Post on 09-Nov-2020
SKRIPSI
HASBI SACITRA S. HASBULLAH
UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI FRAKSI N-
HEKSAN DARI DAUN Jatropha gossypifolia L.
TERHADAP Rattus novergicus YANG
DIINDUKSI KARAGENIN
PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2018
ii
iii
iv
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim.
Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokaatuh
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan
rahmat, taufik, serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
ini sesuai dengan waktu yang telah direncanakan. Shalawat serta salam semoga
senantiasa tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW beserta seluruh
keluarga dan sahabatnya yang selalu istiqamah membantu perjuangan beliau
dalam mensyiarkan ajaran Islam di muka bumi ini. Sehingga tugas akhir yang
berjudul “UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI FRAKSI N-HEKSAN DARI
DAUN Jatropha gossypifolia L. TERHADAP Rattus novergicus YANG DIINDUKSI
KARAGENIN” dapat diselesaikan. Tugas akhir ini merupakan syarat terakhir
yang harus ditempuh untuk menyelesaikan pendidikan pada jenjang Strata Satu
(S1), pada Jurusan Farmasi, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas
Muhammadiyah Malang.
Dalam penulisan skripsi ini tentunya banyak pihak yang telah memberikan
bantuan kepada penulis. Oleh karena itu penulis ingin menyampaikan ucapan
terimakasih yang tiada hingganya kepada :
1. Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang, Faqih
Ruhyanudin, M. Kep., Sp. Kep.MB atas kesempatan yang diberikan untuk
mengikuti program sarjana.
2. Hj. Dian Ermawati, S.Farm., Apt., M.Farm. selaku Ketua Program Studi
Farmasi yang senantiasa dengan sabar memberikan bimbingan dan nasehat
kepada saya untuk lebih baik lagi dalam menimba ilmu.
3. Siti Rofida, S.Si., M.Farm., Apt. sebagai Pembimbing I dan Ahmad Shobrun
Jamil, S.Si., M.P., sebagai Pembimbing II yang dengan tulus ikhlas dan
penuh kesabaran, membimbing saya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.
4. Engrid Juni Astuti, M.Farm., Apt., dan Ika Ratna Hidayati, S.Farm., M.Sc.,
Apt sebagai Tim Penguji yang memberikan saran dan kritik yang membangun
terhadap skripsi yang telah penulis kerjakan.
v
5. Raditya Weka Nugraheni, M.Farm., Apt., selaku kepala Laboratorium
Farmasi dan dr. Desy Andari, M. Biomedik, selaku kepala Laboratorium
Biomedek Fakultas Kedokteran, yang telah memberikan kesempatan untuk
menggunakan fasilitas laboratorium dalam menyelesaikan skripsi ini.
6. Untuk semua Dosen Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang yang sudah
memberikan waktu untuk mengajarkan ilmu-ilmu yang sangat bermanfaat.
Laboran-laboran Laboratorium program studi farmasi dan Laboratorium
Farmakologi, Mbak Evi, Mas ferdi, Mas Dani, Mas Artaba dan Mas Mifta
atas segala bentuk bantuan dan kerja samanya selama penelitian.
7. Untuk kedua orang tua tercinta Ayahanda Sahruji Tohir Hasbullah, SST dan
Ibunda Siti Aminah Sabon, atas doa yang selalu dipanjatkan untuk
kesuksesan anaknya serta segala bentuk motivasi dan dukungan luar biasa
yang telah diberikan kepada penulis selama menempuh pendidikan sampai di
tingkat perguruan tinggi.
8. Untuk ka firman, ka ipul, ka ari , faris dan bita yang selalu mendoakan agar
skripsi dan kuliah saya lancar hingga selesai.
9. Untuk kakak-kakak ipar ka okta, ka ocha, ka hajar yang selalu mendukung
dan support serta ponakan yang selalu merindukkan omnya.
10. Untuk sahabat-sahabat Farmasi C yang selalu setia memberikan dukungan
dan doanya.
11. Untuk teman kelompok skripsi Khoirus Sholeh, Yubila Abimayu, yang selalu
dikejar-kejar pertanyaan kapan sempro dan semhas setiap mudik serta selalu
dicari sama dosen pembimbing I.
12. Untuk teman kelompok semhas Mia Audina, Izzatul, dan Henny yang sudah
banyak membantu.
13. Teman-teman seluruh Farmasi angkatan 2011 dan 2012 terimakasih atas
dukungan dan doanya. Semoga kita akan menjadi orang yang sukses dan
berguna dimasa depan. Aamiin.
14. Terakhir untuk semua pihak yang tidak bias disebutkan satu per satu, terima
kasih atas dukungan dan doanya selama ini
vi
Tentunya sebagai manusia tidak pernah luput dari kesalahan, penulis
menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu saran
dan kritik yang membangun dari semua pihak sangat diharapkan demi
penyempurnaan selanjutnya. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua
pihak, khususnya bagi penulis dan para pembaca pada umumnya. Aamiin Ya
Rabbal ‘Alamain
Wassalamu’alaikum, warohmatullahi wabarokaatuh
Malang, 11 Oktober 2017
Penulis,
HASBI SACITRA S. HASBULLAH
vii
RINGKASAN
Inflamasi merupakan reaksi lokal pada jaringan vaskular terhadap cedera yang ditandai dengan gejala seperti rubor (kemerahan), kalor (panas), dolor (nyeri), turgor (pembengkakan) (Corwin, 2008). Inflamasi dibedakan menjadi dua yaitu inflamasi akut yang memiliki onset dan durasi lebih cepat serta inflamasi kronik yang memiliki durasi lebih lama. Obat modern yang biasa digunakan untuk mengatasi inflamasi ialah obat anti-inflamasi non steroid (AINS) dan kortikosteroid.
