Post on 04-Jan-2020
i
ANALISIS PENGARUH PERSEPSI, KEBERAGAMAAN, TINGKAT
PENDAPATAN DAN MOTIVASI TERHADAP PEMANFAATAN JASA DI
BTN SYARIAH KANTOR CABANG SYARIAH (KCS) SEMARANG
(STUDI KASUS NASABAH BTN SYARIAH KANTOR CABANG
SYARIAH (KCS) SEMARANG)
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat
Guna Memperoleh Gelar
Sarjana Ekonomi (S.E.)
Oleh
DISUSUN OLEH
INDRIKA LULUK KADARSIH
NIM 213-12-031
JURUSAN S1 PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SALATIGA
2016
v
MOTTO
Man Jadda wajadda
(Barang siapa bersungguh-sungguh pasti
akan berhasil)
Man sara ala darbi washala
(siapa menapaki jalan-Nya akan sampai ke
tujuan )
Allah akan menolong seorang hamba,
selama hamba itu senantiasa menolong
saudaranya (HR.Muslim)
“Sesungguhnya Sesudah Kesulitan Ada
Kemudahan” (QS. Al Insyirah : 6)
vi
PERSEMBAHAN
Dengan mengucap rasa syukur kepada Allah SWT,
skripsi ini saya persembahkan untuk :
Allah SWT yang telah memberi kemudahan dan
kelancaran dalam pembuatan skripsi ini.
Kedua orang tuaku yang selalu mendoakan dan
mensupport dalam segala kondisi.
Kedua kakakku yang tak henti-hentinya
memberikan dukungan baik moril maupun
materil.
Seluruh keluarga dan kerabat yang memberikan
semangat dalam pembuatn skripsi ini.
Untuk sahabat-sahabatku tersayang yang
tergabung dalam sri and the genk (Yuni, Ragil,
Yunita, Isni, Sofa, Arin) yang berjuang bersama-
sama dari awal masuk kuliah.
Seluruh mahasiswa S1 Perbankan Syariah
angkatan 2012
vii
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya kepada penulis sehingga penulis dapat dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul “Analisis Pengaruh Persepsi, Keberagamaan, Tingkat Pendapatan dan
Motivasi Terhadap Pemanfaatan Jasa di BTN Syariah Kantor Cabang Syariah
(KCS) Semarang (Studi Kasus Nasabah BTN Syariah Kantor Cabang Syariah
(KCS) Semarang)” dengan lancar. Shalawat serta salam tercurah kepada Nabi
Muhammad SAW , Keluarga, dan Seluruh pengikutnya di akhir zaman.
Skripsi ini di ajukan guna memenuhi tugas dan syarat untuk memeperoleh
gelar strata satu jurusan Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.
Ucapan terimakasih penulis di ucapkan kepada semua pihak yang telah
memberikan pengarahan, bimbingan dan bantuan dalam berbagai bentuk. Ucapan
terimakasih terutama penulis kami sampaikan kepada :
1. Bapak Dr. Rahamat Hariyadi, M.Pd selaku rektor IAIN Salatiga
2. Bapak Dr. Anton Bawono, M.Si selaku dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam
3. Ibu Fetria Eka Yudiana, M.Si selaku ketua jurusan S1 Perbankan Syariah.
4. Bapak Dr. Nafis Irkhami,M.Ag.,M.A selaku dosen pembimbing yang telah
membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
5. Segenap Dosen Jurusan S1 Perbankan Syariah.
6. Seluruh staf dan karyawan IAIN Salatiga.
viii
7. Kedua orang tuaku tercinta yang telah mendoakan, memberikan dukungan
moril maupun materiil kepada penulis.
8. Kedua kakakku tersayang yang selalu mendukung dan memberikan semangat
kepada penulis.
9. Sahabatku terkasih Sri and The Genk (Ragil, Sofa,Yunita, Isni, Yuni, Arin)
yang selalu menemani dalam suka dan duka selama menempuh pendidikan di
IAIN Salatiga.
10. Kepada semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan dan masih
banyak kekurangan. Oleh karena itu dengan penuh kerendahan hati penulis
menyampaikan permohonan maaf yang sebanyak-banyaknya, serta semoga
skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak.
Salatiga, 4 Agustus 2016
Penulis
Indrika Luluk Kadarsih
NIM : 213-12-031
ix
ABSTRAK
Kadarsih, Indrika Luluk. 2016. Analisis Pengaruh Persepsi, Keberagamaan,
Tingkat Pendapatan dan Motivasi Terhadap Pemanfaatan Jasa di
BTN Syariah KCS Semarang (Studi Kasus Nasabah BTN Syariah
KCS Semarang). Skripsi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam,
Program Studi Perbankan Syariah, Institut Agama Islam Negeri
Salatiga. Pembimbing : Dr.Nafis Irkhami,M.Ag.,M.A.
Indonesia dengan jumlah penduduk yang mayoritas muslim dapat
menjadi potensi berkembangnya perbankan syariah di Indonesia. Akan tetapi
jumlah penduduk muslim yang besar belum bisa membuat perbankan syariah
berkembang secara pesat di Indonesia. Perkembangan perbankan syariah di
Indonesia yang belum maksimal tidak terlepas dari faktor-faktor yang
mempengaruhi masyarakat dalam memanfaatkan jasa baik faktor internal dari
dalam individu maupun faktor eksternal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui pengaruh persepsi, keberagamaan, tingkat pendapatan dan motivasi
terhadap pemanfaatan jasa di Perbankan Syariah terutama di Bank BTN Syariah
KCS Semarang.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Objek penelitian yang
digunakan adalah nasabah Bank BTN Syariah KCS Semarang dengan jumlah
sampel sebanyak 98 nasabah dengan teknik aksidental sampling. Sedangkan untuk
teknik pengumpulan data menggunakan metode kuisioner, wawancara dan studi
pustaka. Data diolah menggunakan aplikasi SPSS dan E-views. Uji data yang
dipakai dalam penelitian ini adalah uji reliabilitas, uji validitas, uji statistik dan uji
asumsi klasik.
Dari hasil pengolahan data tersebut menunjukkan variabel persepsi
dan motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap pemanfaatan jasa di
Bank BTN Syariah KCS Semarang. Sedangkan variabel keberagamaan
berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap pemanfaatan jasa dan variabel
tingkat pendapatan berpengaruh negatif dan signifikan terhadap pemanfaatan jasa.
Kata Kunci : Persepsi, Keberagamaan, Tingkat Pendapatan, Motivasi
x
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL..................................................................................
PERSETUJUAN PEMBIMBING..............................................................
PENGESAHAN KELULUSAN................................................................
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN..................................................
MOTO........................................................................................................
PERSEMBAHAN.....................................................................................
KATA PENGANTAR...............................................................................
ABSTRAK.................................................................................................
DAFTAR ISI..............................................................................................
DAFTAR TABEL......................................................................................
DAFTAR GAMBAR.................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
i
ii
iii
iv
v
vi
vii
ix
x
xiii
xiv
A. Latar Belakang....................................................................
B. Rumusan Masalah...............................................................
C. Tujuan.................................................................................
D. Manfaat...............................................................................
E. Sistematika Penulisan.........................................................
1
4
5
6
7
BAB II LANDASAN TEORI
A. Telaah Pustaka....................................................................
B. Kerangka Teori...................................................................
1. Persepsi........................................................................
2. Keberagamaan.............................................................
3. Tingkat Pendapatan.....................................................
4. Motivasi.......................................................................
5. Bank Syariah................................................................
6. Pemanfaatan Jasa.........................................................
C. Kerangka Penelitian............................................................
D. Hipotesis Penelitian..............................................................
9
16
16
22
28
30
35
47
55
55
xi
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian...........................................
B. Lokasi dan Waktu Penelitian................................................
C. Populasi dan Sampel.............................................................
D. Teknik Pengumpulan Data....................................................
E. Skala Pengukuran.................................................................
F. Variabel Pengukuran.............................................................
G. Metode Analisis....................................................................
1. Uji Reliabilitas...............................................................
2. Uji Validitas...................................................................
3. Uji Statistik....................................................................
4. Uji Asumsi Klasik..........................................................
H. Alat Analisis..........................................................................
62
62
62
65
67
68
71
71
71
72
75
78
BAB IV ANALISIS DATA
A. Gambaran Umum BTN Syariah..........................................
1. Latar Belakang Berdirinya BTN Syariah.....................
2. Visi Dan Misi BTN Syariah.........................................
3. Struktur Organisasi BTN Syariah................................
4. Produk BTN Syariah....................................................
B. Deskripsi Data Responden..................................................
1. Jenis Kelamin Responden............................................
2. Pendidikan Reponsden.................................................
3. Pekerjaan Responden...................................................
4. Tingkat Pendapatan Responden..................................
C. Analisis Data......................................................................
1. Uji Reliabilitas..............................................................
2. Uji Validitas..................................................................
3. Uji Statistik....................................................................
a. Uji ttest ....................................................................
b. Uji Ftest (Uji Secara Serempak)...............................
80
80
81
82
82
87
87
88
89
90
92
92
93
96
96
99
xii
c. Uji R2(Koefisien Determinasi)...............................
d. Uji Regresi Linier Sederhana.................................
4. Uji Asumsi Klasik..........................................................
a. Uji Multikolinieritas...............................................
b. Uji Normalitas........................................................
c. Uji Linieritas..........................................................
d. Uji Heteroskendastisitas........................................
e. Uji Hipotesis..........................................................
f. Pembahasan...........................................................
100
101
102
102
105
107
107
108
110
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan...........................................................................
B. Saran.....................................................................................
C. Keterbatasan..........................................................................
119
120
121
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
LAMPIRAN
LEMBAR KONSULTASI
DAFTAR NILAI SKK
xiii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1
Tabel 3.1
Tabel 4.1
Tabel 4.2
Tabel 4.3
Tabel 4.4
Tabel 4.5
Tabel 4.6
Tabel 4.7
Tabel 4.8
Tabel 4.9
Tabel 4.10
Tabel 4.11
Tabel 4.12
Tabel 4.13
Tabel 4.14
Tabel 4.15
Tabel 4.16
Tabel 4.17
Tabel 4.18
Tabel 4.19
Penelitian Terdahulu...........................................................
Variabel dan Indikator Penelitian......................................
Jenis Kelamin Responden...................................................
Pendidikan Responden.......................................................
Pekerjaan Responden..........................................................
Tingkat Pendapatan Responden.........................................
Uji Reliabilitas....................................................................
Uji Validitas........................................................................
Output Viewer Coefficientsa...............................................
Tabel Perbandingan Ttest dan Ttabel..............................
Hasil Uji F Annovab............................................................
Hasil Uji R2
Model Summary..............................................
Uji Regresi Sederhana........................................................
Uji Regresi Linier...............................................................
Hasil Uji Multikolinearitas Auxiliary variabel X1.............
Hasil Uji Multikolinieritas Auxiliary variabel X2..............
Hasil Uji Multikolinearitas Auxiliary variabel X3.............
Hasil Uji Multikolinieritas Auxiliary variabel X4.............
Tabel Perbandingan R Square...........................................
Hasil Uji Linieritas............................................................
Hasil Heteroskendasticy Test ..........................................
13
69
87
88
89
90
92
93
97
98
99
100
101
102
103
103
103
104
104
107
108
xiv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1
Gambar 2.2
Gambar 2.3
Gambar 4.1
Gambar 4.2
Proses Pengolahan Informasi..........................................
Proses Motivasi...............................................................
Kerangka Penelitian........................................................
Histogram........................................................................
Grafik Normal Plot.........................................................
18
32
55
105
106
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Besarnya gerakan sejak tahun 1960-an tentang pengharaman riba
telah menjadi salah satu isu sentral yang paling banyak didiskusikan di
kalangan cendikiawan muslim. Hal ini tentunya dipengaruhi oleh
kehidupan sosial politik masyarakat muslim, gerakan reformis dan
islamisasi ilmu pengetahuan dari tokoh muslim itu sendiri. Besarnya
gerakan terhadap diskusi bunga yang dianggap sebagai riba menjadi
sebuah gerakan besar untuk menciptakan sebuah model lembaga keuangan
yang tentunya sesuai dengan prinsip islam. Hal ini merupakan landasan
sekaligus alasan mendasar untuk segera dibentuknya bank Islam
(Sumar’in, 2012: 49).
Tidak diragukan lagi perkembangan perbankan syariah telah tumbuh
secara signifikan dua dekade terakhir. Tidak terkecuali di Indonesia
kehadiran Bank yang berdasarkan Syariah masih relatif baru yaitu baru
pada awal tahun 1990-an, meskipun masyarakat Indonesia merupakan
masyarakat muslim terbesar di dunia. Prakarsa untuk mendirikan Bank
Syariah di Indonesia dilakukan oleh MUI pada 18-20 Agustus 1990.
Namun, diskusi tentang Bank Syariah sebagai basis ekonomi Islam sudah
mulai dilakukan pada awal tahun 1980. Bank Syariah di Indonesia yang
pertama adalah hasil kerja tim Perbankan MUI, yaitu dengan dibentuknya
2
PT Bank Muamalat Indonesia (BMI) yang akte pendiriannya
ditandatangani 1 November 1991 (Kasmir, 2013: 167).
Kedudukan Bank tanpa bunga ini menjadi lebih kuat setelah
dikeluarkannya UU No 7 Tahun 1992 tentang Perbankan yang kemudian
diperbaharui dengan UU No 10 tahun 1998 tentang perubahan atas UU No
7 Tahun 1992 tentang perbankan. Sedangkan ketentuan pelaksanaanya
maka pada tanggal 30 oktober 1992 pemerintah mengeluarkan Peraturan
Pemerintah Nomor 72 Tahun 1992 tentang bank berdasarkan prinsip bagi
hasil dan diundangkan pada tanggal 20 oktober 1992 dalam lembaran
Negara RI Nomor 119 Tahun 1992. UU No 7 Tahun 1992 dan UU No 10
Tahun 1998 yang kemudian muncul UU baru UU No 21 tahun 2008
merupakan landasan hukum untuk mengembangkan perbankan syariah di
Indonesia. Pengembangan Bank Syariah di Indonesia dipandang penting
untuk :
1. Memenuhi kebutuhan masyarakat yang menghendaki layanan jasa
perbankan yang sesuai dengan prinsip syariah
2. Meningkatkan mobilisasi dana masyarakat yang belum terserap
sistemperbankan yang ada.
3. Meningkatkan ketahanan sistem perbankan nasional
4. Menyediakan sarana bagi investor internasional untuk melaksanakan
pembiayaan dan transaksi keuangan yang sesuai dengan prinsip-prinsip
syariah (Martono, 2002: 57)
3
Dari data OJK sampai bulan April 2015 telah terdapat 12 Bank
Syariah dengan jumlah kantor sebanyak 2135. Unit Usaha Syariah dengan
jumlah Bank Umum konvesional yang memiliki UUS sebanyak 22 dengan
jumlah kantor sebanyak 323, dan BPRS dengan jumlah Bank sebanyak
162 dengan jumlah kantor 433. Dengan keseluruhan jumlah kantor 2891
(OJK, 2015: 1).
Indonesia dengan jumlah penduduknya yang mayoritas muslim, hal
ini dapat menjadi potensi untuk berkembangnya perbankan syariah di
Indonesia. Akan tetapi jumlah penduduk muslim yang besar belum bisa
membuat perbankan syariah berkembang secara pesat di Indonesia.
Banyak tantangan dan permasalahan yang dihadapi dalam pengembangan
perbankan syariah terutama berkaitan dengan penerapan suatu sistem
perbankan yang baru, suatu sistem mempunyai sejumlah perbedaan prinsip
dengan sistem yang dominan dan telah berkembang pesat di Indonesia.
Berikut beberapa kendala yang muncul sehubungan dengan
pengembangan perbankan syariah dalam buku Safi’i Antonio 2001:
1. Pemahaman masyarakat yang belum tepat terhadap kegiatan
operasional Bank Syariah
2. Peraturan Perbankan yang berlaku belum sepenuhnya mengakomodasi
operasional Bank Syariah
3. Jaringan Kantor Bank Syariah yang belum luas
4. Sumber Daya Manusia yang memiliki keahlian dalam Bank Syariah
masih sedikit (Antonio, 2001: 224)
4
Perkembangan Perbankan Syariah di Indonesia yang masih belum
maksimal tidak terlepas dari faktor-faktor yang mempengaruhi masyarakat
dalam menggunakan produk maupun jasa yang disediakan Perbankan
Syariah baik faktor internal dari individu tersebut yang meliputi persepsi,
motivasi, agama, tingkat pendapatan, pengetahuan, tingkat religiusitas, dan
faktor lainnya, serta faktor eksternal yang meliputi lingkungan, sosial,
fasilitas bank, kualitas pelayanan, promosi, dan lain-lain.
Berdasarkan latar belakang di atas, sangat beraneka ragam faktor-
faktor yang mempengaruhi masyarakat umum dalam pemanfaatan jasa
perbankan syariah, penulis tertarik untuk mengetahui bagaimana dengan
pemanfaatan jasa perbankan syariah yang dilakukan masyarakat umum di
kota Semarang terutama Bank BTN Syariah Kantor Cabang Syariah
(KCS) Semarang yang berada di kota Semarang. Berkaitan dengan hal
tersebut maka penulis bermaksud mengadakan penelitian dengan judul
“ANALISIS PENGARUH PERSEPSI, KEBERAGAMAAN, TINGKAT
PENDAPATAN, DAN MOTIVASI TERHADAP PEMANFAATAN
JASA DI BTN SYARIAH KANTOR CABANG SYARIAH (KCS)
SEMARANG” (Studi Kasus Nasabah BTN Syariah Kantor Cabang
Syariah (KCS) Semarang)
B. Rumusan Masalah
Dari latar Belakang Masalah yang diuraikan diatas maka masalah
dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
5
a) Bagaimana pengaruh persepsi terhadap pemanfaatan jasa di BTN
Syariah Kantor Cabang Syariah (KCS) Semarang ?
b) Bagaimana pengaruh keberagamaan terhadap pemanfaatan jasa jasa di
BTN Syariah Kantor Cabang Syariah (KCS) Semarang ?
c) Bagaimana pengaruh tingkat pendapatan terhadap pemanfaatan jasa di
BTN Syariah Kantor Cabang Syariah (KCS) Semarang ?
d) Bagaimana pengaruh motivasi terhadap pemanfaatan jasa di BTN
Syariah Kantor Cabang Syariah (KCS) Semarang ?
e) Bagaimana pengaruh persepsi, keberagamaan, tingkat pendapatan dan
motivasi secara simultan terhadap pemanfaatan jasa di BTN Syariah
Kantor Cabang Syariah (KCS) Semarang ?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan uraian diatas maka tujuan dari penelitian ini adalah :
1) Untuk mengetahui pengaruh persepsi terhadap pemanfaataan jasa di
BTN Syariah Kantor Cabang Syariah (KCS) Semarang.
2) Untuk mengetahui pengaruh keberagamaan terhadap pemanfaatan jasa
di BTN Syariah Kantor Cabang Syariah (KCS) Semarang.
3) Untuk mengetahui pengaruh tingkat pendapatan terhadap pemanfaatan
jasa di BTN Syariah Kantor Cabang Syariah (KCS) Semarang.
4) Untuk mengetahui pengaruh motivasi terhadap pemanfaatan jasa di
BTN Syariah Kantor Cabang Syariah (KCS) Semarang.
6
5) Untuk mengetahui pengaruh persepsi, keberagamaan, tingkat
pendapatan dan motivasi secara simultan terhadap pemanfaatan jasa di
BTN Syariah Kantor Cabang Syariah (KCS) Semarang.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan faedah dan
makna bagi perusahaan maupun bagi pihak yang terlibat didalamnya.
Diantaranya adalah :
1) Teoritis
Diharapkan penelitan ini mampu menambah ilmu pengetahuan dan
wawasan tentang Perbankan Syariah yang sedang berkembang di
Indonesia, untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang pengaruh
persepsi, keberagamaan, tingkat pendapatan dan motivasi terhadap
pemanfaatan jasa perbankan syariah.
2) Praktis
a. Bagi Perbankan Syariah, sebagai bahan masukan dan pertimbangan
serta referensi bagi Perbankan Syariah untuk dapat menambah
nasabah dan dalam pengambilan keputusan dalam suatu
permasalahan.
b. Bagi IAIN, sebagai masukan berharga dalam pengembangan ilmu
pengetahuan khususnya dibidang keuangan syariah dan sebagai
bahan pertimbangan bagi IAIN Salatiga untuk bekerja sama dengan
Perbankan Syariah.
7
c. Bagi peneliti selanjutnya,penelitian ini diharapkan dapat menambah
wawasan dan pengalaman baru tentang penulisan dan penelitian
ilmiah dan sebagai sarana latihan untuk penelitian-penelitian
selanjutnya.
E. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Bagian awal skripsi terdiri dari cover, pengajuan, persetujuan
pembimbing, pengesahan, persembahan, abstrak, kata pengantar dan daftar
isi. Sedangkan bagian utama skripsi ini terdiri dari lima bab, penjelasannya
dapat dikemukakan sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini membahas latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II KAJIAN TEORI
Bab ini membahas telaah teori, kerangka teori, kerangka penelitian
dan hipotesis penelitian.
BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini membahas mengenai jenis penelitian, populasi dan sampel,
teknik, pengumpulan data skala pengukuran, definisi konsep dan
operasioanal, instrumen penelitian dan alat analisis.
8
BAB IV ANALISIS DATA
Bab ini membahas mengenai deskripsi objek penelitian dan analisis
data.
BAB V PENUTUP
Bab ini membahas mengenai membahas kesimpulan, saran, dan
keterbatasan penelitian.
9
BAB II
LANDASAN TEORI
A. TELAAH PUSTAKA
Penelitian yang dilakukan Juliana (2011) dalam skripsinya yang
berjudul “Faktor-Faktor Yang Mempegaruhi Nasabah Dalam Memilih
Jasa Bank Syariah Di Kota Yogyakarta” disimpulkan bahwa faktor
syariah, promosi dan kualitas produk berpengaruh signifikan terhadap
keputusan nasabah menggunakan Jasa Bank Syariah.
Sri Rahmawati (2013) dalam penelitian yang berjudul “ Analisis
Pengaruh Religiusitas Terhadap Keputusan Nasabah Dalam Menggunakan
Produk Dan Jasa Perbankan Syariah Dengan Atribut Produk Sebagai
Variabel Intervening (Studi Kasus Pada Bank Syariah Mandiri di
Yogyakarta) disimpulkan bahwa variabel religiusitas berpengaruh
terhadap keputusan nasabah dalam menggunakan produk dan jasa di bank
Syariah tetapi tidak signifikan.
Sedangkan Toni Prasetyo Utomo (2014) dalam Skripsinya yang
berjudul “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan
Nasabah Dalam Memilih Jasa Perbankan Syariah (Studi Kasus Pada Bank
Syariah Mandiri Kantor Cabang Malang) disimpulkan bahwa faktor
pelayanan bank syariah, faktor pengetahuan tentang konsep bank syariah,
dan faktor harga/biaya berpengaruh signifikan terhadap keputusan
nasabah memilih bank syariah.
Harif Amali Rivai dkk (2006) dalam jurnalnya yang berjudul
“Identifikasi Faktor Penentu Keputusan Konsumen Dalam Memilih Jasa
10
Perbankan Syariah vs Bank Konvensional” untuk bank syariah ada
beberapa faktor yaitu persepsi, keluarga, biaya dan keuntungan, agama dan
kepercayaan sedangkan untuk bank konvensional faktor yang
mempengaruhi untuk memilih jasa bank yaitu motivasi, biaya dan
keuntungan, keluarga, promosi, dan gaya hidup.
Zainab (2011) dalam skripsinya yang berjudul “Pengaruh Citra
Merek, Periklanan, Dan Persepsi Terhadap Minat Menabung Nasabah
(Studi Kasus Pada Masyarakat Ciputat dan Pamulang Yang Menjadi
Nasabah di Bank Muamalat) disimpulkan bahwa secara parsial persepsi
berpengaruh signifikan terhadap minat menabung dan secara simultan
variabel Citra Merek, Periklanan, Dan Persepsi berpengaruh signifikan
terhadap minat menabung.
Astuti dan Mustikawati (2013) dalam jurnalnya yang berjudul
“Pengaruh Persepsi Nasabah Tentang Tingkat Suku Bunga, Promosi, Dan
Kualitas Pelayanan Terhadap Minat Menabung Nasabah” dengan
menggunakan analisis data regresi linier berganda, uji prasyarat
disimpulkan bahwa variabel persepsi tentang tingkat suku bunga, persepsi
tentang Promosi, Persepsi Tentang Kualitas Pelayanan secara parsial
maupun simultan berpengaruh positif signifikan terhadap minat menabung
nasabah di BRI Sleman.
Sedangkan Dani Panca Setiasih (2011) dalam skripsinya yang
berjudul “Analisis Persepsi, Preferensi, Sikap dan Perlaku Dosen Terhadap
Perbankan Syariah “ (Studi Kasus Pada Dosen Fakultas Syariah IAIN
11
Walisongo Semarang) disimpulkan bahwa persepsi tidak mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap sikap, serta prefernsi dan sikap
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap perilaku dosen pada
Perbankan Syariah.
Mustakim Muchlis (2013) dalam jurnalnya yang berjudul “Faktor-
Faktor Yang Mempengaruhi Nasabah dalam Memilih Bank (Bank
Syariah vs Bank Konvensional) dalam penelitian ini disimpulkan bahwa
faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan nasabah dalam memilih bank
adalah faktor kepercayaan atau agama, kejelasan produk bank, fasilitas dan
produk yang diberikan perbankan serta peran dalam keluarga
Vita Widyan Priaji (2011) dalam penelitiannya yang berjudul
“Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Intensi Menabung di Bank Syariah”
dengan menggunakan pendekatan kuantitaif dan analisis regresi berganda
disimpulkan bahwa variabel sikap, norma subjektif, perceived behaviour
control, religiusitas, penghasilan, pendidikan dan usia berpengaruh
terhadap intensi menabung di Bank Syariah.
Supriyanto (2013) dalam jurnalnya yang berjudul “Pendidikan
Pendapatan dan Motivasi Menjadi Nasabah” disimpulkan bahwa
pendidikan dan pendapatan berpengaruh positif signifikan terhadap
Motivasi menjadi nasabah.
Ika Muarifah (2015) dalam skripsinya yang berjudul “Pengaruh
Tingkat Pendapatan Masyarakat Dan Kualitas Pelayanan Karyawan
Terhadap Minat Menabung Nasabah Bank Negara Indonesia Kabupaten
12
Pati Tahun 2015” disimpulkan bahwa tingkat pendapatan masyarakat dan
kualitas pelayanan secara simultan dan parsial berpengaruh terhadap minat
menabung masyarakat.
Sedangkan Desy Fatmawati (2015) dalam skripsinya yang berjudul
“Pengaruh pendapatan, Religiusitas, dan Informasi Tehadap Intensi
Menabung di Bank Syariah Pada Kalangan Santri Mahasiswa Pondok
Pesantren Wahid Hasyim Di Sleman” menunjukkan bahwa variabel
pendapatan tidak berpengaruh terhadap intensi menabung di Bank Syariah
pada kalangan santri Mahasiswa Pondok Pesantren Wahid Hasyim
Sleman.
Endang Tri Wahyuni dalam jurnalnya yang berjudul “ Pengaruh
Faktor Syariah, Tingkat Keuntungan Bagi Hasil Dan Motivasi Nasabah
Terhadap Keputusan Nasabah Menggunakan Perbankan Syariah” dengan
menggunakan teknis analisis regresi linier berganda disimpulkan bahwa
baik secara parsial maupun simultan faktor syariah, tingkat keuntungan
bagi hasil dan motivasi berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan
nasabah menggunakan perbankan syariah.
13
Research Gap dari Penelitian ini dapat digambarkan dalam tabel berikut
ini :
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
No Variabel Peneliti Judul Variabel Hasil Penelitian
1 Persepsi Zainab (2011) Pengaruh Citra
Merek, Periklanan,
Dan Persepsi
Terhadap Minat
Menabung
Nasabah (Studi
Kasus Pada
Masyarakat Ciputat
dan Pamulang
Yang Menjadi
Nasabah di Bank
Muamalat)
Citra Merk (X1),
Periklanan (X2),
Persepsi (X3),
Minat Menabung
(Y)
secara parsial
persepsi
berpengaruh
signifikan
terhadap minat
menabung dan
secara simultan
variabel Citra
Merek,
Periklanan, Dan
Persepsi
berpengaruh
signifikan
terhadap minat
menabung
2. Indah
Mustikawati
(2013)
Pengaruh Pesepsi
Nasabah Tentang
Tingkat Suku
Bunga, Promosi
dan Kualitas
Pelayanan
Terhadap Minat
Menabung
Nasabah
Persepsi Suku
Bunga (X1)
Pesepsi Promosi
(X2), Persepsi
Kualitas Pelayanan
(X3)
Variabel
Persepsi baik
secara parsial
maupun simultan
berpengaruh
terhadap minat
menabung
nasabah
14
2 Persepsi Dani Panca
Setiasih (2011)
Analisis Persepsi,
Preferensi, Sikap
dan Perlaku Dosen
Terhadap
Perbankan Syariah
“ (Studi Kasus
Pada Dosen
Fakultas Syariah
IAIN Walisongo
Semarang)
Persepsi (X1),
Preferensi (X2),
Sikap (X3),
Perlaku (Y)
persepsi tidak
mempunyai
pengaruh yang
signifikan
terhadap sikap,
serta prefernsi
dan sikap
mempunyai
pengaruh yang
signifikan
terhadap perilaku
dosen pada
Perbankan
Syariah.
3. Religiusitas/
Keberagama
an
Maisur (2015) Pengaruh Bagi
Hasil Tingkat
Pendapatan
Religiusitas Dan
Kualitas Pelayanan
Terhadap
Keputusan
Menabung
Nasabah Pada
Bank Syariah Di
Banda Aceh
Tingkat Bagi hasil
(X1), Tingkat
Pendapatan (X2),
Religiusitas (X3),
Kualitas Pelayanan
(X4), Keputusan
Menabung (Y)
Tingkat Bagi
hasil, Tingkat
Pendapatan,
Religiusitas
berpengaruh
terhadap
keputusan
menabung
nasabah
sedangkan
kualitas
pelayanan tidak
berpengaruh
3 Keberagama
an/Religiusit
as
Ahmad Yunadi
(2011)
Analisis Pengaruh
Tingkat
Religiusitas
Terhadap
Permintaan
Pembiayaan
Mudharabah(Studi
Pedagang Sayur di
Pasar Tradisional
Giwangan
Yogyakarta)
Religiusitas (X1),
Permintaan
Pembiayaan
Mudharabah (Y)
Tingkat
Religiusitas
pedagang tidak
mempengaruhi
terhadap
permintaan
pembiayaan
mudharabah
15
Agama Neng Kamarni
(2012)
Faktor-faktor yang
mempengaruhi
minat masyarakat
dalam berhubungan
dengan bank
syariah di kota
Padang
Agama (X1), Jenis
pekerjaan (X2),
Tingkat
Pendidikan (X3),
Tingkat
Pendapatan (X4),
Tingkat
Pengeluaran (X5),
Pengetahuan
tentang Bank
Syariah (X6),
Pendapat tentang
bunga bank sama
dengan riba (X7),
Preferesi terhadap
Bank Syariah
(X8), Pengetahuan
produk dan
mekanisme bank
(X9), Minat
masyarakat
terhadap Bank
Syariah (Y)
Variabel agama,
pengetahuan
tentang bank
syariah,
pengetahuan
produk dan
mekanisme bank
syariah, tidak
berpengaruh
terhadap minat
masyarakat
berhubungan
dengan bank
syariah di kota
Padang
5 Tingkat
pendapatan
Ika Muarifah
(2015)
Pengaruh Tingkat
Pendapatan
Masyarakat Dan
Kualitas Pelayanan
Karyawan
Terhadap Minat
Menabung
Nasabah Bank
Negara Indonesia
Kabupaten Pati
Tahun 2015
Tingkat
Pendapatan (X1),
Kualitas Pelayanan
(X2), Minat
Menabung(Y)
tingkat
pendapatan
masyarakat dan
kualitas
pelayanan secara
simultan dan
parsial
berpengaruh
terhadap minat
menabung
masyarakat
6. Desy Fatmawati
(2015)
Pengaruh
pendapatan,
Religiusitas,dan
Informasi Tehadap
Intensi Menabung
di Bank Syariah
Pada Kalangan
Santri Mahasiswa
Pondok Pesantren
Wahid Hasyim Di
Sleman
Pendapatan (X1),
Religiusitas (X2),
Informasi (X3),
Minat menabung
(Y)
pendapatan tidak
berpengaruh
terhadap intensi
menabung di
Bank Syariah
pada kalangan
santri Mahasiswa
Pondok
Pesantren Wahid
Hasyim Sleman.
