Fase Perkecambahan

31
Fase Perkecambahan (0 – 1 Bulan) Fase perkecambahan pada tanaman tebu dimulai saat terjadinya pertumbuhan mata tunas tebu yang awalnya dorman menjadi tunas muda yang dilengkapi dengan daun, batang, dan akar. Fase perkecambahan sangat ditentukan faktor internal pada bibit seperti varietas, umur bibit, jumlah mata, panjang stek, cara meletakan bibit, jumlah mata, bibit terinfeksi hama penyakit, dan kebutuhan hara bibit. Selain itu, faktor eksternal seperti kualitas dan perlakuan bibit sebelum tanam, aerasi dan kelengasan tanah, kedalaman peletakan bibit (ketebalan cover), dan kualitas pengolahan tanah juga sedikit berpengaruh pada fase perkecambahan ini. Fase Pertunasan atau Fase Pertumbuhan Cepat (1 – 3 bulan) Pertumbuhan anakan adalah perkecambahan dan tumbuhnya mata-mata pada batang tebu di bawah tanah menjadi tanaman tebu baru. Fase pertunasan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan tebu, karena dapat merefleksikan produktivitas tanaman tebu. Pada fase ini, tanaman membutuhkan kondisi air yang terjamin kecukupannya, oksigen dan hara makanan khususnya N, P dan K serta penyinaran matahari yang cukup. Dikatakan fase pertunasan karena umur tersebut secara agresif tanaman tebu mengalami pertumbuhan secara horizontal dengan terbentuknya tunas-tunas baru secara bertahap, mulai dari tunas primer sampai tunas tertier. Pada umur tanaman ini, pertumbuhan kesamping terus terjadi hingga mencapai pertumbuhan jumlah tunas maksimum pada umur tebu sekitar 3 bulan. Proses pertunasan meskipun dominan terjadi munculnya anakan, namun pola petumbuhannya berupa fisik dicerminkan dengan pembentukan daun, akar, dan batang. Pertunasan sebagai bagian dari proses pertumbuhan vegetatif, akan sangat dipengaruhi oleh berbagai kondisi didalam tubuh tebu (intrinsik) yang meliputi sifat-sifat genetis dan hormon yang terdapat didalam tubuh tebu. Selain itu kondisi lain yang mempengaruhi pertunasan adalah kondisi lingkungan (ekstrinsik) yang meliputi intensitas penyinaran matahari, air, unsur hara, dan temperatur.

Transcript of Fase Perkecambahan

Page 1: Fase Perkecambahan

Fase Perkecambahan (0 – 1 Bulan) Fase perkecambahan pada tanaman tebu dimulai saat terjadinya pertumbuhan mata tunas tebu yang awalnya dorman menjadi tunas muda yang dilengkapi dengan daun, batang, dan akar.   Fase perkecambahan sangat ditentukan faktor internal pada bibit seperti varietas, umur bibit, jumlah mata, panjang stek, cara meletakan bibit, jumlah mata, bibit terinfeksi hama penyakit, dan kebutuhan hara bibit. Selain itu, faktor eksternal seperti kualitas dan perlakuan bibit sebelum tanam, aerasi dan kelengasan tanah, kedalaman peletakan bibit (ketebalan cover), dan kualitas pengolahan tanah juga sedikit berpengaruh pada fase perkecambahan ini.

Fase Pertunasan atau Fase Pertumbuhan Cepat (1 – 3 bulan)Pertumbuhan anakan adalah perkecambahan dan tumbuhnya mata-mata pada batang tebu di bawah tanah menjadi tanaman tebu baru.  Fase pertunasan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan tebu, karena dapat merefleksikan produktivitas tanaman tebu.  Pada fase ini, tanaman membutuhkan kondisi air yang terjamin kecukupannya, oksigen dan hara makanan khususnya N, P dan K serta penyinaran matahari yang cukup.

Dikatakan fase pertunasan karena umur tersebut secara agresif tanaman tebu mengalami pertumbuhan secara horizontal dengan terbentuknya tunas-tunas baru secara bertahap, mulai dari tunas primer sampai tunas tertier.  Pada umur tanaman ini, pertumbuhan kesamping terus terjadi hingga mencapai pertumbuhan jumlah tunas maksimum pada umur tebu sekitar 3 bulan.  Proses pertunasan meskipun dominan terjadi munculnya anakan, namun pola petumbuhannya berupa fisik dicerminkan dengan pembentukan daun, akar, dan batang.

