Post on 24-Oct-2015
description
Studi Literatur tentang
Program Bantu Autodesk Revit Structure
Nama Mahasiswa : Aniendhita Rizki Amalia
NRP : 3107 100 058
Jurusan : Teknik Sipil, FTSP-ITS
Dosen Pembimbing : Dr.Tech. Pujo Aji , ST., MT.
Ir. Ananta Sigit Sidharta, MSc., Ph.D.
ABSTRAK
ABSTRAK
Autodesk Revit Structure merupakan salah satu program bantu berbasis BIM (Building
Information Modelling) yang membantu membantu pendokumentasian proyek secara lebih nyata
dengan pemodelan tiga dimensi.
Studi literatur terhadap karakteristik Revit Structure diperlukan untuk mengetahui semua sisi
yang penting untuk diketahui pengguna sebelum memutuskan untuk menggunakan program ini pada
saat perancangan konstruksi. Studi literatur secara terhadap Revit Structure akan memberikan
pandangan yang lebih luas kepada pengguna dan memaksimalkan penggunaanya pada saat
pelaksanaan perancangan konstruksi.
Kelebihan yang dimiliki Revit Structure bisa digunakan sebagai alasan untuk mulai mencoba
melaksanakan perencanaan proyek konstruksi menggunakan aplikasi ini. Kekurangan yang dimiliki
juga harus diketahui sehingga lebih waspada dan bersiap menutupi kekurangan yang ada saat
penggunaannya.
Kata kunci : Revit Structures, Studi literatur
BAB I
Pendahuluan
1.1 LATAR BELAKANG
Dalam suatu proyek konstruksi
terkadang terjadi disinkronisasi antar
beberapa disiplin ilmu yang seharusnya
saling berkaitan, seperti arsitektur, sipil –
struktur dan elektrikal. Terkadang apa
yang seharusnya dilakukan bersama-sama
oleh para engineer harus dilakukan secara
terpisah dikarenakan tidak ada bidang
yang menyatukannya. Namun pada masa
sekarang ini penggunaan aplikasi yang
bisa menyatukan beberapa disiplin ilmu
dalam perencanaan proyek konstruksi
sudah mulai diterapkan dalam beberapa
proyek agar sinkronisasi tercipta dan
memudahkan pekerjaan di lapangan, tentu
saja dengan mempersingkat waktu
pelaksanaan dan . Salah satu program yang
digunakan oleh para engineer adalah Revit
dan untuk bidang teknik sipil – struktur
digunakan Revit Structure. Pembagian
kerja pada aplikasi Revit Structure adalah
mendistribusikan pemodelan bangunan
pada lingkungan parametrik Revit antar
tim proyek, Revit Structure menawarkan
berbagai mode kolaborasi yang
memungkinkan tim untuk memilih cara
terbaik untuk berinteraksi didasarkan pada
alur kerja dan keperluan proyek
(autodesk.com/revitstructure).
Sering sekali kekurangtahuan pada
saat akan menggunakan suatu aplikasi
seperti Revit Structure ini malah
menyebabkan kesulitan saat pelaksanaan
pekerjaan dan sinkronisasi yang
diharapkan malah tidak terjadi. Revit
structure tentu memiliki kekurangan dan
kelebihan dalam penggunaanya yang harus
diketahui setiap engineer pada saat
memutuskan akan menggunakan program
ini atau tidak. Kesulitan – kesulitan yang
ditemui harus bisa diatasi oleh para
pengguna aplikasi ini melalui
pembelajaran – pembelajaran penggunaan
yang telah dilakukan sebelumnya. Namun
pada saat ini belum ada studi literatur
mengenai karakteristik penggunaan
aplikasi Revit Struvture ini mengenai
karakteristiknya terutama yang
berhubungan dengan dunia teknik sipil –
struktur.
Studi literatur terhadap karakteristik
Revit Structure diperlukan untuk
mengetahui semua sisi yang penting untuk
diketahui seorang insinyur sebelum
memutuskan untuk menggunakan program
ini pada saat perancangan konstruksi.
Studi literatur secara objektif terhadap
Revit Structure akan memberikan
pandangan yang lebih luas kepada
pengguna dan memaksimalkan
penggunaanya pada saat pelaksanaan
perancangan konstruksi. Kelebihan yang
dimiliki Revit Structure bisa digunakan
sebagai alasan untuk mulai mencoba
melaksanakan perencanaan proyek
konstruksi menggunakan aplikasi ini.
Kekurangan yang dimiliki juga harus
diketahui sehingga lebih waspada dan
bersiap menutupi kekurangan yang ada
saat penggunaannya.
Studi literatur ini selanjutnya bisa
dimanfaatkan sebagai acuan dalam
pemilihan penggunaan aplikasi sejenis
dalam proses perencanaan konstruksi ke
depannya.
1.2 PERUMUSAN MASALAH
Permasalahan inti : Bagaimanakah
karakteristik aplikasi Revit Revit Structure
yang perlu diketahui dalam proses
perancanan konstruksi?
Detail Permasalahan:
1. Apa sajakah fasilitas yang
diperlukan untuk menjalankan
aplikasi Revit Structure?
2. Bagaimanakah dasar pengerjaan
suatu program dengan Revit
Structure?
