Post on 22-Jul-2020
i
STUDI DESKRIPTIF KECEMASAN WANITA DEWASA MADYA
TERHADAP PROSES PENUAAN EKSTERNAL
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana
Psikologi Program Studi Psikologi
Oleh :
Romolo
NIM: 019114139
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI
JURUSAN PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2008
ii
SKRIPSI
STUDI DESKRIPTIF KECEMASAN WANITA DEWASA MADYA
TERHADAP PROSES PENUAAN EKSTERNAL
Oleh :
Romolo
Nim: 019114139
Telah Disetujui Oleh:
Dosen Pembimbing
Sylvia C.M.Y.M., S.Psi, M.Si, Pada Tanggal
iii
SKRIPSI
STUDI DESKRIPTIF KECEMASAN WANITA DEWASA MADYA
TERHADAP PROSES PENUAAN EKSTERNAL
Dipersiapkan dan ditulis oleh:
ROMOLO
NIM: 019114139
Telah dipertahankan didepan Panitia Penguji pada tanggal 14 Maret 2008 dan dinyatakan memenuhi syarat kelulusan
Susunan Panitia Penguji
Nama Lengkap Tanda Tangan Ketua : Sylvia C.M.Y.M., S.Psi, M.Si. ....................... Sekretaris : Agnes E ....................... Anggota : Minta Istono .......................
Yogyakarta, 12 April 2008 Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma
Dekan
P.Eddy Suhartanto,S.Psi.,M.si
iv
KARYA KECIL INI KU PERSEMBAHKAN UNTUK
TUHANKU, yang memungkinkan segalanya ada dan tiada…….
KELUARGAKU TERCINTA, tiada berkesudahan…….
TEMAN-TEMANKU, senantiasa…….
PAOLA ALEGRIA, manjaku dan kebahagiaanku…….
aku terharu saat engkau mengatakan sebagian hatimu tinggal bersamaku
dan sebagian lagi engkau bawa pergi
v
Jangan bertanya berapa kali kamu jatuh,
tetapi bertanyalah seberapa kuat anda untuk bangkit dan terus maju….
“JANGAN TAKUT”
vii
ABSTRAK
Studi Deskriptif Kecemasan Wanita Dewasa Madya Terhadap Proses Penuaan Eksternal
Romolo Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
2008
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menggambarkan kecemasan wanita dewasa madya terhadap proses penuaan eksternal. Perubahan-perubahan fisik yang terjadi pada usia dewasa madya disikapi beragam oleh wanita yang memasuki usia ini. Perubahan fisik yang disikapi secara negatif cenderung menimbulkan kecemasan yang tinggi. Sedangkan perubahan fisik yang disikapi secara positif justru dapat memacu subjek untuk meningkatkan kualitas dalam aspek-aspek kehidupannya. Subjek penelitian ini adalah wanita usia dewasa madya di Yogyakarta. Subjek penelitian berjumlah 40 orang. Alat ukur dalam penelitian ini menggunakan skala kecemasan terhadap proses penuaan yang disusun oleh penulis. Indeks kesahihan aitem bergerak antara 0,311 sampai dengan 0,793. Uji reliabilitas menggunakan teknik Cronbach Alpha, Koefisien reliabilitas yang dihasilkan sebesar 0,956. Berdasarkan analisis data, disimpulkan bahwa secara umum subjek dalam penelitian ini memiliki tingkat kecemasan yang cenderung tinggi terhadap proses penuaan. Hal ini tampak dari perolehan mean empirik (141,475) lebih besar daripada mean teoritik (120). Ketiga aspek dalam komponen kecemasan juga menunjukkan perolehan mean empirik masing-masing lebih besar dari mean teoritik: aspek emosional (47,4>40) ; aspek kognitif (47,08>40) ; dan aspek fisik (47,08>40). Diperoleh pula gambaran, 25 subjek (62,5%) termasuk dalam kategori kecemasan sedang dan 15 subjek (37, 5%) termasuk dalam kategori kecemasan tinggi. Sedangkan tidak didapati satu pun subjek pada kategori rendah. Kata Kunci: Kecemasan, Wanita Dewasa Madya, Proses Penuaan
viii
ABSTRACT
A Descriptive Studies of The Anxiety Middle-Aged Women Towards The Physical Aging Process
Romolo
Faculty Of Psychology Sanata Dharma University
2008
This research aims to understand and describe the anxiety middle-aged women towards the physical aging process. The physical changes women view in themselves vary from woman-to-woman in this age group. When women view their physical changing negatively, they tend to have higher levels of anxiety. When they view their bodies positively, their quality of life in any aspect is higher. The research for this study was conducted using 40 subjects, all middle aged women in Yogyakarta Province. The instrument of this research was an anxiety scale that was designed by the researcher himself. The valid index of the item moved between 0,311 up to 0,793. The reliability test was using Cronbach Alpha Technique, which resulting 0,956 reliability coefficient. Based on the data analysis, it comes to a conclusion that generally, subjects who involved in this research have a high level of anxiety towards the aging process. This figure is shown by the empirical mean (141,475) was higher than the theoretical mean (120). The three aspects of anxiety component also show that each has empirical mean, higher than the theoretical mean, namely: aspect of emotional (47,4>40); aspect of cognitive (47,08>40); and aspect of physical (47,08>40). This figure is shown by the data which mentions that 25 of the subjects (62,5%) have a medium level of anxiety and 15 of the subjects (37,5%) have a high level of anxiety, while no one was found to have a low level of anxiety. Key Words: Anxiety, Middle-Aged Women, Aging Process
ix
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kepada Tuhan Yesus Kristus yang Maha Menemani atas
bimbingan tiada berkesudahan dan limpahan rahmat karunia yang diberikan
kepada penulis sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi dengan judul
“Studi Deskriptif Kecemasan Wanita Dewasa Madya Dalam Menghadapi
Proses Penuaan Eksternal”.
Penulis menyadari bahwa selama proses penulisan ini banyak sekali
rintangan yang dihadapi yang acapkali membuat penulis putus asa dan berusaha
menghindari tugas dan kewajiban dalam menyelesaikan skripsi sampai tuntas.
Tanpa bantuan, dorongan, dan semangat yang yang diberikan berbagai pihak
niscaya rintangan-rintangan yang dihadapi akan lebih sulit dihadapi. Dalam
kesempatan ini penulis dengan rendah hati ingin mengucapkan terima kasih yang
sedalam-dalamnya kepada:
1. Ibunda yang paling kukasihi dan kuhormati. Perjuanganmu tiada terkira
membimbing anak-anakmu dalam masa-masa sulit ketika ditinggalkan
oleh ayah tercinta. Perjuangan yang gigih, pantang menyerah, tidak mudah
berputus asa, dan terutama cinta dan kasih yang membuat keluarga
kecilmu tidak tercerai berai. Engkau adalah inspirasiku dan sumber
ketegaran dan kekuatanku dalam menjalani dan memandang hidup penuh
optimisme.
2. Ayahku (alm) tercinta. Aku sangat ingin mewujudkan impiannya melihat
anak-anaknya sukses dalam hidup.
x
3. Abangku, Romeo, yang aku hormati dan kusegani serta adik-adikku
Rosario dan Ronaldo, kakak iparku Ance, dan keponakanku Romanc yang
aku kasihi dan aku banggakan dalam keseharianku.
4. Ulrich Haering atas support yang sepenuhnya dalam proses studiku, baik
moril maupun materil.
5. Keluarga besarku di Sintang, Kalimantan Barat. Kakekku, Gedi (alm),
paman, bibi, sepupu dan keponakanku yang sulit disebut satu
persatu…abiz terlalu buanyyaakk!
6. Bapak P. Eddy Suhartanto selaku dosen Pembimbing Akademik dan
Dekan Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma atas dukungannya.
7. Ibu Sylvia C.M.Y.M., selaku dosen pembimbing skripsiku dan Kaprodi
Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma atas bimbingan selama
proses penulisan skripsi ini.
8. Para dosen fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma lainnya yang
telah mendedikasikan dirinya demi kemajuan fakultas Psikologi
Universitas Sanata Dharma.
9. Mas Gandung, Mas Doni, Pak Gik, Mbak Nanik di Sekretariat Psikologi
Universitas Sanata Dharma yang telah banyak membantu dalam
kelancaran administrasi selama kuliah.
10. Kekasihku Paola Alegria Jimenez Rodrigues, yang selalu mendorongku
tanpa henti-hentinya di saat sadarku maupun dalam ketidaksadaranku.
11. Sahabatku Karin Anna Kovacs yang sering menemaniku menulis skripsiku
dimana saja kami berada.
xi
12. Nathalie. Mudah-mudahan kamu menemukan suami yang baik.
13. Gaby Hagleitner. Semoga kuliahmu cepat selesai juga.
14. Rinus and Immy di Lelystad. Terima kasih atas dorongannya selama ini.
15. Fefe dan Kurnianing Isolilipu yang telah menemaniku dalam kurun waktu
tertentu.
16. Sergio Leon De Rooy, semoga S3 di USA cepat selesai.
17. Dominik and Roman, semoga film dokumenter tentang Hantu suskes di
Jerman.
18. Alexandra, Sven, Klaus, Roman, Norman, Ardian, Wahyu, Casey, Sanitha,
Philip, Angelica, Fransisca, Anne Sophie, atas banyak waktu kebersamaan
kita….yang paling penting “prost and bersulang”!.
19. Sahabatku: Ucok, Roni, Agung Dwipa, Ohok, Aan, Mr.”Vitamin”, Ratna,
Yola, Awan, Mbud, “Jing-jing”.
20. teman-teman kost:Eko (Ryan), Ari (Rio), Bebe, Tedi, Alvi, Soker, Tely,
Moga Aceh, Obhe, Lele and Fitri, Bimo, Arif, Tio, Juven, Olez, yang
dengan setia menyaksikan dan menyimak puisi-puisiku, sejarah, politik,
dan filsafat, serta samurai bambukoe.
21. Teman-teman dari Kalimantan: Ad, Romi, Odhie, Sutan, Paulinus, Yan,
Deci, Suharlis, Eka, Vian, Andre, Yai, Anton, Bambang dan lain-lain.
Saya menulis skripsi ini dengan sungguh-sungguh namun demikian saya
merasa penulisan skripsi ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu, saya mohon
maaf atas kelalaian dan kesalahan dalam proses penulisan skripsi ini. Kritik dan
xii
saran yang konstruktif saya terima dengan sepenuhnya demi peningkatan kualitas
penelitian yang serupa di kemudian hari.
Yogyakarta,
Penulis,
Romolo
xiii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 23 Februari 2008
Romolo
xiv
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................... iv
HALAMAN MOTTO ............................................................................... v
PERSETUJUAN PUBLIKASI ................................................................. vi
ABSTRAK ................................................................................................. vii
ABSTRACT............................................................................................... viii
KATA PENGANTAR ............................................................................... ix
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................... xiii
DAFTAR ISI ............................................................................................. xiv
DAFTAR TABEL ..................................................................................... xvii
DAFTAR LAMPIRAN.............................................................................. xviii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ......................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian .......................................................................... 5
D. Manfaat Penelitian ........................................................................ 6
1. Manfaat Teoritis ................................................................ 6
2. Manfaat Praktis ................................................................. 6
xv
BAB II LANDASAN TEORI
A. Kecemasan .................................................................................... 7
1. Jenis-jenis Kecemasan ...................................................... 8
2. Gejala Kecemasan ............................................................. 9
3. Sumber-Sumber Kecemasan ............................................. 9
4. Komponen Reaksi Kecemasan .......................................... 10
B. Usia Dewasa Madya Dan Penuaan Eksternal ............................... 11
1. Perkembangan Fisik .......................................................... 12
2. Perkembangan Kognitif .................................................... 19
3. Perkembangan Sosio-Emosional ....................................... 19
C. Dinamika Kecemasan Wanita Dewasa Madya Terhadap Proses
Penuaan ......................................................................................... 21
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian .............................................................................. 23
B. Variabel Penelitian ........................................................................ 23
C. Definisi Operasional ..................................................................... 23
D. Subjek Penelitian ........................................................................... 24
E. Pengembangan Alat Pengumpulan Data........................................ 25
F. Langkah-langkah Penelitian........................................................... 28
G. Kredibilitas Skala ........................................................................... 29
H. Analisis Data .................................................................................. 32
xvi
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Persiapan Penelitian ....................................................................... 33
1. Pelaksanaan Uji Coba .............................................................. 33
2. Reliabilitas dan Validitas ......................................................... 33
3. Pelaksanaan Penelitian ............................................................. 35
B. Hasil Penelitian .............................................................................. 36
C. Pembahasan.................................................................................... 38
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................... 43
B. Saran .............................................................................................. 43
1. Bagi Wanita Dewasa Madya ............................................. 43
2. Bagi Keluarga ................................................................... 44
3. Bagi Peneliti ...................................................................... 44
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 45
LAMPIRAN .............................................................................................. 47
xvii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1 Skor Kategori Jawaban Pernyataan Aitem Favorable dan
Unfavorable............................................................................... 26
Tabel 2 Distribusi Aitem Uji Coba ....................................................... 27
Tabel 3 Desain Kuesioner setelah Uji Coba ........................................ 31
Tabel 4 Norma Kategori Jenjang ........................................................... 32
Tabel 5 Aitem Uji Coba ........................................................................ 34
Tabel 6 Distribusi Aitem Skala Penelitian ............................................. 35
Tabel 7 Deskripsi Data Penelitian.......................................................... 36
Tabel 8 Kategorisasi Kecemasan ........................................................... 38
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A Skala Uji Coba
Lampiran B Data Uji Coba
Lampiran C Reliabilitas Data Uji Coba
Lampiran D Tabel Aitem Sahih Dan Gugur
Lampiran E Skala Penelitian
Lampiran F Data Penelitian
1. Aspek Emosional
2. Aspek Kognitif
3. Aspek Fisik
Lampiran G Kategori Skor Total
Lampiran H Data Subjek
Lampiran I Deskripsi Data Penelitian
Lampiran J T-Test
Lampiran K Reliabilitas Data Penelitian
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam rentang kehidupan manusia akan selalu terjalin proses
perkembangan yang terdiri dari pertumbuhan atau evolusi dan kemunduran atau
involusi yang mana kedua proses ini mulai dari pembuahan dan berakhir dengan
kematian (Hurlok, 1999). Saat menginjak usia dewasa madya, seorang wanita
akan mengalami perubahan fisik yang mengarah pada kemunduran fisik yang
dapat berpengaruh pada kemampuan dan perilakunya. Seorang wanita yang pada
masa mudanya dianggap cantik akan merasa kehilangan daya tarik ketika
memasuki usia yang lebih tua. Kemampuan fisik cenderung berkurang ketika
seorang wanita memasuki usia dewasa madya dibandingkan ketika dia berusia
lebih muda. Begitu pula dengan perubahan perilaku yang terjadi dimana seorang
wanita usia dewasa madya cenderung melirik alat-alat kosmetik yang bertujuan
untuk menutupi tanda-tanda penuaan fisik yang mulai terjadi.
Pada usia dewasa madya mulai tampak berbagai perubahan psikologis
maupun fisik akibat proses penuaan. Khususnya, terjadi perubahan fisik yang
sangat mencolok mengakibatkan individu pada usia dewasa madya harus benar-
benar menyadari bahwa keadaan fisiknya tidak sama ketika mereka masih muda
yang mana pada masa itu kulit masih kencang namun pada masa ini kulit sudah
tampak mulai keriput dan otot mengendur.
2
Baik pria maupun wanita pada umumnya mengalami ketakutan akan
berbagai hal yang muncul akibat proses penuaan terutama pada penampilan usia
dewasa madya mereka, hal itu disebabkan karena penampilan seseorang
memegang peranan yang sangat penting terutama dalam interaksi dan penerimaan
sosial. Penampilan fisik yang menarik merupakan potensi yang menguntungkan
dan dapat dimanfaatkan untuk memperoleh berbagai hasil yang menyenangkan
bagi pemiliknya. Orang-orang yang menarik lebih mudah diterima dalam
pergaulan dan dinilai lebih positif oleh orang lain dibandingkan teman-teman
lainnya yang kurang menarik (Mathes dan Kahn dalam Hurlock, 1999).
Para wanita dewasa madya menyadari bahwa dengan senantiasa tampak
cantik akan memberikan nilai positif bagi mereka. Nilai positif itu bisa berupa
pujian dari orang lain. Sebaliknya, apabila tampak tidak cantik karena tanda-tanda
penuaan yang muncul, akan menjadi persoalan yang membebani wanita usia
dewasa madya. Sehingga tak mengherankan apabila banyak orang-orang usia
dewasa madya kemudian berlomba-lomba melakukan berbagai macam cara untuk
menjaga penampilan fisiknya.
Bagi wanita penampilan fisik merupakan hal yang sangat penting dalam
kehidupannya, karena sangat membantu statusnya dalam bidang bisnis maupun
dalam perkawinan. Zaman sekarang, penampilan fisik yang menarik sering
dipandang lebih penting daripada kecerdasan dan pendidikan dalam perkawinan
dan sangat penting untuk mencapai status sosial yang lebih tinggi (Hurlock,
1999). Hal tersebut memicu para wanita mengikuti berbagai program perawatan
kecantikan untuk dapat menghasilkan penampilan fisik yang benar-benar
3
memuaskan. Minat terhadap penampilan fisik akan meningkat ketika mulai
tampak tanda-tanda penuaan pada diri wanita dewasa madya usia 40 – 60 tahun.