Pertunasan sebagai bagian dari proses pertumbuhan vegetatif, akan sangat dipengaruhi oleh berbagai kondisi didalam tubuh tebu (intrinsik) yang meliputi sifat-sifat genetis dan hormon yang terdapat didalam tubuh tebu.  Selain itu kondisi lain yang mempengaruhi pertunasan adalah kondisi lingkungan (ekstrinsik) yang meliputi intensitas penyinaran matahari, air, unsur hara, dan temperatur.

Fase Pemanjangan Batang (3 – 9 bulan)Proses pemanjangan batang pada dasarnya merupakan pertumbuhan yang didukung dengan perkembangan beberapa bagian tanaman yaitu perkembangan tajuk daun, perkembangan akar dan pemanjangan batang.  Fase ini terjadi setelah fase pertumbuhan tunas mulai melambat dan terhenti.  Pemanjangan batang merupakan proses paling dominan pada fase ini, sehingga stadia pertumbuhan pada periode umur tanaman 3 – 9 bulan ini dikatakan sebagai stadia perpanjangan batang.

Ada dua unsur dominan yang berpengaruh dalam fase pemanjangan batang. Unsur tersebut adalah diferensiasi dan perpanjangan ruas-ruas tebu yang sangat dipengaruhi oleh lingkungan terutama sinar matahari, kelembaban tanah, aerasi, hara N, dan faktor inheren tebu.

Fase Kemasakan/Fase Generatif Maksimal (10-12 bulan)Fase kemasakan ini diawali dengan semakin melambat bahkan terhentinya pertumbuhan vegetatif.  Tebu yang memasuki fase kemasakan secara visual ditandai dengan pertumbuhan tajuk daun berwarna hijau kekuningan, pada helaian daun acapkali dijumpai bercak berwarna coklat.  Pada kondisi tebu tertentu sering ditandai dengan keluarnya bunga.  Selain sifat inheren

Page 2: Fase Perkecambahan

tebu (varietas), faktor lingkungan yang berpengaruh cukup dominan untuk memacu kemasakan tebu antara lain kelembaban tanah, panjang hari dan status hara tertentu seperti hara nitrogen.

.Titik Tumbuhan pada Tumbuhan

Titik tumbuh adalah bagian pada tumbuhan yang mengalami meristematik. Titik tumbuh ada 2 macam yaitu primer dan sekunder.

1. Titik tumbuh primer

Titik tumbuh primer adalah titik tumbuh yang terletak di ujung akar dan di ujung batang. Pada ujung ujung ini sel" akan aktif membelah terus menerus yang mengakibatkan pertumbuhan memanjang. Titik tumbuh primer ini disebut tunas terminal/tunas tipikal.

2. Titik Tumbuh Sekunder

Titik tumbuh sekunder adalah titik tumbuh yang aktif membelah belah mengalami pertumbuhan besar. Contohnya kambium. Pertumbuhan ini disebut juga pertumbuhan sekunder.

Pengertian Kapasitas Lapang | Kapasitas Lapang Adalah Apa yang dimaksud dengan pengertian kapasitas lapang? Definisi kapasitas lapang adalah suatu keadaan tanah yang merupakan tanah paling lembab dan mampu untuk menahan kadar air terbanyak terhadap adanya gaya tarik bumi atau gaya grafitasi.

Kapasitas lapang sangat berhubungan dengan lingkungan dan kondisi tanah yang mampu untuk menahan air didalamnya. Misalnya di suatu daerah memiliki kondisi tanah yang bagus dengan kapasitas lapang terbaik maka di dalam tanah tersebut mungkin saja terdapat akar-akaran dari pohon sehingga membantu penyerapan air tanah dan menyimpannya lebih lama di dalam tanah.

Akan tetapi dengan berkurangnya jumlah pepohonan menjadikan ekosistem di dalam tanah menjadi semakin buruk dan air tanahpun akan cepat sekali menguap, sehingga tak heran kalau suatu saat nanti akan menimbulkan bencana banjir.

Itulah sedikit pembahasan tentang apa yang dimaksud dengan kapasitas lapang atau arti kapasitas lapang serta pengaruhnya terhadap kadar air di dalam tanah.

