Post on 03-Mar-2019
i
SKRIPSI
RIAN SAPUTRO
STUDI PENGGUNAAN METRONIDAZOL PADA
PASIEN DM GANGREN
(Penelitian Di Rumah Sakit Umum Daerah Sidoarjo)
PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2014
ii
Lembar Pengesahan
STUDI PENGGUNAAN METRONIDAZOL PADA
PASIEN DM GANGREN
(Penelitian di Rumah Sakit Umum Daerah Sidoarjo)
SKRIPSI
Dibuat Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Farmasi pada
Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang
2014
Oleh :
RIAN SAPUTRO
201010410311047
Disetujui Oleh :
Pembimbing I
Drs. Didik Hasmono, Apt., Ms.
NIP 195809111986011011
Pembimbing II
Dra. Uswatun Chasanah, Apt., M. Kes.
NIDN 0703086702
iii
Lembar Pengujian
STUDI PENGGUNAAN METRONIDAZOL PADA
PASIEN DM GANGREN
(Penelitian di Rumah Sakit Umum Daerah Sidoarjo)
SKRIPSI
Telah diuji dan dipertahankan di depan tim penguji
Pada tanggal 2 Mei 2014
2014
Oleh :
RIAN SAPUTRO
201010410311047
Tim Penguji
Penguji I
Drs. Didik Hasmono, MS., Apt.
NIP 195809111986011011
Penguji II
Dra. Uswatun Chasanah, Apt., M. Kes
NIDN 0703086702
Penguji III
Dra. Lilik Yusetyani, Apt., Sp.FRS
NIDN 0714095802
Penguji IV
Nailis Syifa’, S.Farm., M.Sc., Apt.
NIDN 0727118602
iv
KATA PENGANTAR
Salam Sejahterah bagi kita semua
Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan ridhonya,
penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul STUDI PENGGUNAAN
METRONIDAZOL PADA PASIEN DM GANGREN (Penelitian di Rumah
Sakit Umum Daerah Sidoarjo).
Skripsi ini diajukan untuk memenuhi syarat untuk mencapai gelar Sarjana
Farmasi pada Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Malang. Dalam penyusunan skripsi ini penulis tidak terlepas dari
peranan pembimbing dan bantuan dari seluruh pihak. Oleh karena itu, dengan
segala kerendahan hati, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan kasihnya sehingga skripsi
ini dapat diselesaikan dengan baik.
2. Bapak Drs. Didik Hasmono, MS., Apt. selaku dosen pembimbing I, dan
Ibu Dra. Uswatun Chasanah, M.Kes., Apt. selaku dosen pembimbing II,
disela kesibukan beliau masih bisa meluangkan waktu untuk
membimbing, memberi pengarahan dan motivasi sampai
terselesaikannya skripsi ini.
3. Ibu Dra. Lilik Yusetyani, Apt., Sp.FRS., selaku dosen penguji I dan Ibu
Naylis Syifa, S.Farm, Apt., M.Sc. selaku dosen pembimbing II yang
telah memberikan banyak saran dan masukan demi kesempurnaan
skripsi ini.
4. Bapak Yoyok Bekti Prasetyo, S.Kep, M.Kep., Sp.Kom. selaku Dekan
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang yang
telah memberikan kesempatan kepada penulis belajar di Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.
5. Ibu Nailis Syifa’, S.Farm., M.Sc, Apt. selaku Ketua Program Studi
Farmasi yang telah memberikan motivasi dan kesempatan penulis
belajar di Program Studi Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang.
v
6. Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Jawa Timur beserta
jajarannya bidang penelitian, survey dan research yang telah
memberikan rekomendasi penelitian pada penulis di RSUD Sidoarjo.
7. Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sidoarjo beserta
jajarannya yang telah memberikan ijin penelitian pada penulis di RSUD
Sidoarjo.
8. Bapak Ahmad Shobrun Jamil, S.Si., M.P. selaku doses pembimbing
akademik. Terima kasih banyak atas arahan dan motivasi yang bapak
berikan selama ini.
9. Untuk semua Dosen Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang yang
sudah memberikan waktunya untuk mengajarkan ilmu-ilmu yang sangat
bermanfaat. Terutama untuk Ibu Arina Swastika Maulita, S.Farm., Apt.
dan Ibu Sendy Lia Yunita, S.Farm., Apt., selaku biro skripsi yang telah
susah payah membantu jalannya ujian skripsi sehingga kami dapat
melaksanakan ujian dengan baik.
10. Untuk semua anggota tata usaha Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang, yang telah banyak
membantu untuk kebutuhan administrasi kelengkapan skripsi.