Ciri khas pertama ketuaan ini nampak dengan pendengaran dan
penglihatan yang berkurang serta tubuh tampak lebih pendek (Santrock, 1995).
Menurut Turner & Helms (1995) tanda-tanda penuaan yang muncul yakni rambut
beruban, kulit yang mulai keriput, perubahan pada persendian, perubahan pada
gigi, sistem saraf, kardiovaskuler, pernafasan, perncernaan, otot-rangka, kemih,
serta imunitas.
Menyadari timbulnya tanda-tanda penuaan ini, membuat banyak wanita
seringkali mencoba untuk mengatasinya dengan cara diet, pemilihan pakaian yang
membuatnya tampak lebih muda dan menggunakan alat-alat kecantikan untuk
menutupi tanda-tanda penuaan tersebut. Selain itu, berbagai alternatif lain di
tempuh dengan tujuan yang sama, baik dengan melakukan senam kebugaran,
mengkonsumsi jamu-jamuan, bahkan ada pula yang menggunakan bantuan para
supranatualist yang mempercayai bahwa alat-alat atau media tertentu setelah
didoakan atau diberi sesajen akan mampu untuk membuat seorang wanita dewasa
madya tetap terlihat lebih muda dari usia yang sebenarnya. Alat atau media
tersebut biasa diberi nama Susuk. Selain berbagai perubahan diatas juga muncul
perubahan pada kemampuan seksual yang mana wanita mulai memasuki masa
menopause, yaitu berhentinya menstruasi dan mereka kehilangan kemampuan
reproduksi lagi sedangkan pria mulai mengalami masa klimakterik. Pada masa-
masa ini banyak kepercayaan tradisional yang membuat orang usia dewasa madya
takut dan cenderung cemas dalam memasuki masa tersebut dalam kehidupan
4
mereka ketika perubahan-perubahan fisik terjadi. Pada gilirannya, penyesuaian
terhadap masa ini akan terasa lebih sulit dialami oleh wanita karena dengan
berhentinya menstruasi mengakibatkan berubahnya penampilan, ketidak-
nyamanan fisik, otot mengendur, keriput, dan berat badan yang bertambah.
Warthin (dalam Yustina, 2004) menulis, proses menjadi tua tidak dapat dihindari,
dicegah maupun ditolak kecuali bagi mereka yang meninggal di usia muda karena
penyakit dan kekerasan. Terhadap kecemasan yang terjadi pada wanita usia
dewasa madya, Pikunas (1975) menyatakan, sebenarnya kecemasan terhadap
ketuaan tidak perlu terjadi apabila wanita mau mengerti dan menyadari bahwa itu
adalah proses yang wajar. Memang, ada cukup banyak orang yang memandang
proses penuaan sebagai suatu situasi yang perlu di waspadai yang arahnya adalah
berusaha untuk menghindari atau menghambat proses penuaan dengan berbagai
cara. Hal ini tentu saja didasarkan atas kecemasan terhadap proses itu sendiri.
Efek dari kecemasan yang terkait dengan timbulnya tanda-tanda penuaan
misalkan individu memiliki kepercayaan diri yang rendah, kurang berani
mengambil resiko, serta cenderung menahan diri (White and Watt, 1981).
Individu yang mengalami kecemasan memiliki rasa takut dan khawatir yang
berlebihan, hal ini membuat mereka sulit untuk berkonsentrasi pada suatu pokok
pemikiran (Bootzin, Lotfus & Zojne, 1983). Gangguan kecemasan yang terjadi
juga dapat mengarahkan individu kepada ketidakmampuan, memiliki kesehatan
fisik yang rendah, serta kualitas hidup yang rendah
(http://www.wpic.pitt.edu/research/depr/anxiety.htm). Selain itu, dalam sebuah
penelitian, ditemukan bahwa seseorang dengan tingkat kecemasan yang tinggi
5
memiliki kepercayaan diri yang rendah, akibatnya individu akan selalu ragu dalam
bertindak dan akan sangat memerlukan dukungan untuk menyakinkan bahwa yang
dilakuannya sudah tepat dan akan memberi hasil yang baik (Andayani, 1988).
Kecemasan terhadap proses penuaan pada wanita ini, mengakibatkan
menjamurnya berbagai penawaran produk kecantikan maupun pusat-pusat
perawatan kecantikan yang menawarkan berbagai solusi untuk mencoba
mengatasi perubahan-perubahan fisik yang mulai tampak menjelang usia tua
seperti perubahan berat badan, rambut beruban, kulit yang mulai keriput,
perubahan pada mata, perubahan pada persendian, perubahan pada gigi dan otot.
Fenomena inilah yang memunculkan minat bagi peneliti untuk melakukan
penelitian ini.
B. RUMUSAN MASALAH
“Seberapa tinggi kecemasan yang terjadi pada wanita dewasa madya
dalam menghadapi proses penuaan eksternal?”
C. TUJUAN PENELITIAN
Untuk menemukan seberapa tinggi kecemasan pada wanita dewasa madya
dalam menghadapi proses penuaan eksternal.
6
D. MANFAAT PENELITIAN
1. Teoritis
a. Bahwa dengan penelitian ini akan menambah pengetahuan pada bidang
Psikologi Perkembangan tentang tingkat kecemasan yang muncul akibat
proses penuaan eksternal pada wanita usia dewasa madya.
b. Penelitian ini dapat menjadi tambahan pengetahuan pada bidang Psikologi
Perkembangan tentang tingkat kecemasan yang muncul dalam menghadapi
munculnya tanda-tanda penuaan khususnya secara fisik terhadap daya
tarik interpersonal pada usia dewasa madya.
2. Praktis
a. Bagi peneliti dalam penelitian, hal ini merupakan suatu bentuk
ketertarikan dan keingintahuan peneliti terhadap kecemasan yang dialami
oleh wanita usia dewasa madya terhadap proses penuaan.
b. Mengetahui seberapa tinggi kecemasan yang muncul pada wanita usia
dewasa madya dalam menghadapi proses penuaan.
7
BAB II
LANDASAN TEORI
A. KECEMASAN
Usia individu yang bertambah akan lambat laun membuat kondisi fisiknya
menurun. Hal yang wajar dan alami ini dapat menjadi masalah apabila mereka
menganggap hal tersebut sebagai suatu ancaman. Banyak kekhawatiran yang
terjadi pada orang usia lanjut, seperti penurunan kondisi tubuh, kematian
pasangan, kepergian anak dari rumah karena sudah dewasa, kebosanan terhadap
perkawinan, rasa hilang masa muda dan mendekati ambang kematian. (Hurlock,
1999).
Selama ini telah dikenal bahwa pada dasarnya emosi ada tiga macam, yaitu:
senang, marah dan takut. Ketiga macam emosi tersebut menghasilkan berbagai
emosi sekunder yang merupakan gabungan dari emosi-emosi tersebut, diantaranya
adalah ‘kecemasan’ (Walgito, 1986). Dengan demikian, kecemasan merupakan
suatu emosi lain selain daripada 3 macam emosi dasar yang kita kenal.
Menurut Johnson (1978), kecemasan adalah: bentuk perasaan yang diiringi
oleh suasana hati yang kurang menyenangkan. Kecemasan pada usia lanjut bisa
juga terjadi karena adanya reaksi terhadap ancaman atau hambatan terhadap
keinginan pribadi atau perasaan tekanan yang dapat disebabkan oleh perasaan
kecewa, rasa tidak puas, tidak aman, sikap bermusuhan dengan orang lain, dalam
hal ini, individu merasa dia tidak mampu untuk memenuhi keinginannya karena
keterbatasan dalam beraktifitas.
8
1. Jenis-jenis Kecemasan:
Menurut Lazarus (1991) ada dua jenis kecemasan, yaitu:
a. Kecemasan Sebagai Suatu Respon
Merupakan reaksi seseorang terhadap pengalaman tertentu atau suatu
keadaan yang ia hadapi. Lazarus membagi kecemasan sebagai suatu respon
menjadi dua bentuk:
1) State Anxiety
Merupakan gejala kecemasan yang timbul karena individu dihadapkan
pada situasi tertentu yang dianggap atau dirasakan mengacaukan dirinya.
Gejala kecemasan ini selalu tetap selama situasi itu masih ada.
2) Trait Anxiety
Merupakan gejala kecemasan yang timbul sebagai suatu keadaan yang
menetap pada diri individu. Kecemasan ini berhubungan dengan
kepribadian individu yang mengalaminya dan dipandang sebagai suatu
keadaan yang menunjukkan adanya kesulitan dalam mengadakan proses
penyesuaian diri.
b. Kecemasan sebagai intervening variable
merupakan suatu keadaan yang diperkirakan terjadi karena kondisi
tertentu, tetapi juga memiliki konsekuensi atau akibat-akibat tertentu.
Kecemasan ini tidak dapat diketahui melalui observasi tetapi hanya dapat
diketahui melalui keadaan yang mendahului serta akibat-akibatnya. Individu
yang mengalami kecemasan ini akan berusaha membentuk penyesuaian diri
untuk menghilangkan kecemasannya.
9
2. Gejala Kecemasan:
Bucklew (1980) mengemukakan bahwa ada dua gejala kecemasan, yaitu:
a. Psikologis
Yaitu kecemasan yang berwujud gejala-gejala kejiwaan seperti: tegang,
bingung, khawatir, ragu-ragu, perasaan tidak menentu, tidak jelas dan
gejala lain yang tercampur aduk.
b. Fisiologis
Yaitu kecemasan yang mempunyai atau terwujud pada gejala-gejala fisik,
terutama pada fungsi sistem saraf, seperti keluarnya keringat dingin yang
berlebihan, jantung berdebar-debar, susah tidur, gemetar, perut mual,
sirkulasi darah yang tidak teratur.
3. Sumber-Sumber Kecemasan:
Greist, Marthens dan Sharkey (dalam Gunarsa, 1996) mengemukakan bahwa
sumber-sumber kecemasan adalah sebagai berikut:
a. Tuntutan sosial yang berlebihan yang belum atau tidak dapat dipenuhi
oleh seseorang, dan tuntutan ini dapat merupakan perasaan subjektif dari
individu yang mungkin tidak dirasakan oleh orang lain.
b. Adanya standar keberhasilan yang terlalu tinggi bagi kemampuan yang
dimiliki individu sehingga menimbulkan rasa rendah diri.
c. Individu kurang siap dalam menghadapi suatu situasi atau keadaan yang
tidak diharapkan atau diperkirakan olehnya.
10
d. Adanya pola pikir dan persepsi yang negatif terhadap situasi maupun diri
sendiri. Hal ini dapat pula berkaitan dengan kecenderungan individu untuk
menilai secara negatif dan subyektif terhadap hal-hal disekitarnya.
4. Komponen Reaksi Kecemasan
Hurlock (1996) mengemukakan: tanda-tanda kecemasan adalah perasaan
khawatir, gelisah, kurang percaya diri, merasa tidak mampu, tidak sanggup
menyelesaikan masalah, rendah diri dan perasaan lain yang tidak
menyenangkan.
Mahler (dalam Calhoun dan Accocela, 1990), tiga komponen reaksi
kecemasan, yaitu:
a. Komponen emosional
Merupakan yaitu reaksi terhadap kecemasan yang berkaitan dengan
perasaan individu terhadap suatu hal yang dialami secara sadar dan
mempunyai ketakutan yang mendalam, misalnya cenderung terus-menerus
merasa khawatir akan sesuatu yang menimpanya, mudah tersinggung,
tidak sabar dan sering mengeluh.
b. Komponen kognitif
Merupakan reaksi terhadap kecemasan yang berkaitan dengan
kekhawatiran individu terhadap konsekuensi-konsekuensi yang mungkin
akan dialami. Bila kekhawatiran meningkat, hal ini akan mampu
mengganggu kemampuan kognitif, seperti sulit konsentrasi, pelupa, pikun,
kacau, dan mudah panik.
11
c. Komponen fisik
Merupakan reaksi terhadap kecemasan yang berkaitan dengan reaksi tubuh
secara fisik, seperti : individu akan tampak berkeringat walaupun udara
tidak panas, jantung berdebar terlalu keras, tangan dan kaki dingin,
gangguan pencernaan, mulut dan tenggorokan terasa kering, muka tampak
pucat, sering buang air kecil, otot dan persendian kaku, sering mengalami
gangguan tidur atau susah tidur.
Hal lain yang dapat diperhatikan adalah individu mudah merasa lelah,
tidak dapat santai, mudah terkejut, dan terkadang menggerak-gerakkan
wajah atau anggota tubuh dalam frekuensi yang berlebihan seperti
menggoyang-goyangkan kaki atau tangan, sering meregangkan leher atau
anggota tubuh yang lainnya. Setiap individu yang cemas mengalami gejala
fisik yang berbeda-beda.
Berdasarkan beberapa teori yang dikemukakan diatas dapat disimpulkan
bahwa reaksi kecemasan memiliki beberapa aspek, yaitu: emosional, kognitif, dan
fisik.
B. USIA DEWASA MADYA DAN PENUAAN EKSTERNAL
Usia dewasa tengah atau dewasa madya sebagai periode perkembangan
yang dimulai kira-kira pada usia 35-45 tahun hingga memasuki usia 60-an
(Santrock, 1995). Periode ini erat kaitannya dengan proses penuaan, yang mana
terjadi perubahan-perubahan pada individu. Sehingga, ketika membahas mengenai
12
usia tengah baya, maka kita juga harus memperhatikan perubahan-perubahan yang
terjadi pada individu baik fisik, kognitif, maupun sosio-emosional.
1. Perkembangan Fisik
a. Santrock (1995) mengemukakan perkembangan fisik yang terjadi pada
usia tengah baya atau dewasa madya yakni:
1) Penglihatan
Menurut Kline & Schieber (dalam Santrock, 1995) bahwa daya
akomodasi mata-kemampuan untuk memfokuskan dan
mempertahankan gambar dalam retina-mengalami penurunan paling
tajam pada usia 40 dan 49 tahun. Khususnya, individu pada usia
tengah baya mulai mengalami kesulitan melihat obyek-obyek yang
dekat. Aliran darah pada mata juga berkurang yang mengakibatkan
berkurangnya ukuran bidang penglihatan dan menyebabkan
peningkatan titik buta pada mata.
2) Pendengaran
Pendengaran mungkin juga mulai menurun pada usia 40 tahun.
Sensitivitas pada nada tinggi biasanya menurun terlebih dahulu;
meskipun kemampuan untuk mendengar suara-suara bernada rendah
tidak begitu kelihatan menurun pada masa tengah baya atau dewasa
madya.
3) Postur Tubuh
Saat memasuki usia dewasa, individu menjadi semakin pendek-tubuh
kita tidak dapat menahan gravitasi selamanya. Karena otot-otot
13
melemah, punggung orang dewasa melemah. Karena piringan sendi di
antara tulang belakang mengalami penurunan, tulang-tulang bergeser
lebih dekat antara yang satu dengan yang lainnya.
4) Menopause
Menopause adalah masa di usia tengah baya atau dewasa madya,
biasanya pada usia akhir 40 atau awal 50 tahun, ketika periode haid
perempuan dan kemampuan melahirkan anak berhenti secara
keseluruhan. Ada penurunan dramatis dalam produksi estrogen oleh
indung telur. Turunnya estrogen menghasilkan beberapa gejala yang
tidak menyenangkan pada beberapa perempuan yang mengalami
menopause- panas (hot-flashes), mual, letih, dan cepatnya denyut
jantung. Menurut Dickson & Strickland (dalam Santrock, 1995) bahwa
beberapa perempuan mengeluhkan depresi dan sensitivitas, tapi pada
beberapa kasus perasaan ini dihubungkan pada keadaan yang lain
dalam kehidupan perempuan, seperti bercerai, kehilangan pekerjaan,
merawat orang tua yang sakit, dan sebagainya.
b. Menurut Turner & Helms (1995) Perkembangan Fisik dibagi menjadi
External aging dan Internal aging yakni:
1) External Aging
Penuaan eksternal mengacu pada gejala-gejala superficial menjadi tua.
Perubahan yang dapat di amati yakni yang berhubungan dengan: kulit,
rambut, gigi, dan postur tubuh secara umum.
14
a) Kulit
Kart (dalam Turner & Helms, 1995) mengatakan bahwa perubahan
yang paling menonjol pada kulit adalah kerutan, sebuah proses
yang dimulai selama usia paruh baya. Kerutan dipengaruhi oleh:
konsistensi ekspresi, hilangnya jaringan lemak bawah kulit
(subkutaneus), dan hilangnya elastisitas kulit.
Lemak bawah kulit melindungi tubuh, oleh karena itu hilangnya
jaringan menyebabkan hilangnya panas tubuh. Hilangnya lemak
bawah kulit juga menjelaskan penampilan usia lanjut yang
umumnya terlihat kurus.
b) Rambut
Seiring bertambahnya usia maka rambut juga menjadi kelabu dan
kehilangan kilaunya. Warna abu-abu menjadi lebih luas di bagian
pelipis kepala dan meluas ke ujung (vertex) kulit kepala.
c) Gigi
Sebagian besar masalah yang berhubungan dengan gigi adalah
dikarenakan proses-proses patologis dan bukan karena proses
penuaan normal.
d) Postur umum
Menurut Lord, Clark & Webster (dalam Turner & Helms, 1995)
bahwa di antara manula, penyusutan piringan sendi dan tulang
belakang mengakibatkan hilangnya ketegakan fisik. Proses ini
dimulai secara bertahap selama masa dewasa awal, hanya kini
15
menjadi lebih menonjol. Hilangnya kolagen antara tulang belakang
menyebabkan tulang belakang melengkung (membungkuk). Hal ini
(disertai dengan kecenderungan orang usia lanjut untuk
membungkuk) sering menyebabkan mereka tampak lebih pendek.