7. Motivasi Endang Tri Pengaruh Faktor Faktor Syariah secara parsial
16
Wahyuni Syariah, Tingkat
Keuntungan Bagi
Hasil Dan Motivasi
Nasabah Terhadap
Keputusan
Nasabah
Menggunakan
Perbankan Syariah
(X1), Tingkat
Keuntungan Bagi
Hasil (X2),
Motivasi (X3),
Keputusan
Nasabah (Y)
maupun
simultan faktor
syariah, tingkat
keuntungan bagi
hasil dan
motivasi
berpengaruh
positif signifikan
terhadap
keputusan
nasabah
menggunakan
perbankan
syariah.
Perbedaan peneltian ini dengan penelitian terdahulu adalah penelitian ini
adalah penelitian dengan menggabungkan beberapa variabel bebas yang
ada pada penelitian diatas yaitu variabel persepsi, keberagamaan,
pendapatan dan motivasi dengan variabel terikat yaitu pemanfaatan jasa di
bank syariah studi kasus di Bank BTN Syariah KCS Semarang yang belum
pernah diteliti sebelumnya.
B. KERANGKA TEORI
1. PERSEPSI
a. Pengertian Persepsi
Menurut Kanuk (2008:137) persepsi didefinisikan sebagai
proses yang dilakukan individu untuk memilih, mengatur,
menafsirkan, stimuli kedalam gambar yang berarti dan masuk akal
mengenai dunia.
Menurut Judge (2008:175) persepsi adalah proses dimana
individu mengatur dan mengintepretasikan kesan-kesan sensoris
17
mereka guna memberikan arti bagi lingkungan mereka. Faktor-
faktor yang mempengaruhi persepsi bisa terletak dari dalam diri
pembentuk persepsi, dalam diri objek atau target yang diartikan
atau dalam konteks situasi dimana persepsi tersebut dibuat.
Sedangkan menurut Jalaluddin (1994:51) persepsi adalah
pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan
yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan
pesan. Persepsi ialah memberikan makna pada stimuli indrawi.
Walaupun begitu menafsirkan makna indrawi tidak hanya
melibatkan sensasi, tetapi juga atensi, ekspektasi, motivasi, dan
memori (Desirato). Persepsi ditentukan oleh faktor fungsional dan
faktor struktural. Faktor Fungsional berasal dari kebutuhan,
pengalaman masa lalu dan hal-hal lain yang termasuk apa yang kita
sebut sebagai faktor personal. Sedangkan faktor-faktor struktural
semata-mata berasal dari sifat stimuli fisik dan efek-efek syaraf
yang ditimbulkannya pada sistem syaraf individu.
Dari beberapa definisi diatas maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa persepsi adalah suatu proses yang dilakukan
oleh seorang individu dalam menafsirkan dan mengintepretasikan
suatu objek yang dilihatnya .
18
b. Tahap-Tahap Pengolahan Informasi
Memahami persepsi konsumen adalah penting bagi
pemasar dan produsen, dua orang konsumen yang menerima
stimulus dan memperhatikan suatu stimulus yang sama, mungkin
akan mengartikan stimulus itu berbeda. Dimana seorang akan
memahami stimulus akan sangat dipengaruhi oleh nilai-nilai,
harapan dan kebutuhannya yang sifatnya sangat individual. Berikut
tahap-tahap dalam proses pengolahan informasi :
Sumber : Ujang, Suwarman 2011, hal 96
Gambar 2.2
Proses Pengolahan Informasi
STIMULUS
RETENSI
PENERIMAAN
PEMAHAMAN
PERHATIAN
PEMAPARAN
MEMORI
19
Tahap-tahap pengolahan informasi
a) Pemaparan
Sensasi merupakan respon yang segera dan langsung dari
alat panca indera terhadap stimuli yang sederhana (iklan, kemasan,
merk). Stimulus adalah setiap masukan yang diterima oleh panca
indera (Kanuk, 2008:139).
Sensasi dipengaruhi oleh ambang absolut (the absolute threshold)
dan perbedaan ambang (differential threshold). Ambang absolut
adalah jumlah minimum intensitas atau energi stimulus yang
diperlukan oleh seorang konsumen merasakan perbedaan “ada” dan
“tidak ada” dari suatu stimulus. Sedangkan ambang berbeda adalah
batas perbedaan terkecil yang dapat dirasakan antara dua stimulus
yang mirip. Konsep ini dikenal juga dengan juga dengan nama (The
Fust Noticeable Difference Threshold/ JND) (Suwarman, 2011: 97)
b) Perhatian
Dalam proses ini konsumen menyeleksi stimulus atau
informasi mana yang akan diperhatikannya dan akan diproses lebih
lanjut , proses ini dikenal sebagai perceptual selection. Ada dua
faktor utam yang mempengaruhi perceptual selection terhadap
stimulus yang akan diperhatikannya:
1. Faktor Pribadi
Faktor Pribadi adalah karakteristik konsumen yang
muncul dari dalam diri konsumen, faktor ini diluar kontrol
20
pemasaran, yang termasuk dalam faktor pribadi adalah motivasi
dan kebutuhan konsumen, harapan konsumen yang dipengaruhi
oleh pengalaman masa lalunya.
2. Faktor stimulus
Konsumen yang memperhatikan stimulus karena daya
tarik dari stimulus tersebut, yang termasuk dalam stimulus yaitu
ukuran, warna, intensitas, kontras, posisi, petunjuk, gerakan,
kebauran, isolasi, stimulus yang disengaja, pemberi pesan yang
menarik, perubahan gambar yang cepat.
c) Pemahaman
Pemahaman adalah usaha konsumen untuk mengartikan
atau mengintepretasikan stimulus.
Ada tiga tahap dalam proses ini yaitu :
1. Gambar dan latar belakang (figure and ground)
Gambar adalah objek atau stimulus yang ditempatkan dalam
suatu latar belakang. Konsumen cenderung memisahkan mana
objek yang harus diperhatikan dan mana latar belakangnya.
1) Pengelompokkan (grouping)
Orang biasanya mengelompokkan stimulus sehingga
membentuk satu kesatuan arti. Orang akan lebih mudah
mengingat informasi dalam bentuk kelompok atau berkaitan
dengan suatu hal dibandingkan informasi tersebut terpisah-
21
pisah. Tiga prinsip grouping yaitu kedekatan (proximity),
kesamaan (similarity), dan kesinambungan (continuity).
2) Closure
Konsumen akan berusaha memahami suatu objek
dalam arti yang utuh, walaupun ada bagian dari objek
tersebut yang hilang atau tidak lengkap. Inilah prinsip
closure, konsumen akan melengkapi bagian yang hilang
dari objek tersebut.
3) Penerimaan
Setelah konsumen melihat stimulus, memperhatikan,
dan memahami stimulus tersebut maka sampailah kepada
suatu kesimpulan mengenai stimulus atau objek tersebut.
Inilah persepsi kosumen terhadap objek tersebut atau citra
produk. Persepsi konsumen tersebut merupakan penerimaan
konsumen terhadap stimulus.
4) Retensi
Retensi yaitu memindahkan informasi ke memori
jangka panjang. Informasi yang disimpan adalah intepretasi
konsumen terhadap stimulus yang diterimanya. Selanjutnya
apa yang disimpan didalam memori konsumen akan
mempengaruhi persepsinya terhadap stimulus yang baru.
(Sumarwan, 2011: 101).
22
c. Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Persepsi
Sejumlah faktor beroprerasi untuk membentuk dan
terkadang mengubah persepsi. Faktor-faktor ini bisa terletak dari
dalam diri pembentuk persepsi, dalam diri objek atau target yang
diartikan atau dalam konteks situasi dimana persepsi tersebut
dibuat. Ketika seorang individu melihat sebuah target dan berusaha
untuk mengintepretasikan apa yang ia lihat, intepretasi itu sangat
dipengaruhi oleh berbagai karakteristik pribadi dari pembuat
persepsi individual tersebut. Karakteristik pribadi yang
mempengaruhi persepsi meliputi sikap, kepribadian, motif, minat,
pengalaman masa lalu, dan harapan-harapan seseorang (Judge,
2009: 175).
2. KEBERAGAMAAN
a. Pengertian Agama
Menurut Thouless dalam Jalaluddin (1995, 14) agama
didefinisikan sebagai sikap (cara penyesuaian diri ) terhadap dunia
yang mencakup acuan yang menunjukkan lingkungan lebih luas
daripada lingkungan dunia fisik yang terikat dengan ruang dan
waktu. Sedangkan menurut Harun Nasution dalam Jalaluddin
(1995, 12) pengertian agama berdasarkan asal kata yaitu al-Din,
religi (relegre, religare) dan agama. Al-Din (Semit) berarti undang-
undang atau hukum. Kemudian dalam bahasa arab kata ini
mengandung arti menguasai, menundukkan, patuh, utang, balasan,
23
kebiasaan. Sedangkan dari kata religi (latin) atau relegere berarti
mengumpulkan dan membaca, kemudian religare berarti mengikat.
Adapun kata agama terdiri dari a = tidak ; gam = pergi)
mengandung arti tidak pergi, tetap ditempat atau diwarisi turun
temurun. Bertitik tolak dari pengertian kata-kata tersebut, menurut
Harun Nasution intisarinya adalah ikatan. Agama mengandung arti
ikatan yang harus dipegang dan dipatuhi manusia. Ikatan dimaksud
berasal dari suatu kekuatan yang lebih tinggi dari manusia sebagai
kekuatan gaib yang tak dapat ditangkap oleh panca indera, namun
mempunyai pengaruh yang besar sekali terhadap kehidupan
manusia sehari-hari (Jalaluddin, 1995:12). Secara definitif menurut
Harun Nasution dalam Jalaluddin hal 12, Agama adalah :
1. Pengakuan terhadap adanya hubungan manusia dengan
kekuatan gaib yang harus dipatuhi.
2. Pengakuan terhadap adanya kekuatan gaib yang menguasai
manusia.
3. Mengikat diri pada suatu bentuk hidup yang mengandung
pengakuan pada suatu sumber yang berada di luar diri manusia
dan mempengaruhi perbuatan-perbuatan manusia.
4. Kepercayaan pada suatu yang gaib yang menimbulkan cara
hidup tertentu.
5. Suatu sistem tingkah laku yang berasal dari sesuatu kekuatan
gaib.
24
6. Pengakuan terhadap adanya kewajiban-kewajiban yang
diyakini bersumber pada sesuatu kekuatan gaib.
7. Pemujaan terhadap kekuatam gaib yang timbul dari perasaan
lemah dan perasaan takut terhadap kekuatan misterius yang
terdapat di alam sekitar
8. Ajaran-ajaran yang diwahyukan Tuhan kepada manusia
melalui seorang Rasul (Jalaluddin, 1995:13).
Sedangkan menurut William Jumes dalam Zakiah (hal
18) “Agama adalah perasaan dan pengalaman Bani Insan
secara individual yang menganggap bahwa mereka
berhubungan dengan apa yang dipandangnya sebagai Tuhan”
b. Perspektif Islam Tentang Religiusitas
Islam menyuruh umatnya untuk beragama atau berislam
secara menyeluruh (QS Al-Baqarah:208), Setiap muslim baik dalam
berpikir, bersikap maupun bertindak, diperintahkan untuk berislam
serta dalam melakukan aktifitas ekonomi, sosial, politik, atau aktivitas
apapun. Seorang muslim diperintahkan untuk berislam secara
keseluruhan dalam rangka beribadah kepada Allah SWT, dimana pun
dan dalam keadaan apapun, setiap muslim hendaknya berislam.
Glock dan Stark menilai bahwa kepercayaan keagamaan
adalah jantungnya dimensi keyakinan, teologi terdapat dalam
seperangkat kepercayaan mengenai kenyataan terakhir mengenai alam
dan kehendak-kehendak supernatural sehingga aspek-aspek lain
dalam agama menjadi koheren. ritual dan kegiatan menunjukkan
25
ketaatan seperti dalam persekutuan atau sembahyang tidak dapat
dipahami kecuali jika kegiatan-kegiatan itu berada dalam kerangka
kepercayaan yang mengandung dalil bahwa ada suatu kekuatan yang
besar yang harus disembah (Djamaluddin, 1994:79).
c. Dimensi Keberagamaan
Aktivitas beragama bukan hanya terjadi ketika seseorang
melakukan ritual keagamaan (beribadah), tapi juga ketika melakukan
aktivitas lain yang didorong oleh kekuatan akhir. Bukan hanya yang
berkaitan dengan aktivitas yang tampak dan dapat dilihat dengan
mata, tapi juga aktivitas yang tak tampak dan terjadi dalam hati
seseorang.
Menurut Glock dan Stark dalam Djamaluddin (1994,77-78)
ada lima dimensi keberagamaan yaitu :
1. Dimensi keyakinan (ideologis)
Dimensi ini berisi pengharapan-pengharapan dimana orang
religius berpegang teguh pada pandangan teologis tertentu dan
mengakui kebenaran doktrin-doktrin tersebut.
2. Dimensi Praktik Agama (ritualistik)
Dimensi ini mencakup perilaku pemujaan,ketaatan, hal-hal
yang dilakukan orang untuk menunjukkan komitmen terhadap
agama yang dianutnya. Praktik keagamaan ini terdiri atas dua kelas
penting yaitu :
26
1) Ritual mengacu pada seperangkat ritus, tindakan keagamaan
formal dan praktek-praktek suci yang semua mengharapkan
para pemeluk melaksanakan.
2) Ketaatan apabila aspek ritual dan komitmen sangat formal dan
khas publik, semua agama yang dikenal juga mempunyai
perangkat tindakan persembahan dan kontemplasi personal
yang relatif spontan, informal, dan kas pribadi.
3. Dimensi Pengalaman (eksperiental)
Dimensi ini berisikan dan memperhatikan fakta bahwa semua
agama mengandung pengharapan – pengharapan tertentu, dimensi
ini berkaitan dengan pengalaman keagamaan, perasaan-perasaan,
persepsi-persepsi, dan sensasi-sensasi yang dialami seseorang atau
didefinisikan oleh suatu kelompok keagamaan yang melihat
komunikasi, walaupun kecil dalam suatu esensi Ketuhanan yaitu
dengan Tuhan, kenyataan terakhir, dan otoritas transendental.
4. Dimensi Pengetahuan Agama (intelektual)
Dimensi ini mengacu pada harapan bahwa orang-orang yang
beragama paling tidak memiliki sejumlah minimal pengetahuan
mengenai dasar-dasar keyakinan, ritus-ritus, kitab suci dan tradisi.
5. Dimensi Konsekuensi
Dimensi ini mengacu pada identifikasi akibat-akibat
keyakinan keagamaan, praktik, pengalaman, dan pengetahuan
seseorang dari hari ke hari.
27
Menurut penulis rumusan Glock dan Stark yang membagi
keberagamaan menjadi lima dimensi dalam tingkat tertentu
mempunyai kesesuaian dengan islam. Walaupun tak sepenuhnya
sama, dimensi keyakinan disejajarkan dengan akidah, dimensi
praktik agama disejajarkan dengan syariah, dan dimensi
pengalaman disejajarkan dengan akhlak.
a. Dimensi keyakinan atau akidah Islam menunjuk pada seberapa
tingkat keyakinan Muslim terhadap kebenaran ajaran-ajaran
agamanya. Terutama terhadap ajaran-ajaran yang bersifat
fundamental dan dogmatik.
b. Dimensi Peribadatan atau praktek agama atau syariah
menunjuk pada seberapa tingkat kepatuhan Muslim dalam
mengerjakan kegiatan-kegiatan ritual sebagaimana disuruh dan
dianjurkan oleh agamanya. Dalam keberislaman, dimensi
peribadatan menyangkut pelaksanaan sholat, puasa, zakat, haji,
membaca Al-Quran, zikir, Ibadah Qurban, Iktikaf di masjid di
bulan puasa, dan sebagainya.
c. Dimensi pengalaman atau akhlak menunjuk pada seberapa
tingkatan muslim berperilaku dimotivasi oleh ajaran-ajaran
agamanya yaitu bagaimana individu berelasi dengan dunianya
terutama dengan manusia lain. Dalam keberislaman, dimensi
ini meliputi perilaku suka menolong, bekerjasama, berderma,
menyejahterkan dan menumbuh kembangkan orang lain,
28
menegakkan keadilan dan kebenaran, berlaku jujur,
memaafkan, menjaga lingkungan hidup, menjaga amanat,
tidak mencuri, tidak korupsi, dan lain sebagainya
(Djamaluddin, 1994:80).
3. TINGKAT PENDAPATAN
a. Pengertian Pendapatan
John J. Wild (2003: 311) menjelaskan pendapatan menurut
ilmu ekonomi sebagai nilai maksimum yang dapat dikonsumsi oleh
seseorang dalam suatu periode dengan mengharapkan keadaan
yang sama pada akhir periode seperti keadaan semula.
Penghasilan / pendapatan (revenue) adalah kebalikan dari
biaya, tiap-tiap memperoleh penghasilan tentu isertai dengan wujud
penerimaan benda, harta kekayaan, atau hak. Penghasilan itupun
dapat terjadi setiap saat, pada saat tertentu atau sekali setiap tahun.
Misalnya memperoleh komisi, fee, hasil-hasil dari penjualan
barang-barang dagangan, bunga dan lain sebagainya ini dapat
terjadi pada setiap saat. Penghasilan/pendapatan yang terjadi pada
tiap bulannya misalnya penghasilan sewa rumah, penghasilan
bunga, dan lain sebagainya yang serupa (Sigit, 1978:47).
Sedangkan menurut Robert Murray Haig (dalam Markus &
Hendry, 2002:111) pendapatan adalah nilai berupa uang dari
tambahan kemampuan ekonomis neto seseorang antara dua titik
waktu.
29
Pendapatan adalah penghasilan yang timbul dalam
pelaksanaan aktivitas entitas yang biasa dan dikenal dengan
sebutan berbeda seperti penjualan, imbalan, bunga, deviden,
royalti, sewa (Muljono, 2012:14). Sedangkan menurut Commitee
on Terminology Revenue atau pendapatan adalah sebagai hasil dari
penjualan barang atau pemberian jasa yang dibebankan kepada
langganan atau mereka yang menerima jasa (Syafri, 58:1994).
Pendapatan adalah aliran masuk harta-harta atau aktiva yang timbul
dari penyerahan barang dan jasa yang dilakukan oleh suatu unit
usaha selama suatu periode waktu tertentu (Baridwan, 2004:10).
sedangkan menurut Comittee on Terminology mendefinisikan
revenue sebagai hasil dari penjualan barang atau pemberian jasa
yang dibebankan kepada langganan atau mereka yang menerima
jasa. Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat ditarik
kesimpulan jika pendapatan adalah uang yang didapatkan
seseorang baik berupa gaji, bunga, sewa, laba, upah, dan tunjangan
lainnya dalam kurun waktu satu bulan atau satu tahun.
b. Pengakuan Pendapatan
“Suatu penghasilan akan diakui sebagai penghasilan pada
periode kapan kegiatan utama yang perlu untuk menciptakan dan
menjual barang dan jasa itu setelah selesai”. Dalam hal waktu yang
dimaksud disini ada empat alternatif :
30
1. Selama produksi
2. Pada saat proses produksi selesai
3. Pada saat penjualan
4. Pada saat penagihan kas
Keempat alternatif ini sama-sama dipakai dalam pengakuan
pendapatan. Pengakuan pendapatan selam proses produksi
berlangsung diterapkan pada proyek pembangunan jangka panjang.
Pada saat selesainya produksi dapat diterapkan pada kegiatan
pertanian atau pertambangan , pada saat penjualan dipakai untuk
barang perdagangan, pada saat penagihan diterapakan pada metode
penjualan angsuran (Harahap, 1994:59).
4. MOTIVASI
a. Pengertian Motivasi
Menurut Schiffman dan Kanuk dalam Ujang (23: 2011)
“ Motivation can be describeb as driving force within
individuals thats impels them to action. This driving force
is produced by state of tension, which exsits as the result
of unfulfilled need” Artinya “Motivasi dapat
digambarkan sebagai dorongan individual yang
mempengaruhi tindakannya. Dorongan ini diperoleh dari
tingkat dari tekanan yang mana merupakan hasil dari
kebutuhan yang tidak terpenuhi”.
Menurut Solomon dalam Ujang (23:2011)
“Motivation refers to the processes thet cause people to
behave as they do. It occurs when a need is aroused that
the consumer wishes to satisfy. Once a need has been
activated, a state of tension exists that drives the
consumer to attempt to reduce or eliminate the need”.
Artinya motivasi berkenaan dengan proses yang
menyebabkan orang-orang berperilaku seperti apa yang
mereka inginkan.ini terjadi ketika kebutuhan timbul oleh
31
keinginan konsumen akan kepuasan.sekali keinginan
timbul maka tingkat dari tekanan yang muncul
mengarahkan konsumen untuk menamabah atau
mengurangi atau menghilangkan kebutuhan tersebut Menurut Mowen dan Minor dalam Ujang (23:2011)
“motivation refers to an activated stae within a person
that leads to goal-directed behaviour, It consists of the
drivers, urges, wishes, or desires that initiate the sequnce
of events leading to a behaviour”Artinya motivasi
berkenaan tingkat keinginan dari seseorang yang
berhubungan dengan perilaku yang memiliki tujuan, ini
terdiri dari dorongan, desakan, keinginan atau hasrat
yang memprakarsai rentetan dari kejadian yang
mendorong perilaku.
Sedangkan Judge (2008: 228) motivasi adalah proses yang
menjelaskan intensitas, arah dan ketentuan usaha untuk mencapai
tujuan. Dari beberapa definisi tersebut disimpulkan bahwa motivasi
muncul karena adanya kebutuhan yang dirasakan konsumen.
Kebutuhan sendiri muncul karena konsumen merasakan
ketidaknyamanan antara yang seharusnya dirasakan dan yang
sesungguhnya dirasakan. Kebutuhan yang dirasakan tersebut
mendorong sesorang untuk melakukan tindakan memenuhi
kebutuhan tersebut (Ujang, 2011: 23).
32
Berikut proses motivasi terjadi :
Sumber : Schiffman dan Kanuk, 2008 hal 72
Gambar 2.2
Proses Motivasi
b. Teori Motivasi
Berikut ini beberapa teori motivasi yang dikemukan para ahli.
a) Hierarki Teori Kebutuhan
Menurut Maslow dalam Suwarman (2011:30). Ia
membuat hipotesis bahwa dalam setiap diri manusia terdapat
hierarki dari 5 kebutuhan. Kebutuhan-kebutuhan tersebut ialah :
1. Fisologis : meliputi rasa lapar, haus, berlindung, seksual, dan
kebutuhan fisik lainnya.
2. Rasa aman: meliputi rasa ingin dilindungi dari bahaya fisik
dan emosional
Kebutuhan,
hasrat dan
keinginan
yang belum
terpenuhi
Ketegangan
Pemenuhan
tujuan atau
kebutuhan
Pengurangan
ketegangan
Proses
kesadaran
Dorongan Perilaku
Belajar
33
3. Sosial: meliputi rasa kasih sayang, kepemilikan, penerimaan,
dan persahabatan.
4. Penghargaan: meliputi faktor-faktor penghargaan internal
seperti hormat diri, otonomi, dan pencapaian dan faktor-
faktor penghargaan eksternal seperti status, pengakuan, dan
perhatian.
5. Aktualisasi diri: dorongan untuk menjadi seseorang sesuai
kacakapannya meliputi pertumbuhan, pencapaian potensi
seseorang dan pemenuhan diri sendiri.
Maslow memisahkan lima kebutuhan kedalam urutan-
urutan yang lebih tinggi dan lebih rendah. Kebutuhan fisiologis
dan rasa aman dideskripsikan sebagai kebutuhan tingkat bawah,
kebutuhan sosial, penghargaan, dan aktualisasi diri sebagai
kebutuhan tingkat atas. Perbedaan diantara kedua tingkatan itu
didasarkan pada dasar pemikiran bahwa kebutuhan tingkat atas
dipenuhi secra internal (di dalam diri seseorang) sementara
kebutuhan tingkat rendah secara dominan dipenuhi oleh secara
eksternal (oleh hal seperti imbalan kerja, kontrak serikat kerja,
dan masa jabatan).
b) Teori Motivasi Mc Clelland
Menurut David Mc Clelland dalam Suwarman (2011:30)
Ia mengembangkan suatu teori motivasi yang disebut sebagai
Mc Clelland‟s Theory of Learned Needs. Teori ini menyatakan
34
bahwa ada tiga kebutuhan dasar yang memotivasi seorang
individu untuk berperilaku yaitu
(1) Kebutuhan untuk sukses (needs for achievement)
Kebutuhan untuk sukses adalah keingian manusia
untuk mencapai prestasi, reputasi, dan karir yang baik.
Seorang yang memiliki kebutuhan sukses akanbekerja
keras, tekun, dan tabah untuk mencapi cita-cita yang
diinginkannya. Ia akan memiliki kepercayaan diri yang
tinggi, mampu menghadapi segala tantangan dan masalah
demi mewujudkan cita-citanya. Kebutuhan sukses memiliki
kesamaan dengan kebutuhan ego dan kebutuhan aktualisasi
diri dari Teori Maslow.
(2) Kebutuhan untuk afiliasi (needs for affiliation)
Kebutuhan untuk afiliasi adalah keinginan manusia
untuk membina hubungan dengan sesamanya, mencari
teman yang bisa menerimanya, ingin dimiliki oleh orang-
orang sekelilingnya, dan ingin memiliki orang-orang yang
bisa menerimanya. Seseorang yang memiliki kebutuhan
afiliasi akan terlibat aktif dalam berbagai kegiatan sosial
maupun kegiatan yang melibatkan banyak orang. Ia akan
memilih produk dan jasa disenagi atau disetujui oleh teman
atau kerabat dekatnya. Kebutuhan afiliasi memiliki
kesamaan dengan kebutuhan sosial dari Teori Maslow.
35
(3) Kebutuhan kekuasaan (needs for power)
Kebutuhan kekuasaan berkaitan dengan keinginan
individu untuk mengendalikan lingkungannya, termasuk
mempengaruhi lingkungan-lingkungan disekelilingnya.
Tujuannya adalah agar ia bisa mempengaruhi,
mengarahkan, dan mengatur orang lain. Kebutuhan sukses
memiliki kesamaan dengan kebutuhan aktualisasi diri dari
teori Maslow (Sumarwan, 2011:30).
5. BANK SYARIAH
a. Pengertian Bank Syariah
Bank adalah lembaga keuangan yang melaksanakan tiga
fungsi utama yaitu menerima simpanan uang, meminjamkan uang,
memberikan jasa (Karim, 2010 :18).
Menurut Riva’i dan Veitzal dalam Fahd Sanrego “Bank
syariah merupakan lembaga intermediasi dan penyedia jasa
keuangan yang bekerjaberdasarkan etika dan sistem nilai Islam,
khususnya yang bebas dari bunga (riba), bebas dari kegiatan
spekulatif yang nonproduktif seperti perjudian (maysir), bebas dari
hal-hal yang tidak jelas dan meragukan (gharar), berprinsip
keadilan, dan hanya membiayai kegiatan usaha yang halal. Bank
syariah sering dipersamakan dengan bank tanpa bunga. Bank tanpa
bunga merupakan konsep yang lebih sempit dari bank syariah,
ketika sejumlah instrument atau operasinya bebas dari bunga. Bank
36
syariah, selain menghindari bunga, juga secara aktif turut
berpartisipasi dalam mencapai sasaran dan tujuan dari ekonomi
Islam yang berorientasi pada kesejahteraan sosial.
Kata bank berasal dari kata banque dalam bahasa Perancis
dan dari kata banco dalam bahasa italia yang berarti peti/lemari
atau bangku. Kata peti atau lemari menyiratkan fungsi sebagai
tempat menyimpan benda-benda berharga seperti peti emas, peti
berlian, peti uang dan sebagainya. Dalam Al-Quran istilah bank
tidak disebutkan secara eksplisit. Tetapi yang dimaksud dengan
adalah sesuatu yang memiliki unsur seperti struktur, manajemen,
fungsi, hak dan kewajiban maka semua itu disebutkan dengan jelas,
seperti zakat, sadaqah, ghanimah (rampasan perang), bai’(jual
beli), dayn (utang dagang), maal (harta) dan sebagainya, yang
memiliki fungsi yang dilaksanakan oleh peran tertentu dalam
kegiatan ekonomi. Pada umumnya yang dimaksud dengan bank
syariah adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya
memberikan kredit dan jasa-jasa lain dalam lalu lintas pembayaran
serta peredaran uang yang beroperasi disesuaikan dengan prinsip-
prinsip syariah ( Sudarsono, 2003:18).
b. Sejarah Berdirinya Bank Syariah di Indonesia
Berkembangnya bank-bank syariah di negara-negara Islam
berpengaruh di Indonesia. Pada awal periode 1980-an, diskusi
mengenai bank syariah sebagai pilar ekonomi Islam mulai
37
dilakukan. Beberapa uji coba pada skala yang relative terbatas telah
diwujudkan. Akan tetapi, prakarsa lebih khusus untuk mendirikan
bank Islam di Indonesia baru dilakukan pada tahun 1990.
Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada tanggal 17-20 Agustus
1990 menyelenggarakan lokakarya bunga bank dan perbankan di
Cisarwa Bogor, Jawa Barat. Hasil tersebut dibahas lebih mendalam
pada Musyawarah Nasional IV MUI yang berlangsung di hotel
Sahid Jaya Jakarta, 22-25 Agustus 1990. Berdasarkan Munas IV
MUI, dibentuk kelompok kerja untuk mendirikan Bank Islam di
Indonesia (Antonio, 2001:25). Bank Muamalat Indonesia lahir
sebagai hasil kerja tim perbankan MUI, akte pendirian PT. Bank
Muamalat Indonesia ditandatangani pada tanggal Nopemper 1991.
Selanjutnya Yayasan Dana Dakwah Pembangunan ditetapkan
sebagai yayasan penopang Bank Syariah.
Pada tanggal 1 Mei 1992, Bank Muamalat Indonesia (BMI)
mulai beroperasi. Kemudian diikuti dengan kemunculan Undang-
Undang (UU) No. 7 tahun 1992 tentang perbankan, dimana
perbankan bagi hasil diakomodasi. Dalam UU tersebut pasal 13
ayat c menyatakan bahwa salah satu usaha Bank Perkreditan
Rakyat (BPR) menyediakan pembiayaan bagi nasabah bedasarkan
prinsip bagi hasil sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan dalam
peraturan pemerintah. Menanggapi pasal tersebut, pemerintah pada
tanggal 30 Oktober 1992 telah mengeluarkan PP No 72 tahun 1992
38
tentang bank berdasarkan prinsip bagi hasil dan diundangkan pada
tanggal 30 Oktober 1992 dalam Lembaran Negara Republik
Indonesia No. 119 tahun 1992.
