Post on 01-May-2021
i
STUDI PEMANFAATAN TUMBUHAN BERKHASIAT OBAT
DI DESA MANGGIS KECAMATAN UKAR SENGAN
KABUPATEN SERAM BAGIAN TIMUR
SKRIPSI
Ditulis untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan dalam Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada Jurusan Pendidikan Biologi
Ditulis oleh:
MASNA KILWALAGA
NIM. 0120402257
JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
INSTITUTU AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) AMBON
2018
ii
iii
PERNYATAAN KEASLIAN
Yang bertanda tangan dibawah:
Nama : Masna Kilwalaga
NIM : 0120402257
Program Studi : Pendidikan Biologi
Menyatakan bahwa skripsi ini benar merupakan hasil penelitian/karya
sendiri, jika dikemudian hari terbukti bahwa skripsi tersebut merupakan duplikat,
tiruan, plagiat atau dibantu orang lain secara keseluruhan atau sebagian, maka
skripsi ini dan gelar yang diperolehnya batal demi hukum.
Ambon, Mei 2018
Yang Membuat Pernyataan
Masna Kilwalaga
NIM. 0120402257
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
“Sukses itu tak pernah mengenal kata menyerah,
karena hanya orang gagal yang mengatakan sukses itu jauh”
“Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu
dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat, dan
Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan” (Al-Mujaadilah:11)
PERSEMBAHAN
Skripsi ini kupersembahkan kepada suamiku Usman Wokas tercinta dan anakku
Assyifa Wokas tersayang terimakasih atas do’a dan motivasi serta kasih sayang
yang tulus selama ini kepadaku, serta almamater IAIN Ambon,
tiada kata yang bisa aku ucapkan selain
Jazakumullah Khairan Katsiron.
v
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Swt karena atas
kelimpahan rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan hasil penelitian ini. Penulis dengan segala kemanpuan yang ada
berusaha agar penampilan hasil penelitian ini sebaik mungkin, namun penulis
menyadari sepenuhnya bahwa penulisan ini masih jauh dari kelengkapan dan
kesempurnaan. Untuk itu penulis sangat mengharapkan saran yang bersifat
membangun demi kesempurnaan hasil penelitian ini.
Penulis menyadari bahwa selama perkuliahan sampai tersusunnya hasil
penelitian ini banyak hambatan yang penulis temui, namun dengan kesabaran
serta motivasi dan bantuan dari berbagai pihak, maka penulis dapat menyelesaikan
hasil penelitian ini. Untuk itu dengan kerendahan hati, penulis menyampaikan rasa
syukur dan terimah kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Abdullah Kilwalaga tercinta dan ibu Rabiah Kilwalaga tersayang,
terimakasih atas do’a dan kasih sayang serta didikan dan pengorbanan yang
tulus selama ini kepadaku hingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan
skripsi ini.
2. Dr. H. Hasbollah Toisuta, M.Ag, selaku Rektor IAIN Ambon, Dr. H. Mohdar
Yanlua, MH selaku Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Pengembangan
Lembaga, Dr. Ismail DP, M.Pd selaku Wakil Rektor II Bidang Administrasi
vi
Umum, Perencanaan dan Keguangan serta, Dr. Abdullah Latuapo, M.Pd.I
selaku wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama.
3. Dr. Samad Umarella, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan, Dr. Patma Sopamena, M.Pd selaku Wakil Dekan I, Ummu Sa’idah,
M.Pd.I selaku Wakil Dekan II, dan Dr. Ridwan Latuapo, M.Pd.I selaku Wakil
Dekan III Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Ambon.
4. Janaba Renngiwur, M.Pd dan Surati, M.Pd selaku Ketua dan Sekretaris
Program Studi Pendidikan Biologi.
5. Dr. M. Yamin Rumra, M.Si dan Irvan Lasaiba, M.Biotech, masing-masing
selaku Pembimbing I dan Pembimbing II yang telah bersedia meluangkan
waktu dan mengarahkan penulis dalam menyelesaikan penulisan hasil
penelitian ini.
6. Rivalna Rivai, M.Hum, selaku Kepala Perpustakan IAIN Ambon beserta
stafnya yang telah menyediakan berbagai fasilitas literatur yang dibutuhkan.
7. Dosen serta seluruh staf pegawai yang telah memberikan ilmu pengetahuan
dan pengajaran yang baik dalam proses perkuliahan.
8. Kepala Desa Manggis Kecamatan Ukar Sengan Kabupaten Seram Bagian
Timur beserta staf desa yang telah memberikan izin kepada penulis untuk
melakukan penelitian di sekolah tersebut hingga selesai.