Terjadinya perubahan-peruabahan fisik diatas dapat membuat individu
mengalami hambatan-hambatan dalam melakukan aktifitasnya. Misalkan
pada waktu muda mereka masih bisa mengangkat beban yang berat, namun
pada masa kini individu merasa sakit dan tidak mampu untuk mengangkat
beban berat. Selain itu, individu sangat menyadari bahwa perubahan-
perubahan fisik yang terjadi membuat mereka tidak semenarik ketika masih
muda. Hal-hal ini kemudian cenderung mengarah pada kekecewaan,
kekuatiran, dan putus asa. Gejala-gejala itu merupakan manifestasi dari
kecemasan itu sendiri.
2) Internal Aging
Penuaan internal mengacu pada perubahan degeneratif yang tidak
tampak yang terjadi didalam tubuh. Perubahan-perubahan tersebut
terjadi di dalam:
a) Nervous System (Sistem saraf)
Terjadi penurunan berat dan ukuran otak sebagai fungsi usia.
Perubahan-perubahan semacam itu sama sekali tidak seragam.
Sebagai contoh, terjadinya atropi pada korteks otak lebih dari
batang otak.
16
b) Cardiovascular System (Sistem Kardiovaskuler)
Jantung memiliki kecenderungan untuk mempertahankan
ukurannya seiring usia, meskipun jaringan jantung mungkin terjadi
atrophy. Aorta, arteri yang besar bertanggung jawab menerima
darah yang dipompa ke jantung dan yang bercabang-cabang
(pembuluh darah) yang pada akhirnya membawa darah ke seluruh
bagian tubuh kehilangan elastisitasnya. Pengerasan dan penyusutan
arteri membuat darah sulit untuk mengalir dengan lancar dalam
tubuh. Akibatnya, jantung harus bekerja lebih keras untuk
menjalankan tugasnya. Selain itu terjadi kehilangan kekuatan otot
jantung, berkurangnya sel otot jantung, dan berkurangnya output
jantung.
c) Respiratory System (Sistem Pernafasan)
Seiring bertambahnya usia, ada pengurangan yang besar dalam
efisiensi sistem pernafasan yaitu terjadi penurunan terhadap
kapasitas pernafasan maksimum, volume paru-paru residu,
kapasitas total, dan konsumsi oksigen basal. Semua ini
menyebabkan tingkat metabolis yang menurun. Menurut Weg
(dalam Turner & Helms, 1995) terdapat pula penurunan
fleksibilitas dan elastisitas paru-paru, akibat dari perubahan
kolagen dalam jaringan paru-paru dan dinding-dinding pembuluh
darah. Selain itu, Harrell (dalam Turner & Helms, 1995)
mengatakan bahwa otot-otot respirasi, diafragma otot-otot
17
intercostal, accessory otot-otot dalam tubuh, melemah seiring
bertambahnya usia.
d) Gastrointestinal System (Sistem Pencernaan)
Terjadi perubahan sistem pencernaan dengan bertambahnya usia
seseorang, yang paling menonjol menghasilkan penurunan
produksi cairan pencernaan dan penurunan peristaltik. Gerakan
peristaltik, gelombang-gelombang kontraksi yang berfungsi
mendorong makanan dalam sistem pencernaan ke bawah, terlibat
dalam metabolisme dan ekskresi makanan. Oleh sebab itu sangat
penting untuk keseluruhan kesehatan. Sembelit atau konstipasi
yang sering terjadi pada usia lanjut mengindikasikan bagaimana
perubahan sistem pencernaan.
e) Musculoskeletal System (Sistem Otot-Rangka)
Menurut Matteson & McConnell (dalam Turner & Helms, 1995)
bahwa selama ini terdapat penurunan progresif terhadap postur
tubuh, khususnya pada wanita baya. Diketahui bahwa penurunan
terutama memberi kontribusi pada kompresi tulang belakang, yang
dihasilkan dari penyempitan progresif dari piringan sendi dan juga
pengurangan tinggi tulang belakang individu. Tinggi berkurang
sekitar 1,2 cm per 20 tahun, yang tampaknya berlaku secara
universal di antara semua ras dan kedua jenis kelamin. Tulang
cenderung menjadi rapuh dan massa otot dan kekuatannya
cenderung menurun. Bagaimanapun juga, sepanjang terkait
18
kekuatan otot, pengurangan mungkin di karenakan nonuse (tidak
diketahui secara aktif) dan bukan oleh proses-proses degeneratif.
Menurut Blumenthal, Morey, dan Reed (dalam Turner & Helms,
1995) bahwa individu yang melakukan latihan tubuh secara teratur
menunjukan penurunan massa dan kekuatan otot lebih kecil
daripada individu yang hidupnya kurang aktif berolahraga.
f) Urinary System (Sistem Kemih)
Ginjal, kandung kemih, dan ureter menyusun sistem kemih. Secara
umum, efisiensi sistem urinary berkurang dengan bertambahnya
usia. Hasrat untuk kencing seringkali ditunda pada individu usia
baya. Jumlah sel-sel dalam ginjal menurun, menyebabkan
berkurangnya ekskresi toksik dan hasil buangan dari dalam tubuh.
Selain itu, kandung kemih menjadi kurang elastis. Kandung kemih
individu usia baya memiliki kapasitas yang lebih kecil daripada
individu di usia setengah lebih muda.
g) Immune System (Sistem Imunitas)
Kapasitas imunitas kurang responsif dan efisien dengan
bertambahnya usia. Tubuh tidak se-efektif seperti sebelumnya
dalam menghapus unsur-unsur asing dalam sistemnya. Sistem
imun kehilangan sebagian efisiensinya di karenakan rusaknya
sistem umpan balik tubuh.
19
2. Perkembangan Kognitif
Craik (dalam Santrok, 1995) mengatakan bahwa daya ingat menurun pada
masa tengah baya lebih mungkin terjadi ketika memori jangka panjang (long
term) terlibat daripada memori jangka pendek (short term). Menurut Hultsch dan
Smith (dalam Santrock, 1995) daya ingat juga lebih mungkin menurun ketika
organisasi dan pembayangan tidak digunakan.
Riege & Inman (dalam Santrock, 1995) mengatakan bahwa daya ingat
juga cenderung menurun ketika informasi yang coba diingat kembali adalah
informasi yang disimpan terakhir atau tidak sering digunakan. Sebagai contoh,
orang dewasa madya mungkin lebih mudah mengingat jadwal televisi jika dia
telah banyak menggunakan informasi itu di masa lalu. Selanjutnya menurut
Mandler (dalam Santrock, 1995) bahwa daya ingat cenderung menurun jika
diharapkan untuk mengingat (recall) daripada mengenali (recoqnize).
Daya ingat masa dewasa madya juga cenderung menurun jika
kesehatannya jelek dan sikapnya negatif, (Poon & Salthouse (dalam Santrock,
1995).
3. Perkembangan Sosio – Emosional
Menurut Bassoff (dalam Santrock, 1995) bahwa orang tua menghadapi
penyesuaian baru karena ketidakseimbangan akibat ketidakadaan anak. Hal ini
diilustrasikan sebagai Sindrom Sarang Kosong (empty nest syndrome), yang
menyatakan bahwa kepuasan pernikahan akan mengalami penurunan karena anak
meninggalkan rumah, karena orang tua memperoleh banyak kepuasan dari anak-
20
anaknya. Oleh karena itu, kepergian anak-anak akan meninggalkan orang tua
dengan perasaan kosong.
a. Teori Fase Dewasa Awal
Fase Generativitas vs. Stagnasi
Erikson (dalam Santrock, 1995) percaya bahwa usia tengah baya atau
dewasa madya menghadapi persoalan hidup yang signifikan. Generativitas
mencakup rencana-rencana orang dewasa atas apa yang mereka harap
dapat dikerjakan guna meninggalkan warisan dirinya pada generasi
selanjutnya. Menurut McAdam (dalam Santrock, 1995) bahwa melalui
generativitas orang dewasa mencapai semacam imortalitas dengan
meninggalkan warisan kepada generasi selanjutnya, Sebaliknya stagnasi
berkembang ketika individu merasa bahwa mereka tidak melakukan apa-
apa bagi generasi berikutnya.
Kesimpulan usia dewasa madya adalah suatu rentang masa hidup
individu yang tidak dapat dihindari atau disangkal yang mana terjadi
banyak perubahan-perubahan baik yang disukai maupun yang tidak
disukai. Di antara perubahan-perubahan tersebut seringkali memberikan
perasaan yang tidak menyenangkan bagi individu yang bersangkutan, di
karenakan perubahan-perubahan tersebut dianggap menurunkan kualitas
hidup individu tersebut. Berbagai perubahan fisik yang terjadi, misalnya:
kulit mulai keriput, rambut beruban, fungsi penglihatan berkurang, fungsi
pendengaran berkurang, cenderung bungkuk, tenaga tidak sekuat dulu,
jalannya tidak tegap dan sering sakit-sakitan, serta menurunnya
21
kemampuan reproduksi yaitu menjelang masa menopause. Selain itu,
berbagai sistem tubuh mengalami perubahan, tepatnya penurunan berbagai
fungsinya, seperti sistem saraf, kardiovaskuler, pernafasan, pencernaan,
otot-rangka, kemih, serta imunitas.
Individu yang bijak dan sehat seharusnya menanggapi perubahan
tersebut secara positif. Pada gilirannya, perubahan yang terjadi menuntut
berbagai penyesuaian diri terhadap berbagai perubahan baik fisik, kognitif,
serta mental.
Penelitian ini lebih menekankan pada aspek-aspek kecemasan terkait
dengan berbagai perubahan fisik yang terjadi, misalnya: kulit mulai
keriput, rambut beruban, fungsi penglihatan berkurang, fungsi
pendengaran berkurang dan tubuh cenderung bungkuk.
C. DINAMIKA KECEMASAN WANITA USIA DEWASA MADYA
DALAM MENGHADAPI PROSES PENUAAN
Berbagai perubahan pada usia dewasa madya khususnya pada perubahan
fisik biasanya terjadi secara bertahap. Namun, bagaimana pun juga, tanda-tanda
penuaan yang muncul ini membutuhkan penyesuaian diri yang baik dari mereka
yang berusia dewasa madya. Rasa cemas terhadap hilangnya kemudaan, yang bisa
nampak dengan hilangnya daya tarik fisik dan tenaga fisik sering berkembang ke
arah sikap melawan dan menolak, mereka biasanya tidak dapat menerima
perubahan yang tidak terelakkan yang menyertai usia mereka yang menua.
Kecemasan sendiri memiliki 3 komponen yaitu komponen emosional, komponen
22
kognitif dan komponen fisik. Wanita usia dewasa madya yang cemas pada aspek
emosional biasanya cenderung terus-menerus merasa khawatir, mudah
tersinggung, tidak sabar dan sering mengeluh tentang penampilannya yang mulai
menurun. Pada aspek kognitif, banyak wanita usia dewasa madya yang kemudian
menjadi sulit berkonsentrasi, pelupa, pikun, kacau dan mudah panik akibat adanya
perasaan cemas terhadap tanda-tanda penuaan yang mulai nampak pada diri
mereka yang membuat mereka tidak percaya diri terhadap penampilannya saat ini.
Pada aspek fisik memberikan dampak yang sifatnya bervariasi pada tiap individu,
misalnya munculnya keringat dingin, jantung berdebar-debar terlalu keras, mulut
dan tenggorokan terasa kering, muka tampak pucat, sering buang air kecil, otot
dan persendian kaku, sering mengalami gangguan tidur atau susah tidur akibat
perasaan kecemasannya tersebut.
Kecemasan tersebut dapat dialami oleh tiap-tiap individu baik pria maupun
wanita. Khususnya bagi wanita penampilan merupakan daya tarik dan keuntungan
tersendiri bagi mereka baik dalam perkawinan, pergaulan dan bisnis, oleh karena
itu para wanita sangat menjaga penampilan mereka. Menjelang munculnya tanda-
tanda penuaan fisik, banyak wanita kemudian melakukan pembatasan dan
pemilihan jenis makanan (diet), olah raga, penggunaan alat kecantikan / kosmetik
dan pakaian guna menutupi kondisi fisiknya yang menurun ini. Hasilnya banyak
orang usia dewasa madya yang nampak lebih muda daripada usianya dengan
menutupi tanda-tanda penuaan yang mulai tampak.
23
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. JENIS PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah
jenis penelitian yang memberikan gambaran atau uraian atas suatu keadaan sejelas
mungkin tanpa ada perlakukan terhadap objek yang diteliti (Kountour, 2003).
Sugiyono (1990) menyatakan bahwa penelitian deskriptif adalah penelitian yang
dilakukan untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap satu obyek
yang diteliti melalui data sampel atau populasi sebagaimana adanya, tanpa
melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku umum. Penelitian
deskriptif ini tidak menguji atau tidak menggunakan hipotesa, tetapi hanya dengan
mendeskripsikan informasi apa adanya sesuai dengan variabel yang diteliti.
B. VARIABEL PENELITIAN
Bentuk penelitian ini adalah studi deskriptif, karena itu tidak ada kontrol
terhadap variabel. Variabel dalam penelitian ini adalah kecemasan wanita usia
dewasa madya.
C. DEFINISI OPERASIONAL
Menurut Mahler (dalam Calhoun dan Accocela, 1990), Komponen
Kecemasan, terdiri dari:
1. Komponen Emosi
Merupakan reaksi terhadap kecemasan yang berkaitan dengan perasaan
individu terhadap suatu hal yang dialami secara sadar dan mempunyai
ketakutan yang mendalam.
24
Indikator kecemasan dalam komponen emosi, yaitu: merasa khawatir, mudah
tersinggung, dan sering mengeluh.
2. Komponen Kognitif
Adalah reaksi terhadap kecemasan yang berkaitan dengan kekhawatiran
individu terhadap konsekuensi-konsekuensi yang mungkin akan dialami.
Indikator kecemasan dalam komponen kognitif, yaitu: seperti sulit
konsentrasi, pikiran kacau, dan mudah panik.
3. Komponen Fisik
Merupakan reaksi terhadap kecemasan yang berkaitan dengan reaksi tubuh
secara fisik.
Indikator kecemasan dalam komponen fisik, yaitu: sering mengalami
gangguan tidur atau susah tidur, jantung berdebar terlalu keras, tidak santai,
dan mudah terkejut.
D. SUBYEK PENELITIAN
Kriteria pemilihan subyek yaitu:
1. Subjek atau individu berjenis kelamin perempuan (wanita).
2. Usia dewasa madya adalah periode perkembangan yang dimulai kira-kira
pada usia 35-45 tahun hingga memasuki usia 60 tahun. Pada penelitian ini
difokuskan pada wanita usia dewasa madya pada rentang usia 40-55 tahun.
3. Tinggal di Wilayah Yogyakarta.
Teknik pemilihan subyek adalah dengan menggunakan purposive
Sampling, yang mana pemilihan subjek didasarkan atas ciri-ciri atau sifat-
25
sifat tertentu yang dipandang mempunyai sangkut paut yang erat dengan
ciri-ciri atau sifat-sifat populasi yang sudah diektahui sebelumnya (Hadi,
1983). Dari beberapa teknik purposive samping dipilih Judgement
sampling dimana peneliti memilih sampel berdasarkan penilaian terhadap
beberapa karakteristik anggota sampel yang disesuaikan dengan maksud
penelitian (Kuncoro, 2003).
E. PENGEMBANGAN ALAT PENGUMPULAN DATA
1. Alat Pengumpul Data (Skala)
Menurut Allen dan Yen (dalam Supratiknya, 1998) skala adalah rangkaian
pengukuran yang mengikuti aturan tertentu dengan mengukur suatu sifat.
Dalam penelitian ini alat yang digunakan adalah skala. Skala ini berisi
aitem-aitem yang menyajikan pernyataan-pernyataan berdasarkan indikator
kecemasan yang terdiri dari aspek fisik, kognitif dan emosional.
Metode penyusunan skala yang digunakan adalah Summated Rating, yaitu
suatu metode penskalaan yang menggunakan distribusi respon sebagai dasar
penentuan nilai skalanya (Gable dalam Azwar, 2000) dengan menggunakan skala
Likert yang terdiri atas lima kategori jawaban, yakni sangat setuju, setuju, belum
memutuskan, tidak setuju, sangat tidak setuju.
Skala Respon yang digunakan pada penelitian ini menggunakan format empat
pilihan yaitu SS (Sangat Setuju), S (Setuju), TS (Tidak Setuju) dan STS (Sangat
Tidak Setuju). Alasan menggunakan empat pilihan dan tanpa pilihan Belum
Memutuskan karena adanya kecenderungan responden untuk menjawab pilihan
26
Belum Memutuskan, bagi responden yang ragu-ragu dan dengan hanya
disajikannya empat pilihat jawaban tersebut diharapkan dapat melihat dengan
lebih tegas kecenderungan responden untuk menggambarkan kondisi mereka.