Jarak merah (Jatropha gossypifolia L.) merupakan tanaman spesies pantropical yang berasal dari Amerika Selatan yang dibudidayakan di negara-negara tropis di seluruh dunia (Felix-Silva, et al., 2014). Jarak merah dikenal sebagai tanaman hias dan obat di banyak negara tropis. Spesiesnya tersebar di Australia, Afrika, Asia, Amerika Utara dan Amerika Selatan (Randall et al., 2009).
Kandungan yang terdapat dalam tumbuhan jarak merah adalah asam lemak, gula, alkaloid asam amino, kumarin, steroid, flavonoid, lignan, protein, saponin, tanin, dan terpenoid (Felix-silva, et al., 2014). Pada buah dari tanaman jarak merah (Jatropha Gossypifolia L.) mengandung golongan senyawa alkaloid, flavonoid, saponin, dan tanin (Apu, et al., 2013). Akar mengandung alkaloid; Daun mengandung tanin, kalsium oksalat dan sulfur pectic substans; Batang mengandung tannin dan sulfur; Minyak dari biji jarak ini mengandung co-carcinogenic esters dari 12-deoxy-16-hydroxyphorbol yang berfungsi sebagai anti kanker (Hariana, 2005).
Fraksinasi daun Jatropha gossypifolia L dilakukan dengan proses ekstraksi secara bertingkat mulai dari pelarut n-heksan, etilasetat dan etanol, tujuan dari proses ekstraksi bertingkat adalah untuk menarik golongan senyawa berdasarkan tingkat kepolarannya serta mengalami pemisahan golongan senyawa kimia berdasarkan kepolarannya. Pada awalnya simplisia dimaserasi dengan n-heksan (non polar), dimana tahapan prosesnya yaitu menimbang serbuk kering daun Jatropha gossypifolia L. melakukan proses Washing time selama 2 jam dilanjukan dengan pengadukan selama 4 jam dengan kecepatan lebih kurang 200 rpm, hingga didapatkan filtrat cair yang telah disaring dengan menggunakan corong Buchner, setelah itu dilakukan proses pemekatan dengan menggunakan alat rotary evaporator vacum yang tujuannya adalah agar didapatkan fraksi kental n-heksan daun Jatropha gossypifolia L. proses maserasi dilakukan selama kurang lebih 3 kali hingga zat yang terkandung didalam kulit terekstraksi seluruhnya. Pada profil KLT dilakukan dengan fase diamnya silika gel 60 F254 dan fase gerak yang digunakan adalah perbandingan n-heksan : etil asetat (4:1), yang kemudian profil KLT diberi penampak noda untuk mengetahui kandungan senyawa metabolit sekunder serta untuk mendapat nilai Rf dari masing-masing golongan senyawa yang didapatkan.
Fraksi kental n-heksan daun Jatropha gossypifolia L. yang diperoleh sebesar 8,42 g dengan hasil randemen 2,053%. Hasil optimasi eluan yang memberikan pemisahan noda yang sempurna adalah N-heksan : Etil asetat (4:1). Hasil identifikasi golongan senyawa fraksi n-heksan daun Jatropha gossypifolia L. adalah terpenoid, flavonoid, dan antrakuinon.
viii
Metode yang digunakan dalam pengujian antiinflamasi adalah pembentukan udem buatan pada telapak kaki Rattus novergicus dengan menggunakan karagenan sebagai indikator udem. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya efek antiinflamasi fraksi n-heksan daun Jatropha gossypifolia L. pada Rattus novergicus yang diinduksi karagenin. Alat yang digunakan untuk mengukur udem adalah plestismometer air raksa. Perlakuan hewan dimulai dengan dari aklimatisasi selama 7 hari agar hewan bisa beradaptasi dengan lingkungan disekitar. Kemudian tikus Rattus novergicus dikelompokan dalam 5 kelompok, dimana masing-masing kelompok terdiri dari 5 ekor tikus yaitu kelompok kontrol positif (Na Diklofenak), kelompok kontrol negatif (CMC Na 0,5%) dan kelompok perlakuan diberi fraksi daun Jatropha gossypifolia L. dengan dosis 100, 200 dan 300 mg/kgBB. Untuk pengukuran volume udem dilakukan setiap 15 menit selama 3 jam setelah diinduksi dengan karagenan 1%. Presentase inhibisi udem dihitung sesuai dengan data rata-rata volume udem yang terbentuk pada setiap menitnya dan dosis uji yang digunakan.
Berdasarkan dari hasil penelitian menunjukan bahwa ketiga variasi dosis fraksi n-heksan daun Jatropha gossypifolia L. yang digunakan mampu menghambat pembentukan udem.
Uji statistik One Way ANOVA digunakan untuk melihat perbedaan hasil uji antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol, apabila terjadi perbedaan yang nyata maka akan dilanjutkan dengan uji Post Hoct Tuckey. Pada pengujian ini data yang data yang digunakan data presentase hambatan kelompok kontrol positif, kontrol negatif dan kelompok perlakuan dengan dosis 100, 200, dan 300 mg/kgBB. Pada kelompok kontrol negatif yang dibandingkan dengan kelompok kontrol positif dan kelompok perlakuan, hasil uji statistik One Way ANOVA menunjukan adanya perbedaan yang bermakna antara kelompok dimana nilai P<0,05, kemudiaan dari hasil uji statistik tersebut maka akan dilanjutkan dengan uji Post Hoct Tuckey untuk mengetahui kelompok mana yang memiliki perbedaan yang nyata pada setiap waktynya.
