AMP Sistem Pernapasan
-
Upload
apuadi-antonio -
Category
Documents
-
view
229 -
download
0
description
Transcript of AMP Sistem Pernapasan
ANALISIS MATERI PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan : SMA Sederajat
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : XI / II
Topik : Struktur dan fungsi sel pada system pernapasan.
Alokasi waktu : 3 minggu x 4 jam pelajaran (6 kali pertemuan) = 2 x 45 menit (Pertemuan 1)
2 x 45 menit (Pertemuan 2)
2 x 45 menit (Pertemuan 3)
2 x 45 menit (Pertemuan 4)
2 x 45 menit (Pertemuan 5)
A. Kompetensi Inti :
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung, jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai),
santun, responsif dan proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia.
KI 3 : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin
tahunya tentangilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
B. Kompetensi Dasar :
1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang struktur dan fungsi sel, jaringan, organ penyusun system dan bioproses
yang terjadi pada makhluk hidup.
1.2 Menyadari dan mengagumi pola pikir ilmiah dalam kemampuan mengamati bioproses.
1.3 Peka dan peduli terhadap permasalahan lingkungan hidup, menjaga dan menyayangi lingkungan sebagai manisfestasi pengamalan
ajaran agama yang dianutnya.
2.1 Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur terhadap data dan fakta, disiplin, tanggung jawab, dan peduli dalam observasi dan eksperimen,
berani dan santun dalam mengajukan pertanyaan dan berargumentasi, peduli lingkungan, gotong royong, bekerjasama, cinta damai,
berpendapat secara ilmiah dan kritis, responsif dan proaktif dalam dalam setiap tindakan dan dalam melakukan pengamatan dan
percobaan di dalam kelas/laboratorium maupun di luar kelas/laboratorium.
2.2 Peduli terhadap keselamatan diri dan lingkungan dengan menerapkan prinsip keselamatan kerja saat melakukan kegiatan pengamatan
dan percobaan di laboratorium dan di lingkungan sekitar.
3.8 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada sistem respirasi dan mengaitkannya dengan bioprosesnya
sehingga dapat menjelaskan proses pernapasan serta gangguan fungsi yang mungkin terjadi pada sistem respirasi manusia melalui studi
literatur, pengamatan, percobaan, dan simulasi.
4.8 Menyajikan hasil analisis tentang kelainan pada struktur dan fungsi jaringan organ pernapasan/respirasi yang menyebabkan gangguan
sistem respirasi manusia melalui berbagi bentuk media presentasi.
4.9 Merencanakan dan melaksanakan pengamatan pengaruh pencemaran udara dan mengolah informasi beberapa resiko negatif merokok
pada remaja untuk menentukan keputusan
Pertemuan 1 (2 x 45 menit)
Indikator Materi Pokok Uraian Materi Pendekatan/
Model/ Metode Soal Jawaban Waktu Sumber
3.8.1.
Menjelaskan
struktur,
fungsi dan
proses sistem
pernapasan
pada
manusia.
1) Struktur
sistem
pernapasan
pada
manusia
2) Fungsi
sistem
pernapasan
pada
manusia.
3) Proses
sistem
pernapasan
pernapasan
pada
manusia
a) Pada
manusia,
organ
pernapasan
utamanya
adalah paru-
paru (pulmo)
dan dibantu
oleh alat-alat
pernapasan
lain.
Alat Pernapasan
Manusia:
a) Rongga
Hidung
Merupakan alat
pernapasan paling
awal yang dilalui
Pendekatan:
Scientific
Model
pembelajaran :
discovery
Metode
Pembelajaran:
Ceramah,
diskusi dan
tanya jawab
1. Jelaskan
Struktur
sistem
pernapasan
pada
manusia !
2. Jelaskan
Fungsi
sistem
pernapasan
pada
manusia !
3. Jelaskan
Proses sistem
pernapasan
pernapasan
pada
manusia !
1) Pada manusia, organ
pernapasan utamanya
adalah paru-paru
(pulmo) dan dibantu
oleh alat-alat
pernapasan lain.
Alat Pernapasan
Manusia:
a) Rongga Hidung
Merupakan alat
pernapasan paling
awal yang dilalui
udara. Di rongga
hidung terdapat
rambut2 dan selaput
lender Faring (tekak)
Merupakan rongga
pertigaan ke arah
2 x 45” Rachmawat
i, Faidah.
Dkk. 2009.
Biologi :
untuk
SMA/ MA
Kelas XI
Program
IPA.
Jakarta:
Pusat
Perbukuan,
Departemen
Pendidikan
Nasional.
Purnomo.
Dkk. 2009.
Biologi
Kelas XI
untuk SMA
dan MA.
Jakarta:
Pusat
Perbukuan,
Departemen
Pendidikan
Nasional.
udara. Di rongga
hidung terdapat
rambut2 dan selaput
lender Faring (tekak)
Merupakan rongga
pertigaan ke arah
kerongkongan
(esophagus) batang
tenggorokan dan
saluran rongga hidung.
Laring (pangkal
tenggorokan)
Terdiri dari lempengan
2 tulang rawan yang
membentuk jakun.
Bagian dalam
dindingnya digerakkan
oleh otot untuk
membuka dan
mennutup glottis.
kerongkongan
(esophagus) batang
tenggorokan dan
saluran rongga
hidung. Laring
(pangkal
tenggorokan)
Terdiri dari
lempengan 2 tulang
rawan yang
membentuk jakun.
Bagian dalam
dindingnya
digerakkan oleh otot
untuk membuka dan
mennutup glottis.
b) Trakea (batang
tenggorokan)
Letak pada leher
depan
keronggkongan.