9. Teman-teman Jurusan pendidikan Biologi Angkatan 2012 yang tak dapat
disebutkan satu persatu namanya yang telah banyak memberikan dorongan
dan motivasi serta semangat sehingga penulis mampu dan bisa menyelesaikan
penyusunan hasil penelitian ini.
vii
Pada kesempatan ini tak lupa penulis ucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung yang
telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Semoga Allah swt
selalu melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua dan meridhoi
amal perbuatan kita. Amin.
Ambon, Mei 2018
Penulis
viii
ABSTRAK
Masna Kilwalaga, NIM. 0120402257. Judul “Studi Pemanfaatan
Tumbuhan Berkhasiat Obat di Desa Manggis Kecamatan Ukar Sengan
Kabupaten Seram Bagian Timur”. Dibawah bimbingan Dr. M. Yamin Rumra,
M.Si dan Irvan Lasaiba, M.Biotech. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, 2018.
Pengobatan tradisional merupakan salah satu bentuk peran serta
masyarakat dan sekaligus merupakan kemajuan teknologi tepat guna yang
potensial untuk menunjang pembangunan kesehatan kepada masyarakat. Obat
tradisional adalah ramuan dari tumbuh-tumbuhan yang berkhasiat ataupun
diperkirakan berkhasiat sebagai obat, khasiatnya diketahui dari penuturan orang
terdahulu atau orang tua berdasarkan pengalaman. Tujuan penelitian ini untuk
mengetahui pemanfaatan tumbuhan berkhasiat obat di Desa Manggis Kecamatan
Ukar Sengan Kabupaten Seram Bagian Timur.
Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif.
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 19 Januari sampai dengan 17 Februari
2017. Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Desa Manggis Kecamatan Ukar
Sengan Kabupaten Seram Bagian Timur dengan informan dalam penelitian ini
sebanyak 8 orang dengan analisis data diperoleh melalui wawancara.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis-jenis tanaman yang digunakan
sebgai obat tradisional oleh masyarakat di Desa Manggis Kecamatan Ukar Sengan
Kabupaten Seram Bagian Timur adalah Lempuyang (Zingiber zarembet) dan
Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb) yang banyak digunakan oleh
masyarakat sebagai tumbuhan berkasiat obat ataupun obat tradisional. Lempuyang
(Zingiber zarembet) dengan manfaat; menambah nafsu makan, mengobati batuk
rejan, mengobati rematik, mengobati gatal akibat alergi udang dan ikan laut,
menyembuhkan anemia, obat masuk angina, mengobati kaki encok/bengkak,
dan mampu mengatasi gejala ambien. Temulawak (Curcuma xanthorrhiza
Roxb) dengan manfaat; Obat jerawat, Obat nyeri haid, Malaria, tekanan darah
tinggi, penambah nafsu makan, obat tidur, obat gondok, jerawat dan penurun
panas serta penambah ASI.
Kata Kunci: Tumbuhan Berkhasiat Obat, Lempuyang (Zingiber zarembet),
Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb).
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................ ii
PERNYATAAN KEASLIAN ......................................................................... iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................................. iv
KATA PENGANTAR ..................................................................................... v
ABSTRAK ...................................................................................................... viii
DAFTAR ISI .................................................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xi
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
A. Latar Belakang ............................................................................... 1
B. Rumusan dan Batasan Masalah ...................................................... 5
C. Tujuan Penelitian ............................................................................ 6
D. Manfaat Penelitian ......................................................................... 6
E. Penjelasan Istilah ............................................................................. 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................... 8
A. Defenisi dan Manfaat Tanaman Obat ............................................. 8
B. Tanaman Lempuyang (Zingiber zerumbet) .................................... 9
C. Tanaman Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb) .................... 18
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 31
A. Tipe Penelitian ............................................................................... 31
B. Waktu dan Lokasi Penelitian ......................................................... 31
C. Informan Penelitian ......................................................................... 31
D. Teknik Pengumpulan Data .............................................................. 32
E. Teknik Analisis Data ....................................................................... 32
x
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................. 34
A. Deskripsi Lokasi Penelitian............................................................ 34
B. Hasil Penelitian ............................................................................. 35
C. Pembahasan .................................................................................... 62
BAB V PENUTUP ......................................................................................... 73
A. Kesimpulan .................................................................................... 73
B. Saran ............................................................................................... 73
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 75
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Pedoman Wawancara Penelitian .................................................... 1
Lampiran 2 Dokumentasi Penelitian ................................................................... 2
Lampiran 3 Surat-Surat Penelitian
1
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejak lama masyarakat telah mengenal dan merasakan obat-obatan alamiah
yang berasal dari tumbuh-tumbuhan, hewan, dan mineral. Mereka meramu dan
meraciknya sendiri atas dasar pengalaman yang diwariskan secara turun-temurun
oleh generasi sebelumnya. Bentuk racikan demikian dikenal sebagai jamu yang
wujudnya berupa sediaan-sediaan sederhana. Jamu inilah yang kemudian dikenal
masyarakat sebagai obat tradisional. Seiring perkembangan jaman, khasiat dari
tumbuh-tumbuhan alam banyak sekali dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai
salah satu obat alternatif semakin diakui. Saat ini sudah dibuktikan secara ilmiah
lewat berbagai penelitian, sehingga obat alamiah (tradisional) menjadi obat
alternatif pengganti obat kimia yang semakin banyak dan mahal harganya di
pasaran. Obat tradisional seperti buah mengkudu, lempuyang, temulawak dan
daun sirih yang banyak sekali dimanfaatkan oleh sebagian besar masyarakat desa
Manggis Kecamatan Ukar Sengan Kabupaten Seram Bagian Timur, karena jenis-
jenis tanaman inilah yang sangat banyak tersedia di alam dan mudah dijumpai
oleh masyarakat yang menyebabkan masyarakat menggunakannya sebagai obat
tradisional.