11. Kedua orang tuaku tercinta, Bapak Muhadi dan Ibu Kholisah, yang tiada
hentinya memberikan motivasi dalam segala hal, yang terus menerus
mendoakan untuk kesuksesan anak-anaknya. Terima kasih untuk segala
didikan, pengorbanan, dan kerja keras demi ingin melihat putranya
bahagia serta mendapat serta mendapat ilmu yang bermanfaat.
12. Saudaraku tersayang mas Indik, mbak Ike, mbak Zeny, serta adikku
yang nakal tapi penurut Dino terimakasih atas curahan kasih sayang
yang kalian berikan.
13. Sahabat seperjuanganku Group Gangren, Nuri “Aiwak” sebut saja
kembang yang selalu ada disaat susah, senang, dan duka yang selalu
ceria menemani aku yang pemarah ini, walau terkadang bersifat pesimis
tetapi kamu adalah sahabat terbaik bahkan sebelum kita sekelas kamu
adalah orang baru yang pertama aku kenal, tetap semangat ingat kita
punya cita-cita besar dan demi itu kita harus punya usaha yang tidak
vi
kalah besar (SEMANGAT!!), selanjutnya untuk Vety (Muvie tha uuk)
sebut saja vetong kita tetap sahabat dalam group gangren dan aku akan
selalu mengingat usaha kita bersama ayo kita beli durian lagi hehe.
14. Sahabatku Wiwin (Mak Cik), Lia, Triya, Dyka, Indiri, Yunan, Rendy,
Cunda, Rere, Umi Deasy, acil (Nunu, Ety, Depi, Dwi, Rara) yang telah
banyak memberi semangat dan motivasi serta saran selama ini.
15. Untuk Embun terimakasih juga atas semangat yang selalu kau berikan
jadilah embun yang selalu mendinginkan hati ini.
16. Untuk Bobby dan mas Orick terimakasi terimakasih karena telah
menerima aku menjadi keluarga kalian dimalang u’re the best.
17. Teman-teman Farmasi 2010, terima kasih atas 4 tahun yang kita lewati
bersama, terima kasih atas segala pelajaran hidup dalam melewati masa
susah maupun senang, kehadiran kalian memberikan warna baru dalam
kehidupanku.
18. Teman-teman Asrama Kutai Timur di Malang, kalian merupakan
keluarga baru dalam perkuliahanku, terima kasih sudah menerima saya
dengan baik selama tinggal dimalang.
19. Untuk semua pihak yang belum disebutkan namanya, penulis mohon
maaf dan terima kasih yang sebesar-besarnya. Semua keberhasilan ini
tak luput dari bantuan, doa yang telah kalian semua berikan.
Jasa dari semua pihak yang membantu dalam penelitian ini, penulis tidak
mampu membalas dengan apapun. Semoga amal baik semua pihak mendapat
imbalan dari Tuhan YME. Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca demi kebaikan skripsi ini. Semoga penulisan ini dapat
berguna bagi penelitian berikutnya, amiin.
Salam Sejahtera Bagi Kita Semua
Malang, 8 April 2014
Penyusun
(Rian Saputro)
vii
RINGKASAN
STUDI PENGGUNAAN METRONIDAZOL PADA PASIEN DM
GANGREN
(Penelitian Di Rumah Sakit Umum Daerah Sidoarjo)
Diabetic Foot Ulcer atau yang lebih dikenal dengan istilah gangren
merupakan komplikasi kronik dari diabetes mellitus yang ditandai dengan
hilangnya sensasi nyeri, rasa panas, dan luka yang susah untuk sembuh.
Pervalensi gangren didunia mencapai 1,0%-4,1% dari seluruh penderita diabetes
mellitus yang terus mengalami peningkatan setiap tahunnya.
Tujuan terapi DM gangren antara lain: (1) mengontrol glukosa darah; (2)
mengendalikan infeksi. Pada pasien diabetes mellitus dengan kontrol glukosa dan
profil lipid yang buruk menyebabkan kelainan aterogenik yang menyebabkan
perubahan saraf dan pembuluh darah pada extermitas bawah, menyebabkan
penurunan suplai nutrisi dan oksigen yang terjadi akibat penyumbatan di
pembuluh darah PAD (Pheripheral Arterial Disease), yang berakhir pada iskemik
atau kematian jaringan. Selain PAD gangguan saraf juga menjadi salah satu faktor
resiko terjadinya gangrene, akibat dari hilangnya sensasi nyeri pada tungkai
bawah. Infeksi pada DM Gangren disebabkan oleh polymikroba (bakteri aerob
gram postif dan negatif serta bakteri anaerob). Metronidazol merupakan antibiotik
yang memiliki spektrum bakteri yang kuat terhadap bakteri anaerob termasuk
spesies clostridium, pada beberapa penelitian mengungkapkan bahwa kombinasi
metronidazol dengan antibiotik yang memiliki spektrum pada bakteri aerob
memiliki efek sinergis dalam membunuh bakteri yang menginfeksi luka gangren.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pola penggunaan metronidazol
pada pasien DM gangren di RSUD Sidoarjo serta mengkaji hubungan terapi
metronidazol terkait dosis, rute, frekuensi, interval, dan lama penggunaan yang
dikaitkan dengan data klinik, data mikrobiologi dan data laboratorium pasien DM
gangren di RSUD Sidoarjo. Merupakan penelitian observasional karena peneliti
tidak memberikan perlakuan terhadap pasien. Rancangan penelitian ini bersifat
deskriptif yaitu berupa study retrospektif (penelitian yang dilakukan dengan
meninjau kebelakang) dan pengambilan data dilakukan dengan cara consequtive
sampling. Kriteria inklusi meliputi pasien dengan diagnosis penyakit DM gangren
di Rumah Sakit Umum Daerah Sidoarjo, dengan data rekam medik lengkap
meliputi data terapi metronidazol dan obat penyerta lainnya.
