Post on 08-Apr-2019
Direktorat Penanggulangan Kemiskinan dan Kesejahteraan Sosial
STRATEGI DAN KEBIJAKAN
PENANGGULANGAN KEMISKINAN
Kalimantan Timur, Desember 2018
2
TUJUAN 1: TANPA KEMISKINAN
TARGET CAPAIAN
3
1.1 Pada tahun 2030, mengentaskan kemiskinan ekstrim bagi semua orang yang saat ini berpendapatan kurang dari 1,25 dolar Amerika per hari.
1.2 Pada tahun 2030, mengurangi setidaknya setengah proporsi laki-laki, perempuan dan anak-anak dari semua usia, yang hidup dalam kemiskinan di semua dimensi, sesuai dengan definisi nasional.
1.3 Menerapkan secara nasional sistem dan upaya perlindungan sosial yang tepat bagi semua, termasuk kelompok yang paling miskin, danpada tahun 2030 mencapai cakupan substansial bagi kelompok miskin dan rentan.
1.4 Pada tahun 2030, menjamin bahwa semua laki-laki dan perempuan, khususnya masyarakat miskin dan rentan, memiliki hak yang sama terhadap sumberdaya ekonomi, serta akses terhadap pelayanan dasar, kepemilikan dan kontrol atas tanah dan bentuk kepemilikan lain, warisan, sumber daya alam, teknologibaru, dan jasa keuangan yang tepat, termasuk keuangan mikro.
1.5 Pada tahun 2030, membangun ketahanan masyarakat miskin dan mereka yang berada dalam kondisi rentan, dan mengurangikerentanan mereka terhadap kejadian ekstrim terkait iklim dan guncangan ekonomi, sosial, lingkungan, dan bencana.
1.a Menjamin mobilisasi yang signifikan terkait sumber daya dari berbagai sumber, termasuk melalui kerjasama pembangunan yang lebihbaik, untuk menyediakan sarana yang memadai dan terjangkau bagi negara berkembang, khususnya negara kurang berkembang untukmelaksanakan program dan kebijakan mengakhiri kemiskinan di semua dimensi.
1.b Membuat kerangka kebijakan yang kuat di tingkat nasional, regional dan internasional, berdasarkan strategi pembangunan yang memihak pada kelompok miskin dan peka terhadap isu gender untuk mendukung investasi yang cepat dalam tindakan pemberantasankemiskinan.
TUJUAN 1: TANPA KEMISKINAN
KETERSEDIAAN INDIKATOR
4
INDIKATOR PROXY (TERLAMPIR DALAM PERPRES)
INDIKATOR GLOBAL AKAN DIKEMBANGKAN
INDIKATOR NASIONAL SESUAI INDIKATOR GLOBAL
TOTAL INDIKATOR
TARGET
TUJUAN TANPA KEMISKINAN
1.1
1
0
1
0
1.2
2
1
1
0
1.3
5
0
1
4
1.4
13
0
2
11
1.5
9
2
1
6
1.a
2
2
0
0
1.b
1
0
1
0
Keseluruhan mencakup 7 target dan 33 indikator pencapaian yang terdiri dari:
5 indikator nasional sesuai dengan indikator global, 7 indikator global yang perlu
dikembangkan, 21 indikator proxy yang telah tersedia
Target Pencapaian IndikatorTujuan 1: Tanpa Kemiskinan
5
Target Pencapaian IndikatorTujuan 1: Tanpa Kemiskinan
6
Target Pencapaian IndikatorTujuan 1: Tanpa Kemiskinan
7
Target Pencapaian IndikatorTujuan 1: Tanpa Kemiskinan
8
Target Mengentaskan Kemiskinan BagiSemua OrangMencakup Target 1.1 dan 1.2
9
10
Persentase penduduk miskin berkurang
0,82% poin (YoY)
dalam setahun (Maret 2018)
Jumlah penduduk miskin berkurang
1,82 juta jiwa dalam
setahun (Maret 2018)
❖ Tingkat kemiskinan pada Maret 2018 mencapai titik terendah selama hampir dua dekade, yaitu menjadi sebesar9.82 persen.
❖ Terjadi pengurangan sekitar 1,82 Juta Jiwa penduduk miskin. Jumlah tersebut merupakan penurunan yang besar, karena selama 7 tahun terakhir, rata-rata penurunan kemiskinan hanya kurang dari 500 ribu orang per tahun.
