Sistem Pengendalian Manajemen (perilaku dalam organisasi)

Post on 07-Jan-2017

604 views 5 download

Transcript of Sistem Pengendalian Manajemen (perilaku dalam organisasi)

Sistem Pengendalian Manajemen

Perilaku dalam Organisasi

“Studi Kasus pada General Motors Corporation”Disusun oleh :

Kelompok 2Desy Retma Sawitri 201110170311001Audria Rahardini 201310170311019Marbiatun Hasanah 201310170311021Dian Fitraningsih 201310170311026Galuh Sri Handini 201310170311035

Perilaku dalam Organisasi.Sistem pengendalian manajemen mempengaruhi perilaku manusia. Sistem pengendalian manajemen yang baik mempengaruhi perilaku sedemikian rupa sehingga memiliki tujuan yang selaras artinya tindakan-tindakan pribadi juga akan membantu untuk mencapai tujuan organisasi.

Tujuan utama dari sistem pengendalian manajemen adalah memastikan sejauh mungkin tingkat “keselarasan tujuan (goal congruence)” yang tinggi. Dalam proses yang sejajar dengan tujuan, manusia di arahkan untuk mengambil tindakan yang sesuai dengan kepentingan pribadi mereka sendiri, yang sekaligus juga merupakan kepentingan perusahaan.

Keselarasan Tujuan.

Faktor Eksternal.

Faktor Internal.

Faktor – faktor Informal yang Mempengaruhi Keselarasan Tujuan.

Faktor eksternal adalah norma-norma mengenai perilaku yang diharapkan dalam masyarakat, dimana organisasi menjadi bagiannya. Norma-norma ini mencakup sikap yang secara kolektif sering juga disebut sebagai Etos Kerja , yang diwujudkan melaui loyalitas pegawai dalam menjalankan tugas

BUDAYA

ORGANISASI INFORMAL

PERSEPSI DAN KOMUNIKASI

GAYA MANAJEMEN

Aturan – aturan.Kita menggunakan istilah “aturan-aturan” sebagai seperangkat tulisan yang memuat semua jenis intruksi dan pengendalian, termasuk di dalamnya adalah intruksi-intruksi jabatan, pembagian kerja, prosedur standar operasi, panduan-panduan, dan tuntunan-tuntunan etis. Aturan-aturan itu beragam sifatnya mulai dari yang sangat remeh hingga aturan yang sangat penting.

Jenis Aturan.

Sistem Pengendalian Formal.

PENGENDALIAN FISIK

PENGAMANAN SISTEM SISTEM PENGENDALIAN TUGAS

MANUAL

Proses Kendali Secara Formal.

Sistem Pengendalian Formal.

Strategi suatu perusahaan memiliki pengaruh yang besar terhadap strukturnya. Pada gilirannya, jenis struktur akan mempengaruhi rancangan sistem pengendalian manajemen organisasi. Meskipun kualitas dan ukuran organisasi itu sangat beragam, setidaknya organisasi bisa dikelompokkan ke dalam tiga kategori umum. Diantaranya berikut ini :

Jenis Organisasi.

Organisasi Fungsional.

Organisasi Unit Bisnis.

Organisasi Matriks.

Kontroler biasanya menjalankan fungsi-fungsi sebagai berikut:• Merancang dan mengoperasikan informasi serta system pengendalian.• Menyiapkan pernyataan keuangan dan laporan keuangan kepada para pemegang saham

dan pihak-pihak eksternal lainnya.• Menyiapkan dan menganalisis laporan kinerja, menginterprestasikan laporan-laporan ini

untuk para manajer,menganalisis program dan proposal-proposal anggaran dari berbagai dari berbagai segmen perusahaan serta mengkonsolidasikannya ke dalam anggaran tahunan secara keseluruhan.

• Melakukan supervise audit internal dan mencatat prosedur-prosedur pengendalian untuk menjamib validitas informasi,menetapkan pengamanan yang memadai terhadap pencurian dan kecurangan serta menjalankan audit oprasional.

• Mengembangkan personel dan organisasi pengendali dan berpartisipasi dalam pendidikan personal manajemen dalam kaitannya dengan funsi pengendali.

Fungsi Kontroler.Orang yang bertanggung jawab dalam merancang dan mengoperasikan system pengendalian manajemen disebut sebagai seorang kontroler.

Relasi ke Jajaran Organisasi.

Kontroler Unit Bisnis.

Fungsi Kontroler.

Fungsi pengendalian adalah fungsi staf. Meskipun seorang kontroler biasanya bertanggung jawab untuk meranacang maupun mengoperasikan system yang mengumpulkan dan melaporkan informasi, pemanfaatan informasi ini adalah tanggung jawab jajaran manajemen.

Para kontroler unit bisnis mau tidak mau telah membagi loyalitas mereka. Pada satu sisi, mereka berutang kesetiaan pada kontroler korporat, yang memegang tanggung jawab operasi system pengendalian secara keseluruhan. Disisi lain, mereka juga berutang kesetiaan pada para manajer di unit mereka yaitu kepada pihak siapa mereka memberikan bantuan

Hubungan Alternatif Kontroller.Garis Putus – putus. Garis Putus – putus.

Harus ditekankan bahwa kebijakan penentuan harga dasar yang dinyatakan dalam kaitannya dengan pengembalian ekonomi yang bisa diraih adalah sebuah kebijakan dan ia tidak mendiktekan harga khusus. Pada saat – saat tertentu, harga sesungguhnya barangkali diatas dan pada saat harganya berbeda barangkali di bawah harga standar.

Kalkulasi harga standar tidak hanya cara untuk menafsirkan harga actual atau harga yang diajukan dalam kaitannya dengan kebijakan yang ditetapkan, namun pada saat bersamaan merupakan indikasi apakah kebijakan itu sendiri masuk akal atau tidak. Jika harga produk yang ada berkisar pada harga standard an bukan pada sebab – sebab temporer maka harga yang berlaku harus melakukan penyesuaian atau jika tidak kondisinya sedemikian rupa sehingga harga tidak sesuai dengan harga standar, maka kesimpulannya adalah perlu adanya modifikasi kebijakan.

Kesimpulan Kasus.

Seorang pimpinan tentu saja menginginkan agar perusahaannya meraih tujuannya, namun masing-masing anggota perusahaan memiliki tujuan pribadinya masing-masing dan semua ini tidak selalu selaras dengan tujuan perusahaan. Tujuan utama sistem pengendalian manajemen adalah menyelaraskan tujuan-tujuan itu yaitu sistem harus dirancang sedemikian rupa sehingga tindakan-tindakan setiap anggota perusahaan untuk meraih kepentingannya sendiri bisa selaras dengan kepentingan perusahaan.

Poin Penting.

Terima Kasih.