Diastuti,
Renni.
2009.
Biologi 2
untuk
SMA/MA
Kelas X.
Jakarta:
Pusat
Perbukuan,
Departemen
Pendidikan
Nasional.
b) Trakea
(batang
tenggorokan)
Letak pada leher
depan keronggkongan.
Berbentuk pipa,
tersusun gelang-gelang
tulang rawan.
Dindingnya dilapisi
jaringan epitel silindirs
bersira dan
berlendirlapisan tulang
rawan dengan otot
polos nya dan lapisan
terluar yang terdiri
jaringan pengikat.
c) Bronkus
(cabang
batang
tengorokan )
Berbentuk pipa,
tersusun gelang-
gelang tulang rawan.
Dindingnya dilapisi
jaringan epitel
silindirs bersira dan
berlendirlapisan
tulang rawan dengan
otot polos nya dan
lapisan terluar yang
terdiri jaringan
pengikat.
c) Bronkus (cabang
batang tengorokan )
Merupakan bagian
yang
menghubungkan
trakea dan paru paru,
terdapat pada paru
paru kanan dan kiri,
terdiri dari
Merupakan bagian
yang menghubungkan
trakea dan paru paru,
terdapat pada paru
paru kanan dan kiri,
terdiri dari lempengan
tulang rawan,
dindingnya terdiri dari
otot halus, bronkus
bercabang- cabang
membentuk
bronkiolus.
d) Bronkeolus
Berbentuk saluran
dengan dinding
semakin tipis, tidak
terdapat tulang rawan
dan tidak bersilra.
Pada ujung ahir
terdapat gelembung
gelembung yang
lempengan tulang
rawan, dindingnya
terdiri dari otot halus,
bronkus bercabang-
cabang membentuk
bronkiolus.
d) Bronkeolus
Berbentuk saluran
dengan dinding
semakin tipis, tidak
terdapat tulang rawan
dan tidak bersilra.
Pada ujung ahir
terdapat gelembung
gelembung yang
dinding
luarnyamempunyai
gelembung-
gelembung halus
disebut alveolus.
e) Paru paru (pulmo)
dinding
luarnyamempunyai
gelembung-gelembung
halus disebut alveolus.
e) Paru paru
(pulmo)
Letak dironga dada
dan diatas sekat
diafrahma. Dilapisi
oleh selaput elastic
yang disebut pleura.
2) Fungsi beberapa
alat-alat sistem
pernapasan pada
manusia:
a) Rongga Hidung.
Rongga hidung
memiliki fungsi,
yaitu: menyaring
udara yang masuk
f) Letak dironga dada
dan diatas sekat
diafrahma. Dilapisi
oleh selaput elastic
yang disebut pleura.
2) Fungsi beberapa alat-
alat sistem
pernapasan pada
manusia :
a) Rongga
Hidung.
Rongga hidung
memiliki fungsi,
yaitu: menyaring
udara yang masuk
hidung;
menghangatkan
udara sehingga udara
dari luar akan sama
suhunya dengan
hidung;
menghangatkan
udara sehingga udara
dari luar akan sama
suhunya dengan
tubuh; dan
melembapkan udara.
b) Faring (tekak).
Faring berfungsi
sebagai jalannya
udara dan makanan.
c) Laring (pangkal
tenggorokan).
Laring memiliki
katup yang disebut
epiglotis. Pada saat
menelan makanan,
epiglotis tertutup
sehingga makanan
tidak masuk ke
tenggorokan tetapi
tubuh; dan
melembapkan udara.
b) Faring (tekak).
Faring berfungsi
sebagai jalannya
udara dan makanan.
c) Laring (pangkal
tenggorokan).
Laring memiliki
katup yang disebut
epiglotis. Pada saat
menelan makanan,
epiglotis tertutup
sehingga makanan
tidak masuk ke
tenggorokan tetapi
menuju
kerongkongan.
d) Trakea (batang
tenggorokan).
Bagian dalam trakea
menuju
kerongkongan.
d) Trakea (batang
tenggorokan).
Bagian dalam trakea
terdapat sel-sel epitel
bersilia yang
mempunyai fungsi
untuk mengeluarkan
benda asing yang
masuk ke alat
pernapasan bersama
udara.
e) Bronkus (cabang
batang tengorokan).
Bronkus adalah
saluran yang
menghubungkan
trakea dengan paru-
paru. Bronkus kanan
menghubungkan
terdapat sel-sel epitel
bersilia yang
mempunyai fungsi
untuk mengeluarkan
benda asing yang
masuk ke alat
pernapasan bersama
udara.
e) Bronkus (cabang
batang tengorokan).
Bronkus adalah
saluran yang
menghubungkan
trakea dengan paru-
paru. Bronkus kanan
menghubungkan
trakea dengan paru-
paru kanan dan
bronkus kiri
menghubungkan
trakea dengan paru-
trakea dengan paru-
paru kanan dan
bronkus kiri
menghubungkan
trakea dengan paru-
paru kiri.
3) Proses sistem
pernapasan
pernapasan pada
manusia:
Proses Pernapasan
Berdasarkan cara
melakukan inspirasi
dan ekspirasi serta
terjadinya manusia
dapat melakukan dua
mekanisme
pernapasan yaitu :
a. Pernapasan dada
Inspirasi terjadi ketika,
paru kiri.
