SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/921/1/Indrika...vi PERSEMBAHAN Dengan mengucap rasa...

223
i ANALISIS PENGARUH PERSEPSI, KEBERAGAMAAN, TINGKAT PENDAPATAN DAN MOTIVASI TERHADAP PEMANFAATAN JASA DI BTN SYARIAH KANTOR CABANG SYARIAH (KCS) SEMARANG (STUDI KASUS NASABAH BTN SYARIAH KANTOR CABANG SYARIAH (KCS) SEMARANG) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E.) Oleh DISUSUN OLEH INDRIKA LULUK KADARSIH NIM 213-12-031 JURUSAN S1 PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2016

Transcript of SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/921/1/Indrika...vi PERSEMBAHAN Dengan mengucap rasa...

i

ANALISIS PENGARUH PERSEPSI, KEBERAGAMAAN, TINGKAT

PENDAPATAN DAN MOTIVASI TERHADAP PEMANFAATAN JASA DI

BTN SYARIAH KANTOR CABANG SYARIAH (KCS) SEMARANG

(STUDI KASUS NASABAH BTN SYARIAH KANTOR CABANG

SYARIAH (KCS) SEMARANG)

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat

Guna Memperoleh Gelar

Sarjana Ekonomi (S.E.)

Oleh

DISUSUN OLEH

INDRIKA LULUK KADARSIH

NIM 213-12-031

JURUSAN S1 PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2016

ii

iii

iv

v

MOTTO

Man Jadda wajadda

(Barang siapa bersungguh-sungguh pasti

akan berhasil)

Man sara ala darbi washala

(siapa menapaki jalan-Nya akan sampai ke

tujuan )

Allah akan menolong seorang hamba,

selama hamba itu senantiasa menolong

saudaranya (HR.Muslim)

“Sesungguhnya Sesudah Kesulitan Ada

Kemudahan” (QS. Al Insyirah : 6)

vi

PERSEMBAHAN

Dengan mengucap rasa syukur kepada Allah SWT,

skripsi ini saya persembahkan untuk :

Allah SWT yang telah memberi kemudahan dan

kelancaran dalam pembuatan skripsi ini.

Kedua orang tuaku yang selalu mendoakan dan

mensupport dalam segala kondisi.

Kedua kakakku yang tak henti-hentinya

memberikan dukungan baik moril maupun

materil.

Seluruh keluarga dan kerabat yang memberikan

semangat dalam pembuatn skripsi ini.

Untuk sahabat-sahabatku tersayang yang

tergabung dalam sri and the genk (Yuni, Ragil,

Yunita, Isni, Sofa, Arin) yang berjuang bersama-

sama dari awal masuk kuliah.

Seluruh mahasiswa S1 Perbankan Syariah

angkatan 2012

vii

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-

Nya kepada penulis sehingga penulis dapat dapat menyelesaikan skripsi yang

berjudul “Analisis Pengaruh Persepsi, Keberagamaan, Tingkat Pendapatan dan

Motivasi Terhadap Pemanfaatan Jasa di BTN Syariah Kantor Cabang Syariah

(KCS) Semarang (Studi Kasus Nasabah BTN Syariah Kantor Cabang Syariah

(KCS) Semarang)” dengan lancar. Shalawat serta salam tercurah kepada Nabi

Muhammad SAW , Keluarga, dan Seluruh pengikutnya di akhir zaman.

Skripsi ini di ajukan guna memenuhi tugas dan syarat untuk memeperoleh

gelar strata satu jurusan Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.

Ucapan terimakasih penulis di ucapkan kepada semua pihak yang telah

memberikan pengarahan, bimbingan dan bantuan dalam berbagai bentuk. Ucapan

terimakasih terutama penulis kami sampaikan kepada :

1. Bapak Dr. Rahamat Hariyadi, M.Pd selaku rektor IAIN Salatiga

2. Bapak Dr. Anton Bawono, M.Si selaku dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Islam

3. Ibu Fetria Eka Yudiana, M.Si selaku ketua jurusan S1 Perbankan Syariah.

4. Bapak Dr. Nafis Irkhami,M.Ag.,M.A selaku dosen pembimbing yang telah

membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

5. Segenap Dosen Jurusan S1 Perbankan Syariah.

6. Seluruh staf dan karyawan IAIN Salatiga.

viii

7. Kedua orang tuaku tercinta yang telah mendoakan, memberikan dukungan

moril maupun materiil kepada penulis.

8. Kedua kakakku tersayang yang selalu mendukung dan memberikan semangat

kepada penulis.

9. Sahabatku terkasih Sri and The Genk (Ragil, Sofa,Yunita, Isni, Yuni, Arin)

yang selalu menemani dalam suka dan duka selama menempuh pendidikan di

IAIN Salatiga.

10. Kepada semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan dan masih

banyak kekurangan. Oleh karena itu dengan penuh kerendahan hati penulis

menyampaikan permohonan maaf yang sebanyak-banyaknya, serta semoga

skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak.

Salatiga, 4 Agustus 2016

Penulis

Indrika Luluk Kadarsih

NIM : 213-12-031

ix

ABSTRAK

Kadarsih, Indrika Luluk. 2016. Analisis Pengaruh Persepsi, Keberagamaan,

Tingkat Pendapatan dan Motivasi Terhadap Pemanfaatan Jasa di

BTN Syariah KCS Semarang (Studi Kasus Nasabah BTN Syariah

KCS Semarang). Skripsi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam,

Program Studi Perbankan Syariah, Institut Agama Islam Negeri

Salatiga. Pembimbing : Dr.Nafis Irkhami,M.Ag.,M.A.

Indonesia dengan jumlah penduduk yang mayoritas muslim dapat

menjadi potensi berkembangnya perbankan syariah di Indonesia. Akan tetapi

jumlah penduduk muslim yang besar belum bisa membuat perbankan syariah

berkembang secara pesat di Indonesia. Perkembangan perbankan syariah di

Indonesia yang belum maksimal tidak terlepas dari faktor-faktor yang

mempengaruhi masyarakat dalam memanfaatkan jasa baik faktor internal dari

dalam individu maupun faktor eksternal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk

mengetahui pengaruh persepsi, keberagamaan, tingkat pendapatan dan motivasi

terhadap pemanfaatan jasa di Perbankan Syariah terutama di Bank BTN Syariah

KCS Semarang.

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Objek penelitian yang

digunakan adalah nasabah Bank BTN Syariah KCS Semarang dengan jumlah

sampel sebanyak 98 nasabah dengan teknik aksidental sampling. Sedangkan untuk

teknik pengumpulan data menggunakan metode kuisioner, wawancara dan studi

pustaka. Data diolah menggunakan aplikasi SPSS dan E-views. Uji data yang

dipakai dalam penelitian ini adalah uji reliabilitas, uji validitas, uji statistik dan uji

asumsi klasik.

Dari hasil pengolahan data tersebut menunjukkan variabel persepsi

dan motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap pemanfaatan jasa di

Bank BTN Syariah KCS Semarang. Sedangkan variabel keberagamaan

berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap pemanfaatan jasa dan variabel

tingkat pendapatan berpengaruh negatif dan signifikan terhadap pemanfaatan jasa.

Kata Kunci : Persepsi, Keberagamaan, Tingkat Pendapatan, Motivasi

x

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL..................................................................................

PERSETUJUAN PEMBIMBING..............................................................

PENGESAHAN KELULUSAN................................................................

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN..................................................

MOTO........................................................................................................

PERSEMBAHAN.....................................................................................

KATA PENGANTAR...............................................................................

ABSTRAK.................................................................................................

DAFTAR ISI..............................................................................................

DAFTAR TABEL......................................................................................

DAFTAR GAMBAR.................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

i

ii

iii

iv

v

vi

vii

ix

x

xiii

xiv

A. Latar Belakang....................................................................

B. Rumusan Masalah...............................................................

C. Tujuan.................................................................................

D. Manfaat...............................................................................

E. Sistematika Penulisan.........................................................

1

4

5

6

7

BAB II LANDASAN TEORI

A. Telaah Pustaka....................................................................

B. Kerangka Teori...................................................................

1. Persepsi........................................................................

2. Keberagamaan.............................................................

3. Tingkat Pendapatan.....................................................

4. Motivasi.......................................................................

5. Bank Syariah................................................................

6. Pemanfaatan Jasa.........................................................

C. Kerangka Penelitian............................................................

D. Hipotesis Penelitian..............................................................

9

16

16

22

28

30

35

47

55

55

xi

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian...........................................

B. Lokasi dan Waktu Penelitian................................................

C. Populasi dan Sampel.............................................................

D. Teknik Pengumpulan Data....................................................

E. Skala Pengukuran.................................................................

F. Variabel Pengukuran.............................................................

G. Metode Analisis....................................................................

1. Uji Reliabilitas...............................................................

2. Uji Validitas...................................................................

3. Uji Statistik....................................................................

4. Uji Asumsi Klasik..........................................................

H. Alat Analisis..........................................................................

62

62

62

65

67

68

71

71

71

72

75

78

BAB IV ANALISIS DATA

A. Gambaran Umum BTN Syariah..........................................

1. Latar Belakang Berdirinya BTN Syariah.....................

2. Visi Dan Misi BTN Syariah.........................................

3. Struktur Organisasi BTN Syariah................................

4. Produk BTN Syariah....................................................

B. Deskripsi Data Responden..................................................

1. Jenis Kelamin Responden............................................

2. Pendidikan Reponsden.................................................

3. Pekerjaan Responden...................................................

4. Tingkat Pendapatan Responden..................................

C. Analisis Data......................................................................

1. Uji Reliabilitas..............................................................

2. Uji Validitas..................................................................

3. Uji Statistik....................................................................

a. Uji ttest ....................................................................

b. Uji Ftest (Uji Secara Serempak)...............................

80

80

81

82

82

87

87

88

89

90

92

92

93

96

96

99

xii

c. Uji R2(Koefisien Determinasi)...............................

d. Uji Regresi Linier Sederhana.................................

4. Uji Asumsi Klasik..........................................................

a. Uji Multikolinieritas...............................................

b. Uji Normalitas........................................................

c. Uji Linieritas..........................................................

d. Uji Heteroskendastisitas........................................

e. Uji Hipotesis..........................................................

f. Pembahasan...........................................................

100

101

102

102

105

107

107

108

110

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan...........................................................................

B. Saran.....................................................................................

C. Keterbatasan..........................................................................

119

120

121

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

LAMPIRAN

LEMBAR KONSULTASI

DAFTAR NILAI SKK

xiii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1

Tabel 3.1

Tabel 4.1

Tabel 4.2

Tabel 4.3

Tabel 4.4

Tabel 4.5

Tabel 4.6

Tabel 4.7

Tabel 4.8

Tabel 4.9

Tabel 4.10

Tabel 4.11

Tabel 4.12

Tabel 4.13

Tabel 4.14

Tabel 4.15

Tabel 4.16

Tabel 4.17

Tabel 4.18

Tabel 4.19

Penelitian Terdahulu...........................................................

Variabel dan Indikator Penelitian......................................

Jenis Kelamin Responden...................................................

Pendidikan Responden.......................................................

Pekerjaan Responden..........................................................

Tingkat Pendapatan Responden.........................................

Uji Reliabilitas....................................................................

Uji Validitas........................................................................

Output Viewer Coefficientsa...............................................

Tabel Perbandingan Ttest dan Ttabel..............................

Hasil Uji F Annovab............................................................

Hasil Uji R2

Model Summary..............................................

Uji Regresi Sederhana........................................................

Uji Regresi Linier...............................................................

Hasil Uji Multikolinearitas Auxiliary variabel X1.............

Hasil Uji Multikolinieritas Auxiliary variabel X2..............

Hasil Uji Multikolinearitas Auxiliary variabel X3.............

Hasil Uji Multikolinieritas Auxiliary variabel X4.............

Tabel Perbandingan R Square...........................................

Hasil Uji Linieritas............................................................

Hasil Heteroskendasticy Test ..........................................

13

69

87

88

89

90

92

93

97

98

99

100

101

102

103

103

103

104

104

107

108

xiv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1

Gambar 2.2

Gambar 2.3

Gambar 4.1

Gambar 4.2

Proses Pengolahan Informasi..........................................

Proses Motivasi...............................................................

Kerangka Penelitian........................................................

Histogram........................................................................

Grafik Normal Plot.........................................................

18

32

55

105

106

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Besarnya gerakan sejak tahun 1960-an tentang pengharaman riba

telah menjadi salah satu isu sentral yang paling banyak didiskusikan di

kalangan cendikiawan muslim. Hal ini tentunya dipengaruhi oleh

kehidupan sosial politik masyarakat muslim, gerakan reformis dan

islamisasi ilmu pengetahuan dari tokoh muslim itu sendiri. Besarnya

gerakan terhadap diskusi bunga yang dianggap sebagai riba menjadi

sebuah gerakan besar untuk menciptakan sebuah model lembaga keuangan

yang tentunya sesuai dengan prinsip islam. Hal ini merupakan landasan

sekaligus alasan mendasar untuk segera dibentuknya bank Islam

(Sumar’in, 2012: 49).

Tidak diragukan lagi perkembangan perbankan syariah telah tumbuh

secara signifikan dua dekade terakhir. Tidak terkecuali di Indonesia

kehadiran Bank yang berdasarkan Syariah masih relatif baru yaitu baru

pada awal tahun 1990-an, meskipun masyarakat Indonesia merupakan

masyarakat muslim terbesar di dunia. Prakarsa untuk mendirikan Bank

Syariah di Indonesia dilakukan oleh MUI pada 18-20 Agustus 1990.

Namun, diskusi tentang Bank Syariah sebagai basis ekonomi Islam sudah

mulai dilakukan pada awal tahun 1980. Bank Syariah di Indonesia yang

pertama adalah hasil kerja tim Perbankan MUI, yaitu dengan dibentuknya

2

PT Bank Muamalat Indonesia (BMI) yang akte pendiriannya

ditandatangani 1 November 1991 (Kasmir, 2013: 167).

Kedudukan Bank tanpa bunga ini menjadi lebih kuat setelah

dikeluarkannya UU No 7 Tahun 1992 tentang Perbankan yang kemudian

diperbaharui dengan UU No 10 tahun 1998 tentang perubahan atas UU No

7 Tahun 1992 tentang perbankan. Sedangkan ketentuan pelaksanaanya

maka pada tanggal 30 oktober 1992 pemerintah mengeluarkan Peraturan

Pemerintah Nomor 72 Tahun 1992 tentang bank berdasarkan prinsip bagi

hasil dan diundangkan pada tanggal 20 oktober 1992 dalam lembaran

Negara RI Nomor 119 Tahun 1992. UU No 7 Tahun 1992 dan UU No 10

Tahun 1998 yang kemudian muncul UU baru UU No 21 tahun 2008

merupakan landasan hukum untuk mengembangkan perbankan syariah di

Indonesia. Pengembangan Bank Syariah di Indonesia dipandang penting

untuk :

1. Memenuhi kebutuhan masyarakat yang menghendaki layanan jasa

perbankan yang sesuai dengan prinsip syariah

2. Meningkatkan mobilisasi dana masyarakat yang belum terserap

sistemperbankan yang ada.

3. Meningkatkan ketahanan sistem perbankan nasional

4. Menyediakan sarana bagi investor internasional untuk melaksanakan

pembiayaan dan transaksi keuangan yang sesuai dengan prinsip-prinsip

syariah (Martono, 2002: 57)

3

Dari data OJK sampai bulan April 2015 telah terdapat 12 Bank

Syariah dengan jumlah kantor sebanyak 2135. Unit Usaha Syariah dengan

jumlah Bank Umum konvesional yang memiliki UUS sebanyak 22 dengan

jumlah kantor sebanyak 323, dan BPRS dengan jumlah Bank sebanyak

162 dengan jumlah kantor 433. Dengan keseluruhan jumlah kantor 2891

(OJK, 2015: 1).

Indonesia dengan jumlah penduduknya yang mayoritas muslim, hal

ini dapat menjadi potensi untuk berkembangnya perbankan syariah di

Indonesia. Akan tetapi jumlah penduduk muslim yang besar belum bisa

membuat perbankan syariah berkembang secara pesat di Indonesia.

Banyak tantangan dan permasalahan yang dihadapi dalam pengembangan

perbankan syariah terutama berkaitan dengan penerapan suatu sistem

perbankan yang baru, suatu sistem mempunyai sejumlah perbedaan prinsip

dengan sistem yang dominan dan telah berkembang pesat di Indonesia.

Berikut beberapa kendala yang muncul sehubungan dengan

pengembangan perbankan syariah dalam buku Safi’i Antonio 2001:

1. Pemahaman masyarakat yang belum tepat terhadap kegiatan

operasional Bank Syariah

2. Peraturan Perbankan yang berlaku belum sepenuhnya mengakomodasi

operasional Bank Syariah

3. Jaringan Kantor Bank Syariah yang belum luas

4. Sumber Daya Manusia yang memiliki keahlian dalam Bank Syariah

masih sedikit (Antonio, 2001: 224)

4

Perkembangan Perbankan Syariah di Indonesia yang masih belum

maksimal tidak terlepas dari faktor-faktor yang mempengaruhi masyarakat

dalam menggunakan produk maupun jasa yang disediakan Perbankan

Syariah baik faktor internal dari individu tersebut yang meliputi persepsi,

motivasi, agama, tingkat pendapatan, pengetahuan, tingkat religiusitas, dan

faktor lainnya, serta faktor eksternal yang meliputi lingkungan, sosial,

fasilitas bank, kualitas pelayanan, promosi, dan lain-lain.

Berdasarkan latar belakang di atas, sangat beraneka ragam faktor-

faktor yang mempengaruhi masyarakat umum dalam pemanfaatan jasa

perbankan syariah, penulis tertarik untuk mengetahui bagaimana dengan

pemanfaatan jasa perbankan syariah yang dilakukan masyarakat umum di

kota Semarang terutama Bank BTN Syariah Kantor Cabang Syariah

(KCS) Semarang yang berada di kota Semarang. Berkaitan dengan hal

tersebut maka penulis bermaksud mengadakan penelitian dengan judul

“ANALISIS PENGARUH PERSEPSI, KEBERAGAMAAN, TINGKAT

PENDAPATAN, DAN MOTIVASI TERHADAP PEMANFAATAN

JASA DI BTN SYARIAH KANTOR CABANG SYARIAH (KCS)

SEMARANG” (Studi Kasus Nasabah BTN Syariah Kantor Cabang

Syariah (KCS) Semarang)

B. Rumusan Masalah

Dari latar Belakang Masalah yang diuraikan diatas maka masalah

dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

5

a) Bagaimana pengaruh persepsi terhadap pemanfaatan jasa di BTN

Syariah Kantor Cabang Syariah (KCS) Semarang ?

b) Bagaimana pengaruh keberagamaan terhadap pemanfaatan jasa jasa di

BTN Syariah Kantor Cabang Syariah (KCS) Semarang ?

c) Bagaimana pengaruh tingkat pendapatan terhadap pemanfaatan jasa di

BTN Syariah Kantor Cabang Syariah (KCS) Semarang ?

d) Bagaimana pengaruh motivasi terhadap pemanfaatan jasa di BTN

Syariah Kantor Cabang Syariah (KCS) Semarang ?

e) Bagaimana pengaruh persepsi, keberagamaan, tingkat pendapatan dan

motivasi secara simultan terhadap pemanfaatan jasa di BTN Syariah

Kantor Cabang Syariah (KCS) Semarang ?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan uraian diatas maka tujuan dari penelitian ini adalah :

1) Untuk mengetahui pengaruh persepsi terhadap pemanfaataan jasa di

BTN Syariah Kantor Cabang Syariah (KCS) Semarang.

2) Untuk mengetahui pengaruh keberagamaan terhadap pemanfaatan jasa

di BTN Syariah Kantor Cabang Syariah (KCS) Semarang.

3) Untuk mengetahui pengaruh tingkat pendapatan terhadap pemanfaatan

jasa di BTN Syariah Kantor Cabang Syariah (KCS) Semarang.

4) Untuk mengetahui pengaruh motivasi terhadap pemanfaatan jasa di

BTN Syariah Kantor Cabang Syariah (KCS) Semarang.

6

5) Untuk mengetahui pengaruh persepsi, keberagamaan, tingkat

pendapatan dan motivasi secara simultan terhadap pemanfaatan jasa di

BTN Syariah Kantor Cabang Syariah (KCS) Semarang.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan faedah dan

makna bagi perusahaan maupun bagi pihak yang terlibat didalamnya.

Diantaranya adalah :

1) Teoritis

Diharapkan penelitan ini mampu menambah ilmu pengetahuan dan

wawasan tentang Perbankan Syariah yang sedang berkembang di

Indonesia, untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang pengaruh

persepsi, keberagamaan, tingkat pendapatan dan motivasi terhadap

pemanfaatan jasa perbankan syariah.

2) Praktis

a. Bagi Perbankan Syariah, sebagai bahan masukan dan pertimbangan

serta referensi bagi Perbankan Syariah untuk dapat menambah

nasabah dan dalam pengambilan keputusan dalam suatu

permasalahan.

b. Bagi IAIN, sebagai masukan berharga dalam pengembangan ilmu

pengetahuan khususnya dibidang keuangan syariah dan sebagai

bahan pertimbangan bagi IAIN Salatiga untuk bekerja sama dengan

Perbankan Syariah.

7

c. Bagi peneliti selanjutnya,penelitian ini diharapkan dapat menambah

wawasan dan pengalaman baru tentang penulisan dan penelitian

ilmiah dan sebagai sarana latihan untuk penelitian-penelitian

selanjutnya.

E. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Bagian awal skripsi terdiri dari cover, pengajuan, persetujuan

pembimbing, pengesahan, persembahan, abstrak, kata pengantar dan daftar

isi. Sedangkan bagian utama skripsi ini terdiri dari lima bab, penjelasannya

dapat dikemukakan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini membahas latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan

penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II KAJIAN TEORI

Bab ini membahas telaah teori, kerangka teori, kerangka penelitian

dan hipotesis penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini membahas mengenai jenis penelitian, populasi dan sampel,

teknik, pengumpulan data skala pengukuran, definisi konsep dan

operasioanal, instrumen penelitian dan alat analisis.

8

BAB IV ANALISIS DATA

Bab ini membahas mengenai deskripsi objek penelitian dan analisis

data.

BAB V PENUTUP

Bab ini membahas mengenai membahas kesimpulan, saran, dan

keterbatasan penelitian.

9

BAB II

LANDASAN TEORI

A. TELAAH PUSTAKA

Penelitian yang dilakukan Juliana (2011) dalam skripsinya yang

berjudul “Faktor-Faktor Yang Mempegaruhi Nasabah Dalam Memilih

Jasa Bank Syariah Di Kota Yogyakarta” disimpulkan bahwa faktor

syariah, promosi dan kualitas produk berpengaruh signifikan terhadap

keputusan nasabah menggunakan Jasa Bank Syariah.

Sri Rahmawati (2013) dalam penelitian yang berjudul “ Analisis

Pengaruh Religiusitas Terhadap Keputusan Nasabah Dalam Menggunakan

Produk Dan Jasa Perbankan Syariah Dengan Atribut Produk Sebagai

Variabel Intervening (Studi Kasus Pada Bank Syariah Mandiri di

Yogyakarta) disimpulkan bahwa variabel religiusitas berpengaruh

terhadap keputusan nasabah dalam menggunakan produk dan jasa di bank

Syariah tetapi tidak signifikan.

Sedangkan Toni Prasetyo Utomo (2014) dalam Skripsinya yang

berjudul “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan

Nasabah Dalam Memilih Jasa Perbankan Syariah (Studi Kasus Pada Bank

Syariah Mandiri Kantor Cabang Malang) disimpulkan bahwa faktor

pelayanan bank syariah, faktor pengetahuan tentang konsep bank syariah,

dan faktor harga/biaya berpengaruh signifikan terhadap keputusan

nasabah memilih bank syariah.

Harif Amali Rivai dkk (2006) dalam jurnalnya yang berjudul

“Identifikasi Faktor Penentu Keputusan Konsumen Dalam Memilih Jasa

10

Perbankan Syariah vs Bank Konvensional” untuk bank syariah ada

beberapa faktor yaitu persepsi, keluarga, biaya dan keuntungan, agama dan

kepercayaan sedangkan untuk bank konvensional faktor yang

mempengaruhi untuk memilih jasa bank yaitu motivasi, biaya dan

keuntungan, keluarga, promosi, dan gaya hidup.

Zainab (2011) dalam skripsinya yang berjudul “Pengaruh Citra

Merek, Periklanan, Dan Persepsi Terhadap Minat Menabung Nasabah

(Studi Kasus Pada Masyarakat Ciputat dan Pamulang Yang Menjadi

Nasabah di Bank Muamalat) disimpulkan bahwa secara parsial persepsi

berpengaruh signifikan terhadap minat menabung dan secara simultan

variabel Citra Merek, Periklanan, Dan Persepsi berpengaruh signifikan

terhadap minat menabung.

Astuti dan Mustikawati (2013) dalam jurnalnya yang berjudul

“Pengaruh Persepsi Nasabah Tentang Tingkat Suku Bunga, Promosi, Dan

Kualitas Pelayanan Terhadap Minat Menabung Nasabah” dengan

menggunakan analisis data regresi linier berganda, uji prasyarat

disimpulkan bahwa variabel persepsi tentang tingkat suku bunga, persepsi

tentang Promosi, Persepsi Tentang Kualitas Pelayanan secara parsial

maupun simultan berpengaruh positif signifikan terhadap minat menabung

nasabah di BRI Sleman.

Sedangkan Dani Panca Setiasih (2011) dalam skripsinya yang

berjudul “Analisis Persepsi, Preferensi, Sikap dan Perlaku Dosen Terhadap

Perbankan Syariah “ (Studi Kasus Pada Dosen Fakultas Syariah IAIN

11

Walisongo Semarang) disimpulkan bahwa persepsi tidak mempunyai

pengaruh yang signifikan terhadap sikap, serta prefernsi dan sikap

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap perilaku dosen pada

Perbankan Syariah.

Mustakim Muchlis (2013) dalam jurnalnya yang berjudul “Faktor-

Faktor Yang Mempengaruhi Nasabah dalam Memilih Bank (Bank

Syariah vs Bank Konvensional) dalam penelitian ini disimpulkan bahwa

faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan nasabah dalam memilih bank

adalah faktor kepercayaan atau agama, kejelasan produk bank, fasilitas dan

produk yang diberikan perbankan serta peran dalam keluarga

Vita Widyan Priaji (2011) dalam penelitiannya yang berjudul

“Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Intensi Menabung di Bank Syariah”

dengan menggunakan pendekatan kuantitaif dan analisis regresi berganda

disimpulkan bahwa variabel sikap, norma subjektif, perceived behaviour

control, religiusitas, penghasilan, pendidikan dan usia berpengaruh

terhadap intensi menabung di Bank Syariah.

Supriyanto (2013) dalam jurnalnya yang berjudul “Pendidikan

Pendapatan dan Motivasi Menjadi Nasabah” disimpulkan bahwa

pendidikan dan pendapatan berpengaruh positif signifikan terhadap

Motivasi menjadi nasabah.

Ika Muarifah (2015) dalam skripsinya yang berjudul “Pengaruh

Tingkat Pendapatan Masyarakat Dan Kualitas Pelayanan Karyawan

Terhadap Minat Menabung Nasabah Bank Negara Indonesia Kabupaten

12

Pati Tahun 2015” disimpulkan bahwa tingkat pendapatan masyarakat dan

kualitas pelayanan secara simultan dan parsial berpengaruh terhadap minat

menabung masyarakat.

Sedangkan Desy Fatmawati (2015) dalam skripsinya yang berjudul

“Pengaruh pendapatan, Religiusitas, dan Informasi Tehadap Intensi

Menabung di Bank Syariah Pada Kalangan Santri Mahasiswa Pondok

Pesantren Wahid Hasyim Di Sleman” menunjukkan bahwa variabel

pendapatan tidak berpengaruh terhadap intensi menabung di Bank Syariah

pada kalangan santri Mahasiswa Pondok Pesantren Wahid Hasyim

Sleman.

Endang Tri Wahyuni dalam jurnalnya yang berjudul “ Pengaruh

Faktor Syariah, Tingkat Keuntungan Bagi Hasil Dan Motivasi Nasabah

Terhadap Keputusan Nasabah Menggunakan Perbankan Syariah” dengan

menggunakan teknis analisis regresi linier berganda disimpulkan bahwa

baik secara parsial maupun simultan faktor syariah, tingkat keuntungan

bagi hasil dan motivasi berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan

nasabah menggunakan perbankan syariah.

13

Research Gap dari Penelitian ini dapat digambarkan dalam tabel berikut

ini :

Tabel 2.1

Penelitian Terdahulu

No Variabel Peneliti Judul Variabel Hasil Penelitian

1 Persepsi Zainab (2011) Pengaruh Citra

Merek, Periklanan,

Dan Persepsi

Terhadap Minat

Menabung

Nasabah (Studi

Kasus Pada

Masyarakat Ciputat

dan Pamulang

Yang Menjadi

Nasabah di Bank

Muamalat)

Citra Merk (X1),

Periklanan (X2),

Persepsi (X3),

Minat Menabung

(Y)

secara parsial

persepsi

berpengaruh

signifikan

terhadap minat

menabung dan

secara simultan

variabel Citra

Merek,

Periklanan, Dan

Persepsi

berpengaruh

signifikan

terhadap minat

menabung

2. Indah

Mustikawati

(2013)

Pengaruh Pesepsi

Nasabah Tentang

Tingkat Suku

Bunga, Promosi

dan Kualitas

Pelayanan

Terhadap Minat

Menabung

Nasabah

Persepsi Suku

Bunga (X1)

Pesepsi Promosi

(X2), Persepsi

Kualitas Pelayanan

(X3)

Variabel

Persepsi baik

secara parsial

maupun simultan

berpengaruh

terhadap minat

menabung

nasabah

14

2 Persepsi Dani Panca

Setiasih (2011)

Analisis Persepsi,

Preferensi, Sikap

dan Perlaku Dosen

Terhadap

Perbankan Syariah

“ (Studi Kasus

Pada Dosen

Fakultas Syariah

IAIN Walisongo

Semarang)

Persepsi (X1),

Preferensi (X2),

Sikap (X3),

Perlaku (Y)

persepsi tidak

mempunyai

pengaruh yang

signifikan

terhadap sikap,

serta prefernsi

dan sikap

mempunyai

pengaruh yang

signifikan

terhadap perilaku

dosen pada

Perbankan

Syariah.

3. Religiusitas/

Keberagama

an

Maisur (2015) Pengaruh Bagi

Hasil Tingkat

Pendapatan

Religiusitas Dan

Kualitas Pelayanan

Terhadap

Keputusan

Menabung

Nasabah Pada

Bank Syariah Di

Banda Aceh

Tingkat Bagi hasil

(X1), Tingkat

Pendapatan (X2),

Religiusitas (X3),

Kualitas Pelayanan

(X4), Keputusan

Menabung (Y)

Tingkat Bagi

hasil, Tingkat

Pendapatan,

Religiusitas

berpengaruh

terhadap

keputusan

menabung

nasabah

sedangkan

kualitas

pelayanan tidak

berpengaruh

3 Keberagama

an/Religiusit

as

Ahmad Yunadi

(2011)

Analisis Pengaruh

Tingkat

Religiusitas

Terhadap

Permintaan

Pembiayaan

Mudharabah(Studi

Pedagang Sayur di

Pasar Tradisional

Giwangan

Yogyakarta)

Religiusitas (X1),

Permintaan

Pembiayaan

Mudharabah (Y)

Tingkat

Religiusitas

pedagang tidak

mempengaruhi

terhadap

permintaan

pembiayaan

mudharabah

15

Agama Neng Kamarni

(2012)

Faktor-faktor yang

mempengaruhi

minat masyarakat

dalam berhubungan

dengan bank

syariah di kota

Padang

Agama (X1), Jenis

pekerjaan (X2),

Tingkat

Pendidikan (X3),

Tingkat

Pendapatan (X4),

Tingkat

Pengeluaran (X5),

Pengetahuan

tentang Bank

Syariah (X6),

Pendapat tentang

bunga bank sama

dengan riba (X7),

Preferesi terhadap

Bank Syariah

(X8), Pengetahuan

produk dan

mekanisme bank

(X9), Minat

masyarakat

terhadap Bank

Syariah (Y)

Variabel agama,

pengetahuan

tentang bank

syariah,

pengetahuan

produk dan

mekanisme bank

syariah, tidak

berpengaruh

terhadap minat

masyarakat

berhubungan

dengan bank

syariah di kota

Padang

5 Tingkat

pendapatan

Ika Muarifah

(2015)

Pengaruh Tingkat

Pendapatan

Masyarakat Dan

Kualitas Pelayanan

Karyawan

Terhadap Minat

Menabung

Nasabah Bank

Negara Indonesia

Kabupaten Pati

Tahun 2015

Tingkat

Pendapatan (X1),

Kualitas Pelayanan

(X2), Minat

Menabung(Y)

tingkat

pendapatan

masyarakat dan

kualitas

pelayanan secara

simultan dan

parsial

berpengaruh

terhadap minat

menabung

masyarakat

6. Desy Fatmawati

(2015)

Pengaruh

pendapatan,

Religiusitas,dan

Informasi Tehadap

Intensi Menabung

di Bank Syariah

Pada Kalangan

Santri Mahasiswa

Pondok Pesantren

Wahid Hasyim Di

Sleman

Pendapatan (X1),

Religiusitas (X2),

Informasi (X3),

Minat menabung

(Y)

pendapatan tidak

berpengaruh

terhadap intensi

menabung di

Bank Syariah

pada kalangan

santri Mahasiswa

Pondok

Pesantren Wahid

Hasyim Sleman.