Dengan adanya kategori tersebut diatas maka pernyataan-pernyataan yang
akan disajikan mendapat skor atau nilai dari rentang 1 sampai 4 berdasarkan
kategori pernyataan.
Kecemasan wanita usia dewasa madya terhadap proses penuaan dilihat
dari skor yang diperoleh: semakin tinggi skor yang didapatkan maka semakin
tinggi pula kecemasan yang dialami, begitu pula sebaliknya semakin rendah skor
yang didapatkan maka semakin rendah kecemasan yang dialami.
3. Pemberi Skor
Berikut ini adalah tabel yang akan menjelaskan pemberian skor bagi
masing-masing kategori:
Tabel 1
Nilai Atau Skor Berdasarkan Kategori Jawaban Untuk Pernyataan Aitem
Favorable dan Unfavorable
Jawaban Skor Favorabel Skor Unfavorabel
Sangat Setuju (SS) 4 1
Setuju (S) 3 2
Tidak Setuju (TS) 2 3
Sangat Tidak Setuju (STS) 1 4
27
4. Isi Skala
Isi Skala (Blue Print) dibuat dengan komposisi tiga aspek reaksi kecemasan
dari Mahler (dalam Calhoun dan Accocela, 1990) dan lima macam indikator
proses penuaan pada usia dewasa madya dari Santrock (1995) dan Turner &
Helms (1995). 3 Aspek reaksi kecemasan itu adalah emosi, kognitif dan fisik
(seperti yang sudah terlampir) dan indikator proses penuaan pada usia dewasa
madya adalah penglihatan, pendengaran, postur tubuh (bentuk tubuh), kulit,
dan rambut.
Tabel 2 Tabel Distribusi Aitem Pra- Uji Coba Skala Kecemasan
Aspek Penuaan Nomor Pernyataan No Aspek
Kecemasan Indikator PL PD PT KU RA F UF Total
1,38 2,39 20,53 3,52 21 1,2,3, 20,21 38,39,52,53
5 4,23 22,40 4,5,22 23,40
1 Emosional
a. Merasa Kuatir b. Mudah Tersinggung c. Sering Mengeluh 25 41 7,42 6,24 6,7 24,25,41,42
20
26,44 27 43 9,55 8,54 8,9,26,27, 43,44,54,5529 11,28 10 10,11 28,29
2 Kognitif
a. Sulit Konsentrasi b. Pikiran Kacau c. Mudah Panik 12 31,45 30 13,46 12,13, 30,31 45,46
18
33 32,47 14,48 15,56 14,15, 32 33,47,48,56
49 34 16,35 17 16,17, 34 35,49
3 Fisik
a. Mengalami gangguan tidur atau susah tidur
b. Jantung berdebar terlalu keras
c. Tidak santai 36,51 37 19,50 18 18,19, 36 37,50,51
18
Total 56 Keterangan:
1. PL = Penglihatan 2. PD = Pendengaran 3. PT = Postur Tubuh 4. KU= Kulit 5. RA= Rambut
28
F. LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan prosedur pengambilan data dengan langkah-
langkah sebagai berikut:
1. Uji Coba (Try Out)
a. Peneliti mempersiapkan uji coba penelitian dengan terlebih dahulu
menentukan jumlah dan kriteria aitem pada skala.
b. Membuat skala kecemasan dengan metode Summated Rating.
c. Menentukan kelompok subjek try out yang memiliki karakteristik yang
sama dengan subjek penelitian yang sesungguhnya.
d. Melaksanakan uji coba (try out).
e. Menganalisis data untuk menentukan tingkat kesahihan aitem (validitas
aitem). Aitem yang tidak memenuhi criteria kesahihan aitem yang
dibutuhkan tidak akan dipakai sebagai aitem-aitem pada penelitian
terhadap subyek yang sesungguhnya.
2. Penelitian
a. Menyusun skala penelitian dengan menggunakan aitem-aitem penelitian
yang memenuhi kriteria kesahihan aitem pada uji coba penelitian.
b. Memberikan skala kepada subjek penelitian yang telah ditentukan.
c. Menganalisis data dengan analisis deskriptif untuk memberikan gambaran
mengenai subjek penelitian.
d. Membuat kesimpulan berdasarkan analisis tersebut.
e. Menyajikan kesimpulan dan seluruh hasil penelitian dalam bentuk sajian
deskriptif.
29
G. KREDIBILITAS SKALA
1. Validitas
Validitas merupakan pengukuran kesahihan suatu alat ukur. Menurut
Sutrisno Hadi (1996) suatu alat ukur disebut jitu jika alat ukur tersebut jitu
mengenai sasarannya. Alat pengukur yang dapat mengerjakan dengan tepat fungsi
yang diserahkan kepadanya, fungsi untuk apa alat itu dipersiapkan, adalah alat
pengukur yang jitu yang valid serta alat pengukur yang dapat memberikan hasil
yang diteliti, yang dapat menjelaskan sesuai dengan besar-kecilnya gejala atau
bagian gejala yang diukur adalah alat pengukur yang diteliti, yang valid. Jadi ada
dua unsur yang tidak dapat dipisahkan dari prinsip validitas yaitu kejituan dan
ketelitian.
Penelitian ini menggunakan validitas isi. Validitas isi menunjukan sejauh
mana aitem-aitem dalam skala penelitian mencakup keseluruhan kawasan isi yang
hendak diukur oleh penelitian tersebut, yakni isinya harus tetap relevan dan tidak
keluar dari batasan tujuan pengukuran. Salah satu cara untuk melihat apakah
validitas isi sudah terpenuhi adalah dengan melihat aitem-aitem dalam skala yang
telah ditulis sesuai dengan blue print-nya yang sesuai dengan indikator perilaku
yang hendak diungkap (Azwar, 1997). Pengukuran validitas ini dapat dilakukan
dengan metode Professional Jugdement (Azwar, 1997), yaitu penilaian validitas
terhadap suatu alat ukur yang diberikan oleh orang-orang yang dianggap ahli dan
profesional dalam bidangnya, dalam hal ini adalah dosen pembimbing skripsi.
30
2. Seleksi Aitem
Aitem-aitem yang telah memenuhi kriteria berdasarkan validitas isi kemudian
dianalisis secara kuantitatif untuk memilih item-item yang sahih. Pengujian aitem
dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik Alpha Cronbach. Namun, sebelum
melakukan seleksi aitem, peneliti melakukan uji coba (try out). Uji coba dilakukan
untuk mendapatkan item-item yang dianggap baik dan layak untuk diuji kembali
dalam sebuah penelitian. Pelaksanaan uji coba kuisioner mengambil sampel
sebesar 40 responden wanita usia madya. Responden uji coba kuisioner dipilih
wanita yang berusia madya (40 – 55 tahun).
Data uji coba diolah dengan teknik Alpha Cronbach. Hasil uji coba kuisioner (uji
validitas-reliabilitas kuisioner) menunjukkan dari 56 aitem pertanyaan, terdapat 8
aitem pertanyaan yang gugur, yaitu I7, I17, I25, I26, I38, I42, I44, dan I50.
Kriteria penentuan sahih/gugurnya aitem pertanyaan ditentukan dengan
membandingkan nilai r dengan nilai batas sebesar 0,3. Apabila nilai r ≥ 0,3 maka
aitem dinyatakan sahih, sebaliknya apabila nilai r < 0,3 maka aitem dinyatakan
gugur. Nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,921 menunjukkan bahwa kuisioner alah
reliabel.
Tabel 3 menunjukkan distribusi pertanyaan favorable dan unfavorable
setelah uji coba. Dari 8 aitem yang gugur 3 aitem termasuk ke dalam kategori
pertanyaan favorable dan 5 aitem masuk ke dalam kategori unfavorable. Tabel 8
menyajikan desain kusioner setelah uji coba.
31
Tabel 3 Desain Kuisioner Setelah Uji Coba
Aspek Penuaan Nomor Pernyataan No Aspek Kecemasan Indikator PL PD PT KU RA F UF Total
1 2,39 20,38 3,41 21 1,2,3, 20,21 38,39,41 5 4,23 22,40 4, 5, 22 23,40
1 Emosional
a. Merasa Kuatir
b. Mudah Tersinggung c. Sering
Mengeluh 7 6,24 6 7,24
16
27 43 9,26 8,42 8, 9, 27 26,42,43
29 11,28 10 10,11 28,29
2 Kognitif
a. Sulit Konsentrasi
b. Pikiran Kacau c. Mudah Panik 12 31,45 30 13,46 12,13, 30,31 45,46
16
33 32,47 14,48 15,44 14,15, 32 33,44,47, 48
17 34 16,35 16, 34 17,35
3 Fisik
d. Mengalami gangguan tidur atau susah tidur
e. Jantung berdebar terlalu keras
f. Tidak santai 25,36 37 19 18 18,19, 36 25,37
16
Total 4 7 12 13 12 26 22 48
3. Reliabilitas
Reliabilitas berhubungan dengan konsistensi. Suatu instrumen penelitian
dikatakan reliabel apabila instrumen tersebut konsisten dalam memberikan
penilaian atas apa yang diukur. Reliabilitas adalah kemantapan, konsistensi,
prediktabilitas dan kejituan suatu alat tes dalam suatu pengukuran (Kerlinger,
1985). Pengukuran yang memiliki reliabilitas yang tinggi adalah pengukuran yang
dapat menghasilkan data yang reliabel, yaitu sejauh mana hasil suatu pengukuran
dapat dipercaya dan dapat digunakan dengan hasil yang konsisten pada waktu
yang berbeda untuk tujuan penelitian yang sama.
Tinggi-rendahnya reliabilitas ditunjukan oleh suatu angka yang disebut
koefisien reliabilitas (Alpha Cronbach). Tingginya tingkat reliabilitas dapat dilihat
dari tingginya nilai koefisien reliabilitas yang mendekati nilai satu berdasarkan
32
rumus-rumus reliabilitas. Pengukuran reliabilitas ini dilakukan dengan
menggunakan perhitungan reliabilitas koefisien alpha dari Cronbach dengan
menggunakan program SPSS versi 15.0. Hasil uji reliabilitas menunjukkan nilai
Alpha Cronbach sebesar 0,921. Nilai ini menunjukkan konsistensi antar aitem
pertanyaan cukup baik atau dapat dikatakan bahwa keseluruhan aitem yang
membentuk variabel kecemasan sudah reliabel.
H. ANALISIS DATA
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
statistik. Statistik yang digunakan adalah statistik deskriptif yang meliputi
penyajian data melalui tabel, perhitungan nilai maksimum, nilai minimum, mean
teoritis, mean empiris dan standar deviasi serta perhitungan persentase.
Penentuan kategori tingkat kecemasan didasarkan pada kategori jenjang.
Tujuannya adalah menempatkan individu atau subyek kedalam kelompok-
kelompok yang terpisah secara berjenjang menurut suatu kontinum berdasarkan
atribut yang diukur. Menurut Azwar (1999) penentuan kategorisasi jenjang adalah
berdasarkan standar deviasi dan mean teoritik sebagai berikut.
Tabel 4 Tabel Norma Kategori Jenjang
Norma Kategori
(µ + 1,0 σ ) ≤ X Tinggi
(µ - 1,0 σ ) ≤ X < (µ + 1,0 σ ) Sedang
X < (µ - 1,0 σ ) Rendah
33
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. PERSIAPAN PENELITIAN
1. Pelaksanaan Uji Coba
Sebelum melakukan penelitian, terlebih dahulu dilakukan uji coba
atau try out skala penelitian yang dilaksanakan pada hari Jumat, 07
Desember 2007 – Sabtu, 15 Desember 2007. Uji coba ini bertujuan untuk
menentukan apakah aitem-aitem pernyataan pada skala penelitian dapat
dianggap layak untuk dipakai dalam penelitian. Hasil uji coba selanjutnya
dipisahkan menjadi aitem yang sahih dan gugur, sehingga, untuk penelitian
hanya digunakan aitem yang sahih saja
Uji coba dilaksanakan terhadap subjek yang memiliki karakteristik sama
dengan subyek penelitian yang sesungguhnya, dengan jumlah yang
memadai atau mendekati jumlah subyek yang sesungguhnya. Hal ini perlu
dilakukan untuk mendapatkan sampel yang sesuai dengan tujuan penelitian.
2. Validitas dan Reliabilitas
a. Validitas
pengujian validitas isi pada penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan metode Professional Jugdement (Azwar, 1997), yaitu
penilaian validitas terhadap suatu alat ukur yang diberikan oleh orang-
orang yang dianggap ahli dan profesional dalam bidangnya, dalam hal
ini adalah dosen pembimbing skripsi.
34
b. Seleksi Aitem
Pengujian aitem dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik
Alpha Cronbach. Hasil uji coba kuisioner (uji validitas-reliabilitas
kuisioner) menunjukkan dari 56 aitem pertanyaan, terdapat 8 aitem
pertanyaan yang gugur, yaitu I7, I17, I25, I26, I38, I42, I44, dan I50.
Kriteria penentuan sahih/gugurnya aitem pertanyaan ditentukan dengan
membandingkan nilai r dengan nilai batas sebesar 0,3. Apabila nilai r ≥
0,3 maka aitem dinyatakan sahih, sebaliknya apabila nilai r < 0,3 maka
aitem dinyatakan gugur.
c. Reliabilitas
Pengukuran reliabilitas ini dilakukan dengan menggunakan
perhitungan reliabilitas koefisien alpha dari Cronbach dengan
menggunakan program SPSS for Windows versi 15.0. Hasil uji
reliabilitas menunjukkan nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,921. Nilai ini
menunjukkan konsistensi antar aitem pertanyaan cukup baik atau dapat
diandalkan untuk pengambilan data penelitian.
Tabel 5
Aitem Uji Coba No Aspek Aitem Uji Coba Aitem Gugur Aitem Sahih
1 Emosional 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 38, 39, 40, 41, 42, 52, 53
7,25,38,42 1, 2, 3, 4, 5, 6, 20, 21, 22, 23, 24, 39, 40, 41, 52,53
2 Kognitif 8, 9, 10, 11, 12, 13, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 43, 44,45, 46, 54, 55
26,44 8, 9, 10, 11, 12, 13, 27, 28, 29, 30, 31, 43, 45, 46, 54, 55
3 Fisik 14, 15, 16, 17, 18, 19, 32, 33, 34, 35, 36, 37, 47, 48, 49, 50, 51, 56
17,50 14, 15, 16, 18, 19, 32, 33, 34, 35, 36, 37, 47, 48, 49, 51, 56
35
Dari tabel 5 dapat diketahui bahwa dari 56 aitem uji coba terdapat 48 aitem
yang sahih dan 8 aitem yang gugur. Pada aspek Emosional terdapat 4 aitem
yang gugur yaitu I7, I25, I38, dan I42. pada aspek Kognitif terdapat 2 aitem
yang gugur yaitu I26 dan I44. sedangkan pada aspek Fisik juga diperoleh 2
aitem yang gugur yaitu I17 dan I50. secara urut Aitem yang gugur yaitu I7,
I17 ,I25, I26, I38, I42, I44, dan I50. sehingga 48 aitem yang sahih
digunakan dalam penelitian.
Tabel 6 Distribusi Aitem Skala Penelitian
Nomor Urut Aitem No Aspek
Favorabel Unfavorabel Total
1 Emosional 1,2,3, 4, 5, 6, 20,21, 22 7, 23, 24, 38, 39, 40, 41 16
2 Kognitif 8, 9, 10,11, 12,13, 27, 30,31 26, 28, 29, 42, 43, 45, 46 16
3 Fisik 14,15, 16, 18,19, 32, 34, 36 17, 25, 35, 33, 37, 44, 47, 48 16
Tabel 6 menunjukkan distribusi aitem untuk skala penelitian. Dari 3 aspek
kecemasan diperoleh 16 aitem untuk masing-masing aspek: Emosional, Kognitif
dan Fisik.
B. PELAKSANAAN PENELITIAN
Subjek penelitian adalah wanita usia dewasa madya sebanyak 40 orang yang
terentang antara usia 40-55 tahun. Lokasi penelitian ini adalah di wilayah Daerah
Istimewa Yogyakarta. Peneliti membagikan 40 eksemplar skala penelitian di
rumah-rumah subjek. Sebelumnya peneliti sudah mengumpulkan data tentang
36
subjek baik ditanya langsung oleh peneliti maupun dari anak, keponakan, dan
saudara subjek. Setelah diperoleh data tentang usia (40-55 tahun) maka peneliti
membagikan satu eksemplar kepada masing-masing subjek. Cara pengumpulan
skala penelitian yang telah diisi oleh subjek adalah peneliti mengambil langsung
dari subjek atau sanak keluarganya. Seluruh eksemplar dapat terkumpul semua
karena sebagian subjek mengisi langsung dan sebagian eksemplar lainnya diambil
secara langsung oleh peneliti dalam jangka waktu satu minggu. Penelitian
dilakukan mulai hari Rabu, 09 Januari 2008 – Rabu, 16 Januari 2008.