Perkembangan Tingkat Kemiskinan dalam 10 Tahun Terakhir
37.17 34.96 32.53 31.02 30.02 29.13 28.07 28.28 28.59 28.01 27.77 25.95
16.58
15.42
14.15
13.33
12.4911.96
11.37 11.25 11.2210.86 10.64
9.82
8.5
9.82
9.5
25
27
29
31
33
35
37
39
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019
Jum
lah
Pen
du
du
k M
iski
n (
Juta
)
Tin
gkat
Kem
iski
nan
(%)
Jumlah Penduduk Miskin (Juta Jiwa) Persentase Penduduk Miskin (%) Target RKP 2019
Sumber: BPS, Tahun 2011-2018 Angka Maret
11
Masalah dan Tantangan Penanggulangan Kemiskinan:Laju Penurunan Angka Kemiskinan yang Semakin Melambat
Sumber : BPS, 2011-2018 Angka Maret
• Kemiskinan di perdesaan lebih tinggidari perkotaan. Pada Maret 2018,kemiskinan di perdesaan mencapai13.2 persen, sedangkan di perkotaan7.02 persen.
• Pada periode 2007-2014 penurunantingkat kemiskinan di wilayahperdesaan lebih cepat dari perkotaan.
• Sedangkan pada tahun 2014-2015terjadi peningkatan angka kemiskinandi perdesaan.
• Pada tahun 2016-2018, penurunankemiskinan di wilayah perdesaan lebihcepat dari perkotaan.
-0.87 -0.93
-0.85
-0.64
-0.45 -0.39
-0.05 -0.05
-0.50
-0.07
-0.70
-1.44
-1.58
-0.79 -0.84
-0.60
-0.80
-0.15
0.04
-0.10
-0.18
-0.73
-1.16
-1.27
-0.82 -0.84
-0.53 -0.59
-0.12
-0.03
-0.36
-0.22
-0.82
-2
-2
-1
-1
-1
-1
-1
0
0
0
0
2007-2008 2008-2009 2009-2010 2010-2011 2011-2012 2012-2013 2013-2014 2014-2015 2015-2016 2016-2017 2017-2018
Kota Desa Kota+Desa
16.8
9
10.2
2
6.87 7.
78
6.06 8.
19
13.1
9
5.2
16.4
5
13.6
9
4.25 5.
45
13.0
2
3.77
8.71
13.0
1
11.7
7
16.0
7
21.8
5
7.88
4.73 5.37 6.
19 7.22 8.
1
17.6
5
14.1
4
9.38 11
.3 12.8
1
18.4
5
6.35
27.6
2
25.1
10.6
4
15.9
7
9.22
6.65 7.39
6.2 7.
92
12.8
5.25
15.4
3
13.1
4
4.01 5.
24
12.1
3
3.57
7.45
11.3
2
10.9
8 14.7
5
21.3
5
7.77
4.54 5.17 6.
03 7.09 7.8
16.8
1
14.0
1
9.06 11
.25
11.6
3
18.1
2
6.64
27
.74
23.0
1
9.82
Ace
h
Sum
ut
Sum
bar
Ria
u
Kep
ri
Jam
bi
Sum
sel
Kep
.Bab
el
Ben
gku
lu
Lam
pu
ng
Bal
i
Ban
ten
DIY
DK
I
Jab
ar
Jate
ng
Jati
m
NTB
NTT
Kal
bar
Kal
sel
Kal
ten
g
Kal
tim
Kal
tara
Sulu
t
Go
ron
talo
Sult
en
g
Suls
el
Sulb
ar
Sult
ra
Mal
uku
Mal
ut
Pap
ua
Pap
ua
Bar
at
Ind
on
esia
Maret 2017 Maret 2018
12
Jumlah dan Tingkat Kemiskinan per Provinsi Tahun 2018
❖ Terdapat 4 Provinsi yang mengalami peningkatan tingkat kemiskinan dari bulan Maret 2017 sampai bulan Maret2018, yaitu Kepulauan Riau, Kep. Bangka Belitung, Maluku Utara, dan Papua.