7. Motivasi Endang Tri Pengaruh Faktor Faktor Syariah secara parsial

16

Wahyuni Syariah, Tingkat

Keuntungan Bagi

Hasil Dan Motivasi

Nasabah Terhadap

Keputusan

Nasabah

Menggunakan

Perbankan Syariah

(X1), Tingkat

Keuntungan Bagi

Hasil (X2),

Motivasi (X3),

Keputusan

Nasabah (Y)

maupun

simultan faktor

syariah, tingkat

keuntungan bagi

hasil dan

motivasi

berpengaruh

positif signifikan

terhadap

keputusan

nasabah

menggunakan

perbankan

syariah.

Perbedaan peneltian ini dengan penelitian terdahulu adalah penelitian ini

adalah penelitian dengan menggabungkan beberapa variabel bebas yang

ada pada penelitian diatas yaitu variabel persepsi, keberagamaan,

pendapatan dan motivasi dengan variabel terikat yaitu pemanfaatan jasa di

bank syariah studi kasus di Bank BTN Syariah KCS Semarang yang belum

pernah diteliti sebelumnya.

B. KERANGKA TEORI

1. PERSEPSI

a. Pengertian Persepsi

Menurut Kanuk (2008:137) persepsi didefinisikan sebagai

proses yang dilakukan individu untuk memilih, mengatur,

menafsirkan, stimuli kedalam gambar yang berarti dan masuk akal

mengenai dunia.

Menurut Judge (2008:175) persepsi adalah proses dimana

individu mengatur dan mengintepretasikan kesan-kesan sensoris

17

mereka guna memberikan arti bagi lingkungan mereka. Faktor-

faktor yang mempengaruhi persepsi bisa terletak dari dalam diri

pembentuk persepsi, dalam diri objek atau target yang diartikan

atau dalam konteks situasi dimana persepsi tersebut dibuat.

Sedangkan menurut Jalaluddin (1994:51) persepsi adalah

pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan

yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan

pesan. Persepsi ialah memberikan makna pada stimuli indrawi.

Walaupun begitu menafsirkan makna indrawi tidak hanya

melibatkan sensasi, tetapi juga atensi, ekspektasi, motivasi, dan

memori (Desirato). Persepsi ditentukan oleh faktor fungsional dan

faktor struktural. Faktor Fungsional berasal dari kebutuhan,

pengalaman masa lalu dan hal-hal lain yang termasuk apa yang kita

sebut sebagai faktor personal. Sedangkan faktor-faktor struktural

semata-mata berasal dari sifat stimuli fisik dan efek-efek syaraf

yang ditimbulkannya pada sistem syaraf individu.

Dari beberapa definisi diatas maka dapat ditarik

kesimpulan bahwa persepsi adalah suatu proses yang dilakukan

oleh seorang individu dalam menafsirkan dan mengintepretasikan

suatu objek yang dilihatnya .

18

b. Tahap-Tahap Pengolahan Informasi

Memahami persepsi konsumen adalah penting bagi

pemasar dan produsen, dua orang konsumen yang menerima

stimulus dan memperhatikan suatu stimulus yang sama, mungkin

akan mengartikan stimulus itu berbeda. Dimana seorang akan

memahami stimulus akan sangat dipengaruhi oleh nilai-nilai,

harapan dan kebutuhannya yang sifatnya sangat individual. Berikut

tahap-tahap dalam proses pengolahan informasi :

Sumber : Ujang, Suwarman 2011, hal 96

Gambar 2.2

Proses Pengolahan Informasi

STIMULUS

RETENSI

PENERIMAAN

PEMAHAMAN

PERHATIAN

PEMAPARAN

MEMORI

19

Tahap-tahap pengolahan informasi

a) Pemaparan

Sensasi merupakan respon yang segera dan langsung dari

alat panca indera terhadap stimuli yang sederhana (iklan, kemasan,

merk). Stimulus adalah setiap masukan yang diterima oleh panca

indera (Kanuk, 2008:139).

Sensasi dipengaruhi oleh ambang absolut (the absolute threshold)

dan perbedaan ambang (differential threshold). Ambang absolut

adalah jumlah minimum intensitas atau energi stimulus yang

diperlukan oleh seorang konsumen merasakan perbedaan “ada” dan

“tidak ada” dari suatu stimulus. Sedangkan ambang berbeda adalah

batas perbedaan terkecil yang dapat dirasakan antara dua stimulus

yang mirip. Konsep ini dikenal juga dengan juga dengan nama (The

Fust Noticeable Difference Threshold/ JND) (Suwarman, 2011: 97)

b) Perhatian

Dalam proses ini konsumen menyeleksi stimulus atau

informasi mana yang akan diperhatikannya dan akan diproses lebih

lanjut , proses ini dikenal sebagai perceptual selection. Ada dua

faktor utam yang mempengaruhi perceptual selection terhadap

stimulus yang akan diperhatikannya:

1. Faktor Pribadi

Faktor Pribadi adalah karakteristik konsumen yang

muncul dari dalam diri konsumen, faktor ini diluar kontrol

20

pemasaran, yang termasuk dalam faktor pribadi adalah motivasi

dan kebutuhan konsumen, harapan konsumen yang dipengaruhi

oleh pengalaman masa lalunya.

2. Faktor stimulus

Konsumen yang memperhatikan stimulus karena daya

tarik dari stimulus tersebut, yang termasuk dalam stimulus yaitu

ukuran, warna, intensitas, kontras, posisi, petunjuk, gerakan,

kebauran, isolasi, stimulus yang disengaja, pemberi pesan yang

menarik, perubahan gambar yang cepat.

c) Pemahaman

Pemahaman adalah usaha konsumen untuk mengartikan

atau mengintepretasikan stimulus.

Ada tiga tahap dalam proses ini yaitu :

1. Gambar dan latar belakang (figure and ground)

Gambar adalah objek atau stimulus yang ditempatkan dalam

suatu latar belakang. Konsumen cenderung memisahkan mana

objek yang harus diperhatikan dan mana latar belakangnya.

1) Pengelompokkan (grouping)

Orang biasanya mengelompokkan stimulus sehingga

membentuk satu kesatuan arti. Orang akan lebih mudah

mengingat informasi dalam bentuk kelompok atau berkaitan

dengan suatu hal dibandingkan informasi tersebut terpisah-

21

pisah. Tiga prinsip grouping yaitu kedekatan (proximity),

kesamaan (similarity), dan kesinambungan (continuity).

2) Closure

Konsumen akan berusaha memahami suatu objek

dalam arti yang utuh, walaupun ada bagian dari objek

tersebut yang hilang atau tidak lengkap. Inilah prinsip

closure, konsumen akan melengkapi bagian yang hilang

dari objek tersebut.

3) Penerimaan

Setelah konsumen melihat stimulus, memperhatikan,

dan memahami stimulus tersebut maka sampailah kepada

suatu kesimpulan mengenai stimulus atau objek tersebut.

Inilah persepsi kosumen terhadap objek tersebut atau citra

produk. Persepsi konsumen tersebut merupakan penerimaan

konsumen terhadap stimulus.

4) Retensi

Retensi yaitu memindahkan informasi ke memori

jangka panjang. Informasi yang disimpan adalah intepretasi

konsumen terhadap stimulus yang diterimanya. Selanjutnya

apa yang disimpan didalam memori konsumen akan

mempengaruhi persepsinya terhadap stimulus yang baru.

(Sumarwan, 2011: 101).

22

c. Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Persepsi

Sejumlah faktor beroprerasi untuk membentuk dan

terkadang mengubah persepsi. Faktor-faktor ini bisa terletak dari

dalam diri pembentuk persepsi, dalam diri objek atau target yang

diartikan atau dalam konteks situasi dimana persepsi tersebut

dibuat. Ketika seorang individu melihat sebuah target dan berusaha

untuk mengintepretasikan apa yang ia lihat, intepretasi itu sangat

dipengaruhi oleh berbagai karakteristik pribadi dari pembuat

persepsi individual tersebut. Karakteristik pribadi yang

mempengaruhi persepsi meliputi sikap, kepribadian, motif, minat,

pengalaman masa lalu, dan harapan-harapan seseorang (Judge,

2009: 175).

2. KEBERAGAMAAN

a. Pengertian Agama

Menurut Thouless dalam Jalaluddin (1995, 14) agama

didefinisikan sebagai sikap (cara penyesuaian diri ) terhadap dunia

yang mencakup acuan yang menunjukkan lingkungan lebih luas

daripada lingkungan dunia fisik yang terikat dengan ruang dan

waktu. Sedangkan menurut Harun Nasution dalam Jalaluddin

(1995, 12) pengertian agama berdasarkan asal kata yaitu al-Din,

religi (relegre, religare) dan agama. Al-Din (Semit) berarti undang-

undang atau hukum. Kemudian dalam bahasa arab kata ini

mengandung arti menguasai, menundukkan, patuh, utang, balasan,

23

kebiasaan. Sedangkan dari kata religi (latin) atau relegere berarti

mengumpulkan dan membaca, kemudian religare berarti mengikat.

Adapun kata agama terdiri dari a = tidak ; gam = pergi)

mengandung arti tidak pergi, tetap ditempat atau diwarisi turun

temurun. Bertitik tolak dari pengertian kata-kata tersebut, menurut

Harun Nasution intisarinya adalah ikatan. Agama mengandung arti

ikatan yang harus dipegang dan dipatuhi manusia. Ikatan dimaksud

berasal dari suatu kekuatan yang lebih tinggi dari manusia sebagai

kekuatan gaib yang tak dapat ditangkap oleh panca indera, namun

mempunyai pengaruh yang besar sekali terhadap kehidupan

manusia sehari-hari (Jalaluddin, 1995:12). Secara definitif menurut

Harun Nasution dalam Jalaluddin hal 12, Agama adalah :

1. Pengakuan terhadap adanya hubungan manusia dengan

kekuatan gaib yang harus dipatuhi.

2. Pengakuan terhadap adanya kekuatan gaib yang menguasai

manusia.

3. Mengikat diri pada suatu bentuk hidup yang mengandung

pengakuan pada suatu sumber yang berada di luar diri manusia

dan mempengaruhi perbuatan-perbuatan manusia.

4. Kepercayaan pada suatu yang gaib yang menimbulkan cara

hidup tertentu.

5. Suatu sistem tingkah laku yang berasal dari sesuatu kekuatan

gaib.

24

6. Pengakuan terhadap adanya kewajiban-kewajiban yang

diyakini bersumber pada sesuatu kekuatan gaib.

7. Pemujaan terhadap kekuatam gaib yang timbul dari perasaan

lemah dan perasaan takut terhadap kekuatan misterius yang

terdapat di alam sekitar

8. Ajaran-ajaran yang diwahyukan Tuhan kepada manusia

melalui seorang Rasul (Jalaluddin, 1995:13).

Sedangkan menurut William Jumes dalam Zakiah (hal

18) “Agama adalah perasaan dan pengalaman Bani Insan

secara individual yang menganggap bahwa mereka

berhubungan dengan apa yang dipandangnya sebagai Tuhan”

b. Perspektif Islam Tentang Religiusitas

Islam menyuruh umatnya untuk beragama atau berislam

secara menyeluruh (QS Al-Baqarah:208), Setiap muslim baik dalam

berpikir, bersikap maupun bertindak, diperintahkan untuk berislam

serta dalam melakukan aktifitas ekonomi, sosial, politik, atau aktivitas

apapun. Seorang muslim diperintahkan untuk berislam secara

keseluruhan dalam rangka beribadah kepada Allah SWT, dimana pun

dan dalam keadaan apapun, setiap muslim hendaknya berislam.

Glock dan Stark menilai bahwa kepercayaan keagamaan

adalah jantungnya dimensi keyakinan, teologi terdapat dalam

seperangkat kepercayaan mengenai kenyataan terakhir mengenai alam

dan kehendak-kehendak supernatural sehingga aspek-aspek lain

dalam agama menjadi koheren. ritual dan kegiatan menunjukkan

25

ketaatan seperti dalam persekutuan atau sembahyang tidak dapat

dipahami kecuali jika kegiatan-kegiatan itu berada dalam kerangka

kepercayaan yang mengandung dalil bahwa ada suatu kekuatan yang

besar yang harus disembah (Djamaluddin, 1994:79).

c. Dimensi Keberagamaan

Aktivitas beragama bukan hanya terjadi ketika seseorang

melakukan ritual keagamaan (beribadah), tapi juga ketika melakukan

aktivitas lain yang didorong oleh kekuatan akhir. Bukan hanya yang

berkaitan dengan aktivitas yang tampak dan dapat dilihat dengan

mata, tapi juga aktivitas yang tak tampak dan terjadi dalam hati

seseorang.

Menurut Glock dan Stark dalam Djamaluddin (1994,77-78)

ada lima dimensi keberagamaan yaitu :

1. Dimensi keyakinan (ideologis)

Dimensi ini berisi pengharapan-pengharapan dimana orang

religius berpegang teguh pada pandangan teologis tertentu dan

mengakui kebenaran doktrin-doktrin tersebut.

2. Dimensi Praktik Agama (ritualistik)

Dimensi ini mencakup perilaku pemujaan,ketaatan, hal-hal

yang dilakukan orang untuk menunjukkan komitmen terhadap

agama yang dianutnya. Praktik keagamaan ini terdiri atas dua kelas

penting yaitu :

26

1) Ritual mengacu pada seperangkat ritus, tindakan keagamaan

formal dan praktek-praktek suci yang semua mengharapkan

para pemeluk melaksanakan.

2) Ketaatan apabila aspek ritual dan komitmen sangat formal dan

khas publik, semua agama yang dikenal juga mempunyai

perangkat tindakan persembahan dan kontemplasi personal

yang relatif spontan, informal, dan kas pribadi.

3. Dimensi Pengalaman (eksperiental)

Dimensi ini berisikan dan memperhatikan fakta bahwa semua

agama mengandung pengharapan – pengharapan tertentu, dimensi

ini berkaitan dengan pengalaman keagamaan, perasaan-perasaan,

persepsi-persepsi, dan sensasi-sensasi yang dialami seseorang atau

didefinisikan oleh suatu kelompok keagamaan yang melihat

komunikasi, walaupun kecil dalam suatu esensi Ketuhanan yaitu

dengan Tuhan, kenyataan terakhir, dan otoritas transendental.

4. Dimensi Pengetahuan Agama (intelektual)

Dimensi ini mengacu pada harapan bahwa orang-orang yang

beragama paling tidak memiliki sejumlah minimal pengetahuan

mengenai dasar-dasar keyakinan, ritus-ritus, kitab suci dan tradisi.

5. Dimensi Konsekuensi

Dimensi ini mengacu pada identifikasi akibat-akibat

keyakinan keagamaan, praktik, pengalaman, dan pengetahuan

seseorang dari hari ke hari.

27

Menurut penulis rumusan Glock dan Stark yang membagi

keberagamaan menjadi lima dimensi dalam tingkat tertentu

mempunyai kesesuaian dengan islam. Walaupun tak sepenuhnya

sama, dimensi keyakinan disejajarkan dengan akidah, dimensi

praktik agama disejajarkan dengan syariah, dan dimensi

pengalaman disejajarkan dengan akhlak.

a. Dimensi keyakinan atau akidah Islam menunjuk pada seberapa

tingkat keyakinan Muslim terhadap kebenaran ajaran-ajaran

agamanya. Terutama terhadap ajaran-ajaran yang bersifat

fundamental dan dogmatik.

b. Dimensi Peribadatan atau praktek agama atau syariah

menunjuk pada seberapa tingkat kepatuhan Muslim dalam

mengerjakan kegiatan-kegiatan ritual sebagaimana disuruh dan

dianjurkan oleh agamanya. Dalam keberislaman, dimensi

peribadatan menyangkut pelaksanaan sholat, puasa, zakat, haji,

membaca Al-Quran, zikir, Ibadah Qurban, Iktikaf di masjid di

bulan puasa, dan sebagainya.

c. Dimensi pengalaman atau akhlak menunjuk pada seberapa

tingkatan muslim berperilaku dimotivasi oleh ajaran-ajaran

agamanya yaitu bagaimana individu berelasi dengan dunianya

terutama dengan manusia lain. Dalam keberislaman, dimensi

ini meliputi perilaku suka menolong, bekerjasama, berderma,

menyejahterkan dan menumbuh kembangkan orang lain,

28

menegakkan keadilan dan kebenaran, berlaku jujur,

memaafkan, menjaga lingkungan hidup, menjaga amanat,

tidak mencuri, tidak korupsi, dan lain sebagainya

(Djamaluddin, 1994:80).

3. TINGKAT PENDAPATAN

a. Pengertian Pendapatan

John J. Wild (2003: 311) menjelaskan pendapatan menurut

ilmu ekonomi sebagai nilai maksimum yang dapat dikonsumsi oleh

seseorang dalam suatu periode dengan mengharapkan keadaan

yang sama pada akhir periode seperti keadaan semula.

Penghasilan / pendapatan (revenue) adalah kebalikan dari

biaya, tiap-tiap memperoleh penghasilan tentu isertai dengan wujud

penerimaan benda, harta kekayaan, atau hak. Penghasilan itupun

dapat terjadi setiap saat, pada saat tertentu atau sekali setiap tahun.

Misalnya memperoleh komisi, fee, hasil-hasil dari penjualan

barang-barang dagangan, bunga dan lain sebagainya ini dapat

terjadi pada setiap saat. Penghasilan/pendapatan yang terjadi pada

tiap bulannya misalnya penghasilan sewa rumah, penghasilan

bunga, dan lain sebagainya yang serupa (Sigit, 1978:47).

Sedangkan menurut Robert Murray Haig (dalam Markus &

Hendry, 2002:111) pendapatan adalah nilai berupa uang dari

tambahan kemampuan ekonomis neto seseorang antara dua titik

waktu.

29

Pendapatan adalah penghasilan yang timbul dalam

pelaksanaan aktivitas entitas yang biasa dan dikenal dengan

sebutan berbeda seperti penjualan, imbalan, bunga, deviden,

royalti, sewa (Muljono, 2012:14). Sedangkan menurut Commitee

on Terminology Revenue atau pendapatan adalah sebagai hasil dari

penjualan barang atau pemberian jasa yang dibebankan kepada

langganan atau mereka yang menerima jasa (Syafri, 58:1994).

Pendapatan adalah aliran masuk harta-harta atau aktiva yang timbul

dari penyerahan barang dan jasa yang dilakukan oleh suatu unit

usaha selama suatu periode waktu tertentu (Baridwan, 2004:10).

sedangkan menurut Comittee on Terminology mendefinisikan

revenue sebagai hasil dari penjualan barang atau pemberian jasa

yang dibebankan kepada langganan atau mereka yang menerima

jasa. Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat ditarik

kesimpulan jika pendapatan adalah uang yang didapatkan

seseorang baik berupa gaji, bunga, sewa, laba, upah, dan tunjangan

lainnya dalam kurun waktu satu bulan atau satu tahun.

b. Pengakuan Pendapatan

“Suatu penghasilan akan diakui sebagai penghasilan pada

periode kapan kegiatan utama yang perlu untuk menciptakan dan

menjual barang dan jasa itu setelah selesai”. Dalam hal waktu yang

dimaksud disini ada empat alternatif :

30

1. Selama produksi

2. Pada saat proses produksi selesai

3. Pada saat penjualan

4. Pada saat penagihan kas

Keempat alternatif ini sama-sama dipakai dalam pengakuan

pendapatan. Pengakuan pendapatan selam proses produksi

berlangsung diterapkan pada proyek pembangunan jangka panjang.

Pada saat selesainya produksi dapat diterapkan pada kegiatan

pertanian atau pertambangan , pada saat penjualan dipakai untuk

barang perdagangan, pada saat penagihan diterapakan pada metode

penjualan angsuran (Harahap, 1994:59).

4. MOTIVASI

a. Pengertian Motivasi

Menurut Schiffman dan Kanuk dalam Ujang (23: 2011)

“ Motivation can be describeb as driving force within

individuals thats impels them to action. This driving force

is produced by state of tension, which exsits as the result

of unfulfilled need” Artinya “Motivasi dapat

digambarkan sebagai dorongan individual yang

mempengaruhi tindakannya. Dorongan ini diperoleh dari

tingkat dari tekanan yang mana merupakan hasil dari

kebutuhan yang tidak terpenuhi”.

Menurut Solomon dalam Ujang (23:2011)

“Motivation refers to the processes thet cause people to

behave as they do. It occurs when a need is aroused that

the consumer wishes to satisfy. Once a need has been

activated, a state of tension exists that drives the

consumer to attempt to reduce or eliminate the need”.

Artinya motivasi berkenaan dengan proses yang

menyebabkan orang-orang berperilaku seperti apa yang

mereka inginkan.ini terjadi ketika kebutuhan timbul oleh

31

keinginan konsumen akan kepuasan.sekali keinginan

timbul maka tingkat dari tekanan yang muncul

mengarahkan konsumen untuk menamabah atau

mengurangi atau menghilangkan kebutuhan tersebut Menurut Mowen dan Minor dalam Ujang (23:2011)

“motivation refers to an activated stae within a person

that leads to goal-directed behaviour, It consists of the

drivers, urges, wishes, or desires that initiate the sequnce

of events leading to a behaviour”Artinya motivasi

berkenaan tingkat keinginan dari seseorang yang

berhubungan dengan perilaku yang memiliki tujuan, ini

terdiri dari dorongan, desakan, keinginan atau hasrat

yang memprakarsai rentetan dari kejadian yang

mendorong perilaku.

Sedangkan Judge (2008: 228) motivasi adalah proses yang

menjelaskan intensitas, arah dan ketentuan usaha untuk mencapai

tujuan. Dari beberapa definisi tersebut disimpulkan bahwa motivasi

muncul karena adanya kebutuhan yang dirasakan konsumen.

Kebutuhan sendiri muncul karena konsumen merasakan

ketidaknyamanan antara yang seharusnya dirasakan dan yang

sesungguhnya dirasakan. Kebutuhan yang dirasakan tersebut

mendorong sesorang untuk melakukan tindakan memenuhi

kebutuhan tersebut (Ujang, 2011: 23).

32

Berikut proses motivasi terjadi :

Sumber : Schiffman dan Kanuk, 2008 hal 72

Gambar 2.2

Proses Motivasi

b. Teori Motivasi

Berikut ini beberapa teori motivasi yang dikemukan para ahli.

a) Hierarki Teori Kebutuhan

Menurut Maslow dalam Suwarman (2011:30). Ia

membuat hipotesis bahwa dalam setiap diri manusia terdapat

hierarki dari 5 kebutuhan. Kebutuhan-kebutuhan tersebut ialah :

1. Fisologis : meliputi rasa lapar, haus, berlindung, seksual, dan

kebutuhan fisik lainnya.

2. Rasa aman: meliputi rasa ingin dilindungi dari bahaya fisik

dan emosional

Kebutuhan,

hasrat dan

keinginan

yang belum

terpenuhi

Ketegangan

Pemenuhan

tujuan atau

kebutuhan

Pengurangan

ketegangan

Proses

kesadaran

Dorongan Perilaku

Belajar

33

3. Sosial: meliputi rasa kasih sayang, kepemilikan, penerimaan,

dan persahabatan.

4. Penghargaan: meliputi faktor-faktor penghargaan internal

seperti hormat diri, otonomi, dan pencapaian dan faktor-

faktor penghargaan eksternal seperti status, pengakuan, dan

perhatian.

5. Aktualisasi diri: dorongan untuk menjadi seseorang sesuai

kacakapannya meliputi pertumbuhan, pencapaian potensi

seseorang dan pemenuhan diri sendiri.

Maslow memisahkan lima kebutuhan kedalam urutan-

urutan yang lebih tinggi dan lebih rendah. Kebutuhan fisiologis

dan rasa aman dideskripsikan sebagai kebutuhan tingkat bawah,

kebutuhan sosial, penghargaan, dan aktualisasi diri sebagai

kebutuhan tingkat atas. Perbedaan diantara kedua tingkatan itu

didasarkan pada dasar pemikiran bahwa kebutuhan tingkat atas

dipenuhi secra internal (di dalam diri seseorang) sementara

kebutuhan tingkat rendah secara dominan dipenuhi oleh secara

eksternal (oleh hal seperti imbalan kerja, kontrak serikat kerja,

dan masa jabatan).

b) Teori Motivasi Mc Clelland

Menurut David Mc Clelland dalam Suwarman (2011:30)

Ia mengembangkan suatu teori motivasi yang disebut sebagai

Mc Clelland‟s Theory of Learned Needs. Teori ini menyatakan

34

bahwa ada tiga kebutuhan dasar yang memotivasi seorang

individu untuk berperilaku yaitu

(1) Kebutuhan untuk sukses (needs for achievement)

Kebutuhan untuk sukses adalah keingian manusia

untuk mencapai prestasi, reputasi, dan karir yang baik.

Seorang yang memiliki kebutuhan sukses akanbekerja

keras, tekun, dan tabah untuk mencapi cita-cita yang

diinginkannya. Ia akan memiliki kepercayaan diri yang

tinggi, mampu menghadapi segala tantangan dan masalah

demi mewujudkan cita-citanya. Kebutuhan sukses memiliki

kesamaan dengan kebutuhan ego dan kebutuhan aktualisasi

diri dari Teori Maslow.

(2) Kebutuhan untuk afiliasi (needs for affiliation)

Kebutuhan untuk afiliasi adalah keinginan manusia

untuk membina hubungan dengan sesamanya, mencari

teman yang bisa menerimanya, ingin dimiliki oleh orang-

orang sekelilingnya, dan ingin memiliki orang-orang yang

bisa menerimanya. Seseorang yang memiliki kebutuhan

afiliasi akan terlibat aktif dalam berbagai kegiatan sosial

maupun kegiatan yang melibatkan banyak orang. Ia akan

memilih produk dan jasa disenagi atau disetujui oleh teman

atau kerabat dekatnya. Kebutuhan afiliasi memiliki

kesamaan dengan kebutuhan sosial dari Teori Maslow.

35

(3) Kebutuhan kekuasaan (needs for power)

Kebutuhan kekuasaan berkaitan dengan keinginan

individu untuk mengendalikan lingkungannya, termasuk

mempengaruhi lingkungan-lingkungan disekelilingnya.

Tujuannya adalah agar ia bisa mempengaruhi,

mengarahkan, dan mengatur orang lain. Kebutuhan sukses

memiliki kesamaan dengan kebutuhan aktualisasi diri dari

teori Maslow (Sumarwan, 2011:30).

5. BANK SYARIAH

a. Pengertian Bank Syariah

Bank adalah lembaga keuangan yang melaksanakan tiga

fungsi utama yaitu menerima simpanan uang, meminjamkan uang,

memberikan jasa (Karim, 2010 :18).

Menurut Riva’i dan Veitzal dalam Fahd Sanrego “Bank

syariah merupakan lembaga intermediasi dan penyedia jasa

keuangan yang bekerjaberdasarkan etika dan sistem nilai Islam,

khususnya yang bebas dari bunga (riba), bebas dari kegiatan

spekulatif yang nonproduktif seperti perjudian (maysir), bebas dari

hal-hal yang tidak jelas dan meragukan (gharar), berprinsip

keadilan, dan hanya membiayai kegiatan usaha yang halal. Bank

syariah sering dipersamakan dengan bank tanpa bunga. Bank tanpa

bunga merupakan konsep yang lebih sempit dari bank syariah,

ketika sejumlah instrument atau operasinya bebas dari bunga. Bank

36

syariah, selain menghindari bunga, juga secara aktif turut

berpartisipasi dalam mencapai sasaran dan tujuan dari ekonomi

Islam yang berorientasi pada kesejahteraan sosial.

Kata bank berasal dari kata banque dalam bahasa Perancis

dan dari kata banco dalam bahasa italia yang berarti peti/lemari

atau bangku. Kata peti atau lemari menyiratkan fungsi sebagai

tempat menyimpan benda-benda berharga seperti peti emas, peti

berlian, peti uang dan sebagainya. Dalam Al-Quran istilah bank

tidak disebutkan secara eksplisit. Tetapi yang dimaksud dengan

adalah sesuatu yang memiliki unsur seperti struktur, manajemen,

fungsi, hak dan kewajiban maka semua itu disebutkan dengan jelas,

seperti zakat, sadaqah, ghanimah (rampasan perang), bai’(jual

beli), dayn (utang dagang), maal (harta) dan sebagainya, yang

memiliki fungsi yang dilaksanakan oleh peran tertentu dalam

kegiatan ekonomi. Pada umumnya yang dimaksud dengan bank

syariah adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya

memberikan kredit dan jasa-jasa lain dalam lalu lintas pembayaran

serta peredaran uang yang beroperasi disesuaikan dengan prinsip-

prinsip syariah ( Sudarsono, 2003:18).

b. Sejarah Berdirinya Bank Syariah di Indonesia

Berkembangnya bank-bank syariah di negara-negara Islam

berpengaruh di Indonesia. Pada awal periode 1980-an, diskusi

mengenai bank syariah sebagai pilar ekonomi Islam mulai

37

dilakukan. Beberapa uji coba pada skala yang relative terbatas telah

diwujudkan. Akan tetapi, prakarsa lebih khusus untuk mendirikan

bank Islam di Indonesia baru dilakukan pada tahun 1990.

Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada tanggal 17-20 Agustus

1990 menyelenggarakan lokakarya bunga bank dan perbankan di

Cisarwa Bogor, Jawa Barat. Hasil tersebut dibahas lebih mendalam

pada Musyawarah Nasional IV MUI yang berlangsung di hotel

Sahid Jaya Jakarta, 22-25 Agustus 1990. Berdasarkan Munas IV

MUI, dibentuk kelompok kerja untuk mendirikan Bank Islam di

Indonesia (Antonio, 2001:25). Bank Muamalat Indonesia lahir

sebagai hasil kerja tim perbankan MUI, akte pendirian PT. Bank

Muamalat Indonesia ditandatangani pada tanggal Nopemper 1991.

Selanjutnya Yayasan Dana Dakwah Pembangunan ditetapkan

sebagai yayasan penopang Bank Syariah.

Pada tanggal 1 Mei 1992, Bank Muamalat Indonesia (BMI)

mulai beroperasi. Kemudian diikuti dengan kemunculan Undang-

Undang (UU) No. 7 tahun 1992 tentang perbankan, dimana

perbankan bagi hasil diakomodasi. Dalam UU tersebut pasal 13

ayat c menyatakan bahwa salah satu usaha Bank Perkreditan

Rakyat (BPR) menyediakan pembiayaan bagi nasabah bedasarkan

prinsip bagi hasil sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan dalam

peraturan pemerintah. Menanggapi pasal tersebut, pemerintah pada

tanggal 30 Oktober 1992 telah mengeluarkan PP No 72 tahun 1992

38

tentang bank berdasarkan prinsip bagi hasil dan diundangkan pada

tanggal 30 Oktober 1992 dalam Lembaran Negara Republik

Indonesia No. 119 tahun 1992.