C. HASIL PENELITIAN
1. Deskripsi Data Penelitian
Berikut adalah tabel yang berisi data penelitian berdasarkan
perhitungan komputerisasi dengan SPSS versi 15.0:
Tabel 7 Deskripsi Data Penelitian
Skor Empirik Skor Teoritik Aspek X Min. X Mak. Mean SD X Min. X Mak. Mean SD Kecemasan 129 151 141,475 5,50984 48 192 120 24 Emosional 41 59 47,4 4,36 16 64 40 8 Kognitif 41 54 47,08 3,95 16 64 40 8
Fisik 41 54 47,08 3,95 16 64 40 8
Tabel 7 menampilkan deskripsi data penelitian secara umum yang mana
menunjukkan bahwa nilai mean empirik (141,475) lebih besar dari mean
teoritik (120). Artinya bahwa nilai rata-rata kelompok penelitian lebih tinggi
dari rata-rata teoritik. Hal ini menunjukkan bahwa secara umum subjek
memiliki kecemasan yang tinggi terhadap proses penuaan baik dilihat dari
37
aspek emosional, kognitif maupun fisik. Nilai standar deviasi empirik
(5,50984) lebih kecil daripada standar deviasi teoritik (24). Hal ini
menunjukkan bahwa tingkat variasi jawaban kelompok data penelitian lebih
rendah daripada tingkat variasi jawaban teoritik.
Bila dilihat per aspek diperoleh gambaran, pertama, pada aspek
Emosional mean empirik (47,4) lebih besar daripada mean teoritik (40). Hal
ini menunjukkan bahwa subjek memiliki kecemasan yang tinggi pada aspek
emosional. Nilai standar deviasi empiriknya (4,36) lebih kecil daripada
standar deviasi teoritik (8). Hal ini menunjukkan bahwa tingkat variasi
jawaban kelompok data penelitian pada aspek emosional lebih rendah
daripada tingkat variasi jawaban pada aspek emosional teoritik. Kedua, pada
aspek kognitif diperoleh mean empirik (47,08) lebih besar daripada mean
teoritik (40). Hal ini menunjukkan bahwa subjek memiliki kecemasan yang
tinggi pada aspek kognitif. Nilai standar deviasi empiriknya (3,95) lebih
kecil daripada standar deviasi teoritik (8). Hal ini menunjukkan bahwa
tingkat variasi jawaban kelompok data penelitian pada aspek kognitif lebih
rendah daripada tingkat variasi jawaban pada aspek kognitif teoritik. Ketiga,
pada aspek fisik diperoleh mean empirik (47,08) lebih besar daripada mean
teoritik (40). Hal ini menunjukkan bahwa subjek memiliki kecemasan yang
tinggi pada aspek fisik. Pada Nilai standar deviasi empiriknya (3,95) lebih
kecil daripada standar deviasi teoritik (8). Hal ini menunjukkan bahwa
tingkat variasi jawaban kelompok data penelitian pada aspek kognitif lebih
rendah daripada tingkat variasi jawaban pada aspek kognitif teoritik.
38
Tabel 8 Kategorisasi Kecemasan
Kategorisasi Norma Kategorisasi Norma Skor Jumlah Subjek Persentase
Tinggi (µ + 1,0 σ ) ≤ X 144 ≤ X 15 37,5%
Sedang (µ - 1,0 σ ) ≤ X < (µ + 1,0 σ ) 96 ≤ X < 144 25 62,5%
Rendah X < (µ - 1,0 σ ) X < 96 0 0%
Total 40 100%
Tabel 8 menampilkan kategorisasi yang menunjukkan bahwa persentase
terbesar terdapat pada kategorisasi kecemasan yang sedang. Persentase
terbesar kedua yakni pada kategorisasi kecemasan yang tinggi. Sedangkan
tidak diperoleh satu pun subjek pada kategorisasi kecemasan yang rendah.
hal ini menunjukkan bahwa keseluruhan subjek penelitian memiliki
kecemasan yang terentang antara sedang dan tinggi. Sehingga dapat
dikatakan bahwa subjek penelitian secara umum memiliki tingkat
kecemasan terhadap proses penuaan yang cenderung tinggi.
D. PEMBAHASAN
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perolehan nilai mean empirik
pada penelitian (141,475) lebih besar daripada perolehan nilai mean teoritik (120).
Hasil tersebut secara umum menunjukkan bahwa subjek memiliki kecemasan
yang cenderung tinggi terhadap proses penuaan yang terjadi.
39
Nilai standar deviasi empirik (5,50984) lebih kecil daripada standar
deviasi teoritik (24). Artinya bahwa tingkat variasi jawaban subjek pada kelompok
penelitian lebih rendah daripada tingkat variasi jawaban teoritik. Hal ini
menunjukkan bahwa kecemasan subjek terhadap proses penuaan cenderung
homogen atau dapat dikatakan merata.
Bila dilihat dari ketiga aspek dari komponen kecemasan kita memperoleh
gambaran bahwa masing-masing aspek: emosional, kognitif dan fisik, memiliki
mean empirik lebih besar daripada mean teoritik. Pada aspek emosional mean
empirik sebesar 47,4 dan mean teoritik 40. Pada aspek kognitif mean empirik
sebesar 47,08 dan mean teoritik sebesar 40. kemudian, pada aspek fisik mean
empirik sebesar 47,08 dan mean teoritik sebesar 40. Hal ini menunjukkan bahwa
subjek memiliki kecemasan yang tinggi pada ketiga aspek kecemasan yakni
emosional, kognitif dan fisik.
Standar deviasi masing-masing aspek menunjukkan bahwa standar deviasi
empirik lebih kecil daripada standar deviasi teoritik. Pada aspek Emosional
diperoleh standar deviasi empirik 4,36 dan standar deviasi teoritik adalah 8. Pada
aspek kognitif standar deviasi empirik sebesar 3,95 dan standar deviasi teoritik
adalah 8. selanjutnya pada aspek fisik diperoleh standar deviasi empirik sebesar
3,95 dan standar deviasi teoritik adalah 8. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat
variasi jawaban kelompok data penelitian pada ketiga aspek kecemasan baik
emosional, kognitif maupun fisik, lebih rendah daripada tingkat variasi jawaban
pada aspek emosional teoritik. Dengan demikian, kecenderungan kecemasan
subjek pada ketiga aspek cenderung merata.
40
Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa ada sebanyak 15 dari 40 subjek
(37,5%) yang menunjukkan skor tinggi dan 25 subjek (62,5%) menunjukkan skor
sedang serta tidak didapati subjek yang mempunyai skor rendah. Hal tersebut
menunjukkan bahwa seluruh subjek memiliki kecemasan terhadap proses penuaan
yang cenderung tinggi.
Berdasarkan data-data yang dijabarkan diatas secara umum subjek
dikategorikan memiliki kecemasan terhadap proses penuaan yang rata-rata tinggi.
Hal ini dapat terjadi karena persepsi menjadi tua merupakan suatu momok yang
menakutkan. Dalam hal ini proses penuaan dipersepsikan sebagai suatu
kemunduran dan hilangkan kecantikan seseorang. Kemunduran atau kehilangan
ini dirasakan oleh subjek karena mereka membandingkan diri mereka ketika pada
waktu muda mereka terlihat cantik dengan kulit yang halus dan mulus, rambut
yang hitam dan indah, indera yang berfungsi secara utuh, serta postur tubuh yang
tegap dan menawan, sedangkan ketika memasuki fase dewasa madya semua hal
tersebut mulai berubah.
Perubahan tersebut seringkali disikapi secara tidak bijaksana dan
cenderung menimbulkan kecemasan yang tinggi, akibatnya subjek berupaya untuk
menghambat atau menutupi perubahan-perubahan yang terjadi dengan tujuan
untuk tetap mempertahankan kondisi-kondisi yang terkait proses penuaan. Upaya-
upaya ini dapat ditempuh dengan bermacam-macam cara dan teknik baik dengan
perawatan secara berkala di tempat-tempat kebugaran dan kecantikan,
menggunakan kosmetik, atau dengan mengkonsumsi obat-obatan atau ramuan-
ramuan tertentu. Hal ini seringkali didukung oleh media-media yang menawarkan
41
segala macam solusi untuk menghambat proses penuaan. Menanggapi hal ini,
sebaiknya subjek harus bijaksana dalam melihat proses penuaan yang sedang
terjadi, yang merupakan suatu proses alami dalam rentang kehidupan manusia.
Hal ini bukan berarti subjek harus mengabaikan dan acuh terhadap tanda-tanda
atau gejala-gejala penuaan yang terjadi, melainkan subjek sebaiknya mau
menyadari keadaannya dan secara bijak berupaya meningkatkan kualitas hidup.
Mengunjungi tempat-tempat kebugaran, konsumsi obat-obatan tertentu dalam hal
ini multivitamin serta ramu-ramuan herbal justru dianjurkan tetapi bukan atas
dasar desakan kecemasan yang tinggi.
Warthin (dalam Yustina, 2004) mengemukakan bahwa proses menjadi tua
tidak dapat dihindari, dicegah maupun ditolak kecuali bagi mereka yang
meninggal di usia muda karena penyakit dan kekerasan. Terhadap kecemasan
yang terjadi pada wanita usia dewasa madya, Pikunas (1975) menyatakan,
sebenarnya kecemasan terhadap ketuaan tidak perlu terjadi apabila wanita mau
mengerti dan menyadari bahwa itu adalah proses yang wajar. Seharusnya, proses
penuaan ini bukannya mengarahkan subjek untuk mengalami kecemasan justru
harus meningkatkan kualitas hidup subyek. Dalam batas tertentu kecemasan
diperlukan dalam aktifitas dan keberlangsungan hidup, jika digunakan secara tepat
dapat memecahkan masalah yang dihadapi, kecemasan berfungsi menyadarkan
subjek akan bahaya yang akan datang dari luar dan dari dalam dirinya. Kecemasan
ringan bersifat konstruktif karena dapat merangsang subjek untuk memfokuskan
perhatian dan meningkatkan efisiensi kerja. Risiko yang ringan dapat dirasakan
sebagai stimulus dan tantangan yang memacu subjek untuk mengembangkan
42
dirinya. Hal ini sesuai dengan teori psikoanalisa bahwa kecemasan adalah suatu
keadaan tegang yang dapat memotivasi subjek untuk berbuat sesuatu
(Corey,1999). White & Watt (1981) mengatakan bahwa kecemasan bersifat
adaptif bila keadaan tidak menyenangkan justru memotiviasi subjek untuk
mempelajari cara-cara baru dalam menghadapi tantangan dan kesulitan ang ada.
Dalam hal kecemasan terhadap proses penuaan ini, seharusnya subjek atau
individu dapat mengelola kecemasan tersebut dengan meningkatkan kualitas
hidup dengan menjaga gaya hidup yang sehat dengan makan makanan yang
bergizi dan sehat, olahraga teratur, mengelola stres dengan baik. Selain itu, subjek
perlu mentransformasikan kecemasan tersebut dengan menikmati pekerjaan atau
tugas yang menjadi tanggung jawabnya. Pekerjaan tersebut dapat dinikmati secara
maksimal jika subjek dapat mengidentifikasikan dirinya terhadap tugas dan
pekerjaannya, sehingga kecemasan tadi dapat dialihkan kearah peningkatan
efisiensi serta kualitas dalam segala aspek kehidupannya.
Menanggapi usia dewasa madya, Erikson (dalam Santrock, 1995) percaya
bahwa pada usia ini individu atau subjek menghadapi persoalan hidup yang
signifikan. Generativitas mencakup rencana-rencana orang dewasa atas apa yang
mereka harap dapat dikerjakan guna meninggalkan warisan dirinya pada generasi
selanjutnya. Menurut McAdam (dalam Santrock, 1995) bahwa melalui
generativitas orang dewasa mencapai semacam imortalitas dengan meninggalkan
warisan kepada generasi selanjutnya. Hal ini menegaskan bahwa subjek atau
individu memiliki pilihan untuk maju dan berguna atau dalam istilah Erikson
43
(dalam Santrock, 1995) dikenal sebagai generativitas, serta stagnasi atau mundur
dan tidak bergerak sama sekali.
44
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Hasil penelitian menunjukkan bahwa mean empirik (141,475) lebih besar
daripada mean teoritik (120). Hal ini berarti secara umum subjek dalam penelitian
memiliki kecemasan yang cenderung tinggi. Kecemasan yang terentang antara
sedang sampai tinggi ditunjukkan oleh ketiga aspek dalam komponen kecemasan
yakni aspek emosional, kognitif maupun fisik. Selain itu, nilai standar deviasi
empirik (5,50984) lebih kecil daripada standar deviasi teoritik (24). Hal ini
menunjukkan bahwa tingkat variasi jawaban subjek pada kelompok penelitian
lebih rendah daripada tingkat variasi jawaban teoritik. Dengan demikian,
kecemasan subjek terhadap proses penuaan cenderung homogen atau dapat
dikatakan merata.
B. SARAN
Berikut disampaikan beberapa saran yang berkenan dengan masalah
tingkat kecemasan wanita usia dewasa madya dalam menghadapi proses penuaan.
1. Bagi Wanita Dewasa Madya.
Proses penuaan hendaknya jangan disikapi dengan kecemasan yang
berlebihan apalagi sampai menimbulkan masalah dalam kehidupannya
pribadi, keluarga dan masyarakat. Proses penuaan ini lebih baik disingkapi
dengan menerima dan berusaha meningkatkan kualitas hidp dengan gaya
45
hidup sehat, dengan makan makanan yang bergizi dan sehat, olahraga
secara teratur, pemeriksaan kesehatan secara berkala, mengelola stres
dengan baik. Selain itu kehidupan sosial harus dipelihara baik dengan
keluarga maupun masyarakat dengan komunikasi.
2. Bagi Keluarga
Sebaiknya ibu atau istri dalam masa dewasa madya perlu didukung
dalam kehidupannya. Hal ini dapat dilakukan dengan menerima
perubahan-perubahan yang dialami sebagai akibat proses penuaan.
3. Bagi Peneliti lain
Disarankan untuk lebih meningkatkan kualitas penelitian dengan
teknik penelitian yang mampu memberi gambaran yang lebih baik dalam
deskripsi kecemasan terhadap proses penuaan dengan menyentuh aspek-aspek
yang lebih dalam dan mendasar.
46
DAFTAR PUSTAKA
Andayani, Budi., 1988. Hubungan Antara Kecemasan Dan Prestasi Pada Tugas-Tugas Yang menuntut Pemecahan Masalah Secara Penalaran. Yogyakarta: Laporan Penelitian, Fakultas Psikologi UGM.
Azwar, S., 1997, Reliabilitas dan Validitas, Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset
Azwar, S., 1998, Metode Penelitian, Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset
Azwar, S., 1999, Penyusunan Skala Psikologi, Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset
Bootzin, R., Lotfus & Zojne., 1983. Psychology Today: An Introduction. New York: Random House.
Bucklew, J., 1980, Paradigm for Psychopatology, A Contribution To Case History Analysis. New York: JB. Lippencott Company
Calhoun, J.F., Accocela, J.R., 1990. Psychology of Adjustment and Human Relationship 3rd Edition, New York: Mc Graw Hill, Inc.
Corey, G., 1999. Teori Dan Praktek Konseling Dan Psikoterapi. Bandung: Penerbit PT. Refika Aditama.
Darajat, Z., 1996, Kesehatan Mental, Jakarta: PT. Gunung Agung.
Gunarsa, S.D., 1996. Psikologi Olahraga: Teori dan Praktek. Jakarta: PT. BPK Gunung Mulia
Hadi, S., 1983, Metodologi Research, Jilid I, Yogyakarta, Yayasan Penerbitan Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada
Hadi, S., 1987, Metodologi Research, Jilid III, Yogyakarta: Andi Offset
Hadi, S., 1991, Analisis Butir Untuk Instrument, Yogyakarta: Andi Offset
Hilgard, E.R., 1979, Introduction to Psychology 7th Edition, New York: Harcourt Brace Jovanovich Inc.
Hurlock, E.B., 1996, Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan, terjemahan. Jakarta: Erlangga
Jersild, A.T., 1965, The Psychology of Adolescence, New Jersey: the Maxmillian Company
47
Johnson, M.K., 1971. Mental Health and Mental Illness, Philadelphia: JP Lippincott Company.
Kerlinger, F. N., (1985), Asas-Asas Penelitian Behavioral (ed. Ketiga), Gadjah Mada University Press
Kountour, R., (2003), Metode Penelitian Untuk Skripsi Dan Thesis, Jakarta: Penerbit PPM.
Lazarus, R.S., 1991, Emotional and Adaptation, New York: Mc Graw Hill Publishing Company
Kuncoro, M., 2003, Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi: Bagaimana Meneliti Dan Menulis Tesis, Jakarta: Erlangga
Sears, David o., Freedman, J. L., Peplau, L. A., 1994, Psikologi Sosial, Jakarta: Erlangga
Turner, J. S., Helms, D. B., 1995, Lifespan Development 5th Edition, Harcourt Brace College Publishers. Orlando: Rinehart and Winston, Inc.
Santrock, J. W., 1995, Lifespan Development: Perkembangan Masa Hidup. Edisi Kelima, Jilid II, Jakarta: Erlangga
Sugiyono., 2002. Statistik Untuk Penelitian. Bandung: CV. Alfabeta
Supratiknya. 1998. Psikometri. Pusat Penerbitan Dan Pengembangan Sumber Belajar Fakultas Psikologi UNiversitas Sanata Dharma.
Pikunas, J., Human Development and Emergent Science, Mc Graw-Hill, Inc. New York, 1975.
Walgito, B., 1986, Pengantar Psikologi Umum, Yogyakarta: Yayasan Penerbitan Fakultas Psikologi UGM
White, R.M. & Watt, N.F., 1981. The Abnormal Personality, New York: John Willey and Sons, Inc.