Page 3: Fase Perkecambahan

Eyang Tebu tempatnya belajar tentang per-tebu-an

Senin, 16 Januari 2012

lanjutan URUTAN PEKERJAAN KEBUN TEBU *PERSIAPAN TANAM

8. BUAT KASURAN

Tanah kering dimasukkan dan jangan terlalu besar / usahakan lembut (1)

Page 7: Fase Perkecambahan

Lacen harus bersih dan disirat sebatas kap.lapangPekerjaan jugar dangir merata di kanan-kiri bibit tebu menggunakan alat jugar/plancong

Fungsi : memberikan aerasi dan menutup bonggol tebu agar tidak kekeringan

Page 8: Fase Perkecambahan

Lacen harus bersih dari rumputMenurunkan tanah garbon yang lembut (sebesar 1.2 telur puyuh)

Fungsi : untuk menutup bonggo tebu dan pupuk I

BUMBUN II

TEGALAN SAWAH

BUMBUN III

Page 9: Fase Perkecambahan

12. GULUD AKHIR + KLETEK

PEMELIHARAAN LANJUTAN :

Pendalaman/pemeliharaan got/drainase Penyiangan / pengendalian gulma/rumput pengganggu (biasanya saat digulud sudah tidak ada

rumput) Pengendalian hama dan penyakit (bila ada) Bila ada tebu yang roboh, didirikan (biasanya karena hujan/angin) Kletek 1 - 3 kali Menjaga keamanan tebu sebelum tebang dan saat tebang Pengawalan sampai emplacement PG

sumber : materi pelatihan petani Kab. Kudus yang disampaikan oleh PTPN IX divisi tanaman semusim PG Rendeng

Diposkan oleh Eyang Tebu di 03.05 Tidak ada komentar:

Page 10: Fase Perkecambahan

Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Bagikan ke Pinterest

Jumat, 13 Januari 2012

URUTAN PEKERJAAN KEBUN TEBU URUTANNYA meliputi :

1. Penjelasan tentang HOH 1.082. Proses Siku3. Buat Got4. Buat Bedeng/juringan/laci5. Proses Garpu6. Penggelantangan Tanah7. Penyiangan Tanah8. Buat Kasuran9. Pupuk sebelum tanam10. Tanam11. Bumbun12. Kletek13. Pengendalian hama penyakit14. Pengendalian gulma15. Tebang-Angkut

Nah sekarang penjelasan singkatnya :1. PENJELASAN TENTANG HOH 1.08

Bisa dilihat pada gambar - gambar berikut ini :

Page 18: Fase Perkecambahan

6. PENGGELANTANGAN TANAH   Dikelantang 2-3 hari untuk memberikan kesempatan sinar matahari maupun udara masuk ke dalam tanah,,untuk perbaikan aerasi tanah

7. PENYIANGAN TANAH    Untuk membersihkan tanah dari gulma/rumput pengganggu

Page 19: Fase Perkecambahan

sumber : materi pelatihan petani Kab. Kudus yang disampaikan oleh PTPN IX divisi tanaman semusim PG Rendeng

Diposkan oleh Eyang Tebu di 15.29 Tidak ada komentar:

Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Bagikan ke Pinterest

PERSIAPAN BUKAAN KEBUN TEBU Urutan pelaksanaan pekerjaan di lahan tebu :

1. POLA BUKAAN KEBUN

RENCANA BUKAAN got, arah got, ukuran got, saluran pemasukan air, saluran pembuangan, jumlah juringan per Ha, arah juringan, ukuran juringan (HOH)

KEBUTUHAN BIBIT (jenis bibit, asal bibit, varietas, jumlah bibit, rencana pupuk, dll) --> sesuai plan-plan

2. PENYEDIAAN ALAT-ALAT

ALAT PEMBUKAAAN DAN PEMELIHARAAN : ukuran2nya bahan dari bambu anjir, mal, sikon, lecek, kenteng, garbu gigi 2/3/4, wangkil, cangkul, sabit, parang, pisau potong bibit, ember, dll.

