Post on 12-Mar-2019
0
Standard Operating Procedure
TEHNIS PELAKSANAAN PBL
(Problem Based Learning)
DENTAL EDUCATION UNIT
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2018
1
LEMBAR IDENTIFIKASI
UNIVERSITAS BRAWIJAYA UN10/F14/HK.01.02.a/103
1 Juni 2018
Tehnis Pelaksanaan PBL (Problem Based Learing)
1
Halaman 1 dari 11
TEHNIS PELAKSANAAN PBL
(Problem Based Learning)
Proses Penanggungjawab
Tanggal Nama Jabatan Tanda tangan
1 Perumusan Tubagus A, drg., M.MedEd
Ka DEU
1 Juni 2018
2 Pemeriksaan Trining Widodorini., drg., M.Kes
GJM
1 Juni 2018
3 Persetujuan Dr. Nur Permatasari, drg., MS
WaDek 1
1 Juni 2018
4 Penetapan R. Setyohadi, drg, MS
Dekan
1 Juni 2018
5 Pengendalian Dr. Nur Permatasari, drg., MS
WaDek 1
1 Juni 2018
2
DAFTAR ISI
halaman
LEMBAR IDENTIFIKASI 1
DAFTAR ISI 2
A. Tujuan 3
B. Ruang Lingkup dan Unit yang Terkait 3
C. Standar Mutu yang Terkait 3
D. Istilah dan Definisi 3
E. Urutan Prosedur 4
F. Bagan Alir 10
G. Referensi / Dokumen Terkait 11
3
Standard Operating Procedure
TEHNIS PELAKSANAAN PBL (Problem Based Learning) A. Tujuan :
SOP Tehnis Pelaksanaan PBL (Problem Based Learning) disusun untuk menjamin penyelenggaraan pembelajaran di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Brawijaya secara transparan, efektif dan efisien.
B. Ruang Lingkup dan Unit yang Terkait
Ruang lingkup ? Pihak terkait : 1. Dekan Fakultas Kedokteran Gigi 2. Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Kedokteran Gigi 3. Pelaksana PBL pada Koordinator Akademik FKG UB 4. Fasilitator 5. Kepala Departemen (KaDep) 6. Penanggungjawab Blok (PJ Blok) 7. Tim Assessment Mata Ajar 8. Staf Administrasi 9. Mahasiswa
C. Standar Mutu yang Terkait
? D. Istilah dan Definisi :
a. Tehnis adalah cara melaksanakan sesuatu yang berhubungan dengan metode
b. Pelaksanaan adalah proses dilakukannya suatu kegiatan c. Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik
dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar sehingga terjadi proses perolehan ilmu dan pengetahuan serta pembentukan sikap dan kepercayaan peserta didik
d. PBL (Problem Based Learning) adalah metode pembelajaran berdasarkan masalah
4
e. Mahasiswa adalah siswa dalam Perguruan Tinggi f. Fasilitator adalah peran seorang pembimbing untuk
memunculkan gagasan dan pengetahuan dari anggota- anggota kelompok melalui suatu proses pembelajaran sehingga dapat mendorong anggota untuk terlibat dalam kegiatan tersebut.
g. Kelompok adalah kumpulan beberapa anggota yang
harus bertanggungjawab terhadap persiapan, pelaksanaan dan hasil suatu proses.
h. Kepala Departemen (KaDep) ialah dosen yang ditetapkan Dekan untuk mengkoordinasikan sebuah Kelompok Pengajar dalam perancangan, pembelajaran dan evaluasi hasil belajar dan pelaksanaan sebuah Mata Ajar Kompetensi / Blok tertentu.