(Yustina, 2004), http://library.usu.ac.id/download/fkm/fkm-ida%20yustina3.pdf (Tanggal 20 Juli 2007)
(Anxiety Disorder) http://www.wpic.pitt.edu/research/depr/anxiety.htm (Tanggal 17 Maret 2008)
LAMPIRAN: TRY OUT
PETUNJUK
Di bawah ini terdapat sejumlah pernyataan mengenai keadaan-keadaan yang pada
umumnya di alami oleh wanita usia dewasa madya.
Anda di minta untuk memilih pernyataan yang paling sesuai atau mendekati dengan
keadaan/kondisi yang anda alami, dengan memberikan tanda silang (X) pada pilihan
jawaban yang disediakan.
Pilihan jawaban yang disediakan, yaitu :
SS : Sangat Setuju, bila pernyataan tersebut sangat sesuai kondisi yang anda alami
S : Setuju, bila pernyataan tersebut sesuai dengan kondisi yang anda alami
TS : Kurang Setuju, bila pernyataan tersebut tidak sesuai dengan kondisi yang anda
alami
STS : Tidak Setuju, bila pernyataan tersebut sangat tidak sesuai dengan kondisi yang
anda alami
Dalam hal ini, tidak ada jawaban yang baik dan buruk, juga tidak ada yang benar dan
salah. Usahakan agar tidak ada satupun pernyataan yang terlewatkan.
Kami sangat menghargai kejujuran dan keterbukaan anda.
Contoh:
Saya merasa gelisah ketika kekuatan fisik saya mulai menurun SS S TS STS
Jawaban diatas menunjukkan bahwa penurunan fisik memang membuat anda merasa
sangat gelisah, sehingga jawabannya adalah SS.
Pekerjaan :
Pendidikan :
Usia :
1 Saya merasa cemas apabila penglihatan saya berkurang akan
menghambat aktifitas rutin saya
SS S TS STS
2 Saya merasa gundah apabila dalam usia saya saat ini
pendengaran saya semakin berkurang
SS S TS STS
3 Saya resah karena kerutan mulai tampak di sekitar wajah saya SS S TS STS
4 Saya mudah tersindir ketika teman-teman mulai membicarakan
tentang wajah saya yang mulai keriput
SS S TS STS
5 Saya menjadi sensitif ketika ada orang yang membicarakan
bentuk tubuh saya yang terlihat lebih pendek
SS S TS STS
6 Saya sedih sekali melihat beberapa helai rambut saya yang
mulai memutih
SS S TS STS
7 Saya sering mengeluh melihat wajah saya yang keriput SS S TS STS
8 Perhatian saya pada pekerjaan sering terganggu setiap kali ingat
rambut saya yang mulai memutih
SS S TS STS
9 Perhatian saya sering buyar setiap kali melihat kulit wajah dan
tangan saya yang mulai keriput
SS S TS STS
10 Kerutan yang muncul di sekitar wajah saya membuat pikiran
saya kalut
SS S TS STS
11 Pikiran saya tidak menentu ketika kadang-kadang suami saya
mengatakan tubuh saya terlihat pendek
SS S TS STS
12 Saya ketakutan mendapati penglihatan saya yang mulai
berkurang
SS S TS STS
13 Setiap kali bercermin dan melihat rambut saya yang mulai
beruban membuat saya kalang kabut
SS S TS STS
14 Saya susah tidur apabila mengingat orang-orang menyindir kulit SS S TS STS
saya yang mulai keriput
15 Saya gelisah ketika tidur bila mengingat rambut saya yang mulai
memutih dari hari ke hari
SS S TS STS
16 Saya merasa deg-degan setiap kali teman-teman mengatakan
kalau kulit saya mulai keriput
SS S TS STS
17 Jantung saya berdebar kencang ketika melihat rambut saya
mulai beruban
SS S TS STS
18 Saya gelisah ketika teman-teman mengatakan kalau saya tidak
cantik lagi karena beberapa helai rambut saya mulai beruban
SS S TS STS
19 Saya menjadi gelisah setiap kali memandang kerutan di sekitar
wajah saya di cermin
SS S TS STS
20 Saya takut semakin bertambah usia saya lama-kelamaan tubuh
saya menjadi bungkuk
SS S TS STS
21 Saya cemas rambut saya yang mulai beruban membuat saya
tidak menarik lagi
SS S TS STS
22 Saya kesal kalau orang-orang mengatakan bahwa rambut
beruban membuat seseorang tampak jelek
SS S TS STS
23 Saya mampu untuk mengontrol perasaan saya ketika orang-
orang membicarakan tentang kulit saya yang mulai keriput
SS S TS STS
24 Saya menganggap bahwa rambut mulai beruban adalah normal
untuk orang seusia saya
SS S TS STS
25 Saya tidak mempermasalahkan penglihatan saya yang mulai
berkurang
SS S TS STS
26 Saya hanya mampu bertahan beberapa menit ketika membaca
karena penglihatan saya mudah kabur
SS S TS STS
27 Konsentrasi sering buyar dalam melakukan pekerjaan karena
telinga saya terasa berdenging
SS S TS STS
28 Saya yakin suami saya menerima keadaan tubuh saya saat ini
yang tampak lebih pendek
SS S TS STS
29 Saya berpikir adalah normal kalau penglihatan saya berkurang
pada usia saat ini
SS S TS STS
30 Keriput yang mulai tampak di wajah dan leher saya membuat
saya kelabakan
SS S TS STS
31 Saya kelabakan ketika suami saya sering menyindir tubuh saya
yang terlihat lebih pendek
SS S TS STS
32 Saya susah tidur bila mengingat orang memperhatikan bentuk
tubuh saya yang terlihat lebih pendek
SS S TS STS
33 Saya tetap bisa tidur nyenyak meskipun suami sering mengejek
kalau saya mulai tuli
SS S TS STS
34 Jantung saya terasa copot ketika suami mengatakan kalau saya
mulai tuli
SS S TS STS
35 Jantung saya berdetak normal meskipun orang mengatakan kulit
saya terlihat tidak menarik lagi karena keriput mulai tampak di
wajah dan leher saya
SS S TS STS
36 Saya resah ketika anak-anak mengatakan bahwa saya agak tuli SS S TS STS
37 Saya masa bodoh saja ketika orang memperhatikan tubuh saya
yang tampak pendek dan agak bungkuk
SS S TS STS
38 Saya yakin meskipun penglihatan saya mulai berkurang hal
tersebut tidak akan menghalangi kegiatan keseharian saya
SS S TS STS
39 Saya acuh tak acuh apabila pendengaran saya berkurang SS S TS STS
40 Saya merasa tenang-tenang saja ketika orang-orang
menghubungkan rambut beruban dengan menjadi kelihatan
jelek
SS S TS STS
41 Saya menerima bentuk badan saya saat ini apa adanya SS S TS STS
42 Ketika kulit saya mulai keriput saya anggap hal itu sebagai
proses yang alamiah sehingga saya tidak
mempermasalahkannya
SS S TS STS
43 Saya mampu mencermati tugas saya dengan seksama meskipun
orang memperhatikan tubuh saya yang terlihat lebih pendek
SS S TS STS
44 Saya masih bisa fokus dalam membaca meskipun penglihatan
saya mulai berkurang
SS S TS STS
45 Saya menganggap wajar ketika tubuh terlihat lebih pendek SS S TS STS
dengan bertambahnya usia seseorang
46 Saya pikir hal yang alamiah jika rambut saya beruban pada usia
saya saat ini
SS S TS STS
47 Saya bisa tidur nyenyak meskipun anak-anak mengatakan kalau
saya terlihat lebih pendek
SS S TS STS
48 Saya mudah terlelap dalam tidur meskipun teman-teman
mengatakan kalau saya tidak cantik lagi karena kerutan mulai
tampak di beberapa bagian tubuh saya
SS S TS STS
49 Jantung saya berdetak normal meskipun saya merasa
penglihatan saya mulai berkurang
SS S TS STS
50 Saya merasa santai meskipun kulit saya yang mulai keriput SS S TS STS
51 Saya cuek saja ketika teman-teman mengatakan bahwa
pendengaran saya berkurang
SS S TS STS
52 Saya bisa menerima dengan lapang dada keadaan kulit saya
yang mulai keriput
SS S TS STS
53 Saya yakin olahraga teratur dan benar bisa menghindari tubuh
menjadi bungkuk
SS S TS STS
54 Saya mampu memperhatikan dengan cermat terhadap pekerjaan
meskipun orang-orang mengejek rambut saya yang mulai
memutih dan membuat saya terlihat seperti nenek-nenek
SS S TS STS
55 Saya mampu fokus pada kegiatan saya sehari-hari meskipun
anak-anak sering mempermasalahkan kerutan di wajah saya
SS S TS STS
56 Saya tetap tidur nyenyak meskipun suami mengatakan saya
mulai seperti nenek-nenek karena rambut saya mulai beruban
SS S TS STS
No.Resp Item1 I2 I3 I4 I5 I6 I7 I81 3 2 3 3 2 3 3 22 4 4 4 4 3 4 3 43 4 4 4 4 3 4 3 44 4 2 4 4 3 4 3 45 4 4 4 4 3 4 3 46 4 4 4 4 3 4 3 47 3 3 3 4 2 4 2 28 3 3 3 3 2 2 4 29 4 4 4 4 3 3 3 410 3 3 3 3 2 3 2 311 4 4 1 3 4 4 4 412 2 3 3 3 3 3 3 313 2 3 3 3 3 3 3 314 2 3 2 4 3 3 3 315 2 3 3 3 4 4 4 416 4 4 4 1 4 4 3 317 3 1 3 1 2 3 2 318 2 4 3 3 2 3 2 419 3 4 2 3 4 4 4 220 3 4 2 4 4 4 3 421 2 3 3 3 2 3 4 222 4 4 4 4 2 4 4 423 3 3 3 3 3 3 3 324 3 3 3 3 3 3 4 425 4 4 4 3 2 2 4 426 4 4 4 4 4 4 3 327 3 2 3 3 2 3 4 428 3 3 3 4 3 3 4 429 3 4 4 3 2 1 2 330 2 3 3 4 2 2 4 331 2 2 2 4 2 4 4 332 3 3 3 3 2 2 4 433 3 2 3 2 4 3 4 434 3 3 3 3 3 4 3 335 4 4 1 3 2 2 3 336 3 2 3 4 2 2 3 337 4 4 2 3 2 4 3 338 3 3 3 3 3 3 4 439 4 4 4 4 2 3 4 440 3 3 3 2 3 4 3 3
I9 I10 I11 I12 I13 I14 I15 I16 I173 2 3 2 2 2 3 2 24 4 4 3 3 4 4 4 34 4 4 3 3 3 3 3 34 4 4 3 3 3 3 4 34 4 4 3 3 4 3 4 34 4 4 3 3 4 3 3 33 4 3 2 2 3 2 3 23 2 3 3 3 3 2 3 34 4 4 4 3 4 2 4 43 3 4 4 3 2 3 3 34 4 3 3 3 2 3 4 43 3 4 4 4 2 2 4 43 3 4 4 3 4 2 4 43 4 2 3 3 3 3 4 44 4 4 4 4 4 3 3 33 4 4 3 2 2 2 3 33 4 2 2 2 2 2 4 43 3 3 3 2 3 3 3 33 3 4 4 3 4 3 4 44 3 4 2 2 3 2 4 43 4 3 3 3 4 2 3 34 4 3 4 4 4 3 4 43 3 4 4 4 4 2 2 44 4 2 3 3 2 3 4 44 3 4 3 2 2 3 2 34 4 3 2 2 3 3 4 43 2 4 3 2 4 2 3 23 3 2 3 2 3 2 2 22 4 4 4 4 4 4 4 43 4 2 2 3 3 2 2 33 2 3 3 2 2 2 2 34 3 3 3 2 3 2 3 34 4 3 4 4 2 2 4 44 4 2 2 3 2 3 3 34 4 2 2 2 4 2 4 42 2 2 2 2 2 3 3 44 4 3 4 2 2 2 3 23 4 2 3 4 2 2 3 44 3 3 4 4 4 4 3 43 3 2 2 3 3 2 2 3
I18 I19 I20 I21 I22 I23 I24 I25 I263 3 2 3 3 3 3 3 34 4 3 4 4 3 4 4 44 4 3 4 4 3 4 3 44 4 3 4 4 4 4 3 34 4 3 4 4 4 4 4 44 4 3 4 4 4 4 4 23 3 2 3 2 3 3 3 33 2 3 3 4 3 2 2 44 4 3 4 4 4 3 3 13 3 3 3 4 4 3 4 34 4 3 3 4 4 3 4 44 4 4 4 4 4 3 4 44 4 3 3 2 3 3 3 24 4 3 3 4 4 4 3 33 2 3 2 4 4 4 4 43 4 3 3 3 2 4 4 32 3 3 3 3 2 3 3 33 4 4 2 4 4 3 4 33 3 2 3 3 3 4 3 43 3 3 3 4 4 4 3 44 3 1 3 3 3 3 3 34 4 4 4 4 4 4 3 44 3 4 4 3 3 3 4 24 1 2 2 2 3 3 4 42 2 3 3 3 3 2 3 44 2 4 4 4 4 4 3 42 4 3 3 4 4 3 2 42 4 3 3 4 4 3 2 44 4 3 4 4 4 2 4 14 4 2 3 2 3 2 3 44 3 2 3 4 4 3 4 44 4 3 4 4 4 2 2 42 4 4 4 3 2 4 4 44 2 3 3 3 3 3 4 42 3 2 2 3 3 2 4 33 2 2 3 3 3 2 3 22 4 3 4 4 4 3 2 34 4 2 4 2 3 4 4 33 4 4 4 4 4 4 4 42 2 3 3 3 2 3 3 3
I27 I28 I29 I30 I31 I32 I33 I34 I352 3 3 3 3 1 3 3 23 4 4 4 4 3 4 4 34 4 4 4 4 4 4 4 34 4 4 4 4 4 3 4 34 4 4 4 4 4 4 4 34 4 4 4 4 4 4 4 34 3 3 3 2 2 3 3 34 4 4 4 4 2 4 4 33 4 3 2 3 1 3 3 33 4 4 2 3 3 4 4 44 3 4 4 3 4 3 4 33 4 4 2 4 1 4 4 44 3 4 3 3 4 4 4 34 2 3 4 4 4 4 3 34 4 4 3 3 4 4 4 43 4 4 3 4 4 4 4 43 2 3 3 2 2 4 3 33 3 4 4 4 3 2 4 33 4 4 4 4 3 4 4 34 4 4 4 4 1 4 4 34 3 4 3 2 2 4 4 33 4 4 4 3 3 4 4 33 4 3 2 4 3 2 3 24 2 3 3 3 4 3 3 44 3 4 4 4 2 3 3 14 3 4 4 3 4 3 4 44 3 3 3 4 2 4 3 33 2 4 3 2 2 4 4 24 3 2 4 3 3 4 3 24 2 2 3 2 3 2 4 34 3 2 3 2 3 3 4 33 4 3 4 3 2 2 4 34 4 3 4 4 3 3 4 33 2 3 3 2 3 3 3 23 2 2 2 2 2 4 4 32 2 2 3 3 3 2 4 34 3 2 3 3 2 2 2 24 2 3 3 3 2 4 2 24 3 3 4 4 4 4 4 43 1 2 2 3 3 3 3 2
I36 I37 I38 I39 I40 I41 I42 I43 I443 3 3 2 2 2 3 2 34 4 4 4 3 4 4 3 44 4 4 4 3 4 4 3 43 3 3 2 2 3 3 2 44 4 4 4 4 4 4 4 44 4 4 4 4 4 4 4 21 2 3 3 2 3 2 2 43 4 4 4 3 3 4 3 42 4 4 4 3 3 3 2 32 2 3 3 3 3 2 2 43 3 3 3 2 2 3 2 44 4 1 4 3 3 3 3 43 4 2 4 3 3 3 3 24 4 2 4 4 4 4 4 44 4 1 4 3 3 3 2 44 4 4 4 4 4 4 2 43 3 3 2 2 2 2 2 34 4 1 4 3 3 2 2 34 4 4 4 4 4 3 3 44 4 4 4 4 4 3 3 32 2 2 3 4 4 3 3 34 4 4 4 4 4 3 3 43 3 3 4 4 4 3 3 24 4 4 4 4 4 3 3 33 3 3 3 3 2 4 2 34 4 4 4 4 4 3 3 43 3 4 2 3 3 3 3 43 3 3 4 4 4 4 4 32 2 3 4 3 3 2 2 24 4 1 4 4 4 4 3 44 4 2 2 3 3 3 2 44 4 4 3 3 3 3 3 44 4 4 2 2 2 3 2 43 2 4 3 2 2 4 2 34 4 3 3 4 3 4 3 44 4 3 2 2 2 4 3 23 3 4 4 2 2 3 2 32 2 4 4 3 3 3 2 44 4 4 3 3 3 3 4 41 2 3 3 2 2 4 2 4
I45 I46 I47 I48 I49 I50 I51 I52 I534 2 2 1 2 3 3 3 24 3 3 4 3 3 3 4 34 3 3 4 3 4 3 4 33 3 3 4 3 3 3 4 34 3 3 4 3 4 4 4 34 3 3 4 3 4 4 4 32 2 2 3 2 3 2 3 23 3 2 3 2 1 4 4 33 3 2 3 2 3 2 4 34 4 3 2 3 4 1 3 34 4 3 1 3 4 4 2 44 3 2 2 2 3 3 4 43 4 4 4 3 4 4 3 34 4 4 4 3 4 4 2 44 4 4 4 3 1 4 4 44 1 4 2 3 4 4 4 42 1 2 2 2 3 3 3 44 2 3 3 3 4 4 3 33 4 3 3 3 4 4 2 23 2 2 3 2 3 3 2 32 3 2 3 2 3 2 3 24 4 3 4 3 4 4 4 33 4 3 4 3 4 4 3 34 3 4 2 2 2 3 3 24 2 2 1 2 2 3 4 44 2 4 4 4 2 4 4 43 1 2 4 4 3 4 3 42 2 2 3 2 3 4 4 33 4 4 3 2 3 3 3 41 3 3 4 2 4 4 4 12 2 4 2 2 4 4 2 24 2 1 3 3 4 4 3 34 4 3 1 2 4 4 4 42 3 4 2 3 1 3 4 32 2 1 3 2 4 4 2 14 1 4 2 2 2 3 3 24 2 2 1 2 3 3 2 34 4 2 2 2 4 1 4 24 3 4 3 3 4 4 4 34 3 2 3 3 2 2 3 3
I54 I55 I562 3 34 4 44 4 44 4 44 4 44 4 42 3 22 3 23 3 13 3 34 4 44 4 23 4 24 4 44 4 44 4 14 4 23 4 42 3 33 3 22 4 24 3 34 3 23 4 34 3 34 4 44 4 13 3 24 2 33 4 23 3 24 4 24 4 13 3 34 4 14 1 43 3 23 3 14 4 43 3 2
Reliability
Case Processing Summary
40 100.00 .0
40 100.0
ValidExcludeda
Total
CasesN %
Listwise deletion based on allvariables in the procedure.
a.
