Post on 27-Jun-2015
ii
PENGARUH PENERAPAN LINGKARAN DIET RENDAH KALORI
(DRK) 1500 KKAL TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN
PADA WANITA DEWASA PENDERITA OBESITAS
SKRIPSI
Diajukan dalam rangka penyelesaian studi Strata 1
Untuk mencapai gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat
Disusun oleh :
Nama : Nugraeni Oktiningrum
NIM : 6450401024
Program Studi : Ilmu Kesehatan Masyarakat S.1
Jurusan : Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas : Ilmu Keolahragaan
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2005
iii
IDENTITAS PENULIS
Nama : Nugraeni Oktiningrum
Jurusan : Ilmu Kesehatan Masyarakat (Spesialisasi Gizi Kes. Masy)
Program Studi : S.1
Fakultas : Ilmu Keolahragaan
Universitas : Universitas Negeri Semarang
TTL : Semarang , 19 Oktober 1983
Alamat : Karanganyar RT 03/ RW 05 Gunungpati Semarang.
Telp/ Hp : - / 081325703444
Riwayat pendidikan :
1989-1995 : SD Negeri Gunungpati 02
1995-1998 : SMP Negeri 22 Semarang
1998-2001 : SMA Negeri 12 Semarang
2001-2005 : Perguruan tinggi Universitas Negeri Semarang
Lulus dari Universitas : 11 April 2005
Predikat kelulusan : Tercepat di FIK (3,5 tahun) dan terbaik di IKM.
Nama Ayah : Tyas Nugroho, BA
Nama Ibu : Ruminiyati, Am.Pd
Pengalaman berorganisasi :
SMA : OSIS, PMR, dan PRAMUKA
Kuliah : ~ Sekjen HIMA tahun 2002
~ BEM FIK UNNES tahun 2003, sebagai Koordinator
bidang penalaran
~ Ketua DPM FIK UNNES tahun 2004
Prestasi : Juara I Lomba Karya Tulis Ilmiah BEM FIK tahun 2003
Juara II lomba Karya Tulis Ilmiah FIK UNNES tahun
2004
Moto hidup : “Hidup untuk menjadi berkat”
iv
ABSTRAK ( Sari )
Penelitian ini berjudul “Pengaruh Penerapan Lingkaran Diet Rendah Kalori
(DRK) 1500 Kkal terhadap Penurunan Berat Badan pada Wanita Dewasa
Penderita Obesitas”. Permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini yaitu
adakah pengaruh penerapan Lingkaran DRK (Diet Rendah kalori) 1500 Kkal
terhadap penurunan berat badan pada wanita dewasa Penderita Obesitas.
Tujuannya untuk :
1. Mengetahui pengaruh penerapan Lingkaran DRK (Diet Rendah Kalori) 1500
Kkal terhadap penurunan berat badan pada wanita dewasa penderita
obesitas.
2. Mengetahui tingkat efektifitas optimum Lingkaran DRK (Diet Rendah
Kalori) 1500 Kkal terhadap penurunan berat badan pada wanita dewasa
penderita obesitas.
Populasi dalam penelitian ini adalah wanita dewasa penderita obesitas yang
berumur 18-55 tahun, tidak sedang terinfeksi penyakit, mempunyai BB > 120%
dari BB standartnya dengan kebutuhan kalori per hari 2000-2500 Kkal. Jenis
penelitian Pre-Eksperimental Design atau Quasi Eksperimen dengan katagori Pre-
test and Post-test Design dengan kelompok kontrol dan kelompok eksperimen
Sampel terdiri dari 6 orang sebagai sampel eksperimen dan 8 orang sebagai
sampel kontrol. Model Penelitian menggunakan pendekatan longitudinal yang
bersifat prospektif, selalu mengikuti perkembangan berat badan sampel, ukuran
datanya adalah rasio. Uji hipotesis menggunakan uji-t.
Uji hipotesis dengan menggunakan taraf kepercayaan 95% (α=0.05) dengan
db = nx + ny – 2 = 6 = 8 – 2 = 12 didapatkan nilai t statistik (5,772) > t tabel (1,78)
artinya Hipotesis alternatif (H1) diterima sedangkan hipotesis nol (H0) ditolak.
Kesimpulannya adalah ada pengaruh penerapan lingkaran diet rendah kalori
(DRK) 1500 Kkal terhadap penurunan berat badan pada wanita dewasa penderita
obesitas. Rata-rata penurunan berat badan yang paling optimal terjadi pada
minggu ke-IV. Efektifitas penggunaan lingkaran diet rendah kalori (DRK) 1500
Kkal ditunjukkan oleh adanya penurunan berat badan terbanyak, penurunan
tersebut terjadi pada minggu ke-IV dengan jumlah penurunan sebesar 2,08 kg
dalam satu bulan.
Saran dari peneliti adalah guna mendapatkan hasil yang optimal maka untuk
penelitian selanjutnya disarankan agar sampel penelitian di kelompokkan dalam
satu tempat tinggal yang sama (Asrama, Karantina, dll) dengan diberi perlakuan
yang sama agar proses pengontrolan dapat berjalan dengan mudah. Hasil
penelitian ini perlu diujikan kembali guna memastikan bahwa Lingkaran diet
rendah kalori (DRK) 1500 Kkal tersebut benar-benar dapat digunakan sebagai alat
untuk membantu menurunkan berat badan tidak hanya pada wanita dewasa
penderita obesitas saja tetapi juga untuk penderita obesitas lainnya.. Perlu adanya
pengendalian atau pengontrolan yang ketat terhadap berbagai faktor pengganggu
seperti aktivitas, kondisi psikologis, cara pengolahan bahan makanan, infeksi
penyakit dan waktu mengkonsumsi makanan.
v
PENGESAHAN
Telah dipertahankan di hadapan sidang Panitia Ujian Skripsi
Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang
Pada hari : Senin
Tanggal : 11 April 2005
Jam : 11.00 WIB
Panitia Ujian
Ketua Panitia Sekretaris
Dekan FIK UNNES Ketua jurusan IKM FIK
UNNES
Drs. Sutardji, M.S Drs. Herry Koesyanto, M.S
NIP. 130 523 506 NIP. 131 571 549
Dewan Penguji
Nama Penguji Jabatan Tanda tangan
1. Eram T.P., SKM, M.Kes. ( Ketua ) ………………
NIP. 132 303 559
2. dr. Oktia Woro KH, M.Kes ( Anggota ) ………………
NIP. 131 695 159
3. dr. Arulita Ika Fibriana ( Anggota ) ………………
NIP. 132 296 578
vi
MOTO DAN PERSEMBAHAN
MOTO
• Hidup untuk menjadi berkat.
• Lakukanlah segala sesuatu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia
PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan kepada :
1. Bapa, Juru Selamat, Penolong , Sahabat dan kekasih jiwa saya, Yesus Kristus
Tuhan.
2. Orang Tua, yang telah berjuang untuk membimbing dan membiayai kuliah
saya sampai selesai, Bp Tyas Nugroho dan Ibu Ruminiyati beserta kakak dan
adik-adikku yang saya kasihi mas Kris, dik Wisna dan dik Efa
3. Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat FIK UNNES tempat saya belajar, beserta
segenap dosen dan karyawannya.
4. Teman dan sahabat-sahabatku yang selalu mendampingi saya Mas Ari
Nugroho, Mas Purnomo, Wahyu, Endah, Mas Azinar, Yayuk, Mbak Ulfa,
Krisa dan sahabat saya yang lain yang tidak bisa saya sebutkan satu per satu.
5. Teman-temanku di jurusan IKM, terkhusus angkatan pertama tahun 2001yang
sangat saya rindukan.
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur hanya kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
berkat dan kasihnya, sehingga skripsi ini dapat tersusun.
Tujuan dari penyusunan dan penulisan skripsi ini adalah untuk mencapai
gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat (SKM). Proses penyusunan skripsi ini
banyak mengalami kesulitan dan hambatan, namun berkat bantuan dari berbagai
pihak akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan, untuk itu disampaikan terima kasih
kepada :
1. Drs. Sutardji, M.S, selaku Dekan FIK UNNES
2. Ketua Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat FIK UNNES, dr. Oktia Woro
KH, M.Kes.
3. Dosen Pembimbing Skripsi, dr. Oktia Woro KH, M.Kes dan dr. Arulita Ika
Fibriana.
4. Dosen Pembimbing akademik, dr. Yuni Wijayanti
5. Semua pihak yang terlibat dalam penelitian ini, yang tidak dapat disebutkan
satu persatu.
Penyusunan skripsi ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu segala
kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan dari laporan ini sangat
diharapkan. Hasil yang dituangkan dalam skripsi ini semoga bermanfaat bagi kita
semua. Amin.
Semarang, 11 April 2005
Penyusun
Nugraeni Oktiningrum
NIM 6450401024
viii
DAFTAR ISI
Sampul Luar ........................................................................................... i
Sampul Dalam ......................................................................................... ii
Identitas penulis ...................................................................................... iii
Abstrak..................................................................................................... iv
Pengesahan............................................................................................... v
Moto dan Persembahan .......................................................................... vi
Kata Pengantar ........................................................................................ vii
Daftar Isi ................................................................................................. viii
Daftar Tabel ............................................................................................ x
Daftar Gambar ........................................................................................ xi
Daftar lampiran ....................................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ 1
1.1. Latar Belakang ........................................................................ 1
1.2. Permasalahan ........................................................................... 4
1.3. Tujuan Penelitian ..................................................................... 4
1.4. Penegasan Istilah/ Batasan Operasional ................................... 4
1.5. Kegunaan Hasil penelitian ....................................................... 5
ix
BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS .................................. 6
2.1. Landasan Teori ........................................................................ 6
2.2. Hipotesis ................................................................................. 22
BAB III METODE PENELITIAN ......................................................... 23
3.1. Populasi Penelitian ................................................................... 23
3.2. Sampel Penelitian .................................................................... 23
3.3. Variabel Penelitian .................................................................. 24
3.4. Rancangan Penelitian (Jenis dan Metode Penelitian) ................ 25
3.5. Teknik Pengumpulan Data ....................................................... 27
3.6. Prosedur Penelitian .................................................................. 30
3.7. Instrumen Penelitian ................................................................ 33
3.8. Analisis Data ........................................................................... 41
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.......................... 44
4.1 Hasil Penelitian ........................................................................ 44
4.2 Pembahasan.............................................................................. 58
4.3 Hambatan dan Kelemahan Penelitian........................................ 65
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ......................................................... 68
5.1 Simpulan .................................................................................. 68
5.2 Saran ....................................................................................... 68
DAFTAR KEPUSTAKAAN ................................................................... 70
LAMPIRAN - LAMPIRAN .................................................................... 72
x
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. ....................................................................................................... Klasifi
kasi BMI menurut WHO (1998) ....................................................... 2
2. ....................................................................................................... Golong
an I. Daftar Bahan Makanan Sumber Hidrat Arang............................ 16
3. ....................................................................................................... Golong
an II. Daftar Sayuran ......................................................................... 17
4. ....................................................................................................... Golong
an III. Daftar Buah-Buahan .............................................................. 18
5. ....................................................................................................... Golong
an IV. Daftar Bahan Makanan Sumber Protein Nabati ...................... 18
6. ....................................................................................................... Golong
an V. Daftar Bahan Makanan Sumber Protein Hewani ..................... 19
7. ....................................................................................................... Golong
an VI.a Daftar Minyak ...................................................................... 20
8. ....................................................................................................... Golong
an VI.b Daftar Gula .......................................................................... 20
9. ....................................................................................................... Bentuk
Data Pre-Test dan Post-Test Penurunan Berat Badan
Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol ................................ 27
xi
10. ..................................................................................................... Formul
ir Pengamatan Kondisi Awal Sampel DRK 1500 Kkal ..................... 28
11a. Formulir Pengamatan Berat Badan pre-tes dan post-test
kelompok eksperimen ...................................................................... 29
11b. Formulir Pengamatan Berat Badan pre-tes dan post-test
kelompok kontrol ............................................................................. 29
12. Data Hasil Pengukuran Berat Badan Kelompok Eksperimen ............ 44
13. Data Hasil Pengukuran Berat Badan Kelompok Kontrol .................. 45
14. Data Pre-Test dan Rata-Rata Post-Test Penurunan Berat Badan
Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol ................................ 56
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
xii
1. Hubungan ukuran Anthropometri dengan status gizi ........................ 9
2. Bagan Kerangka Konsep Berfikir Pengaruh Penerapan Lingkaran
DRK 1500 Kkal terhadap Penurunan Berat Badan pada Wanita
Dewasa Penderita Obesitas. .............................................................. 21
3. Model “Lingkaran Diet Rendah Kalori (DRK) 1500 Kkal” .............. 36
4. Grafik Post-Test Penurunan Berat Badan Sampel Ekperimen E-01.... 46
5. Grafik Post-Test Penurunan Berat Badan Sampel Ekperimen E-02 ... 46
6. Grafik Post-Test Penurunan Berat Badan Sampel Ekperimen E-03.... 47
7. Grafik Post-Test Penurunan Berat Badan Sampel Ekperimen E-04 ... 47
8. Grafik Post-Test Penurunan Berat Badan Sampel Ekperimen E-05.... 48
9. Grafik Post-Test Penurunan Berat Badan Sampel Ekperimen E-06 ... 48
10. Grafik Post-Test Penurunan Berat Badan Sampel
Kontrol K-01dan K-02 ..................................................................... 49
11. Grafik Post-Test Penurunan Berat Badan Sampel
Kontrol K-03 dan K-04 ..................................................................... 49
12. Grafik Post-Test Penurunan Berat Badan Sampel
Kontrol K-05 dan K-06 .................................................................... 50
13. Grafik Post-Test Penurunan Berat Badan Sampel
Kontrol K-07 dan K-08 .................................................................... 50
xiii
14. Grafik Rata-Rata Penurunan Berat Badan Kelompok
Eksperimen dan Kelompok Kontrol Selama 28 Hari (4 Minggu) ...... 51
15. Grafik Rata-Rata Penurunan Berat Badan
Kelompok ekperimen Selama 28 Hari (4 Minggu) ............................ 64
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran ` Halaman
1. Data hasil perhitungan uji Hipotesis ................................................. 73
2. Dokumentasi proses penelitian ......................................................... 74
3. Hasil rekapitulasi konsumsi sampel eksperimen ............................... 75
4. Surat kalibrasi alat (instrumen) penelitian ......................................... 76
5. Ijin penelitian dan bukti penelitian .................................................... 77
6. tabel uji-t .......................................................................................... 78
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Visi dan misi Indonesia sehat 2010 diamanatkan bahwa pembangunan
kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia serta
xv
kualitas kehidupan dan umur harapan hidup manusia, meningkatkan kesejahteraan
hidup keluarga dan masyarakat, serta untuk mempertinggi kesadaran masyarakat
dan pentingnya hidup sehat.