Pendirian Bank Muamalat ini diikuti oleh bank-bank
perkreditan rakyat syariah (BPRS). Namun demikian dua jenis
tersebut belum sanggup menjangkau masyarakat Islam lapisan
bawah. Oleh karena itu, maka dibangunlah lembaga-lembaga
simpan pinjam yang disebut Baitul Maal Wattamwil (BMT). Pada
tahun 1998 mrncul UU No. 10 tahun 1998 tentang perubahan UU
No. 7 tahun 1992 tentang perbankan terdapat beberapa perubahan
yang memberikan peluang yang lebih besar bagi pengembangan
perbankan syariah. Pemberlakuan UU No. 10 tahun 1998 tentang
perubahan UU No. 7 tahun 1992 tentang perbankan diikuti dengan
dikeluarkannya sejumlah ketentuan pelaksanaan dalam bentuk SK
Direksi BI/Peraturan Bank Indonesia, telah memberikan landasan
hukum yang lebih kuat dan kesempatan yang luas lagi bagi
pengembangan perbankan syariah di Indonesia.
Perundang-undangan tersebut memberikan kesempatan yang
luas untuk mengembangkan jaringan perbankan syariah antara lain
melalui izin pembukaan kantor cabang syariah (KCS) oleh bank
konvensional. Dengan UU No. 10 tahun 1998 maka telah
ditetapkan landasan hukum yang kuat bagi serta menjamin adanya
kepastian hukum bagi para pelaku ekonomi serta masyarakat luas
39
untuk kelembagaan dan kegiatan usaha bank syariah (Sudarsono,
2003:23-27).Walaupun perkembangannya agak terlambat bila
dibandingkan dengan dengan negara-negara muslim lainnya ,
perbankan syariah di Indonesia terus berkembang. Bila pada
periode 1992-1998 hanya satu unit Bank Syariah, maka pada tahun
2005 jumlah bank syariah di Indonesia telah bertambah menjai 20
unit yaitu 3 bank umum syariah dan 17 unit usaha syariah.
Sementara itu jumlah BPRS hingga akhir 2004 bertambah menjadi
88 buah (Karim, 2010:25). Sedangkan dari data OJK sampai bulan
April 2015 telah terdapat 12 Bank Syariah dengan jumlah kantor
sebanyak 2135. Unit Usaha Syariah dengan jumlah Bank Umum
konvesional memiliki UUS sebanyak 22 dengan jumlah kantor
sebanyak 323, dan BPRS dengan jumlah Bank sebanyak 162
dengan jumlah kantor 433. Dengan keseluruhan jumlah kantor
2891 (OJK, 2015: 1).
c. Produk dan Jasa Bank Syariah
Pada dasarnya produk oleh perbankan syariah dapat dibagi
menjadi tiga bagian besar yaitu :
a) Produk penyaluran Dana (Financing)
Dalam menyalurkan dananya kepada nasabah ,secara
garis besar produk pembiayaan syariah terbagi kedalam 4
kategori yang dibedakan berdasarkan tujuan pengguanannya
yaitu:
40
1. Pembiayaan dengan prinsip jual beli (Ba’i).
Pembiayaan dengan prinsip jual beli ditujukan
untuk memiliki barang, prinsip jual beli dilaksanakan
sehubungan dengan adanya perpindahan tentang
kepemilikan barang atau benda (transfer of properti).
Tingkat keuntungan bank ditentukan di depan dan menjadi
bagian harga atas barang yang dijual. Transaksi jual beli
dapat dibedakan berdasarkan bentuk pembayarannya, dan
waktu penyerahan barangnya yakni sebagai berikut:
1) Pembiayaan Murabahah
Murabahah (al ba‟I bi tsaman ajil) lebih dikenal
sebagai murabahah saja adalah transaksi jual beli
dimana bank menyebut jumlah keuntungannya.Bank
bertindak sebagai penjual, sementara masabah sebagai
pembeli. Harga jual adalah harga beli bank dari
pemasok ditambah keuntungan margin. Kedua belah
pihak harus menyepakati harga jual dan jangka waktu
pembayarannya. Harga jual dicantumkan dalam akad
jual beli dan jika telah disepakati tidak dapat berubah
selama berlakunya akad (Karim, 2010:97). Ba’i al-
murabahah dapat dilakukan pembelian secara
pemesanan dan biasa disebut sebagai murabahah
kepada pemesan pembelian (KKP). Dalam kitab al-
41
Umm, Imam Syafi’I menamai transaksi sejenis ini
dengan istilah al-aamir bisy-syira (Antonio, 2001:102).
2) Pembiayaan Salam
Salam adalah transaksi jual beli dimana barang
yang diperjualbelikan belum ada. Barang diserahkan
secara tangguh sementara pembayaran dilakukan tunai.
Bank bertindak sebagai pembeli sementara nasabah
sebagai penjual (Karim, 2010:99). Ba’I as-salam
biasanya dipergunakan pada pembiayaan bagi petani
dengan jangka waktu yang relatif pendek, yaitu 2-6
bulan. Bai’as-salam juga data diaplikasikan pada
pembiayaan barang industri (Antonio, 2001:111-112).
3) Pembiayaan Ishtishna’
Produk Ishtishna’ menyerupai Salam, tapi dalam
Ishtishna’ pembayarannya dapat dilakukan oleh bank
dalam beberapa kali pembayaran (Karim, 2010:100).
Transaksi bai‟ al-istishna‟ merupakan kontrak penjualan
antara pembeli dan pembuat barang, dalam kontrak ini
pembuat barang menerima pesanan dari pembeli.
Pembuat barang lalu berusaha melalui orang lain untuk
membuat atau membeli bang menurut spesifikasi yang
telah disepakati dan menjualnya kepada membeli akhir.
Kedua belah pihak bersepakat atas harga serta sistem
42
pembayarannya, apakah pembayarannya dilakukan di
muka, melalui cicilan, atau ditangguhan sampai suatu
waktu pada masa yang akan dating (Antonio, 2001:113).
2. Prinsip sewa (Ijarah)
Transaksi Ijarah dilandasi adanya perpindahan
manfaat. Pada dasarnya prinsip ijarah sama dengan prinsip
jual beli, tapi perbedaanya terletak pada objek transaksinya.
Pada akhir masa sewa, bank dapat saja menjual barang
yang disewakannya kepada nasabah. Karena itu dalam
perbankan syariah dikenal Ijarah Muntahiyah Bittamlik
(sewa yang diikuti dengan berpindahnya kepemilikan)
(Karim, 2010:101).
3. Prinsip bagi hasil (Syirkah)
a) Pembiayaan Musyarakah
Transaksi musyarakah dilandasi adanya
keinginan para pihak yang bekerja sama untuk
meningkatkan nilai aset yang mereka miliki secara
bersama-sama. Semua bentuk usaha yang melibatkan
dua pihak atau lebih di mana mereka secara bersama-
sama memadukan seluruh bentuk sumber daya baik
yang berwujud maupun tidak berwujud (Karim,
2010:102).
43
b) Pembiayaan Mudharabah
Mudharabah adalah bentuk kerjasama antara dua
atau lebih pihak dimana pemilik modal atu shahib al
maal mempercayakan sejumlah modal kepada pengelola
(mudharib) dengan suatu perjanjian keuntungan (Karim,
2010:103).
b) Produk Penghimpunan Dana
Penghimpunan dana di bank Syariah dapat berbentuk
giro, tabungan dan deposito. Prinsip operasional syariah yang
diterapan dalam penghimpunan dana masyarakat adalah
primsip wadiah dan mudharabah.
1. Prinsip wadiah
Al-wadiah merupakan titipan murni yang setiap saat
dapat diambil jika pemiliknya menghendaki, secara umum
terdapat dua jenis wadiah :
a. Wadi‟ah yad al-amanah (trustee depository) pada
prinsipnya tidak boleh dimanfaatkan oleh yang dititipi.
b. Wadi‟ah yad dhamanah (guarantee depository) pihak
yang dititi (bank) bertanggung jawab atas keutuhan harta
titipan sehingga ia boleh memanfaatkan harta titipan
tersebut (Karim, 2010:108).
44
2. Prinsip Mudharabah
Dalam mengaplikasikan prinsip mudharabah
penyimpan atau deposan bertindak sebagai shahibul maal
(pemilik modal) dan bank sebagai mudharib (pengelola).
Berdasarkan kewenangan yang diberikan kepada pihak
penyimpan dana, prinsip mudharabah terbagi menjadi dua
yaitu :
a. Mudharabah Mutlaqah atau URIA (Unrstricted
Investment Account)
Dalam prinsip ini tidak ada pembatasan bagi
bank dalam menggunakan dana yang dihimpun. Nasabah
tidak memberikan persyaratan apapun kepada bank, jadi
bank memiliki kebebasan penuh untuk menyalurkan
dana URIA ke bisnis manapun yang diperkirakan
menguntungkan ( Karim, 2010:109).
b. Mudharabah Muqayyadah atau RIA (Restricted
Investmen Account)
Mudharabah Muqayyadah atau RIA (Restricted
Investmen Account) dibagi menjadi dua jenis yaitu :
a) Mudaharabah RIA On Balanced Sheet
Merupakan simpanan khusus dimana pemilik dana
dapat menetapkan syarat-syarat tertentu yang harus
dipatuhi oleh bank.
45
b) Mudaharabah RIA Of Balanced Sheet
Jenis mudharabah ini merupakan jenis
penyaluran dana mudharabah langsung kepada
pelaksana usahanya, dimana bank bertindak sebagai
perantara yang mempertumakan antara pemilik dana
dengan pelaksana usaha. Pemilik dana dapat
menetapkan syarat-syarat tertentu yang harus dipatuhi
oleh bank dalam mencari bisnis (pelaksana usaha)
(Karim, 2010:110-111).
c) Jasa Perbankan
1. Al-wakalah (deputyship)
Wakalah atau wikalah berarti penyerahan,
pendelegasian, atau pemberian mandat (Antonio,
2001:120).
2. Al-Kafalah (guaranty)
Al-kafalah merupakan jaminan yang diberikan oleh
penanggung kepada pihak ketiga untuk memenihi
kewajiban piahak kedua atau yang ditanggung, dalam
pengertian lain kafalah juga berarti mengalahkan tanggung
jawab seseorang yang dijamin dengan berpegang pada
tanggung jawab orang lain sebagai penjamin (Antonio,
2001:123).
46
3. Al- hawalah (transfer service)
Al-hawalah adalah pengalihan utang dari orang yang
berutang kepada oranglain yang wajib menanggungnya.
Dalam istilah para ulama hal ini merupakan pemindahan
beban utang dari muhil (orang yang berutang) menjadi
tanggungan muhal„alaih atau oang yang berkewajiban
membayar utang (Antonio, 2001:126).
4. Ar-Rahn (mortage)
Ar-Rahn adalah menahan salah satu harta milik si
peminjsm sebagai jaminan atas pinjaman yang diterimanya.
Barang yang ditahan tersebut memiliki nilai ekonomis.
Dengan demikian pihak yang menahan memperoleh
jaminan untuk dapat mengambil kembali seluruh atau
sebagian piutangnya (Antonio, 2001:128).
5. Al Qardh (soft an benevolent loan)
Al-qardh adalah pemberian harta kepada orang lain
yang dapat ditagih atau diminta kembali atau dengan kata
lain memunjamkan tanpa mengharapkan imbalan (Antonio,
2001:131).
6. Sharf (jual beli valuta asing)
Pada prinsipnya jua beli valuta asing ini sejalan
dengan prinsip sharf, jual beli mata uang yang tidak sejenis
ini penyerahannya harus dilakukan pada waktu yang sama
47
(spot), bank mengambil keuntungan dari jual beli valuta
asing ini (Karim,2010:112).
6. JASA
a. Pengertian Jasa
Jasa sering dipandang sebagai suatu fenomena yang rumit.
Kata jasa itu sendiri mempunyai banyak arti, dari mulai pelayanan
personal sampai jasa sebagai suatu produk. menurut Kotler 1994
dalam Fandy Tjiptono hal 6
“Jasa adalah setiap tindakan atau perbuatan yang dapat
ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain, yang pada
dasarnya bersifat intangible atau tidak berwujud fisik dan
tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu. Produksi jasa
bisa berhubungan dengan produk fisik maupun tidak‟‟
sedangkan menurut Lehtinen, 1983 dalam Rambat Lupiyoadi hal 5
”a service is an activity or a series of activities which take
place in interactions with a contact person or physical
machine and which provides consumer satisfaction‟‟ yang
artinya satu jasa adalah satu aktivitas atau satu rangkaian
aktivitas yang mengambil tempat di interaksi seseorang
atau mesin fisik dan yang menyediakan kepuasan
konsumen.
Sedangkan menurut Gronroos,1990 dalam Lupiyoadi hal 5
“ serviceis an activity or series of activities of more less
intangible nature that normally, but not necessesarile, take
place in interactions between the customer and service
employee and/or physical resources or good and/or system
of the service provider, which are provided as solutions to
customer problems artinya‟ jasa adalah satu aktivitas atau
rangkaian dari aktivitas dari lebih kurang sifat alami tak
terukur yang secara normal, tetapi bukan necessesarile,
ambil tempat di interaksi di antara karyawan pelanggan
dan jasa dan / atau sumber daya fisik atau bajik dan / atau
sistem dari penyedia jasa, yaitu disediakan sebagai solusi
ke masalah pelanggan
48
Sedangkan menurut Valarie A. Zethaml an Mary Jo Bitner 1996
hal 5 dalam Lupiyoadi
“service is all economic activities whose output is not a
physical product or construction is generally consumed at
that time it is produced, and provides added value in forms
such as convenience, amusement, comfort or healthartinya
“jasa adalah semua aktivitas ekonomi yang hasilnya bukan
sebuah bentuk fisik atau konstruksi yang biasanya
dikonsumsi saat yang sama dengan waktu yang dihasilkan,
dan memberikan nilai tambah seperti kenyamanan,
hiburan, kesenagan atau kesehatan.”
Dari berbagai definisi di atas tampak bahwa di dalam jasa
selalu ada aspek interaksi antara pihak konsumen dan pemberi jasa,
meskipun pihak-pihak yang terlibat tidak selalu menyadari, jasa
adalah suatu proses atau aktivitas dan aktivitas-aktivitas tersebut
tidak berwujud.
b. Dimensi Kualitas Jasa
Ada delapan dimensi kualitas yang dikembangkan Garvin
dalam Lovelock, 1994 : Peppard dan Rowland, 1995 dan dapat
digunakan sebagai kerangka perencanaan strategis dan analisis.
Dimensi-dimensi tersebut adalah ;
1. Kinerja/performance karakteristik operasi pokok dari produk
inti, misalnya kecepatan, konsumsi bahan bakar, jumlah
penumpang yang dapat diangkut, kemudahan dan kenyamanan
dalam mengemudi dsb
49
2. Ciri-ciri atau keistimewaan tambahan/features,yaitu karaktersitik
sekunder atau pelengkap misalnya kelengkapan interior dan
eksterior
3. Kehandalan/reliability,yaitu kemungkinan kecil akan mengalami
kerusakan atau gagal dipakai
4. Kesesuaian dengan spesifikasi/conformance to specifications,
yaitu sejauh mana karakteristik desain dan operasi memenuhi
standar-standar yang telah ditetapkan sebelumnya.
5. Daya tahan/durability, berkaita seberapa lama suatu produk
dapat terus digunakan
6. Servicebility, pelayanan yang diberikan tidak terbatas hanya
sebelum penjualan, tetapi juga selama proses penjualan hingga
purna jual.
7. Estetika, yaitu daya tarik produk terhadap panca indera.
8. Kualitas jasa yang dipersepsikan/perceived quality yaitu citra
dan reputasi produk serta tanggung jawab perusahaan
terhadapnya (Tjiptono, 68:1996).
Dalam perkembangan selanjutnya, yaitu pada tahu 1988
para suraman dan kawan-kawan dalam Fitzsimmons dan
Fitzsimmons, 1994:Zeithaml dan Bitner, 1996 menemukan bahwa
sepuluh dimensi yang ada diatas dapat dirangkum menjadi hanya
lima dimensi pokok tersebut meliputi;
50
1. Bukti langsung/tangible, meliputi fasilitas fisik, perlengkapan
pegawai, dan sarana komunikasi
2. Keandalan/reliability, yakni kemampuan memberikan
pelayanan yang dijanjikan dengan segera, akurat, memuaskan.
3. Daya tanggap/responsiveness, yaitu keinginan para staf untuk
membantu para pelanggan dan memberikan pelayanan yang
tanggap.
4. Jaminan/assurance mencakup pengetahuan, kemampuan,
kesopanan, dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki para staf,
bebas dari bahaya, risiko atau keragu-raguan.
Empati meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan,
komunikasi yang baik, perhatian pribadi, dan memahami
kebutuhan para pelanggan (Tjiptono, 70:1996).
c. Karaktersitik jasa
Jasa memiliki empat karakteristik mencolok yang sangat
mempengaruhi desain program pemasaran :
1. Tidak berwujud
Berbeda dari produk fisik , jasa tidak dapat dilihat,
dirasa, diraba, didengar, dicium sebelum dibeli. Andaikan suatu
bank ingin memposisikan diri sebagai bank yang “cepat”. Bank
tersebut dapat mewujudkan strategi pemosisian ini melalui
sejumlah alat pemasaran:
51
1) Tempat : eksterior dan interiornya seharusnya mempunyai
sudut-sudut yang bersih. Tata letak meja dan arus lalu lintas
seharusnya direncanakan dengan seksama, antrean tidak
terlalu panjang.
2) Orang : karyawan seharusnya sibuk , seharusnya terdapat
karyawan yang jumlahnya mencukupi untuk menangani
beban kerja.
3) Peralatan : computer, mesin, fotokopi, meja, seharusnya
tampak “canggih”.
4) Beban komunikasi : beban cetakan, teks dan foto seharusnya
menggambarkan efisiensi dan kecepatan.
5) Simbol: nama dan simbolnya seharusnya menggambarkan
layanan yang cepat.
6) Harga: bank tersebut dapat mengiklankan bahwa perusahaan
itu akan menyerahkan nominal tertentu ke rekening setiap
nasabah yang menunggu dalam anteran lebih dari lima menit.
Pemasar jasa juga harus mampu mengubah jasa yang
tidak berwujud menjadi manfaat yang konkret.untu membantu
mewujudkan sesuatu yang tidak berwujud Carbone dan Haeckel
dalam Kotler Keller mengusulkan beberapa konsep dengan
nama “rekayasa pengalaman pelanggan” (customer experience
engineering), perusahaan pertama-tama harus mengembangkan
gambaran yang jelas tentang seperti apa persepsi pelanggan
52
tentang suatu pengalaman yang diinginkan perusahaan tersebut
kemudian merancang beberapa petunjuk kenerja dan
konteksyang sesuai untuk mendukung pengalaman tersebut.
Dalam kasus bank apakah teller mengeluarkan jumlah uang
yang tepat merupakan suatu petunjuk kinerja, petunujuk
konteksnya adalah apakah teller tersebut mengenakan pakaian
yang pantas. Petunjuk konteks dala bank disampaikan oleh
orang-orang (humanika) dan benda-benda (mekanika).
Perusahaan tersebut menggabungkan petunjuk-petunjuk tersebut
dalam satu cetak biru pengalaman, suatu representasi gambar
berbagai petunjuk tersebut. Sejauh mungkin petunjuk-petunjuk
tersebut seharusnya berkaitan dengan lima indera.
2. Tidak terpisahkan
Biasanya jasa dihasilkan dan dikonsumsi secara
bersamaan. Jika seseorang memberikan jasa tersebut,
penyedianya adalah bagian dari jasa itu, karena klien tersebut
juga hadir pada saat jasa itu dihasilkan, interaksi penyedia klien
merupakan ciri khusus pemasaran jasa.
3. Bervariasi
Kerena bergantung pada siapa yang memberikannya serta
kapan dan dimana diberikan, jasa sangat bervariasi. Perusahaan
– perusahaan jasa dapat mengambil tiga langkah dalam rangka
pengendalian mutu.
53
a. Berinvestasi pada prosedur perekrutan dan pelatihan yang
baik.
Merekrut karyawan yang tepat memberikan pelatihan
yang sangat bagus kepada mereka sangat berperan penting,
terlepas dari apakah karyawan adalah professional yang
sangat terampil atau pekerja yang memiliki ketrampilan
rendah.
b. Menetapkan standar proses pelaksanaan jasa di seluruh
organisasi tersebut.
Tugas ini dilakukan dengan menyiapkan cetak biru
jasa (service blueprint) yang menggambarkan kejadian-
kejadian dan proses dalam grafik alur, dengan tujuan untuk
mengenali titik-titik kemungkinan kegagalan.
c. Memantau kepuasan pelanggan
Melalui sistem saran dan keluhan, survei pelanggan,
dan belanja perbandingan.
4. Tidak tahan lama
Jasa tidak dapat disimpan .sifat jasa yang mudah rusak
tersebut tidak akan menjadi masalah apabila permintaan tetap
berjalan lancer. Berdasarkan keempat karakteristik tersebut
menurut Kotler “the offer” atau penawaran jasa dapat dibagi
menjadi empat kategori yaitu :
54
1) Barang murni berwujud atau a pure tangible good seperti
sabun, pasta gigi, atau garam, tidak ada jasa yang menyertai
produk.
2) Barang berwujud dengan jasa yang menyertainya atau a
tangible good with accompanying service untuk
meningkatkan daya tarik konsumen contohnya komputer
dengan service instalnya.
3) Jasa mayor disertai barang jasa minor seperti jasa
penerbangan kelas satu.
4) Jasa murni atau a pure service seperti jasa penjaga anak dan
psikoterapi (Lupiyoadi, 72:2001).
55
C. KERANGKA PENELITIAN
Berdasarkan hasil penelitian terdahulu, maka dirumuskan kerangka
penelitian sebagai berikut :
HI
H2
H3
H4
H5
Gambar 2.3
Kerangka Penelitian
D. HIPOTESIS PENELITIAN
Hipotesis adalah pernyataan sementara yang perlu dibuktikan benar
atau tidak. Menurut pola umum metode ilmiah, setiap riset terhadap suatu
obyek hendaknya di bawah tuntunan suatu hipotesis yang berfungsi
sebagai pegangan sementara atau jawaban sementara yang masih harus
Persepsi(X1)
Keberagamaan
(X2)
Pendapatan (X3)
Motivasi (X4)
Pemanfaatan Jasa di Bank
Syariah (Y)
56
dibuktikan kebenarannya dalam kenyataan, percobaan, atau praktek
(Umar, 2003:67).
Berdasarkan latar belakang penelitian diatas yang didukung dengan
kerangka teori serta penelitian terdahulu, maka dapat dirumuskan hipotesis
sebagai berikut :
a. Pengaruh Persepsi Terhadap Pemanfaatan Jasa di Bank Syariah
Salah satu faktor yang mempengaruhi pemanfaatan jasa pada
bank syariah adalah persepsi, persepsi merupakan suatu proses individu
dalam menerima informasi, memahami kemudian menginterpretasikan
objek yang dilihatnya. Persepsi dapat mempengaruhi tindakan yang
akan dilakukan oleh seseorang. Dalam hal ini persepsi dapat
mempengaruhi sesorang dalam pemanfaatan jasa di bank
syariah.Semakin baik persepsi seseorang terhadap bank syariah maka
akan dapat meningkatkan pemanfaatan jasa pada bank syariah.
Pengaruh persepsi terhadap pemanfaatan jasa di bank syariah didukung
oleh penelitian yang dilakukan oleh Rahmawaty (2014) dengan judul
Pengaruh Persepsi Tentang Bank Syariah Terhadap Minat
Menggunakan Produk di BNI Syariah Semarang disimpulkan bahwa
persespsi berpengaruh positif terhadap minat menggunakan produk di
BNI Syariah. Sedangkan Penelitian yang dilakukan Setiasih (2011)
dengan judul Analisis Persepsi, Preferensi, Sikap dan Perilaku Dosen
Terhadap Perbankan (Studi Kasus Pada Dosen Fakultas Syariah IAIN
Walisongo Semarang) disimpulkan bahwa persespsi tidak mempunyai
57
pengaruh yang signifikan terhadap perilaku dosen pada Perbankan
Syariah. Dari uraian tersebut dapat dinyatakan bahwa faktor persepsi
berpengaruh positif terhadap pemanfaatan jasa di bank syariah dengan
hipotesa :
H1 : Variabel persepsi berpengaruh positif terhadap pemanfaatan jasa
di bank syariah.
b. Pengaruh Keberagamaan Terhadap Pemanfaatan Jasa di Bank
Syariah
Keberagamaan merupakan sikap seseorang yang menggambarkan
tingkat kepatuhan seseorang terhadap ajaran agama yang dianutnya.
Menurut Omer dalam Maisur dkk (03:2015) menurutnya perilaku
ekonomi dipengaruhi oleh tingkat keimanan seseorang. Dalam hal ini
tingkat kepatuhan seorang muslim terhadap ajaran agama islam. Dalam
agama islam dikenal dengan adanya riba yang mana riba itu diharamkan
dalam ajaran islam. Sehingga seorang muslim yang memiliki tingkat
keberagamaan yang bagus akan berusaha menjauhi riba dengan
melakukan transaksi yang halal salah satunya dengan melakukan
transaksi di bank syariah yang mana dalam operasionalnya sesuai
dengan prinsip syariah.
Pengaruh keberagamaan terhadap pemanfaatan jasa di bank
syariah didukung oleh penelitian yang dilakukan Rahmawati (2013)
dalam penelitian yang berjudul Analisis Pengaruh Religiusitas
Terhadap Keputusan Nasabah Dalam Menggunakan Produk Dan Jasa
58
Perbankan Syariah Dengan Atribut Produk Sebagai Variabel
Intervening (Studi Kasus Pada Bank Syariah Mandiri di Yogyakarta)
disimpulkan bahwa variabel religiusitas berpengaruh terhadap
keputusan nasabah dalam menggunakan produk dan jasa di bank
Syariah tetapi tidak signifikan. Sedangkan penelitian yang dilakukan
Yunadi (2011) yang berjudul Analisis Pengaruh Tingkat Religiusitas
Terhadap Permintaan Pembiayaan Mudharabah (Studi Pedagang
Sayur di Pasar Tradisional Giwangan Yogyakarta) menunjukkan
bahwa Tingkat Religiusitas pedagang tidak mempengaruhi terhadap
permintaan pembiayaan mudharabah. Dari uraian tersebut dapat
dinyatakan bahwa faktor keberagamaan berpengaruh positif terhadap
pemanfaatan jasa di bank syariah dengan hipotesa :
H2 : Variabel keberagamaan berpengaruh positif terhadap
pemanfaatan jasa di bank syariah.
c. Pengaruh Tingkat Pendapatan Terhadap Pemanfaatan Jasa di
Bank Syariah
Tingkat Pendapatan adalah uang yang didapatkan seseorang
berupa gaji, bunga, sewa, laba, upah, dan tunjangan lainnya dalam
kurun waktu satu bulan atau satu tahun. Pengaruh Tingkat Pendapatan
terhadap pemanfaatan jasa di bank syariah didukung penelitian yang
dilakukan oleh Muarifah (2015) dengan judul Pengaruh Tingkat
Pendapatan Masyarakat Dan Kualitas Pelayanan Karyawan Terhadap
Minat Menabung Nasabah Bank Negara Indonesia Kabupaten Pati
59
Tahun 2015 menunjukkan bahwa variabel tingkat pendapatan memiliki
pengaruh yang positif terhadap minat menabung nasabah pada Ban
Negara Indonesia. Sedangkan penelitian yang dilakukan Fatmawati
(2015) Pengaruh pendapatan, Religiusitas,dan Informasi Tehadap
Intensi Menabung di Bank Syariah Pada Kalangan Santri Mahasiswa
Pondok Pesantren Wahid Hasyim Di Sleman menunjukkan bahwa
tingkat pendapatan tidak mempengaruhi intensi menabung di bank
syariah pada kalangan santri mahasiswa pondok pesantren Wahid
Hasyim Di Sleman.
Dari uraian tersebut tersebut dapat dinyatakan bahwa faktor
tingkat pendapatan berpengaruh positif terhadap pemanfaatan jasa di
bank syariah dengan hipotesa :
H3 : Variabel tingkat pendapatan berpengaruh positif terhadap
pemanfaatan jasa di bank syariah.
d. Pengaruh Motivasi Terhadap Pemanfaatan Jasa di Bank Syariah
Menurut Mowen dan Minor dalam Ujang (23:2011) motivasi
berkenaan tingkat keinginan dari seseorang yang berhubungan dengan
perilaku yang memiliki tujuan, ini terdiri dari dorongan, desakan,
keinginan atau hasrat yang memprakarsai rentetan dari kejadian yang
mendorong perilaku. Dalam hal ini perilaku seseorang terhadap
pemanfaatan jasa di bank syariah.
Pengaruh motivasi terhadap pemanfaatan jasa didukung oleh
penelitian yang didukung oleh Wahyuni yang berjudul Pengaruh Faktor
60
Syariah, Tingkat Keuntungan Bagi Hasil Dan Motivasi Nasabah
Terhadap Keputusan Nasabah Menggunakan Perbankan Syariah
disimpulkan bahwa secara parsial maupun simultan faktor syariah,
tingkat keuntungan bagi hasil dan motivasi berpengaruh positif
signifikan terhadap keputusan nasabah menggunakan perbankan
syariah. Dari uraian tersebut tersebut dapat dinyatakan bahwa faktor
motivasi berpengaruh positif terhadap pemanfaatan jasa di bank syariah
dengan hipotesa :
H4 : Variabel motivasi berpengaruh positif terhadap pemanfaatan jasa
di bank syariah.
e. Pengaruh Persepsi, Keberagamaan, Tingkat Pendapatan dan
Motivasi Terhadap Pemanfaatan Jasa di Bank Syariah
Seseorang yang memiliki persepsi yang baik terhadap bank
syariah, memiliki keberagamaaan yang bagus, mempunyai pendapatan
dan memiliki motivasi yang tinggi akan mempengaruhi minat seseorang
dalam memilih menggunakan jasa di bank syariah.
Pengaruh Persepsi, Keberagamaan, Tingkat Pendapatan dan
Motivasi Terhadap Pemanfaatan Jasa di Bank Syariah didukung oleh
penelitian. Astuti dan Mustikawati (2013) dalam jurnalnya yang
berjudul Pengaruh Persepsi Nasabah Tentang Tingkat Suku Bunga,
Promosi, Dan Kualitas Pelayanan Terhadap Minat Menabung Nasabah
dengan menggunakan analisis data regresi linier berganda, uji prasyarat
disimpulkan bahwa variabel persepsi tentang tingkat suku bunga,
61
persepsi tentang Promosi, Persepsi Tentang Kualitas Pelayanan secara
parsial maupun simultan berpengaruh positif signifikan terhadap minat
menabung nasabah.
Desy Fatmawati (2015) mengenai Pengaruh Pendapatan,
Religiusitas, dan Informasi Terhadap Intensi Menabung di Bank
Syariah Pada Kalangan Santri Mahasiswa PP.Wahid Hasyyim di
Sleman yang menunjukkan secara simultan bahwa variabel pendapatan,
religiusitas, dan informasi secara bersama-sama berpengaruh terhadap
intensi menabung di Bank Syariah pada kalangan santri Mahasiswa
PP.Wahid Hasyim di Sleman.
Wahyu Utami dkk (2015) mengenai Analisis Pengaruh
Religiusitas Kelompok Referensi dan Motivasi Terhadap Keputusan
menabung di bank syariah (Studi Pada Nasabah Bank Syariah di Kota
Banjarmasin) menunjukkan berdasarkan hasil uji regresi linier
berganda baik secara parsial maupun simultan variabel Religiusitas
Kelompok Referensi dan Motivasi berpengaruh terhadap keputusan
menabung di bank syariah.
Dari uraian tersebut tersebut dapat dinyatakan bahwa faktor motivasi
berpengaruh positif terhadap pemanfaatan jasa di bank syariah dengan
hipotesa :
H5 : Variabel persepsi, keberagamaan, tingkat pendapatan dan
motivasi berpengaruh positif terhadap pemanfaatan jasa di bank
syariah.
