panduan penerapan dan pencapaian standar pelayanan minimal

138
PANDUAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) DI DAERAH

Transcript of panduan penerapan dan pencapaian standar pelayanan minimal

Page 1: panduan penerapan dan pencapaian standar pelayanan minimal

PANDUAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) DI DAERAH

Page 2: panduan penerapan dan pencapaian standar pelayanan minimal

Pengarah:

Direktur Jenderal Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri,Sekretaris Direktorat Jenderal Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri,Direktur Urusan Pemerintahan Daerah I, Direktorat Jenderal Otonomi DaerahDirektur Urusan Pemerintahan Daerah II, Direktorat Jenderal Otonomi Daerah

Tim Penyusun (Direktorat Jenderal Otonomi Daerah, Kementerian Dalam Negeri):

Ir. Diah Indrajati, Nata Irawan, SH.,M.Si., Ir. Rosihan, M.Si., Sunarto, SH., M.SI, Drs. Djuhardi, M.Si., Atik Maryatti, S.Sos., M.Si, Dra. Eny Indiriaty, Ir. Ema Budiastuti dan DR. Paudah, M.Si

Kontributor (GIZ):

Dr. Manfred Poppe, MP. Dwi Widiastuti, Wahyu Mulyana, Mukhlis Abidi

Editor (GIZ):

Hartian Silawati

Design:

Hasbi Akhir (www.aisukenet.com)

Page 3: panduan penerapan dan pencapaian standar pelayanan minimal

PANDUAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) DI DAERAH

Page 4: panduan penerapan dan pencapaian standar pelayanan minimal

ii

PANDUAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) DI DAERAH

SAMBUTAN DIREKTUR JENDERAL OTONOMI DAERAH

KEMENTERIAN DALAM NEGERI

REPUBLIK INDONESIA

Assalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarakatuh.

Secara normatif upaya meningkatkan kesejahteraan dan demokratisasi telah diatur dalam kebijakan desentralisasi dan otonomi daerah yang tertuang di dalam Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. Dalam koridor Undang-undang tersebut menganut sistem otonomi luas, nyata dan bertangung jawab yang mengisyaratkan Pemerintah Daerah bahwa dalam menentukan isi otonomi atau kewenangannya harus dikaitkan dengan kebutuhan riil masyarakatnya. Betapapun luasnya otonomi daerah harus mampu melahirkan pelayanan-pelayanan publik yang berkorelasi dengan kebutuhan masyarakat. Dalam koridor ini maka isi otonomi daerah diorientasikan kepada penyediaan pelayanan publik untuk memenuhi kebutuhan dasar (basic needs) dan pemenuhan kebutuhan dengan pengembangan sektor unggulan.

Sebagai upaya untuk mendorong pemerintah daerah dalam penyediaan pelayanan publik untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat, Pemerintah telah menyusun dan menetapkan Standar Pelayanan Minimal yang merupakan standar minimum pelayanan publik yang wajib disediakan oleh pemerintah daerah kepada masyarakat. Secara spesifi k, terdapat beberapa hal yang hendak dicapai melalui adanya SPM ini yaitu:

1. Menjamin diperolehnya minimum layanan yang dapat diakses oleh masyarakat secara merata dan yang wajib disediakan oleh Pemerintah Daerah sesuai ukuran yang ditetapkan oleh Pemeirntah di dalam setiap SPM.

Page 5: panduan penerapan dan pencapaian standar pelayanan minimal

iii

2. Digunakan sebagai sarana untuk menentukan jumlah anggaran yang dibutuhkan dalam menyediakan suatu layanan publik dan menentukan Standard Spending Assessment (SSA) yang bermanfaat untuk penghitungan biaya layanan, sehingga dapat dihitung kebutuhan agregat minimum pembiayaan daerah dengan lebih terukur.

3. Dapat dijadikan dasar dalam menentukan anggaran kinerja yang berbasis manajemen kinerja.

Saat ini Pemerintah telah menetapkan 15 SPM dan menjadikan SPM sebagai kebijakan prioritas nasional yang harus ditindaklanjuti oleh daerah melalui penerapan SPM di daerah.

Dalam rangka mendorong percepatan penerapan SPM di daerah, Kementerian Dalam Negeri telah menyampaikan Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 100/1023/SJ tanggal 26 Maret 2012 tentang Percepatan Pelaksanaan Penerapan dan Pencapaian SPM di Daerah.

Sebagai langkah konkrit untuk mendorong percepatan penerapan SPM maka dirasakan perlu untuk menyampaikan teknis Panduan pedoman penerapan dan pencapaian SPM sebagi acuan dan petunjuk teknis bagi daerah dalam menerapkan dan mencapai SPM di daerah.

Semoga Tuhan yang Maha Esa meridhoi seluruh pengabdian kita kepada masyarakat, bangsa dan negara. Sekian dan terima kasih.Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Direktur Jenderal Otonomi Daerah,

Prof. DR. H. Djohermansyah Djohan, MA.

Page 6: panduan penerapan dan pencapaian standar pelayanan minimal

iv

PANDUAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) DI DAERAH

DAFTAR ISI

SAMBUTAN DIREKTUR JENDERAL OTONOMI DAERAH ii

DAFTAR ISI iv

DAFTAR SINGKATAN vii

BAB 1 PENDAHULUAN 2

Latar Belakang 2

Maksud dan Tujuan 3

Ruang Lingkup Panduan 4

Sistematika Penulisan 4

BAB 2 KERANGKAREGULASI SPM 6

Pasal-Pasal Peraturan terkait SPM dalam Perencanaan 8

Pasal-Pasal Peraturan terkait SPM dalam Penganggaran 8

Pasal-Pasal Peraturan terkait Pelaporan SPM 9

BAB 3 PENGERTIAN DAN STATUS PENETAPAN SPM 10

Pengertian SPM 10

Kedudukan SPM dalam Urusan Pemerintahan 10

Ruang Lingkup SPM 12

Status Penyusunan dan Penetapan SPM 13

BAB 4 PANDUAN PENYUSUNAN RENCANAPENERAPAN DAN

PENCAPAIAN SPM DI DAERAH

16

Ruang Lingkup 16

Page 7: panduan penerapan dan pencapaian standar pelayanan minimal

v

BAB 5 TAHAPAN PENYUSUNAN RENCANA PENCAPAIAN SPM

DI DAERAH

20

5.1 Pembentukan Tim Koordinasi Penerapan dan Pencapaian SPM di Daerah

21

5.2 Sosialisasi Penerapan dan Pencapaian SPM di Daerah 27

5.3 Pengumpulan Data dan Informasi 31

5.4 Reviu Program dan Kegiatan Penerapan SPM Dalam Dokumen Rencana Pembangunan Daerah

39

5.5 Penyusunan Profi l Pelayanan Dasar di Daerah 41

5.6 Penyusunan Program dan Kegiatan Pencapaian SPM 50

5.7 Penentuan Target dan Capaian SPM 56

5.8 5.8 Penghitungan Kebutuhan Pembiayaan SPM 60

5.9 Pelaksanaan Penerapan SPM Dalam Dokumen Rencana Pembangunan Daerah

65

5.10 Monitoring dan Evaluasi Pencapaian SPM 68

5.11 Pelaporan Penerapan SPM di Daerah 77

REFERENSI 82

LAMPIRAN 84

LAMPIRAN I PROFIL PELAYANAN DASAR DI PROVINSI 84

LAMPIRAN II PROFIL PELAYANAN DASAR DI KABUPATEN/KOTA 98

Page 8: panduan penerapan dan pencapaian standar pelayanan minimal

vi

PANDUAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) DI DAERAH

Daftar Gambar

Gambar 3.1 Kedudukan SPM dalam Urusan Pemerintahan 12

Gambar 4.1 Alur Penyusunan Rencana Penerapan dan Pencapaian SPM di Daerah

19

Gambar 5.1 Struktur Organisasi Tim Koordinasi Penerapan dan Pencapaian SPM di Daerah

24

Gambar 5.2 Perhitungan Target Capaian SPM 57

Gambar 5.3 Hubungan Rencana Pencapaian SPM di Daerah dan Dokumen Perencanaan dan Penganggaran Penerapan

66

Daftar Tabel

Tabel 3.1 Status SPM yang Ditetapkan untuk Daerah Provinsi 14

Tabel 3.2 Status SPM yang Ditetapkan untuk Daerah Kabupaten/Kota

15

Tabe 5.1 Contoh Agenda Kerja Penerapan dan Pencapaian SPM di Daerah

26

Tabel 5.2 Menemukenali Jenis Pelayanan, Indikator, Defi nisi Operasional, Target dan Batas Waktu Capaian SPM

33

Tabel 5.3 Check-List Kebutuhan Data Indikator SPM 35

Tabel 5.4 Reviu Program dan Kegiatan Penerapan SPM dalam Dokumen Rencana Pembangunan Daerah dan SKPD

40

Tabel 5.5 Kompilasi Indikator SPM 43

Tabel 5.6 Identifi kasi Permasalahan Pencapaian SPM 46

Tabel 5.7 Profi l Pelayanan Dasar 49

Tabel 5.8 Identifi kasi Program dan Kegiatan SPM*) 55

Tabel 5.9 Penentuan Target Capaian SPM*) 59

Tabel 5.10 Formula Perhitungan Biaya Indikator SPM 61

Tabel 5.11 Pengitungan Kebutuhan Pembiayaan Pencapaian SPM di Daerah

64

Daftar Kotak

Kotak 1. Tim Koordinasi Penerapan dan Pencapaian SPM di Daerah (Usulan)

27

Kotak 2. Penyajian Laporan Kinerja Penerapan dan Pencapaian SPM di Daerah

79

Page 9: panduan penerapan dan pencapaian standar pelayanan minimal

vii

DAFTAR SINGKATAN

APBD Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

ASB Analisis Standar Belanja

DPRD Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

DSF Decentralization Support Facility

EKPPD Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

GIZ Deutsche Gesellschaft fuer Internationale Zusammenarbeit

IKK Indikator Kinerja Kunci

ILPPD Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

Juknis Petunjuk Teknis

K/L Kementerian/Lembaga

KUA Kebijakan Umum Anggaran

LKPJ Laporan Keterangan Pertanggungjawaban

LPND Lembaga Pemerintah Non Departemen

LPPD Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

Permendagri Peraturan Menteri Dalam Negeri

PP Peraturan Pemerintah

PPA Prioritas dan Plafon Anggaran

PPAS Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara

Page 10: panduan penerapan dan pencapaian standar pelayanan minimal

viii

PANDUAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) DI DAERAH

RAPBD Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

Renja SKPD Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah

RKA SKPD Rencana Kerja dan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah

RKP Rencana Kerja Pemerintah

RPJMD Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

RPJPD Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah

SKPD Satuan Kerja Perangkat Daerah

SPM Standar Pelayanan Minimal

TAPD Tim Anggaran Pemerintah Daerah

UU Undang Undang

Page 11: panduan penerapan dan pencapaian standar pelayanan minimal
Page 12: panduan penerapan dan pencapaian standar pelayanan minimal

2

PANDUAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) DI DAERAH

BAB 1PENDAHULUAN

Latar Belakang

Kebijakan desentralisasi dan otonomi daerah di Indonesia secara efektif dilaksanakan sejak tahun 2000 dimaksudkan untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pelayanan, pemberdayaan dan peran serta masyarakat. Sejalan dengan prinsip otonomi yang nyata dan bertanggung jawab, pemerintah daerah melaksanakan urusan pemerintahan berdasarkan tugas, wewenang dan kewajiban sesuai dengan potensi dan kekhasan daerah. Berbagai perubahan mendasar pengelolaan pemerintahan telah dilakukan termasuk penyediaan pelayanan dasar untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam kehidupan sosial, ekonomi dan pemerintahan.

Sesuai dengan UU Pemerintahan Daerah, penyediaan dan pemenuhan pelayanan dasar bagi masyarakat harus memenuhi Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang ditetapkan oleh Pemerintah (Kementerian/Lembaga). Pemerintah telah mengeluarkan Peraturan Pemerintah Nomor 65 tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (SPM)sebagai acuan penyusunan dan penetapan SPM oleh Kementerian/Lembaga dan penerapannya di daerah. Hingga pertengahan 2012 telah ditetapkan 15 SPM oleh Kementerian/Lembaga.

Penerapan dan pencapaian SPM di daerah menghadapi banyak kendala, antara lain: masih kurangnya pemahaman mengenai SPM, terbatasnya kapasitas pemerintah daerah dalam penyelenggaraan pelayanan dasar,

Page 13: panduan penerapan dan pencapaian standar pelayanan minimal

3

tidak tersedianya data yang valid, dan belum disusunnya rencana pencapaian SPM di daerah. Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah pusat adalah mendorong percepatan penerapan SPM di daerah sebagai kebijakan prioritas nasional yang perlu mendapat perhatian dan ditindaklanjuti oleh pemerintah daerah.Untuk membantu percepatan penerapan SPM di daerah, maka perlu disusun sebuah buku panduan yang dapat digunakan sebagai acuan bagi pemerintah daerah dalam menyusun rencana penerapan dan pencapaian SPM di daerah.

Maksud dan Tujuan

Buku panduan ini dimaksudkan sebagai alat bantu yang dapat memberikan tambahan pemahaman dan kapasitas pemerintah daerah dalam penyusunan rencana penerapan dan pencapaian SPM di daerah.

Sedangkan tujuan yang ingin dicapai dalam penyusunan panduan ini adalah untuk:

1. Meningkatkan pemahaman dan kemampuan dalam menyusun database profi l pelayanan dasar daerah;

2. Meningkatkan pemahaman tentang berbagai implikasi dari penerapan SPM dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah;

3. Memberikan panduan bagi penyelenggara pelayanan dasar di daerah dalam menyusun rencana program dan kegiatan serta kebutuhan anggaran untuk menerapkan SPM di daerah;

Page 14: panduan penerapan dan pencapaian standar pelayanan minimal

4

PANDUAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) DI DAERAH

4

PANDUAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) DI DAERAH

4. Mendorong pemerintah daerah untuk mengimplementasikan SPM dalam perencanaan dan penganggaran daerah.

Ruang Lingkup Panduan

Buku panduan ini disusun berdasarkan substansi peraturan perundangan terkait SPM yang telah diterbitkan oleh Kementerian/Lembaga dengan tambahan penjelasan tahapan dan langkah-langkah penerapan dan pencapaian SPM berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku.

Sesuai dengan tujuannya, panduan ini bersifat memberikan tambahan informasi dan pengetahuan tentang bagaimana menyusun rencana pencapaian SPM di daerah dan menghitung kebutuhan pembiayaan pelaksanaan SPM. Penyajian panduan disusun dalam format dan sistematika pembahasan yang mudah dipahami pengguna (user-friendly), yaitu terutama SKPD di lingkup provinsi, kabupaten dan kota.

Lingkup materi yang disampaikan dalam panduan terdiri dari tahapan dan langkah-langkah penyusunan rencana pencapaian SPM di daerah, termasuk didalamnya batas waktu, target capaian, rangkaian kegiatan dan penghitungan kebutuhan pendanaan.

Sistematika Penulisan

Bagian I : Pendahuluan menguraikan latar belakang, maksud dan tujuan, ruang lingkup dan sistematika penulisan;

Bagian II : Kerangka Regulasi SPM menguraikan peraturan perundangan terkait SPM mulai dari Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, Peraturan Menteri dan Keputusan Menteri;

Bagian III : Pengertian danStatus Penetapan SPM menguraikan pengertian, kedudukan SPM dalam urusan pemerintahan, ruang lingkup, dan status penyusunan dan penetapan SPM;

Bagian IV : Panduan Penyusunan Rencana Penerapan dan Pencapaian SPM di Daerah menguraikan ruang lingkup, tahapan dan alur penyusunan rencana pencapaian SPM di daerah;

Bagian V : Tahapan Penyusunan Rencana Penerapan dan Pencapaian SPM di Daerah menguraikan tentang tahap dan langkah-langkah yang dilakukan mulai dari: 1) Pembentukan Tim

Page 15: panduan penerapan dan pencapaian standar pelayanan minimal

5

BAB 1 PENDAHULUAN

5

Koordinasi Penerapan dan Pencapaian SPM di Daerah, 2) Sosialisasi Penerapan dan Pencapaian SPM di Daerah, 3) Pengumpulan Data dan Informasi, 4) Reviu Program dan Kegiatan Penerapan SPM Dalam Dokumen Rencana Pembangunan Daerah, 5) Penyusunan Profi l Pelayanan Dasar, 6) Penyusunan Program dan Kegiatan Pencapaian SPM, 7) Penentuan Target Capaian SPM di Daerah, 8) Penghitungan Kebutuhan Pembiayaan SPM, 9) Pelaksanaan Penerapan SPM Dalam Dokumen Rencana Pembangunan Daerah, 10) Monitoring dan Evaluasi Penerapan SPM di Daerah, 11) Pelaporan Penerapan dan Pencapaian SPM di Daerah

Page 16: panduan penerapan dan pencapaian standar pelayanan minimal

6

PANDUAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) DI DAERAH

BAB 2KERANGKAREGULASI SPM

Kerangka regulasi terkait penyusunan dan penerapan SPM diurutkan mulai dari Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, Peraturan Menteri dan Keputusan Menteri adalah sebagai berikut:

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2004 tentang Rencana Kerja Pemerintah

Peraturan Pemerintah No. 58 Tahun 2005 Tentang Pengelolaan Keuangan Daerah

Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal

Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Kepada Masyarakat

Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota

Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah

Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah

Page 17: panduan penerapan dan pencapaian standar pelayanan minimal

7

Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 6 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan dan Penetapan Standar Pelayanan Minimal

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2007 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Pencapaian Standar Pelayanan Minimal

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah

Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 100.05-283 Tahun 2011 tentang Pembentukan Tim Konsultasi Penyusunan Standar Pelayanan Minimal

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 23 Tahun 2013 tentang Pedoman Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Rencana Kerja Pembangunan Daerah Tahun 2014*)

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 37 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2013*)

Permen Kementerian/Lembaga terkait SPM*) Dikeluarkan setiap tahun untuk tahun anggaran berikutnya

Page 18: panduan penerapan dan pencapaian standar pelayanan minimal

8

PANDUAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) DI DAERAH

8

PANDUAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) DI DAERAH

Pasal-Pasal Peraturan terkait SPM dalam Perencanaan

Standar pelayanan minimumdigunakan sebagai bahan masukan dalam menyusun Rencana Kerja Pemerintah (RKP).

PP No. 20/2004 pasal 4 (2)

Pemerintah Daerah menggunakan SPM yang telah ditetapkan Pemerintah sebagai salah satu acuan untuk menyusun perencanaan dan penganggaran.

PP No. 65/2005 pasal 9 (2)

Untuk menentukan gambaran kondisi awal rencana pencapaian dan penerapan SPM, Pemerintah Daerah wajib menyusun, mengkaji dan menganalisis database profi ll pelayanan dasar.

Permendagri No. 79/2007 pasal 4 (1)

Pemerintah Daerah menuangkan Rencana Pencapaian SPM dalam RPJMD dan Renstra SKPD.

PP No. 65/2005 pasal 9(4)Permendagri No. 79/2007 pasal 1(10)

Pemerintah Daerah menuangkan target tahunan Rencana Pencapaian SPM dalam RKP dan Renja-SKPD untuk digunakan sebagai dasar perhitungan kebutuhan biaya dalam penyelenggaraan pelayanan dasar.

PP No. 65/2005 pasal 9(5)Permendagri No. 79/2007 pasal 1(10)

Program, kegiatan, alokasi dana indikatif dan sumber pendanaan yang dirumuskan dalam RPJMD, RKPD, Renstra SKPD dan Renja SKPD disusun berdasarkan ... c) urusan wajib yang mengacu pada SPM sesuai dengan kondisi nyata daerah dan kebutuhan masyarakat, atau urusan pilihan yang menjadi tanggung jawab SKPD.

Permendagri No. 54/2010 pasal 11(1c)

Pencapaian sasaran program SKPD mempertimbangkan pencapaian SPM yang telah disesuaikan dengan ketentuan peraturan perundangan.

Permendagri No. 54/2010 pasal 88(1)

Pasal-Pasal Peraturan terkait SPM dalam Penganggaran

Pemerintah Daerah menuangkan target tahunan Rencana Pencapaian SPM dalam KUA, PPA dan RKA-SKPD sesuai klasifi kasi belanja daerah dengan mempertimbangkan kemampuan keuangan daerah.

PP No. 65/2005 pasal 9(5)

Permendagri No. 79/2007 pasal 7(2)

Nota kesepakatan tentang KUA dan PPA yang disepakati bersama antara kepala daerah dengan pimpinan DPRD wajib memuat target pencapaian dan penerapan SPM.

Permendagri No. 79/2007 pasal 11

Page 19: panduan penerapan dan pencapaian standar pelayanan minimal

9

BAB 2 KERANGKAREGULASI SPM

9

Penyusunan rencana pencapaian SPMdan anggaran kegiatan yang terkait dengan pencapaianSPM dilakukan berdasarkan analisis kemampuan dan potensi daerah dengan mengacu pada pedoman yang ditetapkan oleh Menteri Dalam Negeri.

PP No. 65/2005 pasal 10

Penyusunan anggaran belanja untuk setiap program dan kegiatan mempedomani SPM yang telah ditetapkan, Analisis Standar Belanja (ASB) dan standar satuan harga.

Penjelasan Permendagri No. 37 Tahun 2012

Pasal-Pasal Peraturan terkait Pelaporan SPM

Rencana pencapaian target tahunan SPM serta realisasinya diinformasikan kepada masyarakat sesuai peraturan perundangan.

PP No. 65/2005 pasal 11

Pemerintah Daerah menyampaikan laporan teknis tahunan kinerja penerapan dan pencapaian SPM kepada Menteri/Pimpinan Lembaga yang bersangkutan.

Permendagri No. 6/2007 pasal 17 (1)

Bupati/Walikota menyusun dan menyampaikan laporan umum tahunan kinerja penerapan dan pencapaian SPM kepada Menteri Dalam Negeri melalui Gubernur.

Gubernur menyusun laporan umum tahunan kinerja penerapan dan pencapaian SPM.

Gubernur menyampaikan ringkasan laporan umum tahunan kinerja penerapan dan pencapaian SPM kepada Menteri Dalam Negeri.

Permendagri No. 6/2007 pasal 16 (1-3)

Tingkat pencapaian standar pelayanan minimal termasuk salah satu materi dalam Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD)

PP No. 3/2007 pasal 3(4)

Rencana pencapaian target tahunan SPM dan realisasinya merupakan bagian dari LPPD, LKPJ, ILPPD.

Permendagri No. 79/2007 pasal 16

EKPPD pada tataran pelaksana kebijakan daerah meliputi aspek penilaian: c) tingkat pencapaian SPM.

PP No. 6/2008 pasal 19

Page 20: panduan penerapan dan pencapaian standar pelayanan minimal

10

PANDUAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) DI DAERAH

BAB 3PENGERTIAN DAN STATUS PENETAPAN SPM

Pengertian SPM

Standar Pelayanan Minimal yang selanjutnya disingkat SPM adalah ketentuan tentang jenis dan mutu pelayanan dasar yang merupakan urusan wajib daerah yang berhak diperoleh setiap warga secara minimal. Penekanan kata “minimal” dalam istilah SPM ini mengacu pada batas minimal tingkat cakupan dan kualitas pelayanan dasar yang harus mampu dicapai oleh setiap daerah pada batas waktu yang ditentukan. Dengan kata lain, jenis pelayanan dasar di daerah dapat terlaksana minimal mencapai indikator dan tingkat nilai pada batas waktu yang ditetapkan Pemerintah. Dari sisi waktu pencapaiannya, Pemerintah Daerah harus mampu mencapai tingkat cakupan yang minimal sama atau bahkan lebih cepat dibandingkan batas waktu yang telah ditetapkan Pemerintah untuk masing-masing indikator SPM yang ditetapkan oleh Kementerian/Lembaga terkait.

Kedudukan SPM dalam Urusan Pemerintahan

Urusan pemerintahan adalah fungsi-fungsi pemerintahan yang menjadi hak dan kewajiban setiap tingkatan dan/atau susunan pemerintahan untuk mengatur dan mengurus fungsi-fungsi tersebut yang menjadi kewenangannya dalam rangka melindungi, melayani, memberdayakan, dan mensejahterakan masyarakat (Pasal 1 PP Nomor 38 Tahun 2007 Tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota).

Page 21: panduan penerapan dan pencapaian standar pelayanan minimal

11

Urusan pemerintahan terdiri atas urusan pemerintahan yang sepenuhnya menjadi kewenangan Pemerintah dan urusan pemerintahan yang dibagi bersama antar tingkatan dan/atau susunan pemerintahan. Urusan pemerintahan yang dibagi bersama antar tingkatan dan/atau susunan pemerintahan terdiri dari 2 (dua) jenis urusan yaitu urusan wajib dan urusan pilihan. Urusan wajib adalah urusan pemerintahan yang wajib diselenggarakan oleh pemerintahan daerah provinsi dan pemerintah daerah kabupaten/kota, berkaitan dengan pelayanan dasar seperti pendidikan dasar, kesehatan, lingkungan hidup, pekerjaan umum, dan kependudukan. Sedangkan urusan pemerintahan yang bersifat pilihan terkait erat dengan potensi unggulan dan kekhasan daerahuntuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat (Penjelasan UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah).

Tidak semua bagian dari urusan wajib adalah pelayanan dasar. Namun, setiap pelayanan dasar termasuk dalam bagian urusan wajib. SPM ditetapkan berdasarkan pelayanan dasar tertentu, dimana pelayanan dasar tersebut adalah bagian dari urusan wajib, dan urusan wajib merupakan bagian dari urusan pemerintahan. Berikut digambarkan posisi SPM dalam urusan pemerintahan:

Page 22: panduan penerapan dan pencapaian standar pelayanan minimal

12

PANDUAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) DI DAERAH

12

PANDUAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) DI DAERAH

Gambar 3.1 Kedudukan SPM dalam Urusan Pemerintahan

Pelayanan Dasar

Posisi SPM

Urusan Wajib

Urusan Pemerintahan

Standar PelayananMinimal (SPM)

adalah ketentuan tentang jenis dan mutu pelayanan dasar

Permendagri No.6/2007 pasal 1 (8)

Ruang Lingkup SPM

SPM disusun dan diterapkan dalam rangka penyelenggaraan urusan wajib Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota yang berkaitan dengan pelayanan dasar sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Urusan wajib yang harus memenuhi SPM yang telah ditetapkan antara lain bidang:

1. Kesehatan2. Lingkungan Hidup3. Pemerintahan Dalam Negeri (kependudukan dan catatan sipil; dan

pemerintahan umum)4. Sosial5. Perumahan Rakyat6. Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak7. Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera8. Pendidikan

Page 23: panduan penerapan dan pencapaian standar pelayanan minimal

13

BAB 3 PENGERTIAN DAN STATUS PENETAPAN SPM

13

9. Ketahanan Pangan10. Ketenagakerjaan11. Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang12. Kesenian13. Komunikasi dan Informatika14. Perhubungan15. Penanaman Modal

Besaran dan batas waktu pencapaian SPM ditetapkan oleh masing-masing Kementerian/Lembaga yang selanjutnya menjadi salah satu acuan bagi pemerintah daerah untuk menyusun perencanaan dan penganggaran penyelenggaraan pemerintah daerah. Pemerintah daerah menyusun rencana pencapaian SPM yang memuat target tahunan pencapaian SPM berdasarkan data dasar profi l pelayanan dasar yang tersedia. Selanjutnya rencana pencapaian SPM dan target tahunan menjadi dasar untuk dimasukkan ke dalam dokumen perencanaan (RPJMD, Renstra SKPD, RKPD, Renja SKPD) dan dokumen penganggaran (KUA PPA dan RKA-SKPD).

Status Penyusunan dan Penetapan SPM

Hingga pertengahan 2012 telah ditetapkan 15 SPM oleh Kementerian/Lembaga. Beberapa K/L telah melengkapi peraturan SPM dengan petunjuk teknis/pedoman untuk pelaksanaanya.

Page 24: panduan penerapan dan pencapaian standar pelayanan minimal

14

PANDUAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) DI DAERAH

14

PANDUAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) DI DAERAH

Ta

be

l 3

.1

Sta

tus

SP

M y

an

g D

ite

tap

ka

n u

ntu

k D

ae

rah

Pro

vin

si

No

Bida

ngTa

hun

Pene

tapa

nJu

knis

/Pa

ndua

n O

pera

sion

al

Jukn

is/

Pedo

man

Pe

mbi

ayaa

n

Jeni

s Pe

laya

nan

Jum

lah

Indi

kato

rTa

rget

Pe

ncap

aian

1So

sial

2008

VV

47

2015

2Li

ngku

ngan

Hid

up20

08V

V3

320

13

3Pe

rum

ahan

Rak

yat

2008

VV

23

2025

4Ke

tena

gake

rjaan

*)20

10V

V5

820

16

5La

yana

n Te

rpad

u Ba

gi P

erem

puan

dan

A

nak

Korb

an K

eker

asan

**)

2010

VV

58

2014

6Ke

taha

nan

Pang

an20

10V

V4

420

15

7Ke

seni

an20

10V

V2

720

14

8Pe

rhub

unga

n20

11V

V4

1720

14

9Pe

nana

man

Mod

al20

11V

Dra

ft7

1020

14

To

tal

98

36

67

*) P

erub

ahan

ata

s la

mpi

ran

dite

tapk

an d

alam

Per

men

aker

tran

s N

o. 0

4/20

11**

) Tid

ak a

da p

emis

ahan

indi

kato

r SPM

unt

uk P

emer

inta

h D

aera

h Pr

ovin

si d

an P

emer

inta

h D

aera

h Ka

bupa

ten/

Kota

Page 25: panduan penerapan dan pencapaian standar pelayanan minimal

15

BAB 3 PENGERTIAN DAN STATUS PENETAPAN SPM

15

Ta

be

l 3

.2

Sta

tus

SP

M y

an

g D

ite

tap

ka

n u

ntu

k D

ae

rah

Ka

bu

pa

ten

/Ko

ta

No

Bida

ngTa

hun

Pene

tapa

nJu

knis

/Pa

ndua

n O

pera

sion

al

Jukn

is/

Pedo

man

Pe

mbi

ayaa

n

Jeni

s Pe

laya

nan

Jum

lah

Indi

kato

rTa

rget

Pe

ncap

aian

1Ke

seha

tan

2008

VV

418

2015

2So

sial

2008

VV

47

2015

3Li

ngku

ngan

Hid

up20

08V

V4

420

13

4Pe

mer

inta

han

Dal

am N

eger

i*)

2008

VV

36

2011

5Pe

rum

ahan

Rak

yat

2008

VV

23

2025

6La

yana

n Te

rpad

u Ba

gi P

erem

puan

dan

A

nak

Korb

an K

eker

asan

**)

2010

V

V5

820

14

7Ke

luar

ga B

eren

cana

dan

Kel

uarg

a Se

jaht

era

2010

VV

39

2014

8Pe

ndid

ikan

Das

ar**

*)20

10V

V2

279

Peke

rjaan

Um

um d

an P

enat

aan

Ruan

g20

10V

V8

2320

1410

Kete

naga

kerja

an

2010

VV

58

2016

11Ko

mun

ikas

i dan

Info

rmat

ika

2010

VD

raft

26

2014

12Ke

taha

nan

Pang

an20

10V

V4

720

1513

Kese

nian

2010

VV

27

2014

14Pe

rhub

unga

n20

11V

V4

2620

1415

Pena

nam

an M

odal

2011

VD

raft

710

2014

To

tal

15

13

65

16

9

*) P

enye

mpu

rnaa

n Pe

rmen

dagr

i No.

62/

2008

dite

tapk

an d

alam

Per

men

dagr

i No.

69

Tahu

n 20

12**

) Tid

ak a

da p

emis

ahan

indi

kato

r SPM

unt

uk P

emer

inta

h D

aera

h Pr

ovin

si d

an P

emer

inta

h D

aera

h Ka

bupa

ten/

Kota

***)

Tar

get t

ahun

pen

capa

ian

tidak

dic

antu

mka

n di

dal

am p

erat

uran

Page 26: panduan penerapan dan pencapaian standar pelayanan minimal

16

PANDUAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) DI DAERAH

BAB 4PANDUAN PENYUSUNAN RENCANAPENERAPAN DAN PENCAPAIAN SPM DI DAERAH

Ruang Lingkup

Berdasarkan Permendagri Nomor 79 Tahun 2007 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Pencapaian Standar Pelayanan Minimal, pemerintah daerah menyusun Rencana Pencapaian SPM yaitu target pencapaian SPM di daerah mengacu pada batas waktu pencapaian SPM secara nasional dan memperhatikan kemampuan daerah. Rencana pencapaian SPM ini dituangkan dalam dokumen rencana perencanaan pembangunan daerah dan penganggaran untuk digunakan sebagai dasar perhitungan kebutuhan biaya dalam penyelenggaraan pelayanan dasar.

Rencana pencapaian SPM merupakan strategi operasional dalam menerapkan SPM dan bukan dokumen perencanaan tersendiri, namun menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari dokumen perencanaan pembangunan daerah terutama RPJMD. Dalam hal daerah sudah menyusun RPJMD, maka rencana pencapaian SPM di daerah menjadi ‘peta jalan’ yang menjelaskan kondisi daerah saat ini dan target pencapaian SPM sesuai dengan jangka waktu yang ditentukan. Sejauh ini belum banyak daerah menyusun rencana pencapaian SPM untuk memperjelas target pencapaian SPM di daerah. Pedoman yang ada belum menjelaskan secara rinci kedudukan, fungsi dan muatan rencana pencapaian SPM di daerah.

Secara garis besar, ruang lingkup rencana penerapan danpencapaian SPM yang meliputi:

Page 27: panduan penerapan dan pencapaian standar pelayanan minimal

17

a. Batas waktu pencapaian SPM secara nasional dan jangka waktu pencapaian SPM di daerah;Batas waktu pencapaian SPM yang ditetapkan masing-masing Kementerian/Lembaga menjadi batas waktu maksimal dari jangka waktu rencana pencapaian dalam penerapan SPM di daerah.Pemerintah daerah dapat menetapkan rencana pencapaianSPM lebih cepat dari batas waktu yang ditetapkan oleh Menteri/Kepala LPND sesuai dengan kemampuan dan potensi yang dimiliki daerah. Rencana pencapaian SPM dalam batas waktu tertentu dijabarkan menjadi target tahunan pencapaian dan penerapan SPM. Target tahunan pencapaian dan penerapan SPM dituangkan dalam dokumen perencanaan dan penganggaran daerah.

b. Sinkronisasi rencana pencapaian SPM dalam dokumen perencanaan dan penganggaran;Pemerintah daerah menyusun rencana pencapaian SPM yang dituangkan dalam RPJMD dan dijabarkan dalam target tahunan pencapaian SPM. Rencana pencapaian SPM menjadi salah satu faktor dalam menyusun Kebijakan Umum APBD (KUA) dan Prioritas Plafon Anggaran (PPA).

c. Mekanisme pembelanjaan penerapan SPM;Nota kesepakatan tentang KUA dan PPA yang disepakati bersama antara Kepala Daerah dengan Pimpinan DPRD memuat target pencapaian

Page 28: panduan penerapan dan pencapaian standar pelayanan minimal

18

PANDUAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) DI DAERAH

18

PANDUAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) DI DAERAH

dan penerapan SPM. Selanjutnya, nota kesepakatan tentang KUA dan PPA menjadi dasar penyusunan RKA-SKPD dengan menggunakan pendekatan kerangka pengeluaran jangka menengah daerah, penganggaran terpadudan penganggaran tahunan berdasarkan tingkat prestasi kerja yang mengacu pada rencana pencapaian dan penerapan SPM.

Penyusunan RKA-SKPD program dan kegiatan yang terkait dengan pencapaian SPM mengacu pada indikator kinerja, capaian atau target kinerja, Analisis Standar Belanja (ASB), dan satuan harga. RKA-SKPD yang disahkan oleh Kepala SKPD menggambarkan progam dan kegiatan dalam rangka pencapaian dan penerapan SPM secara rinci dan jelas.

Pendanaan yang berkaitan dengan rencana pencapaian dan penerapan SPM yangmerupakan tugas dan fungsi pemerintah dibebankan pada APBN. Sedangkan pendanaan yang berkaitan dengan rencana pencapaian dan penerapan SPM yang merupakan tugas dan fungsi pemerintah daerah dibebankan pada APBD.

d. Sistem penyampaian informasi rencana dan realisasi pencapaian target tahunan SPM kepada masyarakat;Rencana pencapaian target tahunan SPM dan realisasinya merupakan bagian dari Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD), LKPJ, dan ILPPD. Rencana pencapaian target tahunan SPM dan realisasinya dipublikasikan kepada masyarakat.

