Post on 07-Jan-2017
SPM 2015-2019
Purnawan JunadiFKMUI, 2015
Mengapa SPM harus berubah
Pemeriksaan kehamilan:SDKI 1991-2012
1991 1994 1997 2002 2007 20120.0
20.0
40.0
60.0
80.0
100.0
55.163.1
70.481.0 81.5 87.8
4+2-310
Reference period
Kun
jung
an A
NC
(%)
Sumber, Trihono 2014
Cakupan Linakes: 1990 - 2010
Sumber: 1990-2007 (Susenas), 2010 (Riskesdas)
1990 2000 2007 20100
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
40.7
66.975.4
82.2
AKI: SDKI 1991-2012
1989-1994 1993-1997 1998-2002 2003-2007 2008-20120
100
200
300
400
500
390
334307
228
359
Reference Period
MM
R/10
0.00
0 LH
Kematian Neonatal, Bayi, BalitaSDKI 1991-2012
1991 1994 1997 2002 2007 20120.0
20.0
40.0
60.0
80.0
100.0
120.0
31.730.4
21.820.0 19.0 19.0
36.1
26.523.9
15.0 15.0 13.0
67.8
57.0
45.7
35.0 34.032.0
97.4
81.3
58.2
46.0 44.040.0
Neonatal MortalityPost-neonatal MortalityInfant MortalityUnder-five Mortality
Tahun Survei
Per 1
000
LH
Paradox KIA
• Cakupan pelayanan kesehatan maternal membaik, tetapi kenapa AKI meningkat?
• Kemungkinan sebabnya:1. Kualitas pelayanan yang belum baik2. Kondisi ibu hamil yang tidak optimal3. Faktor di luar kesehatan (termasuk
pendidikan, kesejahteraan, norma keluarga, keluarga berencana, dll)
Pemeriksaan Kehamilan Pertama menurut Umur Kehamilan, Riskesdas 2010
Karakteristik Ibu melahirkan, Riskesdas 2010
Terla
lu Muda (
<20 ta
hun)
Terla
lu Tua (
35+ tah
un)
Terla
lu dekat
(≤24 bulan
)
Terla
lu banya
k Anak
(>4)
0.0
4.0
8.0
12.0
16.0
20.016.7 16.9
6.7 7.6
Karakteristik Ibu melahirkan
Pers
en
Usia Kawin
Proporsi Remaja/Dewasa Muda Menurut Tempat Tinggal dan Status Kawin, Riskesdas 2010
Jenis Kelamin
Kelompok Umur
(Tahun)
Kota Desa Belum Kawin Kawin Belum
Kawin Kawin
Laki-laki 10-14 99,9 0,1 99,9 0,1 15-19 98,7 1,3 97,8 2,2 20-24 82,9 17,1 71,7 28,3
Perempuan 10-14 99,9 0,1 99,7 0,3 15-19 92,8 7,2 82,5 17,5 20-24 46,9 53,1 14,4 85,6
Proporsi Perempuan Kawin 15-49 tahun Menggunakan KB Saat ini, 2010-2013
Pap
uaM
aluk
uN
TT
Pab
arK
ep.R
iau
Sum
utM
alut
Ace
hS
ulba
rS
ulse
lS
ultra
Sum
bar
DK
ID
IYR
iau
Kal
timN
TB
Sul
teng
IND
ON
ES
IAB
ante
nJa
timJa
teng Bal
iJa
bar
Bab
elG
oron
talo
Sul
utK
alse
lS
umse
lB
engk
ulu
Kal
teng
Jam
biK
alba
rLa
mpu
ng
0.0
20.0
40.0
60.0
80.0
100.0
55.8
59.7
2010 2013
Kep.Riau DKI
Babel
Banten
Jabar
Sumsel
RiauJa
mbi
Goronta
lo
Bengku
lu
Maluku
Malut
Kalteng
Sumut
Lampu
ngPaba
r
Sulbar
0.0
10.0
20.0
30.0
40.0
50.0
60.0
70.0
36.8
37.2
2007 2010 2013
Kecenderungan Provinsi: 2007-2013Proporsi Balita Pendek
Rata-rata Tinggi Badan Anak Umur 5-18 tahun dibanding Rujukan (WHO 2007) : 2007-2013
