Sistem Pernapasan

Post on 23-Dec-2015

54 views 5 download

description

sistem pernapasan dan cardiovasklar system

Transcript of Sistem Pernapasan

ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM RESPIRATORI

DISUSUN OLEH :Isty Qomariah

Jacly H. SaragihRiris Rismawati

KEPANITERAAN KLINIK ILMU BEDAHFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA JAKARTA 2015

PERIODE KEPANITERAAN 02 Maret 2015 – 09 Mei 2015

Anatomi Sistem Pernafasan Manusia

Sistem Pernafasan Atas

Hidung

• Nares anterior : saluran-saluran di dalam rongga hidung

• Saluran-saluran tersebut bermuara di vestibulum

• Rongga hidung : Dilapisi selaput lendir Bersambung dengan lapisan faring dan selaput

lendir sinus • Septum nasi memisahkan kedua cavum nasi

Hidung

Ruang Hidung

Faring• Saluran yang memiliki

panjang ± 13cm • Menghubungkan nasal

dan rongga mulut kepada laring pada dasar tengkorak

• Terdiri dari :1. Nasofaring2. Orofaring3. Laringofaring

Laring• Tersusun atas 9 cartilago (6

cartilago kecil dan 3 Cartilago besar)

• Terbesar : Cartilago thyroid berbentuk seperti kapal Adam’s apple Pita suara

• Cartilago cricoid• Laring menghubungkan

laringopharing dengan trachea, terletak pada garis tengah anterior dari leher pada vertebra cervical 4-6

• Fungsi laring : Vokalisasi Melindugi jalan

napas bawah dari obstruksi benda asing

Memudahkan batuk• Laring terdiri atas :

a. Epiglotisb. Glotisc. Cartilago thyroidd. Cartilago Krikoide. Kartilago

Aritenoidf. Pita suara

Trakea

• Saluran rigid yang memiliki panjang 11-12 cm dengan diameter ± 2,5 cm.

• Terdapat pada bagian oesophagus yang terentang mulai dari cartilago cricoid masuk kedalam rongga thorax

Trakea

• Tersusun dari 16-20 cincin tulang rawan berbentuk huruf “C” yang terbuka pada bagian belakangnya

• Pseudostratified ciliated columnar epitelium mukus

• Cilia refleks batuk/bersin

• Percabangan trakea Karina membentuk bronchus kiri dan kanan

Sistem Pernafasan Bawah

BronkusTerbagi menjadi bronkus

kanan dan kiriBronkus lobaris kanan :

10 bronkus segmental Bronkus lobaris kiri :

9 bronkus segmentalBronkus segmentalis

terbagi lagi menjadi : bronkus subsegmental

yang dikelilingi oleh jaringan ikat yang memiliki : arteri, limfatik saraf

Bronkus1. Bronkus Primer kanan :

ukuran lebih pendek, lebih tebal, lebih lurus dibandingkan

bronkus primer kiri arkus aorta membelokkan trakea bawah ke kanan.

2. Setiap bronkus primer bercabang 9- 12 x untuk membentuk bronkus sekunder dan tertier dengan diameter yang semakin kecil.

Alveoli• Pertukaran O2dan CO2

terjadi di alveoli• Terdapat sekitar 300

juta yang jika bersatu membentuk satu lembar akan seluas 70 m2

Alveoli dan kapiler polmuner

• Arteri polmuner membawa O2 dari jantung ke paru-paru.

• Melalui vena polmuner darah kembali ke jantung

• Terdiri atas 3 tipe : Sel-sel alveolar tipe I : sel

epitel yang membentuk dinding alveoli

Sel-sel alveolar tipe II : sel yang aktif secara metabolik dan mensekresi surfaktan

Sel-sel alveolar tipe III : makrofag yang merupakan sel-sel fagotosis dan bekerja sebagai mekanisme pertahanan

Struktur membran respirasi ( dinding alveoli )

• O2 dan CO2 berdifusi melalui membran respirasi

Paru-paru

• Berlokasi di rongga dada di atas diafragma yang berbentuk kubah

• Dikelilingi oleh suatu membran serupa kantong dengan cairan di dalamnya, yang disebut kantong pleura

• Alveoli (blind sacs) dikelilingi oleh jaringan kapiler yang banyak dan merupakan tempat pertukaran udara

Pleura

Rangka Dada

Perubahan Diafragma pada saatEkspirasi dan Inspirasi

Fisiologi Sistem Pernapasan

• Fungsi utama sistem respirasi :memenuhi kebutuhan oksigen jaringan tubuhmembuang karbondioksida sebagai sisa metabolismeberperan dalam menjaga keseimbangan asam

dan basa.