Reliability Statistics
.921 56
Cronbach'sAlpha N of Items
Item Statistics
3.1500 .73554 403.2250 .80024 403.0750 .79703 403.2500 .77625 402.7250 .75064 403.2250 .80024 403.2750 .67889 403.3500 .69982 403.4250 .59431 403.4500 .71432 403.1750 .81296 403.0500 .74936 402.8250 .74722 403.0000 .84732 402.5750 .63599 403.2500 .74248 403.3250 .69384 403.3250 .79703 403.3250 .85896 402.9000 .70892 403.3000 .64847 403.4500 .71432 403.4000 .67178 403.2000 .72324 403.3250 .69384 403.3250 .85896 403.5250 .59861 403.1500 .86380 403.3250 .76418 403.3000 .72324 403.2250 .76753 402.8250 .98417 403.4000 .74421 403.6000 .59052 402.9250 .69384 403.3000 .88289 403.4250 .78078 403.1750 .98417 403.4000 .77790 403.1000 .77790 403.1500 .76962 403.2250 .65974 402.6750 .69384 403.4750 .71567 403.3500 .86380 402.8000 .96609 402.8250 .90263 402.8500 1.02657 402.5750 .59431 403.2000 .93918 403.3250 .85896 403.3000 .75786 402.9750 .83166 403.4250 .71208 403.4750 .67889 402.6500 1.07537 40
I1I2I3I4I5I6I7I8I9I10I11I12I13I14I15I16I17I18I19I20I21I22I23I24I25I26I27I28I29I30I31I32I33I34I35I36I37I38I39I40I41I42I43I44I45I46I47I48I49I50I51I52I53I54I55I56
Mean Std. Deviation N
Item-Total Statistics
174.7000 348.164 .321 .921174.6250 342.138 .498 .919174.7750 346.435 .352 .920174.6000 347.682 .319 .921175.1250 344.112 .461 .919174.6250 346.804 .338 .920174.5750 353.481 .140 .922174.5000 344.205 .494 .919174.4250 346.353 .489 .919174.4000 348.400 .323 .921174.6750 342.892 .464 .919174.8000 345.600 .408 .920175.0250 345.666 .406 .920174.8500 343.977 .408 .920175.2750 346.307 .456 .920174.6000 345.323 .422 .920174.5250 350.307 .259 .921174.5250 344.512 .418 .920174.5250 346.204 .331 .921174.9500 344.203 .487 .919174.5500 347.690 .389 .920174.4000 345.015 .452 .920174.4500 347.844 .368 .920174.6500 339.721 .648 .918174.5250 350.512 .251 .921174.5250 350.204 .204 .922174.3250 350.225 .309 .921174.7000 339.138 .554 .919174.5250 341.435 .549 .919174.5500 343.177 .516 .919174.6250 340.702 .573 .919175.0250 336.692 .550 .919174.4500 347.741 .332 .920174.2500 347.474 .440 .920174.9250 346.533 .407 .920174.5500 340.049 .512 .919174.4250 342.456 .500 .919174.6750 349.815 .183 .922174.4500 343.997 .447 .920174.7500 344.756 .421 .920174.7000 341.190 .553 .919174.6250 353.471 .145 .922175.1750 345.379 .452 .920174.3750 351.317 .212 .921174.5000 343.487 .415 .920175.0500 343.279 .372 .920175.0250 344.435 .366 .920175.0000 338.410 .478 .919175.2750 345.076 .547 .919174.6500 348.182 .241 .922174.5250 344.512 .385 .920174.5500 347.741 .325 .921174.8750 346.471 .334 .921174.4250 344.353 .479 .919174.3750 345.984 .438 .920175.2000 338.626 .448 .920
I1I2I3I4I5I6I7I8I9I10I11I12I13I14I15I16I17I18I19I20I21I22I23I24I25I26I27I28I29I30I31I32I33I34I35I36I37I38I39I40I41I42I43I44I45I46I47I48I49I50I51I52I53I54I55I56
Scale Mean ifItem Deleted
ScaleVariance if
Item Deleted
CorrectedItem-TotalCorrelation
Cronbach'sAlpha if Item
Deleted
Scale Statistics
177.8500 357.515 18.90808 56Mean Variance Std. Deviation N of Items
Tabel Nomor Aitem Sahih Dan Gugur
Item r-korelasi Keterangan Item r-korelasi Keterangan I1 0.321 Sahih I29 0.549 Sahih I2 0.498 Sahih I30 0.516 Sahih I3 0.352 Sahih I31 0.573 Sahih I4 0.319 Sahih I32 0.550 Sahih I5 0.461 Sahih I33 0.332 Sahih I6 0.338 Sahih I34 0.440 Sahih I7 0.140 Gugur I35 0.407 Sahih I8 0.494 Sahih I36 0.512 Sahih I9 0.489 Sahih I37 0.500 Sahih I10 0.323 Sahih I38 0.182 Gugur I11 0.464 Sahih I39 0.447 Sahih I12 0.408 Sahih I40 0.421 Sahih I13 0.406 Sahih I41 0.553 Sahih I14 0.408 Sahih I42 0.145 Gugur I15 0.456 Sahih I43 0.452 Sahih I16 0.422 Sahih I44 0.212 Gugur I17 0.259 Gugur I45 0.415 Sahih I18 0.418 Sahih I46 0.372 Sahih I19 0.331 Sahih I47 0.366 Sahih I20 0.487 Sahih I48 0.478 Sahih I21 0.389 Sahih I49 0.547 Sahih I22 0.452 Sahih I50 0.241 Gugur I23 0.368 Sahih I51 0.385 Sahih I24 0.648 Sahih I52 0.325 Sahih I25 0.251 Gugur I53 0.334 Sahih I26 0.204 Gugur I54 0.479 Sahih I27 0.309 Sahih I55 0.438 Sahih I28 0.554 Sahih I56 0.448 Sahih
LAMPIRAN: PENELITIAN
PETUNJUK
Di bawah ini terdapat sejumlah pernyataan mengenai keadaan-keadaan yang pada
umumnya di alami oleh wanita usia dewasa madya.
Anda di minta untuk memilih pernyataan yang paling sesuai atau mendekati dengan
keadaan/kondisi yang anda alami, dengan memberikan tanda silang (X) pada pilihan
jawaban yang disediakan.
Pilihan jawaban yang disediakan, yaitu :
SS : Sangat Setuju, bila pernyataan tersebut sangat sesuai kondisi yang anda alami
S : Setuju, bila pernyataan tersebut sesuai dengan kondisi yang anda alami
TS : Tidak Setuju, bila pernyataan tersebut tidak sesuai dengan kondisi yang anda
alami
STS : Sangat Tidak Setuju, bila pernyataan tersebut sangat tidak sesuai dengan kondisi
yang anda alami
Dalam hal ini, tidak ada jawaban yang baik dan buruk, juga tidak ada yang benar dan
salah. Usahakan agar tidak ada satupun pernyataan yang terlewatkan.
Kami sangat menghargai kejujuran dan keterbukaan anda.
Contoh:
Saya merasa gelisah ketika kekuatan fisik saya mulai menurun SS S TS STS
Jawaban diatas menunjukkan bahwa penurunan fisik memang membuat anda merasa
sangat gelisah, sehingga jawabannya adalah SS.
Pekerjaan :
Pendidikan :
Usia :
1 Saya merasa cemas apabila penglihatan saya berkurang akan
menghambat aktifitas rutin saya
SS S TS STS
2 Saya merasa gundah apabila dalam usia saya saat ini
pendengaran saya semakin berkurang
SS S TS STS
3 Saya resah karena kerutan mulai tampak di sekitar wajah saya SS S TS STS
4 Saya mudah tersindir ketika teman-teman mulai membicarakan
tentang wajah saya yang mulai keriput
SS S TS STS
5 Saya menjadi sensitif ketika ada orang yang membicarakan
bentuk tubuh saya yang terlihat lebih pendek
SS S TS STS
6 Saya sedih sekali melihat beberapa helai rambut saya yang
mulai memutih
SS S TS STS
7 Saya menerima bentuk badan saya saat ini apa adanya SS S TS STS
8 Perhatian saya pada pekerjaan sering terganggu setiap kali ingat
rambut saya yang mulai memutih
SS S TS STS
9 Perhatian saya sering buyar bila ingat kulit wajah dan tangan
saya yang mulai keriput
SS S TS STS
10 Kerutan yang muncul di sekitar wajah saya membuat pikiran
saya kalut
SS S TS STS
11 Pikiran saya tidak menentu ketika kadang-kadang suami saya
mengatakan tubuh saya terlihat pendek
SS S TS STS
12 Saya ketakutan mendapati penglihatan saya yang mulai
berkurang
SS S TS STS
13 Setiap kali bercermin dan melihat rambut saya yang mulai
beruban membuat saya kalang kabut
SS S TS STS
14 Saya susah tidur apabila mengingat orang-orang menyindir kulit SS S TS STS
saya yang mulai keriput
15 Saya gelisah ketika tidur bila mengingat rambut saya yang mulai
memutih dari hari ke hari
SS S TS STS
16 Saya merasa deg-degan setiap kali teman-teman mengatakan
kalau kulit saya mulai keriput
SS S TS STS
17 Jantung saya berdetak normal meskipun saya merasa
penglihatan saya mulai berkurang
SS S TS STS
18 Saya gelisah ketika teman-teman mengatakan kalau saya tidak
cantik lagi karena beberapa helai rambut saya mulai beruban
SS S TS STS
19 Saya menjadi gelisah setiap kali memandang kerutan di sekitar
wajah saya di cermin
SS S TS STS
20 Saya takut semakin bertambah usia saya lama-kelamaan tubuh
saya menjadi bungkuk
SS S TS STS
21 Saya cemas rambut saya yang mulai beruban membuat saya
tidak menarik lagi
SS S TS STS
22 Saya kesal kalau orang-orang mengatakan bahwa rambut
beruban membuat seseorang tampak jelek
SS S TS STS
23 Saya mampu untuk mengontrol perasaan saya ketika orang-
orang membicarakan tentang kulit saya yang mulai keriput
SS S TS STS
24 Saya menganggap bahwa rambut mulai beruban adalah normal
untuk orang seusia saya
SS S TS STS
25 Saya cuek saja ketika teman-teman mengatakan bahwa
pendengaran saya berkurang
SS S TS STS
26 Saya mampu fokus pada kegiatan saya sehari-hari meskipun
anak-anak sering mempermasalahkan kerutan di wajah saya
SS S TS STS
27 Konsentrasi sering buyar dalam melakukan pekerjaan karena
telinga saya terasa berdenging
SS S TS STS
28 Saya yakin suami saya menerima keadaan tubuh saya saat ini
yang tampak lebih pendek
SS S TS STS
29 Saya berpikir adalah normal kalau penglihatan saya berkurang
pada usia saat ini
SS S TS STS
30 Keriput yang mulai tampak di wajah dan leher saya membuat
saya kelabakan
SS S TS STS
31 Saya kelabakan ketika suami saya sering menyindir tubuh saya
yang terlihat lebih pendek
SS S TS STS
32 Saya susah tidur bila mengingat orang memperhatikan bentuk
tubuh saya yang terlihat lebih pendek
SS S TS STS
33 Saya tetap bisa tidur nyenyak meskipun suami sering mengejek
kalau saya mulai tuli
SS S TS STS
34 Jantung saya terasa copot ketika suami mengatakan kalau saya
mulai tuli
SS S TS STS
35 Jantung saya berdetak normal meskipun orang mengatakan kulit
saya terlihat tidak menarik lagi karena keriput mulai tampak di
wajah dan leher saya
SS S TS STS
36 Saya resah ketika anak-anak mengatakan bahwa saya agak tuli SS S TS STS
37 Saya masa bodoh saja ketika orang memperhatikan tubuh saya
yang tampak pendek dan agak bungkuk
SS S TS STS
38 Saya yakin olahraga teratur dan benar bisa menghindari tubuh
menjadi bungkuk
SS S TS STS
39 Saya acuh tak acuh apabila pendengaran saya berkurang SS S TS STS
40 Saya merasa tenang-tenang saja ketika orang-orang
menghubungkan rambut beruban dengan menjadi kelihatan
jelek
SS S TS STS
41 Saya bisa menerima dengan lapang dada keadaan kulit saya
yang mulai keriput
SS S TS STS
42 Saya mampu memperhatikan dengan cermat terhadap pekerjaan
meskipun orang-orang mengejek rambut saya yang yang mulai
memutih membuat saya terlihat seperti nenek-nenek
SS S TS STS
43 Saya mampu mencermati tugas saya dengan seksama meskipun
orang memperhatikan tubuh saya yang terlihat lebih pendek
SS S TS STS
44 Saya tetap tidur nyenyak meskipun suami mengatakan saya
mulai seperti nenek-nenek karena rambut saya mulai beruban
SS S TS STS
45 Saya menganggap wajar ketika tubuh terlihat lebih pendek
dengan bertambahnya usia seseorang
SS S TS STS
46 Saya pikir hal yang alamiah jika rambut saya beruban pada usia
saya saat ini
SS S TS STS
47 Saya bisa tidur nyenyak meskipun anak-anak mengatakan kalau
saya terlihat lebih pendek
SS S TS STS
48 Saya mudah terlelap dalam tidur meskipun teman-teman
mengatakan kalau saya tidak cantik lagi karena kerutan mulai
tampak di beberapa bagian tubuh saya
SS S TS STS
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P20 P213 4 4 4 4 1 3 4 33 4 4 1 4 2 3 4 32 3 3 4 3 3 3 2 34 2 3 3 3 2 3 2 33 2 3 4 3 3 2 3 34 1 4 2 4 3 3 4 43 3 4 4 3 2 2 2 33 2 4 3 4 3 4 1 23 4 3 2 3 4 3 1 34 4 2 3 3 4 2 2 32 3 4 2 3 1 2 2 33 3 3 3 4 1 3 3 23 4 2 3 3 2 3 1 42 2 3 2 2 3 4 4 33 3 3 3 3 3 3 4 32 2 4 3 3 4 2 4 43 4 3 3 3 4 4 3 22 3 3 4 4 2 4 4 33 4 4 2 4 2 3 3 24 4 3 4 4 3 3 4 33 3 3 2 4 2 3 3 43 3 3 4 3 4 2 3 32 3 2 4 2 4 3 3 33 3 3 1 3 3 4 3 33 2 4 2 2 3 3 1 43 3 4 2 2 4 2 2 24 4 1 1 4 2 3 2 24 4 3 4 4 4 3 4 33 3 2 3 3 2 2 3 43 4 3 3 3 2 2 3 23 4 4 4 3 3 2 2 22 4 4 3 4 2 3 3 34 2 3 3 3 2 3 3 23 3 3 3 3 4 3 3 33 2 3 3 3 2 2 3 43 4 2 4 3 3 2 3 43 4 3 4 4 3 3 2 24 3 4 4 4 3 3 4 23 2 3 2 3 3 3 2 34 3 4 3 3 2 4 4 2
P22 P23 P24 P38 P39 P40 P41 TOTAL4 3 2 3 4 3 3 524 2 2 3 3 3 3 483 3 3 2 3 3 3 473 3 2 2 2 3 3 443 4 4 4 2 3 3 493 2 3 4 2 4 4 501 3 2 2 3 2 3 433 4 4 2 1 3 3 463 2 4 2 4 3 4 493 4 3 2 3 4 2 483 2 1 2 3 4 4 422 3 2 3 4 2 4 462 3 2 2 3 2 2 421 2 3 3 2 2 3 423 4 3 4 3 4 3 503 3 3 3 1 3 3 474 4 2 4 3 3 4 514 4 1 4 3 4 3 514 2 2 4 4 4 4 493 3 3 4 4 4 3 544 2 2 3 3 4 3 492 3 3 3 3 2 3 473 3 3 4 3 3 2 474 2 4 4 3 3 3 493 2 4 2 1 3 3 423 2 3 2 3 3 3 434 2 2 2 3 3 2 433 4 3 4 4 4 4 562 4 2 3 3 2 2 432 4 2 3 4 2 3 443 3 3 2 3 4 3 483 3 3 3 3 3 3 483 3 2 4 2 3 4 464 4 3 3 3 4 3 513 3 2 3 2 3 2 433 3 4 4 3 3 2 512 4 4 2 3 2 3 481 4 3 4 4 2 3 503 2 3 2 2 3 3 454 3 2 3 3 3 3 49
Kategori Skor Total Subyek Subyek Skor Total Kategori 1 146 Tinggi 2 147 Tinggi 3 138 Sedang 4 147 Tinggi 5 145 Tinggi 6 146 Tinggi 7 135 Sedang 8 140 Sedang 9 141 Sedang 10 140 Sedang 11 140 Sedang 12 129 Sedang 13 130 Sedang 14 139 Sedang 15 151 Tinggi 16 143 Sedang 17 139 Sedang 18 139 Sedang 19 144 Tinggi 20 150 Tinggi 21 140 Sedang 22 137 Sedang 23 143 Sedang 24 148 Tinggi 25 132 Sedang 26 134 Sedang 27 140 Sedang 28 148 Tinggi 29 138 Sedang 30 142 Sedang 31 148 Tinggi 32 145 Tinggi 33 147 Tinggi 34 143 Sedang 35 141 Sedang 36 138 Sedang 37 146 Tinggi 38 147 Tinggi 39 131 Sedang 40 142 Sedang