5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18100.0
110.0
120.0
130.0
140.0
150.0
160.0
170.0
180.0
190.0
Laki-laki
Rujukan 20072010 2013
Umur (tahun)
Rat
a2 T
ingg
i Bad
an (c
m)
5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18100.0
110.0
120.0
130.0
140.0
150.0
160.0
170.0
180.0
190.0
Perempuan
Reference 20072010 2013
Umur (tahun)
Rat
a2 T
ingg
i Bad
an (c
m)
Beda 12,5 cm
Beda 9,8 cm
Trend: DM*) menurut Provinsi, 2007-2013 (Riskesdas)
Lampu
ng
Kalbar
Jambi
Sumsel
Kep,Riau
Banten
Sumbar
SultraKalse
l
Maluku
Malut
Papua
Jatim
Kaltim DKINTT
Sulut0.0
1.0
2.0
3.0
4.0
5.0
1.1
2.1
2007 2013
*) Diabetes Melitus (DM) responden 15+ berdasarkan wawancara menurut diagnosis dokter dan gejala
Prevalensi Hipertensi berdasarkan Pengukuran 2007-
2013*)
Papua
DKIRiau
Aceh
Kep. Riau
Sulbar
Banten
Maluku
Jambi
Lampu
ng
Indone
siaJa
tim
Kalteng
Sulsel
Sulteng
Jabar
Kalsel
0.0
10.0
20.0
30.0
40.0
50.0
31.7
25.8
2007 2013
*) Batas ambang systole ≥140 mmHg, diastole ≥ 90mmHg: Perubahan Prevalensi diasumsikan karena beda alat ukur 2007 (IA2)discontinue, 2013 (IA1);
PUS
Bumil
Bulin
Neonatus/ Bayi
BalitaSPD
SPL/Remaja
Dewasa
Usila
Problems
Masalah Kronis
• Masalah kronis diselesaikan secara akut– Bumil Anemia– Balita pendek– Dabetes Melitus
Do ONE thing different
• CHANGING THE DOING OF THE PROBLEM • Insanity Is Doing the Same Thing Over and
Over Again and Expecting Different Results
SPM 2015-2019
Per undang2an: dari SKN ke SPM
UU 23 th 2014
• Pengganti UU 32 th 2004• PP 38/2007 masuk sebagai lampiran
RPP SPM• Pengganti PP 65 2005• New Public Services: pemerintah
sebagai pengelola bukan pelaksana
Permen6 SPM
• SPM kesehatan: perubahan mendasar
URUS AN PEMER INTAHAN YANG D IOTONOMIKAN
PILIHAN (12:3)
1. kelautan dan perikanan;
2. pariwisata;3. pertanian;4. kehutanan;5. energi dan
sumberdaya mineral;
6. perdagangan; 7. perindustrian; dan8. transmigrasi.
1. Pendidikan; 2.kesehatan; 3. Pekerjaan umum; 4. Perumahan Rakyat;5. ketentraman dan
ketertiban umum serta perlindungan masyarakat;
6. sosial;
WAJIB
UU 23 th 2014
1. penataan ruang;2. lingkungan hidup; 3. ketahanan pangan;4. administrasi kependudukan dan pencatatan
sipil; 5. Pengendalian penduduk dan keluarga
berencana; 6. Perhubungan; dan7. tenaga kerja;8. pertanahan; 9. Komunikasi dan informatika;10. Koperasi, usaha kecil, dan menengah;11. Penanaman modal;12. Kepemudaan dan olah raga;13. Pemberdayaan masyarakat desa;14. Pemberdayaan perempuan perlindungan
anak;15. Statistik;16. Persandian;17. Kebudayaan;18. Perpustakaan; dan19. Kearsiapan.