Pendirian Bank Muamalat ini diikuti oleh bank-bank

perkreditan rakyat syariah (BPRS). Namun demikian dua jenis

tersebut belum sanggup menjangkau masyarakat Islam lapisan

bawah. Oleh karena itu, maka dibangunlah lembaga-lembaga

simpan pinjam yang disebut Baitul Maal Wattamwil (BMT). Pada

tahun 1998 mrncul UU No. 10 tahun 1998 tentang perubahan UU

No. 7 tahun 1992 tentang perbankan terdapat beberapa perubahan

yang memberikan peluang yang lebih besar bagi pengembangan

perbankan syariah. Pemberlakuan UU No. 10 tahun 1998 tentang

perubahan UU No. 7 tahun 1992 tentang perbankan diikuti dengan

dikeluarkannya sejumlah ketentuan pelaksanaan dalam bentuk SK

Direksi BI/Peraturan Bank Indonesia, telah memberikan landasan

hukum yang lebih kuat dan kesempatan yang luas lagi bagi

pengembangan perbankan syariah di Indonesia.

Perundang-undangan tersebut memberikan kesempatan yang

luas untuk mengembangkan jaringan perbankan syariah antara lain

melalui izin pembukaan kantor cabang syariah (KCS) oleh bank

konvensional. Dengan UU No. 10 tahun 1998 maka telah

ditetapkan landasan hukum yang kuat bagi serta menjamin adanya

kepastian hukum bagi para pelaku ekonomi serta masyarakat luas

39

untuk kelembagaan dan kegiatan usaha bank syariah (Sudarsono,

2003:23-27).Walaupun perkembangannya agak terlambat bila

dibandingkan dengan dengan negara-negara muslim lainnya ,

perbankan syariah di Indonesia terus berkembang. Bila pada

periode 1992-1998 hanya satu unit Bank Syariah, maka pada tahun

2005 jumlah bank syariah di Indonesia telah bertambah menjai 20

unit yaitu 3 bank umum syariah dan 17 unit usaha syariah.

Sementara itu jumlah BPRS hingga akhir 2004 bertambah menjadi

88 buah (Karim, 2010:25). Sedangkan dari data OJK sampai bulan

April 2015 telah terdapat 12 Bank Syariah dengan jumlah kantor

sebanyak 2135. Unit Usaha Syariah dengan jumlah Bank Umum

konvesional memiliki UUS sebanyak 22 dengan jumlah kantor

sebanyak 323, dan BPRS dengan jumlah Bank sebanyak 162

dengan jumlah kantor 433. Dengan keseluruhan jumlah kantor

2891 (OJK, 2015: 1).

c. Produk dan Jasa Bank Syariah

Pada dasarnya produk oleh perbankan syariah dapat dibagi

menjadi tiga bagian besar yaitu :

a) Produk penyaluran Dana (Financing)

Dalam menyalurkan dananya kepada nasabah ,secara

garis besar produk pembiayaan syariah terbagi kedalam 4

kategori yang dibedakan berdasarkan tujuan pengguanannya

yaitu:

40

1. Pembiayaan dengan prinsip jual beli (Ba’i).

Pembiayaan dengan prinsip jual beli ditujukan

untuk memiliki barang, prinsip jual beli dilaksanakan

sehubungan dengan adanya perpindahan tentang

kepemilikan barang atau benda (transfer of properti).

Tingkat keuntungan bank ditentukan di depan dan menjadi

bagian harga atas barang yang dijual. Transaksi jual beli

dapat dibedakan berdasarkan bentuk pembayarannya, dan

waktu penyerahan barangnya yakni sebagai berikut:

1) Pembiayaan Murabahah

Murabahah (al ba‟I bi tsaman ajil) lebih dikenal

sebagai murabahah saja adalah transaksi jual beli

dimana bank menyebut jumlah keuntungannya.Bank

bertindak sebagai penjual, sementara masabah sebagai

pembeli. Harga jual adalah harga beli bank dari

pemasok ditambah keuntungan margin. Kedua belah

pihak harus menyepakati harga jual dan jangka waktu

pembayarannya. Harga jual dicantumkan dalam akad

jual beli dan jika telah disepakati tidak dapat berubah

selama berlakunya akad (Karim, 2010:97). Ba’i al-

murabahah dapat dilakukan pembelian secara

pemesanan dan biasa disebut sebagai murabahah

kepada pemesan pembelian (KKP). Dalam kitab al-

41

Umm, Imam Syafi’I menamai transaksi sejenis ini

dengan istilah al-aamir bisy-syira (Antonio, 2001:102).

2) Pembiayaan Salam

Salam adalah transaksi jual beli dimana barang

yang diperjualbelikan belum ada. Barang diserahkan

secara tangguh sementara pembayaran dilakukan tunai.

Bank bertindak sebagai pembeli sementara nasabah

sebagai penjual (Karim, 2010:99). Ba’I as-salam

biasanya dipergunakan pada pembiayaan bagi petani

dengan jangka waktu yang relatif pendek, yaitu 2-6

bulan. Bai’as-salam juga data diaplikasikan pada

pembiayaan barang industri (Antonio, 2001:111-112).

3) Pembiayaan Ishtishna’

Produk Ishtishna’ menyerupai Salam, tapi dalam

Ishtishna’ pembayarannya dapat dilakukan oleh bank

dalam beberapa kali pembayaran (Karim, 2010:100).

Transaksi bai‟ al-istishna‟ merupakan kontrak penjualan

antara pembeli dan pembuat barang, dalam kontrak ini

pembuat barang menerima pesanan dari pembeli.

Pembuat barang lalu berusaha melalui orang lain untuk

membuat atau membeli bang menurut spesifikasi yang

telah disepakati dan menjualnya kepada membeli akhir.

Kedua belah pihak bersepakat atas harga serta sistem

42

pembayarannya, apakah pembayarannya dilakukan di

muka, melalui cicilan, atau ditangguhan sampai suatu

waktu pada masa yang akan dating (Antonio, 2001:113).

2. Prinsip sewa (Ijarah)

Transaksi Ijarah dilandasi adanya perpindahan

manfaat. Pada dasarnya prinsip ijarah sama dengan prinsip

jual beli, tapi perbedaanya terletak pada objek transaksinya.

Pada akhir masa sewa, bank dapat saja menjual barang

yang disewakannya kepada nasabah. Karena itu dalam

perbankan syariah dikenal Ijarah Muntahiyah Bittamlik

(sewa yang diikuti dengan berpindahnya kepemilikan)

(Karim, 2010:101).

3. Prinsip bagi hasil (Syirkah)

a) Pembiayaan Musyarakah

Transaksi musyarakah dilandasi adanya

keinginan para pihak yang bekerja sama untuk

meningkatkan nilai aset yang mereka miliki secara

bersama-sama. Semua bentuk usaha yang melibatkan

dua pihak atau lebih di mana mereka secara bersama-

sama memadukan seluruh bentuk sumber daya baik

yang berwujud maupun tidak berwujud (Karim,

2010:102).

43

b) Pembiayaan Mudharabah

Mudharabah adalah bentuk kerjasama antara dua

atau lebih pihak dimana pemilik modal atu shahib al

maal mempercayakan sejumlah modal kepada pengelola

(mudharib) dengan suatu perjanjian keuntungan (Karim,

2010:103).

b) Produk Penghimpunan Dana

Penghimpunan dana di bank Syariah dapat berbentuk

giro, tabungan dan deposito. Prinsip operasional syariah yang

diterapan dalam penghimpunan dana masyarakat adalah

primsip wadiah dan mudharabah.

1. Prinsip wadiah

Al-wadiah merupakan titipan murni yang setiap saat

dapat diambil jika pemiliknya menghendaki, secara umum

terdapat dua jenis wadiah :

a. Wadi‟ah yad al-amanah (trustee depository) pada

prinsipnya tidak boleh dimanfaatkan oleh yang dititipi.

b. Wadi‟ah yad dhamanah (guarantee depository) pihak

yang dititi (bank) bertanggung jawab atas keutuhan harta

titipan sehingga ia boleh memanfaatkan harta titipan

tersebut (Karim, 2010:108).

44

2. Prinsip Mudharabah

Dalam mengaplikasikan prinsip mudharabah

penyimpan atau deposan bertindak sebagai shahibul maal

(pemilik modal) dan bank sebagai mudharib (pengelola).

Berdasarkan kewenangan yang diberikan kepada pihak

penyimpan dana, prinsip mudharabah terbagi menjadi dua

yaitu :

a. Mudharabah Mutlaqah atau URIA (Unrstricted

Investment Account)

Dalam prinsip ini tidak ada pembatasan bagi

bank dalam menggunakan dana yang dihimpun. Nasabah

tidak memberikan persyaratan apapun kepada bank, jadi

bank memiliki kebebasan penuh untuk menyalurkan

dana URIA ke bisnis manapun yang diperkirakan

menguntungkan ( Karim, 2010:109).

b. Mudharabah Muqayyadah atau RIA (Restricted

Investmen Account)

Mudharabah Muqayyadah atau RIA (Restricted

Investmen Account) dibagi menjadi dua jenis yaitu :

a) Mudaharabah RIA On Balanced Sheet

Merupakan simpanan khusus dimana pemilik dana

dapat menetapkan syarat-syarat tertentu yang harus

dipatuhi oleh bank.

45

b) Mudaharabah RIA Of Balanced Sheet

Jenis mudharabah ini merupakan jenis

penyaluran dana mudharabah langsung kepada

pelaksana usahanya, dimana bank bertindak sebagai

perantara yang mempertumakan antara pemilik dana

dengan pelaksana usaha. Pemilik dana dapat

menetapkan syarat-syarat tertentu yang harus dipatuhi

oleh bank dalam mencari bisnis (pelaksana usaha)

(Karim, 2010:110-111).

c) Jasa Perbankan

1. Al-wakalah (deputyship)

Wakalah atau wikalah berarti penyerahan,

pendelegasian, atau pemberian mandat (Antonio,

2001:120).

2. Al-Kafalah (guaranty)

Al-kafalah merupakan jaminan yang diberikan oleh

penanggung kepada pihak ketiga untuk memenihi

kewajiban piahak kedua atau yang ditanggung, dalam

pengertian lain kafalah juga berarti mengalahkan tanggung

jawab seseorang yang dijamin dengan berpegang pada

tanggung jawab orang lain sebagai penjamin (Antonio,

2001:123).

46

3. Al- hawalah (transfer service)

Al-hawalah adalah pengalihan utang dari orang yang

berutang kepada oranglain yang wajib menanggungnya.

Dalam istilah para ulama hal ini merupakan pemindahan

beban utang dari muhil (orang yang berutang) menjadi

tanggungan muhal„alaih atau oang yang berkewajiban

membayar utang (Antonio, 2001:126).

4. Ar-Rahn (mortage)

Ar-Rahn adalah menahan salah satu harta milik si

peminjsm sebagai jaminan atas pinjaman yang diterimanya.

Barang yang ditahan tersebut memiliki nilai ekonomis.

Dengan demikian pihak yang menahan memperoleh

jaminan untuk dapat mengambil kembali seluruh atau

sebagian piutangnya (Antonio, 2001:128).

5. Al Qardh (soft an benevolent loan)

Al-qardh adalah pemberian harta kepada orang lain

yang dapat ditagih atau diminta kembali atau dengan kata

lain memunjamkan tanpa mengharapkan imbalan (Antonio,

2001:131).

6. Sharf (jual beli valuta asing)

Pada prinsipnya jua beli valuta asing ini sejalan

dengan prinsip sharf, jual beli mata uang yang tidak sejenis

ini penyerahannya harus dilakukan pada waktu yang sama

47

(spot), bank mengambil keuntungan dari jual beli valuta

asing ini (Karim,2010:112).

6. JASA

a. Pengertian Jasa

Jasa sering dipandang sebagai suatu fenomena yang rumit.

Kata jasa itu sendiri mempunyai banyak arti, dari mulai pelayanan

personal sampai jasa sebagai suatu produk. menurut Kotler 1994

dalam Fandy Tjiptono hal 6

“Jasa adalah setiap tindakan atau perbuatan yang dapat

ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain, yang pada

dasarnya bersifat intangible atau tidak berwujud fisik dan

tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu. Produksi jasa

bisa berhubungan dengan produk fisik maupun tidak‟‟

sedangkan menurut Lehtinen, 1983 dalam Rambat Lupiyoadi hal 5

”a service is an activity or a series of activities which take

place in interactions with a contact person or physical

machine and which provides consumer satisfaction‟‟ yang

artinya satu jasa adalah satu aktivitas atau satu rangkaian

aktivitas yang mengambil tempat di interaksi seseorang

atau mesin fisik dan yang menyediakan kepuasan

konsumen.

Sedangkan menurut Gronroos,1990 dalam Lupiyoadi hal 5

“ serviceis an activity or series of activities of more less

intangible nature that normally, but not necessesarile, take

place in interactions between the customer and service

employee and/or physical resources or good and/or system

of the service provider, which are provided as solutions to

customer problems artinya‟ jasa adalah satu aktivitas atau

rangkaian dari aktivitas dari lebih kurang sifat alami tak

terukur yang secara normal, tetapi bukan necessesarile,

ambil tempat di interaksi di antara karyawan pelanggan

dan jasa dan / atau sumber daya fisik atau bajik dan / atau

sistem dari penyedia jasa, yaitu disediakan sebagai solusi

ke masalah pelanggan

48

Sedangkan menurut Valarie A. Zethaml an Mary Jo Bitner 1996

hal 5 dalam Lupiyoadi

“service is all economic activities whose output is not a

physical product or construction is generally consumed at

that time it is produced, and provides added value in forms

such as convenience, amusement, comfort or healthartinya

“jasa adalah semua aktivitas ekonomi yang hasilnya bukan

sebuah bentuk fisik atau konstruksi yang biasanya

dikonsumsi saat yang sama dengan waktu yang dihasilkan,

dan memberikan nilai tambah seperti kenyamanan,

hiburan, kesenagan atau kesehatan.”

Dari berbagai definisi di atas tampak bahwa di dalam jasa

selalu ada aspek interaksi antara pihak konsumen dan pemberi jasa,

meskipun pihak-pihak yang terlibat tidak selalu menyadari, jasa

adalah suatu proses atau aktivitas dan aktivitas-aktivitas tersebut

tidak berwujud.

b. Dimensi Kualitas Jasa

Ada delapan dimensi kualitas yang dikembangkan Garvin

dalam Lovelock, 1994 : Peppard dan Rowland, 1995 dan dapat

digunakan sebagai kerangka perencanaan strategis dan analisis.

Dimensi-dimensi tersebut adalah ;

1. Kinerja/performance karakteristik operasi pokok dari produk

inti, misalnya kecepatan, konsumsi bahan bakar, jumlah

penumpang yang dapat diangkut, kemudahan dan kenyamanan

dalam mengemudi dsb

49

2. Ciri-ciri atau keistimewaan tambahan/features,yaitu karaktersitik

sekunder atau pelengkap misalnya kelengkapan interior dan

eksterior

3. Kehandalan/reliability,yaitu kemungkinan kecil akan mengalami

kerusakan atau gagal dipakai

4. Kesesuaian dengan spesifikasi/conformance to specifications,

yaitu sejauh mana karakteristik desain dan operasi memenuhi

standar-standar yang telah ditetapkan sebelumnya.

5. Daya tahan/durability, berkaita seberapa lama suatu produk

dapat terus digunakan

6. Servicebility, pelayanan yang diberikan tidak terbatas hanya

sebelum penjualan, tetapi juga selama proses penjualan hingga

purna jual.

7. Estetika, yaitu daya tarik produk terhadap panca indera.

8. Kualitas jasa yang dipersepsikan/perceived quality yaitu citra

dan reputasi produk serta tanggung jawab perusahaan

terhadapnya (Tjiptono, 68:1996).

Dalam perkembangan selanjutnya, yaitu pada tahu 1988

para suraman dan kawan-kawan dalam Fitzsimmons dan

Fitzsimmons, 1994:Zeithaml dan Bitner, 1996 menemukan bahwa

sepuluh dimensi yang ada diatas dapat dirangkum menjadi hanya

lima dimensi pokok tersebut meliputi;

50

1. Bukti langsung/tangible, meliputi fasilitas fisik, perlengkapan

pegawai, dan sarana komunikasi

2. Keandalan/reliability, yakni kemampuan memberikan

pelayanan yang dijanjikan dengan segera, akurat, memuaskan.

3. Daya tanggap/responsiveness, yaitu keinginan para staf untuk

membantu para pelanggan dan memberikan pelayanan yang

tanggap.

4. Jaminan/assurance mencakup pengetahuan, kemampuan,

kesopanan, dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki para staf,

bebas dari bahaya, risiko atau keragu-raguan.

Empati meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan,

komunikasi yang baik, perhatian pribadi, dan memahami

kebutuhan para pelanggan (Tjiptono, 70:1996).

c. Karaktersitik jasa

Jasa memiliki empat karakteristik mencolok yang sangat

mempengaruhi desain program pemasaran :

1. Tidak berwujud

Berbeda dari produk fisik , jasa tidak dapat dilihat,

dirasa, diraba, didengar, dicium sebelum dibeli. Andaikan suatu

bank ingin memposisikan diri sebagai bank yang “cepat”. Bank

tersebut dapat mewujudkan strategi pemosisian ini melalui

sejumlah alat pemasaran:

51

1) Tempat : eksterior dan interiornya seharusnya mempunyai

sudut-sudut yang bersih. Tata letak meja dan arus lalu lintas

seharusnya direncanakan dengan seksama, antrean tidak

terlalu panjang.

2) Orang : karyawan seharusnya sibuk , seharusnya terdapat

karyawan yang jumlahnya mencukupi untuk menangani

beban kerja.

3) Peralatan : computer, mesin, fotokopi, meja, seharusnya

tampak “canggih”.

4) Beban komunikasi : beban cetakan, teks dan foto seharusnya

menggambarkan efisiensi dan kecepatan.

5) Simbol: nama dan simbolnya seharusnya menggambarkan

layanan yang cepat.

6) Harga: bank tersebut dapat mengiklankan bahwa perusahaan

itu akan menyerahkan nominal tertentu ke rekening setiap

nasabah yang menunggu dalam anteran lebih dari lima menit.

Pemasar jasa juga harus mampu mengubah jasa yang

tidak berwujud menjadi manfaat yang konkret.untu membantu

mewujudkan sesuatu yang tidak berwujud Carbone dan Haeckel

dalam Kotler Keller mengusulkan beberapa konsep dengan

nama “rekayasa pengalaman pelanggan” (customer experience

engineering), perusahaan pertama-tama harus mengembangkan

gambaran yang jelas tentang seperti apa persepsi pelanggan

52

tentang suatu pengalaman yang diinginkan perusahaan tersebut

kemudian merancang beberapa petunjuk kenerja dan

konteksyang sesuai untuk mendukung pengalaman tersebut.

Dalam kasus bank apakah teller mengeluarkan jumlah uang

yang tepat merupakan suatu petunjuk kinerja, petunujuk

konteksnya adalah apakah teller tersebut mengenakan pakaian

yang pantas. Petunjuk konteks dala bank disampaikan oleh

orang-orang (humanika) dan benda-benda (mekanika).

Perusahaan tersebut menggabungkan petunjuk-petunjuk tersebut

dalam satu cetak biru pengalaman, suatu representasi gambar

berbagai petunjuk tersebut. Sejauh mungkin petunjuk-petunjuk

tersebut seharusnya berkaitan dengan lima indera.

2. Tidak terpisahkan

Biasanya jasa dihasilkan dan dikonsumsi secara

bersamaan. Jika seseorang memberikan jasa tersebut,

penyedianya adalah bagian dari jasa itu, karena klien tersebut

juga hadir pada saat jasa itu dihasilkan, interaksi penyedia klien

merupakan ciri khusus pemasaran jasa.

3. Bervariasi

Kerena bergantung pada siapa yang memberikannya serta

kapan dan dimana diberikan, jasa sangat bervariasi. Perusahaan

– perusahaan jasa dapat mengambil tiga langkah dalam rangka

pengendalian mutu.

53

a. Berinvestasi pada prosedur perekrutan dan pelatihan yang

baik.

Merekrut karyawan yang tepat memberikan pelatihan

yang sangat bagus kepada mereka sangat berperan penting,

terlepas dari apakah karyawan adalah professional yang

sangat terampil atau pekerja yang memiliki ketrampilan

rendah.

b. Menetapkan standar proses pelaksanaan jasa di seluruh

organisasi tersebut.

Tugas ini dilakukan dengan menyiapkan cetak biru

jasa (service blueprint) yang menggambarkan kejadian-

kejadian dan proses dalam grafik alur, dengan tujuan untuk

mengenali titik-titik kemungkinan kegagalan.

c. Memantau kepuasan pelanggan

Melalui sistem saran dan keluhan, survei pelanggan,

dan belanja perbandingan.

4. Tidak tahan lama

Jasa tidak dapat disimpan .sifat jasa yang mudah rusak

tersebut tidak akan menjadi masalah apabila permintaan tetap

berjalan lancer. Berdasarkan keempat karakteristik tersebut

menurut Kotler “the offer” atau penawaran jasa dapat dibagi

menjadi empat kategori yaitu :

54

1) Barang murni berwujud atau a pure tangible good seperti

sabun, pasta gigi, atau garam, tidak ada jasa yang menyertai

produk.

2) Barang berwujud dengan jasa yang menyertainya atau a

tangible good with accompanying service untuk

meningkatkan daya tarik konsumen contohnya komputer

dengan service instalnya.

3) Jasa mayor disertai barang jasa minor seperti jasa

penerbangan kelas satu.

4) Jasa murni atau a pure service seperti jasa penjaga anak dan

psikoterapi (Lupiyoadi, 72:2001).

55

C. KERANGKA PENELITIAN

Berdasarkan hasil penelitian terdahulu, maka dirumuskan kerangka

penelitian sebagai berikut :

HI

H2

H3

H4

H5

Gambar 2.3

Kerangka Penelitian

D. HIPOTESIS PENELITIAN

Hipotesis adalah pernyataan sementara yang perlu dibuktikan benar

atau tidak. Menurut pola umum metode ilmiah, setiap riset terhadap suatu

obyek hendaknya di bawah tuntunan suatu hipotesis yang berfungsi

sebagai pegangan sementara atau jawaban sementara yang masih harus

Persepsi(X1)

Keberagamaan

(X2)

Pendapatan (X3)

Motivasi (X4)

Pemanfaatan Jasa di Bank

Syariah (Y)

56

dibuktikan kebenarannya dalam kenyataan, percobaan, atau praktek

(Umar, 2003:67).

Berdasarkan latar belakang penelitian diatas yang didukung dengan

kerangka teori serta penelitian terdahulu, maka dapat dirumuskan hipotesis

sebagai berikut :

a. Pengaruh Persepsi Terhadap Pemanfaatan Jasa di Bank Syariah

Salah satu faktor yang mempengaruhi pemanfaatan jasa pada

bank syariah adalah persepsi, persepsi merupakan suatu proses individu

dalam menerima informasi, memahami kemudian menginterpretasikan

objek yang dilihatnya. Persepsi dapat mempengaruhi tindakan yang

akan dilakukan oleh seseorang. Dalam hal ini persepsi dapat

mempengaruhi sesorang dalam pemanfaatan jasa di bank

syariah.Semakin baik persepsi seseorang terhadap bank syariah maka

akan dapat meningkatkan pemanfaatan jasa pada bank syariah.

Pengaruh persepsi terhadap pemanfaatan jasa di bank syariah didukung

oleh penelitian yang dilakukan oleh Rahmawaty (2014) dengan judul

Pengaruh Persepsi Tentang Bank Syariah Terhadap Minat

Menggunakan Produk di BNI Syariah Semarang disimpulkan bahwa

persespsi berpengaruh positif terhadap minat menggunakan produk di

BNI Syariah. Sedangkan Penelitian yang dilakukan Setiasih (2011)

dengan judul Analisis Persepsi, Preferensi, Sikap dan Perilaku Dosen

Terhadap Perbankan (Studi Kasus Pada Dosen Fakultas Syariah IAIN

Walisongo Semarang) disimpulkan bahwa persespsi tidak mempunyai

57

pengaruh yang signifikan terhadap perilaku dosen pada Perbankan

Syariah. Dari uraian tersebut dapat dinyatakan bahwa faktor persepsi

berpengaruh positif terhadap pemanfaatan jasa di bank syariah dengan

hipotesa :

H1 : Variabel persepsi berpengaruh positif terhadap pemanfaatan jasa

di bank syariah.

b. Pengaruh Keberagamaan Terhadap Pemanfaatan Jasa di Bank

Syariah

Keberagamaan merupakan sikap seseorang yang menggambarkan

tingkat kepatuhan seseorang terhadap ajaran agama yang dianutnya.

Menurut Omer dalam Maisur dkk (03:2015) menurutnya perilaku

ekonomi dipengaruhi oleh tingkat keimanan seseorang. Dalam hal ini

tingkat kepatuhan seorang muslim terhadap ajaran agama islam. Dalam

agama islam dikenal dengan adanya riba yang mana riba itu diharamkan

dalam ajaran islam. Sehingga seorang muslim yang memiliki tingkat

keberagamaan yang bagus akan berusaha menjauhi riba dengan

melakukan transaksi yang halal salah satunya dengan melakukan

transaksi di bank syariah yang mana dalam operasionalnya sesuai

dengan prinsip syariah.

Pengaruh keberagamaan terhadap pemanfaatan jasa di bank

syariah didukung oleh penelitian yang dilakukan Rahmawati (2013)

dalam penelitian yang berjudul Analisis Pengaruh Religiusitas

Terhadap Keputusan Nasabah Dalam Menggunakan Produk Dan Jasa

58

Perbankan Syariah Dengan Atribut Produk Sebagai Variabel

Intervening (Studi Kasus Pada Bank Syariah Mandiri di Yogyakarta)

disimpulkan bahwa variabel religiusitas berpengaruh terhadap

keputusan nasabah dalam menggunakan produk dan jasa di bank

Syariah tetapi tidak signifikan. Sedangkan penelitian yang dilakukan

Yunadi (2011) yang berjudul Analisis Pengaruh Tingkat Religiusitas

Terhadap Permintaan Pembiayaan Mudharabah (Studi Pedagang

Sayur di Pasar Tradisional Giwangan Yogyakarta) menunjukkan

bahwa Tingkat Religiusitas pedagang tidak mempengaruhi terhadap

permintaan pembiayaan mudharabah. Dari uraian tersebut dapat

dinyatakan bahwa faktor keberagamaan berpengaruh positif terhadap

pemanfaatan jasa di bank syariah dengan hipotesa :

H2 : Variabel keberagamaan berpengaruh positif terhadap

pemanfaatan jasa di bank syariah.

c. Pengaruh Tingkat Pendapatan Terhadap Pemanfaatan Jasa di

Bank Syariah

Tingkat Pendapatan adalah uang yang didapatkan seseorang

berupa gaji, bunga, sewa, laba, upah, dan tunjangan lainnya dalam

kurun waktu satu bulan atau satu tahun. Pengaruh Tingkat Pendapatan

terhadap pemanfaatan jasa di bank syariah didukung penelitian yang

dilakukan oleh Muarifah (2015) dengan judul Pengaruh Tingkat

Pendapatan Masyarakat Dan Kualitas Pelayanan Karyawan Terhadap

Minat Menabung Nasabah Bank Negara Indonesia Kabupaten Pati

59

Tahun 2015 menunjukkan bahwa variabel tingkat pendapatan memiliki

pengaruh yang positif terhadap minat menabung nasabah pada Ban

Negara Indonesia. Sedangkan penelitian yang dilakukan Fatmawati

(2015) Pengaruh pendapatan, Religiusitas,dan Informasi Tehadap

Intensi Menabung di Bank Syariah Pada Kalangan Santri Mahasiswa

Pondok Pesantren Wahid Hasyim Di Sleman menunjukkan bahwa

tingkat pendapatan tidak mempengaruhi intensi menabung di bank

syariah pada kalangan santri mahasiswa pondok pesantren Wahid

Hasyim Di Sleman.

Dari uraian tersebut tersebut dapat dinyatakan bahwa faktor

tingkat pendapatan berpengaruh positif terhadap pemanfaatan jasa di

bank syariah dengan hipotesa :

H3 : Variabel tingkat pendapatan berpengaruh positif terhadap

pemanfaatan jasa di bank syariah.

d. Pengaruh Motivasi Terhadap Pemanfaatan Jasa di Bank Syariah

Menurut Mowen dan Minor dalam Ujang (23:2011) motivasi

berkenaan tingkat keinginan dari seseorang yang berhubungan dengan

perilaku yang memiliki tujuan, ini terdiri dari dorongan, desakan,

keinginan atau hasrat yang memprakarsai rentetan dari kejadian yang

mendorong perilaku. Dalam hal ini perilaku seseorang terhadap

pemanfaatan jasa di bank syariah.

Pengaruh motivasi terhadap pemanfaatan jasa didukung oleh

penelitian yang didukung oleh Wahyuni yang berjudul Pengaruh Faktor

60

Syariah, Tingkat Keuntungan Bagi Hasil Dan Motivasi Nasabah

Terhadap Keputusan Nasabah Menggunakan Perbankan Syariah

disimpulkan bahwa secara parsial maupun simultan faktor syariah,

tingkat keuntungan bagi hasil dan motivasi berpengaruh positif

signifikan terhadap keputusan nasabah menggunakan perbankan

syariah. Dari uraian tersebut tersebut dapat dinyatakan bahwa faktor

motivasi berpengaruh positif terhadap pemanfaatan jasa di bank syariah

dengan hipotesa :

H4 : Variabel motivasi berpengaruh positif terhadap pemanfaatan jasa

di bank syariah.

e. Pengaruh Persepsi, Keberagamaan, Tingkat Pendapatan dan

Motivasi Terhadap Pemanfaatan Jasa di Bank Syariah

Seseorang yang memiliki persepsi yang baik terhadap bank

syariah, memiliki keberagamaaan yang bagus, mempunyai pendapatan

dan memiliki motivasi yang tinggi akan mempengaruhi minat seseorang

dalam memilih menggunakan jasa di bank syariah.

Pengaruh Persepsi, Keberagamaan, Tingkat Pendapatan dan

Motivasi Terhadap Pemanfaatan Jasa di Bank Syariah didukung oleh

penelitian. Astuti dan Mustikawati (2013) dalam jurnalnya yang

berjudul Pengaruh Persepsi Nasabah Tentang Tingkat Suku Bunga,

Promosi, Dan Kualitas Pelayanan Terhadap Minat Menabung Nasabah

dengan menggunakan analisis data regresi linier berganda, uji prasyarat

disimpulkan bahwa variabel persepsi tentang tingkat suku bunga,

61

persepsi tentang Promosi, Persepsi Tentang Kualitas Pelayanan secara

parsial maupun simultan berpengaruh positif signifikan terhadap minat

menabung nasabah.

Desy Fatmawati (2015) mengenai Pengaruh Pendapatan,

Religiusitas, dan Informasi Terhadap Intensi Menabung di Bank

Syariah Pada Kalangan Santri Mahasiswa PP.Wahid Hasyyim di

Sleman yang menunjukkan secara simultan bahwa variabel pendapatan,

religiusitas, dan informasi secara bersama-sama berpengaruh terhadap

intensi menabung di Bank Syariah pada kalangan santri Mahasiswa

PP.Wahid Hasyim di Sleman.

Wahyu Utami dkk (2015) mengenai Analisis Pengaruh

Religiusitas Kelompok Referensi dan Motivasi Terhadap Keputusan

menabung di bank syariah (Studi Pada Nasabah Bank Syariah di Kota

Banjarmasin) menunjukkan berdasarkan hasil uji regresi linier

berganda baik secara parsial maupun simultan variabel Religiusitas

Kelompok Referensi dan Motivasi berpengaruh terhadap keputusan

menabung di bank syariah.

Dari uraian tersebut tersebut dapat dinyatakan bahwa faktor motivasi

berpengaruh positif terhadap pemanfaatan jasa di bank syariah dengan

hipotesa :

H5 : Variabel persepsi, keberagamaan, tingkat pendapatan dan

motivasi berpengaruh positif terhadap pemanfaatan jasa di bank

syariah.