❖ Tingkat kemiskinan Provinsi Jawa Timur mengalami penurunan sebesar 0.79% dari Maret 2017 hingga Maret 2018 serta tingkat kemiskinannya tertinggi ketiga setelah DIY dan Jawa Tengah.
Sumber : BPS, Maret 2018
Penurunan Tingkat Kemiskinan Per Provinsi Tahun 2016-2018
No Provinsi
Realisasi Tingkat Kemiskinan*)
Jumlah Kabdengan
kemiskinan >= 10%
JumlahKabupaten
2016 2017 2018 2017
1 Aceh 16,73 16.89 15.97 22 23
2 Sumatera Utara 10,35 10.22 9.22 23 33
3 Sumatera Barat 7,09 6.87 6.65 1 19
4 Riau 7,98 7.78 7.39 3 125 Jambi 8,41 8.19 7.92 3 11
6Sumatera Selatan
13,54 13.19 12.8 16 17
7 Bengkulu 17,32 16.45 15.43 9 108 Lampung 14,29 13.69 13.14 11 15
9Kep. Bangka Belitung
5,22 5.2 5.25 0 7
10 Kep. Riau 5,98 6.06 6.2 1 711 DKI Jakarta 3,75 3.77 3.57 1 612 Jawa Barat 8,95 8.71 7.45 13 27
13 Jawa Tengah 13,27 13.01 11.32 25 35
14 DI Yogyakarta 14,05 13.02 12.13 3 515 Jawa Timur 12,05 11.77 10.98 25 3816 Banten 5,42 5.45 5.24 0 817 Bali 4,25 4.25 4.01 0 9
No Provinsi
Realisasi Tingkat Kemiskinan*)
Jumlah Kabdengan
kemiskinan >= 10%
JumlahKabupaten
2016 2017 2018 2017
18 NTB 16,48 16.07 14.75 8 10
19 NTT 22,19 21.85 21.35 21 22
20 Kalimantan Barat 7,87 4.73 7.77 4 14
21 Kalimantan Tengah 5,66 5.37 5.17 0 14
22 Kalimantan Selatan 4,85 4,43 4.54 0 13
23 Kalimantan Timur 6,11 6.19 6.03 1 10
24 Kalimantan Utara 6,23 7.22 7.09 0 5
25 Sulawesi Utara 8,34 8.1 7.8 4 15
26 Sulawesi Tengah 14,45 13,34 14.01 11 13
27 Sulawesi Selatan 9,4 9.38 9.06 10 24
28 Sulawesi Tenggara 12,88 12.81 11.63 15 17
29 Gorontalo 17,72 17.65 16.81 5 630 Sulawesi Barat 11,74 11.3 11.25 3 631 Maluku 19,18 18.45 18.12 10 1132 Maluku Utara 6,33 6.35 6.64 2 10
33 Papua Barat 25,43 25.1 23.01 13 13
34 Papua 28,54 27.62 27.74 29 29
Indonesia 10,86 10.64 9.82 292 514
Pengurangan Kemiskinan 2004-2017 di Kalimantan Timur
3.97
6.81
7.90
8.41
11.57
13.63
15.07
15.79
16.09
16.52
2.82
5.16
4.77
5.41
11.29
6.19
8.72
7.57
9.28
7.63
9.29
0.00 2.00 4.00 6.00 8.00 10.00 12.00 14.00 16.00 18.00
Kota Balikpapan
Kota Bontang
Kota Samarinda
Kab. Berau
Kab. Mahakam Hulu
Kalimantan Timur
Kab. Kutai Barat
Kab. Kutai
Kab. Paser
Kab. Penajam Paser Utara
Kab. Kutai Timur
2017
2004
❖ 4 kabupaten dengan tingkat kemiskinan tertinggi yaitu Kabupaten Mahakam Hulu, Kutai Timur, Paser, dan Kutai Barat
❖ Sejak 2004 hingga 2017, yang berhasil menurunkan kemiskinan paling cepat adalah Kab Penajam Paser Utara danKutai.
❖ Kota Balik Papan dan Kota Bontang penurunan kemiskinan mengalami pelambatan karena tingkat kemiskinannya sudah rendahsehingga mengalami Hardrock Poverty Reduction.
❖ Tingkat kemiskinan semakin dangkal, jika dibandingkan antara tahun 2004 dan 2017. Semakin mudah pemda untukmenarik orang-orang miskin dari jurang kemiskinan.