Berdasarkan hasil penelitian yang berjudul Studi Penggunaan
Metronidazol Pada Pasien DM Gangren di Rumah Sakit Umum Daerah Sidoarjo
periode Januari sampai Desember 2013 yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak
59 pasien dengan data demografi laki-laki sebesar 30.5% dan perempuan sebesar
69,5%, dimana jumlah terbanyak adalah pada rentang usia 51-60 tahun sebesar
42.4%, sedangkan berdasarkan status pasien, secara keseluruhan didominasi oleh
pasien dengan status umum yaitu sebesar 78.0%.
Pola terapi antibiotik yang diberikan kepada pasien DM gangren terdiri
dari terapi tunggal dan kombinasi dimana sebagian besar antibiotik diberikan
secara empirik karena minimnya data mikrobiologi terkait sensitifitas bakteri
terhadap antibiotik yang digunakan. Pola penggunan metronidazol tunggal
viii
sebanyak 9 pasien (9.4%) dengan dosis dan rute terbanyak adalah 3x500mg secara
IV Drip, penggunaan metronidazol secara tunggal pada luka gangren kurang
efektif karena metronidazol merupakan antibiotik yang hanya selektif terhadap
bakteri anaerob, sedangkan infeksi pada luka gangren terjadi akibat polimikrobial
yaitu bakteri anaerob dan bakteri aerob sehingga perlu ditambahkan antibiotik
yang memiliki spektrum pada bakteri aerob agar infeksi dapat diatasi. Selanjutnya
penggunaan antibiotik kombinasi terbanyak adalah kombinasi metronidazol
(3x500mg) dan seftriaxon (2x1g) yaitu sebesar 60.2% dalam hal ini penggunaan
kombinasi antibotik telah sesuai untuk mengatasi infeksi pada luka gangren
khususnya pada grade III dan IV, dimana seftriaxon merupakan antibiotik yang
aktif terhadap bakteri aerob gram positif dan negatif sedangkan metronidazol
dapat digunakan untuk mengatasi infeksi yang terjadi akibat bakteri anaerob,
sebagian besar pasien mengalami pemulihan yang cepat dengan menggunakan dua
kombinasi antibiotik ini. Penggunaan metronidazol yang diberikan pada pasien
DM gangren rawat inap di RSUD Sidoarjo, terkait dosis, rute, frekuensi, interval,
dan lama pemberian sudah sesuai dengan guideline yang ada.
Saran yang dapat penulis berikan adalah diperlukan penelitian lebih lanjut
dengan menggunakan metode prospektif agar peneliti dapat mengamati kondisi
pasien dan permasalahan terkait terapi obat secara langsung, dapat berinteraksi
dengan pasien, dokter dan para klinisi selain itu seharusnya dilakukan
pemeriksaan secara berkala terkait sensitifitas antibiotik terhadap bakteri
penginfeksi sehingga dihasilkan profil penggunaan obat yang lebih representatif.