Persepsi masyarakat yang berada di desa Manggis Kecamatan Ukar
Sengan Kabupaten Seram Bagian Timur sampai saat ini masih tetap
mempertahankan tradisi dengan memanfaatkan tumbuh-tumbuhan disekitarnya
untuk pengobatan alternatif ataupun perawatan kesehatan. Hal ini cukup beralasan
1
2
2
karena jangkauan pelayanan kesehatan seperti Rumah Sakit dan sejenisnya yang
belum sampai ke desa/kampung, selain itu pelayanan kesehatan belum merata
sehingga banyak masyarakat memandang perlu dan masih membutuhkan
pengobatan alternatif seperti salah satunya yakni pengobatan tradisional. Hal ini
digunakan karena pengobatan tradisional dengan berbahan alami masih mendapat
tempat di kalangan masyarakat dengan ketersediaan bahan sebagai obat alternatif
yang masih cukup banyak tumbuh di alam sekitar tempat tinggal masyarakat
sehingga pemanfaatananya masih tetap digunakan oleh masyarakat yang ada di
desa Manggis Kecamatan Ukar Sengan Kabupaten Seram Bagian Timur.
Pengobatan tradisional merupakan salah satu bentuk peran serta
masyarakat dan sekaligus merupakan kemajuan teknologi tepat guna yang
potensial untuk menunjang pembangunan kesehatan kepada masyarakat. Obat
tradisional adalah ramuan dari tumbuh-tumbuhan yang berkhasiat ataupun
diperkirakan berkhasiat sebagai obat, khasiatnya diketahui dari penuturan orang-
orang tua atau dari pengalaman.1
Sesuai hasil wawancara 29 September 2016 dengan salah seorang remaja
yang menggunakan temulawak sebagai obat jerawat. Ketika di wawancarai, Linda
mengatakan bahwa Saya menggunakan temulawak sebagai obat jerawat, karena
diberitahu oleh ayah saya. Ketika dia melihat wajah saya berjerawat, dia
menyuruh saya untuk segera mengobatinya dengan menggunakan temulawak.
Caranya adalah ambil 2-3 lembar daun temulawak tua. Jemur sebentar kemudian
tumbuk sampai halus. Setelah itu, tambahkan satu setengah sendok air. Lalu
1Supriadi, Tumbuhan Obat Indonesia Penggunaan dan Khasiatnya. (Jakarta: Pustaka
Populer Obor, 2001) hlm. 9
3
3
oleskan ramuan tersebut pada bagian wajah yang terkena jerawat seperti memakai
masker. Biarkan beberapa saat, kemudian bilas hingga bersih.
Selain itu contoh penggunaan obat tradisional pada ibu Rukmana dimana
beliau menggunakan tanaman lempuyang untuk dijadikan obat yang dianggap
mampu mengobati kaki bengkak pasca melahirkan, hal ini dikatakan bahwa
banyak para ibu-ibu yang menggunakan lempuyang sebagai obat dan ini
sudah menjadi hal umum di desa kami bagi wanita yang telah melewati masa
kehamilan dan mengalami proses melahirkan akan mengalami bengkak pada kaki.
Namun keadaan atau gejala ini tidak selamanya terjaadi pada semua wanita yang
baru saja melahirkan. Untuk mengatasinya maka dibuatkan ramuan lempuyang
untuk mengembalikan keadaan kaki pada kondisi normal serta menghilangkan
bengkak.
Lempuyang (Zingiber zarembet) termasuk tumbuhan semusim yang
tumbuh tegak dengan tinggi sekitar 75 cm. Batang semu, merupakan pelepah daun
yang menyatu, dibawah tanah membentuk rimpang, berdaun tunggal, berwarna
hijau, berbentuk lanset bagian bawah berwarna merah, bagian atas berwarna hijau.