62

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Menurut Sugiyono (2003:14) Penelitian kuantitatif adalah

penelitian dengan memperoleh data yang berbentuk angka atau data

kualitatif yang diangkakan. Penelitian ini merupakan jenis penelitian

kuantitatif karena dalam penelitian ini ingin mengecek kebenaran teori

yang dipaparkan dalam ini BAB II dengan data yang diperoleh di lapangan

yang diwujudkan dalam bentuk angka. Penelitian ini tentang pengaruh

persepsi, keberagamaan, tingkat pendapatan dan motivasi terhadap

pemanfaatan jasa.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian adalah di Bank BTN Syariah KCS Semarang

yang akan dilakukan pada bulan Juni 2016.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Menurut Bawono (2006:28) populasi adalah keseluruhan wilayah

objek dan subjek penelitian yang ditetapkan untuk dianalisis dan ditarik

kesimpulan oleh peneliti. Sedangkan menurut Arikunto (1997:115)

populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Apabila sesorang ingin

meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka

penelitiannya merupakan penelitian populasi. Studi atau penelitiannya

juga disebut studi populasi atau studi sensus. populasi diartikan sebagai

63

kumpulan elemen yang mempunyai karakteristik tertentu yang sama

dan mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi anggota

sampel (Umar, 2003:136). Dalam penelitian ini populasinya adalah

seluruh nasabah Bank BTN Syariah KCS Majapahit Semarang

sebanyak 5100 nasabah.

2. Sampel

Menurut Arikunto (1997:117) sampel adalah sebagian atau wakil

populasi yanhg diteliti. Sedangkan menurut Umar (2003:136) sampel

merupakan bagian dari suatu populasi. Sampel adalah adalah objek atau

subjek penelitian yang dipilih guna mewakili seluruh populasi

(Bawono, 2006:28)

Teknik penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan rumus

slovin yaitu sebagai berikut :

n = N

1 + N e2

Dimana :

n = ukuran sampel

N =Kelonggaran populasi

e = kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel

yang ditolerir

Dari jumlah nasabah BTN Syariah KCS Majapahit sebanyak 5100. Kami

mengambil sampel sebanyak 98 nasabah dengan rincian sebagai berikut

:

64

n = N

1 + N e2

n = 5100

1 + 5100 (0,1)2

n = 5100

1 + 5100 (0,01)

n = 5100

1 + 51

n = 5100 = 98

52

Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik random sampling

yaitu pengambilan sampling secara random atau tanpa pandang bulu. Sedangkan

untuk individu teknik yang digunakan untuk menetapkan sampel adalah

accidental sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak ditetapkan lebih

dahulu. Peneliti langsung mengumpulkan data dari unit sampling yang ditemui

(Zuriah, 2009:124)

D. Teknik Pengumpulan Data

1. Pengertian Data

Menurut Mc.Leod dalam Umar (2002:83) data dari sudut ilmu

sistem informasi adalah suatu fakta dan angka yang secara relatif belum

dapat dimanfaatkan oleh pemakai sehingga harus ditransformasikan

terlebih dahulu. Sedangkan menurut Arikunto (1997:99) data adalah

65

hasil pencatatan peneliti, baik berupa fakta ataupun angka. Dari sumber

K Menteri P dan K No. 0259/U/1997 tanggal 11Juli 1977 disebutkan

bahwa data adalah segala fakta dan angka yang dapat dijadikan bahan

untuk menyusun suatu informasi, sedangkan informasi adalah hasil

pengolahan data yang dipakai untuk suatu keperluan.

2. Sumber dan Jenis Data

Data yang dipakai dalam penelitian ini adalah data primer dan

data sekunder.

1) Data Primer

Data primer merupakan data yang didapat dari sumber

pertama, misalnya dari individu maupun perorangan.data

ini bisa berwujud hasil wawancara, pengisian kuisioner,

atau bukti transaksi seperti seperti tanda bukti pembelian

barang dan karcis parkir. Semua data ini merupakan data

mentah yang kelak akan diproses untuk tujuan tujuan

tertentu sesuai dengan kebutuhan (Umar, 2003:84).

2) Data sekunder

Data sekunder merupakan data primeryang telah

diolah lebih lanjut menjadi bentuk bentuk seperti tabel,

grafik, diagram, gambar dan sebainya sehingga lebih

informatif bagi pihak lain (Umar, 2003:84). Sedangkan

menurut Bawono (2003:30) data sekunder adalah data

yang diperoleh secara tidak langsung atau penelitian arsip

66

yang memuat peristiwa masa lalu. data sekunder ini dapat

diperoleh oleh peneliti dari jurnal, majalah, buku,data

statistik maupun dari internet.

3. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut :

1) Angket (kuisioner)

Angket (kuisioner) adalah suatu cara pengumpulan

datadengan menyebarkan daftar pertanyaan kepada responden,

dengan harapan mereka akan memberikan respons terhadap

daftar pertanyaan tersebut (Umar, 2003:92).

2) Wawancara

Wawancara adalah salah satu teknik pengumpulan data.

Pelakasanaannya dapat dilakukan secara langsung berhadapan

muka dengan orang yang diwawancarai. Dan dikatakan tidak

langsung apabila daftar pertanyaan yang diberikan dapat

dijawab pada kesempatan lain (Umar, 2003:94).

3) Observasi

Observasi adalah metode pengumpulan data dengan cara

melakukan secara langsung,di objek penelitian. jadi peneliti

datang sendiri dan mengamati dari dekat objek penelitian.

(Bawono, 2006:30).

67

4) Dokumentasi

Dokumentasi yaitu cara mencari data mengenai hal hal

atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar,

majalah, prasasti, notulen rapat,lengger, agenda dan sebagainya

(Arikunto, 2010:274).

E. Skala Pengukuran

Skala merupakan suatu prosedur pemberian angka atau simbol lain

kepada sejmlah ciri atau objek. Sedangkan pengukuran merupakan

pemberian angka-angka terhadap benda atau peristiwa dengan kaidah

tertentu dan menunjukkan bahwa kaidah yang berbeda menghendaki skala

dan pengukuran yang berbeda (Umar, 2003:95). Dalam penelitian ini

peneliti menggunakan skala interval. Skala interval adalah memberikan

ranking terhadap responden. Dalam penskalaan dengan skala interval ini

banyak juga yang menyebut dengan skala linkert (Bawono, 2003:31).

Berikut ini rentang penilaian yang digunakan dalam penelitian ini :

Sangat tidak

setuju

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Sangat setuju

F. Variabel Pengukuran

1) Variabel bebas ( Independent Variables)

Variabel indepanden (bebas) adalah variabel yang menjelaskan

atau mempengaruhi variabel yang lain (Umar, 2003:62). Dalam

68

penelitian ini variabel bebasnya adalah persepsi, agama, tingkat

pendapatan dan motivasi.

2) Variabel terikat (dependen)

Variabel dependen adalah variabel yang dijelaskan atau yang

dipengaruhi oleh variabel independen (Umar, 2003:62) dalam

penelitian ini variabel dependennya adalah pemanfaatan jasa.

3) Pengertian operasional variabel

Definisi operasional adalah penjelasan dari variabel serta

indikator yang menyusun setiap variabel yang digunakan dalam

penelitian ini

Tabel 3.1

Variabel dan Indikator Penelitian

Variabel Konsep Variabel Indikator Skala Ukur

Persepsi(P) Menurut Robbin Judge

(2008:175) persepsi

adalah proses dimana

individu mengatur dan

mengintepretasikan

kesan-kesan sensoris

mereka guna

memberikan arti bagi

lingkungan mereka

1.Informasi

2. Pemahaman

3.Interpretasi

Skala Interval

Keberagamaan

(K)

Menurut Thouless

dalam Jalaluddin (1995,

14) agama didefinisikan

sebagai sikap (cara

penyesuaian diri )

1. Keyakinan

2. Praktik agama

3. Pengalaman

Skala Interval

69

terhadap dunia yang

mencakup acuan yang

menunjukkan

lingkungan lebih luas

daripada lingkungan

dunia fisik yang terikat

dengan ruang dan

waktu.

4. Pengetahuan agama

5. Pengalaman dan

konsekuensi

Tingkat

Pendapatan (TP)

Pendapatan (Income)

adalah uang yang

diterima atau

didapatkan seseorang

baik berupa gaji, bunga,

sewa, laba, upah dan

tunjangan lainnya

dalam kurun waktu satu

bulan atau satu tahun.

1.Gaji

2.Bunga

2.Laba dan sewa

3.Upah

4.Tunjangan

Skala Rasio

Motivasi (M) Menurut Maslow dalam

Robbin Judge (2008:

228) motivasi adalah

proses yang

menjelaskan intensitas,

arah dan ketentuan

usaha untuk mencapai

tujuan.

1. Fisiologis

2. Rasa aman,

3. Sosial

4. Penghargaan

5. Aktualisasi diri

Skala Interval

Pemanfaatan

Jasa (PJ)

Menurut Kotler 1994

dalam Fandy Tjiptono

hal 6

“Jasa adalah setiap

tindakan atau perbuatan

yang dapat ditawarkan

oleh suatu pihak kepada

pihak lain, yang pada

dasarnya bersifat

intangible atau tidak

berwujud fisik dan

tidak menghasilkan

kepemilikan sesuatu.

Produksi jasa bisa

1. Bukti langsung

(intangible)

2. Keandalan

(reliability)

3. Daya tanggap

(responsiveness)

4. Jaminan (assurance)

5. Empati

Skala Interval

70

berhubungan dengan

produk fisik maupun

tidak’’

G. Metode Analisis

Analisis data dalam penelitian ini adalah analisis kuantitatif.

1. Uji Instrumen

1) Uji Reliabilitas

Uji Reliabilitas adalah menguji data yang kita peroleh

sebagai misal hasil dari jawaban quisioner yang kita bagikan.

Teknik yang digunakan dalam pengukuran reliabilitas adalah

teknik Alpha dari Cronbach. Suatu variabel dikatakan

reliabel jika nilai Cronbach Alpha > 0.06. Sehingga data

tersebut bisa dikatakan reliabel untuk pengukuran dan

meneliti selanjutnya (Bawono, 2006:68).

2) Uji Validitas

Uji validitas dilakukan untuk mengungkapkan apakah

pertanyaan pada quisioner tersebut sahih atau tidak (Bawono,

2006:68) menurut Sutrisno Hadi dalam Bawono (2006)

analisis ini dipakai untuk mengukur seberapa cermat suatu

test melakukan fungsi ukurnya atau telah benar-benar dapat

mencerminkan variabel yang diukur. Significan tidaknya

penelitian yang kita lakukan dapat dilihat pada tabel

71

scorenya. Jika berbintang satu itu berarti korelasi signifikan

pada level 5% (0,05) untuk dua sisi. Sedangkan kalau

bebintang dua itu berarti korelasi signifikan pada level 1%

(0,01) untuk dua sisi (Bawono, 2006:76).

2. Uji Statistik

Uji statistik disini digunakan untuk melihat tingkat

ketepatan atau keakuratan dari suatu fungsi atau persamaan

untuk menaksir dari data yang kita analisa.

1) Uji ttest (uji secara individu)

Uji ini digunakan untuk melihat tingkat signifikansi

variabel independen mempengaruhi variabel dependen

secara individu atau secara sendiri sendiri. Pengiujian ini

dilakukan secara parsial atau individu, dengan

menggunakan uji t statistik untk masing masing variabel

bebas, dengan tingkat kepercayaan tertentu. Langkah-

langkah pengujiannya :

a) Menentukan hipotesis

Ho: β= 0,= artinya variabel independen (Xi) tidak

berpengaruh terhadap variabel dependen (Y)

Ho: β ≠ 0, = artinya variabel independen (Xi)

berpengaruh terhadap variabel dependen (Y)

72

b) Menentukan tabel

Untuk menentukan t tabel dengan menggunakan

tingkat α 5% dan derajat kebebasan (dk = n-1-k). Dimana

:

N : jumlah data

K : jumlah variabel yang dipakai

c) Pengambilan keputusan

Jika t hitung < t tabel, maka Ho diterima. Artinya

tidaka ada pengaruh yang signifikan antara variabel

independen dengan variabel dependen.

Jika t hitung ≥ tabel, maka Ho ditolak. Artinya ada

pengaruh yang signifikan antara variabel independen

dengan variabel dependen.

2) Uji Ftest (uji secara serempak)

Uji F dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui

seberapa jauh semua variabel X1,2,3...(independen) secara

bersama-sama dapat mempengaruhi variabel Y(dependen)

Langkah pengujiannya sebagai berikut :

a) Menentukan hipotesis

Ho : β1, β2,β3... ,βn=0, artinya variabel independen

(X1,2,3..) secara bersama-sama tidak berpengaruh

terhadap variabel dependen (Y).

73

Ho : β1, β2,β3... ,βn≠0 artinya variabel independen (X1,2,3..)

secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel

dependen (Y).

b) Menentukan F tabel

Untuk memperoleh F tabel digunakan taraf

signifikansi α = 5% dan derajat kebebasan (dk) = (n-k).

c) Pengambilan keputusan

Jika F hitung < F tabel, maka Ho akan diterima

artinya tidak ada pengaruh yang signifikan antara

variabel independen (X) secara bersama-sama dengan

variabel dependen (Y). Jika F hitung≥ F tabel maka Ho

ditolak artinya ada pengaruh yang signifikan antara

variabel independen secara bersama-sama (X) terhadap

variabel dependen (Y)

3) Uji R2 (koefisien determinasi)

Koefisien determinasi (R2) menunjukkan sejauh

mana tingkat hubungan antara variabel dependen(Y)

dengan variabel independen (X1,2,3) atau sejau mana

kontribusi variabel independen (X1,2,3) mempengaruhi

variabel dependen (Y) (Bawono, 2003:92).

Ciri-ciri nilai R2

adalah:

a) Besarnya nilai koefisien determinasi terletak antara 0

sampai dengan 1 jadi nilai R2 terletak antara 0≤ R

2≤1.

74

b) Nilai 0 menunjukkan tidak adanya hubungan antara

variabel independen dengan variabel dependen.

c) Sedangkan nilai 1 menunjukkan adanya hubungan yang

sempurna antara variabel independen dengan variabel

dependen.

d) Menghitung koefisien determinasi (R2) untuk menilai

besarnya sumbangan antara kontribusi variabel

independen (X1,2,3) terhadap nilai variabel dependen(Y).

3. Uji asumsi klasik

a) Pengujian Multicolliniearity

Multicolliniearity adalah situasi di mana terdapat

korelasi variabel-variabel bebas di antara satudengan yang

lainnya, dalam hal ini dapat disebut variabel-variabel ini tidak

orthogonal. Variabel yang bersifat orthogonal adalah variabel

bebas yang nilai korelasi antar sesamanya sama demgam nol.

Masalah multikolinieritas biasanya muncul pada datatime series,

yang apabila masalah multikoliniearitas ini serius dapat

mengakibatkan berubahnya tanda dari parameter estimasi

(Bawono, 2003:116).

Salah satu metode yang dipakai dalam uji

multikolinieritas adalah dengan melakukan auxilary regresi

antar variabel independen untuk mendapatkan r2, kemudian

dibandingkan dengan R2 dari persamaan utama. Jika nilai r

2

75

lebih tinggi dari R2 dari persamaan utama maka di dalam model

terdapat Multicoliniearty (Bawono, 2006:122).

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah

model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas

(independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi

korelasi di antara variabel independen. Jika variabel independen

saling berkorelasi , maka variabel variabel ini tidak ortogonal.

Variabel ortogonal adalah variabel independen yang nilai

korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol

(Ghozali, 2013:105)

b) Pengujian Heteroscedasticity

Uji heteroskendastistas bertujuan menguji apakah

dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari

residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika

variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain

tetap maka disebut homoskendastisitas dan jika berbeda disebut

heteroskendastisitas. Model regresi yang baik adalah yang

homoskendastisitas atau tidak terjadi heteroskendastisitas

(Ghozali, 2013:139).

Heteroskendastisitas terjadi apabila varian dari variabel

penggangu tidak sama untuk semua observasi akibat yang

timbul apabila terjadi heteroskendastistas adalah penaksir tidak

bias tetapi tidak efisien lagi baik dalam sampel besar maupun

76

dalam sampel kecil serta uji t-test dan uji F-test akan

menyebabkan kesimpulan yang salah. Ada beberapa cara yang

biasa digunakan mendeteksi ada tidaknya heteroskendasticity di

dalam model, salah satunya dengan Uji White. Uji white

dilakukan dengan meregresikan residual kuadrat dengan

variabel bebas dan perkalian variabel bebas. Dapatkan nilai R2

untuk menghitung X2. Pengujiannya adalah jika X

2 hitung < X

2

tabel maka hipotesis adanya heteroskendastisity di tolak

(Bawono, 2008:146).

c) Pengujian Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah model

dalam regresi variabel pengganggu atau residual memiliki

distribusi normal (Ghazali, 2013:160).

Uji ini untuk menguji apakah dalam model regresi kita

,data variabel dependen dan independen yang kita pakai apakah

berdistribusi normal atau tidak. Sebuah data penelitian yang baik

adalah datanya berdistribusi normal. Ada beberapa cara yang

metode yang digunakan untuk menguji apakah data yang kita

pakai berdistribusi normal atau tidak, alah satu yang digunakan

adalah analisa grafik. Dengan metode grafik kita dapat melihat

data yang kita gunakan berdistribusi normal atau tidak dengan

melihat histogram dan normal probability plot (Bawono,

2008:174).

77

d) Pengujian Liniearitas

Uji liniertas digunakan untuk melihat apakah

spesifikasi model yang digunakan sudah benar atau tidak.

Dengan uji linieritas akan diperoleh apakah model empiris

sebaiknya berbentuk linier,kuadrat atau kubik (Ghazali,

2013:166)

Pengujian linieritas digunakan untuk menguji apakah

spesifikasi model yang kita gunakan sudah tepat atau lebih baik

dalam spesifikasi model bentuk lain. Spesifikasi model dapat

berupa linier, kuadratik, atau bentuk kubik (Bawono,2008:179)

H. Alat Analisis

Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif, sehingga untuk

mempermudah mengolah data digunakan aplikasi SPSS forwindows

16.00. dan EViews. SPSS ( Statistic Product and Services Solutions)

adalah sebuah program aplikasi yang punya kemampuan analisis yang

tinggi yang dipakai untuk analisis statistika. SPSS forwindows ini

dilengkapi dengan menu pengolahan dengan berbagai jenis grafik dengan

tingkat resolusi yang tinggi. Aplikasi SPSS ini sangat membantu dalam

penelitian yang saya lakukan untuk dapat menghasilkan data yang akurat.

Sedangkan EViews merupakan singkatan dari Views Ekonometrik adalah

versi baru dari paket statistik yang dapat juga digunakan dalam bidang

bidang studi seperti sosiologi, statistik, keuangan,dll. EViews

78

memanfaatkan lingkungan window user-friendly, sebagian besar

perusahaan operasi dapat dilakukan dengan dengan menu drop-down.

79

BAB IV

ANALISIS DATA

A. GAMBARAN UMUM BTN SYARIAH

1. LATAR BELAKANG BERDIRINYA BTN SYARIAH

BTN Syariah merupakan Strategic Bussiness Unit (SBU) dari

BTN yang menjalankan bisnis dengan prinsip syariah, mulai beroperasi

pada tanggal 14 Februari 2005 melalui pembukaan Kantor Cabang

Syariah pertama di Jakarta. Pembukaan Strategic Bussiness Unit (SBU)

ini guna melayani tingginya minat masyarakat dalam memanfaatkan

jasa keuangan Syariah dan memperhatikan keunggulan primsip

Perbankan Syariah, adanya fatwa MUI tentang bunga bank, serta

melaksanakan RUPS tahun 2004. Adapun tujuan pendirian BTN

Syariah adalah sebagai berikut :

1) Untuk memenuhi kebutuhan Bank dalam memberikan pelayanan

jasa keuaangan Syariah

2) Mendukung pencapaian sasaran laba usaha bank

3) Meningkatkan ketahanan Bank dalam menghadapi perubahan

lingkungan usaha

4) Memberi keseimbangan dalam pemenuhan kepentingan segenap

nasabah dan pegawai

Perkembangan jaringan UUS Bank BTN telah memiliki

jaringan yang tersebar di seluruh Indonesia dengan rincian sebagai

berikut :

80

1) Kantor Cabang Syariah = 22 unit

2) Kantor Cabang Pembantu Syariah = 21 unit

3) Kantor Kas Syariah = 7 unit

4) Kantor Layanan Syariah = 240 unit

2. VISI DAN MISI BTN SYARIAH

Visi dan Misi BTN Syariah sejalan dengan Visi Bank BTN

yang merupakan Strategic Bussiness Unit dengan peran untuk

meningkatkan pelayanan dan pangsa pasar sehingga Bank BTN tumbuh

dan berkembang di masa yang akan datang. BTN Syariah juga sebagai

pelengkap dari bisnis perbankan di mana secara konvensional tidak

dapat terlayani.

1) Visi Bank BTN Syariah

“Menjadi Strategic Bussiness Unit BTN yang sehat dan terkemuka

dalam penyediaan jasa keuangan syariah dan mengutamakan

kemaslahatan bersama”

2) Misi Bank BTN Syariah

a) Mendukung pencapaian sasaran laba usaha BTN

b) Memberikan pelayanan jasa keuangan Syariah yang unggul

dalam pembiayaan perumahan dan produk serta jasa keuangan

Syariah terkait sehingga dapat memberikan kepuasan bagi

nasabah dan memperoleh pangsa pasar yang diharapkan

c) Melaksanakan manajemen perbankan yang sesuai dengan

prinsip syariah sehingga dapat meningkatkan ketahanan BTN

81

dalam menghadapi perubahan lingkungan usaha serta

meningkatkan shareholders value

d) Memberi keseimbangan dalam pemenuhan kepentingan segenap

stakeholders serta memberikan ketentraman pada karyawan dan

nasabah

3. STRUKTUR ORGANISASI BTN SYARIAH

Adapun penelitian ini dilakukan di BTN Syariah KCS

Semarang, berikut ini struktur organisasi dari BTN Syariah KCS

Semarang yang akan di lampirkan.

4. PRODUK BTN SYARIAH

A. PENDANAAN (FUNDING)

a) Giro BTN iB

Giro BTN iB adalah produk penyimpanan dana

perorangan/korporasi untuk memperlancar aktivitas bisnis dan

penarikan dana dapat dilakukan dengan cek/bilyet giro atau

sarana pembukuuan lainnya.menggunakan akad sesuai syariah

yaitu Wadi’ah, bank tidak menjanjikan bagi hasil tetapi boleh

memberikan bonus yang menguntungkan bagi nasabah.

b) Giro BTN Prima iB

Giro BTN Prima iB adalah giro yang bersifat investasi

atau berjangka dengan akad Mudharabah yang penarikannya

hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu dengan

imbalan bagi hasil yang disepakati.

82

c) Tabungan BTN Batara iB

Tabungan BTN Batara iB adalah produk tabungan sebagai

media penyimpanan dana dalam rupiah dengan menggunakan

akad sesuai syariah yaitu wadi’ah, bank tidak menjanjikan bagi

hasil tetapi dapat memberikan bonus yang menguntungkan dan

bersaing bagi nasabah.

d) Tabungan BTN Prima iB

Tabungan BTN Prima iB adalah produk penyimpanan dana

dalam rupiah dengan menggunakan akad sesuai syariah yaitu

Mudharabah (investasi) bank menjanjikan bagi hasil yang

menguntungkan dan bersaing bagi nasabah atas simpanannya.

e) Tabungan BTN Haji iB

Tabungan BTN Haji iB adalah produk tabungan sebagai

media penyimpanan dana dalam rupiah untuk biaya perjalanan

ibadah haji (BPIH) dengan akad sesuai syariah yaitu Mudharabah

(investasi) bank menjanjikan bagi hasil yang menguntungkan dan

bersaing bagi nasabah ayas simpanannya.

f) Deposito BTN iB

Deposito BTN iB adalah produk penyimpanan dana dalam

bentuk simpanan deposito dengan jangka waktu tertentu sesuai

pilihan/keinginan nasabah dan menggunakan akad sesuai syariah

yaitu Mudharabah (investasi) bank memberikan bagi hasil yang

bersaing bagi nasabah atas simpanan depositonya.

83

B. PEMBIAYAAN (FINANCING)

a) Pembiayaan KPR BTN iB

Pembiayaan KPR BTN iB adalah produk pembiayaan

dalam rangka pembelian rumah, ruko,rusun atau apartemen bagi

nasabah perorangan dengan menggunakan prinsip akad

Murabahah (jual beli).

b) Pembiayaan KPR Indensnya BTN iB

Pembiayaan KPR Indensnya BTN iB adalah produk

pembiayaan dalam rangka pembelian rumah, ruko,rusun atau

apartemen bagi nasabah perorangan dengan menggunakan prinsip

akad Istishna‟ (jual beli atas dasar pesanan) dengan pengembalian

secara tangguh (cicilan bulanan ) dalam jangka waktu tertentu.

c) Pembiayaan kendaraan bermotor BTN iB

Pembiayaan kendaraan bermotor BTN iB adalah produk

pembiayaan dalam rangka pembelian kendaraan bermotor (mobil

dan sepeda motor) bagi nasabah perorangan dengan

menggunakan prinsip akad Murabahah (jual beli).

d) Pembiayaan Modal Kerja BTN iB

Pembiayaan Modal Kerja BTN iB adalah produk

pembiayaan yang disediakan untuk memenuhi kebutuhan belanja

modal kerja nasabah lembaga/perusahaan dengan menggunakan

prinsip akad Mudharabah (bagi hasil), dengan rencana

84

pengembalian berdasarkan proyeksi kemampuan cashflow

nasabah.

e) Pembiayaan Konstruksi BTN iB

Pembiayaan Konstruksi BTN iB adalah produk pembiayaan

yang disediakan untuk memenuhi kebutuhan belanja modal kerja

pengembang perumahan untuk membangun proyek perumahan

dengan menggunakan prinsip akad Musyarakah (Bagi Hasil),

dengan rencana pengembalian berdasarkan berdasarkan proyeksi

kemampuan cashflow nasabah.

f) Pembiayaan investasi BTN iB

Pembiayaan investasi BTN IB adalah produk pembiayaan

yang disediakan untuk memenuhi kebutuhan belanja barang

modal (capital expenditure) perusahaan/lembaga dengan

menggunakan prinsip akad Murabahah (jual beli) dan/atau

Musyarakah (bagi hasil), dengan rencana pengembalian

berdasarkan proyeksi kemampuan cashflow nasabah.

g) Tunai Emas BTN iB

Tunai Emas BTN iB adalah pinjaman kepada nasabah

berdasarkan prinsip Qardh yang diberikan oleh bank kepada

nasabah berdasakan kesepakatan yang disertakan dengan Surat

Gadai sebagai penyerahan Marhun (barang jaminan) untuk

jaminan pengembalian seluruh atau sebagian hutang nasabah

kepada Bank.

85

h) KPR BTN Sejahtera iB (FLPP)

KPR BTN Sejahtera iB (FLPP) adalah produk pembiayaan

BTN Syariah guna pembelian rumah bagi masyarakat

berpenghasilan rendah (MBR) dengan menggunakan prinsip jual

beli (akad murabahah).

i) Multimanfaat BTN

Multimanfaat BTN iB merupakan pembiayaan konsumtif

perorangan yang ditujukan khusus bagi para pegawai dan

pensiunan yang manfaat pensiunnya dibayarkan melalui jasa

Payroll BTN Syariah. Multimanfaat digunakan untuk keperluan

pembelian berbagai jenis barang yang bermanfaat sesuai

kebutuhan dan tidak bertetangan dengan hukum yang berlaku,

seperti barang eletronik, furniture dan alat rumah tangga, serta

barang kebutuhan lainnya.

j) Multijasa BTN

Multijasa BTN iB merupakan pembiayaan yang dapat

digunakan untuk keperluan mendanai berbagai kebutuhan layanan

jasa bagi nasabah seperti: paket biaya pendidikan, peket biaya

pernikahan, paket biaya travelling (perjalanan wisata), paket

biaya umroh/haji plus, peket biaya kesehatan, paket biaya jasa

lainnya yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah.

86

k) Talangan haji BTN iB

Talangan haji BTN iB merpakan pinjaman dana kepada

nasabah tabungan BTN Haji iB yang membutuhkan dana talangan

untuk menunaikan ibadah haji dengan akad berdasarkan prinsip

qardh.

B. DESKRIPSI DATA RESPONDEN

1. Jenis kelamin

Responden dalam penelitian ini adalah laki-laki dan perempuan

dengan proporsi jenis kelamin yang dapat dilihat pada tabel 4.1 di

bawah ini :

Tabel 4.1

Jenis Kelamin Responden

JENIS_KELAMIN

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid L 60 61.2 61.2 61.2

P 38 38.8 38.8 100.0

Total 98 100.0 100.0

Sumber: Data primer yang diolah, 2016

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa responden laki-

laki sebanyak 60 orang atau 61,2% dan responden perempuan sebanyak

38 orang atau 38,8%.

87

2. Pendidikan

Adapun pendidikan responden dalam penelitian ini adalah terdiri

dari SMP sampai Perguruan Tinggi dengan proporsi pendidikan yang

dapat dilihat pada tabel 4.2 di bawah ini :

Tabel 4.2

Pendidikan Responden

PENDIDIKAN

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid D1/D3 14 14.3 14.3 14.3

S1/S2/S3 36 36.7 36.7 51.0

SLTA 40 40.8 40.8 91.8

SMP 8 8.2 8.2 100.0

Total 98 100.0 100.0

Sumber : Data primer yang diolah, 2016

Berdasarkan keterangan tabel di atas dapat dilihat bahwa

responden yang memiliki pendidikan SMP sebanyak 8 orang atau 8,2%.

Memiliki pendidikan SMA sebanyak 40 orang atu 40,8%, memiliki

pendidikan D1/D3 sebanyak 14 orang atau 14,3% dan yang memiliki

pendidikan S1/S2/S3 sebanyak 36 orang atau 36,7%. Berdasarkan

ketrangan tabel di atas jumlah responden terbanyak adalah yang

memiliki pendidikan SLTA.

88

3. Pekerjaan

Jenis pekerjaan responden dalam penelitian ini bermacam-macam

yang terdiri dari ibu rumah tangga, mahasiswa/pelajar, pegawai swasta,

pegawai negeri sipil (PNS), dan wiraswasta dengan proporsi yang dapat

di lihat pada tabel 4.3 di bawah ini :

Tabel 4.3

Pekerjaan Responden

PEKERJAAN

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid IRT 9 9.2 9.2 9.2

MHSW/PLJ 14 14.3 14.3 23.5

PGW SWAS 29 29.6 29.6 53.1

PNS 18 18.4 18.4 71.4

WIRASWST 28 28.6 28.6 100.0

Total 98 100.0 100.0

Sumber: Data primer yang diolah, 2016

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa responden yang

memiliki pekerjaan sebagai Ibu Rumah Tangga /IRT sebanyak 9 orang

atau 9,2%. Mahasiswa atau pelajar sebanyak 14 orang atau 14,3%, yang

berprofesi sebagai pegawai swasta sebanyak 29 orang atau 29,6% yang

memiliki pekerjaan sebagai PNS sebanyak 18 orang atau 18,4% dan

yang memiliki pekerjaan sebagai wiraswasta sebanyak 28 orang atau

28,6% jadi responden terbanyak dalam penelitian ini adalah pegawai

swasta.