62
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian
Menurut Sugiyono (2003:14) Penelitian kuantitatif adalah
penelitian dengan memperoleh data yang berbentuk angka atau data
kualitatif yang diangkakan. Penelitian ini merupakan jenis penelitian
kuantitatif karena dalam penelitian ini ingin mengecek kebenaran teori
yang dipaparkan dalam ini BAB II dengan data yang diperoleh di lapangan
yang diwujudkan dalam bentuk angka. Penelitian ini tentang pengaruh
persepsi, keberagamaan, tingkat pendapatan dan motivasi terhadap
pemanfaatan jasa.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian adalah di Bank BTN Syariah KCS Semarang
yang akan dilakukan pada bulan Juni 2016.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Menurut Bawono (2006:28) populasi adalah keseluruhan wilayah
objek dan subjek penelitian yang ditetapkan untuk dianalisis dan ditarik
kesimpulan oleh peneliti. Sedangkan menurut Arikunto (1997:115)
populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Apabila sesorang ingin
meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka
penelitiannya merupakan penelitian populasi. Studi atau penelitiannya
juga disebut studi populasi atau studi sensus. populasi diartikan sebagai
63
kumpulan elemen yang mempunyai karakteristik tertentu yang sama
dan mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi anggota
sampel (Umar, 2003:136). Dalam penelitian ini populasinya adalah
seluruh nasabah Bank BTN Syariah KCS Majapahit Semarang
sebanyak 5100 nasabah.
2. Sampel
Menurut Arikunto (1997:117) sampel adalah sebagian atau wakil
populasi yanhg diteliti. Sedangkan menurut Umar (2003:136) sampel
merupakan bagian dari suatu populasi. Sampel adalah adalah objek atau
subjek penelitian yang dipilih guna mewakili seluruh populasi
(Bawono, 2006:28)
Teknik penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan rumus
slovin yaitu sebagai berikut :
n = N
1 + N e2
Dimana :
n = ukuran sampel
N =Kelonggaran populasi
e = kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel
yang ditolerir
Dari jumlah nasabah BTN Syariah KCS Majapahit sebanyak 5100. Kami
mengambil sampel sebanyak 98 nasabah dengan rincian sebagai berikut
:
64
n = N
1 + N e2
n = 5100
1 + 5100 (0,1)2
n = 5100
1 + 5100 (0,01)
n = 5100
1 + 51
n = 5100 = 98
52
Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik random sampling
yaitu pengambilan sampling secara random atau tanpa pandang bulu. Sedangkan
untuk individu teknik yang digunakan untuk menetapkan sampel adalah
accidental sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak ditetapkan lebih
dahulu. Peneliti langsung mengumpulkan data dari unit sampling yang ditemui
(Zuriah, 2009:124)
D. Teknik Pengumpulan Data
1. Pengertian Data
Menurut Mc.Leod dalam Umar (2002:83) data dari sudut ilmu
sistem informasi adalah suatu fakta dan angka yang secara relatif belum
dapat dimanfaatkan oleh pemakai sehingga harus ditransformasikan
terlebih dahulu. Sedangkan menurut Arikunto (1997:99) data adalah
65
hasil pencatatan peneliti, baik berupa fakta ataupun angka. Dari sumber
K Menteri P dan K No. 0259/U/1997 tanggal 11Juli 1977 disebutkan
bahwa data adalah segala fakta dan angka yang dapat dijadikan bahan
untuk menyusun suatu informasi, sedangkan informasi adalah hasil
pengolahan data yang dipakai untuk suatu keperluan.
2. Sumber dan Jenis Data
Data yang dipakai dalam penelitian ini adalah data primer dan
data sekunder.
1) Data Primer
Data primer merupakan data yang didapat dari sumber
pertama, misalnya dari individu maupun perorangan.data
ini bisa berwujud hasil wawancara, pengisian kuisioner,
atau bukti transaksi seperti seperti tanda bukti pembelian
barang dan karcis parkir. Semua data ini merupakan data
mentah yang kelak akan diproses untuk tujuan tujuan
tertentu sesuai dengan kebutuhan (Umar, 2003:84).
2) Data sekunder
Data sekunder merupakan data primeryang telah
diolah lebih lanjut menjadi bentuk bentuk seperti tabel,
grafik, diagram, gambar dan sebainya sehingga lebih
informatif bagi pihak lain (Umar, 2003:84). Sedangkan
menurut Bawono (2003:30) data sekunder adalah data
yang diperoleh secara tidak langsung atau penelitian arsip
66
yang memuat peristiwa masa lalu. data sekunder ini dapat
diperoleh oleh peneliti dari jurnal, majalah, buku,data
statistik maupun dari internet.
3. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1) Angket (kuisioner)
Angket (kuisioner) adalah suatu cara pengumpulan
datadengan menyebarkan daftar pertanyaan kepada responden,
dengan harapan mereka akan memberikan respons terhadap
daftar pertanyaan tersebut (Umar, 2003:92).
2) Wawancara
Wawancara adalah salah satu teknik pengumpulan data.
Pelakasanaannya dapat dilakukan secara langsung berhadapan
muka dengan orang yang diwawancarai. Dan dikatakan tidak
langsung apabila daftar pertanyaan yang diberikan dapat
dijawab pada kesempatan lain (Umar, 2003:94).
3) Observasi
Observasi adalah metode pengumpulan data dengan cara
melakukan secara langsung,di objek penelitian. jadi peneliti
datang sendiri dan mengamati dari dekat objek penelitian.
(Bawono, 2006:30).
67
4) Dokumentasi
Dokumentasi yaitu cara mencari data mengenai hal hal
atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar,
majalah, prasasti, notulen rapat,lengger, agenda dan sebagainya
(Arikunto, 2010:274).
E. Skala Pengukuran
Skala merupakan suatu prosedur pemberian angka atau simbol lain
kepada sejmlah ciri atau objek. Sedangkan pengukuran merupakan
pemberian angka-angka terhadap benda atau peristiwa dengan kaidah
tertentu dan menunjukkan bahwa kaidah yang berbeda menghendaki skala
dan pengukuran yang berbeda (Umar, 2003:95). Dalam penelitian ini
peneliti menggunakan skala interval. Skala interval adalah memberikan
ranking terhadap responden. Dalam penskalaan dengan skala interval ini
banyak juga yang menyebut dengan skala linkert (Bawono, 2003:31).
Berikut ini rentang penilaian yang digunakan dalam penelitian ini :
Sangat tidak
setuju
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Sangat setuju
F. Variabel Pengukuran
1) Variabel bebas ( Independent Variables)
Variabel indepanden (bebas) adalah variabel yang menjelaskan
atau mempengaruhi variabel yang lain (Umar, 2003:62). Dalam
68
penelitian ini variabel bebasnya adalah persepsi, agama, tingkat
pendapatan dan motivasi.
2) Variabel terikat (dependen)
Variabel dependen adalah variabel yang dijelaskan atau yang
dipengaruhi oleh variabel independen (Umar, 2003:62) dalam
penelitian ini variabel dependennya adalah pemanfaatan jasa.
3) Pengertian operasional variabel
Definisi operasional adalah penjelasan dari variabel serta
indikator yang menyusun setiap variabel yang digunakan dalam
penelitian ini
Tabel 3.1
Variabel dan Indikator Penelitian
Variabel Konsep Variabel Indikator Skala Ukur
Persepsi(P) Menurut Robbin Judge
(2008:175) persepsi
adalah proses dimana
individu mengatur dan
mengintepretasikan
kesan-kesan sensoris
mereka guna
memberikan arti bagi
lingkungan mereka
1.Informasi
2. Pemahaman
3.Interpretasi
Skala Interval
Keberagamaan
(K)
Menurut Thouless
dalam Jalaluddin (1995,
14) agama didefinisikan
sebagai sikap (cara
penyesuaian diri )
1. Keyakinan
2. Praktik agama
3. Pengalaman
Skala Interval
69
terhadap dunia yang
mencakup acuan yang
menunjukkan
lingkungan lebih luas
daripada lingkungan
dunia fisik yang terikat
dengan ruang dan
waktu.
4. Pengetahuan agama
5. Pengalaman dan
konsekuensi
Tingkat
Pendapatan (TP)
Pendapatan (Income)
adalah uang yang
diterima atau
didapatkan seseorang
baik berupa gaji, bunga,
sewa, laba, upah dan
tunjangan lainnya
dalam kurun waktu satu
bulan atau satu tahun.
1.Gaji
2.Bunga
2.Laba dan sewa
3.Upah
4.Tunjangan
Skala Rasio
Motivasi (M) Menurut Maslow dalam
Robbin Judge (2008:
228) motivasi adalah
proses yang
menjelaskan intensitas,
arah dan ketentuan
usaha untuk mencapai
tujuan.
1. Fisiologis
2. Rasa aman,
3. Sosial
4. Penghargaan
5. Aktualisasi diri
Skala Interval
Pemanfaatan
Jasa (PJ)
Menurut Kotler 1994
dalam Fandy Tjiptono
hal 6
“Jasa adalah setiap
tindakan atau perbuatan
yang dapat ditawarkan
oleh suatu pihak kepada
pihak lain, yang pada
dasarnya bersifat
intangible atau tidak
berwujud fisik dan
tidak menghasilkan
kepemilikan sesuatu.
Produksi jasa bisa
1. Bukti langsung
(intangible)
2. Keandalan
(reliability)
3. Daya tanggap
(responsiveness)
4. Jaminan (assurance)
5. Empati
Skala Interval
70
berhubungan dengan
produk fisik maupun
tidak’’
G. Metode Analisis
Analisis data dalam penelitian ini adalah analisis kuantitatif.
1. Uji Instrumen
1) Uji Reliabilitas
Uji Reliabilitas adalah menguji data yang kita peroleh
sebagai misal hasil dari jawaban quisioner yang kita bagikan.
Teknik yang digunakan dalam pengukuran reliabilitas adalah
teknik Alpha dari Cronbach. Suatu variabel dikatakan
reliabel jika nilai Cronbach Alpha > 0.06. Sehingga data
tersebut bisa dikatakan reliabel untuk pengukuran dan
meneliti selanjutnya (Bawono, 2006:68).
2) Uji Validitas
Uji validitas dilakukan untuk mengungkapkan apakah
pertanyaan pada quisioner tersebut sahih atau tidak (Bawono,
2006:68) menurut Sutrisno Hadi dalam Bawono (2006)
analisis ini dipakai untuk mengukur seberapa cermat suatu
test melakukan fungsi ukurnya atau telah benar-benar dapat
mencerminkan variabel yang diukur. Significan tidaknya
penelitian yang kita lakukan dapat dilihat pada tabel
71
scorenya. Jika berbintang satu itu berarti korelasi signifikan
pada level 5% (0,05) untuk dua sisi. Sedangkan kalau
bebintang dua itu berarti korelasi signifikan pada level 1%
(0,01) untuk dua sisi (Bawono, 2006:76).
2. Uji Statistik
Uji statistik disini digunakan untuk melihat tingkat
ketepatan atau keakuratan dari suatu fungsi atau persamaan
untuk menaksir dari data yang kita analisa.
1) Uji ttest (uji secara individu)
Uji ini digunakan untuk melihat tingkat signifikansi
variabel independen mempengaruhi variabel dependen
secara individu atau secara sendiri sendiri. Pengiujian ini
dilakukan secara parsial atau individu, dengan
menggunakan uji t statistik untk masing masing variabel
bebas, dengan tingkat kepercayaan tertentu. Langkah-
langkah pengujiannya :
a) Menentukan hipotesis
Ho: β= 0,= artinya variabel independen (Xi) tidak
berpengaruh terhadap variabel dependen (Y)
Ho: β ≠ 0, = artinya variabel independen (Xi)
berpengaruh terhadap variabel dependen (Y)
72
b) Menentukan tabel
Untuk menentukan t tabel dengan menggunakan
tingkat α 5% dan derajat kebebasan (dk = n-1-k). Dimana
:
N : jumlah data
K : jumlah variabel yang dipakai
c) Pengambilan keputusan
Jika t hitung < t tabel, maka Ho diterima. Artinya
tidaka ada pengaruh yang signifikan antara variabel
independen dengan variabel dependen.
Jika t hitung ≥ tabel, maka Ho ditolak. Artinya ada
pengaruh yang signifikan antara variabel independen
dengan variabel dependen.
2) Uji Ftest (uji secara serempak)
Uji F dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui
seberapa jauh semua variabel X1,2,3...(independen) secara
bersama-sama dapat mempengaruhi variabel Y(dependen)
Langkah pengujiannya sebagai berikut :
a) Menentukan hipotesis
Ho : β1, β2,β3... ,βn=0, artinya variabel independen
(X1,2,3..) secara bersama-sama tidak berpengaruh
terhadap variabel dependen (Y).
73
Ho : β1, β2,β3... ,βn≠0 artinya variabel independen (X1,2,3..)
secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel
dependen (Y).
b) Menentukan F tabel
Untuk memperoleh F tabel digunakan taraf
signifikansi α = 5% dan derajat kebebasan (dk) = (n-k).
c) Pengambilan keputusan
Jika F hitung < F tabel, maka Ho akan diterima
artinya tidak ada pengaruh yang signifikan antara
variabel independen (X) secara bersama-sama dengan
variabel dependen (Y). Jika F hitung≥ F tabel maka Ho
ditolak artinya ada pengaruh yang signifikan antara
variabel independen secara bersama-sama (X) terhadap
variabel dependen (Y)
3) Uji R2 (koefisien determinasi)
Koefisien determinasi (R2) menunjukkan sejauh
mana tingkat hubungan antara variabel dependen(Y)
dengan variabel independen (X1,2,3) atau sejau mana
kontribusi variabel independen (X1,2,3) mempengaruhi
variabel dependen (Y) (Bawono, 2003:92).
Ciri-ciri nilai R2
adalah:
a) Besarnya nilai koefisien determinasi terletak antara 0
sampai dengan 1 jadi nilai R2 terletak antara 0≤ R
2≤1.
74
b) Nilai 0 menunjukkan tidak adanya hubungan antara
variabel independen dengan variabel dependen.
c) Sedangkan nilai 1 menunjukkan adanya hubungan yang
sempurna antara variabel independen dengan variabel
dependen.
d) Menghitung koefisien determinasi (R2) untuk menilai
besarnya sumbangan antara kontribusi variabel
independen (X1,2,3) terhadap nilai variabel dependen(Y).
3. Uji asumsi klasik
a) Pengujian Multicolliniearity
Multicolliniearity adalah situasi di mana terdapat
korelasi variabel-variabel bebas di antara satudengan yang
lainnya, dalam hal ini dapat disebut variabel-variabel ini tidak
orthogonal. Variabel yang bersifat orthogonal adalah variabel
bebas yang nilai korelasi antar sesamanya sama demgam nol.
Masalah multikolinieritas biasanya muncul pada datatime series,
yang apabila masalah multikoliniearitas ini serius dapat
mengakibatkan berubahnya tanda dari parameter estimasi
(Bawono, 2003:116).
Salah satu metode yang dipakai dalam uji
multikolinieritas adalah dengan melakukan auxilary regresi
antar variabel independen untuk mendapatkan r2, kemudian
dibandingkan dengan R2 dari persamaan utama. Jika nilai r
2
75
lebih tinggi dari R2 dari persamaan utama maka di dalam model
terdapat Multicoliniearty (Bawono, 2006:122).
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah
model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas
(independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi
korelasi di antara variabel independen. Jika variabel independen
saling berkorelasi , maka variabel variabel ini tidak ortogonal.
Variabel ortogonal adalah variabel independen yang nilai
korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol
(Ghozali, 2013:105)
b) Pengujian Heteroscedasticity
Uji heteroskendastistas bertujuan menguji apakah
dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari
residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika
variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain
tetap maka disebut homoskendastisitas dan jika berbeda disebut
heteroskendastisitas. Model regresi yang baik adalah yang
homoskendastisitas atau tidak terjadi heteroskendastisitas
(Ghozali, 2013:139).
Heteroskendastisitas terjadi apabila varian dari variabel
penggangu tidak sama untuk semua observasi akibat yang
timbul apabila terjadi heteroskendastistas adalah penaksir tidak
bias tetapi tidak efisien lagi baik dalam sampel besar maupun
76
dalam sampel kecil serta uji t-test dan uji F-test akan
menyebabkan kesimpulan yang salah. Ada beberapa cara yang
biasa digunakan mendeteksi ada tidaknya heteroskendasticity di
dalam model, salah satunya dengan Uji White. Uji white
dilakukan dengan meregresikan residual kuadrat dengan
variabel bebas dan perkalian variabel bebas. Dapatkan nilai R2
untuk menghitung X2. Pengujiannya adalah jika X
2 hitung < X
2
tabel maka hipotesis adanya heteroskendastisity di tolak
(Bawono, 2008:146).
c) Pengujian Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah model
dalam regresi variabel pengganggu atau residual memiliki
distribusi normal (Ghazali, 2013:160).
Uji ini untuk menguji apakah dalam model regresi kita
,data variabel dependen dan independen yang kita pakai apakah
berdistribusi normal atau tidak. Sebuah data penelitian yang baik
adalah datanya berdistribusi normal. Ada beberapa cara yang
metode yang digunakan untuk menguji apakah data yang kita
pakai berdistribusi normal atau tidak, alah satu yang digunakan
adalah analisa grafik. Dengan metode grafik kita dapat melihat
data yang kita gunakan berdistribusi normal atau tidak dengan
melihat histogram dan normal probability plot (Bawono,
2008:174).
77
d) Pengujian Liniearitas
Uji liniertas digunakan untuk melihat apakah
spesifikasi model yang digunakan sudah benar atau tidak.
Dengan uji linieritas akan diperoleh apakah model empiris
sebaiknya berbentuk linier,kuadrat atau kubik (Ghazali,
2013:166)
Pengujian linieritas digunakan untuk menguji apakah
spesifikasi model yang kita gunakan sudah tepat atau lebih baik
dalam spesifikasi model bentuk lain. Spesifikasi model dapat
berupa linier, kuadratik, atau bentuk kubik (Bawono,2008:179)
H. Alat Analisis
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif, sehingga untuk
mempermudah mengolah data digunakan aplikasi SPSS forwindows
16.00. dan EViews. SPSS ( Statistic Product and Services Solutions)
adalah sebuah program aplikasi yang punya kemampuan analisis yang
tinggi yang dipakai untuk analisis statistika. SPSS forwindows ini
dilengkapi dengan menu pengolahan dengan berbagai jenis grafik dengan
tingkat resolusi yang tinggi. Aplikasi SPSS ini sangat membantu dalam
penelitian yang saya lakukan untuk dapat menghasilkan data yang akurat.
Sedangkan EViews merupakan singkatan dari Views Ekonometrik adalah
versi baru dari paket statistik yang dapat juga digunakan dalam bidang
bidang studi seperti sosiologi, statistik, keuangan,dll. EViews
78
memanfaatkan lingkungan window user-friendly, sebagian besar
perusahaan operasi dapat dilakukan dengan dengan menu drop-down.
79
BAB IV
ANALISIS DATA
A. GAMBARAN UMUM BTN SYARIAH
1. LATAR BELAKANG BERDIRINYA BTN SYARIAH
BTN Syariah merupakan Strategic Bussiness Unit (SBU) dari
BTN yang menjalankan bisnis dengan prinsip syariah, mulai beroperasi
pada tanggal 14 Februari 2005 melalui pembukaan Kantor Cabang
Syariah pertama di Jakarta. Pembukaan Strategic Bussiness Unit (SBU)
ini guna melayani tingginya minat masyarakat dalam memanfaatkan
jasa keuangan Syariah dan memperhatikan keunggulan primsip
Perbankan Syariah, adanya fatwa MUI tentang bunga bank, serta
melaksanakan RUPS tahun 2004. Adapun tujuan pendirian BTN
Syariah adalah sebagai berikut :
1) Untuk memenuhi kebutuhan Bank dalam memberikan pelayanan
jasa keuaangan Syariah
2) Mendukung pencapaian sasaran laba usaha bank
3) Meningkatkan ketahanan Bank dalam menghadapi perubahan
lingkungan usaha
4) Memberi keseimbangan dalam pemenuhan kepentingan segenap
nasabah dan pegawai
Perkembangan jaringan UUS Bank BTN telah memiliki
jaringan yang tersebar di seluruh Indonesia dengan rincian sebagai
berikut :
80
1) Kantor Cabang Syariah = 22 unit
2) Kantor Cabang Pembantu Syariah = 21 unit
3) Kantor Kas Syariah = 7 unit
4) Kantor Layanan Syariah = 240 unit
2. VISI DAN MISI BTN SYARIAH
Visi dan Misi BTN Syariah sejalan dengan Visi Bank BTN
yang merupakan Strategic Bussiness Unit dengan peran untuk
meningkatkan pelayanan dan pangsa pasar sehingga Bank BTN tumbuh
dan berkembang di masa yang akan datang. BTN Syariah juga sebagai
pelengkap dari bisnis perbankan di mana secara konvensional tidak
dapat terlayani.
1) Visi Bank BTN Syariah
“Menjadi Strategic Bussiness Unit BTN yang sehat dan terkemuka
dalam penyediaan jasa keuangan syariah dan mengutamakan
kemaslahatan bersama”
2) Misi Bank BTN Syariah
a) Mendukung pencapaian sasaran laba usaha BTN
b) Memberikan pelayanan jasa keuangan Syariah yang unggul
dalam pembiayaan perumahan dan produk serta jasa keuangan
Syariah terkait sehingga dapat memberikan kepuasan bagi
nasabah dan memperoleh pangsa pasar yang diharapkan
c) Melaksanakan manajemen perbankan yang sesuai dengan
prinsip syariah sehingga dapat meningkatkan ketahanan BTN
81
dalam menghadapi perubahan lingkungan usaha serta
meningkatkan shareholders value
d) Memberi keseimbangan dalam pemenuhan kepentingan segenap
stakeholders serta memberikan ketentraman pada karyawan dan
nasabah
3. STRUKTUR ORGANISASI BTN SYARIAH
Adapun penelitian ini dilakukan di BTN Syariah KCS
Semarang, berikut ini struktur organisasi dari BTN Syariah KCS
Semarang yang akan di lampirkan.
4. PRODUK BTN SYARIAH
A. PENDANAAN (FUNDING)
a) Giro BTN iB
Giro BTN iB adalah produk penyimpanan dana
perorangan/korporasi untuk memperlancar aktivitas bisnis dan
penarikan dana dapat dilakukan dengan cek/bilyet giro atau
sarana pembukuuan lainnya.menggunakan akad sesuai syariah
yaitu Wadi’ah, bank tidak menjanjikan bagi hasil tetapi boleh
memberikan bonus yang menguntungkan bagi nasabah.
b) Giro BTN Prima iB
Giro BTN Prima iB adalah giro yang bersifat investasi
atau berjangka dengan akad Mudharabah yang penarikannya
hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu dengan
imbalan bagi hasil yang disepakati.
82
c) Tabungan BTN Batara iB
Tabungan BTN Batara iB adalah produk tabungan sebagai
media penyimpanan dana dalam rupiah dengan menggunakan
akad sesuai syariah yaitu wadi’ah, bank tidak menjanjikan bagi
hasil tetapi dapat memberikan bonus yang menguntungkan dan
bersaing bagi nasabah.
d) Tabungan BTN Prima iB
Tabungan BTN Prima iB adalah produk penyimpanan dana
dalam rupiah dengan menggunakan akad sesuai syariah yaitu
Mudharabah (investasi) bank menjanjikan bagi hasil yang
menguntungkan dan bersaing bagi nasabah atas simpanannya.
e) Tabungan BTN Haji iB
Tabungan BTN Haji iB adalah produk tabungan sebagai
media penyimpanan dana dalam rupiah untuk biaya perjalanan
ibadah haji (BPIH) dengan akad sesuai syariah yaitu Mudharabah
(investasi) bank menjanjikan bagi hasil yang menguntungkan dan
bersaing bagi nasabah ayas simpanannya.
f) Deposito BTN iB
Deposito BTN iB adalah produk penyimpanan dana dalam
bentuk simpanan deposito dengan jangka waktu tertentu sesuai
pilihan/keinginan nasabah dan menggunakan akad sesuai syariah
yaitu Mudharabah (investasi) bank memberikan bagi hasil yang
bersaing bagi nasabah atas simpanan depositonya.
83
B. PEMBIAYAAN (FINANCING)
a) Pembiayaan KPR BTN iB
Pembiayaan KPR BTN iB adalah produk pembiayaan
dalam rangka pembelian rumah, ruko,rusun atau apartemen bagi
nasabah perorangan dengan menggunakan prinsip akad
Murabahah (jual beli).
b) Pembiayaan KPR Indensnya BTN iB
Pembiayaan KPR Indensnya BTN iB adalah produk
pembiayaan dalam rangka pembelian rumah, ruko,rusun atau
apartemen bagi nasabah perorangan dengan menggunakan prinsip
akad Istishna‟ (jual beli atas dasar pesanan) dengan pengembalian
secara tangguh (cicilan bulanan ) dalam jangka waktu tertentu.
c) Pembiayaan kendaraan bermotor BTN iB
Pembiayaan kendaraan bermotor BTN iB adalah produk
pembiayaan dalam rangka pembelian kendaraan bermotor (mobil
dan sepeda motor) bagi nasabah perorangan dengan
menggunakan prinsip akad Murabahah (jual beli).
d) Pembiayaan Modal Kerja BTN iB
Pembiayaan Modal Kerja BTN iB adalah produk
pembiayaan yang disediakan untuk memenuhi kebutuhan belanja
modal kerja nasabah lembaga/perusahaan dengan menggunakan
prinsip akad Mudharabah (bagi hasil), dengan rencana
84
pengembalian berdasarkan proyeksi kemampuan cashflow
nasabah.
e) Pembiayaan Konstruksi BTN iB
Pembiayaan Konstruksi BTN iB adalah produk pembiayaan
yang disediakan untuk memenuhi kebutuhan belanja modal kerja
pengembang perumahan untuk membangun proyek perumahan
dengan menggunakan prinsip akad Musyarakah (Bagi Hasil),
dengan rencana pengembalian berdasarkan berdasarkan proyeksi
kemampuan cashflow nasabah.
f) Pembiayaan investasi BTN iB
Pembiayaan investasi BTN IB adalah produk pembiayaan
yang disediakan untuk memenuhi kebutuhan belanja barang
modal (capital expenditure) perusahaan/lembaga dengan
menggunakan prinsip akad Murabahah (jual beli) dan/atau
Musyarakah (bagi hasil), dengan rencana pengembalian
berdasarkan proyeksi kemampuan cashflow nasabah.
g) Tunai Emas BTN iB
Tunai Emas BTN iB adalah pinjaman kepada nasabah
berdasarkan prinsip Qardh yang diberikan oleh bank kepada
nasabah berdasakan kesepakatan yang disertakan dengan Surat
Gadai sebagai penyerahan Marhun (barang jaminan) untuk
jaminan pengembalian seluruh atau sebagian hutang nasabah
kepada Bank.
85
h) KPR BTN Sejahtera iB (FLPP)
KPR BTN Sejahtera iB (FLPP) adalah produk pembiayaan
BTN Syariah guna pembelian rumah bagi masyarakat
berpenghasilan rendah (MBR) dengan menggunakan prinsip jual
beli (akad murabahah).
i) Multimanfaat BTN
Multimanfaat BTN iB merupakan pembiayaan konsumtif
perorangan yang ditujukan khusus bagi para pegawai dan
pensiunan yang manfaat pensiunnya dibayarkan melalui jasa
Payroll BTN Syariah. Multimanfaat digunakan untuk keperluan
pembelian berbagai jenis barang yang bermanfaat sesuai
kebutuhan dan tidak bertetangan dengan hukum yang berlaku,
seperti barang eletronik, furniture dan alat rumah tangga, serta
barang kebutuhan lainnya.
j) Multijasa BTN
Multijasa BTN iB merupakan pembiayaan yang dapat
digunakan untuk keperluan mendanai berbagai kebutuhan layanan
jasa bagi nasabah seperti: paket biaya pendidikan, peket biaya
pernikahan, paket biaya travelling (perjalanan wisata), paket
biaya umroh/haji plus, peket biaya kesehatan, paket biaya jasa
lainnya yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah.
86
k) Talangan haji BTN iB
Talangan haji BTN iB merpakan pinjaman dana kepada
nasabah tabungan BTN Haji iB yang membutuhkan dana talangan
untuk menunaikan ibadah haji dengan akad berdasarkan prinsip
qardh.
B. DESKRIPSI DATA RESPONDEN
1. Jenis kelamin
Responden dalam penelitian ini adalah laki-laki dan perempuan
dengan proporsi jenis kelamin yang dapat dilihat pada tabel 4.1 di
bawah ini :
Tabel 4.1
Jenis Kelamin Responden
JENIS_KELAMIN
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid L 60 61.2 61.2 61.2
P 38 38.8 38.8 100.0
Total 98 100.0 100.0
Sumber: Data primer yang diolah, 2016
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa responden laki-
laki sebanyak 60 orang atau 61,2% dan responden perempuan sebanyak
38 orang atau 38,8%.
87
2. Pendidikan
Adapun pendidikan responden dalam penelitian ini adalah terdiri
dari SMP sampai Perguruan Tinggi dengan proporsi pendidikan yang
dapat dilihat pada tabel 4.2 di bawah ini :
Tabel 4.2
Pendidikan Responden
PENDIDIKAN
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid D1/D3 14 14.3 14.3 14.3
S1/S2/S3 36 36.7 36.7 51.0
SLTA 40 40.8 40.8 91.8
SMP 8 8.2 8.2 100.0
Total 98 100.0 100.0
Sumber : Data primer yang diolah, 2016
Berdasarkan keterangan tabel di atas dapat dilihat bahwa
responden yang memiliki pendidikan SMP sebanyak 8 orang atau 8,2%.
Memiliki pendidikan SMA sebanyak 40 orang atu 40,8%, memiliki
pendidikan D1/D3 sebanyak 14 orang atau 14,3% dan yang memiliki
pendidikan S1/S2/S3 sebanyak 36 orang atau 36,7%. Berdasarkan
ketrangan tabel di atas jumlah responden terbanyak adalah yang
memiliki pendidikan SLTA.
88
3. Pekerjaan
Jenis pekerjaan responden dalam penelitian ini bermacam-macam
yang terdiri dari ibu rumah tangga, mahasiswa/pelajar, pegawai swasta,
pegawai negeri sipil (PNS), dan wiraswasta dengan proporsi yang dapat
di lihat pada tabel 4.3 di bawah ini :
Tabel 4.3
Pekerjaan Responden
PEKERJAAN
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid IRT 9 9.2 9.2 9.2
MHSW/PLJ 14 14.3 14.3 23.5
PGW SWAS 29 29.6 29.6 53.1
PNS 18 18.4 18.4 71.4
WIRASWST 28 28.6 28.6 100.0
Total 98 100.0 100.0
Sumber: Data primer yang diolah, 2016
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa responden yang
memiliki pekerjaan sebagai Ibu Rumah Tangga /IRT sebanyak 9 orang
atau 9,2%. Mahasiswa atau pelajar sebanyak 14 orang atau 14,3%, yang
berprofesi sebagai pegawai swasta sebanyak 29 orang atau 29,6% yang
memiliki pekerjaan sebagai PNS sebanyak 18 orang atau 18,4% dan
yang memiliki pekerjaan sebagai wiraswasta sebanyak 28 orang atau
28,6% jadi responden terbanyak dalam penelitian ini adalah pegawai
swasta.
