Post on 21-Nov-2021
STRATEGI PERENCANAAN PEMBANGUNAN PROVINSI RIAU TAHUN 2021
Pekanbaru, 22 Juli 2020
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
PROVINSI RIAU
PERTUMBUHAN EKONOMI
INFLASISUKU BUNGA
SBN 10 TAHUN
NILAI TUKAR
RUPAIH
HARGA MINYAK
MENTAH
INDONESIA
LIFTING MINYAK
BUMILIFTING GAS BUMI
4,5-5,5% 2-4% 6,67-956% Rp.14.900-
Rp.15.300 per
US$
40 - 50 US$ per
Barel
677-737 Ribu Barel
per hari
1.081-1.173 Ribu
Barel setara
minyak per hari
Sumber : Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM PPKF Tahun 2021), Kementerian Keuangan RI
INDIKATOR EKONOMI MAKRO INDONESIA
Realisasi dan Proyeksi Penyesuaian Pertumbuhan EkonomiTahun 2020 - 2021
INDIKATOR MAKRO
REALISASI 2020 2021
2017 2018 2019Target
RPJMDPenyesuaian
Target
RPJMDPenyesuaian
Pertumbuhan Ekonomi
(%)
2,66 2,37 2,84 2,81 1,43 - 2,14 2,93 1,80 - 2,49
Sumber : BPS Provinsi Riau dan Kerangka Ekonomi Makro Bappedalitbang Provinsi Riau
r,
taan k
•
PerminDomesti
1,03%
Ekspor LN
15,19%
Impor LN
-7,50%PMTB
2,71%
Sisi Lapangan
Usaha
PERDAGANGAN Sejalan
dengan berkurangnya
aktivitas luar rumah akibat
COVID-19, sektor
perdagangan (pangsa 9,8%)
mengalami kontraksi yang
cukup dalam.
Sisi Lapangan
Usaha
KONSTRUKSISeiring dg menurunnya
intensitas konstruksi
Tol Pku – Dumai yang
telah mencapai 96%.
Adapun konstruksi Tol
Pku – Bukittinggi baru
memasuki konstruksi.
Sisi Lapangan
Usaha
TRANSPORTASI & PERGUDANGAN Seiring dg menurunnya
penumpang
penerbangan domestik
dan berhentinya
penerbangan
internasional akibat
COVID-19.
Pengadaan Listrik, GasPeningkatan
konsumsi listrik akibat
berkurangnya
aktivitas luar rumah
Informasi & KomunikasiSejalan dengan beralihnya
berbagai aktivitas dari
offline ke online
Penyediaan Akomodasi &MaminPembatalan reservasi kama
event, dan berkurangnya
aktivitas restoran
Jasa Pendidikan Sejalan
dengan berhentinya
belajar tatap muka,
termasuk kursus
Sumber: BPS Riau, diolahSumber: BPS Riau, diolah Sumber : Bank Indonesia
Perlambatan bersumber dari :
- Penurunan permintaan domestik sebagai dampak dari
pembatasan aktivitas masyarakat akibat Covid-19.
- Perlambatan Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) akibat
outbreak Covid-19 yang berpengaruh cukup signifikan di
Malaysia dan Singapuran sebagai kontributor utama investasi
di Provinsi Riau.
- Dari sisi Lapangan Usaha, terkontraksinya sektor perdagangan
besar dan eceran serta sektor penyediaan akomodasi dan
makanan minuman, sejalan dengan himbauan pemerintah
membatasi aktivitas di luar rumah sehingga masyarakat
cenderung mengurangi kegiatan belanja yang tidak mendesak.
- Daya beli masyarakat turut melemah seiring dengan
menurunnya harga minyak dan karet.
1. Semua PDP dirawat di RS Rujukan dan mendapatkan treatment sesuai Protokol
pengobatan dan diizinkan pulang apabila hasil swab 2 x negatif.
2. Pasien PDP hasil swab yang konfirmasi positif langsung di rawat di RSUD Arifin
Ahmad atau Rumah Sakit Rujukan Lainnya dan mendapatkan penanganan
pengobatan sebagai pasien positif sesuai Protokol pengobatan pasien konfirmasi
Positif COVID19 dan baru diizinkan pulang apabila hasil swab 2 x negatif.