ix
DAFTAR ISI
Halaman
Judul ................................................................................................................. i
Lembar Pengesahan ......................................................................................... ii
Lembar Pengujian………………………………………………………….. .. iii
Kata Pengantar… ............................................................................................. iv
Ringkasan… ..................................................................................................... vii
DAFTAR ISI .................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................... 4
1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................. 4
1.3.1 Tujuan Umum ........................................................................ 4
1.3.2 Tujuan Khusus ....................................................................... 4
1.4 Manfaat Penelitian ........................................................................... 4
1.4.1 Bagi Peneliti ........................................................................... 4
1.4.2 Bagi Rumah Sakit .................................................................. 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................... 5
2.1 Pankreas ............................................................................................ 5
2.1.1 Anatomi Pankreas ................................................................... 5
2.1.2 Fisiologi Pankreas Dalam Mengatur Metabolisme
Glukosa……………………………………………………... 6
2.2 Diabetes Mellitus .............................................................................. 6
2.2.1 Definisi ................................................................................... 6
2.2.2 Epidemiologi .......................................................................... 7
2.2.3 Etiologi ................................................................................... 7
x
2.2.4 Patofisiologi ............................................................................ 8
2.2.5 Manifestasi Klinik .................................................................. 10
2.2.6 Komplikasi Diabetes Mellitus ................................................ 11
2.2.6.1 Komplikasi Akut ........................................................ 11
2.2.6.2 Komplikasi Kronik ..................................................... 12
2.2.7 Penatalaksanaan Terapi .......................................................... 13
2.2.7.1 Nonfarmakologi ......................................................... 13
2.2.7.2 Farmakologi ............................................................... 14
2.3 Diabetic Foot Ulcer (Gangren) ........................................................ 18
2.3.1 Definisi ................................................................................... 18
2.3.2 Epidemiologi .......................................................................... 18
2.3.3 Klasifikasi Gangren ................................................................ 19
2.3.4 Etiologi dan patofisiologi ....................................................... 20
2.3.5 Manifestasi Klinik .................................................................. 21
2.3.6 Penatalaksanaan Terapi .......................................................... 22
2.3.6.1 Terapi Nonfarmakologi…. ......................................... 22
2.3.6.1 Terapi Farmakologi…. ............................................... 23
2.4 Tinjauan Tentang Antibiotik............................................................. 24
2.4.1 Definisi ................................................................................... 24
2.4.2 Klasifikasi ............................................................................... 24
2.4.3 Pendekatan Terapi Antibiotik Pada Gangren ......................... 25
2.5 Tinjauan Tentang Metronidazol ....................................................... 30
2.5.1 Definisi ................................................................................... 30
2.5.2 Mekanisme Kerja .................................................................... 30
2.5.3 Indikasi dan Efek Samping ..................................................... 30
2.5.4 Farmakokinetik ....................................................................... 31
2.5.5 Analisis Pengunaan Metronidazol Pada Gangren .................. 31
BAB III KERANGKA KONSEPTUAL ....................................................... 33
xi
BAB IV METODE PENELITIAN ............................................................... 35
4.1 Rancangan Penelitian........................................................................ 35
4.2 Populasi Penelitian............................................................................ 35
4.2.1 Populasi .................................................................................. 35
4.2.2 Sampel .................................................................................... 35
4.2.3 Kriteria Data Inklusi ............................................................... 35
4.2.4 Kriteria Data Ekslusi .............................................................. 36
4.3 Bahan Penelitian ............................................................................... 36
4.4 Instrument Penelitian ........................................................................ 36
4.5 Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................... 36
4.6 Definisi Operasional ......................................................................... 36
4.7 Metode Pengumpulan Data............................................................... 37
4.8 Analisis Data ..................................................................................... 38
BAB V HASIL PENELITIAN……………………………………………. . 39
5.1 Data Demografi Pasien… ................................................................ 40
5.1.1 Jenis Kelamin….. ................................................................... 40
5.1.2 Usia…. .................................................................................... 40
5.1.3 Status Pasien….. ..................................................................... 41
5.2 Klasifikasi DM Gangren….. ............................................................ 41
5.3 Diagnosis Penyerta Pasien DM Gangren…..................................... 42
5.4 Kultur Kuman Pasien DM Gangren…. ........................................... 43