1) Proses sistem
pernapasan
pernapasan pada
manusia:
Proses Pernapasan
Berdasarkan cara
melakukan inspirasi
dan ekspirasi serta
terjadinya manusia
dapat melakukan dua
mekanisme
pernapasan yaitu :
a. Pernapasan dada
Inspirasi terjadi ketika,
otot tulang rusuk
kontraksi-tulang
rusuk terangkat ke
atas-rongga dada
membesar – paru-
otot tulang rusuk
kontraksi-tulang
rusuk terangkat ke
atas-rongga dada
membesar – paru-
paru membesar –
tekanan udara di
paru-paru turun –
udara masuk ke
paru-paru.
Ekspirasi terjadi ketika
otot tulang rusuk
relaksasi – tulang
rusuk turun – rongga
dada mengecil –
paru-paru mengecil
– tekanan udara di
paru-paru naik –
udara keluar dari
paru-paru
b. Pernapasan perut
paru membesar –
tekanan udara di
paru-paru turun –
udara masuk ke
paru-paru.
Ekspirasi terjadi ketika
otot tulang rusuk
relaksasi – tulang
rusuk turun – rongga
dada mengecil –
paru-paru mengecil
– tekanan udara di
paru-paru naik –
udara keluar dari
paru-paru
b. Pernapasan perut
Inspirasi terjadi ketika
otot diafragma
kontraksi- diafragma
mendatar -rongga
dada membesar –
Inspirasi terjadi ketika
otot diafragma
kontraksi- diafragma
mendatar -rongga
dada membesar –
paru-paru membesar
– tekanan udara
diparu-paru turun –
udara masuk ke
paru-paru.
Ekspirasi terjadi ketika
otot diafragma
relaksasi –
diafragma
melengkung –
rongga dada
mengecil – paru-
paru mengecil –
tekanan udara di
paru-paru naik –
udara keluar dari
paru-paru membesar
– tekanan udara
diparu-paru turun –
udara masuk ke
paru-paru.
Ekspirasi terjadi ketika
otot diafragma
relaksasi – diafragma
melengkung – rongga
dada mengecil – paru-
paru mengecil –
tekanan udara di paru-
paru naik – udara
keluar dari paru-paru.
paru-paru.
Pertemuan 2 (2 x 45 menit)
Indikator Materi Pokok Uraian Materi Pendekatan/
Model/ Metode Soal Jawaban Waktu Sumber
3.8.2.
Menguraikan
sistem
pernapasan/
respirasi
pada hewan
(Insecta,
Amphibia,
ikan, dan
Burung).
1) Sistem
pernapasan/
respirasi
pada
Insecta.
2) Sistem
pernapasan/
respirasi
pada Ikan.
3) Sistem
pernapasan/
respirasi
pada
Amphibia.
4) Sistem
pernapasan/
respirasi
pada
Alat respirasi
pada hewan bervariasi
antara hewan yang
satu dengan hewan
yang lain, ada yang
berupa paru-paru,
insang, kulit, trakea,
dan paruparu buku,
bahkan ada beberapa
organisme yang belum
mempunyai alat
khusus sehingga
oksigen berdifusi
langsung dari
lingkungan ke dalam
tubuh, contohnya pada
hewan bersel satu,
porifera, dan
Pendekatan:
Scientific
Model
pembelajaran :
discovery
Metode
Pembelajaran:
Ceramah,
diskusi dan
tanya jawab.
1. Uraikan
Sistem
pernapasan/
respirasi pada
Insecta !
2. Uraikan
Sistem
pernapasan/
respirasi pada
Ikan !
3. Uraikan
Sistem
pernapasan/
respirasi pada
Amphibia !
4. Uraikan
Sistem
pernapasan/
1. Pernapasan pada
Insecta
Corong hawa
(trakea) adalah alat
pernapasan yang
dimiliki oleh
serangga dan
arthropoda lainnya.
Pembuluh trakea
bermuara pada
lubang kecil yang
ada di kerangka luar
(eksoskeleton) yang
disebut spirakel.
Spirakel berbentuk
pembuluh silindris
yang berlapis zat
kitin, dan terletak
2 X 45” Rachmawati,
Faidah. Dkk.
2009. Biologi
: untuk SMA/
MA Kelas XI
Program
IPA. Jakarta:
Pusat
Perbukuan,
Departemen
Pendidikan
Nasional.
Purnomo.
Dkk. 2009.
Biologi Kelas
XI untuk
SMA dan
Burung. coelenterata. Pada
ketiga hewan ini
oksigen berdifusi dari
lingkungan melalui
rongga tubuh.
1. Pernapasan pada
Insecta
Corong hawa (trakea)
adalah alat
pernapasan yang
dimiliki oleh
serangga dan
arthropoda lainnya.
Pembuluh trakea
bermuara pada
lubang kecil yang
ada di kerangka luar
(eksoskeleton) yang
disebut spirakel.
Spirakel berbentuk
pembuluh silindris
respirasi pada
burung !
berpasangan pada
setiap segmen tubuh.
Spirakel mempunyai
katup yang dikontrol
oleh otot sehingga
membuka dan
menutupnya spirakel
terjadi secara teratur.
Pada umumnya
spirakel terbuka
selama serangga
terbang, dan tertutup
saat serangga
beristirahat.
2. Pernapasan pada
Ikan
Insang dimiliki oleh
jenis ikan (pisces).
Insang berbentuk
lembaran-lembaran
tipis berwarna merah
MA. Jakarta:
Pusat
Perbukuan,
Departemen
Pendidikan
Nasional.
Diastuti, Renni.
2009. Biologi
2 untuk
SMA/MA
Kelas X.
Jakarta: Pusat
Perbukuan,
Departemen
Pendidikan
Nasional.
yang berlapis zat
kitin, dan terletak
berpasangan pada
setiap segmen tubuh.
Spirakel mempunyai
katup yang dikontrol
oleh otot sehingga
membuka dan
menutupnya spirakel
terjadi secara teratur.