Indonesia mengalami permasalahan gizi komplek, sementara empat
permasalahan gizi utama yaitu Kekurangan Energi Protein (KEP), Kekurangan
Vitamin A (KVA), Anemia Defisiensi Besi dan Gangguan Akibat Kekurangan
Iodium (GAKI) belum sepenuhnya tertangani, muncul lagi permasalahan gizi
lainnya yang saling bertolak belakang yaitu masalah gizi ganda dalam hal ini
Kegemukan (Obesitas). (Rona Sari, 2003:7)
Kegemukan (Obesitas) merupakan masalah gizi ganda yang disebabkan
karena konsumsi makanan yang melebihi kebutuhan tubuh. Hal ini dapat memicu
munculnya berbagai masalah kesehatan seperti penyakit hipertensi, jantung
koroner, Diabetes mellitus, dan penyakit pernafasan (Ali Khomsan , 2003:90),
yang kemudian dapat diklasifikasikan seperti pada klasifikasi BMI (Body Mass
Indexs) menurut WHO (World Health Organitation) (1998) sebagai berikut :
Tabel 1
Klasifikasi BMI menurut WHO (1998)
Kategori BMI (kg/m2) Resiko Cormobiditas
(1) (2) (3)
Underweight < 18,5 kg/m2 Rendah (tetapi risiko terhadap
masalah –masalah klinis lain
meningkat)
Batas Normal 18,5 – 24,9 kg/m2 Rata - rata
Overweight > 25 kg/m2 mulai meningkat
Pre-obese 25 – 29.9 kg/m2 Meningkat
Obese I 30 – 34,9 kg/m2 Sedang
1
xvi
Obese II 35 - 39,9 kg/m2 Berbahaya
Obese III > 40 kg/m2 Sangat berbahaya
Sumber : I Dewa Nyoman Supariasa, dkk (2002 : 76).
Usaha untuk menghindari timbulnya penyakit-penyakit karena obesitas di
atas dapat dilakukan dengan diet yaitu dengan mengatur makanan yang
dikonsumsi sehari-hari atau sesuai dengan pengertian diet yaitu To eat and drink
according to a regulated system, especially so as to lose weight or control a
medical condition.(http://www.thefreedictionary.com/diet303.216). Maksudnya
adalah diet merupakan cara pengaturan makan dan minum sesuai dengan sistem yang
teratur, khususnya untuk menurunkan berat badan atau untuk mengontrol kondisi
kesehatan.
Teknik yang digunakan dalam pelaksanaan Diet tersebut dapat menggunakan
ukuran Diet sebesar 1500 Kkal per hari, maksudnya adalah dalam setiap kali
makan, jenis dan jumlah makanan yang dimakan diatur sedemikian rupa hingga
dalam satu hari hanya memakan makanan dengan total kalori sebesar 1500 Kkal.
Komponen-komponen yang terdapat dalam makanan tersebut terdiri dari kalori
yang dikurangi 500-1000 Kkal dari kebutuhan standartnya, protein normal (15-
20%), cukup vitamin dan mineral, dan tinggi serat untuk memberi rasa kenyang.
Hingga saat ini belum terdapat informasi yang jelas mengenai cara pemilihan dan
pengaturan menu yang praktis untuk diet tipe ini, sehingga banyak sekali orang
awam yang tidak berhasil dalam melaksanakan program dietnya, yang
dimungkinkan karena terjadi kebosanan terhadap menu yang disajikan sehari-
hari.
xvii
Fakta tersebut mendorong untuk menciptakan sebuah teknik tentang
bagaimana menciptakan menu yang baik bagi penderita obesitas yang ingin
menurunkan berat badannya dengan hasil yang konstan atau tetap. Hingga
tercapai berat badan yang normal sesuai dengan “Lean Body Weight” masyarakat
Indonesia yaitu dengan rumus berikut “ B (Kg) = {(T cm – 100) – 10 % } + 10 %
”. B adalah berat badan hasil perkiraan (Kg), T adalah tinggi badan yang diukur
(cm) (Ahmad Djaeni Sediaoetama, 2000:48).Cara untuk mengatur konsumsi
penderita obesitas ini digunakan sebuah lingkaran terdiri dari 7 juring yang
masing-masing juringnya berisi menu makanan dengan jumlah kalori sebesar
1500 Kkal. Lingkaran tersebut terdiri dari 6 tingkat yang masing-masing
mempunyai ukuran berbeda. Lingkaran yang teratas merupakan lingkaran terkecil
yang berisi komponen minyak dan gula, kemudian diteruskan dengan bagian
sumber protein hewani dengan lingkaran yang semakin besar, dilanjutkan dengan
sumber protein nabati, buah-buahan dan sayur-sayuran dimana lingkaran-
lingkaran tersebut diameternya semakin besar hingga lingkaran yang terluar yang
berisi karbohidrat.
Lingkaran tersebut kemudian oleh peneliti dinamakan Lingkaran Diet
Rendah Kalori 1500 Kkal atau Lingkaran DRK 1500 Kkal. Tingkat efektivitas
lingkaran itu belum diketahui, sehingga perlu adanya sebuah penelitian tentang
penerapan lingkaran tersebut pada penderita obesitas.
1.2 Permasalahan
xviii
Permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini yaitu adakah pengaruh
penerapan Lingkaran DRK (Diet Rendah kalori) 1500 Kkal terhadap penurunan
berat badan pada wanita dewasa Penderita Obesitas.
1.3 Tujuan Penelitian
3. Mengetahui pengaruh penerapan Lingkaran DRK (Diet Rendah Kalori) 1500
Kkal terhadap penurunan berat badan pada wanita dewasa penderita
obesitas.
4. Mengetahui tingkat efektivitas Lingkaran DRK (Diet Rendah Kalori) 1500
Kkal terhadap penurunan berat badan pada wanita dewasa penderita
obesitas.
1.4 Penegasan Istilah/ Batasan Operasional
1. Lingkaran DRK (Diet Rendah Kalori) 1500 Kkal adalah model lingkaran
diet sebagai instrumen utama penelitian, yang digunakan sebagai media
dalam Diet Rendah Kalori serta mengandung daftar makanan yang akan
dikonsumsi dengan total nilai kalori sehari sebesar 1500 Kkal.
2. Berat Badan adalah salah satu ukuran Anthropometri yang sering digunakan
untuk menggambarkan status gizi seseorang (I Dewa Nyoman Supariasa,
2002: 39).
3. Wanita dewasa adalah seseorang yang mempunyai jenis kelamin wanita dan
mempunyai usia 18 tahun sampai dengan 55 tahun (Bag. Gizi RSCM &
PAGI, 2002:118).
xix
4. Obesitas adalah individu dengan berat badan menurut tinggi badan lebih
besar 120% dari berat badan standartnya ( Ali Khomsan 2003 : 17).
Berat badan standart adalah
B(kg) = {(T cm – 100) – 10 % } + 10 %
Keterangan :
B adalah berat badan standart hasil perkiraan (Kg)
T adalah tinggi badan yang diukur (cm).
(Sumber : Ahmad Djaeni Sediaoetama, 2000 : 48)
1.5 Kegunaan Hasil penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan informasi
dalam melakukan treatmen diet pada wanita dewasa. Lingkaran DRK (Diet
Rendah Kalori) 1500 Kkal merupakan salah satu media dalam Diet Rendah Kalori
yang mempunyai tingkat kepraktisan dalam penyusunan menu sehari-hari dan
mempunyai manfaat untuk menurunkan berat badan pada wanita dewasa penderita
obesitas.
BAB II
LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS
Landasan Teori
xx
2.1.1 Landasan Teoritis
Anthropometri sebagai Indikator Status Gizi
Status gizi adalah keadaan gizi sesorang. Status Gizi ditentukan oleh
ketersediaan zat-zat gizi dalam jumlah cukup dan dalam kombinasi makanan pada
waktu yang tepat, yang diperlukan tubuh untuk tumbuh dan berkembang serta
untuk menormalkan fungsi organ tubuh. Pertumbuhan lebih menekankan pada
fisik, dan perkembangan lebih menekankan pada mental dan kejiwaan seseorang.
Pertumbuhan (growth) berkaitan dengan perubahan dalam besar, jumlah, ukuran
dan fungsi tingkat sel, organ maupun individu, yang diukur dengan ukuran berat
(gram, pound, Kilogram), ukuran panjang (cm, meter), umur tulang dan
keseimbangan metabolik (retensi kalsium dan nitrogen tubuh). Menurut Jelliffe
D.B. (1989) pertumbuhan adalah peningkatan secara bertahap dari tubuh, organ
dan jaringan dari masa pembentukan (konsepsi) sampai remaja (I Dewa Nyoman
Supariasa, dkk. 2002 : 27).
Salah satu alat ukur status gizi yang telah digunakan dalam kegiatan dan
program gizi adalah Anthropometri. Anthropometri berasal dari kata anthropos
artinya tubuh dan metros artinya ukuran, jadi anthropometri adalah ukuran dari
tubuh. Pengertian dari sudut pandang gizi yang diungkapkan oleh Jelliefe (1966)
mengungkapkan bahwa Nutritional Anthropometry is measurement of the
variations of the physical dimension and the gross compotition of the Human
Body at different age levels and degree of nutrition, dari definisi tersebut ditarik
pengertian bahwa anthropometri gizi adalah berhubungan dengan berbagai macam
6
xxi
pengukuran dimensi tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan
tingkat gizi, berbagai jenis ukuran tubuh antara lain: berat badan, tinggi badan,
lingkar lengan atas dan tebal lemak dibawah kulit (I Dewa Nyoman Supariasa,
dkk. 2002:36).
Anthropometri digunakan untuk mengukur status gizi yang terjadi karena
adanya ketidak seimbangan antara asupan protein dan energi. Gangguan ini
terlihat dari pola pertumbuhan fisik dan proporsi jaringan tubuh seperti lemak,
otot dan jumlah air dalam tubuh. Penggunaan Anthropometri sebagai alat ukur
status gizi semakin mendapat perhatian karena didorong oleh tersediaanya alat
ukur untuk menilai status yang dapat digunakan secara luas dalam program-
program gizi masyarakat (FKUI, 2003:117).
Indeks anthropometri yang digunakan untuk mengetahui apakah seseorang
mengalami obesitas adalah dengan perbandingan berat badan per tinggi badan
(BB/ TB). Berat badan seseorang dapat diukur menggunakan timbangan injak dan
untuk mengukur tinggi badan seseorang dapat menggunakan meteran.
Cara penggunaan timbangan injak untuk mengukur berat badan adalah
sebagai berikut :
1) Timbangan ditempatkan ditempat yang rata.
2) Sampel naik diatasnya dengan posisi tegak berdiri pandangan lurus
kedepan sampai jarum pada timbangan tenang pada angka tertentu sesuai
BB orang itu.
3) Pengukur mengawasi jarum penunjuk tepat didepan sampel yang ditimbang
dan mata pengukur diusahakan tegak lulus dengan jarum penunjuk.
xxii
4) Catatlah hasil ukur pada formulir yang telah disediakan.
Cara mengukur tinggi badan seseorang dengan meteran adalah sebagai
berikut:
1) Pilihlah lantai yang rata
2) Orang yang akan diukur tinggi badannya berdiri tegak ditempat yang rata,
muka menghadap kedepan.
3) letakkan ujung meteran dibelakang bawah tumit orang tersebut dan tarik
meteran keatas hingga ujung kepalanya.
4) Lakukan pengukuran dengan melihat angka yang sejajar dengan ujung
kepala orang itu dengan menggunakan alat bantu berupa penggaris segitiga
siku-siku. Penggaris itu diletakkan tegak lurus dengan meteran hingga
menempel ujung kepala orang yang diukur.
5) Baca angka dibawah sisi segitiga siku-siku pada meteran yang menunjukkan
angka tinggi badan orang yang diukur dalam cm.
6) Catatlah hasil ukur pada formulir yang telah disediakan.
(I Dewa Nyoman Supariasa, 2002 : 42-46)
Hubungan ukuran anthropometri terhadap status gizi dapat dijelaskan
dengan melihat gambar 1 dibawah ini.
UKURAN ANTHROPOMETRI GIZI
xxiii
Gambar 1
Hubungan ukuran Anthropometri dengan status gizi
(I Dewa Nyoman Supariasa, dkk. 2002 : 35)
2.1.1.2 Obesitas
1) Pengertian Obesitas
Obesitas ditinjau dari segi klinis adalah kelebihan lemak dalam tubuh, yang
umumya ditimbun dalam jaringan subkutan (bawah kulit), sekitar organ tubuh dan
kadang terjadi perluasan ke dalam jaringan organnya (FKUI, 2003 : 115).
LINIER
Adalah ukuran yang
berhubungan dengan panjang.
Contoh :
� Tinggi badan,
� Lingkar dada,
� Lingkaran kepala
Gambaran :
Menunjukkan keadaan gizi
(Gizi Kurang) akibat
kekurangan energi dan protein
yang diderita pada waktu
lampau.