3. Beroperasinya Laboratorium Bio Molekuler dapat mepercepat penanganan
pasien, sehingga mampu mengefisienkan biaya, waktu serta tenaga.
4. Penerapan PSBB Provinsi Riau untuk 5 Kab/Kota (Kampar, Pelalawan, Siak,
Bengkalis, Dumai) berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan No.
HK.01/07/Menkes/308/2020 Tanggal 12 Mei 2020 yang telah dilaksanakan
pada tanggal 15 Mei 2020 sampai dengan tanggal 28 Mei 2020.
5. Pemberian bantuan keuangan khusus ke Kab/Kota untuk percepatan
penanganan Covid-19, Bankeu khusus desa 159.1 M, Bankeu khusus kab/kota
untuk kelurahan 26.8 M dan Bankeu alokasi khusus kecamatan 16.9 M
6. Total alokasi anggaran percepatan penanganan Covid-19 di Pemerintah Provinsi
Riau sebesar Rp. 474.3723865.827,27
7. Dalam hal kebijakan BLT, Pemerintah Provinsi Riau Bekerjasama dengan
Perwakilan BPKP Provinsi Riau, untuk:
• Verifikasi data calon penerima BLT agar tidak tumpang tindih dengan
bantuan lainnya.
• Meluncurkan Aplikasi Monitoring Data Bantuan Sosial (Mata Bansos)
Provinsi Riau
• Penawasan dan pelaksanaan pengelolaan BLT
9. Pemerintah Provinsi Riau bekerjasama dengan Kab/Kota, penanganan masyarakat
terdampak Covid-19, dimana Pemerintah Provinsi membrikan Rp.300 ribu/KK dan
Kab/Kota memberikan sembako senilai Rp.300 ribu
10. Check Point pemeriksaan Covid-19 di perbatasan Riau, di 5 Titik (Kemuning, Lubuk
Jambi, XIII Koto Kampar, Dalu-Dalu dan Bagan Batu) terhadap kendaraan keluar
masuk Riau.
Perkembangan COVID-19 di Provinsi Riau mengalami eskalasi. Pemerintah telah mengimplementasikan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Pada tangal 17 April
2020 s.d 29 Mei 2020. Namun pada awal bulan Juni, Pemprov Riau telah mempersiapkan kebijakan dalam rangka untuk mengimplementasikan kebijakan new normal sehingga
kegiatan dunia usaha dan perkantoran mulai dilonggarkan dengan tetap menerapkan protokol pencegahan. Meskipun demikian, pada Minggu III Juli 2020 jumlah kasus Positif
COVID-19 Kembali meningkat di Provinsi Riau KEBIJAKAN PEMERINTAH PROVINSI RIAU
PERKEMBANGAN DAN KEBIJAKAN PENANGANAN COVID-19
Sumber : corona.riau.go.id
SASARAN MAKRO PEMBANGUNAN RIAU 2021
PERTUMBUHAN EKONOMI - %
1.431.80
1.792.15
2.66
2.37
2.842.14 2.49
2017 2018 2019 2020 2021Low Moderate High
Sumber : BPS Provinsi Riau dan Kerangka Ekonomi Makro Bappedalitbang Provinsi Riau