Pada umumnya
spirakel terbuka
selama serangga
terbang, dan tertutup
saat serangga
beristirahat.
2. Pernapasan pada
Ikan
Insang dimiliki oleh
jenis ikan (pisces).
Insang berbentuk
muda dan selalu
lembap. Bagian
terluar dare insang
berhubungan dengan
air, sedangkan
bagian dalam
berhubungan erat
dengan kapiler-
kapiler darah. Tiap
lembaran insang
terdiri dare sepasang
filamen, dan tiap
filament
mengandung banyak
lapisan tipis (lamela).
Pada filamen
terdapat pembuluh
darah yang memiliki
banyak kapiler
sehingga
memungkinkan O2
lembaran-lembaran
tipis berwarna merah
muda dan selalu
lembap. Bagian
terluar dare insang
berhubungan dengan
air, sedangkan
bagian dalam
berhubungan erat
dengan kapiler-
kapiler darah. Tiap
lembaran insang
terdiri dare sepasang
filamen, dan tiap
filament
mengandung banyak
lapisan tipis
(lamela). Pada
filamen terdapat
pembuluh darah
yang memiliki
berdifusi masuk dan
CO2 berdifusi
keluar. Insang pada
ikan bertulang sejati
ditutupi oleh tutup
insang yang disebut
operkulum,
sedangkan insang
pada ikan bertulang
rawan tidak ditutupi
oleh operkulum.
3. Pernapasan pada
Amphibia
Pada katak, oksigen
berdifusi lewat
selaput rongga
mulut, kulit, dan
paru-paru. Kecuali
pada fase berudu
bernapas dengan
insang karena
banyak kapiler
sehingga
memungkinkan O2
berdifusi masuk dan
CO2 berdifusi
keluar. Insang pada
ikan bertulang sejati
ditutupi oleh tutup
insang yang disebut
operkulum,
sedangkan insang
pada ikan bertulang
rawan tidak ditutupi
oleh operkulum.
3. Pernapasan pada
Amphibia
Pada katak, oksigen
berdifusi lewat
selaput rongga
mulut, kulit, dan
paru-paru. Kecuali
hidupnya di air.
Selaput rongga mulut
dapat berfungsi
sebagai alat
pernapasan karma
tipis dan banyak
terdapat kapiler yang
bermuara di tempat
itu. Pada saat terjadi
gerakan rongga
mulut dan faring,
Iubang hidung
terbuka dan glotis
tertutup sehingga
udara berada di
rongga mulut dan
berdifusi masuk
melalui selaput
rongga mulut yang
tipis. Selain bernapas
dengan selaput
pada fase berudu
bernapas dengan
insang karena
hidupnya di air.
Selaput rongga
mulut dapat
berfungsi sebagai
alat pernapasan
karma tipis dan
banyak terdapat
kapiler yang
bermuara di tempat
itu. Pada saat terjadi
gerakan rongga
mulut dan faring,
Iubang hidung
terbuka dan glotis
tertutup sehingga
udara berada di
rongga mulut dan
berdifusi masuk
rongga mulut, katak
bernapas pula dengan
kulit, ini
dimungkinkan karma
kulitnya selalu dalam
keadaan basah dan
mengandung banyak
kapiler sehingga gas
pernapasan mudah
berdifusi. Oksigen
yang masuk lewat
kulit akan melewati
vena kulit (vena
kutanea) kemudian
dibawa ke jantung
untuk diedarkan ke
seluruh tubuh.
Sebaliknya karbon
dioksida dari
jaringan akan di
bawa ke jantung, dari
melalui selaput
rongga mulut yang
tipis. Selain bernapas
dengan selaput
rongga mulut, katak
bernapas pula
dengan kulit, ini
dimungkinkan karma
kulitnya selalu
dalam keadaan basah
dan mengandung
banyak kapiler
sehingga gas
pernapasan mudah
berdifusi. Oksigen
yang masuk lewat
kulit akan melewati
vena kulit (vena
kutanea) kemudian
dibawa ke jantung
untuk diedarkan ke
jantung dipompa ke
kulit dan paru-paru
lewat arteri kulit
pare-paru (arteri
pulmo kutanea).
Dengan demikian
pertukaran oksigen
dan karbon dioksida
dapat terjadi di kulit.
Selain bernapas
dengan selaput
rongga mulut dan
kulit, katak bernapas
juga dengan paruparu
walaupun paru-
parunya belum
sebaik paru-paru
mamalia. Katak
mempunyai sepasang
paru-paru yang
berbentuk
seluruh tubuh.
Sebaliknya karbon
dioksida dari
jaringan akan di
bawa ke jantung,
dari jantung
dipompa ke kulit dan
paru-paru lewat
arteri kulit pare-paru
(arteri pulmo
kutanea). Dengan
demikian pertukaran
oksigen dan karbon
dioksida dapat
terjadi di kulit.