Page 29: panduan penerapan dan pencapaian standar pelayanan minimal

19

BAB 4 PANDUAN PENYUSUNAN RENCANAPENERAPAN DAN PENCAPAIAN SPM DI DAERAH

19

Ga

mb

ar

4.1

Alu

r P

en

yu

sun

an

Re

nc

an

a P

en

era

pa

n d

an

Pe

nc

ap

aia

n S

PM

di

Da

era

h

Peng

olah

anD

ata

dan

Info

rmas

i

Pera

tura

nTe

rkai

t SPM

Pela

pora

nPe

nera

pan

dan

Penc

apai

anSP

M d

i Dae

rah

PERS

IAPA

N

Pem

bent

ukan

Tim

Koo

rdin

asi

Pene

rapa

n da

nPe

ncap

aian

SPM

Sosi

alis

asi

Pene

rapa

n &

Penc

apai

anSP

M

PEN

YUSU

NA

NPR

OFI

L PE

LAYA

NA

N D

ASA

R

Peng

umpu

lan

Dat

a da

nIn

form

asi

PEN

YUSU

NA

N R

ENCA

NA

PEN

CAPA

IAN

SPM

MO

NEV

DA

NPE

LAPO

RAN

Pene

ntua

nPr

ogra

m d

anKe

giat

an

Peng

hitu

ngan

Kebu

tuha

nPe

mbi

ayaa

n SP

M

Peny

usun

an

Das

ar

Pene

ntua

nTa

rget

Cap

aian

SPM

Mon

itorin

g da

nEv

alua

siPe

nera

pan

SPM

di D

aera

h

Pela

ksan

aan

Pene

rapa

n SP

M d

alam

Renc

ana

Pem

bang

unan

Dae

rah

(RPJ

MD

, Ren

stra

, SKP

D, R

KPD

,Re

nja

SKPD

)

Page 30: panduan penerapan dan pencapaian standar pelayanan minimal

20

PANDUAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) DI DAERAH

Tahapan penyusunan rencana pencapaian SPM di daerah mengacu pada penjelasan Permendagri Negeri Nomor 79 Tahun 2007 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Pencapaian Standar Pelayanan Minimal. Pedoman tersebut menguraikan secara umum pentahapan dan pertimbangan penyusunan rencana pencapaian SPM di daerah, namun belum secara rinci menjelaskan langkah-langkah yang perlu dilaksanakan di setiap tahap. Dalam menyusun rencana pencapaian SPM di daerah diperlukan instrumen dan alat bantu yang memudahkan pemerintah daerah. Buku panduan ini menguraikan langkah-langkah penyusunan rencana pencapaian SPM di daerah berdasarkan lingkup materi.

PERSIAPANPENYUSUNAN PROFIL PELAYANAN DASAR

Pembentukan Tim Koordinasi Penerapan dan Pencapaian SPMSosialisasi

penerapan SPM di daerah

SK Tim KoordinasiRencana Kerja

Kerja TimBahan Sosialisasi

Check-List Kebutuhan Data Profi l Pelayanan

Dasar

Indikasi Program dan Kegiatan Pencapaian SPM berikut Kebutuhan Pendanaan

Laporan Pencapaian SPM di Daerah

Pengumpulan Data dan InformasiReviuProgram

dan Kegiatan Penerapan SPM dalam Dokumen RencanaPenyusunan

Profi l Pelayanan Dasar

Perumusan Program dan Kegiatan Penentuan Target

Capaian SPM Penghitungan

Kebutuhan Pembiayaan SPM

Pelaksanaan Penerapan SPM dalam Rencana Pembangunan Daerah Monitoring dan

EvaluasiPelaporan

Pencapaian SPM di Daerah

PENYUSUNAN RENCANA PENCAPAIAN SPM

PELAKSANAAN, MONITORING DAN PELAPORAN

OU

TPU

TLA

NG

KAH

TAH

AP

BAB 5TAHAPAN PENYUSUNAN RENCANA PENCAPAIAN SPM DI DAERAH

Page 31: panduan penerapan dan pencapaian standar pelayanan minimal

21

5.1 Pembentukan Tim Koordinasi Penerapan dan Pencapaian SPM di Daerah

Dasar Pemikiran

Penerapan dan pencapaian SPM di daerah merupakan upaya mensinergikan pencapaian SPM setiap urusan wajib yang bersifat pelayanan dasar yang dilaksanakan SKPD pengampu. Gubernur dan Bupati/Walikota bertanggung jawab dalam penyelenggaraan pelayanan dasar yang sudah ditetapkan SPM-nya oleh Kementerian/Lembaga. Penyelenggaraan pelayanan dasar sesuai SPM secara operasional dikoordinasikan dan dilaksanakan oleh instansi yang bertanggung jawab sesuai dengan urusannya masing-masing.

Sampai saat ini sudah ada 15 SPM yang ditetapkan Kementerian/Lembaga untuk dilaksanakan pemerintah daerah melalui SKPD pengampu SPM. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab penerapan dan pencapaian SPM di daerah tersebar di masing-masing SKPD pengampu SPM. Untuk mewujudkan upaya penerapan dan pencapaian SPM di daerah yang efektif perlu dibentuk Tim Koordinasi Penerapan dan Pencapaian SPM di Daerah, terdiri dari SKPD pengampu SPM, Bappeda, SKPD Pengelola Keuangan Daerah dan Sekretariat Daerah. Tim ini diusulkan kepada Kepala Daerah untuk ditetapkan dengan keputusan kepala daerah.

Page 32: panduan penerapan dan pencapaian standar pelayanan minimal

22

PANDUAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) DI DAERAH

22

PANDUAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) DI DAERAH

Pihak Yang Terlibat Dalam Penerapan dan Pencapaian SPM di Daerah

Dalam penerapan dan pencapaian SPM di daerah terdapat lima (5) pihak yang terlibat, yaitu: (1) Pemerintah Pusat dalam hal ini adalah Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian/Lembaga yang menangani urusan wajib yang bersifat pelayanan dasar, (2) Pemerintah Provinsi dalam hal ini SKPD Provinsi pengampu SPM, (3) Pemerintah Kabupaten/Kota dalam hal ini SKPD Kabupaten/Kota pengampu SPM, (4) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi/Kabupaten/Kota, serta (5) Pihak lainnya yang membantu proses penerapan dan pencapaian SPM, misalnya lembaga swadaya masyarakat, lembaga kerjasama internasional dan lain-lain.

Adapun peran dan bentuk keterlibatan masing-masing pihak adalah sebagai berikut:

Tingkatan Pihak Yang

Terlibat

Peran Bentuk Keterlibatan

Tingkat

Pusat

Kementerian Dalam Negeri

Koordinator penyelenggaraan pelayanan dasarPembina umum

Melakukan koordinasi dan supervisi penerapan dan pencapaian SPM di daerah

Kementerian/Lembaga

Pembina teknis penyelenggaraan pelayanan dasarFasilitasi penerapan

SPM di provinsi dan evaluasi pelaporan pencapaian SPM di Provinsi

Melakukan fungsi pembinaan secara teknis penerapan dan pencapaian SPM di daerahMelakukan fasilitasi

penerapan SPM di ProvinsiMelakukan evaluasi

pelaporan pencapaian SPM di Provinsi

Tingkat

Provinsi

SKPD pengampu SPM

Penanggung jawab penerapan dan pencapaian SPMFasilitasi penerapan

SPM di kabupaten/kota dan evaluasi pelaporan pencapaian SPM di kabupaten/kota

Menyusun dan melaksanakan rencana penerapan dan pencapaian SPMMelakukan fasilitasi

penerapan SPM di Kabupaten/KotaMelakukan evaluasi

pelaporan pencapaian SPM di Kabupaten/Kota

SKPD pengelola keuangan daerah

Pelaksana pembiayaan SPM di tingkat provinsi

Menyusun rencana pembiayaan penerapan SPM tingkat provinsi

Page 33: panduan penerapan dan pencapaian standar pelayanan minimal

23

BAB 5 TAHAPAN PENYUSUNAN RENCANA PENCAPAIAN SPM DI DAERAH

23

Bappeda Provinsi

Koordinator dalam pengintegrasian SPM dalam perencanaan tingkat provinsi

Mengintegrasikan rencana penerapan SPM dalam proses perencanaan pembangunan

Sekretariat Daerah (Biro Organisasi/Pemerintahan/Otda)

Koordinator dalam penyusunan laporan penerapan dan pencapaian SPM tingkat provinsi

Menyiapkan laporan penerapan dan pencapaian SPM

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi

Pengawas penerapan dan pencapaian SPM di Provinsi

Memastikan penerapan SPM di daerah dan dukungan anggaran

Tingkat

Kabupaten/

Kota

SKPD pengampu SPM

Pelaksana penerapan SPM di daerah

Menyusun dan melaksanakan rencana penerapan dan pencapaian SPM

SKPD pengelola keuangan daerah

Pelaksana pembiayaan SPM di daerah

Menyusun rencana pembiayaan penerapan SPM

Bappeda Kabupaten/Kota

Koordinator dalam pengintegrasian SPM dalam perencanaan

Mengintegrasikan rencana penerapan SPM dalam proses perencanaan pembangunan

Sekretariat Daerah (Bag. Organisasi/ Pemerintahan/Otda)

Koordinator dalam penyusunan laporan penerapan dan pencapaian SPM

Menyiapkan laporan penerapan dan pencapaian SPM

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten/Kota

Pengawas penerapan dan pencapaian SPM di Kabupaten/Kota

Memastikan penerapan SPM di daerah dan dukungan anggaran

Tujuan Pembentukan Tim KoordinasiPenerapan dan Pencapaian SPM di Daerah

Pembentukan Tim Koordinasi Percepatan Penerapan dan Pencapaian SPM di Daerah bertujuan untuk mengkoordinasikan dan mensinergikan langkah-langkah dan kegiatan yang dilaksanakan SKPD pengampu SPM, SKPD Pengelola Keuangan Daerah, Bappeda dan pemangku kepentingan lainnya dalam penerapan dan pencapaian SPM. Tim Koordinasi ini memiliki tugas untuk mengkoordinasikan pelaksanaan penyelenggaraan pelayanan dasar SKPD pengampu SPM.

Page 34: panduan penerapan dan pencapaian standar pelayanan minimal

24

PANDUAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) DI DAERAH

24

PANDUAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) DI DAERAH

Struktur Organisasi Tim Koordinasi Penerapan dan Pencapaian SPM di Daerah

Tim Koordinasi Penerapan dan Pencapaian SPM di Daerah dibagi menjadi dua (2) struktur utama sebagai berikut: 1) fungsi koordinasi dan 2) fungsi teknis. Struktur koordinasi memiliki tugas untuk mengkoordinasikan penerapan dan pencapaian SPM di daerah termasuk penyusunan laporan pencapaian.

Struktur koordinasi dalam Tim sekurang-kurangnya terdiri dari unsur: 1) Sekretariat Daerah dalam hal ini Bagian Organisasi/Pemerintahan/Otonomi Daerah sesuai dengan tugas pokok dan fungsi yang diuraikan dalam Perda mengenai SOTK, 2) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) sesuai dengan tupoksinya koordinasi perencanaan pembangunan daerah, 3) SKPD Pengelola Keuangan Daerah, 4) Inspektorat.

Struktur teknis dibentuk di masing-masing SKPD pengampu SPM dan sekurang-kurangnya terdiri dari: 1) Kepala Dinas/SKPD, 2) Sub. Bagian Perencanaan/ Program, 3) Sub-Dinas terkait dalam pengampu layanan sektor yang bertanggung jawab pada indikator SPM.

Gambar 5.1 Struktur Organisasi Tim Koordinasi Penerapan dan

Pencapaian SPM di Daerah

TIM KOORDINASI PENERAPAN DAN

PENCAPAIAN SPM DI DAERAH

TIM TEKNIS SKPD

TIM TEKNIS SKPD

TIM TEKNIS SKPD

- Pendalaman SPM- Penyusunan profi l

pelayanan dasar- Penyusunan program dan

kegiatan beserta target pencapaian SPM

- Kebutuhan pembiayaan SPM

- Koordinasi kepada SKPD terkait penerapan dan pencapaian SPM

Tugas dan Tanggung Jawab

Tim Koordinasi Penerapan dan Pencapaian SPM mempunyai tugas dan fungsi untuk mengkoordinasikan kepada seluruh SKPD terkait dengan penerapan dan pencapaian SPM yang meliputi:

Page 35: panduan penerapan dan pencapaian standar pelayanan minimal

25

BAB 5 TAHAPAN PENYUSUNAN RENCANA PENCAPAIAN SPM DI DAERAH

25

1. Mendalami jenis pelayanan, indikator, target dan batas waktu pencapaian yang telah ditetapkan secara nasional

2. Menyiapkan database profi l pelayanan dasar berdasarkan masing-masing jenis pelayanan dan indikator yang telah ditetapkan

3. Merumuskan program dan kegiatan dalam rangka pencapaian SPM sekaligus penentuan target pencapaian SPM sesuai dengan kemampuan keuangan daerah, melalui tahapan sebagai berikut: Menyesuaikan dan mensinergikan program dan kegiatan dalam

APBD sebagai bagian dari program dan kegiatan pencapaian indikator dan target SPM;

Melakukan proyeksi kemampuan pembiayaan program kegiatan yang akan dialokasikan untuk mendukung pencapaian indikator dan target SPM; dan

Merumuskan kesenjangan kemampuan keuangan daerah dalam pencapaian indikator dan target SPM dibandingkan dengan target nasional sesuai batas waktu perencanaan yang telah ditetapkan.

4. Menyusun kebutuhan pembiayaan berdasarkan target yang telah ditetapkan secara nasional.

Untuk meningkatkan efektivitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Tim Koordinasi Penerapan dan Pencapaian SPM di Daerah, SKPD pengampu SPM membentuk Tim Teknis. Susunan keanggotaan Tim Teknis SKPD terdiri dari: unit kerja di lingkungan SKPD dan lembaga/organisasi non-pemerintah yang terkait SPM pelayanan dasar.Tim Teknis SKPD memiliki tugas dan tanggung jawab dalam menyiapkan data dan informasi serta menyusun secara teknis profi l pelayanan dasar dan rencana penerapan dan pencapaian SPM untuk pelayanan dasar yang menjadi urusan wajib SKPD tersebut.

Tim Teknis SKPD menyusun rencana kerja dan proses yang akan dilakukan, kerangka acuan pelaksanaan kegiatan, memastikan keterlibatan pemangku kepentingan dan menjaga konsistensi dan komitmen para pihak dalam proses.

Penyusunan Rencana Kerja

Dalam pelaksanaan tugasnya Tim Koordinasi Penerapan dan Pencapaian SPM menyusun rencana kerja penerapan dan pencapaian SPM di daerah yang disepakati semua pihak yang terlibat. Rencana kegiatan tim koordinasi penerapan disusun kedalam agenda kerja yang dijadikan sebagai panduan kerja mulai dari persiapan hingga disusunnya rencana penerapan dan pencapaian SPM di daerah.

Page 36: panduan penerapan dan pencapaian standar pelayanan minimal

26

PANDUAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) DI DAERAH

26

PANDUAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) DI DAERAH

Cont

oh a

gend

a ke

rja p

ener

apan

dan

pen

capa

ian

SPM

di d

aera

h ad

alah

seb

agai

ber

ikut

:

Ta

be

5.1

C

on

toh

Ag

en

da

Ke

rja

Pe

ne

rap

an

da

n P

en

ca

pa

ian

SP

M d

i D

ae

rah

NO

Kegi

atan

Bula

n I

Bula

n II

Bula

n III

Bula

n IV

Bula

n V

Bula

n VI

12

34

12

34

12

34

12

34

12

34

12

34

APE

RSIA

PAN

Pem

bent

ukan

tim

, pen

yusu

nan

agen

da k

erja

Sosi

alis

asi

BPE

NYU

SUN

AN

PRO

FIL

PELA

YAN

AN

DA

SAR

Pend

alam

an in

dika

tor S

PMPe

ngum

pula

n da

ta d

an in

form

asi

Ana

lisis

kon

disi

pel

ayan

an d

asar

CPE

MEN

UH

AN

KEB

UTU

HA

N P

ENCA

PAIA

N S

PMPe

nyus

unan

Pro

gram

dan

Keg

iata

nPe

nent

uan

Targ

et C

apai

an S

PM

Peng

hitu

ngan

Keb

utuh

an P

embi

ayaa

n

DPE

RUM

USA

N R

ENCA

NA

PEN

CAPA

IAN

SPM

Page 37: panduan penerapan dan pencapaian standar pelayanan minimal

27

BAB 5 TAHAPAN PENYUSUNAN RENCANA PENCAPAIAN SPM DI DAERAH

27

Kotak 1. Tim Koordinasi Penerapan dan Pencapaian SPM di Daerah

(Usulan)

Susunan keanggotaan tim koordinasi penerapan dan pencapaian SPM sekurang-kurangnya sebagai berikut:

Penanggungjawab : Kepala Daerah

Pembina : Wakil Kepala Daerah

Ketua : Sekretariat Daerah

Sekretaris : Kepala Biro Organisasi/Pemerintahan/Otda untuk provinsi atau Kepala Bagian Organisasi/Pemerintahan/Otda untuk Kabupaten/Kota*)

Anggota : a. Bappedab. Inspektorat Daerahc. SKPD yang membidangi keuangand. SKPD yang membidangi organisasi; e. SKPD yang membidangi SPM; danf. SKPD terkait lainnya

*) disesuaikan dengan tugas pokok dan fungsi biro dan atau bagian terkait fasilitasi SPM

5.2 Sosialisasi Penerapan dan Pencapaian SPM di Daerah

Apa itu Sosialisasi?

Sosialisasi merupakan upaya penyampaian secara interaktif substansi peraturan perundangan, termasuk petunjuk teknis dan panduan penerapan dan pencapaian SPM di daerah. Kegiatan sosialisasi dilaksanakan antara lain melalui media tatap muka dan media elektronik. Sosialisasi melalui media tatap muka antara lain dalam bentuk dialog, lokakarya, seminar dan diskusi. Sedangkan sosialisasi melalui media elektronik antara lain melalui pemberian informasi di surat kabar, radio dan televisi, rubrik tanya jawab melalui internet dan lain sebagainya.

Sosialisasi penerapan dan pencapaian SPM tidak hanya diartikan bagaimana SPM dapat dipahami oleh pemangku kepentingan baik substansi, tahapan maupun prosesnya. Begitu pula, sosialisasi bukan sekedar diseminasi atau

Page 38: panduan penerapan dan pencapaian standar pelayanan minimal

28

PANDUAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) DI DAERAH

28

PANDUAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) DI DAERAH

media publikasi, melainkan bagian dari proses pemberdayaan dan transfer pengetahuan dimana diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran dan pemahaman pemangku kepentingan dalam penerapan dan pencapaian SPM di daerah. Oleh karena itu, sosialisasi merupakan proses yang dilakukan secara terus menerus, dalam setiap tahapan dan kegiatan penerapan dan pencapaian SPM di daerah.

Pada dasarnya penerapan dan pencapaian SPM merupakan tugas dan tanggung jawab pemerintah daerah dalam rangka memastikan tercapainya pelayanan dasar bagi semua warga masyarakat. Isu dan permasalahan SPM seringkali dlihat sebagai agenda pembangunan yang berasal dari pusat untuk diterapkan di daerah. Padahal, indikator SPM menggambarkan tingkat capaian pelayanan dasar yang menjadi tugas dan kewajiban pemerintahan daerah, sesuai dengan hakikat keberadaan pemerintahan daerah untuk mendekatkan pelayanan publik kepada masyarakat.

Tujuan Yang Ingin Dicapai

Sosialisasibertujuan untuk memberikan pemahaman kepada pemangku kepentingan, yaitu SKPD, DPRD, dan masyarakat tentang substansi, tahapan, dan proses penerapan dan pencapaian SPM di daerah.

Manfaat dari pelaksanaan sosialisasi ini adalah SKPD, DPRD dan pemangku kepentingan lainnya memiliki pemahaman yang sama akan pentingnya percepatan penerapan dan pencapaian SPM di daerah serta mengetahui peran dan tanggung jawab setiap lembaga untuk mendorong penerapan SPM di daerah. Pada akhirnya, diharapkan melalui sosialisasi terjadi internalisasi penerapan indikator SPM di daerah serta terlembaganya mekanisme dalam penerapan dan pencapaian SPM beserta program dan kegiatan yang terintegrasi dalam proses perencanaan dan penganggaran pembangunan.

Bentuk Kegiatan Sosialisasi

Sosialisasi dapat dilakukan dalam berbagai bentuk kegiatan dengan melibatkan pemangku kepentingan mulai dari SKPD, DPRD dan masyarakat, antara lain: Sosialisasi melalui dialog dilakukan untuk mengkomunikasikan dan

menginformasikan berbagai peraturan dan perundangan mengenai SPM dan panduan penerapan dan pencapaian SPM di daerah, dalam hal ini dialog dapat dilakukan antara pemerintah pusat dan pemerintah

Page 39: panduan penerapan dan pencapaian standar pelayanan minimal

29

BAB 5 TAHAPAN PENYUSUNAN RENCANA PENCAPAIAN SPM DI DAERAH

29

daerah untuk saling bertukar informasi terkait penerapan dan pencapaian SPM di daerah.

Sosialisasi melalui seminar dilakukan dengan mengundang pakar untuk membahas isu dan permasalahan penerapan dan pencapaian SPM di daerah. Peserta seminar berasal dari SKPD, DPRD, pemangku kepentingan di daerah yang terlibat dalam pencapaian SPM pelayanan dasar. Seminar dilaksanakan dengan mengundang pembicara/narasumber dari Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian/Lembaga yang telah menetapkan SPM.

Sosialisasi melalui lokakarya dilakukan untuk membahas isu dan permasalahan terkait penerapan dan pencapaian SPM di daerah dan adanya upaya untuk mencarikan solusinya. Peserta lokakarya berasal dari SKPD pengampu SPM yang sudah ditetapkan dan lembaga atau unsur masyarakat terkait dengan penerapan SPM.

Sosialisasi melalui diskusi dilakukan untuk membahas topik tertentu antara dua orang atau lebih/kelompok sehingga meningkatkan pemahaman yang sama terhadap suatu topik, dalam hal ini, diskusi membahas topik penerapan dan pencapaian SPM di daerah agar terjadi kesamaan pandang dan pemahaman antara pemangku kepentingan di daerah.

Sosialisasi melalui pelatihan dan bimbingan teknis untuk meningkatkan pemahaman dan kapasitas aparatur pemerintahan daerah dalam perencanaan, pemrograman dan penghitungan pembiayaan penerapan SPM di daerah. Peserta pelatihan dan bimbingan teknis berasal dari SKPD pengampu SPM, Bappeda, SKPD Pengelola Keuangan Daerah serta melibatkan fasilitator pendampingan penerapan SPM di daerah.

Sosialisasi melalui media cetak (misalnya surat kabar, majalah, tabloid), media elektronik (misalnya radio, televisi, video, fi lm) dan media informasi lainnya (misalnya baliho, spanduk, fl yer, dll) dilakukan untuk menyampaikan pesan secara langsung dan meningkatkan pemahaman kepada masyarakat luas terkait penerapan dan pencapaian SPM di daerah.

Siapa Yang Menjadi Sasaran Sosialisasi

Kelompok sasaran sosialisasi penerapan dan pencapaian SPM dapat dibagi dalam beberapa kategori berikut ini: Seluruh SKPD pengampu SPM, Bappeda, SKPD Pengelola Keuangan

Daerah dan DPRD.

Page 40: panduan penerapan dan pencapaian standar pelayanan minimal

30

PANDUAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) DI DAERAH

30

PANDUAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) DI DAERAH

Para pemegang posisi kunci yang dianggap dapat mempengaruhi atau mendorong terjadinya peningkatan pemahaman penerapan SPM di daerah, antara lain: pejabat pemerintah tingkat kecamatan/kelurahan, tokoh masyarakat, tokoh agama, dll.

Kelompok masyarakat yang peduli pada pelayanan publik terdiri dari: orang dan kelompok yang memiliki kepedulian tinggi terhadap masalah penerapan dan pencapaian SPM di daerah, misalnya pemerhati masalah pembangunan, pakar, akademisi, pengusaha, kelompok/organisasi massa dan kemasyarakatan.

Masyarakat sebagai penerima manfaat utama perlu mendapatkan informasi mengenai pelayanan-pelayanan apa saja yang menjadi haknya yang dapat diperoleh dari pemerintah daerah.

Kelompok sasaran diatas memiliki peran dan kepentingan yang berbeda dalam penerapan dan pencapaian SPM di daerah. Oleh karena itu sosialisasi pada kelompok sasaran yang berbeda harus memiliki tujuan dan perlakuan yang berbeda, disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi kelompok sasaran tersebut.

Siapa Pelaku Sosialisasi

Pelaku sosialisasi adalah Kementerian/Lembaga yang menangani urusan wajib yang bersifat pelayanan dasar, pemerintah daerah (provinsi/kabupaten/kota) ataupun kelompok masyarakat yang peduli dengan peningkatan pelayanan dasar di daerah. Kegiatan sosialisasi ini dilaksanakan pada tingkatan nasional hingga kabupaten/kota. Pada tingkat kabupaten/kota, sosialisasi dilakukan oleh SKPD yang menangani urusan wajib bersifat pelayanan dasar bersama dengan aparat pemerintahan dan kelompok masyarakat. Pada tingkatan provinsi, sosialisasi dilakukan oleh SKPD Provinsi dengan cakupan kabupaten/kota di wilayahnya. Demikian pula pada tingkat nasional, Kementerian/Lembaga yang menangani urusan wajib bersifat pelayanan dasar diharapkan melakukan sosialisasi penerapan dan pencapaian SPM di daerah bersama dengan lembaga dan kelompok masyarakat yang peduli. Dalam melakukan sosialisasi di tingkat nasional perlu dilakukan koordinasi yang baik terutama antara K/L dan Tim Konsultasi Penyusunan SPM (terutama Kementerian Dalam Negeri selaku Koordinator, Kementerian Keuangan, BAPPENAS, dan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi) serta bersama Pemerintah Daerah untuk sosialisasi di tingkat daerah.

Page 41: panduan penerapan dan pencapaian standar pelayanan minimal

31

BAB 5 TAHAPAN PENYUSUNAN RENCANA PENCAPAIAN SPM DI DAERAH

31

Sosialisasi yang dilakukan pada tingkatan kabupaten/kota perlu diarahkan pada terbangunnya pemahaman dan kapasitas SKPD, DPRD dan masyarakat untuk melakukan kegiatan penerapan dan pencapaian SPMD di daerah secara terpadu dan berkesinambungan. Untuk itu diperlukan sebuah strategi sosialisasi yang efektif dengan penggunaan multi jalur komunikasi.

5.3 Pengumpulan Data dan Informasi

Pengumpulan data dan informasi pencapaian SPM dimaksudkan untuk memastikan penghitungan pencapaian SPM di daerah didukung ketersediaan data dan informasi yang dapat dipertanggungjawabkan. Proses pengumpulan data dan informasi menentukan kualitas informasi dan analisis pencapaian SPM di daerah yang akan menjadi dasar dalam penentuan target capaian SPM ke depan.

Pengumpulan data dan informasi dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut:

Langkah 1: Menemukenali Jenis Pelayanan, Indikator SPM, Target

SPM dan Batas Waktu Yang Harus Dicapai

Pemerintah melalui Kementerian/Lembaga telah menetapkan indikator capaian SPM dan batas waktu pencapaian setiap indikator SPM yang dituangkan dalam bentuk peraturan menteri terkait. Beberapa Kementerian/Lembaga telah melengkapi peraturan SPM dengan petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis untuk penerapannya di daerah.

Untuk menyusun rencana pencapaian SPM di daerah, setiap SKPD terkait perlu mendalami jenis pelayanan, indikator, target dan batas waktu pencapaian SPM. Pendalaman indikator SPM yang ditetapkan Kementerian/Lembaga dimaksudkan untuk meningkatkan pemahaman SKPD tentang pengertian, defi nisi operasional dari setiap indikator dan cara perhitungan/rumus.

SKPD pengampu SPM di daerah perlu memahami jenis pelayanan dan indikator SPM untuk setiap urusan yang menjadi tugas dan kewenangannya. Masing-masing indikator SPM yang ditetapkan Kementerian/Lembaga dipelajari secara seksama berkaitan dengan:

Page 42: panduan penerapan dan pencapaian standar pelayanan minimal

32

PANDUAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) DI DAERAH

32

PANDUAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) DI DAERAH

Pengertian indikator kinerja SPM adalah tolok ukur prestasi kuantitatif dan kualitatif yang digunakan untuk menggambarkan besaran sasaran yang hendak dipenuhi dalam pencapaian SPM di Kab/Kota berupa masukan, proses, hasil dan/atau manfaat pelayanan.

Defi nisi operasional indikator SPM dimaksudkan untuk menjelaskan pengertian dari indikator kinerja.

Cara perhitungan/rumus dimaksudkan untuk menyamakan cara perhitungan dalam memperoleh capaian indikator kinerja selama periode kurun waktu tertentu, dengan cara membagi pembilang dengan penyebut.

Target capaian adalah besaran yang harus dicapai sebagaimana ditentukan sampai dengan batas waktu pencapaian SPM.

Batas waktu pencapaian SPM adalah target waktu yang ditentukan dalam pencapaian SPM.

Page 43: panduan penerapan dan pencapaian standar pelayanan minimal

33

BAB 5 TAHAPAN PENYUSUNAN RENCANA PENCAPAIAN SPM DI DAERAH

33

Ta

be

l 5

.2

Me

ne

mu

ke

na

li J

en

is P

ela

ya

na

n,

Ind

ika

tor,

De

fi n

isi

Op

era

sio

na

l, T

arg

et

da

n B

ata

s W

ak

tu C

ap

aia

n S

PM

NO

JEN

IS

PE

LA

YA

NA

NIN

DIK

AT

OR

DE

FIN

ISI

OP

ER

AS

ION

AL

RU

MU

S

TA

RG

ET

CA

PA

IAN

BA

TA

S W

AK

TU

CA

PA

IAN

1Pe

laya

nan

Das

ar

Kese

hata

nCa

kupa

n Ku

njun

gan

Ibu

Ham

il K4

Caku

pan

ibu

ham

il ya

ng te

lah

mem

pero

leh

pela

yana

n an

tena

tal s

esua

i den

gan

stan

dar p

alin

g se

diki

t 4 k

ali d

i sa

tu w

ilaya

h ke

rja p

ada

kuru

n w

aktu

tert

entu

95%

2015

Jum

lah

Bum

il ya

ng M

empe

role

h Pe

laya

nan

Ante

nata

l K4

di sa

tu w

ilaya

h pa

da k

urun

wak

tu te

rten

tuJu

mla

h sa

sara

n Bu

mil

di sa

tu w

ilaya

h da

lam

kur

un w

aktu

yan

g sa

ma

= —

——

——

------

------

------

------

----—

——

——

—--

X 1

00%

Caku

pan

kom

plik

asi

kebi

dana

n ya

ng

dita

ngan

i

Ibu

deng

an k

ompl

ikas

i keb

idan

an d

i sua

tu w

ilaya

h ke

rja p

ada

kuru

n w

aktu

tert

entu

yan

g m

enda

pat

pena

ngan

an d

efi n

itif s

esua

i den

gan

stan

dar o

leh

tena

ga k

eseh

atan

terla

tih p

ada

tingk

at p

elay

anan

das

ar

dan

ruju

kan

(pol

inde

s, pu

skes

mas

, pus

kesm

as P

ON

ED,

rum

ah b

ersa

lin, R

SIA

/RSB

, RSU

, RSU

PO

NEK

)

80%

2015

Jum

lah

kom

plik

asi k

ebid

anan

yan

g m

enda

pat p

enan

gana

n de

fi niti

f di s

uatu

w

ilaya

h ke

rja p

ada

kuru

n w

aktu

tert

entu

Jum

lah

ibu

deng

an k

ompl

ikas

i keb

idan

an

di sa

tu w

ilaya

h ke

rja p

ada

kuru

n w

aktu

ya

ng sa

ma

= —

——

——

------

------

------

------

----—

——

——

—--

X 1

00%

2Pe

nata

an R

uang

Info

rmas

i Pen

ataa

n Ru

ang

Ters

edia

nya

info

rmas

i men

gena

i Ren

cana

Tat

a Ru

ang

(RTR

) wila

yah

kabu

pate

n/ko

ta b

eser

ta re

ncan

a rin

ciny

a m

elal

ui p

eta

anal

og d

an p

eta

digi

tal

100%

2014

(kan

/kot

a &

kec

)

Jum

lah

info

rmas

i RTR

W d

i Kab

/Kot

a pe

ta

anal

og d

an p

eta

digi

tal

Jum

lah

kelu

raha

n di

kab

/kot

a=

——

——

—---

------

------

------

------

-——

——

——

-- X

100

%

90%

2014

(k

elur

ahan

)

Peny

edia

an R

uang

Te

rbuk

a H

ijau

(RTH

) Pu

blik

Ters

edia

nya

luas

an R

TH p

ublik

seb

esar

20%

dar

i lua

s w

ilaya

h ko

ta/k

awas

an p

erko

taan

25%

2014

Luas

RTH

Pub

lik d

i wila

yah

kota

/ka

bupa

ten

Luas

wila

yah

kota

/kab

upat

en=

——

——

—---

------

------

------

------

-——

——

——

-- X

100

%

Bata

s Wak

tu

Indi

kato

r SPM

Rum

us P

erhi

tung

an

(Pem

bila

ng d

an

Peny

ebut

)

Jeni

s Pe

laya

nan

Targ

et

Capa

ian

Defi

nis

i O

pera

sion

al

Page 44: panduan penerapan dan pencapaian standar pelayanan minimal

34

PANDUAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) DI DAERAH

34

PANDUAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) DI DAERAH

NO

JEN

IS

PE

LA

YA

NA

NIN

DIK

AT

OR

DE

FIN

ISI

OP

ER

AS

ION

AL

RU

MU

S

TA

RG

ET

CA

PA

IAN

BA

TA

S W

AK

TU

CA

PA

IAN

3Li

ngku

ngan

H

idup

Pela

yana

n Pe

nceg

ahan

Pe

ncem

aran

Air

Pros

enta

se ju

mla

h us

aha

dan/

atau

keg

iata

n ya

ng

men

taat

i per

syar

atan

adm

inis

tras

i dan

tekn

is

penc

egah

an p

ence

mar

an a

ir

100%

2013

Jum

lah

usah

a da

n at

au k

egia

tan

yang

te

lah

men

taat

i per

sy a

dmin

dan

tekn

isJu

mla

h us

aha

dan

atau

keg

iata

n ya

ng

diaw

asi

= —

——

——

------

------

------

------

----—

——

——

—--

X 1

00%

Pela

yana

n Pe

nceg

ahan

Pe

ncem

aran

Uda

ra

dari

Sum

ber T

idak

Be

rger

ak

Pros

enta

se ju

mla

h us

aha

dan/

atau

keg

iata

n su

mbe

r tid

ak b

erge

rak

yang

mem

enuh

i per

syar

atan

ad

min

istr

atif

dan

tekn

is p

ence

gaha

n pe

ncem

aran

uda

ra

100%

2013

Jum

lah

usah

a da

n at

au k

egia

tan

sum

ber

tidak

ber

gera

k yg

tela

h m

emen

uhi

pers

yara

tan

adm

dan

tekn

is p

enge

ndal

ian

Jum

lah

usah

a da

n at

au k

egia

tan

sum

ber

tidak

ber

gera

k ya

ng p

oten

sial

men

cem

ari

udar

a yg

tela

h di

inve

ntar

isas

i

= —

——

——

------

------

------

------

------

------

——

——

——

-- X

100

%

4Pe

laks

anaa

n pr

ogra

m/

kegi

atan

bid

ang

sosi

al

Pem

beria

n ba

ntua

n so

sial

bag

i Pe

nyan

dang

Mas

alah

Ke

seja

hter

aan

Sosi

al

skal

a Ka

bupa

ten/

Kota

Pers

enta

se (%

) PM

KS s

kala

kab

/kot

a ya

ng m

empe

role

h ba

ntua

n so

sial

unt

uk p

emen

uhan

keb

utuh

an d

asar

.80

%20

08-2

015

Jum

lah

PMKS

skal

a ka

b/ko

ta y

ang

mem

pero

leh

bant

uan

sosi

al u

ntuk

pe

men

uhan

keb

utuh

an d

asar

Jum

lah

PMKS

skal

a ka

b/ko

ta=

——

——

—---

------

------

------

------

------

---—

—---

- X

100%

Pela

ksan

aan

kegi

atan

pe

mbe

rday

aan

sosi

al

skal

a Ka

bupa

ten/

Kota

Pers

enta

se (%

) PM

KS s

kala

kab

/kot

a ya

ng m

ener

ima

prog

ram

pem

berd

ayaa

n so

sial

mel

alui

Kel

ompo

k U

saha

Be

rsam

a (K

UBE

) ata

u ke

lom

pok

sosi

al e

kono

mi s

ejen

is

lain

nya

60%

2008

-201

5

Jum

lah

PMKS

skal

a ka

b/ko

ta y

ang

men

erim

a pr

ogra

m K

UBE

ata

u se

jeni

snya

Jum

lah

PMKS

skal

a ka

b/ko

ta=

——

——

—---

------

------

------

------

------

---—

—---

- X

100%

Page 45: panduan penerapan dan pencapaian standar pelayanan minimal

35

BAB 5 TAHAPAN PENYUSUNAN RENCANA PENCAPAIAN SPM DI DAERAH

35

Langkah 2: Persiapan Pengumpulan Data dan Informasi

Persiapan pengumpulan data dan informasi dilaksanakan melalui penyusunan daftar data dan informasi yang dibutuhkan (check-list) untuk masing-masing indikator SPM dirinci berdasarkan jenis dan unit data serta sumber data dan informasi. Check-list data disusun dan dikembangkan berdasarkan petunjuk teknis SPM yang dikeluarkan Kementerian/Lembaga dan tambahan data-informasi yang relevan dengan indikator SPM. Berikut disampaikan contoh daftar data dan informasi yang dibutuhkan (check-list) untuk setiap indikator SPM sebagai berikut:

Tabel 5.3 Check-List Kebutuhan Data Indikator SPM

Indikator SPM/

Jenis Data

Unit Data Sumber Data

1. SPM Bidang Kesehatan

Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4.