❖ Yang paling cepat mengurangi kedalaman kemiskinan adalah Kab Penajam Paser Utara, Paser, Kutai Timur dan Kutai
Tingkat Kedalaman Kemiskinan 2004-2017 di Kaltim
6,03%KEMISKINAN
NASIONAL = 9,82%
0,342KETIMPANGAN
NASIONAL = 0,389
1,77%PERTUMBUHAN
NASIONAL = 5,27%
7%TINGKAT PENGANGGURAN
TERBUKA NASIONAL = 5,13%
Sumber: BPS 2018
Pertumbuhan EkonomiProvinsi Kalimantan Timur Secara Umum
TW I-2018 (y-on-y)
Namun ternyata …
Sumber: BPS Provinsi Kalimantan Tengah
0.250.16
-0.28
-0.13-0.08
0.94
1.20
0.97 0.97
-0.51-0.60
-0.40
-0.20
0.00
0.20
0.40
0.60
0.80
1.00
1.20
1.40
Termiskin 2 3 4 5 6 7 8 9 Terkaya
Kurva Insiden Pertumbuhan Provinsi Kalimantan Timur, 2012 – 2017
Masalah dan Tantangan Penanggulangan Kemiskinan:Laju Pertumbuhan Pengeluaran Kelompok Terbawah Lebih Rendah dari Rata-rata Provinsi
Sumber: Susenas Triwulan I 2012 dan Maret 2017
Isu Ketenagakerjaan
Tingkat Pengangguran Terbuka Prov. Kalimantan Timur sebesar 7%
Penduduk Menganggur TerbukaTingkat Pendidikan
Tahun 2015, 2017 (Sakernas)[ Persentase (%) ]
Penduduk Menganggur TerbukaKelompok Usia
Tahun 2017 (Sakernas)[ Persentase (%) ]
Isu Ketenagakerjaan (1)Penduduk Menganggur di Prov. Kaltim didominasi penduduk dengan tingkat pendidikan SMA dan umur 15 – 19 tahun
31.52%SMP18.96 13.52
SMA58.09 55.80
15-19 tahun
20-24 tahun28.62%
Penduduk BekerjaTingkat Pendidikan
Tahun 2015, 2017 (Sakernas)[ Persentase (%) ]
Penduduk BekerjaLapangan Usaha
Tahun 2015, 2017 (Sakernas)[ Persentase (%) ]
Isu Ketenagakerjaan (2)Penduduk Bekerja di Prov. Kaltim didominasi penduduk dengan tingkat pendidikan SMA dan di sektor pertanian
Penduduk yang bekerja di Prov. Kaltimdi sektor pertanian
Penduduk yang bekerja di Prov. KaltimBerpendidikan SMA
18.71 19.18 SD
Sarjana10.24 11.64
22.5 21.32Pertanian
• Terjadi peningkatan lapangan usaha dari 2015 – 2017, yaitu pada: sektor perdagangan dan jasa masyarakat
SMA39.78 38.5024.36 25.23Perdagangan
Penduduk BekerjaLapangan Usaha per Tingkat Pendidikan
Tahun 2017 (Sakernas)[ Persentase (%) ]
Isu Ketenagakerjaan (3)Tidak sekolah/tamat SD didominasi pekerja di sektor pertanian sedangkan tamatan SMP didominasi sektor perdagangan.
