAKTA AKTUAL ALASAN
ALTERNATIF YANG
MUNGKINTINJAUANTUJUAN
What/Apa Apa yang sedang dikerjakan sekarang
Mengapa hal itu lakukan
Ada hal lain yang mungkin dikerjakan
Apa yang seharusnya dikerjakan
Who/Siapa Siapa yang mengerjakan hal itu
Mengapa mengerjakan di tempat itu
Siapa lagi yang mungkin mengerjakan hal itu
Siapa seharusnya mengerjakan hal itu
When/
Kapan
Kapan hal itu dikerjakan
Mengapa hal itu dilakukan pada waktu itu.
Di mana saja hal itu mungkin dikerjakan
Di mana seharusnya hal itu dikerjakan
89
ASPEK FAKTA AKTUAL ALASAN
ALTERNATIF YANG
MUNGKINTINJAUANTUJUAN
Where/
Di mana
Di mana hal itu dikerjakan
Mengapa hal tersebut dikerjakan di tempat itu.
Di mana saja hal itu mungkin dikerjakan
Di mana seharusnya hal itu dikerjakan.
How/
Bagaimana
Bagaimana hal itu dikerjakan
Mengapa menempuh cara itu
Ada hal lain yang mungkin dikerjakan
Bagaimana seharusnya hal itu dikerjakan
How many/much
Berapa
Berapa orang yang mengerjakan hal itu. Berapa biaya yang dikeluarkan
Mengapa sebanyak itu (orang dan biaya)
Berapa orang lagi dan biaya yang seharusnya
Berapa orang yang seharusnya mengerjakan hal itu. Berapa biaya ideal yang dibutuhkan.
a. Mengidentifikasi hasil pengawasan sebelumnya.
Identifikasi hasil pengawasan yang dilakukan pada tahun sebelumnya
mengacu pada kebijakan di bidang pendidikan yang digunakan.
Identifikasi hasil pengawasan menggambarkan sejauh mana
ketercapaian tujuan pengawasan yang telah dilakukan pada tahun
sebelumnya. Sebagai acuan penyusunan program pengawasan,
dikemukakan pula berbagai kebijakan di bidang pendidikan. Hasil
identifikasi tersebut merupakan titik tolak dalam menentukan tujuan
serta tindakan yang harus dilakukan pengawas SMA,SMK, dan
SMALB tahun berikutnya. Identifikasi dilakukan untuk menjaga
kesinambungan kegiatan pengawasan. Hasil pengawasan yang
dianggap kurang/lemah harus lebih ditingkatkan. Adapun, hasil
pengawasan yang sudah dianggap berhasil baik harus
dipertahankan dan ditingkatkan.
b. Mengolah dan menganalisis hasil pengawasan tahun sebelumnya.
Mengolah dan menganalisis hasil pengawasan tahun sebelumnya
merupakan tugas pokok pengawas melalui diskusi kelompok yang
90
KEBIJAKANPENDIDIKAN
IDENTIFIKASI
ANALISISDATA
IDENTIFIKASI
HASIL PENGAWASAN TAHUN SEBELUMNYA
terdiri dari ketua dan anggota. Pengolahan dan analisis hasil
pengawasan yang telah dilakukan tahun sebelumnya diarahkan
untuk menetapkan prioritas tujuan, sasaran, metode kerja serta
langkah-langkah kegiatan dalam program pengawasan tahun
berikutnya.
c. Perumusan rancangan program pengawasan tahunan.
Perumusan rancangan program pengawasan tahunan merupakan tugas
pokok pengawas madya. Berdasarkan hasil identifikasi dan analisis
hasil pengawasan tahun sebelumnya, selanjutnya dirumuskan
rancangan program pengawasan tahunan untuk semua SMA,SMK,
dan SMALB binaan. Rumusan rancangan program pengawasan
sebaiknya dikaji secara bersama-sama oleh kelompok pengawas
untuk mendapat masukan dan pertimbangan tentang tujuan,
sasaran, serta kegiatan pengawasan yang akan dilaksanakan.
d. Pemantapan dan penyempurnaan rancangan program pengawasan
tahunan .
Pemantapan dan penyempurnaan rancangan program pengawasan
tahunan merupakan tugas pokok pengawas utama. Program
pengawasan tahunan yang telah dimantapkan dan disempurnakan
adalah rumusan akhir yang dijadikan acuan oleh pengawas dalam
penyusunan program pengawasan semester pada setiap
SMA,SMK, dan SMALB binaannya. Lebih jelasnya perhatikan
gambar alur berikut ini!
91
Gambar 3. Alur Penyusunan Program Pengawasan Tahunan
Walaupun terdapat ketentuan yang mengatur batasan kewenangan bagi
setiap jenjang jabatan pengawas dalam penyusunan program
pengawasan tahunan, pada kondisi tertentu seorang pengawas
dapat melakukan tahapan proses yang menjadi kewenangan
pengawas setingkat di atasnya. Misalnya, pemantapan dan
penyempurnaan rancangan program pengawasan tahunan yang
merupakan yang merupakan tugas Pengawas Utama dapat
dilakukan oleh Pengawas Madya apabila: (1) Pengawas
sekolah/madrasah yang memiliki jenjang jabatan yang sesuai
belum ada. Namun, butir kegiatan tersebut harus dilaksanakan; dan
(2) Pengawas Sekolah/madrasah yang ditugaskan memiliki
keahlian dan kemampuan untuk melaksanakan butir kegiatan
tersebut.
e. Penyusunan program pengawasan semester
Program pengawasan semester merupakan tugas pokok semua
pengawas (Muda, Madya, dan Utama) pada setiap sekolah/
92
madrasah binaannya. Program pengawasan semester adalah
perencanaan teknis operasional kegiatan yang akan dilakukan oleh
setiap pengawas sekolah/madrasah pada setiap sekolah/madrasah
binaannya. Program tersebut disusun sebagai penjabaran atas
program pengawasan tahunan di tingkat kabupaten/kota. Aspek
lain yang dipertimbangkan dalam penyususnan program semester
adalah visi misi sekolah/ madrasah binaan. Dalam hal ini tidak
dituntut adanya kesamaan program/ kegiatan pada setiap sekolah/
madrasah binaan. Kegiatan pengawasan pada permasalahan yang
dihadapi oleh masing-masing sekolah/madrasah binaan. Tidak
menutup kemungkinan adanya kolaborasi antara pengawas
sekolah/madrasah dan kepala sekolah/madrasah dalam menyusun
program pengawasan semester.
Gambar 4. Alur Proses Penyusunan Program Pengawasan Semester
4. Sistematika Program Pengawasan Sekolah.
Program pengawasan dapat disusun dalam bentuk makalah dengan
sistematika sebagai berikut:
93
PROGRAM PENGAWASAN TAHUNAN KABUPATEN/KOTA
VISI DAN MISISEKOLAH BINAAN
DESKRIPSI KEGIATAN PENGAWASAN SEMESTER PADA SEKOLAH BINAAN
ANALISIS HASIL PENGAWASAN PADA SEKOLAH BINAAN TAHUN SEBELUMNYA
IDENTIFIKASI MASALAH PADA SEKOLAH BINAAN
HALAMAN JUDUL (SAMPUL)
HALAMAN PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakangB. Landasan (Dasar Hukum)C. Tujuan dan Sasaran PengawasanD. Visi, Misi dan Strategi PengawasanE. Sasaran dan Target PengawasanF. Ruang Lingkup Pengawasan
BAB II IDENTIFIKASI DAN ANALISIS HASIL PENGAWASAN A. Identifikasi Hasil Pengawasan (tahun sebelumnya)B. Analisis dan Evaluasi Hasil Pengawasan (tahun sebelumnya)C. Tindak Lanjut Hasil Pengawasan Sebagai Acuan dalam Penyusunan
Program
BAB III RENCANA PROGRAM TAHUNAN PENGAWASANA. Matriks Program Pembinaan Guru dan/atau Kepala SekolahB. Matriks Program Pemantauan Pelaksanaan 8 SNPC. Matriks Program Penilaian Kinerja Guru dan/atau Kepala Sekolah D. Matriks Program Induksi Guru pemulaE. Matriks Program Pembimbingan dan Pelatihan Profesional GuruF. Matrik Program Evaluasi dan Pelaporan Hasil Kepengawasan
BAB IV PENUTUP
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. RKA/RKM/RKBK2. Matriks program semester dan jadwal3. Surat tugas kepengawasan4. Contoh-contoh Instrumen Kepengawasan.5. ……..
5. Format Program Pengawasan Sekolah/Madrasah dalam Bentuk Matriks
Berikut ini adalah contoh format program pengawasan yang disajikan dalam
bentuk matriks.
Contoh Format Program Pengawasan
94
No.
Aspek/masalah
yang disupervisi
Tujuan dan
Sasaran Supervisi
IndikatorKeberhasilan
Strategi/Metode/Teknik
Supervisi
Skenario kegiatan
Sumber Daya yang
Diperlu-kan
Penilaian/Instrumen
Rencana Tindak Lanjut
Jadwal Kerja
A 1.
B.1.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penilaian program pengawasan
sebagai berikut.
a. Kriteria
Memiliki dokumen program pengawasan yang memenuhi enam aspek
sistematika
1) Identitas (halaman judul, pengesahan, kata pengantar, dan
daftar isi).
2) Pendahuluan, (Latar belakang, Landasan hukum, Tujuan dan
sasaran, Visi, misi dan strategi pengawasan, Sasaran dan
target pengawasan, Ruang lingkup pengawasan)
3) Identifikasi dan analisis hasil pengawasan yang berisi
identifikasi hasil pengawsan tahun sebelumnya, analisis dan
evaluasi hasil pengawasan tahun sebelumnya, dan tindak lanjut
hasil pengawasan
4) Program pengawasan , yang berisi:
Program Pengawasan guru dan/atau kepala sekolah
Program pemantauan pelaksanaan SNP
Program penilaian kinerja guru dan/atau kepala sekolah
Program pemantauan dan penilaian PIGP
5) Penutup
6) Lampiran berisi:
Program Pengawasan Semester
RPA/ RPBK/RPM,
Instrumen pengawasan guru dan/kepala sekolah.
Instrumen pemantauan pelaksanaan SNP.
95
Instrumen penilaian kinerja guru dan/atau kepala sekolah.
Instrumen penilaian PIGP
b. Bukti fisik
1) Surat penugasan dari Korwas.