Jumlah ibu hamil yang memperoleh pelayanan antenatal di suatu wilayah pada kurun waktu tertentu

Data ibu hamil yang memperoleh pelayanan antenatal pada:- Puskesmas- Rumah Sakit- Register Kader dan

Dukun Bayi- Pemantauan program

KIA

- Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS) Laporan Bulanan LB3 (KIA/KB, Gizi, P2BM)

- Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) termasuk layanan swasta

- Register kohort ibu (sumber data pelayanan ibu hamil dan bersalin yang dikoleksi kader dan dukun bayi)

- Pemantauan Wilayah Setempat (PWS) KIA – sistem informasi untuk melakukan pemantauan program KIA di suatu wilayah

Jumlah sasaran ibu hamil dalam suatu wilayah pada kurun waktu tertentu

- Dihitung melalui estimasi dengan rumus: 1,10 x Crude Birth Rate x Jumlah Penduduk (pada tahun yang sama)

- Angka CBR dan jumlah penduduk Kab/Kota didapat dari data BPS masing-masing Kab/Kota/Provinsi pada kurun waktu tertentu

- Data Statistik CBR dari BPS

- Data Jumlah Penduduk dari BPS

Page 46: panduan penerapan dan pencapaian standar pelayanan minimal

36

PANDUAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) DI DAERAH

36

PANDUAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) DI DAERAH

Indikator SPM/

Jenis Data

Unit Data Sumber Data

Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani

Jumlah komplikasi kebidanan yang mendapat penanganan defi nitif di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu

Data ibu hamil yang memperoleh pelayanan antenatal pada:- Puskesmas- Rumah Sakit- Laporan Audit

Maternal dan Perinatal

- Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS)

- Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) termasuk layanan swasta

- Laporan Audit Maternal dan Perinatal (AMP)

Jumlah ibu dengan komplikasi kebidanan di suatu wilayah kerja pada kurun waktu yang sama

- Dihitung berdasarkan angka estimasi 20% dari Total Ibu Hamil disatu wilayah pada kurun waktu yang sama

- Total sasaran Ibu hamil dihitung melalui estimasi dengan rumus: 1,10 x Crude Birth Rate x Jumlah Penduduk (pada tahun yang sama)

- Angka CBR dan jumlah penduduk Kab/Kota didapat dari data BPS masing-masing Kab/Kota/Provinsi pada kurun waktu tertentu

- Data Statistik CBR dari BPS

- Data Jumlah Penduduk dari BPS

2. SPM Bidang PU dan Penataan Ruang

Informasi Penataan Ruang

Tersedianya informasi mengenai Rencana Tata Ruang (RTR) wilayah kabupaten/kota beserta rencana rincinya melalui peta analog dan peta digital

- Peta analog dapat terdiri dari peta RTRW Kabupaten/Kota dan peta Rencana Rinci Tata Ruang Wilayah Kab/Kota

- Peta analog harus memuat informasi rencana struktur dan pola ruang dengan skala minimal 1:50.000 (RTRW Kab), 1: 5.000 (rencana rinci) yang dilengkapi dengan legenda peta

- Kabupaten/Kota Dalam Angka yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik Daerah per tahun

- Peta analog yang dikeluarkan Dinas/SKPD yang membidangi penataan ruang

Penyediaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Publik

Tersedianya luasan RTH publik sebesar 20% dari luas wilayah kota/kawasan perkotaan

- Jumlah luasan RTH publik yang tersedia di akhir tahun per jumlah RTH publik yang tersedia di wilayah kota akhir tahun pencapaian SPM

- Data penyebaran RTH publik yang tersedia di kabupaten/kota

Page 47: panduan penerapan dan pencapaian standar pelayanan minimal

37

BAB 5 TAHAPAN PENYUSUNAN RENCANA PENCAPAIAN SPM DI DAERAH

37

Indikator SPM/

Jenis Data

Unit Data Sumber Data

3. SPM Bidang Lingkungan Hidup

Pelayanan Pencegahan Pencemaran Air

Prosentase jumlah usaha dan/atau kegiatan yang mentaati persyaratan administrasi dan teknis pencegahan pencemaran air

- Data semua jenis usaha dan atau kegiatan rumah sakit, rumah makan dan permukiman/perumahan

- Identifi kasi jenis usaha dan/atau kegiatan yang mencemari air

- Pemeriksaan kelengkapan dokumen persyaratan usaha dan/atau kegiatan

- Laporan hasil pemantauan dan inventarisasi/identifi kasi lingkungan hidup kabupaten/kota

- Laporan instansi terkait bidng lingkungan di kabupaten/kota

- Sumber lain yang relevan

Pelayanan Pencegahan Pencemaran Udara dari Sumber Tidak Bergerak

Prosentase jumlah usaha dan/atau kegiatan sumber tidak bergerak yang memenuhi persyaratan administratif dan teknis pencegahan pencemaran udara

- Inventarisasi industri yang potensial mencemari udara

- Inventarisasi cerobong yang potensial mencemari udara dalam 1 (satu) industri, serta parameter dominan yang harus diukur

- Hasil pengawasan lapangan antara lain: laporan pemerintah daerah, laporan PROPER.

- Laporan instansi yang menangani bidang perindustrian dan perdagangan.

- Sumber lain yang relevan

4. SPM Bidang Sosial

Pemberian bantuan sosial bagi Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial

skala Kabupaten/Kota

Persentase (%) PMKS skala kab/kota yang memperoleh bantuan sosial untuk pemenuhan kebutuhan dasar.

- Jumlah penyandang PMKS (fakir miskin, anak terlantar dll)

- Jumlah penyandang PMKS yang memperoleh bantuan sosial

- Pendataan langsung penyandang PMKS skala kabupaten/kota

- Pendataan langsung penyandang PMKS skala kabupaten/kota yang memperoleh bantuan sosial

Pelaksanaan kegiatan pemberdayaan sosial skala Kabupaten/Kota

Persentase (%) PMKS skala kab/kota yang menerima program pemberdayaan sosial melalui Kelompok Usaha Bersama (KUBE) atau kelompok sosial ekonomi sejenis lainnya

- Jumlah penyandang PMKS (fakir miskin, anak terlantar dll)

- Jumlah penyandang PMKS yang meneriman program KUBE dan sejenis lainnya

- Pendataan langsung penyandang PMKS skala kabupaten/kota

- Pendataan langsung penyandang PMKS skala kabupaten/kota yang menerima program KUBE dan sejenis lainnya

Page 48: panduan penerapan dan pencapaian standar pelayanan minimal

38

PANDUAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) DI DAERAH

38

PANDUAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) DI DAERAH

Langkah 3: Pengumpulan Data dan Informasi

Pengumpulan data dan informasi dilakukan melalui metoda: Pengumpulan data sekunder, dimana SKPD mengumpulkan

dokumen, laporan, data statistik yang menjadi sumber data dan informasi untuk setiap indikator SPM dari masing-masing lembaga/instansi pemilik data dan pemangku kepentingan lainnya (swasta, lembaga masyarakat, dll).

Beberapa prinsip pengumpulan data sekunder:- Dilakukan secara menyeluruh mulai dari tingkatan paling

rendah (RT/RW, Kelurahan), sampai pada tingkatan lebih tinggi (Kecamatan, Kota/Kab)

- Data dapat berasal dari berbagai sumber (Laporan Bulanan Puskesmas, Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS), Pemantauan Wilayah Setempat (PWS).

Pengumpulan data primer, dalam hal data sekunder tidak tersedia maka dilakukan pengumpulan data primer oleh SKPD sesuai dengan check-list kebutuhan data yang sudah disiapkan. Pengumpulan data primer membutuhkan waktu dan sumberdaya yang mencukupi. Pengumpulan data primer dapat dilakukan antara lain dengan cara: pencacahan, survei, interviu.

Dalam pelaksanaannya pengumpulan data seringkali dihadapkan pada tantangan sebagai berikut: Data dan informasi yang diperoleh sangat minim karena sumberdaya

untuk mengumpulkannya terbatas. Biasanya untuk memperoleh gambaran yang lebih lengkap dan detil membutuhkan survei lapangan dengan biaya yang relatif besar;

Ketiadaan data yang lengkap dan komprehensif yang seringkali menghambat proses pengumpulan;

Memanfaatkan informasi yang tersedia sebaik-baiknya, meskipun sangat kualitatif – perlu cek dan konfi rmasi mengenai kebenaran data;

Perlunya daftar kebutuhan data dan sumber yang ada agar tidak terjadi duplikasi data dengan angka yang berbeda.

Page 49: panduan penerapan dan pencapaian standar pelayanan minimal

39

BAB 5 TAHAPAN PENYUSUNAN RENCANA PENCAPAIAN SPM DI DAERAH

39

5.4 Reviu Program dan Kegiatan Penerapan SPM Dalam Dokumen Rencana Pembangunan Daerah

Untuk membantu penyusunan profi l pelayanan dasar terlebih dahulu dilakukan reviu terhadapprogram dan kegiatan penerapan SPM dalam dokumen rencana pembangunan daerah (RPJMD dan RKPD) dan dokumen rencana SKPD (Renstra SKPD dan Renja SKPD) untuk rencana pencapaian selama 5 (lima) tahun serta Renja SKPD untuk target pencapaian tahunan.

Reviu program dan kegiatan penerapan SPM dimaksudkan untuk mengetahui sampai seberapa jauh SPM telah dan sedang dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah (SKPD pengampu SPM), baik untuk rencana pencapaian selama 5 (lima) tahun dan target pencapaian tahunan.

Reviu ini mencakup: Program dan kegiatan prioritas SKPD dalam pencapaian SPM beserta

target kinerja dan lokasi program/kegiatan prioritas. Indikator SPM yang digunakan dalam program dan kegiatan.

Reviu program dan kegiatan penerapan SPM dalam RKPD dan Renja SKPD mencakup: Target pencapaian SPM tahunan yang akan dicapai dalam jangka

waktu pelaksanaan RKPD dan Renja SKPD; Program dan kegiatan prioritas SKPD dalam pencapaian SPM beserta

target kinerja dan lokasi program/kegiatan prioritas tahun berjalan; Besaran pagu pendanaan untuk program dan kegiatan prioritas.

Langkah-langkah yang dilakukan reviu ini adalah sebagai berikut: Tim Koordinasi menyampaikan format dan tata cara pengisian laporan

penerapan SPM kepada SKPD pengampu SPM; SKPD pengampu SPM melakukan pengisian laporan penerapan SPM; SKPD pengampu SPM menyampaikan hasil pengisian laporan

penerapan SPM kepada Tim Koordinasi; Tim Koordinasi mengkompilasi hasil pengisian laporan penerapan SPM

dari semua SKPD pengampu SPM.

Page 50: panduan penerapan dan pencapaian standar pelayanan minimal

40

PANDUAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) DI DAERAH

40

PANDUAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) DI DAERAH

Ta

be

l 5

.4

Re

viu

Pro

gra

m d

an

Ke

gia

tan

Pe

ne

rap

an

SP

M d

ala

m D

ok

um

en

Re

nc

an

a P

em

ba

ng

un

an

Da

era

h d

an

SK

PD

SP

M B

ida

ng

: …

SK

PD

:

No

Ind

ika

tor

SP

MC

ap

aia

n

SP

M T

ah

un

20

12

Ta

rge

t C

ap

aia

n

SP

M

Pe

ne

rap

an

SP

M d

ala

m D

ok

um

en

Re

nc

an

a P

em

ba

ng

un

an

Da

era

h/S

KP

D

Na

ma

Pro

gra

m d

an

ke

gia

tan

Ta

hu

nN

ila

iR

JPM

DR

KP

DR

en

stra

SK

PD

Re

nja

SK

PD

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

(9)

(10)

1Ca

kupa

n Ku

njun

gan

Ibu

Ham

il K4

87%

2015

95%

VV

VV

Prog

ram

Pen

ingk

atan

Ke

sela

mat

an Ib

u H

amil

dan

Mel

ahirk

an2

Caku

pan

Kom

plik

asi

Kebi

dana

n Ya

ng

Dita

ngan

i

70%

2015

80%

VV

Prog

ram

Pen

ingk

atan

Ke

sela

mat

an Ib

u H

amil

dan

Mel

ahirk

an

Kolo

m 1

Diis

i den

gan

no u

rut

Kolo

m 2

Diis

i den

gan

nam

aind

ikat

or S

PMKo

lom

3D

iisi d

enga

n ca

paia

n SP

M s

esua

i den

gan

rum

us p

erhi

tung

an S

PMKo

lom

4D

iisi d

enga

n ta

hun

penc

apai

an ta

rget

SPM

Kolo

m 5

Diis

i den

gan

nila

i tar

get c

apai

an S

PMKo

lom

6D

iisi d

enga

n ta

nda

cek

(V) j

ika

indi

kato

r SPM

tela

h di

mas

ukan

dal

am R

PJM

DKo

lom

7D

iisi d

enga

n ta

nda

cek

(V) j

ika

indi

kato

r SPM

tela

h di

mas

ukan

dal

am R

enst

ra S

KPD

Kolo

m 8

Diis

i den

gan

tand

a ce

k (V

) jik

a in

dika

tor S

PM te

lah

dim

asuk

an d

alam

RKP

DKo

lom

9D

iisi d

enga

n ta

nda

cek

(V) j

ika

indi

kato

r SPM

tela

h di

mas

ukan

dal

am R

enja

SKP

DKo

lom

10

Diis

i den

gan

nam

a pr

ogra

m d

an k

egia

tan

jika

SPM

tela

h di

mas

ukan

dal

am R

PJM

D, R

enst

ra S

KPD

, RKP

D d

an R

enja

SKP

D

Page 51: panduan penerapan dan pencapaian standar pelayanan minimal

41

BAB 5 TAHAPAN PENYUSUNAN RENCANA PENCAPAIAN SPM DI DAERAH

41

5.5 Penyusunan Profi l Pelayanan Dasar di Daerah

Apa itu Profi l Pelayanan Dasar?

Pemahaman yang akurat mengenai kondisi/status penerapan dan pencapaian SPM di daerah akan membantu penyusunan rencana pencapaian SPM yang lebih realistis dan dapat dicapai. Hal ini dimulai dengan pengumpulan dan pengolahan data dan informasi pencapaian SPM di masing-masing SKPD yang disajikan dalam bentuk profi l pelayanan dasar di daerah.

Pengertian dari profi l pelayanan dasar adalah sekumpulan data dan informasi yang dikumpulkan, distrukturkan dan diolah untuk menggambarkan kondisi pelayanan dasar di daerah sebagai bahan masukan dalam menyusun dan mengembangkan rencana pencapaian SPM ke depan. Profi l pelayanan dasar disusun melalui pengumpulan data dan informasi pencapaian SPM di masing-masing SKPD yang sudah tersedia dan/atau data dan informasi yang dihasilkan dari proses monitoring dan evaluasi penerapan SPM yang dilakukan secara reguler dan terpadu.

Profi l pelayanan dasar menggambarkan kondisi pencapaian SPM di daerah melalui data dan informasi yang dikumpulkan oleh setiap SKPD pengampu SPM dan pemangku kepentingan. Proses pengumpulan data dan informasi melibatkan semua pemangku kepentingan terkait. Metoda pengumpulan data dan informasi secara partisipatif dapat dilakukan melalui penilaian cepat (rapid assessment), kelompok diskusi terbatas, survei dan lain-lain. Penyusunan profi l pelayanan dasar difokuskan kepada data dan informasi merujuk pada indikator-indikator SPM.

Tujuan Penyusunan

Profi l pelayanan dasar disusun dengan tujuan untuk: Mengetahui gambaran umum, status, kedudukan, dan kinerja daerah

dalam penerapan dan pencapaian SPM untuk penyelenggaraan pemerintahan daerah;

Mengetahui aspek-aspek apa saja yang perlu untuk segera ditangani dalam rangka pencapaian SPM di daerah;

Mengetahui faktor-faktor penentu keberhasilan/ketidak berhasilan termasuk potensi dan permasalahan penerapan SPM;

Mengetahui status pencapaian SPM yang dilaksanakan dalam proses perencanaan dan penganggaran daerah.

Page 52: panduan penerapan dan pencapaian standar pelayanan minimal

42

PANDUAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) DI DAERAH

42

PANDUAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) DI DAERAH

Manfaat

Profi l pelayanan dasar yang selanjutnya dapat digunakan untuk menganalisis: Penentuan status awal yang terkini dari pencapaian SPM di Daerah. Perbandingan bila terdapat kesenjangan antara status awal dengan

target pencapaian dan batas waktu pencapaian SPM yang ditetapkan oleh Pemerintah.

Perhitungan pembiayaan atas target pencapaian SPM. Perhitungan perkiraan kemampuan keuangan dan pendekatan

penyediaan pelayanan dasar yang memaksimalkan sumber daya daerah serta memproyeksikan tingkat pencapaian dan biaya pemenuhan SPM.

Siapa Yang Terlibat dalam Penyusunan Profi l Pelayanan Dasar?

Penyusunan profi l pelayanan dasar dilaksanakan oleh setiap SKPD terutama SKPD pengampu SPM dengan proses sebagai berikut: SKPD pengampu SPM, melalui Tim Teknis yang dibentuk, menyusun

profi l pelayanan dasar sesuai SPM yang menjadi urusannya dalam bentuk tabel yang disepakati bersama;

SKPD pengampu SPM menyampaikan profi l pelayanan dasar sesuai SPM yang menjadi urusannya kepada Tim Koordinasi Penerapan dan Pencapaian SPM;

Tim Koordinasi Penerapan dan Pencapaian SPM melakukan verifi kasi terhadap profi l pelayanan dasar yang disampaikan SKPD pengampu SPM untuk memastikan bahwa data dan informasi yang disampaikan dapat dipertanggungjawabkan;

Tim Koordinasi Penerapan dan Pencapaian SPM menyampaikan hasil verifi kasi profi l pelayanan dasar kepada SKPD pengampu SPM apabila memerlukan perbaikan dan penyempurnaan terhadap data dan informasi yang disampaikan;

SKPD pengampu SPM melakukan perbaikan dan penyempurnaan profi l pelayanan dasar berdasarkan masukan hasil verifi kasi dan menyampaikan kembali perbaikan profi l pelayanan dasar kepada Tim Koordinasi Penerapan dan Pencapaian SPM;

Tim Koordinasi Penerapan dan Pencapaian SPM melakukan pengumpulan profi l pelayanan dasar dari masing-masing SKPD pengampu SPM untuk dilakukan kompilasi kedalam Profi l Pelayanan Dasar Kabupaten/Kota.

Page 53: panduan penerapan dan pencapaian standar pelayanan minimal

43

BAB 5 TAHAPAN PENYUSUNAN RENCANA PENCAPAIAN SPM DI DAERAH

43

Apabila diperlukan dalam penyusunan profi l pelayanan dasar di setiap SKPD dan penggabungan kedalam Profi l Pelayanan Dasar Kabupaten/Kota dapat melibatkan fasilitator atau tenaga ahli yang memiliki pengetahuan dan kapasitas dalam melakukan pendampingan penyusunan profi l pelayanan dasar.

Tahapan Penyusunan Profi l Pelayanan Dasar

Langkah 1: Pengolahan data dan informasi

Pengolahan data dan informasi dimaksudkan untuk menstrukturkan data dan informasi yang diperoleh kedalam format pengolahan data, yang terdiri dari: jenis indikator SPM dan data capaian SPM. Yang perlu diperhatikan dalam kompilasi data adalah sbb: kesesuaian data yang tersedia dengan jenis data yang dibutuhkan konsistensi sumber data yang digunakan konsistensi tahun data (time-series)

Tabel 5.5 Kompilasi Indikator SPM

No Uraian Indikator 2010 2011 2012

1 SPM Bidang Kesehatan

a Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4 90% 92% 94%- Jumlah ibu hamil yang memperoleh pelayanan

antenatal di suatu wilayah pada kurun waktu tertentu

- Jumlah sasaran ibu hamil dalam suatu wilayah pada kurun waktu tertentu

b Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani 68% 69% 70%- Jumlah komplikasi kebidanan yang mendapat

penanganan defi nitif di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu

- Jumlah ibu dengan komplikasi kebidanan di suatu wilayah kerja pada kurun waktu yang sama

Dan seterusnya ......................2 SPM Bidang PU dan Penataan Ruang

a Tersedianya informasi mengenai Rencana Tata Ruang (RTR) wilayah kabupaten/kota beserta rencana rincinya melalui peta analog dan peta digital- Jumlah informasi RTRW di kab/kota peta analog

dan peta digital- Jumlah kelurahan di kabupaten/kota

Page 54: panduan penerapan dan pencapaian standar pelayanan minimal

44

PANDUAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) DI DAERAH

44

PANDUAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) DI DAERAH

No Uraian Indikator 2010 2011 2012

b Tersedianya luasan RTH publik sebesar 20% dari luas wilayah kota/kawasan perkotaan- Luas RTH publik di wilayah kota/kawasan

perkotaan- Luas wilayah kota/kawasan perkotaanDan seterusnya .....................

3 SPM Bidang Lingkungan Hidup

a Prosentase jumlah usaha dan/atau kegiatan yang mentaati persyaratan administrasi dan teknis pencegahan pencemaran air- Jumlah usaha dan atau kegiatan yang telah

mentaati persyaratan administrasi dan teknis- Jumlah usaha dan atau kegiatan yang diawasi

b Prosentase jumlah usaha dan/atau kegiatan sumber tidak bergerak yang memenuhi persyaratan administratif dan teknis pencegahan pencemaran udara- Jumlah usaha dan atau kegiatan sumber tidak

bergerak yang telah memenuhi persyaratan administrasi dan teknis pengendalian

- Jumlah usaha dan atau kegiatan sumber tidak bergerak yang potensial mencemari udara yang telah diinventarisasi

Dan seterusnya .................4 SPM Bidang Sosial

a Persentase (%) PMKS skala kab/kota yang memperoleh bantuan sosial untuk pemenuhan kebutuhan dasar.- Jumlah PMKS skala kabupaten/kota yang

memperoleh bantuan sosial untuk pemenuhan kebutuhan dasar

- Jumlah PMKS skala kabupaten/kotab Persentase (%) PMKS skala kab/kota yang menerima

program pemberdayaan sosial melalui Kelompok Usaha Bersama (KUBE) atau kelompok sosial ekonomi sejenis lainnya- Jumlah PMKS skala kabupaten/kota yang

menerima program KUBE atau sejenisnya- Jumlah PMKS skala kabupaten/kotaDan seterusnya ................

Page 55: panduan penerapan dan pencapaian standar pelayanan minimal

45

BAB 5 TAHAPAN PENYUSUNAN RENCANA PENCAPAIAN SPM DI DAERAH

45

Langkah 2: Analisis kondisi pencapaian SPM

Analisis kondisi pencapaian SPM dilakukan setelah kompilasi dan pengolahan data indikator SPM di daerah yang bertujuan untuk mengetahui seberapa besar status capaian SPM pada tahun berjalan dan mengidentifi kasi faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan atau ketidakberhasilan pencapaian SPM. Hasil dari analisis kondisi pencapaian SPM akanmenunjukan tingkat capaian SPM untuk setiap pelayanan dasar, potensi dan permasalahan terkait dengan pelayanan dasar SKPD serta kapasitas pengelolaan keuangan untuk mendukung pencapaian SPM.

Lingkup analisis kondisi pencapaian SPM meliputi:- Status capaian SPM di daerah sampai tahun berjalan

Status capaian SPM di daerah sampai tahun berjalan disajikan dalam bentuk angka atau persentase sesuai indikator SPM yang telah ditetapkan. Data yang digunakan sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun terakhir untuk menunjukan perkembangan capaian SPM dari tahun ke tahun. Status capaian SPM per-tahun merupakan tolok ukur awal (baseline) yang dapat dipergunakan untuk menentukan target capaian SPM di daerah untuk tahun selanjutnya.

- Tingkat capaian indikator SPM

Tingkat capaian SPM menjelaskan perbandingan antara capaian SPM sampai tahun berjalan dengan target pencapaian SPM nasional, dengan pertimbangan: Apabila capaian SPM tahun berjalan sesuai atau melampaui

target capaian SPM yang ditetapkan Kementerian/Lembaga, maka pemerintah daerah berkewajiban mempertahankan dan meningkatkan capaian SPM tersebut pada tahun mendatang.

Apabila capaian SPM tahun berjalan masih dibawah target capaian SPM yang ditetapkan Kementerian/Lembaga, maka pemerintah daerah berkewajiban untuk memenuhinya minimal sama dengan target capaian SPM yang ditetapkan Kementerian/Lembaga sesuai dengan batas waktu yang ditetapkan.

Perbedaan tingkat capaian SPM tahun berjalan dengan target capaian SPM merupakan “gap/kesenjangan”yang harus dipenuhi oleh Pemerintah Daerah dalam tahun-tahun selanjutnya.

- Permasalahan pencapaian SPM di daerah

Permasalahan pencapaian SPM di daerah merupakan penjelasan lebih lanjut terkait “gap/kesenjangan” antara capaian SPM tahun

Page 56: panduan penerapan dan pencapaian standar pelayanan minimal

46

PANDUAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) DI DAERAH

46

PANDUAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) DI DAERAH

berjalandengan target capaian SPM yang ditetapkan Kementerian/Lembaga. Permasalahan pencapaian SPM di daerah pada umumnya timbul dari kekuatan (sumber daya manusia, perlengkapan dll) yang belum didayagunakan secara optimal, kelemahan yang tidak diatasi, peluang yang tidak dimanfaatkan, dan ancaman yang tidak diantisipasi misalnya adanya wabah penyakit yang terjadi secara meluas dalam satu wilayah.

Tujuan dari perumusan permasalahan pencapaian SPM di daerah adalah untuk mengidentifi kasi berbagai faktor yang mempengaruhi keberhasilan/ketidakberhasilan pencapaian SPM di daerah. Identifi kasi faktor-faktor tersebut dilakukan terhadap lingkungan internal maupun eksternal dengan mempertimbangkan masukan dari SKPD.

- Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan/

ketidakberhasilan

Faktor-faktor penentu keberhasilan/ketidakberhasilan merupakan variabel yang memberikan kontribusi apakah suatu SPM pelayanan dasar dapat dicapai atau tidak. Setiap SKPD diharapkan mampu menguraikan faktor-faktor penentu untuk masing-masing indikator SPM.

Tabel 5.6 Identifi kasi Permasalahan Pencapaian SPM

No Indikator SPM Kondisi Pencapaian SPM:

Belum Tercapai (<)Sesuai (=)

Melampaui (>)

Permasalahan Faktor –Faktor Penentu

Keberhasilan

(1) (2) (3) (4) (5)1. SPM Bidang Kesehatan

Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4

Belum tercapai Kurangnya penyadaran kepada ibu hamil yang berada di pelosok

Peningkatan peran bidan/perawat untuk memonitor kunjungan ibu hamil

Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani

Belum tercapai Kurangnya tenaga kesehatan untuk membantu persalinan

Ketersediaan tenaga kesehatan di puskesmas

Dan seterusnya ......................

Page 57: panduan penerapan dan pencapaian standar pelayanan minimal

47

BAB 5 TAHAPAN PENYUSUNAN RENCANA PENCAPAIAN SPM DI DAERAH

47

No Indikator SPM Kondisi Pencapaian SPM:

Belum Tercapai (<)Sesuai (=)

Melampaui (>)

Permasalahan Faktor –Faktor Penentu

Keberhasilan

(1) (2) (3) (4) (5)2. SPM Bidang PU dan Penataan Ruang

Tersedianya informasi mengenaiRencana Tata Ruang (RTR) wilayah kabupaten/kota beserta rencana rincinya melalui peta analog dan peta digitalTersedianya luasan RTH publik sebesar 20% dari luas wilayah kota/kawasan perkotaanDan seterusnya .....................

3. SPM Bidang Lingkungan Hidup

Prosentase jumlah usaha dan/atau kegiatan yang mentaati persyaratan administrasi dan teknis pencegahan pencemaran airProsentase jumlah usaha dan/atau kegiatan sumber tidak bergerak yang memenuhi persyaratan administratif dan teknis pencegahan pencemaran udaraDan seterusnya .................

Page 58: panduan penerapan dan pencapaian standar pelayanan minimal

48

PANDUAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) DI DAERAH

48

PANDUAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) DI DAERAH

No Indikator SPM Kondisi Pencapaian SPM:

Belum Tercapai (<)Sesuai (=)

Melampaui (>)

Permasalahan Faktor –Faktor Penentu

Keberhasilan

(1) (2) (3) (4) (5)4. SPM Bidang Sosial

Persentase (%) PMKS skala kab/kota yang memperoleh bantuan sosial untuk pemenuhan kebutuhan dasar.Persentase (%) PMKS skala kab/kota yang menerima program pemberdayaan sosial melalui Kelompok Usaha Bersama (KUBE) atau kelompok sosial ekonomi sejenis lainnyaDan seterusnya ................

Langkah 3: Merumuskan Profi l Pelayanan Dasar

Berdasarkan langkah-langkah sebelumnya, selanjutnya dirumuskan profi l pelayanan dasar yang dapat disajikan dalam bentuk tabel dan uraian.

Page 59: panduan penerapan dan pencapaian standar pelayanan minimal

49

BAB 5 TAHAPAN PENYUSUNAN RENCANA PENCAPAIAN SPM DI DAERAH

49

Ta

be

l 5

.7

Pro

fi l

Pe

lay

an

an

Da

sar

Sta

nd

ar

Pe

lay

an

an

Min

ima

l (S

PM

)R

ea

lisa

si C

ap

aia

n T

ah

un

..

Ind

ika

tor

Ta

rge

t C

ap

aia

n S

PM

Ta

hu

n P

en

-c

ap

aia

n2

00

82

00

92

01

02

01

12

01

2

SP

M B

ida

ng

Ke

seh

ata

n

Caku

pan

Kunj

unga

n Ib

u H

amil

K4Ca

kupa

n ko

mpl

ikas

i keb

idan

an y

ang

dita

ngan

iD

an s

eter

usny

a ...

......

......

......

.S

PM

Bid

an

g P

U d

an

Pe

na

taa

n R

ua

ng

Ters

edia

nya

info

rmas

i men

gena

iRen

cana

Tat

a Ru

ang

(RTR

) wila

yah

kabu

pate

n/ko

ta b

eser

ta re

ncan

a rin

ciny

a m

elal

ui p

eta

anal

og d

an

peta

dig

ital

Ters

edia

nya

luas

an R

TH p

ublik

seb

esar

20%

dar

i lua

s w

ilaya

h ko

ta/

kaw

asan

per

kota

anD

an s

eter

usny

a ...

......

......

......

SP

M B

ida

ng

Lin

gk

un

ga

n H

idu

p

Pros

enta

se ju

mla

h us

aha

dan/

atau

keg

iata

n ya

ng m

enta

ati

pers

yara

tan

adm

inis

tras

i dan

tekn

is p

ence

gaha

n pe

ncem

aran

air

Pros

enta

se ju

mla

h us

aha

dan/

atau

keg

iata

n su

mbe

r tid

ak

berg

erak

yan

g m

emen

uhi p

ersy

arat

an a

dmin

istr

atif

dan

tekn

is

penc

egah

an p

ence

mar

an u

dara

Dan

set

erus

nya

......

......

.....

SP

M B

ida

ng

So

sia

l

Pers

enta

se (%

) PM

KS s

kala

kab

/kot

a ya

ng m

empe

role

h ba

ntua

n so

sial

unt

uk p

emen

uhan

keb

utuh

an d

asar

.Pe

rsen

tase

(%) P

MKS

ska

la k

ab/k

ota

yang

men

erim

a pr

ogra

m

pem

berd

ayaa

n so

sial

mel

alui

Kel

ompo

k U

saha

Ber

sam

a (K

UBE

) at

au k

elom

pok

sosi

al e

kono

mi s

ejen

is la

inny

aD

an s

eter

usny

a ...

......

......

.

Kolo

m N

ilai d

iisi d

enga

n Ta

rget

Cap

aian

SPM

yan

g di

teta

pkan

nas

iona

l

Kolo

m T

ahun

Pen

capa

ian

diis

i den

gan

bata

s w

aktu

pe

ncap

aian

SPM

yan

g di

teta

pkan

Kolo

m R

ealis

asi C

apai

an

Tahu

n di

isi d

enga

n ko

ndis

i/st

atus

cap

aian

SPM

pad

a ta

hun-

tahu

n ya

ng te

lah

berja

lan

Page 60: panduan penerapan dan pencapaian standar pelayanan minimal

50

PANDUAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) DI DAERAH

50

PANDUAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) DI DAERAH

Langkah 4: Verifi kasi Profi l Pelayanan Dasar

Profi l pelayanan dasar yang sudah disusun oleh SKPD pengampu SPM selanjutnya disampaikan kepada Tim Koordinasi Penerapan dan Pencapaian SPM di Daerah untuk proses verifi kasi lebih lanjut. Selain itu, SKPD pengampu SPM menyampaikan kertas kerja yang digunakan dalam menyusun profi l pelayanan dasar sebagai Lampiran.

Verifi kasi ini dimaksudkan untuk memastikan bahwa data dan informasi yang disampaikan dalam Profi l Pelayanan Dasar sudah akurat, dapat dipertanggungjawabkan dan dihitung berdasarkan pendekatan dan formula yang dimuat dalam petunjuk teknis SPM yang dikeluarkan olehKementerian/Lembaga. Beberapa hal yang perlu dilihat kembali antara lain:

1. Sumber dan tahun data yang digunakan2. Penghitungan angka pembilang dan penyebut3. Nilai indikator yang dihasilkan

Tim Koordinasi Penerapan dan Pencapaian SPM di Daerah menyampaikan masukan dan catatan terhadap Profi l yang disampaikan SKPD pengampu SPM untuk diperbaiki dan disempurnakan. Selanjutnya SKPD pengampu SKPD menyampaikan kembali hasil penyempurnaan Profi l kepada Tim Koordinasi.

5.6 Penyusunan Program dan Kegiatan Pencapaian SPM

Pengertian

Pencapaian target capaian SPM dilakukan melalui serangkaian program dan kegiatan terkait. Perumusan program dan kegiatan untuk pencapaian SPM direncanakan berdasarkan tingkat urgensi dan relevansinya yang disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan untuk memecahkan isu-isu penting terkait pelayanan dasar di daerah.

Page 61: panduan penerapan dan pencapaian standar pelayanan minimal

51

BAB 5 TAHAPAN PENYUSUNAN RENCANA PENCAPAIAN SPM DI DAERAH

51

Program adalah bentuk instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih kegiatan yang dilaksanakan oleh SKPD atau masyarakat yang dikoordinasikan oleh pemerintah daerah untuk mencapai sasaran dan tujuan pembangunan daerah.

Kegiatan adalah bagian dari program yang dilaksanakan oleh satu atau beberapa SKPD sebagai bagian dari pencapaian sasaran terukur pada suatu program dan terdiri dari sekumpulan tindakan pengerahan sumber daya baik yang berupa personil (sumber daya manusia), barang modal termasuk peralatan dan teknologi, dana, atau kombinasi dari beberapa atau kesemua jenis sumber daya tersebut, sebagai masukan (input) untuk menghasilkan keluaran (output) dalam bentuk barang/jasa.

Langkah-langkah Penyusunan Program dan Kegiatan

Berkaitan dengan penyusunan program dan kegiatan pencapaian SPM, beberapa indikator SPM yang memiliki pedoman teknis sudah mengidentifi kasi rangkaian kegiatan yang perlu dilakukan untuk pencapaian SPM. Sedangkan bagi SPM yang belum teridentifi kasi rangkaian kegiatannya untuk pencapaian SPM, terlebih dahulu perlu dirumuskan kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan berdasarkan kondisi dan permasalahan yang dihadapi.