89

4. Tingkat Pendapatan

Tingkat pendapatan ini responden dalam penelitian ini bervariasi

dari yang paling rendah Rp 200.000,00 dan yang tertinggi adalah Rp

300.000.000,00 dengan proporsi yang dapat di gambarkan pada tabel

4.4 sebagai berikut:

Tabel 4.4

Tingkat Pendapatan Responden

TINGKAT_PENDAPATAN

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 200000 1 1.0 1.0 1.0

380000 1 1.0 1.0 2.0

500000 2 2.0 2.0 4.1

700000 1 1.0 1.0 5.1

900000 1 1.0 1.0 6.1

1000000 1 1.0 1.0 7.1

1250000 1 1.0 1.0 8.2

1500000 3 3.1 3.1 11.2

1550000 1 1.0 1.0 12.2

1700000 1 1.0 1.0 13.3

1800000 2 2.0 2.0 15.3

1850000 1 1.0 1.0 16.3

1900000 2 2.0 2.0 18.4

1950000 1 1.0 1.0 19.4

2000000 11 11.2 11.2 30.6

2200000 1 1.0 1.0 31.6

90

2400000 2 2.0 2.0 33.7

2500000 8 8.2 8.2 41.8

2700000 2 2.0 2.0 43.9

2800000 1 1.0 1.0 44.9

3000000 17 17.3 17.3 62.2

3100000 2 2.0 2.0 64.3

3500000 8 8.2 8.2 72.4

3600000 1 1.0 1.0 73.5

3800000 1 1.0 1.0 74.5

3900000 1 1.0 1.0 75.5

4000000 5 5.1 5.1 80.6

4700000 1 1.0 1.0 81.6

5000000 3 3.1 3.1 84.7

5500000 1 1.0 1.0 85.7

6500000 1 1.0 1.0 86.7

8500000 1 1.0 1.0 87.8

9000000 1 1.0 1.0 88.8

10000000 4 4.1 4.1 92.9

12800000 1 1.0 1.0 93.9

20000000 2 2.0 2.0 95.9

25000000 2 2.0 2.0 98.0

72000000 1 1.0 1.0 99.0

300000000 1 1.0 1.0 100.0

Total 98 100.0 100.0

Sumber: Data primer yang diolah, 2016

Berdasarkan keterangan tabel diatas dapat dilihat bahwa tingkat

pendapatan responden bervariasi yang memiliki pendapatan. Dalam

penelitian ini tingkat pendapatan nasabah dapat dikelompokkan menjadi

empat golongan yaitu :

91

a. Rp 0,00 - Rp 1.000.000,00 sebanyak 7 orang (7,1%)

b. Rp 1.000.000,00 – Rp 10.000.000 sebanyak 84 orang

(85,7%)

c. > 10.000.000,00 sebanyak 7 orang (7,1%)

C. ANALISIS DATA

1. Uji Reliabilitas

Berikut ini adalah hasil dari uji reliabilitas pada penelitian ini adalah

sebagai berikut :

Tabel 4.5

Uji Reliabilitas

Variabel Alpha Keterangan

Informasi .723 Reliabel

Pemahaman .823 Reliabel

Interpretasi .875 Reliabel

P .895 Reliabel

Keyakinan .824 Reliabel

Praktik Agama .686 Reliabel

Pengalaman .810 Reliabel

Pengetahuan Agama .793 Reliabel

Konsekuensi .722 Reliabel

K .861 Reliabel

Fisiologis .794 Reliabel

Rasa Aman .861 Reliabel

92

Sosial .937 Reliabel

Penghargaan .793 Reliabel

Aktualisasi Diri .853 Reliabel

M .921 Reliabel

PJ .922 Reliabel

Sumber : Data primer yang diolah, 2016

Berdarkan keterangan tabel diatas dapat diketahui jika masing-

masing variabel memiliki Cronbach Alpha ≥ 0,60. Sehingga persepsi,

keberagamaan, motivasi dan pemanfaatan jasa dapat dikatakan reliabel.

2. Uji Validitas

Tabel 4.6

Uji Validitas

Variabel Item Correted Item

total correlation

Keterangan

Persepsi Butir 1 .695** Valid

Butir 2 .709** Valid

Butir 3 .702** Valid

Butir 4 .778** Valid

Butir 5 .761** Valid

Butir 6 .751** Valid

Butir 7 .850** Valid

Butir 8 .780** Valid

Butir 9 .669** Valid

93

Keberagamaan Butir 10 .343** Valid

Butir 11 .696** Valid

Butir 12 .499** Valid

Butir 13 .641** Valid

Butir 14 .579** Valid

Butir 15 .591** Valid

Butir 16 .680** Valid

Butir 17 .704** Valid

Butir 18 .596** Valid

Butir 19 .596** Valid

Butir 20 .675** Valid

Butir 21 .531** Valid

Butir 22 .526** Valid

Butir 23 .553** Valid

Butir 24 .686** Valid

Motivasi Butir 25 .563** Valid

Butir 26 .659** Valid

Butir 27 .769** Valid

Butir 28 .631** Valid

Butir 29 .690** Valid

Butir 30 .768** Valid

Butir 31 .874** Valid

94

Butir 32 .883** Valid

Butir 33 .860** Valid

Butir 34 .698** Valid

Butir 35 .634** Valid

Butir 36 .697** Valid

Butir 37 .455** Valid

Butir 38 .487** Valid

Butir 39 .413** Valid

Pemanfaatan jasa(PJ) Butir 40 .859** Valid

Butir 41 .917** Valid

Butir 42 .845** Valid

Butir 43 .876** Valid

Butir 44 .869** Valid

Sumber : Data primer yang diolah, 2016

Berdasarkan tabel 4.2 diatas, diketahui bahwa semua pertanyaan

yang digunakan dalam kuisioner dinyatakan valid, karena item

pertanyaan yang digunakan dalam variabel persepsi, keberagamaan

motivasi dan pemanfaatan jasa memiliki bintang dua yang

menunjukkan tingkat signifikansi pada level 1%, sehingga tidak ada

butir pertanyaan yang di hapus.

95

3. Uji statistik

a. Uji t (uji secara individu)

Persamaan yang digunakan dalam uji ini adalah sebagai berikut :

PJ = α0 + β1P + β2K + β3TP + β4M +e

Dimana PJ = Pemanfaatan Jasa

α0 = konstanta

β1- β4 = koefisien

P = Persepsi

K = Keberagamaan

TP = Tingkat Pendapatan

M = Motivasi

e = Residual atau prediction error

96

Tabel 4.7

Output Viewer

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

95% Confidence

Interval for B

B Std. Error Beta

Lower

Bound

Upper

Bound

1 (Constant) 10.619 3.979 2.669 .009 2.718 18.520

PERSEPSI .137 .043 .273 3.141 .002 .050 .223

KEBERAGAMAAN -.025 .036 -.055 -.688 .493 -.095 .046

TINGKAT_PENDAPAT

AN -2.042E-8 .000 -.107 -1.510 .134 .000 .000

MOTIVASI .193 .032 .559 6.110 .000 .130 .255

a. Dependent Variable:

PEMANFAATANJASA

Untuk mengetahui significan atau tidaknya dapat diketahui dengan

membandingkan antara nilai t tabel dengan t hitung dan juga melihat besarnya

nilai Sig. Jika t hitung > t tabel berarti secara individu variabel independen

berpengaruh significan terhadap variabel dependen dan jika besarnya nilai Sig

lebih kecil dari 0,05 atau 5% maka secara individu variabel independen

berpengaruh significan terhadap variabel dependen.

Cara mencari t tabel adalah α = 0,05 ,t tabel α = α/2, n-k

0,05/2 = 0,025, 98-5 = 93

97

Tabel 4.8

Perbandingan nilai t tabel dengan nilai t test

Variabel Nilai t test Nilai t tabel Nilai Sig Keterangan

Persepsi 3.141

1.980

.002 Signifikan

Keberagamaan .668 .493 Tidak signifikan

Tingkat pendapatan 1.510 .134 Tidak signifikan

Motivasi 6.119 .000 signifikan

Berdasarkan hasil di atas nilai t hitung > t tabel dan nilai Sig dibawah

0.05 untuk variabel persepsi dan motivasi sehingga dapat di simpulkan bahwa

variabel persepsi dan motivasi secara sendiri-sendiri berpengaruh secara

signifikan terhadap variabel pemanfaatan jasa sedangkan nilai t hitung < t tabel

dan nilai Sig diatas 0.05 untuk variabel keberagamaan dan tingkat pendapatan

maka dapat disimpulkan bahwa secara sendiri-sendiri variabel keberagamaan

dan tingkat pendapatan tidak berpengaruh dan tidak signifikan terhadap variabel

pemanfaatan jasa.

98

b. Uji f (uji serempak)

Tabel 4.9

Hasil Uji F

ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 1837.647 4 459.412 28.129 .000a

Residual 1518.883 93 16.332

Total 3356.531 97

a. Predictors: (Constant), MOTIVASI, TINGKAT_PENDAPATAN,

KEBERAGAMAAN, PERSEPSI

b. Dependent Variable: PEMANFAATANJASA

Sumber : Data primer yang diolah, 2016

Untuk mengetahui apakah secara bersama-sama variabel independen

mempengaruhi variabel dependen secara signifikan atau tidak, dapat diketahui

dngan membandingkan f tabel dengan f hitung.

Berdasarkan hasil tersebut dapat diketahui bahwa F hitung > F tabel (28.129

> 2.312) maka dapat dikatakan variabel tersebut signifikan atau dengan kata lain

Ho ditolak artinya ada pengaruh yang signifikan antara variabel independen

secara bersama sama (X1,2,3,4) terhadap variabel dependen. Pada kolom besarnya

sig .000 artinya lebih kecil dari 0,05 jadi dapat disimpulkan bahwa variabel

independen secara bersama-sama mempengaruhi variabel dependen secara

signifikan.

99

c. Uji determinan (R2)

Tabel 4.10

Hasil Uji R2

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

1 .740a .547 .528 4.04130

a. Predictors: (Constant), MOTIVASI,

TINGKAT_PENDAPATAN, KEBERAGAMAAN, PERSEPSI

Sumber : Data primer yang diolah, 2016

Tabel ini menunjukkan :

a) Koefisien korelasi (R) sebesar 0,740 ini artinya bahwa ada hubungan

yang kuat antara variabel independen dengan variabel dependen

karena mendekati angka 1

b) Koefisien determinasi (R2) sebesar 0.547 artinya kontribusi variabel

independen menjelaskan atau mempengaruhi variabel dependen

sebesar 54,7% sedangkan sisanya sebesar 45,3% dijelaskan atau

dipengaruhi oleh variabel lain di luar model.

c) Koefisien Adjusted R2 sebesar 0,528 ini merupakan korelasi dari R

2

sehingga gambarannyalebih mendekati populasi.

d. Uji regresi linier sederhana

Dalam penelitian skripsi ini dilakukan uji regresi linier sederhana

untuk menganalisis adanya pengaruh tingkat pendapatan terhadap

pemanfaatan jasa. Adapun rumusan yang digunakan dalam uji regresi

sederhana ini adalah sebagai berikut :

100

Hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS forwindows versi 16

adalah sebagai berikut:

Tabel 4.11

Hasil Uji Regresi Linier Sederhana

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardiz

ed

Coefficien

ts

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 36.313 .611 59.437 .000

TINGKAT_PENDA

PATAN -2.452E-8 .000 -.129 -1.274 .206

a. Dependent Variable:

PEMANFAATANJASA

Sumber : Data primer yang diolah, 2016

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa koefisien untuk variabel

bebas tingkat pendapatan sebesar –0,00000002452 dan konstanta sebesar

36.313 sehingga model persamaan regresi yang diperoleh adalah sebagai

berikut :

PJ= 36.313 + 0.00000002452TP

Dimana PJ = variabel pemanfaatan jasa

P = Persepsi

PJ = α0 + β1TP +e

101

TP = tingkat pendapatan

M = motivasi

Artinya adalah :

1. Nilai konstanta PJ sebesar 36.313 artinya jika variabel tingkat pendapatan

nilainya nol maka variabel pemanfaatan jasa (PJ) akan berada pada angka

36.313

2. Koefisien regresi tingkat pendapatan dari perhitungan linier sederhana di

dapat nilai koefisien = 0.00000002452 hal ini berarti setiap peningkatan

tingkat pendapatan maka pemanfaatan jasa (PJ) nasabah juga akan

meningkat dengan anggapan konstan sebesar 36.313

4. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas dilakukan dengan auxilary regresi antar variabel

independen untuk mendapatkan r2 kemudian dibandingkan dengan R

2

a) Tabel Regresi Linier

Tabel 4.12

Hasil Uji Regresi Linier

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

1 .740a .547 .528 4.04130

a. Predictors: (Constant), MOTIVASI,

TINGKAT_PENDAPATAN, KEBERAGAMAAN, PERSEPSI

Sumber : Data primer yang diolah, 2016

102

b) X1=f (X2+X3+X4)

Tabel 4.13

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

1 .595a .354 .333 9.58309

a. Predictors: (Constant), MOTIVASI,

TINGKAT_PENDAPATAN, KEBERAGAMAAN

Sumber : Data primer yang diolah, 2016

c) X2=f(X1+X3+X4)

Tabel 4.14

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

1 .483a .233 .209 11.68095

a. Predictors: (Constant), MOTIVASI,

TINGKAT_PENDAPATAN, PERSEPSI

Sumber : Data primer yang diolah, 2016

d.) X3=f(X1+X2+X4)

Tabel 4.15

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

1 .191a .036 .006 3.08352E7

a. Predictors: (Constant), MOTIVASI, KEBERAGAMAAN,

PERSEPSI

103

e) X4=f(X1+X2+X3)

Tabel 4.16

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

1 .648a .420 .401 13.21378

a. Predictors: (Constant), TINGKAT_PENDAPATAN,

PERSEPSI, KEBERAGAMAAN

Sumber : Data primer yang diolah, 2016

Tabel 4.17

Perbandingan R Square dengan R Square Utama

Variabel R Square R Square Utama

X1 0.354

0.547

X2 0.233

X3 0.036

X4 0.420

Berdasarkan tabel di atas dapat ilihat jika nilai R square hasil uji

regresi biasa jauh lebih besar dari hasil auxiliary regression antar

variabel independen maka dapat disimpulkan tidak ada gejala

multikolinieritas

104

b. Uji Normalitas

Gambar 4.1

Histogram

a) Intepretasi grafik histogram

Dalam grafik histogram yang dapat kita lihat adalah

perbandingan antara data observasi dengan distribusi yang

mendekati distribusi normal terlihat bahwa pola grafik histogram

menunjukkan pola distribusi yang mendekati normal, sehingga bisa

disimpulkan bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas.

105

Gambar 4.2

Gambar Normal Plot

b) Intepretasi grafik normal plot

Dalam grafik normal plot disini yang dapat kita lihat adalah

perbandingan antara distribusi kumulatif dari data sesungguhnya

dengan distribusi kumulatif data dari distribusi normal. Dalam

grafik normal plot terlihat adanya titik-titik yang menyebar

disekitar garis diagonal sedangkan penyebarannya mengikuti arah

garis diagonalnya.sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi

memenuhi asumsi normalitas.

106

c. Uji Linieritas

Uji Linieritas dalam penelitian ini menggunakan metode Lagrange

Multiplier. Jika X2

hitung> X2 tabel maka spesifikasi model persamaan

regresi linier tidak benar. Jika X2

hitung<X2 tabel maka spesifikasi model

persamaan regresi linier adalah benar.

Tabel 4.18

Uji Linieritas

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

1 .537a .289 .258 4.03534755

a. Predictors: (Constant), MOTIVASI2,

TINGKAT_PENDAPATAN2, KEBERAGAMAAN2,

PERSEPSI2

Sumber : Data primer yang diolah, 2016

Dimana : X2

98*0.289 = 28,322

X2 tabel = 117.6320 dengan tingkat signifikan 5%

Berdasarkan hasil perhitungan di atas X2

hitung<X2 tabel maka

dapat disimpulkan spesifikasi model persamaan regresilinier adalah benar

d. Uji Heteroskendastisitas

Uji heteroskendastisitas dalam penelitian ini menggunakan metode

White. Jika p-value obs* R-square < α, maka Ho di tolak

Heteroskedasticity Test: White F-statistic 1.862379 Prob. F(14,83) 0.0427

Obs*R-squared 23.42630 Prob. Chi-Square(14) 0.0537

Scaled explained SS 33.09483 Prob. Chi-Square(14) 0.0028

107

Test Equation:

Dependent Variable: RESID^2

Method: Least Squares

Date: 07/22/16 Time: 15:20

Sample: 1 98

Included observations: 98 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -1.382650 3.761259 -0.367603 0.7141

LOG(PERSEPSI)^2 0.032381 0.040167 0.806169 0.4224

LOG(PERSEPSI)*LOG(KEBERAGAMAAN) 0.111708 0.138466 0.806757 0.4221 LOG(PERSEPSI)*LOG(TINGKAT_PENDAPA

TAN) 0.005220 0.015856 0.329231 0.7428

LOG(PERSEPSI)*LOG(MOTIVASI) -0.104559 0.101224 -1.032951 0.3046

LOG(PERSEPSI) -0.411523 0.595150 -0.691461 0.4912

LOG(KEBERAGAMAAN)^2 -0.116566 0.210293 -0.554300 0.5809 LOG(KEBERAGAMAAN)*LOG(TINGKAT_PE

NDAPATAN) 0.028957 0.029041 0.997100 0.3216

LOG(KEBERAGAMAAN)*LOG(MOTIVASI) -0.137283 0.162614 -0.844226 0.4010

LOG(KEBERAGAMAAN) 0.837287 1.835603 0.456137 0.6495

LOG(TINGKAT_PENDAPATAN)^2 -0.002698 0.001364 -1.977704 0.0513 LOG(TINGKAT_PENDAPATAN)*LOG(MOTIV

ASI) 0.006396 0.018051 0.354315 0.7240

LOG(TINGKAT_PENDAPATAN) -0.105988 0.140805 -0.752730 0.4537

LOG(MOTIVASI)^2 0.048804 0.104044 0.469073 0.6402

LOG(MOTIVASI) 0.506889 0.824759 0.614590 0.5405 R-squared 0.239044 Mean dependent var 0.013894

Adjusted R-squared 0.110690 S.D. dependent var 0.024737

S.E. of regression 0.023328 Akaike info criterion -4.538367

Sum squared resid 0.045167 Schwarz criterion -4.142709

Log likelihood 237.3800 Hannan-Quinn criter. -4.378331

F-statistic 1.862379 Durbin-Watson stat 2.163368

Prob(F-statistic) 0.042722

Berdasarkan hasil di atas p-value obs* R-square = 0,0537 > 0,05 maka

kesimpulannya dapat dikatakan bahwa tidak terdapat heteroskendastisitas

dalam model regresi.

e. Uji Hipotesis

Sesudah dilakukan uji statistik dan uji asumsi klasik maka dilakukan

penyesuaian variabel dengan mengubah variabel ke dalam bentuk

108

logaritma dengan tujuan mengatasi masalah heteroskendastisitas.maka

model dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

a) Pengaruh persepsi terhadap pemanfaatan jasa

Berdasarkan uji regresi terakhir diperoleh koefisien sebesar 0,227, t

tabel 3.525. nilai t hitung > t tabel (3.525>1.980) dengan nilai Sig 0,001

berdasarkan hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa variabel

persepsi berpengaruh positif signifikan terhadap pemanfaatan jasa. Dengan

demikian hipotesis 1 diterima.

b) Pengaruh keberagamaan terhadap pemanfaatan jasa

Berdasarkan uji regresi diperoleh koefisien -0,086, t hitung < t

tabel –(698<1.980) dengan nilai Sig 0,487 berdasarkan hasil tersebut maka

dapat disimpulkan bahwa variabel keberagamaan berpengaruh negatif

tidak signifikan terhadap pemanfaatan jasa. Dengan demikian hipotesi 2

ditolak

c) Pengaruh tingkat pendapatan terhadap pemanfaatan jasa

Berdasarkan uji regresi diperoleh koefisien -0,030, t hitung < t tabel

-2.318<1.980 dengan nilai Sig 0,023 berdasarkan hasil tersebut maka

dapat disimpulkan bahwa variabel tingkat pendapatan berpengaruh negatif

logY = c+β1

log persepsi+ β2

log keberagamaan+ β3

log tingkat pendapatan+ β4

log motivasi

logpemanfaatanjasa= 0,363 + 0,227

logpersepsi - 0,086

logkeberagamaan - 0,030

logtingkat pendapatan +

0,575 log

motivasi

Y= c +β1 persepsi + β2 keberagamaan + β3 tingkat pendapatan + β4 motivasi

109

signifikan terhadap pemanfaatan jasa. Dengan demikian hipotesis 3

ditolak.

d) Pengaruh motivasi terhadap pemanfaatan jasa

Berdasarkan uji regresi diperoleh koefisien -0,575, t hitung > t tabel

( 6.482 > 1.980) dengan nilai Sig 0,000 berdasarkan hasil tersebut maka

dapat disimpulkan bahwa variabel motivasi berpengaruh positif

signifikan terhadap pemanfaatan jasa. Dengan demikian hipotesis 4

diterima.

e) Pengaruh Persepsi, Keberagamaan, Tingkat Pendapatan dan Motivasi

Terhadap Pemanfaatan Jasa

Dalam uji regresi terakhir besarnya F hitung > F tabel (28.129

>2.312) ini berarti ada pengaruh yang signifikan antara antara variabel

independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Dengan

demiian hipotesis 5 diterima.

f. Pembahasan

a) Pengaruh Persepsi Terhadap Pemanfaatan Jasa di Bank Syariah

Berdasarkan hasil regresi terakhir diperoleh nilai koefisien

sebesar 0,227, t tabel sebesar 3.525. Dalam penelitian ini nilai t hitung

> t tabel (3.525 >1.980) dengan nilai Sig 0,001 berdasarkan hasil

tersebut maka dapat disimpulkan bahwa variabel persepsi berpengaruh

positif signifikan terhadap pemanfaatan jasa.

Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Ayu Andriani (2015) mengenai Pengaruh Persepsi dan Religiusitas

110

Santri Terhadap Minat Menabung di Perbankan Syariah. Hasil

penelitian ini menunjukkan bahwa adanya pengaruh persepsi santri

terhadap minat menabung di perbankan syariah dengan nilai t hitung

sebesar 2.311 nilai taraf signifikansi 0.024 (Andriani, 2015:118).

Penelitian Dani Panca Setiasih (2011) mengenai Analisis

Persepsi, Preferensi, Sikap dan Perilaku Dosen Terhadap Perbankan

Syariah. Hasil Penelitian ini menunjukkan Persepsi, Preferensi, Sikap

dan berpengaruh positif terhadap perilaku dosen (Setiasih, 2011:88).

Indah Mustikawati (2013) mengenai Pengaruh Persepsi

Nasabah Tentang Tingkat Suku Bunga, Promosi dan Kualitas

Pelayanan Terhadap Minat Menabung Nasabah menunjukkan bahwa

baik secara parsial maupun simultan persepsi berpengaruh terhadap

minat menabung nasabah (Mustikawati, 2013:195).

Persepsi merupakan proses yang dilakukan individu dalam

menerima informasi, memahami kemudian mengintepretasikan dalam

sebuah aksi nyata. Semakin baik seseorang dalam menerima informasi,

memahami maka persepsi akan suatu hal juga baik dan intpretasinya

juga bagus. Dalam hal ini jika semakin baik persepsi seseorang

terhadap bank syariah baik dari sistem yang di terapkan di bank

syariah apakah telah sesuai dengan syariat islam dan tidak

mengandung unsur riba, produknya sudah halal, pelayanan yang di

berikan bank juga bagus ini akan mempengaruhi minat seseorang

untuk memanfaatkan jasa di bank syariah. Dengan demikian semakin

111

tinggi persepsi tentang bank syariah akan meningkatkan keyakinan dan

kepercayaan seseorang terhadap bank syariah sehingga akan

mempengaruhi minat memanfaatkan jasa di bank syariah.

b) Pengaruh Keberagamaan terhadap pemanfaatan jasa

Berdasarkan uji regresi diperoleh koefisien -0,086, t hitung <

t tabel –(698<1.980) dengan nilai Sig 0,487 berdasarkan hasil tersebut

maka dapat disimpulkan bahwa variabel keberagamaan berpengaruh

negatif tidak signifikan terhadap pemanfaatan jasa.

Sejalan dengan penelitian yang dilakukan Yayan Fauzi

(2010) Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Nasabah Menabung di

Perbankan Syariah (Studi Kasus Bank BNI Syariah Kantor Cabang

Yogyakarta) disimpulkan bahwa variabel kualitas pelayanan, nisbah

bagi hasil, kualitas produk berpengauh positif dan signifikan terhadap

minat menabung nasabah di Bank BNI Syariah Kantor Cabang

Yogyakarta dan Religiusitas tidak berpengaruh terhadap minat

menabung di BNI Syariah Kantor Cabang Yogyakarta.

Neng Kamarni (2012) mengenai Faktor-faktor yang

mempengaruhi minat masyarakat dalam berhubungan dengan bank

syariah di kota Padang dalam penelitian ini disimpulkan bahwa

Variabel agama, pengetahuan tentang bank syariah, pengetahuan

produk dan mekanisme bank syariah, tidak berpengaruh terhadap

112

minat masyarakat berhubungan dengan bank syariah di kota Padang

(Kamarni, 2012:28).

Ahmad Yunadi (2011) mengenai Analisis Pengaruh Tingkat

Religiusitas Terhadap Permintaan Pembiayaan Mudharabah (Studi

Pedagang Sayur di Pasar Tradisional Giwangan Yogyakarta)

menunjukkan tingkat religiusitas tidak mempengaruhi terhadap

permintaan pembiayaan mudharabah pedagang (Yunadi, 2011:11)

Dalam penelitian ini keberagamaan berpengaruh negatif tidak

signifikan. BTN Syariah merupakan Bank Syariah yang mendapatkan

kuota dari pemerintah untuk menyalurkan perumahan bersubsidi. Dari

kegiatan penyebaran kuisioner yang saya lakukan pada Bank BTN

Syariah KCS Semarang, responden yang saya temui tidak semuanya

beragama muslim ada sebagian nasabah yang beragama non muslim.

Nasabah non muslim mamanfaatkan jasa di BTN Syariah bukan atas

dasar ingin terhindar dari riba maupun bertransaksi yang halal karena

nasabah non muslim tidak mengetahui mengenai hukum islam

khusunya tentang riba. Mereka memanfaatkan jasa di bank syariah

atas dasar sistem yang diterapkan di bank syariah lebih

menguntungkan daripada di bank konvensional, prosedur yang lebih

mudah, dan kualitas pelayanan yang di berikan karyawan lebih baik.

Demikian juga oleh nasabah muslim banyak dari mereka yang

tidak mengetahui sistem di bank syariah secara detail ataupun sudah

mengetahui tentang unsur riba yang ada di bank konvensional tetapi

113

masih enggan menggunakan jasa di bank syariah di karenakan

pertimbangan lain seperti keuntungan yang diberikan bank

konvensional yang lebih menjanjikan. Dengan demikian tingkat

kebergamaan nasabah belum dapat mempengaruhi pemanfaatan jasa

di bank syariah oleh seorang muslim walaupun sudah mengetahui jika

bank konvesional mengandung unsur riba. Di karenakan masih belum

memahami sistem dan produk pada bank syariah, fasilitas bank

konvensional yang lebih baik maupun keuntungan yang diberikan

bank konvensional jauh lebih tinggi.

c) Pengaruh tingkat pendapatan terhadap pemanfaatan jasa di bank

syariah

Berdasarkan uji regresi diperoleh koefisien -0,030, t hitung < t

tabel (-2.318<1.980) dengan nilai Sig 0,023 berdasarkan hasil tersebut

maka dapat disimpulkan bahwa variabel tingkat pendapatan

berpengaruh negatif signifikan terhadap pemanfaatan jasa.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan

Desy Fatmawati(2015) mengenai pengaruh Pendapatan, Religiusitas,

dan Informasi Terhadap Intensi Menabung di Bank Syariah Pada

Kalangan Santri Mahasiswa PP.Wahid Hasyyim di Sleman.

berdasarkan uji probit regression menunjukkan bahwa variabel

pendapatan tidak berpengaruh terhadap intensi menabung di Bank

Syariah pada kalangan santri Mahasiswa PP.Wahid Hasyyim di

Sleman (Fatmawati, 2015:151).

114

Atik Masruroh (2015) mengenai Analisis Tingkat Religiusitas

dan Disposibel Income Terhadap Minat Menabung Mahasiswa di

Perbankan Syariah (Sudi Kasus Mahasiswa STAIN Salatiga) dalam

penelitian ini menunjukkan hasil yang negatif antara disposibel

income terhadap minat menabung mahasiswa di perbankan syariah

(Masruroh, 2015:90).

Dewi Sharaswati (2013) mengenai Analisis Faktor-Faktor yang

Mempengaruhi Minat Menabung Pada PT. Bank Rakyat Indonesia

Cabang Bangkalan menunjukkan pada uji probit dan logit variabel

pendapatan tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap minat

menabung (Sharaswati, 2013:163) Dengan demikian besar kecilnya

tingkat pendapatan tidak mempengaruhi pemanfaatan jasa di bank

syariah.

Dalam penelitian ini pendapatan yang dimaksud adalah

pemasukan yang diterima seseorang setiap bulannya baik berupa gaji,

insentif, sewa,dll. Pendapatan berkaitan erat dengan kebutuhan,

pendapatan di gunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia baik

kebutuhan primer maupun kebutuhan sekuder. Kebutuhan seseorang

dengan yang lain berbeda-berbeda. Ada seseorang dengan pendapatan

sedikit tetapi semua kebutuhannya dapat terpenuuhi tanpa harus

melakukan pinjaman di bank, ada pula seseorang dengan pendapatan

yang banyak tetapi kebutuhannya semakin banyak pula sehingga tidak

dapat menabung maupun melakukan simpanan dalam bentuk lain di

115

bank syariah, atau seseorang dengan tingkat pendapatan yang besar

enggan untuk memanfaatkan jasa di bank syariah dan lebih memilih di

bank konvensional di karenakan pertimbangan keuntungan yang di

bank konvensional yang lebih menjanjikan.

d) Pengaruh Motivasi Terhadap Pemanfaatan Jasa

Berdasarkan uji regresi diperoleh koefisien -0,575, t hitung> t

tabel (6.482>1.980) dengan nilai Sig 0,000 berdasarkan hasil tersebut

maka dapat disimpulkan bahwa variabel motivasi berpengaruh positif

signifikan terhadap pemanfaatan jasa. Motivasi merupakan dorongan

sesorang untuk melakukan suatu hal. Motivasi tidak terlepas dari

dorongan kebutuhan seperti kebutuhan fisologis, rasa aman, sosial,

penghargaan maupun aktualisasi diri. Semakin tinggi motivasi

sesorang maka berpengaruh terhadap tindakannya. Dalam hal lini

semakin tinggi motivasi seseorang terhadap bank syariah akan

berpengaruh terhadap meningkatnya pemanfaatan jasa di bank syariah.

Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Endang Tri

Wahyuni mengenai Pengaruh Faktor Syariah, Tingkat Keuntungan

Bagi Hasil, Dan Motivasi Terhadap Keputusan Nasabah Menggunakan

Perbankan Syariah di mana faktor syariah, tingkat keuntungan bagi

hasil dan motivasi berpengaruh positif dan signifikan baik secara

sendiri sendiri maupun simultan terhadap keputusan nasabah

menggunakan perbankan syariah (Wahyuni hal 275). Supriyanto

(2012) mengenai Pendidikan, Pendapatan dan Motivasi Menjadi

116

Nasabah menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara

pendidikan dan pendapatan terhadap motivasi menjadi nasabah

(Supriyanto, 2012:11).

Dalam penelitian Shinta Rawaini mengenai Pengaruh

Pengetahuan Nasabah, Motivasi Nasabah, dan Penjulan Perorangan

Terhadap Keputusan Menjadi Nasabah Asuransi Syariah PT Prudential

Life Assurance Cabang Yogyakarta.menunjukkan bahwa pengetahuan

nasabah, motivasi dan penjualan perorangan baik secara parsial

maupun simultan berpengaruh terhadap Keputusan Menjadi nasabah

Asuransi Syariah PT Prudential Life Assurance Cabang Yogyakarta.

Dengan demikian semakin tinggi motivasi yang dimiliki seseorang

akan berpengaruh terhadap Keputusan menjadi nasabah nasabah

Asuransi Syariah PT Prudential Life Assurance Cabang Yogyakarta

(Rawaini hal 01).

e) Pengaruh Persepsi, Keberagamaan, Tingkat Pendapatan dan

Motivasi Terhadap Pemanfaatan Jasa

Dalam uji regresi terakhir besarnya F hitung > F tabel (28.129

>2.312) ini berarti ada pengaruh yang signifikan antara antara variabel

independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen.

Ini berarti jika seseorang mempunyai persepsi yang baik akan

bank syariah, keberragamaan yang bagus, mempunyai pendapatan dan

memiliki motivasi yang tinggi akan mempengaruhi minat seseorang

dalam memilih menggunakan jasa di bank syariah.

117

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan

Desy Fatmawati (2015) mengenai pengaruh Pendapatan, Religiusitas,

dan Informasi Terhadap Intensi Menabung di Bank Syariah Pada

Kalangan Santri Mahasiswa PP.Wahid Hasyyim di Sleman yang

menunjukkan secara simultan bahwa variabel pendapatan, religiusitas,

dan informasi secara bersama-sama berpengaruh terhadap intensi

menabung di Bank Syariah pada kalangan santri Mahasiswa PP.Wahid

Hasyim di Sleman (Fatmawati, 2015:136).