2) Program yang diketahui/disahkan oleh Dinas/ Korwas.
c. Pemberian angka kredit
Angka kredit diberikan untuk setiap program/setiap tahun:
Pengawas sekolah muda: 0,6
Pengawas sekolah madya: 0,9 dan
Pengawas sekolah utama: 1,2
C. LatihanSetelah Saudara mempelajari materi tentang program pengawasan, coba
diskusikan sejauhmana urgensi program pengawasan bagi pelaksanaan
tugas pengawas sekolah, dan bagaimana penetapan angka kreditnya?
Selanjutnya lakukan penilaian terhadap program pengawasan hasil dari
kelompok lain
D. RangkumanProgram pengawasan adalah bentuk perencanaan berkaitan dengan rangkaian
tindakan atau kegiatan yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan
pengawasan. Program pengawasan, yang terdiri atas program tahunan
untuk seluruh sekolah binaan, dan program semester untuk masing-masing
sekolah binaan. Penyusunan program pengawasan meliput: (1)
penyusunan program pengawasan setiap tahun pada tingkat
kabupaten/kota yang meliputi: (a) mengidentifikasi hasil pengawasan
sebelumnya; (b) mengevaluasi hasil pengawasan sekolah/madrasah binaan
sebelumnya; (c) mengevaluasi hasil pengawasan seluruh
sekolah/madrasah tingkat kabupaten/kota/provinsi; (d) merumuskan
rancangan program pengawasan tahunan; (e)menyempurnakan rancangan
program pengawasan sekolah/madrasah, (2) penyusunan program
pengawasan pada sekolah/madrasah binaan, (3) Penyusunan program
pengawasan per semester.
96
E. Refleksi
Setelah Anda mempelajari bahan belajar dan dikaitkan dengan
Permenegpan dan RB No 21 tahun 2010. 1) Sejauh mana penguasaan
materi terkait dengan program pengawasan? 2) Identifikasi bagian-
bagian mana dari materi program pengawasan yang perlu penguatan
dan pengembangan, 3) Bagimana pemahaman Anda tentang ruang
lingkup program pengawas sekolah dan pemberian angka kreditnya?
KEGIATAN BELAJAR 2 PELAKSANAAN PROGRAM PENGAWASAN
97
Bacalah materi di bawah ini dengan cermat! (10 menit)!
A. PengantarSecara umum tugas pokok pengawas sekolah/madrasah adalah
melaksanakan pengawasan akademik dan pengawasan manajerial
(Sudjana: 2009). Pengawasan akademik adalah membina, memantau, dan
menilai guru agar dapat mempertinggi kualitas pembelajaran yang
dilaksanakan. Adapun, pengawasan manajerial adalah membina,
memantau, manilai kepala sekolah/madrasah dan seluruh tenaga
kependidikan lainnya di sekolah/ madrasah agar dapat meningkatkan
kualitas administrasi dan pengelolaan sekolah/madrasah. Jadi, setiap
Pengawas Sekolah selain menyusun program pengawasan juga harus
melaksanakan program yang terdiri dari: (1) melaksanaan pembinaan guru
dan/atau kepala sekolah; (2) memantau pelaksanaan delapan standar
nasional pendidikan; (3) melaksanakan penilaian kinerja guru dan/atau
kepala sekolah.
B. Materi Pokok
1. Pembinaan Guru dan/atau Kepala Sekolah
a. Ruang Lingkup Pembinaan terhadap GuruRuang lingkup pembinaan guru mengacu pada supervisi akademik
yang memfokuskan pada tugas guru dalam mengelola pembelajaran.
Supervisi akademik disebut juga supervisi pembelajaran yang bertujuan
untuk perbaikan proses pembelajaran secara total. Artinya, tujuan
supervisi akademik tidak hanya untuk memperbaiki mutu mengajar
guru, tetapi juga membina pertumbuhan profesi guru dalam arti luas
termasuk di dalamnya mengadakan fasilitas yang menunjang
kelancaran proses pembelajaran, peningkatan mutu pengetahuan dan
keterampilan guru, pemberian bimbingan dan pembinaan dalam hal
implementasi kurikulum, pemilihan dan penggunaan metode mengajar,
alat-alat pelajaran, prosedur, dan teknik evaluasi pengajaran, dan
sebagainya. Jadi, tujuan supervisi akademik ialah untuk meningkatkan
98
kualitas mengajar guru di kelas dan yang berpengaruh pada
peningkatan kualitas belajar siswa. Secara umum ruang lingkup
pembinaan guru, adalah sebagai berikut :
1) Melakukan pendampingan dalam meningkatkan kemampuan guru
menyusun administrasi perencanaan pembelajaran/program
bimbingan.
2) Melakukan pendampingan dalam meningkatkan kemampuan guru
dalam proses pelaksanaan pembelajaran/bimbingan
3) Melakukan pendampingan membimbing guru dalam meningkatkan
kemampuan dalam melaksanakan penilaian hasil belajar peserta
didik.
4) Melakukan pendampingan dalam meningkatkan kemampuan guru
menggunakan media dan sumber belajar
5) Memberikan masukan kepada guru dalam memanfaatkan
lingkungan dan sumber belajar
6) Memberikan rekomendasi kepada guru mengenai tugas
membimbing dan melatih peserta didik
7) Memberi bimbingan kepada guru dalam menggunakan teknologi
informasi dan komunikasi dalam pembelajaran
8) Memberi bimbingan kepada guru dalam pemanfaatkan hasil
penilaian untuk perbaikan mutu pendidikan dan
pemebalajaran/pembimbingan
9) Memberikan bimbingan kepada guru untuk melakukan refleksi
hasil-hasil yang dicapainya.
b. Ruang Lingkup Pembinaan terhadap Kepala SekolahKepala Sekolah ialah guru yang diberi tugas tambahan sebagai kepala
sekolah. Ruang lingkup pembinaan kepala sekolah oleh pengawas
ialah pada supervisi manajerial. Esensi supervisi manajerial adalah
pembinaan, pemantauan dan penilaian terhadap kinerja kepala
sekolah/ madrasah dan tenaga kependidikan lainnya dalam
pengelolaan sekolah/ madrasah dan administrasi sekolah/ madrasah.
Dalam melaksanakan fungsi manajerial, pengawas sekolah berperan
sebagai: (1) fasilitator dalam proses perencanaan, koordinasi,
99
pengembangan manajemen sekolah, (2) asesor dalam mengidentifikasi
kekuatan dan kelemahan serta menganalisis potensi sekolah, (3)
informan pengembangan mutu sekolah, dan (4) evaluator hasil
pengawasan.
Secara Umum, ruang lingkup pelaksanaan pembinaan kepala meliputi:
1) Pengelolaan sekolah yang meliputi penyusunan program sekolah
berdasarkan SNP, baik rencana kerja tahunan maupun rencana
kerja 4 tahunan, pelaksanaan program, pengawasan dan evaluasi
internal, kepemimpinan sekolah dan sitem informasi manajemen
(SIM)
2) Membantu Kepala Sekolah melakukan evaluasi diri sekolah (EDS)
dan merefleksikan hasil-hasilnya dalam upaya penjaminan mutu
pendidikan
3) Mengembangkan perpustakaan dan laboratorium serta sumber-
sumber belajar lainnya
4) Kemampuan kepala sekolah dalam membimbing pengembangan
program bimbingan konseling di sekolah
5) Melakukan pendampingan terhadap kepala sekolah dalam
pengelolaan dan administrasi sekolah ( supervisi manajerial), yang
meliputi :
a) Membeikan masukan dalam pengelolaan dan administrasi
kepala sekolah berdasarkan manajemen peningkatan mutu
pendidika di sekolah
b) Melakukan pendampingan dalam melaksanakan bimbingan
konseling di sekolah
c) Memberikan bimbingan kepada kepala sekolah untuk
melakukan refleksi hasil-hasil yang dicapainya
c. Hal- hal yang harus Diperhatikan dalam Penilaian Pembinaan terhadap Guru dan Kepala Sekolah
1) Kriteria
Laporan pelaksanaan program pembinaan guru dan/atau Kepala
Sekolah yang ditunjukkan dengan 6 (enam) bukti:
100
a) Surat keterangan pelaksanaan pembinaan guru dan/atau
kepala sekolah.
b) Daftar hadir pembinaan guru (memenuhi jumlah minimal guru
dan/ atau kepala sekolah) dan/atau kepala sekolah (memenuhi
jumlah beban kerja minimal).
c) Jadwal pelaksanaan pembinaan guru dan/atau kepala sekolah.
d) Kesimpulan hasil pembinaan guru dan/ kepala sekolah.
e) Tindak lanjut hasil pembinaan guru dan/ kepala sekolah
f) Materi pembinaan guru (kompetensi pedagogik, profesional,
kepribadian dan sosial) dan/ kepala sekolah (kompetensi
kepribadian dan sosial, kepemimpinan pembelajaran,
pengembangan sekolah, manajemen sumber daya,
kewirausahaan, dan supervisi pembelajaran).
2) Bukti fisik
Laporan lengkap sesuai dengan kriteria dan diketahui Korwas.
3) Pemberian angka kredit
Angka kredit diberikan untuk setiap laporan/setiap tahun:
Pengawas sekolah muda : 5,60
Pengawas sekolah madya: 6,00 dan
Pengawas sekolah utama: 8,00.
2. Pemantauan Pelaksanaan Delapan Standar Nasional Pendidikana. Pemantauan pelaksanaan standar isi meliputi:
1) Memantau pelaksanaan standar isi pada sekolah/madrasah
kategori standar dan kategori mandiri;
2) Memantau pelaksanaan standar isi pada sekolah/madrasah
kategori RSBI dan kategori SBI;
3) Mengolah hasil pemantauan pelaksanaan standar isi
sekolah/madrasah binaan kategori standar dan kategori
mandiri;
4) Mengolah hasil pemantauan pelaksanaan standar isi
sekolah/madrasah binaan kategori RSBI kategori SBI;
5) Mengolah hasil pemantauan pelaksanaan standar isi seluruh
sekolah/madrasah tingkat kabupaten kota/provinsi.