Fasilitator: Setiap akhir diskusi kelompok dalam pelaksana PBL, fasilitator mengisi borang evaluasi tentang pencapaian sasaran belajar, skenario, learning issue, dan referensi yang telah dilaksanakan dalam diskusi kelompok, juga perlu tidaknya dilakukan klarifikasi oleh narasumber. Penanggung jawab blok akan merekap borang dari fasilitator dan akan menghubungi narasumber dan menjadualkan kuliah klarifikasi apabila diperlukan Mahasiswa: Setiap akhir diskusi kelompok mahasiswa mengisi borang tentang evaluasi diri, evaluasi fasilitator, evalusi teman dalam proses PBL. Borang dari mahasiswa dikumpulkan dan direkap untuk kemudian akan menjadi bahan evalusi para fasilitator. E. Urutan Prosedur : I. PERSIAPAN BLOK
1. Pertemuan DEU dan Tim Blok untuk membahas skenario masing- masing Blok
2. Try out Blok
5
3. Pertemuan DEU dan tim blok untuk membahas revisi skenario masing-masing Blok
4. Rapat Peta Ruang Blok 5. BPF dan BPM Blok diperbanyak dan dibagikan 6. Pembekalan Fasilitator Blok 7. Pelaksanaan Blok 8. Pertemuan Tim Assesment dengan Tim Blok 9. Revisi dan Finalisasi Soal ujian Blok 10. Ujian Blok 11. Remidi Ujian Blok
PELAKSANA BLOK : Terdiri dari : 1. Pelaksana PBL 2. Pelaksana Peta Ruang Tugas pokok dan fungsi Pelaksana Blok : a. Berkoordinasi dengan PJ Pendidikan, Koordinator
Akademik dan PJ Blok dalam menjadwal kegiatan PBL / Skills Lab
b. Menyusun jadwal Fasilitator c. Menyusun jadwal dan peta ruang blok d. Menyusun kalender akademik e. Berkoordinasi dengan PJ Pendidikan, Koordinator
Akademik dan PJ Blok dalam mempersiapkan BPF, BPM, BPSL
f. Bertanggungjawab kepada Wakil Dekan I. II. PROSESPROBLEM BASED LEARNING (PBL)
1. Metode ini melibatkan sekelompok kecil mahasiswa (8-12 orang / kelompok) dalam diskusi kelompok dibimbing oleh seorang tutor/ fasilitator atau narasumber.
2. Sebuah pemicu/ scenario dibutuhkan 2 kali pertemuan dalam satu minggu. Sebuah masalah (problem) berupa skenario diberikan secara tertulis pada awal Diskusi Kelompok 1 (DK 1) tersebut untuk memicu proses pembelajaran dilanjutkan Diskusi Kelompok 2 (DK 2) pada minggu yang sama.
3. “The Seven Jumps from Schmidt” adalah langkah-langkah yang lazim digunakan dalam metode PBL.
6
Langkah-langkah tersebut adalah: Diskusi Ke lompok 1 (50 menit x 2): a. Mengklarifikasi istilah-istilah dan konsep yang tidak
dimengerti bersama kelompok. b. Menentukan masalah-masalah. c. Menganalisa masalah (brainstorming).
Menemukan gagasan hipotesis atau penjelasan masalah.
d. Menata usulan penjelasan masalah dari langkah 3 dalam satu susunan solusi.
e. Menentukan tujuan pembelajaran. Belajar Mandiri Mengumpulkan informasi (dengan cara belajar mandiri) dari berbagai sumber. Diskusi Kelompok 2 (50 menit x 4):
Menyusun penjelasan dan menerapkan pengetahuan yang didapatkan dari belajar mandiri untuk menjelaskan masalah-masalah yang ada berupa logbook. Melaporkan hasil pembelajaran dalam kelompok
1. Fasilitator mengisi Borang A 2. Mahasiswa mengisi Borang B – F 3. Laporan kelompok dikumpulkan dalam bentuk tertulis
paling lambat 3 hari berikutnya Tes Skenario. 1. Pre test dilaksanakan pada awal DK2 (minimal nilai
harus 60, remidi hanya 1x), bila tidak bisa memenuhi nilai minimal, mahasiswa tidak bisa mengikuti DK2
2. Post test dilaksanakan pada akhir DK2 Konsultasi pakar atau diskusi pleno pada akhir blok bila diperlukan oleh mahasiswa dengan kehadiran seluruh pakar yang terlibat.