MASSA JARINGAN
Menunjukkan ukuran massa
tubuh
Contoh :
� Berat Badan
� Lingkar Lengan Atas
� Tebal Lemak Bawah Kulit
Gambaran :
Menunjukkan keadaan gizi
(Gizi Kurang) akibat kekurangan
energi dan protein yang diderita
pada waktu sekarang atau pada
saat pengukuran.
xxiv
Obesitas ditinjau dari segi biologi adalah Abnormal body weight, usually
defined as more than 20 percent above average for age, height and bone structure
yaitu Berat tubuh yang tidak normal biasanya lebih dari 20% diatas rata umur,
tinggi dan struktur tulang atau obesity is a condition in which a person's weight is
20 percent greater than a sex- and age-specific weight-for-height standard yaitu
suatu kondisi dimana berat badan seseorang 20 % lebih besar dari jenis kelamin
dan standart umur, berat dan tingginya.
( http://www.hyperdictionary.com/search.aspx?define=OBESITY)
Obesitas ditinjau dari segi ilmu gizi adalah keadaan individu dengan berat
badan menurut tinggi badan lebih besar 120% dari berat badan standartnya (Ali
Khomsan , 2003 : 17). Berat badan standart dirumuskan dengan BB = {(TB-100)-
10%} + 10% (Ahmad Djaeni Sediaoetama, 2000:48).
2) Penyebab Kegemukan
Penyelidikan menunjukkan bahwa kegemukan pada orang dewasa
sebenarnya mulai dibentuk pada permulaan kehidupan dimana terjadi interaksi
antara faktor genetik dan cara pemberian makanan yang akan merangsang
pertumbuhan sel-sel lemak yang lebih banyak dalam berbagai jaringan lemak.
Mekanisme dasar terjadinya kegemukan adalah masukan kalori yang
melebihi pemakaiaan kalori untuk memelihara dan pemulihan kesehatan yang
berlangsung cukup lama. Akibat kelebihan kalori tersebut akan disimpan dalam
jaringan lemak, yang lama kelamaan akan mengakibatkan obesitas (kegemukan).
Faktor makanan ini merupakan faktor yang terpenting untuk memicu terjadinya
xxv
kegemukan. Ketidakseimbangan antara masukan kalori dan pemaian dapat
disebabkan banyak faktor antara lain :
(1) Aktivitas fisik yang kurang (hidup santai)
Pada umumnya seseorang yang gemuk kurang aktif daripada seorang
dengan berat badan normal.
(2) Meningkatnya konsumsi zat gizi tertentu
Meningkatnya konsumsi zat gizi tertentu, terutama zat gizi yang
menyebabkan kegemukan bila dimakan secara berlebihan. Zat gizi ini akan
disimpan dalam bentuk lemak tubuh dan akan meningkatkan berat badan secara
keseluruhan.
(3) Faktor genetik atau faktor keturunan
Anak yang gemuk biasanya salah satu atau kedua orang tuanya gemuk.
Apabila kegemukan ini selalu diturunkan sebagai bawaan dari orangtuanya atau
karena kebiasaan makan yang berlebihan yang ditiru anaknya atau faktor
lingkungan belum diketahui secara pasti.
(4) Kelainan dari sel lemak itu sendiri.
Kelainan metabolisme dan kelainan sel lemak pada seseorang dapat
menimbulkan kegemukan.
Banyak faktor yang dapat menyebabkan kegemukan, dalam
penanggulangannya pilihan utama digunakan untuk menurunkan berat badan
adalah dengan melalui diet rendah kalori ( FKUI, 2003 : 116-117).
2.1.1.3 Pemberian Menu DRK (Diet Rendah Kalori) 1500 Kkal
xxvi
1) Diet Rendah Kalori
Banyak cara untuk menanggulangi obesitas, misalnya dengan diet
rendah kalori yaitu dengan mengkonsumsi makanan-makanan yang banyak
mengandung serat, vitamin dan mineral serta mengandung sedikit lemak
dengan protein normal. Cara lain adalah dengan modifikasi perilaku
misalnya dengan meminum suplemen diet secara rutin disertai dengan
frekuensi makan yang sering dengan jumlah makanan yang sedikit
(http://www.todaysdietitian.com/archieves/td_0504p30.shtml). Olahraga teratur
dan terprogram juga merupakan salah satu solusi mengatasi obesitas misalnya
dengan lari setiap pagi selama 30 menit, lari pagi dapat membakar lemak tubuh
(http://www.sportengland.org/news/press_releases/SE_welcomes_Wanless_report
.shtml), operasi pengangkatan lemak yang terdapat di jaringan dibawah kulit (sub-
cutaneus fat) dan puasa. Seorang yang berpuasa selama 24 jam, bobot badannya
bisa langsung turun 2-4 kg pada hari itu juga, kalau diet puasa ini diteruskan,
terjadilah katabolisme otot yang berarti meningkatnya kehilangan nitrogen.
Selama diet puasa tubuh hanya mengandalkan jaringan lemak sebagai bahan
bakar. Diet semacam ini tidak dianjurkan (Ali Khomsan , 2003:91), tetapi yang
dianjurkan adalah diet rendah kalori.
Menurut para ahli dan pakar diet, diet rendah kalori yang baik adalah jika
terdapat keseimbangan program makan, rendah lemak jenuh dan gula murni, dan
mengandung protein yang sedang, dalam versi aslinya dikatakan “the best diet is a
balanced eating plan, low in saturated fat and refined sugar, and moderate in
xxvii
protein” (http://www.diet-i.com/diets/best-diet.htm). Menurut Departemen
pendidikan dan kebudayaan (1989 : 205), diet adalah aturan makanan khusus
untuk kesehatan dan sebagainya, biasanya dilakukan atas petunjuk dokter. Diet
juga dapat diartikan sebagai pengaturan konsumsi (intake) makanan ke dalam
tubuh manusia.
Diet dengan kalori rendah memaksa tubuh untuk melakukan penyesuaian
metabolik. Misalnya, untuk mempertahankan kadar gula dalam darah tubuh harus
memecah glikogen yang disimpan oleh hati dan otot. Lemak tubuh juga harus
dimobilisasi untuk mencukupi kebutuhan energi. Diet yang dianjurkan oleh para
ahli gizi adalah pengurangan energi seimbang. Idealnya diet harus mencukupi
kebutuhan gizi penderita obesitas, hanya energi saja yang perlu dikurangi
Penderita obesitas hendaknya membatasi konsumsi lemak. Cara ini diperkirakan
bisa dicapai penurunan bobot badan 0,5 kg/ minggu. Di dalam 0,5 kg lemak tubuh
penderita obesitas diperkirakan tersimpan energi 3.500 Kkal/ hari, diharapkan
dalam waktu satu minggu bobot badan akan berkurang 0,5 kg. (Ali Khomsan ,
2003:91-92).
Jenis makanan yang dipilih untuk diet hendaknya mengandung cukup
mineral dan vitamin. Suplemen vitamin dan mineral bahkan sangat diperlukan bila
kandungan energi di dalam diet kurang dari 1.200 Kkal. Semakin rendah
kandungan energi di dalam diet, semakin diperlukan bagi kita untuk memilih jenis
makanan yang berkualitas tinggi (Ali Khomsan , 2003:92).
Diet Rendah Kalori (DRK) 1500 KKal ini merupakan salah satu dari 3 tipe
diet yang sering digunakan untuk menurunkan berat badan hingga normal. Diet
xxviii
Rendah Kalori (DRK) diberikan pada kegemukan atau bila kebutuhan kalori
menurun, seperti pada hypothyroid, istirahat di tempat tidur untuk jangka waktu
lama dan pada usia lanjut.
Syarat yang harus dipenuhi agar dapat melaksanakan Diet Rendah Kalori
(DRK) ini adalah
(1) Kalori dikurangi sebanyak 500-1000 di bawah kebutuhan normal. Ini akan
menyebabkan penurunan berat badan ½ -1 kg per minggu. Pengurangan
kalori dilakukan dengan pengurangan hidrat arang dan lemak.
(2) Protein Normal atau sedikit di atas kebutuhan normal, yaitu 1-1½ gr/kg
berat badan.
(3) Cukup mineral dan vitamin.
(4) Tinggi serat untuk memberi rasa kenyang.
(Bagian Gizi R.S.C.M dan Persatuan Ahli Gizi Indonesia, 2002: 24).
2) Syarat Makanan yang Diberikan dalam Diet Rendah Kalori 1500 Kkal.
Syarat Diet rendah kalori adalah bahwa semua makanan boleh diberikan
dalam jumlah yang ditentukan, untuk memberikan rasa kenyang, sayuran dan
buah dapat diberikan dalam jumlah yang lebih banyak. Bahan makanan yang
harus dibatasi adalah makanan-makanan yang mengandung kalori tinggi, seperti
sirup, gula, selai, buah yang diawetkan dengan gula, susu kental manis, minuman
botol ringan, es krim, kue manis, cake. Makanan yang berlemak : gorengan,
makanan yang dimasak dengan kelapa atau santan, daging berlemak dan kacang
tanah (Rona Sari , 2003:1).
xxix
Jenis makanan yang dipilih untuk diet hendaknya mengandung cukup mineral
dan vitamin (Ali Khomsan , 2003:92), serta tinggi serat untuk memberi rasa
kenyang (Bagian Gizi R.S.C.M dan Persatuan Ahli Gizi Indonesia, 2002: 24 ).
Sedangkan proporsi dari makanan sumber penghasil energi tersebut adalah
sebagai berikut :
Proporsi Karbohidrat : 60 – 70 % Energi, gula dibatasi
Proporsi Protein : 15 – 20 % Energi
Proporsi Lemak : 20 – 25 % Energi (lemak tak jenuh).
3) Daftar Makanan Sumber Zat Gizi
Mengkonsumsi aneka ragam jenis bahan makanan sangat perlu dilakukan
untuk mencapai masukan gizi yang lengkap dan seimbang. Mengkonsumsi hanya
satu jenis makanan dalam jangka waktu relatif lama, dapat mengakibatkan
berbagai penyakit kekurangan gizi atau gangguan kesehatan (Departemen
Kesehatan RI, 2002:10), sehingga diharapkan setiap individu seharusnya dapat
memanfaatkan aneka ragam makanan yang tersedia di lingkungannya. Pantangan
makan yang dapat merugikan kesehatan, seharusnya dihindari apabila ketentuan
agama memang tegas-tegas melarang.
Berikut ini adalah 6 golongan bahan makanan. Bahan makanan pada tiap
golongan, dalam jumlah yang dinyatakan dalam daftar bernilai sama. Oleh
karenanya satu sama lain dapat saling menukar dan disebut “1 satuan penukar”
(Bagian gizi R.S.C.M. dan persatuan Ahli Gizi Indonesia, 2002:119).
xxx
Beberapa bahan makanan dapat ditukar sesuai dengan padanan bahan
makanan seperti dibawah ini :
Tabel 2
Golongan I, Daftar Bahan Makanan Sumber Hidrat Arang
Bahan Makanan Ukuran Rumah Tangga
(URT)
Berat (gram)
(1) (2) (3)
Bihun ½ gelas 50
Kentang 2 biji sedang 200
Mi basah 1 ½ gelas 200
Mi kering 1 gelas 50
Makaroni kering 1 gelas 50
Roti putih 4 iris 80
Singkong *) 1 potong sedang 100
Tepung terigu 8 sendok makan 50
Ubi 1 biji sedang 150
Sumber : Bagian Gizi RSCM dan PAGI (2002: 120), dan Departemen Kesehatan
RI (2002 : 11)
Keterangan :
Bahan makananan diatas dapat digunakan sebagai makanan pokok satu satuan
penukar mengandung : 175 kalori, 4 gram protein dan 40 gram karbohidrat.
*) Kurang mengandung protein, sehingga perlu ditambah ½ satuan penukar
bahan makanan sumber protein.
Tabel 3
Golongan II Daftar Sayuran
Bahan Makanan
Bayam Labu siam
xxxi
Buncis Lobak *)
Bunga kol Oyong *)
Cabe hijau Pare
Daun singkong Pepaya muda *)
Daun pepaya Rebung *)
Daun bawang Sawi *)
Daun melinjo Tauge *)
Daun pakis Terong *)
Jagung muda Tomat *)
Jantung pisang Wortel
Jamur segar *) Kacang panjang
Kangkung *) Ketimun
Sumber : Bagian Gizi RSCM dan PAGI (2002: 121) dan Departemen Kesehatan
RI (2002 : 12)
Keterangan :
Sayuran merupakan sumber vitamin dan mineral terutama karoten, vitamin C,
asam folat, kalsium, zat besi dan fosfor. Konsumsi sayuran sebaiknya berupa
campuran dari daun-daun seperti bayam, kangkung, daun singkong, katuk dengan
kacang panjang, buncis, wortel, labu kuning, dsb. Satu porsi sayuran adalah 100
gram sayuran lebih kurang 1 gelas (setelah dimasak dan ditiriskan) mengandung
50 kalori, 3 gram protein dan 10 gram karbohidrat.
*) Kandungan energinya rendah.
Tabel 4
Golongan III Daftar Buah-Buahan
Bahan Makanan Ukuran Rumah Tangga
(URT)
Berat (gram)
xxxii
(1) (2) (3)
Alpukat ½ buah besar 50
Apel ½ buah sedang 75
Belimbing 1 buah besar 125
Duku 10 buah 100
Jambu ari 2 buah sedang 100
Jeruk manis 2 buah sedang 100
Kedondong 1 buah besar 50
Mangga ½ buah sedang 50
Nangka 3 biji 75
Nanas 1/6 buah 100
Pepaya 1 potong sedang 75
Rambutan 8 buah 100
Sawo 1 buah sedang 50
Semangka 1 potong besar 150
Jambu biji 1 buah 100
Sumber : Bagian Gizi RSCM dan PAGI (2002: 122) dan Departemen Kesehatan
RI (2002 : 13)
Keterangan :
Buah merupakan sumber vitamin terutama karoten, vitamin B1, B6, C dan sumber
mineral. Satu porsi buah adalah setara dengan 1 buah pisang ambon ukuran
sedang atau 50 gram, mengandung 40 kalori dan 10 gram karbohidrat.
Tabel 5
Golongan IV Daftar Bahan Makanan Sumber Protein Nabati
Bahan Makanan Ukuran Rumah Tangga
(URT)
Berat (gram)
(1) (2) (3)
Kacang kedele 2 ½ sendok makan 25
Kacang merah 2 ½ sendok makan 25
Kacang tanah kupas 2 sendok makan 20
(1) (2) (3)
Kacang ijo 2 ½ sendok makan 25
Oncom 2 potong besar 50
Tahu 1 potong besar 100
Sumber : Bagian Gizi RSCM dan PAGI (2002: 121) dan Departemen Kesehatan
RI (2002 : 14)
xxxiii
Keterangan :
Satu satuan penukar mengandung : 80 kalori, 6 gram protein, 3 gram lemak dan 8
gram karbohidrat.