89
4. Tingkat Pendapatan
Tingkat pendapatan ini responden dalam penelitian ini bervariasi
dari yang paling rendah Rp 200.000,00 dan yang tertinggi adalah Rp
300.000.000,00 dengan proporsi yang dapat di gambarkan pada tabel
4.4 sebagai berikut:
Tabel 4.4
Tingkat Pendapatan Responden
TINGKAT_PENDAPATAN
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 200000 1 1.0 1.0 1.0
380000 1 1.0 1.0 2.0
500000 2 2.0 2.0 4.1
700000 1 1.0 1.0 5.1
900000 1 1.0 1.0 6.1
1000000 1 1.0 1.0 7.1
1250000 1 1.0 1.0 8.2
1500000 3 3.1 3.1 11.2
1550000 1 1.0 1.0 12.2
1700000 1 1.0 1.0 13.3
1800000 2 2.0 2.0 15.3
1850000 1 1.0 1.0 16.3
1900000 2 2.0 2.0 18.4
1950000 1 1.0 1.0 19.4
2000000 11 11.2 11.2 30.6
2200000 1 1.0 1.0 31.6
90
2400000 2 2.0 2.0 33.7
2500000 8 8.2 8.2 41.8
2700000 2 2.0 2.0 43.9
2800000 1 1.0 1.0 44.9
3000000 17 17.3 17.3 62.2
3100000 2 2.0 2.0 64.3
3500000 8 8.2 8.2 72.4
3600000 1 1.0 1.0 73.5
3800000 1 1.0 1.0 74.5
3900000 1 1.0 1.0 75.5
4000000 5 5.1 5.1 80.6
4700000 1 1.0 1.0 81.6
5000000 3 3.1 3.1 84.7
5500000 1 1.0 1.0 85.7
6500000 1 1.0 1.0 86.7
8500000 1 1.0 1.0 87.8
9000000 1 1.0 1.0 88.8
10000000 4 4.1 4.1 92.9
12800000 1 1.0 1.0 93.9
20000000 2 2.0 2.0 95.9
25000000 2 2.0 2.0 98.0
72000000 1 1.0 1.0 99.0
300000000 1 1.0 1.0 100.0
Total 98 100.0 100.0
Sumber: Data primer yang diolah, 2016
Berdasarkan keterangan tabel diatas dapat dilihat bahwa tingkat
pendapatan responden bervariasi yang memiliki pendapatan. Dalam
penelitian ini tingkat pendapatan nasabah dapat dikelompokkan menjadi
empat golongan yaitu :
91
a. Rp 0,00 - Rp 1.000.000,00 sebanyak 7 orang (7,1%)
b. Rp 1.000.000,00 – Rp 10.000.000 sebanyak 84 orang
(85,7%)
c. > 10.000.000,00 sebanyak 7 orang (7,1%)
C. ANALISIS DATA
1. Uji Reliabilitas
Berikut ini adalah hasil dari uji reliabilitas pada penelitian ini adalah
sebagai berikut :
Tabel 4.5
Uji Reliabilitas
Variabel Alpha Keterangan
Informasi .723 Reliabel
Pemahaman .823 Reliabel
Interpretasi .875 Reliabel
P .895 Reliabel
Keyakinan .824 Reliabel
Praktik Agama .686 Reliabel
Pengalaman .810 Reliabel
Pengetahuan Agama .793 Reliabel
Konsekuensi .722 Reliabel
K .861 Reliabel
Fisiologis .794 Reliabel
Rasa Aman .861 Reliabel
92
Sosial .937 Reliabel
Penghargaan .793 Reliabel
Aktualisasi Diri .853 Reliabel
M .921 Reliabel
PJ .922 Reliabel
Sumber : Data primer yang diolah, 2016
Berdarkan keterangan tabel diatas dapat diketahui jika masing-
masing variabel memiliki Cronbach Alpha ≥ 0,60. Sehingga persepsi,
keberagamaan, motivasi dan pemanfaatan jasa dapat dikatakan reliabel.
2. Uji Validitas
Tabel 4.6
Uji Validitas
Variabel Item Correted Item
total correlation
Keterangan
Persepsi Butir 1 .695** Valid
Butir 2 .709** Valid
Butir 3 .702** Valid
Butir 4 .778** Valid
Butir 5 .761** Valid
Butir 6 .751** Valid
Butir 7 .850** Valid
Butir 8 .780** Valid
Butir 9 .669** Valid
93
Keberagamaan Butir 10 .343** Valid
Butir 11 .696** Valid
Butir 12 .499** Valid
Butir 13 .641** Valid
Butir 14 .579** Valid
Butir 15 .591** Valid
Butir 16 .680** Valid
Butir 17 .704** Valid
Butir 18 .596** Valid
Butir 19 .596** Valid
Butir 20 .675** Valid
Butir 21 .531** Valid
Butir 22 .526** Valid
Butir 23 .553** Valid
Butir 24 .686** Valid
Motivasi Butir 25 .563** Valid
Butir 26 .659** Valid
Butir 27 .769** Valid
Butir 28 .631** Valid
Butir 29 .690** Valid
Butir 30 .768** Valid
Butir 31 .874** Valid
94
Butir 32 .883** Valid
Butir 33 .860** Valid
Butir 34 .698** Valid
Butir 35 .634** Valid
Butir 36 .697** Valid
Butir 37 .455** Valid
Butir 38 .487** Valid
Butir 39 .413** Valid
Pemanfaatan jasa(PJ) Butir 40 .859** Valid
Butir 41 .917** Valid
Butir 42 .845** Valid
Butir 43 .876** Valid
Butir 44 .869** Valid
Sumber : Data primer yang diolah, 2016
Berdasarkan tabel 4.2 diatas, diketahui bahwa semua pertanyaan
yang digunakan dalam kuisioner dinyatakan valid, karena item
pertanyaan yang digunakan dalam variabel persepsi, keberagamaan
motivasi dan pemanfaatan jasa memiliki bintang dua yang
menunjukkan tingkat signifikansi pada level 1%, sehingga tidak ada
butir pertanyaan yang di hapus.
95
3. Uji statistik
a. Uji t (uji secara individu)
Persamaan yang digunakan dalam uji ini adalah sebagai berikut :
PJ = α0 + β1P + β2K + β3TP + β4M +e
Dimana PJ = Pemanfaatan Jasa
α0 = konstanta
β1- β4 = koefisien
P = Persepsi
K = Keberagamaan
TP = Tingkat Pendapatan
M = Motivasi
e = Residual atau prediction error
96
Tabel 4.7
Output Viewer
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
95% Confidence
Interval for B
B Std. Error Beta
Lower
Bound
Upper
Bound
1 (Constant) 10.619 3.979 2.669 .009 2.718 18.520
PERSEPSI .137 .043 .273 3.141 .002 .050 .223
KEBERAGAMAAN -.025 .036 -.055 -.688 .493 -.095 .046
TINGKAT_PENDAPAT
AN -2.042E-8 .000 -.107 -1.510 .134 .000 .000
MOTIVASI .193 .032 .559 6.110 .000 .130 .255
a. Dependent Variable:
PEMANFAATANJASA
Untuk mengetahui significan atau tidaknya dapat diketahui dengan
membandingkan antara nilai t tabel dengan t hitung dan juga melihat besarnya
nilai Sig. Jika t hitung > t tabel berarti secara individu variabel independen
berpengaruh significan terhadap variabel dependen dan jika besarnya nilai Sig
lebih kecil dari 0,05 atau 5% maka secara individu variabel independen
berpengaruh significan terhadap variabel dependen.
Cara mencari t tabel adalah α = 0,05 ,t tabel α = α/2, n-k
0,05/2 = 0,025, 98-5 = 93
97
Tabel 4.8
Perbandingan nilai t tabel dengan nilai t test
Variabel Nilai t test Nilai t tabel Nilai Sig Keterangan
Persepsi 3.141
1.980
.002 Signifikan
Keberagamaan .668 .493 Tidak signifikan
Tingkat pendapatan 1.510 .134 Tidak signifikan
Motivasi 6.119 .000 signifikan
Berdasarkan hasil di atas nilai t hitung > t tabel dan nilai Sig dibawah
0.05 untuk variabel persepsi dan motivasi sehingga dapat di simpulkan bahwa
variabel persepsi dan motivasi secara sendiri-sendiri berpengaruh secara
signifikan terhadap variabel pemanfaatan jasa sedangkan nilai t hitung < t tabel
dan nilai Sig diatas 0.05 untuk variabel keberagamaan dan tingkat pendapatan
maka dapat disimpulkan bahwa secara sendiri-sendiri variabel keberagamaan
dan tingkat pendapatan tidak berpengaruh dan tidak signifikan terhadap variabel
pemanfaatan jasa.
98
b. Uji f (uji serempak)
Tabel 4.9
Hasil Uji F
ANOVAb
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 1837.647 4 459.412 28.129 .000a
Residual 1518.883 93 16.332
Total 3356.531 97
a. Predictors: (Constant), MOTIVASI, TINGKAT_PENDAPATAN,
KEBERAGAMAAN, PERSEPSI
b. Dependent Variable: PEMANFAATANJASA
Sumber : Data primer yang diolah, 2016
Untuk mengetahui apakah secara bersama-sama variabel independen
mempengaruhi variabel dependen secara signifikan atau tidak, dapat diketahui
dngan membandingkan f tabel dengan f hitung.
Berdasarkan hasil tersebut dapat diketahui bahwa F hitung > F tabel (28.129
> 2.312) maka dapat dikatakan variabel tersebut signifikan atau dengan kata lain
Ho ditolak artinya ada pengaruh yang signifikan antara variabel independen
secara bersama sama (X1,2,3,4) terhadap variabel dependen. Pada kolom besarnya
sig .000 artinya lebih kecil dari 0,05 jadi dapat disimpulkan bahwa variabel
independen secara bersama-sama mempengaruhi variabel dependen secara
signifikan.
99
c. Uji determinan (R2)
Tabel 4.10
Hasil Uji R2
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 .740a .547 .528 4.04130
a. Predictors: (Constant), MOTIVASI,
TINGKAT_PENDAPATAN, KEBERAGAMAAN, PERSEPSI
Sumber : Data primer yang diolah, 2016
Tabel ini menunjukkan :
a) Koefisien korelasi (R) sebesar 0,740 ini artinya bahwa ada hubungan
yang kuat antara variabel independen dengan variabel dependen
karena mendekati angka 1
b) Koefisien determinasi (R2) sebesar 0.547 artinya kontribusi variabel
independen menjelaskan atau mempengaruhi variabel dependen
sebesar 54,7% sedangkan sisanya sebesar 45,3% dijelaskan atau
dipengaruhi oleh variabel lain di luar model.
c) Koefisien Adjusted R2 sebesar 0,528 ini merupakan korelasi dari R
2
sehingga gambarannyalebih mendekati populasi.
d. Uji regresi linier sederhana
Dalam penelitian skripsi ini dilakukan uji regresi linier sederhana
untuk menganalisis adanya pengaruh tingkat pendapatan terhadap
pemanfaatan jasa. Adapun rumusan yang digunakan dalam uji regresi
sederhana ini adalah sebagai berikut :
100
Hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS forwindows versi 16
adalah sebagai berikut:
Tabel 4.11
Hasil Uji Regresi Linier Sederhana
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardiz
ed
Coefficien
ts
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 36.313 .611 59.437 .000
TINGKAT_PENDA
PATAN -2.452E-8 .000 -.129 -1.274 .206
a. Dependent Variable:
PEMANFAATANJASA
Sumber : Data primer yang diolah, 2016
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa koefisien untuk variabel
bebas tingkat pendapatan sebesar –0,00000002452 dan konstanta sebesar
36.313 sehingga model persamaan regresi yang diperoleh adalah sebagai
berikut :
PJ= 36.313 + 0.00000002452TP
Dimana PJ = variabel pemanfaatan jasa
P = Persepsi
PJ = α0 + β1TP +e
101
TP = tingkat pendapatan
M = motivasi
Artinya adalah :
1. Nilai konstanta PJ sebesar 36.313 artinya jika variabel tingkat pendapatan
nilainya nol maka variabel pemanfaatan jasa (PJ) akan berada pada angka
36.313
2. Koefisien regresi tingkat pendapatan dari perhitungan linier sederhana di
dapat nilai koefisien = 0.00000002452 hal ini berarti setiap peningkatan
tingkat pendapatan maka pemanfaatan jasa (PJ) nasabah juga akan
meningkat dengan anggapan konstan sebesar 36.313
4. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas dilakukan dengan auxilary regresi antar variabel
independen untuk mendapatkan r2 kemudian dibandingkan dengan R
2
a) Tabel Regresi Linier
Tabel 4.12
Hasil Uji Regresi Linier
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 .740a .547 .528 4.04130
a. Predictors: (Constant), MOTIVASI,
TINGKAT_PENDAPATAN, KEBERAGAMAAN, PERSEPSI
Sumber : Data primer yang diolah, 2016
102
b) X1=f (X2+X3+X4)
Tabel 4.13
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 .595a .354 .333 9.58309
a. Predictors: (Constant), MOTIVASI,
TINGKAT_PENDAPATAN, KEBERAGAMAAN
Sumber : Data primer yang diolah, 2016
c) X2=f(X1+X3+X4)
Tabel 4.14
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 .483a .233 .209 11.68095
a. Predictors: (Constant), MOTIVASI,
TINGKAT_PENDAPATAN, PERSEPSI
Sumber : Data primer yang diolah, 2016
d.) X3=f(X1+X2+X4)
Tabel 4.15
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 .191a .036 .006 3.08352E7
a. Predictors: (Constant), MOTIVASI, KEBERAGAMAAN,
PERSEPSI
103
e) X4=f(X1+X2+X3)
Tabel 4.16
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 .648a .420 .401 13.21378
a. Predictors: (Constant), TINGKAT_PENDAPATAN,
PERSEPSI, KEBERAGAMAAN
Sumber : Data primer yang diolah, 2016
Tabel 4.17
Perbandingan R Square dengan R Square Utama
Variabel R Square R Square Utama
X1 0.354
0.547
X2 0.233
X3 0.036
X4 0.420
Berdasarkan tabel di atas dapat ilihat jika nilai R square hasil uji
regresi biasa jauh lebih besar dari hasil auxiliary regression antar
variabel independen maka dapat disimpulkan tidak ada gejala
multikolinieritas
104
b. Uji Normalitas
Gambar 4.1
Histogram
a) Intepretasi grafik histogram
Dalam grafik histogram yang dapat kita lihat adalah
perbandingan antara data observasi dengan distribusi yang
mendekati distribusi normal terlihat bahwa pola grafik histogram
menunjukkan pola distribusi yang mendekati normal, sehingga bisa
disimpulkan bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas.
105
Gambar 4.2
Gambar Normal Plot
b) Intepretasi grafik normal plot
Dalam grafik normal plot disini yang dapat kita lihat adalah
perbandingan antara distribusi kumulatif dari data sesungguhnya
dengan distribusi kumulatif data dari distribusi normal. Dalam
grafik normal plot terlihat adanya titik-titik yang menyebar
disekitar garis diagonal sedangkan penyebarannya mengikuti arah
garis diagonalnya.sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi
memenuhi asumsi normalitas.
106
c. Uji Linieritas
Uji Linieritas dalam penelitian ini menggunakan metode Lagrange
Multiplier. Jika X2
hitung> X2 tabel maka spesifikasi model persamaan
regresi linier tidak benar. Jika X2
hitung<X2 tabel maka spesifikasi model
persamaan regresi linier adalah benar.
Tabel 4.18
Uji Linieritas
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 .537a .289 .258 4.03534755
a. Predictors: (Constant), MOTIVASI2,
TINGKAT_PENDAPATAN2, KEBERAGAMAAN2,
PERSEPSI2
Sumber : Data primer yang diolah, 2016
Dimana : X2
98*0.289 = 28,322
X2 tabel = 117.6320 dengan tingkat signifikan 5%
Berdasarkan hasil perhitungan di atas X2
hitung<X2 tabel maka
dapat disimpulkan spesifikasi model persamaan regresilinier adalah benar
d. Uji Heteroskendastisitas
Uji heteroskendastisitas dalam penelitian ini menggunakan metode
White. Jika p-value obs* R-square < α, maka Ho di tolak
Heteroskedasticity Test: White F-statistic 1.862379 Prob. F(14,83) 0.0427
Obs*R-squared 23.42630 Prob. Chi-Square(14) 0.0537
Scaled explained SS 33.09483 Prob. Chi-Square(14) 0.0028
107
Test Equation:
Dependent Variable: RESID^2
Method: Least Squares
Date: 07/22/16 Time: 15:20
Sample: 1 98
Included observations: 98 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -1.382650 3.761259 -0.367603 0.7141
LOG(PERSEPSI)^2 0.032381 0.040167 0.806169 0.4224
LOG(PERSEPSI)*LOG(KEBERAGAMAAN) 0.111708 0.138466 0.806757 0.4221 LOG(PERSEPSI)*LOG(TINGKAT_PENDAPA
TAN) 0.005220 0.015856 0.329231 0.7428
LOG(PERSEPSI)*LOG(MOTIVASI) -0.104559 0.101224 -1.032951 0.3046
LOG(PERSEPSI) -0.411523 0.595150 -0.691461 0.4912
LOG(KEBERAGAMAAN)^2 -0.116566 0.210293 -0.554300 0.5809 LOG(KEBERAGAMAAN)*LOG(TINGKAT_PE
NDAPATAN) 0.028957 0.029041 0.997100 0.3216
LOG(KEBERAGAMAAN)*LOG(MOTIVASI) -0.137283 0.162614 -0.844226 0.4010
LOG(KEBERAGAMAAN) 0.837287 1.835603 0.456137 0.6495
LOG(TINGKAT_PENDAPATAN)^2 -0.002698 0.001364 -1.977704 0.0513 LOG(TINGKAT_PENDAPATAN)*LOG(MOTIV
ASI) 0.006396 0.018051 0.354315 0.7240
LOG(TINGKAT_PENDAPATAN) -0.105988 0.140805 -0.752730 0.4537
LOG(MOTIVASI)^2 0.048804 0.104044 0.469073 0.6402
LOG(MOTIVASI) 0.506889 0.824759 0.614590 0.5405 R-squared 0.239044 Mean dependent var 0.013894
Adjusted R-squared 0.110690 S.D. dependent var 0.024737
S.E. of regression 0.023328 Akaike info criterion -4.538367
Sum squared resid 0.045167 Schwarz criterion -4.142709
Log likelihood 237.3800 Hannan-Quinn criter. -4.378331
F-statistic 1.862379 Durbin-Watson stat 2.163368
Prob(F-statistic) 0.042722
Berdasarkan hasil di atas p-value obs* R-square = 0,0537 > 0,05 maka
kesimpulannya dapat dikatakan bahwa tidak terdapat heteroskendastisitas
dalam model regresi.
e. Uji Hipotesis
Sesudah dilakukan uji statistik dan uji asumsi klasik maka dilakukan
penyesuaian variabel dengan mengubah variabel ke dalam bentuk
108
logaritma dengan tujuan mengatasi masalah heteroskendastisitas.maka
model dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
a) Pengaruh persepsi terhadap pemanfaatan jasa
Berdasarkan uji regresi terakhir diperoleh koefisien sebesar 0,227, t
tabel 3.525. nilai t hitung > t tabel (3.525>1.980) dengan nilai Sig 0,001
berdasarkan hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa variabel
persepsi berpengaruh positif signifikan terhadap pemanfaatan jasa. Dengan
demikian hipotesis 1 diterima.
b) Pengaruh keberagamaan terhadap pemanfaatan jasa
Berdasarkan uji regresi diperoleh koefisien -0,086, t hitung < t
tabel –(698<1.980) dengan nilai Sig 0,487 berdasarkan hasil tersebut maka
dapat disimpulkan bahwa variabel keberagamaan berpengaruh negatif
tidak signifikan terhadap pemanfaatan jasa. Dengan demikian hipotesi 2
ditolak
c) Pengaruh tingkat pendapatan terhadap pemanfaatan jasa
Berdasarkan uji regresi diperoleh koefisien -0,030, t hitung < t tabel
-2.318<1.980 dengan nilai Sig 0,023 berdasarkan hasil tersebut maka
dapat disimpulkan bahwa variabel tingkat pendapatan berpengaruh negatif
logY = c+β1
log persepsi+ β2
log keberagamaan+ β3
log tingkat pendapatan+ β4
log motivasi
logpemanfaatanjasa= 0,363 + 0,227
logpersepsi - 0,086
logkeberagamaan - 0,030
logtingkat pendapatan +
0,575 log
motivasi
Y= c +β1 persepsi + β2 keberagamaan + β3 tingkat pendapatan + β4 motivasi
109
signifikan terhadap pemanfaatan jasa. Dengan demikian hipotesis 3
ditolak.
d) Pengaruh motivasi terhadap pemanfaatan jasa
Berdasarkan uji regresi diperoleh koefisien -0,575, t hitung > t tabel
( 6.482 > 1.980) dengan nilai Sig 0,000 berdasarkan hasil tersebut maka
dapat disimpulkan bahwa variabel motivasi berpengaruh positif
signifikan terhadap pemanfaatan jasa. Dengan demikian hipotesis 4
diterima.
e) Pengaruh Persepsi, Keberagamaan, Tingkat Pendapatan dan Motivasi
Terhadap Pemanfaatan Jasa
Dalam uji regresi terakhir besarnya F hitung > F tabel (28.129
>2.312) ini berarti ada pengaruh yang signifikan antara antara variabel
independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Dengan
demiian hipotesis 5 diterima.
f. Pembahasan
a) Pengaruh Persepsi Terhadap Pemanfaatan Jasa di Bank Syariah
Berdasarkan hasil regresi terakhir diperoleh nilai koefisien
sebesar 0,227, t tabel sebesar 3.525. Dalam penelitian ini nilai t hitung
> t tabel (3.525 >1.980) dengan nilai Sig 0,001 berdasarkan hasil
tersebut maka dapat disimpulkan bahwa variabel persepsi berpengaruh
positif signifikan terhadap pemanfaatan jasa.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Ayu Andriani (2015) mengenai Pengaruh Persepsi dan Religiusitas
110
Santri Terhadap Minat Menabung di Perbankan Syariah. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa adanya pengaruh persepsi santri
terhadap minat menabung di perbankan syariah dengan nilai t hitung
sebesar 2.311 nilai taraf signifikansi 0.024 (Andriani, 2015:118).
Penelitian Dani Panca Setiasih (2011) mengenai Analisis
Persepsi, Preferensi, Sikap dan Perilaku Dosen Terhadap Perbankan
Syariah. Hasil Penelitian ini menunjukkan Persepsi, Preferensi, Sikap
dan berpengaruh positif terhadap perilaku dosen (Setiasih, 2011:88).
Indah Mustikawati (2013) mengenai Pengaruh Persepsi
Nasabah Tentang Tingkat Suku Bunga, Promosi dan Kualitas
Pelayanan Terhadap Minat Menabung Nasabah menunjukkan bahwa
baik secara parsial maupun simultan persepsi berpengaruh terhadap
minat menabung nasabah (Mustikawati, 2013:195).
Persepsi merupakan proses yang dilakukan individu dalam
menerima informasi, memahami kemudian mengintepretasikan dalam
sebuah aksi nyata. Semakin baik seseorang dalam menerima informasi,
memahami maka persepsi akan suatu hal juga baik dan intpretasinya
juga bagus. Dalam hal ini jika semakin baik persepsi seseorang
terhadap bank syariah baik dari sistem yang di terapkan di bank
syariah apakah telah sesuai dengan syariat islam dan tidak
mengandung unsur riba, produknya sudah halal, pelayanan yang di
berikan bank juga bagus ini akan mempengaruhi minat seseorang
untuk memanfaatkan jasa di bank syariah. Dengan demikian semakin
111
tinggi persepsi tentang bank syariah akan meningkatkan keyakinan dan
kepercayaan seseorang terhadap bank syariah sehingga akan
mempengaruhi minat memanfaatkan jasa di bank syariah.
b) Pengaruh Keberagamaan terhadap pemanfaatan jasa
Berdasarkan uji regresi diperoleh koefisien -0,086, t hitung <
t tabel –(698<1.980) dengan nilai Sig 0,487 berdasarkan hasil tersebut
maka dapat disimpulkan bahwa variabel keberagamaan berpengaruh
negatif tidak signifikan terhadap pemanfaatan jasa.
Sejalan dengan penelitian yang dilakukan Yayan Fauzi
(2010) Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Nasabah Menabung di
Perbankan Syariah (Studi Kasus Bank BNI Syariah Kantor Cabang
Yogyakarta) disimpulkan bahwa variabel kualitas pelayanan, nisbah
bagi hasil, kualitas produk berpengauh positif dan signifikan terhadap
minat menabung nasabah di Bank BNI Syariah Kantor Cabang
Yogyakarta dan Religiusitas tidak berpengaruh terhadap minat
menabung di BNI Syariah Kantor Cabang Yogyakarta.
Neng Kamarni (2012) mengenai Faktor-faktor yang
mempengaruhi minat masyarakat dalam berhubungan dengan bank
syariah di kota Padang dalam penelitian ini disimpulkan bahwa
Variabel agama, pengetahuan tentang bank syariah, pengetahuan
produk dan mekanisme bank syariah, tidak berpengaruh terhadap
112
minat masyarakat berhubungan dengan bank syariah di kota Padang
(Kamarni, 2012:28).
Ahmad Yunadi (2011) mengenai Analisis Pengaruh Tingkat
Religiusitas Terhadap Permintaan Pembiayaan Mudharabah (Studi
Pedagang Sayur di Pasar Tradisional Giwangan Yogyakarta)
menunjukkan tingkat religiusitas tidak mempengaruhi terhadap
permintaan pembiayaan mudharabah pedagang (Yunadi, 2011:11)
Dalam penelitian ini keberagamaan berpengaruh negatif tidak
signifikan. BTN Syariah merupakan Bank Syariah yang mendapatkan
kuota dari pemerintah untuk menyalurkan perumahan bersubsidi. Dari
kegiatan penyebaran kuisioner yang saya lakukan pada Bank BTN
Syariah KCS Semarang, responden yang saya temui tidak semuanya
beragama muslim ada sebagian nasabah yang beragama non muslim.
Nasabah non muslim mamanfaatkan jasa di BTN Syariah bukan atas
dasar ingin terhindar dari riba maupun bertransaksi yang halal karena
nasabah non muslim tidak mengetahui mengenai hukum islam
khusunya tentang riba. Mereka memanfaatkan jasa di bank syariah
atas dasar sistem yang diterapkan di bank syariah lebih
menguntungkan daripada di bank konvensional, prosedur yang lebih
mudah, dan kualitas pelayanan yang di berikan karyawan lebih baik.
Demikian juga oleh nasabah muslim banyak dari mereka yang
tidak mengetahui sistem di bank syariah secara detail ataupun sudah
mengetahui tentang unsur riba yang ada di bank konvensional tetapi
113
masih enggan menggunakan jasa di bank syariah di karenakan
pertimbangan lain seperti keuntungan yang diberikan bank
konvensional yang lebih menjanjikan. Dengan demikian tingkat
kebergamaan nasabah belum dapat mempengaruhi pemanfaatan jasa
di bank syariah oleh seorang muslim walaupun sudah mengetahui jika
bank konvesional mengandung unsur riba. Di karenakan masih belum
memahami sistem dan produk pada bank syariah, fasilitas bank
konvensional yang lebih baik maupun keuntungan yang diberikan
bank konvensional jauh lebih tinggi.
c) Pengaruh tingkat pendapatan terhadap pemanfaatan jasa di bank
syariah
Berdasarkan uji regresi diperoleh koefisien -0,030, t hitung < t
tabel (-2.318<1.980) dengan nilai Sig 0,023 berdasarkan hasil tersebut
maka dapat disimpulkan bahwa variabel tingkat pendapatan
berpengaruh negatif signifikan terhadap pemanfaatan jasa.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan
Desy Fatmawati(2015) mengenai pengaruh Pendapatan, Religiusitas,
dan Informasi Terhadap Intensi Menabung di Bank Syariah Pada
Kalangan Santri Mahasiswa PP.Wahid Hasyyim di Sleman.
berdasarkan uji probit regression menunjukkan bahwa variabel
pendapatan tidak berpengaruh terhadap intensi menabung di Bank
Syariah pada kalangan santri Mahasiswa PP.Wahid Hasyyim di
Sleman (Fatmawati, 2015:151).
114
Atik Masruroh (2015) mengenai Analisis Tingkat Religiusitas
dan Disposibel Income Terhadap Minat Menabung Mahasiswa di
Perbankan Syariah (Sudi Kasus Mahasiswa STAIN Salatiga) dalam
penelitian ini menunjukkan hasil yang negatif antara disposibel
income terhadap minat menabung mahasiswa di perbankan syariah
(Masruroh, 2015:90).
Dewi Sharaswati (2013) mengenai Analisis Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Minat Menabung Pada PT. Bank Rakyat Indonesia
Cabang Bangkalan menunjukkan pada uji probit dan logit variabel
pendapatan tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap minat
menabung (Sharaswati, 2013:163) Dengan demikian besar kecilnya
tingkat pendapatan tidak mempengaruhi pemanfaatan jasa di bank
syariah.
Dalam penelitian ini pendapatan yang dimaksud adalah
pemasukan yang diterima seseorang setiap bulannya baik berupa gaji,
insentif, sewa,dll. Pendapatan berkaitan erat dengan kebutuhan,
pendapatan di gunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia baik
kebutuhan primer maupun kebutuhan sekuder. Kebutuhan seseorang
dengan yang lain berbeda-berbeda. Ada seseorang dengan pendapatan
sedikit tetapi semua kebutuhannya dapat terpenuuhi tanpa harus
melakukan pinjaman di bank, ada pula seseorang dengan pendapatan
yang banyak tetapi kebutuhannya semakin banyak pula sehingga tidak
dapat menabung maupun melakukan simpanan dalam bentuk lain di
115
bank syariah, atau seseorang dengan tingkat pendapatan yang besar
enggan untuk memanfaatkan jasa di bank syariah dan lebih memilih di
bank konvensional di karenakan pertimbangan keuntungan yang di
bank konvensional yang lebih menjanjikan.
d) Pengaruh Motivasi Terhadap Pemanfaatan Jasa
Berdasarkan uji regresi diperoleh koefisien -0,575, t hitung> t
tabel (6.482>1.980) dengan nilai Sig 0,000 berdasarkan hasil tersebut
maka dapat disimpulkan bahwa variabel motivasi berpengaruh positif
signifikan terhadap pemanfaatan jasa. Motivasi merupakan dorongan
sesorang untuk melakukan suatu hal. Motivasi tidak terlepas dari
dorongan kebutuhan seperti kebutuhan fisologis, rasa aman, sosial,
penghargaan maupun aktualisasi diri. Semakin tinggi motivasi
sesorang maka berpengaruh terhadap tindakannya. Dalam hal lini
semakin tinggi motivasi seseorang terhadap bank syariah akan
berpengaruh terhadap meningkatnya pemanfaatan jasa di bank syariah.
Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Endang Tri
Wahyuni mengenai Pengaruh Faktor Syariah, Tingkat Keuntungan
Bagi Hasil, Dan Motivasi Terhadap Keputusan Nasabah Menggunakan
Perbankan Syariah di mana faktor syariah, tingkat keuntungan bagi
hasil dan motivasi berpengaruh positif dan signifikan baik secara
sendiri sendiri maupun simultan terhadap keputusan nasabah
menggunakan perbankan syariah (Wahyuni hal 275). Supriyanto
(2012) mengenai Pendidikan, Pendapatan dan Motivasi Menjadi
116
Nasabah menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara
pendidikan dan pendapatan terhadap motivasi menjadi nasabah
(Supriyanto, 2012:11).
Dalam penelitian Shinta Rawaini mengenai Pengaruh
Pengetahuan Nasabah, Motivasi Nasabah, dan Penjulan Perorangan
Terhadap Keputusan Menjadi Nasabah Asuransi Syariah PT Prudential
Life Assurance Cabang Yogyakarta.menunjukkan bahwa pengetahuan
nasabah, motivasi dan penjualan perorangan baik secara parsial
maupun simultan berpengaruh terhadap Keputusan Menjadi nasabah
Asuransi Syariah PT Prudential Life Assurance Cabang Yogyakarta.
Dengan demikian semakin tinggi motivasi yang dimiliki seseorang
akan berpengaruh terhadap Keputusan menjadi nasabah nasabah
Asuransi Syariah PT Prudential Life Assurance Cabang Yogyakarta
(Rawaini hal 01).
e) Pengaruh Persepsi, Keberagamaan, Tingkat Pendapatan dan
Motivasi Terhadap Pemanfaatan Jasa
Dalam uji regresi terakhir besarnya F hitung > F tabel (28.129
>2.312) ini berarti ada pengaruh yang signifikan antara antara variabel
independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen.