PERAN MAHASISWA DALAM PBL: Seluruh mahasiswa dalam kelompok PBL harus turut
berperan secara aktif dalam diskusi PBL. Setiap diskusi PBL dipilih seorang ketua dan sekretaris secara bergantian, sehingga semua anggota kelompok mendapatkan giliran berlatih memegang tanggung jawab.
7
a. Ketua bertugas: 1) Membuka diskusi PBL, 2) Memimpin jalannya diskusi sehingga dapat
berlangsung dengan baik. 3) Mengatur jalannya diskusi dengan cara melibatkan
semua anggota kelompok untuk aktif dalam diskusi. 4) Menjaga diskusi tetap terarah dan tidak melenceng
dari tujuan pembelajaran. 5) Setelah diskusi berakhir menyampaikan rangkuman
hasil diskusi kepada kelompoknya. b. Sekretaris bertugas:
1) Mencatat semua informasi dan penjelasan yang didapatkan selama diskusi PBL kemudian menyusunnya agar teratur.
2) Pada akhir diskusi PBL pertama (DK 1), bertugas mencatat daftar tujuan pembelajaran yang ditetapkan oleh kelompok diskusi tersebut.
3) Pada akhir diskusi PBL kedua (DK 2), menyusun dan mengumpulkan hasil DK1 dan DK2 dalam bentuk laporan kelompok
c. Anggota kelompok bertugas: Terlibat aktif dalam kegiatan diskusi PBL (dalam seluruh langkah ‘seven jumps”). 1) Mengaktifkan prior knowledge yang telah dimiliki 2) Melakukan diskusi untuk membahas masalah apa
yang ditemukan, kemungkinan penjelasan masalah tersebut, usulan solusi bagi masalah yang ditemukan, dan menetapkan tujuan pembelajaran.
3) Wajib membuat log book dan mencari literatur untuk mencapai seluruh tujuan pembelaran dari pemicu yang diberikan.
4) Pada diskusi kedua, seluruh anggota kelompok wajib menunjukkan log book dan melaporkan hasil pembelajaran mandiri mereka dan bertukar pendapat dengan anggota kelompok lainnya.
PERAN FASILITATOR ATAU TUTOR PBL Tugas utama fasilitator/ tutor adalah: 1. Memfasilitasi dan mengaktifkan jalannya proses diskusi.
8
2. Fasilitator bertindak sebagai process expertise (tutor tidak bertugas untuk mengajar atau memberi penjelasan tentang masalah yang diberikan),
3. Memastikan bahwa tujuan pembelajaran yang ditetapkan oleh tim kurikulum dapat tercapai.
4. Fasilitator tidak dapat melakukan intervensi kecuali apabila diskusi dirasakan melenceng dari tujuan pembelajaran, tetapi tidak boleh mendikte mahasiswa.
5. Fasilitator akan mengakhiri diskusi PBL dengan mengevaluasi jalannya PBL, keaktifan mahasiswa, tercapainya tujuan pembelajaran, dan memberikan masukan agar mahasiswa dapat lebih aktif dan belajar dengan baik menggunakan metode PBL (content expertise adalah tugas narasumber).
Pada prinsipnya, mahasiswa harus selalu dirangsang untuk berpikir analitikal dan mengungkapkan pendapatnya untuk menjelaskan masalah yang ada. Pada akhir diskusi PBL tutor membuka forum umpan balik.sehingga diharapkan mahasiswa dapat saling memberikan masukan kepada teman maupun tutor tentang jalannya diskusi dan perilaku teman maupun tutor.
III. EVALUASI Evaluasi materi pembelajaran dinilai melalui ujian, proses
dan sikap. Evaluasi mahasiswa dalam PBL dinilai dari kegiatan diskusi kelompok berdasarkan aktifitas mahasiswa dalam kelompok dan penguasaan materi. Evaluasi dilakukan oleh fasilitator dan antar teman dalam kelompoknya.