Tabel 6
Golongan V Daftar Bahan Makanan Sumber Protein Hewani
Bahan Makanan Ukuran Rumah Tangga
(URT)
Berat (gram)
(1) (2) (3)
Daging ayam 1 potong sedang 100
Hati sapi 1 potong sedang 50
Ikan segar 1 potong sedang 50
Ikan asin 1 potong kecil 25
Ikan teri kering 2 sendok makan 25
Telur ayam kampung 2 butir 60
Telur ayam negeri 1 butir besar 60
Udang basah ¼ gelas 50
Susu sapi *) 1 gelas 200
Susu kerbau ½ gelas 100
Susu kambing ¾ gelas 150
Sumber : Bagian Gizi RSCM dan PAGI (2002: 120) dan Departemen Kesehatan
RI (2002 : 15)
Keterangan :
Satu satuan penukar mengandung : 95 kalori, 10 gram protein dan 6 gram lemak.
*) Susu selain sebagai sumber protein, lemak juga mengandung karbohidrat,
vitamin (terutama vitamin A dan niacin) serta mineral (kalsium dan fosfor).
Tabel 7
Golongan VIa Daftar Minyak
Bahan Makanan Ukuran Rumah Tangga
(URT)
Berat (gram)
xxxiv
(1) (2) (3)
Minyak Goreng ½ Sendok makan 5
Minyak Ikan ½ Sendok makan 5
Margarin ½ Sendok makan 5
Mentega ½ Sendok makan 5
Kelapa 1 potong kecil 30
Kelapa parut 5 Sendok makan 30
Santan ½ gelas 50
Sumber : Bagian Gizi RSCM dan PAGI (2002: 123) dan Departemen Kesehatan
RI (2002: 16)
Keterangan :
Satu satuan penukar mengandung : 45 kalori dan 5 gram lemak.
Tabel 8
Golongan VIb Daftar Gula
Bahan Makanan Ukuran Rumah Tangga
(URT)
Berat (gram)
(1) (2) (3)
Gula pasir 1 sdm 10
Gula aren 10
Gula kelapa/ gula jawa 10
Selai/jam 50
Madu 1 sdm 50
Sirop 50
Sumber : Departemen Kesehatan RI (2002: 16)
Keterangan : Satu satuan penukar mengandung 37 kalori dan 9 gram karbohidrat.
Kerangka Konsep
xxxv
Kerangka konsep penelitian pada dasarnya adalah kerangka hubungan antara
konsep-konsep yang ingin diamati atau diukur melalui penelitian-penelitian yang
akan dilakukan ( Sukidjo Notoatmodjo, 2002 : 69 ).
Aktivitas yang kurang.
• Faktor genetik
• Kelebihan zat gizi tertentu
• Kelainan sel lemak
OBESITAS
Lingkaran DRK (Diet Rendah Kalori)1500 Kkal
Penurunan Berat Badan
• Aktivitas fisik
• Infeksi penyakit
• Kondisi psikologis
• Cara pengolahan bahan makanan
• Pola Makan (waktu, frekuensi, jumlah)
Keterangan :
: Variabel yang diteliti
: Variabel kontrol
Gambar 2
Hipotesis Bagan Kerangka Konsep Berfikir Pengaruh
Penerapan Lingkaran DRK 1500 Kkal terhadap Penurunan Berat Badan
pada Wanita Dewasa Penderita Obesitas.
xxxvi
Hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini adalah :
1. H0 ( hipotesis nol) memprediksi bahwa independent variable (treatment)
atau variable bebas tidak mempunyai efek pada dependent variable atau
variable terikat dalam populasi (Agus, 2004:97).
H0 ( hipotesis nol) dalam penelitian ini berbunyi :
“Tidak ada pengaruh penerapan Lingkaran Diet Rendah Kalori (DRK) 1500
KKal terhadap penurunan berat badan pada wanita dewasa penderita
obesitas”.
2. H1 (hipotesis alternatif) memprediksi bahwa independent variable
(treatment) atau variable bebas mempunyai efek pada dependent variable
atau variable terikat dalam populasi (Agus, 2004:98).
H1 (hipotesis alternatif) dalam penelitian ini berbunyi :
“Ada pengaruh penerapan Lingkaran Diet Rendah Kalori (DRK) 1500 KKal
terhadap penurunan berat badan pada wanita dewasa penderita obesitas”.
BAB III
xxxvii
METODE PENELITIAN
3.1 Populasi Penelitian
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Suharsimi Arikunto , 1998 :
117). Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah wanita dewasa
penderita obesitas yang berusia 18 tahun sampai dengan 55 tahun dengan kondisi
tubuh yang sehat (tidak sedang terinfeksi penyakit), tidak sedang hamil, tidak
sedang mengalami depresi serta mempunyai berat badan lebih dari 120 % dari
berat badan standartnya dengan kebutuhan kalori antara 2000 Kkal sampai dengan
2500 Kkal per hari.
3.2 Sampel Penelitian
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Suharsimi
Arikunto , 1998 : 117). Sampel dipilih secara porposive sampling. Sampel
eksperimen dalam penelitian ini sebanyak 6 orang wanita dewasa penderita
obesitas dengan dikenai perlakuan berdasarkan kriteria seperti pada populasi.
Sampel Kontrol yang dipakai dalam penelitian ini sebanyak 8 wanita dewasa
penderita Obesitas dan tidak dikenai perlakuan.Porposive sampling adalah
pengambilan sample yang didasarkan pada suatu tertentu yang dibuat oleh peneliti
sendiri berdasakan ciri atau sifat- sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya
(Sukidjo Notoatmodjo, 2002 : 88)
23
xxxviii
3.3 Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat atau
ukuran yang dimiliki atau didapatkan oleh satuan penelitian tentang sesuatu
konsep penelitian tertentu (Sukidjo Notoatmodjo, 2002 : 70). Jenis variabel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah :
1) Variabel bebas (Variabel Independent)
Variabel bebas (Variabel Independent) adalah variabel sebab atau variabel
yang mempengaruhi (Sukidjo Notoatmodjo, 2002 : 70). Variabel bebas dalam
penelitian ini yaitu Lingkaran DRK (Diet Rendah Kalori) 1500 Kkal.
2) Variabel Tergantung (Variabel Dependent)
Variabel Tergantung (Variabel Dependent) adalah variabel akibat atau
variabel terpengaruh (Sukidjo Notoatmodjo, 2002 : 70). Variabel tergantung
dalam penelitian ini adalah penurunan berat badan pada wanita dewasa penderita
obesitas.
3) Variabel Kendali
Variabel kendali adalah variabel yang diperkirakan dapat mengganggu hasil
penelitian sehingga perlu dikendalikan yaitu aktivitas fisik kaitannya dengan
kebutuhan kalori perhari, kondisi psikologis, infeksi penyakit, cara pengolahan
bahan makanan dan Pola makan.
xxxix
3.4 Rancangan Penelitian (Jenis dan Metode Penelitian)
3.4.1 Jenis penelitian
Jenis penelitian dalam skripsi ini yaitu Pre-Eksperimental Design atau Quasi
Eksperimen dengan katagori Pre-test and Post-test Design dengan kelompok
kontrol dan kelompok eksperimen (Ahmad Watik, 2003:127), disebut demikian
karena eksperimen jenis ini belum memenuhi persyaratan seperti cara
eksperimental yang dapat dikatakan ilmiah mengikuti peraturan-peraturan tertentu
(Suharsimi Arikunto , 1998 : 83) sedangkan didalam Pre-test and Post-test Design
observasi dilakukan sebanyak 2 kali yaitu sebelum eksperimen dan sesudah
eksperimen. Observasi yang dilakukan sebelum eksperimen (X) disebut Pre-test
dan Observasi sesudah eksperimen (Xn) disebut Post-test. Perbedaan antara X dan
Xn yakni X- Xn diasumsikan merupakan efek dari perlakuan eksperimen
(Suharsimi Arikunto , 1998 : 84).
3.4.2 Ukuran dan Analisis Data
Ukuran yang digunakan adalah ukuran rasio. ukuran rasio merupakan
ukuran yang mempunyai nilai absolute dari objek yang diukur, ukuran rasio
mempunyai titik nol sehingga ukuran rasio dapat dimatematikakan misalnya
ditambah, dikurangi, dibagi dan dikali ( Moh Nasir, 1999:160).
Analisis data dilakukan dengan membandingkan kedua mean atau rata-rata
hasil per kelompok, pengujian perbedaan mean dihitung dengan rumus t-test
sebagai berikut :
xl
….(Suharsimi Arikunto , 1998 : 306)
Keterangan :
Mx = xN
X∑ …… Nilai Rata-rata penurunan berat badan pada kelompok
eksperimen.
My = yN
Y∑ …… Nilai rata-rata penurunan berat badan pada kelompok
kontrol.
∑ 2x = ∑ 2
X - ( )2
XN
X∑……. merupakan jumlah kuadrat dari selisih antara pre-
test dan post-test kelompok eksperimen
∑ 2y = ∑ 2
Y - ( )2
yN
Y∑…… merupakan jumlah kuadrat dari selisih antara pre-
test dan post-test kelompok kontrol
d.b = Nx + Ny – 2 ……… Derajat bebas
N = subjek pada sampel
X = Kelompok eksperimen dan Y = Kelompok kontrol
+
−+
∑+∑
−=
yxyx
22
yx
N
1
N
1
2NN
yx
MM t
xli
Tabel 9
Bentuk Data Pre-Test dan Post-Test Penurunan Berat Badan
Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol
Kelompok Eksperimen (X) Kelompok Kontrol (Y)
No Kode Pre
Test
(X)
Post
test
(X1)
Beda
(X) X2 No Kode
Pre
Test
(Y)
Post
test
(Y1)
Beda
(Y) Y2
1 E-01 1 K-01
2 E-02 2 K-02
3 E-03 3 K-03
4 E-04 4 K-04
5 E-05 5 K-05
6 E-06 6 K-06
7 K-07
8 K-08
Jumlah Jumlah
(Sumber: Suharsimi Arikunto , 1998 : 307)
3.4.3 Model Penelitian
Penelitian ini menggunakan model pendekatan longitudinal yang bersifat
prospektif, maksudnya adalah mempelajari berbagai tingkat pertumbuhan dengan
cara “mengikuti” perkembangan berat badan bagi individu-individu (sampel) yang
sama (Suharsimi Arikunto , 1998 : 81).
3.5 Teknik Pengambilan Data
3.5.1 Data
Data yang diambil berupa hasil pengukuran dari berat badan sampel dan
tinggi badan sampel.
xlii
3.5.2 Pengambilan data
Pengambilan data dilakukan dengan cara menimbang berat badan sampel
pada :
1) Awal perlakuan (Pre-test) yaitu hari pertama, sebelum pelaksanaan diet
2) Post-test, dilakukan secara berkala, sebanyak 4 kali penimbangan setiap hari
yang ke-8.
Pengambilan data pre-test dilakukan dengan cara pengukuran berat badan
dan tinggi badan secara langsung serta mempersilahkan sampel untuk mengisi
kuesioner yang telah disediakan guna mengetahui identitas sampel dan apakah
obesitas dipengaruhi oleh faktor genetik atau tidak. Pengambilan data Post-test
atau setelah diberi perlakuan dilakukan sebanyak 4 kali pengukuran yaitu hari
yang ke-8, ke-15, ke-22 dan hari ke-29 dilakukan dengan cara mendatangi sampel
dan melakukan pengukuran berat badan sampel secara langsung tanpa melakukan
pengukuran tinggi badan. Data dicatat dalam tabel sebagai berikut
Tabel 10
Formulir Pengamatan Kondisi Awal Sampel DRK 1500 Kkal
Obesitas
karena
faktor
Genetik
Sam
pel
Kode
Sam
pel
Nama
Sam
pel
Alamat
Umur
(th)
TB
(cm)
BB
(Kg)
Jenis
Akti
vitas
Ya Ti
dak
I.
II.
III.
IV.
V.
xliii
Tabel 11.a
Formulir Pengamatan Berat Badan Pre-test dan Post-test kelompok ekperimen
Post Test BB (Kg)
I II III IV No.
Kode
Res.
Pre
Test
BB
(kg)
Hari
1(X)
Hari 8
(X1)
Hari 15
(X2)
Hari 22
(X3)
Hari 29
(X4)
Rata-rata
BB (kg)
1 E-01
2 E-02
3 E-03
4 E-04
5 E-05
6 E-06
Rata-rata
Tabel 11.b
Formulir Pengamatan Berat Badan Pre-test dan Post-test kelompok kontrol
Post Test BB (Kg)
I II III IV No.
Kode
Res.
Pre
Test
BB
(kg)
Hari 1
(Y)
Hari 8
(Y1)
Hari 15
(Y2)
Hari 22
(Y3)
Hari 29
(Y4)
Rata-rata
BB (kg)
1 K-01
2 K-02
3 K-03
4 K-04
5 K-05
6 K-06
7 K-07
8 K-08
Rata-rata
xliv
3.5.3 Waktu dan lokasi pengambilan data
1) Waktu
Penelitian pengaruh penerapan Lingkaran DRK (Diet Rendah Kalori) 1500
Kkal terhadap penurunan berat badan pada wanita dewasa penderita obesitas
mulai dilaksanakan pada 1 Maret 2005 sampai dengan 29 Maret 2005.
2) Lokasi pengambilan data
Pengambilan data dalam penelitian ini dilakukan di kota Semarang sesuai
dengan tempat tinggal atau tempat bekerja sampel eksperimen (sampel yang
diberi perlakuan) dan sampel kontrol yaitu di SLTP N 26 Semarang, Puskesmas
Gunungpati, SD Gunungpati 03 dan RT 07/ RW 08 Siwakul - Ungaran.