1) Penyusunan program dan kegiatan untuk indikator SPM yang

sudah memiliki pedoman teknis

Peraturan SPM dari K/L terkait dilengkapi dengan petunjuk teknis yang berisi langkah-langkah kegiatan untuk pencapaian setiap indikatornya.Langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam rangka penyusunan program dan kegiatan adalah sebagai berikut:

a. Mengidentifi kasi kegiatan dan rangkaian kegiatan untuk masing-masing indikator SPM berdasarkan petunjuk teknis yang ditetapkan K/L.

Misalnya untuk SPM Kesehatan rangkaian kegiatan yang telah diidentifi kasi antara lain:

Page 62: panduan penerapan dan pencapaian standar pelayanan minimal

52

PANDUAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) DI DAERAH

52

PANDUAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) DI DAERAH

Indikator SPM Rangkaian kegiatan menurut petunjuk teknis

1. SPM Bidang Kesehatan

a. Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4.

Pengadaan buku KIA (dengan stiker P4K)Pendataan BumilPelayanan antenatal sesuai standarKunjungan rumah bagi yang drop-outPembuatan kantong persalinanPelatihan KIP/konselingPencatatan dan pelaporanSupervisi, monitoring dan evaluasi

b. Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani

Deteksi Bumil, Bulin, Bufas komplikasiRujukan kasus komplikasi kebidananPelayanan penanganan komplikasi

kebidananPenyediaan pusat pelatihan klinisPelatihan PONED bagi bidan desa dan Tim

PuskesmasPelatihan Tim PONEK di RS Kabupaten/KotaPenyediaan peralatan PONED di Puskemas

dan PONEK di RS Kabupaten/KotaPenyediaan Bank Darah Rumah Sakit

(BDRS)Pelaksanaan PONED dan PONEKPencatatan dan pelaporanPemantauan dan evaluasi

2. SPM Bidang PU dan Penataan Ruang

Tersedianya informasi mengenaiRencana Tata Ruang (RTR) wilayah Kabupaten/Kota beserta rencana rincinya melalui peta analog dan peta digital

- Pembuatan peta analog RTRW Kabupaten/Kota dan Rencana Rinci Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota

Tersedianya luasan RTH publik sebesar 20% dari luas wilayah kota/kawasan perkotaan

- Penyesuaian pemanfaatan ruang wilayah kota dengan RTRW yang ditetapkan

b) Menentukan nomenklatur program untuk rangkaian kegiatan pencapaian SPM yang ditetapkan dalam petunjuk teknis mengacu pada nomenklatur program dan kegiatan dalam Permendagri Nomor 13 Tahun 2006.

Nomenklatur program untuk setiap kegiatan ditentukan berdasarkan jenis dan karakteristik kegiatan. Nama program harus secara spesifi k memayungi dan terkait kegiatan-kegiatan yang ditetapkan. Selain itu pemilihan

Page 63: panduan penerapan dan pencapaian standar pelayanan minimal

53

BAB 5 TAHAPAN PENYUSUNAN RENCANA PENCAPAIAN SPM DI DAERAH

53

program dapat dilakukan dengan mengacu pada nama program dalam dokumen APBD dalam rangka pencapaian SPM di daerah.

Selama ini banyak daerah secara tidak langsung sudah menerapkan pencapaian SPM dalam program dan kegiatan APBD. Oleh karena itu selain mengacu pada nomenklatur dalam Permendagri No. 13 Tahun 2006, pemilihan program dapat mengacu pada program yang selama ini sudah dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah dalam rangka penerapan dan pencapaian SPM.

Secara lebih rinci penentuan program dan kegiatan pencapaian SPM untuk indikator SPM yang sudah memiliki petunjuk teknis dapat dilihat sebagai berikut:

Rangkaian kegiatan menurut petunjuk teknis

Program dan Kegiatan dalam Permendagri 13/2006

- Pengadaan buku KIA (dgn stiker P4K)- Pendataan Bumil- Pelayanan antenatal sesuai standar- Kunjungan rumah bagi yang drop-out- Pembuatan kantong persalinan- Pelatihan KIP/konseling- Pencatatan dan pelaporan- Supervisi, monitoring dan evaluasi

xx.02.32 Program Peningkatan

Keselamatan Ibu Melahirkan

dan Anak

xx.32.02 Perawatan Berkala bagi

Ibu Hamil dari Keluarga Kurang

Mampu

2) Penyusunan program dan kegiatan untuk indikator SPM yang

belum memiliki pedoman teknis

Sedangkan bagi SPM yang belum teridentifi kasi rangkaian kegiatannya untuk pencapaian SPM, maka terlebih dahulu perlu dirumuskan kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan berdasarkan kondisi dan permasalahan yang dihadapi. Perumusan program dan kegiatan dapat menggunakan alat bantu yang memudahkan misalnya problem tree analysis (analisa pohon masalah), logic model (model logika), dan lain-lain.

Pencapaian target indikator SPM harus dilakukan melalui sejumlah program dan kegiatan yang terkait dengan target indikator SPM dimaksud. Program dan kegiatan dapat diinisiasi melalui pengenalan permasalahan atau isu strategis yang dihadapi dalam mencapai target indikator SPM dimaksud. Permasalahan adalah suatu kondisi atau keadaaan negatif yang tidak diinginkan terjadi. Masalah adalah suatu kondisi yang menjadi penyebab tidak tercapainya apa yang diinginkan seperti tidak tercapainya visi, misi, tujuan, sasaran dan sebagainya. Contoh masalah misalnya tidak tercapainya tingkat cakupan kunjungan ibu hamil K4.

Page 64: panduan penerapan dan pencapaian standar pelayanan minimal

54

PANDUAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) DI DAERAH

54

PANDUAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) DI DAERAH

Dengan menggunakan analisis pohon masalah akan dapat diidentifi kasi berbagai faktor penyebab tidak tercapainya target SPM di daerah. Sebagai misal, tidak tercapainya tingkat cakupan kunjungan ibu hamil K4 di daerah tertentu bisa disebabkan oleh:

- Pendataan ibu hamil kurang akurat dan ketinggalan;- Fasilitas pendukung kegiatan K4 penyebarannya tidak merata;- Masyarakat merasa terlalu jauh dari lokasi pemeriksaan;- Jumlah tenaga kesehatan terbatas;- Tenaga kesehatan tersedia, tapi kurang ramah;- Tenaga kesehatan tersedia, tapi kurang terampil;- Ibu hamil tidak punya waktu untuk memeriksanakan diri ke puskesmas

karena terlalu sibuk mengurus rumah tangga;- Ibu hamil enggan memeriksakan diri ke puskesmas karena lebih percaya

pada dukun beranak;- Masyarakat masih kurang paham tentang pentingnya melakukan

pemeriksaan ketika hamil;- Ibu hamil merasa tidak ada perbedaan penting apakah memeriksakan

kehamilan atau tidak;- Suami kurang mendukung keharusan ibu hamil untuk memeriksakan

diri;- Tingginya biaya konsultasi.

Berdasarkan analisis permasalahan tersebut di atas, selanjutnya dapat dirancang beberapa kegiatan dalam upaya meningkatkan cakupan kunjungan ibu hamil K4, misalnya sebagai berikut:

a) Pendataan ibu hamil;b) Pembangunan fasilitas pendukung kegiatan K4 di lokasi-lokasi tertentu;c) Penempatan tenaga kesehatan di daerah tertentu;d) Pelatihan teknis keperawatan bagi tenaga kesehatan;e) Sosialisasi dan penyuluhan kepada masyarakat (ibu hamil dan suami)

tentang pentingnya pemeriksaan K4; f ) Pemberian makanan pendukung jika memungkinkan.

Disamping kegiatan-kegiatan yang diinisiasi melalui identifi kasi akar permasalahan, juga terdapat beberapa kegiatan yang bersifat rutin, sehingga akan terdapat banyak kegiatan yang dapat dilakukan. Untuk itu, SKPD membuat skala prioritas usulan kegiatan dengan mempertimbangkan keterbatasan sumber daya yang dimiliki untuk melaksanakan SPM.

Page 65: panduan penerapan dan pencapaian standar pelayanan minimal

55

BAB 5 TAHAPAN PENYUSUNAN RENCANA PENCAPAIAN SPM DI DAERAH

55

Selanjutnya program dan kegiatan untuk masing-masing indikator SPM disajikan dalam Tabel V.8 berikut ini.

Tabel 5.8 Identifi kasi Program dan Kegiatan SPM*)

Program/Kegiatan

Indikator SPM

Capaian SPM

Tahun 2012

Target Capaian dan Kerangka Pendanaan

Tahun 2013

Tahun 2014

Tahun 2015

Target Rp. Target Rp. Target Rp.

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)Urusan Kesehatan

Program Peningkatan Keselamatan Ibu dan Anak Melahirkan

Cakupan kunjungan bumil K4

94%(22.414 bumil)

Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani

70%(3.353 bumil)

Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan

93%(21.254

ibu bersalin)

Cakupan pelayanan nifas

92%(21.026

ibu nifas)Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

Cakupan desa siaga aktif

Program pencegahan dan penanggulangan penyakit menular

Cakupan desa/kelurahan UCI

Cakupan desa/kelurahan mengalami KLB yang dilakukan PE kurang dari 24 jam

*) Pada tabel identifi kasi program dan kegiatan untuk mengisi kolom (1), (2) dan (3)

Program/Kegiatan

IndikatorSPM

CapaianSPM

Tahun2012

(1) (2) (3)Urusan Kesehatan

Program PeningkatanKeselamatanIbu dan Anak Melahirkan

Cakupankunjunganbumil K4

94%(22.414bumil)

Cakupankomplikasi kebidananyangditangani

70%(3.353bumil)

Cakupanpertolongan persalinanoleh tenaga kesehatan

93%(21.254

ibubersalin)

Cakupanpelayanan nifas

92%(21.026

ibu nifas)Program Promosi Kesehatan danPemberdayaanMasyarakat

Cakupandesa siagaaktif

Program pencegahan dan penanggulangan penyakit menular

Cakupandesa/kelurahan UCI

Cakupandesa/kelurahan mengalamiKLB yang dilakukan PE kurang dari24 jam

Page 66: panduan penerapan dan pencapaian standar pelayanan minimal

56

PANDUAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) DI DAERAH

56

PANDUAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) DI DAERAH

5.7 Penentuan Target dan Capaian SPM

Apa itu Target Capaian SPM?

Analisis kondisi pencapaian SPM di daerah memberikan gambaran mengenai kondisi awal tingkat pencapaian pelayanan dasar dan permasalahan yang dihadapi di daerah. Dalam hal pencapaian SPM masih belum memenuhi target yang ditetapkan secara nasional maka perlu disusun dan ditetapkan rencana pencapaian SPM.

Rencana Pencapaian SPM adalah target pencapaian SPM yang dituangkan dalam dokumen perencanaan daerah yang dijabarkan pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), RKPD, Renstra-SKPD, dan Renja-SKPD untuk digunakan sebagai dasar perhitungan kebutuhan biaya dalam penyelenggaraan urusan wajib yang menyangkut pelayanan dasar untuk masyarakat.

Bagaimana Menentukan Target Capaian SPM?

Target capaian SPM merupakan rencana capaian indikator SPM pada waktu tertentu yang akan dicapai daerah dengan mempertimbangkan tingkat capaian SPM saat ini. Penentuan target capaian SPM dihitung dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

- Tingkat capaian SPM tahun sebelumnya;- Target capaian SPM berdasarkan ketetapan peraturan menteri terkait;- Laju pencapaian SPM tahun terakhir;- Analisis kemampuan pendanaan daerah;- Potensi dan permasalahan yang dihadapi daerah.

Target capaian SPM diuraikan untuk periode waktu tahunan dan jangka menengah mengacu pada batas waktu pencapaian SPM yang ditetapkan Kementerian/Lembaga. Bagi daerah yang telah memenuhi SPM lebih cepat dari batas waktu, maka dimungkinkan untuk menentukan target capaian indikator melebihi target yang berlaku secara nasional. Begitu pula, daerah yang belum memenuhi target capaian secara nasional, diwajibkan untuk mencapai minimal setingkat dengan target yang ditetapkan dengan batas waktu pencapaian yang juga sudah ditetapkan.

Langkah-langkah untuk menentukan target capaian SPM, antara lain sebagai berikut:

Page 67: panduan penerapan dan pencapaian standar pelayanan minimal

57

BAB 5 TAHAPAN PENYUSUNAN RENCANA PENCAPAIAN SPM DI DAERAH

57

1. Periksa realisasi capaian kinerja untuk setiap jenis indikator SPM sampai dengan kondisi tahun berjalan;

2. Bandingkan terhadap target capaian SPM secara nasional sampai dengan tahun berjalan, seberapa besar kesenjangan yang terjadi, lihat ilustrasi berikut:

Gambar 5.2 Perhitungan Target Capaian SPM

Target capaian SPM

Target Capaian SPM

Realisasi capaian SPM

Proyeksi mengikuti trend

Proyeksi sesuai target capaian SPM

Proyeksi alternatif

2009 2010 2011 2012 2013 tahun

95

90

85

80

75

Misalnya:- Target capaian SPM yang ditetapkan secara nasional adalah 95

pada tahun 2013- Capaian SPM pada tahun 2009 mencapai 75 (sesuai dengan target

capaian SPM pada tahun tsb)- Capaian SPM tahun 2011 mencapai angka 80 (dibawah target

capaian SPM pada tahun 2011 yaitu 82)- Proyeksi capaian SPM tahun 2012 dapat dihitung berdasarkan:

i) proyeksi mengikuti trend sebelumnya (artinya kemungkinan target SPM tidak tercapai), ii) proyeksi sesuai target capaian SPM (artinya diharapkan dapat mencapai target SPM pada tahun rencana), iii) proyeksi alternatif (artinya proyeksi dilakukan dengan memperhatikan trend dan juga target capaian SPM)

3. Periksa target capaian SPM, kemudian bandingkan dengan perkiraan realisasi capaian SPM sampai dengan tahun berjalan;

4. Kaji permasalahan pencapaian kinerja pelayanan tersebut dikaitkan dengan tugas pokok dan fungsi serta kewenangan SKPD provinsi/kabupaten/kota;

5. Lakukan analisis kapasitas/kemampuan SKPD dalam melaksanakan program dan kegiatan sesuai dengan kewenangannya.

Page 68: panduan penerapan dan pencapaian standar pelayanan minimal

58

PANDUAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) DI DAERAH

58

PANDUAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) DI DAERAH

Analisis kemampuan dan potensi daerah ini disusun berdasarkan data, statistik dan informasi yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan, baik yang bersifat khusus maupun umum. Pengertian khusus dalam hal ini adalah data, statistik dan informasi yang secara langsung terkait dengan penerapan SPM, misalkan data teknis, sarana dan prasarana fi sik, personil, alokasi anggaran untuk pelaksanaan SPM. Sedangkan pengertian umum dalam hal ini adalah data, statistik, dan informasi yang secara tidak langsung terkait dengan penerapan SPM, namun keberadaannya menunjang pelaksanaan SPM secara keseluruhan (misalkan kondisi geografi s, kondisi demografi s, pendapatan daerah, sarana prasarana umum, kondisi sosial ekonomi). Analisis Kemampuan dan Potensi Daerah dilakukan menggunakan instrumen evaluasi penyelenggaraan Pemerintahan Daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Page 69: panduan penerapan dan pencapaian standar pelayanan minimal

59

BAB 5 TAHAPAN PENYUSUNAN RENCANA PENCAPAIAN SPM DI DAERAH

59

Tabel 5.9 Penentuan Target Capaian SPM*)

Program/Kegiatan

Indikator SPM Capaian SPM

Tahun

Target Capaian dan Kebutuhan Pendanaan

Tahun n+1 Tahun n+2 Tahun n+3

Target Rp. Target Rp. Target Rp.

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)Urusan Kesehatan

Program Peningkatan Keselamatan Ibu dan Anak Melahirkan

Cakupan kunjungan bumil K4

94%(22.414 bumil)

94,2% 95% 95,2%

Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani

78%(3.353 bumil)

79,7% 80% 80,3%

Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan

93%(21.254

ibu bersalin)

95% 95,8% 96,2%

Cakupan pelayanan nifas

92%(21.026

ibu nifas)

95% 96% 97%

Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

Cakupan desa siaga aktif

Program pencegahan dan penanggulangan penyakit menular

Cakupan desa/kelurahan UCI

Cakupan desa/kelurahan mengalami KLB yang dilakukan PE kurang dari 24 jam

*) Pada tabel penentuan target capaian SPM untuk mengisi kolom (4), (6) dan (8)

Kolom ini diisi realisasi capaian SPM tahun yang telah berjalan

Kolom ini diisi proyeksi capaian SPM pada tahun yang direncanakan

)

Targe

Tahun n+

Target R

(4) (

94,2%

79,7%

95%

95%

ngisi kolom (4

KolomrealisaSPM tatelah b

KcyyyccKKKK

bbaa

mm

((((RR

++

ee

))

44nn

M

Capaian daPendan

1 Tahun n

p. Target

5) (6)

95%

80%

95,8%

96%

(6) dan (8)

ini diisi capaian un yang

erjalan

olom ini diisipaian SPM png direncan

o

e

5p

5p

1

t

o

e

5)p

5)p

1

nnppiiii

nn

nnaa

t Kebutuhan

Tahun n

Target R

(8)

95,2%

80,3%

96,2%

97%

yeksi a tahunn

ao

nK

nay

K

RR

n

KK

Page 70: panduan penerapan dan pencapaian standar pelayanan minimal

60

PANDUAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) DI DAERAH

60

PANDUAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) DI DAERAH

5.8 Penghitungan Kebutuhan Pembiayaan SPM

Apa itu Penghitungan Kebutuhan Pembiayaan SPM?

Salah satu faktor yang harus dipertimbangkan dalam menentukan target dan waktu pencapaian indikator SPM adalah seberapa besar anggaran atau dana yang dibutuhkan untuk melaksanakan berbagai program dan kegiatan dalam mencapai target SPM yang telah ditetapkan. Setiap indikator pencapaian SPM dilengkapi dengan defi nisi, pengertian dan langkah-langkah kegiatan.

Beberapa Kementerian/Lembaga telah menetapkan indikator SPM Provinsi maupun Kabupaten/Kota serta menetapkan Petunjuk Teknis Perencanaan Pembiayaan SPM. Masing-masing langkah kegiatan disusun rincian kegiatan dilengkapi cara perhitungan volume kegiatan dikalikan dengan unit-cost yang ditetapkan oleh Bupati/Walikota.

Perhitungan anggaran atau dana yang dibutuhkan untuk melaksanakan berbagai program dan kegiatan dalam mencapai target SPM dilakukan dengan melihat volume kegiatan dan unit-cost. Perhitungan volume kegiatan dilakukan dengan mengacu pada target capaian yang ditetapkan dengan memperhatikan kondisi daerah, terutama berkaitan dengan kondisi kepegawaian SKPD yang melaksanakan SPM, kondisi kelembagaan SKPD pelaksana SPM, kondisi sarana dan prasarana pendukung pelaksanaan SPM, dan kondisi keuangan daerah.

Petunjuk Teknis Perencanaan Pembiayaan SPM

Prinsip perhitungan pembiayaan SPM dilakukan sebagai berikut:- Hanya menghitung biaya operasional kegiatan dan biaya investasi yang

mutlak dibutuhkan dalam pelaksanaan kegiatan;- Setiap langkah kegiatan untuk mencapai indikator SPM dihitung

volumenya dan dikalikan dengan unit-cost setempat;- Menghitung kebutuhan untuk semua kegiatan yang akan dilakukan

(rincian langkah kegiatan);- Menghitung kebutuhan untuk pencapaian target yang ditetapkan

setiap tahunnya, terutama untuk kebutuhan dana yang berasal dari anggaran Pemerintah Daerah;

- Penghitungan biaya SPM tidak memasukan biaya rutin, misalnya gaji, sarana umum, pemeliharaan;

Page 71: panduan penerapan dan pencapaian standar pelayanan minimal

61

BAB 5 TAHAPAN PENYUSUNAN RENCANA PENCAPAIAN SPM DI DAERAH

61

- Penghitungan biaya SPM tidak memasukkan investasi besar yang tidak memiliki kaitan langsung dengan kegiatan pelayanan;

- Prinsipnya bukan menghitung belanja kesehatan per SKPD, tapi menghitung belanja pada skala Provinsi/Kabupaten/Kota.

Tabel 5.10 Formula Perhitungan Biaya Indikator SPM

No Langkah

Kegiatan

Variabel Komponen Formula

Biaya

Pelayanan Kesehatan DasarCakupan Kunjungan Ibu Hamil K4

1 Pengadaan Buku KIA

Biaya pengadaan buku KIA

A. Jumlah Bumil TargetB. Harga Satuan Buku KIA

A x B

2 Pendataan Ibu Hamil

Transport petugas

Transport petugas (dilakukan di sarkes)

Formulir/desa A. Jumlah Bumil target yang datang ke sarkes

B. Harga selembar formulirC. Selembar formulir untuk

20 bumil

A x B/20

3 Pelayanan Antenatal

Transport petugas

Transport petugas (dilakukan di sarkes)

Penyediaan tablet Fe

A. Jumlah Bumil target 90 FeB. Harga tablet FeC. Jumlah paket Fe 90 tablet

per bumil

A x B x C

Faktor-Faktor Perhitungan Pembiayaan

Semakin banyak program dan kegiatan yang direncanakan untuk mencapai satu target SPM tertentu, semakin besar anggaran yang dibutuhkan untuk mencapai target SPM tersebut. Pada dasarnya besar kecilnya kebutuhan anggaran untuk mencapai target SPM tertentu di satu daerah, di samping dipengaruhi oleh banyak tidaknya program dan kegiatan dalam mencapai target SPM, juga dipengaruhi oleh faktor-faktor lainnya, seperti:

Kondisi geografi sDaerah dengan kondisi geografi s yang cenderung sulit diakses, membutuhkan biaya pelayanan yang relatif lebih besar dibandingkan dengan daerah yang mudah diakses.

Page 72: panduan penerapan dan pencapaian standar pelayanan minimal

62

PANDUAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) DI DAERAH

62

PANDUAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) DI DAERAH

Jumlah dan penyebaran kelompok sasaranBesar kecilnya kelompok sasaran (target group) yang harus dilayani dalam pencapaian target SPM, akan mempengaruhi besar kecilnya biaya yang dibutuhkan untuk pencapaian target SPM dimaksud. Demikian juga semakin tersebarnya kelompok sasaran, akan membutuhkan biaya penyelenggaraan pelayanan dasar yang semakin besar pula.

Tingkat kemahalanDaerah dengan tingkat kemahalan yang relatif tinggi, membutuhkan biaya yang relatif besar pula dibandingkan dengan daerah lain.

Jumlah, sebaran dan kualitas SDM pelaksana pelayanan dasarKondisi SDM pelaksana pelayanan dasar terkait SPM, baik kuantitas, tingkat penyebaran maupun kualitas akan menentukan anggaran pencapaian target SPM. Besar kecilnya target SPM yang akan dicapai akan mempengaruhi beban kerja yang akan akan diwujudkan melalui penyediaan SDM yang mencukupi, penyebaran yang merata dan kualitas yang sesuai dengan kebutuhan. Kebutuhan akanjumlah, tingkat penyebaran dan kualitas SDM penyelenggara pelayanan dasar yang ada di satu daerah, akan mempengaruhi besar kecilnya anggaran untuk pencapaian target SPM.

Jumlah, sebaran dan kualitas sarana dan prasarana pendukungKondisi sarana dan prasarana pendukung pelayanan dasar terkait SPM, baik kuantitas, tingkat penyebaran maupun kualitas akan menentukan anggaran pencapaian target SPM. Kondisi sarana dan prasarana pendukung pelaksanaan target SPM akan menentukan seberapa besar tingkat cakupan dan kualitas pelayanan dasar terkait SPM yang mampu diberikan kepada masyarakat. Semakin terbatas sarana dan prasarana pendukung pelayanan dasar terkait SPM yang ada di satu daerah, makasemakin tinggi biaya yang dibutuhkan untuk mencapai target SPM.

Page 73: panduan penerapan dan pencapaian standar pelayanan minimal

63

BAB 5 TAHAPAN PENYUSUNAN RENCANA PENCAPAIAN SPM DI DAERAH

63

Penghitungan Kebutuhan Pembiayaan SPM di Daerah

Penghitungan kebutuhan pembiayaan SPM dilakukan berdasarkan juknis perencanaan pembiayaan SPM dari masing-masing Kementerian/Lembaga. Menteri/Pimpinan Lembaga Pemerintah Non-Kementerian telah menyusun dan menetapkan petunjuk teknis perencanaan pembiayaan SPM sebagai acuan dalam perhitungan pembiayaan. SKPD/Daerah dalam menghitung pembiayaan SPM disesuaikan dengan perkiraan kemampuan keuangan serta memproyeksikan tingkat pencapaian SPM.Dalam melaksanakan perhitungan SPM dimaksud diatas adalah dengan pendekatan perhitungan per kegiatan berdasarkan biaya langsung terkait indikator SPM atau Activity Base Direct Costing, yang artinya bukan perhitungan full costing.

Merumuskan Kebutuhan Pembiayaan Tahunan

Selanjutnya berdasarkan perhitungan kebutuhan pembiayaan untuk setiap kegiatan penerapan SPM dilakukan perhitungan dan kompilasi kebutuhan biaya per tahun sesuai dengan target capaian SPM yang ditentukan.

Dalam pelaksanaan pencapaian target prestasi kerja pelayanan dasar dalam pencapaian dan penerapan SPM, maka SKPD sesuai dengan tugas dan fungsinya memuat program dan kegiatan prioritas pembangunan daerah sesuai misi SKPD dengan menganalisis dan mengolah data dan informasi menyangkut kapasitas dan sumber daya yang dimiliki Daerah serta menghitung pembiayaan pencapaian SPM.

Dalam kerangka pencapaian target indikator SPM yang dapat dilakukan oleh SKPD secara bertahap, yang artinya sesuai dengan kemampuan dan potensi kondisi keuangan daerah dan sumber daya yang dimiliki daerah dalam rangka pembelanjaan dan membiayai penerapan SPM, perlu dihitung secara lebih efi sien dan efektip setiap pemenuhan target indikator SPM.

Page 74: panduan penerapan dan pencapaian standar pelayanan minimal

64

PANDUAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) DI DAERAH

64

PANDUAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) DI DAERAH

Tabel 5.11 Pengitungan Kebutuhan Pembiayaan Pencapaian SPM di

Daerah

Program/Kegiatan

Indikator SPM

Capaian SPM

Tahun 2012

Target Capaian dan Kebutuhan Pendanaan

Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015

Target Rp. Target Rp. Target Rp.

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)Urusan Kesehatan

Program Peningkatan Keselamatan Ibu dan Anak Melahirkan

Cakupan kunjungan bumil K4

94%(22.414 bumil)

94,2% 60 juta

95% 65 juta

95,2% 75 juta

Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani

78%(3.353 bumil)

79,7% 100 juta

80% 103 jt

80,3% 110 juta

Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan

93%(21.254

ibu bersalin)

95% 70 juta

95,8% 75 juta

96,2% 80 juta

Cakupan pelayanan nifas

92%(21.026

ibu nifas)

95% 50 juta

96% 55 juta

97% 65 juta

Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

Cakupan desa siaga aktif

94%(22.414

desa siaga aktif )

94,2% 70 juta

95% 75 juta

95,2% 80 juta

Program pencegahan dan penanggulangan penyakit menular

Cakupan desa/kelurahan UCI

Cakupan desa/kelurahan mengalami KLB yang dilakukan PE kurang dari 24 jam

*) Pada tabel penghitungan kebutuhan pembiayaan SPM untuk mengisi kolom (5), (7) dan (9)

Kolom ini diisi perkiraan kebutuhan biaya untuk pencapaian target pada tahun yang direncanakan

rget Cap

2013 T

Rp. T

(5)

60 juta

100 juta

70 juta

50 juta

70 juta

ini diisi pntuk pe

yang direynii

r

ynii

2

r

ee

pp

TT

TT

pp dan Kebanaan

2014

t Rp.

(7)

65 juta

103 jt

75 juta

55 juta

75 juta

aan kebuian targeakanai

a

t

ad

ai

a

t

ad

eeuu

bbbbdd an

n 2015

t Rp.

(9)

% 75 juta

% 110 juta

% 80 juta

65 juta

% 80 juta

aa

%

%

%

%

t

n

a

a

%

%

%

%

t

n

a

Page 75: panduan penerapan dan pencapaian standar pelayanan minimal

65

BAB 5 TAHAPAN PENYUSUNAN RENCANA PENCAPAIAN SPM DI DAERAH

65

SKPD yang telah menghitung dan memproyeksikan target SPM dan kebutuhan biaya dalam pemenuhan setiap target SPM, maka selanjutnya perlu menuangkannya dalam dokumen perencanaan daerah yang dijabarkan pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), RKPD, Renstra-SKPD, Renja-SKPD dan KUA&PPAS serta menganggarkan dalam RKA SKPD. Perhitungan kebutuhan biaya tahunan dituangkan dalam tabel berikut ini:

5.9 Pelaksanaan Penerapan SPM Dalam Dokumen Rencana Pembangunan Daerah

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman dan Penyusunan Standar Pelayanan Minimal, dalam Pasal 9 dinyatakan bahwa: “penyusunan rencana lima tahunan pencapaian SPM di tingkat Pemerintah Daerah dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan Rencana Strategi Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD)”.

Penerapan SPM dalam perencanaan pembangunan daerah meliputi penyusunan dokumen RPJMD, Renstra SKPD, RKPD, dan Renja SKPD sesuai dengan tahapan dan tata cara penyusunan dokumen rencana pembangunan daerah dan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010.

Dalam proses penganggaran, dengan menggunakan instrumen pendukung anggaran yang lain seperti standar satuan harga dan analisa standar belanja (ASB) selanjutnya target tahunan pencapaian SPM yang telah dimuat dalam dokumen RKPD dan Renja SKPD dituangkan dalam Prioritas dan Plafon Anggaran (PPA) dan Rencana Kerja dan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (RKA-SKPD). Tingkat pencapaian target SPM di daerah ditetapkan dengan mempertimbangkan batas waktu pencapaian SPM sesuai dengan Peraturan Menteri terkait dan kemampuan keuangan di masing-masing daerah.

Page 76: panduan penerapan dan pencapaian standar pelayanan minimal

66

PANDUAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) DI DAERAH

66

PANDUAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) DI DAERAH

Gambar 5.3 Hubungan Rencana Pencapaian SPM di Daerah dan

Dokumen Perencanaan dan Penganggaran Penerapan

Penetapan SPM oleh K/L

RPJMD

Renstra SKPD

RKPD

Renja SKPD

KUA & PPA

RKA SKPD

RAPBD

Rencana Pencapaian SPM

di Daerah

APBD

RPJPD

SPM dalam Dokumen RPJMD

Penerapan SPM dalam penyusunan RPJMD diterapkan dalam:a. Analisis Gambaran Umum Kondisi Daerah yang menggambarkan Profi l

Pelayanan Dasar;b. Analisis gambaran pengelolaan keuangan daerah;c. Analisis Permasalahan Pembangunan Daerah dengan menekankan

identifi kasi kesenjangan pencapaian target SPM;d. Analisis Isu-Isu Strategis dengan menekankan aspek pelayanan dasar;e. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran;f. Perumusan Strategi dan Arah Kebijakan dengan menekankan pada

aspek pelayanan dasar;g. Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Daerah yang memuat

program, indikator dan target pencapaian SPM;h. Perumusan Indikasi Rencana Program yang disertai kebutuhan

pendanaan dengan memperhatikan pemenuhan kebutuhan pencapaian SPM, terdiri dari:1) Perumusan program jangka menengah berikut target capaian SPM;2) Penghitungan Kebutuhan Pembiayaan SPM, berdasarkan juknis

perencanaan pembiayaan SPM dari masing-masing kementerian teknis;

3) Batas waktu pencapaian target SPM; 4) Masukan data dan informasi dari rancangan awal Renstra SKPD;5) Memperhatikan kode rekening urusan dan program sesuai dengan

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006, Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007, Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011;

Page 77: panduan penerapan dan pencapaian standar pelayanan minimal

67

BAB 5 TAHAPAN PENYUSUNAN RENCANA PENCAPAIAN SPM DI DAERAH

67

6) Memperhitungkan pagu indikatif berdasarkan analisis gambaran pengelolaan keuangan daerah.

i. Penetapan indikator kinerja daerah termasuk indikator, target, dan batas waktu pencapaian SPM.

Penerapan SPM dalam Dokumen Renstra SKPD

Penerapan SPM dalam penyusunan Renstra SKPD diterapkan dalam:a. Analisis Gambaran Pelayanan SKPD yang menggambarkan Profi l

Pelayanan Dasar SKPD pengampu SPM;b. Analisis Permasalahan pelayanan dasar dengan menekankan identifi kasi

kesenjangan pencapaian target SPM untuk masing-masing SKPD pengampu SPM;

c. Analisis Isu-Isu Strategis dengan menekankan aspek pelayanan dasar;d. Visi, Misi, Tujuan, Sasaran SKPD pengampu SPM;e. Perumusan Strategi dan Kebijakan SKPD pengampu SPM;f. Perumusan Indikasi Rencana Program dan Kegiatan SKPD yang disertai

kebutuhan pendanaandengan memperhatikan pemenuhan kebutuhan pencapaian SPM, terdiri dari:1) Perumusan program dan kegiatan jangka menengah berikut target

capaian SPM;2) Penghitungan Kebutuhan Pembiayaan SPM; 3) Batas waktu pencapaian target SPM; 4) Memperhatikan kode rekening urusan dan program sesuai dengan

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006, Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007, Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011;

5) Memperhitungkan pagu indikatif SKPD pengampu SPM.j. Penetapan indikator kinerja daerah termasuk indikator, target, dan

batas waktu pencapaian SPM.

Penerapan SPM dalam Dokumen RKPD

Penerapan SPM dalam penyusunan RKPD diterapkan dalam:a. Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan tahun sebelumnya yang

menggambarkan pencapaian pelaksanaan SPM;b. Analisis Permasalahan Pembangunan Daerah dengan menekankan

identifi kasi kesenjangan pencapaian target SPM;c. Analisis Isu-Isu Strategis dengan menekankan aspek pelayanan dasar;d. Analisis Kerangka Ekonomi Daerah dan Keuangan Daerah;e. Prioritas dan Sasaran Pembangunan Tahunan Daerah;

Page 78: panduan penerapan dan pencapaian standar pelayanan minimal

68

PANDUAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) DI DAERAH

68

PANDUAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) DI DAERAH

f. Perumusan Indikasi Rencana Program dan Kegiatan Tahunan yang disertai kebutuhan pendanaandengan memperhatikan pemenuhan kebutuhan pencapaian SPM, terdiri dari:1) Perumusan program dan kegiatan jangka menengah berikut target

capaian SPM;2) Penghitungan kebutuhan pembiayaan SPM; 3) Batas waktu pencapaian target SPM; 4) Memperhatikan kode rekening urusan dan program sesuai dengan

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006, Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007, Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011;

5) Memperhitungkan kapasitas keuangan daerah.

Penerapan SPM dalam Dokumen Renja SKPD

Penerapan SPM dalam penyusunan Renja SKPD diterapkan dalam:a. Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan SKPD pengampu SPM;b. Analisis Permasalahan Pelayanan Dasar dengan menekankan

identifi kasi kesenjangan pencapaian target SPM untuk masing-masing SKPD pengampu SPM;

c. Analisis Isu-Isu Strategis dengan menekankan aspek pelayanan dasar;d. Perumusan Indikasi Rencana Program dan Kegiatan Tahunan yang

disertai kebutuhan pendanaan dengan memperhatikan pemenuhan kebutuhan pencapaian SPM, terdiri dari:1) Perumusan program dan kegiatan jangka menengah berikut target

capaian SPM;2) Penghitungan kebutuhan pembiayaan SPM; 3) Batas waktu pencapaian target SPM; 4) Memperhatikan kode rekening urusan dan program sesuai dengan

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006, Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007, Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011;

5) Memperhitungkan pagu indikatif SKPD pengampu SPM.

5.10 Monitoring dan Evaluasi Pencapaian SPM

Urgensi dan mekanisme terkait monitoring dan evaluasi penerapan dan pencapaian SPM di daerah telah diatur dalam peraturan perundangan terkait SPM. Dalam pasal 15, Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal disebutkan bahwa:

Page 79: panduan penerapan dan pencapaian standar pelayanan minimal

69

BAB 5 TAHAPAN PENYUSUNAN RENCANA PENCAPAIAN SPM DI DAERAH

69

Pemerintah melaksanakan monitoring dan evaluasi atas penerapan SPM oleh Pemerintahan Daerah dalam rangka menjamin akses dan mutu pelayanan dasar kepada masyarakat.

Pemerintah Pusat melakukan monitoring dan evaluasi untuk pemerintahan daerah provinsi.

Gubernur sebagai wakil pemerintah di daerah melakukan monitoring dan evaluasi untuk pemerintahan kabupaten/kota.