Wahyu Utami dkk (2015) mengenai Analisis Pengaruh

Religiusitas Kelompok Referensi dan Motivasi Terhadap Keputusan

menabung di bank syariah (Studi Pada Nasabah Bank Syariah di Kota

Banjarmasin) menunjukkan berdasarkan hasil uji regresi linier

berganda baik secara parsial maupun simultan variabel Religiusitas

Kelompok Referensi dan Motivasi berpengaruh terhadap keputusan

menabung di bank syariah (Utami, 2015:80).

118

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan beberapa hal di

bawah ini :

1. Pengaruh Persepsi Terhadap Pemanfaatan Jasa

Dari hasil penelitian persepsi berpengaruh positif dan signifikan

terhadap pemanfaatan jasa.

2. Pengaruh Keberagamaan terhadap Pemanfaatan Jasa

Dari hasil penelitian keberagamaan berpengaruh negatif tidak

signifikan terhadap pemanfaatan jasa.

3. Pengaruh Tingkat Pendapatan terhadap Pemanfaan Jasa

Dari hasil penelitian Tingkat Pendapatan berpengaruh negatif dan

signifikan terhadap pemanfaatan jasa

4. Pengaruh Motivasi terhadap Pemanfaatan Jasa

Dari hasil penelitian motivasi berpengaruh positif dan signifikan

terhadap pemanfaatan jasa.

5. Pengaruh Persepsi, keberagamaan, Tingkat Pendapatan dan

Motivasi terhadap Pemanfaatan Jasa

Dari hasil penelitian Persepsi, Motivasi, Tingkat Pendapatan dan

Motivasi terhadap Pemanfaatan Jasa berpengaruh positif dan

signifikan secara bersama-sama terhadap pemanfaatan jasa dan

119

variabel independen yang paling dominan dalam penelitian ini

adalah variabel motivasi .

B. Saran

1. Bagi BTN Syariah

a. Sebaiknya BTN Syariah lebih sering lagi melakukan promosi

dan sosialisasi terhadap masyarakat yang menjangkau semua

lapisan masyarakat sehingga semakin banyak masyarakat yang

mengetahui dan paham mengenai bank syariah kemudian

tertarik untuk memanfaatkan jasa di bank BTN syariah.

b. Sebaiknya BTN Syariah sebagai bank syariah lebih

meningkatkan image yang baik pada masyarakat dengan

pengoperasian bank yang sesuai dengan visi, misi, tujuan BTN

Syariah serta sesuai prinsip syariah sehingga mendorong lebih

banyak lagi masyarakat muslim yang tertarik untuk

menggunakan jasa di BTN Syariah.

c. Sebaiknya BTN Syariah harus menjaga kepercayaan konsumen

dengan cara menjaga dan meningkatkan kualitas pelayanan

yang diberikan, kinerja perusahaan yang terus ditingkatkan,

memilih SDM yang memiliki kompetensi di bidangnya dan

jasa yang diberikan dari BTN Syariah sendiri harus

ditingkatkan dengan melakukan inovasi produk yang menarik

minat masyarakat untuk memanfaatkan jasa.

120

2. Bagi IAIN Salatiga

a. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan dalam dalam

pengembangan ilmu pengetahuan khususnya dibidang

keuangan syariah serta referensi bagi mahasiswa Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Islam.

b. Penelitian ini sebaiknya dapat menjadi pertimbangan bagi

IAIN Salatiga untuk bekerja sama dngan Perbankan Syariah.

3. Bagi penelitian selanjutnya,

a. Sebaiknya peneliti lebih memperluas penelitian sehingga

menghasilkan penelitian yang lebih baik dan akurat serta

penelitian ini dapat dijadikan acuan maupun bahan koreksi

untuk penelitian selanjutnya.

b. Penelitian ini hanya memfokuskan pada 4 variabel bebas yaitu

persepsi, keberagamaan, tingkat pendapatan dan motivasi dan

limaupun penambahan variabel baru perlu dilakukan dengan

penggunaan indikator lain dalam penelitian selanjutnya agar

dapat menghasilkan gambaran yang luas dan hasil yang lebih

akurat serta menggunakan sampel yang lebih banyak seehingga

data yang dihasilkan lebih akurat.

C. Keterbatasan

Dalam penelitian ini masih banyak keterbatasan antara lain :

1. Ada banyak faktor yang mempengaruhi pemanfaatan jasa di bank

syariah namun dalam penelitian ini hanya menggunakan empat

121

faktor yaitu persepsi, keberagamaan, tingkat pendapatan dan

motivasi.

2. Keterbatasan pengetahuan penulis tentang analisis pengaruh

persepsi, keberagamaan, tingkat pendapatan terhadap pemanfaatan

jasa di bank syariah sehingga uraian teori tidak komplit.

3. Keterbatasan jumlah responden yang digunakan sehingga

berpengaruh terhadap hasil penelitian.

4. Keterbatasan waktu, tenaga serta biaya dari penulis sehingga

penelitian yang dilakukan kurang maksimal.

DAFTAR PUSTAKA

Ancok, Djamaludin dan Fuat Nasori. 1999. Psikologi Islami. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar

Antonio, Muhammad Syafi’i. 2001.Bank Syariah : Dari Teori ke Praktik. Jakarta:

Gema Insani Press

Arikunto, Suharsimi. 1997. Prosedur Penelitian: Suatu Pendektan Praktik.

Jakarta:PT Rineka Cipta

Baridwan, Zaki. 2004. Intermediate Accounting. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta

Bawono, Anton. 2006. Multivariate Analysis SPSS. Salatiga: STAIN Salatiga

Press

Darajad, Zakiah. 1976. Imu Jiwa dan Agama. Jakarta: PT Bulan Bintang

Fauzi, Yayan. 2010. Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Nasabah Menabung di

Perbankan Syariah (Studi Kasus Bank BNI Syariah Kantor Cabang

Yogyakarta). Yogyakarta : Fakultas Syariah Universitas Negeri Sunan

Kalijaga Yogyakarta. Diterbitkan

Ghozali, Imam. 2013. Analisis Multivariate dengan Program

IBM.Semarang:Badan Penerbit UNDIP

Harahap, Sofyan Syafri. 1994. Teori Akuntansi Laporan Keuangan. Jakarta: Bumi

Aksara

Jalaluddin. 1995. Psikologi Agama. Jakarta: Salemba Empat

Jalaluddin. 1994. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Juliana. 2011. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Nasabah Dalam Memilih Jasa

Bank Syariah di Yogyakarta. Yogyakarta: Fakultas Ekonomi Universitas

Muhammadiyah Yogyakarta. Diterbitkan

Kamarni, Neng. 2012. Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Masyarakat Dalam

berhubungan Dengan Bank Syariah di Kota Padang. Jurnal Managemen

dan Kewirausahaan (Online) Vol. 03 No. 1 (Diakses 22 Maret 2016)

Karim, Adiwarman. 2010. Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan. Jakarta: PT

Raja Grafindo Persada

Kasmir. 2002. Bank dan Lembaga Keuangan Lain Cetakan ke13. Jakarta:

Rajawali Pers

Keller, Kotler. 2007. Managemen Pemasaran. Jakarta: Indeks

Lupiyoadi, Rambat. 2001. Managemen Pemasaran Jasa Teori dan Praktik.

Jakarta: Salemba Empat

Maisur, Muhammad Arfan & Muhammad Sabri. 2015. Pengaruh Prinisp Bagi

Hasil, Tingkat Pendapatan, Tingkat Religiusitas, Dan Kualitas Pelayanan

Terhadap Keputusan Menabung Nasabah Pada Bank Syariah di Banda

Aceh. Jurnal Magister Akuntansi (Online) Vol.04 No.02 (Diakses 10 Agustus

2016)

Martono. 2002. Bank dan Lembaga Keuangan Lain Cetakan 1.Yogyakarta:

Ekonisia

Masruroh, Atik. 2015. Analisis Pengaruh Tingkat Religiusitas dan Disposibel

Income Terhadap Minat Menabung di Perbankan Syariah (Studi Kasus

Mahasiswa STAIN Salatiga. Salatiga: Jurusan Syariah dan Ekonomi Islam

STAIN Salatiga. Diterbitkan

Muarifah, Ika. 2015. Pengaruh Tingkat Pendapatan Masyarakat Dan Kualitas

Pelayanan Karyawan Terhadap Minat Menabung Nasabah Bank Negara

Indonesia Kabupaten Pati Tahun 2015. Surakarta : Fakultas Keguruan

Dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta. Diterbitkan

Muchlis, Mustakim. 2013. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Nasabah Dalam

Memilih Bank (Bank Syariah VS Bank Konvensional). Jurnal ASSET

(Online) Vol. 03 No. 01 (Diakses Pada Tanggal 26 Juni 2016)

Mulyono, Djoko. 2012. Pengaruh Perpajakan Pada Penerapan Standar

Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik. Yogyakarta: CV

ANDI Offset

Mustikawati, Indah. 2013. Pengaruh Persepsi Nasabah Tentang Tingkat Suku

Bunga, Promosi dan Kualitas Pelayanan Terhadap Minat Menabung

Nasabah. Jurnal Nominal (Online) Vol. 2 no. 1(Diakses Pada Tanggal 04

Agustus 2016)

Priaji, Vita Widyan. 2011. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Intensi Menabung

di Bank Syariah. Jakarta: Fakultas Psikologi Universitas Islam Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Diterbitkan.

Rahmawati, Sri. 2013. Analisis Pengaruh ReligiusitasTerhadap Keputusan

Nasabah Menggunakan Dalam Penggunaan Pproduk Dan Jasa

Perbankan Syariah Dengan Atribut Produk Sebagai Variabel Intervening

(Studi Pada Bank Syariah Mandiri di Yogyakarta). Yogyakarta: Fakultas

Agama Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Diterbitkan

Rawaini, Shinta. Pengaruh Pengetahuan Nasabah, Motivasi Nasabah, dan

Penjulan Perorangan Terhadap Keputusan Menjadi Nasabah Asuransi

Syariah PT Prudential Life Assurance Cabang Yogyakarta. Yogyakarta:

Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta. Diterbitkan

Rivai, Harif Amali. 2006. Identifikasi Faktor Penentu Keputusan Konsumen

Dalam Memilih Jasa Perbankan:Bank Syariah VS Bank Konvesional.

Jurnal Center Of Banking Research Andalas (Online) Diakses 07 April

2016

Robbins, Stephen dan Timothy A Judge. 2009. Perilaku Organisasi. Jakarta:

Salemba Empat

Schiffman, Leon dan Leslie Azar Kanuk. 2008. Perilaku Konsumen. Jakarta: PT

Macaran Jaya Cemerlang

Setiasih, Dani Panca. 2011. Analisis Persepsi, Preferensi, Sikap dan Perilaku

Dosen Tehadap Perbankan Syariah (Studi Kasus Pada Dosen Fakultas

Syariah IAIN Walisongo Semarang). Semarang: Fakultas Syariah.

Diterbitkan

Sharaswati, Dewi. 2013. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat

Menabung Masyarakat pada PT Bank Rakyat Indonesia TBK Cabang

Bangkalan. Media Trend Vol.8 No.2 Oktober 2013, hal. 156-171

Sigit, Soehardi. 1978. Azaz Akuntansi. Yogyakarta: UGM Pers

Sudarsono, Heri. 2003. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah “Diskripsi dan

Ilustrasi”. Yogyakarta: Ekonisia

Supriyanto. 2012. Pendidikan Pendapatan Motivasi Menjadi Nasabah. Jurnal

JPPI (Online) Jilid 6 Nomor 1.(Diakses 06 Agustus 2016)

Sugiyono. 2003. Metodolodi Penelitian Bisnis. Bandung: Pusat Bahasa Depdiknas

Suwarman, Ujang. 2011. Perilaku Konsumen. Bogor: Ghalia Empat

Tjiptono, Fandy. 1996. Managemen Jasa. Yogyakarta: ANDI

Umar, Husein. 2003. Metode Riset Bisnis. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

Utami, Wahyu, Marijati Sangen,& Yudi Rahman. 2015. Analisi Pengaruh

Religiusitas, Kelompok Referensi, dan Motivasi Terhadap Keputusan

Menabung di Bank Syariah.Jurnal Wawasan Managemen (Online) Vol.

03 No 01 (Diakses 10 Agustus 2016)

Utomo, Toni Prasetyo. 2014. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

Keputusan Nasabah Dalam Memilih Jasa Perbankan Syariah (Studi

Kasus Pada Bank Mandiri Kantor Cabang Malang). Malang: Fakultas

Ilmu Ekonomi Universitas Brawijaya Malang. Diterbitkan

Wahyuni, Endang Tri. Pengaruh Faktor Syariah, Tingkat Keuntungan Bagi Hasil,

Dan Motivasi Terhadap Keputusan NasabahMenggunakan Perbankan

Syariah.Yogyakarta: Universitas PGRI Yogyakarta. Diterbitkan

Yunadi, Ahmad. 2011. Analisis Tingkat Religiusitas Terhadap Permintaan

Pembiayaan Mudharabah (Studi Pedagang Sayur d Pasar Tradisonal

Giwangan Yogyakarta. Jurnal Ekonomi Syariah Indonesia (Online) Vol.

01 No 02 ( Diakses 10 Agustus 2016)

Zuriah, Nurul. 2009. Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan. Jakarta: PT

Bumi Aksara

Zainab. 2011. Pengaruh Citra Merek, Periklanan dan Persepsi TerhadapMinat

Menabung Nasabah (Studi Kasus Pada Masyarakat Ciputat dan Pamulang yang

Menjadi Nasabah di Bank Muamalat.Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.Diterbitkan

.

LAMPIRAN

130

ANALISIS PENGARUH PERSEPSI, KEBERAGAMAAN, TINGKAT

PENDAPATAN, DAN MOTIVASI TERHADAP PEMANFAATAN JASA DI

BANK BTN SYARIAH KCS MAJAPAHIT SEMARANG

(STUDI KASUS NASABAH BTN SYARIAH KCS MAJAPAHIT

SEMARANG)

A. Identitas Responden

Untuk pertanyaan dibawah ini, anda cukup mengisi pada tempat yang

tersedia.

1. Nama : ...............................................

2. Alamat : ...............................................

3. No hp : ...............................................

4. Pendapatan Per bulan : ............................................. (Harus di isi)

Untuk pertanyaan selanjutnya, anda cukup memilih salah satu jawaban

dengan memberi tanda silang (X)

5. Umur

6. jenis kelamin

a. Pria b. Wanita

7. Pendidikan terakhir

a. SD d. Diploma (D1)

b. SLTP/MTS e. Sarjana (S1) / Pascasarjana (S2)

c. SLTA/MAN

8. Pekerjaan

a. Pegawai Negeri / TNI d. Ibu Rumah Tangga

b. Pegawai Swasta e. Mahasiswa / Pelajar

c. Wiraswasta / Pengusaha

9. Posisi dalam keluarga:

a. Ayah / Ibu c. Suami / Istri c. anak

10. Dari mana anda pertama kali mengetahui Bank Syariah

6-10 tahun 16-20 tahun 30-35 tahun

11-15 tahun 21-25 tahun 36-40 tahun

Diri sendiri Teman Brosur

Keluarga Iklan Spanduk

B. Petunjuk Pengisian

Berikan tanda( √ ) pada kolom skala pengukuran yang tersedia mulai dari

angka 0 s/d 10 untuk setiap pernyataan yang telah disediakan

NO DAFTAR PERTANYAAN SANGAT TIDAK SETUJU SANGAT SETUJU

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

PERSEPSI

1. Saya mengetahui Bank Syariah dari internet

maupun pegawai BTN Syariah dan menarik saya

untuk memanfaatkan jasa

2. Saya tertarik menggunakan produk BTN Syariah

dari informasi teman dan keluarga

3. Saya tahu bank syariah dari spanduk dan

mendorong saya menggunakan jasanya

4. Produk di bank BTN Syariah lebih menarik dan

inovatif

5. Prosedur di bank BTN syariah lebih mudah

6. Keuntungan yang diperoleh dari BTN Syariah

lebih tinggi

7. Sistem BTN syariah telah sesuai prinsip syariah

8. Produk BTN Syariah sudah sesuai prinsip

syariah

9. Layanan jasa di BTN Syariah tidak membebani

dan merugikan nasabah

KEBERAGAMAAN

1. Saya merasakan kehadiran Allah dalam setiap

langkah hidup saya

2. Saya yakin akan adanya malaikat

3. Saya mempercayai bahwa islam adalah agama

yang paling benar dan sumber dari segala sumber

hukum

4. Saya melaksanakan ibadah wajib

5. Saya berusaha melakukan ibadah sunnah

6. Saya berusaha menjauhi larangan Allah

7. Saya merasa Allah selalu melihat perbuatan saya

8. Saya merasa menyesal jika sholat tidak tertib

9. Sayamerasa Malaikat selalu mengawasi

sehingga saya takut berbuat dosa

10. Saya sering mengikuti acara kajian agama di tv

11. Saya suka menghadiri acara majlis taklim

12. Sayamembaca buku keagamaan

13. Saya rutin membayar zakat dan sedekah

14. Saya berusaha berbagidan membantu sesama

15. Saya berusahajujur dan sabar dalam keseharian

MOTIVASI

1. Saya menggunakan jasa BTN Syariah karena

akses yang mudah

2. Saya bertransaksi di BTN Syariah karena fasilitas

kantor yang nyaman

3. Saya menggunakan produk BTN Syariah karena

kantor yang mudah dijumpai

4. Saya menggunakan jasa BTN Syariah karena

terhindar dari riba

5. Saya menggunakan BTN Syariah karena tidak

khawatir dana hilang

6. Saya tidak khawatir berdosa ketika bertransaksi

di BTN Syariah

7. BTN Syariah memiliki citra yang baik

8. BTN Syariah lebih dapat dipercaya

9. BTN Syariah lebih meyakinkan masyarakat

10. Karyawan BTN Syariah melayani dengan penuh

perhatian

11. Karyawan BTN Syariah memberikan perhatian

secara individul

12. Saya puas dengan pelayanan yang bagus dan

tepat waktu

13. Saya ingin terhindar dari dosa

14. Saya ingin bertransaksi yang halal

15. Saya ingin lebih taat kepada Allah

PEMANFAATAN JASA

1. Saya memanfaatkan jasa di BTN Syariah karena

fasilitas kantor yang nyaman

2. Saya menggunakan jasa di BTN Syariah karena

karyawan yang dapat diandalkan dalam melayani

nasabah

3. Saya menggunakan jasa di BTN Syariah karena

karyawan memiliki daya tanggap yang baik

dalam melayani keluhan nasabah

4. Saya menggunakan jasa di BTN Syariah karena

karyawan punya pengetahuan ketrampilan dan

keahlian teknis yang mumpuni

5. Saya memanfaatkan jasa di BTN Syariah karena

karyawan mengutamakan dan memperlakukan

nasabah penuh perhatian

TERIMAKASIH ATAS PARTISIPASI SAUDARA

NAMA JENIS

KELAMIN PEKERJAAN PENDIDIKAN

INFORMASI PEMAHAMAN INTERPRETASI

BUTIR1 BUTIR2 BUTIR3 BUTIR4 BUTIR5 BUTIR6 BUTIR7 BUTIR8 BUTIR9

FAHMI L WIRASWSTA SLTA 8 7 7 8 8 9 8 9 9

REZA L PGW SWASTA S1/S2/S3 8 8 9 7 8 9 9 8 9

ALI L WIRASWSTA SMP 5 5 6 6 9 9 9 9 9

MANSUR L PGW SWASTA S1/S2/S3 10 8 8 9 9 7 7 7 7

ANONIM P PNS D1/D3 7 7 7 7 7 5 7 7 6

NUGROHO L PGW SWASTA S1/S2/S3 4 4 4 4 5 5 5 9 9

APRIZAL L WIRASWSTA SLTA 8 8 8 7 8 8 9 9 7

ANONIM P PNS S1/S2/S3 3 2 2 4 6 3 2 2 3

INDAH P IRT SLTA 7 6 6 7 7 6 8 8 6

ANONIM P PGW SWASTA S1/S2/S3 6 6 5 5 6 7 6 7 7

SRIASIH P PNS S1/S2/S3 5 5 6 4 5 5 6 6 10

LENNY P IRT SLTA 6 6 7 7 8 7 8 8 8

ANGGORO L PGW SWASTA D1/D3 4 5 6 6 6 6 7 7 7

ADI L PGW SWASTA D1/D3 2 2 5 3 5 4 4 4 4

SOFIA P WIRASWSTA D1/D3 6 6 5 7 7 7 7 8 8

AGUS L PNS D1/D3 6 6 9 6 7 6 9 9 9

ANIS P IRT SLTA 5 4 5 5 6 5 7 8 7

ARIEL L PNS S1/S2/S3 6 9 8 7 6 8 6 8 10

INA P MHSW/PLJR SLTA 5 6 3 5 8 3 6 3 8

DALIMAH P WIRASWSTA D1/D3 9 9 8 9 10 10 9 8 9

CITRA P IRT SLTA 6 6 6 7 7 7 7 7 7

JUNAIDI L MHSW/PLJR SLTA 5 5 5 6 7 6 7 7 7

UMAR L PGW SWASTA D1/D3 1 1 2 6 4 6 2 2 3

IWAN L PGW SWASTA D1/D3 6 7 8 8 8 7 9 9 9

ANONIM P PNS S1/S2/S3 6 7 4 6 6 7 7 7 7

ANGGONO L PNS S1/S2/S3 2 9 9 9 9 8 9 8 8

IMAM L WIRASWSTA SLTA 10 8 9 9 9 9 10 8 9

SIGIT L WIRASWSTA D1/D3 1 2 2 3 3 3 4 4 4

ANARSA L PGW SWASTA S1/S2/S3 3 2 2 5 5 4 4 4 8

DWI P IRT SLTA 7 6 7 7 7 5 8 8 7

AZIZAH P WIRASWSTA SMP 1 7 7 2 7 2 7 7 7

ARINANDANG L PGW SWASTA SLTA 5 5 1 8 8 8 8 8 6

QURROTUL P IRT SLTA 3 5 4 5 6 6 6 6 6

WINDA P PGW SWASTA S1/S2/S3 7 6 6 3 4 6 6 6 5

ANONIM P PNS S1/S2/S3 5 6 6 7 7 6 7 7 8

BUSTAM L WIRASWSTA SLTA 7 8 5 8 7 5 6 6 6

YUNI P IRT SMP 7 7 7 7 6 7 6 6 7

HERWONO L PNS S1/S2/S3 6 7 8 7 8 8 8 10 10

ARIF L PNS D1/D3 7 6 6 7 6 7 6 7 7

IMAM L PNS S1/S2/S3 9 6 5 6 7 5 5 5 6

ANONIM P PGW SWASTA S1/S2/S3 8 6 6 6 8 8 8 8 7

ANONIM P WIRASWSTA SMP 3 7 4 6 2 5 5 5 10

SUTOYO L WIRASWSTA SLTA 5 8 8 9 9 8 9 9 9

HADI L PNS S1/S2/S3 8 3 7 9 7 6 9 8 7

ARU L PNS D1/D3 6 5 4 2 4 3 6 5 5

MUSLIAH P PGW SWASTA S1/S2/S3 5 7 1 6 6 6 7 7 7

MUTIARA P MHSW/PLJR SLTA 7 6 7 8 8 8 8 6 7

PURYAJI L PNS S1/S2/S3 7 7 6 5 6 5 6 7 8

WURYANTO L PGW SWASTA S1/S2/S3 9 8 8 10 10 9 8 7 7

SUCI P MHSW/PLJR SLTA 4 5 5 4 5 6 6 6 7

ISWAHYUDI L WIRASWSTA SLTA 4 4 6 5 6 5 5 6 7

PRAKOSO L WIRASWSTA SMP 9 9 8 9 9 7 9 9 8

FITROTUN P PGW SWASTA S1/S2/S3 7 3 2 5 5 6 5 6 7

ANA P MHSW/PLJR SLTA 7 6 6 8 9 9 9 8 9

FAUZAN L MHSW/PLJR SLTA 10 8 5 9 9 9 9 10 9

KOMARTIN P PGW SWASTA S1/S2/S3 5 5 8 9 9 8 8 9 10

LISA P PGW SWASTA S1/S2/S3 4 5 7 8 7 6 7 8 8

DIYAH P MHSW/PLJR SLTA 8 8 6 8 6 8 8 8 8

ROBBY L PGW SWASTA SLTA 7 6 4 8 7 7 6 7 8

TOMMY L WIRASWSTA SMP 6 6 5 5 5 8 8 8 7

AGUS L PGW SWASTA S1/S2/S3 7 6 7 7 6 7 7 7 7

ARIS L PNS SLTA 8 8 5 5 6 5 7 7 7

SAHD L WIRASWSTA SLTA 2 3 5 5 5 5 5 4 5

HARYANI P IRT SLTA 5 5 4 6 6 7 8 8 8

AYU P MHSW/PLJR SLTA 5 6 5 5 5 5 6 6 6

ARIYANTO L WIRASWSTA S1/S2/S3 4 5 7 4 5 5 4 4 4

PRIBOWO L PNS D1/D3 8 6 7 6 7 5 8 8 8

BINTORO L WIRASWSTA S1/S2/S3 5 5 2 5 5 5 5 7 4

EDY L PGW SWASTA S1/S2/S3 7 8 8 8 7 8 9 9 8

FUAD L WIRASWSTA SLTA 7 5 6 7 8 7 9 8 8

ABIMANYU L PGW SWASTA S1/S2/S3 6 7 6 8 8 7 8 8 8

SUJARWO L WIRASWSTA SMP 4 8 5 3 7 6 5 5 7

ANONIM P IRT SLTA 9 5 5 5 8 5 7 10 6

WAHYUDI L PNS S1/S2/S3 6 7 3 4 9 6 9 8 7

ROMAN L PGW SWASTA S1/S2/S3 7 5 9 7 6 7 8 8 8

BAYU L PGW SWASTA D1/D3 7 5 5 7 7 10 10 9 9

SETIATY L WIRASWSTA SLTA 2 5 6 2 7 3 7 7 8

MUJIYANTO L WIRASWSTA SLTA 6 6 7 6 5 5 8 7 7

GUNADI L PGW SWASTA S1/S2/S3 7 7 7 7 8 8 8 9 10

HARTINI P WIRASWSTA SLTA 8 7 6 9 7 2 8 9 9

SUMARYATI P WIRASWSTA SLTA 7 6 6 7 7 7 7 8 8

KUWAT L PGW SWASTA S1/S2/S3 6 7 7 8 8 8 8 8 8

DENY L MHSW/PLJR SLTA 2 2 7 8 8 8 8 8 8

FITRIYANINGSIH P MHSW/PLJR SLTA 8 8 2 6 8 5 7 10 7

LINDA P WIRASWSTA S1/S2/S3 5 5 4 5 5 5 5 5 5

RAHAJENG P MHSW/PLJR SLTA 4 7 7 6 4 4 7 7 7

MAGHFIROH P PGW SWASTA S1/S2/S3 7 7 8 7 8 8 9 9 9

WISNU L WIRASWSTA SLTA 6 6 8 8 8 8 7 7 7

NURHARYANTO L MHSW/PLJR SLTA 6 6 7 8 8 6 7 7 8

AAN L PGW SWASTA S1/S2/S3 8 7 8 8 7 8 8 7 8

SURYA L PNS D1/D3 6 5 5 5 8 8 8 8 9

WAHYU L MHSW/PLJR SLTA 8 9 6 5 9 6 7 7 6

MARJIANTO L PGW SWASTA S1/S2/S3 6 7 7 6 7 7 7 6 8

BUDIONO L WIRASWSTA SLTA 2 3 5 4 4 4 9 9 9

KUNCAHYO L MHSW/PLJR SLTA 9 6 7 4 7 5 7 5 5

RUSITA P WIRASWSTA SMP 4 3 3 5 7 6 7 7 8

HASAN L PGW SWASTA S1/S2/S3 1 5 4 3 7 5 6 6 7

PANJI L WIRASWSTA SLTA 7 5 3 4 5 4 6 6 7

ROSA P PGW SWASTA S1/S2/S3 5 6 5 6 6 4 5 5 6

KEYAKINAN PRAKTIK AGAMA PENGALAMAN PENGETAHUAN AGAMA KONSEKUENSI

PNDPTN BUTIR10 BUTIR11 BUTIR12 BUTIR13 BUTIR14 BUTIR15 BUTIR16 BUTIR17 BUTIR18 BUTIR19 BUTIR20 BUTIR21 BUTIR22 BUTIR23 BUTIR24