tidak berkaitan dengan pelayanan dasar (12:2)
berkaitan dengan pelayanan dasar (!2:1)
20NSPK/SPM (16/18)
Pembagian Urusan Bidang Kesehatan(pasal 13/Lampiran UU 23/2014)
Urusan Pusat Prop Kab
Upaya Kesehatan
UKP Nas UKP Prop UKP Kab
UKM Nas UKM Prop UKM Kab
RS A/PMA /fasyankes RS B/Fasyankes RS C dan D/Fasyankes
SDMStandardisasi dan registrasi
POACE SDM UKP POACE SDM UKP
POACE SDM UKM POACE SDM UKM
Farmasi, Alkes, MakminPemberdayaan Mas
Pemmas Nas Pemmas Prop Pemmas kab
NSPK (16:1-5)NSPK (!6: 1-5)
UKM dan SPM
Pusat
UKM pusat
Propinsi
UKM prop
PM Propinsi
Kab/kota
UKM kab
PM Kab/Kot
a
SPM(Pasal 18)
NSPK(pasal 16)
Seberapa minimal? Kemampuan (30% dr 30%) dan Keharusan
APBD
Kab/Kota Kaya Kab/Kota Kurang
SPM
UKM Kab
APBD
Kab/Kota Cukup
SPM
UKM Kab
APBD
SPM
UKM Kab
APBN
Tujuan SPM
1. Panduan dari pemerintah pusat untuk daerah dalam memberikan pelayanan esensial (UU23/2014 psl 18, ay 2)
2. Alat pemerintah pusat dalam memastikan bahwa setiap WNI memperoleh pelayanan esensial yang sama (UU23/2014 psl 67 f/68/70/73)
Tujuan SPM (baru)
3. alat kontrol masyarakat atas penyelenggaraan pemerintahan daerah (UU23/2014 psl 72)
• Kepala daerah menyampaikan ringkasan laporan penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada masyarakat bersamaan dengan penyampaian laporan penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Perubahan SPM 2015-2019(1):
Dari Kinerja Program “kesehatan” ke Kinerja Pemerintah Daerah (pasal 11 ayat 2, pasal 12 ayat 1)
• Konsekwensi1. Menjadi profil Kinerja Bupati/Walikota (6 SPM)2. Tekanan untuk menjediakan sumber daya yang
cukup agar prosesnya berjalan adekuat
Pasal 18 UU 23 th 2014
1. Penyelenggara Pemerintahan Daerah memprioritaskan pelaksanaan Urusan Pemerintahan Wajib yang berkaitan dengan Pelayanan Dasar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (3).
2. Pelaksanaan Pelayanan Dasar pada Urusan Pemerintahan Wajib yang berkaitan dengan Pelayanan Dasar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berpedoman pada standar pelayanan minimal yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat.
Perubahan cara melayani (2)
• SPM lama: Pelayanan diselenggarakan oleh pemda di faskes pemerintah Puskesmas dan jaringannya (Pustu, posyandu) dan RSUD
• SPM 2015-2019. Pemerintah bertanggung jawab menyediakan pelayanan yg dibutuhkan tetapi tidak harus menyelenggarakan sendiri, bisa bekerja sama dengan faskes bukan milik pemda
Penyediaan pelayanan kesehatan (pasal 11, RPP SPM)
• Pemda menyediakan sendiri yankes yang dibutuhkan di lokasi pelayanan pemerintah
• Membeli, mensubsidi atau kemudahan lainnya agar BUMD/N atau BU swasta yang mempunyai yankes yang dibutuhkan agar bisa menyediakan nya untuk WNI yang membutuhkan
• Memberikan voucher kepada WNI yang membutuhkan untuk mendapatkan yankes yang dibutuhkan
• Bekerja sama dengan BUMD/N atau BU swasta untuk menyediakan yankes yang dibutuhkan
Lokasi Pelayanan SPM
• Puskesmas dan jaringannya dan RSUD• Faskes BUMD/N• Dokter praktek swasta, Klinik swasta dan RS
swasta • Faskes pemda/BUMD/BUMN ataupun swasta
di wilayah tetanggaKriteria: mampu melayani sesuai standar dan diatur melalui mekanisme kerja sama
Perubahan SPM 2015-2019 (3):dr Pendekatan Penyakit ke Sasaran
• SPM lama: Pendekatan Penyakit/Pelayanan:
• Kinerja dibangun berdasarkan keberhasilannya menanggulangi “penyakit”/ melakukan pelayanan
• SPM baru: pendekatan penduduk sasaran:
• Kinerja dibangun berdasarkan keberhasilannya memberikan kepada penduduk seluruh pelayanan yang diperlukan
ContohLama
• Cakupan neonatus (bayi umur 0-28 hari) dengan komplikasi yang ditangani