Mekanisme pelaksanaan monitoring dan evaluasi kinerja penerapan dan pencapaian SPM dilakukan mengikuti tahapan dan tata cara pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah.

Monitoring Penerapan SPM di Daerah

Monitoring penerapan dan pencapaian SPM di daerah merupakan upaya menerus yang perlu dilakukan untuk memastikan bahwa penerapan SPM dilaksanakan sesuai dengan rencana program kegiatan dan target capaian SPM yang telah ditetapkan.

Monitoring terhadap kinerja penerapan dan pencapaian SPM di daerah dilakukan sebagai berikut:

Kepala SKPD pengampu SPM melakukan monitoring terhadap kinerja penerapan dan pencapaian SPM di masing-masing SKPD berkoordinasi dengan Kementerian/Lembaga teknis di tingkat pusat.

Hasil monitoring kinerja penerapan dan pencapaian SPM dimasing-masing SKPD disampaikan kepada Kepala Daerah (Gubernur/Walikota/Bupati).

Kepala Daerah (Gubernur/Walikota/Bupati) menyampaikan laporan penerapan SPM kepada pemerintah pusat berdasarkan hasil monitoring penerapan dan pencapaian SPM.

Hasil monitoring kinerja penerapan dan pencapaian SPM dipergunakan sebagai:- Bahan masukan bagi pengembangan kapasitas daerah dalam

pencapaian SPM;- Bahan pertimbangan dalam pembinaan dan pengawasan penerapan

SPM termasuk pemberian penghargaan daerah yang berprestasi sangat baik.

Page 80: panduan penerapan dan pencapaian standar pelayanan minimal

70

PANDUAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) DI DAERAH

70

PANDUAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) DI DAERAH

Evaluasi Pencapaian SPM

Evaluasi adalah rangkaian kegiatan membandingkan realisasi masukan (input), keluaran (output), dan hasil (outcome) terhadap rencana dan standar yang ditentukan. Kegiatan evaluasi dapat dilakukan pada berbagai tahapan yang berbeda:

Tahap perencanaan (ex-ante): evaluasi dilakukan sebelum ditetapkannya rencana pembangunan dengan tujuan untuk memilih dan menentukan skala prioritas dari berbagai alternatif dan kemungkinan cara mencapai tujuan yang telah dirumuskan sebelumnya;

Tahap pelaksanaan (on-going): evaluasi dilakukan pada saat pelaksanaan rencana pembangunan untuk menentukan tingkat kemajuan pelaksanaan rencana dibandingkan dengan rencana yang telah ditentukan sebelumnya; dan

Tahap paska pelaksanaan (ex-post): evaluasi yang dilaksanakan setelah pelaksanaan rencana berakhir, yang diarahkan untuk melihat apakah pencapaian (keluaran/hasil) program mampu mengatasi masalah pembangunan yang ingin dipecahkan. Evaluasi ini digunakan untuk menilai efi siensi (keluaran/hasil dibandingkan masukan), efektivitas (hasil dan dampak terhadap sasaran), ataupun manfaat (dampak terhadap kebutuhan) dari suatu program.

Evaluasi hasil pencapaian SPM dapat dilakukan pada tahap perencanaan, pelaksanaan dan paska pelaksanaan. Memperhatikan ketersediaan data dan informasi pelaksanaan rencana SPM, seringkali evaluasi dilakukan paska pelaksanaan rencana berakhir. Fokus utama evaluasi untuk menilai perbandingan rencana target dan realisasi serta dampak yang dihasilkan dari suatu program. Hasil evaluasi pencapaian SPM menjadi bahan laporan pemerintah daerah.

Page 81: panduan penerapan dan pencapaian standar pelayanan minimal

71

BAB 5 TAHAPAN PENYUSUNAN RENCANA PENCAPAIAN SPM DI DAERAH

71

CO

NT

OH

LA

PO

RA

N T

AH

UN

AN

PE

NC

AP

AIA

N D

AN

PE

NE

TA

PA

N T

AR

GE

T I

ND

IKA

TO

R S

PM

NO

I N

D I

K A

T O

R2

01

02

01

1T

AR

GE

TC

a-

pa

ian

SP

M

Ta

hu

n

20

10

Ca

-

pa

ian

SP

M

Ta

hu

n

20

11

BERI

TA

ND

A

“V” B

ILA

TE

LAH

D

IMU

AT

  

 

AN

GK

A

AB

SO

LU

T

PE

NC

A-

PA

IAN

(%)

AN

G-

GA

RA

N

(Rp

Ju

ta)

AN

GK

A

AB

SO

LU

T

RE

N-

CA

NA

N

PE

NC

A-

PA

IAN

(%)

AN

G-

GA

RA

N

(Rp

Juta

)

TA

-

HU

N

Nil

ai

RKP

REN

-JA

RP-

JMRE

N-

STRA

PE

MB

I-

LA

NG

PE

NY

E-

BU

T

PE

MB

I-

LA

NG

PE

NY

E-

BU

T

BID

AN

G K

ES

EH

AT

AN

AP

EL

AY

AN

AN

KE

SE

HA

TA

N D

AS

AR

 1

Caku

pan

kunj

unga

n ib

u ha

mil

K4

11.1

78

13.3

77

84%

11.4

60,0

0 13

.783

14

.508

95

%17

.460

,0

2015

95%

8810

  

 

 2

Caku

pan

kom

plik

asi

kebi

dana

n ya

ng

dita

ngan

i

2.45

4 2.

675

92%

20.8

21,5

0 2.

321

2.90

0 80

%58

.200

,0

2015

80%

115

100

  

  

 3

Caku

pan

pert

olon

gan

pers

alin

an

oleh

bid

an

atau

tena

ga

kese

hata

n ya

ng m

emili

ki

kom

pete

nsi

kebi

dana

n.

12.2

12

12.2

26

100%

27.6

82,5

0 13

.846

13

.846

10

0%18

.697

,5

2015

90%

111

111

  

  

 4

Caku

pan

pela

yana

n Ib

u N

ifas

  

  

  

  

  

  

  

  

Page 82: panduan penerapan dan pencapaian standar pelayanan minimal

72

PANDUAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) DI DAERAH

72

PANDUAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) DI DAERAH

NO

I N

D I

K A

T O

R2

01

02

01

1T

AR

GE

TC

a-

pa

ian

SP

M

Ta

hu

n

20

10

Ca

-

pa

ian

SP

M

Ta

hu

n

20

11

BERI

TA

ND

A

“V” B

ILA

TE

LAH

D

IMU

AT

  

 

AN

GK

A

AB

SO

LU

T

PE

NC

A-

PA

IAN

(%)

AN

G-

GA

RA

N

(Rp

Ju

ta)

AN

GK

A

AB

SO

LU

T

RE

N-

CA

NA

N

PE

NC

A-

PA

IAN

(%)

AN

G-

GA

RA

N

(Rp

Juta

)

TA

-

HU

N

Nil

ai

RKP

REN

-JA

RP-

JMRE

N-

STRA

PE

MB

I-

LA

NG

PE

NY

E-

BU

T

PE

MB

I-

LA

NG

PE

NY

E-

BU

T

 5

Caku

pan

neon

atal

de

ngan

ko

mpl

ikas

i ya

ng

dita

ngan

i.

  

  

  

  

  

  

  

  

 6

Caku

pan

kunj

unga

n ba

yi.

  

  

  

  

  

  

  

  

 7

Cak

upan

D

esa/

Kelu

raha

n U

nive

rsal

Ch

ild

Imm

uniz

atio

n (U

CI).

  

  

  

  

  

  

  

  

 8

Caku

pan

pela

yana

n an

ak b

alita

.

  

  

  

  

  

  

  

  

Page 83: panduan penerapan dan pencapaian standar pelayanan minimal

73

BAB 5 TAHAPAN PENYUSUNAN RENCANA PENCAPAIAN SPM DI DAERAH

73

NO

I N

D I

K A

T O

R2

01

02

01

1T

AR

GE

TC

a-

pa

ian

SP

M

Ta

hu

n

20

10

Ca

-

pa

ian

SP

M

Ta

hu

n

20

11

BERI

TA

ND

A

“V” B

ILA

TE

LAH

D

IMU

AT

  

 

AN

GK

A

AB

SO

LU

T

PE

NC

A-

PA

IAN

(%)

AN

G-

GA

RA

N

(Rp

Ju

ta)

AN

GK

A

AB

SO

LU

T

RE

N-

CA

NA

N

PE

NC

A-

PA

IAN

(%)

AN

G-

GA

RA

N

(Rp

Juta

)

TA

-

HU

N

Nil

ai

RKP

REN

-JA

RP-

JMRE

N-

STRA

PE

MB

I-

LA

NG

PE

NY

E-

BU

T

PE

MB

I-

LA

NG

PE

NY

E-

BU

T

 9

Caku

pan

pem

beria

n m

akan

an

pend

ampi

ng

ASI

pad

a an

ak u

sia

6-24

bul

an

kelu

arga

m

iski

n.

  

  

  

  

  

  

  

  

 10

Caku

pan

Balit

a gi

zi

buru

k m

enda

pat

pera

wat

an.

  

  

  

  

  

  

  

  

 11

Caku

pan

penj

arin

gan

kese

hata

n si

swa

SD d

an

setin

gkat

.

  

  

  

  

  

  

  

  

 12

Cak

upan

pe

sert

a KB

A

ktif.

  

  

  

  

  

  

  

  

Page 84: panduan penerapan dan pencapaian standar pelayanan minimal

74

PANDUAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) DI DAERAH

74

PANDUAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) DI DAERAH

NO

I N

D I

K A

T O

R2

01

02

01

1T

AR

GE

TC

a-

pa

ian

SP

M

Ta

hu

n

20

10

Ca

-

pa

ian

SP

M

Ta

hu

n

20

11

BERI

TA

ND

A

“V” B

ILA

TE

LAH

D

IMU

AT

  

 

AN

GK

A

AB

SO

LU

T

PE

NC

A-

PA

IAN

(%)

AN

G-

GA

RA

N

(Rp

Ju

ta)

AN

GK

A

AB

SO

LU

T

RE

N-

CA

NA

N

PE

NC

A-

PA

IAN

(%)

AN

G-

GA

RA

N

(Rp

Juta

)

TA

-

HU

N

Nil

ai

RKP

REN

-JA

RP-

JMRE

N-

STRA

PE

MB

I-

LA

NG

PE

NY

E-

BU

T

PE

MB

I-

LA

NG

PE

NY

E-

BU

T

 13

Caku

pan

Pene

mua

n da

n pe

nang

anan

pe

nder

ita

peny

akit.

  

  

  

  

  

  

  

  

  

a. A

FP ra

te

per 1

00.0

00

pndd

k <

15 th

  

  

  

  

  

  

  

  

  

b. P

enem

n pe

nder

ita

pneu

mon

ia

balit

a

  

  

  

  

  

  

  

  

  

c. P

enem

uan

pasi

en b

aru

TB B

TA +

  

  

  

  

  

  

  

  

  

d. P

ende

rita

DB

yg

dita

ngan

i

  

  

  

  

  

  

  

  

  

e. P

enem

uan

pend

erita

di

are

  

  

  

  

  

  

  

  

Page 85: panduan penerapan dan pencapaian standar pelayanan minimal

75

BAB 5 TAHAPAN PENYUSUNAN RENCANA PENCAPAIAN SPM DI DAERAH

75

NO

I N

D I

K A

T O

R2

01

02

01

1T

AR

GE

TC

a-

pa

ian

SP

M

Ta

hu

n

20

10

Ca

-

pa

ian

SP

M

Ta

hu

n

20

11

BERI

TA

ND

A

“V” B

ILA

TE

LAH

D

IMU

AT

  

 

AN

GK

A

AB

SO

LU

T

PE

NC

A-

PA

IAN

(%)

AN

G-

GA

RA

N

(Rp

Ju

ta)

AN

GK

A

AB

SO

LU

T

RE

N-

CA

NA

N

PE

NC

A-

PA

IAN

(%)

AN

G-

GA

RA

N

(Rp

Juta

)

TA

-

HU

N

Nil

ai

RKP

REN

-JA

RP-

JMRE

N-

STRA

PE

MB

I-

LA

NG

PE

NY

E-

BU

T

PE

MB

I-

LA

NG

PE

NY

E-

BU

T

 14

Caku

pan

pela

yana

n ke

seha

tan

dasa

r m

asya

raka

t m

iski

n

  

  

  

  

  

  

  

  

BP

ela

ya

na

n K

ese

ha

tan

Ru

juk

an

 15

Caku

pan

pela

yana

n ke

seha

tan

ruju

kan

pasi

en

mas

yara

kat

mis

kin.

  

  

  

  

  

  

  

  

 16

Caku

pan

pela

yana

n ga

wat

da

rura

t lev

el

1 yg

har

us

dibe

rikan

sa

rana

ke

seha

tan

(RS)

di K

ab/

Kota

.

  

  

  

  

  

  

  

  

Page 86: panduan penerapan dan pencapaian standar pelayanan minimal

76

PANDUAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) DI DAERAH

76

PANDUAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) DI DAERAH

NO

I N

D I

K A

T O

R2

01

02

01

1T

AR

GE

TC

a-

pa

ian

SP

M

Ta

hu

n

20

10

Ca

-

pa

ian

SP

M

Ta

hu

n

20

11

BERI

TA

ND

A

“V” B

ILA

TE

LAH

D

IMU

AT

  

 

AN

GK

A

AB

SO

LU

T

PE

NC

A-

PA

IAN

(%)

AN

G-

GA

RA

N

(Rp

Ju

ta)

AN

GK

A

AB

SO

LU

T

RE

N-

CA

NA

N

PE

NC

A-

PA

IAN

(%)

AN

G-

GA

RA

N

(Rp

Juta

)

TA

-

HU

N

Nil

ai

RKP

REN

-JA

RP-

JMRE

N-

STRA

PE

MB

I-

LA

NG

PE

NY

E-

BU

T

PE

MB

I-

LA

NG

PE

NY

E-

BU

T

CP

en

ye

lid

ika

n e

pid

em

iolo

gi

da

n P

en

an

gg

ula

ng

an

KL

B

 17

Caku

pan

Des

a/Ke

lura

han

men

gala

mi

KLB

yang

di

laku

kan

peny

elid

ikan

ep

idem

iolo

gi

<24

jam

.

  

  

  

  

  

  

  

  

D.

Pro

mo

si k

ese

ha

tan

da

n p

em

be

rda

ya

an

ma

sya

rak

a

 18

Caku

pan

Des

a Si

aga

Akt

if.

  

  

  

  

  

  

  

  

sum

ber:

inst

ansi

terk

ait K

ab. B

antu

l, 20

11.

Page 87: panduan penerapan dan pencapaian standar pelayanan minimal

77

BAB 5 TAHAPAN PENYUSUNAN RENCANA PENCAPAIAN SPM DI DAERAH

77

5.11 Pelaporan Penerapan SPM di Daerah

PP No. 65/2005 mengamanatkan bahwa rencana pencapaian target tahunan SPM serta realisasinya diinformasikan kepada masyarakat dan berdasarkan Permendagri No. 79/2007 merupakan bagian dari LPPD, LKPJ, ILPPD. Mekanisme pelaksanaan laporan umum dan teknis kinerja penerapan dan pencapaian SPM dilakukan mengikuti tahapan dan tatacara yang telah diatur di dalam Permendagri No. 6/2007. Untuk mendorong percepatan pelaksanaan penerapan dan pencapaian SPM d daerah, Kementerian Dalam Negeri melalui SE Mendagri No. 100/1023/SJ/2012 tentang Percepatan Pelaksanaan Penerapan dan Pencapaian SPM di Daerah, meminta kepada Gubernur dan Bupati/Walikota untuk melaporkan perkembangan pelaksanaan penerapan dan pencapaian SPM di Daerah yang meliputi tahapan sosialisasi, perhitungan pembiayaan dan penerapan SPM dalam perencanaan dan anggaran daerah serta kinerja pencapaian SPM.

Mekanisme Pelaporan Penerapan SPM di Daerah

Bupati/Walikota melaporkan perkembangan pelaksanaan penerapan dan pencapaian SPM kabupaten/kota kepada Menteri Dalam Negeri melalui Gubernur dengan tembusan Direktur Jenderal Otonomi Daerah dan Sekretaris Jenderal Kementerian/Sekretaris Lembaga Pemerintah Non Kementerian (LPNK);

Gubernur melaporkan perkembangan penerapan dan pencapaian SPM di wilayah provinsi kepada Menteri Dalam Negeri dengan tembusan kepada Direktur Jenderal Otonomi Daerah, dan Sekretaris Jenderal Kementerian/Sekretaris LPNK, yang mencakup 2 (dua) hal:1. Laporan perkembangan penerapan dan pencapaian SPM Provinsi;2. Laporan rekapitulasi (hasil kajian, analisa dan evaluasi) perkembangan

percepatan penerapan SPM kabupaten/kota

Substansi laporan meliputi perkembangan, langkah-langkah penerapan dan pencapaian target SPM di daerah, kendala dan permasalahan serta tindak lanjut yang diperlukan.

Waktu Pelaporan

Laporan Semester 1 merupakan hasil monitoring dan evaluasi paling lambat pada bulan Juni, yang memuat kondisi aktual perkembangan penerapan SPM terutama dalam hal pelaksanaan sosialisasi, perhitungan anggaran dan penerapan SPM dalam perencanaan dan anggaran daerah. Subtansi laporan ini mencakup: sinergitas penerapan

Page 88: panduan penerapan dan pencapaian standar pelayanan minimal

78

PANDUAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) DI DAERAH

78

PANDUAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) DI DAERAH

SPM dalam dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) dan dokumen Kebijakan Umum Anggaran (KUA) didukung dengan uoaya dan langkah-langkah yang telah dilakukan oleh daerah;

Laporan Semester 2 disampaikan paling lambat akhir Desember, menyampaikan laporan tahunan kinerja penerapan dan pencapaian SPM. Laporan ini merupakan bahan dalam penyusunan LPPD bagi daerah dan dalam rangka penyusunan kebijakan nasional lebih lanjut oleh pemerintah.

Penyusunan Laporan Tahunan Kinerja Penerapan dan Pencapaian SPM di Daerah

Laporan tahunan kinerja penerapan dan pencapaian SPM di daerah memberikan informasi mengenai capaian kinerja pelayanan dasar yang merupakan urusan wajib pemerintah daerah. Penyusunan laporan dimaksudkan untuk menyajikan informasi dalam bentuk yang mudah dipahami, bisa diperbandingkan, memenuhi kebutuhan informasi pengguna, serta membantu pengguna untuk menarik kesimpulan yang berguna. Sistem pelaporan harus mampu menyajikan apa yang diharapkan, apa yang sebenarnya dicapai serta mempertanggungjawabkan perbedaan diantara keduanya.

Laporan tahunan kinerja penerapan dan pencapaian SPM disusun berdasarkan laporan triwulanan hasil monitoring (pemantauan dan supervisi) dan hasil evaluasi setelah tahun anggaran berjalan. Materi pelaporan memfokuskan pada analisis indikator capaian SPM dengan membandingkan antara target dan realisasi capaian pada tahun berjalan.

Memasukan Laporan Penerapan dan Pencapaian SPM dalam LPPD, LKPJ dan ILPD

Laporan pencapaian SPM yang disusun pemerintah daerah selanjutnya menjadi bagian yang disampaikan dalam LPPD, LKPJ dan ILPD. Pengertian masing-masing laporan diatas adalah:

(i) Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada Pemerintah yang selanjutnya disebut LPPD adalah laporan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah selama 1 (satu) tahun anggaran berdasarkan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) yang disampaikan oleh kepala daerah kepada Pemerintah. Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) disampaikan kepada Pemerintah Pusat, paling lambat 3 bulan setelah TA berakhir.

Page 89: panduan penerapan dan pencapaian standar pelayanan minimal

79

BAB 5 TAHAPAN PENYUSUNAN RENCANA PENCAPAIAN SPM DI DAERAH

79

(ii) Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah kepada DPRD yang selanjutnya disebut LKPJ adalah laporan yang berupa informasi penyelenggaraan pemerintahan daerah selama 1 (satu) tahun anggaran atau akhir masa jabatan yang disampaikan oleh kepala daerah kepada DPRD paling lambat 3 bulan setelah TA berakhir.

(iii) Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah adalah informasi penyelenggaraan pemerintahan daerah kepada masyarakat melalui media yang tersedia di daerah. Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah adalah informasi penyelenggaraan pemerintahan daerah kepada masyarakat melalui media yang tersedia di daerah. Informasi LPPD disampaikan kepada masyarakat melalui media cetak atau elektronik.

Kotak 2. Penyajian Laporan Kinerja Penerapan dan Pencapaian

SPM di Daerah

BAB I PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang1.2 Maksud dan Tujuan1.3 Dasar Hukum Penyusunan1.4 Sistematika Penulisan

BAB II PROFIL PELAYANAN DASAR2.1 Gambaran Umum Penerapan SPM di Daerah (berisikan uraian singkat penerapan

dan pencapaian SPM di daerah serta permasalahan yang dihadapi)

Contoh TabelIdentifi kasi Permasalahan Pencapaian SPMNo Indikator SPM Kondisi

Pencapaian SPM:Belum Tercapai

(<)Sesuai (=)

Melampaui (>)

Permasalahan Faktor –Faktor Penentu

Keberhasilan

(1) (2) (3) (4) (5)1. SPM Bidang Kesehatan

Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4

Belum tercapai Kurangnya penyadaran kepada ibu hamil yang berada di pelosok

Peningkatan peran bidan/perawat untuk memonitor kunjungan ibu hamil

Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani

Belum tercapai Kurangnya tenaga kesehatan untuk membantu persalinan

Ketersediaan tenaga kesehatan di puskesmas

Dan seterusnya ......

Page 90: panduan penerapan dan pencapaian standar pelayanan minimal

80

PANDUAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) DI DAERAH

80

PANDUAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) DI DAERAH

No Indikator SPM Kondisi Pencapaian SPM:Belum Tercapai

(<)Sesuai (=)

Melampaui (>)

Permasalahan Faktor –Faktor Penentu

Keberhasilan

2. SPM Bidang PU dan Penataan RuangTersedianya informasi mengenaiRencana Tata Ruang (RTR) wilayah kabupaten/kota beserta rencana rincinya melalui peta analog dan peta digital

2.2 SPM Bidang Kesehatan(disajikan dalam bentuk tabel/matrik kondisi capaian SPM dan target capaian SPM)2.2.1 Pelayanan Dasar Kesehatan

2.2.1.1 Indikator 1: ................- Kondisi capaian SPM- Permasalahan- Faktor-faktor penentu keberhasilan

2.2.2 Indikator 2: ........................- Kondisi capaian SPM- Permasalahan- Faktor-faktor penentu keberhasilan

2.2.3 Indikator n: ..................- Kondisi capaian SPM- Permasalahan- Faktor-faktor penentu keberhasilan

2.3 SPM Bidang Pendidikan2.3.1.1 Pelayanan Pendidikan dasar2.3.1.2 Indikator 1: ................

- Kondisi capaian SPM- Permasalahan- Faktor-faktor penentu keberhasilan

2.3.2 Indikator 2: ........................- Kondisi capaian SPM- Permasalahan

Faktor-faktor penentu keberhasilan2.4 SPM Bidang Lingkungan Hidup2.5 Dst

Page 91: panduan penerapan dan pencapaian standar pelayanan minimal

81

BAB 5 TAHAPAN PENYUSUNAN RENCANA PENCAPAIAN SPM DI DAERAH

81

BAB III RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN SPM DI DAERAH DISERTAI TARGET CAPAIAN SPM DAN KEBUTUHAN PENDANAAN

(berisikan tabel rencana program dan kegiatan penerapan dan pencapaian SPM di daerah disertai target capaian SPM dan kebutuhan pendanaan tahunan)

Program/Kegiatan

Indikator SPM

Capaian SPM Tahun

2012

Target Capaian dan Kebutuhan Pendanaan

Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015

Target Rp. Target Rp. Target Rp.

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)Urusan Kesehatan

Program Peningkatan Keselamatan Ibu dan Anak Melahirkan

Cakupan kunjungan bumil K4

94%(22.414 bumil)

94,2% 60 juta

95% 65 juta

95,2% 75 juta

Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani

78%(3.353 bumil)

79,7% 100 juta

80% 103 jt

80,3% 110 juta

Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan

93%(21.254 ibu

bersalin)

95% 70 juta

95,8% 75 juta

96,2% 80 juta

Cakupan pelayanan nifas

92%(21.026 ibu

nifas)

95% 50 juta

96% 55 juta

97% 65 juta

Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

Cakupan desa siaga aktif

94%(22.414

desa siaga aktif )

94,2% 70 juta

95% 75 juta

95,2% 80 juta

Program pencegahan dan penanggulangan penyakit menular

Cakupan desa/kelurahan UCI

Cakupan desa/kelurahan mengalami KLB yang dilakukan PE kurang dari 24 jam

Page 92: panduan penerapan dan pencapaian standar pelayanan minimal

82

PANDUAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) DI DAERAH

82

PANDUAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) DI DAERAH

REFERENSI

Buku

Departemen Dalam Negeri, GTZ, Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. (2008). Pedoman Penyusunan dan Penetapan Standar Pelayanan Minimal (SPM).

GTZ, PSEKP UGM, APKASI. (2009). Penyusunan Analisis Standar Belanja. Pengalaman Praktis di Pemerintah Daerah.

Kementerian Dalam Negeri. (2011). Himpunan Produk Hukum Standar Pelayanan Minimal (SPM).

Peraturan Perundangan

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.

Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2004 tentang Rencana Kerja Pemerintah.

Peraturan Pemerintah No. 58 Tahun 2005 Tentang Pengelolaan Keuangan Daerah.

Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal.

Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Kepada Masyarakat.

Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota.

Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah.

Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah.

Page 93: panduan penerapan dan pencapaian standar pelayanan minimal

83

REFERENSI

83

Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 6 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan dan Penetapan Standar Pelayanan Minimal.

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2007 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Pencapaian Standar Pelayanan Minimal.

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah.

Bahan Presentasi dan Referensi Lain

Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan, Kementerian Keuangan. (2008). Standar Pelayanan Minimum dan Perkiraan Beban pada APBD dan APBN.

Direktur UPD II, Direktorat Jenderal Otonomi Daerah, Kementerian Dalam Negeri. (2010). Konsepsi Umum Rencana Penerapan dan Pencapaian Standar Pelayanan Minimal.

Direktur UPD I, Direktorat Jenderal Otonomi Daerah, Kementerian Dalam Negeri. (2013). Sosialisasi dan Evaluasi Implementasi Standar Pelayanan Minimal (SPM).

DSF. (2011). Penerapan E-Costing.

GTZ. (2010). Rancangan Pedoman Teknis Teknis Pengintegrasian Standar Pelayanan Minimal (SPM) dalam Perencanaan dan Penganggaran.

GTZ. (2010). Notulensi Diskusi Pembahasan Rancangan Pedoman Teknis dan Policy Brief tentang Pengintegrasian Standar Pelayanan Minimal (SPM) dalam Perencanaan dan Penganggaran. Jakarta.

GIZ. (2011). Catatan dan Status Penetapan SPM.

Lewis, Blane D. (2008). Standar Pelayanan Minimum dalam Pendidikan Sekolah Dasar di Indonesia: Input, Output, Biaya dan Efi siensi Fasilitas Pendukung Desentralisasi, DSF.

Page 94: panduan penerapan dan pencapaian standar pelayanan minimal

84

PANDUAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) DI DAERAH

84

PANDUAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) DI DAERAH

LAM

PIR

AN

LAM

PIR

AN

I PR

OFI

L PE

LAYA

NA

N D

ASA

R D

I PR

OVIN

SI

No

Jen

is P

ela

ya

na

nS

tan

da

r P

ela

ya

na

n M

inim

al

(SP

M)

Ta

hu

n

Pe

nc

ap

aia

n

Re

ali

sasi

C

ap

aia

n T

ah

un

Ind

ika

tor

Ta

rge

t1

23

45

I.S

PM

Bid

an

g S

osi

al

Da

era

h

1.

Pela

ksan

aan

prog

ram

/keg

iata

n bi

dang

sos

ial

a.

Pem

beria

n ba

ntua

n so

sial

bag

i Pen

yand

ang

Mas

alah

Kes

ejah

tera

an

Sosi

al s

kala

Pro

vins

i.

Pers

enta

se (%

) PM

KS s

kala

pro

vins

i ya

ng m

empe

role

h ba

ntua

n so

sial

unt

uk

pem

enuh

an k

ebut

uhan

das

ar.

80%

2008

-201

5

b.

Peny

elen

ggar

aan

pela

yana

n da

n re

habi

litas

i sos

ial

dala

m p

anti

sosi

al s

kala

pr

ovin

si.

Pers

enta

se (%

) Pan

ti So

sial

ska

la

prov

insi

yan

g m

elak

sana

kan

stan

dar

oper

asio

nal p

elay

anan

kes

ejah

tera

an

sosi

al.

60%

2008

-201

5

2.

Peny

edia

an s

aran

a da

n pr

asar

ana

sosi

ala.

Pe

nyed

iaan

sar

ana

dan

pras

aran

a so

sial

ska

la

prov

insi

.

Pers

enta

se (%

) pan

ti so

sial

ska

la

prov

insi

yan

g m

enye

diak

an s

aran

a pr

asar

ana

pela

yana

n ke

seja

hter

aan

sosi

al.

80%

2008

-201

5

b.

Peny

edia

an s

aran

a pr

asar

ana

pela

yana

n lu

ar

pant

i ska

la p

rovi

nsi.

Pers

enta

se (%

) Org

anis

asi S

osia

l/Ya

yasa

n/LS

M y

ang

men

yedi

akan

sar

ana

pras

aran

a pe

laya

nan

kese

jaht

eraa

n so

sial

luar

pan

ti.

60%

2008

-201

5

3.

Pena

nggu

lang

an

korb

an b

enca

naa.

Ba

ntua

n so

sial

bag

i ko

rban

ben

cana

ska

la

prov

insi

.

Pers

enta

se (%

) kab

upat

en/k

ota

yang

m

enga

lam

i ben

cana

mem

berik

an

bant

uan

sosi

al b

agi k

orba

n be

ncan

a sk

ala

prov

insi

.

80%

2008

-201

5

b.

Evak

uasi

kor

ban

benc

ana

skal

a pr

ovin

si.

Pers

enta

se (%

) kab

upat

en/k

ota

yang

m

engg

unak

an s

aran

a pr

asar

ana

tang

gap

daru

rat l

engk

ap u

ntuk

ev

akua

si k

orba

n be

ncan

a sk

ala

prov

insi

.

80%

2008

-201

5

Page 95: panduan penerapan dan pencapaian standar pelayanan minimal

85

LAMPIRAN

85

No

Jen

is P

ela

ya

na

nS

tan

da

r P

ela

ya

na

n M

inim

al

(SP

M)

Ta

hu

n

Pe

nc

ap

aia

n

Re

ali

sasi

C

ap

aia

n T

ah

un

Ind

ika

tor

Ta

rge

t1

23

45

4.

Pela

ksan

aan

dan

peng

emba

ngan

jam

inan

sos

ial

bagi

pen

yand

ang

caca

t fi s

ik d

an m

enta

l, se

rta

lanj

ut u

sia

tidak

pot

ensi

al-

peny

elen

gara

an ja

min

an s

osia

l ska

la p

rovi

nsi

Pers

enta

se (%

) kab

upat

en/k

ota

yang

m

enye

leng

gara

kan

jam

inan

sos

ial b

agi

peny

anda

ng c

acat

fi si

k da

n m

enta

l, se

rta

lanj

ut u

sia

tidak

pot

ensi

al.

40%

2008

-201

5

II.

SP

M B

ida

ng

Lin

gk

un

ga

n H

idu

p

1.

Pela

yana

n in

form

asi s

tatu

s m

utu

air

Pros

enta

se ju

mla

h su

mbe

r air

yang

di

pant

au k

ualit

asny

a, d

iteta

pkan

sta

tus

mut

u ai

rnya

dan

diin

form

asik

an s

tatu

s m

utu

airn

ya.

100%

2013

2.

Pela

yana

n in

form

asi s

tatu

s m

utu

udar

a am

bien

Pros

enta

se ju

mla

h ka

bupa

ten/

kota

yan

g di

pant

au k

ualit

as u

dara

am

bien

nya

dan

diin

form

asik

an m

utu

udar

a am

bien

nya.

100%

2013

3.

Pela

yana

n tin

dak

lanj

ut p

enga

duan

mas

yara

kat

akib

at a

dany

a du

gaan

pen

cem

aran

dan

/ata

u pe

rusa

kan

lingk

unga

n.

Pros

enta

se ju

mla

h pe

ngad

uan

mas

yara

kat a

kiba

t ada

nya

duga

an

penc

emar

an d

an/a

tau

peru

saka

n lin

gkun

gan

hidu

p ya

ng d

itind

akla

njut

i.

100%

2013

III.

SP

M B

ida

ng

Pe

rum

ah

an

Ra

ky

at

1.

Rum

ah L

ayak

Hun

i dan

Terja

ngka

uCa

kupa

n ke

ters

edia

an ru

mah

laya

k hu

ni.

100%

2009

-202

5Ca

kupa

n la

yana

n ru

mah

laya

k hu

ni d

an

terja

ngka

u.70

%20

09-2

025

2.

Ling

kung

an Y

ang

Seha

t dan

Am

an y

ang

didu

kung

de

ngan

pra

sara

na, s

aran

a da

n ut

ilita

s um

um (P

SU)

Caku

pan

lingk

unga

n ya

ng s

ehat

dan

am

an y

ang

didu

kung

den

gan

PSU

.10

0%20

09-2

025

IV.

Bid

an

g K

ete

na

ga

ke

rja

an

1.

Pela

yana

n Pe

latih

an

Kerja

a.

Besa

ran

tena

ga k

erja

ya

ng m

enda

pat

pela

tihan

ber

basi

s ko

mpe

tens

i.

Pers

enta

se ju

mla

h te

naga

ker

ja y

ang

dila

tih d

alam

wak

tu s

atu

sam

pai l

ima

tahu

n se

cara

kum

ulat

if di

band

ingk

an

deng

an ju

mla

h or

ang

yang

men

daft

ar

pela

tihan

ber

basi

s ko

mpe

tens

i.

75%

2016

b.

Besa

ran

tena

ga k

erja

ya

ng m

enda

pat

pela

tihan

ber

basi

s m

asya

raka

t.

Pers

enta

se ju

mla

h te

naga

ker

ja y

ang

dila

tih d

alam

wak

tu s

atu

sam

pai l

ima

tahu

n se

cara

kum

ulat

if di

band

ingk

an

deng

an ju

mla

h or

ang

yang

men

daft

ar

pela

tihan

ber

basi

s m

asya

raka

t.

60%

2016

Page 96: panduan penerapan dan pencapaian standar pelayanan minimal

86

PANDUAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) DI DAERAH

86

PANDUAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) DI DAERAH

No

Jen

is P

ela

ya

na

nS

tan

da

r P

ela

ya

na

n M

inim

al

(SP

M)

Ta

hu

n

Pe

nc

ap

aia

n

Re

ali

sasi

C

ap

aia

n T

ah

un

Ind

ika

tor

Ta

rge

t1

23

45

c. Be

sara

n te

naga

ker

ja

yang

men

dapa

t pe

latih

an

kew

iraus

ahaa

n

Pers

enta

se ju

mla

h te

naga

ker

ja y

ang

dila

tih d

alam

wak

tu s

atu

sam

pai l

ima

tahu

n se

car a

kum

ulat

if di

band

ingk

an

deng

an ju

mla

h or

ang

yang

men

daft

ar

pela

tihan

kew

iraus

ahaa

n.

60%

2016

2.

Pela

yana

n Pe

nem

pata

n Te

naga

Ke

rja

Besa

ran

penc

ari k

erja

ya

ng te

rdaf

tar y

ang

dite

mpa

tkan

.

Pers

enta

se ju

mla

h pe

ncar

i ker

ja y

ang

men

daft

arka

n da

n te

rcat

at p

ada

dina

s ka

bupa

ten/

kota

yan

g m

enan

gani

bi

dang

ket

enag

aker

jaan

dan

jum

lah

penc

ari k

erja

yan

g di

terim

a be

kerja

ole

h pe

mbe

ri ke

rja d

alam

hal

ini p

erus

ahaa

n ya

ng m

enda

ftar

kan

low

onga

n pe

kerja

anny

a pa

da d

inas

kab

upat

en/

kota

.

70%

2016

3.

Pela

yana

n Pe

nyel

esai

an

Pers

elis

ihan

H

ubun

gan

Indu

stria

l

Besa

ran

kasu

s ya

ng

dise

lesa

ikan

den

gan

perja

njia

n be

rsam

a.

Jum

lah

kasu

s pe

rsel

isih

an h

ubun

gan

indu

stria

l yan

g di

sele

saik

anol

eh

Med

iato

r Hub

unga

n In

dust

rial

yang

ber

kedu

duka

n di

inst

ansi

ya

ng b

erta

nggu

ngja

wab

di b

idan

g ke

tena

gake

rjaan

pem

erin

tah

pusa

t, pe

mer

inta

h pr

ovin

si d

an k

abup

aten

/ko

ta y

ang

peny

eles

aian

nya

sam

pai

pada

ting

kat p

erja

njia

n be

rsam

a (P

B) .