Evaluasi dalam kurikulum berbasis kompetensi dengan metode PBL ini meliputi elemen hasil pembelajaran (pengetahuan yang diperoleh oleh mahasiswa), proses pembelajaran, dan sikap mahasiswa selama proses pembelajaran. Cara penilaian pengetahuan/hasil belajar mahasiswa: a. Kegiatan penilaian pengetahuan/hasil belajar mahasiswa
dilakukan melalui ujian.
9
b. Ujian dilakukan sesuai dengan jadwal kegiatan yang disusun oleh tim blok.
c. Penilaian terhadap proses pembelajaran dilakukan oleh fasilitator/tutor diskusi PBL maupun antar mahasiswa (peer assessment)
NILAI LULUS Sistem penilaian berdasarkan acuan Universitas Brawijaya dalam nilai angka mutu, huruf mutu, bobot dan sebutan.
Kisaran Huruf Mutu Bobot
Angka Angka Mutu
>80 – 100 ≥ 3,75 A 4
>75 – 80 3,25 – 3,74 B+ 3,5
>69 – 75 2,75 – 3,24 B 3
>60 – 69 2,25 – 2,74 C+ 2,5
>55 – 60 1,75 – 2,24 C 2
>50 – 55 1,25 – 1,74 D+ 1,5
>44 – 50 0,75 – 1,24 D 1
≤44 < 0,75 E 0
BATAS LULUS
-Tutorial PBL : C PEMBOBOTAN PENILAIAN TUTORIAL PBL
No. Penilaian Jenis Bobot
1. Pengetahuan
80%
Ujian Reinforcement Test skenario
70% 20% 10%
2. Proses
20%
Proses dan sikap ketika DK
Laporan DK
80%
20%
Catatan :
1) Elemen penilaian proses dan sikap ketika DK meliputi elemen: Persiapan, Partisipasi, Komunikasi, Berpikir Kritis, dan Profesionalisme.
2) Nilai Reinforcement harus minimal 56 (nilai minimal harus C)
3) Nilai Pre Test Skenario harus minimal 60 (remidi hanya dilaksanakan 1x)
10
F. BAGAN ALIR
DEU dan TIM BLOK
PELAKSANA PBL PADA KOORDINATOR PENDIDIKAN DEU, TIM BLOK, NARASUMBER, FASILITATOR dan PELAKSANA PBL
PJ BLOK dan NARASUMBER
BPF TIM BLOK/ NARASUMBER, FASILITATOR dan PELAKSANA PBL
SKE
NA
RIO TIM BLOK
FASILITATOR dan MAHASISWA MAHASISWA
BO-
RANG
& TES
SKEN
ARIO
PJ BLOK, NARASUMBER dan STAF PBL
FASILITATOR dan MAHASISWA NARASUMBER dan MAHASISWA
TIM ASSESMENT dan TIM BLOK
MAHASISWA
TIDAK LULUS
TIM ASSESMENT dan TIM BLOK
MAHASISWA LULUS
TIDAK LULUS
MAHASISWA
SMSTR PENDEK
TIDAK LULUS(MENGULANG
SEMESTER BERIKUTNYA)
MULAI
SKENARIO
JADWAL FASILITATOR
TRY OUT
DK 2
BELAJAR
MANDIRI
DK 1 DK 1 DK 1
BELAJAR
MANDIRI
BELAJAR
MANDIRI
DK 2 DK 2
UJIAN
BLOK
MATERI
UJIAN
SELESAI
MATERI
REMIDI
REMIDI
UJIAN PBL
PEMBEKALAN
FASILITATOR
ML, REINF, KUL
KLARIFIKASI,
KULIAH PLENO
11
G. Referensi / Dokumen Terkait : 1. Buku Pedoman Akademik FKG UB 2. Borang A : Penilaian proses PBL oleh fasilitator 3. Borang B : Evaluasi Fasilitator oleh mahasiswa 4. Borang C : Evaluasi teman dalam proses PBL oleh
mahasiswa 5. Borang D : Evaluasi diri dalam proses PBL oleh mahasiswa 6. Borang E : Evaluasi materi blok oleh mahasiswa 7. Borang F : Evaluasi materi oleh fasilitator oleh mahasiswa