3.6 Prosedur Penelitian
3.6.1 Persiapan
1) Menyediakan Lingkaran DRK (Diet Rendah Kalori) 1500 Kkal sebagai
media diet, untuk kemudian lingkaran tersebut diujikan kepada 5 orang guna
mengetahui apakah lingkaran tersebut layak digunakan untuk penelitian.
Lima orang tersebut harus menjawab beberapa pertanyaan berikut :
(1) Apakah Saudara dapat membaca tulisan yang ada dalam lingkaran
DRK 1500 kkal tersebut ?
xlv
(2) Apakah setelah diberi penjelasan tentang cara penggunaan lingkaran
tersebut, saudara dapat menggunakannya sendiri sesuai dengan menu
yang saya sebutkan ?
(3) Menurut penilaian saudara apakah lingkaran DRK 1500 Kkal ini perlu
diperbaharui, misalnya tulisannya, tebal dan tipisnya tulisan atau yang
lainnya ?
2) Menyediakan timbangan badan berupa timbangan injak untuk mengukur
berat badan, meteran berupa rool meter untuk mengukur tinggi badan dan
timbangan makanan berupa timbangan pegas ukuran 2 kg untuk menimbang
makanan yang akan dimakan oleh sampel eksperimen dimana ketiga alat
tersebut telah diuji atau dikalibrasi di Balai Metrologi dan Geofisika terlebih
dahulu.
3) Menyediakan lembar pencatatan berupa formulir control tentang cara
pengolahan bahan makanan dan daftar menu yang dipilih untuk dikonsumsi
dari media lingkaran DRK 1500 Kkal yang telah disediakan.
4) Menyediakan Formulir pencatatan tentang makanan yang dikonsumsi oleh
sample control beserta dengan waktu makan, cara pengolahan makanan dan
banyaknya makanan yang dikonsumsi.
5) Menyediakan kuesioner untuk mengetahui identitas calon sampel dan
kemudian mewawancarai calon sampel tentang keadaan fisik calon sampel (
Sehat atau sakit), keadaan psikologinya, seperti sedang stres atau tidak,
aktivitas fisik yang dilakukan atau kegiatan sehari-hari kaitannya dengan
pekerjaan.
xlvi
6) Mencari dan menetapkan calon sampel sebagai sampel penelitian yang
sesuai dengan kriteria yaitu wanita dewasa penderita obesitas dengan berat
badan lebih dari 120% dari berat badan standarnya yang pada saat
pengukuran awal mempunyai kebutuhan kalori 2000-2500 Kkal sebanyak 6
orang sebagai sampel eksperimen (sampel treatmen/ perlakuan) dan 6 orang
sampel kontrol yang tidak dikenai perlakuan, dengan cara pengukuran BB
dan TB calon sampel dan pendataan mengenai aktifitas fisik/ pekerjaan
sehari-hari dan data mengenai faktor genetik Non-Genetik calon sampel.
3.6.2 Pelaksanaan Penelitian
1) Mendatangi sampel baik sampel eksperimen maupun sampel kontrol.
2) Memberikan media yang berupa Lingkaran DRK (Diet Rendah Kalori) 1500
Kkal, timbangan makanan untuk mengukur berat makanan yang akan
dikonsumsi dan Formulir Kontrol untuk mengetahui konsumsi yang
dimakan sehari-hari berdasarkan Lingkaran DRK 1500 Kkal kepada
masing-masing sampel eksperimen atau yang dikenai perlakuan.
3) Memberikan formulir pencatatan tetang makanan yang dikonsumsi sehari-
hari kepada sampel kontrol.
4) Memberi penjelasan tentang penggunaan media tersebut kepada sampel
experimen..
xlvii
5) Mengontrol sampel experimen dan sampel kontrol setiap hari dengan
meminta lembar pencatatan seperti tersebut diatas. Pengontrolan ini dimulai
pada hari ke-2 setelah perlakuan yang diberikan sampai hari yang ke-28.
6) Melakukan penimbangan BB dan pengukuran TB kepada sampel sebelum
perlakuan dimulai yaitu hari 1 dan selanjutnya dilakukan penimbangan BB
setiap hari yang ke 8, 15, 22 dan hari ke-29.
7) Melakukan pencatatan pada formulir data hasil pre-test dan post- test
sampel experimen dan sampel kontrol.
3.7 Instrumen Penelitian
3.7.1 Lingkaran DRK 1500 Kkal
1) Tujuan
Lingkaran Diet Rendah Kalori (DRK) 1500 Kkal merupakan instrumen
utama dalam penelitian ini. Tujuannya adalah untuk menentukan menu yang
dikonsumsi oleh sampel experiment.
2) Cara Penggunaan
Model penyusunan menu dalam diet 1500 Kkal ini dibantu dengan
menggunakan sebuah media yang berupa lingkaran menu. Bentuk lingkaran yang
digunakan sebagai media dalam diet rendah kalori 1500 Kkal ini adalah seperti
berikut :
xlviii
(1) Lingkaran terdiri dari 6 tingkat lingkaran, yang masing-masing saling
bergabung dan berpusat pada satu poros yang sama, yaitu di pusat lingkaran.
(2) Masing-masing lingkaran dapat diputar, baik searah dengan jarum jam
maupun berlawanan dengan jarum jam.
(3) Masing-masing lingkaran mempunyai nilai energi yang hampir sama.
(4) Juring pada lingkaran berjumlah 7, hal ini dimaksudkan agar susunan menu
tersebut dapat dipakai dalam satu minggu atau 7 hari sekaligus tanpa harus
merubah posisi lingkaran setiap hari.
(5) Masing-masing juring mempunyai nilai kalori total + 1500 Kkal.
Lingkaran-lingkaran tersebut terdiri dari daftar bahan makanan penukar
dengan komposisi sebagai berikut :
(1) Lingkaran pertama berisikan bahan makanan sumber hidrat arang dengan
nilai kalori sebesar 525 Kkal/ hari, sedangkan takaran tiap kali makan
sebesar 175 Kkal, dengan frekuensi makan sebanyak 3 kali yaitu pagi, siang
dan sore.
(2) Lingkaran kedua berisikan sayur-sayuran dengan nilai kalori sebesar 200
Kkal/ hari, sedangkan takaran tiap kali makan sebesar 50 Kkal, dengan
frekuensi makan sebanyak 3-4 kali yaitu pagi, siang, sore dan malam hari
menjelang tidur.
(3) Lingkaran ketiga berisikan buah-buahan dengan nilai kalori sebesar 200
Kkal/ hari, sedangkan takaran tiap kali makan sebesar 40 Kkal, dengan
frekuensi makan 5 kali makan, yaitu bersamaan dengan makan pagi, siang,
xlix
sore masing-masing satu porsi dan yang dua porsi sebagai makanan selingan
yaitu dimakan jam 10.00 pagi dan jam 15.00, tetapi tidak menutup
kemungkinan jika yang dua porsi dimakan sekaligus. Sehingga frekuensi
makan menjadi 3 kali.
(4) Lingkaran keempat berisikan bahan makanan sumber protein nabati dengan
nilai kalori sebesar 240 Kkal, sedangkan takaran tiap kali makan sebesar 80
Kkal, dengan frekuensi makan sebanyak 3 kali yaitu bersamaan pada saat
makan pagi, siang dan sore.
(5) Lingkaran kelima berisikan bahan makanan sumber protein hewani dengan
nilai kalori sebesar 285 Kkal, sedangkan takaran tiap kali makan sebesar 95
Kkal, dengan frekuensi makan sebanyak 3 kali yaitu pagi, siang dan sore
atau malam hari.
(6) Lingkaran keenam berisikan minyak dan gula dengan nilai kalori dari
minyak 20 Kkal, sedangkan nilai kalori dari gula 30 Kkal.
Apabila ingin mencari menu yang akan dimakan dalam satu hari, Lingkaran
Diet Rendah Kalori 1500 Kkal ini dapat disesuaikan dengan selera dari peserta
Diet, dengan cara memutar posisi lingkaran. Lingkaran Diet ini sudah mempunyai
jumlah kalori yang hampir sama dalam setiap bagiannya yaitu sekitar 1500 Kkal.
Sehingga dapat mempermudah peserta Diet 1500 Kkal dalam mengkombinasikan
menu makanan yang akan dipakai sebagai acuan makan dalam satu hari itu.
Cara tersebut akan mempermudah pelaksana diet dalam mengkombinasikan
atau memvariasikan menu makanan yang akan dimakan untuk mencukupi
kebutuhan energinya tanpa harus melanggar tatanan diet yang harus tetap dijalani
selama program dietnya masih berlangsung serta dapat meminimalisir terjadinya
l
kebosanan menu makanan pada Diet. Hal ini akan sangat menunjang terjadinya
keberhasilan diet yaitu dengan adanya indikator keberhasilan Diet yang berupa
penurunan berat badan hingga mencapai normal, yaitu sesuai dengan “Lean Body
Weight” dimana Berat badan normal adalah {(T cm – 100) – 10 % } + 10 %
(Ahmad Djaeni Sediaoetama, 2000:48). Gambar Lingkaran tersebut dapat dilihat
pada gambar 3.
Gambar 3
Model Lingkaran Diet Rendah Kalori (DRK) 1500 Kkal
100 gr
100 gr
50 gr
50 gr
50 gr
200 gr
200 gr
200 gr
100 gr
100
100 gr 80 gr
80 gr
80 gr
150 gr
150 gr
150 gr
200 gr
200 gr
200 gr
100 gr
135 gr
135 gr
135 gr
135 gr
135 gr
135 gr
135 gr
135 gr
135 gr
135 gr
135 gr
135 gr 135 gr
135 gr
135 gr
135 gr
135 gr
135 gr
135 gr
135 gr
135 gr
125 gr
125 gr
125 gr
85 gr
85
gr
85 gr
125 gr
125 gr
125 gr
125 gr
125 gr
125 gr
250 gr
250 gr
250 gr
170 gr
170 gr
170 gr
170 gr 170 gr 170 gr
20 gr 20 gr 20 gr
50 gr
50 gr
50 gr
100 gr
100 gr
100 gr
25 gr
25 gr
25 gr
50 gr
50 gr
50 gr
25 gr
25 gr
25 gr
25 gr
25 gr
25 gr
20 gr
50 gr
20 gr
20 gr
100 gr
100 gr
100 gr
50 gr
50 gr 50 gr
50 gr
50 gr
25 gr
25 gr
25 gr
200 gr
200 gr 200 gr
60 gr 60 gr 60 gr
20 gr
50 gr
100 gr
100 gr
50 gr
50 gr
50 gr
200 gr
200 gr
200 gr
100 gr
100
100 gr 80 gr
80 gr
80 gr
150 gr
150 gr
150 gr
200 gr
200 gr
200 gr
100 gr
135 gr
135 gr
135 gr
135 gr
135 gr
135 gr
135 gr
135 gr
135 gr
135 gr
135 gr
135 gr 135 gr
135 gr
135 gr
135 gr
135 gr
135 gr
135 gr
135 gr
135 gr
125 gr
125 gr
125 gr
85 gr
85
gr
85 gr
125 gr
125 gr
125 gr
125 gr
125 gr
125 gr
250 gr
250 gr
250 gr
170 gr
170 gr
170 gr
170 gr 170 gr 170 gr
20 gr 20 gr 20 gr
50 gr
50 gr
50 gr
100 gr
100 gr
100 gr
25 gr
25 gr
25 gr
50 gr
50 gr
50 gr
25 gr
25 gr
25 gr
25 gr
25 gr
25 gr
20 gr
50 gr
20 gr
20 gr
100 gr
100 gr
100 gr
50 gr
50 gr 50 gr
50 gr
50 gr
25 gr
25 gr
25 gr
200 gr
200 gr 200 gr
60 gr 60 gr 60 gr
20 gr
50 gr
12 gr
50 gr
15 gr
6 gr
50 gr
35 gr
50 gr
li
Keterangan :
= Lingkaran pertama, memuat daftar makanan penukar nasi
= Lingkaran kedua, memuat daftar makanan penukar sayuran
= Lingkaran ketiga, memuat daftar makanan penukar buah-
buahan
= Lingkaran keempat, memuat daftar makanan penukar
Tempe (Protein Nabati)
= Lingkaran kelima, memuat daftar makanan penukar daging
(protein Hewani)
= Lingkaran keenam, memuat daftar makanan penukar
Minyak dan gula
= Pusat Lingkaran
3.7.2 Timbangan Injak
1) Tujuan : Untuk mengetahui berat badan Sampel sebelum dan
sesudah perlakuan.
2) Cara Penggunaan
(1) Timbangan ditempatkan ditempat yang rata.
(2) Sampel naik diatasnya dengan posisi tegak berdiri pandangan lurus
kedepan sampai jarum pada timbangan tenang pada angka tertentu
sesuai BB sampel.
lii
(3) Pengukur berdiri tegak lurus dengan sampel dan jarum penunjuk pada
timbangan. Peneliti juga boleh sambil jongkok untuk melihat angka
penunjuk tetapi masih menghadap tegak lurus sampel dan jarum
penunjuk.
Pengukuran berat badan ini dilakukan sebelum makan pagi dan sesudah
buang air besar.
3) Petugas : 1 orang
4) Kapasitas/ daya baca : 120 kg/ 1 kg
3.7.3 Timbangan makanan
1) Tujuan : untuk mengetahui berat makanan yang harus dimakan.
2) Cara Penggunaan :
(1) Sebelum makanan ditimbang maka jarum pada timbangan harus ada
diangka nol. Caranya dengan memutar bagian yang hitam pada
timbangan kearah kanan atau kearah kiri. Untuk mempermudah maka
tempat yang digunakan untuk menimbang sudah diletakkan diatas
timbangan.
(2) Setelah itu makanan ditimbang dengan meletakkan makanan diatas
tempat makanan yang sudah ditimbang tadi. Makanan ditimbang
sesuai dengan ukuran gram yang ada pada lingkaran DRK 1500 Kkal.
3) Petugas : pelaku diet sendiri dalam hal ini adalah sampel
eksperimen.
4) Kapasitas/ daya baca : 2 kg/ 10 gr
liii
3.7.4 Meteran
1) Tujuan : Untuk mengetahui tinggi badan sampel.