5.5 Penggunaan Antibiotik Pada Pasien DM Gangren… ...................... 44
5.6 Distribusi dan Pola Terapi Utama Pasien DM Gangren.. ................ 48
5.7 Lama Masuk Rumah Sakit…………………………….. ................ 49
5.8 Kondisi Keluar Rumah Sakit……………………..… ..................... 50
5.9 Profil Pasien DM Gangren dengan Kondisi KRS Meninggal….. ... 50
BAB VI PEMBAHASAN……………………………………………….... ... 52
xii
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN………………………….…….. ... 72
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 73
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
II.1 Perbedaan Insulin Tiap Spesies ................................................................. 15
II.2 Farmakokinetik Berbagai Insulin .............................................................. 16
II.3 Obat Antidiabetik Oral .............................................................................. 17
II.4 Klasifikasi Gangren Berdasarkan Tingkat Infeksi .................................... 19
II.5 Klasifikasi Antibiotik Berdasarkan Mekanisme Kerja .............................. 24
II.6 Klasifikasi Antibiotik Berdasarkan Pola Aktifitas .................................... 25
II.7 Penggunaan Antibiotik Pada Luka Gangren ............................................. 27
II.8 Mekanisme Serta Spektrum Antibiotik Untuk Gangren ........................... 28
V.1 Jenis Kelamin Pasien DM Gangren .......................................................... 40
V.2 Usia Pasien……………………………………………………………. ... 41
V.3 Status Pasien…………………………………………………………… .. 41
V.4 Klasifikasi DM Gangren……………………………………………... .... 42
V.5 Diagnosis Penyerta DM Gangren……………………………………… .. 42
V.6 Kultur Kuman pada Pasien DM Gangren……………………………….. 43
V.7 Sensitivitas Antibiotik Terhadap Bakteri Hasil Kultur Pus dan Darah..... 43
V.8 Pola Penggunaan Terapi Antibiotik Metronidazol……………………… 44
V.9 Penggunaan Metronidazol Tunggal……………………………………... 44
V.10 Penggunaan Kombinasi Dua Antibiotik Pada Pasien DM Gangren…… 45
V.11 Penggunaan Kombinasi Tiga dan Empat Antibiotik…………………46
V.12 Penggunaan Antibiotik Berdasarkan Grade Infeksi Gangren…………47
V.13 Terapi Utama DM Gangren…................................................................. 48
V.14 Terapi Utama DM Gangren…................................................................. 49
V.15 Lama MRS Pasien DM Gangren…. ........................................................ 49
V.16 Profil Kematian Pasien DM Gangren…… ............................................. 51
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Anatomi Pankreas ...................................................................................... 5
2.2 Patofisiologi Diabetes Melitus Tipe 1 ........................................................ 8
2.3 Patofisiologi Diabetes Melitus Tipe 2 ........................................................ 9
2.4 Struktur Proinsulin Manusia ...................................................................... 14
2.5 Kaki Gangren ............................................................................................. 18
2.6 Klasifikasi Gangren .................................................................................... 20
2.7 Patofisiologi Gangren................................................................................. 20
2.8 Struktur Kimia Metronidazol ..................................................................... 30
3.1 Skema Kerangka Konseptual ..................................................................... 33
3.2 Skema Kerangka Operasional .................................................................... 34
5.1 Skema Inklusi dan Ekslusi Penelitian Pada Pasien DM gangren… ........... 39
5.2 Kondisi KRS Pasien DM Gangren…. ........................................................ 50
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Daftar Riwayat Hidup ................................................................................. 81
2. Surat Pernyataan .......................................................................................... 82
3. Surat Rekomendasi Penelitian Bakesbangpol Provinsi ............................... 83
4. Surat Rekomendasi Penelitian Bakesbangpol Sidoarjo…………………... 86
5. Keterangan Kelaiakan Etik…………………………………………….. .... 87
6. Daftar Nilai Normal Data Klnik dan Data Laboratorium……………… .... 88
7. Lembar Pengumpul Data……………………………………………….. ... 89
8. Lembar Tabel Induk…………………………………………………..… .. 99
9. Lembar Tabel Pola Pergantian Antibiotik……………………………… ... 115
xvi
DAFTAR PUSTAKA
Achilles, Sheilla., Butler, Karen., Danielson, Jerry., Delaney, Catherine., Betty,
Council., Flahr, Donna., Foster,Kate., Gander, Laurie., Hassler, Sandy.,
Ironstand, Laurie., Juma, Hugh., Kernohan, Beverley., Laubscher, Tessa.,
Law, Linda., Mooney, Dianne., Parcher, Myra., Robinson, Brenda., Scott,
Marci., Spelay, Jodi., Stationwala, Ata., Sunchild, Yvette., Wilmot, Jane.,
Regina Qu’Appelle, Marlene Chapellaz., 2008. Clinical Practice
Guidelines for the Prevention and Management of Diabetes Foot
Complications.Saskatchewan Ministry of Healty PP: 18-19, 40-50.
Agwu,Ezera., Ephraim., Whare, Dafie., Ekanem, Peter E., 2011. Global Impact of
Diabetic Foot Complications.InTech,. PP.6-7
American Diabetes Association. 2011. Standards of Medical Care in
Diabetes.vol 34: PP 511-512
Andarwanti, Lina.,Khasanah, Uswatun., 2011. PengarusSenam Kaki Diabetes
terhadapNeuropatiSensorikpada Kaki Pasien Diabetes Mellitus di Wilayah
KerjaPuskesmasTegalrejo, JMI Vol. 6, PP 3-12
Andreson, Sharon.,Komers, Radko. 2004 Pathogenesis of Diabetic
Glomerulopathy (The Role of Glomerular Hemodynamic Factor): The
Kidney and Hypertension in Diabetes Mellitus. UK: imprint of the Taylor
& Francis group, 6th
EditionPP: 362-372
Bader, Mazen S. 2008.Diabetic Foot Infection: American Academy of Family
Physicians. Vol: 78 PP: 71-76
Boulton, Andrew J.M., Cavanagh, Peter R., Rayman Gerry. 2006. The Foot in
Diabetes, England: 4th
Edition PP: 160-165
Burakowska, Anna, K., Dziemidok, Piotr., 2011. Diabetic foot – the need for
comprehensive multidisciplinary approach, Annals of Agricultural and
Environmental Medicine, Vol 18 No 02, PP 315
xvii
Cunha,Bruke A. 2008. Sepsis and Septic Shock: Selection of Empiric
Antimicrobial Therapy, Critical Care Clinics PP: 313-318
Davey, Patrick. 2006. At a Glance Medicine. Jakarta: ErlanggaPP 266-269
Dipiro, J.T., Talbert., Yee., Matzke., Wells., Posey., (Eds.), 2008.