• Cakupan kunjungan bayi • Cakupan Desa/Kelurahan UCI • Cakupan pelayanan pemantauan
tumbuh kembang anak balita • Cakupan pemberian MP-ASI
anak usia 6-24 bulan keluarga miskin
• Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan
Baru• Persentase Bayi Baru
Lahir (0-48 jam) Mendapatkan Pelayanan Kesehatan Sesuai Standar
• Persentase Usia Bawah Lima Tahun (Balita) Mendapatkan Pelayanan Kesehatan Sesuai Standar
Standar Pelayanan Balita (spm baru)
ascobat/PTS/AIPHSS 2014
PUSBumil
Bulin
Neonatus/ Bayi
BalitaSPD
SPL/Remaja
Dewasa
Usila
PromotifSp proteksi
Deteksi Dini PTM
KB
ANClengkap
LINAKESKf
Di rujuk
LINAKESKn
Dirujuk
IMM
GIZIMTBS
IMM
GIZI
MTBS
UKS
UKS
KESREP
Deteksi Dini
DeteksiDini
DOA
PTS
Life cycle approach (WHA 2008)
35
Kerangka Teori:Continuum of Care
Pemeriksaan Kehamilan
Persalinan, nifas & neonatal
Pelayanan bagi bayi
Pelayanan bagi balita
Pelayanan bagi anak SD
Pelayanan bagi anak SMP/A & remaja
•Konseling•ANC terpadu•Fe & asam folat
•Konseling• Inisiasi Menyusu Dini•KB pasca persalinan
•Konseling•ASI eksklusif• Imunisasi dasar
lengkap•MPASI•Pemantauan
pertumbuhan
• Konseling • Pemantauan
pertumbuhan & perkembangan
• Konseling• Upaya Kes Sklh
• Konseling: Gizi HIV/AIDS, NAPZA dll
• Kespro remaja
1000 hari pertama kehidupan
• Konseling Gizi dan kesehatan
• Pelayanan KB
Pelayanan PUS & WUS
Lansia• Konseling• Kualitas• Degenerasi
Perubahan SPM Baru (4) Fokus Promotif dan Preventif
SPM lama (PMK 741/2008)A. Kab
1. Pelayanan Kesehatan Dasar2. Pelayanan Kesehatan
Rujukan3. Penyelidikan Epidemiologi
dan Penanggulangan KLB4. Promosi Kesehatan dan
Pemberdayaan Masyarakat
SPM BaruA. Kab:
1. Promosi Kesehatan2. Skrining dan Yankes berdasar
daur hidup3. Pemeriksaan Penyakit Menular4. Inspeksi Kesehatan Lingkungan
B. Propinsi1. Promosi Kesehatan2. Inspeksi Kesehatan Lingkungan
Perubahan SPM baru (5)
• Target SPM lama = 70 – 100 %• Taget SPM baru 100 %
– Seluruh penduduk yang membutuhkan pelayanan harus dilayani sesuai standar
• Contoh Sesuai Standar:– Bila balita tdk dapat satu dari beberapa pelayanan
yang dibutuhkan (vit A, PMT utk balita gikur) tidak tercapai
Menghitung Sasaran
• Sasaran di hitung sesuai daur kehidupan• Sasaran tahun yang akan datang berdasarkan
survey berkala atau laporan penyelenggaraan (RPP psl 10)
• Dikurangi yang bisa memenuhi sendiri yankes yg dibutuhkan (RPP psl 19 c)
• Dikurangi yang sudah dilayani melalui BPJS, khususnya untuk pelayanan bumil, bersalin, bayi baru lahir dan balita
Pasal 9 RPP SPM1. Secara berkala pemerintah daerah melakukan survey untuk
memperoleh data tentang jumlah kebutuhan dasar sesuai dengan standar pelayanan minimal yang sudah ditetapkan.
2. Survey sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertujuan untuk mengetahui kecukupan persediaan barang atau jasa kebutuhan dasar warga negara di setiap daerah.
4. Dalam hal data sebagaiman dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) telah tersedia melalui sistem evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan pemerintahan daerah yang dilakukan oleh setiap perangkat daerah, maka survey secara berkala tidak perlu dilakukan lagi.
Pasal 10 RPP SPM1. Secara berkala pemerintah daerah melakukan survey untuk
memperoleh data tentang jumlah warga negara yang belum memperoleh kebutuhan dasar sesuai dengan standar pelayanan minimal yang sudah ditetapkan.
2. Survey sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertujuan untuk mengetahui identitas warga negara yang belum memperoleh kebutuhan dasar dan penyebab belum terpenuhinya kebutuhan dasar dasar warga negara di setiap daerah.