2) Cara Penggunaan :
(1) Sampel berdiri tegak ditempat yang rata, muka menghadap kedepan.
(2) Petugas 1 menarik meteran, meletakkan ujung meteran dibelakang
tumit sampel dan memeganginya.
(3) Petugas 2 menarik meteran yang sudah diletakkan dibelakang tumit
sampel kearah kepala sampel dan melakukan pengukuran dengan
melihat angka yang sejajar dengan ujung kepala sampel. Pengukuran
ini dapat dibantu dengan penggaris yang lurus atau penggaris siku.
3) Petugas : 2 orang
4) Kapasitas/ daya baca : 5 meter/ 1 mm
3.7.5 FP2 (Food Processor)
1) Tujuan : Untuk mengetahui kebutuhan kalori sampel
dihubungkan dengan tingkat aktivitas sehari-hari.
2) Cara Penggunaan :
Data-data sampel tentang BB, TB, Umur, Aktivitas, nama, Jenis kelamin
dimasukkan kedalam Program FP2 melalui menu Compute Recommended
Nutrient Intakes , tekan angka 2, pilih Enter, pilih metrik, enter, masukkan
data, enter.
3) Petugas : 1 orang
liv
3.7.6 Kuesioner
1) Tujuan : Untuk mengetahui apakah sampel mengalami obesitas
karena faktor genetik.
2) Cara Penggunaan : Menuliskan data sampel kedalam kuesioner.
3) Petugas : sampel sendiri atau peneliti jika sampel kesulitan
menulis.
3.7.7 Formulir Control sampel experimen tentang makanan yang dikonsumsi
1) Tujuan : untuk mengontrol dan mengetahui konsumsi sampel
eksperimen.
2) Cara Penggunaan : mengisi formulir dengan konsumsi yang dimakan
dalam satu hari itu sampai dengan hari yang ke-28.
3) Petugas : sampel sendiri atau peneliti jika sampel kesulitan
menulis.
3.7.8 Formulir Pencatatan sampel kontrol tentang makanan yang dikonsumsi
1) Tujuan : untuk mengontrol dan mengetahui konsumsi sampel
kontrol dalam 1 hari dan untuk mengetahui konsumsi
sampel kontrol dalam 28 hari.
2) Cara Penggunaan : konsumsi yang dimakan dari hari 1 sampai dengan
hari ke-28 ditulis kedalam formulir yang disediakan.
Pengisian disesuaikan dengan tanggalnya.
lv
3) Petugas : sampel sendiri atau peneliti jika sampel kesulitan
menulis.
3.7.9 Formulir data pengamatan awal sampel experimen
1) Tujuan : untuk mengetahui data awal sampel experimen
sebelum perlakuan dimulai, terutama tentang data BB
dan TB nya
2) Cara Penggunaan : menuliskan data kedalam formulir.
3) Petugas : 1 orang
3.7.10 Formulir pengamatan berat badan sampel experiment dan sampel
kontrol
1) Tujuan : untuk mengetahui perkembangan berat badan sampel
experiment dan sampel kontrol dari hari 1 sampai
dengan hari ke-28.
2) Cara Penggunaan : menuliskan data kedalam formulir setiap hari ke-8,
ke-15, ke-22 dan ke-29.
3) Petugas : 1 orang
3.8 Analisis Data
Analisis data menurut langkah-langkah berikut:
1) Memasukkan data kuesioner pada tabel pengamatan awal (Tabel 10).
lvi
2) Mulai melakukan pengamatan dan memasukan data dalam data pengamatan
berat badan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol (Tabel 11).
3) Melakukan perhitungan pre-test dan post-test penurunan berat badan
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, dengan memasukkan data
pada tabel perhitungan uji-t (Tabel 9).
4) Mencari mean dari perbedaan Pre-test dengan Post-test penurunan berat
badan per minggu dan rata-rata penurunan berat badan dalam 28 hari pada
kelompok kontrol dan kelompok eksperimen, dengan rumus sebagai berikut:
Kelompok eksperimen
Mx = xN
X∑ ……..(Suharsimi Arikunto , 1998:306)
Kelompok kontrol
My = yN
Y∑ ...…..(Suharsimi Arikunto , 1998:306)
5) Mulai melakukan tes signifikansi (α=0,05) atau t-statistik (t.s) dengan rumus
sebagai berikut :
. (Suharsimi Arikunto , 1998:306)
+
−+
∑+∑
−=
yxyx
22
yx
N
1
N
1
2NN
yx
MM t
lvii
6) Menentukan derajat bebas ( d.b.) (α=0,05), dengan rumus sebagai berikut :
d.b. = nx + ny- 2 .... (Suharsimi Arikunto , 1998:307)
7) Mencari nilai t-tabel (t.t) sesuai dengan derajat bebasnya (d.b.) Dengan taraf
kepercayaan 95% (α=0,05)
8) Membandingkan nilai t-tabel (t.t) dengan nilai t-statistik (t.s).
9) Menarik kesimpulan, dengan ketentuan sebagai berikut :
(1) Jika nilai t-statistik (t.s) > t-tabel (t.t) maka H1 (hipotesis alternatif)
diterima dan H0 (hipotesis nol) ditolak . Dalam hal ini jika H1 diterima
dan H0 ditolak, maka kesimpulannya menjadi :
“ Ada pengaruh penerapan Lingkaran DRK (Diet Rendah Kalori) 1500
Kkal terhadap penurunan berat badan pada wanita dewasa penderita
Obesitas.“
(2) Jika nilai t-statistik (t.s) < t-tabel (t.t) maka H1 (hipotesis alternatif)
ditolak dan H0 (hipotesis nol) diterima. Dalam hal ini jika H1 ditolak
dan H0 diterima maka kesimpulannya menjadi :
“ Tidak ada pengaruh penerapan Lingkaran DRK (Diet Rendah Kalori)
1500 Kkal terhadap penurunan berat badan pada wanita dewasa
penderita Obesitas. “
lviii
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.4 Hasil Penelitian
4.1.1 Hasil Pengukuran pada Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol
Hasil penelitian dan pengambilan data pada kelompok eksperimen (tabel 12)
dan kelompok kontrol (tabel 13) yang dilakukan sebanyak 5 kali terdiri dari 1 kali
pengambilan data pre-test dan 4 kali pengambilan data post-test menunjukkan
hasil sebagai mana ditampilkan pada tabel berikut ini :
Tabel 12
Data Hasil Pengukuran Berat Badan Kelompok Eksperimen
Post Test BB (Kg)
I II III IV No
(N)
Kode
Res.
Pre
Test
BB
(kg)
Hari
1(X)
Hari 8
(X1)
Hari 15
(X2)
Hari 22
(X3)
Hari 29
(X4)
Rata-
rata
BB
(kg)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 E-01 69.0 68.0 67.5 67.0 67.5 67.50
2 E-02 81.0 80.0 80.5 80.0 79.0 79.88
3 E-03 61.0 60.5 60.0 59.5 59.0 59.75
4 E-04 66.0 65.5 65.0 64.5 63.5 64.63
5 E-05 75.0 74.5 75.0 74.0 73.5 74.25
6 E-06 61.0 59.5 60.0 59.0 58.0 59.13
Rata-rata 68.83 68,00 68.00 67.33 66.75 67.52
44
lix
Tabel 13
Data Hasil Pengukuran Berat Badan Kelompok Kontrol
Post Test BB (Kg)
I II III IV
No. Kode
Res.
Pre
Test
BB
(kg)
Hari
1 (X)
Hari 8
(X1)
Hari 15
(X2)
Hari 22
(X3)
Hari 29
(X4)
Rata-
rata
BB
(kg)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 K-01 70.0 70.0 71.0 71.0 70.0 70.50
2 K-02 66.0 66.0 66.0 66.0 66.0 66.00
3 K-03 60.0 60.0 60.0 60.5 60.0 60.13
4 K-04 73.0 73.0 73.0 73.5 73.0 73.13
5 K-05 66.0 65.0 64.5 65.0 65.0 64.88
6 K-06 73.0 73.0 72.0 73.0 73.0 72.75
7 K-07 59.5 60.0 59.0 59.5 59.0 59.38
8 K-08 68.0 68.0 68.0 69.0 68.5 68.38
Rata-rata 66.94 66.88 66.69 67.19 66.81 66.89
Data diatas menunjukkan bahwa jumlah sampel eksperimen (N) sebanyak 6
orang responden dan 8 orang rresponden pada kelompok kontrol, masing-masing
responden mengalami penurunan berat badan yang berbeda satu dengan yang lain.
Grafik hasil pengukuran pada masing – masing sampel baik pada kelompok
eksperimen maupun pada kelompok kontrol dapat dilihat pada gambar dibawah
ini.
lx
Gambar 4
Grafik Post-Test Penurunan Berat Badan Sampel Ekperimen E-01
Gambar 5
Grafik Post Test Penurunan Berat Badan Sampel Ekperimen E-02
Minggu
Jumlah penurunan BB (kg)
Jumlah penurunan BB (kg)
1.5
2.0
1.5
1.0
0.0
0.5
1.0
1.5
2.0
2.5
1 2 3 4
Minggu
2.0
1.0
0.5
1.0
0.0
0.5
1.0
1.5
2.0
2.5
1 2 3 4
lxi
Gambar 6
Grafik Post Test Penurunan Berat Badan Sampel Ekperimen E-03
Gambar 7
Grafik Post Test Penurunan Berat Badan Sampel Ekperimen E-04
Minggu
Jumlah penurunan BB (kg)
2.0
1.5
1.0
0.50.0
0.5
1.0
1.5
2.0
2.5
1 2 3 4
Minggu
Jumlah penurunan BB (kg)
2.5
1.5
1.0
0.5
0.0
0.5
1.0
1.5
2.0
2.5
3.0
1 2 3 4
lxii
Gambar 8
Grafik Post-Test Penurunan Berat Badan Sampel Ekperimen E-05
Gambar 9
Grafik Post-Test Penurunan Berat Badan Sampel Ekperimen E-06
Minggu
Jumlah penurunan BB (kg)
1.5
1.0
0.0
0.5
0.0
0.2
0.4
0.6
0.8
1.0
1.2
1.4
1.6
1 2 3 4
Minggu
Jumlah penurunan BB (kg)
3.0
2.0
1.0
1.5
0.0
0.5
1.0
1.5
2.0
2.5
3.0
3.5
1 2 3 4
lxiii
Gambar 10
Grafik Post-Test Penurunan Berat Badan Sampel Kontrol K-01 dan K-02
Gambar 11
Grafik Post-Test Penurunan Berat Badan Sampel Kontrol K-03 dan K-04
Minggu
Jumlah penurunan BB (kg)
0.0
-1.0-1.0
0.00.00.0
-1.5
-1.0
-0.5
0.0
K-01 0.0 -1.0 -1.0 0.0
K-02 0.0 0.0 0.0 0.0
1 2 3 4
Minggu
Jumlah penurunan BB (kg)
-0.5
0.00.00.0
-0.6
-0.4
-0.2
0.0
K-03 0.0 0.0 -0.5 0.0
K-04 0.0 0.0 -0.5 0.0
1 2 3 4
lxiv
Gambar 12
Grafik Post-Test Penurunan Berat Badan Sampel Kontrol K-05 dan K-06
Gambar 13
Grafik Post-Test Penurunan Berat Badan Sampel Kontrol K-07 dan K-08
Minggu
Jumlah penurunan BB (kg)
1.01.0
1.5
1.0 1.0
0.00.00.00.0
0.5
1.0
1.5
2.0
K-05 1.0 1.5 1.0 1.0
K-06 0.0 1.0 0.0 0.0
1 2 3 4
Minggu
Jumlah penurunan BB (kg)
-0.5
0.0
0.50.5
-0.5
-1.0
0.0
0.0
-1.5
-1.0
-0.5
0.0
0.5
1.0
K-07 -0.5 0.5 0.0 0.5
K-08 0.0 0.0 -1.0 -0.5
1 2 3 4
lxv
Gambar diatas menunjukkan hasil penurunan berat badan per individu
sampel. Hasil penelitian tentang penerapan Lingkaran Diet Rendah Kalori (DRK)
1500 Kkal pada kelompok eksperimen adalah penurunan berat badan yang dicapai
setelah melakukan treatmen diet dengan menggunakan alat tersebut dan hasil
penelitian pada kelompok kontrol adalah perubahan berat badan, baik kenaikkan
maupun penurunan yang berlangsung selama 28 hari. Kelompok kontrol ini tidak
diberi perlakuan atau treatmen. Hasil penurunan berat badan yang dicapai oleh
kelompok ekperimen didapatkan dari selisih antara pre-test dengan post-test
pengukuran berat badan, selisih itu kemudian diasumsikan sebagai akibat dari
treatmen yang diberikan yaitu penerapan lingkaran Diet Rendah Kalori (DRK)
1500 Kkal. Rata-rata penurunan berat badan yang diperoleh setelah 28 hari pada
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol ditunjukkan pada gambar 14.
Jumlah Penurunan Berat Badan (Kg)
Gambar 14
Grafik Rata-Rata Penurunan Berat Badan
Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol Selama 28 Hari (4 Minggu)
0.83
2.08
0.83
1.50
0.13
-0.250.25
0.06
-0.5
0.0
0.5
1.0
1.5
2.0
2.5
8 Hari 15 Hari 22 Hari 29 Hari
Kelompok Eksperimenl Kelompok Kontrol
lxvi
4.1.2 Hasil Uji Hipotesis
4.1.2.1 Uji Hipotesis Post-test 1
Uji beda data pre-test dan post-test 1 pada kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol dengan menggunakan uji–t diperoleh hasil harga tstatistik dengan
tingkat kepercayaan 95 % dan taraf signifikansi 5 % sebesar 3,452 dan db = nx +
ny -2 = 6 + 8 - 2 = 12 diperoleh t (0.95)(12) = 1,782
1,782 3,452
karena t statistik (3,452) > t tabel (1.78) maka t statistik berada pada daerah penolakan
Ho dan penerimaan H1, sehingga dapat disimpulkan bahwa :
1. Hipotesis alternatif (H1) yang menyatakan “Ada Pengaruh Penerapan
Lingkaran Diet Rendah Kalori (DRK) 1500 Kkal terhadap Penurunan Berat
Badan Pada Wanita Dewasa Penderita Obesitas pada minggu ke-I”,
diterima.