101
b. Pemantauan pelaksanaan standar proses meliputi:
1) Memantau pelaksanaan standar proses pada
sekolah/madrasah kategori standar dan kategori mandiri;
2) Memantau pelaksanaan standar proses pada
sekolah/madrasah kategori RSBI dan kategori SBI;
3) Mengolah hasil pemantauan pelaksanaan standar proses
sekolah/madrasah binaan kategori standar dan kategori
mandiri;
4) Mengolah hasil pemantauan pelaksanaan standar proses
sekolah/madrasah binaan kategori RSBI kategori SBI;
5) Mengolah hasil pemantauan pelaksanaan standar proses
seluruh sekolah/madrasah tingkat kabupaten kota/provinsi.
c. Pemantauan pelaksanaan standar kompetensi lulusan meliputi:
1) Memantau pelaksanaan standar kompetensi lulusan pada
sekolah/madrasah kategori standar dan kategori mandiri;
2) Memantau pelaksanaan standar kompetensi lulusan pada
sekolah/madrasah kategori RSBI dan kategori SBI;
3) Mengolah hasil pemantauan pelaksanaan standar kompetensi
lulusan sekolah/madrasah binaan kategori standar dan kategori
mandiri;
4) Mengolah hasil pemantauan pelaksanaan standar kompetensi
lulusan sekolah/madrasah binaan kategori RSBI kategori SBI;
5) Mengolah hasil pemantauan pelaksanaan standar kompetensi
lulusan seluruh sekolah/madrasah tingkat kabupaten
kota/provinsi.
d. Pemantauan pelaksanaan standar sarana dan prasarana meliputi:
1) Memantau pelaksanaan standar sarana dan prasrana pada
sekolah/madrasah kategori standar dan kategori mandiri;
2) Memantau pelaksanaan standar sarana dan prasarana pada
sekolah/madrasah kategori RSBI dan kategori SBI;
102
3) Mengolah hasil pemantauan pelaksanaan standar sarana dan
prasarana sekolah/madrasah binaan kategori standar dan
kategori mandiri;
4) Mengolah hasil pemantauan pelaksanaan standar sarana dan
prasarana sekolah/madrasah binaan kategori RSBI kategori
SBI;
5) Mengolah hasil pemantauan pelaksanaan standar sarana dan
prasarana seluruh sekolah/madrasah tingkat kabupaten
kota/provinsi.
e. Pemantauan pelaksanaan standar pendidik dan tenaga
kependidikan meliputi:
1) Memantau pelaksanaan standar pendidik dan tenaga
kependidikan pada sekolah/madrasah kategori standar dan
kategori mandiri;
2) Memantau pelaksanaan standar pendidik dan kependidikan
pada sekolah/madrasah kategori RSBI dan kategori SBI;
3) Mengolah hasil pemantauan pelaksanaan standar pendidik dan
tenaga kependidikan sekolah/madrasah binaan kategori
standar dan kategori mandiri;
4) Mengolah hasil pemantauan pelaksanaan standar pendidik dan
tenaga kependidikan sekolah/madrasah binaan kategori RSBI
kategori SBI;
5) Mengolah hasil pemantauan pelaksanaan standar pendidik dan
tenaga kependidikan seluruh sekolah/madrasah tingkat
kabupaten kota/provinsi.
f. Pemantauan pelaksanaan standar pengelolaan meliputi:
1) Memantau pelaksanaan standar pengelolaan pada
sekolah/madrasah kategori standar dan kategori mandiri;
2) Memantau pelaksanaan standar pengelolaan pada
sekolah/madrasah kategori RSBI dan kategori SBI;
103
3) Mengolah hasil pemantauan pelaksanaan standar pengelolaan
sekolah/madrasah binaan kategori standar dan kategori
mandiri;
4) Mengolah hasil pemantauan pelaksanaan standar pengelolaan
sekolah/madrasah binaan kategori RSBI kategori SBI;
5) Mengolah hasil pemantauan pelaksanaan standar pengelolaan
seluruh sekolah/madrasah tingkat kabupaten kota/provinsi.
g. Pemantauan pelaksanaan standar pembiayaan meliputi:
1) Memantau pelaksanaan standar pembiayaan pada
sekolah/madrasah kategori standar dan kategori mandiri;
2) Memantau pelaksanaan standar pembiayaan pada
sekolah/madrasah kategori RSBI dan kategori SBI;
3) Mengolah hasil pemantauan pelaksanaan standar pembiayaan
sekolah/madrasah binaan kategori standar dan kategori
mandiri;
4) Mengolah hasil pemantauan pelaksanaan standar pembiayaan
sekolah/madrasah binaan kategori RSBI kategori SBI;
5) Mengolah hasil pemantauan pelaksanaan standar pembiayaan
seluruh sekolah/madrasah tingkat kabupaten kota/provinsi.
h. Pemantauan pelaksanaan standar penilaian pendidikan meliputi:
1) Memantau pelaksanaan standar penilaian pada
sekolah/madrasah kategori standar dan kategori mandiri;
2) Memantau pelaksanaan standar penilaian pada
sekolah/madrasah kategori RSBI dan kategori SBI;
3) Mengolah hasil pemantauan pelaksanaan standar penilaian
sekolah/madrasah binaan kategori standar dan kategori
mandiri;
4) Mengolah hasil pemantauan pelaksanaan standar penilaian
sekolah/madrasah binaan kategori RSBI kategori SBI;
5) Mengolah hasil pemantauan pelaksanaan standar penilaian
seluruh sekolah/madrasah tingkat kabupaten kota/provinsi.
104
3. Acuan penilaian pemantauan delapan Standar Nasional Pendidikan sebagai berikut.1) Kriteria
Laporan pelaksanaan pamantauan delapan standar Nasional pendidikan
yang ditunjukkan dengan enam bukti:
a) Surat keterangan pelaksanaan pemantauan delapan SNP.
b) Daftar sekolah yang dipantau.
c) Instrumen yang telah diisi.
d) Hasil pengolahan pemantauan.
e) Kesimpulan temuan pemantauan.
f) Tindak lanjut hasil pemantauan delapan SNP.
2) Bukti fisik
Laporan lengkap sesuai dengan kriteria yang berlaku dan diketahui
Korwas.
3) Pemberian angka kredit
Angka kredit diberikan untuk setiap laporan/setiap tahun:
Pengawas sekolah muda : 6,00
Pengawas sekolah madya: 9,00 dan
Pengawas sekolah utama: 12.
4. Melaksanakan Penilaian Kinerja Guru dan/ Kepala Sekolaha. Penilaian kinerja kepala sekolah dan guru meliputi sebagai berikut.
1) Menilai kinerja kepala sekolah/madrasah dalam pengelolaan
sekolah/madrasah dan administrasi pada sekolah/madrasah
kategori standar dan kategori mandiri;
2) Menilai kinerja kepala sekolah/madrasah dalam pengelolaan
sekolah/madrasah dan administrasi pada sekolah/madrasah
kategori RSBI dan SBI kategori mandiri;
3) Menilai kinerja guru dalam merencanakan, melaksanakan, dan
menilai proses pembelajaran/bimbingan sekolah/madrasah
kategori standard dan kategori mandiri;
4) Menilai kinerja guru dalam merencanakan, melaksanakan, dan
menilai proses pembelajaran/bimbingan sekolah/madrasah
kategori RSBI dan kategori SBI;
105
5) Menilai kinerja sekolah/madrasah dalam mempersiapkan
akreditasi sekolah/madrasah.
b. Acuan Penilaian untuk Pelaksanaan Penilaian Kinerja Guru
1) Kriteria
Laporan pelaksanaan penilaian kinerja guru dan/atau kepala sekolah
yang ditunjukkan dengan enam bukti:
a) Surat keterangan penilaian kinerja guru dan/atau kepala
sekolah.
b) Instrumen penilaian kinerja guru dan/atau kepala sekolah.
c) Daftar hadir guru (memenuhi beban jumlah guru minimal)
dan/atau kepala sekolah (memenuhi jumlah minimal kepala
sekolah binaan) yang dinilai.
d) Hasil pengolahan penilaian kinerja guru dan/atau kepala
sekolah.
e) Kesimpulan penilaian kinerja guru dan/atau kepala sekolah.
f) Rekomendasi/tindak lanjut.
Laporan pelaksanaan program yang memenuhi sistematika
yang berlaku berisi:
1. Identitas berisi Halaman Judul, Halaman Pengesahan, Kata
Pengantar, Daftar Isi.
2. Bab I. Pendahuluan berisi (Latar Belakang, Fokus Masalah,
Tujuan dan sasaran, Ruang lingkup Pengawasan ).
3. Bab II. Kerangka Pikir Pemecahan Masalah.
4. Bab III. Pendekatan dan Metode.
5. Bab IV. Hasil Pengawasan Pada Sekolah Binaan.
a. Hasil pelaksanaan pembinaan guru dan/atau kepala
sekolah.
b. Hasil pemantauan pelaksanaan SNP.
c. Hasil penilaian kinerja guru dan/atau kepala sekolah,
6. Bab V Penutup.
Lampiran berisi:
106
1. Surat keterangan telah melaksanakan pembinaan guru
dan/atau kepala sekolah.
2. Daftar hadir pembinaan guru dan/atau kepala sekolah.
3. Jadwal pelaksanaan pembinaan guru dan/atau kepala
sekolah.
4. Materi pembinaan guru dan/atau kepala sekolah.
5. Instrumen pembinaan guru dan/atau kepala sekolah.
6. Kesimpulan hasil pembinaan guru dan/atau kepala
sekolah.
7. Tindak lanjut hasil pembinaan guru dan/atau kepala
sekolah.
2) Bukti fisik
Laporan lengkap sesuai dengan kriteria yang berlaku dan diketahui
Korwas.
3) Pemberian angka kredit
Angka kredit diberikan untuk setiap laporan/setiap tahun:
Pengawas sekolah muda : 4,00
Pengawas sekolah madya: 6,00 dan
Pengawas sekolah utama: 8,00.
5. Pembimbingan dan Penilaian Program Induksi Guru Pemula (PIGP)a. Melaksanakan pembimbingan terhadap guru pemula dalam
penguasaan kompetensi guru
b. Melaksanakan penilaian terhadap guru pemula dalam penguasaan
kompetensi guru.
c. Bukti laporan pembimbingan dan penilaian PIGP
C. Latihan
Setelah Anda mempelajari bahan ajar tentang pelaksanaan program pengawasan, coba identifikasi hal-hal apa saja yang perlu di beri angka kreditnya dan bagaimana kriteria dan bukti fisiknya?
107
D. RangkumanPelaksanaan program pengawasan pada dasarnya merupakan implementasi
dari rencana kegiatan pengawasan yang telah dituangkan dalam program
pengawasan. Pada dasarnya pelaksanaan program pengawasan meliputi:
1. Pembinaan Guru dan Kepala sekolah
2. Pemantauan Pelaksanaan delapan Standar Nasional Pendidikan
3. Penilaian KInerja Guru dan Kepala Sekolah
4. Pembimbingan dan penialian Program Guru Pemula (PIGP)
E. Refleksi
Setelah Anda mempelajari bahan belajar dan dikaitkan dengan
Permenegpan dan RB No 21 tahun 2010. 1) Identifikasi bagian-bagian
mana dari materi pelaksanaan pengawasan yang perlu penguatan dan
pengembangan, 2) Bagaimana cara Anda menentukan pemberian
angka kreditnya?