Bunga majemuk berbentuk tandan dan berwarna ungu, bunga mahkota bulat telur
dan merah. Biji bulat panjang dan berwarna coklat, akar serabut dan berwarna
putih. Selain itu lempuyang gajah (Zingiber zarembet) merupakan tanaman semak
semusim berbatang semu. Batangnya merupakan perpanjangan pelepah daun yang
berbentuk bulat. Daun lempuyang mempunyai susunan tunggal berseling,
berwarna hijau, berbentuk bulat telur panjang, ujungnya meruncing, dan bagian
tepi rata. Rangkaian bunga tanaman berbentuk tandan yang muncul dari batang
4
4
dalam tanah, yang berwarna hijau atau hijau kemerahan/keunguan. Bagian
tanaman yang banyak dimanfaatkan adalah bagian rimpang. Rimpang berkhasiat
sebagai obat masuk angin, sakit perut, sesak nafas, pilek, radang usus, syaraf
lemah, penambah darah, dan obat penambah nafsu makan. Rimpang mengandung
minyak atsiri, saponin, flavonoid, dan tanin.
Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb) banyak ditemukan di hutan-
hutan daerah tropis. Temulawak juga berkembang biak di tanah sekitar
pemukiman, terutama pada tanah gembur, sehingga buah rimpangnya mudah
berkembang menjadi besar. Temulawak termasuk jenis tumbuh-tumbuhan herba
yang batang pohonnya berbentuk batang semu dan tingginya dapat mencapai ± 2
meter. Daunnya lebar dan pada setiap helaian dihubungkan dengan pelapah dan
tangkai daun yang agak panjang. Temulawak mempunyai bunga yang berbentuk
unik (bergerombol) dan berwarna kuning tua. Rimpang temulawak sejak lama
dikenal sebagai bahan ramuan obat. Aroma dan warna khas dari rimpang
temulawak adalah berbau tajam dan daging buahnya berwarna kekuning-
kuningan. Daerah tumbuhnya selain di dataran rendah juga dapat tumbuh baik
sampai pada ketinggian tanah 1500 meter di atas permukaan laut.2
Berangkan dari pemaparan masyarakat terkait dengan penggunaan
tumbuhan sebagai obat tradisional di atas, maka patut di syukuri karena Indonesia
merupakan salah satu negara yang memiliki keajaiban dunia dalam
2 Rahayu, Rita Dewiningsih. Uji Pendahuluan Toksisitas Ekstrak Curcuma xanthorrhiza
Roxb. Curcuma Aeruginosa Roxb, dan Kaempferia Pandurata. (Laporan Penelitian. Pusat
Penelitian dan Pengembangan Biologi; LIPI: Bandung, 1992), hlm. 12. Diakses tanggal 20 Juni
2016.
5
5
keanekaragaman hayati bahkan dalam sumber daya hutan tropika. Di luas
kawasannya menempati urutan ketiga sesudah Brazil dan Zaire yang memiliki
keanekaragaman hayati terkaya di dunia. Oleh karena keterkaitan antara
keanekaragaman hayati dengan sistem-sistem lokal yang hidup di masyarakat,
bisa dilihat dalam kehidupan sehari-hari masyarakat tradisional dalam memenuhi
kebutuhan akan pangan, sandang, papan, obat-obatan dan spiritual. Mereka
umumnya memiliki sistem pengetahuan dan pengelolaan sumberdaya lokal yang
diwariskan dan ditumbuhkembangkan terus menerus secara turun temurun untuk
tetap dilestarikan.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk
mengadakan penelitian dengan judul "Studi Pemanfaatan Tumbuhan Berkhasiat
Obat di Desa Manggis Kecamatan Ukar Sengan Kabupaten Seram Bagian Timur”.
B. Rumusan dan Batasan Masalah
1. Rumusan masalah
Dari latar belakang di atas, maka permasalahan dalam penelitian ini adalah
bagaimana manfaat jenis tanaman obat yang biasa digunakan oleh masyarakat
Desa Manggis Kecamatan Ukar Sengan Kabupaten Seram Bagian Timur?
2. Batasan Masalah
Agar tidak terjadi pembahasan yang keluar dari koridor yang dimaksudkan
dalam penelitian ini, maka dipandang perlu untuk membatasi ruang lingkup
penelitian ini hanya mengacu kepada objek kajian yakni jenis tanaman obat yang
sering digunakan oleh masyarakat Desa Manggis untuk dijadikan obat yakni
tanaman lempuyang dan temulawak sebagai obat tradisional.
6
6
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan dan batasan masalah di atas, maka yang menjadi
tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui manfaat jenis tanaman obat
yang digunakan oleh masyarakat Desa Manggis Kecamatan Ukar Sengan
Kabupaten Seram Bagian Timur.
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:
1. Memberikan informasi tentang pemanfaatan temulawak sebagai obat
tradisional pada masyarakat secara umum dan masyarakat desa Manggis dan
sekitarnya secara khusus.