3. Apakah fitur-fitur penting dalam
Revit Structure yang membantu
pelaksanaan perancangan
konstruksi ?
4. Bagaimanakah prinsip
sinkronisasi Revit Structure
dengan Revit MEP dan
Architecture?
5. Bagaimanakah cara sinkronisasi
Revit Strucuture dengan program
analisa structure seperti ETABS?
6. Apa sajakah keuntungan yang
didapat dari penggunaan Revit
Structure?
7. Apa sajakah kelemahan dari
program Revit Structure?
8. Bagaimanakah perbandingan
program Revit Structure dengan
program lain yang sejenis?
1.3 TUJUAN
Tujuan utama : Untuk mengetahui
karakteristik aplikasi Revit Structure yang
perlu diketahui insinyur dalam proses
perancangan konstruksi.
Detail Tujuan:
1. Untuk mengetahui fasilitas yang
diperlukan untuk menjalankan
aplikasi Revit Structure.
2. Untuk mengetahui dasar
pengerjaan suatu program dengan
Revit Structure.
3. Untuk mengetahui fitur-fitur
penting dalam Revit Structure
yang membantu pelaksanaan
perancangan konstruksi.
4. Untuk mengetahui tentang prinsip
sinkronisasi Revit Strukture
dengan Revit lainnya.
5. Untuk mengetahui tentang
sinkronisasi Revit Strucuture
dengan program analisa structure
seperti ETABS.
6. Untuk mengetahui keuntungan
yang didapat dari penggunaan
Revit Structure.
7. Untuk mengetahui kelemahan dari
program Revit Structure.
8. Untuk mengetahui perbandingan
program Revit Structure dengan
program lain yang sejenis.
1.4 BATASAN MASALAH
Adapun batasan masalah dalam tugas
akhir ini adalah sebagai berikut :
1. Karakteristik yang ditinjau adalah
yang berhubungan dengan
penggunaanya dalam segi struktur
saja.
1.5 MANFAAT
Dari pelaksanaan pengerjaan tugas
akhir berupa Studi Literatur tentang Program
Bantu Revit Structure ini diharapkan
kebutuhan terhadap tambahan acuan dan
pengetahuan baru yang dibutuhkan oleh
insinyur dan mahasiswa yang sudah ataupun
akan menggunakan mengenai program ini
dapat terpenuhi, sehingga penggunaanya pada
saat proses perencanaan konstruksi lebih
efektif dengan mempertimbangkan segala
kelebihan dan kekurangan yang dimiliki
program ini.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA II.1 Pengertian BIM (Building Information
Modelling)
BIM atau yang biasa disebut
Intregrated Project Delivery (IPD) adalah
suatu permodelan untuk desain, pelaksanaan
dan penyampaian desain bangunan dengan
kolaborasi, penyatuan dan pengorganisasian
tim yang produktif dari suatu sistem
pengendalian pelaksanaan proyek.
Pembangunan di masa sekarang ini
mengharapkan kontribusi dari semua anggota
tim yang dilandasi dengan prinsip
kepercayaan, proses yang transparan,
kolaborasi yang efektif, keterbukaan
penyebaran informasi, kesuksesan tim yang
menuju kesuksesan proyek, penyebaran risiko
dan penghargaan, penentuan keputusan
berdasarkan nilai dan pekerjaan yang
kapabilitas dan dukungan teknologi. Hasil
akhirnya adalah kesempatan untuk mendesain,
membangun dan pengoperasian seefisien
mungkin. Tujuan dari diciptakannya suatu
sistem Intregrated Project Delivery adalah
untuk mengurangi kesalahan, kerusakan dan
biaya saat keseluruhan pelaksanaan desain,
konstruksi dan proses pelaksanaan.
(Vectorworks 2010).
Bab III
METODOLOGI
Metodologi dalam suatu penyelesaian
masalah mutlak diperlukan. Metodologi
sendiri dilakukan agar pekerjaan yang
dilakukan untuk menyelesaikan masalah yang
ada lebih terarah, sehingga hasil yang
didapatkan adalah hasil yang optimum dan
sesuai dengan yang diharapkan. Adapun
metodologi yang dilakukan dalam pengerjaan
tugas akhir ini adalah:
3.1 Langkah – Langkah Perumusan Studi
Literatur
Penentuan ide tugas akhir
Penentuan judul tugas akhir
Studi Pustaka
Menentukan diagram alir pengerjaan
Menentukan rancangan pengerjaan
Persiapan data – data yang diperlukan
untuk kelengkapan studi literatur
Penyusunan hasil
Analisa hasil dengan studi kasus kecil
Penentuan Kesimpulan
Presentasi
Revisi Laporan
3.2. Diagram Alir Perumusan Studi
Literatur
3.2.1. Diagram Alir secara keseluruhan
Gambar 3.1. : Diagram alir secara keseluruhan
3.3. Rancangan dan Instrumen Studi
Literatur
Langkah awal dari pengerjaan tugas
akhir ini adalah pengambilan data - data dari
sumber yang berkaitan dengan studi literatur
ini, antara lain dari referensi-referensi buku,
maupun jurnal-jurnal tentang studi kasus yang
sudah dilakukan terhadap penggunaan aplikasi
ini. Setelah didapatkan data-data yang
diperlukan dalam pembuatan studi literatur
maka penyusunan awal sudah bisa
dilaksanakan, dikarenakan Revit Structure
belum banyak digunakan di Indonesia, maka
kebanyakan sumber data menggunakan bahasa
Inggris sehingga pengolahan data selanjutnya
sebelum menyusun adalah
menterjemahkannya.