KEGIATAN BELAJAR 3EVALUASI HASIL PELAKSANAAN
PROGRAM PENGAWASAN
108
Bacalah materi di bawah ini dengan cermat! (10 menit)!
I. KONSEP EVALUASI HASIL PELAKSANAAN PROGRAM PENGAWASAN
A.1.PengantarDalam Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 21 Tahun 2010 diungkapkan bahwa pengawas
sekolah merupakan pelaksana teknis fungsional dibidang pengawasan
akademik dan manajerial pada sejumlah sekolah yang ditetapkan. Bidang
pengawasan akademik pada dasarnya menitik beratkan pada kegiatan
membina, menilai, dan membimbing guru untuk mengembangkan
kemampuan profesional dalam perencanaan pembelajaran, pelaksanaan
pembelajaran, penilaian hasil belajar, dan tindak lanjutnya. Sementara
bidang pengawasan manajerial menitik beratkan pada pemantauan
pemenuhan delapan standar nasional pendidikan, pembinaan, penilaian,
dan pembimbingan kepala sekolah dalam mengembangkan kemampuan
profesional terutama dalam hal pengelolaan sekolah.
Sebagai aktualisasi tanggung jawab dalam melaksanakan tugas
pengawasan tentu diperlukan keterampilan yang cukup kompleks.
Keterampilan yang cukup kompleks dapat dimaknai bahwa pengawas
sekolah dalam melaksanakan bidang tugasnya perlu mengembangkan
keterampilan bukan hanya dalam hal penyusunan program pengawasan
dan melaksanakan program pengawasan tetapi diperlukan pula
kemampuan mengembangkan keterampilan dalam melakukan evaluasi
pelaksanaan program pengawasan yang berfungsi untuk mengetahui
sejauhmana keberhasilan program pengawasan dapat dicapai, dan seperti
apa kualitas dan prestasi kerja pengawas dapat diwujudkan.
B.1. Materi Pokok1. Pengertian
Untuk memahami konsep evaluasi pelaksanaan program pengawasan
tidak dapat dipisahkan dari pemahaman tentang program dan
pengawasan. Istilah program secara spesifik sering diartikan sebagai
109
sebuah rencana atau rancangan kegiatan. Namun secara umum
program dapat diartikan sebagai kesatuan kegiatan yang merupakan
realisasi atau implementasi dari suatu kebijakan, berlangsung dalam
proses berkesinambungan, dan terjadi dalam suatu organisasi. Adapun
pengawasan merupakan kegiatan pengawas satuan pendidikan dalam
menyusun program pengawasan, melaksanakan pembinaan akademik
dan administrasi, memantau pemenuhan delapan standar nasional
pendidikan, menilai kinerja guru dan kepala sekolah, membimbing guru
dan kepala sekolah dalam mengembangkan kemempuan profesional .
serta mengevaluasi hasil pelaksanaan program pengawasan.
Kemajuan dan perbaikan dalam pelaksanaan program pengawasan
tergantung pada pengukuran hasil aktivitas pengawasan dan evaluasi
terhadap pengukuran itu berdasar atas kreteria atau standar tertentu.
Pengukuran berusaha menetapkan jumlah hasil pelaksanaan program
pengawasan secara kuantitatif sedangkan penilaian berusaha
menetapkan harganya secara kualitatif. Dengan demikian dalam
pelaksanaan program pengawasan, pengukuran dan penilaian
digunakan untuk menentukan keberhasilan aktivitas pengawasan yang
berfungsi untuk program perbaikan dan tindak lanjut. Pengukuran
menyangkut penentuan jumlah perubahan yang diharapkan dalam
proses pengawasan sedangkan penilaian berkenaan dengan
penentuan harga terhadap perubahan perubahan atau hasil-hasil yang
dicapai dari proses pengawasan. Dengan kerangka berfikir diatas,
Weiss Carrol memberi batasan tentang evaluasi sebagai ….“.. the
systematic assessment of the operation and/or outcomes of a program
or policy, compared to a set of explicit or implicit standards as a means
of contributing to the improvement of the program or policy…” Ilmuwan
lainnya memberikan batasan tentang evaluasi sebagai berikut : 1)
systematic way to determine the “value” of a program, program
components, or activity.”; 2)systematic process of determining the worth
of a program; 3) A systematic effort to describe the status of a program;
110
4) The ongoing systematic collection of information on the purpose,
process and outcomes of a program.
Dalam setiap program terdapat sejumlah komponen tertentu yang
dapat dijadikan acuan untuk mengetahui keterlaksanaan program.
Komponen-komponen tersebut dapat dijelaskan dengan salah satu
model yang disebut CIPP. Model CIPP ini dapat diskripsikan sebagai
berikut:
(a) Contex, yaitu hal-hal yang terkait dengan proses baik langsung
maupun tidak langsung seperti faktor lingkungan;
(b) Input, yaitu sesuatu yang menjadi objek untuk dikembangkan oleh
program atau sesuatu yang diproses didalam program dapat pula
dipersepsi sebagai bahan mentah yang dimasukan dalam sesuatu
untuk diproses, seperti guru dan kepala sekolah;
(c) Process, yaitu kegiatan yang menunjukan upaya mengubah in put
dalam kondisi awal dan diharapkan akan mencapai kondisi yang
diharapkan dalam tujuan program, seperti pengembangan
kemampuan profesional guru dan kepala sekolah, dan;
(d) Product, yaitu hasil akhir yang merupakan dampak dari bahan
mentah yang telah diproses oleh program, seperti kualitas proses
pembelajaran dan kualitas pengelolaan satuan pendidikan dan
dapat pula berupa prestasi kerja yang dicapai.
Dengan demikian berdasarkan beberapa pengertian evaluasi dan
komponen-komponen tertentu yang dapat dijadikan kreteria dalam
menentukan keberhasilan suatu program, maka evaluasi pelaksanaan
program pengawasan dapat dimaknai sebagai proses penilaian yang
dilakukan secara sistematis untuk mengetahui pencapaian tujuan dan
pengungkapan masalah kinerja program dengan membandingkan
antara konteks, input, proses dan produk untuk memberikan umpan
balik peningkatan kualitas kinerja program atau pengambilan keputusan
sebagai acuan dalam mengembangkan program selanjutnya.
111
2. Sasaran Penilaian Mengacu pada buku kerja pengawas sekolah aspek yang evaluasi
dalam pelaksanaan program pengawasan didasarkan pada rincian
kegiatan pengawas terkait dengan efektivitas tingkat pencapaian dan
keberhasilan serta kualitas keberhasilan prestasi kerja pengawas
sekolah dalam melaksanakan :
1) Program Pembinaan Guru
2) Program Pembinaan Kepala Sekolah
3) Program Pemantauan delapan Standar Nasional Pendidikan
4) Program Penilaian Kinerja Guru
5) Program Penilaian Kinerja Kepala Sekolah
6) Program Pembimbingan dan pelatihan Guru
7) Program Pembimbingan dan Pelatihan Kepala Sekolah
3. Tujuan dan Manfaat a. Tujuan Evaluasi Pelaksanaan Program Pengawasan
Secara umum tujuan evaluasi pelaksanaan program pengawasan pada
hakekatnya untuk mendapatkan informasi dan menarik pelajaran
dari pengalaman mengenai pengelolaan program, keluaran,
manfaat, dan dampak dari program pengawasan yang baru selesai
dilaksanakan, maupun yang sudah berfungsi, sebagai umpan balik
bagi pengambilan keputusan dalam rangka perencanaan,
pelaksanaan, pemantauan dan pengendalian program selanjutnya.
Secara khusus tujuan evaluasi pelaksanaan program pengawasan,
adalah untuk :
(1) memperoleh informasi mengenai efektivitas pelaksanaan
program pengawasan yang dapat digunakan sebagai dasar
pengembangan kemampuan profesional pengawas dalam
melaksanakan tugas-tugas kepengawasan
(2) mendiskripsikan prestasi kerja pengawas secara pribadi
maupun kolektif dalam siklus semesteran dan tahunan
sehingga dapat diperoleh gambaran umum prestasi kerja
pengawas pada tingkat satuan pendidikan, tingkat
112
kabupaten/kota/provinsi sebagai dasar untuk menentukan
kualitas program pengawasan
(3) menghimpun data prestasi kerja sebagai dasar untuk
menentukan kebutuhan pengembangan karir pengawas
sebagai perwujudan pengawas professional dalam rangka
meningkatkan penjaminan mutu pendidikan nasional
b. Manfaat Evaluasi Pelaksanaan Program Pengawasan
Evaluasi hasil pelaksanaan program pengawasan dilakukan untuk
mengukur tingkat ketercapaian program pengawasan, Informasi
yang diperoleh dari evaluasi hasil pelaksanaan program
pengawasan akan sangat bermanfaat untuk pengambilan
keputusan sebagai bahan rekomendasi dan penyempurnaan
program pengawasan. Dengan demikian, evaluasi program bersifat
decision oriented,(berorientasi pada pengambilan keputusan) atau
dilakukan dalam rangka pengambilan keputusan. Terdapat
berbagai macam kemungkinan hasil pengambilan keputusan
evaluator terhadap hasil pelaksanaan program pengawasan yang
dievaluasi; (a) menghentikan program (dengan alasan tepat); (b)
merevisi atau memperbaiki program (disebutkan bagian mana yang
harus direvisi, apa alasan dan bagaimana saran perbaikan); (c)
melanjutkan program (dengan alasan jelas), dan; (d)
menyebarluaskan program (seluruh atau sebagian program, apa
alasannya, ke mana disebarluaskan,dan bagaimana cara
menyebarkan).
Dengan demikian, manfaat dari evaluasi pelaksanaan program
pengawasan pada hakekatnya dapat digunakan untuk :
1. Mengidentifikasi keberhasilan atau kegagalan program
2. Menunjukan kekuatan atau potensi yag dapat ditingkatkan.
3. Membantu melihat konteks dan implikasi program yang lebih
luas.
4. Memberikan informasi dalam membuat perencanaan dan
pengambilan keputusan.