Ini berarti jika seseorang mempunyai persepsi yang baik akan
bank syariah, keberragamaan yang bagus, mempunyai pendapatan dan
memiliki motivasi yang tinggi akan mempengaruhi minat seseorang
dalam memilih menggunakan jasa di bank syariah.
117
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan
Desy Fatmawati (2015) mengenai pengaruh Pendapatan, Religiusitas,
dan Informasi Terhadap Intensi Menabung di Bank Syariah Pada
Kalangan Santri Mahasiswa PP.Wahid Hasyyim di Sleman yang
menunjukkan secara simultan bahwa variabel pendapatan, religiusitas,
dan informasi secara bersama-sama berpengaruh terhadap intensi
menabung di Bank Syariah pada kalangan santri Mahasiswa PP.Wahid
Hasyim di Sleman (Fatmawati, 2015:136).
Wahyu Utami dkk (2015) mengenai Analisis Pengaruh
Religiusitas Kelompok Referensi dan Motivasi Terhadap Keputusan
menabung di bank syariah (Studi Pada Nasabah Bank Syariah di Kota
Banjarmasin) menunjukkan berdasarkan hasil uji regresi linier
berganda baik secara parsial maupun simultan variabel Religiusitas
Kelompok Referensi dan Motivasi berpengaruh terhadap keputusan
menabung di bank syariah (Utami, 2015:80).
118
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan beberapa hal di
bawah ini :
1. Pengaruh Persepsi Terhadap Pemanfaatan Jasa
Dari hasil penelitian persepsi berpengaruh positif dan signifikan
terhadap pemanfaatan jasa.
2. Pengaruh Keberagamaan terhadap Pemanfaatan Jasa
Dari hasil penelitian keberagamaan berpengaruh negatif tidak
signifikan terhadap pemanfaatan jasa.
3. Pengaruh Tingkat Pendapatan terhadap Pemanfaan Jasa
Dari hasil penelitian Tingkat Pendapatan berpengaruh negatif dan
signifikan terhadap pemanfaatan jasa
4. Pengaruh Motivasi terhadap Pemanfaatan Jasa
Dari hasil penelitian motivasi berpengaruh positif dan signifikan
terhadap pemanfaatan jasa.
5. Pengaruh Persepsi, keberagamaan, Tingkat Pendapatan dan
Motivasi terhadap Pemanfaatan Jasa
Dari hasil penelitian Persepsi, Motivasi, Tingkat Pendapatan dan
Motivasi terhadap Pemanfaatan Jasa berpengaruh positif dan
signifikan secara bersama-sama terhadap pemanfaatan jasa dan
119
variabel independen yang paling dominan dalam penelitian ini
adalah variabel motivasi .
B. Saran
1. Bagi BTN Syariah
a. Sebaiknya BTN Syariah lebih sering lagi melakukan promosi
dan sosialisasi terhadap masyarakat yang menjangkau semua
lapisan masyarakat sehingga semakin banyak masyarakat yang
mengetahui dan paham mengenai bank syariah kemudian
tertarik untuk memanfaatkan jasa di bank BTN syariah.
b. Sebaiknya BTN Syariah sebagai bank syariah lebih
meningkatkan image yang baik pada masyarakat dengan
pengoperasian bank yang sesuai dengan visi, misi, tujuan BTN
Syariah serta sesuai prinsip syariah sehingga mendorong lebih
banyak lagi masyarakat muslim yang tertarik untuk
menggunakan jasa di BTN Syariah.
c. Sebaiknya BTN Syariah harus menjaga kepercayaan konsumen
dengan cara menjaga dan meningkatkan kualitas pelayanan
yang diberikan, kinerja perusahaan yang terus ditingkatkan,
memilih SDM yang memiliki kompetensi di bidangnya dan
jasa yang diberikan dari BTN Syariah sendiri harus
ditingkatkan dengan melakukan inovasi produk yang menarik
minat masyarakat untuk memanfaatkan jasa.
120
2. Bagi IAIN Salatiga
a. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan dalam dalam
pengembangan ilmu pengetahuan khususnya dibidang
keuangan syariah serta referensi bagi mahasiswa Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam.
b. Penelitian ini sebaiknya dapat menjadi pertimbangan bagi
IAIN Salatiga untuk bekerja sama dngan Perbankan Syariah.
3. Bagi penelitian selanjutnya,
a. Sebaiknya peneliti lebih memperluas penelitian sehingga
menghasilkan penelitian yang lebih baik dan akurat serta
penelitian ini dapat dijadikan acuan maupun bahan koreksi
untuk penelitian selanjutnya.
b. Penelitian ini hanya memfokuskan pada 4 variabel bebas yaitu
persepsi, keberagamaan, tingkat pendapatan dan motivasi dan
limaupun penambahan variabel baru perlu dilakukan dengan
penggunaan indikator lain dalam penelitian selanjutnya agar
dapat menghasilkan gambaran yang luas dan hasil yang lebih
akurat serta menggunakan sampel yang lebih banyak seehingga
data yang dihasilkan lebih akurat.
C. Keterbatasan
Dalam penelitian ini masih banyak keterbatasan antara lain :
1. Ada banyak faktor yang mempengaruhi pemanfaatan jasa di bank
syariah namun dalam penelitian ini hanya menggunakan empat
121
faktor yaitu persepsi, keberagamaan, tingkat pendapatan dan
motivasi.
2. Keterbatasan pengetahuan penulis tentang analisis pengaruh
persepsi, keberagamaan, tingkat pendapatan terhadap pemanfaatan
jasa di bank syariah sehingga uraian teori tidak komplit.
3. Keterbatasan jumlah responden yang digunakan sehingga
berpengaruh terhadap hasil penelitian.
4. Keterbatasan waktu, tenaga serta biaya dari penulis sehingga
penelitian yang dilakukan kurang maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
Ancok, Djamaludin dan Fuat Nasori. 1999. Psikologi Islami. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar
Antonio, Muhammad Syafi’i. 2001.Bank Syariah : Dari Teori ke Praktik. Jakarta:
Gema Insani Press
Arikunto, Suharsimi. 1997. Prosedur Penelitian: Suatu Pendektan Praktik.
Jakarta:PT Rineka Cipta
Baridwan, Zaki. 2004. Intermediate Accounting. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta
Bawono, Anton. 2006. Multivariate Analysis SPSS. Salatiga: STAIN Salatiga
Press
Darajad, Zakiah. 1976. Imu Jiwa dan Agama. Jakarta: PT Bulan Bintang
Fauzi, Yayan. 2010. Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Nasabah Menabung di
Perbankan Syariah (Studi Kasus Bank BNI Syariah Kantor Cabang
Yogyakarta). Yogyakarta : Fakultas Syariah Universitas Negeri Sunan
Kalijaga Yogyakarta. Diterbitkan
Ghozali, Imam. 2013. Analisis Multivariate dengan Program
IBM.Semarang:Badan Penerbit UNDIP
Harahap, Sofyan Syafri. 1994. Teori Akuntansi Laporan Keuangan. Jakarta: Bumi
Aksara
Jalaluddin. 1995. Psikologi Agama. Jakarta: Salemba Empat
Jalaluddin. 1994. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Juliana. 2011. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Nasabah Dalam Memilih Jasa
Bank Syariah di Yogyakarta. Yogyakarta: Fakultas Ekonomi Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta. Diterbitkan
Kamarni, Neng. 2012. Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Masyarakat Dalam
berhubungan Dengan Bank Syariah di Kota Padang. Jurnal Managemen
dan Kewirausahaan (Online) Vol. 03 No. 1 (Diakses 22 Maret 2016)
Karim, Adiwarman. 2010. Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan. Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada
Kasmir. 2002. Bank dan Lembaga Keuangan Lain Cetakan ke13. Jakarta:
Rajawali Pers
Keller, Kotler. 2007. Managemen Pemasaran. Jakarta: Indeks
Lupiyoadi, Rambat. 2001. Managemen Pemasaran Jasa Teori dan Praktik.
Jakarta: Salemba Empat
Maisur, Muhammad Arfan & Muhammad Sabri. 2015. Pengaruh Prinisp Bagi
Hasil, Tingkat Pendapatan, Tingkat Religiusitas, Dan Kualitas Pelayanan
Terhadap Keputusan Menabung Nasabah Pada Bank Syariah di Banda
Aceh. Jurnal Magister Akuntansi (Online) Vol.04 No.02 (Diakses 10 Agustus
2016)
Martono. 2002. Bank dan Lembaga Keuangan Lain Cetakan 1.Yogyakarta:
Ekonisia
Masruroh, Atik. 2015. Analisis Pengaruh Tingkat Religiusitas dan Disposibel
Income Terhadap Minat Menabung di Perbankan Syariah (Studi Kasus
Mahasiswa STAIN Salatiga. Salatiga: Jurusan Syariah dan Ekonomi Islam
STAIN Salatiga. Diterbitkan
Muarifah, Ika. 2015. Pengaruh Tingkat Pendapatan Masyarakat Dan Kualitas
Pelayanan Karyawan Terhadap Minat Menabung Nasabah Bank Negara
Indonesia Kabupaten Pati Tahun 2015. Surakarta : Fakultas Keguruan
Dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta. Diterbitkan
Muchlis, Mustakim. 2013. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Nasabah Dalam
Memilih Bank (Bank Syariah VS Bank Konvensional). Jurnal ASSET
(Online) Vol. 03 No. 01 (Diakses Pada Tanggal 26 Juni 2016)
Mulyono, Djoko. 2012. Pengaruh Perpajakan Pada Penerapan Standar
Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik. Yogyakarta: CV
ANDI Offset
Mustikawati, Indah. 2013. Pengaruh Persepsi Nasabah Tentang Tingkat Suku
Bunga, Promosi dan Kualitas Pelayanan Terhadap Minat Menabung
Nasabah. Jurnal Nominal (Online) Vol. 2 no. 1(Diakses Pada Tanggal 04
Agustus 2016)
Priaji, Vita Widyan. 2011. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Intensi Menabung
di Bank Syariah. Jakarta: Fakultas Psikologi Universitas Islam Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Diterbitkan.
Rahmawati, Sri. 2013. Analisis Pengaruh ReligiusitasTerhadap Keputusan
Nasabah Menggunakan Dalam Penggunaan Pproduk Dan Jasa
Perbankan Syariah Dengan Atribut Produk Sebagai Variabel Intervening
(Studi Pada Bank Syariah Mandiri di Yogyakarta). Yogyakarta: Fakultas
Agama Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Diterbitkan
Rawaini, Shinta. Pengaruh Pengetahuan Nasabah, Motivasi Nasabah, dan
Penjulan Perorangan Terhadap Keputusan Menjadi Nasabah Asuransi
Syariah PT Prudential Life Assurance Cabang Yogyakarta. Yogyakarta:
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta. Diterbitkan
Rivai, Harif Amali. 2006. Identifikasi Faktor Penentu Keputusan Konsumen
Dalam Memilih Jasa Perbankan:Bank Syariah VS Bank Konvesional.
Jurnal Center Of Banking Research Andalas (Online) Diakses 07 April
2016
Robbins, Stephen dan Timothy A Judge. 2009. Perilaku Organisasi. Jakarta:
Salemba Empat
Schiffman, Leon dan Leslie Azar Kanuk. 2008. Perilaku Konsumen. Jakarta: PT
Macaran Jaya Cemerlang
Setiasih, Dani Panca. 2011. Analisis Persepsi, Preferensi, Sikap dan Perilaku
Dosen Tehadap Perbankan Syariah (Studi Kasus Pada Dosen Fakultas
Syariah IAIN Walisongo Semarang). Semarang: Fakultas Syariah.
Diterbitkan
Sharaswati, Dewi. 2013. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat
Menabung Masyarakat pada PT Bank Rakyat Indonesia TBK Cabang
Bangkalan. Media Trend Vol.8 No.2 Oktober 2013, hal. 156-171
Sigit, Soehardi. 1978. Azaz Akuntansi. Yogyakarta: UGM Pers
Sudarsono, Heri. 2003. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah “Diskripsi dan
Ilustrasi”. Yogyakarta: Ekonisia
Supriyanto. 2012. Pendidikan Pendapatan Motivasi Menjadi Nasabah. Jurnal
JPPI (Online) Jilid 6 Nomor 1.(Diakses 06 Agustus 2016)
Sugiyono. 2003. Metodolodi Penelitian Bisnis. Bandung: Pusat Bahasa Depdiknas
Suwarman, Ujang. 2011. Perilaku Konsumen. Bogor: Ghalia Empat
Tjiptono, Fandy. 1996. Managemen Jasa. Yogyakarta: ANDI
Umar, Husein. 2003. Metode Riset Bisnis. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
Utami, Wahyu, Marijati Sangen,& Yudi Rahman. 2015. Analisi Pengaruh
Religiusitas, Kelompok Referensi, dan Motivasi Terhadap Keputusan
Menabung di Bank Syariah.Jurnal Wawasan Managemen (Online) Vol.
03 No 01 (Diakses 10 Agustus 2016)
Utomo, Toni Prasetyo. 2014. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Keputusan Nasabah Dalam Memilih Jasa Perbankan Syariah (Studi
Kasus Pada Bank Mandiri Kantor Cabang Malang). Malang: Fakultas
Ilmu Ekonomi Universitas Brawijaya Malang. Diterbitkan
Wahyuni, Endang Tri. Pengaruh Faktor Syariah, Tingkat Keuntungan Bagi Hasil,
Dan Motivasi Terhadap Keputusan NasabahMenggunakan Perbankan
Syariah.Yogyakarta: Universitas PGRI Yogyakarta. Diterbitkan
Yunadi, Ahmad. 2011. Analisis Tingkat Religiusitas Terhadap Permintaan
Pembiayaan Mudharabah (Studi Pedagang Sayur d Pasar Tradisonal
Giwangan Yogyakarta. Jurnal Ekonomi Syariah Indonesia (Online) Vol.
01 No 02 ( Diakses 10 Agustus 2016)
Zuriah, Nurul. 2009. Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan. Jakarta: PT
Bumi Aksara
Zainab. 2011. Pengaruh Citra Merek, Periklanan dan Persepsi TerhadapMinat
Menabung Nasabah (Studi Kasus Pada Masyarakat Ciputat dan Pamulang yang
Menjadi Nasabah di Bank Muamalat.Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.Diterbitkan
ANALISIS PENGARUH PERSEPSI, KEBERAGAMAAN, TINGKAT
PENDAPATAN, DAN MOTIVASI TERHADAP PEMANFAATAN JASA DI
BANK BTN SYARIAH KCS MAJAPAHIT SEMARANG
(STUDI KASUS NASABAH BTN SYARIAH KCS MAJAPAHIT
SEMARANG)
A. Identitas Responden
Untuk pertanyaan dibawah ini, anda cukup mengisi pada tempat yang
tersedia.
1. Nama : ...............................................
2. Alamat : ...............................................
3. No hp : ...............................................
4. Pendapatan Per bulan : ............................................. (Harus di isi)
Untuk pertanyaan selanjutnya, anda cukup memilih salah satu jawaban
dengan memberi tanda silang (X)
5. Umur
6. jenis kelamin
a. Pria b. Wanita
7. Pendidikan terakhir
a. SD d. Diploma (D1)
b. SLTP/MTS e. Sarjana (S1) / Pascasarjana (S2)
c. SLTA/MAN
8. Pekerjaan
a. Pegawai Negeri / TNI d. Ibu Rumah Tangga
b. Pegawai Swasta e. Mahasiswa / Pelajar
c. Wiraswasta / Pengusaha
9. Posisi dalam keluarga:
a. Ayah / Ibu c. Suami / Istri c. anak
10. Dari mana anda pertama kali mengetahui Bank Syariah
6-10 tahun 16-20 tahun 30-35 tahun
11-15 tahun 21-25 tahun 36-40 tahun
Diri sendiri Teman Brosur
Keluarga Iklan Spanduk
B. Petunjuk Pengisian
Berikan tanda( √ ) pada kolom skala pengukuran yang tersedia mulai dari
angka 0 s/d 10 untuk setiap pernyataan yang telah disediakan
NO DAFTAR PERTANYAAN SANGAT TIDAK SETUJU SANGAT SETUJU
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
PERSEPSI
1. Saya mengetahui Bank Syariah dari internet
maupun pegawai BTN Syariah dan menarik saya
untuk memanfaatkan jasa
2. Saya tertarik menggunakan produk BTN Syariah
dari informasi teman dan keluarga
3. Saya tahu bank syariah dari spanduk dan
mendorong saya menggunakan jasanya
4. Produk di bank BTN Syariah lebih menarik dan
inovatif
5. Prosedur di bank BTN syariah lebih mudah
6. Keuntungan yang diperoleh dari BTN Syariah
lebih tinggi
7. Sistem BTN syariah telah sesuai prinsip syariah
8. Produk BTN Syariah sudah sesuai prinsip
syariah
9. Layanan jasa di BTN Syariah tidak membebani
dan merugikan nasabah
KEBERAGAMAAN
1. Saya merasakan kehadiran Allah dalam setiap
langkah hidup saya
2. Saya yakin akan adanya malaikat
3. Saya mempercayai bahwa islam adalah agama
yang paling benar dan sumber dari segala sumber
hukum
4. Saya melaksanakan ibadah wajib
5. Saya berusaha melakukan ibadah sunnah
6. Saya berusaha menjauhi larangan Allah
7. Saya merasa Allah selalu melihat perbuatan saya
8. Saya merasa menyesal jika sholat tidak tertib
9. Sayamerasa Malaikat selalu mengawasi
sehingga saya takut berbuat dosa
10. Saya sering mengikuti acara kajian agama di tv
11. Saya suka menghadiri acara majlis taklim
12. Sayamembaca buku keagamaan
13. Saya rutin membayar zakat dan sedekah
14. Saya berusaha berbagidan membantu sesama
15. Saya berusahajujur dan sabar dalam keseharian
MOTIVASI
1. Saya menggunakan jasa BTN Syariah karena
akses yang mudah
2. Saya bertransaksi di BTN Syariah karena fasilitas
kantor yang nyaman
3. Saya menggunakan produk BTN Syariah karena
kantor yang mudah dijumpai
4. Saya menggunakan jasa BTN Syariah karena
terhindar dari riba
5. Saya menggunakan BTN Syariah karena tidak
khawatir dana hilang
6. Saya tidak khawatir berdosa ketika bertransaksi
di BTN Syariah
7. BTN Syariah memiliki citra yang baik
8. BTN Syariah lebih dapat dipercaya
9. BTN Syariah lebih meyakinkan masyarakat
10. Karyawan BTN Syariah melayani dengan penuh
perhatian
11. Karyawan BTN Syariah memberikan perhatian
secara individul
12. Saya puas dengan pelayanan yang bagus dan
tepat waktu
13. Saya ingin terhindar dari dosa
14. Saya ingin bertransaksi yang halal
15. Saya ingin lebih taat kepada Allah
PEMANFAATAN JASA
1. Saya memanfaatkan jasa di BTN Syariah karena
fasilitas kantor yang nyaman
2. Saya menggunakan jasa di BTN Syariah karena
karyawan yang dapat diandalkan dalam melayani
nasabah
3. Saya menggunakan jasa di BTN Syariah karena
karyawan memiliki daya tanggap yang baik
dalam melayani keluhan nasabah
4. Saya menggunakan jasa di BTN Syariah karena
karyawan punya pengetahuan ketrampilan dan
keahlian teknis yang mumpuni
5. Saya memanfaatkan jasa di BTN Syariah karena
karyawan mengutamakan dan memperlakukan
nasabah penuh perhatian
TERIMAKASIH ATAS PARTISIPASI SAUDARA
NAMA JENIS
KELAMIN PEKERJAAN PENDIDIKAN
INFORMASI PEMAHAMAN INTERPRETASI
BUTIR1 BUTIR2 BUTIR3 BUTIR4 BUTIR5 BUTIR6 BUTIR7 BUTIR8 BUTIR9
FAHMI L WIRASWSTA SLTA 8 7 7 8 8 9 8 9 9
REZA L PGW SWASTA S1/S2/S3 8 8 9 7 8 9 9 8 9
ALI L WIRASWSTA SMP 5 5 6 6 9 9 9 9 9
MANSUR L PGW SWASTA S1/S2/S3 10 8 8 9 9 7 7 7 7
ANONIM P PNS D1/D3 7 7 7 7 7 5 7 7 6
NUGROHO L PGW SWASTA S1/S2/S3 4 4 4 4 5 5 5 9 9
APRIZAL L WIRASWSTA SLTA 8 8 8 7 8 8 9 9 7
ANONIM P PNS S1/S2/S3 3 2 2 4 6 3 2 2 3
INDAH P IRT SLTA 7 6 6 7 7 6 8 8 6
ANONIM P PGW SWASTA S1/S2/S3 6 6 5 5 6 7 6 7 7
SRIASIH P PNS S1/S2/S3 5 5 6 4 5 5 6 6 10
LENNY P IRT SLTA 6 6 7 7 8 7 8 8 8
ANGGORO L PGW SWASTA D1/D3 4 5 6 6 6 6 7 7 7
ADI L PGW SWASTA D1/D3 2 2 5 3 5 4 4 4 4
SOFIA P WIRASWSTA D1/D3 6 6 5 7 7 7 7 8 8
AGUS L PNS D1/D3 6 6 9 6 7 6 9 9 9
ANIS P IRT SLTA 5 4 5 5 6 5 7 8 7
ARIEL L PNS S1/S2/S3 6 9 8 7 6 8 6 8 10
INA P MHSW/PLJR SLTA 5 6 3 5 8 3 6 3 8
DALIMAH P WIRASWSTA D1/D3 9 9 8 9 10 10 9 8 9
CITRA P IRT SLTA 6 6 6 7 7 7 7 7 7
JUNAIDI L MHSW/PLJR SLTA 5 5 5 6 7 6 7 7 7
UMAR L PGW SWASTA D1/D3 1 1 2 6 4 6 2 2 3
IWAN L PGW SWASTA D1/D3 6 7 8 8 8 7 9 9 9
ANONIM P PNS S1/S2/S3 6 7 4 6 6 7 7 7 7
ANGGONO L PNS S1/S2/S3 2 9 9 9 9 8 9 8 8
IMAM L WIRASWSTA SLTA 10 8 9 9 9 9 10 8 9
SIGIT L WIRASWSTA D1/D3 1 2 2 3 3 3 4 4 4
ANARSA L PGW SWASTA S1/S2/S3 3 2 2 5 5 4 4 4 8
DWI P IRT SLTA 7 6 7 7 7 5 8 8 7
AZIZAH P WIRASWSTA SMP 1 7 7 2 7 2 7 7 7
ARINANDANG L PGW SWASTA SLTA 5 5 1 8 8 8 8 8 6
QURROTUL P IRT SLTA 3 5 4 5 6 6 6 6 6
WINDA P PGW SWASTA S1/S2/S3 7 6 6 3 4 6 6 6 5
ANONIM P PNS S1/S2/S3 5 6 6 7 7 6 7 7 8
BUSTAM L WIRASWSTA SLTA 7 8 5 8 7 5 6 6 6
YUNI P IRT SMP 7 7 7 7 6 7 6 6 7
HERWONO L PNS S1/S2/S3 6 7 8 7 8 8 8 10 10
ARIF L PNS D1/D3 7 6 6 7 6 7 6 7 7
IMAM L PNS S1/S2/S3 9 6 5 6 7 5 5 5 6
ANONIM P PGW SWASTA S1/S2/S3 8 6 6 6 8 8 8 8 7
ANONIM P WIRASWSTA SMP 3 7 4 6 2 5 5 5 10
SUTOYO L WIRASWSTA SLTA 5 8 8 9 9 8 9 9 9
HADI L PNS S1/S2/S3 8 3 7 9 7 6 9 8 7
ARU L PNS D1/D3 6 5 4 2 4 3 6 5 5
MUSLIAH P PGW SWASTA S1/S2/S3 5 7 1 6 6 6 7 7 7
MUTIARA P MHSW/PLJR SLTA 7 6 7 8 8 8 8 6 7
PURYAJI L PNS S1/S2/S3 7 7 6 5 6 5 6 7 8
WURYANTO L PGW SWASTA S1/S2/S3 9 8 8 10 10 9 8 7 7
SUCI P MHSW/PLJR SLTA 4 5 5 4 5 6 6 6 7
ISWAHYUDI L WIRASWSTA SLTA 4 4 6 5 6 5 5 6 7
PRAKOSO L WIRASWSTA SMP 9 9 8 9 9 7 9 9 8
FITROTUN P PGW SWASTA S1/S2/S3 7 3 2 5 5 6 5 6 7
ANA P MHSW/PLJR SLTA 7 6 6 8 9 9 9 8 9
FAUZAN L MHSW/PLJR SLTA 10 8 5 9 9 9 9 10 9
KOMARTIN P PGW SWASTA S1/S2/S3 5 5 8 9 9 8 8 9 10
LISA P PGW SWASTA S1/S2/S3 4 5 7 8 7 6 7 8 8
DIYAH P MHSW/PLJR SLTA 8 8 6 8 6 8 8 8 8
ROBBY L PGW SWASTA SLTA 7 6 4 8 7 7 6 7 8
TOMMY L WIRASWSTA SMP 6 6 5 5 5 8 8 8 7
AGUS L PGW SWASTA S1/S2/S3 7 6 7 7 6 7 7 7 7
ARIS L PNS SLTA 8 8 5 5 6 5 7 7 7
SAHD L WIRASWSTA SLTA 2 3 5 5 5 5 5 4 5
HARYANI P IRT SLTA 5 5 4 6 6 7 8 8 8
AYU P MHSW/PLJR SLTA 5 6 5 5 5 5 6 6 6
ARIYANTO L WIRASWSTA S1/S2/S3 4 5 7 4 5 5 4 4 4
PRIBOWO L PNS D1/D3 8 6 7 6 7 5 8 8 8
BINTORO L WIRASWSTA S1/S2/S3 5 5 2 5 5 5 5 7 4
EDY L PGW SWASTA S1/S2/S3 7 8 8 8 7 8 9 9 8
FUAD L WIRASWSTA SLTA 7 5 6 7 8 7 9 8 8
ABIMANYU L PGW SWASTA S1/S2/S3 6 7 6 8 8 7 8 8 8
SUJARWO L WIRASWSTA SMP 4 8 5 3 7 6 5 5 7
ANONIM P IRT SLTA 9 5 5 5 8 5 7 10 6
WAHYUDI L PNS S1/S2/S3 6 7 3 4 9 6 9 8 7
ROMAN L PGW SWASTA S1/S2/S3 7 5 9 7 6 7 8 8 8
BAYU L PGW SWASTA D1/D3 7 5 5 7 7 10 10 9 9
SETIATY L WIRASWSTA SLTA 2 5 6 2 7 3 7 7 8
MUJIYANTO L WIRASWSTA SLTA 6 6 7 6 5 5 8 7 7
GUNADI L PGW SWASTA S1/S2/S3 7 7 7 7 8 8 8 9 10
HARTINI P WIRASWSTA SLTA 8 7 6 9 7 2 8 9 9
SUMARYATI P WIRASWSTA SLTA 7 6 6 7 7 7 7 8 8
KUWAT L PGW SWASTA S1/S2/S3 6 7 7 8 8 8 8 8 8
DENY L MHSW/PLJR SLTA 2 2 7 8 8 8 8 8 8
FITRIYANINGSIH P MHSW/PLJR SLTA 8 8 2 6 8 5 7 10 7
LINDA P WIRASWSTA S1/S2/S3 5 5 4 5 5 5 5 5 5
RAHAJENG P MHSW/PLJR SLTA 4 7 7 6 4 4 7 7 7
MAGHFIROH P PGW SWASTA S1/S2/S3 7 7 8 7 8 8 9 9 9
WISNU L WIRASWSTA SLTA 6 6 8 8 8 8 7 7 7
NURHARYANTO L MHSW/PLJR SLTA 6 6 7 8 8 6 7 7 8
AAN L PGW SWASTA S1/S2/S3 8 7 8 8 7 8 8 7 8
SURYA L PNS D1/D3 6 5 5 5 8 8 8 8 9
WAHYU L MHSW/PLJR SLTA 8 9 6 5 9 6 7 7 6
MARJIANTO L PGW SWASTA S1/S2/S3 6 7 7 6 7 7 7 6 8
BUDIONO L WIRASWSTA SLTA 2 3 5 4 4 4 9 9 9
KUNCAHYO L MHSW/PLJR SLTA 9 6 7 4 7 5 7 5 5
RUSITA P WIRASWSTA SMP 4 3 3 5 7 6 7 7 8
HASAN L PGW SWASTA S1/S2/S3 1 5 4 3 7 5 6 6 7
PANJI L WIRASWSTA SLTA 7 5 3 4 5 4 6 6 7
ROSA P PGW SWASTA S1/S2/S3 5 6 5 6 6 4 5 5 6
KEYAKINAN PRAKTIK AGAMA PENGALAMAN PENGETAHUAN AGAMA KONSEKUENSI
PNDPTN BUTIR10 BUTIR11 BUTIR12 BUTIR13 BUTIR14 BUTIR15 BUTIR16 BUTIR17 BUTIR18 BUTIR19 BUTIR20 BUTIR21 BUTIR22 BUTIR23 BUTIR24
10 10 10 10 8 9 9 10 8 7 9 10 10 10 9 3500000
8 9 8 9 9 10 10 8 9 9 8 9 9 8 10 3000000
10 10 10 10 9 10 10 10 10 6 5 5 7 8 8 3000000
10 10 10 6 6 6 10 10 10 6 6 6 3 3 6 10000000
10 10 10 6 5 9 9 7 7 6 6 7 8 8 8 3000000
10 10 10 10 10 10 10 10 10 6 6 6 0 10 10 12800000
10 10 10 10 9 9 8 8 8 8 8 8 8 8 8 5000000
10 9 10 10 7 9 10 9 9 7 7 7 8 8 10 3000000
8 10 10 8 8 8 10 8 8 6 6 6 9 7 9 3000000
9 9 8 8 8 8 7 8 8 6 7 5 6 7 8 1500000
10 10 10 7 10 10 10 9 10 7 6 7 10 10 10 2000000
10 10 10 10 8 10 8 10 10 6 9 8 10 9 10 2800000
9 9 10 7 6 7 10 8 8 7 6 7 9 9 8 3500000
7 8 7 6 5 10 8 8 9 7 5 5 5 8 8 1850000
10 10 10 10 8 9 10 10 9 10 8 9 10 8 9 2700000