ix
ABSTRAK
UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI FRAKSI N-HEKSAN DARI DAUN Jatropha gossypifolia L. TERHADAP Rattus novergicus YANG
DIINDUKSI KARAGENIN Latar Belakang : Jatropha gossypifolia L. (jarak merah) merupakan salah satu tanaman yang berkhasiat sebagai antiinflamasi. Kandungan kimia yang terdapat dalam daun jarak merah adalah flavonoid, terpenoid dan antrakuinon. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data aktivitas antiinflamasi dari fraksi n-heksan daun Jatropha gossypifolia L. ditinjau dari penurunan volume udem pada telapak kaki Rattus noveregicus yang diinduksi karagenin. Metode : Metode uji antiinflamasi dengan pletismometer. Daun jarak merah diekstraksi dengan pelarut n-heksan. Kemudian dilakukan identifikasi senyawa dan uji antiinflamasi pada Rattus novergicus dengan metode uji volume udem pada telapak kaki tikus. dosis yang digunakan adalah 100 mg/Kg BB tikus, 20 mg/Kg BB tikus dan 300 mg/Kg BB tikus serta Na diklofenak sebagai kontrol positif dan CMC Na sebagai kontrol negatif. Kemudian dilihat presentase hambatan volume udem setiap perlakuan dan kontrol, data dibandingkan dengan uji statistik dengan menggunakan metode One Way ANOVA dan dilanjutkan dengan Post Hoc Tuckey jika berbeda nyata (p<0,05). Hasil dan Kesimpulan : Pada penelitian ini didapatkan hasil bahwa senyawa yang terdapat pada fraksi n-heksan daun Jatropha gossypifolia L. adalah flavonoid, terpenoid dan antrakinon. Untuk presentase hambatan udem sebesar 32% untuk kelompok kontrol positif (Na Diklofenak), 11% untuk dosis 100 mg/Kg BB, 24% untuk dosis 200 mg/Kg BB dan 20% untuk dosis 300 mg/Kg BB pada menit ke 150, 120, 150, dan 90. Hasil uji statistik dengan One way ANOVA dan post hoc Tuckey menunjukan semua kelompok uji fraksi n-heksan daun Jatropha gossypifolia L. memiliki perbedaan secara nyata (P<0,05) terhadap kontrol negatif dan tidak memiliki perbedaan secara nyata (P>0,05) dengan kontrol positif. Kata Kunci : Fraksi n-heksan, daun Jatropha gossypifolia L., Eupharbiceae, Flavonoid, Antiinflamasi, Rattus novergicus, One away ANOVA
x
ABSTRACT
THE ACTIVITY ANTI-INFLAMMATORY N-HEXANE FRACTION OF LEAVES Jatropha gossypifolia L. TO Rattus
novregicus INDUCED CARRAGENIN
Background: Jatropha gossypifolia L. is one of the plants that has potential as anti-inflammatory. It leaves contain is flavonoid, terpenoid and anthraquinone. Objective: The aim of this study is to obtain anti-inflammatory activity data form Jatropha gossypifolia L. n-hexane fraction to decrease in the oudem volume / decrease inflammatory in rat induced carragenin. Methods: The research method which used to test the inflammatory activity are by measure the oudem volume using pletsmometer. The extract were tested are obtained of kinetic maceration. Then the animals were divide to 5 group. Positive control – negative control. Test group one by 100 mg/Kg BB, group two 200 mg/Kg BB and group three 300 mg/Kg BB. Results and Conclusion: The result obtained from this study is the compound which is found in Jatropha gossypifolia L. n-hexane fraction is flavonoid, terpenoid and anthraquinone. Percentage of udem decrease are 32 % for control group positive (na diklofenak), 11 % for dose 100 mg/Kg BB, 24 % for dose 200 mg/Kg BB and 20 % for dose 300 mg/Kg BB in the 150, 120, 150, and 90 minutes. The results of statistical tests with one way anova and post hoc tuckey showed all groups test Jatropha gossypifolia L. n-hexane fraction having the difference significantly (P<0.05) of control negative and having no distinction significantly (P>0.05) and control positive. Key terms: N-hexane fraction, Jatropha gossypifolia L., Eupharbiceae, Flavonoid, Antiinflamasi, Rattus novregicus, One Away ANOVA
xi
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL............................................................................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN........................................................................... ii
LEMBAR PENGUJIAN............................................................................... iii
KATA PENGANTAR................................................................................... iv
RINGKASAN................................................................................................. vii
ABSTRAK ..................................................................................................... ix
ABSTRACT ................................................................................................... x
DAFTAR ISI ................................................................................................. xi
DAFTAR TABEL ......................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xvi
DAFTAR SINGKATAN ............................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................... 3
1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................ 3
1.4 Manfaat Penelitian .............................................................................. 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................... 5
2.1 Tinjauan Tentang Tanaman Jarak Merah (Jatropha gossypiifolia L) . 5
2.1.1 Taksonomi Tanaman ................................................................. 5
2.1.2 Nama Daerah ............................................................................. 5
2.1.3 Sinonim dan Sejarah Tanaman .................................................. 6
2.1.4 Morfologi Tanamana ................................................................. 6
2.1.5 Daerah Asal dan Penyebaran Tanaman ..................................... 6
2.1.6 Khasiat Jatropha gossypifolia L. ............................................... 7
2.1.7 Kandungan Senyawa Jatropha gossypifolia L. ......................... 7
2.2 Inflamasi .............................................................................................. 7
2.2.1 Definisi Inflamasi ...................................................................... 7
2.2.2 Tanda-tanda Inflamasi ............................................................... 9
2.2.3 Mekanisme Terjadinya Inflamasi ............................................ 10
xii
2.2.4 Mediator Inflamasi .................................................................. 12
2.3 Antiinflamasi ..................................................................................... 13