5. Pengetahuan dan pengembangan program
113
4. Prinsip Dalam melaksanakan evaluasi pelaksanaan program pengawasan
terdapat beberapa prinsip yang dapat dijadikan pedoman, prinsip-
prinsip tersebut, yaitu :
a. Komprehensif.Bahwa evaluasi program pelaksanaan pengawasan harus
mencakup bidang sasaran yang luas atau menyeluruh, baik aspek
personalnya, materialnya, maupun aspek operasionalnya. Evaluasi
Jangan hanya ditujukan pada salah satu aspek saja. Misalnya
aspek personalnya, jangan hanya menilai gurunya saja, tetapi juga
murid, karyawan dan kepala sekolahnya. Begitu pula untuk aspek
material dan operasionalnya. Evaluasi harus dilakukan secara
menyeluruh.
b. Komparatif.Prinsip ini menyatakan bahwa dalam mengadakan evaluasi
pelaksanaan program pengawasan harus dilaksanakan secara
bekerjasama dengan semua orang yang terlibat dalam aktivitas
program pengawasan. Sebagai contoh dalam mengevaluasi
kemampuan guru dalam mengajar atau kemampuan kepala
sekolah dalam pengelolaan sekolah, harus bekerjasama antara
pengawas, kepala sekolah, guru itu sendiri, dan bahkan, dengan
pihak peserta didik. Dengan melibatkan semua pihak dalam
evaluasi program pengawasan ini diharapkan dapat mencapai
keobyektifan dalam mengevaluasi.
c. Kontinyu.Evaluasi pelaksanaan program pengawasan hendaknya dilakukan
secara terus-menerus selama proses pelaksanaan program yaitu
dengan menggunakan siklus semesteran dan tahunan. Evaluasi
tidak hanya dilakukan terhadap hasil yang telah dicapai, tetapi
sejak pembuatan rencana kegiatan sampai dengan tahap laporan.
Hal ini penting dimaksudkan untuk selalu dapat memonitor setiap
saat atas keberhasilan yang telah dicapai dalam periode waktu
tertentu. Aktivitas yang berhasil diusahakan untuk ditingkatkan,
114
sedangkan aktivitas yang gagal dicari jalan lain untuk mencapai
keberhasilan.
d. Obyektif.Dalam mengadakan evaluasi pelaksanaan program pengawasan
harus menilai sesuai dengan kenyataan yang ada. Sebagai contoh,
apabila program pembinaan guru atau kepala sekolah itu efektif
dapat meningkatkan kemampuan professional guru dan kepala
sekolah secara signifikan, maka katakan bahwa program
pengawasan ini efektif, dan sebaliknya apabila jika program
pengawasan ini kurang berhasil dalam meningkatkan kemampuan
professional guru atau kepala sekolah, maka katakanlah bahwa
program itu kurang berhasil. Untuk mencapai keobyektifan dalam
evaluasi perlu adanya data dan atau fakta. Dari data dan fakta
inilah dapat diolah dan dianalisis untuk kemudian diambil suatu
kesimpulan. Makin lengkap data dan fakta yang dapat dikumpulkan
maka makin obyektiflah evaluasi yang dilakukan.
e. ValidSelain perlu adanya data dan fakta, juga perIu adanya kriteria-
kriteria tertentu. Kriteria yang digunakan dalam evaluasi harus
konsisten dengan tujuan yang telah dirumuskan. Kriteria ini
digunakan agar memiliki standar yang jelas apabila menilai suatu
aktivitas pelaksanaan program pengawasan. Konsitensi kriteria
evaluasi dengan tujuan berarti kriteria yang dibuat harus
mempertimbangkan hakekat substansi program pengawasan.
Kriteria dalam evaluasi program pelaksanaan program pengawasan
ada dua, yaitu pertama, kriteria objective yang berkenaan dengan
patokan tujuan yang ingin dicapai. Tujuan inilah yang dijadikan
kriteria keberhasilan pelaksanaan program pengawasan. Kedua,
kriteria metodis yang berkaitan dengan patokan teknik
penganalisaan hasil evaluasi: misalnya dengan menggunakan
prosentase, interval, kuantitatif, atau perhitungan matematis
lainnya.
115
f. Fungsional.Hasil evaluasi pelaksanaan program pengawasan tidak hanya
dimaksudkan untuk membuat laporan kepada atasan atau bahan
refleksi pribadi atas pelaksanaan tugas pengawasan. Hasil evaluasi
pelaksanaan program pengawasan berarti fungsional apabila dapat
digunakan untuk memperbaiki situasi yang ada pada saat itu atau
perbaikan program pengawasan dimasa pmendatang. Dengan
demikian, evaluasi pelaksanaan program pengawasan benar-benar
memiliki nilai guna baik secara langsung maupun tidak langsung.
Kegunaan langsungnya adalah hasil evaluasi pelaksanaan program
pengawasan digunakan untuk perbaikan apa yang dievaluasi,
sedangkan kegunaan tidak langsungnya adalah hasil evaluasi itu
dimanfaatkan untuk penelitian, pengembangan karir atau keperluan
lainnya.
g. Diagnostik.
Evaluasi program pendidikan hendaknya mampu mengidentifikasi
kekurangan-kekurangan atau kelemahan-kelemahan apa yang
dievaluasi sehingga dapat memperbaikinya. Oleh sebab itu setiap
hasil evaluasi pelaksanaan program pengawasan harus
didokumentasikan dalam bentuk laporan evaluasi pelaksanaan
pengawasan dengan menggunakan pola dan sistematika ilmiah.
Bahan-bahan dokumentasi hasil evaluasi inilah yang dapat
dijadikan dasar penemuan kelemahan-kelemahan atau
kekurangan-kekurangan yang kemudian harus diusahakan jalan
pemecahannya.
5. Penyusunan Laporan Evaluasi Hasil Pelaksanaan Program Pengawasan
Setelah melakukan evaluasi hasil pelaksanaan program pengawasan, setiap
pengawas sekolah mempunyai tanggung jawab untuk menyusun
laporan evaluasi hasil pelaksanaan program pengawasan. Penyusunan
laporan evaluasi hasil program pengawasan tergantung pada jabatan
pengawasannya. Bagi pengawas utama laporan meliputi sekolah
binaan dan laporan tingkat kabupaten/kota/propinsi. Sedangkan bagi
116
pengawas muda dan madya cukup hanya laporan sekoplah binaan
saja.
Secara umum sistematika laporan, ditunjukan seperti contoh berikut :
(1) Identitas berisi Halaman Judul, Halaman Pengesahan, Kata
Pengantar, Daftar Isi
(2) Bab I. Pendahuluan berisi (Latar Belakang, Fokus Masalah, Tujuan
dan sasaran, Ruang lingkup Pengawasan )
(3) Bab II. Kerangka Pikir Pemecahan Masalah
(4) Bab III. Pendekatan dan Metode
(5) Bab IV. Hasil Pengawasan pada tingkat provinsi/kabupaten/kota,
berisi:
a. Hasil pelaksanaan pembinaan guru dan kepala sekolah
b. Hasil pemantauan pelaksanaan SNP
c. Hasil penilaian kinerja guru dan kepala sekolah,
d. Pembibingan profesionalisme guru dan kepala sekolah,
e. Pembimbingan kepala sekolah dalam pengelolaan sekolah
f. Pembibingan pengawas sekolah muda dan madya dalam
pelaksanaan tugas pokok.
(6) Bab V Penutup
II. RUANG LINGKUP EVALUASI HASIL PELAKSANAAN PROGRAM PENGAWASAN
A-2.PengantarSalah satu aspek penilaian kinerja pengawas sekolah seperti yang
tercantum pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi Nomor 21 Tahun 2010 tentang Jabatan
Fungsional dan Angka Kreditnya dalam melaksanakan Supervisi
Akademik dan Supervisi Manajerial adalah aspek evaluasi hasil
pelaksanaan program pengawasan. Kegiatan evaluasi hasil
pelaksanaan program pengawasan dilakukan oleh pengawas sekolah
sesuai jenjang jabatan dengan rincian kegiatan seperti ditunjukan pada
tabel berikut:
117
Tabel 2.1.Rincian kegiatan pengawas sekolah berdasarkan jenjang jabatan
No Rincian Kegiatan
Pengawas
Muda
Pengawas
Madya
Pengawas
Utama
III/C III/DIV/
AIV/B
IV/
CIV/D IV/E
1.Melaksanakan evaluasi hasil program pengawasan pada sekolah binaan
W W W W W W W
2
Mengevaluasi hasil pelaksanaan program pengawasan tingkat Kabupaten/Kota./Provinsi
TW TW TW TW TW W W
Keterangan :W = Wajib TW = Tidak Wajib
B-2.Materi Pokok
1. Ruang Lingkup Evaluasi Hasil Pelaksanaan Program Pengawasan
Pelaksanaan tugas pokok pengawas dalam melaksanakan evaluasi
pelaksanaan program pengawasan sesuai dengan rincian kegiatan
pengawas tentunya mengacu pada pemenuhan beban kerja yang
telah ditetapkan dan dihitung dalam siklus mingguan. Kegiatan
pengawas sekolah dapat diwujudkan dalam bentuk tatap muka baik
dengan guru maupun dengan kepala sekolah dan kegiatan non tatap
muka. Kegiatan non tatap muka pada dasarnya berkaitan dengan
aktivitas perencanaan dan evaluasi kegiatan pengawasan. Dengan
demikian sesuai dengan pengaturan distribusi beban kerja pengawas
sekolah maka pelaksanaan evaluasi hasil pelaksanaan program
pengawasan termasuk kategori kegiatan non tatap muka yang
diperhitungkan beban kerjanya. Pemenuhan beban kerja melalui
rincian kegiatan dinilai dalam bentuk penilaian kinerja pengawas.
Kinerja pengawas sekolah pada hakekatnya merupakan prestasi
kerja yang dapat dinilai dengan angka kredit. Prestasi kerja
Pengawas Sekolah adalah hasil penilaian terhadap proses hasil
118
kerja yang dicapai Pengawas Sekolah dalam melaksanakan
tugasnya. Angka Kredit adalah satuan nilai dari tiap butir kegiatan
dan/atau akumulasi nilai butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh
seorang Pengawas Sekolah dalam rangka pembinaan karier
kepangkatan dan jabatannya. Secara umum ruang lingkup evaluasi
hasil pelaksanaan program pengawasan terdiri atas :
a) Evaluasi hasil program pengawasan pada sekolah binaan
b) Evaluasi hasil program pengawsana tingkat
kabupaten/kota/propinsi
Berdasarkan ruang lingkup eavaluasi hasil pelaksanaan program
pengawasan, secara diskriptif ruang lingkup prestasi kerja seorang
pengawas sekolah sesuai dengan jenjang jabatannya paling tidak
ditentukan oleh dua hal, yaitu: 1) memenuhi kriteria, dan; 2) ada bukti
fisik.