10 10 10 10 8 9 9 10 8 7 9 10 10 10 9 3500000

8 9 8 9 9 10 10 8 9 9 8 9 9 8 10 3000000

10 10 10 10 9 10 10 10 10 6 5 5 7 8 8 3000000

10 10 10 6 6 6 10 10 10 6 6 6 3 3 6 10000000

10 10 10 6 5 9 9 7 7 6 6 7 8 8 8 3000000

10 10 10 10 10 10 10 10 10 6 6 6 0 10 10 12800000

10 10 10 10 9 9 8 8 8 8 8 8 8 8 8 5000000

10 9 10 10 7 9 10 9 9 7 7 7 8 8 10 3000000

8 10 10 8 8 8 10 8 8 6 6 6 9 7 9 3000000

9 9 8 8 8 8 7 8 8 6 7 5 6 7 8 1500000

10 10 10 7 10 10 10 9 10 7 6 7 10 10 10 2000000

10 10 10 10 8 10 8 10 10 6 9 8 10 9 10 2800000

9 9 10 7 6 7 10 8 8 7 6 7 9 9 8 3500000

7 8 7 6 5 10 8 8 9 7 5 5 5 8 8 1850000

10 10 10 10 8 9 10 10 9 10 8 9 10 8 9 2700000

10 10 10 5 5 3 3 2 1 0 5 10 9 10 7 2400000

8 7 7 5 6 6 7 6 7 6 6 5 7 8 6 10000000

10 10 10 10 8 10 10 10 7 9 10 10 8 10 9 300000000

9 5 7 7 7 7 6 5 4 7 2 5 4 3 4 2200000

10 9 9 10 9 8 9 9 10 9 9 10 9 8 9 2000000

8 8 7 9 8 8 7 8 5 6 8 8 8 7 7 900000

10 10 10 9 8 10 10 10 10 5 6 6 10 9 9 3000000

9 8 10 10 7 10 8 10 5 5 4 7 7 8 3 10000000

9 10 10 10 10 10 10 9 10 8 8 8 9 8 8 4000000

8 8 9 8 5 9 7 8 9 5 4 5 9 6 6 2700000

9 9 7 9 9 8 8 9 7 7 8 8 10 9 9 1900000

10 10 10 10 7 10 8 9 9 8 7 8 8 8 7 3100000

10 7 10 9 5 7 10 10 9 1 2 2 3 4 3 4000000

10 10 10 9 7 6 10 10 10 8 5 9 10 9 10 500000

10 10 10 10 9 9 10 10 10 8 8 8 9 9 9 3000000

9 10 9 8 6 9 7 7 8 5 8 7 8 7 7 380000

9 9 5 9 9 9 9 9 5 5 5 5 5 10 10 3000000

10 10 10 10 9 10 10 9 8 8 9 8 8 8 8 1900000

10 10 10 9 8 10 10 10 10 8 8 7 9 9 9 5000000

10 10 10 10 8 8 10 10 9 8 8 7 10 10 10 3100000

8 9 10 9 5 8 9 8 9 4 6 4 6 8 9 4000000

10 10 10 9 7 8 10 9 10 7 6 7 8 9 9 3000000

10 10 8 10 9 9 8 9 8 7 9 7 8 8 7 2000000

6 7 7 6 5 6 7 8 7 8 8 8 8 8 8 1500000

10 10 10 10 9 8 10 9 8 8 8 8 9 9 10 5500000

9 9 9 9 8 9 9 8 8 7 8 7 7 8 8 2500000

10 10 10 9 9 10 10 9 2 7 5 9 9 9 6 2000000

10 10 10 7 6 10 10 10 10 8 7 6 7 8 9 1250000

9 9 8 8 7 9 9 9 9 4 8 7 7 8 7 3000000

10 10 10 9 5 7 10 10 6 3 2 6 10 10 6 3500000

10 9 9 10 3 10 10 10 5 7 3 6 10 10 10 20000000

8 8 8 9 9 10 10 10 9 7 6 7 7 7 7 2000000

10 10 10 9 8 8 8 9 8 3 4 2 7 9 8 3000000

10 10 10 10 9 9 10 9 9 8 8 7 9 9 9 3000000

7 7 7 7 6 7 7 7 7 6 6 6 7 7 6 2500000

8 10 10 10 9 9 10 10 10 7 8 7 10 9 9 4700000

10 10 10 10 9 10 10 10 10 8 8 8 10 9 9 3600000

10 9 9 9 8 10 10 10 10 8 8 8 8 8 8 200000

9 10 10 10 8 10 10 10 10 7 7 6 7 8 9 2000000

10 10 10 9 7 10 10 10 9 6 6 8 9 9 9 2500000

10 9 10 10 7 9 9 7 9 5 5 2 10 7 8 2000000

8 8 9 7 7 9 8 8 3 3 4 7 7 8 5 2500000

10 10 10 10 8 10 10 10 10 6 6 7 10 10 10 1500000

10 10 10 10 8 8 9 8 8 6 5 7 7 8 8 3000000

10 10 10 8 8 9 9 9 8 6 6 7 7 6 7 2500000

10 10 10 9 9 10 10 9 9 7 7 7 7 7 9 2000000

10 10 10 10 7 8 10 9 9 6 8 6 10 8 10 9000000

9 10 10 9 7 7 10 8 10 5 2 5 5 6 6 3500000

10 10 10 9 9 9 10 9 9 2 3 4 9 7 8 3500000

7 8 8 8 6 8 8 10 10 6 5 6 9 8 8 72000000

9 9 9 9 7 8 10 9 9 9 8 7 8 9 8 25000000

10 9 9 9 6 8 10 8 8 5 6 4 9 10 9 2000000

10 10 8 9 6 9 9 8 9 9 3 5 8 9 9 10000000

9 9 8 9 8 8 9 9 9 8 9 8 9 8 9 2500000

10 10 10 9 6 8 10 9 9 8 9 8 6 9 10 1800000

9 9 10 10 7 7 10 9 9 6 8 7 9 9 9 3500000

10 10 10 9 6 8 9 8 9 6 3 5 10 7 8 1700000

10 10 10 10 8 10 10 8 9 6 7 7 6 8 8 3500000

8 8 7 8 8 8 7 8 6 8 5 7 7 8 7 3000000

7 10 10 9 10 8 10 10 9 9 7 7 7 10 9 20000000

9 9 8 6 7 9 8 8 5 4 7 8 8 7 8 3000000

10 10 9 10 8 9 10 9 10 7 7 7 9 8 8 25000000

9 10 9 9 7 9 10 9 9 7 7 7 9 9 9 1800000

10 10 10 10 8 10 10 10 10 7 8 5 9 9 9 1550000

10 10 10 9 7 9 10 8 8 8 7 8 8 10 9 3800000

10 10 10 10 8 8 9 9 7 8 7 7 7 9 9 4000000

10 9 9 9 7 8 9 8 7 4 5 6 9 8 7 2500000

10 8 9 9 6 7 7 7 7 4 3 5 7 8 8 2000000

10 9 9 9 7 8 9 7 7 2 4 4 8 8 7 3000000

10 10 10 10 8 8 10 10 10 7 7 7 10 8 8 6500000

10 10 10 9 6 9 9 8 8 6 8 7 10 10 8 3500000

8 10 10 10 8 9 9 10 9 8 9 8 9 9 9 1000000

10 10 10 10 8 7 10 9 9 5 3 4 9 9 9 4000000

9 9 8 8 5 7 9 7 7 8 2 5 4 8 9 2000000

7 7 8 8 8 7 8 8 8 9 8 7 7 7 8 3900000

10 9 9 8 5 7 8 7 7 6 5 3 7 10 5 5000000

10 10 10 7 8 9 9 8 7 6 6 8 9 8 8 2500000

9 10 10 9 9 9 10 9 10 8 7 7 8 10 8 3000000

10 10 9 9 8 4 7 9 9 8 4 4 4 8 6 8500000

10 10 10 9 5 6 8 7 8 7 5 4 9 10 9 500000

9 8 9 9 6 7 8 6 6 3 2 5 7 7 8 2400000

9 8 8 8 7 7 8 6 5 2 4 3 6 5 8 1950000

9 8 8 8 6 7 8 6 7 8 6 7 4 5 3 700000

9 8 7 8 5 7 8 6 6 5 6 4 7 8 8 1300000

FISIOLOGIS RASA AMAN SOSIAL PENGHARGAAN AKTUALISASI DIRI

BUTIR25 BUTIR26 BUTIR27 BUTIR28 BUTIR29 BUTIR30 BUTIR31 BUTIR32 BUTIR33 BUTIR34 BUTIR35 BUTIR36 BUTIR37 BUTIR38 BUTIR39

8 8 8 9 8 8 8 8 8 9 9 9 9 9 10

9 8 9 8 9 9 9 9 9 9 9 8 9 8 10

8 8 6 8 7 8 8 8 8 8 8 10 10 10 10

8 8 8 7 8 7 10 10 10 7 7 7 10 10 10

7 7 7 7 7 8 8 8 8 8 8 8 8 10 10

8 9 9 9 9 9 9 9 9 9 6 6 10 10 10

8 8 8 8 8 6 9 9 8 8 8 8 9 9 9

5 6 4 5 5 4 5 5 5 9 6 7 9 9 10

6 6 4 7 7 7 7 7 7 7 7 6 9 9 9

6 5 6 8 7 8 7 8 7 7 8 8 8 8 9

6 4 4 4 5 4 5 4 5 4 5 6 7 7 8

8 7 7 6 8 8 8 8 6 8 8 8 10 10 10

7 5 6 8 8 8 7 7 7 8 7 7 8 8 9

5 5 5 4 4 5 7 7 7 8 7 7 10 8 10

7 7 7 9 9 9 8 8 8 8 8 8 9 9 9

6 6 7 10 8 10 10 8 10 7 9 10 10 10 7

6 5 5 6 5 6 7 8 7 8 5 6 7 7 6

8 4 6 6 5 8 8 8 6 6 6 8 8 8 9

1 3 4 5 3 3 2 3 4 2 5 6 4 5 5

9 9 8 9 9 8 9 9 8 9 9 8 9 8 9

7 7 7 7 7 6 8 8 8 7 8 8 9 9 9

8 6 5 8 7 7 7 7 7 6 7 7 10 10 10

2 2 9 9 8 8 9 9 9 6 9 9 10 5 6

8 8 8 9 8 8 8 8 8 9 7 8 10 10 10

7 6 6 7 7 7 7 7 8 7 7 8 7 8 9

8 9 9 8 9 9 8 9 9 9 8 9 9 9 9

7 7 9 9 8 9 8 9 8 9 8 8 10 10 10

4 3 2 4 5 4 4 3 4 5 3 5 10 10 10

4 8 6 7 9 8 7 8 6 9 6 9 10 10 10

9 8 7 8 8 8 9 9 9 8 8 8 10 8 10

7 2 2 7 7 4 5 3 4 7 5 3 7 7 7

10 9 8 8 9 7 7 7 7 2 7 5 5 7 9

6 4 4 5 4 6 6 6 6 6 6 7 7 7 7

6 7 5 7 7 8 7 7 8 6 6 6 10 10 10

6 6 6 7 7 7 8 8 8 9 9 7 10 10 10

6 7 4 6 6 7 8 8 8 9 9 8 7 8 9

7 7 7 7 7 7 8 8 8 8 8 8 9 9 9

8 9 8 9 8 9 8 9 8 9 8 8 8 8 9

7 5 5 6 7 7 7 7 6 7 7 7 7 7 7

8 7 7 8 6 8 8 8 8 8 7 7 9 9 9

7 6 7 7 7 7 7 8 7 8 8 8 7 7 8

6 7 7 7 5 7 8 8 8 6 3 5 8 9 9

8 8 9 8 9 7 9 8 8 7 7 8 8 9 10

9 7 8 8 8 7 7 7 7 8 8 7 7 9 9

5 2 6 0 6 8 8 8 8 8 10 10 8 9 8

6 6 6 8 9 9 8 8 8 6 6 5 10 10 10

9 3 4 8 8 9 10 9 9 8 7 7 8 8 9

5 5 2 2 6 7 9 5 6 7 6 3 7 9 10

9 9 9 9 10 8 9 9 9 10 8 9 9 9 10

5 6 6 6 6 6 7 6 6 7 4 8 8 8 8

5 5 4 6 7 8 8 8 8 8 8 8 10 10 10

9 8 7 7 8 7 8 8 9 9 7 8 8 9 10

3 2 3 4 7 5 3 4 4 4 4 4 7 7 10

9 8 8 8 7 7 8 6 5 9 9 7 9 9 9

7 6 6 9 9 7 6 5 7 9 10 9 9 9 9

7 6 2 7 7 5 4 3 4 7 4 6 9 8 9

4 3 6 8 6 7 7 6 5 4 4 5 8 8 8

7 9 7 8 8 8 7 6 6 8 7 8 10 10 10

7 6 2 2 7 4 6 6 6 7 4 3 10 10 10

3 5 6 3 7 8 6 7 5 5 5 6 5 6 6

8 7 5 7 8 7 6 6 6 8 6 5 10 10 10

3 5 5 6 6 7 7 8 7 9 9 8 6 10 10

4 4 4 4 4 4 4 5 7 7 6 5 10 10 10

2 2 3 3 3 3 4 4 5 5 4 3 9 8 9

7 7 6 6 6 7 6 6 6 6 7 6 6 6 8

5 6 4 6 7 5 5 5 6 6 5 5 9 9 9

5 8 7 7 8 8 7 8 7 7 7 9 9 9 9

9 5 3 3 6 4 5 4 3 4 3 4 9 8 9

8 4 5 5 6 5 5 6 7 6 7 6 6 7 8

6 4 4 7 8 9 7 8 7 9 9 5 7 7 10

6 6 5 6 8 8 8 7 8 8 8 8 9 9 10

7 4 5 4 6 8 7 7 7 7 9 8 5 8 8

7 8 8 7 7 7 8 9 8 8 8 8 10 10 10

3 4 4 7 8 7 5 5 4 7 9 5 7 7 9

8 7 7 5 8 8 9 8 8 8 9 7 9 10 10

7 8 9 9 8 7 7 8 8 8 9 8 10 10 10

5 4 5 5 3 5 5 4 4 4 5 5 10 10 10

7 8 5 7 8 7 6 6 5 8 7 5 8 8 10

8 9 7 8 8 8 7 8 7 9 8 5 8 8 9

8 6 7 8 8 9 8 8 7 9 9 8 10 10 10

6 5 6 7 6 6 7 6 6 7 5 6 10 10 10

6 8 7 8 8 7 8 8 8 8 8 8 8 10 10

8 9 6 5 7 5 7 7 7 8 6 4 10 10 10

6 5 3 1 4 2 3 3 3 8 8 3 10 10 10

5 5 4 5 5 5 6 6 7 8 7 6 8 8 8

7 7 6 8 7 8 8 8 8 8 9 8 8 8 9

7 8 8 9 9 9 8 8 8 8 7 8 8 9 9

6 7 5 6 8 8 8 8 8 9 9 9 10 10 10

10 8 6 7 8 8 8 6 7 6 8 8 8 8 10

8 6 5 5 7 7 8 8 8 8 7 7 8 8 7

9 9 6 6 7 7 5 5 6 9 8 7 9 9 9

7 6 6 6 5 7 7 6 7 6 5 9 8 10 7

8 9 8 9 8 9 8 8 9 8 6 7 8 8 9

7 4 3 3 3 3 3 5 5 5 8 6 7 8 8

6 8 6 8 6 7 5 5 9 8 9 8 8 8 10

5 7 5 5 6 6 7 6 8 8 7 5 7 7 9

6 8 5 5 4 4 4 4 5 6 5 3 5 5 8

7 8 7 4 5 5 6 7 6 5 4 4 6 6 8

7 7 5 6 7 5 6 7 6 8 7 7 7 8 8

. DESKRIPTIF STATISTIK

JENIS_KELAMIN

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid L 60 61.2 61.2 61.2

P 38 38.8 38.8 100.0

Total 98 100.0 100.0

PENDIDIKAN

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid D1/D3 14 14.3 14.3 14.3

S1/S2/S3 36 36.7 36.7 51.0

SLTA 40 40.8 40.8 91.8

SMP 8 8.2 8.2 100.0

Total 98 100.0 100.0

PEKERJAAN

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid IRT 9 9.2 9.2 9.2

MHSW/PLJ 14 14.3 14.3 23.5

PGW SWAS 29 29.6 29.6 53.1

PNS 18 18.4 18.4 71.4

WIRASWST 28 28.6 28.6 100.0

Total 98 100.0 100.0

TINGKAT_PENDAPATAN

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 200000 1 1.0 1.0 1.0

380000 1 1.0 1.0 2.0

500000 2 2.0 2.0 4.1

700000 1 1.0 1.0 5.1

900000 1 1.0 1.0 6.1

1000000 1 1.0 1.0 7.1

1250000 1 1.0 1.0 8.2

1500000 3 3.1 3.1 11.2

1550000 1 1.0 1.0 12.2

1700000 1 1.0 1.0 13.3

1800000 2 2.0 2.0 15.3

1850000 1 1.0 1.0 16.3

1900000 2 2.0 2.0 18.4

1950000 1 1.0 1.0 19.4

2000000 11 11.2 11.2 30.6

2200000 1 1.0 1.0 31.6

2400000 2 2.0 2.0 33.7

2500000 8 8.2 8.2 41.8

2700000 2 2.0 2.0 43.9

2800000 1 1.0 1.0 44.9

3000000 17 17.3 17.3 62.2

3100000 2 2.0 2.0 64.3

3500000 8 8.2 8.2 72.4

3600000 1 1.0 1.0 73.5

3800000 1 1.0 1.0 74.5

3900000 1 1.0 1.0 75.5

4000000 5 5.1 5.1 80.6

4700000 1 1.0 1.0 81.6

5000000 3 3.1 3.1 84.7

5500000 1 1.0 1.0 85.7

6500000 1 1.0 1.0 86.7

8500000 1 1.0 1.0 87.8

9000000 1 1.0 1.0 88.8

10000000 4 4.1 4.1 92.9

12800000 1 1.0 1.0 93.9

20000000 2 2.0 2.0 95.9

25000000 2 2.0 2.0 98.0

72000000 1 1.0 1.0 99.0

300000000 1 1.0 1.0 100.0

Total 98 100.0 100.0

2. UJI RELIABIITAS

1) VARIABEL PERSEPSI

a. DIMENSI INFORMASI

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based

on

Standardized

Items N of Items

.723 .731 3

Inter-Item Correlation Matrix

BT_1 BT_2 BT_3

BT_1 1.000 .577 .356

BT_2 .577 1.000 .492

BT_3 .356 .492 1.000

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale

Variance if

Item Deleted

Corrected

Item-Total

Correlation

Squared

Multiple

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

BT_1 11.6837 10.239 .533 .339 .657

BT_2 11.6327 11.431 .651 .427 .523

BT_3 11.7857 12.108 .469 .250 .722

b. DIMENSI PEMAHAMAN

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based

on

Standardized

Items N of Items

.823 .824 3

Inter-Item Correlation Matrix

BT_4 BT_5 BT_6

BT_4 1.000 .597 .661

BT_5 .597 1.000 .571

BT_6 .661 .571 1.000

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale

Variance if

Item Deleted

Corrected

Item-Total

Correlation

Squared

Multiple

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

BT_4 13.1020 8.670 .711 .508 .724

BT_5 12.5408 10.787 .641 .411 .795

BT_6 13.0306 9.329 .692 .485 .741

c. DIMENSI INTERPRETASI

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based

on

Standardized

Items N of Items

.875 .874 3

Inter-Item Correlation Matrix

BT_7 BT_8 BT_9

BT_7 1.000 .816 .624

BT_8 .816 1.000 .654

BT_9 .624 .654 1.000

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale

Variance if

Item Deleted

Corrected

Item-Total

Correlation

Squared

Multiple

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

BT_7 14.5204 8.438 .796 .679 .789

BT_8 14.4388 7.919 .818 .700 .768

BT_9 14.2245 9.640 .671 .452 .898

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based

on

Standardized

Items N of Items

.895 .899 9

Inter-Item Correlation Matrix

BT_1 BT_2 BT_3 BT_4 BT_5 BT_6 BT_7 BT_8 BT_9

BT_1 1.000 .577 .356 .509 .474 .433 .477 .439 .231

BT_2 .577 1.000 .492 .431 .489 .386 .495 .442 .387

BT_3 .356 .492 1.000 .497 .447 .435 .564 .428 .434

BT_4 .509 .431 .497 1.000 .597 .661 .557 .491 .432

BT_5 .474 .489 .447 .597 1.000 .571 .642 .530 .393

BT_6 .433 .386 .435 .661 .571 1.000 .589 .510 .457

BT_7 .477 .495 .564 .557 .642 .589 1.000 .816 .624

BT_8 .439 .442 .428 .491 .530 .510 .816 1.000 .654

BT_9 .231 .387 .434 .432 .393 .457 .624 .654 1.000

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale

Variance if

Item Deleted

Corrected

Item-Total

Correlation

Squared

Multiple

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

BT_1 52.6122 107.188 .579 .466 .893

BT_2 52.5612 111.568 .621 .467 .886

BT_3 52.7143 109.423 .601 .423 .889

BT_4 52.2449 107.341 .703 .565 .880

BT_5 51.6837 112.177 .695 .531 .881

BT_6 52.1735 109.836 .674 .526 .882

BT_7 51.4082 108.450 .804 .767 .873

BT_8 51.3265 109.995 .714 .711 .879

BT_9 51.1122 116.018 .587 .506 .889

2) VARIABEL KEBERAGAMAAN

a. DIMENSI KEYAKINAN

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based

on

Standardized

Items N of Items

.824 .824 3

Inter-Item Correlation Matrix

BT_10 BT_11 BT_12

BT_10 1.000 .589 .563

BT_11 .589 1.000 .678

BT_12 .563 .678 1.000

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale

Variance if

Item Deleted

Corrected

Item-Total

Correlation

Squared

Multiple

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

BT_10 18.5918 3.605 .628 .397 .807

BT_11 18.6224 3.207 .720 .523 .717

BT_12 18.6837 2.981 .698 .501 .741

b. DIMENSI PRAKTIK AGAMA

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based

on

Standardized

Items N of Items

.686 .688 3

Inter-Item Correlation Matrix

BT_13 BT_14 BT_15

BT_13 1.000 .452 .404

BT_14 .452 1.000 .414

BT_15 .404 .414 1.000

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale

Variance if

Item Deleted

Corrected

Item-Total

Correlation

Squared

Multiple

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

BT_13 15.8061 5.581 .510 .261 .585

BT_14 17.2755 4.820 .515 .268 .573

BT_15 16.2041 5.195 .480 .231 .618

c. DIMENSI PENGALAMAN

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based

on

Standardized

Items N of Items

.810 .832 3

Inter-Item Correlation Matrix

BT_16 BT_17 BT_18

BT_16 1.000 .704 .577

BT_17 .704 1.000 .587

BT_18 .577 .587 1.000

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale

Variance if

Item Deleted

Corrected

Item-Total

Correlation

Squared

Multiple

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

BT_16 16.7959 8.123 .706 .537 .718

BT_17 17.2041 7.587 .711 .545 .698

BT_18 17.6531 5.755 .631 .398 .825

d. DIMENSI PENGETAHUAN AGAMA

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based

on

Standardized

Items N of Items

.793 .794 3

Inter-Item Correlation Matrix

BT_19 BT_20 BT_21

BT_19 1.000 .550 .490

BT_20 .550 1.000 .649

BT_21 .490 .649 1.000

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale

Variance if

Item Deleted

Corrected

Item-Total

Correlation

Squared

Multiple

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

BT_19 12.7653 11.398 .575 .333 .782

BT_20 12.9490 9.843 .691 .492 .655

BT_21 12.6327 11.802 .648 .446 .709

e. DIMENSI KONSEKUENSI

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based

on

Standardized

Items N of Items

.722 .735 3

Inter-Item Correlation Matrix

BT_22 BT_23 BT_24

BT_22 1.000 .463 .408

BT_23 .463 1.000 .572

BT_24 .408 .572 1.000

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale

Variance if

Item Deleted

Corrected

Item-Total

Correlation

Squared

Multiple

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

BT_22 16.2449 6.991 .490 .245 .726

BT_23 15.9286 8.335 .609 .390 .572

BT_24 16.0714 8.046 .558 .353 .617

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based

on

Standardized

Items N of Items

.861 .872 15

Inter-Item Correlation Matrix

BT_10 BT_11 BT_12 BT_13 BT_14 BT_15 BT_16 BT_17 BT_18 BT_19 BT_20 BT_21 BT_22 BT_23 BT_24

BT_10 1.000 .589 .563 .402 .108 .148 .323 .163 .130 -.076 -.032 .000 .159 .201 .170

BT_11 .589 1.000 .678 .429 .343 .294 .500 .408 .392 .179 .296 .251 .348 .501 .517

BT_12 .563 .678 1.000 .410 .136 .191 .491 .338 .361 -.008 .097 .110 .280 .241 .213

BT_13 .402 .429 .410 1.000 .452 .404 .516 .553 .397 .263 .240 .085 .261 .309 .351

BT_14 .108 .343 .136 .452 1.000 .414 .334 .408 .285 .329 .441 .336 .105 .152 .292

BT_15 .148 .294 .191 .404 .414 1.000 .508 .539 .307 .264 .343 .233 .212 .192 .292

BT_16 .323 .500 .491 .516 .334 .508 1.000 .704 .577 .315 .200 .079 .191 .240 .440

BT_17 .163 .408 .338 .553 .408 .539 .704 1.000 .587 .372 .331 .199 .197 .268 .343

BT_18 .130 .392 .361 .397 .285 .307 .577 .587 1.000 .388 .324 -.043 .111 .070 .408

BT_19 -.076 .179 -.008 .263 .329 .264 .315 .372 .388 1.000 .550 .490 .126 .224 .354

BT_20 -.032 .296 .097 .240 .441 .343 .200 .331 .324 .550 1.000 .649 .310 .286 .415

BT_21 .000 .251 .110 .085 .336 .233 .079 .199 -.043 .490 .649 1.000 .352 .280 .255

BT_22 .159 .348 .280 .261 .105 .212 .191 .197 .111 .126 .310 .352 1.000 .463 .408

BT_23 .201 .501 .241 .309 .152 .192 .240 .268 .070 .224 .286 .280 .463 1.000 .572

BT_24 .170 .517 .213 .351 .292 .292 .440 .343 .408 .354 .415 .255 .408 .572 1.000

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total

Correlation

Squared

Multiple

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

BT_10 112.3571 164.809 .277 .505 .861

BT_11 112.3878 155.250 .654 .722 .849

BT_12 112.4490 159.425 .434 .629 .856

BT_13 112.8776 153.057 .580 .531 .849

BT_14 114.3469 152.703 .499 .423 .853

BT_15 113.2755 152.944 .516 .400 .852

BT_16 112.6837 151.682 .624 .666 .848

BT_17 113.0918 149.260 .646 .659 .846

BT_18 113.5408 146.993 .494 .643 .854

BT_19 115.3061 146.173 .489 .520 .854

BT_20 115.4898 141.077 .578 .613 .849

BT_21 115.1735 151.341 .427 .642 .857

BT_22 113.8367 149.973 .411 .354 .859

BT_23 113.5204 153.716 .471 .526 .854

BT_24 113.6633 146.824 .615 .572 .846

3) VARIABEL MOTIVASI

a. FISIOLOGIS

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based

on

Standardized

Items N of Items

.794 .793 3

Inter-Item Correlation Matrix

BT_25 BT_26 BT_27

BT_25 1.000 .611 .432

BT_26 .611 1.000 .640

BT_27 .432 .640 1.000

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale

Variance if

Item Deleted

Corrected

Item-Total

Correlation

Squared

Multiple

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

BT_25 12.1633 11.684 .578 .376 .780

BT_26 12.5000 9.490 .739 .547 .603

BT_27 12.8878 11.193 .601 .412 .757

b. DIMENSI RASA AMAN

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based

on

Standardized

Items N of Items

.861 .869 3

Inter-Item Correlation Matrix

BT_28 BT_29 BT_30

BT_28 1.000 .676 .658

BT_29 .676 1.000 .729

BT_30 .658 .729 1.000

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale

Variance if

Item Deleted

Corrected

Item-Total

Correlation

Squared

Multiple

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

BT_28 13.7857 9.098 .717 .515 .843

BT_29 13.4184 11.091 .769 .600 .786

BT_30 13.4490 10.642 .752 .582 .794

c. DIMENSI SOSIAL

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based

on

Standardized

Items N of Items

.937 .938 3

Inter-Item Correlation Matrix

BT_31 BT_32 BT_33

BT_31 1.000 .870 .798

BT_32 .870 1.000 .833

BT_33 .798 .833 1.000

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected

Item-Total

Correlation

Squared

Multiple

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

BT_31 13.8673 9.663 .873 .775 .907

BT_32 13.9388 9.254 .899 .810 .887

BT_33 13.9082 10.455 .843 .716 .930

d. DIMENSI PENGHARGAAN

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based

on

Standardized

Items N of Items

.793 .794 3

Inter-Item Correlation Matrix

BT_34 BT_35 BT_36

BT_34 1.000 .606 .459

BT_35 .606 1.000 .621

BT_36 .459 .621 1.000

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale

Variance if

Item Deleted

Corrected

Item-Total

Correlation

Squared

Multiple

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

BT_34 13.8367 9.540 .590 .378 .766

BT_35 14.1327 8.096 .718 .516 .628

BT_36 14.3163 8.631 .605 .396 .753

e. DIMENSI AKTUALISASI DIRI

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based

on

Standardized

Items N of Items

.853 .856 3

Inter-Item Correlation Matrix

BT_37 BT_38 BT_39

BT_37 1.000 .743 .576

BT_38 .743 1.000 .677

BT_39 .576 .677 1.000

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale

Variance if

Item Deleted

Corrected

Item-Total

Correlation

Squared

Multiple

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

BT_37 17.6633 4.927 .727 .562 .802

BT_38 17.4898 5.242 .803 .645 .716

BT_39 17.0102 6.588 .668 .470 .850

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based

on

Standardized

Items N of Items

.921 .919 15

Inter-Item Correlation Matrix

BT_25 BT_26 BT_27 BT_28 BT_29 BT_30 BT_31 BT_32 BT_33 BT_34 BT_35 BT_36 BT_37 BT_38 BT_39

BT_25 1.000 .611 .432 .383 .469 .345 .446 .373 .354 .342 .270 .219 .154 .214 .279

BT_26 .611 1.000 .640 .509 .538 .407 .427 .459 .458 .470 .271 .297 .224 .300 .395

BT_27 .432 .640 1.000 .670 .576 .628 .646 .728 .645 .360 .434 .582 .187 .161 .118

BT_28 .383 .509 .670 1.000 .676 .658 .533 .532 .546 .375 .364 .496 .250 .154 .158

BT_29 .469 .538 .576 .676 1.000 .729 .626 .594 .525 .486 .442 .423 .275 .254 .330

BT_30 .345 .407 .628 .658 .729 1.000 .788 .767 .684 .477 .526 .627 .179 .224 .175

BT_31 .446 .427 .646 .533 .626 .788 1.000 .870 .798 .500 .458 .573 .307 .320 .211

BT_32 .373 .459 .728 .532 .594 .767 .870 1.000 .833 .524 .513 .615 .237 .243 .171

BT_33 .354 .458 .645 .546 .525 .684 .798 .833 1.000 .507 .530 .617 .252 .265 .185

BT_34 .342 .470 .360 .375 .486 .477 .500 .524 .507 1.000 .606 .459 .391 .411 .403

BT_35 .270 .271 .434 .364 .442 .526 .458 .513 .530 .606 1.000 .621 .116 .166 .190

BT_36 .219 .297 .582 .496 .423 .627 .573 .615 .617 .459 .621 1.000 .221 .256 .027

BT_37 .154 .224 .187 .250 .275 .179 .307 .237 .252 .391 .116 .221 1.000 .743 .576

BT_38 .214 .300 .161 .154 .254 .224 .320 .243 .265 .411 .166 .256 .743 1.000 .677

BT_39 .279 .395 .118 .158 .330 .175 .211 .171 .185 .403 .190 .027 .576 .677 1.000

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total

Correlation

Squared

Multiple

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

BT_25 100.5714 258.928 .507 .461 .920

BT_26 100.9082 249.589 .626 .680 .916

BT_27 101.2959 245.571 .736 .754 .912

BT_28 100.6429 245.799 .671 .648 .914

BT_29 100.2755 252.160 .737 .679 .912

BT_30 100.3061 248.070 .772 .789 .911

BT_31 100.1939 247.271 .798 .838 .910

BT_32 100.2653 246.279 .798 .855 .910

BT_33 100.2347 251.171 .769 .754 .911

BT_34 99.8776 256.026 .648 .596 .915

BT_35 100.1735 257.568 .573 .599 .917

BT_36 100.3571 253.139 .638 .639 .915

BT_37 98.7653 270.841 .389 .634 .922

BT_38 98.5918 271.852 .419 .692 .921

BT_39 98.1122 276.163 .377 .611 .922

4) DIMENSI PEMANFAATAN JASA

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based

on

Standardized

Items N of Items

.922 .922 5

Inter-Item Correlation Matrix

BT_40 BT_41 BT_42 BT_43 BT_44

BT_40 1.000 .808 .642 .675 .618

BT_41 .808 1.000 .667 .829 .697

BT_42 .642 .667 1.000 .612 .772

BT_43 .675 .829 .612 1.000 .713

BT_44 .618 .697 .772 .713 1.000

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale

Variance if

Item Deleted

Corrected

Item-Total

Correlation

Squared

Multiple

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

BT_40 29.0102 22.588 .774 .672 .909

BT_41 29.0714 21.799 .865 .807 .891

BT_42 28.9694 23.123 .756 .644 .913

BT_43 28.7347 22.671 .803 .724 .903

BT_44 28.7041 22.705 .792 .690 .906

3.UJI VALIDITAS

Correlations

BT_1 BT_2 BT_3 BT_4 BT_5 BT_6 BT_7 BT_8 BT_9 PERSEPSI

BT_1 Pearson

Correlation 1 .577

** .356

** .509

** .474

** .433

** .477

** .439

** .231

* .695

**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .022 .000

N 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98

BT_2 Pearson

Correlation .577

** 1 .492

** .431

** .489

** .386

** .495

** .442

** .387

** .709

**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98

BT_3 Pearson

Correlation .356

** .492

** 1 .497

** .447

** .435

** .564

** .428

** .434

** .702

**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98

BT_4 Pearson

Correlation .509

** .431

** .497

** 1 .597

** .661

** .557

** .491

** .432

** .778

**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98

BT_5 Pearson

Correlation .474

** .489

** .447

** .597

** 1 .571

** .642

** .530

** .393

** .761

**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98

BT_6 Pearson

Correlation .433

** .386

** .435

** .661

** .571

** 1 .589

** .510

** .457

** .751

**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98

BT_7 Pearson

Correlation .477

** .495

** .564

** .557

** .642

** .589

** 1 .816

** .624

** .850

**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98

BT_8 Pearson

Correlation .439

** .442

** .428

** .491

** .530

** .510

** .816

** 1 .654

** .780

**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98

BT_9 Pearson

Correlation .231

* .387

** .434

** .432

** .393

** .457

** .624

** .654

** 1 .669

**

Sig. (2-tailed) .022 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98

PERSEPSI Pearson

Correlation .695

** .709

** .702

** .778

** .761

** .751

** .850

** .780

** .669

** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98

**. Correlation is significant at the 0.01

level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level

(2-tailed).