GINI RATIO
73.0873.45
73.2573.62
71.7972.44
73.00
73.41 73.79
2017 2018 2019 2020 2021
Low Moderate High
INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) -
POINKOMPONEN IPM 2017 2018 2019 2020* 2021*
Pengeluaran per Kapita
- Ribu Rp10.677 10.968 11.255 11.258 11.400
Rata-rata Lama Sekolah
(RLS) - Tahun8,76 8,92
9,03 9,04 9,09
Harapan Lama Sekolah
(HLS) - Tahun13,03 13,11
13,14 13,15 13,22
Angka Harapan Hidup
(AHH) - Tahun70,99 71,19
71,48 71,56 71,92
TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (TPT) - %
6.926.846.56 6.496.22 6.20
5.976.20
5.78
2017 2018 2019 2020 2021
Low Moderate High
URAIAN 2017 2018 2019 2020* 2021*
Jumlah Pengangguran
(Ribu Orang)184,6 192,8 190,1 200,8 190,7
TINGKAT KEMISKINAN - %
7.417.21 6.95
6.79
7.417.21
6.946.78
7.417.21
6.90 6.946.77
2017 2018 2019 2020 2021
Low Moderate High
URAIAN 2017 2018 2019 2020* 2021*
Jumlah Penduduk Miskin
(Ribu Orang)489 484 472 483 478
Asumsi dan Faktor Penghambat & Pendorong PertumbuhanEkonomi Provinsi Riau
Resiko Penghambat Pertumbuhan Resiko Pendorong Pertumbuhan
1 Penurunan produksi minyak bumi dan harga yang
berfluktuatif, mengakibatkan koreksi sektor
pertambangan yang cukup besar
1 Kebijakan nasional mengenai biosolar (B.30 – B.50).
2 Penurunan Nilai Ekspor CPO ke Cina karena
melambatnya perekonomian Cina akibat terdampak
pandemic covid 19
2 Ditetapkannya dua kawasan industri di Riau (Tenayan,
KITB) sebagai 9 pengembangan Kawasan industri diluar
pulau jawa
3 Lambatnya pertumbuhan industri hilirisasi CPO 3 Pembangunan infrastruktur Tol Trans Sumatera
4 Adanya kebijakan PP No.57/2016 tentang Perlindungan
dan pengelolaan ekosistem gambut
4 Mulai berproduksinya Serat Rayon (Asia Pacific Rayon)
JENIS PENGELUARAN 2019
2020 2021
Low Moderate High Low Moderate High
PDRB 2,84 1,43 1,79 2,14 1,80 2,15 2,49
Konsumsi Rumah Tangga 2,05 0,44 0,55 0,66 0,54 0,65 0,75
Konsumsi LNPRT 16,25 (3,62) (4,53) (5,42) -2,91 -3,48 -4,03
Konsumsi Pemerintah 2,90 (3,31) (4,14) (4,95) -2,31 -2,75 -3,19
Pembentukan Modal Tetap bruto 2,61 2,60 3,25 3,88 3,31 3,96 4,58
Ekspor Barang dan Jasa -23,97 3,41 4,27 5,11 0,91 1,09 1,26
Impor Barang dan Jasa -21,86 (14,23) (17,81) (21,30) -22,70 -27,12 -31,41
PROYEKSI PERTUMBUHAN PDRB PROVINSI RIAU
Sumber : Kerangka Ekonomi Makro, Bappedalitbang Provinsi Riau
PROYEKSI PERTUMBUHAN PDRB PROVINSI RIAU TAHUN 2020
4.63
-3.19
3.48
13.08
0.88
1.63
-4.19
-3.23
-4.15
8.51
2.05
-1.7
-5.02
-3.6
-3.69
9.59
-3.58
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
Pertambangan dan Penggalian
Industri Pengolahan/Manufacturing
Pengadaan Listrik dan Gas
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah…
Konstruksi
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi…
Transportasi dan Pergudangan
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum
Informasi dan Komunikasi
Jasa Keuangan dan Asuransi
Real Estat
Jasa Perusahaan
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan…
Jasa Pendidikan
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
Jasa lainnya
LOW SCENARIO
6.93
-4.77
5.2
19.57
1.32
2.45
-6.26
-4.83
-6.21
12.74
3.07
-2.55
-7.51
-5.39
-5.52
14.36
-5.35
HIGH SCENARIO
Sumber : Kerangka Ekonomi Makro Bappedalitbang Provinsi Riau
PROYEKSI PERTUMBUHAN PDRB PROVINSI RIAU TAHUN 2021
6.47
-5.62
5.13
14.95
1.59
4.05
-4.32
-4.08
-4.88
10.89
2.89
-1.12
-4.85
-4.17
-3.33
12.1
-2.29
HIGH SCENARIO
4.68
-4.07
3.71
10.…1.15
2.93
-3.12
-2.95
-3.53
7.87
2.09
-0.81
-3.51
-3.02
-2.41
8.74
-1.66
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
Pertambangan dan Penggalian
Industri Pengolahan/Manufacturing