1) Kriteria menurut Kamus Besar bahasa Indonesia merupakan
ukuran yang menjadi dasar penetapan sesuatu. Dalam hal
penetapan prestasi kerja pengawas sekolah dikaitkan dengan
evaluasi pelaksanaan program pengawasan, kriteria selalu
dikaitkan dengan aktivitas yang harus dilakukan oleh pengawas
sekolah. Kriteria penilaian adalah ukuran atau ketentuan yang
harus digunakan bagi penilaian kegiatan atau prestasi kerja
Pengawas Sekolah sebagai dasar untuk penetapan angka kredit
Dengan demikian kriteria penetapan prestasi kerja pengawas
sekolah dapat diartikan sebagai aktivitas pengawas sekolah
yang dijadikan rujukan untuk menetapkan prestasi kerja dan
angka kredit.
2) Sedangkan bukti fisik adalah produk yang dihasilkan dari kegiatan
evaluasi pelaksanaan program pengawasan berupa dokumen-
dokumen disusun secara sistematis, logis, akuntabel, dan
fungsional. Sistematis artinya dokumen diurutkan sesuai kriteria
tahapan kerja. Logis dapat dipahami secara konteks keilmuan,
akuntabel dapat dimaknai bahwa dokumen hasil kegiatan ada
bukti pengesahan, dan fungsional dapat diartikan bahwa seluruh
119
dokumen hasil pelaksanaan kegiatan evaluasi pelaksanaan
program pengawasan dapat menjadi rujukan untuk penyusunan
program selanjutnya.
Berikut ini daftar kriteria kinerja dan bukti fisik evaluasi hasil
pelaksanaan pengawasan :
Tabel 2.2Ruang lingkup prestasi kerja pengawas sekolah
dalam evaluasi hasil pelaksanaan program pengawasan.
1. Pengawas Muda
No. Sub Unsur Kriteria Bukti Fisik3. Evaluasi
Pelaksanaan Program Pengawasan (K3)
1. Mengevaluasi hasil pelaksanaan program pembinaan guru
Ada laporan hasil evaluasi pelaksanaan program pembinaan guru yang ditunjukkan dengan empat bukti:1. Data hasil pembinaan guru2. Hasil analisis 3. Kesimpulan 4. Tindak lanjut
2. Mengevaluasi hasil pelaksanaan program pemantauan SI, SKL, Standar Proses, Standar Penilaian
Ada laporan hasil evaluasi pelaksanaan program pemantauan SI, SKL, Standar Proses, Standar Penilaian yang ditunjukkan dengan empat bukti: 1. Data hasil pemantauan delapan
SNP2. Hasil analisis 3. Kesimpulan 4. Tindak lanjut
3. Mengevaluasi hasil pelaksanaan program penilaian kinerja guru
Ada laporan hasil evaluasi pelaksanaan program penilaian kinerja guru yang ditunjukkan dengan empat bukti:1. Data hasil penilian kinerja guru2. Hasil analisis 3. Kesimpulan 4. Tindak lanjut
4. Membuat laporan pengawasan tahunan
Ada dokumen laporan tahunan hasil pengawasan yang sesuai dengan tujuh aspek sistematika dan isi:1. Identitas (halaman judul, halaman
pengesahan, kata pengantar, daftar isi)
2. Pendahuluan (latar belakang, fokus masalah, tujuan dan sasaran, tugas pokok/ruang lingkup)
3. Kerangka pikir pemecahan
120
No. Sub Unsur Kriteria Bukti Fisikmasalah
4. Pendekatan dan metode pengawasan
5. Hasil pengawasan pada sekolah binaan (pembinaan guru, pemantauan empat SNP, penilaian kinerja guru, pembimbingan dan pelatihan profesionalisme guru)
6. Penutup (simpulan saran dan rekomendasi)
7. Lampiran (RPA/RPBK, jadwal, surat tugas, instrumen hasil pengawasan)
2. Pengawas Madya
NO Sub Unsur Kriteria Bukti Fisik
3. Evaluasi Pelaksanaan Program Pengawasan (K3)
1. Mengevaluasi hasil pelaksanaan program pembinaan guru
Ada laporan hasil evaluasi pelaksanaan program pembinaan guru yang ditunjukkan dengan empat bukti: 1. Data hasil pembinaan guru2. Hasil analisis 3. Kesimpulan 4. Tindak lanjut
2. Mengevaluasi hasil pelaksanaan program pembinaan kepala sekolah
Ada laporan hasil evaluasi pelaksanaan pembinaan kepala sekolah yang ditunjukkan dengan empat bukti: 1. Data hasil pembinaan kepala
sekolah2. Hasil analisis 3. Kesimpulan 4. Tindak lanjut
3. Mengevaluasi hasil pelaksanaan program pemantauan delapan SNP
Ada laporan hasil evaluasi pelaksanaan program pemantauan delapan SNP yang ditunjukkan dengan empat bukti: 1. Data hasil pemantauan delapan
SNP2. Hasil analisis 3. Kesimpulan 4. Tindak lanjut
4. Mengevaluasi hasil pelaksanaan program penilaian kinerja guru
Ada laporan hasil evaluasi pelaksanaan program penilaian kinerja guru yang ditunjukkan dengan empat bukti: 1. Data hasil penilian kinerja guru2. Hasil analisis 3. Kesimpulan 4. Tindak lanjut
5. Mengevaluasi Ada laporan hasil evaluasi
121
NO Sub Unsur Kriteria Bukti Fisik
hasil pelaksanaan program penilaian kinerja kepala sekolah
pelaksanaan program penilaian kinerja kepala sekolah yang ditunjukkan dengan empat bukti: 1. Data hasil penilaian kinerja kepala
sekolah2. Hasil analisis 3. Kesimpulan 4. Tindak lanjut
6. Membuat laporan pengawasan tahunan
Ada dokumen laporan tahunan hasil pengawasan yang sesuai dengan tujuh aspek sistematika dan isi:1. Identitas (halaman judul, halaman
pengesahan, kata pengantar, daftar isi)
2. Pendahuluan (latar belakang, fokus masalah, tujuan dan sasaran, tugas pokok/ruang lingkup)
3. Kerangka pikir pemecahan masalah
4. Pendekatan dan metode pengawasan
5. Hasil pengawasan pada sekolah binaan (pembinaan guru dan kepala sekolah, pemantauan SNP, penilaian kinerja guru dan kepala sekolah, pembimbingan dan pelatihan profesionalisme guru dan kepala sekolah)
6. Penutup (simpulan saran dan rekomendasi)
7. Lampiran (RPA/RPM/RPBK, jadwal, surat tugas, instrumen hasil pengawasan)
3. Pengawas Utama
No.Sub Unsur Kriteria Bukti Fisik
3.Melaksana-kan Evaluasi Pelaksanaan Program
1. Mengevaluasi hasil pelaksanaan program pembinaan guru
Ada laporan hasil evaluasi pelaksanaan program pembinaan guru yang ditunjukkan dengan empat bukti:
1. Data hasil pembinaan guru2. Hasil analisis 3. Kesimpulan 4. Tindak lanjut
2. Mengevaluasi hasil pelaksanaan program pembinaan kepala sekolah
Ada laporan hasil evaluasi pelaksanaan pembinaan kepala sekolah yang ditunjukkan dengan empat bukti:
122
No.Sub Unsur Kriteria Bukti Fisik
1. Data hasil pembinaan kepala sekolah
2. Hasil analisis 3. Kesimpulan 4. Tindak lanjut
3. Mengevaluasi hasil pelaksanaan program pemantauan 8 (delapan) SNP
Ada laporan hasil evaluasi pelaksanaan program pemantauan delapan SNP yang ditunjukkan dengan empat bukti:
1. Data hasil pemantauan delapan SNP
2. Hasil analisis 3. Kesimpulan 4. Tindak lanjut
4. Mengevaluasi hasil pelaksanaan program penilaian kinerja guru
Ada laporan hasil evaluasi pelaksanaan program penilaian kinerja guru yang ditunjukkan dengan empat bukti:
1. Data hasil penilian kinerja guru2. Hasil analisis 3. Kesimpulan 4. Tindak lanjut
5. Mengevaluasi hasil pelaksanaan program penilaian kinerja kepala sekolah
Ada laporan hasil evaluasi pelaksanaan program penilaian kinerja kepala sekolah yang ditunjukkan dengan empat bukti:
1. Data hasil penilaian kinerja kepala sekolah
2. Hasil analisis 3. Kesimpulan 4. Tindak lanjut
6. Mengevaluasi hasil pelaksanaan program pengawasan di tingkat kabupaten/kota/ provinsi
Ada laporan hasil evaluasi pelaksanaan program pengawasan di tingkat kabupaten/kota/ provinsi ditunjukkan dengan empat bukti:
1. Data hasil pelaksanaan pengawasan tingkat kabupaten/kota/provinsi
2. Hasil analisis 3. Kesimpulan 4. Tindak lanjut
7. Membuat laporan pengawasan tahunan
Ada dokumen laporan tahunan hasil pengawasan yang sesuai dengan tujuh aspek sistematika dan isi:
1. Identitas (halaman judul, halaman pengesahan, kata pengantar, daftar isi)
123
No.Sub Unsur Kriteria Bukti Fisik
2. Pendahuluan (latar belakang, fokus masalah, tujuan dan sasaran, tugas pokok/ruang lingkup)
3. Kerangka pikir pemecahan masalah
4. Pendekatan dan metode pengawasan
5. Hasil pengawasan pada sekolah binaan (pembinaan guru dan kepala sekolah, pemantauan SNP, penilaian kinerja guru dan kepala sekolah, pembimbingan dan pelatihan profesionalisme guru dan kepala sekolah)
6. Penutup (simpulan saran dan rekomendasi)
7. Lampiran (RPA/RPM/RPBK, jadwal, surat tugas, instrumen hasil pengawasan)
2. Pemberian Angka Kredit
Berdasarkan tabel diskripsi ruang lingkup prestasi kerja pengawas dalam
melaksanakan evaluasi hasil pelaksanaan program pengawasan
diatas, maka pemberian angka kredit terhadap prestasi kerja
pengawas diberikan apabila pemenuhan kriteria dan kelengkapan
dokumen bukti fisik dapat dipenuhi setelah masa satu tahun.
Penetapan angka kredit prestasi kerja pengawas sekolah
berdasarkani peraturan bersama Menteri Pendidikan Nasional dan
Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 01/III/PB/2011 dan
Nomor 6 Tahun 2010 tentang petunjuk pelaksanaan Jabatan
fungsional Pengawas dan Angka Kreditnya dalam pelaksanaan
evaluasi pelaksanaan program pengawasan adalah sebagai berikut:
1) Pemberian angka kredit untuk pelaksanaan evaluasi hasil
pelaksanaan program pengawasan pada sekolah binaan yang
diberikan kepada seluruh jenjang jabatan pengawas
Angka kredit diberikan untuk setiap laporan/setiap tahun:
a. Pengawas sekolah muda : 3,00
b. Pengawas sekolah madya: 4,50 dan
124
c. Pengawas sekolah utama : 6,00.