Langkah berikutnya adalah analisa
studi kasus kecil sebagai contoh yang akan
diuji dalam penggunaan aplikasi ini dan untuk
membuktikan pendapat – pendapat yang
dituturkan baik dari hasil survey maupun
forum-forum pengguna di internet , sehingga
pendapat yang disusun valid adanya.
3.3.1. Penentuan Judul
Penentuan Judul didasarkan atas
kebutuhan terhadap studi literatur mengenai
aplikasi Revit Structure.
3.3.2. Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka didasarkan pada
sumber – sumber informasi terbaru yang
bersesuaian dengan judul seperti yang telah
diuraikan di Sub Bab 3.3.1.
3.3.3 Persiapan data - data yang diperlukan
untuk kelengkapan studi literatur
Data yang digunakan dalam
penyusunan tugas akhir tentang studi literatur
ini diambil dari :
1. Brosur produk Revit Structure.
2. Data atau pendapat pelaksana dari
proyek yang pernah menggunakan
program bantu Revit Structure.
3. Jurnal – jurnal terbaru yang berkaitan
dengan Revit Structure dan
pengaplikasiannya.
4. Laporan seminar atau pelatihan.
5. Manual program.
6. Informasi – infrormasi dari website
resmi Autodesk.
7. Informasi dari forum – forum
pengguna Revit Structure atau bisa
disebut dengan survey.
3.3.4 Pelatihan
Autodesk Revit Structure sendiri
belum begitu banyak digunakan, sehingga
pelatihan perlu diikuti untuk sedikit lebih
memahami pronsip-prinsip penggunaannya.
Pelatihan sendiri difungsikan agar lebih mudah
memahami sehingga bisa menjelaskan lebih
lanjut tentang program bantu ini. Dari
pelatihan ini selain mengerti cara
penggunaannya diharapkan juga dapat
diketahui tentang perkembangan, kelemahan
dan kelebihan program bantu ini dari trainer
bersangkutan dan pengalamannya selama
menggunakan dan mengajarkan program bantu
ini.
FINISH
START
Persiapan data - data
Studi Literatur Studi Kasus
Analisis Hasil
Kesimpulan
3.4 Analisa Data
Analisa data pada tugas akhir ini
terdiri atas dua rangkaian, yang pertama
adalah studi literatur yang kemudian datanya
diolah menjadi laporan sedangkan yang kedua
adalah studi kasus yang kemudian data-
datanya diolah menjadi langkah-langkah
penyelesaian suatu proyek dengan progam
bantu Revit Structure ini. Pada analisa studi
literatur, data awal harus diterjemahkan dulu
dari bahasa asing menjadi bahasa Indonesia
untuk kemudian disusun menjadi laporan yang
mudah untuk dipahami dan dijelaskan
terutama bagi yang masih awam terhadap
teknologi ini. Pada analisa studi kasus dengan
program ini, akan diolah contoh-contoh
sederhana dan rumit pada Revit Structure,
pendesainan yang lebih rumit dimulai setelah
sebelumnya dilakukan pendesainan awal
sampai pada atahap akhir yaitu pendetailan
dan schedulling.
3.5 Penyusunan Hasil
Setelah semua data yang dibutuhkan
terkumpul adalah menganalisa kevalidan data
yang ada, yaitu dengan menjalankan aplikasi
Revit Structure dengan mengolah file yang
berasal dari Revit Architecture sesuai dengan
kebutuhan berdasarkan manual yang ada.
Kemudian membuat laporan mengenai
langkah-langkah pengerjaan suatu proyek,
seseuai dengan data- data yang dikumpulkan
baik dari literatur maupun contoh pada saat
pelatihan pelatihan.
3.6 KESIMPULAN DAN SARAN
Tahap terakhir dari serangkaian tugas
akhir ini adalah mengambil kesimpulan dari
analisa data yang telah dibuat untuk kemudian
diberikan saran-saran bagi penelitian
selanjutnya untuk perkembangan penggunaan
Revit Structure dalam pelaksanaan
perancanaan suatu proyek konstruksi.
BAB IV
FASILITAS YANG
DIBUTUHKAN UNTUK
MENJALANKAN REVIT
STRUCTURE 4.1 Mempersiapkan instalasi
Proses instalasi dimulai dengan
memiliki file installer Autodesk Revit
Structure 2011 yang bisa didapat dengan
beberapa cara yaitu:
1. Membeli langsung installer asli pada
distributor Autodesk, nama dan alamat
distributor dapat dilihat di website
resminya.
2. Mendownload trialnya pada website
khusus Autodesk ataupun pada
Autodesk student download center
secara gratis dengan namun file
installer ini mempunyai kelemahan
yaitu hanya bisa digunakan selama 30
hari dan tidak dapat digunakan untuk
menyimpan file baru ataupun file yang
dimodifikasi. Perlu diketahui bahwa
mendownload di Autodesk student
download center memerlukan
verifikasi alamat email dengan basis
akademik (.ac).