Pharmacotherapy A Pathophysiologic Approach, New York: McGraw-
hill, PP 1206 – 1215
Ekanem, Peter E., Ephraim.,Whare, Dafie., Agwu,Ezera., 2013. Impact
Assessment of Diabetic GangrenIn Western Uganda. InTech,. Chapter: 2
PP.16-25
Fatmawati, Ni Nengah Dwi., Cucunawangsih., 2009. Konsep Terapi Antibiotika
Dalam Optimalisasi Terapi Penyakit Infeksi, Medicinus, Vol. 3 No. 2, PP:
26-33
Fitra, Nanang. 2008. PolaKumanAerob Dan SensitifitasPadaGangrenDiabetik.
Tesis: Department PatologiKlinikFakultasKedoteran USU/ RSUP H. Adam
Malik Medan.
Fauziyah, Siti.,Radji, Maksum., A, Nurgani. 2011. Hubungan Penggunaan
Antibiotika Pada Terapi Empiris Dengan Kepekaan Bakteri Di ICU RSUP
Fatmawati Jakarta.JurnalFarmasi Indonesia Vol. 5 No. 3 PP: 156-157
Frykberg, Robert G., Zgonis, Thomas., Amstrong, David G., Driver, Vickie R.,
Giurini, Jhon M., Kravitz, Steven R., Landsman, Adam S., Lavery,
Lawrence A., Moore, J. Christopher., Schuberth, John M,mWuckich, Dane
K., Andresen, Charles., Vanore, Jhon V., 2006. Diabetic Foot Disorders; A
Clinical Practice Guidline. Phoenix: American Collage of Foot and Ankle
Surgeons, PP.32-34
xviii
Girish, M, B., Kumar1.,Srinivas, R. 2010. Pattern Of Antimicrobials Used To
Treat Infected Diabetic Foot In A Tertiary Care Hospital In Kolar.
International Journal of Pharmaceutical And Biomedical Research PP
48-52
Goudarzi, Mehdi.,Goudarzi, Hossein., Alebouyeh, Masoud., Azimi, Masoumeh
Rad., 2013. Antimicrobial Susceptibility of Clostridium Difficile Clinical
Isolates in Iran.Iranian Red Crescent Medical Journal PP: 704-709
Grace, Pierce A., Borley, Neil R., 2006. At a Glance ILMU BEDAH,
edisiketiga. Jakarta: ErlanggaPP 150-151
Greenstein, Ben., Wood, Diana., At a Glance SISTEM ENDOKRIN,
edisikedua, Jakarta: Erlangga, PP 80-87
Grayson, M Lindsay., Crow, Suzanne M., McCarth, James S., Mill, John.,
Mouton, Johan W., Norrby, S Ragnar., Paterson, David L., Pfaller, Michael
A., 2010. Kucers’ The Use Of Antibiotics, London :Hodder Arnold, PP
1211
HermansenKjeld and madsbad Sten., 2007. Insulin and New Insulin Analogues
with Focus on Type 2 Diabetes: Pharmacotherapy of Diabetes, USA:
Springer Science + Business Media PP: 42-62
Ikpeme, I A., Udosen, M A., Ngim, E., Amah, P., Bello, S., Oparah, S. 2010.
FootcarePractices Among Nigerian Diabetic Patients Presenting with Foot
Gangrene: African Journal of Diabetes Medicine. PP: 15, 16, 17
Jalava, Jari and Seppala, Helena., 2009. Gram-Positive Bacterial Drug Resistance-
Clinical In Antimicrobial Drug Resistance, Vol 2. London: Humana Press
PP: 700
Jerums, George.,Macisaac, Richard., Panagiotopoulos, Sianna., Thomas, Merlin.