2) Pemberian Angka Kredit untuk pelaksanaan program
pengawasan pada tingkat Kabupaten/Kota/Provinsi diberikan
khusus untuk pengawas utama
Angka kredit diberikan untuk setiap laporan/setiap tahun:
Pengawas sekolah utama : 0,80.
3. Beberapa hal penting dalam pemberian angka kredit untuk Sub unsur Evaluasi hasil pelaksanaan Program Pengawasan
Setiap Pengawas Sekolah harus melakukan evaluasi hasil pelaksanaan
program pengawasan setiap tahunnya:
a. Kriteria
1) Melaksanakan evaluasi hasil pelaksanaan program
pengawasan pada sekolah binaan yang terdiri dari:
a) Laporan evaluasi pelaksanaan pembinaan guru dan/atau
kepala sekolah (Data hasil pembinaan guru dan/atau
kepala sekolah, hasil analisis, kesimpulan, dan tindak
lanjut)
b) Laporan evaluasi pelaksanaan pemantauan SNP. (Data
hasil pemantauan delapan SNP, hasil analisis,
kesimpulan, dan tindak lanjut )
c) Laporan evaluasi pelaksanaan penilaian kinerja guru
dan/atau kepala sekolah (Data hasil penilian kinerja guru
dan/atau kepala sekolah, hasil analisis, kesimpulan, dan
tindak lanjut )
b. Bukti fisik
Laporan lengkap sesuai dengan kriteria yang berlaku dan diketahui
Korwas.
c. Pemberian angka kredit
Angka kredit diberikan untuk setiap laporan/setiap tahun:
Pengawas sekolah muda : 3,00
Pengawas sekolah madya: 4,50 dan
Pengawas sekolah utama: 6,00.
125
2) Mengevaluasi hasil Pelaksanaan Program Pengawasan di
tingkat Kabupaten/Kota/Propinsi, yang terdiri dari:
a. Laporan Hasil Evaluasi pelaksanaan Program
pengawasan di tingkat provinsi/kabupaten/kota untuk
pengawas sekolah utama yang memenuhi sistematika
yang berlaku berisi:
(1) Identitas berisi Halaman Judul, Halaman
Pengesahan, Kata Pengantar, Daftar Isi
(2) Bab I. Pendahuluan berisi (Latar Belakang, Fokus
Masalah, Tujuan dan sasaran, Ruang lingkup
Pengawasan )
(3) Bab II. Kerangka Pikir Pemecahan Masalah
(4) Bab III. Pendekatan dan Metode
(5) Bab IV.Hasil Pengawasan pada tingkat
provinsi/kabupaten/kota, berisi:
a. Hasil pelaksanaan pembinaan guru dan kepala
sekolah
b. Hasil pemantauan pelaksanaan SNP
c. Hasil penilaian kinerja guru dan kepala sekolah,
d. Pembibingan profesionalisme guru dan kepala
sekolah,
e. Pembimbingan kepala sekolah dalam
pengelolaan sekolah
f. Pembibingan pengawas sekolah muda dan
madya dalam pelaksanaan tugas pokok.
(6) Bab V Penutup
b. Bukti fisik
Laporan lengkap sesuai dengan kriteria dan diketahui
Korwas.
c. Pemberian Angka Kredit
Angka kredit diberikan untuk setiap laporan/setiap tahun:
Pengawas sekolah utama :0,80.
126
C. LatihanDiskusikan materi konsepsi evaluasi hasil pelaksanaan pengawasan sekolah,
bagaimana cara Anda memaknai konsep evaluasi hasil pelaksanaan
pengawas sekolah dalam konteks jabatan fungsional pengawas dan angka
kreditnya
D. RangkumanEvaluasi pelaksanaan program pengawasan merupakan proses penilaian yang
dilakukan secara sistematis untuk mengetahui pencapaian tujuan dan
pengungkapan masalah kinerja program dengan membandingkan antara
konteks, input, proses dan produk untuk memberikan umpan balik
peningkatan kualitas kinerja program atau pengambilan keputusan sebagai
acuan dalam mengembangkan program selanjutanya.
Ruang Lingkup Prestasi Kerja Pengawas sekolah berkaitan dengan sejumlah
produk kegiatan yang diwujudkan dalam bentuk bukti fisik yang memenuhi
kriteria yang ditetapkan dan diperoleh setelah siklus kegiatan satu tahun
serta dapat dinilai dengan angka kredit
F. Refleksi
Refleksi
Setelah Anda mempelajari bahan belajar dan dikaitkan dengan
Permenegpan dan RB No 21 tahun 2010. 1) Sejauh mana
penguasaan materi terkait dengan evaluasi hasil pelaksanaan
pengawasan? 2) Identifikasi bagian-bagian mana dari materi evaluasi
hasil pelaksanaan pengawasan yang perlu penguatan dan
pengembangan, 3) Bagaimana pemahaman Anda tentang ruang
lingkup prestasi kerja pengawas sekolah dan pemberian angka
kreditnya?
127
KEGIATAN BELAJAR 4MEMBIMBING DAN MELATIH PROFESIONAL GURU
DAN MELAKSANAKAN TUGAS DI DAERAH KHUSUS
Bacalah materi di bawah ini dengan cermat! (10 menit)!I. Membimbing dan Melatih Profesional Guru
A. PengantarSetiap Pengawas Sekolah berkewajiban melakukan pembinaan terhadap guru
dan/atau kepala sekolah. Bentuk pembinaan tersebut dapat berupa
memberikan arahan, bimbingan dan pelatihan, contoh, saran dalam
pelaksanaan pendidikan di sekolah;
Memberi arahan agar para guru dan tenaga kependidikan lainnya lebih
terarah dalam melaksanakan untuk mencapai tujuan pendididkan
Memberi bimbingan dan pelatihan agar para guru dan TK lainnya tahu
lebih rinci kegiatan yang harus dilaksanakan dan terampil cara
melaksanakan
Memberi contoh dalam hal ini pengawas berperan sebagai guru yang
melaksanakan KBM untuk materi tertentu didepan kelas agar guru bisa
mempraktekkannya dengan baik
Memberi saran bila ada masalah yang muncul untuk ditindak lanjuti baik
kepada KS maupun pejabat yang lain
B. Materi PokokSub Unsur Membimbing dan Melatih Profesional GuruPenilaian angka kredit sub unsur membimbing dan melatih professional guru
bagi pengawas sekolah, meliputi kegiatan dengan kriteria dan bukti fisik
sebagai berikut:
1. Menyusun program pembimbingan dan pelatihan profesional guru di
MGMP/KKG /MGP dan Kepala Sekolah di KKKS/MKKS dan
sejenisnya:
128
a. Kriteria
Program pembimbingan dan pelatihan profesional guru di MGMP/KKG/
MGP dan kepala sekolah di KKKS/MKKS dan sejenisnya yang
memenuhi tujuh aspek Sistematika program:
1) Identitas (halaman judul, halaman pengesahan, kata pengantar,
daftar isi)
2) Pendahuluan (latar belakang, fokus masalah, tujuan dan
sasaran, tugas pokok/ruang lingkup)
3) Kerangka pikir pemecahan masalah
4) Pendekatan dan metode pengawasan
5) Program pembimbingan dan pelatihan profesional guru di
MGMP/KKG/ MGP dan kepala sekolah di KKKS/MKKS
6) Penutup (simpulan saran dan rekomendasi)
7) Lampiran (RPA/RPM/RPBK, jadwal, surat tugas, instrumen
pengawasan):
2. Program pembimbingan dan pelatihan profesional guru di
MGMP/KKG/MGP dibuat lengkap dengan materi pelatihan mencakup:
Penguasaan kompetensi guru terutama kompetensi pedagogik dan
profesional.
Pengembangan diri
Publikasi ilmiah, dan
Karya Inovatif
Untuk pembimbingan dan pelatihan Guru meliputi antara lain:
(1) Perencanaan Pembelajaran.
(2) Pelaksanaan Pembelajaran.
(3) Pelaksanaan Penilaian Hasil Pembelajaran.
(4) Pelaksanaan Pembimbingan dan pelatihan siswa dan tugas
tambahan.
(5) Pembimbingan pembuatan KTI dalam bentuk PTK.
Program pembimbingan dan pelatihan profesional kepala sekolah di
KKKS/MKKS dibuat lengkap dengan materi pelatihan yang mencakup:
1) Penguasaan kompetensi guru
129
2) Penguasaan kompetensi tugas sebagai kepala sekolah.
3) Pembimbingan penulisan KTI terutama PTK/PTS yang dimulai
dengan pembuatan proposal, pelaksanaan penelitian sampai ke
pembuatan laporan PTK/PTS.
4) Pembimbingan pelaksanaan pendidikan karakter, program induksi,
EDS, dan akreditasi sekolah, dll.
Untuk pembimbingan dan pelatihan Kepala Sekolah meliputi antara lain:
(1) Menyusun Program Kerja Sekolah.
(2) Pelaksanaan Program Kerja Sekolah.
(3) Program Pengawasan dan Evaluasi.
(4) Kepemimpinan Sekolah.
(5) Sistim Informasi Manajemen.
(6) Pembimbingan PTK/PTS.
(7) Penyusunan RKAS dengan SNP.
(8) Akreditasi Sekolah.
b. Bukti fisik
Program pembimbingan dan pelatihan professional guru dan/atau kepala
sekolah di MGMP/ KKG/ MGP dan MKKS/KKKS dan yang sejenisnya,
sesuai dengan sistematika yang berlaku dan diketahui Korwas.
c. Pemberian angka kredit
Angka kredit diberikan untuk setiap laporan/setiap tahun:.
Pengawas sekolah muda : 0,30
Pengawas sekolah madya: 0,45 dan
Pengawas sekolah utama: 0,60.
3. Melaksanaan Pembimbingan dan pelatihan profesionalisme guru dan
/atau kepala sekolah .
130
a. Kriteria
Laporan pelaksanaan pembimbingan dan pelatihan profesionalisme guru
dan kepala sekolah di MGMP/KKG/MGP dan KKKS/MKKS dan
sejenisnya, terdiri dari: aspek, kegiatan, sasaran, target, metode,
hambatan, ketercapaian dan tindak lanjut.
Laporan pembimbingan dan pelatihan profesionalisme guru dilengkapi
dengan 6 (enam) bukti, antara lain:
1) Surat Keterangan dibuat di setiap sekolah tempat pelaksanaan
pembimbingan dan pelatihan profesionalisme guru di MGMP/
KKG/MGP.