2. Sebagai bahan referensi bagi para penulis selanjutnya dalam melakukan
penelitian terhadap objek yang sama yakni obat tradisional.
3. Kepada Institusi terkait agar memberikan penyuluhan kepada tenaga
kesehatan dan menginformasikan kepada warga masyarakat untuk
membudidayakan tanaman lempuyang dan temulawak serta memanfaatkan
jenis-jenis tanaman berkhasiat obat sebagai pengganti obat kimia dengan obat
tradisional karena tumbuhan tersebut banyak tumbuh disetiap daerah.
E. Penjelasan Istilah
Untuk memudahkan pemahaman dalam penelitian, maka penulis
mengemukakan pengertian dari beberapa kata yang terdapat dalam judul
penelitian ini yaitu:
7
7
1. Studi adalah penelitian atau pengukapan suatu permasalahan secara aktual dan
sistematis.3
2. Pemanfaatan adalah proses, cara atau perbuatan memanfaatkan sumber alam.4
3. Obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan dari tumbuhan, hewan,
mineral, sediaan galenik (ekstrak) atau campuran bahan yang secara
tradisional digunakan untuk pengobatan.
3Sugihastuti, Bahasa Laporan Penelitian. (PT. Rineka Cipta: Jakarta, 1999), hlm. 131.
4 Tim Pustaka Phoenik, Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa (Yogyakarta: PT.
Gramedia Pustaka, 2008), hlm. 873.
31
31
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tipe Penelitian
Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif
kualitatif yang bertujuan untuk mendeskripsikan atau menjelaskan peristiwa atau
kejadian dilapangan.
B. Waktu dan Tempat Penelitian
1. Waktu Penelitian
Adapun waktu dalam penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 19 Januari
sampai dengan 17 Februari 2017.
2. Tempat Penelitian
Tempat penelitian ini dilaksanakan di Desa Manggis Kecamatan Ukar
Sengan Kabupaten Seram Bagian Timur.
C. Informan Penelitian
Informan dalam penelitian ini adalah sebanyak 8 orang yang diambil
dengan teknik sampel simple random sampling atau sampel acak. Alasan memilih
jumlah sampel tersebut karena diperkirana masyarakat desa Manggis yang
menggunakan tumbuhan obat-obatan masih cukup banyak sehingga dari jumlah
informan tersebut mewakili dari semua subjek penggunana tanaman obat
tradisional sehingga mempermudah peneliti menganalisis hasil penelitian.
31
32
32
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitain ini yakni:
1. Observasi yaitu pengamatan yang dilakukan secara sengaja dan langsung ke
objek yang diteliti guna memperoleh gambaran yang sebenarnya terhadap
permasalahan yang diteliti yang berkaitan dengan pemanfaatan tumbuhan oleh
masyarakat desa Manggis sebagai obat tradisional.
2. Wawancara, metode ini digunakan agar mengetahui dan mendapatkan
informasi secara langsung dan akurat terkait dengan jenis-jenis penyakit yang
dapat disembuhkan dengan menggunakan tumbuhan sebagai obat tradisional
pada masyarakat desa Manggis.
3. Dokumentasi, yaitu suatu metode pengumpulan data dengan jalan mencatat
secara langsung dokumen yang terdapat pada lokasi penelitian baik tentang
pemanfaatan tumbuhan sebagai obat tradisional atau sebagai bahan ramuan
dan bahan makanan.
E. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Tahap Reduksi Data
Pada tahap ini peneliti membaca, mempelajari dan menelaah data yang
telah diperoleh dari wawancara yang kemudian direduksi. Reduksi data adalah
suatu bentuk analisis yang mengacu kepada proses menajamkan, menggolongkan,
membuang yang tidak perlu dan mengorganisasikan data mentah yang diperoleh
33
33
dari lapangan. Semua data yang diperoleh sesuai dengan kebutuhan untuk
menjawab pertanyaan penelitian.24
2. Penyajian Data `
Tahap ini dilakukan dengan mengorganisir data yang merupakan
sekumpulan informasi yang terorganisir, memberikan makna, dan terkategori serta
menarik kesimpulan tentang proses berfikir masyarakat dalam hal persoalan yang
peneliti kaji di lapangan.
3. Menarik Kesimpulan
Pada tahap ini peneliti berusaha menarik kesimpulan tentang subjek
berdasarkan proses berfikir masyarakat dalam menanggapi pertanyaan dalam
bentuk wawancara yang ditanyakan oleh peneliti.25
24Lexy J. Moleong, Penelitian Kuantitatif. (Remaja Rosdakarya; Bandung, 1998), hlm. 66 25Ibid, hlm. 67.