3. Dalam hal data sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) telah tersedia melalui sistem evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan pemerintahan daerah yang dilakukan oleh setiap perangkat daerah, maka survey secara berkala tidak perlu dilakukan lagi.
Monev SPM
Kab/Kota Mampu
Kab/Kota Tidak
mampu
Tercapai Wajar Reward
Tidak Tercapai Sanksi Dibantu
• SPM tercapai:– Komplimen– Penghargaan
• SPM not tercapai– Sanksi– Dibantu dengan
DAK
Pasal 73 UU 23 th 20141. Kepala daerah yang tidak menyampaikan laporan penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 70 ayat (4) dan ringkasan laporan penyelenggaraan Pemerintahan Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 72 dikenai sanksi administratif berupa teguran tertulis oleh Menteri untuk gubernur dan oleh gubernur, sebagai wakil Pemerintah Pusat, untuk bupati/wali kota.
2. Dalam hal teguran tertulis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) telah disampaikan 2 (dua) kali berturut-turut dan tetap tidak dilaksanakan, kepala daerah diwajibkan mengikuti program pembinaan khusus pendalaman bidang pemerintahan yang dilaksanakan oleh Kementerian serta tugas dan kewenangannya dilaksanakan oleh wakil kepala daerah atau oleh pejabat yang ditunjuk.
SPM Provinsi
A. Promosi Kesehatan 1. % Satuan Pendidikan Menengah dan Satuan
Pendidikan Khusus Mendapatkan Promosi Kesehatan
2. % Promosi Kesehatan Melalui Media Massa B. Pelayanan Kesehatan Lingkungan
1. % Satuan Pendidikan Menengah dan Satuan Pendidikan Khusus Mendapatkan Pelayanan Kesehatan Lingkungan
SPM Kab/Kota
A. Pelayanan Promosi Kesehatan 1. % Satuan Pendidikan Dasar mendapatkan
Promosi Kesehatan2. % Puskesmas dan Puskemas Pembantu
Melaksanakan Promosi Kesehatan3. % Puskesmas Melakukan Promosi Kesehatan
untuk Pemberdayaan Masyarakat di Bidang Kesehatan
B. Pelayanan Skrining dan Pelayanan Kesehatan Berdasar Daur Kehidupan 4. % Ibu Hamil Mendapatkan Pelayanan Antenatal
Sesuai Standar5. % Ibu Bersalin Mendapatkan Pelayanan Persalinan
Sesuai Standar6. % Bayi Baru Lahir Mendapatkan Pelayanan
Kesehatan Sesuai standar7. % Usia Bawah Lima Tahun (Balita) Mendapatkan
Pelayanan Kesehatan Sesuai Standar
8. % Siswa Satuan Pendidikan Dasar Mendapatkan Skrining Kesehatan Sesuai Standar
9. % Usia 15 – 19 tahun Mendapatkan Skrining Kesehatan Sesuai Standar
10. % Usia 20 – 59 Tahun Mendapatkan Skrining Kesehatan dan Pelayanan Kesehatan Reproduksi Sesuai Standar
11. % Usia 60 tahun Keatas Mendapatkan Skrining Kesehatan Sesuai Standar
C. Pelayanan Pemeriksaan Penyakit Menular 12. % terduga Tuberkulosis Mendapatkan Pemeriksaan Tuberkulosis
Sesuai Standar di Puskesmas dan RSUD 13. % Terduga HIV dan AIDS Mendapatkan Pemeriksaan HIV-AIDS
Sesuai Standar di Puskesmas dan RSUD D. Pelayanan Kesehatan Lingkungan dan Respons Verifikasi
terhadap SKDR 14. % Satuan Pendidikan Dasar Mendapatkan Pelayanan Kesehatan
Lingkungan 15. % Pasar Rakyat Mendapatkan Pelayanan Kesehatan Lingkungan 16. % Respons Verifikasi terhadap SKDR dalam Waktu Kurang dari 24
Jam
Koordinasi UKM UKP
Restrukturisasi 2014-2019
SKN (2012)
UKM
UKP
Dinkes
BPJS
APBD
APBN
APBN
Premi
Menyeimbangkan UKM-UKP
UKM
UKP
Promotif Curatif
SPM
JKN
2014
-19
SPM dan JKN adalah Complementer