BAB V
DASAR – DASAR
PENGERJAAN
MENGGUNAKAN REVIT
STRUCTURE
5.1 Revit Structure dan BIM
Dasar dari Revit pada pemodelan
informasi bangunan (Building Information
Modelling) adalah pada desain dan sistem
dokumentasi yang mendukung desain,
penggambaran dan penjadwalan yang
dibutuhkan saat membangun sebuah proyek.
Building Information Modelling (BIM)
mengirimkan informasi mengenai desain
proyek, ruang lingkup, jumlah dan langkah –
langkah yang dibutuhkan.
Dalam model Revit, setiap halaman
gambar, 2D maupun 3D, dan penjadwalan
adalah presentasi dari setiap infomasi dari
setiap database model bangunan yang sama,
seperti ketika kita bekerja saat penggambaran
dan penjadwalan. Revit Structure
mengumpulkan semua informasi tentang
proyek pembangunan dan mengkoordinasikan
informasi dari setiap pihak yang terlibat dalam
proyek. Parameter Revit mengubah secara
otomatis pengkoordinasian perubahan yang
dibuat dimanapun – pada gambar tampak
model, lembar gambar, penjadwalan, potongan
dan perencanaan.
5.2 Pengertian Parametrik
Parametrik merujuk pada hubungan antara
semua elemen dari suatu model yang
memungkinkan manajemen koordinasi da
perubahan yang disediakan oleh Revit
Structure. Hubungan ini diciptakan secara
otomatis oleh software ini atau dari kita sendiri
selama bekerja.
Dalam CAD matematis dan mekanikal, jumlah
karakteristik yang menjelaskan beberapa
hubungan ini disebut parameter, sedangkan
pengoperasian dari softwarenya disebut
parametrik. Kemampuan ini memungkinkan
koordinasi yang sangat penting dan
meningkatkan produktifitas dari Revit
Structure: mengubah apapun, kapan saja,
dimana saja pada proyek dan Revit Structure
mengkoordinasikan perubahan yang ada dalam
keseluruhan proyek.
Di bawah ini merupakan beberapa contoh dari
hubungan elemen yang dimaksud:
Bagian luar bingkai pintu dimensi
yang tetap pada engsel sisi dari sebuah
partisi tegak lurus. Jika Anda
memindahkan partisi, pintu
mempertahankan hubungan ini pada
partisi.
Rebar adalah spasi sama di suatu
ketinggian tertentu. Jika panjang
elevasi berubah, hubungan jarak yang
sama adalah dipertahankan. Dalam hal
ini, parameter bukan angka melainkan
karakteristik proporsional.
Tepi lantai atau atap yang
berhubungan dengan dinding luar
seperti bahwa ketika dinding eksterior
dipindahkan, lantai atau atap tetap
tersambung. Dalam hal ini, parameter
merupakan salah satu dasar atau
koneksi.
5.3 Revit Structure Membuat Semua
5.5 Langkah – Langkah Dasar
Di dalam sub bab ini akan dijelaskan
mengenai beberapa hal yang berkaitan dengan
langkah – langkah pengerjaan suatu proyek
dalam Revit Structure, berdasarkan yang
dipelajari oleh penulis melalui pelatihan pada
Autodesk Training Center, tanpa ada gambar
arsitektural dari Revit Architecture
sebelumnya . Sub bab ini akan dibagi menjadi
beberapa sub bab lagi agar lebih mudah
dimengerti.
5.5.1 Mengenali peralatan – peralatan
Tampilan Awal
Gambar 5.2 Tampilan awal Revit Structure
ketika dijalankan
Gambar di atas memperlihatkan
tampilan awal Revit Structure ketika program
bantu ini dijalankan, dari tampilan awal
tersebut pengguna kemudian bisa melanjutkan
kegiatan dalam suatu proyek dengan memilih
menu yang ada. Tabel di bawah ini akan
menjelaskan mengenai menu-menu yang dapat
dipilih dari tampilan awal di atas.
Tabel 5.1 Menu dan deskripsi menu yang bisa
dipilih pada tampilan awal Revit Structure
User Interface
User Interface pada program bantu
Revit Structure ini harus dipahami terlebih
dahulu sebelum menjalankan suatu proyek
dengan bantuan program bantu ini. User
Interface pada Autodesk Revit Structure
sendiri sudah mulai berbasis Ribbon (pita)
sejak versi Autodesk Revit Structure 2010 dan
selanjutnya akan dijelaskan dengan versi
terbarunya yaitu versi 2011.
Gambar 5.3 User Interface pada Revit
Structure
Gambar di atas merupakan tatap muka pertama
ketika file proyek (project) pada program
bantu Revit Structure dibuka, selanjutnya di
bawah ini akan dijelaskan masing – masing
menu pada tatap muka (user interface), seperti
halnya :
Quick Acces Toolbar (Peralatan untuk
Akses cepat)
View Control Bar (Bar pengaturan
tampak)
Bar Navigasi
Untuk keperluan navigasi suatu
tampilan dalam file proyek Revit
Structure ada beberapa peralatan untuk
melakukan pergerakan di bawah ini
merupakan penjelasan dari beberapa
peralatan navigasi yang bisa
digunakan dalam mempermudah
menjalankan program bantu ini
a. View Cube
View Cube merupakan alat bantu
navigasi yang digunakan untuk
mempermudah dalam melihat dan
mengubah pandangan atau tampak
suatu obyek dalam file proyek
Revit Structure. View cube
biasanya selalu aktif bila aplikasi
pertama kali dibuka dan biasanya
berada di kanan atas area gambar.