ALAT UNTUK MEMUPUK : gejik/teju, canting, tompo ALAT UNTU TEBANGAN : dandang, linggis, sabit

Page 21: Fase Perkecambahan

POLA DASAR BUKAAN KEBUN

A. SISTEM REYNOSO

Yaitu secara manual dengan tenaga manusia (terutama untuk tanah sawah)

1. Pembuatan Got'2. Pembuatan laci/juringan/bedengan3. Jalan kontrol

B. MEKANISASI

Page 22: Fase Perkecambahan

Yaitu dilakukan dengan traktor atau bajak sapi, terutama pada tanah ringan BAJAK-BAJAK-KAIR

sumber : materi pelatihan petani Kab. Kudus yang disampaikan oleh PTPN IX divisi tanaman semusim PG Rendeng

Diposkan oleh Eyang Tebu di 14.57 Tidak ada komentar:

Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Bagikan ke Pinterest

Anda Tertarik untuk Budidaya Tebu Pertama kali yang harus dilakukan bagi mereka/anda yang mempunyai keinginan untuk menanam tebu (istilah agronominya budidaya tebu) adalah1. MENYEDIAKAN TANAH yang dipilih berdasarkan kriteria "ideal" sebagai berikut :

Subur, berpengairan, dan pembuangan/drainase mudah Mudah jalan tebang dan pengangkutan saprodi (sarana produksi) Keamanan tebu terjamin (banyak lho yang suka mencuri tebu) Luas lahan tidak terlalu sempit (minimal 0,5 Ha lah.kalau sempit lebih baik untuk budidaya

tan.palawija, padi, ataupun hortikultura saja) Tidak jauh dari PG/ Pabrik Gula (maksudnya agar mendapatkan hasil dan keuntungan yang

efektif dan efisien)

Page 23: Fase Perkecambahan

Calon Lahan Tebu di Ds. Pladen Kec. Jekulo Kudus (sumber : dokumen pribadi)

Setelah menemukan tanah yang ideal/cocok untuk budidaya tebu, langkah berikutnya adalah

2. PENYEDIAAN GAMBAR KEBUN :

Gambar kebun yang jelas (luasan, bentuk, batas-batas, jalan luar) Alur rencana pembuangan dan pemasukan air Daftar pemilik dan hak atas tanah (hak milik, kas desa, lungguh perangkat desa, dll)

3.ADMINISTRASI AREAL meliputi :

Pembuatan ricik / daftar nominatif (01) Penerimaan ricik

*Untuk kontrol kebenaran ricik :

Daftar / Buku C di Desa yang bersangkutan Gambar sawah persil desa/gambar kodok Daftar PBB di Desa Ricik lama/arsip PG yang telah diuji kebenarannya Pemeriksaan fisik di lapangan Pengukuran dengan Theodolit/GPS (untuk memperoleh luas yang efektif/akurat) Ajuan pembayaran, rekomendasi teknis, bukti pembayaran

Page 26: Fase Perkecambahan

Tebu (bahasa Inggris: sugar cane) adalah tanaman yang ditanam untuk bahan baku gula dan vetsin.

Tanaman ini hanya dapat tumbuh di daerah beriklim tropis. Tanaman ini termasuk jenis rumput-rumputan.

Umur tanaman sejak ditanam sampai bisa dipanen mencapai kurang lebih 1 tahun. Di Indonesia tebu

banyak dibudidayakan di pulau Jawa dan Sumatra.

Untuk pembuatan gula, batang tebu yang sudah dipanen diperas dengan mesin pemeras (mesin press)

di pabrik gula. Sesudah itu, nira atau air perasan tebu tersebut disaring, dimasak, dan diputihkan

sehingga menjadi gula pasir yang kita kenal.

Tebu :

* Berasal dari India

* akar serabut

* batang beruas-ruas

* daun tidak lengkap (daun dan pelepah saja), tulang daun sejajar

* tinggi tanaman optimal 2 - 5 m

* umur tanaman 10-12 bulan

Page 27: Fase Perkecambahan

Diposkan oleh Eyang Tebu di 04.46 Tidak ada komentar:

Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Bagikan ke Pinterest

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

Langganan: Entri (Atom)

Link Pembelajaran

PTPN IX PTPN XI P3GI Pengawas Benih Tanaman Gunung Madu Plantation Kementrian Pertanian

Pengikut

Arsip Blog

► 2013 (1) o ► Maret (1)

▼ 2012 (14) o ► Mei (6) o ► Februari (2) o ▼ Januari (6)

lanjutan URUTAN PEKERJAAN KEBUN TEBU URUTAN PEKERJAAN KEBUN TEBU PERSIAPAN BUKAAN KEBUN TEBU Anda Tertarik untuk Budidaya Tebu Mengenal Tanaman Tebu Awalnya........

Mengenai Saya