• JKN adalah UKP, pendekatannya perorangan, prioritas ke kuratif
• SPM baru adalah UKM pendekatan kelompok/masyarakat, prioritas ke promotif, preventif dan deteksi dini
Promotif Curatif
JKN/UKP
SPM/UKM
SPM dan JKN dalam 5 Tingkat Pencegahan
SPM (UKM)1. Promosi kelompok dan
masyarakat2. Pemeriksaan lingkungan (TTU
dan TPM)2. Imunisasi bumil, bayi dan baduta
seluruh penduduk3. Skrining kesehatan kelompok
penduduk menurut daur hidup4. Deteksi Dini warga negara yang
memebutuhkan5. Penanggulangan awal penyakit
prioritas negara dan komitmen global
JKN (UKP)1. Promosi Perorangan peserta
BPJS2. Imunisasi bumil, bayi dan
baduta peserta BPJS3. Skrining kesehatan peserta
BPJS4. Deteksi Dini, terapi Segera,
pembatasan cacat dan 5. rehabilitasi di fasyankes
primer dan sekunder peserta BPJS
Koordinasi UKM dan UKP
PKM
Yan primer
Rujukan
PKM(Tr Awal)
Peserta BPJS
Promotif/preventif Kuratif/rehabilitatif
Penduduk
FKTP RSUD(Tr Awal)Penduduk
UKP
UKM
Framework SPM
Promosi Medmas Reg(SPM Prop)
Promosi Lokal(SPM Kab/Kota)
Fasyankes Pemda• Perlindungan
Khusus• Deteksi Dini• Pengobatan
Awal
TetapSehat
PelayananUKP/JKN
UKM• Perlindungan
Khusus• Deteksi Dini• Pengobatan
Awal
Promosi UKM
Promosi SPM dan JKN
• JKN– Sekarang tidak banyak layanan primer yang
melakukan promosi perorangan. Apalagi nanti ketika beban makin banyak
• SPM– Program prioritas nya adalah wajib melakukan
promosi kelompok dan masyarakat
Preventif dalam SPM dan JKN
1. JKN dan SPM sama2 menyelenggarakan imunisasi2. Dari segi vaksin, imunisasi kelompok lebih efektif
dari pasa imunisasi perorangan3. Meskipun UC (universal coverage), peserta JKN
belum tentu datang untuk imunisasi, mereka datang umumnya karena sakit
4. Dipihak lain imunisasi dalam SPM wajib diselenggarakan , diprogramkan dalam hari tertentu setiap bulannya
Deteksi Dini dalam SPM dan JKN
1. JKN dan SPM sama2 menyelenggarakan deteksi dini
2. Meskipun UC (universal coverage), peserta JKN belum tentu datang untuk deteksi dini mereka datang umumnya karena sakit
3. Dipihak lain deteksi dini dalam SPM wajib diselenggarakan , di danai secara adekuat, dan diprogramkan dalam hari tertentu setiap bulannya
Pembiayaan program SPM dan JKN• Pembiayaan layanan primer sifatnya adalah kapitasi, yang
sering kali under cost, sehingga side effectnya: – kurang optimal menyediakan sumber daya, apalagi diwilayah yang
jarang penduduk/kepulauan– Memprioritaskan hanya kuratif, apalagi nanti ketika beban meningkat
• Pembiayaan SPM adalah at cost, besarnya sesuai dengan perhitungan kebutuhan biaya disetiap wilayah– Kegiatan SPM (promosi, prevensi dan deteksi dini) wajib
diselenggarakan dengan biaya APBD yg cukup. – Untuk layanan bumil, bulin dan bayi, wajib dibiayai secara cukup oleh
APBD– apabila daerah tidak mampu membiayai, maka dibantu APBN
Aspek sasaran dalam SPM
• Sasaran SPM adalah berdasar daur kehidupan: mulai dari bumil, bayi sampai lansia.– Perhitungannya didasarkan kebutuhan bukan keinginan– Untuk promosi, prevensi dan deteksi dini untuk seluruh
penduduk yg datang ke jaringan puskesmas dengan alasan apapun (termasuk peserta JKN)
• Sasaran JKN adalah peserta BPJS. Ketika UC maka sasaran JKN adalah seluruh penduduk.– Namun perhitungan pengeluarannya adalah
berdasarkan kunjungan yang sakit