Penduduk yang bekerja di sektor pertanian denganpendidikan tidak/belum sekolah atau Tamat SD
Penduduk yang bekerja di sektor perdagangandengan pendidikan SMP
Sektor PekerjaanKelompok Usia 15 tahun ke atas
Tahun 2017 (Susenas)[ Dalam Kuintil (%) ]
Isu Ketenagakerjaan (4)Penduduk yang bekerja di sektor pertanian berada pada kuintil 1
Penduduk yang bekerja di sektorpertanian dominan berada pada kuintil 1
sektorkuintil
1kuintil
2kuintil
3kuintil
4kuintil
5
Pertanian, kehutanan, perikanan
37.14 26.52 22.91 13.18 9.99
Perdagangan besar, eceran, reparasi/perawatan mobi
18.32 21.62 23.34 24.16 25.04
Isu Ketenagakerjaan (5)Penduduk yang bekerja di sektor pertanian memiliki pendapatan terendah dari sektor pekerjaan lainnya
Jumlah Pendapatan Rata - rataTingkat Pendidikan
Tahun 2017 (Sakernas)[ Jumlah ]
Jumlah Pendapatan Rata - rataSektor
Tahun 2017 (Sakernas)[ Jumlah ]
Pendapatan Rata-Rata Penduduk yang bekerja di sektor pertanian
Pendapatan Rata-Rata Penduduk yang Tidak/belum sekolah atau tamat SD
Isu Ketenagakerjaan (6)Masih ada penduduk miskin yang tidak bisa mengakses pasar, transportasi dan tidak ada aspal
Keterbatasan Multidimensi Terhadap Pasar20% termiskin
Tahun 2014 (Podes)[Keterbatasan Multidimensi Terhadap Pasar 20% termiskinTahun 2014 (Podes)]
20%Rata-rata
penduduk 20% Termiskin
Memiliki keterbatasan multidimensiterhadap pasar
Tingkat Keberlanjutan SekolahUsia 15 tahun ke atas
Tahun 2017 (Susenas)[ Persentase (%) Keberlanjutan Sekolah ]
Isu PendidikanTingkat putus sekolah yang tinggi, khususnya pada kuintil 1
Tingkat Partisipasi PendidikanPartisipasi Murni
Tahun 2017 (Susenas)[ Dalam Kuintil (%) ]
Isu Pendidikan di Prov. Kalimantan Tengah
Capaian SMA ke atas masih rendah, khususnya pada kuintil 1
69.58%Pada kuintil 1
Penduduk usia 19+ adalahtamatan SMP
Capaian PendidikanSMA atau Lebih
Tahun 2017 (Susenas)[ Dalam Kuintil (%) ]
Isu Pendidikan
Penduduk usia SMA yang tidak bersekolah
Anggota Rumah TanggaUsia SMP, Tidak Sekolah tapi Bekerja
Tahun 2015 (BDT Anggota Rumah Tangga)[PETA]
Jumlah Pelayanan Publik (peta)Tahun 2014 Jumlah SMA Total (Negeri dan Swasta)
Isu lainnya: Infrastruktur
Kondisi air minum dan sanitasi pada kuintil 1 perlu ditingkatkan
Kualitas Sanitasi
Tahun 2017 (Susenas)
[ Persentase (%) ]
Kualitas Air Minum
Tahun 2017 (Susenas)
[ Persentase (%) ]
29.35% penduduk di kuintil ke-1 tidak memiliki air minum bersih
46.14% penduduk di kuintil ke-1 tidak memiliki sanitasi baik
Isu lainnya: Kependudukan
Perlindungan SosialKepemilikan akte kelahiran
Tahun 2017 (Susenas)[ % dalam Kuintil ]
14,19%
Penduduk di kuintil 1 yang belum memiliki akte
kelahiran sekitar
Isu lainnya: KesehatanMasih rendahnya penduduk yang melahirkan di fasilitas kesehatan
KesehatanKelahiran di Fasilitas Kesehatan
Tahun 2017 (Susenas)[ % dalam Kuintil ]
Kepemilikan Jaminan KesehatanKepemilikan BPJS Kesehatan
Tahun 2017 (Susenas)[ Dalam Kuintil (%) ]
30.14% penduduk di kuintil 1 tidakmelahirkan di fasilitas kesehatan
53.53% penduduk di kuintil 1 tidakmemiliki BPJS Kesehatan
Pengurangan BebanPeningkatan Pendapatan
Strategi Penanggulangan Kemiskinan RPJMN 2015-2019
Pemenuhan kebutuhan pangan
Bantuan kesehatan
Bantuan tunai bersyarat
Bantuan pendidikan
01
03
0204
2. Pelayanan Dasar 3. Penghidupan Berkelanjutan
• Kelompok Usaha Bersama
• Akses Permodalan
• Peningkatan Kualitas Produk dan Akses Pemasaran
• Pengembangan Keterampilan dan Layanan Usaha
• Pengembangan Kewirausahaan
Kolaborasi pemerintah daerah–dunia usaha–masyarakat dalam pengembangan ekonomi lokal dan percepatan penurunan kemiskinan