Pengadaan Listrik dan Gas
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah…
Konstruksi
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi…
Transportasi dan Pergudangan
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum
Informasi dan Komunikasi
Jasa Keuangan dan Asuransi
Real Estat
Jasa Perusahaan
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan…
Jasa Pendidikan
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
Jasa lainnya
LOW SCENARIO
Sumber : Kerangka Ekonomi Makro Bappedalitbang Provinsi Riau
KONSUMSI RT & LNPRT
Mendorong Konsumsi Rumah Tangga Penumbuhan Investasi
ARAH KEBIJAKAN SISI PERMINTAAN 2021
Untuk tumbuh lebih tinggi, konsumsi perlu ditingkatkan dengan
berbagai upaya diantaranya :
- Pembangunan padat karya pada program rumah layak huni
- Pemanfaatan dana desa untuk kegiatan padat karya
- Pengendalian inflasi khususnya pada komponen volatile food
- Mendorong pengembangan Kawasan industri Tenayan dan
Tanjung Buton
- Meningkatkan enabling environment for growth melalui
kemudahan berusaha, meningkatkan dukungan infrastruktur
termasuk menciptakan lingkungan yang kondusif
Ekspansi Ekspor
EKSPOR
Peningkatan Kapasitas Pendanaan Daerah
KONSUMSI PEMERINTAH
- Meningkatkan pendapatan fiskal melalui sumber pendanaan yang
produktif dengan KPBU dan pinjaman daerah
- Kebijakan belanja yang produktif dan bantuan sosial tepat sasaran
- Penguatan pemasaran hasil industri Rayon ke berbagai negara
- Penguatan kerjasama bidang palm oil
- Ekspansi jasa melalui sektor pariwisata
- Diversifikasi produk berbahan baku CPO
BUTUH DORONGAN
PEMERINTAH PUSAT
PMTB
4,7
7,7
Program peningkatan produksi dan produktivitas padi dengan kegiatan :
1. Rehab sawah terlantar
2. Intensifikasi
3. Ekstensifikasi
4. Bantuan sarana produksi
5. Pembangunan jaringan irigasi
6. Pengembangan sumber air perpompaan
7. Pembangunan usaha tani
8. Pengembangan penangkar benih
A. TANAMAN PANGAN (PADI)
UraianRealisasi KEMD Target OPD
2019 2020 2021 2020 2021
Padi (ton) 230.873,97 241.570,41252.866,2
7286.558 336.226
- Meningkatkan produksi dan produktifitas Pertanian
dan Perikanan
Arah Kebijakan Pemerintah Provinsi Riau 2021
Kondisi saat ini Riau baru bisa memenuhi kebutuhan padi 33% dengan target
50% diakhir tahun RPJMD (2024) dengan produksi sebesar 614.428,9 Ton.
PERTANIAN
Program peningkatan produksi dan produktivitas pada tanaman cabai dengan
kegiatan berupa bantuan sarana produksi yaitu :
1. Benih
2. Pupuk
3. Kapur pertanian
4. Pestisida
5. Mulsa plastik
B. TANAMAN HORTIKULTURA (CABAI, BAWANG MERAH)
Uraian
Realisasi KEMD Target OPD
2019 2020 2021 2020 2021
Cabai (ton) 17.512,9 18.324,28 19.181,12 21.233 23.277
Bawang merah
(ton)5.067 5.301,76 5.549,67 N/A
Cabai dan bawang merah merupakan penyumbang terbesar inflasi di Riau dengan
bobot 30,35% (Jan-Feb 2020)
4,7
- Meningkatkan produksi dan produktifitas Pertanian
dan Perikanan
Arah Kebijakan Pemerintah Provinsi Riau 2021
PERTANIAN
Peranan besar dalam membangun dan mengembangankan subsektor perkebunan
Provinsi Riau diharapkan dari swasta dan masyarakat, pemerintah daerah hanya
mendorong upaya peningkatan produktivitas dan hilirisasi
C. TANAMAN PERKEBUNAN (KELAPA SAWIT, KELAPA, KARET)
UraianRealisasi KEMD Target OPD
2019 2020 2021 2020 2021
Kelapa
sawit (ton
CPO)
7.466.2607.812.173,
25
8.177.471,
45
7.918.313,
20
8.071.651,
60
Kelapa
(ton)417.172 440.507,10 461.105,27 389.457 391.457
Karet (ton) 373.726516.998,0
3
541.172,9
2377.618 384.855
D. PETERNAKAN
Fokus pembangunan subsektor peternakan di Provinsi Riau adalah dalam rangka peningkatan
produksi daging dan kesehatan hewan.