2. Hipotesis Nol (H0) yang menyatakan “Tidak Ada Pengaruh Penerapan
Lingkaran Diet Rendah Kalori (DRK) 1500 Kkal terhadap Penurunan Berat
Badan Pada Wanita Dewasa Penderita Obesitas pada minggu ke-I”, ditolak.
Daerah
Penerimaan H0
lxvii
4.1.2.2 Uji Hipotesis Post-test 2
Uji beda data pre-test dan post-test 2 pada kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol dengan menggunakan uji–t diperoleh hasil harga tstatistik dengan
tingkat kepercayaan 95 % dan taraf signifikansi 5 % sebesar 1,62 dan db = nx + ny
-2 = 6 + 8 - 2 = 12 diperoleh t (0.95)(12) = 1,782
1,62 1,78
karena t statistik (1,62) < t tabel (1.78) maka t statistik berada pada daerah penerimaan
Ho dan penolakan H1, sehingga dapat disimpulkan bahwa :
1. Hipotesis alternatif (H1) yang menyatakan “Ada Pengaruh Penerapan
Lingkaran Diet Rendah Kalori (DRK) 1500 Kkal terhadap Penurunan Berat
Badan Pada Wanita Dewasa Penderita Obesitas pada minggu ke-II”, ditolak.
2. Hipotesis Nol (H0) yang menyatakan “Tidak Ada Pengaruh Penerapan
Lingkaran Diet Rendah Kalori (DRK) 1500 Kkal terhadap Penurunan Berat
Badan Pada Wanita Dewasa Penderita Obesitas pada minggu ke-II”,
diterima.
Daerah
Penerimaan H0
lxviii
4.1.2.3 Uji Hipotesis Post-test 3
Uji beda data pre-test dan post-test 3 pada kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol dengan menggunakan uji–t diperoleh hasil harga tstatistik dengan
tingkat kepercayaan 95 % dan taraf signifikansi 5 % sebesar 5,612 dan db = nx +
ny -2 = 6 + 8 - 2 = 12 diperoleh t (0.95)(12) = 1,782
1,78 5,612
karena t statistik (5,612) > t tabel (1.78) maka t statistik berada pada daerah penolakan
Ho dan penerimaan H1, sehingga dapat disimpulkan bahwa :
1. Hipotesis alternatif (H1) yang menyatakan “Ada Pengaruh Penerapan
Lingkaran Diet Rendah Kalori (DRK) 1500 Kkal terhadap Penurunan Berat
Badan Pada Wanita Dewasa Penderita Obesitas pada minggu ke-III”,
diterima.
2. Hipotesis Nol (H0) yang menyatakan “Tidak Ada Pengaruh Penerapan
Lingkaran Diet Rendah Kalori (DRK) 1500 Kkal terhadap Penurunan Berat
Badan Pada Wanita Dewasa Penderita Obesitas pada minggu ke-III”,
ditolak.
Daerah
Penerimaan H0
lxix
4.1.2.4 Uji Hipotesis Post-test 4
Uji beda data pre-test dan post-test 4 pada kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol dengan menggunakan uji–t diperoleh hasil harga tstatistik dengan
tingkat kepercayaan 95 % dan taraf signifikansi 5 % sebesar 7,154 dan db = nx +
ny -2 = 6 + 8 - 2 = 12 diperoleh t (0.95)(12) = 1,782
1,78 7,154
karena t statistik (7,154) > t tabel (1.78) maka t statistik berada pada daerah penolakan
Ho dan penerimaan H1, sehingga dapat disimpulkan bahwa :
1. Hipotesis alternatif (H1) yang menyatakan “Ada Pengaruh Penerapan
Lingkaran Diet Rendah Kalori (DRK) 1500 Kkal terhadap Penurunan Berat
Badan Pada Wanita Dewasa Penderita Obesitas pada minggu ke-IV”,
diterima.
2. Hipotesis Nol (H0) yang menyatakan “Tidak Ada Pengaruh Penerapan
Lingkaran Diet Rendah Kalori (DRK) 1500 Kkal terhadap Penurunan Berat
Badan Pada Wanita Dewasa Penderita Obesitas pada minggu ke-IV”,
ditolak.
Daerah
Penerimaan H0
lxx
4.1.2.5 Uji Hipotesis Akhir (Total)
Uji hipotesis akhir merupakan uji untuk mengetahui apakah ada pengaruh
penerapan Lingkaran Diet Rendah Kalori (DRK) 1500 Kkal terhadap penurunan
berat badan pada wanita dewasa penderita obesitas, setelah treatmen atau
perlakuan diterapkan selama 28 hari pada sampel eksperimen.
Uji tersebut dengan menggunakan Uji t. Perhitungan dengan Uji t mengacu
pada data hasil penelitian yang ditunjukkan pada tabel 14 yang merupakan
perhitungan antara data pre-test dengan data rata-rata post-test penurunan berat
badan selama 4 minggu antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol
Tabel 14
Data Pre-Test dan Rata-Rata Post-Test Penurunan Berat Badan
Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol
Kelompok Eksperimen (X) Kelompok Kontrol (Y)
No Kode
Pre
Test
(X)
Post
test
(X1)
Beda
(X) X
2 No Kode
Pre
Test
(Y)
Post
test
(Y1)
Bed
a
(Y)
Y2
1 E-01 69.0 67.5 1.50 2.25 1 K-01 70.0 70.0 0.00 0.00
2 E-02 81.0 79.9 1.13 1.27 2 K-02 66.0 66.0 0.00 0.00
3 E-03 61.0 59.8 1.25 1.56 3 K-03 60.0 60.0 0.00 0.00
4 E-04 66.0 64.6 1.38 1.89 4 K-04 73.0 73.0 0.00 0.00
5 E-05 75.0 74.3 0.75 0.56 5 K-05 66.0 65.0 1.00 1.00
6 E-06 61.0 59.1 1.88 3.52 6 K-06 73.0 73.0 0.00 0.00
7 K-07 59.5 60.0 -0.50 0.25
8 K-08 68.0 68.0 0.00 0.00
Jumlah 413.00 405.13 7.88 11.05 Jumlah 535.5 535.0 0.50 1.25
lxxi
Rumus yang digunakan dalam melakukan Uji –t adalah sebagai berikut :
Kriteria : - Ho diterima apabila t statistik < t(1- α)(nx+ny-2)
Hasil dari pengujian Uji-t didapatkan harga tstatistik dengan tingkat
kepercayaan 95 % dan taraf signifikansi (α) 5 % sebesar 5,772 dan derajat bebas
(db) = nx+ny-2 = 6 + 8 - 2 = 12 diperoleh t (0.95)(12) = 1,78.
1,78 5,772
karena t statistik (5,772) > t tabel (1.78) maka t statistik berada pada daerah penolakan
Ho dan penerimaan H1, sehingga dapat disimpulkan bahwa :
1. Hipotesis alternatif (H1) yang menyatakan “Ada Pengaruh Penerapan
Lingkaran Diet Rendah Kalori (DRK) 1500 Kkal terhadap Penurunan Berat
Badan Pada Wanita Dewasa Penderita Obesitas”, diterima.
2. Hipotesis Nol (H0) yang menyatakan “Tidak Ada Pengaruh Penerapan
Lingkaran Diet Rendah Kalori (DRK) 1500 Kkal terhadap Penurunan Berat
Badan Pada Wanita Dewasa Penderita Obesitas”, ditolak.
+
−+
∑+∑
−=
yxyx
22
yx
N
1
N
1
2NN
yx
MM t
Daerah Penerimaan H0
lxxii
4.2 Pembahasan
Model penyusunan menu dalam diet 1500 Kkal ini dibantu dengan
menggunakan sebuah media yang berupa lingkaran menu. Bentuk lingkaran yang
digunakan sebagai media dalam diet rendah kalori 1500 Kkal ini adalah seperti
berikut :
(1) Lingkaran terdiri dari 6 tingkat lingkaran, yang masing-masing saling
bergabung dan berpusat pada satu poros yang sama, yaitu di pusat lingkaran.
(2) Masing-masing lingkaran dapat diputar, baik searah dengan jarum jam
maupun berlawanan dengan jarum jam.
(3) Masing-masing lingkaran mempunyai nilai energi yang hampir sama.
(4) Juring pada lingkaran berjumlah 7, hal ini dimaksudkan agar susunan menu
tersebut dapat dipakai dalam satu minggu atau 7 hari sekaligus tanpa harus
merubah posisi lingkaran setiap hari.
(5) Masing-masing juring mempunyai nilai kalori total + 1500 Kkal.
Lingkaran-lingkaran tersebut terdiri dari daftar bahan makanan penukar
dengan komposisi sebagai berikut:
(1) Lingkaran pertama berisikan bahan makanan sumber hidrat arang dengan
nilai kalori sebesar 525 Kkal/ hari, sedangkan takaran tiap kali makan
sebesar 175 Kkal, dengan frekuensi makan sebanyak 3 kali yaitu pagi, siang
dan sore.
(2) Lingkaran kedua berisikan sayur-sayuran dengan nilai kalori sebesar 200
Kkal/ hari, sedangkan takaran tiap kali makan sebesar 50 Kkal, dengan
lxxiii
frekuensi makan sebanyak 3-4 kali yaitu pagi, siang, sore dan malam hari
menjelang tidur.
(3) Lingkaran ketiga berisikan buah-buahan dengan nilai kalori sebesar 200
Kkal/ hari, sedangkan takaran tiap kali makan sebesar 40 Kkal, dengan
frekuensi makan 5 kali makan, yaitu bersamaan dengan makan pagi, siang,
sore masing-masing satu porsi dan yang dua porsi sebagai makanan selingan
yaitu dimakan jam 10.00 pagi dan jam 15.00, tetapi tidak menutup
kemungkinan jika yang dua porsi dimakan sekaligus. Sehingga frekuensi
makan menjadi 3 kali.
(4) Lingkaran keempat berisikan bahan makanan sumber protein nabati dengan
nilai kalori sebesar 240 Kkal, sedangkan takaran tiap kali makan sebesar 80
Kkal, dengan frekuensi makan sebanyak 3 kali yaitu bersamaan pada saat
makan pagi, siang dan sore.
(5) Lingkaran kelima berisikan bahan makanan sumber protein hewani dengan
nilai kalori sebesar 285 Kkal, sedangkan takaran tiap kali makan sebesar 95
Kkal, dengan frekuensi makan sebanyak 3 kali yaitu pagi, siang dan sore
atau malam hari.
(6) Lingkaran keenam berisikan minyak dan gula dengan nilai kalori dari
minyak 20 Kkal, sedangkan nilai kalori dari gula 30 Kkal.
lxxiv
Kelompok eksperimen diberi pengarahan tentang bagaimana cara
mempergunakan lingkaran Diet Rendah Kalori 1500 Kkal tersebut sehingga
diharapkan kelompok eksperimen dapat menyesuaikan lingkaran menu ini sesuai
dengan selera masing-masing, dengan cara memutar posisi lingkaran. Lingkaran
Diet ini sudah mempunyai jumlah kalori yang hampir sama dalam setiap
bagiannya yaitu sekitar 1500 Kkal. Hal itu dimaksudkan untuk mempermudah
peserta Diet 1500 Kkal dalam mengkombinasikan menu makanan, yang akan
dipakai sebagai acuan makan dalam satu hari itu, bengan demikian pelaksana diet
akan lebih mudah mengkombinasikan atau memvariasikan menu makanan yang
akan dimakan untuk mencukupi kebutuhan energinya tanpa harus melanggar
tatanan diet yang harus tetap dijalani selama program dietnya masih berlangsung
serta dapat meminimalisir terjadinya kebosanan menu makanan pada Diet. Hal ini
akan sangat menunjang terjadinya keberhasilan diet yaitu dengan adanya indikator
keberhasilan Diet yang berupa penurunan berat badan hingga mencapai normal,
yaitu sesuai dengan “Lean Body Weight” dimana Berat badan normal adalah {(T
cm – 100) – 10 % } + 10 % (Ahmad Djaeni Sediaoetama, 2000:48). Gambar dari
“Lingkaran DRK (Diet Rendah Kalori) 1500 Kkal” tersebut dapat dilihat pada
gambar 2.
Hasil perhitungan pada uji hipotesis menghasilkan 2 pernyataan. Pernyataan
pertama adalah Hipotesis alternatif (H1) yang menyatakan ada pengaruh
penerapan lingkaran diet rendah kalori (DRK) 1500 Kkal pada wanita dewasa
penderita obesitas diterima pada minggu ke-I, ke-III dan minggu ke-IV.
Pernyataan yang kedua adalah Hipotesis alternatif (H1) ditolak pada minggu ke-II
lxxv
sedangkan hipotesis akhir yang diperoleh dari perhitungan beda antara post-test
dan rata-rata pre-test dari minggu ke-I sampai dengan minggu ke-IV (hipotesis
setelah menjalankan perlakuan selama 28 hari) didapatkan hasil bahwa hipotesis
alternatif (H1) diterima.
Penerimaan dan penolakan terhadap hipotesis alternatif (H1) tersebut
dimungkinkan disebabkan oleh beberapa faktor, berdasarkan hasil observasi dan
wawancara dengan masing-masing sampel, faktor-faktor yang mempengaruhi hal
tersebut adalah :
1. Faktor Psikologis (kejiwaan)
Faktor psikologis yang mempengaruhi penurunan berat badan dalam
penelitian ini adalah motivasi untuk menurunkan berat badan dengan cepat,
hal ini akan mempengaruhi pada pola makannya yaitu terjadi pengurangan
jumlah makanan yang harus dikonsumsi.
2. Faktor manusia
Faktor manusia yang mempengaruhi penurunan berat badan pada penelitian
ini adalah kedisiplinan dari setiap sampel untuk mematuhi setiap aturan
dalam treatmen diet dengan baik. Kedisiplinan termasuk juga didalamnya
adalah pola makan kaitannya dengan jumlah makanan yaitu makanan yang
dimakan tidak sesuai dengan takaran yang seharusnya dimakan.