Selain bernapas
dengan selaput
rongga mulut dan
kulit, katak bernapas
juga dengan
paruparu walaupun
gelembung tempat
bermuaranya kapiler
darah. Permukaan
paru-paru diperbesar
oleh adanya bentuk-
bentuk seperti
kantung sehingga gas
pernapasan dapat
berdifusi. Paru-paru
dengan rongga mulut
dihubungkan oleh
bronkus yang
pendek. Dalam paru-
paru terjadi
mekanisme inspirasi
dan ekspirasi yang
keduanya terjadi saat
mulut tertutup. Fase
inspirasi adalah saat
udara (kaya oksigen)
yang masuk lewat
paru-parunya belum
sebaik paru-paru
mamalia. Katak
mempunyai
sepasang paru-paru
yang berbentuk
gelembung tempat
bermuaranya kapiler
darah. Permukaan
paru-paru diperbesar
oleh adanya bentuk-
bentuk seperti
kantung sehingga
gas pernapasan dapat
berdifusi. Paru-paru
dengan rongga mulut
dihubungkan oleh
bronkus yang
pendek. Dalam paru-
paru terjadi
mekanisme inspirasi
selaput rongga mulut
dan kulit berdifusi
pada gelembung
gelembung diparu-
paru. Mekanisme
inspirasi adalah
sebagai berikut. Otot
Sternohioideus
berkonstraksi
sehingga rongga
mulut membesar,
akibatnya oksigen
masuk melalui
koane. Setelah itu
koane menutup dan
otot rahang bawah
dan otot
geniohioideus
berkontraksi
sehingga rongga
mulut mengecil.
dan ekspirasi yang
keduanya terjadi saat
mulut tertutup. Fase
inspirasi adalah saat
udara (kaya oksigen)
yang masuk lewat
selaput rongga mulut
dan kulit berdifusi
pada gelembung
gelembung diparu-
paru. Mekanisme
inspirasi adalah
sebagai berikut. Otot
Sternohioideus
berkonstraksi
sehingga rongga
mulut membesar,
akibatnya oksigen
masuk melalui
koane. Setelah itu
koane menutup dan
Mengecilnya rongga
mulut mendorong
oksigen masuk ke
paru-paru lewat
celah-celah. Dalam
paru paru terjadi
pertukaran gas,
oksigen diikat oleh
darah yang berada
dalam kapiler
dinding paruparu dan
sebaliknya, karbon
dioksida dilepaskan
ke lingkungan.
Mekanisme ekspirasi
adalah sebagai
berikut. Otot-otot
perut dan
sternohioideus
berkontraksi
sehingga udara
otot rahang bawah
dan otot
geniohioideus
berkontraksi
sehingga rongga
mulut mengecil.
Mengecilnya rongga
mulut mendorong
oksigen masuk ke
paru-paru lewat
celah-celah. Dalam
paru paru terjadi
pertukaran gas,
oksigen diikat oleh
darah yang berada
dalam kapiler
dinding paruparu
dan sebaliknya,
karbon dioksida
dilepaskan ke
lingkungan.
dalam paru-paru
tertekan keluar dan
masuk ke dalam
rongga mulut. Celah
tekak menutup dan
sebaliknya koane
membuka.
Bersamaan dengan
itu, otot rahang
bawah berkontraksi
yang juga diikuti
dengan
berkontraksinya
geniohioideus
sehingga rongga
mulut mengecil.
Dengan mengecilnya
rongga mulut maka
udara yang kaya
karbon dioksida
keluar.
Mekanisme ekspirasi
adalah sebagai
berikut. Otot-otot
perut dan
sternohioideus
berkontraksi
sehingga udara
dalam paru-paru
tertekan keluar dan
masuk ke dalam
rongga mulut. Celah
tekak menutup dan
sebaliknya koane
membuka.
Bersamaan dengan
itu, otot rahang
bawah berkontraksi
yang juga diikuti
dengan
berkontraksinya
geniohioideus
4. Pernapasan pada
Burung.
Pada burung, tempat
berdifusinya gas
pernapasan hanya
terjadi di paru-paru.
Paru-paru burung
berjumlah sepasang
dan terletak dalam
rongga dada yang
dilindungi oleh
tulang rusuk. Jalur
pernapasan pada
burung berawal di
lubang hidung. Pada
tempat ini, udara
masuk kemudian
diteruskan pada celah
tekak yang terdapat
pada dasar faring
yang
sehingga rongga
mulut mengecil.
Dengan mengecilnya
rongga mulut maka
udara yang kaya
karbon dioksida
keluar.
4. Pernapasan pada
Burung.
Pada burung, tempat
berdifusinya gas
pernapasan hanya
terjadi di paru-paru.
Paru-paru burung
berjumlah sepasang
dan terletak dalam
rongga dada yang
dilindungi oleh
tulang rusuk. Jalur
pernapasan pada
burung berawal di
menghubungkan
trakea. Trakeanya
panjang berupa pipa
bertulang rawan yang
berbentuk cincin, dan
bagian akhir trakea
bercabang menjadi
dua bagian, yaitu
bronkus kanan dan
bronkus kiri. Dalam
bronkus pada
pangkal trakea
terdapat siring yang
pada bagian
dalamnya terdapat
lipatan-lipatan
berupa selaput yang
dapat bergetar.
Bergetarnya selaput
itu menimbulkan
suara. Bronkus
lubang hidung. Pada
tempat ini, udara
masuk kemudian
diteruskan pada
celah tekak yang
terdapat pada dasar
faring yang
menghubungkan
trakea. Trakeanya
panjang berupa pipa
bertulang rawan
yang berbentuk
cincin, dan bagian
akhir trakea
bercabang menjadi
dua bagian, yaitu
bronkus kanan dan
bronkus kiri. Dalam
bronkus pada
pangkal trakea
terdapat siring yang
bercabang lagi
menjadi
mesobronkus yang
merupakan bronkus
sekunder dan dapat
dibedakan menjadi
ventrobronkus (di
bagian ventral) dan
dorsobronkus ( di
bagian dorsal).
Ventrobronkus
dihubungkan dengan
dorsobronkus, oleh
banyak parabronkus
(100 atau lebih).
pada bagian
dalamnya terdapat
lipatan-lipatan
berupa selaput yang
dapat bergetar.