Usia Subjek Usia (Tahun) Frekuensi 40 3 41 - 42 6 43 4 44 11 45 6 46 1 47 3 48 - 49 - 50 2 51 1 52 1 53 2 54 - 55 -
Pendidikan Subjek Pendidikan Frekuensi SD/Sederajat - SMP/Sederajat 3 SMA/Sederajat 6 Diploma/Sederajat 6 Sarjana S1/Sederajat 21 PascaSarjana S2 4 Pasca Sarjana S3
Pekerjaan Subjek Pekerjaan Frekuensi Pegawai Negeri 7 Pegawai Swasta 6 Wiraswasta 16 Ibu Rumah Tangga 11
Deskripsi Data Penelitian Secara Umum
Statistics
General40
0141.4750141.5000
140.005.50984
30.358129.00151.00
ValidMissing
N
MeanMedianModeStd. DeviationVarianceMinimumMaximum
General
1 2.5 2.5 2.51 2.5 2.5 5.01 2.5 2.5 7.51 2.5 2.5 10.01 2.5 2.5 12.51 2.5 2.5 15.01 2.5 2.5 17.53 7.5 7.5 25.03 7.5 7.5 32.55 12.5 12.5 45.02 5.0 5.0 50.02 5.0 5.0 55.03 7.5 7.5 62.51 2.5 2.5 65.02 5.0 5.0 70.03 7.5 7.5 77.54 10.0 10.0 87.53 7.5 7.5 95.01 2.5 2.5 97.51 2.5 2.5 100.0
40 100.0 100.0
129.00130.00131.00132.00134.00135.00137.00138.00139.00140.00141.00142.00143.00144.00145.00146.00147.00148.00150.00151.00Total
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
Aspek Emosional, Kognitif dan Fisik
Statistics
40 40 400 0 0
47.4000 47.0750 47.075048.0000 47.0000 47.0000
48.00 42.00 42.004.36066 3.95090 3.95090
19.015 15.610 15.61041.00 41.00 41.0059.00 54.00 54.00
ValidMissing
N
MeanMedianModeStd. DeviationVarianceMinimumMaximum
AspekEmosional Aspek Kognitif Aspek Fisik
Frequency Table
Aspek Emosional
4 10.0 10.0 10.03 7.5 7.5 17.54 10.0 10.0 27.52 5.0 5.0 32.53 7.5 7.5 40.03 7.5 7.5 47.56 15.0 15.0 62.53 7.5 7.5 70.02 5.0 5.0 75.02 5.0 5.0 80.05 12.5 12.5 92.51 2.5 2.5 95.01 2.5 2.5 97.51 2.5 2.5 100.0
40 100.0 100.0
41.0042.0043.0045.0046.0047.0048.0049.0050.0051.0052.0053.0056.0059.00Total
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
Aspek Kognitif
1 2.5 2.5 2.56 15.0 15.0 17.54 10.0 10.0 27.52 5.0 5.0 32.52 5.0 5.0 37.53 7.5 7.5 45.05 12.5 12.5 57.52 5.0 5.0 62.52 5.0 5.0 67.52 5.0 5.0 72.55 12.5 12.5 85.03 7.5 7.5 92.53 7.5 7.5 100.0
40 100.0 100.0
41.0042.0043.0044.0045.0046.0047.0048.0049.0050.0051.0052.0054.00Total
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
Aspek Fisik
1 2.5 2.5 2.56 15.0 15.0 17.54 10.0 10.0 27.52 5.0 5.0 32.52 5.0 5.0 37.53 7.5 7.5 45.05 12.5 12.5 57.52 5.0 5.0 62.52 5.0 5.0 67.52 5.0 5.0 72.55 12.5 12.5 85.03 7.5 7.5 92.53 7.5 7.5 100.0
40 100.0 100.0
41.0042.0043.0044.0045.0046.0047.0048.0049.0050.0051.0052.0054.00Total
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
Descriptives
Descriptive Statistics
40 18.00 30.00 23.9250 2.7116840 9.00 20.00 15.2000 2.1387840 4.00 11.00 8.2750 1.6944540 11.00 22.00 17.5000 2.4806940 8.00 15.00 11.8750 1.8143040 13.00 22.00 17.7000 2.1979040 16.00 25.00 20.2000 2.1979040 7.00 16.00 12.1750 1.7958340 11.00 19.00 14.9250 1.8029540
Merasa KuatirMudah TersinggungSering MengeluhSulit KonsentrasiPikiran KacauMudah PanikSusah TidurJantung BerdebarTidak SantaiValid N (listwise)
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Frequencies
Statistics
40 40 40 40 40 40 40 40 400 0 0 0 0 0 0 0 0
ValidMissing
NMerasa Kuatir
MudahTersinggung
SeringMengeluh
SulitKonsentrasi Pikiran Kacau Mudah Panik Susah Tidur
JantungBerdebar Tidak Santai
Frequency Table
Merasa Kuatir
21 52.5 52.5 52.519 47.5 47.5 100.040 100.0 100.0
TinggiSedangTotal
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
Mudah Tersinggung
25 62.5 62.5 62.514 35.0 35.0 97.5
1 2.5 2.5 100.040 100.0 100.0
TinggiSedangRendahTotal
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
Sering Mengeluh
22 55.0 55.0 55.017 42.5 42.5 97.5
1 2.5 2.5 100.040 100.0 100.0
TinggiSedangRendahTotal
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
Sulit Konsentrasi
21 52.5 52.5 52.518 45.0 45.0 97.5
1 2.5 2.5 100.040 100.0 100.0
TinggiSedangRendahTotal
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
Pikiran Kacau
23 57.5 57.5 57.517 42.5 42.5 100.040 100.0 100.0
TinggiSedangTotal
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
Mudah Panik
22 55.0 55.0 55.018 45.0 45.0 100.040 100.0 100.0
TinggiSedangTotal
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
Susah Tidur
18 45.0 45.0 45.022 55.0 55.0 100.040 100.0 100.0
TinggiSedangTotal
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
Jantung Berdebar
28 70.0 70.0 70.011 27.5 27.5 97.5
1 2.5 2.5 100.040 100.0 100.0
TinggiSedangRendahTotal
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
Tidak Santai
24 60.0 60.0 60.016 40.0 40.0 100.040 100.0 100.0
TinggiSedangTotal
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
Descriptives Merasa Kuatir
Descriptive Statistics
40 2.00 4.00 3.0500 .63851
40 1.00 4.00 3.1000 .84124
40 1.00 4.00 3.1750 .74722
40 1.00 4.00 2.8250 .95776
40 2.00 4.00 2.9000 .70892
40 2.00 4.00 2.9750 .83166
40 1.00 4.00 2.8750 .82236
40 2.00 4.00 3.0250 .61966
40
Saya merasa cemas apabila penglihatan saya berkurang akanmenghambat rutinitas sayaSaya merasa gundah apabila dalam usia saya saat ini pendengaransaya semakin berkurangSaya resah karena kerutan mulai tampak di sekitar wajah sayaSaya takut semakin bertambah usia saya lama-kelamaan tubuh sayamenjadi bungkukSaya cemas rambut saya yang mulai beruban membuat saya tidakmenarik lagiSaya yakin olah raga teratur dan benar bisa menghindari tubuh menjadibungkukSaya acuh tak acuh apabila pendengaran saya berkurangSaya bisa menerima dengan lapang dada keadaan kulit saya yangmulai keriputValid N (listwise)
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Descriptives Mudah Tersinggung
Descriptive Statistics
40 1.00 4.00 2.9500 .93233
40 2.00 4.00 3.2500 .63043
40 1.00 4.00 2.9500 .84580
40 2.00 4.00 3.0000 .78446
40 2.00 4.00 3.0500 .71432
40
Saya mudah tersindir ketika teman-teman mulai membicarakan tentang wajah saya yangmulai keriputSaya menjadi sensitif ketika ada orang yang membicarakan bentuk tubuh saya yangterlihat lebih pendekSaya kesal kalau orang-orang mengatakan bahwa rambut beruban membuat seseorangtampak jelekSaya mampu untuk mengontrol perasaan saya ketika orang-orang membicarakan kulitsaya yang mulai keriputSaya merasa tenang-tenang saja ketika orang-orang menghubungkan rambut berubandengan menjadi kelihatan jelekValid N (listwise)
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Descriptives Sering Mengeluh
Descriptive Statistics
40 1.00 4.00 2.7250 .90547
40 2.00 4.00 2.8500 .66216
40 1.00 4.00 2.7000 .82275
40
Saya sedih sekali melihat beberapa helai rambut saya yang mulaimemutihSaya menerima bentuk badan saya saat ini apa adanyaSaya menganggap bahwa rambut mulai beruban adalah normaluntuk orang seusia sayaValid N (listwise)
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Descriptives Sulit Konsentrasi
Descriptive Statistics
40 1.00 4.00 3.0500 .90441
40 1.00 4.00 2.7750 .86194
40 1.00 4.00 2.8000 .88289
40 2.00 4.00 2.9750 .69752
40 2.00 4.00 3.0000 .67937
40 2.00 4.00 2.9000 .74421
40
Perhatian saya pada pekerjaan sering terganggu setiap kali ingat rambutsaya yang mulai memutihPerhatian saya sering buyar bila ingat kulit wajah dan tangan saya yangmulai keriputSaya mampu fokus pada kegiatan saya sehari-hari meskipun anak-anaksering mempermasalahkan kerutan di wajah sayaKonsentrasi sering buyar dalam melakukan pekerjaan karena telingasaya terasa berdengingSaya mampu memperhatikan dengan cermat terhadap pekerjaanmeskipun orang-orang mengejek rambut saya yang mulai memutihmembuat saya terlihat seperti nenek-nenekSaya mampu mencermati tugas saya dengan seksama meskipun orangmemperhatikan tubuh saya terlihat lebih pendekValid N (listwise)
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Descriptives Pikiran Kacau
Descriptive Statistics
40 2.00 4.00 3.0500 .74936
40 1.00 4.00 3.0000 .87706
40 1.00 4.00 2.8000 .88289
40 2.00 4.00 3.0250 .65974
40
Kerutan yang mulai muncul di sekitar wajah saya membuatpikiran saya kalutPikiran saya tidak menentu ketika kadang-kadang suami sayamengatakan tubuh saya terlihat pendekSaya yakin suami saya menerima keadaan tubuh saya saat iniyang tampak lebih pendekSaya berpikir adalah normal kalau penglihatan saya berkurangpada usia saya saat iniValid N (listwise)
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Descriptives Mudah Panik
Descriptive Statistics
40 2.00 4.00 3.1000 .74421
40 1.00 4.00 2.9750 .83166
40 2.00 4.00 2.9500 .74936
40 1.00 4.00 2.8750 .85297
40 1.00 4.00 2.7750 .91952
40 2.00 4.00 3.0250 .65974
40
Saya ketakutan mendapati penglihatan saya yang mulai berkurangSetiap kali bercermin dan melihat rambut saya yang mulai berubanmembuat saya kalang kabutKeriput yang mulai tampak di wajah dan leher saya membuat sayakelabakanSaya kelabakan ketika suami saya sering menyindir tubuh saya yangterlihat lebih pendekSaya menganggap wajar ketika tubuh terlihat lebih pendek denganbertambahnya usia seseorangSaya pikir hal yang alamiah jika rambut saya beruban pada usiasaya saat iniValid N (listwise)
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Descriptives Susah Tidur
Descriptive Statistics
40 1.00 4.00 3.0000 .75107
40 1.00 4.00 2.8500 .97534
40 1.00 4.00 2.7250 .93336
40 2.00 4.00 3.1500 .66216
40 2.00 4.00 2.9250 .79703
40 1.00 4.00 2.6750 1.04728
40 1.00 4.00 2.8750 .82236
40
Saya susah tidur apabila mengingat orang-orang menyindir kulit sayayang mulai keriputSaya gelisah ketika tidur apabila mengingat rambut saya yang mulaimemutih dari hari ke hariSaya susah tidur bila mengingat orang memperhatikan bentuk tubuhsaya yang terlihat lebih pendekSaya tetap bisa tidur nyenyak meskipun suami saya sering mengejekkalau saya mulai tuliSaya tetap tidur nyenyak meskipun suami mengatakan saya mulaiseperti nenek-nenek karena rambut saya mulai berubanSaya bisa tidur nyenyak meskipun anak-anak mengatakan kalau sayaterlihat lebih pendekSaya mudah terlelap dalam tidur meskipun teman-teman mengatakankalau saya tidak cantik lagi karena kerutan mulai tampak di beberapabagian tubuh sayaValid N (listwise)
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Descriptives Jantung Berdebar
Descriptive Statistics
40 1.00 4.00 3.1500 .89299
40 2.00 4.00 3.0000 .78446
40 2.00 4.00 2.9250 .72986
40 1.00 4.00 3.1000 .74421
40
Saya merasa deg-degan setiap kali teman-teman mengatakankalau kulit saya mulai keriputJantung saya berdetak normal meskipun saya merasapenglihatan saya mulai berkurangJantung saya terasa copot ketika suami mengatakan kalau sayamulai tuliJantung saya berdetak normal meskipun orang mengatakan kulitsaya terlihat tidak menarik lagi karena keriput mulai tampak diwajah dan leher sayaValid N (listwise)
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Descriptives Tidak Santai
Descriptive Statistics
40 2.00 4.00 2.8000 .60764
40 2.00 4.00 2.9500 .63851
40 1.00 4.00 2.9500 .78283
40 2.00 4.00 3.0750 .72986
40 2.00 4.00 3.1500 .66216
40
Saya gelisah ketika teman-teman mengatakan kalau saya tidakcantik lagi karena beberapa rambut saya mulai berubanSaya menjadi gelisah setiap kali memandang kerutan di sekitarwajah saya di cerminSaya cuek saja ketika teman-teman mengatakan bahwapendengaran saya berkurangSaya resah ketika anak-anak mengatakan saya agak tuliSaya merasa bodoh ketika orang memperhatikan tubuh saya yangtampak pendek dan agak bungkukValid N (listwise)
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
T-Test
One-Sample Statistics
40 141.4750 5.50984 .87118GeneralN Mean Std. Deviation
Std. ErrorMean
One-Sample Test
24.650 39 .000 21.47500 19.7129 23.2371Generalt df Sig. (2-tailed)
MeanDifference Lower Upper
95% ConfidenceInterval of the
Difference
Test Value = 120
T-Test
One-Sample Statistics
40 47.4000 4.36066 .6894840 47.0750 3.95090 .6246940 47.0750 3.95090 .62469
Aspek EmosionalAspek KognitifAspek Fisik
N Mean Std. DeviationStd. Error
Mean
One-Sample Test
10.733 39 .000 7.40000 6.0054 8.794611.326 39 .000 7.07500 5.8114 8.338611.326 39 .000 7.07500 5.8114 8.3386
Aspek EmosionalAspek KognitifAspek Fisik
t df Sig. (2-tailed)Mean
Difference Lower Upper
95% ConfidenceInterval of the
Difference
Test Value = 40
NPar Tests
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
40 40 40 40141.4750 47.4000 47.0750 47.0750
5.50984 4.36066 3.95090 3.95090.094 .119 .124 .124.068 .119 .124 .124
-.094 -.080 -.115 -.115.596 .750 .783 .783.869 .628 .572 .572
NMeanStd. Deviation
Normal Parametersa,b
AbsolutePositiveNegative
Most ExtremeDifferences
Kolmogorov-Smirnov ZAsymp. Sig. (2-tailed)
GeneralAspek
Emosional Aspek Kognitif Aspek Fisik
Test distribution is Normal.a.
Calculated from data.b.