2.3.1 Antiinflamasi Steroid ............................................................... 13
2.3.2 Antiinflamasi Non Steroid ....................................................... 13
2.4 Na Diklofenak .................................................................................... 15
2.5 Tinjauan Senyawa Metabolit Sekunder yang Mempunyai Aktivitas
sebagai Antiinflamasi ....................................................................... 16
2.6 Ekstraksi ............................................................................................ 18
2.6.1 Maserasi ................................................................................... 18
2.7 Tinjauan tentang Pelarut .................................................................... 19
2.8 Tinjaun tentang Kromatografi Lapis Tipis ........................................ 20
2.9 Tinjaun Metode Pengujian Antiinflamasi .......................................... 21
2.10 Karagenin ......................................................................................... 24
2.11 Tinjauan Hewan Coba ..................................................................... 24
2.11.1 Klasifikasi Tikus dalam Taksinomi ....................................... 26
BAB III KERANGKA KONSEPTUAL ........................................................ 27
3.1 Skema Kerangka Konseptual ............................................................. 27
3.2 Uraian Kerangka Konseptual ............................................................. 28
BAB IV METODE PENELITIAN ................................................................ 30
4.1 Tempat Penelitian .............................................................................. 30
4.2 Jenis Penelitian .................................................................................. 30
4.3 Variabel Penelitian............................................................................. 30
4.3.1 Variabel Bebas ......................................................................... 30
4.3.2 Variabel Terikat ....................................................................... 30
4.4 Definisi Operasional Penelitian ......................................................... 31
4.5 Sampel Penelitian .............................................................................. 31
4.5.1 Kriteria Sampel ........................................................................ 31
4.6 Besaran Sampel ................................................................................. 31
4.7 Alat dan Bahan Penelitian ................................................................. 32
4.7.1 Alat Penelitian ......................................................................... 32
4.7.2 Bahan Penelitian ...................................................................... 32
4.8 Prosedur Penelitian ............................................................................ 32
xiii
4.8.1 Pembuatan Sediaan Na Diklofenak ......................................... 32
4.8.2 Pembuatan Sediaan Karagenin ................................................ 33
4.8.3 Tahap Persiapan Hewan Uji .................................................... 33
4.8.4 Tahap Perlakuan ...................................................................... 33
4.9 Alur Penelitian ................................................................................... 35
4.10 Analisis Data .................................................................................... 36
BAB V HASIL PENELITIAN ....................................................................... 37
5.1 Hasil Determinasi Daun Jatropha gossypifolia L. ........................... 37
5.2 Hasil Serbuk Simplisia Daun Jatropha gossypifolia L. .................... 37
5.3 Hasil Fraksinasi ................................................................................. 38
5.3.1 Hasil Fraksi N-Heksan Daun Jatropha gossypifolia L. .......... 38
5.3.2 Sifat Fisika Kimia Fraksi N-Heksan Daun Jatropha
gossypifolia L. ........................................................................ 39
5.4 Hasil Uji KLT Fraksi N-heksan Daun Jatropha gossypifolia L. ...... 39
5.4.1 Identifikasi Senyawa Alkaloid dengan KLT ........................... 40
5.4.2 Identifikasi Senyawa Terpenoid dengan KLT ......................... 40
5.4.3 Identifikasi Senyawa Flavonoid dengan KLT ......................... 41
5.4.4 Identifikasi Senyawa Polifenol dan Tanin dengan KLT ......... 42
5.4.5 Identifikasi Senyawa Antrakuinon dengan KLT ..................... 43
5.4.6 Hasil Pengukuran Nilai Rf dari Kromatografi Lapis Tipis ..... 43
5.5 Hasil Uji Aktivitas Antiinflamasi pada Tikus Jantan ........................ 44
5.6 Hasil Analisis Data ............................................................................ 48
5.6.1 Hasil Uji One-way Anova Perubahan Hambatan Volume Udem
................................................................................................. 48
5.6.2 Hasil Uji post hoc tuckey Perubahan Persentase Hambatan
Volume Udem ......................................................................... 48
BAB VI PEMBAHASAN ................................................................................ 49
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................... 56
7.1 Kesimpulan ................................................................................... 56
7.2 Saran ............................................................................................. 56
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 57
LAMPIRAN ..................................................................................................... 65
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
I. Volume Maksimum Larutan Kepada Hewan Coba.................................. 25
II. Konversi Perhitungan Dosis Hewan dan Manusia .............................. .... 25
V.1 Hasil Serbuk yang Lolos pada Ayakan no. 40 dan no. 20 ................... .... 37
V.2 Nilai Kadar Air Simplisia Serbuk Daun Jarak Merah ......................... .... 38
V.3 Hasil Identifikasi Sifat Kimia dari Fraksi N-heksan Daun Jarak
Merah (Jatropha gossypifolia L.) ....................................................... .... 39
V.4 Hasil KLT dari Fraksi N-heksan Daun Jatropha gossypifolia L. Dengan