View cube sendiri merupakan alat
navigasi yang baru ada pada Revit
Structure 2010, dimana cara
penggunaanya bisa menggunakan
klik atau ditahan (drag).
Gambar 5.6 Alat Navigasi View Cube
b. Steering wheels
Steering wheels merupakan alat
bantu navigasi yang lain yang
befungsi untuk melakukan
eksplorasi obyek, cara kerjanya
mirip seperti alat bantu
walktrough. Steering wheels sudah
aktif ketika kita memulai suatu
tampilan awal dan biasanya
terletak di ujung kiti bawah area
gambar.
Gambar 5.7 Alat Navigasi Steering wheels
Menu Ribbon-based
Menu Deskripsi
Membuka file dengan ekstensi Revit yang sudah ada atau sudah
pernah dibuat sebelumnya
Tips : Pada tampilan awal bisa di-klik langsung icon gambar dan
nama file yang terlihat. Icon ini mewakili file-file project yang
telah dibuka pada sesi sebelumnya
New Projects Membuka atau membuat file proyek baru
Open Families Membuka file family yang sudah ada atau yang sudah pernah
diperbaiki sebelumnya
New Families Membuka atau membuat file family baru
New Conceptual Mass Membuat file konsep massa baru
Web Library Link langsung ke autodesk seek, link ini akan mengarah pada situs
http://seek.autodesk.com yang bisa membuat kita dengan mudah
mengunduh file family, template, maupun file-file Revit lain yang
pernah diunggah pengguna dari seluruh dunia yang bisa dijadikan
sebagai referensi.
Open Projects
Dalam penjelasan sebelumnya telah
disebutkan bahwa menu seperti ini
pertama kali digunakan pada Revit
Structure 2010 dan terbagi atas
beberapa pilihan yang akan dijelaskan
secara singkat seperti di bawah ini:
a. Menu Ribbon Insert
b. Menu Ribbon Home
c. Menu Ribbon Annotate
d. Menu Ribbon Analyze
e. Menu Ribbon Analyze
f. Menu Ribbon Collaborate
h. Menu Ribbon View
i. Menu Ribbon Manage
j. Menu Ribbon Modify
Dibawah ini merupakan tabel yang
berisikan keterangan singkat menu dan
fungsi dari setiap Ribbon yang ada
pada tatap muka pengguna
Tabel 5.12 Menu dan fungsi dalam Menu
Modify
5.5.2 Langkah-langkah pembuatan
pemodelan
Dalam sub bab ini akan dijelaskan
secara sederhana mengenai langkah – langkah
umum yang harus diikuti dalam membuat
suatu pemodelan dalam Autodesk Revit
Structure. Suatu pemodelan bisa menggunakan
pola ini dalam melakukan penggambaran
pemodelan pada jendela kerja yang tersedia.
1. Langkah paling awal adalah, setelah
membuka program Autodesk Revit
Structure pada tampilan awalnya sorot
barisan Projectdan klik pada pilihan
New.
5.8 Langkah pertama membuat file project
baru
2. Membuat Grid
Setelah masuk ke halaman yang sudah
memiliki project template utama
langkah selanjutnya adalah pembuatan
grid atau garis bantu gambar , pastikan
kita sedang berada pada jendela kerja
structural plans. Dalam membuat grid
ikuti tabel di bawah ini:
Menu Fungsi
membuat elemen baru
fitur-fitur standar untuk modifikasi
seperti allign, copy, move dan lain
sebagainya
mengatur ketebalan garis dan
ketebalan kuas,serta termasuk
menu menyalakan ataupun
mematikan layer elemen tertentu
pengukuran suatu elemen
pilihan menu pengaturan elemen
(sama sepeti yang tampak pada
bagian kanan tampilan jendela
kerja)
menu utama copy, cut dan paste
menu standar geometri
Tabel 5.13 Langkah pembuatan grid
3. Membuat Level
Setelah membuat Level langkah
berikutnya adalah membuat elevasi,
dalam membuat elevasi, pastikan dulu
kita sedang berada pada suatu tampak
(building elevation), pilih salah satu
saja pada project browser yang
tersedia (East, South, North ataupun
West), jika kita mengklik salah
satunya maka jendela kerja akan
berubah dan ada level default yang
bisa diedit dan ditambahi. Langkah-
langkahnya sendiri akan dijelaskan
pada tabel di bawah ini :
Tabel 5.14 Langkah pembuatan Level
4. Membuat kolom struktural
Untuk membuat kolom struktural
pastikan sedang berada pada jendela
Structural/ Floor Plans. Langkah-
langkah selanjutnya akan dijelaskan
pada tabel sebagai berikut:
Tabel 5.15 Langkah pembuatan kolom
Langkah Perintah yang diperlukan Hasil atau Tampilan Perintah
1
Pada menu Ribbon Home ,
sorot bagian datum dan pilih
Grid
2
Gambarkan grid pada jendela
kerja, fungsikan sistem
modifikasi yang tersedia
untuk mempermudah
3
Untuk memodifikasi angka
menjadi huruf, klik pada
bubble text dan ganti, sistem
ini akan secara otomatis
mengurutkan grid yang
dibuat
4
Selesaikan sistem grid yang
dibutuhkan
Langkah Perintah yang diperlukan Hasil atau Tampilan Perintah
1 Level awal yang muncul
2
Untuk Editing, pada level
yang diinginkan ubah saja
ketinggian levelnya dengan
mengklik dobel pada bubble
elevasi, kemudian ketikkan
elevasi yang diinginkan
3
Untuk menambahi level
baru, pada menu Ribbon
Home, sorot datum dan klik
level
4
Gambarkan dan atur level
berikutnya.