Pelayanan
Dasar
1. Perlindungan Sosial yang Komprehensif
Upaya transformasi pola Subsidi Pangan menjadi Bantuan Pangandilakukan dalam bentuk natura dan non tunai
33
BANTUAN SOSIAL RASTRA BANTUAN PANGAN NON TUNAI
Bantuan dalam bentuk beras berkualitas medium (10Kg/KPM/Bulan) tanpa
nilai tebus yang dapat diambil di lokasi yang ditentukan
Bantuan dalam bentuk non-tunai (Rp.110.000/KPM/Bulan) untuk membeli
beras & telur di warung lokal sesuai (jumlah,waktu,kualitas,tempat) yg
diinginkan. Bantuan tidak harus langsung dihabiskan
Penerima manfaat dapat mengambil beras di TitikBagi (TB) dengan pendampingan dari TKSK
BULOG mendistribusikanberas ke Titik Distribusi
(TD)
Gudang BULOG
Pemerintah menetapkan pagubansos rastra dan menyiapkan
daftar penerima manfaat
BansosRastra
BPNT
BULOG menyediakan beras sesuaisurat perintah dari Kementerian
SosialPemerintah secara langsung memberikan
bantuan sosial melalui akun bank penerimamanfaat
Penerima manfaatdatang ke lokasi yang
ditentukan untukregistrasi dan
mengambil kartu
Rp
Bank Penyalur merekruttoko sembako danmengakuisisi agenuntuk menjadi e-
warong penyalur BPNT
E-warong dapat memilihpemasok bahan pangan
Penerima manfaat dapat datang ke lokasie-warong terdekat untuk membeli bahan
pangan sesuai kualitas dan waktu yang diinginkan
34
Perluasan Akses Pelayanan Dasar – Identitas Kependudukan Sebagai Titik Awal
ISU UTAMA
9,9 juta Usia0-17 th. Tanpa Akta
Lahir
14,0%
Usia SMP tidak sekolah
Hampir 40%
imunisasi tidak lengkap30% persalinan tidak di faskes
11,7 juta RT belum bisa
mengakses sanitasi layak.Dan 9,8 juta RT yang belum
memiliki akses terhadap air bersih
HAMBATAN UNTUK
TERDAFTAR DAN
MEMILIKI IDENTITAS
HUKUM
1. Layanan yang sulitdijangkau
Prosedur yang sulit
Denda keterlambatandi beberapa wilayah
Lamanya pengurusanmenyebabkan seseorangkehilangan penghasilanharian
Biaya untuktransportasi
2.
3.
4. 5.
Tanpa identitas, penduduk dapat kehilangan aksesterhadap pelayanan dasar dan sumber-sumber
penghidupan yang lebih baik.
• 1 dari 3 anak tidakmemiliki akta kelahiran
• 1 dari 5 orang dewasatidak memiliki KTP/KK
• 2 dari 5 pasangan suamiistri tidak memiliki aktaperkawinan
Pembelajaran Lombok Utara: Peningkatan cakupan
akta kelahiran
Dari 61,78% pada Februari 2016 menjadi 81,89%
dalam waktu 11 bulan.
Kolaborasi Disdukcapil dengan sektor pendidikan, kesehatan, dan LSM.Strategi: penyederhanaan tata cara, layanan jemputbola dan bebas biaya
Collaboration for Poverty
35
KolaborasiPemberian Bantuan Pemberian Modal Langsung
NelayanNelayan
RpRp
Nelayan
36
Pengukuran
DEVIPLUT
Forum Keperantaraan
Nasional
Forum KeperantaraanDaerah/User
Research
Co-Design
Model Kolaborasi
Process
StratUP
UKM
Bumdes
Bumdes
koperasi
LKM
Perbankan
NGO
37
Basis Data Terpadu untuk Penetapan Sasaran
Program-program Penanggulangan Kemiskinan
9,82%
Mis
kin
Ha
mp
irM
isk
in/R
enta
n
15%
Exclusion Error
PROGRAM INDONESIA SEHAT MELALUI KARTU INDONESIA SEHAT (KIS)
• PENERIMA KPS/KKS, RASTRA, BPNT
• PROGRAM INDONESIA PINTAR (PIP) MELALUI KARTU INDONESIA PINTAR (KIP)
PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH)
GARIS KEMISKINAN (Maret 2018)Mencakup 25,95 juta jiwa
Inclusion Error
BASIS DATA TERPADU *)
Berdasarkan Kepmensos Nomor 71/HUK/2018 tentang Data Terpadu Program Penanganan Fakir Miskin dan Orang Tidak Mampu
Jumlah Rumah Tangga (RT)27.010.015
Jumlah Keluarga (KK)28.809.130
Jumlah Penduduk (Jiwa)98.195.551
BDT Non Keluarga (Jiwa)
422.631
Skema Sinkronisasi Penetapan Data Kemiskinan
PIS-PBI (Jiwa)
Landasan Penetapan:
• Peraturan Pemerintah No.