Eluen N-heksan : Etil Asetat ............................................................... .... 44
V.5 Rata-rata volume udem telapak kaki tikus pada setiap waktu
pengamatan .......................................................................................... .... 45
V.6 Persentase hambatan volume udem pada telapak kaki tikus jantan
pada setiap waktu pengamatan ............................................................. .... 47
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1. Tanaman jarak merah dan Daun jarak merah ......................................... .... 5
2.3.3 Pembentukan metabolit asam arakodinat dan peranan dalam inflamasi . .... 11
2.4 Struktur Na Diklofenak ........................................................................... .... 15
2.7 Rumus struktur N-heksana ...................................................................... .... 19
3.1 Skema Kerangka Konseptual .................................................................. .... 27
4.2 Skema Pro-Post Test Control Group Design .......................................... .... 30
4.9 Alur Penelitian ........................................................................................ .... 35
5.1 Gambar Daun Basah (a) dan Daun Kering (b) Jarak Merah (Jatropha
gossypifolia L.) ...................................................................................... .... 38
5.2 Serbuk Simplisia Daun Jarak Merah (Jatropha gossypifolia L.) ........... .... 38
5.3 Fraksi Kental N-heksan daun Jatropha gossypifolia L. ......................... .... 39
5.4 Hasil Identifikasi Senyawa Alkaloid dengan Kromatografi Lapis Tipis
(KLT) ....................................................................................................... .... 40
5.5 Hasil Identifikasi Senyawa Terpenoid dengan Kromatografi Lapis Tipis
(KLT) ....................................................................................................... .... 41
5.6 Hasil Identifikasi Senyawa Flavonoid dengan Kromatografi Lapis Tipis
(KLT) ....................................................................................................... .... 42
5.7 Hasil Identifikasi Senyawa Polifenol dengan Kromatografi Lapis Tipis
(KLT) ....................................................................................................... .... 43
5.8 Hasil Identifikasi Senyawa Antrakuinon dengan Kromatografi Lapis
Tipis (KLT) .............................................................................................. .... 43
5.9 Diagram Garis Rata-rata Volume Udem .................................................. .... 46
5.10 Diagram Garis Hambatan Udem pada Setiap waktu................................ .... 48
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Daftar Riwayat Hidup ........................................................................... .... 65
2. Surat Pernyataan .................................................................................... .... 66
3. Determinasi Tanaman ............................................................................ .... 67
4. Surat Keterangan ................................................................................... .... 68
5. Perhitungan Pemberian Dosis ............................................................... .... 69
6. Pembuatan Fraksi Daun Jatropha gossypifolia L. ............................... .... 70
7. Perhitungan Konversi Pemberian Dosis ................................................ .... 71
8. Tabulasi Data ......................................................................................... .... 73
9. One way Anova ..................................................................................... .... 76
10. Foto Penelitian ....................................................................................... .... 78
11. Plagiasi .................................................................................................. .... 80
xvii
DAFTAR SINGKATAN
µg : Microgram
g : Gram
mg : Miligram
Kg : Kilogram
BB : Berat badan
C6H14 : N-heksan
AINS : Anti Inflamasi Non Steroid
CMC Na : Carboxymethyle Cellulose Natrium
COX : Siklooksigenase
COX-1 : Siklooksigenase 1
COX-2 : Siklooksigenase 2
dkk : dan kawan kawan
DNA : Deoxyribonucleic Acid
GPA : Gravida Partus Abortus
iNOS : Inducible Nitric Oxide Synthase
IL : Interleukin
IL-4 : Interleukin 4
IU : International Unit
KLT : Kromatografi Lapis Tipis
LTB4 : Leukotrien B4
LTC4 : Leukotrien C4
LTD4 : Leukotrien D4
LTE4 : Leukotrien E4
LPS : Lipopolisakarida
MC : Moisture Content
NO : Nitric Oxide
OAINS : Obat Anti Inflamasi Non Steroid
PAF : Platelet Activating Factor
PBS : Phospate Buffer Saline
PGE : Prostaglandin E
xviii
PGE1 : Prostaglandin E1
PGE2 : Prostaglandin E2
PMFs : Polymethoxylated Flavones
SRS-A : SubstansiSlowreactingAnafilaksis
TXA : Tromboxan
TXA2 : Tromboxan A2
UV : Ultra Violet
ANOVA : Analysis Of Variant
57
DAFTAR PUSTAKA
Abbas, A., Lichtman A, Pillai S. Cellular and Molecular Immunology, Sixth
Edition. Philadelphia: Elsevier-Saunders; 2007.
AHFS. 2002. AHFS Drug Information. Bethesda: American Society of Health
System Pharmacists. Hal 111.
Randall, Anita. Weed Scientist, The State of Queensland. Department of
Employment, Economic Development and Innovation, 2009.
Anonym (Editor: Sulistia Gan Gunawan). 2007. Farmakologi dan Terapi. Jakarta:
Universitas Indonesia.
Apu, A. S., Faruq Hossain, Farhana Rizwan, Shakhawat Hossan Bhuyan, Maima
Matin, A.T.M Jamaluddin., 2013. Study of pharmacological activities of
methanol extract of Jatropha gossypifolia fruits : Department of
Pharmacy, East West University, Jahurul Islam City, Aftabnagar, Dhaka,
Bangladesh.
Fitriyani, Atik., Winarti, L., Muslichah, S. dan Nuri. 2011. Uji Antiinflamasi
Ekstrak Metanol Daun Sirih Merah (Piper crocatum Ruiz & Pav ) Pada
Tikus Putih. Majalah Obat Tradisional, 16(1), 34 – 42, 2011
Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia, 2005. Peraturan
Perundang-undangan di Bidang Obat Indonesia, Obat herbal Terstandar
dan Fitofarmaka. Jakarta. Hal. 59
Baratawidjaja, KG., Rengganis, Iris. 2012. Imunologi Dasar Edisi ke-10. FKUI.
Jakarta.
Barnes, J., Heinrich, M., Gibbons, S., & Williamson, E.M., 2004, Fundamentals
of Pharmacognosy and Phytotherapy, 6, University of London, London.
Brunton, L., K. Parker, D. Blumenthal, L. Buxton. 2008. Goodman & Gilman’s
Manual of Pharmacology and Therapeutic. New York : McGraw Hill.