72
72
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dikemukakan, maka dapat
disimpulkan bahwa
1. Jenis-jenis tanaman yang digunakan sebagai obat tradisional oleh masyarakat
di Desa Manggis Kecamatan Ukar Sengan Kabupaten Seram Bagian Timur
adalah Lempuyang (Zingiber zarembet) dan Temulawak (Curcuma
xanthorrhiza Roxb) yang banyak digunakan oleh masyarakat sebagai
tumbuhan berkasiat obat ataupun obat tradisional.
2. Manfaat jenis tanaman obat yang biasa digunakan oleh masyarakat Desa
Manggis Kecamatan Ukar Sengan Kabupaten Seram Bagian Timur, yakni:
a) Lempuyang (Zingiber zarembet), manfaat; menambah nafsu makan,
mengobati batuk rejan, mengobati rematik, mengobati gatal akibat alergi
udang dan ikan laut, menyembuhkan anemia, obat masuk angina,
mengobati kaki encok/bengkak, dan mampu mengatasi gejala ambien.
b) Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb) manfaat; Obat jerawat, Obat
nyeri haid, Malaria, tekanan darah tinggi, penambah nafsu makan, obat
tidur, obat gondok, jerawat dan penurun panas serta penambah ASI.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan, maka saran dari penulis dalam skripsi ini antara
lain:
71
73
73
1. Tanaman lempuyang dan temulawak banyak memiliki manfaat bagi
masyarakat. Untuk itulah dihimbau bagi masyarakat untuk memanfaatkan
tanaman lempuyang dan temulawak dalam kehidupan sehari-hari serta
melestarikannya, karena Indonesia terkenal dengan beragam tubuhan alam
yang dapat dimanfaatkan oleh manusia.
2. Bagi pihak-pihak terkait khususnya lembaga pemerintah yang mengatur
tentang kesehatan masyarakat agar senantiasa memberikan penyuluhan kepada
masyarakat akan fungsi dan manfaat tanaman lempuyang dan temulawak yang
dapat dipergunakan oleh masyarakat terutama sebagai obat tradisional,
khususnya tanaman lempuyang dan temulawak serta jenis tumbuhan dengan
khasiat obat lainnya.
74
74
DAFWTAR PUSTAKA
Amalia, Erna, dan Fitriai Normasari, Tata Cara Praktis Budidaya Taanaman
Obat dan Pembuatan Obat Tradisional (Sebuah Persembahan dari PJ
Sekar Kedhaton) Yogyakarta: PJ Sekar Kedhaton, 2002
Andi Nur Alam Syah Biodesel Tanaman Mengkudu Pt AgromeDia Pustaka,
Bogor: Novomber 2005.
Anonim Http://Manfaat Buah Tanaman Mengkudu. Blogspot. Com
/2013/11/Manfaat-Daun-Mengkudu-Biji-buah-Mengkudu. Diakses tanggal
20 Juni 2016.
Anonim Kultur-Tanaman- Mengkudu. Diakses tanggal 6 Maret 2015
Http://Luqman Maniabgt. Blogspot. Com. Diakses tanggal 20 Juni 2016.
Anonim Pengembangan Budidaya Tanaman Mengkudu http// www.
Pengembangan-Budidaya- Tanaman Mengkudu com. Diakses tanggal 20
Juni 2016.*-
Ban Liang Oei, Penentuan Efek Anti Inflamasi Minyak Atsiri Curcuma domestica
Val dan Curcuma xanthorrhiza Roxb Secara in Vitro. (Laporan Penelitian.
PT. Darya Varia Laboratoria, 1986. Diakses tanggal 20 Juni 2016
Dalimartha, S, Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid I, (Jakarta : Trubus
Agriwidya, 1999.
Fahn, A. Anatomi Tumbuhan, Edisi Ke-III UGM Press: Yogyakarta, 1995.
Fakhreza, M. R. Uji Aktivitas Antibakteri Dan Mekanisme Penghambatan Ekstrak
Etanol Campuran Daun Sirih (Piper Betle L), Gambir (Uncaria Gambir
(Hunter) Roxb) Dan Kapur Sirih Terhadap Staphylococcus
Epidermidis.Skripsi : Program Studi Farmasi, FKIK. Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2009.
Flora, Esha, 2008.Tanaman obat Indonesia untuk pengobatan. http://indonesian
herbal. Blogspot.com/2008/11/tanaman-obat-indonesia-untuk-pengobatan.
Diakses tanggal 20 Juni 2016.
Jitoe, Antioxidan Activity of Tropical Ginger Extract and Analysis of the
Container Curcuminoid. (Food Chemistry: Jakarta, 1992), him. 54.
(Diakses tanggal 20 Juni 2016).
Kartsapoerta, G. Budidaya Tanaman Berkhasiat Obat. (Cet. II; Penerbit Rineka
Cipta: Jakarta,1992.
Lexy J. Moleong, Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Remaja Rosdakarya;
Bandung, 1998.