Sistem respirasi bekerja melalui 3 tahapan

1. Ventilasi2. Difusi3. Transportasi

Ventilasi• Ventilasi merupakan proses pertukaran udara

antara atmosfer dengan alveoli.

• Proses ini terdiri dari inspirasi (masuknya udara ke paru-paru) dan ekspirasi (keluarnya udara dari paru-paru).

• Ventilasi terjadi karena adanya perubahan tekanan intra pulmonal,

• Ventilasi dipengaruhi oleh :– Kadar oksigen pada atmosfer– Kebersihan jalan nafas– Daya recoil & complience (kembang kempis) dari paru-

paru– Pusat pernafasan

Difusi

• Difusi dalam respirasi : merupakan proses pertukaran gas antara alveoli dengan

darah pada kapiler paru. Proses difusi terjadi karena perbedaan tekanan, gas

berdifusi dari tekanan tinggi ke tekanan rendah.

Transportasi

• Setelah difusi maka selanjutnya terjadi proses transportasi oksigen ke sel-sel yang membutuhkan melalui darah dan pengangkutan karbondioksida sebagai sisa metabolisme ke kapiler paru.

• Setelah transportasi maka terjadilah difusi gas pada sel/jaringan.

• Difusi gas pada sel/jaringan terjadi karena tekanan parsial oksigen (PO2) intrasel selalu lebih rendah dari PO2 kapiler karena O2 dalam sel selalu digunakan oleh sel.

• Sebaliknya tekanan parsial karbondioksida (PCO2) intrasel selalu lebih tinggi karena CO2 selalu diproduksi oleh sel sebagai sisa metabolisme.

REGULASI

• Kebutuhan oksigen tubuh bersifat dinamis, berubah-ubah dipengaruhi oleh berbagai faktor diantaranya adalah aktivitas.

• Saat aktivitas meningkat maka kebutuhan oksigen akan meningkat sehingga kerja sistem respirasi juga meningkat.

Pengaturan respirasi dipengaruhi oleh :

1. Korteks serebri

2. Zat-zat kimiawi : dalam tubuh terdapat kemoresptor yang

sensitif terhadap perubahan konsentrasi O2, CO2 dan H+ di

aorta, arkus aorta dan arteri karotis.

3. Gerakan : perubahan gerakan diterima oleh proprioseptor.

4. Refleks Heuring Breur : menjaga pengembangan dan

pengempisan paru agar optimal.

5. Faktor lain : tekanan darah, emosi, suhu, nyeri, aktivitas

spinkter ani dan iritasi saluran nafas

Persarafan pada Saluran Pernafasan

• Sistem saraf parasimpatik: reseptor muskarinik respon bronkokonstriksi, vasodilatasi pulmonar, dan sekresi kelenjar mukus.

• Sistem saraf simpatik: reseptor adrenergik a dan b (epitelium bronkus, paru-paru, otot dan sel mast) bronkodilatasi, vasokonstriksi pulmonar, dan berkurangnya sekresi kelenjar mukus.

Persarafan pada Saluran Pernafasan

• Sistem saraf nonkolinergik non adrenergik (NANC) pada bronkiolus : melibatkan berbagai mediator seperti ATP, oksida

nitrat, substance P, dan VIP (vasoactive intestinal peptide) respon penghambatan, meliputi bronkodilatasi,

diduga berfungsi sebagai penyeimbang terhadap fungsi pemicuan oleh sistem kolinergik.

Serabut saraf aferen: reseptor peregangan(strech), di trakea dan bronkus bagian

atas bronkodilatasi dan peningkatan denyut jantung reseptor iritan, di bagian atas saluran nafas batuk,

bronkokonstriksi, dan sekresi mukus. Serabut C (reseptor jukstakapiler), yaitu serabut tidak

bermielin yang berujung di parenkim paru dan dinding bronkus berespon terhadap stimulus mekanis maupun kimiawi pola nafas shallow yang cepat, sekresi mukus, batuk, dan melambatnya denyut jantung.

THANK YOU