DOI: 10.1036/0071443436
Corwin, Elizabeth J. 2008. Buku Saku Patofisiologi. Jakarta: Penerbit
Buku Kedokteran EGC.
58
Daili ES, Menaldi SL, Wisnu. 2005. Penyakit Kulit Yang Umum Di
Indonesia Sebuah Panduan Bergambar. Jakarta: Medical Multimedia.
Dalimartha, S. 2006. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid 4. Puspa Swara,
Anggota IKAPI. Jakarta
Departemen kesehatan Republik Indonesia. (2008). Pedoman Program
Pemberantasan Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut Untuk
Penanggulangan Premonia Pada Balita. Jakarta : Departemen Kesehatan
RI.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2011. Pedoman Pengendalian Tikus.
http://www.depkes.go.id/downloads/Pengendalian%20Tikus.pdf.
(3September 2015).
Dinda, 2010. Penanganan Hewan Percobaan. MEDICAFARMA. 24 April
2010.http://medicafarma.blogspot.com/2010/04/penanganan-hewan-
percobaan_24.html. Diakses tanggal 3 Januari 2011.
Dipe de Faria, L. R., Silva Lima, C., Perazzo, F. F., Carvalho, J. C. T. Anti-
Inflammatory and Antinociceptive Activities of The Essential Oil from
Rosmarinus officinalis L. (Lamiaceae). International Journal of
Pharmaceutical Sciences Review and Research. Volume 7, Issue 2, March
– April 2011; Article-001
Ditjen POM. (2000). Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat. Cetakan
Pertama. Jakarta: Departemen Kesehatan RI. Halaman 3-5, 10-11.
Dorland W. A. N. 2002. Kamus Kedokteran Dorland. Terjemahan Huriawati
Hartanto. Edisi pertama. Jakarta : EGC. Hal : 1815
Félix-Silva, J., Raquel Brandt Giordani, Arnóbio Antonio da Silva-Jr, Silvana
Maria Zucolotto, and Matheus de Freitas Fernandes-Pedrosa. 2014.
Jatropha gossypiifolia L. (Euphorbiaceae): A Review of Traditional Uses,
Phytochemistry, Pharmacology, and Toxicology of This Medicinal Plant.
Review Articel : Evidence-Based Complementary and Alternative
Medicine. Volume 2014 (2014), Article ID 369204, 32 pages
Ganiswarna, S.G. (1995). Farmakologi dan Terapi. Edisi IV. Jakarta: Bagian
Farmakologi Fakultas Kedokteran-Universitas Indonesia. Hal. 208-209
59
Gard, Paul., 2001., Human Pharmacology, Chapter IX., 135. Taylor & Francis.,
London, New York.
Gilman, A.G., 2007, Goodman & Gilman Dasar Farmakologi Terapi,
diterjemahkan oleh Tim Alih Bahasa Sekolah Farmasi ITB, Edisi X, 877,
Penerbit Buku Kedokteran, EGC, Jakarta.
Guyton, A.C dan Pl,J.E. 1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 11.Jakarta:
EGC. p 455
Harborne, J.B. 1996. Metode Fitokimia Penuntun Cara Moderen Menganalisis
Tumbuhan. Bandung: ITB
Hariana, Arief. 2005. Tumbuhan Obat dan Khasiatnya. Jakarta: Penebar Swadaya.
Harkness JE, Wagner JE. 1983. Biology and Medicine of Rabbits and Rodents.
Philadelphia: Lea and Fabriger.
Haryoto, Kendri Sri Yuliati, Nurcahyanti Wahyuningtyas. 2010. Efek
Antiinflamasi Ekstrak Etanol Kulit Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.)
Pada Tikus Jantan Galur Wistar Yang Diinduksi Karagenin. Pharmacon
Vol. 11. Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Heyne, K. (2007). Tumbuhan Berguna Indonesia III. Badan Penelitian dan
Pengembangan Kehutanan, Departemen Kehutanan. Yayasan Sarana
Wana Jaya. Jakarta.
Houglum, J.E., Harrelson, G.L., Leaver-Dunn, D., 2005. Principles of
Pharmacology for Athletic Trainers, Slack incorporated, United State, 143.
Jayaprakasha GK, Rao LJM and Sakariyah KK. 2002. Improved HPLC Method
for The Determination of Curcumin, Demethoxycurcumin and
Bisdemethoxycurcumin. J. Agric. Food Chem., 50, 3668-3672.
Juliana Félix-Silva, Raquel Brandt Giordani, Arnóbio Antonio da Silva-Jr, Silvana
Maria Zucolotto, and Matheus de Freitas Fernandes-Pedrosa., 2014.
Jatropha gossypiifoliaL. (Euphorbiaceae): A Review of Traditional Uses,
Phytochemistry, Pharmacology, and Toxicology of This Medicinal Plant:
Hindawi Publishing Corporation Evidence-Based Complementary and
Alternative Medicine Volume 2014, Article ID 369204,32 pages.
Julianus Kinho, Diah Irawati Dwi Arini, Supratman Tabba, Harwiyadin
Kama,Yermias Kafiar, Syamsir Shabri dan Moody C.Karundeng., 2011.
60
Balai Penelitian Kehutanan Manado Badan Penelitian dan Pengembangan
Kehutanan Kementrian Kehutanan.
Kaplan, H.I., Sadock, B.J., Sadock, V.A. 2003. Kaplan & Sadock’s Synopsis
of Psychiatry. 9th edition. London: Lippincott & William.
Katzung, B.G. (2004). Farmakologi Dasar dan Klinik Buku 3 Edisi 8. Penerjemah
dan editor: Bagian Farmakologi FK UNAIR. Penerbit Salemba Medika,
Surabaya.