50%

2016

4.

Pela

yana

n Ke

pese

rtaa

n Ja

mso

stek

Besa

ran

peke

rja/ b

uruh

ya

ng m

enja

di p

eser

ta

prog

ram

Jam

sost

ek.

Jum

lah

peke

rja/b

uruh

di p

erus

ahaa

n ya

ng m

enja

di p

eser

ta JA

MSO

STEK

.50

%20

16

Page 97: panduan penerapan dan pencapaian standar pelayanan minimal

87

LAMPIRAN

87

No

Jen

is P

ela

ya

na

nS

tan

da

r P

ela

ya

na

n M

inim

al

(SP

M)

Ta

hu

n

Pe

nc

ap

aia

n

Re

ali

sasi

C

ap

aia

n T

ah

un

Ind

ika

tor

Ta

rge

t1

23

45

5.

Pela

yana

n Pe

ngaw

asan

Ke

tena

gake

rjaan

a. B

esar

an P

emer

iksa

an

Peru

saha

an.

Pers

enta

se ju

mla

h pe

rusa

haan

yan

g te

rdaf

tar p

ada

dina

s pr

ovin

si d

an

kabu

pate

n/ko

ta y

ang

men

anga

ni

bida

ng k

eten

aga

kerja

an d

an ju

mla

h pe

rusa

haan

yan

g te

lah

dila

kuka

n pe

mer

iksa

an.

45%

2016

b.

Besa

ran

peng

ujia

n pe

rala

tan

di

Peru

saha

an.

Pers

enta

se ju

mla

h pe

rala

tan

yang

te

rdaf

tar p

ada

dina

s pr

ovin

si d

an

kabu

pate

n/ko

ta d

an ju

mla

h pe

rala

tan

yang

tela

h di

laku

kan

peng

ujia

n.

50%

2016

V.

SP

M B

ida

ng

Pe

lay

an

an

Te

rpa

du

Ba

gi

Pe

rem

pu

an

da

n A

na

k K

orb

an

Ke

ke

rasa

n

1.

Pena

ngan

an p

enga

duan

/lapo

ran

korb

an

keke

rasa

n te

rhad

ap p

erem

puan

dan

ana

kCa

kupa

n pe

rem

puan

dan

ana

k ko

rban

kek

eras

an y

ang

men

dapa

tkan

pe

nang

anan

pen

gadu

an o

leh

petu

gas

terla

tih d

i dal

am u

nit p

elay

anan

terp

adu.

100%

2014

2.

Pela

yana

n ke

seha

tan

bagi

per

empu

an d

an a

nak

korb

an k

eker

asan

Caku

pan

pere

mpu

an d

an a

nak

korb

an

keke

rasa

n ya

ng m

enda

patk

an la

yana

n ke

seha

tan

oleh

tena

ga k

eseh

atan

terla

tih

di P

uske

smas

mam

pu ta

tala

ksan

a Kt

P/A

da

n PP

T/PK

T di

Rum

ah S

akit.

100%

2014

3.

Reha

bilit

asi s

osia

l bag

i per

empu

an d

an a

nak

korb

an k

eker

asan

Caku

pan

laya

nan

reha

bilit

asi s

osia

l ya

ng d

iber

ikan

ole

h pe

tuga

s re

habi

litas

i so

sial

terla

tih b

agi p

erem

puan

dan

an

ak k

orba

n ke

kera

san

di d

alam

uni

t pe

laya

nan

terp

adu.

75%

2014

Page 98: panduan penerapan dan pencapaian standar pelayanan minimal

88

PANDUAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) DI DAERAH

88

PANDUAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) DI DAERAH

No

Jen

is P

ela

ya

na

nS

tan

da

r P

ela

ya

na

n M

inim

al

(SP

M)

Ta

hu

n

Pe

nc

ap

aia

n

Re

ali

sasi

C

ap

aia

n T

ah

un

Ind

ika

tor

Ta

rge

t1

23

45

Caku

pan

laya

nan

bim

bing

an ro

hani

ya

ng d

iber

ikan

ole

h pe

tuga

s bi

mbi

ngan

ro

han

terla

tih b

agi p

erem

puan

dan

an

ak k

orba

n ke

kera

san

di d

alam

uni

t pe

laya

nan

75%

2014

4.

Pene

gaka

n da

n ba

ntua

n hu

kum

bag

i per

empu

an

dan

anak

korb

an k

eker

asan

Caku

pan

pene

gaka

n hu

kum

dar

i tin

gkat

pe

nyid

ikan

sam

pai d

enga

n pu

tusa

n pe

ngad

ilan

atas

kas

us-k

asus

kek

eras

an

terh

adap

per

empu

an d

an a

nak.

80%

2014

Caku

pan

laya

nan

pere

mpu

an d

an a

nak

korb

an k

eker

asan

yan

g m

enda

patk

an

laya

nan

bant

uan

huku

m.

50%

2014

5.

Pem

ulan

gan

dan

rein

tegr

asi s

osia

l bag

i pe

rem

puan

dan

ana

k ko

rban

kek

eras

an.

Caku

pan

laya

nan

pem

ulan

gan

bagi

pe

rem

puan

dan

ana

k ko

rban

kek

eras

an.

50%

2014

Caku

pan

laya

nan

rein

tegr

asi s

osia

l bag

i pe

rem

puan

dan

ana

k ko

rban

kek

eras

an.

100%

2014

VI.

Bid

an

g K

eta

ha

na

n P

an

ga

n

1.

Kete

rsed

iaan

dan

Ca

dang

an P

anga

na.

Ke

ters

edia

an e

nerg

i dan

pr

otei

n pe

r kap

itaPe

nyed

iaan

pan

gan

terd

iri d

ari

kom

pone

n pr

oduk

si, p

erub

ahan

sto

k,

impo

r dan

eks

por.

90%

2015

b.

Peng

uata

n Ca

dang

an

pang

anTe

rsed

iany

a ca

dang

an p

emer

inta

h di

tin

gkat

pro

vins

i min

imal

seb

esar

200

to

n ek

uiva

len

bera

s

60%

2015

Page 99: panduan penerapan dan pencapaian standar pelayanan minimal

89

LAMPIRAN

89

No

Jen

is P

ela

ya

na

nS

tan

da

r P

ela

ya

na

n M

inim

al

(SP

M)

Ta

hu

n

Pe

nc

ap

aia

n

Re

ali

sasi

C

ap

aia

n T

ah

un

Ind

ika

tor

Ta

rge

t1

23

45

2.

Dis

trib

usi d

an a

kses

pa

ngan

a.

Kete

rsed

iaan

info

rmas

i pa

soka

n, h

arga

dan

ak

ses

pang

an d

i dae

rah

kum

pula

n d

ata

harg

a pa

ngan

, pa

soka

n pa

ngan

, dan

aks

es p

anga

n ya

ng d

ipan

tau

dan

diku

mpu

lkan

ole

h

prov

insi

unt

uk d

apat

dig

unak

an s

ebag

ai

baha

n pe

mbu

atan

ana

lisis

per

umus

an

kebi

jaka

n ya

ng te

rkai

t den

gan

mas

alah

di

strib

usi p

anga

n ya

ng d

isaj

ikan

dal

am

perio

de m

ingg

uan/

bul

anan

/kua

rtal

/ta

huna

n

90%

2015

b.

Stab

ilita

s ha

rga

dan

paso

kan

pang

ana.

Har

ga d

inya

taka

n st

abil

jika

gejo

lak

harg

a pa

ngan

di s

uatu

wila

yah

kura

ng d

ari 2

5 %

dar

i kon

disi

no

rmal

b. Pa

soka

n pa

ngan

din

yata

kan

stab

il jik

a pe

nuru

nan

paso

kan

pang

an d

i su

atu

wila

yah

berk

isar

ant

ara

5 %

- 40

%

90%

2015

3.

Peng

anek

arag

aman

da

n Ke

aman

an

Pang

an

a.

Penc

apai

an s

kor P

ola

Pang

an H

arap

an (P

PH)

Pers

enta

se d

ari p

erba

ndin

gan

anta

ra

ener

gi d

ari m

asin

g-m

asin

g ko

mod

itas

pang

an d

enga

n an

gka

kecu

kupa

n gi

zi

90%

2015

b.

Peng

awas

an d

an

Pem

bina

an k

eam

anan

pa

ngan

Pers

enta

se p

erba

ndin

gna

anta

ra ju

mla

h sa

mpe

l pan

gan

yang

am

an d

ikon

sum

si

di p

edag

ang

peng

umpu

l di s

atu

tem

pat

sesu

ai s

tand

ar y

ang

berla

ku d

alam

ku

run

wak

tu te

rten

tu d

enga

n ju

mla

h to

tal s

ampe

l pan

gan

yang

dia

mbi

l di

peda

gang

di s

uatu

wila

yah

men

urut

uk

uran

yan

g te

lah

dite

tapk

an d

alam

ku

run

wak

tu te

rten

tu

80%

2015

Page 100: panduan penerapan dan pencapaian standar pelayanan minimal

90

PANDUAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) DI DAERAH

90

PANDUAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) DI DAERAH

No

Jen

is P

ela

ya

na

nS

tan

da

r P

ela

ya

na

n M

inim

al

(SP

M)

Ta

hu

n

Pe

nc

ap

aia

n

Re

ali

sasi

C

ap

aia

n T

ah

un

Ind

ika

tor

Ta

rge

t1

23

45

4.

Pena

ngan

an

Kera

wan

an P

anga

na.

Pe

nang

anan

dae

rah

raw

an p

anga

nm

emba

ndin

gkan

jum

lah

pend

uduk

m

iski

n ya

ng m

engk

onsu

msi

pan

gan

berd

asar

kan

3 kr

iteria

pro

sent

ase

angk

a ke

cuku

pan

gizi

(AKG

) seb

esar

2.0

00

Kalo

ri ya

itu:

a. P

endu

duks

anga

traw

an<

70%

AKG

b. P

endu

dukp

anga

nres

iko

seda

ng<

70%

- 89

,9%

AKG

c. P

endu

dukt

ahan

pang

an>

89,9

% A

KG

60%

2015

VII

.B

ida

ng

Ke

sen

ian

1.

Perli

ndun

gan,

Pe

ngem

bang

an, d

an

Pem

anfa

atan

Bid

ang

Kese

nian

a. C

akup

an K

ajia

n Se

niD

alam

mel

aksa

naka

n ke

giat

an d

i bi

dang

kaj

ian

seni

, pem

erin

tah

prov

insi

se

kura

ng-k

uran

gnya

1 (s

atu)

kal

i dal

am

1 (s

atu)

tahu

n be

rkew

ajib

an u

ntuk

m

enye

leng

gara

kan

7 (t

ujuh

) ata

u 8

(del

apan

) keg

iata

n da

ri 15

(lim

a be

las)

ka

jian

seni

di w

ilaya

h ke

rjany

a sa

mpa

i 20

14.

50%

2014

b. Ca

kupa

n Fa

silit

as S

eni

Pem

erin

tah

prov

insi

ber

kew

ajib

an

men

yele

ngga

ra-k

an s

elur

uh fa

silit

as

sesu

ai d

enga

n ke

mam

puan

yan

g te

rsed

ia u

ntuk

keg

iata

n-ke

giat

an

kese

nian

yan

g di

sele

ngga

raka

n m

asya

raka

t, m

inim

al 1

(sat

u) a

tau

2 (d

ua) k

egia

tan

fasi

litas

sen

i sam

pai

tahu

n 20

14.

30%

2014

Page 101: panduan penerapan dan pencapaian standar pelayanan minimal

91

LAMPIRAN

91

No

Jen

is P

ela

ya

na

nS

tan

da

r P

ela

ya

na

n M

inim

al

(SP

M)

Ta

hu

n

Pe

nc

ap

aia

n

Re

ali

sasi

C

ap

aia

n T

ah

un

Ind

ika

tor

Ta

rge

t1

23

45

c.

Caku

pan

Gel

ar S

eni

Pem

erin

tah

prov

insi

ber

kew

ajib

an

men

yele

ngga

ra-k

an m

inim

al 3

(tig

a)

dari

4 (e

mpa

t) k

egia

tan

gela

r sen

i sa

mpa

i tah

un 2

014.

75%

2014

d.

Mis

i Kes

enia

nPe

mer

inta

h pr

ovin

si w

ajib

men

gada

kan

mis

i kes

enia

n an

tar-

daer

ah s

ekur

ang-

kura

ngny

a sa

tu k

ali d

alam

set

ahun

da

lam

rang

ka p

ertu

kara

n bu

daya

, di

plom

asi,

dan

prom

osi k

esen

ian

di

daer

ahny

a ke

luar

dae

rah.

100%

2014

2.

Sara

na d

an P

rasa

rana

a. C

akup

an S

umbe

r Day

a M

anus

ia K

esen

ian

Pem

erin

tah

prov

insi

ber

kew

ajib

an

men

umbu

hkan

par

tisip

asi m

asya

raka

t un

tuk

mem

enuh

i keb

utuh

an S

DM

da

lam

per

lindu

ngan

, pen

gem

bang

an,

dan

pem

anfa

atan

kes

enia

n, m

inim

al 2

(d

ua) d

ari 8

(del

apan

) kua

lifi k

asi S

DM

sa

mpa

i tah

un 2

014,

yai

tu:

1. S

enim

an/ b

uday

awan

; dan

2. p

amon

g bu

daya

25%

2014

b. Ca

kupa

n Te

mpa

tPe

mer

inta

h pr

ovin

si b

erke

waj

iban

m

enye

diak

an m

inim

al:

1. T

empa

t unt

uk m

engg

elar

sen

i pe

rtun

juka

n da

n un

tuk

pam

eran

2. T

empa

t mem

asar

kan

kary

a se

ni

untu

k m

enge

mba

ngka

n in

dust

ri bu

daya

.

100%

2014

c. C

akup

an O

rgan

isas

iPe

mer

inta

h pr

ovin

si m

inim

al

mel

aksa

naka

n 1

(sat

u) d

ari 3

(tig

a)

caku

pan

orga

nisa

si s

ampa

i tah

un 2

014.

34%

2014

Page 102: panduan penerapan dan pencapaian standar pelayanan minimal

92

PANDUAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) DI DAERAH

92

PANDUAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) DI DAERAH

No

Jen

is P

ela

ya

na

nS

tan

da

r P

ela

ya

na

n M

inim

al

(SP

M)

Ta

hu

n

Pe

nc

ap

aia

n

Re

ali

sasi

C

ap

aia

n T

ah

un

Ind

ika

tor

Ta

rge

t1

23

45

VII

I.S

PM

Bid

an

g P

erh

ub

un

ga

n

1.

Ang

kuta

n Ja

lan

a.

Jarin

gan

Pela

yana

n A

ngku

tan

Jala

nTe

rsed

iany

a an

gkut

an u

mum

yan

g m

elay

ani w

ilaya

h ya

ng te

lah

ters

edia

ja

ringa

n ja

lan

untu

k ja

ringa

n ja

lan

Prov

insi

.

100%

2014

b.

Jarin

gan

Pras

aran

a A

ngku

tan

Jala

nTe

rsed

iany

a te

rmin

al a

ngku

tan

penu

mpa

ng ti

pe A

pad

a se

tiap

Prov

insi

un

tuk

mel

ayan

i ang

kuta

n um

um d

alam

tr

ayek

.

100%

2014

c.

Fasi

litas

Per

leng

kapa

n Ja

lan

Ters

edia

nya

fasi

litas

per

leng

kapa

n ja

lan

(ram

bu, m

arka

, dan

gua

rdril

l) da

n pe

nera

ngan

jala

n um

um (P

JU) p

ada

jala

n Pr

ovin

si.

60%

2014

d.

Kese

lam

atan

Terp

enuh

inya

sta

ndar

kes

elam

atan

bag

i an

gkut

an u

mum

yan

g m

elay

ani t

raye

k an

tar K

ota

Dal

am P

rovi

nsi (

AKD

P).

100%

2014

e.

Sum

ber

Day

a M

anus

ia

(SD

M)

Ters

edia

nya

Sum

ber D

aya

Man

usia

(S

DM

) yan

g m

emili

ki k

ompe

tens

i se

baga

i pen

gaw

as k

elai

kan

kend

araa

n pa

da p

erus

ahaa

n an

gkut

an u

mum

, pe

ngel

ola

term

inal

dan

pen

gelo

la

perle

ngka

pan

jala

n.

100%

2014

2.

Ang

kuta

n Su

ngai

da

n D

anau

.a.

Ja

ringa

n Pe

laya

nan

Ang

kuta

n Su

ngai

dan

D

anau

Ters

edia

nya

angk

utan

sun

gai d

an d

ana

uunt

uk m

elay

ani j

arin

gan

tray

ek a

ntar

Ka

bupa

ten/

Kota

dal

am p

rovi

nsi p

ada

wila

yah

yang

ters

edia

alu

r pel

ayar

an

sung

ai d

an d

anau

yan

g da

pat d

ilaya

ri.

75%

2014

Page 103: panduan penerapan dan pencapaian standar pelayanan minimal

93

LAMPIRAN

93

No

Jen

is P

ela

ya

na

nS

tan

da

r P

ela

ya

na

n M

inim

al

(SP

M)

Ta

hu

n

Pe

nc

ap

aia

n

Re

ali

sasi

C

ap

aia

n T

ah

un

Ind

ika

tor

Ta

rge

t1

23

45

b.

Jarin

gan

Pras

aran

a A

ngku

tan

Sung

ai d

an

Dan

au

Ters

edia

nya

pela

buha

n su

ngai

dan

da

nau

untu

k m

elay

ani k

apal

sun

gai d

an

dana

u ya

ng b

erop

eras

i pad

a ja

ringa

n tr

ayek

ant

ar K

abup

aten

/Kot

a da

lam

Pr

ovin

si p

ada

wila

yah

yang

ters

edia

alu

r pe

laya

ran

sung

ai d

an d

anau

yan

g da

pat

dila

yari.

60%

2014

c.

Kese

lam

atan

Terp

enuh

inya

sta

ndar

kes

elam

atan

bag

i ka

pal s

unga

i dan

dan

au y

ang

bero

pera

si

pada

tray

ek a

ntar

Kab

upat

en/K

ota

dala

m

Prov

insi

.

100%

2014

d.

Sum

ber D

aya

Man

usia

(S

DM

)Te

rsed

iany

a Su

mbe

r Day

a M

anus

ia

(SD

M) y

ang

mem

iliki

kom

pete

nsi

seba

gai a

wak

kap

al a

ngku

tan

sung

ai d

an

dana

u.

100%

2014

3.

Ang

kuta

n Pe

nyeb

eran

gan

a.

Jarin

gan

Pela

yana

n A

ngku

tan

Peny

eber

anga

n

Ters

edia

nya

kapa

l pen

yebe

rang

an

yang

ber

oper

asi p

ada

linta

s an

tar

Kabu

pate

n/Ko

ta d

alam

Pro

vins

i yan

g m

engh

ubun

gkan

jala

n Pr

ovin

si y

ang

terp

utus

ole

h pe

raira

n.

75%

2014

b.

Jarin

gan

Pras

aran

a A

ngku

tan

Peny

eber

anga

n

Ters

edia

nya

pela

buha

n pa

da s

etia

p Ib

ukot

a Pr

ovin

si d

an Ib

ukot

a Ka

bupa

ten/

Kota

yan

g m

emili

ki p

elay

anan

ang

kuta

n pe

nyeb

eran

gan

yang

ber

oper

asi p

ada

linta

s an

tar K

abup

aten

/Kot

a da

lam

Pr

ovin

si d

an ti

dak

ada

alte

rnat

if ja

lan.

75%

2014

Page 104: panduan penerapan dan pencapaian standar pelayanan minimal

94

PANDUAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) DI DAERAH

94

PANDUAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) DI DAERAH

No

Jen

is P

ela

ya

na

nS

tan

da

r P

ela

ya

na

n M

inim

al

(SP

M)

Ta

hu

n

Pe

nc

ap

aia

n

Re

ali

sasi

C

ap

aia

n T

ah

un

Ind

ika

tor

Ta

rge

t1

23

45

c.

Kese

lam

atan

Terp

enuh

inya

sta

ndar

kes

elam

atan

ka

pal p

enye

bera

ngan

den

gan

ukur

an d

i ba

wah

7 G

T da

n ka

pal y

ang

bero

pera

si

pada

lint

as p

enye

bera

ngan

ant

ar

Kabu

pate

n/Ko

ta d

alam

Pro

vins

i.

100%

2014

d.

Sum

ber D

aya

Man

usia

(S

DM

)Te

rsed

iany

a Su

mbe

r Day

a M

anus

ia

(SD

M) y

ang

mem

iliki

kom

pete

nsi

seba

gai a

wak

kap

al p

enye

bera

ngan

de

ngan

uku

ran

di b

awah

7 G

T.

100%

2014

4.

Ang

kuta

n La

uta.

Ja

ringa

n Pe

laya

nan

Ang

kuta

n La

utTe

rsed

iany

a ka

pal l

aut y

ang

bero

pera

si

pada

lint

as a

ntar

Kab

upat

en/K

ota

dala

m

Prov

insi

pad

a w

ilaya

h ya

ng m

emili

ki a

lur

pela

yara

n da

n tid

ak a

da a

ltern

atif

jala

n.

100%

2014

b.

Jarin

gan

Pras

aran

a A

ngku

tan

Laut

Ters

edia

nya

derm

aga

pada

set

iap

ibuk

ota

Keca

mat

an d

alam

Kab

upat

en/

Kota

unt

uk m

elay

ani k

apal

laut

ya

ng b

erop

eras

i pad

a tr

ayek

dal

am

Kabu

pate

n/Ko

ta p

ada

wila

yah

yang

m

emili

ki a

lur p

elay

aran

dan

tida

k ad

a al

tern

atif

angk

utan

jala

n.

100%

2014

c.

Kese

lam

atan

Terp

enuh

inya

sta

ndar

ke

sela

mat

anka

pald

enga

n uk

uran

di

baw

ah 7

GT

dan

kapa

l yan

g be

rope

rasi

an

tar K

abup

aten

/Kot

a da

lam

Pro

vins

i.

100%

2014

d.

Sum

ber D

aya

Man

usia

(S

DM

)Te

rsed

iany

a Su

mbe

r Day

a M

anus

ia

(SD

M) y

ang

mem

puny

ai k

ompe

tens

i se

baga

i aw

ak k

apal

ang

kuta

n la

ut

deng

an u

kura

n di

baw

ah 7

GT

dan

kapa

l ya

ng b

erop

eras

i ant

ar K

abup

aten

/Kot

a da

lam

Pro

vins

i.

100%

2014

Page 105: panduan penerapan dan pencapaian standar pelayanan minimal

95

LAMPIRAN

95

No

Jen

is P

ela

ya

na

nS

tan

da

r P

ela

ya

na

n M

inim

al

(SP

M)

Ta

hu

n

Pe

nc

ap

aia

n

Re

ali

sasi

C

ap

aia

n T

ah

un

Ind

ika

tor

Ta

rge

t1

23

45

IX.

Bid

an

g P

en

an

am

an

Mo

da

l

1.

Kebi

jaka

n Pe

nana

man

Mod

alTe

rsed

iany

a in

form

asi p

elua

ng u

saha

se

ktor

/ bid

ang

usah

a un

ggul

an1

(sat

u)

sekt

or/

bida

ng

usah

a pe

r ta

hun

2014

2.

Kerja

sam

a Pe

nana

man

Mod

alTe

rsel

engg

aran

ya fa

silit

asi

pem

erin

tahd

aera

h da

lam

rang

ka

kerja

sam

a ke

mitr

aan:

1. a

ntar

a U

saha

Mik

ro,

Keci

l, M

enen

gah

dan

Kope

rasi

(UM

KM)

tingk

at p

rovi

nsi d

an p

engu

saha

na

sion

al/ a

sing

1 (s

atu)

ka

li pe

r ta

hun

2014

2. a

ntar

a U

saha

Mik

ro, K

ecil,

Men

enga

h da

n Ko

pera

si (U

MKM

K) ti

ngka

t ka

bupa

ten/

kot

a de

ngan

pen

gusa

ha

tingk

at p

rovi

nsi/

nasi

onal

1 (s

atu)

ka

li pe

r ta

hun

2014

3.

Prom

osi P

enan

aman

M

odal

a.

Ters

elen

ggar

anya

pr

omos

i pel

uang

pe

nana

man

mod

al

prov

insi

Ters

elen

ggar

anya

pro

mos

i pel

uang

pe

nana

man

mod

al p

rovi

nsi m

enca

kup

anta

ra la

in k

egia

tan

peny

elen

ggar

aan

pam

eran

, mar

ket s

ound

ing,

inve

stm

ent

foru

m, s

emin

ar in

vest

asi,

dan

peny

ebar

luas

an b

rosu

r pen

anam

an

mod

al.

1 (s

atu)

ka

li pe

r ta

hun

2014

b.

Ters

elen

ggar

anya

pr

omos

i pel

uang

pe

nana

man

mod

al

kabu

pate

n/ k

ota

Ters

elen

ggar

anya

pro

mos

i pel

uang

pe

nana

man

mod

al k

abup

aten

/ kot

a m

enca

kup

anta

ra la

in k

egia

tan

peny

elen

ggar

aan

pam

eran

, mar

ket

soun

ding

, inv

estm

ent f

orum

, sem

inar

in

vest

asi,

dan

peny

ebar

luas

an b

rosu

r pe

nana

man

mod

al.

1 (s

atu)

ka

li pe

r ta

hun

2014

Page 106: panduan penerapan dan pencapaian standar pelayanan minimal

96

PANDUAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) DI DAERAH

96

PANDUAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) DI DAERAH

No

Jen

is P

ela

ya

na

nS

tan

da

r P

ela

ya

na

n M

inim

al

(SP

M)

Ta

hu

n

Pe

nc

ap

aia

n

Re

ali

sasi

C

ap

aia

n T

ah

un

Ind

ika

tor

Ta

rge

t1

23

45

4.

Pela

yana

n Pe

nana

man

Mod

alTe

rsel

engg

aran

ya

pela

yana

n pe

rizin

an d

an

non-

periz

inan

bid

ang

pena

nam

an m

odal

mel

alui

Pe

laya

nan

Terp

adu

Satu

Pi

ntu

(PTS

P) d

i bid

ang

Pena

nam

an M

odal

:a.

Pen

daft

aran

Pen

anam

an

Mod

al D

alam

Neg

eri,

Izin

Prin

sip

Pena

nam

an

Mod

al D

alam

Neg

eri,

Izin

Usa

ha P

enan

aman

M

odal

Dal

am N

eger

i, Pe

rpan

jang

an R

enca

na

Peng

guna

an Te

naga

Ke

rja A

sing

(RPT

KA),

Perp

anja

ngan

Izin

M

empe

kerja

kan

Tena

ga

Kerja

Asi

ng (I

MTA

) yan

g be

kerja

lebi

h da

ri 1

(sat

u) k

abup

aten

/ kot

a,

sesu

ai k

ewen

anga

n pe

mer

inta

h pr

ovin

si.

Pros

enta

se te

rsel

engg

aran

ya p

elay

anan

pe

rizin

an d

an n

on-p

eriz

inan

bid

ang

pena

nam

an m

odal

mel

alui

PTS

P PD

PPM

100%

2014

Page 107: panduan penerapan dan pencapaian standar pelayanan minimal

97

LAMPIRAN

97

No

Jen

is P

ela

ya

na

nS

tan

da

r P

ela

ya

na

n M

inim

al

(SP

M)

Ta

hu

n

Pe

nc

ap

aia

n

Re

ali

sasi

C

ap

aia

n T

ah

un

Ind

ika

tor

Ta

rge

t1

23

45

b. P

enda

ftar

an P

enan

aman

M

odal

Dal

am N

eger

i, Iz

in U

saha

Pen

anam

an

Mod

al D

alam

Neg

eri,

Tand

a D

afta

r Per

usah

aan

(TD

P), S

urat

Izin

Usa

ha

Perd

agan

gan

(SIU

P),

Perp

anja

ngan

Izin

M

empe

kerja

kan

Tena

ga

Kerja

Asi

ng (I

MTA

) yan

g be

kerja

lebi

h da

ri 1

(sat

u)

kabu

pate

n/ k

ota,

ses

uai

kew

enan

gan

pem

erin

tah

kabu

pate

n/ k

ota.

Pros

enta

se te

rsel

engg

aran

ya

pela

yana

n pe

rizin

an d

an n

on-p

eriz

inan

bi

dang

pen

anam

an m

odal

mel

alui

PT

SP P

DKP

M.

100%

2014

5.

Peng

enda

lian

Pela

ksan

aan

Pena

nam

an M

odal

a.

Peng

enda

lian

dan

Pela

ksan

aan

Pena

nam

an

Mod

al o

leh

PDPP

M.

Ters

elen

ggar

anya

bim

bing

an

pela

ksan

aan

Kegi

atan

Pen

anam

an

Mod

al k

epad

a m

asya

raka

t dun

ia u

saha

.

1 (s

atu)

ka

li pe

r ta

hun

2014

b.

Peng

enda

lian

dan

Pela

ksan

aan

Pena

nam

an

Mod

al o

leh

PDKP

M.

Ters

elen

ggar

anya

bim

bing

an

pela

ksan

aan

Kegi

atan

Pen

anam

an

Mod

al k

epad

a m

asya

raka

t dun

ia u

saha

.

1 (s

atu)

ka

li pe

r ta

hun

2014

6.

Peng

elol

aan

Dat

a da

n Si

stem

Info

rmas

i Pe

nana

man

Mod

al

Terim

plem

enta

sika

n-ny

a si

stem

pel

ayan

an In

form

asi

dan

Periz

inan

Inve

stas

i Se

cara

Ele

ktro

nik

(SPI

PISE

).

Pers

enta

se ju

mla

h je

nis

pela

yana

n ya

ng

dila

yani

men

ggun

akan

SPI

PISE

.10

0%20

14

7.

Peny

ebar

luas

an, P

endi

dika

n, d

an P

elat

ihan

Pe

nana

man

Mod

al.

Ters

elen

ggar

anya

sos

ialis

asi k

ebija

kan

pena

nam

an m

odal

kep

ada

mas

yara

kat

duni

a us

aha.

1 (s

atu)

ka

li pe

r ta

hun

2014

Page 108: panduan penerapan dan pencapaian standar pelayanan minimal

98

PANDUAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) DI DAERAH

98

PANDUAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) DI DAERAH

LAM

PIR

AN

II P

RO

FIL

PELA

YAN

AN

DA

SAR

DI K

AB

UPA

TEN

/KOT

A

No

Jen

is P

ela

ya

na

nS

tan

da

r P

ela

ya

na

n M

inim

al

(SP

M)

Ta

hu

n

Pe

nc

ap

aia

n

Re

ali

sasi

C

ap

aia

n

Ta

hu

n

Ind

ika

tor

Ta

rge

t1

23

45

I.S

PM

Bid

an

g K

ese

ha

tan

1.

Pela

yana

n D

asar

Kes

ehat

anCa

kupa

n ku

njun

gan

Ibu

ham

il K

495

%20

15Ca

kupa

n ko

mpl

ikas

i keb

idan

an y

ang

dita

ngan

i80

%20

15

Caku

pan

pert

olon

gan

pers

alin

an

oleh

tena

ga k

eseh

atan

yan

g m

emili

ki

kom

pete

nsi k

ebid

anan

90%

2015

Caku

pan

pela

yana

n ni

fas

90%

2015

Caku

pan

neon

atus

den

gan

kom

plik

asi

yang

dita

ngan

i80

%20

10

Caku

pan

kunj

unga

n ba

yi90

%20

10Ca

kupa

n D

esa/

Kelu

raha

n U

nive

rsal

Chi

ld

Imm

uniz

atio

n (U

CI)

100%

2010

Caku

pan

pela

yana

n an

ak b

alita

90%

2010

Caku

pan

pem

beria

n m

akan

an

pend

ampi

ng A

SI p

ada

anak

usi

a 6-

24

bula

n ke

luar

ga m

iski

n

100%

2010

Caku

pan

balit

a gi

zi b

uruk

yan

g m

enda

pat

pera

wat

an10

0%20

10

Caku

pan

penj

arin

gan

kese

hata

n si

swa

SD

dan

setin

gkat

100%

2010

Caku

pan

pese

rta

KB a

ktif

70%

2010

Caku

pan

pene

mua

n da

n pe

nang

anan

pe

nder

ita p

enya

kit

100%

2010

Caku

pan

pela

yana

n ke

seha

tan

dasa

r pa

sien

mas

yara

kat m

iski

n10

0%20

15

Page 109: panduan penerapan dan pencapaian standar pelayanan minimal

99

LAMPIRAN

99

No

Jen

is P

ela

ya

na

nS

tan

da

r P

ela

ya

na

n M

inim

al

(SP

M)

Ta

hu

n

Pe

nc

ap

aia

n

Re

ali

sasi

C

ap

aia

n

Ta

hu

n

Ind

ika

tor

Ta

rge

t1

23

45

2.

Pela

yana

n Ke

seha

tan

Ruju

kan

Caku

pan

pela

yana

n ke

seha

tan

ruju

kan

pasi

en m

asya

raka

t mis

kin

100%

2015

Caku

pan

pela

yana

n ga

wat

dar

urat

leve

l 1

yang

har

us d

iber

ikan

sar

ana

kese

hata

n (R

S) d

i Kab

upat

en/K

ota

100%

2015

3.

Peny

elid

ikan

Epi

dem

iolo

gi d

an P

enan

ggul

anga

n Ke

jadi

an

Luar

Bia

sa/K

LBCa

kupa

n D

esa/

Kelu

raha

n m

enga

lam

i KLB

ya

ng d

ilaku

kan

peny

elid

ikan

epi

dem

ilogi

<

24 ja

m

100%

2015

4.

Prom

osi K

eseh

atan

dan

Pem

berd

ayaa

n M

asya

raka

t Ca

kupa

n D

esa

Siag

a A

ktif

Caku

pan

Des

a Si

aga

Akt

if 80

% p

ada

tahu

n 20

1580

%20

15

II.

SP

M B

ida

ng

So

sia

l D

ae

rah

1.

Pela

ksan

aan

prog

ram

/keg

iata

n bi

dang

sos

ial

a. P

embe

rian

bant

uan

sosi

al

bagi

Peny

anda

ng

Mas

alah

Ke

seja

hter

aan

Sosi

al

skal

a Ka

bupa

ten/

Kota

Pers

enta

se (%

) PM

KS s

kala

kab

/kot

a ya

ng m

empe

role

h ba

ntua

n so

sial

unt

uk

pem

enuh

an k

ebut

uhan

das

ar.

80%

2008

-201

5

b. P

elak

sana

an k

egia

tan

pem

berd

ayaa

n so

sial

sk

ala

Kabu

pate

n/Ko

ta

Pers

enta

se (%

) PM

KS s

kala

kab

/kot

a ya

ng

men

erim

a pr

ogra

m p

embe

rday

aan

sosi

al

mel

alui

Kel

ompo

k U

saha

Ber

sam

a (K

UBE

) at

au k

elom

pok

sosi

al e

kono

mi s

ejen

is

lain

nya.

80%

2008

-201

5

2.

Peny

edia

an s

aran

a da

n pr

asar

ana

sosi

ala.

Pen

yedi

aan

sara

na

dan

pras

aran

a so

sial

sk

ala

kab/

kota

.

Pers

enta

se (%

) pan

ti so

sial

ska

la

kabu

pate

n/ko

ta y

ang

men

yedi

akan

sa

rana

pra

sara

na p

elay

anan

ke

seja

hter

aan

sosi

al.

80%

2008

-201

5

b. P

enye

diaa

n sa

rana

pr

asar

ana

pela

yana

n lu

ar p

anti

skal

a ka

bupa

ten/

kota

.

Pers

enta

se (%

) wah

ana

kese

jaht

eraa

n so

sial

ber

basi

s m

asya

raka

t (W

KBSM

) ya

ng m

enye

diak

an s

aran

a pr

asar

ana

pela

yana

n ke

seja

hter

aan

sosi

al.

60%

2008

-201

5

Page 110: panduan penerapan dan pencapaian standar pelayanan minimal

100

PANDUAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) DI DAERAH

100

PANDUAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) DI DAERAH

No

Jen

is P

ela

ya

na

nS

tan

da

r P

ela

ya

na

n M

inim

al

(SP

M)

Ta

hu

n

Pe

nc

ap

aia

n

Re

ali

sasi

C

ap

aia

n

Ta

hu

n

Ind

ika

tor

Ta

rge

t1

23

45

3.

Pena

nggu

lang

an k

orba

n be

ncan

aa.

Ban

tuan

sos

ial b

agi

korb

an b

enca

na s

kala

ka

b/ko

ta.