2) Daftar hadir terdiri dari minimal 75% dari jumlah sekolah
peserta MGMP/KKG/MGP
3) Jadwal pelaksanaan dilaksanakan sesuai dengan rencana.
4) Materi pembimbingan dan pelatihan meliputi kompetensi guru
terutama kompetensi pedagogik dan profesional, materi
pengembangan diri, publikasi ilmiah, dan karya Inovatif.
5) Kesimpulan hasil pembimbingan dan pelatihan ditulis secara
lengkap
6) Tindak lanjut pembimbingan dan pelatihan ditulis secara tepat.
Laporan pembimbingan dan pelatihan profesionalisme kepala sekolah
dilengkapi dengan enam bukti, antara lain:
1) Surat Keterangan dibuat di setiap sekolah tempat pelaksanaan
pembimbingan dan pelatihan profesionalisme kepala sekolah di
KKKS/MKKS.
2) Daftar hadir terdiri dari minimal 75% dari jumlah sekolah
peserta KKKS/MKKS.
3) Jadwal pelaksanaan dilaksanakan sesuai dengan rencana.
4) Materi pembimbingan dan pelatihan meliputi: Kompetensi guru,
Kompetensi kepala sekolah, Materi kompetensi tugas
tambahan kepala sekolah, penulisan KTI terutama PTK/PTS
yang dimulai dengan pembuatan proposal, pelaksanaan
penelitian sampai ke pembuatan laporan PTK/PTS.,
131
Pembimbingan pelaksanaan pendidikan karakter, program
induksi, EDS, dan akreditasi sekolah, dll.
5) Kesimpulan hasil pembimbingan dan pelatihan ditulis secara
lengkap
6) Tindak lanjut pembimbingan dan pelatihan ditulis secara
b. Bukti fisik
Laporan lengkap pelaksanaan pembimbingan dan pelatihan
profesionalisme guru dan kepala sekolah di MGMP/KKG/MGP dan
KKKS/MKKS dan sejenisnya diketahui Korwas.
c. Pemberian angka kredit
Angka kredit diberikan untuk setiap laporan/setiap yahun
Pengawas sekolah muda : 6,00
Pengawas sekolah madya: 9,00 dan
Pengawas sekolah utama: 9,00
4. Pelaksanaan pembimbinan dan pelatihan kepala sekolah dalam
menyusun program kerja sekolah, pelaksanaan program kerja sekolah,
pengawasan dan evaluasi, kepemimpinan sekolah dan sistim informasi
manajemen.
a) Kriteria
Laporan pelaksanakan pembimbingan dan pelatihan profesionalisme
kepala sekolah dilengkapi dengan bukti berisi:
1. Surat keterangan pembinaan Kepala Sekolah di K3S /MKKS.
2. Daftar hadir pembinaan Kepala Sekolah di K3S/MKKS.
3. Jadwal pelaksanaan pembinaan Kepala Sekolah di K3S/MKKs.
4. Materi pembinaan Kepala Sekolah di K3S/MKKS.
5. Instrumen pembinaan Kepala Sekolah di K3S/MKKS.
6. Kesimpulan hasil pembinaan Kepala Sekolah di K3S/MKKS.
7. Tindak lanjut hasil pembinaan Kepala Sekolah di K3S/MKKS.
b) Bukti fisik
132
Laporan lengkap pelaksanaan pembimbingan Pengawas Sekolah muda
dan/atau madya dalam melaksanakan tugas pokoknya yang sesuai
dengan sistematika dan diketahui Korwas.
c) Pemberian angka kredit
Angka kredit diberikan untuk setiap laporan/setiap tahun.
Pengawas sekolah madya: 0,75 dan
Pengawas sekolah utama: 1,00
5. Mengevaluasi hasil pembimbingaan dan pelatihan profesional guru
dan/atau kepala sekolah.
a) Kriteria
Laporan evaluasi hasil pelaksanaan program pembimbingan dan
pelatihan profesionalime guru dan/atau Kepala Sekolah teridiri dari:
1. Laporan evaluasi pelaksanaan pembimbingan dan pelatihan
profesionalime guru.
2. Laporan evaluasi pelaksanaan pembimbingan dan pelatihan
profesionalime kepala sekolah.
3. Laporan evaluasi hasil pelaksanaan program pembimbingan
dan pelatihan profesionalime guru dan/atau Kepala Sekolah
minimal berisi aspek:
a. Program.
b. Uraian Kegiatan.
c. Target Yang diharapkan.
d. Hasil Yang dicapai.
e. Keterangan (Tindak Lanjut .
b) Bukti fisik
Laporan lengkap evaluasi hasil pelaksanaan pembimbingan dan
pelatihan professional guru dan kepala sekolah yang sesuai
dengan sistematika yang berlaku dan diketahui Korwas.
c) Pemberian angka kredit
Angka kredit diberikan untuk setiap laporan/setiap tahun
Pengawas sekolah muda : 0,60
Pengawas sekolah madya: 0,90 dan
133
Pengawas sekolah utama: 1,20
6. Membimbing pengawas sekolah muda dan/atau pengawas madya
dalam meleksanakan tugas pokok.
a) Kriteria
Laporan pelaksanaan pembimbingan pengawas sekolah muda dan/atau
madya dalam melaksanakan tugas pokok, berisi:
1. Surat keterangan pembimbingan pengawas sekolah muda
dan/atau madya minimal dari korwas.
2. Daftar hadir pengawas sekolah muda dan/atau madya yang
dibimbing.
3. Jadwal pelaksanaan pembimbingan pengawas sekolah muda
dan/atau madya.
4. Materi pembimbingan pengawas sekolah muda dan/atau
madya.
5. Instrumen pembimbingan pengawas sekolah muda dan/atau
madya.
6. Kesimpulan hasil pembimbingan pengawas sekolah muda
dan/atau madya.
7. Tindak lanjut hasil pembimbingan pengawas sekolah muda
dan/atau madya.
b) Bukti fisik
Laporan lengkap pelaksanaan pembimbingan pengawas sekolah muda
dan/atau madya dalam melaksanakan tugas pokok, yang sesuai
dengan sistematika yang berlaku dan diketahui Korwas.
c) Pemberian angka kredit
Angka kredit diberikan untuk setiap laporan/setiap tahun
Pengawas sekolah madya: 0,75 dan
Pengawas sekolah utama: 1,00
7. Melaksanakan pembimbingan dan pelatihan profesional guru dan
kepala sekolah dalam pelaksanaan penelitian tindakan
134
a) Kriteria
Laporan hasil pembimbingan dan pelatihan profesionalisme guru dan
kepala sekolah dalam penelitian tindakan yang ditunjukkan dengan
empat bukti:
1. Data hasil hasil pembimbingan dan pelatihan profesionalisme
guru dan kepala sekolah dalam penelitian tindakan.
2. Hasil analisis.
3. Kesimpulan.
4. Tindak lanjut.
b) Bukti fisik
Laporan lengkap pelaksanaan pembimbingan dan pelatihan professional
guru dan kepala sekolah dalam pelaksanaan penelitian tindakan
yang sesuai dengan sistematika yang berlaku dan diketahui
Korwas.
c) Pemberian angka kredit
Angka kredit diberikan untuk setiap laporan/setiap tahun
Pengawas Sekolah utama : 2,00
II. Melaksanakan Tugas Di Daerah Khusus1) Kriteria
a) Daerah tersebut ditetapkan sebagai daerah khusus oleh gubernur
kepala daerah tingkat I.
b) Yang bersangkutan ditugaskan di daerah khusus sekurang-
kurangnya 1 (satu) tahun.
2) Bukti fisik
a) Surat tugas dari koordinator Pengawas Sekolah.
b) Fotocopy atau salinan sah keputusan gubernur kepala daerah
tingkat I tentang penetapan daerah tempat bertugas Pengawas
Sekolah tersebut adalah termasuk daerah khusus.
3) Pemberian angka kredit
Angka kredit diberikan untuk setiap laporan/ setiap tahun:
135
Pengawas Muda : 10,00
Pengawas Madya : 10,00
Pengawas Utama : 10,00
C. LatihanDiskusikan perbedaan tentang membimbing dan melatih guru profesional
serta bagaimana cara pemberian angka kredit pada kegiatan tersebut?
D. RangkumanMembimbing dan melatih merupakan kegiatan yang harus dilakukan oleh
pengawas sekolah sesuai dengan jabatan kepengawasannya yang
bertujuan untuk meningkatkan profesionalitas pendidik dan tenaga
kependidikan. Sebagai penghargaan terghadap prestasi kerja dalam
kegiatan membimbing dan melatih pengawas sekolah berhak memperoleh
angka kredit.
E. Refleksi
Refleksi
Setelah Anda mempelajari bahan belajar dan membimbing dan melatih
professional guru dan melaksanakan tugas di daerah khusus. 1)
Sejauh mana penguasaan materi membimbing dan melatih
professional guru dan melaksanakan tugas didaerah khusus bagi
pengawas sekolah? 2) Identifikasi bagian-bagian mana dari materi
tersebut yang perlu penguatan dan pengembangan, 3) Bagaimana
pemahaman Anda tentang ruang lingkup prestasi kerja pengawas
sekolah dan pemberian angka kreditnya?
DAFTAR PUSTAKA
136
Direktorat Tenaga Kependidikan. 2007. Monitoring Pelaksanaan SNP dan
Akreditasi Nasional. Modul 02-B7. Jakarta: Depdiknas.
Direktorat Tenaga Kependidikan. 2007. Penilaian Kinerja Kepala Sekolah.
Modul 04-A2. Jakarta: Depdiknas.
Direktorat Tenaga Kependidikan. 2007. Penilaian Kinerja Guru. Modul 04 A3.
Jakarta: Depdiknas.
Direktorat Tenaga Kependidikan. 2007. Evaluasi Program Supervisi
Pendidikan. Modul A3-2. Jakarta: Depdiknas.
Gorton, Richard A. & Schneider, Gail T. 1991. School-Based Leadership:
Callenges and Opportunities. Dubuque, IA: Wm. C. Brown Publishers.
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 21 tahun 2010 tentang Jabatan Fungsional Pengawas
Sekolah dan Angka Kreditnya.
Peraturan Bersama Menteri Pendidikan Nasional dan Kepala Badan
Kepegawaian Negara Nomor III /PB/2011 dan Nomor 6 Tahun 2011
tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Pengawas Sekolah
dan Angka kredit.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 12 Tahun 2007 tentang Standar
Pengawas Sekolah/ Madrasah.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Kependidikan.
Siagian, Sondang P. 2005. Fungsi-fungsi Manajerial. Jakarta: Bumi Aksara 45
Suharsimi Arikunto. 2004. Evaluasi Program Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
137