Langkah Perintah yang diperlukan Hasil atau Tampilan Perintah
1
Pada menu Ribbon Home ,
sorot pada baris Structural ,
sorot Column dan pilih
Structural Column
2
Pada setiap pertemuan grid
klik untuk menambahkan
kolom
3
Edit jenis dan perbaiki tipe
ataupun tinggi kolom sesuai
kebutuhan pada jendela
Properties
4
Misalnya pengguna ingin
mengganti tipe kolom
menjadi kolom beton maka
pada properties, pilih edit
type, kemudian load family
dan pilih tipe kolom yang
diinginkan kemudian edit
parameter-parameter yang
ada dan klik OK
5
Tampilan tiga dimensi kolom
5. Membuat balok struktural
Untuk membuat balok struktural
pastikan sedang berada pada jendela
Structural/ Floor Plans, sama dengan
ketika membuat kolom. Langkah-
langkah selanjutnya akan dijelaskan
pada tabel sebagai berikut:
Tabel 5.15 Langkah pembuatan balok
6. Melakukan pembebanan struktur
Pembebanan struktur dapat dilakukan
dengan memaksimalkan fungsi menu
Ribbon Analyze.
a. Load Cases
Masukkan pembebanan yang akan
dilakukan yang berhubungan dengan
proyek yang akan kita lakukan
pembebanan dengan melakukan
langkah sorot pada baris “Loads”
kemudian klik pada “Load Cases”,
isikan nama dan kategori pembebanan
yang kan diberikan ke bangunan lalu
selanjutnya klik OK untuk
menyetujuinya.
Gambar 5.9 Kotak dialog Load Cases
b. Lakukan perintah kombinasi
pembebanan pada bangunan dengan
cara sorot pada baris “Loads”
kemudian klik pada “Load
Combinations”, langkah selanjutnya
adalah membuat formula baru yaitu
klik perintah Add di samping kotak
Load Combinations, ubah nama
kombinasi dan lakukan modifikasi
formula pada kotak Edit Selected
Formula, jika selesai klik OK.
Gambar 5.10 Kotak dialog Load Combinations
c. Lakukan pembebanan sesuai dengan
perhitungan pada bab 6.
5.5.3 Langkah – langkah Pengerjaan
Dalam langkah-langkah ini akan dijelaskan
mengenai sinkronisasi database berbasis Revit
Architecture untuk diubah menjadi data base
berbasi Revit Structure, untuk kemudian
dilakukan justifikasi struktur dan memulai
memasukkan elemen-elemen struktural yang
kemudian akan dilakukan pendetailan setelah
perhitungan pada bab 6 selanjutnya:
1. Membuka file berbasis data Revit
Architecture pada program bantu Revit
Structure, ini adalah salah satu keunggulan
platform Revit, yaitu file dengan basis
platform Revit walaupun berbeda file tetap
bisa dibuka dengan Revit yang berbeda,
asal merupakan versi Revit yang sama
ataupun lebih tinggi. Proses ini memerluan
waktu yang cukup lama sekitar satu menit
untuk file berbasis Revit Architecture
dengan ukuran 10 MB.
2. Setelah dibuka simpan langsung data
gambar ini dengan perintah File Save
As Project selanjutnya berikan nama
berbeda sehingga file yang lama tidak
hilang, penyimpanan ini bertujuan agar
ketika kita ingin memfungsikan data base
ini di lain waktu tidak perlu dilakukan
proses upgrade yang lama lagi.
Langkah Perintah yang diperlukan Hasil atau Tampilan Perintah
1
Pada menu Ribbon Home ,
sorot pada baris Structural
dan pilih beam
2Dalam pengaturannya buat
balok dari kolom ke kolom
3
Edit jenis dan perbaiki tipe
ataupun tinggi kolom sesuai
kebutuhan pada jendela
Properties, dan ganti
parameternya jika
diperlukan
4
Tampilan tiga dimensi balok
3. Lakukan proses perbaikan grid sesuai
dengan rencana, lakukan juga koreksi atas
kesalahan struktural, antara lain: perbaikan
tangga, penambahan kolom dan balok
serta perbaikan pelat.
4. Melakukan pembebanan.
5. Melakukan analisis struktural.
6. Melakukan pendetailan struktur.
BAB VI
STUDI KASUS
Sebelum melakukan pemodelan, analisis
struktur dan pendetailan seorang engineer
terlebih dahulu bekerjasama dengan arsitek
melakukan pendesainan awal komponen-
komponen struktur yang kemudian akan
ditranformasikan ke proyek yang dijalankan
dengan program bantu Revit Structure.