Langkah Implementasi SPM
Format atau Outline Rencana Aksi Penerapan dan Pencapaian SPM Kesehatan
PENGANTARDIAGRAM RENCANA AKSI PENCAPAIAN
SPM
I. PENDAHULUAN1.1. Latar Belakang1.2. Landasan Hukum1.3. Tujuan dan Sasaran1.4. Sistematika Dokumen Rencana Aksi
II. PROFIL DAN STATUS PELAYANAN SPM Bidang KESEHATAN
2.1. Profil Pelayanan Dasar Kesehatan2.2. Status Pencapaian SPM Kesehatan2.3. Potensi, Masalah, Kendala serta Kebutuhan Upaya Pencapaian
SPM Kesehatan
Diagram Penyusunan Rencana AksiPenerapan dan Pencapaian SPM
GTZ_2006
PROFIL PELAYANAN DASAR SPM- Data dan Informasi Dasar SPM
- Status Pencapaian SPM- - Permasalahan dan Tantangan yang Dihadapi- - Kebutuhan bagi Pemenuhan Pencapaian SPM
ANALISIS DAN PERHITUNGAN KEBUTUHAN PEMBIAYAAN SPM- Identifikasi kegiatan, barang dan jasa yang diperlukan untuk mencapai SPM
- Identifikasi biaya per unit dari kegiatan, barang dan jasa- Hitung kebutuhan biaya pencapaian SPM
- - Rasionalisasi kebutuhan biaya pencapaian SPM- - identifikasi dan analisis suberdaya yang tersedia
- - Tentukan rancangan target dan biaya tahunan pencapaian SPM
PERUMUSAN KEBIJAKAN DAN STRATEGI JANGKA MENENGAH
PROGRAM-KEGIATAN, TARGET dan ANGGARAN TAHUNAN
MONITORING DAN PELAPORAN IMPLEMENTASI PENERAPAN SPM
Format atau Outline Rencana Aksi Penerapan dan Pencapaian SPM Kesehatan
III. ANALISIS DAN PERHITUNGAN KEBUTUHAN PEMBIAYAAN PENCAPAIAN PENERAPAN SPM SOSIAL
3.1. Identifikan Kegiatan dan Kebutuhan Barang dan Jasa untuk mencapai SPM Kesehatan (dilihat dari Juknis/Juklak
Kementerian Kesehatan)3.2. Perhitungan Kebutuhan Pembiayaan bagi Pencapaian
masing-masing Jenis Pelayanan SPM Kesehatan
3.3. Identifikasi Ketersediaan Sumber Daya Keuangan
Format atau Outline Rencana Aksi Penerapan dan Pencapaian SPM Kesehatan
IV. RENCANA AKSI PENCAPAIAN SPM BIDANG KESEHATAN
4.1. Kebijakan dan Strategi Umum Jangka Menengah (2016 – 2019)
4.2. Program-program dan Kegiatan-kegiatan serta Kerangka Anggaran 2016
4.3. Program-program dan Kegiatan-kegiatan serta Kerangka Anggaran 2017
4.4. Program-program dan Kegiatan-kegiatan serta Kerangka Anggaran 2018
4.5. Program-program dan Kegiatan-kegiatan serta Kerangka Anggaran 2019
Format atau Outline Rencana Aksi Penerapan dan Pencapaian SPM Kesehatan
V. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
5.1. Kesimpulan5.2. Rekomendasi
LAMPIRANMatriks Rencana Aksi Program dan Kegiatan
Pencapaian SPM Bidang Kesehatan
Contoh: Matriks Rencana Aksi Penerapan dan Pencapaian SPM untuk Jangka Menengah
Kode Program dan Kegiatan
IndikatorSPM
Berdasarkan
Ketetapan Kementeria
n/LembagaSektor
Data Capaian
SPM pada Tahun Awal Perencanaa
n(2011)
Rencana Capaian SPM pada Tahun
Anggaran berjalan(2012)
Target SPM dan Kerangka Pendanaan
Unit Kerja SKP
D Penang-
gung-
jawab
Tahun2013
Tahun2014
Tahun2015
Tahun2016
Tahun2017
Kondisi Kinerja
pada akhir periode Renstra SKPD
(Tahun ..)
target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp
(1) (2) (3) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)
1 01 01 Program .......
1 01 01 01 Kegiatan......
1 01 01 Program .......
1 01 01 01 Kegiatan......
Dst ....
1 01 01 Program .......
1 01 01 01 Kegiatan......
What next?
• SPM: menjadi early warning system• JKN: menjadi short term solution• dimana long term solution?