Bergetarnya selaput
itu menimbulkan
suara. Bronkus
bercabang lagi
menjadi
mesobronkus yang
merupakan bronkus
sekunder dan dapat
dibedakan menjadi
ventrobronkus (di
bagian ventral) dan
dorsobronkus ( di
bagian dorsal).
Ventrobronkus
dihubungkan dengan
dorsobronkus, oleh
banyak parabronkus
(100 atau lebih).
Pertemuan 3 (2 x 45 menit)
Indikator Materi Pokok Uraian Materi Pendekatan/
Model/ Metode Soal Jawaban Waktu Sumber
3.8.3.
Menganalisis
kelainan
yang terjadi
pada sistem
pernapasan.
1) Kelainan
penyakit
yang terjadi
pada
system
pernapasan
manusia.
A. Kelainan dan
Gangguan pada
Sistem
Pernapasan
Sistem pernapasan
dapat mengalami
gangguan.
Gangguan tersebut
dapat disebabkan
oleh kuman, polusi
udara, atau factor
keturunan
(genetik).
1. Berkurangnya
jumlah
hemoglobin.
Berkurangnya jumlah
hemoglobin dalam
Pendekatan:
Scientific
Model
pembelajaran :
discovery
Metode
Pembelajaran:
Ceramah,
diskusi dan
tanya jawab.
1) Coba analisis
kelainan
penyakit
yang terjadi
pada system
pernapasan
manusia !
1) Sistem pernapasan
dapat mengalami
gangguan.
Gangguan tersebut
dapat disebabkan
oleh kuman, polusi
udara, atau factor
keturunan
(genetik).
a) Berkurangnya
jumlah hemoglobin.
Berkurangnya
jumlah hemoglobin
dalam darah akan
menghambat proses
penyampaian
oksigen ke dalam
sel-sel tubuh.
2 X 45” Rachmawati,
Faidah. Dkk.
2009. Biologi
: untuk SMA/
MA Kelas XI
Program
IPA. Jakarta:
Pusat
Perbukuan,
Departemen
Pendidikan
Nasional.
Purnomo.
Dkk. 2009.
Biologi Kelas
XI untuk
SMA dan
darah akan
menghambat
proses
penyampaian
oksigen ke dalam
sel-sel tubuh.
2. Keracunan gas CN
(sianida) dan atau
CO
(karbonmonoksida)
Keracunan gas-gas ini
mengganggu
proses pengikatan
O2 oleh darah
karena gas CO dan
CN memiliki daya
ikat jauh lebih
tinggi terhadap
hemoglobin
daripada daya ikat
hemoglobin
b) Keracunan gas CN
(sianida) dan atau
CO
(karbonmonoksida)
Keracunan gas-gas
ini mengganggu
proses pengikatan
O2 oleh darah
karena gas CO dan
CN memiliki daya
ikat jauh lebih
tinggi terhadap
hemoglobin
daripada daya ikat
hemoglobin
terhadap O2.
c) Kanker paru-paru.
Penyakit ini dapat
dipicu oleh polusi
udara dan polusi
asap rokok yang
MA. Jakarta:
Pusat
Perbukuan,
Departemen
Pendidikan
Nasional.
Diastuti, Renni.
2009. Biologi
2 untuk
SMA/MA
Kelas X.
Jakarta: Pusat
Perbukuan,
Departemen
Pendidikan
Nasional.
terhadap O2.
3. Kanker paru-paru.
Penyakit ini dapat
dipicu oleh polusi
udara dan polusi
asap rokok yang
mengandung
hidrokarbon
termasuk
benzopiren.
4. Emfisema.
Penyakit paru-paru
degeneratif ini
terjadi karena
jaringan paru-paru
kehilangan
elastisitasnya
akibat gangguan
jaringan elastic dan
kerusakan dinding
di antara alveoli.
mengandung
hidrokarbon
termasuk
benzopiren.
d) Emfisema.
Penyakit paru-paru
degeneratif ini
terjadi karena
jaringan paru-paru
kehilangan
elastisitasnya akibat
gangguan jaringan
elastic dan
kerusakan dinding
di antara alveoli.
e) Asma.
Penyakit ini terjadi
akibat penyempitan
saluran pernapasan.
f) TBC (tuberkulosis)
TBC dapat
5. Asma.
Penyakit ini terjadi
akibat penyempitan
saluran pernapasan.
6. TBC (tuberkulosis)
TBC dapat
mengganggu
proses difusi
oksigen karena
timbulnya bintil-
bintil kecil pada
alveolus yang
disebabkan bakteri
Mycobacterium
tuberculosis.
7. Pneumonia.
Infeksi bakteri
Diplococcus
pneumonia
menyebabkan
penyakit
mengganggu proses
difusi oksigen
karena timbulnya
bintil-bintil kecil
pada alveolus yang
disebabkan bakteri
Mycobacterium
tuberculosis.
g) Pneumonia.
Infeksi bakteri
Diplococcus
pneumonia
menyebabkan
penyakit
pneumonia (radang
paru-paru atau
radang dinding
alveolus).
h) Radang.
Penyakit radang
pada bronkus
pneumonia (radang
paru-paru atau
radang dinding
alveolus).
8. Radang.
Penyakit radang pada
bronkus disebut
bronchitis.
9. Tonsilitis.
Tonsilitis adalah
peradangan pada
tonsil (amandel).
disebut bronchitis.
i) Tonsilitis.
Tonsilitis adalah
peradangan pada
tonsil (amandel).
Pertemuan 4 (2 x 45 menit)
Indikator Materi Pokok Uraian Materi Pendekatan/
Model/ Metode
Soal Jawaban Waktu Sumber
3.8.4.