76 tahun 2015
RASTRA/BPNT (KPM)
Landasan Penetapan:
• R-Perpres Bansos Non Tunai
• Kepmensos
MEI
Penetapan 1 penerima Melalui SK
(data baru penyaluran
selanjutnya)
NOV
Penetapan 2 penerima Melalui SK
(data baru penyaluran selanjutnya)
Pengaduan Tahap 1 Pengaduan Tahap 2 Pengaduan Tahap 1
PIP – KIP (JIWA)
Landasan Penetapan:
• Kepmen
Penyaluran Dilaksanakan Setiap Bulan
Pengaduan Tahap 1
Pen
etap
an
JANUARI FEBRUARI MARET APRIL
Penyaluran Dilaksanakan Setiap Bulan
JUNI JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER
Pengaduan Tahap 2
Pen
etap
an
Pen
etap
an
DESEMBER
Penyaluran Semester IIMARET/APRIL
Pengaduan Tahap 1
Pen
etap
an
AGUSTUS/SEPTEMBER
Penyaluran Semester I
Pen
etap
an
PKH – (KPM)
Landasan Penetapan:
• Kepmen
Penyaluran Tahap 1
FEBRUARI/MARET
Pengaduan Tahap 1
Pen
etap
anMEI/JUNI
Penyaluran Tahap 2AGUSTUS/SEPTEMBERPenyaluran Tahap 3
NOVEMBER/DESEMBERPenyaluran Tahap 4
Pengaduan Tahap 2 Pengaduan Tahap 1
Pengaduan Tahap 1
SLRT/MPM
*) Data diluar BDTdan program lainnya
Pengaduan Tahap 1 Pengaduan Tahap 2 Pengaduan Tahap 3
Pen
etap
an
Pen
etap
an
Pen
etap
an
Pen
etap
an
Warga mengunjungi Puskesos
Fasilitator menjangkau wargaTiga Jalur Penyampaian
Keluhan
Warga mengunjungi Sekretariat SLRT Kab/Kota3
Proses Layanan Sistem Layanan Rujukan Terpadu (SLRT)
40
3. PenganggaranMerumuskan alokasi anggaran berdasarkan jenis
dan volume program/kegiatan
2. PerencanaanMenghasilkan indikasi intervensi program/
kegiatan berdasarkan analisis kemiskinan
4. MonitoringMemantau progress program/kegiatan dari sisi penyerapan anggaran
5. EvaluasiMengukur efektivitas program
dan kegiatan dibandingkan permasalahan kemiskinan
1. Analisis KemiskinanMenganalisis dan mendiagnosiskondisi kemiskinan suatu daerah
MEMPERKUAT PROSES PEMBUATAN KEBIJAKAN KEMISKINAN DAERAH BERBASIS DATA ...
S E P A K A T
E-Planning
E-Budgeting
E-Monev
KRISNA
SUSENASSLRT
MPM
SIKS - NG
SAKERNAS
PODES
Data Daerah
Program Berbasis Bukti
Kebijakan Berbasis Data
Anggaran yang Akuntabel
Penajaman Target/ Sasaran
Hasil yang Terukur
BDTHistory Program
Sepakat di antara Sistem Aplikasi yang Ada
42
PENUTUP
01
Akselerasi penurunan tingkatkemiskinan harus difokuskanpada wilayah-wilayah kantongkemiskinan denganmengoptimalkan pemanfaatandata BDT
02
Perlu adanya inovasi daerah yang didukung dengan kerangkaregulasi, penguatan kelembagaan, dan optimalisasi berbagai sumberpendanaan
03
Pendekatan ekonomi produktifperlu digalakkan secarakolaboratif
43
TERIMAKASIH