Katzung, B. G. (2002). Farmakologi Dasar dan Klinik, Edisi II. Jakarta, Salemba
Medika. Halaman 671, 677-678.
Kertia, N. 2003. Nyeri dan Inflamasi dalam Bidang Reumatologi dalam Asdie,
A.H., Sja’bani, M., Suseno, P., Widayati, K., Budiarto, L (eds), Naskah
Lengkap Pertemuan Ilmiah Tahunan V Ilmu Penyakit Dalam, hal.108-117.
MEDIKA Fakultas Kedokteran UGM, Yogyakarta.
Khanbabaee, Karamali, Teunis Van Ree; 2001, Tannins : Clasification and
Definition, Fachbereich Chemie and Chemietechnik der Universitat,
Paderborn, Germany. Khare CP. Indian Medicinal Plants. Berlin/Heidelberg: Springer-Verlag; 2007:
721-722.
Khino, J., Arini D, I,R., Halawane J., Nurani L, Halidah., Kafiar Y., dan
Karundeng M. 2011. Tumbuhan Obat Tradisional di Sulawesi Utara
Jilid II. Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan. Kementrian
Kehutanan: Manado
Kumar, Vinay et al. 2007. Robbins and Cotran Pathologic Basis of Disease. 7th
edition. Saunders
Lim WS, Baudouin SV, George RC, Hill AT, Jamieson C, Jeune IL, et.al. British
Thoracic Society Guidelines For The Management of Community
Acquired Pneumonia in Adults: update 2009. Thorax. 2009; 64 (suppl II):
1– 55.
Lisiane B. Miera, James M. Bugini, Stephanie L. Green., et al. 2008. DNA
damage induced by chronic inflammation contributes to colon
carcinogenesis in mice. J. clin. Invest. 118:2516-2525.
61
Mahatma, A.B., Mulyono, N., 2005. Pengembangan bahan alam dalam industri
obat beserta permasalahannya. Simposium Nasional: Pameran produk
bahan alam, hal 41.
Mandal V, Yogesh MH. 2007. Microwave assisted Extraction – An
Innovative and Promising Extraction Tool for Medicinal Plant Research.
Pharmacognosy Rev 1: 7-18.
Mansjoer, S. 1999. Mekanisme Kerja Obat Antiradang. Media Farmasi Indonesia
7(1): Hal 34
Mariz, S.R., Borges, A.C.R., Melo-Diniz, M.F.F., Medeiros, I.A. 2010.
Therapeutic possibilities and toxicological risk of Jatropha
gossypiifolia L.: a narrative review. Brasil. ISSN 1516-0572
McCormack M, dan Paul LE. Making the diagnosis of asthma. Respiratory care.
2008; 53; 5.
Moffat, A.C., Osselton, M.D., and Widdop, B., 2011, Clarke’s Isolation and
Identification of Drug, 4st edition, 1111,1112, The Pharmaceutical Press,
London.
Morris, Christoper J. 2003. Carrageenan-Induced Paw Edema in the Rat and
Mouse. In P. G. Winyard and D. A. Willoughby (Ed). Methods in
Molecular Biology, Vol. 225: Inflammation Protocols (pp.115-121).
Totowa, NJ: Humana Press Inc.
Mukhriani. 2014. Ekstraksi, Pemisahan Senyawa, dan Identifikasi Senyawa Aktif.
Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan UIN Alauddin Makassar
Mutsclher, Ernst. 1991. Dinamika Obat Farmakologi dan Toksikologi. Edisi
kelima. Bandung: Unstitut Teknologi Bandung. p 177
Mycek, Mary J. 2001. Farmakologi Ulasan Bergambar. Jakrta: Widya Medika. p
280-409
Nagaharika, Y., Valluri kalyani, Shaik Rasheed, Ramadosskarthikeyan. 2013.
Anti-inflammatory activity of leaves of Jatropha gossypifolia L. by hrbc
membrane stabilization method. India : Journal of Acute Disease : 156-158
Neha Mohan. P.V, Suganthi. V, Gowri. S. 2013. Evaluation of anti-inflammatory
activity in ethanolic extract of Coriandrum sativum L. Using carrageenan
62
induced paw oedema in albino rats. Department of Biochemistry, Dr. N. G.
P. Arts and Science College, Coimbatore
Newman MG, Takei HH, Carranza FA. Carranza’s Clinical Periodontology. 9Th
ed. Pennsylvania. Saunders. 2003.
Nugroho, I. A. 2010. Lokakarya Nasional Tanaman Obat Indonesia. Asia Pasific
Forest Genetic Resources Programme. Jakarta. 20 p.
Nurwidayati, A. 2012. Efektifitas Biji Jarak Merah (Jatropha
gossypiifolia), JARAK PAGAR (J. curcas) DAN JARAK KASTOR
(Riccinus communis) FAMILI EUPHORBIACEAE TERHADAP
HOSPES PERANTARA CHISTOSOMIASIS, KEONG Oncomelania
hupensis lindoensis. Donggala : Balaba
Olson, James. 2003. Belajar Mudah Farmakologi. Jakarta : EGC. p 166-167
Panda, B.B., Kalpesh Gaur, M.L. Kori, L.K. Tyagi, R.K. Nema, C.S. Sharma dan
A.K. Jain. 2009. Anti-inflammatory and Analgessic Activity of Jatropha
gossypifolia in Experimental Animal Models. India : Global Journal of
Pharmacology 3. ISSN 1992-0075
Prabowo, H. 2010. Pengaruh Ekstrak Bunga Oleander (Nerium oleander L.)
Terhadap Mortalitas Hama Tanaman Jarak Pagar Selenothrips
rubrocinctus Glard. Seminar Nasional Fakultas Biologi UGM.