Menganalisa
pengaruh
rokok
terhadap
kesehatan
dan
mencontohka
n teknologi
yang
berhubungan
dengan
kelainan
yang terjadi
pada sistem
pernapasan.
1. Pengaruh
Rokok
terhadap
kesehatan
manusia.
2. Teknologi
yang
berhubunga
n dengan
kelainan
yang terjadi
pada sistem
pernapasan.
1. Perngaruh rokok
terhadap kesehatan
Berbagai
penelitian
membuktikan bahwa
merokok berbahaya
bagi kesehatan.
Merokok mengganggu
saluran pernapasan,
menyebabkan
hilangnya nafsu
makan, rasa mual,
napas pendek, dan
ketidakteraturan detak
jantung.
Kandungan rokok
Dari sekian banyak
kandungan zat
Pendekatan:
Scientific
Model
pembelajaran :
discovery
Metode
Pembelajaran:
Ceramah,
diskusi dan
tanya jawab.
1. Coba,
Analisa
pengaruh
Rokok
terhadap
kesehatan
manusia !
2. Coba,
Analisa
teknologi
yang
berhubungan
dengan
kelainan yang
terjadi pada
sistem
pernapasan !
1. Merokok
mengganggu saluran
pernapasan,
menyebabkan
hilangnya nafsu
makan, rasa mual,
napas pendek, dan
ketidakteraturan
detak jantung.
Kandungan rokok
Dari sekian banyak
kandungan zat
berbahaya dalam
asap rokok, tiga
bahan pokok yang
paling berbahaya
bagi kesehatan
adalah nikotin,
2 X 45” Rachmawati,
Faidah. Dkk.
2009. Biologi
: untuk SMA/
MA Kelas XI
Program
IPA. Jakarta:
Pusat
Perbukuan,
Departemen
Pendidikan
Nasional.
Purnomo.
Dkk. 2009.
Biologi Kelas
XI untuk
SMA dan
berbahaya dalam asap
rokok, tiga bahan
pokok yang paling
berbahaya bagi
kesehatan adalah
nikotin,
karbonmonoksida, dan
tar.
1. Nikotin
Nikotin dalam jumlah
kecil mempunyai
pengaruh
menenangkan, tetapi
dapat menyebabkan
radang saluran
pernapasan. Dalam
jumlah besar nikotin
sangat berbahaya
dapat menyebabkan
pernapasan terhenti.
2. Karbon monoksida
(CO)
karbonmonoksida,
dan tar.
Nikotin
Nikotin dalam jumlah
kecil mempunyai
pengaruh
menenangkan, tetapi
dapat menyebabkan
radang saluran
pernapasan. Dalam
jumlah besar nikotin
sangat berbahaya
dapat menyebabkan
pernapasan terhenti.
Karbon monoksida
(CO)
Karbon monoksida
merupakan gas
beracun yang tidak
berbau.
Tar
Tar adalah
MA. Jakarta:
Pusat
Perbukuan,
Departemen
Pendidikan
Nasional.
Diastuti, Renni.
2009. Biologi
2 untuk
SMA/MA
Kelas X.
Jakarta: Pusat
Perbukuan,
Departemen
Pendidikan
Nasional.
Karbon monoksida
merupakan gas
beracun yang tidak
berbau.
3. Tar
Tar adalah komponen
dalam asap rokok
yang tinggal sebagai
sisa setelah nikotin
dan tetesan-tetesan
cairannya dihilangkan.
Tar mempunyai efek
karsinogenik
(menyebabkan
kanker).
2. Teknologi yang
Berkaitan dengan
Sistem
Pernapasan
Berbagai penyakit dan
gangguan pernapasan
komponen dalam
asap rokok yang
tinggal sebagai sisa
setelah nikotin dan
tetesan-tetesan
cairannya
dihilangkan. Tar
mempunyai efek
karsinogenik
(menyebabkan
kanker).
2. Teknologi yang
Berkaitan dengan
Sistem Pernapasan
Berbagai penyakit dan
gangguan pernapasan
dapat berakibat fatal.
Saat ini telah
dikembangkan
berbagai cara untuk
mengatasi dan
mencegahnya.
dapat berakibat fatal.
Saat ini telah
dikembangkan
berbagai cara untuk
mengatasi dan
mencegahnya.
1. Intubasi endotrakea
dan trakeostomi
Kedua cara ini
dilakukan untuk
menjaga agar trakea
tetap terbuka. Intubasi
endotrakea sering
dilakukan terhadap
pasien yang baru saja
menjalani operasi.
3. Intubasi endotrakea
dan trakeostomi
Kedua cara ini
dilakukan untuk
menjaga agar trakea
tetap terbuka. Intubasi
endotrakea sering
dilakukan terhadap
pasien yang baru saja
menjalani operasi.
4. Radiasi menggunakan
sinar X
Penyinaran bagian
dalam (rontgen) sering
dilakukan untuk
Gambar Trakeostomi
2. Radiasi menggunakan
sinar X
Penyinaran bagian
dalam (rontgen) sering
dilakukan untuk
mendiagnosis
penyakit alat
pernapasan, misalnya
kanker paru-paru.
mendiagnosis
penyakit alat
pernapasan, misalnya
kanker paru-paru.
Gambar Trakeostomi
Gambar Rontgen
di bagian dada
Gambar Rontgen
di bagian dada
Pertemuan 5 (2 x 45 menit)
Indikator Materi Pokok Uraian Materi Pendekatan/
Model/ Metode
Soal Jawaban Waktu Sumber
3.8.5.
Mendiagnosi
sis Volume,
Kapasitas,
dan
Frekuensi
Paru-paru
pada
manusia
1. Volume
Paru-paru
manusia.