Uraian
Realisasi KEMD Target OPD
2019 2020 2021 2020 2021
Daging
ruminansi
a (ton)
12.737,43* 13.327,55* 13.950,75* 2.338,29** 2.426,20**
Ket : (*) daerah
(**) lokal
4,7
(0,1
PERIKANAN
- Meningkatkan produksi dan produktifitas Pertanian dan Perikanan
Perikanan Tangkap dan Budidaya
Fokus pembangunan subsektor perikanan di Provinsi Riau adalah dalam rangka peningkatan
produksi ikan melalui budidaya dan penangkapan disamping itu juga dilakukan pengawasan
perairan. Untuk budidaya dan tangkap diberikan bantuan sarana dan prasarana, sedangkan
pengawasaan difokuskan pada pembinaan dalam rangka penegakan peraturan perundangan.
UraianRealisasi KEMD Target OPD
2019 2020 2021 2020 2021
Budidaya (ton) 107.691,25 112.680,61 117.949,57 124.800 129.792
Tangkap (ton) 138.531,32 144.949,50 151.727,36 145.744,31 146.744,31
ARAH KEBIJAKAN PEMERINTAH PROVINSI RIAU 2021
4,7
PENGADAAN LISTRIK DAN GAS
1,5
- Meningkatkan akses dan infastruktur energi ke seluruh wilayah
- Mempercepat penyediaan dan pemanfaatan berbagai jenis sumber energi baru dan terbarukan
Fokus pembangunan tahun 2021:
Meningkatkan infastruktur kelistrikan di desa belum berlistrik (3 dari 62 desa
belum berlistrik)
UraianRealisasi KEMD Target OPD
2019 2020 2021 2020 2021
Rasio desa
berlistrik (%)96,88 97,04 97,20 96,73 97,55
ARAH KEBIJAKAN PEMERINTAH PROVINSI RIAU 2021
4,7
INDUSTRI- Meningkatkan produksi hasil industri
Fokus pembangunan industri di Provinsi Riau adalah :
1. Dukungan pengembangan Kawasan industri Tanjung Buton dan Tenayan,
2. Pemberian insentif dan kemudahan investasi di kawasan industri,
3. Pengembangan Industri Kecil Menengah (IKM)
UraianRealisasi KEMD Target OPD
2019 2020 2021 2020 2021
Jumlah Perusahaan Klasifikasi Industri Besar dan
Sedang (perusahaan)179 185 192 181 183
Jumlah perusahaan Industri Mikro dan Kecil 1.148 1.187 1.231 N/A
Nilai Investasi PMA/PMDN (juta rupiah) 41.802,20 43.255,17 44.858,17 24.400* 24.800*
Produksi CPO 7.466.259 7.725.773,25 8.012.083,09 7.918.313,20 8.071.651,60
Produksi Pulp and Paper N/A N/A N/A N/A N/A
Ket : (*) target RPJMD
ARAH KEBIJAKAN PEMERINTAH PROVINSI RIAU 2021
4,7
PERDAGANGAN
7,2
- Penumbuhan pusat distribusi logistik daerah
- Efisiensi jalur logistik
Target 2021 dinas PERINDAKOP
Riau:
1. Produk ekonomi kreatif : 9
jenis
2. Ketersediaan bahan pokok :
100%
- Mendorong peningkatan produk ekonomi
kreatif
- Menjamin ketersediaan bahan pokok
- Pengendalian inflasi khususnya pada
komponen perdagangan besar dan eceran
- Menjaga kelancaran jalur distribusi
barang
ARAH KEBIJAKAN PEMERINTAH PROVINSI RIAU 2021
KONSTRUKSI
5,9
6
- Mendorong pembangunan infrastruktur untuk mendukung pemulihan ekonomi
Fokus pembangunan yang akan dilaksanakan adalah:
1. Peningkatan kualitas jalan dan jembatan khususnya peningkatan akses ke pusat
pertumbuhan ekonomi
2. Penanganan kawasan kumuh melalui penataan dan pembangunan rumah layak huni