2006. Anemia and Diabetic Nephropathy: The Diabetic Kidney Totowa:
Humana Press Inc. PP: 527-529
xix
Jose, RL., 2011. Penatalaksaan Diabetes Mellitus padaAnak. In: Soegondo, S.,
Soewondo, P., Subekti, I(Eds), Penatalaksanaan Diabetes Mellitus
Terpadu, Jakarta: BadanPenerbit FK UI, PP 187-203
Katsilambros, Nicholas.,Dounis, Elftherios., Makrilakis, Konstantinos.,
Tentolouris, Nicholas., Tsapogas, Panagiotis. 2010. Heel Ulcer, Atlas Of
Diabetic Foot , 2nd
Edition. Singapore: Blackwell publishing
Katzung, Betram G. 2002. Farmakologi Dasar dan Klinik, edisi 8. Jakarta:
Salemba MedikaPP 674-689
Katzung, Betram G. 2004. Farmakologi Dasar dan Klinik, edisi 8. Jakarta:
Salemba MedikaPP 243
Kollef, Marin. 2006. Is Antibiotic Cycling the Answer to Preventing the
Emergence of Bacterial Resistance in the Intensive Care Unit? Supplement
Article, PP: 84-85
Kumar, Vinay.,Cotran, Ramzi S., Robbins, Stanley L., 2007. Robbins:
BukuAjarPatologi, Volume 2, Ed. 7. Jakarta: EGC, PP 727-730
Kroon, A,L., Mitra, A., and Betsy, A,C., Diabetes Mellitus. 2009.
AppliedTherapheutics: The Clinical Use Of Drugs, 9th
Edition.
Philadelphia: Lippincott William & Wilkins, PP 580-520
Leese, Graham., Nathwani, Dilip., Young, Matthew., Seaton, Andrew., Kennon,
Brian., Hopkinson, Helen., Stang, Duncan., Lipsky, Benjamin., Jeffcoate,
William., Berendt, Tony., 2009. Use of Antibiotics in People with Diabetic
Foot Disease: A Consensus Statement, The Diabetic Foot Journal, Vol 12
No. 12, PP 1-10
Lily.,Kwang, Lee, Ling., Yeow, Susan., Tan, Thean. 2008. Anaerobic Culture of
Diabetic Foot Infections: Organisms and Antimicrobial Susceptibilities,
Singapore; Annals Academy of Medicine 2008, Vol. 37 No. 11 PP 936-939
xx
Lipsky A Benjamin., Berendt , Anthony R., Cornia, Paul B., Pile, James C.,
Edgar., Peters., Armstrong, David G., Deery, Gunner., Embil, John M.,
Joseph, Warren S., Karchmer, Adolf W., Pinzur, Michael S., Senneville,
Eric. 2002. IDSA Guidline. America: 2012 Infectious Diseases Society of
America Clinical Practice Guideline for the Diagnosis and Treatment of
Diabetic Foot Infections.
Mabrey Melanie E., Cox Mary E., Lien Lillian F. 2011. Glycemic Control in the
Hospitalized Patient: A Comprehensive Clinical Guide. London: Springer
Science+Business Media LLC. PP: 91-95
Maidina, Tria, Sefty.,Djallalluddin., Yasmina, Alfi. 2013. Hubungan Kadar
HbA1C DenganKejadian Kaki Diabetik Pada Pasien Diabetes Mellitus,
Berkala Kedokteran Vol. 9 No. 2 PP 213
Misniadirly. 2006. Gangren Ulcer Infeksi Diabetes Mellitus Mengenal Gejala,
Menanggulangi dan Mencegah Komplikasi. Edisi 1. Jakarta: Pustaka
Populer Obor, PP 39-43
Mohammadhosseini, Negar., Alipanahi, Zahra., Alipour,Eskandar.,
Emami,Saeed., Faramarzi, Mohammad Ali., Samadi,Nasrin.,
Khoshnevis,Nika., Shafiee,Abbass., Foroumadi,Alireza.2012. SynthesisAnd
Antibacterial Activity of Novel Levofloxacin Derivatives Containing a
SubstitutedThienylethyl Moiety. Daru Journal of Pharmaceutical
Sciences.PP: 1-6
Mycek, Marry J., Harvey, Richard A., Champe, Pamela C., 2001. Farmakologi
Ulasan Bergambar. Edisi 2. Jakarta: Widya Medika PP: 199
Nelson, EA., O’meara., craig., Golder., Axton., Jude., Dowson., Gadsby., Hare.,
Powel., 2006. A Series Of Systematic Reviews To Inform A Decision
Analysis For Sampling And Treating Infected Diabetic Foot Ulcers,
Health Technology Assessment. Vol. 10 No. 12 PP. 2
xxi
NHS., 2012
http://www.nhs.uk/conditions/Gangren/Pages/new_Treatment.aspx, diakses
tanggal 1 Desember 2013
Paterson, David L and Kim, Baek-Nam. 2009. Gram Negative Bacterial Drug
Resistance-Clinical: In Antimicrobial Drug Resistance, Vol 2. London:
Humana Press PP: 812-813
Permana, Hikmat., 2011. Pengelolahan Hipertensi pada Diabetes Mellitus Tipe
2.Skripsi: Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran
PERKENI., 2009. Perkumpulan Endokrinologi Indonesia.PP:
PERKENI., 2011. Perkumpulan Endokrinologi Indonesia.