Correlations

BT_1

0

BT_1

1

BT_1

2

BT_1

3

BT_1

4

BT_1

5

BT_1

6

BT_1

7

BT_1

8

BT_1

9

BT_2

0

BT_2

1

BT_2

2

BT_2

3

BT_2

4

KEBER

AGAM

AAN

BT_10 Pearson

Correlation 1 .589

** .563

** .402

** .108 .148 .323

** .163 .130 -.076 -.032 .000 .159 .201

* .170 .343

**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .290 .147 .001 .108 .201 .457 .754 .996 .119 .048 .094 .001

N 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98

BT_11 Pearson

Correlation .589

** 1 .678

** .429

** .343

** .294

** .500

** .408

** .392

** .179 .296

** .251

* .348

** .501

** .517

** .696

**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .001 .003 .000 .000 .000 .078 .003 .013 .000 .000 .000 .000

N 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98

BT_12 Pearson

Correlation .563

** .678

** 1 .410

** .136 .191 .491

** .338

** .361

** -.008 .097 .110 .280

** .241

* .213

* .499

**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .181 .059 .000 .001 .000 .937 .344 .279 .005 .017 .035 .000

N 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98

BT_13 Pearson

Correlation .402

** .429

** .410

** 1 .452

** .404

** .516

** .553

** .397

** .263

** .240

* .085 .261

** .309

** .351

** .641

**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .009 .017 .405 .009 .002 .000 .000

N 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98

BT_14 Pearson

Correlation .108 .343

** .136 .452

** 1 .414

** .334

** .408

** .285

** .329

** .441

** .336

** .105 .152 .292

** .579

**

Sig. (2-tailed) .290 .001 .181 .000 .000 .001 .000 .004 .001 .000 .001 .303 .136 .003 .000

N 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98

BT_15 Pearson

Correlation .148 .294

** .191 .404

** .414

** 1 .508

** .539

** .307

** .264

** .343

** .233

* .212

* .192 .292

** .591

**

Sig. (2-tailed) .147 .003 .059 .000 .000 .000 .000 .002 .009 .001 .021 .036 .058 .003 .000

N 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98

BT_16 Pearson

Correlation .323

** .500

** .491

** .516

** .334

** .508

** 1 .704

** .577

** .315

** .200

* .079 .191 .240

* .440

** .680

**

Sig. (2-tailed) .001 .000 .000 .000 .001 .000 .000 .000 .002 .048 .442 .060 .017 .000 .000

N 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98

BT_17 Pearson

Correlation .163 .408

** .338

** .553

** .408

** .539

** .704

** 1 .587

** .372

** .331

** .199

* .197 .268

** .343

** .704

**

Sig. (2-tailed) .108 .000 .001 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .001 .049 .052 .008 .001 .000

N 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98

BT_18 Pearson

Correlation .130 .392

** .361

** .397

** .285

** .307

** .577

** .587

** 1 .388

** .324

** -.043 .111 .070 .408

** .596

**

Sig. (2-tailed) .201 .000 .000 .000 .004 .002 .000 .000 .000 .001 .675 .278 .496 .000 .000

N 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98

BT_19 Pearson

Correlation -.076 .179 -.008 .263

** .329

** .264

** .315

** .372

** .388

** 1 .550

** .490

** .126 .224

* .354

** .596

**

Sig. (2-tailed) .457 .078 .937 .009 .001 .009 .002 .000 .000 .000 .000 .216 .026 .000 .000

N 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98

BT_20 Pearson

Correlation -.032 .296

** .097 .240

* .441

** .343

** .200

* .331

** .324

** .550

** 1 .649

** .310

** .286

** .415

** .675

**

Sig. (2-tailed) .754 .003 .344 .017 .000 .001 .048 .001 .001 .000 .000 .002 .004 .000 .000

N 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98

BT_21 Pearson

Correlation .000 .251

* .110 .085 .336

** .233

* .079 .199

* -.043 .490

** .649

** 1 .352

** .280

** .255

* .531

**

Sig. (2-tailed) .996 .013 .279 .405 .001 .021 .442 .049 .675 .000 .000 .000 .005 .011 .000

N 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98

BT_22 Pearson

Correlation .159 .348

** .280

** .261

** .105 .212

* .191 .197 .111 .126 .310

** .352

** 1 .463

** .408

** .526

**

Sig. (2-tailed) .119 .000 .005 .009 .303 .036 .060 .052 .278 .216 .002 .000 .000 .000 .000

N 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98

BT_23 Pearson

Correlation .201

* .501

** .241

* .309

** .152 .192 .240

* .268

** .070 .224

* .286

** .280

** .463

** 1 .572

** .553

**

Sig. (2-tailed) .048 .000 .017 .002 .136 .058 .017 .008 .496 .026 .004 .005 .000 .000 .000

N 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98

BT_24 Pearson

Correlation .170 .517

** .213

* .351

** .292

** .292

** .440

** .343

** .408

** .354

** .415

** .255

* .408

** .572

** 1 .686

**

Sig. (2-tailed) .094 .000 .035 .000 .003 .003 .000 .001 .000 .000 .000 .011 .000 .000 .000

N 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98

KEBERAGAMAA

N

Pearson

Correlation .343

** .696

** .499

** .641

** .579

** .591

** .680

** .704

** .596

** .596

** .675

** .531

** .526

** .553

** .686

** 1

Sig. (2-tailed) .001 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-

tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-

tailed).

Correlations

BT_

25

BT_2

6

BT_2

7

BT_2

8

BT_2

9

BT_3

0

BT_3

1

BT_3

2

BT_3

3

BT_3

4

BT_3

5

BT_3

6

BT_3

7

BT_3

8

BT_3

9

MOTI

VASI

BT_25 Pearson

Correlation 1 .611

** .432

** .383

** .469

** .345

** .446

** .373

** .354

** .342

** .270

** .219

* .154 .214

* .279

** .583

**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .001 .000 .000 .000 .001 .007 .030 .130 .034 .005 .000

N 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98

BT_26 Pearson

Correlation

.611*

*

1 .640**

.509**

.538**

.407**

.427**

.459**

.458**

.470**

.271**

.297**

.224* .300

** .395

** .692

**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .007 .003 .027 .003 .000 .000

N 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98

BT_27 Pearson

Correlation

.432*

*

.640**

1 .670**

.576**

.628**

.646**

.728**

.645**

.360**

.434**

.582**

.187 .161 .118 .783**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .065 .112 .246 .000

N 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98

BT_28 Pearson

Correlation

.383*

*

.509**

.670**

1 .676**

.658**

.533**

.532**

.546**

.375**

.364**

.496**

.250* .154 .158 .732

**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .013 .129 .120 .000

N 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98

BT_29 Pearson

Correlation

.469*

*

.538**

.576**

.676**

1 .729**

.626**

.594**

.525**

.486**

.442**

.423**

.275**

.254* .330

** .778

**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .006 .012 .001 .000

N 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98

BT_30 Pearson

Correlation

.345*

*

.407**

.628**

.658**

.729**

1 .788**

.767**

.684**

.477**

.526**

.627**

.179 .224* .175 .810

**

Sig. (2-tailed) .001 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .078 .027 .085 .000

N 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98

BT_31 Pearson

Correlation

.446*

*

.427**

.646**

.533**

.626**

.788**

1 .870**

.798**

.500**

.458**

.573**

.307**

.320**

.211* .832

**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .002 .001 .037 .000

N 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98

BT_32 Pearson

Correlation

.373*

*

.459**

.728**

.532**

.594**

.767**

.870**

1 .833**

.524**

.513**

.615**

.237* .243

* .171 .833

**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .019 .016 .092 .000

N 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98

BT_33 Pearson

Correlation

.354*

*

.458**

.645**

.546**

.525**

.684**

.798**

.833**

1 .507**

.530**

.617**

.252* .265

** .185 .805

**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .012 .008 .068 .000

N 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98

BT_34 Pearson

Correlation

.342*

*

.470**

.360**

.375**

.486**

.477**

.500**

.524**

.507**

1 .606**

.459**

.391**

.411**

.403**

.700**

Sig. (2-tailed) .001 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98

BT_35 Pearson

Correlation

.270*

*

.271**

.434**

.364**

.442**

.526**

.458**

.513**

.530**

.606**

1 .621**

.116 .166 .190 .637**

Sig. (2-tailed) .007 .007 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .255 .102 .061 .000

N 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98

BT_36 Pearson

Correlation .219

* .297

** .582

** .496

** .423

** .627

** .573

** .615

** .617

** .459

** .621

** 1 .221

* .256

* .027 .696

**

Sig. (2-tailed) .030 .003 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .029 .011 .788 .000

N 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98

BT_37 Pearson

Correlation .154 .224

* .187 .250

* .275

** .179 .307

** .237

* .252

* .391

** .116 .221

* 1 .743

** .576

** .460

**

Sig. (2-tailed) .130 .027 .065 .013 .006 .078 .002 .019 .012 .000 .255 .029 .000 .000 .000

N 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98

BT_38 Pearson

Correlation .214

* .300

** .161 .154 .254

* .224

* .320

** .243

* .265

** .411

** .166 .256

* .743

** 1 .677

** .481

**

Sig. (2-tailed) .034 .003 .112 .129 .012 .027 .001 .016 .008 .000 .102 .011 .000 .000 .000

N 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98

BT_39 Pearson

Correlation

.279*

*

.395**

.118 .158 .330**

.175 .211* .171 .185 .403

** .190 .027 .576

** .677

** 1 .432

**

Sig. (2-tailed) .005 .000 .246 .120 .001 .085 .037 .092 .068 .000 .061 .788 .000 .000 .000

N 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98

MOTIVAS

I

Pearson

Correlation

.583*

*

.692**

.783**

.732**

.778**

.810**

.832**

.833**

.805**

.700**

.637**

.696**

.460**

.481**

.432**

1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-

tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05

level (2-tailed).

Correlations

BT_40 BT_41 BT_42 BT_43 BT_44 PEMANFAATANJASA

BT_40 Pearson Correlation 1 .808**

.642**

.675**

.618**

.859**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000

N 98 98 98 98 98 98

BT_41 Pearson Correlation .808**

1 .667**

.829**

.697**

.917**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000

N 98 98 98 98 98 98

BT_42 Pearson Correlation .642**

.667**

1 .612**

.772**

.845**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000

N 98 98 98 98 98 98

BT_43 Pearson Correlation .675**

.829**

.612**

1 .713**

.876**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000

N 98 98 98 98 98 98

BT_44 Pearson Correlation .618**

.697**

.772**

.713**

1 .869**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000

N 98 98 98 98 98 98

PEMANFAATANJA

SA

Pearson Correlation .859**

.917**

.845**

.876**

.869**

1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000

N 98 98 98 98 98 98

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

4. UJI REGRESI

Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation N

PEMANFAATANJASA 36.1224 5.88247 98

PERSEPSI 58.4796 11.73437 98

KEBERAGAMAAN 1.2171E2 13.13059 98

TINGKAT_PENDAPAT

AN 7.7763E6 3.09235E7 98

MOTIVASI 1.0718E2 17.07313 98

Correlations

PEMANFAA

TANJASA PERSEPSI

KEBERAG

AMAAN

TINGKAT_

PENDAPAT

AN MOTIVASI

Pearson

Correlation

PEMANFAATANJASA 1.000 .578 .273 -.129 .699

PERSEPSI .578 1.000 .345 .032 .586

KEBERAGAMAAN .273 .345 1.000 .144 .445

TINGKAT_PENDAPATAN -.129 .032 .144 1.000 -.040

MOTIVASI .699 .586 .445 -.040 1.000

Sig. (1-tailed) PEMANFAATANJASA . .000 .003 .103 .000

PERSEPSI .000 . .000 .379 .000

KEBERAGAMAAN .003 .000 . .079 .000

TINGKAT_PENDAPATAN .103 .379 .079 . .348

MOTIVASI .000 .000 .000 .348 .

N PEMANFAATANJASA 98 98 98 98 98

PERSEPSI 98 98 98 98 98

KEBERAGAMAAN 98 98 98 98 98

TINGKAT_PENDAPATAN 98 98 98 98 98

MOTIVASI 98 98 98 98 98

Variables Entered/Removedb

Model

Variables

Entered

Variables

Removed Method

1 MOTIVASI,

TINGKAT_PE

NDAPATAN,

KEBERAGAM

AAN,

PERSEPSIa

. Enter

a. All requested variables entered.

b. Dependent Variable: PEMANFAATANJASA

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

1 .740a .547 .528 4.04130

a. Predictors: (Constant), MOTIVASI,

TINGKAT_PENDAPATAN, KEBERAGAMAAN, PERSEPSI

ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 1837.647 4 459.412 28.129 .000a

Residual 1518.883 93 16.332

Total 3356.531 97

a. Predictors: (Constant), MOTIVASI, TINGKAT_PENDAPATAN,

KEBERAGAMAAN, PERSEPSI

b. Dependent Variable: PEMANFAATANJASA

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

95% Confidence

Interval for B

B

Std.

Error Beta

Lower

Bound

Upper

Bound

1 (Constant) 10.619 3.979 2.669 .009 2.718 18.520

PERSEPSI .137 .043 .273 3.141 .002 .050 .223

KEBERAGAMAAN -.025 .036 -.055 -.688 .493 -.095 .046

TINGKAT_PENDAPAT

AN -2.042E-8 .000 -.107 -1.510 .134 .000 .000

MOTIVASI .193 .032 .559 6.110 .000 .130 .255

a. Dependent Variable:

PEMANFAATANJASA

5. UJI REGRESI SEDERHANA

Variables Entered/Removedb

Model

Variables

Entered

Variables

Removed Method

1 TINGKAT_PE

NDAPATANa

. Enter

a. All requested variables entered.

b. Dependent Variable: PEMANFAATANJASA

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

1 .129a .017 .006 5.86369

a. Predictors: (Constant), TINGKAT_PENDAPATAN

ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 55.776 1 55.776 1.622 .206a

Residual 3300.755 96 34.383

Total 3356.531 97

a. Predictors: (Constant), TINGKAT_PENDAPATAN

b. Dependent Variable: PEMANFAATANJASA

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B

Std.

Error Beta

1 (Constant) 36.313 .611 59.437 .000

TINGKAT_PENDAPAT

AN -2.452E-8 .000 -.129 -1.274 .206

a. Dependent Variable:

PEMANFAATANJASA

5. UJI MULTIKOLINIERITAS

X1 = f ( X2+ X3+ X4)

Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation N

PERSEPSI 58.4796 11.73437 98

KEBERAGAMAAN 1.2171E2 13.13059 98

TINGKAT_PENDAPAT

AN 7.7763E6 3.09235E7 98

MOTIVASI 1.0718E2 17.07313 98

Correlations

PERSEPSI KEBERAGAMAAN TINGKAT_PENDAPATAN MOTIVASI

Pearson Correlation PERSEPSI 1.000 .345 .032 .586

KEBERAGAMAAN .345 1.000 .144 .445

TINGKAT_PENDAP

ATAN .032 .144 1.000 -.040

MOTIVASI .586 .445 -.040 1.000

Sig. (1-tailed) PERSEPSI . .000 .379 .000

KEBERAGAMAAN .000 . .079 .000

TINGKAT_PENDAP

ATAN .379 .079 . .348

MOTIVASI .000 .000 .348 .

N PERSEPSI 98 98 98 98

KEBERAGAMAAN 98 98 98 98

TINGKAT_PENDAP

ATAN 98 98 98 98

MOTIVASI 98 98 98 98

Variables Entered/Removedb

Model

Variables

Entered

Variables

Removed Method

1 MOTIVASI,

TINGKAT_PE

NDAPATAN,

KEBERAGAM

AANa

. Enter

a. All requested variables entered.

b. Dependent Variable: PERSEPSI

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

1 .595a .354 .333 9.58309

a. Predictors: (Constant), MOTIVASI,

TINGKAT_PENDAPATAN, KEBERAGAMAAN

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 4723.904 3 1574.635 17.146 .000a

Residual 8632.556 94 91.836

Total 13356.459 97

a. Predictors: (Constant), MOTIVASI, TINGKAT_PENDAPATAN,

KEBERAGAMAAN

b. Dependent Variable: PERSEPSI

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

95% Confidence

Interval for B

B Std. Error Beta

Lower

Bound

Upper

Bound

1 (Constant) 7.691 9.401 .818 .415 -10.975 26.358

KEBERAGAMAAN .087 .084 .097 1.033 .304 -.080 .254

TINGKAT_PENDAPATAN 1.492

E-8 .000 .039 .466 .642 .000 .000

MOTIVASI .374 .064 .544 5.836 .000 .247 .501

a. Dependent Variable: PERSEPSI

X2 = f (X1 + X3 + X4)

Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation N

KEBERAGAMAAN 1.2171E2 13.13059 98

PERSEPSI 58.4796 11.73437 98

TINGKAT_PENDAPAT

AN 7.7763E6 3.09235E7 98

MOTIVASI 1.0718E2 17.07313 98

Correlations

KEBERAGAMAAN PERSEPSI TINGKAT_PENDAPATAN MOTIVASI

Pearson Correlation KEBERAGAMAAN 1.000 .345 .144 .445

PERSEPSI .345 1.000 .032 .586

TINGKAT_PENDAP

ATAN .144 .032 1.000 -.040

MOTIVASI .445 .586 -.040 1.000

Sig. (1-tailed) KEBERAGAMAAN . .000 .079 .000

PERSEPSI .000 . .379 .000

TINGKAT_PENDAP

ATAN .079 .379 . .348

MOTIVASI .000 .000 .348 .

N KEBERAGAMAAN 98 98 98 98

PERSEPSI 98 98 98 98

TINGKAT_PENDAP

ATAN 98 98 98 98

MOTIVASI 98 98 98 98

Variables Entered/Removedb

Model

Variables

Entered

Variables

Removed Method

1 MOTIVASI,

TINGKAT_PE

NDAPATAN,

PERSEPSIa

. Enter

a. All requested variables entered.

b. Dependent Variable: KEBERAGAMAAN

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

1 .483a .233 .209 11.68095

a. Predictors: (Constant), MOTIVASI,

TINGKAT_PENDAPATAN, PERSEPSI

ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 3898.200 3 1299.400 9.523 .000a

Residual 12825.800 94 136.445

Total 16724.000 97

a. Predictors: (Constant), MOTIVASI, TINGKAT_PENDAPATAN,

PERSEPSI

b. Dependent Variable: KEBERAGAMAAN

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

95% Confidence

Interval for B

B

Std.

Error Beta

Lower

Bound

Upper

Bound

1 (Constant) 82.014 7.791 10.527 .000 66.545 97.483

PERSEPSI .129 .125 .115 1.033 .304 -.119 .377

TINGKAT_PEN

DAPATAN 6.610E-8 .000 .156 1.718 .089 .000 .000

MOTIVASI .295 .086 .384 3.434 .001 .124 .466

a. Dependent Variable:

KEBERAGAMAAN

X3 = f ( X1+X2+X4)

Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation N

TINGKAT_PENDAPAT

AN 7.7763E6 3.09235E7 98

PERSEPSI 58.4796 11.73437 98

KEBERAGAMAAN 1.2171E2 13.13059 98

MOTIVASI 1.0718E2 17.07313 98

Correlations

TINGKAT_

PENDAPA

TAN PERSEPSI

KEBERAGAM

AAN MOTIVASI

Pearson Correlation TINGKAT_

PENDAPAT

AN

1.000 .032 .144 -.040

PERSEPSI .032 1.000 .345 .586

KEBERAGA

MAAN .144 .345 1.000 .445

MOTIVASI -.040 .586 .445 1.000

Sig. (1-tailed) TINGKAT_

PENDAPAT

AN

. .379 .079 .348

PERSEPSI .379 . .000 .000

KEBERAGA

MAAN .079 .000 . .000

MOTIVASI .348 .000 .000 .

N TINGKAT_

PENDAPAT

AN

98 98 98 98

PERSEPSI 98 98 98 98

KEBERAGA

MAAN 98 98 98 98

MOTIVASI 98 98 98 98

Variables Entered/Removedb

Model

Variables

Entered

Variables

Removed Method

1 MOTIVASI,

KEBERAGAM

AAN,

PERSEPSIa

. Enter

a. All requested variables entered.

b. Dependent Variable:

TINGKAT_PENDAPATAN

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

1 .191a .036 .006 3.08352E7

a. Predictors: (Constant), MOTIVASI, KEBERAGAMAAN,

PERSEPSI

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 3.381E15 3 1.127E15 1.185 .320a

Residual 8.938E16 94 9.508E14

Total 9.276E16 97

a. Predictors: (Constant), MOTIVASI, KEBERAGAMAAN, PERSEPSI

b. Dependent Variable: TINGKAT_PENDAPATAN

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

95% Confidence Interval

for B

B Std. Error Beta Lower Bound

Upper

Bound

1 (Constant) -2.601E7 3.024E7 -.860 .392 -8.605E7 3.403E7

PERSEPSI 154469.857 331494.689 .059 .466 .642 -503720.618 812660.332

KEBERAGAM

AAN 460610.294 268096.454 .196 1.718 .089 -71701.501 992922.089

MOTIVASI -292123.335 238795.604 -.161 -1.223 .224 -766257.604 182010.934

a. Dependent Variable: TINGKAT_PENDAPATAN

X4 = f (X1+X2+X3)

Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation N

MOTIVASI 1.0718E2 17.07313 98

PERSEPSI 58.4796 11.73437 98

KEBERAGAMAAN 1.2171E2 13.13059 98

TINGKAT_PENDAPAT

AN 7.7763E6 3.09235E7 98

Correlations

MOTIVASI PERSEPSI KEBERAGAMAAN TINGKAT_PENDAPATAN

Pearson Correlation MOTIVASI 1.000 .586 .445 -.040

PERSEPSI .586 1.000 .345 .032

KEBERAGAMAAN .445 .345 1.000 .144

TINGKAT_PENDAP

ATAN -.040 .032 .144 1.000

Sig. (1-tailed) MOTIVASI . .000 .000 .348

PERSEPSI .000 . .000 .379

KEBERAGAMAAN .000 .000 . .079

TINGKAT_PENDAP

ATAN .348 .379 .079 .

N MOTIVASI 98 98 98 98

PERSEPSI 98 98 98 98

KEBERAGAMAAN 98 98 98 98

TINGKAT_PENDAP

ATAN 98 98 98 98

Variables Entered/Removedb

Model

Variables

Entered

Variables

Removed Method

1 TINGKAT_PE

NDAPATAN,

PERSEPSI,

KEBERAGAM

AANa

. Enter

a. All requested variables entered.

b. Dependent Variable: MOTIVASI

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

1 .648a .420 .401 13.21378

a. Predictors: (Constant), TINGKAT_PENDAPATAN,

PERSEPSI, KEBERAGAMAAN

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 11861.909 3 3953.970 22.645 .000a

Residual 16412.785 94 174.604

Total 28274.694 97

a. Predictors: (Constant), TINGKAT_PENDAPATAN, PERSEPSI, KEBERAGAMAAN

b. Dependent Variable: MOTIVASI

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

95% Confidence

Interval for B

B Std. Error Beta

Lower

Bound

Upper

Bound

1 (Constant) 20.053 12.844 1.561 .122 -5.449 45.554

PERSEPSI .711 .122 .489 5.836 .000 .469 .953

KEBERAGAMAAN .378 .110 .290 3.434 .001 .159 .596

TINGKAT_PENDA

PATAN -5.364E-8 .000 -.097 -1.223 .224 .000 .000

a. Dependent Variable: MOTIVASI

6. UJI NORMALITAS

7. UJI LINIERITAS

Variables Entered/Removedb

Model

Variables

Entered

Variables

Removed Method

1 MOTIVASI2,

TINGKAT_PE

NDAPATAN2,

KEBERAGAM

AAN2,

PERSEPSI2a

. Enter

a. All requested variables entered.

b. Dependent Variable: Unstandardized Residual

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

1 .537a .289 .258 4.03534755

a. Predictors: (Constant), MOTIVASI2,

TINGKAT_PENDAPATAN2, KEBERAGAMAAN2,

PERSEPSI2

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 614.266 4 153.566 9.430 .000a

Residual 1514.415 93 16.284

Total 2128.681 97

a. Predictors: (Constant), MOTIVASI2, TINGKAT_PENDAPATAN2,

KEBERAGAMAAN2, PERSEPSI2

b. Dependent Variable: Unstandardized Residual

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -2.242 2.125 -1.055 .294

PERSEPSI2 -.001 .000 -.401 -3.535 .001

KEBERAGAMAAN2 .000 .000 -.188 -1.884 .063

TINGKAT_PENDAP

ATAN2 4.738E-17 .000 .092 1.026 .308

MOTIVASI2 .001 .000 .729 6.141 .000

a. Dependent Variable: Unstandardized Residual

8. UJI HETEROSKENDASTISITAS

A. PERSAMAAN SEBELUM DI LOG

Heteroskedasticity Test: White F-statistic 2.108586 Prob. F(14,83) 0.0192

Obs*R-squared 25.71076 Prob. Chi-Square(14) 0.0282

Scaled explained SS 29.40191 Prob. Chi-Square(14) 0.0092

Test Equation:

Dependent Variable: RESID^2

Method: Least Squares

Date: 07/22/16 Time: 15:01

Sample: 1 98

Included observations: 98 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -37.75778 169.3436 -0.222965 0.8241

PERSEPSI^2 0.020778 0.018129 1.146139 0.2550

PERSEPSI*KEBERAGAMAAN 0.031136 0.026896 1.157639 0.2503

PERSEPSI*TINGKAT_PENDAPATAN -6.62E-08 8.07E-08 -0.820666 0.4142

PERSEPSI*MOTIVASI -0.021181 0.023697 -0.893804 0.3740

PERSEPSI -4.245174 2.513451 -1.688982 0.0950

KEBERAGAMAAN^2 -0.012713 0.016007 -0.794225 0.4293

KEBERAGAMAAN*TINGKAT_PENDAPATAN 1.61E-08 3.75E-08 0.428244 0.6696

KEBERAGAMAAN*MOTIVASI -0.015505 0.015378 -1.008246 0.3163

KEBERAGAMAAN 2.372241 3.472581 0.683135 0.4964

TINGKAT_PENDAPATAN^2 3.19E-15 5.44E-15 0.586711 0.5590

TINGKAT_PENDAPATAN*MOTIVASI 6.04E-08 4.86E-08 1.242138 0.2177

TINGKAT_PENDAPATAN -5.03E-06 4.60E-06 -1.092349 0.2778

MOTIVASI^2 0.006270 0.012059 0.519915 0.6045

MOTIVASI 1.612694 2.092590 0.770669 0.4431 R-squared 0.262355 Mean dependent var 15.49881

Adjusted R-squared 0.137933 S.D. dependent var 24.82642

S.E. of regression 23.05073 Akaike info criterion 9.253267

Sum squared resid 44100.89 Schwarz criterion 9.648926

Log likelihood -438.4101 Hannan-Quinn criter. 9.413303

F-statistic 2.108586 Durbin-Watson stat 2.284739

Prob(F-statistic) 0.019205

B. PERSAMAAN SESUDAH DI LOG

Heteroskedasticity Test: White F-statistic 1.862379 Prob. F(14,83) 0.0427

Obs*R-squared 23.42630 Prob. Chi-Square(14) 0.0537

Scaled explained SS 33.09483 Prob. Chi-Square(14) 0.0028

Test Equation:

Dependent Variable: RESID^2

Method: Least Squares

Date: 07/22/16 Time: 15:20

Sample: 1 98

Included observations: 98 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -1.382650 3.761259 -0.367603 0.7141

LOG(PERSEPSI)^2 0.032381 0.040167 0.806169 0.4224

LOG(PERSEPSI)*LOG(KEBERAGAMAAN) 0.111708 0.138466 0.806757 0.4221 LOG(PERSEPSI)*LOG(TINGKAT_PENDAPA

TAN) 0.005220 0.015856 0.329231 0.7428

LOG(PERSEPSI)*LOG(MOTIVASI) -0.104559 0.101224 -1.032951 0.3046

LOG(PERSEPSI) -0.411523 0.595150 -0.691461 0.4912

LOG(KEBERAGAMAAN)^2 -0.116566 0.210293 -0.554300 0.5809 LOG(KEBERAGAMAAN)*LOG(TINGKAT_PE

NDAPATAN) 0.028957 0.029041 0.997100 0.3216

LOG(KEBERAGAMAAN)*LOG(MOTIVASI) -0.137283 0.162614 -0.844226 0.4010

LOG(KEBERAGAMAAN) 0.837287 1.835603 0.456137 0.6495

LOG(TINGKAT_PENDAPATAN)^2 -0.002698 0.001364 -1.977704 0.0513

LOG(TINGKAT_PENDAPATAN)*LOG(MOTIV 0.006396 0.018051 0.354315 0.7240

ASI)

LOG(TINGKAT_PENDAPATAN) -0.105988 0.140805 -0.752730 0.4537

LOG(MOTIVASI)^2 0.048804 0.104044 0.469073 0.6402

LOG(MOTIVASI) 0.506889 0.824759 0.614590 0.5405 R-squared 0.239044 Mean dependent var 0.013894

Adjusted R-squared 0.110690 S.D. dependent var 0.024737

S.E. of regression 0.023328 Akaike info criterion -4.538367

Sum squared resid 0.045167 Schwarz criterion -4.142709

Log likelihood 237.3800 Hannan-Quinn criter. -4.378331

F-statistic 1.862379 Durbin-Watson stat 2.163368

Prob(F-statistic) 0.042722

9. UJI REGRESI TERAKHIR

Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation N

logPEMNFAATNJASA 1.5514 .07739 98

LogPERSEPSI 1.7569 .09859 98

LogKEBERAGAMAAN 2.0827 .04929 98

LogTINGKAT_PENDAP

ATAN 6.4988 .41735 98

LogMOTIVASI 2.0240 .07552 98

Correlations

LogPEMNFAAT

NJASA LogPERSEPSI

LogKEBERA

GAMAAN

LogTINGKAT_

PENDAPATAN logMOTIVASI

Pearson Correlation logPEMNFAATNJASA 1.000 .574 .281 -.160 .680

LogPERSEPSI .574 1.000 .329 -.059 .524

LogKEBERAGAMAAN .281 .329 1.000 .092 .455

LogTINGKAT_PENDA

PATAN -.160 -.059 .092 1.000 .043

LogMOTIVASI .680 .524 .455 .043 1.000

Sig. (1-tailed) logPEMNFAATNJASA . .000 .003 .058 .000

LogPERSEPSI .000 . .000 .281 .000

LogKEBERAGAMAAN .003 .000 . .184 .000

LogTINGKAT_PENDA

PATAN .058 .281 .184 . .337

LogMOTIVASI .000 .000 .000 .337 .

N logPEMNFAATNJASA 98 98 98 98 98

LogPERSEPSI 98 98 98 98 98

LogKEBERAGAMAAN 98 98 98 98 98

LogTINGKAT_PENDA

PATAN 98 98 98 98 98

logMOTIVASI 98 98 98 98 98

Variables Entered/Removedb

Model

Variables

Entered

Variables

Removed Method

1 logMOTIVASI

,

LogTINGKAT

_PENDAPAT

AN,

LogKEBERAG

AMAAN,

LogPERSEPSIa

. Enter

a. All requested variables entered.

b. Dependent Variable: logPEMNFAATNJASA

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

1 .747a .558 .539 .05255

a. Predictors: (Constant), logMOTIVASI,

LogTINGKAT_PENDAPATAN, LogKEBERAGAMAAN,

LogPERSEPSI

ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression .324 4 .081 29.344 .000a

Residual .257 93 .003

Total .581 97

a. Predictors: (Constant), logMOTIVASI, LogTINGKAT_PENDAPATAN,

LogKEBERAGAMAAN, LogPERSEPSI

b. Dependent Variable: logPEMNFAATNJASA

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig.

95% Confidence

Interval for B

B

Std.

Error Beta

Lower

Bound

Upper

Bound

1 (Constant) .363 .239 1.521 .132 -.111 .837

LogPERSEPSI .227 .064 .289 3.525 .001 .099 .355

LogKEBERAGAMAAN -.086 .123 -.055 -.698 .487 -.330 .158

LogTINGKAT_PENDAP

ATAN -.030 .013 -.161 -2.318 .023 -.056 -.004

logMOTIVASI .575 .089 .561 6.482 .000 .399 .751

a. Dependent Variable:

logPEMNFAATNJASA

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Indrika Luluk Kadarsih

Tempat/

Tanggal Lahir

:

Kab. Semarang, 29 Juli 1994

Agama : Islam

Alamat

Nomor Hp

:

:

Ngabeyan 01/03 Koripan, Susukan, Kab. Semarang

085741592279

Pendidikan : 1. SD Negeri Kemetul 2000-2006

2. SMP Negeri 1 Suruh 2006-2009

3. SMA Negeri 1 Suruh 2009-2012

4. IAIN Salatiga 2012-2016

Pengalaman : 1. 2012 Bimbel Excelent Salatiga

2. 2012-2016 Sinar Mulya Abadi Catering

3. 2012-2016 Bimbel Ceria

4. Maret 2016 Magang BRIS Solo

Hobi : 1. Membaca

2. Makan

3. Menonton TV

Moto : Man Jadda Wajadda