3. Faktor natural
Faktor natural (alami) berhubungan dengan proses adaptasi bagi setiap
sampel untuk menyesuakan diri dengan kebiasaan yang baru yaitu
mengurangi atau mengatur konsumsi makan.
lxxvi
4. Faktor lingkungan
Faktor lingkungan yang mempengaruhi penurunan berat badan dalam
penelitian ini adalah lingkungan disekitar sampel yang membuat perubahan
terhadap aktivitas fisik sehari-hari. Perubahan tersebut meliputi penambahan
aktivitas yang kemudian akan mempercepat penurunan berat badan atau
pengurangan aktivitas yang kemudian akan berpengaruh terhadap
penambahan berat badan.
5. Faktor penyakit : infeksi penyakit (ISPA)
Infeksi penyakit (ISPA) akan menyebabkan terjadinya peningkatan
kebutuhan tubuh akan energi. konsumsi yang kurang atau bahkan tetap tidak
mencukupi kebutuhan tubuh, sehingga tubuh harus mengambil cadangan
makanan yang tersedia didalam jaringan tubuh, hal tersebut menyebabkan
terjadinya pengurangan massa jaringan tubuh yang sangat berpengaruh
terhadap penurunan berat badan.
6. Faktor pengolahan bahan makanan
Cara pengolahan bahan makanan yang banyak mengunakan minyak, santan
atau gula atau bahan lain yang banyak mengandung lemak akan
mempengaruhi pemasukan energi yang lebih banyak ke dalam tubuh. Hal ini
mengakibatkan kenaikan berat badan.
Perubahan berat badan perminggu dari sampel eksperimen dan sampel
kontrolpun bervariasi atau bahkan saling bertolak belakang seperti perubahan
berat badan pada minggu ke-I. Hal tersebut dimungkinkan dipengaruhi beberapa
faktor yaitu kebetulan saja, pengurangan aktivitas, kedisiplinan sampel dalam
lxxvii
proses beradaptasi dengan perlakuan yang diberikan, sehingga tampak pada
sampel E-02 yang seharusnya mengalami penurunan justru mengalami kenaikkan
berat badan. Sebaliknya pada K-05, K-06 dan K-07 yang sama sekali tidak diberi
perlakuan justru mengalami penurunan berat badan. Faktor lain adalah pola
makan dari masing-masing sampel yang tidak teratur sehingga terjadi
pengurangan konsumsi energi didalam tubuh yang berpengaruh terhadap
penurunan berat badan. Fakta diatas dapat menyebabkan terjadinya bias dalam
penelitian sehingga merupakan faktor-faktor penyebab yang perlu diminimalisir.
Cara untuk meminimalisir penyebab terjadinya bias dalam penelitian ini
adalah dilakukan dengan beberapa cara yaitu :
1. Menyediakan lembar pengontrolan konsumsi sehari.
2. Mendatangi sampel, disaat-saat tertentu untuk memantau konsumsi
makannya.
3. Memberikan motivasi kepada sampel untuk disilplin dalam menjalankan
treatmen.
4. Memberikan pengarahan kepada sampel tentang cara menjalankan treatmen
yang baik.
5. membuka ruang konsultasi jika sampel mengalami kesulitan dalam
menjalankan treatmen, sehingga diharapkan terjadi keberhasilan dalam
menjalankan diet dengan indicator terjadinya penurunan berat badan..
Data tentang penurunan berat badan pada kelompok eksperimen
menunjukkan tingkat efektifitas dari penerapan Lingkaran Diet Rendah Kalori
(DRK) 1500 Kkal pada wanita dewasa penderita obesitas. Tingkat efektifitas
lxxviii
tersebut ditunjukkan pada gambar 15, tentang rata-rata penurunan Berat Badan
Kelompok Eksperimen Selama 28 Hari (4 Minggu).
Jumlah Rata-rata Penurunan Berat Badan (kg)
Gambar 15
Grafik Rata-Rata Penurunan Berat Badan
Kelompok Eksperimen Selama 28 Hari (4 Minggu)
Data pada gambar diatas menunjukkan bahwa tingkat efektifitas
pemanfaatan Lingkaran Diet Rendah Kalori (DRK) 1500 Kkal oleh sampel
eksperimen terjadi pada minggu ke-IV dengan rata-rata penurunan berat badan
tertinggi sebesar 2,08 kg dan rata-rata penurunan berat badan terendah dicapai
pada minggu ke-I dan minggu ke-II sebesar 0,83 kg.
2.08
1.50
0.830.83
0.00
0.50
1.00
1.50
2.00
2.50
1 2 3 4
Kelompok eksperimen
lxxix
4.3 Hambatan dan Kelemahan dalam Penelitian
4.3.1 Hambatan penelitian
1. Faktor manusia
Faktor manusia yang menjadi penghambat dalam penelitian ini adalah
kedisiplinan sampel dalam melakukan treatmen diet dan keterbatasan tenaga
peneliti dan jumlah tenaga pembantu untuk melaksanakan penelitian.
2. Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan yang mempengaruhi penelitian adalah jarak tempat
tinggal sampel yang relatif jauh , lingkungan sampel yang tidak mendukung
dilaksanakannya treatmen diet misalkan banyaknya undangan jamuan makan,
anaknya sakit, kurangnya motivasi atau dukungan dari orang-orang dilingkungan
sekitar sampel.
3. Faktor ekonomi
Faktor ekonomi sangat erat hubungannya dengan keadaan keuangan peneliti
dan yang diteliti. Keadaan keuangan peneliti sangat terbatas sehingga tidak
memungkinkan untuk melaksanakan eksperimen murni dan hanya melakukan
semi eksperimen dimana peneliti hanya memberikan sedikit bantuan untuk
membiayai kebutuhan konsumsi sampel eksperimen.
lxxx
4. Faktor sarana dan prasarana
Sarana dan prasarana berhubungan dengan alat untuk penelitian dan sarana
transportasi. Alat penelitian sangat sederhana, lingkaran DRK belum permanen
sehingga dimungkinkan terjadi kerusakan dan harus mengganti dengan yang baru,
timbangan injak yang digunakan untuk mengukur berat badan hanya memiliki
ketelitian sebesar 1,0 kg sehingga ukuran terkecil yang dapat dibaca oleh
timbangan hanya sampai dengan 0,5 kg , timbangan makanan mempunyai
ketelitian 10 gr sehingga seringkali penimbangan dilakukan dengan kurang tepat
karena angka yang ditunjukkan pada timbangan terlalu kecil dan meteran dengan
ketelitian 1 mm dan jika mengukur harus menggunakan alat bantu penggaris
sehingga dimungkinkan angka hasil pengukuran kurang tepat. Tempat tinggal
sampel berjauhan, sementara peneliti tidak mempunyai alat transportasi sendiri
sehingga mempengaruhi efektifitas waktu penelitian.
4.3.2 Kelemahan penelitian
Kelemahan dalam penelitian ini adalah
1. Penelitian ini memerlukan biaya yang relatif besar
2. Penelitian ini menuntut kedisiplinan yang tinggi, kedisiplinan untuk
mengikuti aturan-aturan dalam diet bagi sampel eksperimen dan kedisiplinan
peneliti untuk mengontrol sampel baik eksperimen maupun kontrol.
3. Penelitian ini memerlukan waktu yang relatif lama yaitu 28 hari.
4. Tidak ada alokasi random dalam penetapan sampel eksperimen dan sampel
kontrol, hal ini mengakibatkan :
lxxxi
a. Pengontrolan terhadap kelompok kontrol kurang.
b. Terjadi bias seleksi sehingga faktor pengganggu yang mempengaruhi
penelitian lebih besar.
c. Kesimpulan yang diambil tidak dapat digeneralisasikan atau tidak
dapat berlaku untuk semua populasi yaitu wanita dewasa penderita
obesitas, tetapi hanya berlaku untuk sampel eksperimen yang diteliti
saja.
5. Penelitian ini tidak membandingkan dengan treatmen diet yang sudah
standart yang sudah ada, sehingga tidak dapat membandingkan hasil yang
diperoleh antara treatmen diet yang sudah standart dengan treatmen diet
dengan menggunakan Lingkaran Diet Rendah Kalori ini.
lxxxii
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.3 Simpulan
Hasil penelitian tentang penerapan Lingkaran Diet Rendah Kalori (DRK)
1500 Kkal terhadap penurunan berat badan wanita dewasa penderita obesitas
dengan taraf kepercayaan 95% dan tingkat signifikansi 5% dengan
membandingkan beda antara pre-test dan post-test pada kelompok eksperimen
dengan kelompok kontrol diperoleh hasil pengujian hipotesis bahwa :
“Ada pengaruh penerapan Lingkaran Diet Rendah Kalori (DRK) 1500 Kkal
terhadap penurunan berat badan wanita dewasa penderita obesitas” .
Tingkat efektifitas Lingkaran Diet Rendah Kalori (DRK) 1500 Kkal dalam
membantu menurunkan berat badan wanita dewasa penderita obesitas dicapai
pada minggu ke-IV dengan jumlah rata-rata penurunan berat badan 2,08 kg/
orang.
5.4 Saran
1. Hasil penelitian ini perlu diujikan kembali guna memastikan bahwa
Lingkaran Diet Rendah Kalori (DRK) 1500 Kkal tersebut benar-benar dapat
digunakan sebagai alat untuk membantu menurunkan berat badan tidak
68
lxxxiii
hanya pada wanita dewasa penderita obesitas saja tetapi juga untuk
penderita obesitas lainnya.
2. Guna mendapatkan hasil yang optimal maka untuk penelitian selanjutnya
disarankan agar sampel penelitian di kelompokkan dalam satu tempat
tinggal yang sama (Asrama, Karantina, dll) dengan diberi perlakuan yang
sama.
3. Perlu adanya pengendalian atau pengontrolan yang ketat terhadap berbagai
faktor pengganggu aktivitas fisik, infeksi penyakit, kondisi psikologis
(kejiwaan), cara pengolahan bahan makanan, waktu penyelenggaraan makan
dan frekuensi makan dalam sehari serta kedisiplinan dalam melaksanakan
treatmen diet.
4. Disarankan agar pada penelitian yang selanjutnya menggunakan radomisasi
sampel, agar kesimpulan yang didapat dapat berlaku untuk semua populasi.
5. Teknik pengambilan gambar sebaiknya direncanakan terlebih dahulu.
Misalnya penggambilan gambar sampel penelitian sebelum dan sesudah
eksperimen, dilakukan dengan jarak yang sama (jarak pemotretan), agar
hasil yang didapat dapat terlihat dengan jelas.
6. Disarankan untuk penelitian selanjutnya agar kelompok kontrol diberi
perlakuan diet juga, misalnya dengan membandingkan hasil pada diet
rendah kalori dengan menggunakan Lingkaran Diet Rendah Kalori 1500
Kkal dengan Diet rendah kalori yang tidak menggunakan Lingkaran Diet
rendah kalori.
lxxxiv
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Agus Irianto. 2004. STATISTIK Konsep dasar dan Aplikasinya. Edisi 1. Jakarta :
PRENADA MEDIA.
Ahmad Watik P. 2003. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Kesehatan dan
Kedokteran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Ahmad Djaeni Sediaoetama. 2000. Ilmu Gizi untuk Mahasiswa dan Profesi. Jilid
1. Jakarta: Dian Rakyat.
Ali Khomsan. (Ed). 2003. Pangan dan Gizi untuk Kesehatan. Jakarta : PT Raja
Grafindo Persada.
Bagian Gizi R.S. Dr. Cipto Mangunkusumo dan Persatuan Ahli Gizi Indonesia.
2002. Penuntun Diet. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.
Departemen kesehatan RI. 2002. Pedoman Umum Gizi Seimbang. Jakarta:
Departemen Kesehatan.
Departemen pendidikan dan kebudayaan. 1989. Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Jakarta: Balia Pustaka.
FKUI. 2003. Pengkajian Status Gizi (Studi Epidemiologi). Jakarta: Balai Penerbit
FKUI.
G. Kartasaputra, dan Marsetyo. 2003. Ilmu Gizi (Korelasi Gizi, Kesehatan, dan
Produktivitas Kerja). Jakarta : PT. Rineka Cipta.
http://www.diet-i.com/diets/best-diet.htm.By.Farlex
http://www.thefreedictionary.com/diet303.216. By,Carol M. Meerschaert, RD, LDN
http://www.hyperdictionary.com/search.aspx?define=OBESITY.
By.WEBNOX.corp.2000-2003
http://www.todaysdietitian.com/archieves/td_0504p30.shtml
http://www.sportengland.org/news/press_releases/SE_welcomes_Wanless_report.
shtml
lxxxv
I Dewa Nyoman Supariasa; Bachyar Bakri; dan Ibnu Fajar. 2002. Penilaian Status
Gizi. Jakarta: Penerbit buku kedokteran (EGC).
Moh Nasir, Ph.D. 1999. Metode Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia
Rona Sari Mahaji Putri . (Ed). 2003. Diet Gizi Lebih. Semarang.
Soekidjo Notoatmodjo. 2002. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT.
Rineka Cipta.
Suharsimi Arikunto. 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta: PT. Rineka Cipta.
70
lxxxvi
LAMPIRAN – LAMPIRAN
Lampiran berisi :
• Data hasil perhitungan uji Hipotesis
• Dokumentasi proses penelitian
• Hasil rekapitulasi konsumsi sampel eksperimen
• Surat kalibrasi alat (instrumen) penelitian
• Ijin penelitian dan bukti penelitian
• tabel uji-t
72
lxxxvii
Lampiran 1
DATA HASIL PERHITUNGAN UJI HIPOTESIS
lxxxviii
Lampiran 2
DOKUMENTASI PROSES PENELITIAN
lxxxix
Lampiran 3
HASIL REKAPITULASI KONSUMSI SAMPEL EKSPERIMEN
xc
Lampiran 4
SURAT KALIBRASI ALAT (INSTRUMEN) PENELITIAN
xci
Lampiran 5
IJIN PENELITIAN DAN BUKTI PENELITIAN
xcii
Lampiran 6
TABEL UJI-T