10 10 10 5 5 3 3 2 1 0 5 10 9 10 7 2400000
8 7 7 5 6 6 7 6 7 6 6 5 7 8 6 10000000
10 10 10 10 8 10 10 10 7 9 10 10 8 10 9 300000000
9 5 7 7 7 7 6 5 4 7 2 5 4 3 4 2200000
10 9 9 10 9 8 9 9 10 9 9 10 9 8 9 2000000
8 8 7 9 8 8 7 8 5 6 8 8 8 7 7 900000
10 10 10 9 8 10 10 10 10 5 6 6 10 9 9 3000000
9 8 10 10 7 10 8 10 5 5 4 7 7 8 3 10000000
9 10 10 10 10 10 10 9 10 8 8 8 9 8 8 4000000
8 8 9 8 5 9 7 8 9 5 4 5 9 6 6 2700000
9 9 7 9 9 8 8 9 7 7 8 8 10 9 9 1900000
10 10 10 10 7 10 8 9 9 8 7 8 8 8 7 3100000
10 7 10 9 5 7 10 10 9 1 2 2 3 4 3 4000000
10 10 10 9 7 6 10 10 10 8 5 9 10 9 10 500000
10 10 10 10 9 9 10 10 10 8 8 8 9 9 9 3000000
9 10 9 8 6 9 7 7 8 5 8 7 8 7 7 380000
9 9 5 9 9 9 9 9 5 5 5 5 5 10 10 3000000
10 10 10 10 9 10 10 9 8 8 9 8 8 8 8 1900000
10 10 10 9 8 10 10 10 10 8 8 7 9 9 9 5000000
10 10 10 10 8 8 10 10 9 8 8 7 10 10 10 3100000
8 9 10 9 5 8 9 8 9 4 6 4 6 8 9 4000000
10 10 10 9 7 8 10 9 10 7 6 7 8 9 9 3000000
10 10 8 10 9 9 8 9 8 7 9 7 8 8 7 2000000
6 7 7 6 5 6 7 8 7 8 8 8 8 8 8 1500000
10 10 10 10 9 8 10 9 8 8 8 8 9 9 10 5500000
9 9 9 9 8 9 9 8 8 7 8 7 7 8 8 2500000
10 10 10 9 9 10 10 9 2 7 5 9 9 9 6 2000000
10 10 10 7 6 10 10 10 10 8 7 6 7 8 9 1250000
9 9 8 8 7 9 9 9 9 4 8 7 7 8 7 3000000
10 10 10 9 5 7 10 10 6 3 2 6 10 10 6 3500000
10 9 9 10 3 10 10 10 5 7 3 6 10 10 10 20000000
8 8 8 9 9 10 10 10 9 7 6 7 7 7 7 2000000
10 10 10 9 8 8 8 9 8 3 4 2 7 9 8 3000000
10 10 10 10 9 9 10 9 9 8 8 7 9 9 9 3000000
7 7 7 7 6 7 7 7 7 6 6 6 7 7 6 2500000
8 10 10 10 9 9 10 10 10 7 8 7 10 9 9 4700000
10 10 10 10 9 10 10 10 10 8 8 8 10 9 9 3600000
10 9 9 9 8 10 10 10 10 8 8 8 8 8 8 200000
9 10 10 10 8 10 10 10 10 7 7 6 7 8 9 2000000
10 10 10 9 7 10 10 10 9 6 6 8 9 9 9 2500000
10 9 10 10 7 9 9 7 9 5 5 2 10 7 8 2000000
8 8 9 7 7 9 8 8 3 3 4 7 7 8 5 2500000
10 10 10 10 8 10 10 10 10 6 6 7 10 10 10 1500000
10 10 10 10 8 8 9 8 8 6 5 7 7 8 8 3000000
10 10 10 8 8 9 9 9 8 6 6 7 7 6 7 2500000
10 10 10 9 9 10 10 9 9 7 7 7 7 7 9 2000000
10 10 10 10 7 8 10 9 9 6 8 6 10 8 10 9000000
9 10 10 9 7 7 10 8 10 5 2 5 5 6 6 3500000
10 10 10 9 9 9 10 9 9 2 3 4 9 7 8 3500000
7 8 8 8 6 8 8 10 10 6 5 6 9 8 8 72000000
9 9 9 9 7 8 10 9 9 9 8 7 8 9 8 25000000
10 9 9 9 6 8 10 8 8 5 6 4 9 10 9 2000000
10 10 8 9 6 9 9 8 9 9 3 5 8 9 9 10000000
9 9 8 9 8 8 9 9 9 8 9 8 9 8 9 2500000
10 10 10 9 6 8 10 9 9 8 9 8 6 9 10 1800000
9 9 10 10 7 7 10 9 9 6 8 7 9 9 9 3500000
10 10 10 9 6 8 9 8 9 6 3 5 10 7 8 1700000
10 10 10 10 8 10 10 8 9 6 7 7 6 8 8 3500000
8 8 7 8 8 8 7 8 6 8 5 7 7 8 7 3000000
7 10 10 9 10 8 10 10 9 9 7 7 7 10 9 20000000
9 9 8 6 7 9 8 8 5 4 7 8 8 7 8 3000000
10 10 9 10 8 9 10 9 10 7 7 7 9 8 8 25000000
9 10 9 9 7 9 10 9 9 7 7 7 9 9 9 1800000
10 10 10 10 8 10 10 10 10 7 8 5 9 9 9 1550000
10 10 10 9 7 9 10 8 8 8 7 8 8 10 9 3800000
10 10 10 10 8 8 9 9 7 8 7 7 7 9 9 4000000
10 9 9 9 7 8 9 8 7 4 5 6 9 8 7 2500000
10 8 9 9 6 7 7 7 7 4 3 5 7 8 8 2000000
10 9 9 9 7 8 9 7 7 2 4 4 8 8 7 3000000
10 10 10 10 8 8 10 10 10 7 7 7 10 8 8 6500000
10 10 10 9 6 9 9 8 8 6 8 7 10 10 8 3500000
8 10 10 10 8 9 9 10 9 8 9 8 9 9 9 1000000
10 10 10 10 8 7 10 9 9 5 3 4 9 9 9 4000000
9 9 8 8 5 7 9 7 7 8 2 5 4 8 9 2000000
7 7 8 8 8 7 8 8 8 9 8 7 7 7 8 3900000
10 9 9 8 5 7 8 7 7 6 5 3 7 10 5 5000000
10 10 10 7 8 9 9 8 7 6 6 8 9 8 8 2500000
9 10 10 9 9 9 10 9 10 8 7 7 8 10 8 3000000
10 10 9 9 8 4 7 9 9 8 4 4 4 8 6 8500000
10 10 10 9 5 6 8 7 8 7 5 4 9 10 9 500000
9 8 9 9 6 7 8 6 6 3 2 5 7 7 8 2400000
9 8 8 8 7 7 8 6 5 2 4 3 6 5 8 1950000
9 8 8 8 6 7 8 6 7 8 6 7 4 5 3 700000
9 8 7 8 5 7 8 6 6 5 6 4 7 8 8 1300000
FISIOLOGIS RASA AMAN SOSIAL PENGHARGAAN AKTUALISASI DIRI
BUTIR25 BUTIR26 BUTIR27 BUTIR28 BUTIR29 BUTIR30 BUTIR31 BUTIR32 BUTIR33 BUTIR34 BUTIR35 BUTIR36 BUTIR37 BUTIR38 BUTIR39
8 8 8 9 8 8 8 8 8 9 9 9 9 9 10
9 8 9 8 9 9 9 9 9 9 9 8 9 8 10
8 8 6 8 7 8 8 8 8 8 8 10 10 10 10
8 8 8 7 8 7 10 10 10 7 7 7 10 10 10
7 7 7 7 7 8 8 8 8 8 8 8 8 10 10
8 9 9 9 9 9 9 9 9 9 6 6 10 10 10
8 8 8 8 8 6 9 9 8 8 8 8 9 9 9
5 6 4 5 5 4 5 5 5 9 6 7 9 9 10
6 6 4 7 7 7 7 7 7 7 7 6 9 9 9
6 5 6 8 7 8 7 8 7 7 8 8 8 8 9
6 4 4 4 5 4 5 4 5 4 5 6 7 7 8
8 7 7 6 8 8 8 8 6 8 8 8 10 10 10
7 5 6 8 8 8 7 7 7 8 7 7 8 8 9
5 5 5 4 4 5 7 7 7 8 7 7 10 8 10
7 7 7 9 9 9 8 8 8 8 8 8 9 9 9
6 6 7 10 8 10 10 8 10 7 9 10 10 10 7
6 5 5 6 5 6 7 8 7 8 5 6 7 7 6
8 4 6 6 5 8 8 8 6 6 6 8 8 8 9
1 3 4 5 3 3 2 3 4 2 5 6 4 5 5
9 9 8 9 9 8 9 9 8 9 9 8 9 8 9
7 7 7 7 7 6 8 8 8 7 8 8 9 9 9
8 6 5 8 7 7 7 7 7 6 7 7 10 10 10
2 2 9 9 8 8 9 9 9 6 9 9 10 5 6
8 8 8 9 8 8 8 8 8 9 7 8 10 10 10
7 6 6 7 7 7 7 7 8 7 7 8 7 8 9
8 9 9 8 9 9 8 9 9 9 8 9 9 9 9
7 7 9 9 8 9 8 9 8 9 8 8 10 10 10
4 3 2 4 5 4 4 3 4 5 3 5 10 10 10
4 8 6 7 9 8 7 8 6 9 6 9 10 10 10
9 8 7 8 8 8 9 9 9 8 8 8 10 8 10
7 2 2 7 7 4 5 3 4 7 5 3 7 7 7
10 9 8 8 9 7 7 7 7 2 7 5 5 7 9
6 4 4 5 4 6 6 6 6 6 6 7 7 7 7
6 7 5 7 7 8 7 7 8 6 6 6 10 10 10
6 6 6 7 7 7 8 8 8 9 9 7 10 10 10
6 7 4 6 6 7 8 8 8 9 9 8 7 8 9
7 7 7 7 7 7 8 8 8 8 8 8 9 9 9
8 9 8 9 8 9 8 9 8 9 8 8 8 8 9
7 5 5 6 7 7 7 7 6 7 7 7 7 7 7
8 7 7 8 6 8 8 8 8 8 7 7 9 9 9
7 6 7 7 7 7 7 8 7 8 8 8 7 7 8
6 7 7 7 5 7 8 8 8 6 3 5 8 9 9
8 8 9 8 9 7 9 8 8 7 7 8 8 9 10
9 7 8 8 8 7 7 7 7 8 8 7 7 9 9
5 2 6 0 6 8 8 8 8 8 10 10 8 9 8
6 6 6 8 9 9 8 8 8 6 6 5 10 10 10
9 3 4 8 8 9 10 9 9 8 7 7 8 8 9
5 5 2 2 6 7 9 5 6 7 6 3 7 9 10
9 9 9 9 10 8 9 9 9 10 8 9 9 9 10
5 6 6 6 6 6 7 6 6 7 4 8 8 8 8
5 5 4 6 7 8 8 8 8 8 8 8 10 10 10
9 8 7 7 8 7 8 8 9 9 7 8 8 9 10
3 2 3 4 7 5 3 4 4 4 4 4 7 7 10
9 8 8 8 7 7 8 6 5 9 9 7 9 9 9
7 6 6 9 9 7 6 5 7 9 10 9 9 9 9
7 6 2 7 7 5 4 3 4 7 4 6 9 8 9
4 3 6 8 6 7 7 6 5 4 4 5 8 8 8
7 9 7 8 8 8 7 6 6 8 7 8 10 10 10
7 6 2 2 7 4 6 6 6 7 4 3 10 10 10
3 5 6 3 7 8 6 7 5 5 5 6 5 6 6
8 7 5 7 8 7 6 6 6 8 6 5 10 10 10
3 5 5 6 6 7 7 8 7 9 9 8 6 10 10
4 4 4 4 4 4 4 5 7 7 6 5 10 10 10
2 2 3 3 3 3 4 4 5 5 4 3 9 8 9
7 7 6 6 6 7 6 6 6 6 7 6 6 6 8
5 6 4 6 7 5 5 5 6 6 5 5 9 9 9
5 8 7 7 8 8 7 8 7 7 7 9 9 9 9
9 5 3 3 6 4 5 4 3 4 3 4 9 8 9
8 4 5 5 6 5 5 6 7 6 7 6 6 7 8
6 4 4 7 8 9 7 8 7 9 9 5 7 7 10
6 6 5 6 8 8 8 7 8 8 8 8 9 9 10
7 4 5 4 6 8 7 7 7 7 9 8 5 8 8
7 8 8 7 7 7 8 9 8 8 8 8 10 10 10
3 4 4 7 8 7 5 5 4 7 9 5 7 7 9
8 7 7 5 8 8 9 8 8 8 9 7 9 10 10
7 8 9 9 8 7 7 8 8 8 9 8 10 10 10
5 4 5 5 3 5 5 4 4 4 5 5 10 10 10
7 8 5 7 8 7 6 6 5 8 7 5 8 8 10
8 9 7 8 8 8 7 8 7 9 8 5 8 8 9
8 6 7 8 8 9 8 8 7 9 9 8 10 10 10
6 5 6 7 6 6 7 6 6 7 5 6 10 10 10
6 8 7 8 8 7 8 8 8 8 8 8 8 10 10
8 9 6 5 7 5 7 7 7 8 6 4 10 10 10
6 5 3 1 4 2 3 3 3 8 8 3 10 10 10
5 5 4 5 5 5 6 6 7 8 7 6 8 8 8
7 7 6 8 7 8 8 8 8 8 9 8 8 8 9
7 8 8 9 9 9 8 8 8 8 7 8 8 9 9
6 7 5 6 8 8 8 8 8 9 9 9 10 10 10
10 8 6 7 8 8 8 6 7 6 8 8 8 8 10
8 6 5 5 7 7 8 8 8 8 7 7 8 8 7
9 9 6 6 7 7 5 5 6 9 8 7 9 9 9
7 6 6 6 5 7 7 6 7 6 5 9 8 10 7
8 9 8 9 8 9 8 8 9 8 6 7 8 8 9
7 4 3 3 3 3 3 5 5 5 8 6 7 8 8
6 8 6 8 6 7 5 5 9 8 9 8 8 8 10
5 7 5 5 6 6 7 6 8 8 7 5 7 7 9
6 8 5 5 4 4 4 4 5 6 5 3 5 5 8
7 8 7 4 5 5 6 7 6 5 4 4 6 6 8
7 7 5 6 7 5 6 7 6 8 7 7 7 8 8
. DESKRIPTIF STATISTIK
JENIS_KELAMIN
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid L 60 61.2 61.2 61.2
P 38 38.8 38.8 100.0
Total 98 100.0 100.0
PENDIDIKAN
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid D1/D3 14 14.3 14.3 14.3
S1/S2/S3 36 36.7 36.7 51.0
SLTA 40 40.8 40.8 91.8
SMP 8 8.2 8.2 100.0
Total 98 100.0 100.0
PEKERJAAN
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid IRT 9 9.2 9.2 9.2
MHSW/PLJ 14 14.3 14.3 23.5
PGW SWAS 29 29.6 29.6 53.1
PNS 18 18.4 18.4 71.4
WIRASWST 28 28.6 28.6 100.0
Total 98 100.0 100.0
TINGKAT_PENDAPATAN
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 200000 1 1.0 1.0 1.0
380000 1 1.0 1.0 2.0
500000 2 2.0 2.0 4.1
700000 1 1.0 1.0 5.1
900000 1 1.0 1.0 6.1
1000000 1 1.0 1.0 7.1
1250000 1 1.0 1.0 8.2
1500000 3 3.1 3.1 11.2
1550000 1 1.0 1.0 12.2
1700000 1 1.0 1.0 13.3
1800000 2 2.0 2.0 15.3
1850000 1 1.0 1.0 16.3
1900000 2 2.0 2.0 18.4
1950000 1 1.0 1.0 19.4
2000000 11 11.2 11.2 30.6
2200000 1 1.0 1.0 31.6
2400000 2 2.0 2.0 33.7
2500000 8 8.2 8.2 41.8
2700000 2 2.0 2.0 43.9
2800000 1 1.0 1.0 44.9
3000000 17 17.3 17.3 62.2
3100000 2 2.0 2.0 64.3
3500000 8 8.2 8.2 72.4
3600000 1 1.0 1.0 73.5
3800000 1 1.0 1.0 74.5
3900000 1 1.0 1.0 75.5
4000000 5 5.1 5.1 80.6
4700000 1 1.0 1.0 81.6
5000000 3 3.1 3.1 84.7
5500000 1 1.0 1.0 85.7
6500000 1 1.0 1.0 86.7
8500000 1 1.0 1.0 87.8
9000000 1 1.0 1.0 88.8
10000000 4 4.1 4.1 92.9
12800000 1 1.0 1.0 93.9
20000000 2 2.0 2.0 95.9
25000000 2 2.0 2.0 98.0
72000000 1 1.0 1.0 99.0
300000000 1 1.0 1.0 100.0
Total 98 100.0 100.0
2. UJI RELIABIITAS
1) VARIABEL PERSEPSI
a. DIMENSI INFORMASI
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based
on
Standardized
Items N of Items
.723 .731 3
Inter-Item Correlation Matrix
BT_1 BT_2 BT_3
BT_1 1.000 .577 .356
BT_2 .577 1.000 .492
BT_3 .356 .492 1.000
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
BT_1 11.6837 10.239 .533 .339 .657
BT_2 11.6327 11.431 .651 .427 .523
BT_3 11.7857 12.108 .469 .250 .722
b. DIMENSI PEMAHAMAN
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based
on
Standardized
Items N of Items
.823 .824 3
Inter-Item Correlation Matrix
BT_4 BT_5 BT_6
BT_4 1.000 .597 .661
BT_5 .597 1.000 .571
BT_6 .661 .571 1.000
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
BT_4 13.1020 8.670 .711 .508 .724
BT_5 12.5408 10.787 .641 .411 .795
BT_6 13.0306 9.329 .692 .485 .741
c. DIMENSI INTERPRETASI
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based
on
Standardized
Items N of Items
.875 .874 3
Inter-Item Correlation Matrix
BT_7 BT_8 BT_9
BT_7 1.000 .816 .624
BT_8 .816 1.000 .654
BT_9 .624 .654 1.000
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
BT_7 14.5204 8.438 .796 .679 .789
BT_8 14.4388 7.919 .818 .700 .768
BT_9 14.2245 9.640 .671 .452 .898
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based
on
Standardized
Items N of Items
.895 .899 9
Inter-Item Correlation Matrix
BT_1 BT_2 BT_3 BT_4 BT_5 BT_6 BT_7 BT_8 BT_9
BT_1 1.000 .577 .356 .509 .474 .433 .477 .439 .231
BT_2 .577 1.000 .492 .431 .489 .386 .495 .442 .387
BT_3 .356 .492 1.000 .497 .447 .435 .564 .428 .434
BT_4 .509 .431 .497 1.000 .597 .661 .557 .491 .432
BT_5 .474 .489 .447 .597 1.000 .571 .642 .530 .393
BT_6 .433 .386 .435 .661 .571 1.000 .589 .510 .457
BT_7 .477 .495 .564 .557 .642 .589 1.000 .816 .624
BT_8 .439 .442 .428 .491 .530 .510 .816 1.000 .654
BT_9 .231 .387 .434 .432 .393 .457 .624 .654 1.000
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
BT_1 52.6122 107.188 .579 .466 .893
BT_2 52.5612 111.568 .621 .467 .886
BT_3 52.7143 109.423 .601 .423 .889
BT_4 52.2449 107.341 .703 .565 .880
BT_5 51.6837 112.177 .695 .531 .881
BT_6 52.1735 109.836 .674 .526 .882
BT_7 51.4082 108.450 .804 .767 .873
BT_8 51.3265 109.995 .714 .711 .879
BT_9 51.1122 116.018 .587 .506 .889
2) VARIABEL KEBERAGAMAAN
a. DIMENSI KEYAKINAN
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based
on
Standardized
Items N of Items
.824 .824 3
Inter-Item Correlation Matrix
BT_10 BT_11 BT_12
BT_10 1.000 .589 .563
BT_11 .589 1.000 .678
BT_12 .563 .678 1.000
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
BT_10 18.5918 3.605 .628 .397 .807
BT_11 18.6224 3.207 .720 .523 .717
BT_12 18.6837 2.981 .698 .501 .741
b. DIMENSI PRAKTIK AGAMA
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based
on
Standardized
Items N of Items
.686 .688 3
Inter-Item Correlation Matrix
BT_13 BT_14 BT_15
BT_13 1.000 .452 .404
BT_14 .452 1.000 .414
BT_15 .404 .414 1.000
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
BT_13 15.8061 5.581 .510 .261 .585
BT_14 17.2755 4.820 .515 .268 .573
BT_15 16.2041 5.195 .480 .231 .618
c. DIMENSI PENGALAMAN
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based
on
Standardized
Items N of Items
.810 .832 3
Inter-Item Correlation Matrix
BT_16 BT_17 BT_18
BT_16 1.000 .704 .577
BT_17 .704 1.000 .587
BT_18 .577 .587 1.000
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
BT_16 16.7959 8.123 .706 .537 .718
BT_17 17.2041 7.587 .711 .545 .698
BT_18 17.6531 5.755 .631 .398 .825
d. DIMENSI PENGETAHUAN AGAMA
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based
on
Standardized
Items N of Items
.793 .794 3
Inter-Item Correlation Matrix
BT_19 BT_20 BT_21
BT_19 1.000 .550 .490
BT_20 .550 1.000 .649
BT_21 .490 .649 1.000
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
BT_19 12.7653 11.398 .575 .333 .782
BT_20 12.9490 9.843 .691 .492 .655
BT_21 12.6327 11.802 .648 .446 .709
e. DIMENSI KONSEKUENSI
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based
on
Standardized
Items N of Items
.722 .735 3
Inter-Item Correlation Matrix
BT_22 BT_23 BT_24
BT_22 1.000 .463 .408
BT_23 .463 1.000 .572
BT_24 .408 .572 1.000
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
BT_22 16.2449 6.991 .490 .245 .726
BT_23 15.9286 8.335 .609 .390 .572
BT_24 16.0714 8.046 .558 .353 .617
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based
on
Standardized
Items N of Items
.861 .872 15
Inter-Item Correlation Matrix
BT_10 BT_11 BT_12 BT_13 BT_14 BT_15 BT_16 BT_17 BT_18 BT_19 BT_20 BT_21 BT_22 BT_23 BT_24
BT_10 1.000 .589 .563 .402 .108 .148 .323 .163 .130 -.076 -.032 .000 .159 .201 .170
BT_11 .589 1.000 .678 .429 .343 .294 .500 .408 .392 .179 .296 .251 .348 .501 .517
BT_12 .563 .678 1.000 .410 .136 .191 .491 .338 .361 -.008 .097 .110 .280 .241 .213
BT_13 .402 .429 .410 1.000 .452 .404 .516 .553 .397 .263 .240 .085 .261 .309 .351
BT_14 .108 .343 .136 .452 1.000 .414 .334 .408 .285 .329 .441 .336 .105 .152 .292
BT_15 .148 .294 .191 .404 .414 1.000 .508 .539 .307 .264 .343 .233 .212 .192 .292
BT_16 .323 .500 .491 .516 .334 .508 1.000 .704 .577 .315 .200 .079 .191 .240 .440
BT_17 .163 .408 .338 .553 .408 .539 .704 1.000 .587 .372 .331 .199 .197 .268 .343
BT_18 .130 .392 .361 .397 .285 .307 .577 .587 1.000 .388 .324 -.043 .111 .070 .408
BT_19 -.076 .179 -.008 .263 .329 .264 .315 .372 .388 1.000 .550 .490 .126 .224 .354
BT_20 -.032 .296 .097 .240 .441 .343 .200 .331 .324 .550 1.000 .649 .310 .286 .415
BT_21 .000 .251 .110 .085 .336 .233 .079 .199 -.043 .490 .649 1.000 .352 .280 .255
BT_22 .159 .348 .280 .261 .105 .212 .191 .197 .111 .126 .310 .352 1.000 .463 .408
BT_23 .201 .501 .241 .309 .152 .192 .240 .268 .070 .224 .286 .280 .463 1.000 .572
BT_24 .170 .517 .213 .351 .292 .292 .440 .343 .408 .354 .415 .255 .408 .572 1.000
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
BT_10 112.3571 164.809 .277 .505 .861
BT_11 112.3878 155.250 .654 .722 .849
BT_12 112.4490 159.425 .434 .629 .856
BT_13 112.8776 153.057 .580 .531 .849
BT_14 114.3469 152.703 .499 .423 .853
BT_15 113.2755 152.944 .516 .400 .852
BT_16 112.6837 151.682 .624 .666 .848
BT_17 113.0918 149.260 .646 .659 .846
BT_18 113.5408 146.993 .494 .643 .854
BT_19 115.3061 146.173 .489 .520 .854
BT_20 115.4898 141.077 .578 .613 .849
BT_21 115.1735 151.341 .427 .642 .857
BT_22 113.8367 149.973 .411 .354 .859
BT_23 113.5204 153.716 .471 .526 .854
BT_24 113.6633 146.824 .615 .572 .846
3) VARIABEL MOTIVASI
a. FISIOLOGIS
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based
on
Standardized
Items N of Items
.794 .793 3
Inter-Item Correlation Matrix
BT_25 BT_26 BT_27
BT_25 1.000 .611 .432
BT_26 .611 1.000 .640
BT_27 .432 .640 1.000
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
BT_25 12.1633 11.684 .578 .376 .780
BT_26 12.5000 9.490 .739 .547 .603
BT_27 12.8878 11.193 .601 .412 .757
b. DIMENSI RASA AMAN
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based
on
Standardized
Items N of Items
.861 .869 3
Inter-Item Correlation Matrix
BT_28 BT_29 BT_30
BT_28 1.000 .676 .658
BT_29 .676 1.000 .729
BT_30 .658 .729 1.000
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
BT_28 13.7857 9.098 .717 .515 .843
BT_29 13.4184 11.091 .769 .600 .786
BT_30 13.4490 10.642 .752 .582 .794
c. DIMENSI SOSIAL
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based
on
Standardized
Items N of Items
.937 .938 3
Inter-Item Correlation Matrix
BT_31 BT_32 BT_33
BT_31 1.000 .870 .798
BT_32 .870 1.000 .833
BT_33 .798 .833 1.000
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
BT_31 13.8673 9.663 .873 .775 .907
BT_32 13.9388 9.254 .899 .810 .887
BT_33 13.9082 10.455 .843 .716 .930
d. DIMENSI PENGHARGAAN
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based
on
Standardized
Items N of Items
.793 .794 3
Inter-Item Correlation Matrix
BT_34 BT_35 BT_36
BT_34 1.000 .606 .459
BT_35 .606 1.000 .621
BT_36 .459 .621 1.000
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
BT_34 13.8367 9.540 .590 .378 .766
BT_35 14.1327 8.096 .718 .516 .628
BT_36 14.3163 8.631 .605 .396 .753
e. DIMENSI AKTUALISASI DIRI
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based
on
Standardized
Items N of Items
.853 .856 3
Inter-Item Correlation Matrix
BT_37 BT_38 BT_39
BT_37 1.000 .743 .576
BT_38 .743 1.000 .677
BT_39 .576 .677 1.000
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
BT_37 17.6633 4.927 .727 .562 .802
BT_38 17.4898 5.242 .803 .645 .716
BT_39 17.0102 6.588 .668 .470 .850
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based
on
Standardized
Items N of Items
.921 .919 15
Inter-Item Correlation Matrix
BT_25 BT_26 BT_27 BT_28 BT_29 BT_30 BT_31 BT_32 BT_33 BT_34 BT_35 BT_36 BT_37 BT_38 BT_39
BT_25 1.000 .611 .432 .383 .469 .345 .446 .373 .354 .342 .270 .219 .154 .214 .279
BT_26 .611 1.000 .640 .509 .538 .407 .427 .459 .458 .470 .271 .297 .224 .300 .395
BT_27 .432 .640 1.000 .670 .576 .628 .646 .728 .645 .360 .434 .582 .187 .161 .118
BT_28 .383 .509 .670 1.000 .676 .658 .533 .532 .546 .375 .364 .496 .250 .154 .158
BT_29 .469 .538 .576 .676 1.000 .729 .626 .594 .525 .486 .442 .423 .275 .254 .330
BT_30 .345 .407 .628 .658 .729 1.000 .788 .767 .684 .477 .526 .627 .179 .224 .175
BT_31 .446 .427 .646 .533 .626 .788 1.000 .870 .798 .500 .458 .573 .307 .320 .211
BT_32 .373 .459 .728 .532 .594 .767 .870 1.000 .833 .524 .513 .615 .237 .243 .171
BT_33 .354 .458 .645 .546 .525 .684 .798 .833 1.000 .507 .530 .617 .252 .265 .185
BT_34 .342 .470 .360 .375 .486 .477 .500 .524 .507 1.000 .606 .459 .391 .411 .403
BT_35 .270 .271 .434 .364 .442 .526 .458 .513 .530 .606 1.000 .621 .116 .166 .190
BT_36 .219 .297 .582 .496 .423 .627 .573 .615 .617 .459 .621 1.000 .221 .256 .027
BT_37 .154 .224 .187 .250 .275 .179 .307 .237 .252 .391 .116 .221 1.000 .743 .576
BT_38 .214 .300 .161 .154 .254 .224 .320 .243 .265 .411 .166 .256 .743 1.000 .677
BT_39 .279 .395 .118 .158 .330 .175 .211 .171 .185 .403 .190 .027 .576 .677 1.000
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
BT_25 100.5714 258.928 .507 .461 .920
BT_26 100.9082 249.589 .626 .680 .916
BT_27 101.2959 245.571 .736 .754 .912
BT_28 100.6429 245.799 .671 .648 .914
BT_29 100.2755 252.160 .737 .679 .912
BT_30 100.3061 248.070 .772 .789 .911
BT_31 100.1939 247.271 .798 .838 .910
BT_32 100.2653 246.279 .798 .855 .910
BT_33 100.2347 251.171 .769 .754 .911
BT_34 99.8776 256.026 .648 .596 .915
BT_35 100.1735 257.568 .573 .599 .917
BT_36 100.3571 253.139 .638 .639 .915
BT_37 98.7653 270.841 .389 .634 .922
BT_38 98.5918 271.852 .419 .692 .921
BT_39 98.1122 276.163 .377 .611 .922
4) DIMENSI PEMANFAATAN JASA
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based
on
Standardized
Items N of Items
.922 .922 5
Inter-Item Correlation Matrix
BT_40 BT_41 BT_42 BT_43 BT_44
BT_40 1.000 .808 .642 .675 .618
BT_41 .808 1.000 .667 .829 .697
BT_42 .642 .667 1.000 .612 .772
BT_43 .675 .829 .612 1.000 .713
BT_44 .618 .697 .772 .713 1.000
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
BT_40 29.0102 22.588 .774 .672 .909
BT_41 29.0714 21.799 .865 .807 .891
BT_42 28.9694 23.123 .756 .644 .913
BT_43 28.7347 22.671 .803 .724 .903
BT_44 28.7041 22.705 .792 .690 .906
3.UJI VALIDITAS
Correlations
BT_1 BT_2 BT_3 BT_4 BT_5 BT_6 BT_7 BT_8 BT_9 PERSEPSI
BT_1 Pearson
Correlation 1 .577
** .356
** .509
** .474
** .433
** .477
** .439
** .231
* .695
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .022 .000
N 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98
BT_2 Pearson
Correlation .577
** 1 .492
** .431
** .489
** .386
** .495
** .442
** .387
** .709
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98
BT_3 Pearson
Correlation .356
** .492
** 1 .497
** .447
** .435
** .564
** .428
** .434
** .702
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98
BT_4 Pearson
Correlation .509
** .431
** .497
** 1 .597
** .661
** .557
** .491
** .432
** .778
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98
BT_5 Pearson
Correlation .474
** .489
** .447
** .597
** 1 .571
** .642
** .530
** .393
** .761
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98
BT_6 Pearson
Correlation .433
** .386
** .435
** .661
** .571
** 1 .589
** .510
** .457
** .751
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98
BT_7 Pearson
Correlation .477
** .495
** .564
** .557
** .642
** .589
** 1 .816
** .624
** .850
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98
BT_8 Pearson
Correlation .439
** .442
** .428
** .491
** .530
** .510
** .816
** 1 .654
** .780
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98
BT_9 Pearson
Correlation .231
* .387
** .434
** .432
** .393
** .457
** .624
** .654
** 1 .669
**
Sig. (2-tailed) .022 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98
PERSEPSI Pearson
Correlation .695
** .709
** .702
** .778
** .761
** .751
** .850
** .780
** .669
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98
**. Correlation is significant at the 0.01
level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level
(2-tailed).