6.1. DATA BAHAN
Gedung yang digunakan penyelesaian
studi kasus ini memiliki data-data sebagai
berikut :
Type Bangunan : Apartemen
(3 lantai)
Letak Bangunan : Jauh dari
pantai
Zone Gempa : Zone 1
Lebar Bangunan : 25 m
Panjang Bangunan : 14 m
Mutu Beton (f’c) : 40 MPa
Mutu Baja (fy) : 400 MPa
6.11 Langkah – langkah penggambaran
pendetailan dengan Autodesk Revit
Structure 2011
6.11.1 Perancangan Pendetailan Pelat
Tangga
1. Potong gambar tangga dengan
memilih perintah pada menu Ribbon
View Section.
2. Setelah itu tampilkan Section baru
yang telah dibuat pada project
browser.
Gambar 6.48 Gambar potongan tangga
3. Dikarenakan pendetailan tangga tidak
dapat dilakukan pada program bantu
ini, maka lakukan ekspor gambar ke
dalam format Autocad (.dwg) dengan
mengikuti perintah File menu
Export CAD Formats DWG
Files, seperti terlihat pada gambar
berikut :
Gambar 6.49 Mengawali perintah
ekspor
Gambar 6.50 Kotak dialog ekspor
Gambar 6.51 Pengaturan pada kotak dialog
ekspor
4. Setelah mengklik tombol Next maka
selanjutnya simpan file Export yang
dibutuhkan
Gambar 6.52 Melakukan penyimpanan file
5. Selanjutnya jalankan program bantu
Autocad pada komputer yang dimiliki
Gambar 6.53 Menjalankan program Autocad
6. Buka data hasil ekspor potongan
gambar tangga yang akan didetailkan.
Gambar 6.54 Gambar hasil ekspor ke Autocad
7. Lakukan pendetailan sesuai dengan
data yang ada pada perhitungan
sebelumnya.
Gambar 6.55 Melakukan pendetailan manual
pada Autocad
6.9.2 Perancangan pendetailan pelat lantai
Pada sub bab di bawah ini akan dijelaskan
mengenai salah satu contoh pendetailan pelat
lantai, untuk pelat yang lain akan langsung
digambarkan detailnya pada halaman
lampiran. Langkah-langkah pendetailan pelat
lantai adalah sebagai berikut:
1. Tampilkan lantai yang akan
didetailkan, sebagai contoh yaitu pelat
lantai pada lantai dua bangunan.
Gambar 6.56 Tampilan pelat yang akan
didetailkan
2. Pada Ribbon HomeSorot pada baris
Reinforcement dan klik pada “Area”
Gambar 6.57 Meimilih menu Area pada
Ribbon Home
3. Klik sekali pada bagian lantai yang
memungkinkan untuk dilakukan
pendetailan penulangan pelat,
selanjutnya akan muncul Ribbon
Modify/Create Reinforcement
Boundary.
Gambar 6.58 Menu modifikasi daerah batas
area
4. Lakukan penggambaran garis batas
(boundary area) penulangan pelat,
setelah selesai klik pada tombol
Finish.
Gambar 6.59 Melakukan penggambaran
daerah batas
5. Tampilan potongan penulangan dapat
dilihat di gambar potongan, dan
selanjutnya jarak dan ukuran tulangan
bisa diatur pada kotak dialog
Properties. Tampilan potongan akan
tampak sebagai berikut.
Gambar 6.60 Potongan pelat dengan
fungsi area
6. Tampilan dan pengaturan penulangan
pelat pada Autodesk Revit Structure
memang sangat terbatas, sehingga
untuk menampilkan penulangan yang
sesuai dengan peraturan di SNI maka
harus dilakukan penggambaran
tersendiri di Autocad, namun untuk
mempermudah dan mencegah
penggambaran ulang lantai maka bisa
dilakukan ekspor dari tampilan lantai
yang akan diberi penulangan (cara
ekspor sama dengan pada saat
melakukan penulangan tangga)
7. Selanjutnya penulangan pelat akan
dilakukan di Autocad dan akan
hasilnya akan ditampilkan pada
halaman lampiran.
6.11.3 Perancangan pendetailan balok
Pendetailan balok dapat dilakukan secara
otomatis dengan memasukkan parameter-
parameter sesuai dengan perhitungan yang
pernah dilakukan sebelumnya. Contoh di
bawah ini merupakan perancangan pendetailan
balok induk atap memanjang dengan bantuan
Revit Structure 2011 Extension
1. Pilih balok yang akan didetailkan, jika
ingin memilih beberpa balok dengan
pendetailan yang sama maka tahan
“Ctrl” dan klik satu persatu pada
kolom yang akan didetailkan.
Gambar 6.61Memilih balok
2. Pilih Ribbon Add-Ins, sorot pada baris
Extension dan klik pada Extension
Manager.
Gambar 6.62 Memilih menu Extension
Manager
3. Pada dialog box Extension Manager
pilih Beams pada hirarki
Reinforcement.