3. Peningkatan akses sanitasi layak
4. Peningkatan akses layanan sumber air minum layak
5. Pemeliharan jaringan irigasi mendukung ketahanan pangan
UraianRealisasi Target OPD
2019 2020 2021
Jumlah rumah layak huni (unit) N/A 2.000 1.550
Panjang jalan Provinsi dalam kondisi mantap (km) 1.641,53 1.786,27 1.828,27
Jumlah sambungan rumah (SR) yang dibangun N/A 1.832 2.200
Arah Kebijakan Pemerintah Provinsi Riau 2021
4,7
1,5
- Meningkatkan aksesibilitas destinasi wisata
- Meningkatkan promosi dan kelembagaan pariwisata
- Mengembangkan ekonomi kreatif secara terpadu
INDIKATOR KINERJA UTAMA PARIWISATA
PENYEDIAAN AKOMODASI DAN MAKAN MINUM
NO INDIKATORREALISASI TARGET OPD
2018 2019 2020 2021
1 Jumlah wisatawan mancanegara (orang) 146.935 298.028 177.707 200.319
2 Jumlah wisatawan nusantara (orang) 6.823.676 6.860.919 7.510.965 8.262.062
3 Rata-rata lama tinggal wisman (hari) 2,67 3,46 3,51 3,57
ARAH KEBIJAKAN PEMERINTAH PROVINSI RIAU 2021
Pemerintah Provinsi Riau menjadikan sektor pariwisata sebagai prioritas pembangunan daerah untuk menjadi alternatif
sumber pembiayaan diluar migas. Fokus yang akan dilakukan tahun 2021 :
1. Peningkatan infrastruktur, sarana dan prasarana destinasi wisata unggulan Provinsi Riau yaitu, objek wisata Bono di
Pelalawan, Candi Muara Takus di Kabupaten Kampar, Mempura Heritage di Kabupaten Siak, dan Bandar serai di
Pekanbaru
2. Dukungan pelaksanaan event pariwisata (11 event pariwisata)
KESEHATAN
6
- Meningkatkan kualitas pelayanan Kesehatan
- Menyediakan dan meningkatkan mutu sarana dan prasana Kesehatan
- Meningkatkan pelayanan Kesehatan terutama masyarakat miskin, kurang mampu dan terdampak krisis Kesehatan akibat bencana dan
kejadian luar bisa
Fokus pembangunan tahun 2021 adalah :
1. Peningkatan Sarana dan Prasarana unit instalasi Kesehatan di
Rumah Sakit Pemerintah dan Swasta
2. Peningkatan Kesadaran Masyarakat untuk perilaku hidup sehat
3. Penyediaan Jaminan Kesehatan bagi masyarakat
UraianRealisasi Target OPD
2019 2020 2021
Persentase Fasilitas Kesehatan yang
TerakreditasiN/A 85,00 88,00
ARAH KEBIJAKAN PEMERINTAH PROVINSI RIAU 2021
PENDIDIKAN5,9
6
- Meningkatkan ketersediaan akses Pendidikan dan mendorong pengembangan Pendidikan vokasi
- Meningkatkan kualitas dan pemerataan tenaga pendidik
- Meningkatkan Pendidikan inklusif bagi penyandang disabilitas
UraianRealisasi Target OPD
2019 2020 2021
Persentase sekolah SMA yang berakreditasi minimal
B N/A 82,63 82,83
Persentase program keahlian SMK yang berakreditasi
minimal BN/A 54.83 55.03
Fokus pembangunan tahun 2021 adalah :
1. Peningkatan Akses Layanan Pendidikan
2. Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan
3. Peningkatan Mutu Media Pembelajaran
ARAH KEBIJAKAN PEMERINTAH PROVINSI RIAU 2021
TERIMA KASIHDisusun Oleh:
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PROVINSI
RIAU
Jl. Gajah Mada No. 200 Pekanbaru
http://bappeda.riau.go.id