Correlations
BT_1
0
BT_1
1
BT_1
2
BT_1
3
BT_1
4
BT_1
5
BT_1
6
BT_1
7
BT_1
8
BT_1
9
BT_2
0
BT_2
1
BT_2
2
BT_2
3
BT_2
4
KEBER
AGAM
AAN
BT_10 Pearson
Correlation 1 .589
** .563
** .402
** .108 .148 .323
** .163 .130 -.076 -.032 .000 .159 .201
* .170 .343
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .290 .147 .001 .108 .201 .457 .754 .996 .119 .048 .094 .001
N 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98
BT_11 Pearson
Correlation .589
** 1 .678
** .429
** .343
** .294
** .500
** .408
** .392
** .179 .296
** .251
* .348
** .501
** .517
** .696
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .001 .003 .000 .000 .000 .078 .003 .013 .000 .000 .000 .000
N 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98
BT_12 Pearson
Correlation .563
** .678
** 1 .410
** .136 .191 .491
** .338
** .361
** -.008 .097 .110 .280
** .241
* .213
* .499
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .181 .059 .000 .001 .000 .937 .344 .279 .005 .017 .035 .000
N 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98
BT_13 Pearson
Correlation .402
** .429
** .410
** 1 .452
** .404
** .516
** .553
** .397
** .263
** .240
* .085 .261
** .309
** .351
** .641
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .009 .017 .405 .009 .002 .000 .000
N 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98
BT_14 Pearson
Correlation .108 .343
** .136 .452
** 1 .414
** .334
** .408
** .285
** .329
** .441
** .336
** .105 .152 .292
** .579
**
Sig. (2-tailed) .290 .001 .181 .000 .000 .001 .000 .004 .001 .000 .001 .303 .136 .003 .000
N 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98
BT_15 Pearson
Correlation .148 .294
** .191 .404
** .414
** 1 .508
** .539
** .307
** .264
** .343
** .233
* .212
* .192 .292
** .591
**
Sig. (2-tailed) .147 .003 .059 .000 .000 .000 .000 .002 .009 .001 .021 .036 .058 .003 .000
N 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98
BT_16 Pearson
Correlation .323
** .500
** .491
** .516
** .334
** .508
** 1 .704
** .577
** .315
** .200
* .079 .191 .240
* .440
** .680
**
Sig. (2-tailed) .001 .000 .000 .000 .001 .000 .000 .000 .002 .048 .442 .060 .017 .000 .000
N 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98
BT_17 Pearson
Correlation .163 .408
** .338
** .553
** .408
** .539
** .704
** 1 .587
** .372
** .331
** .199
* .197 .268
** .343
** .704
**
Sig. (2-tailed) .108 .000 .001 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .001 .049 .052 .008 .001 .000
N 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98
BT_18 Pearson
Correlation .130 .392
** .361
** .397
** .285
** .307
** .577
** .587
** 1 .388
** .324
** -.043 .111 .070 .408
** .596
**
Sig. (2-tailed) .201 .000 .000 .000 .004 .002 .000 .000 .000 .001 .675 .278 .496 .000 .000
N 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98
BT_19 Pearson
Correlation -.076 .179 -.008 .263
** .329
** .264
** .315
** .372
** .388
** 1 .550
** .490
** .126 .224
* .354
** .596
**
Sig. (2-tailed) .457 .078 .937 .009 .001 .009 .002 .000 .000 .000 .000 .216 .026 .000 .000
N 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98
BT_20 Pearson
Correlation -.032 .296
** .097 .240
* .441
** .343
** .200
* .331
** .324
** .550
** 1 .649
** .310
** .286
** .415
** .675
**
Sig. (2-tailed) .754 .003 .344 .017 .000 .001 .048 .001 .001 .000 .000 .002 .004 .000 .000
N 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98
BT_21 Pearson
Correlation .000 .251
* .110 .085 .336
** .233
* .079 .199
* -.043 .490
** .649
** 1 .352
** .280
** .255
* .531
**
Sig. (2-tailed) .996 .013 .279 .405 .001 .021 .442 .049 .675 .000 .000 .000 .005 .011 .000
N 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98
BT_22 Pearson
Correlation .159 .348
** .280
** .261
** .105 .212
* .191 .197 .111 .126 .310
** .352
** 1 .463
** .408
** .526
**
Sig. (2-tailed) .119 .000 .005 .009 .303 .036 .060 .052 .278 .216 .002 .000 .000 .000 .000
N 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98
BT_23 Pearson
Correlation .201
* .501
** .241
* .309
** .152 .192 .240
* .268
** .070 .224
* .286
** .280
** .463
** 1 .572
** .553
**
Sig. (2-tailed) .048 .000 .017 .002 .136 .058 .017 .008 .496 .026 .004 .005 .000 .000 .000
N 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98
BT_24 Pearson
Correlation .170 .517
** .213
* .351
** .292
** .292
** .440
** .343
** .408
** .354
** .415
** .255
* .408
** .572
** 1 .686
**
Sig. (2-tailed) .094 .000 .035 .000 .003 .003 .000 .001 .000 .000 .000 .011 .000 .000 .000
N 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98
KEBERAGAMAA
N
Pearson
Correlation .343
** .696
** .499
** .641
** .579
** .591
** .680
** .704
** .596
** .596
** .675
** .531
** .526
** .553
** .686
** 1
Sig. (2-tailed) .001 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-
tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-
tailed).
Correlations
BT_
25
BT_2
6
BT_2
7
BT_2
8
BT_2
9
BT_3
0
BT_3
1
BT_3
2
BT_3
3
BT_3
4
BT_3
5
BT_3
6
BT_3
7
BT_3
8
BT_3
9
MOTI
VASI
BT_25 Pearson
Correlation 1 .611
** .432
** .383
** .469
** .345
** .446
** .373
** .354
** .342
** .270
** .219
* .154 .214
* .279
** .583
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .001 .000 .000 .000 .001 .007 .030 .130 .034 .005 .000
N 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98
BT_26 Pearson
Correlation
.611*
*
1 .640**
.509**
.538**
.407**
.427**
.459**
.458**
.470**
.271**
.297**
.224* .300
** .395
** .692
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .007 .003 .027 .003 .000 .000
N 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98
BT_27 Pearson
Correlation
.432*
*
.640**
1 .670**
.576**
.628**
.646**
.728**
.645**
.360**
.434**
.582**
.187 .161 .118 .783**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .065 .112 .246 .000
N 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98
BT_28 Pearson
Correlation
.383*
*
.509**
.670**
1 .676**
.658**
.533**
.532**
.546**
.375**
.364**
.496**
.250* .154 .158 .732
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .013 .129 .120 .000
N 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98
BT_29 Pearson
Correlation
.469*
*
.538**
.576**
.676**
1 .729**
.626**
.594**
.525**
.486**
.442**
.423**
.275**
.254* .330
** .778
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .006 .012 .001 .000
N 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98
BT_30 Pearson
Correlation
.345*
*
.407**
.628**
.658**
.729**
1 .788**
.767**
.684**
.477**
.526**
.627**
.179 .224* .175 .810
**
Sig. (2-tailed) .001 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .078 .027 .085 .000
N 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98
BT_31 Pearson
Correlation
.446*
*
.427**
.646**
.533**
.626**
.788**
1 .870**
.798**
.500**
.458**
.573**
.307**
.320**
.211* .832
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .002 .001 .037 .000
N 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98
BT_32 Pearson
Correlation
.373*
*
.459**
.728**
.532**
.594**
.767**
.870**
1 .833**
.524**
.513**
.615**
.237* .243
* .171 .833
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .019 .016 .092 .000
N 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98
BT_33 Pearson
Correlation
.354*
*
.458**
.645**
.546**
.525**
.684**
.798**
.833**
1 .507**
.530**
.617**
.252* .265
** .185 .805
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .012 .008 .068 .000
N 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98
BT_34 Pearson
Correlation
.342*
*
.470**
.360**
.375**
.486**
.477**
.500**
.524**
.507**
1 .606**
.459**
.391**
.411**
.403**
.700**
Sig. (2-tailed) .001 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98
BT_35 Pearson
Correlation
.270*
*
.271**
.434**
.364**
.442**
.526**
.458**
.513**
.530**
.606**
1 .621**
.116 .166 .190 .637**
Sig. (2-tailed) .007 .007 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .255 .102 .061 .000
N 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98
BT_36 Pearson
Correlation .219
* .297
** .582
** .496
** .423
** .627
** .573
** .615
** .617
** .459
** .621
** 1 .221
* .256
* .027 .696
**
Sig. (2-tailed) .030 .003 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .029 .011 .788 .000
N 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98
BT_37 Pearson
Correlation .154 .224
* .187 .250
* .275
** .179 .307
** .237
* .252
* .391
** .116 .221
* 1 .743
** .576
** .460
**
Sig. (2-tailed) .130 .027 .065 .013 .006 .078 .002 .019 .012 .000 .255 .029 .000 .000 .000
N 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98
BT_38 Pearson
Correlation .214
* .300
** .161 .154 .254
* .224
* .320
** .243
* .265
** .411
** .166 .256
* .743
** 1 .677
** .481
**
Sig. (2-tailed) .034 .003 .112 .129 .012 .027 .001 .016 .008 .000 .102 .011 .000 .000 .000
N 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98
BT_39 Pearson
Correlation
.279*
*
.395**
.118 .158 .330**
.175 .211* .171 .185 .403
** .190 .027 .576
** .677
** 1 .432
**
Sig. (2-tailed) .005 .000 .246 .120 .001 .085 .037 .092 .068 .000 .061 .788 .000 .000 .000
N 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98
MOTIVAS
I
Pearson
Correlation
.583*
*
.692**
.783**
.732**
.778**
.810**
.832**
.833**
.805**
.700**
.637**
.696**
.460**
.481**
.432**
1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-
tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05
level (2-tailed).
Correlations
BT_40 BT_41 BT_42 BT_43 BT_44 PEMANFAATANJASA
BT_40 Pearson Correlation 1 .808**
.642**
.675**
.618**
.859**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 98 98 98 98 98 98
BT_41 Pearson Correlation .808**
1 .667**
.829**
.697**
.917**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 98 98 98 98 98 98
BT_42 Pearson Correlation .642**
.667**
1 .612**
.772**
.845**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 98 98 98 98 98 98
BT_43 Pearson Correlation .675**
.829**
.612**
1 .713**
.876**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 98 98 98 98 98 98
BT_44 Pearson Correlation .618**
.697**
.772**
.713**
1 .869**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 98 98 98 98 98 98
PEMANFAATANJA
SA
Pearson Correlation .859**
.917**
.845**
.876**
.869**
1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 98 98 98 98 98 98
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
4. UJI REGRESI
Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N
PEMANFAATANJASA 36.1224 5.88247 98
PERSEPSI 58.4796 11.73437 98
KEBERAGAMAAN 1.2171E2 13.13059 98
TINGKAT_PENDAPAT
AN 7.7763E6 3.09235E7 98
MOTIVASI 1.0718E2 17.07313 98
Correlations
PEMANFAA
TANJASA PERSEPSI
KEBERAG
AMAAN
TINGKAT_
PENDAPAT
AN MOTIVASI
Pearson
Correlation
PEMANFAATANJASA 1.000 .578 .273 -.129 .699
PERSEPSI .578 1.000 .345 .032 .586
KEBERAGAMAAN .273 .345 1.000 .144 .445
TINGKAT_PENDAPATAN -.129 .032 .144 1.000 -.040
MOTIVASI .699 .586 .445 -.040 1.000
Sig. (1-tailed) PEMANFAATANJASA . .000 .003 .103 .000
PERSEPSI .000 . .000 .379 .000
KEBERAGAMAAN .003 .000 . .079 .000
TINGKAT_PENDAPATAN .103 .379 .079 . .348
MOTIVASI .000 .000 .000 .348 .
N PEMANFAATANJASA 98 98 98 98 98
PERSEPSI 98 98 98 98 98
KEBERAGAMAAN 98 98 98 98 98
TINGKAT_PENDAPATAN 98 98 98 98 98
MOTIVASI 98 98 98 98 98
Variables Entered/Removedb
Model
Variables
Entered
Variables
Removed Method
1 MOTIVASI,
TINGKAT_PE
NDAPATAN,
KEBERAGAM
AAN,
PERSEPSIa
. Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: PEMANFAATANJASA
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 .740a .547 .528 4.04130
a. Predictors: (Constant), MOTIVASI,
TINGKAT_PENDAPATAN, KEBERAGAMAAN, PERSEPSI
ANOVAb
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 1837.647 4 459.412 28.129 .000a
Residual 1518.883 93 16.332
Total 3356.531 97
a. Predictors: (Constant), MOTIVASI, TINGKAT_PENDAPATAN,
KEBERAGAMAAN, PERSEPSI
b. Dependent Variable: PEMANFAATANJASA
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
95% Confidence
Interval for B
B
Std.
Error Beta
Lower
Bound
Upper
Bound
1 (Constant) 10.619 3.979 2.669 .009 2.718 18.520
PERSEPSI .137 .043 .273 3.141 .002 .050 .223
KEBERAGAMAAN -.025 .036 -.055 -.688 .493 -.095 .046
TINGKAT_PENDAPAT
AN -2.042E-8 .000 -.107 -1.510 .134 .000 .000
MOTIVASI .193 .032 .559 6.110 .000 .130 .255
a. Dependent Variable:
PEMANFAATANJASA
5. UJI REGRESI SEDERHANA
Variables Entered/Removedb
Model
Variables
Entered
Variables
Removed Method
1 TINGKAT_PE
NDAPATANa
. Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: PEMANFAATANJASA
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 .129a .017 .006 5.86369
a. Predictors: (Constant), TINGKAT_PENDAPATAN
ANOVAb
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 55.776 1 55.776 1.622 .206a
Residual 3300.755 96 34.383
Total 3356.531 97
a. Predictors: (Constant), TINGKAT_PENDAPATAN
b. Dependent Variable: PEMANFAATANJASA
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B
Std.
Error Beta
1 (Constant) 36.313 .611 59.437 .000
TINGKAT_PENDAPAT
AN -2.452E-8 .000 -.129 -1.274 .206
a. Dependent Variable:
PEMANFAATANJASA
5. UJI MULTIKOLINIERITAS
X1 = f ( X2+ X3+ X4)
Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N
PERSEPSI 58.4796 11.73437 98
KEBERAGAMAAN 1.2171E2 13.13059 98
TINGKAT_PENDAPAT
AN 7.7763E6 3.09235E7 98
MOTIVASI 1.0718E2 17.07313 98
Correlations
PERSEPSI KEBERAGAMAAN TINGKAT_PENDAPATAN MOTIVASI
Pearson Correlation PERSEPSI 1.000 .345 .032 .586
KEBERAGAMAAN .345 1.000 .144 .445
TINGKAT_PENDAP
ATAN .032 .144 1.000 -.040
MOTIVASI .586 .445 -.040 1.000
Sig. (1-tailed) PERSEPSI . .000 .379 .000
KEBERAGAMAAN .000 . .079 .000
TINGKAT_PENDAP
ATAN .379 .079 . .348
MOTIVASI .000 .000 .348 .
N PERSEPSI 98 98 98 98
KEBERAGAMAAN 98 98 98 98
TINGKAT_PENDAP
ATAN 98 98 98 98
MOTIVASI 98 98 98 98
Variables Entered/Removedb
Model
Variables
Entered
Variables
Removed Method
1 MOTIVASI,
TINGKAT_PE
NDAPATAN,
KEBERAGAM
AANa
. Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: PERSEPSI
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 .595a .354 .333 9.58309
a. Predictors: (Constant), MOTIVASI,
TINGKAT_PENDAPATAN, KEBERAGAMAAN
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 4723.904 3 1574.635 17.146 .000a
Residual 8632.556 94 91.836
Total 13356.459 97
a. Predictors: (Constant), MOTIVASI, TINGKAT_PENDAPATAN,
KEBERAGAMAAN
b. Dependent Variable: PERSEPSI
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
95% Confidence
Interval for B
B Std. Error Beta
Lower
Bound
Upper
Bound
1 (Constant) 7.691 9.401 .818 .415 -10.975 26.358
KEBERAGAMAAN .087 .084 .097 1.033 .304 -.080 .254
TINGKAT_PENDAPATAN 1.492
E-8 .000 .039 .466 .642 .000 .000
MOTIVASI .374 .064 .544 5.836 .000 .247 .501
a. Dependent Variable: PERSEPSI
X2 = f (X1 + X3 + X4)
Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N
KEBERAGAMAAN 1.2171E2 13.13059 98
PERSEPSI 58.4796 11.73437 98
TINGKAT_PENDAPAT
AN 7.7763E6 3.09235E7 98
MOTIVASI 1.0718E2 17.07313 98
Correlations
KEBERAGAMAAN PERSEPSI TINGKAT_PENDAPATAN MOTIVASI
Pearson Correlation KEBERAGAMAAN 1.000 .345 .144 .445
PERSEPSI .345 1.000 .032 .586
TINGKAT_PENDAP
ATAN .144 .032 1.000 -.040
MOTIVASI .445 .586 -.040 1.000
Sig. (1-tailed) KEBERAGAMAAN . .000 .079 .000
PERSEPSI .000 . .379 .000
TINGKAT_PENDAP
ATAN .079 .379 . .348
MOTIVASI .000 .000 .348 .
N KEBERAGAMAAN 98 98 98 98
PERSEPSI 98 98 98 98
TINGKAT_PENDAP
ATAN 98 98 98 98
MOTIVASI 98 98 98 98
Variables Entered/Removedb
Model
Variables
Entered
Variables
Removed Method
1 MOTIVASI,
TINGKAT_PE
NDAPATAN,
PERSEPSIa
. Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: KEBERAGAMAAN
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 .483a .233 .209 11.68095
a. Predictors: (Constant), MOTIVASI,
TINGKAT_PENDAPATAN, PERSEPSI
ANOVAb
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 3898.200 3 1299.400 9.523 .000a
Residual 12825.800 94 136.445
Total 16724.000 97
a. Predictors: (Constant), MOTIVASI, TINGKAT_PENDAPATAN,
PERSEPSI
b. Dependent Variable: KEBERAGAMAAN
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
95% Confidence
Interval for B
B
Std.
Error Beta
Lower
Bound
Upper
Bound
1 (Constant) 82.014 7.791 10.527 .000 66.545 97.483
PERSEPSI .129 .125 .115 1.033 .304 -.119 .377
TINGKAT_PEN
DAPATAN 6.610E-8 .000 .156 1.718 .089 .000 .000
MOTIVASI .295 .086 .384 3.434 .001 .124 .466
a. Dependent Variable:
KEBERAGAMAAN
X3 = f ( X1+X2+X4)
Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N
TINGKAT_PENDAPAT
AN 7.7763E6 3.09235E7 98
PERSEPSI 58.4796 11.73437 98
KEBERAGAMAAN 1.2171E2 13.13059 98
MOTIVASI 1.0718E2 17.07313 98
Correlations
TINGKAT_
PENDAPA
TAN PERSEPSI
KEBERAGAM
AAN MOTIVASI
Pearson Correlation TINGKAT_
PENDAPAT
AN
1.000 .032 .144 -.040
PERSEPSI .032 1.000 .345 .586
KEBERAGA
MAAN .144 .345 1.000 .445
MOTIVASI -.040 .586 .445 1.000
Sig. (1-tailed) TINGKAT_
PENDAPAT
AN
. .379 .079 .348
PERSEPSI .379 . .000 .000
KEBERAGA
MAAN .079 .000 . .000
MOTIVASI .348 .000 .000 .
N TINGKAT_
PENDAPAT
AN
98 98 98 98
PERSEPSI 98 98 98 98
KEBERAGA
MAAN 98 98 98 98
MOTIVASI 98 98 98 98
Variables Entered/Removedb
Model
Variables
Entered
Variables
Removed Method
1 MOTIVASI,
KEBERAGAM
AAN,
PERSEPSIa
. Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable:
TINGKAT_PENDAPATAN
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 .191a .036 .006 3.08352E7
a. Predictors: (Constant), MOTIVASI, KEBERAGAMAAN,
PERSEPSI
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 3.381E15 3 1.127E15 1.185 .320a
Residual 8.938E16 94 9.508E14
Total 9.276E16 97
a. Predictors: (Constant), MOTIVASI, KEBERAGAMAAN, PERSEPSI
b. Dependent Variable: TINGKAT_PENDAPATAN
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
95% Confidence Interval
for B
B Std. Error Beta Lower Bound
Upper
Bound
1 (Constant) -2.601E7 3.024E7 -.860 .392 -8.605E7 3.403E7
PERSEPSI 154469.857 331494.689 .059 .466 .642 -503720.618 812660.332
KEBERAGAM
AAN 460610.294 268096.454 .196 1.718 .089 -71701.501 992922.089
MOTIVASI -292123.335 238795.604 -.161 -1.223 .224 -766257.604 182010.934
a. Dependent Variable: TINGKAT_PENDAPATAN
X4 = f (X1+X2+X3)
Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N
MOTIVASI 1.0718E2 17.07313 98
PERSEPSI 58.4796 11.73437 98
KEBERAGAMAAN 1.2171E2 13.13059 98
TINGKAT_PENDAPAT
AN 7.7763E6 3.09235E7 98
Correlations
MOTIVASI PERSEPSI KEBERAGAMAAN TINGKAT_PENDAPATAN
Pearson Correlation MOTIVASI 1.000 .586 .445 -.040
PERSEPSI .586 1.000 .345 .032
KEBERAGAMAAN .445 .345 1.000 .144
TINGKAT_PENDAP
ATAN -.040 .032 .144 1.000
Sig. (1-tailed) MOTIVASI . .000 .000 .348
PERSEPSI .000 . .000 .379
KEBERAGAMAAN .000 .000 . .079
TINGKAT_PENDAP
ATAN .348 .379 .079 .
N MOTIVASI 98 98 98 98
PERSEPSI 98 98 98 98
KEBERAGAMAAN 98 98 98 98
TINGKAT_PENDAP
ATAN 98 98 98 98
Variables Entered/Removedb
Model
Variables
Entered
Variables
Removed Method
1 TINGKAT_PE
NDAPATAN,
PERSEPSI,
KEBERAGAM
AANa
. Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: MOTIVASI
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 .648a .420 .401 13.21378
a. Predictors: (Constant), TINGKAT_PENDAPATAN,
PERSEPSI, KEBERAGAMAAN
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 11861.909 3 3953.970 22.645 .000a
Residual 16412.785 94 174.604
Total 28274.694 97
a. Predictors: (Constant), TINGKAT_PENDAPATAN, PERSEPSI, KEBERAGAMAAN
b. Dependent Variable: MOTIVASI
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
95% Confidence
Interval for B
B Std. Error Beta
Lower
Bound
Upper
Bound
1 (Constant) 20.053 12.844 1.561 .122 -5.449 45.554
PERSEPSI .711 .122 .489 5.836 .000 .469 .953
KEBERAGAMAAN .378 .110 .290 3.434 .001 .159 .596
TINGKAT_PENDA
PATAN -5.364E-8 .000 -.097 -1.223 .224 .000 .000
a. Dependent Variable: MOTIVASI
7. UJI LINIERITAS
Variables Entered/Removedb
Model
Variables
Entered
Variables
Removed Method
1 MOTIVASI2,
TINGKAT_PE
NDAPATAN2,
KEBERAGAM
AAN2,
PERSEPSI2a
. Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: Unstandardized Residual
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 .537a .289 .258 4.03534755
a. Predictors: (Constant), MOTIVASI2,
TINGKAT_PENDAPATAN2, KEBERAGAMAAN2,
PERSEPSI2
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 614.266 4 153.566 9.430 .000a
Residual 1514.415 93 16.284
Total 2128.681 97
a. Predictors: (Constant), MOTIVASI2, TINGKAT_PENDAPATAN2,
KEBERAGAMAAN2, PERSEPSI2
b. Dependent Variable: Unstandardized Residual
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -2.242 2.125 -1.055 .294
PERSEPSI2 -.001 .000 -.401 -3.535 .001
KEBERAGAMAAN2 .000 .000 -.188 -1.884 .063
TINGKAT_PENDAP
ATAN2 4.738E-17 .000 .092 1.026 .308
MOTIVASI2 .001 .000 .729 6.141 .000
a. Dependent Variable: Unstandardized Residual
8. UJI HETEROSKENDASTISITAS
A. PERSAMAAN SEBELUM DI LOG
Heteroskedasticity Test: White F-statistic 2.108586 Prob. F(14,83) 0.0192
Obs*R-squared 25.71076 Prob. Chi-Square(14) 0.0282
Scaled explained SS 29.40191 Prob. Chi-Square(14) 0.0092
Test Equation:
Dependent Variable: RESID^2
Method: Least Squares
Date: 07/22/16 Time: 15:01
Sample: 1 98
Included observations: 98 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -37.75778 169.3436 -0.222965 0.8241
PERSEPSI^2 0.020778 0.018129 1.146139 0.2550
PERSEPSI*KEBERAGAMAAN 0.031136 0.026896 1.157639 0.2503
PERSEPSI*TINGKAT_PENDAPATAN -6.62E-08 8.07E-08 -0.820666 0.4142
PERSEPSI*MOTIVASI -0.021181 0.023697 -0.893804 0.3740
PERSEPSI -4.245174 2.513451 -1.688982 0.0950
KEBERAGAMAAN^2 -0.012713 0.016007 -0.794225 0.4293
KEBERAGAMAAN*TINGKAT_PENDAPATAN 1.61E-08 3.75E-08 0.428244 0.6696
KEBERAGAMAAN*MOTIVASI -0.015505 0.015378 -1.008246 0.3163
KEBERAGAMAAN 2.372241 3.472581 0.683135 0.4964
TINGKAT_PENDAPATAN^2 3.19E-15 5.44E-15 0.586711 0.5590
TINGKAT_PENDAPATAN*MOTIVASI 6.04E-08 4.86E-08 1.242138 0.2177
TINGKAT_PENDAPATAN -5.03E-06 4.60E-06 -1.092349 0.2778
MOTIVASI^2 0.006270 0.012059 0.519915 0.6045
MOTIVASI 1.612694 2.092590 0.770669 0.4431 R-squared 0.262355 Mean dependent var 15.49881
Adjusted R-squared 0.137933 S.D. dependent var 24.82642
S.E. of regression 23.05073 Akaike info criterion 9.253267
Sum squared resid 44100.89 Schwarz criterion 9.648926
Log likelihood -438.4101 Hannan-Quinn criter. 9.413303
F-statistic 2.108586 Durbin-Watson stat 2.284739
Prob(F-statistic) 0.019205
B. PERSAMAAN SESUDAH DI LOG
Heteroskedasticity Test: White F-statistic 1.862379 Prob. F(14,83) 0.0427
Obs*R-squared 23.42630 Prob. Chi-Square(14) 0.0537
Scaled explained SS 33.09483 Prob. Chi-Square(14) 0.0028
Test Equation:
Dependent Variable: RESID^2
Method: Least Squares
Date: 07/22/16 Time: 15:20
Sample: 1 98
Included observations: 98 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -1.382650 3.761259 -0.367603 0.7141
LOG(PERSEPSI)^2 0.032381 0.040167 0.806169 0.4224
LOG(PERSEPSI)*LOG(KEBERAGAMAAN) 0.111708 0.138466 0.806757 0.4221 LOG(PERSEPSI)*LOG(TINGKAT_PENDAPA
TAN) 0.005220 0.015856 0.329231 0.7428
LOG(PERSEPSI)*LOG(MOTIVASI) -0.104559 0.101224 -1.032951 0.3046
LOG(PERSEPSI) -0.411523 0.595150 -0.691461 0.4912
LOG(KEBERAGAMAAN)^2 -0.116566 0.210293 -0.554300 0.5809 LOG(KEBERAGAMAAN)*LOG(TINGKAT_PE
NDAPATAN) 0.028957 0.029041 0.997100 0.3216
LOG(KEBERAGAMAAN)*LOG(MOTIVASI) -0.137283 0.162614 -0.844226 0.4010
LOG(KEBERAGAMAAN) 0.837287 1.835603 0.456137 0.6495
LOG(TINGKAT_PENDAPATAN)^2 -0.002698 0.001364 -1.977704 0.0513
LOG(TINGKAT_PENDAPATAN)*LOG(MOTIV 0.006396 0.018051 0.354315 0.7240
ASI)
LOG(TINGKAT_PENDAPATAN) -0.105988 0.140805 -0.752730 0.4537
LOG(MOTIVASI)^2 0.048804 0.104044 0.469073 0.6402
LOG(MOTIVASI) 0.506889 0.824759 0.614590 0.5405 R-squared 0.239044 Mean dependent var 0.013894
Adjusted R-squared 0.110690 S.D. dependent var 0.024737
S.E. of regression 0.023328 Akaike info criterion -4.538367
Sum squared resid 0.045167 Schwarz criterion -4.142709
Log likelihood 237.3800 Hannan-Quinn criter. -4.378331
F-statistic 1.862379 Durbin-Watson stat 2.163368
Prob(F-statistic) 0.042722
9. UJI REGRESI TERAKHIR
Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N
logPEMNFAATNJASA 1.5514 .07739 98
LogPERSEPSI 1.7569 .09859 98
LogKEBERAGAMAAN 2.0827 .04929 98
LogTINGKAT_PENDAP
ATAN 6.4988 .41735 98
LogMOTIVASI 2.0240 .07552 98
Correlations
LogPEMNFAAT
NJASA LogPERSEPSI
LogKEBERA
GAMAAN
LogTINGKAT_
PENDAPATAN logMOTIVASI
Pearson Correlation logPEMNFAATNJASA 1.000 .574 .281 -.160 .680
LogPERSEPSI .574 1.000 .329 -.059 .524
LogKEBERAGAMAAN .281 .329 1.000 .092 .455
LogTINGKAT_PENDA
PATAN -.160 -.059 .092 1.000 .043
LogMOTIVASI .680 .524 .455 .043 1.000
Sig. (1-tailed) logPEMNFAATNJASA . .000 .003 .058 .000
LogPERSEPSI .000 . .000 .281 .000
LogKEBERAGAMAAN .003 .000 . .184 .000
LogTINGKAT_PENDA
PATAN .058 .281 .184 . .337
LogMOTIVASI .000 .000 .000 .337 .
N logPEMNFAATNJASA 98 98 98 98 98
LogPERSEPSI 98 98 98 98 98
LogKEBERAGAMAAN 98 98 98 98 98
LogTINGKAT_PENDA
PATAN 98 98 98 98 98
logMOTIVASI 98 98 98 98 98
Variables Entered/Removedb
Model
Variables
Entered
Variables
Removed Method
1 logMOTIVASI
,
LogTINGKAT
_PENDAPAT
AN,
LogKEBERAG
AMAAN,
LogPERSEPSIa
. Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: logPEMNFAATNJASA
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 .747a .558 .539 .05255
a. Predictors: (Constant), logMOTIVASI,
LogTINGKAT_PENDAPATAN, LogKEBERAGAMAAN,
LogPERSEPSI
ANOVAb
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression .324 4 .081 29.344 .000a
Residual .257 93 .003
Total .581 97
a. Predictors: (Constant), logMOTIVASI, LogTINGKAT_PENDAPATAN,
LogKEBERAGAMAAN, LogPERSEPSI
b. Dependent Variable: logPEMNFAATNJASA
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.
95% Confidence
Interval for B
B
Std.
Error Beta
Lower
Bound
Upper
Bound
1 (Constant) .363 .239 1.521 .132 -.111 .837
LogPERSEPSI .227 .064 .289 3.525 .001 .099 .355
LogKEBERAGAMAAN -.086 .123 -.055 -.698 .487 -.330 .158
LogTINGKAT_PENDAP
ATAN -.030 .013 -.161 -2.318 .023 -.056 -.004
logMOTIVASI .575 .089 .561 6.482 .000 .399 .751
a. Dependent Variable:
logPEMNFAATNJASA
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Indrika Luluk Kadarsih
Tempat/
Tanggal Lahir
:
Kab. Semarang, 29 Juli 1994
Agama : Islam
Alamat
Nomor Hp
:
:
Ngabeyan 01/03 Koripan, Susukan, Kab. Semarang
085741592279
Pendidikan : 1. SD Negeri Kemetul 2000-2006
2. SMP Negeri 1 Suruh 2006-2009
3. SMA Negeri 1 Suruh 2009-2012
4. IAIN Salatiga 2012-2016
Pengalaman : 1. 2012 Bimbel Excelent Salatiga
2. 2012-2016 Sinar Mulya Abadi Catering
3. 2012-2016 Bimbel Ceria
4. Maret 2016 Magang BRIS Solo
Hobi : 1. Membaca
2. Makan
3. Menonton TV
Moto : Man Jadda Wajadda