Pers

enta

se (%

) kor

ban

benc

ana

skal

a ka

b/ko

ta y

ang

men

erim

a ba

ntua

n so

sial

se

lam

a m

asa

tang

gap

daru

rat.

80%

2008

-201

5

b. E

vaku

asi k

orba

n be

ncan

a sk

ala

kab/

kota

.

Pers

enta

se (%

) kor

ban

benc

ana

skal

a ka

b/ko

ta y

ang

diev

akua

si d

enga

n m

engg

unak

an s

aran

a pr

asar

ana

tang

gap

daru

rat l

engk

ap.

80%

2008

-201

5

4.

Pela

ksan

aan

dan

peng

emba

ngan

jam

inan

sos

ial b

agi

peny

anda

ng c

acat

fi si

k da

n m

enta

l, se

rta

lanj

ut u

sia

tidak

po

tens

ial

- Pe

nyel

engg

ara

jam

inan

sos

ial s

kala

kab

upat

en/k

ota

Pers

enta

se (%

) pen

yand

ang

caca

t fi s

ik d

an m

enta

l ser

ta la

njut

usi

a tid

ak

pote

nsia

l yan

g te

lah

men

erim

a ja

min

an

sosi

al.

40%

2008

-201

5

III.

SP

M B

ida

ng

Lin

gk

un

ga

n H

idu

p

1.

Pela

yana

n Pe

nceg

ahan

Pen

cem

aran

Air

Pros

enta

se ju

mla

h us

aha

dan/

atau

ke

giat

an y

ang

men

taat

i per

syar

atan

ad

min

istr

asi d

an te

knis

pen

cega

han

penc

emar

an a

ir.

100%

2013

2.

Pela

yana

n Pe

nceg

ahan

Pen

cem

aran

Uda

ra d

ari S

umbe

r Ti

dak

Berg

erak

Pros

enta

se ju

mla

h us

aha

dan/

atau

ke

giat

an s

umbe

r tid

ak b

erge

rak

yang

m

emen

uhi p

ersy

arat

an a

dmin

istr

atif

dan

tekn

is p

ence

gaha

n pe

ncem

aran

uda

ra.

100%

2013

3.

Pela

yana

n In

form

asi S

tatu

s Ke

rusa

kan

Laha

n da

n/at

au

Tana

h U

ntuk

Pro

duks

i Bio

mas

saPr

osen

tase

luas

an la

han

dan/

atau

tana

h un

tuk

prod

uksi

bio

mas

sa y

ang

tela

h di

teta

pkan

dan

diin

form

asik

an s

tatu

s ke

rusa

kann

ya.

100%

2013

4.

Pela

yana

n Ti

ndak

Lan

jut P

enga

duan

Mas

yara

kat A

kiba

t Ad

anya

Dug

aan

Penc

emar

an d

an/a

tau

Peru

saka

n Li

ngku

ngan

Hid

up

Pros

enta

se ju

mla

h pe

ngad

uan

mas

yara

kat

akib

at a

dany

a du

gaan

pen

cem

aran

dan

/at

au p

erus

akan

ling

kung

an h

idup

yan

g di

tinda

klan

juti.

90%

2013

Page 111: panduan penerapan dan pencapaian standar pelayanan minimal

101

LAMPIRAN

101

No

Jen

is P

ela

ya

na

nS

tan

da

r P

ela

ya

na

n M

inim

al

(SP

M)

Ta

hu

n

Pe

nc

ap

aia

n

Re

ali

sasi

C

ap

aia

n

Ta

hu

n

Ind

ika

tor

Ta

rge

t1

23

45

IV.

SP

M B

ida

ng

Pe

me

rin

tah

an

Da

lam

Ne

ge

ri

1.

Pela

yana

n D

okum

en

Kepe

ndud

ukan

a. C

akup

an p

ener

bita

n Ka

rtu

Tand

a Pe

ndud

uk (K

TP).

Pers

enta

se (%

) pen

dudu

k ya

ng m

emili

ki

Kart

u Ta

nda

Pend

uduk

(KTP

) den

gan

NIK

.10

0%20

11

b.

Caku

pan

pene

rbita

n ak

ta

kela

hira

n.

Pers

enta

se (%

) pen

dudu

k la

hir y

ang

mem

pero

leh

akta

kel

ahira

n pa

da ta

hun

yang

ber

sang

kuta

n.

100%

2011

2.

Pem

elih

araa

n Ke

tent

ram

an d

an

Kete

rtib

an M

asya

kat

a. C

akup

an p

etug

as

Perli

ndun

gan

Mas

yara

kat

(Lin

mas

) di

Kabu

pate

n/ K

ota.

Rasi

o ju

mla

h pe

tuga

s pe

rlind

unga

n m

asya

raka

t (Li

nmas

) di s

etia

p Ka

bupa

ten/

Kot

a D

aera

h Pe

mek

aran

Bar

u te

rhad

ap w

ilaya

h ke

rja

50%

2015

b.

Ting

kat p

enye

lesa

ian

K3 (k

eter

tiban

, ket

entr

aman

, kei

ndah

an)

di K

abup

aten

/ Kot

aPe

rsen

ase

tingk

at p

enye

lesa

ian

pela

ngga

ran

K3 (k

eter

tiban

, ke

tent

ram

an, k

eind

ahan

) di K

abup

aten

/ Kot

a

80%

2010

3.

Pena

nggu

lang

an B

enca

na

Keba

kara

na.

caku

pan

pela

yana

n be

ncan

a ke

baka

ran

kabu

pate

n/ k

ota

Pers

enta

se lu

as w

ilaya

h ya

ng te

rpro

teks

i da

ri be

ncan

a ke

baka

ran

25%

2015

b.

Ting

kat w

aktu

ta

ngga

p (r

espo

nse

rate

tim

e) d

aera

h la

yana

n W

ilaya

h M

anaj

emen

Ke

baka

ran

Rasi

o an

tara

kej

adia

n ke

baka

ran

yang

te

rtan

gani

dal

am w

aktu

tida

k le

bih

dari

15 (l

ima

bela

s) m

enit

deng

an ju

mla

h ke

jadi

an k

ebak

aran

di W

MK

75%

2015

V.

SP

M B

ida

ng

Pe

rum

ah

an

Ra

ky

at

1.

Rum

ah L

ayak

Hun

i dan

Terja

ngka

uCa

kupa

n ke

ters

edia

an ru

mah

laya

k hu

ni10

0%20

09-2

025

Caku

pan

laya

nan

rum

ah la

yak

huni

yan

g te

rjang

kau

70%

2009

-202

5

2.

Ling

kung

an Y

ang

Seha

t dan

Am

an y

ang

didu

kung

den

gan

pras

aran

a, s

aran

a da

n ut

ilita

s um

um (P

SU)

Caku

pan

lingk

unga

n ya

ng s

ehat

dan

am

an

yang

did

ukun

g de

ngan

PSU

100%

2009

-202

5

Page 112: panduan penerapan dan pencapaian standar pelayanan minimal

102

PANDUAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) DI DAERAH

102

PANDUAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) DI DAERAH

No

Jen

is P

ela

ya

na

nS

tan

da

r P

ela

ya

na

n M

inim

al

(SP

M)

Ta

hu

n

Pe

nc

ap

aia

n

Re

ali

sasi

C

ap

aia

n

Ta

hu

n

Ind

ika

tor

Ta

rge

t1

23

45

VI.

SP

M B

ida

ng

La

ya

na

n T

erp

ad

u B

ag

i P

ere

mp

ua

n d

an

An

ak

Ko

rba

n K

ek

era

san

1.

Pena

ngan

an p

enga

duan

/lapo

ran

korb

an k

eker

asan

te

rhad

ap p

erem

puan

dan

ana

kCa

kupa

n pe

rem

puan

dan

ana

k ko

rban

ke

kera

san

yang

men

dapa

tkan

pen

anga

nan

peng

adua

n ol

eh p

etug

as te

rlatih

di d

alam

un

it pe

laya

nan

terp

adu.

100%

2014

2.

Pela

yana

n ke

seha

tan

bagi

per

empu

an d

an a

nak

korb

an

keke

rasa

nCa

kupa

n pe

rem

puan

dan

ana

k ko

rban

ke

kera

san

yang

men

dapa

tkan

laya

nan

kese

hata

n ol

eh te

naga

kes

ehat

an te

rlatih

di

Pus

kesm

as m

ampu

tata

laks

ana

KtP/

A

dan

PPT/

PKT

di R

umah

Sak

it.

100%

2014

3.

Reha

bilit

asi s

osia

l bag

i per

empu

an d

an a

nak

korb

an

keke

rasa

nCa

kupa

n la

yana

n re

habi

litas

i sos

ial y

ang

dibe

rikan

ole

h pe

tuga

s re

habi

litas

i sos

ial

terla

tih b

agi p

erem

puan

dan

ana

k ko

rban

ke

kera

san

di d

alam

uni

t pel

ayan

an

terp

adu.

75%

2014

Caku

pan

laya

nan

bim

bing

an ro

hani

ya

ng d

iber

ikan

ole

h pe

tuga

s bi

mbi

ngan

ro

hani

terla

tih b

agi p

erem

puan

dan

ana

k ko

rban

kek

eras

an d

i dal

am u

nit p

elay

anan

te

rpad

u.

75%

2014

4.

Pene

gaka

n da

n ba

ntua

n hu

kum

bag

i per

empu

an d

an a

nak

korb

an k

eker

asan

.Ca

kupa

n pe

nega

kan

huku

m d

ari t

ingk

at

peny

idik

an s

ampa

i den

gan

putu

san

peng

adila

n at

as k

asus

-kas

us k

eker

asan

te

rhad

ap p

erem

puan

dan

ana

k.

80%

2014

Caku

pan

pere

mpu

an d

an a

nak

korb

an

keke

rasa

n ya

ng m

enda

patk

an la

yana

n ba

ntua

n hu

kum

.

50%

2014

5.

Pem

ulan

gan

dan

rein

tegr

asi s

osia

l bag

i per

empu

an d

an

anak

kor

ban

keke

rasa

nCa

kupa

n la

yana

n pe

mul

anga

n ba

gi

pere

mpu

an d

an a

nak

korb

an k

eker

asan

.50

%20

14

Caku

pan

laya

nan

rein

tegr

asi s

osia

l bag

i pe

rem

puan

dan

ana

k ko

rban

kek

eras

an10

0%20

14

Page 113: panduan penerapan dan pencapaian standar pelayanan minimal

103

LAMPIRAN

103

No

Jen

is P

ela

ya

na

nS

tan

da

r P

ela

ya

na

n M

inim

al

(SP

M)

Ta

hu

n

Pe

nc

ap

aia

n

Re

ali

sasi

C

ap

aia

n

Ta

hu

n

Ind

ika

tor

Ta

rge

t1

23

45

VII

.B

ida

ng

Ke

lua

rga

Be

ren

ca

na

da

n K

elu

arg

a S

eja

hte

ra

1.

Pela

yana

n Ko

mun

ikas

i Inf

orm

asi

dan

Eduk

asi K

elua

rga

Bere

ncan

a da

n Ke

luar

ga S

ejah

tera

(KIE

KB

dan

KS)

a. Ca

kupa

n Pa

sang

an

Usi

a Su

bur (

PUS)

ya

ng is

trin

ya d

i ba

wah

usi

a 20

ta

hun.

Pers

enta

se p

ropo

rsi P

US

yang

iste

rinya

di

baw

ah u

sia

20 ta

hun

diba

ndin

gkan

de

ngan

sel

uruh

PU

S ya

ng a

da d

alam

su

atu

wila

yah

3,5%

2014

b.

Caku

pan

sasa

ran

Pasa

ngan

Usi

a Su

bur m

enja

di

Pese

rta

KB a

ktif.

Jum

lah

pese

rta

KB a

ktif

(PA

) di

band

ingk

an d

enga

n se

luru

h PU

S da

lam

sua

tu d

i wila

yah

pada

kur

un w

aktu

te

rten

tu

65%

2014

c.

Caku

pan

PUS

yang

in

gin

ber-

KB ti

dak

terp

enuh

i (un

met

ne

ed).

Pers

enta

se P

asan

gan

Usi

a Su

bur y

ang

ingi

n an

ak d

itund

a da

n tid

ak in

gin

anak

la

gi, i

ngin

ber

KB

teta

pi b

elum

terla

yani

ya

ng b

esar

kem

ungk

inan

aka

n te

rjadi

ke

ham

ilan

yang

tida

k di

ingi

nkan

5%20

14

d.

Caku

pan

angg

ota

Bina

Kel

uarg

a Ba

lita

(BKB

) ber

-KB.

Pers

enta

se p

erba

ndin

gan

anta

ra a

nggo

ta

BKB

yang

ber

-KB

deng

an s

elur

uh P

US

angg

ota

BKB

di s

uatu

kab

upat

en/ k

ota

80%

2014

e. Ca

kupa

n PU

S pe

sert

a KB

ang

gota

Usa

ha

Peni

ngka

tan

Pend

apat

an

Kelu

arga

Sej

ahte

ra

(UPP

KS) y

ang

ber-

KB m

andi

ri.

Pers

enta

se p

erba

ndin

gan

anta

ra a

nggo

ta

UPP

KS b

er-K

B m

andi

ri de

ngan

sel

uruh

an

ggot

a U

PPKS

pes

erta

KB

87%

2014

Page 114: panduan penerapan dan pencapaian standar pelayanan minimal

104

PANDUAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) DI DAERAH

104

PANDUAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) DI DAERAH

No

Jen

is P

ela

ya

na

nS

tan

da

r P

ela

ya

na

n M

inim

al

(SP

M)

Ta

hu

n

Pe

nc

ap

aia

n

Re

ali

sasi

C

ap

aia

n

Ta

hu

n

Ind

ika

tor

Ta

rge

t1

23

45

f.

Ratio

Pen

yulu

h KB

/ Pe

tuga

s La

pang

an

KB 1

PKB

/ PLK

B un

tuk

setia

p 2

desa

/ kel

urah

an

Perb

andi

ngan

ant

ara

jum

lah

desa

/ ke

lura

han

deng

an m

empe

rhat

ikan

asp

ek

dem

ogra

fi (ju

mla

h ke

pala

kel

uarg

a),

wila

yah

(jum

lah

desa

/ kel

urah

an),

dan

aspe

k ge

ogra

fi (lu

as w

ilaya

h da

n da

erah

ke

pula

uan)

den

gan

jum

lah

PLKB

/ PKB

.

Setia

p 2

(dua

) D

esa/

Ke

lura

han

terd

apat

1

(sat

u)

PLKB

/PKB

.

2014

g.

Ratio

pet

ugas

Pe

mba

ntu

Pem

bina

KB

Des

a (P

PKBD

) se

tiap

desa

/ ke

lura

han

1 PP

KBD

Perb

andi

ngan

jum

lah

desa

/kel

urah

an

deng

an ju

mla

h PP

KBD

den

gan

mem

perh

atik

an a

spek

dem

ogra

fi (ju

mla

h ke

pala

kel

uarg

a), w

ilaya

h (ju

mla

h de

sa/

kelu

raha

n), d

an a

spek

geo

grafi

(lu

as

wila

yah

dan

daer

ah k

epul

auan

)

Setia

p D

esa/

Ke

lura

han

ada

1 (s

atu)

PP

KBD

.

2014

2.

Peny

edia

an a

lat d

an o

bat k

ontr

asep

siCa

kupa

n pe

nyed

iaan

ala

t dan

oba

t ko

ntra

seps

i unt

uk m

emen

uhi p

erm

inta

an

mas

yara

kats

ebes

ar 3

0% s

etia

p ta

hun.

30%

2014

3.

Peny

edia

an In

form

asi D

ata

Mik

ro d

i set

iap

desa

Caku

pan

peny

edia

an in

form

asi d

ata

mik

ro k

elua

rga

di s

etia

p D

esa/

Kelu

raha

n 10

0% s

etia

p ta

hun.

100%

2014

Page 115: panduan penerapan dan pencapaian standar pelayanan minimal

105

LAMPIRAN

105

No

Jen

is P

ela

ya

na

nS

tan

da

r P

ela

ya

na

n M

inim

al

(SP

M)

Ta

hu

n

Pe

nc

ap

aia

n

Re

ali

sasi

C

ap

aia

n

Ta

hu

n

Ind

ika

tor

Ta

rge

t1

23

45

VII

I.

SP

M B

ida

ng

Pe

nd

idik

an

Da

sar

a.

Pela

yana

n Pe

ndid

ikan

Das

arTe

rsed

ia s

atua

n pe

ndid

ikan

dal

am ja

rak

yang

terja

ngka

u de

ngan

ber

jala

n ka

ki

yaitu

mak

sim

al 3

km

unt

uk S

D/M

I dan

6

km u

ntuk

SM

P/M

Ts d

ari k

elom

pok

perm

ukim

an p

erm

anen

di d

aera

h te

rpen

cil;

Jum

lah

pes

erta

did

ik d

alam

set

iap

ro

mbo

ngan

bel

ajar

unt

uk S

D/M

I tid

ak

mel

ebih

i 32

ora

ng,

dan

untu

k SM

P/M

Ts

tidak

mel

ebih

i 36

ora

ng.

Unt

uk s

etia

p

rom

bong

an b

elaj

ar t

erse

dia

1(s

atu)

ru

ang

kel

as y

ang

dile

ngka

pi d

enga

n

mej

a d

an k

ursi

yan

g cu

kup

unt

uk

pese

rta

did

ik d

an g

uru,

ser

ta p

apan

tu

lis;

Di s

etia

p S

MP

dan

MTs

ter

sedi

a ru

ang

la

bora

toriu

m I

PA y

ang

dile

ngka

pi

deng

an m

eja

dan

kur

si y

ang

cuk

up

untu

k 3

6 pe

sert

a di

dik

dan

min

imal

sa

tu s

et p

eral

atan

pra

ktek

IPA

unt

uk

dem

onst

rasi

dan

eks

perim

en p

eser

ta

didi

k;D

i set

iap

SD

/MI

dan

SMP/

MTs

ter

sedi

a

satu

rua

ng g

uru

yan

g di

leng

kapi

de

ngan

mej

a d

an k

ur:s

i un

tuk

set

iap

or

ang

gur

u, k

epal

a se

kola

h d

an s

taf

kepe

ndid

ikan

lai

nnya

; da

n d

i set

iap

SM

P/M

T te

rsed

ia r

uang

kep

ala

sek

olah

ya

ng t

erpi

sah

dar

i ru

ang

gur

u;

Page 116: panduan penerapan dan pencapaian standar pelayanan minimal

106

PANDUAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) DI DAERAH

106

PANDUAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) DI DAERAH

No

Jen

is P

ela

ya

na

nS

tan

da

r P

ela

ya

na

n M

inim

al

(SP

M)

Ta

hu

n

Pe

nc

ap

aia

n

Re

ali

sasi

C

ap

aia

n

Ta

hu

n

Ind

ika

tor

Ta

rge

t1

23

45

Di s

etia

p S

D/M

I te

rsed

ia 1

(sa

tu)

oran

g

guru

unt

uk s

etia

p 3

2 pe

sert

a d

idik

da

n 6

(ena

m)

oran

g g

uru

untu

k s

etia

p

satu

an p

endi

dika

n, d

an u

ntuk

dae

rah

kh

usus

4 (

empa

t) o

rang

gur

uset

iap

sa

tuan

pen

didi

kan;

Di s

etia

p S

MP/

MTs

ter

sedi

a 1

(sa

tu)

oran

g g

uru

unt

uk s

etia

p m

ata

pel

ajar

an,

dan

unt

uk d

aera

h k

husu

s te

rsed

ia s

atu

or

ang

guru

unt

uk s

etia

p ru

mpu

n m

ata

pe

laja

ran;

Di s

etia

p S

D/M

I te

rsed

ia 2

(du

a)

oran

g g

uru

yan

g m

emen

uhi k

ualifi

kas

i ak

adem

ik S

1 a

tau

D-lV

dan

2 (d

ua)

oran

g g

uru

yan

g te

lah

mem

iliki

ser

tifi k

at

pend

idik

;D

i set

iap

SM

P/M

Ts t

erse

dia

gur

u d

enga

n ku

alifi

kasi

aka

dem

ik S

-1 a

tau

D-lV

se

bany

ak 7

0% d

an s

epar

uh d

iant

aran

ya

(35%

dar

i kes

elur

uhan

gur

u) t

elah

m

emili

ki s

ertifi

kat

pen

didi

k, u

ntuk

da

erah

khu

sus

mas

ing-

mas

ing

seb

anya

k

40%

dan

20%

;D

i se

tiap

SM

P/M

Ts t

erse

dia

gur

u

deng

an k

ualifi

kas

i ak

adem

ik S

-1 a

tau

D

-lV d

an t

elah

mem

iliki

ser

tifi k

at

pend

idik

mas

ing-

mas

ing

satu

ora

ng

untu

k m

ata

pela

jara

n M

atem

atik

a, l

PA,

Baha

sa In

done

sia,

dan

Bah

asa

Ingg

ris;

Page 117: panduan penerapan dan pencapaian standar pelayanan minimal

107

LAMPIRAN

107

No

Jen

is P

ela

ya

na

nS

tan

da

r P

ela

ya

na

n M

inim

al

(SP

M)

Ta

hu

n

Pe

nc

ap

aia

n

Re

ali

sasi

C

ap

aia

n

Ta

hu

n

Ind

ika

tor

Ta

rge

t1

23

45

Di s

etia

p K

abup

aten

/Kot

a s

emua

kep

ala

SD

/Ml

berk

ualifi

kas

i aka

dem

ik S

-1

atau

D-lV

dan

tel

ah m

emili

ki s

ertifi

kat

pe

ndid

ik;

Di s

etia

p k

abup

aten

/kot

a s

emua

kep

ala

SM

P/M

Ts b

erku

alifi

kasi

aka

dem

ik S

-1

atau

D-lV

dan

tel

ah m

emili

ki s

ertifi

kat

pe

ndid

ik;

Di

setia

p ka

bupa

ten/

kota

sem

ua

peng

awas

sek

olah

dan

Mad

rasa

h m

emili

ki k

ualifi

kas

i aka

dem

ik S

-1

atau

D.lV

dan

tel

ah m

emili

ki s

ertifi

kat

pe

ndid

ik;

Pem

erin

tah

kab

upat

en/k

ota

mem

iliki

re

ncan

a d

an m

elak

sana

kan

kegi

atan

un

tuk

mem

bant

u s

atua

n p

endi

dika

n

dala

m m

enge

mba

ngka

n k

urik

ulum

dan

pr

oses

pem

bela

jara

n y

ang

efek

tif;

Kunj

unga

n p

enga

was

ke

satu

an

pend

idik

an d

ilaku

kan

sat

u k

ali s

etia

p

bula

n d

an s

etia

p k

unju

ngan

dila

kuka

n

sela

ma

3 j

am u

ntuk

mel

akuk

an s

uper

visi

da

n p

embi

naan

.b.

Pe

laya

nan

pend

idik

an d

asar

ole

h sa

tuan

pen

didi

kan

Setia

p S

D/M

I m

enye

diak

an b

uku

teks

ya

ng s

udah

dite

tapk

an k

elay

akan

nya

ol

eh P

emer

inta

h m

enca

kup

mat

a

pela

jara

n B

ahas

a In

done

sia,

Mat

emat

ika,

lP

A,

dan

IPS

den

gan

per

band

inga

n s

atu

set

untu

k s

etia

p p

eser

ta d

idik

;

Page 118: panduan penerapan dan pencapaian standar pelayanan minimal

108

PANDUAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) DI DAERAH

108

PANDUAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) DI DAERAH

No

Jen

is P

ela

ya

na

nS

tan

da

r P

ela

ya

na

n M

inim

al

(SP

M)

Ta

hu

n

Pe

nc

ap

aia

n

Re

ali

sasi

C

ap

aia

n

Ta

hu

n

Ind

ika

tor

Ta

rge

t1

23

45

Setia

p S

MP/

MTs

men

yedi

akan

buk

u te

ks

yarig

sud

ah d

iteta

pkan

kel

ayak

anny

a

oleh

Pem

erin

tah

men

caku

p s

emua

mat

a pe

laja

ran

deng

an p

erba

ndin

gan

sat

u s

et

untu

k s

etia

p p

erse

rta

did

ik;

Setia

p S

D/M

I m

enye

diak

an s

atu

set

pe

raga

IPA

dan

bah

an y

ang

terd

iri

dari

mod

el k

eran

gka

man

usia

, m

odel

tu

buh

man

usia

, bo

la d

unia

(gl

obe)

, co

ntoh

per

alat

an o

ptik

, ki

t IP

A u

ntuk

ek

sper

imen

das

ar,

dan

pos

ter/

cart

a IP

A;

Setia

p S

D/M

I m

emili

ki 1

00 j

udul

buk

u

peng

ayaa

n d

an 1

0 bu

ku re

fere

nsi,

dan

se

tiap

SMP/

MTs

mem

iliki

200

jud

ul b

uku

peng

ayaa

n d

an 2

0 b

uku

refe

rens

i;Se

tiap

gur

u te

tap

beke

rja 3

7,5

jam

pe

r min

ggu

di

satu

an p

endi

dika

n,

term

asuk

mer

enca

naka

n p

embe

laja

ran

mel

aksa

naka

n p

embe

laja

ran,

men

ilai

hasi

l pe

mbe

laja

ran

mem

bim

bing

at

au m

elat

ih p

eser

ta d

idik

, da

n

mel

aksa

naka

n tu

gas

tam

baha

n;Sa

tuan

pen

didi

kan

men

yele

ngga

raka

n

pros

es p

embe

laja

ran

sela

ma

34

min

ggu

pe

r tah

un d

enga

n k

egia

tan

tata

p m

uka

seba

gai

berik

ut:

Kela

s l –

ll :

18 ja

m p

er m

ingg

uKe

las

lll :

27

jam

per

min

ggu

Kela

s lV

– V

l : 2

7 ja

m p

er m

ingg

u at

auKe

las

Vll

- lX

: 27

jam

per

min

ggu

Satu

an p

endi

dika

n m

ener

apka

n

kurik

ulum

ting

kat s

atua

n pe

ndid

ikan

(K

TSP)

ses

uai

kete

ntua

n y

ang

ber

laku

;

Page 119: panduan penerapan dan pencapaian standar pelayanan minimal

109

LAMPIRAN

109

No

Jen

is P

ela

ya

na

nS

tan

da

r P

ela

ya

na

n M

inim

al

(SP

M)

Ta

hu

n

Pe

nc

ap

aia

n

Re

ali

sasi

C

ap

aia

n

Ta

hu

n

Ind

ika

tor

Ta

rge

t1

23

45

Setia

p g

uru

men

erap

kan

renc

ana

pe

laks

anaa

n p

embe

laja

r (RP

P) y

ang

di

susu

n b

erda

sark

an s

ilabu

s u

ntuk

se

tiap

mat

a pe

laja

ran

yan

g d

iam

puny

a;Se

tiap

gur

u m

enge

mba

ngka

n d

an

men

erap

kan

pro

gram

pen

ilaia

n un

tuk

mem

bant

u m

enin

gkat

kan

kem

ampu

an

bela

jar

pese

rta

didi

k;Ke

pala

sek

olah

mel

akuk

an s

uper

visi

ke

las

dan

mem

berik

an u

mpa

n b

alik

ke

pada

gur

u d

ua k

ali

dala

m s

etia

p

sem

este

r;Se

tiap

gur

u m

enya

mpa

ikan

lap

oran

ha

sil

eval

uasi

mat

a p

elaj

aran

ser

ta h

asil

pe

nila

ian

set

iap

pes

erta

did

ik k

epad

a

kepa

la s

ekol

ah p

ada

akh

ir s

emes

ter

dala

m b

entu

k la

pora

n h

asil

pre

stas

i be

laja

r pes

erta

did

ik;

Kepa

la s

ekol

ah a

tau

mad

rasa

h

men

yam

paik

an l

apor

an h

asil

ulan

gan

ak

hir

sem

este

r (U

AS)

dan

Ula

ngan

Ke

naik

an K

elas

(UKK

) se

rta

ujia

n a

khir

(U

S/U

N)

kepa

da o

rang

tua

pes

erta

di

dik

dan

men

yam

paik

an r

ekap

itula

siny

a

kepa

da D

inas

Pen

didi

kan

Kabu

pate

n/Ko

ta a

tau

Kan

tor

Kem

ente

rian

Aga

ma

di

kab

upat

en/k

ota

pad

a s

etia

p a

khir

se

mes

ter;

dan

Setia

p s

atua

n p

endi

dika

n m

ener

apka

n

prin

sip-

prin

sip

man

ajem

en b

erba

sis

se

kola

h (M

BS).

Page 120: panduan penerapan dan pencapaian standar pelayanan minimal

110

PANDUAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) DI DAERAH

110

PANDUAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) DI DAERAH

No

Jen

is P

ela

ya

na

nS

tan

da

r P

ela

ya

na

n M

inim

al

(SP

M)

Ta

hu

n

Pe

nc

ap

aia

n

Re

ali

sasi

C

ap

aia

n

Ta

hu

n

Ind

ika

tor

Ta

rge

t1

23

45

IX.

SP

M B

ida

ng

Pe

ke

rja

an

Um

um

da

n P

en

ata

an

Ru

an

g

1.

Sum

ber D

aya

Air

Prio

ritas

uta

ma

peny

edia

an A

ir un

tuk

Kebu

tuha

n M

asya

raka

t

Ters

edia

nya

air b

aku

untu

k m

emen

uhi

kebu

tuha

n po

kok

min

imal

seh

ari h

ari.

100%

2014

Ters

edia

nya

air i

rigas

i unt

uk p

erta

nian

ra

kyat

pad

a si

stem

irig

asi y

ang

suda

h ad

a.70

%20

14

2.

Jala

n

Jarin

gan

Aks

esib

ilita

s:Te

rsed

iany

a ja

lan

yang

men

ghub

ungk

an

pusa

t-pu

sat k

egia

tan

dala

m w

ilaya

h ka

bupa

ten/

kota

.

100%

2014

Mob

ilita

s:Te

rsed

iany

a ja

lan

yang

mem

udah

kan

mas

yara

kat p

er in

divi

du m

elak

ukan

pe

rjala

nan.

100%

2014

Kese

lam

atan

:Te

rsed

iany

a ja

lan

yang

men

jam

in

peng

guna

jala

n be

rken

dara

den

gan

sela

mat

.

60%

2014

Ru

asKo

ndis

i jal

an:

Ters

edia

nya

jala

n ya

ng m

enja

min

ke

ndar

aan

dapa

t ber

jala

n de

ngan

sel

amat

da

n ny

aman

.

60%

2014

Kece

pata

n:Te

rsed

iany

a ja

lan

yang

men

jam

in

perja

lana

n da

pat d

ilaku

kan

sesu

ai d

enga

n ke

cepa

tan

renc

ana.

60%

2014

3.

Air

Min

umKl

aste

r Pel

ayan

anTe

rsed

iany

a ak

ses

air m

inum

yan

g am

an

mel

alui

Sis

tem

Pen

yedi

aan

Air

Min

um

deng

an ja

ringa

n pe

rpip

aan

dan

buka

n ja

ringa

n pe

rpip

aan

terli

ndun

gi d

enga

n ke

butu

han

poko

k m

inim

al 6

0 lit

er/o

rang

/ha

ri.

Sang

at b

uruk

40%

2014

Buru

k50

%Se

dang

70%

Baik

80%

Sang

at B

aik

Seka

li10

0%

Page 121: panduan penerapan dan pencapaian standar pelayanan minimal

111

LAMPIRAN

111

No

Jen

is P

ela

ya

na

nS

tan

da

r P

ela

ya

na

n M

inim

al

(SP

M)

Ta

hu

n

Pe

nc

ap

aia

n

Re

ali

sasi

C

ap

aia

n

Ta

hu

n

Ind

ika

tor

Ta

rge

t1

23

45

4.

Peny

ehat

an L

ingk

unga

n Pe

rmuk

iman

(san

itasi

ling

kung

an

dan

pers

ampa

han)

Air

Lim

bah

Perm

ukim

anTe

rsed

iany

a si

stem

air

limba

h se

tem

pat

yang

mem

adai

.60

%20

14

Ters

edia

nya

sist

em a

ir lim

bah

skal

a ko

mun

itas/

kaw

asan

/kot

a.5%

2014

Peng

elol

aan

sam

pah

Ters

edia

nya

fasi

litas

pen

gura

ngan

sam

pah

di p

erko

taan

.20

%20

14

Ters

edia

nya

sist

em p

enan

gana

n sa

mpa

h di

per

kota

an.

70%

2014

Dra

inas

eTe

rsed

iany

a si

stem

jarin

gan

drai

nase

ska

la

kaw

asan

dan

ska

la k

ota

sehi

ngga

tida

k te

rjadi

gen

anga

n (le

bih

dari

30 c

m, s

elam

a 2

jam

) dan

tida

k le

bih

dari

2 ka

li se

tahu

n.

50%

2014

5.

Pena

ngan

an P

erm

ukim

an K

umuh

Per

kota

anBe

rkur

angn

ya lu

asan

per

muk

iman

kum

uh

di k

awas

an p

erko

taan

.10

%20

14

6.

Pena

taan

Ban

guna

n da

n Li

ngku

ngan

Izin

Men

dirik

an

Bang

unan

(IM

B)Te

rlaya

niny

a m

asya

raka

t dal

am

peng

urus

an IM

B di

kab

upat

en/k

ota.

100%

2014

Har

ga S

tand

ar

Bang

unan

Ged

ung

Neg

ara

(HSB

GN

)

Ters

edia

nya

pedo

man

Har

ga S

tand

ar

Bang

unan

Ged

ung

Neg

ara

di k

abup

aten

/ko

ta

100%

2014

7.

Jasa

Kon

stru

ksi

Izin

Usa

ha Ja

sa

Kons

truk

si (I

UJK

)Pe

nerb

itan

IUJK

dal

am w

aktu

10

(sep

uluh

) ha

ri ke

rja s

etel

ah p

ersy

arat

an le

ngka

p10

0%20

14

Sist

em In

form

asi J

asa

Kons

truk

siTe

rsed

iany

a Si

stem

Info

rmas

i Jas

a Ko

nstr

uksi

set

iap

tahu

n10

0%20

14

8.

Pena

taan

Rua

ngIn

form

asi P

enat

aan

Ruan

gTe

rsed

iany

a in

form

asi m

enge

nai R

enca

na

Tata

Rua

ng (R

TR) w

ilaya

h ka

bupa

ten/

kota

be

sert

a re

ncan

a rin

ciny

a m

elal

ui p

eta

anal

og d

an p

eta

digi

tal

100%

2014

(kab

/ko

ta &

kec

)90

%20

14

(kel

urah

an)

Pelib

atan

Per

an

Mas

yara

kat D

alam

Pr

oses

Pen

yusu

nan

RTR

Terla

ksan

anya

pen

jarin

gan

aspi

rasi

m

asya

raka

t mel

alui

foru

m k

onsu

ltasi

pu

blik

yan

g m

emen

uhi s

yara

t ink

lusi

f da

lam

pro

ses

peny

usun

an R

TR d

an

prog

ram

pem

anfa

atan

ruan

g, y

ang

dila

kuka

n m

inim

al 2

(dua

) kal

i set

iap

disu

sunn

ya R

TR d

an p

rogr

am p

eman

faat

an

ruan

g

100%

2014

Page 122: panduan penerapan dan pencapaian standar pelayanan minimal

112

PANDUAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) DI DAERAH

112

PANDUAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) DI DAERAH

No

Jen

is P

ela

ya

na

nS

tan

da

r P

ela

ya

na

n M

inim

al

(SP

M)

Ta

hu

n

Pe

nc

ap

aia

n

Re

ali

sasi

C

ap

aia

n

Ta

hu

n

Ind

ika

tor

Ta

rge

t1

23

45

Izin

Pem

anfa

atan

Ru

ang

Terla

yani

nya

mas

yara

kat d

alam

pe

ngur

usan

izin

pem

anfa

atan

ruan

g se

suai

de

ngan

Per

atur

an D

aera

h te

ntan

g RT

R w

ilaya

h ka

bupa

ten/

kota

bes

erta

renc

ana

rinci

nya

100%

2014

(k

abup

aten

/ko

ta)

Pela

yana

n Pe

ngad

uan

Pela

ngga

ran

Tata

Ru

ang

Terla

ksan

anya

tind

akan

aw

al te

rhad

ap

peng

adua

n m

asya

raka

t ten

tang

pe

lang

gara

n di

bid

ang

pena

taan

ruan

g,

dala

m w

aktu

5 (l

ima)

har

i ker

ja

100%

2014

(kab

/ko

ta)

Peny

edia

an R

uang

Te

rbuk

a H

ijau

(RTH

) Pu

blik

Ters

edia

nya

luas

an R

TH p

ublik

seb

esar

20%

da

ri lu

as w

ilaya

h ko

ta/k

awas

an p

erko

taan

25%

2014

X.

Bid

an

g K

ete

na

ga

ke

rja

an

1.