Yogyakarta: UGM
Price, S. A & Wilson, L. M. 2005. Patofisiologi Konsep Klinik Proses-
Proses Penyakit. (Edisi 4). Jakarta : EGC. p 35-50
Quisumbing, E. 1978. Medical Plants of the Philippines. Katha Publishing Co.
Inc., JMC Press Inc., Quezon City, Philippines.
Randall A, Campbell S, Vogler W, Bebawi F, Madigan B, 2009. Bellyache bush
(Jatropha gossypiifolia) management manual - current control options and
management case studies from across Australia. Queensland, Australia:
Queensland Primary Industries and Fisheries (Department of Employment,
Economic Development and Innovation), unpaginated.
Riansyah, Y., Lany Mulqie, & Ratu Choesrina. 2015. Uji Aktivitas Antiinflamasi
Ekstrak Etanol Daun Ubi Jalar Ungu (Ipomoea batatas (L.) Lamk)
63
terhadap Tikus Wistar Jantan. Bandung : Prosiding Penelitian SPeSIA
Unisba. ISSN 2460-6472.
Riset Kesehatan Dasar, Rikesdas 2013, Badan Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan Kementrian Kesehatan RI Tahun 2013
Robbins, S. L., Abbas, A. K., Aster, J. C., & Kumar, V. 1. 2013. Robbins basic
pathology (Ninth edition.). Philadelphia, PA: Elsevier Saunders.
Robinson, T. (1995). Kandungan Organik Tumbuhan Tingkat Tinggi. Bandung.
Penerbit ITB Bandung. Hal: 152-154
Rowe, Raymond C., Paul J. Sheskey, & Marian E. Quinn (Ed). 2009. Handbook
of Pharmaceutical Exipients Sixth edition. London: Pharmaceutical Press,
122-125.
Sabandar, C.W., N. Ahmat, F. M. Jaafar, and I. Sahidin. 2013. “Medicinal
property, phytochemistry and pharmacology of several Jatropha species
(Euphorbiaceae): a review,” Phytochemistry, vol. 85, pp. 7–29.
Saifuddin A, Rahayu, Yuda Hilwan. 2011. Standarisasi Bahan Obat Alam.
Graha Ilmu. Yogyakarta. hal. 1-22.
Sarker, S., Latief, Z., & Gray, A., eds2, 368-369, Natural Product Isolation,
Humana Press, New Jersey. 2006.
Sastrohamidjojo, H. 1985. Kromatografi. Edisi I. Cetakan I. Yogyakarta : Liberty. Simadibrata MK. Diagnosis of NSAID gastropathy and its complications. In :
Simadibrata MK, Abdullah M, Syam AF, editors. Procedings of the 4th
international endoscopy workshop & international symposium on digestive
disease. Jakarta : Pusat Penerbitan Departemen IPD FK UI; 2008. p. 85-7.
Singh. S, B; Vijay M; Sushil; Aditya G; Sunil K.J. 2012. Anti-Inflammatory And
Antinociceptive Actives of a Hydroethanolic Extract of Tamarindus India
Leaves. Sci Pharm 80: 685-700
Singh, Amritpal., S. Maholtra., & R. Subban. 2008. Antiinflammatory and
Analgesic Agents from Indian Medicinal Plants. Internasional Journal of
Inegrative Biology, 3 (1), 57-72.
64
Soetan, K. O., M. A. Oyekunle, O. Aiyelaagbe and M. A. Fafunso. 2006.
Evaluation of the antimicrobial activity of saponins extract of sorghum
bicolor. L, Moench, African J. Biotechnol. 5: 2405-2407.
Stahl, E., 1985, Analisis Obat secara Kromatografi dan Mikroskopi, Edisi
terjemahan (diterjemahkan oleh Kosasih Padmawinata, Iwang Soediro),
ITB press, Bandung, 3-18.
Supriadi D. 2008. Optimalisasi Ekstraksi Kurkuminoid Temulawak (Curcuma
xanthorriza Roxb.) [skripsi]. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam, Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Suralkar, Aupama A. 2008. In-vivo Animal Models For Evaluation of
Antiinflammatory Activity. Vol. 6, Article Review, Issue 2.
Sweetman, S.C., 2009, Martindale The Complete Drug Reference, 36th edition,
Pharmaceutical Press, London.
Tjay, T.H., Rahardja, K. (2002). Obat-obat Penting : Khasiat, Penggunaan, dan
Efek-Efek Sampingnya. Edisi VI. Jakarta : Penerbit PT. Elex Media
Komputindo. Halaman 540-541.
UCHE, F I; APRIOKU, J.S. J. Appl. Sci. Environ. Manage. December, 2008. Vol.
12(4) 99 – 102
University of Washington Animal Use Training Program (UW AUTP). 2009.
Animal use training session: Rat lab handout: 33 hlm
http://depts.washington.edu/auts/index.html. 12 juni 2016, Pk. 20.00 WIB
Vinegar, R., J.L. Truax., & J.L. Selph. 1976. Quantitative Studies of The Pathway
to Acute Carrageenanan Inflammation. Federation Proceefing, 35 (13),
228.
Voight, R. 1994. Buku Pelajaran Teknologi Farmasi edisi V. Yogyakarta :
Universitas Gajah Mada Pres.
Wilmana, P.F., dan Gan, S., 2007. Analgesik-Antipiretik Analgesik AntiInflamasi
Nonsteroid dan Obat Gangguan Sendi Lainnya. Dalam : Gunawan, S. G.,
Setiabudy, R., dan Elysabeth, (eds). Farmakologi dan Terapi. Edisi 5.
Jakarta : Departemen Farmakologi dan Terapeutik FK UI, 230-246, 500-
506.