Gambar 6.63 Memilih menu penulangan
4. Edit semua parameter yang ada pada
kotak-kotak dialog berikut ini:
Gambar 6.64 Parameter Geometri Balok
Gambar 6.65 Parameter sengkang
Gambar 6.66 Parameter penulangan geser
Gambar 6.67 Parameter penulangan lentur
5. Selanjutnya lihat hasil gambar
potongan.
6.11.4 Perancangan pendetailan Kolom
Pendetailan Kolom dapat dilakukan secara
otomatis dengan memasukkan parameter-
parameter sesuai dengan perhitungan yang
pernah dilakukan sebelumnya. Contoh di
bawah ini merupakan perancangan pendetailan
kolom dengan bantuan Revit Structure 2011
Extension
1. Pilih balok yang akan didetailkan, jika
ingin memilih beberpa balok dengan
pendetailan yang sama maka tahan
“Ctrl” dan klik satu persatu pada
kolom yang akan didetailkan.
2. Pilih Ribbon Add-Ins, sorot pada baris
Extension dan klik pada Extension
Manager.
Gambar 6.68 Memilih menu Extension
Manager
3. Pada dialog box Extension Manager
pilih Column pada hirarki
Reinforcement.
Gambar 6.69 Memilih menu penulangan
4. Edit semua parameter yang ada pada
kotak-kotak dialog berikut ini:
Gambar 6.70 Parameter geometri balok
Gambar 6.71 Parameter geometri kolom
Gambar 6.72 Parameter penulangan
5. Selanjutnya lihat hasil gambar
potongan.
BAB VIII
Perbandingan Revit Structure
dengan
Tekla Structure Revit Structure dan Tekla memiliki dasar
yang sama dalam pengerjaan
menggunakan sistem BIM (Building
Information Modelling), tetapi tentu saja
kedua program bantu tersebut memiliki
beberapa perbedaan baik secara umum,
fitur- fitur yang ada maupun
penggunaannya. Perbedaan yang ada di
dalam kedua fitur tersebut perlu diketahui
untuk menentukan program bantu mana
yang lebih tepat untuk digunakan dalam
membantu pemenuhan kebutuhan dari
penyelesaian sebuah proyek. Sebelum
membahas lebih jauh mengenai perbedaan
kedua program bantu tersebut, maka akan
dibahas mengenai program bantu Tekla
Structure terlebih dahulu.
8.1 Perbandingan antara Autodesk Revit
Structure 2011 dan Tekla Structures
Autodesk Revit Structure dan Tekla
Structures merupakan dua program memiliki
manfaat hampir sama dalam hal mempercepat
alur sebuah proyek dengan menggunakan
pemodelan tiga dimensi berteknologi Building
Information Modelling. Namun antara Tekla
Structures dan Autodesk Revit Structure 2011
memiliki manfaat yang berbeda dalam
beberapa hal, beberapa hal tersebut perlu
diketahui dan kemudian diperbandingkan
dengan tujuan agar calon pengguna kedua
program tersebut dapat memutuskan pilihan
yang tepat mengenai program manakah yang
akan digunakan untuk mengefektifitaskan
pekerjaan proyeknya.
Dari studi literatur manual-manual dan
pendapat di forum yang telah dilakukan,
perbandingan yang diketahui antara kedua
program tersebut akan dituliskan dalam tabel
di bawah ini:
Tabel 8.2 Perbandingan Autodesk Revit
Structure dan Tekla Structures
BAB XI
Kelebihan dan Kelemahan Revit
Structure Setelah mempelajari Revit Structure
dalam beberapa bab sebelumnya dan juga
memfungsikan yang diperlukan dalam studi
kasus yang telah dihitung dalam bab
sebelumnya maka pada bab ini akan dijelaskan
lebih lanjut mengenai kelebihan dan
kelemahan program bantu ini
11.1 Kelebihan Autodesk Revit Structure
1. Desain yang lebih efisien
2. Revit Structure merupakan program bantu
dari Autodesk
3. Berbasis Building Information Modelling
4. Revit Parametric Engine
5. Interopabilitas
6. Beberapa pilihan ekspor yang
memungkinkan perbaikan dalam hal
dokumentasi pemodelan.
11.2 Kelemahan Autodesk Revit Structure
1. Kebutuhan perangkat komputer dengan
spesifikasi yang cukup tinggi
2. Harga program instalasi yang cukup mahal
3. Ketergantungan pada plug-in untuk ekspor
ke program bantu analisis struktural
4. Permasalahan dalam penulangan elemen
struktur
PERBANDINGAN REVIT STRUCTURES 2011 TEKLA STRUCTURES 16.1
Harga (Umum) $120.00 $200.00
Rekomendasi Hardware
Sistem Operasi
Windows XP, Windows
Vista dan Windows 7
Windows 7 atau
Windows Vista saja
Memori minimal
3 GB (32bit) dan 8 GB
(64bit) 4-8 GB
Processor
Intel Core 2 Duo CPU 2.40
GHz or Higher
Intel Pentium 4 or AMD
Athlon Dual Core or
Higher
Fasilitas dan Fitur
Rendering tersedia tidak tersedia
Bending Schedule
hanya pengelompokan
berdasarkan notasi tersedia
Fitur Detailing
ada namun kurang
lengkap jauh lebih lengkap
Arsitektural lebih bagus kurang bagus
Memori
Untuk satu data base yang
sama jika saling ekspor lebih besar lebih kecil