2. Kapasitas
paru-paru
manusia.
3. Frekuensi
paru-paru
manusia.
1. Volume
Volume udara yang
dihirup setiap orang
biasanya berbeda-
beda. Perbedaan ini
terjadi karena
dipengaruhi oleh
beberapa faktor,
misalnya ukuran paru-
paru, kekuatan
bernapas, dan cara
bernapas.
2. Frekuensi paru-
paru Sementara
kecepatan
(frekuensi)
seseorang dalam
bernapas juga
Pendekatan:
Scientific
Model
pembelajaran :
discovery
Metode
Pembelajaran:
Ceramah,
diskusi dan
tanya jawab.
1. Coba
diagnosa
volume Paru-
paru manusia
!
2. Coba
diagnosa
kapasitas dan
frekuensi
paru-paru
manusia !
3. Coba
diagnosa
frekuensi
paru-paru
pada manusia
1. Saat kita bersantai
atau dalam keadaan
normal, udara yang
kita hirup dan
hembuskan dari
paru-paru memiliki
volume yang tidak
besar, sekitar 500
cm3 atau 500 cc.
Volume udara yang
demikian dinamakan
volume udara tidal.
Namun demikian,
dalam volume udara
tidal tersebut, masih
kemungkinan untuk
menambah volume
udara ekstra dari luar
2 X 45” 1. Widayati,
Sri. Dkk.
2009. Biologi
: SMA dan
MA Kelas
XI. Jakarta :
Pusat
Perbukuan,
Departemen
Pendidikan
Nasional.
berbeda-beda.
Perbedaan frekuensi
paru-paru setiap
orang ini disebabkan
faktor usia, jenis
kelamin, suhu tubuh,
posisi tubuh, dan
kegiatan yang
dilakukan tubuh.
Seorang laki-laki
muda dengan suhu
tubuh tinggi dan
banyak aktivitas,
akan lebih tinggi
frekuensi
pernapasannya
dibandingkan
kondisi sebaliknya.
Saat kita bersantai
atau dalam keadaan
normal, udara yang
kita hirup dan
sebesar 1.500 cm3
atau 1.500 cc.
Volume udara ekstra
dinamakan volume
udara cadang an ins
pirasi atau udara
komplementer.
Demikian pula
sebaliknya, volume
udara sekitar 1.500
cm3 atau 1.500 cc
dapat kita keluarkan
setelah melakukan
pernapasan normal.
Volume udara yang
demikian dinamakan
volume udara
cadangan ekspirasi
atau udara
suplementer
2. Saat kita bernapas
sekuat-kuatnya, baik
hembuskan dari
paru-paru memiliki
volume yang tidak
besar, sekitar 500
cm3 atau 500 cc.
Volume udara yang
demikian dinamakan
volume udara tidal.
Namun demikian,
dalam volume udara
tidal tersebut, masih
kemungkinan untuk
menambah volume
udara ekstra dari luar
sebesar 1.500 cm3
atau 1.500 cc. Volume
udara ekstra
dinamakan volume
udara cadang an ins
pirasi atau udara
komplementer.
Demikian pula
secara inspirasi
maupun ekspirasi, di
dalam paru-paru
akan terdapat jumlah
volume udara sekitar
3.500 sampai 4.000
cm3. Kita namakan
kondisi demikian
sebagai kapasitas
vital paru-paru.
Oleh karena itu,
kapasitas vital
paruparu dapat
dirumuskan sebagai
berikut.
Kapasitas vital =
volume tidal + udara
komplementer +
udara suplementer.
Namun demikian,
sesudah kita
melakukan
sebaliknya, volume
udara sekitar 1.500
cm3 atau 1.500 cc
dapat kita keluarkan
setelah melakukan
pernapasan normal.
Volume udara yang
demikian dinamakan
volume udara
cadangan ekspirasi
atau udara
suplementer.
3. Kapasitas paru-
paru.
Jadi, saat kita bernapas
sekuat-kuatnya, baik
secara inspirasi
maupun ekspirasi, di
dalam paru-paru akan
terdapat jumlah
volume udara sekitar
3.500 sampai 4.000
pernapasan secara
maksimal, di dalam
paru-paru masih
tersimpan volume
udara sekitar 1.500
cm3. Volume udara
ini dinamakan udara
residu (sisa). Akan
lebih lengkap kiranya
apabila kalian
memerhatikan
kapasitas paru-paru
manusia saat
bernapas.
3. Sementara kecepatan
(frekuensi) seseorang
dalam bernapas juga
berbeda-beda.
Perbedaan frekuensi
paru-paru setiap
orang ini disebabkan
faktor usia, jenis
cm3. Kita namakan
kondisi demikian
sebagai kapasitas
vital paru-paru. Oleh
karena itu, kapasitas
vital paruparu dapat
dirumuskan sebagai
berikut.
Kapasitas vital =
volume tidal + udara
komplementer +
udara suplementer.
Namun demikian,
sesudah kita
melakukan pernapasan
secara maksimal, di
dalam paru-paru
masih tersimpan
volume udara sekitar
1.500 cm3. Volume
udara ini dinamakan
udara residu (sisa).
kelamin, suhu tubuh,
posisi tubuh, dan
kegiatan yang
dilakukan tubuh.
Seorang laki-laki
muda dengan suhu
tubuh tinggi dan
banyak aktivitas,
akan lebih tinggi
frekuensi
pernapasannya
dibandingkan kondisi
sebaliknya.
Akan lebih lengkap
kiranya apabila kalian
memerhatikan
kapasitas paru-paru
manusia saat bernapas
pada Gambar 7.9
berikut.