Pela

yana

n Pe

latih

an K

erja

a. B

esar

an te

naga

ke

rja y

ang

men

dapa

t pe

latih

an b

erba

sis

kom

pete

nsi.

Pers

enta

si ju

mla

h te

naga

ker

ja y

ang

dila

tih d

alam

wak

tu s

atu

sam

pai l

ima

tahu

n se

cara

kum

ulat

if di

band

ingk

an

deng

an ju

mla

h or

ang

yang

men

daft

ar

pela

tihan

ber

basi

s ko

mpe

tens

i.

75%

2016

b. B

esar

an te

naga

ke

rja y

ang

men

dapa

t pe

latih

an b

erba

sis

mas

yara

kat.

Pers

enta

si ju

mla

h te

naga

ker

ja y

ang

dila

tih d

alam

wak

tu s

atu

sam

pai l

ima

tahu

n se

cara

kum

ulat

if di

band

ingk

an

deng

an ju

mla

h or

ang

yang

men

daft

ar

pela

tihan

ber

basi

s m

asya

raka

t.

60%

2016

c. B

esar

an te

naga

ke

rja y

ang

men

dapa

t pe

latih

an

kew

iraus

ahaa

n

Pers

enta

si ju

mla

h te

naga

ker

ja y

ang

dila

tih d

alam

wak

tu s

atu

sam

pai l

ima

tahu

n se

cara

kum

ulat

if di

band

ingk

an

deng

an ju

mla

h or

ang

yang

men

daft

ar

pela

tihan

kew

iraus

ahaa

n.

60%

2016

Page 123: panduan penerapan dan pencapaian standar pelayanan minimal

113

LAMPIRAN

113

No

Jen

is P

ela

ya

na

nS

tan

da

r P

ela

ya

na

n M

inim

al

(SP

M)

Ta

hu

n

Pe

nc

ap

aia

n

Re

ali

sasi

C

ap

aia

n

Ta

hu

n

Ind

ika

tor

Ta

rge

t1

23

45

2.

Pela

yana

n Pe

nem

pata

n Te

naga

Ker

jaBe

sara

n pe

ncar

i ke

rja y

ang

terd

afta

r ya

ng d

item

patk

an.

Pers

enta

si ju

mla

h pe

ncar

i ker

ja y

ang

men

daft

arka

n da

n te

rcat

at p

ada

dina

s ka

bupa

ten/

kota

yan

g m

enan

gani

bid

ang

kete

naga

kerja

an d

an ju

mla

h pe

ncar

i ke

rja y

ang

dite

rima

beke

rja o

leh

pem

beri

kerja

dal

am h

al in

i per

usah

aan

yang

m

enda

ftar

kan

low

onga

n pe

kerja

anny

a pa

da d

inas

kab

upat

en/k

ota.

70%

2016

3.

Pela

yana

n Pe

nyel

esai

an P

erse

lisih

an

Hub

unga

n In

dust

rial

Besa

ran

kasu

s ya

ng d

isel

esai

kan

deng

an p

erja

njia

n be

rsam

a.

Jum

lah

kasu

s pe

rsel

isih

an h

ubun

gan

indu

stria

l yan

g di

sele

saik

an o

leh

Med

iato

r Hub

unga

n In

dust

rial

yang

ber

kedu

duka

n di

inst

ansi

ya

ng b

erta

nggu

ng ja

wab

di b

idan

g ke

tena

gake

rjaan

pem

erin

tah

pusa

t, pe

mer

inta

h pr

ovin

si d

an k

abup

aten

/ko

ta y

ang

peny

eles

aian

nya

sam

pai p

ada

tingk

at p

erja

njia

n be

rsam

a (P

B) .

50%

2016

4.

Pela

yana

n Ke

pese

rtaa

n Ja

mso

stek

Besa

ran

peke

rja/

buru

h ya

ng m

enja

di

pese

rta

prog

ram

Ja

mso

stek

.

Jum

lah

peke

rja/b

uruh

di p

erus

ahaa

n ya

ng m

enja

di p

eser

ta JA

MSO

STEK

.50

%20

16

5.

Pela

yana

n Pe

ngaw

asan

Ke

tena

gake

rjaan

a. B

esar

an

Pem

erik

saan

Pe

rusa

haan

.

Pers

enta

se ju

mla

h pe

rusa

haan

yan

g te

rdaf

tar p

ada

dina

s pr

ovin

si d

an

kabu

pate

n/ko

ta y

ang

men

anga

ni b

idan

g ke

tena

gake

rjaan

dan

jum

lah

peru

saha

an

yang

tela

h di

laku

kan

pem

erik

saan

.

45%

2016

b. Be

sara

n pe

nguj

ian

pera

lata

n di

Pe

rusa

haan

.

Pers

enta

se ju

mla

h pe

rala

tan

yang

te

rdaf

tar p

ada

dina

s pr

ovin

si d

an

kabu

pate

n/ko

ta d

an ju

mla

h pe

rala

tan

yang

tela

h di

laku

kan

peng

ujia

n.

50%

2016

Page 124: panduan penerapan dan pencapaian standar pelayanan minimal

114

PANDUAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) DI DAERAH

114

PANDUAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) DI DAERAH

No

Jen

is P

ela

ya

na

nS

tan

da

r P

ela

ya

na

n M

inim

al

(SP

M)

Ta

hu

n

Pe

nc

ap

aia

n

Re

ali

sasi

C

ap

aia

n

Ta

hu

n

Ind

ika

tor

Ta

rge

t1

23

45

XI.

Bid

an

g K

om

un

ika

si d

an

In

form

ati

ka

1.

Pela

ksan

aan

Dis

emin

asi I

nfor

mas

i N

asio

nal

Pela

ksan

aan

dise

min

asi d

an

pend

istr

ibus

ian

info

rmas

i nas

iona

l m

elal

ui:

a. m

edia

mas

sa s

eper

ti m

ajal

ah, r

adio

, da

n te

levi

si

12 k

ali p

er

tahu

n

2014

b. m

edia

bar

u se

pert

i web

site

(med

ia

onlin

e)Se

tiap

hari

2014

c.

med

ia tr

adis

iona

l sep

erti

pert

unju

kan

raky

at12

kal

i per

ta

hun

2014

d. m

edia

inte

rper

sona

l sep

erti

sara

seha

n,

cera

mah

/ dis

kusi

, dan

loka

kary

a12

kal

i per

ta

hun

2014

e. m

edia

luar

ruan

g se

pert

i med

ia

bule

tin, l

eafl e

t, bo

okle

t, br

osur

, sp

andu

k, d

an b

alih

o

12 k

ali p

er

tahu

n20

14

2.

Peng

emba

ngan

dan

pem

berd

ayaa

n Ke

lom

pok

Info

rmas

i Mas

yara

kat

Caku

pan

peng

emba

ngan

da

n pe

mbe

rday

aan

Kelo

mpo

k In

form

asi

Mas

yara

kat d

i Tin

gkat

Ke

cam

atan

Pers

enta

se K

IM y

ang

dike

mba

ngka

n da

n di

berd

ayak

an o

leh

Pem

da K

ab/K

ota

di

tingk

at k

ecam

atan

50%

2014

XII

.B

ida

ng

Ke

tah

an

an

Pa

ng

an

1.

Kete

rsed

iaan

dan

Cad

anga

n Pa

ngan

a. Ke

ters

edia

an e

nerg

i da

n pr

otei

n pe

r ka

pita

Peny

edia

an p

anga

n te

rdiri

dar

i ko

mpo

nen

prod

uksi

, per

ubah

an s

tok,

im

por d

an e

kspo

r.

90%

2015

b.

Peng

uata

n Ca

dang

an p

anga

nTe

rsed

iany

a ca

dang

an p

emer

inta

h di

tin

gkat

kab

upat

en/k

ota

min

imal

seb

esar

10

0 to

n ek

uiva

len

bera

s.

60%

2015

Page 125: panduan penerapan dan pencapaian standar pelayanan minimal

115

LAMPIRAN

115

No

Jen

is P

ela

ya

na

nS

tan

da

r P

ela

ya

na

n M

inim

al

(SP

M)

Ta

hu

n

Pe

nc

ap

aia

n

Re

ali

sasi

C

ap

aia

n

Ta

hu

n

Ind

ika

tor

Ta

rge

t1

23

45

2.

Dis

trib

usi d

an a

kses

pan

gan

a. Ke

ters

edia

an

info

rmas

i pas

okan

, ha

rga

dan

akse

s pa

ngan

di d

aera

h

kum

pula

n d

ata

harg

a pa

ngan

, pa

soka

n pa

ngan

, dan

aks

es p

anga

n ya

ng d

ipan

tau

dan

diku

mpu

lkan

ole

h

kabu

pate

n/ko

ta u

ntuk

dap

at d

igun

akan

se

baga

i ba

han

pem

buat

an a

nalis

is

peru

mus

an k

ebija

kan

yang

terk

ait

deng

an m

asal

ah d

istr

ibus

i pan

gan

yang

di

sajik

an d

alam

per

iode

min

ggua

n/

bula

nan/

kuar

tal/t

ahun

an

90%

2015

b.

Stab

ilita

s ha

rga

dan

paso

kan

pang

ana.

Har

ga d

inya

taka

n st

abil

jika

gejo

lak

harg

a pa

ngan

di s

uatu

wila

yah

kura

ng d

ari 2

5 %

dar

i kon

disi

nor

mal

b. P

asok

an p

anga

n di

nyat

akan

sta

bil

jika

penu

runa

n pa

soka

n pa

ngan

di

suat

u w

ilaya

h be

rkis

ar a

ntar

a 5

% -

40 %

90%

2015

3.

Peng

anek

arag

aman

dan

Ke

aman

an P

anga

na.

Penc

apai

an s

kor P

ola

Pang

an H

arap

an

(PPH

)

Pers

enta

se d

ari p

erba

ndin

gan

anta

ra

ener

gi d

ari m

asin

g-m

asin

g ko

mod

itas

pang

an d

enga

n an

gka

kecu

kupa

n gi

zi

90%

2015

b.

Peng

awas

an

dan

Pem

bina

an

keam

anan

pan

gan

Pers

enta

se p

erba

ndin

gna

anta

ra ju

mla

h sa

mpe

l pan

gan

yang

am

an d

ikon

sum

si

di p

edag

ang

peng

umpu

l di s

atu

tem

pat

sesu

ai s

tand

ar y

ang

berla

ku d

alam

ku

run

wak

tu te

rten

tu d

enga

n ju

mla

h to

tal s

ampe

l pan

gan

yang

dia

mbi

l di

peda

gang

di s

uatu

wila

yah

men

urut

uk

uran

yan

g te

lah

dite

tapk

an d

alam

ku

run

wak

tu te

rten

tu

80%

2015

Page 126: panduan penerapan dan pencapaian standar pelayanan minimal

116

PANDUAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) DI DAERAH

116

PANDUAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) DI DAERAH

No

Jen

is P

ela

ya

na

nS

tan

da

r P

ela

ya

na

n M

inim

al

(SP

M)

Ta

hu

n

Pe

nc

ap

aia

n

Re

ali

sasi

C

ap

aia

n

Ta

hu

n

Ind

ika

tor

Ta

rge

t1

23

45

4.

Pena

ngan

an K

eraw

anan

Pan

gan

a. P

enan

gana

n da

erah

ra

wan

pan

gan

mem

band

ingk

an ju

mla

h pe

ndud

uk

mis

kin

yang

men

gkon

sum

si p

anga

n be

rdas

arka

n 3

krite

ria p

rose

ntas

e an

gka

kecu

kupa

n gi

zi (A

KG) s

ebes

ar 2

.000

Kal

ori

yaitu

:a.

Pen

dudu

k sa

ngat

raw

an <

70%

AKG

b. P

endu

duk

pang

an re

siko

sed

ang<

70

% -

89,9

% A

KGc.

Pe

ndud

uk ta

han

pang

an>

89,9

% A

KG

60%

2015

XII

I.B

ida

ng

Ke

sen

ian

1.

Perli

ndun

gan,

Pen

gem

bang

an,

dan

Pem

anfa

atan

Bid

ang

Kese

nian

a. C

akup

an K

ajia

n Se

niD

alam

mel

aksa

naka

n ke

giat

an d

i bid

ang

kajia

n se

ni, p

emer

inta

h ka

bupa

ten/

kota

sek

uran

g-ku

rang

nya

1 (s

atu)

kal

i da

lam

1 (s

atu)

tahu

n be

rkew

ajib

an

untu

k m

enye

leng

gara

kan

7 (t

ujuh

) ata

u 8

(del

apan

) keg

iata

n da

ri 15

(lim

a be

las)

ka

jian

seni

di w

ilaya

h ke

rjany

asam

pai

tahu

n 20

14.

50%

2014

b. C

akup

an F

asili

tas

Seni

Pem

erin

tah

kabu

pate

n/ko

ta

berk

ewaj

iban

men

yele

ngga

raka

n se

luru

h fa

silit

as s

esua

i den

gan

kem

ampu

an

yang

ters

edia

unt

uk k

egia

tan-

kegi

atan

ke

seni

an y

ang

dise

leng

gara

kan

mas

yara

kat,

min

imal

1 (s

atu)

ata

u 2

(dua

) ke

giat

an fa

silit

as s

enis

ampa

i tah

un 2

014.

30%

2014

c.

Caku

pan

Gel

ar S

eni

Pem

erin

tah

kabu

pate

n/ko

ta

berk

ewaj

iban

men

yele

ngga

raka

n m

inim

al 3

(tig

a) d

ari 4

(em

pat)

keg

iata

n ge

lar s

enis

ampa

i tah

un 2

014.

75%

2014

Page 127: panduan penerapan dan pencapaian standar pelayanan minimal

117

LAMPIRAN

117

No

Jen

is P

ela

ya

na

nS

tan

da

r P

ela

ya

na

n M

inim

al

(SP

M)

Ta

hu

n

Pe

nc

ap

aia

n

Re

ali

sasi

C

ap

aia

n

Ta

hu

n

Ind

ika

tor

Ta

rge

t1

23

45

d. M

isi K

esen

ian

Pem

erin

tah

kabu

pate

n/ k

ota

waj

ib

men

gada

kan

mis

i kes

enia

n an

tar-

daer

ah

seku

rang

-kur

angn

ya s

atu

kali

dala

m

seta

hun

dala

m ra

ngka

per

tuka

ran

buda

ya, d

iplo

mas

i, da

n pr

omos

i kes

enia

n di

dae

rahn

ya k

elua

r dae

rah.

100%

2014

2.

Sara

na d

an P

rasa

rana

a. C

akup

an S

umbe

r D

aya

Man

usia

Ke

seni

an

Pem

erin

tah

kabu

pate

n/ko

ta

berk

ewaj

iban

men

umbu

hkan

pa

rtis

ipas

i mas

yara

kat u

ntuk

mem

enuh

i ke

butu

han

SDM

dal

am p

erlin

dung

an,

peng

emba

ngan

, dan

pem

anfa

atan

ke

seni

an, m

inim

al 2

(dua

) dar

i 8

(del

apan

) kua

lifi k

asi S

DM

sam

pai t

ahun

20

14, y

aitu

:1.

Sen

iman

/ bud

ayaw

an; d

an2.

pam

ong

buda

ya

25%

2014

b. C

akup

an Te

mpa

tPe

mer

inta

h ka

bupa

ten/

kota

be

rkew

ajib

an m

enye

diak

an m

inim

al:

1. T

empa

t unt

uk m

engg

elar

sen

i pe

rtun

juka

n da

n un

tuk

pam

eran

2. T

empa

t mem

asar

kan

kary

a se

ni u

ntuk

m

enge

mba

ngka

n in

dust

ri bu

daya

.

100%

2014

c. C

akup

an O

rgan

isas

iPe

mer

inta

h ka

bupa

ten/

kota

min

imal

m

elak

sana

kan

1 (s

atu)

dar

i 3 (t

iga)

ca

kupa

n or

gani

sasi

sam

pai t

ahun

201

4.

34%

2014

XIV

.S

PM

Bid

an

g P

erh

ub

un

ga

n

1.

Ang

kuta

n Ja

lan

a. J

arin

gan

Pela

yana

n A

ngku

tan

Jala

nTe

rsed

iany

a an

gkut

an u

mum

yan

g m

elay

ani w

ilaya

h ya

ng te

lah

ters

edia

ja

ringa

n ja

lan

untu

k ja

ringa

n ja

lan

Kabu

pate

n/Ko

ta.

75%

2014

Page 128: panduan penerapan dan pencapaian standar pelayanan minimal

118

PANDUAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) DI DAERAH

118

PANDUAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) DI DAERAH

No

Jen

is P

ela

ya

na

nS

tan

da

r P

ela

ya

na

n M

inim

al

(SP

M)

Ta

hu

n

Pe

nc

ap

aia

n

Re

ali

sasi

C

ap

aia

n

Ta

hu

n

Ind

ika

tor

Ta

rge

t1

23

45

Ters

edia

nya

angk

utan

um

um y

ang

mel

ayan

i jar

inga

n tr

ayek

yan

g m

engh

ubun

gkan

dae

rah

tert

ingg

al d

an

terp

enci

l den

gan

wila

yah

yang

tela

h be

rkem

bang

pad

a w

ilaya

h ya

ng te

lah

ters

edia

jarin

gan

jala

n Ka

bupa

ten/

Kota

.

60%

2014

b. J

arin

gan

Pras

aran

a A

ngku

tan

Jala

nTe

rsed

iany

a ha

lte p

ada

setia

p Ka

bupa

ten/

Kota

yan

g te

lah

dila

yani

ang

kuta

n um

um

dala

m tr

ayek

.

100%

2014

Ters

edia

nya

term

inal

ang

kuta

n pe

num

pang

pad

a se

tiap

Kabu

pate

n/Ko

ta

yang

tela

h di

laya

ni a

ngku

tan

umum

dal

am

tray

ek.

40%

2014

c. F

asili

tas

Perle

ngka

pan

Jala

nTe

rsed

iany

a fa

silit

as p

erle

ngka

pan

jala

n (r

ambu

, mar

ka, d

an g

uard

rill)

dan

pene

rang

an ja

lan

umum

(PJU

) pad

a ja

lan

Kabu

pate

n/Ko

ta.

60%

2014

d. P

elay

anan

Pe

nguj

ian

Kend

araa

n Be

rmot

or

Ters

edia

nya

unit

peng

ujia

n ke

ndar

aan

berm

otor

bag

i Kab

upat

en/K

ota

yang

m

emili

ki p

opul

asi k

enda

raan

waj

ib u

ji m

inim

al 4

000

(em

pat r

ibu)

ken

dara

an

waj

ib u

ji.

60%

2014

e. S

umbe

r Day

a M

anus

ia (S

DM

)Te

rsed

iany

a Su

mbe

r Day

a M

anus

ia (S

DM

) di

bid

ang

term

inal

pad

a Ka

bupa

ten/

Kota

ya

ng te

lah

mem

iliki

term

inal

.

50%

2014

Ters

edia

nya

Sum

ber D

aya

Man

usia

(S

DM

) di b

idan

g pe

nguj

ian

kend

araa

n be

rmot

or p

ada

Kabu

pate

n/Ko

ta y

ang

tela

h m

elak

ukan

pen

gujia

n be

rkal

a ke

ndar

aan

berm

otor

.

100%

2014

Page 129: panduan penerapan dan pencapaian standar pelayanan minimal

119

LAMPIRAN

119

No

Jen

is P

ela

ya

na

nS

tan

da

r P

ela

ya

na

n M

inim

al

(SP

M)

Ta

hu

n

Pe

nc

ap

aia

n

Re

ali

sasi

C

ap

aia

n

Ta

hu

n

Ind

ika

tor

Ta

rge

t1

23

45

Ters

edia

nya

Sum

ber D

aya

Man

usia

(SD

M)

di b

idan

g M

RLL,

Eva

luas

i And

alal

in,

Peng

elol

aan

Park

ir pa

da K

abup

aten

/Kot

a.

40%

2014

Ters

edia

nya

Sum

ber D

aya

Man

usia

(SD

M)

yang

mem

iliki

kom

pete

nsi s

ebag

ai

peng

awas

kel

aika

n ke

ndar

aan

pada

set

iap

peru

saha

an a

ngku

tan

umum

100%

2014

f. Ke

sela

mat

anTe

rpen

uhin

ya s

tand

ar k

esel

amat

an b

agi

angk

utan

um

um y

ang

mel

ayan

i tra

yek

di

dala

m K

abup

aten

/Kot

a.

100%

2014

2.

Ang

kuta

n Su

ngai

dan

Dan

au.

a. J

arin

gan

Pela

yana

n A

ngku

tan

Sung

ai

dan

Dan

au

Ters

edia

nya

kapa

l sun

gai d

an d

anau

un

tuk

mel

ayan

i jar

inga

n tr

ayek

dal

am

Kabu

pate

n/Ko

ta p

ada

wila

yah

yang

te

rsed

ia a

lur s

unga

i dan

dan

au y

ang

dapa

t di

laya

ri.

75%

2014

Ters

edia

nya

kapa

l sun

gai d

an d

anau

yan

g m

elay

ani t

raye

k da

lam

Kab

upat

en/K

ota

yang

men

ghub

ungk

an d

aera

h te

rtin

ggal

da

n te

rpen

cil d

enga

n w

ilaya

h ya

ng te

lah

berk

emba

ng p

ada

wila

yah

yang

ters

edia

al

ur s

unga

i dan

dan

au y

ang

dapa

t dila

yari.

40%

2014

b. J

arin

gan

Pras

aran

a A

ngku

tan

Sung

ai

dan

Dan

au

Ters

edia

nya

pela

buha

n su

ngai

dan

da

nau

untu

k m

elay

ani k

apal

sun

gai d

an

dana

u ya

ng b

erop

eras

i pad

a tr

ayek

dala

m

Kabu

pate

n/Ko

ta p

ada

wila

yah

yang

tela

h di

laya

ri an

gkut

an s

unga

i dan

dan

au.

60%

2014

c. K

esel

amat

an

Terp

enuh

inya

sta

ndar

kes

elam

atan

bag

i ka

pal s

unga

i dan

dan

au y

ang

bero

pera

si

pada

lint

as a

ntar

pel

abuh

an d

alam

sat

u Ka

bupa

ten/

Kota

.

100%

2014

Page 130: panduan penerapan dan pencapaian standar pelayanan minimal

120

PANDUAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) DI DAERAH

120

PANDUAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) DI DAERAH

No

Jen

is P

ela

ya

na

nS

tan

da

r P

ela

ya

na

n M

inim

al

(SP

M)

Ta

hu

n

Pe

nc

ap

aia

n

Re

ali

sasi

C

ap

aia

n

Ta

hu

n

Ind

ika

tor

Ta

rge

t1

23

45

d. S

umbe

r Day

a M

anus

ia (S

DM

)Te

rsed

iany

a Su

mbe

r Day

a M

anus

ia (S

DM

) ya

ng m

empu

nyai

kom

pete

nsis

ebag

ai

awak

kap

al a

ngku

tan

sung

ai d

an

dana

uunt

uk d

aera

h ya

ng te

lah

mel

ayan

i an

gkut

an s

unga

i dan

dan

au.

50%

2014

3.

Ang

kuta

n Pe

nyeb

eran

gan

a. J

arin

gan

Pela

yana

n A

ngku

tan

Peny

eber

anga

n

Ters

edia

nya

kapa

l pen

yebe

rang

an y

ang

bero

pera

si p

ada

linta

s da

lam

Kab

upat

en/

Kota

pad

a w

ilaya

h ya

ng te

lah

dite

tapk

an

linta

s pe

nyeb

eran

gan

dala

m K

abup

aten

/Ko

ta.

60%

2014

Ters

edia

nya

kapa

l pen

yebe

rang

an y

ang

bero

pera

si p

ada

linta

s da

lam

Kab

upat

en/

Kota

unt

uk m

engh

ubun

gkan

dae

rah

tert

ingg

al d

an te

rpen

cil d

enga

n w

ilaya

h ya

ng te

lah

berk

emba

ng p

ada

wila

yah

yang

te

lah

dite

tapk

an li

ntas

pen

yebe

rang

an

dala

m k

abup

aten

/Kot

a.

100%

2014

b. J

arin

gan

Pras

aran

a A

ngku

tan

Peny

eber

anga

n

Ters

edia

nya

pela

buha

n pe

nyeb

eran

gan

pada

Kab

upat

en/K

ota

yang

mem

iliki

pe

laya

nan

angk

utan

pen

yebe

rang

an y

ang

bero

pera

si p

ada

linta

s pe

nyeb

eran

gan

dala

m K

abup

aten

/Kot

a pa

da w

ilaya

h ya

ng

mem

iliki

alu

r pel

ayar

an.

60%

2014

c. K

esel

amat

anTe

rpen

uhin

ya s

tand

ar k

esel

amat

an k

apal

pe

nyeb

eran

gan

deng

an u

kura

n di

baw

ah

7 G

T da

n ka

pal p

enye

bera

ngan

yan

g be

rope

rasi

pad

a lin

tas

peny

eber

anga

n da

lam

Kab

upat

en/K

ota.

100%

2014

Page 131: panduan penerapan dan pencapaian standar pelayanan minimal

121

LAMPIRAN

121

No

Jen

is P

ela

ya

na

nS

tan

da

r P

ela

ya

na

n M

inim

al

(SP

M)

Ta

hu

n

Pe

nc

ap

aia

n

Re

ali

sasi

C

ap

aia

n

Ta

hu

n

Ind

ika

tor

Ta

rge

t1

23

45

d. S

umbe

r Day

a M

anus

ia (S

DM

)Te

rsed

iany

a Su

mbe

r Day

a M

anus

ia (S

DM

) ya

ng m

empu

nyai

kom

pete

nsi s

ebag

ai

awak

kap

al p

enye

bera

ngan

den

gan

ukur

an

di b

awah

7 G

T at

au y

ang

bero

pera

si d

i lin

tas

peny

eber

anga

n da

lam

Kab

upat

en/

Kota

50%

2014

4.

Ang

kuta

n La

uta.

Jar

inga

n Pe

laya

nan

Ang

kuta

n La

utTe

rsed

iany

a ka

pal l

aut y

ang

bero

pera

si

pada

lint

as d

alam

Kab

upat

en/K

ota

pada

w

ilaya

h ya

ng m

emili

ki a

lur p

elay

aran

dan

tid

ak a

da a

ltern

atif

angk

utan

jala

n.

90%

2014

Ters

edia

nya

kapa

l lau

t yan

g be

rope

rasi

pa

da li

ntas

ata

u tr

ayek

dal

am K

abup

aten

/Ko

ta u

ntuk

men

ghub

ungk

an d

aera

h te

rtin

ggal

dan

terp

enci

l den

gan

wila

yah

yang

tela

h be

rkem

bang

pad

a w

ilaya

h ya

ng m

emili

ki a

lur p

elay

aran

dan

tida

k ad

a al

tern

atif

angk

utan

jala

n.

100%

2014

b. J

arin

gan

Pras

aran

a A

ngku

tan

Lau

tTe

rsed

iany

a de

rmag

a pa

da s

etia

p ib

ukot

a Ke

cam

atan

dal

am K

abup

aten

/Kot

a un

tuk

mel

ayan

i kap

al la

ut y

ang

bero

pera

si

pada

tray

ek d

alam

Kab

upat

en/K

ota

pada

w

ilaya

h ya

ng m

emili

ki a

lur p

elay

aran

dan

tid

ak a

da a

ltern

atif

angk

utan

jala

n.

60%

2014

c. K

esel

amat

anTe

rpen

uhin

ya s

tand

ar

kese

lam

atan

kapa

lden

gan

ukur

an d

i baw

ah

7 G

T ya

ng b

erop

eras

i pad

a lin

tas

dala

m

Kabu

pate

n/Ko

ta.

100%

2014

d. S

umbe

r Day

a M

anus

ia (S

DM

)Te

rsed

iany

a Su

mbe

r Day

a M

anus

ia (S

DM

) ya

ng m

empu

nyai

kom

pete

nsi s

ebag

ai

awak

kap

al a

ngku

tan

laut

den

gan

ukur

an

di b

awah

7 G

T

100%

2014

Page 132: panduan penerapan dan pencapaian standar pelayanan minimal

122

PANDUAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) DI DAERAH

122

PANDUAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) DI DAERAH

No

Jen

is P

ela

ya

na

nS

tan

da

r P

ela

ya

na

n M

inim

al

(SP

M)

Ta

hu

n

Pe

nc

ap

aia

n

Re

ali

sasi

C

ap

aia

n

Ta

hu

n

Ind

ika

tor

Ta

rge

t1

23

45

XV

.B

ida

ng

Pe

na

na

ma

n M

od

al

1.

Kebi

jaka

n Pe

nana

man

Mod

alTe

rsed

iany

a in

form

asi p

elua

ng u

saha

se

ktor

/ bid

ang

usah

a un

ggul

an1

(sat

u)

sekt

or/

bida

ng

usah

a pe

r ta

hun

2014

2.

Kerja

sam

a Pe

nana

man

Mod

alTe

rsel

engg

aran

ya fa

silit

asi

pem

erin

tahd

aera

h da

lam

rang

ka

kerja

sam

a ke

mitr

aan:

1.

anta

ra U

saha

Mik

ro,

Keci

l, M

enen

gah

dan

Kope

rasi

(UM

KM) t

ingk

at p

rovi

nsi

dan

peng

usah

a na

sion

al/ a

sing

1 (s

atu)

ka

li pe

r ta

hun

2014

2.

anta

ra U

saha

Mik

ro, K

ecil,

Men

enga

h da

n Ko

pera

si (U

MKM

K) ti

ngka

t ka

bupa

ten/

kot

a de

ngan

pen

gusa

ha

tingk

at p

rovi

nsi/

nasi

onal

1 (s

atu)

ka

li pe

r ta

hun

2014

3.

Prom

osi P

enan

aman

Mod

ala.

Ters

elen

ggar

anya

pr

omos

i pel

uang

pe

nana

man

mod

al

prov

insi

Ters

elen

ggar

anya

pro

mos

i pel

uang

pe

nana

man

mod

al p

rovi

nsi m

enca

kup

anta

ra la

in k

egia

tan

peny

elen

ggar

aan

pam

eran

, mar

ket s

ound

ing,

inve

stm

ent

foru

m, s

emin

ar in

vest

asi,

dan

peny

ebar

luas

an b

rosu

r pen

anam

an

mod

al.

1 (s

atu)

ka

li pe

r ta

hun

2014

b. Te

rsel

engg

aran

ya

prom

osi p

elua

ng

pena

nam

an m

odal

ka

bupa

ten/

kot

a

Ters

elen

ggar

anya

pro

mos

i pel

uang

pe

nana

man

mod

al k

abup

aten

/ kot

a m

enca

kup

anta

ra la

in k

egia

tan

peny

elen

ggar

aan

pam

eran

, mar

ket

soun

ding

, inv

estm

ent f

orum

, sem

inar

in

vest

asi,

dan

peny

ebar

luas

an b

rosu

r pe

nana

man

mod

al.

1 (s

atu)

ka

li pe

r ta

hun

2014

Page 133: panduan penerapan dan pencapaian standar pelayanan minimal

123

LAMPIRAN

123

No

Jen

is P

ela

ya

na

nS

tan

da

r P

ela

ya

na

n M

inim

al

(SP

M)

Ta

hu

n

Pe

nc

ap

aia

n

Re

ali

sasi

C

ap

aia

n

Ta

hu

n

Ind

ika

tor

Ta

rge

t1

23

45

4.

Pela

yana

n Pe

nana

man

Mod

alTe

rsel

engg

aran

ya

pela

yana

n pe

rizin

an

dan

non-

periz

inan

bi

dang

pen

anam

an

mod

al m

elal

ui

Pela

yana

n Te

rpad

u Sa

tu P

intu

(PTS

P) d

i bi

dang

Pen

anam

an

Mod

al:

a. P

enda

ftar

an

Pena

nam

an M

odal

D

alam

Neg

eri,

Izin

Pr

insi

p Pe

nana

man

M

odal

Dal

am

Neg

eri,

Izin

Usa

ha

Pena

nam

an M

odal

D

alam

Neg

eri,

Perp

anja

ngan

Re

ncan

a Pe

nggu

naan

Te

naga

Ker

ja

Asi

ng (R

PTKA

), Pe

rpan

jang

an Iz

in

Mem

peke

rjaka

n Te

naga

Ker

ja A

sing

(IM

TA) y

ang

beke

rja

lebi

h da

ri 1

(sat

u)

kabu

pate

n/ k

ota,

se

suai

kew

enan

gan

pem

erin

tah

prov

insi

.

Pros

enta

se te

rsel

engg

aran

ya p

elay

anan

pe

rizin

an d

an n

on-p

eriz

inan

bid

ang

pena

nam

an m

odal

mel

alui

PTS

P PD

PPM

100%

2014

Page 134: panduan penerapan dan pencapaian standar pelayanan minimal

124

PANDUAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) DI DAERAH

124

PANDUAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) DI DAERAH

No

Jen

is P

ela

ya

na

nS

tan

da

r P

ela

ya

na

n M

inim

al

(SP

M)

Ta

hu

n

Pe

nc

ap

aia

n

Re

ali

sasi

C

ap

aia

n

Ta

hu

n

Ind

ika

tor

Ta

rge

t1

23

45

b. Pe

ndaf

tara

n Pe

nana

man

M

odal

Dal

am

Neg

eri,

Izin

Usa

ha

Pena

nam

an M

odal

D

alam

Neg

eri,

Tand

a D

afta

r Pe

rusa

haan

(TD

P),

Sura

t Izi

n U

saha

Pe

rdag

anga

n (S

IUP)

, Pe

rpan

jang

an Iz

in

Mem

peke

rjaka

n Te

naga

Ker

ja A

sing

(IM

TA) y

ang

beke

rja

lebi

h da

ri 1

(sat

u)

kabu

pate

n/ k

ota,

se

suai

kew

enan

gan

pem

erin

tah

kabu

pate

n/ k

ota.

Pros

enta

se te

rsel

engg

aran

ya p

elay

anan

pe

rizin

an d

an n

on-p

eriz

inan

bid

ang

pena

nam

an m

odal

mel

alui

PTS

P PD

KPM

.

100%

2014

5.

Peng

enda

lian

Pela

ksan

aan

Pena

nam

an M

odal

a. P

enge

ndal

ian

dan

Pela

ksan

aan

Pena

nam

an M

odal

ol

eh P

DPP

M.

Ters

elen

ggar

anya

bim

bing

an

pela

ksan

aan

Kegi

atan

Pen

anam

an M

odal

ke

pada

mas

yara

kat d

unia

usa

ha.

1 (s

atu)

ka

li pe

r ta

hun

2014

b. Pe

ngen

dalia

n da

n Pe

laks

anaa

n Pe

nana

man

Mod

al

oleh

PD

KPM

.

Ters

elen

ggar

anya

bim

bing

an

pela

ksan

aan

Kegi

atan

Pen

anam

an M

odal

ke

pada

mas

yara

kat d

unia

usa

ha.

1 (s

atu)

ka

li pe

r ta

hun

2014

Page 135: panduan penerapan dan pencapaian standar pelayanan minimal

125

LAMPIRAN

125

No

Jen

is P

ela

ya

na

nS

tan

da

r P

ela

ya

na

n M

inim

al

(SP

M)

Ta

hu

n

Pe

nc

ap

aia

n

Re

ali

sasi

C

ap

aia

n

Ta

hu

n

Ind

ika

tor

Ta

rge

t1

23

45

6.

Peng

elol

aan

Dat

a da

n Si

stem

In

form

asi P

enan

aman

Mod

alTe

rimpl

emen

tasi

kan-

nya

sist

em p

elay

anan

In

form

asi d

an

Periz

inan

Inve

stas

i Se

cara

Ele

ktro

nik

(SPI

PISE

).

Pers

enta

se ju

mla

h je

nis

pela

yana

n ya

ng

dila

yani

men

ggun

akan

SPI

PISE

.10

0%20

14

7.

Peny

ebar

luas

an, P

endi

dika

n, d

an P

elat

ihan

Pen

anam

an

Mod

al.

Ters

elen

ggar

anya

sos

ialis

asi k

ebija

kan

pena

nam

an m

odal

kep

ada

mas

yara

kat

duni

a us

aha.

1 (s

atu)

ka

li pe

r ta

hun

2014

Page 136: panduan penerapan dan pencapaian standar pelayanan minimal

126

PANDUAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) DI DAERAH

126

PANDUAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) DI DAERAH

Page 137: panduan penerapan dan pencapaian standar pelayanan minimal
Page 138: panduan penerapan dan pencapaian standar pelayanan minimal

Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit (GIZ) GmbHMenara BCA, 46th FloorJl. MH.Thamrin No.1Jakarta 10310 - IndonesiaT. +62-21-235 87 121/122/123F. +62-21-235 87 120I. www.giz.de

Kementerian Dalam NegeriDirektorat Jenderal Otonomi Daerah (Ditjen Otda)Jl. Medan Merdeka Utara No. 7Jakarta Pusat 10110T: +62-21-384 2021F: +62-21-384 2021