PERMENKES., 2011. Peraturan Mentri Kesehatan Indonesia Tentang
Pedoman Umum Penggunaan Antibiotik. Jakarta: Mentri Kesehatan
Republik Indonesia
Purnamasari, Dyah., 2009. Ilmu Penyakit Dalam edisi ketiga. Jakarta: Interna
Publishing PP: 1880-1881
Pramana, Ida Bagus Putra., Yasa, KetutPutu., 2012. Penyembuhan Luka Pada
Ulkus Diabetik. Ikhtiar Pustaka PP: 49-53
Reboledo, Aguilar., Soto, Terán., Escobedo, Jorge., 2011. The Pathogenesis of
the Diabetic Foot Ulcer: Prevention and Management. Intech PP: 170-173
RISKESDAS., 2007. Laporan Nasional Riskesdes. Jakarta: Badan Penelitian
dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI
Rodrigues, Jude., Mitta, Nivedita., 2012. Diabetic Foot and Gangren., Shanghai
: In tech.
Schteingart, David E., 2006. Patofisiologi: konsep klinis proses-proses
penyakit. in: pierce, silvia A., Wilson, Lorraine M., Jakarta: anggota IKAPI
PP: 1256-1270
xxii
Setiabudy, Rianto., 2009. Farmakologi dan Terapi, edisi 5. Jakarta: Balai
Penerbit FKUI, PP: 718-722
Singh, nalini., Armstrong, David G., Lipsky, Benjamin A., 2005. Preventing
Foot Ulcers In Patients With Diabetes. vol 293 PP: 217
Siswandono and Soekardjo, Bambang., 2000. Kimia Medisinal. Edisi: II.
Surabaya: Airlangga University Press. PP: 126-135
Snow, Vincenza., Aronson, Mark D., Hornbake, E. Rodney., Christel., Weiss
Kevin B. 2004. Lipid Control in the Management of Type 2 Diabetes
Mellitus: A Clinical Practice Guideline from the American College of
Physicians. Ann Intren Med. PP 644-648
Soewondo, Pradana.,Hendarto, Hari. 2009. Ilmu Penyakit Dalam. Jilid II. Edisi
V. Jakarta: Internal Publishing, PP: 1917-1921
Soewondo, Pradana. 2009. Ilmu Penyakit Dalam. Jilid II. Edisi V. Jakarta:
Internal Publishing, PP: 1900-1912
Sukandar, ErlinYulinah., Andrajati, Retnosari., Sigit, Joseph I., Adnyana, I Ketut.,
Setiadi, A AdjiPrayitno., Kusnandar. 2009. Iso Farmakoterapi. Jakarta: PT.
ISFI Penerbitan, PP 26-42
Syaifuddin., 2009. Anatomi Tubuh Manusia Untuk Mahasiswa Keperawatan.
Jakarta: Salemba MedikaPP 299-300
Syarif, Amir.,Elysabeth., 2009. Farmakologi danTerapi edisi kelima. Jakarta:
Balai Penerbit FKUI, PP 551-553
Tarwoto.,Aryani, Ratna., Wartonah., 2009. Anatomi Dan Fisiologi. Jakarta:
Trans Info Media, PP 145-147
Tjay, Tan Hoan., Rahardja, Kirana., 2007. Obat-ObatPenting, edisi keenam.
Jakarta: PT. Elex Media Komputindo, PP 191-194, 618-619
Tjokroprawiro, Askandar.,Setiawan., Santoso., Soegiarto. 2007. Buku Ajar Ilmu
Penyakit Dalam
xxiii
Veves, Aristidis., Malik, Rayaza A., 2007. Diabetic Neuropathy Clinical
Management, edisi kedua. New Jersey : Humana press, PP 1-5
Waspadji, Sarwono. 2006. Ilmu Penyakit Dalam. Jilid II. Edisi V. Jakarta:
Internal Publishing, PP 1961-1965
Wiely, John and Sons. 2006. Infection of the Foot in Persons with Diabetes:
Epidemiology, Pathophysiology, Microbiology, Clinical Presentation
and Approach to Therapy. 4th
Edition. England: West Sussex PO19 8SQ,
PP: 159-164
Yuliawati, Tan Fenny., 2006. Studi Penggunaan Obat Hipoglikemik Dan
Antibiotik Pada Pasien Gangren Diabetik. Skripsi: Fakultas Farmasi
Universitas Airlangga.