Made Deviani Duaja, Jurnal Pengabdian pada Masyarakat No. 52 Tahun 2011,
ISSN: 1410-0770. (Fakultas Pertanian Universitas Jambi). Diakses tanggal
20 Juni 2016
Moeljanto, R.D. dan Mulyono. Khasiat dan Manfaat Daun Sirih, Obat Mujarab
dari Masa Ke Masa.(Jakarta: Penebar Swadaya, 2003.
75
75
Muslich, A. 1999. Pengaruh Larutan Infusa Daun Sirih Terhadap Pembentukan
Kolagen Pada Socket Gigi Marmot. Majalah Ilmiah Kedokteran Gigi Edisi
Khusus VI. Vol: 2. Jakarta: FKG USAKTI. Diakses tanggal 20 Juni 2016.
Rahayu, Rita Dewiningsih. Uji Pendahuluan Toksisitas Ekstrak Curcuma
xanthorrhiza Roxb. Curcuma Aeruginosa Roxb, dan Kaempferia
Pandurata. (Laporan Penelitian. Pusat Penelitian dan Pengembangan
Biologi; LIPI: Bandung, 1992. Diakses tanggal 20 Juni 2016
Rama Prihandana & Roy Hendroko, Anda Bertanya, Pakar dan Praktisi Menjawab
“Petunjuk Budi Daya Buah Mengkudu” Jakarta: PT. AgroMedia Pustaka,
2006.
Soenaryo, Ch. Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb) Sebagai Obat Untuk
Memperbaiki Kerja Fisiologik dan Kesuburan Pada Wanita dan Ternak
Betina. Dalam: Simposium Nasional Temulawak; tanggal 17-18
September 1985; Bandung. (Bandung: Universitas Padjadjaran, 1985).
http://www.indofarma.co. id/index. php? Option=com content & task =
view & id=21 & bemid=125. (Diakses tanggal 20 Juni 2016).
Sudewo, Bambang. Basmi Penyakit dengan Sirih Merah Revisi. Cet 2. Jakarta:
Agromedia Pustaka; 2010.
Sugihastuti, Bahasa Laporan Penelitian. (PT. Rineka Cipta: Jakarta, 1999.
Suliantari, B.S.L., Jenie, M. T., Suhartono dan Apriyantono, A., 2008. Aktivitas
Antibakteri Ekstrak Sirih Hijau (Piper betle L.) Terhadap Bakteri Patogen
Pangan, Tesis, Program Pasca Sarjana, Institut Pertanian Bogor.
Sumanto. Pembahasan Terpadu Statistika da Metodologi Riset (Buku 1 Edisi I).
Cet. I; Andi Offset: Yogyakarta, 1990.
Suparni dan Ari Wulandari, Herbal Nusantara: 1001 Ramuan Tradisional Asli
Indonesia,Rapha. Yogyakarta, 2012.
Supriadi, Tumbuhan Obat Indonesia Penggunaan dan Khasiatnya.(Jakarta :
Pustaka Populer Obor, 2001.
Susilowati, Eko.2007.TOGA Tanaman Obat Keluarga. Jakarta:Sinar Cemerlang
Abadi.
Tim Pustaka Phoenik, Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa
(Yogyakarta: PT. Gramedia Pustaka, 2008.
Wibowo, dkk. Eksplorasi Senyawa Berkhasiat Larvasida Dari Empat Spesies
Curcuma Terhadap Larva Nyamuk Demam Berdarah (Aedes aegypti).
Dalam: Seminar Sehari Perkembangan Mutakhir Pengkajian Metabolit
Sekunder Untuk Farmasi dan Pertanian, di Jakarta 28 September 1995.
(Direktorat Pengkajian I(mu Kehidupan-BPPT: Jakarta, 1995. Diakses
tanggal 20 Juni 2016).
Widyawati, Tanaman Obat Tradisional, (Pusat Penelitian dan Pengembangan
Tanaman Pangan, Bogor, 1999.
Yamajaki. Khasiat Petai Dalam Perubatan Tradisional. Majalah Kosmik:
Bandung, 1988. Diakses tanggal 20 Juni 2016.
76
76
Yanmedik Depkes, 2010, Permenkes RI No. 1109/Menkes/PER/IX/2007. Sesuai
dengan Peraturan Menteri Kesehatan.
Zalizar, L., 2009. Formulasi Salep Herbal (Piper betle L. dan Phyllanthus Niruri)
Untuk Pencegahan Mastitis Pada Sapi Perah, Laporan penelitian, Fakultas
Pertanian dan Peternakan, Universitas Muhammadiyah Malang.
77
77
Lampiran 1
PEDOMAN WAWANCARA PENELITIAN
A. Pendahuluan
1. Penelitian ini dilaksanakan dalam rangka penyusunan skripsi
2. Wawancara ini diperuntukan bagi masyaraat Desa Manggis Kecamatan
Ukar Kabupaten Seram Bagian Timur
3. Identitas responden dalam penelitian tetap dijaga kerahasiaanya
4. Hasil penelitian ini akan menjadi sumbangan pemikiran bagi masyarakat
secara luas terhadap pemanfaatan lempuyang dan temulawak sebagai obat
tradisional.
B. Identitas Informan
1. Nama : ………………………………………..
2. Jenis Kelamin : ………………………………………..
3. Umur : …………………(tahun)
4. Status pekerjaan : ………………………………………..
C. Daftar Pertanyaan
1. Manfaat atau atau jenis penyakit apa sajakah yang dapat disempuhkan dengan
tumbuhan lempuyang?
2. Bagaimana cara pembuatan lempuyang untuk mengobatan?
3. Bagaimana dengan ketersediaan tumbuhan lempuyang sebagai obat tradisional
di alam?
4. Berapa lama (waktu) yang dibutuhkan sehingga penyakit dapat sembuh
dengan menggunakan tumbuhan lempuyang?
5. Bagaimana dosis penggunaan tumbuhan lempuyang tiap kali minum dalam
sehari sehingga penyakit dapat sembuh?
6. Bagian-bagian mana sajakah dari tumbuhan lempuyang yang digunakan
sebagai obat?
7. Bagaimana dengan efek dari penggunaan tumbuhan lempuyang sebagai obat
tradisisonal di masyarakat?
78
78
##Terimkasih Atas Jawaban Anda#
Lampiran 2
PEDOMAN WAWANCARA PENELITIAN
A. Pendahuluan
1. Penelitian ini dilaksanakan dalam rangka penyusunan skripsi
2. Wawancara ini diperuntukan bagi masyaraat Desa Manggis Kecamatan
Ukar Kabupaten Seram Bagian Timur
3. Identitas responden dalam penelitian tetap dijaga kerahasiaanya
4. Hasil penelitian ini akan menjadi sumbangan pemikiran bagi masyarakat
secara luas terhadap pemanfaatan lempuyang dan temulawak sebagai obat
tradisional.
B. Identitas Informan
1. Nama : ………………………………………..
2. Jenis Kelamin : ………………………………………..
3. Umur : …………………(tahun)
4. Status pekerjaan : ………………………………………..
C. Daftar Pertanyaan
1. Manfaat atau atau jenis penyakit apa sajakah yang dapat disempuhkan dengan
tumbuhan temulawak?
2. Bagaimana cara pembuatan temulawak untuk mengobatan?
3. Bagaimana dengan ketersediaan tumbuhan temulawak sebagai obat tradisional
di alam?
4. Berapa lama (waktu) yang dibutuhkan sehingga penyakit dapat sembuh
dengan menggunakan tumbuhan temulawak?
5. Bagaimana dosis penggunaan tumbuhan temulawak tiap kali minum dalam
sehari sehingga penyakit dapat sembuh?
6. Bagian-bagian mana sajakah dari tumbuhan temulawak yang digunakan
sebagai obat?
79
79
7. Bagaimana dengan efek dari penggunaan tumbuhan temulawak sebagai obat
tradisisonal di masyarakat?
##Terimkasih Atas Jawaban Anda#
Lampiran 3
PROFIL INFORMAN PENELITIAN
No Nama Informan Jenis
Kelamin
Umur
(Tahun) Pekerjaan
1 Nurul Kilwalaga P 43 Ibu Rumah Tangga
2 Raudiah Kwai Rumaratu P 32 Ibu Rumah Tangga
3 Rabiah Kilwalaga P 41 Ibu Rumah Tangga
4 Nurma Kilwalaga P 42 Ibu Rumah Tangga
5 Amina P 31 Ibu Rumah Tangga
6 Sahid Kilwalaga L 61 Petani
7 Bayanudin Kilwalaga L 46 Petani
8 Abdullah Kilwalaga L 31 Petani
Sumber: Data penelitian 2017
80
Lampiran 4
DOKUMENTASI PENELITIAN
Foto 1. Tanaman Lempuyang yang tumbuh subur dan bebas
di lingkungan alam di desa Manggis
Foto 2. Tanaman Lempuyang yang hendak diambil oleh masyarakat
81
Foto 3. b. Rimpang lempuyang b. Bunga dan rimpang temulawak
Foto 4. Salah satu ibu yang mengambil Lempuyang sebagai obat tradisional
Foto 5. Suasana saat peneliti melakukan wawancara dengan para ibu yang
menggunakan tumbuhan lempuyang dan temulawak sebagai obat tradisonal
82
Foto 6. Suasana saat peneliti melakukan wawancara dengan ibu yang
meracik lempuyang dan temulawak sebagai obat tradisonal