Sistem Muskuloskeletal & Neurologi Baru

Post on 13-Aug-2015

72 views 10 download

Transcript of Sistem Muskuloskeletal & Neurologi Baru

SISTEM MUSKULOSKELETAL & NEUROLOGI

Oleh: Widia Shofa Ilmiah, A.Md. Keb.

PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETALSistem muskuloskeletal terdiri dari:OtotTulangPersendian.

Kelengkapan pengkajian sistem ini bergantung pada kebutuhan pasien atau masalah kesehatannya.

Sebelum mengkaji otot, tulang, persendian, secara umum pengkajian dimulai dengan mengamati ketegapan, gaya jalan, postur, serta posisi tubuh pasien.

Kekuatan dan ukuran otot dipengaruhi oleh aktivitas, gizi, jenis kelamin, dan genetika.

Riwayat kesehatan.Tujuan pengkajian sistem

muskuloskeletal adalah memperoleh data dasar tentang otot, tulang, persendian serta mengetahui adanya keterbatasan atau gangguan pada bagian-bagian tertentu.

Pengumpulan riwayat kesehatan tentang sistem muskuloskeletal dimulai dengan pertanyaan umum, apakah pekerjaan pasien merupakan pekerjaan berat yang berkaiatn dengan angkat mengangkat barang.

Selanjutnya, keluhan-keluhan, misalnya apakah pasien merasa kaku/ nyeri pada persendiannya.

Secara lebih rinci pmx kesehatan terdiri dari:

Riwayat kesehatan sekarang(PQRST)Riwayat kesehatan dahulu.Riwayat kesehatan keluarga.Pola pemeliharaan kesehatan(Pola

kebiasaan sehari-hari).Pola peranan kekerabatan(Hubungan

inetrpersonal).

OTOT

Amati kesimetrisan otot : Bandingkan sisi kanan dan kiri mengenai besar otot, panjang otot dan tonus otot.

Amati persendian :Bentuk, warna (kemerahan, kebiruan, pembengkakan?).

Lakukan pemeriksaan Range Of Motion (ROM)/ Ruang gerak persendian pada semua sendi dari kepala sampai kaki. Adakah keterbatasan/ penyempitam ROM sendi?

Palpasi persendian: Adakah krepitasi, nyeri tekan, tenderness?

Fungsi MotorikAnjurkan klien berjalan dengan ujung

kaki kanan lurus di belakang tumit kaki kiri dan sebaliknya, anjurkan klien melompat satu kaki, tekuk lutut dan luruskan lagi, jalan jinjit depan dan belakang.

TINGKAT KEKUATAN GRADASI OTOT.

Gerakan normal penuh menentang gravitasi dengan tahanan penuh

1005

Gerakan normal penuh menentang gravitasi dengan sedikit tahanan

754

Gerakan normal menentang gravitasi503

Gerakan otot penuh menentang gravitasi, dengan sokongan

252

Tidak ada gerakan, teraba/ terlihat adanya kontraksi otot

101

Paralisis total00

CIRIKENORMALAN KEKUATAN

SKALA

MRC

TULANG

Amati bentuk tulang belakang: Adakah kiposis, skoliosis, lordosis?

Pada tulang belakang: Adakah nyeri tekan, tenderness, pembengkakan?

Anjurkan pasien menekuk badan,ke depan dan ke belakang, ke samping kiri, kanan, amati adakah keterbatasan gerak, nyeri gerak.

PERSENDIAN

Inspeksi persendian untuk mengetahui adanya gangguan persendian.

Lakukan palpasi persendian untuk mengetahui adanya nyeri tekan, gerakan, bengkak, krepitasi dan nodular.

Kaji rentang gerak persendian (range of motion).

Catat hasil pemeriksaan.

PENGKAJIAN NEUROLOGI

Sistem pernafasan/ neurologi merupakan sistem yang paling sentral bagi fungsi kehidupan manusia sehingga pengkajian sistem neurologi dapat menggambarkan kondisi sistem-sistem yang lain.

Tubuh manusia tersusun atas unit-unit sel, jaringan, organ, dan sistem dalam jumlah yang banyak.

Agar dapat berfungsui menjadi satu kesatuan utuh, tubuh memerlukan suatu mekanisme pengatur yaitu, enzim, hormon, vitamin dan sistem persyarafan.

Sistem persyarafan terdiri atas:SSP(Otak, medula spinalis).SSPerifer(12 pasang saraf kranial,

31 pasang saraf spinal, saraf-saraf otonom, dan ganglia).

Fungsi utama sistem persyarafan:Pengatur, integrasi berbagai

aktivitas tubuh.Fungsi tambahan sistem

persyarafan:Transmiter impuls-impuls saraf

antara berbagai bagian tubuh dan sebagai sistem yang mengontrol ketanggapan mental.

Rangsangan otak/ meningeal sign:

1. Dengan menggunakan termometer: adakah panas tinggi?

2. Adakah nyeri kepala?

3. Letakkan telapak tangan kiri pemeriksa di bawah leher klien(cervikal), raba, lakukan penekukan kepala, adakah kaku kuduk?

4. Amati kapan klien muntah-muntah/ tidak, berapa banyak dan mulai terjadi kapan?

Amati apakah klien kejang-kejang, perhatukan kejangnya, lokal/ general?

Perhatikan adanya penurunan tingkat kesadaran?

Pemeriksaan secara kuantitatif, dengan GCS:GCS (Glasgow Coma Scale):Respon membuka mata:

– Spontan 4– Atas perintah 3– Nyeri 2– Negatif 1

Bicara:– Baik 5– Bingung/ terganggu 4– Bicara jelas, kata2 tidak nyambung 3– Suara tidak dimengerti ( nggrenyem) 2– Negatif 1

Gerakan:– Menurut perintah

6– Mampu menunjuk tempat rangsang nyeri

( cubitan pada M. Trapecius, tekanan pada sternum) 5

– Menarik 4– Fleksi abnormal 3– Ekstensi abnormal 2– Negatif 1

Saraf kranial (Nervus Kranial):

1. Uji nervus olfaktorius (pembau)

Pastikan lubang hidung tidak mengalami obstruksi.

Tutup lubang hidung secara bergantian dengan menggunakan bau-bauan lakukan tes pembau pada masing-masing lubang hidung secara bergantian.

2. Uji nervus Optikus (Penglihatan). Gunakan snellen chart untuk menilai

ketajaman penglihatan dan lakukan pemeriksaan luas lapang pandang mata.

3. Uji nervus oculomotorius.Uji reaksi pupil terhadap cahaya dengan menggunakan senter dan klien menggerakkan mata dari dalam ke luar.

4. Uji nervus trochlearis.

Anjurkan klien melihat ke bawah dan ke samping (kiri-kanan) dengan mengikuti gerakan tangan pemeriksa.

5. Uji nervus Trigeminus (Sensasi kulit wajah).

Berikan sensasi wajah dengan menggunakan benda tajam dan tumpul, air hangat dan dingin, sentuhkan kapas pada kulit wajah, ujung kapas pada kornea untuk melihat refleks kornea (perhatikan reaksi berkedip).

6. Uji nervus abdusen.

Anjurkan klien melirik ke samping kiri dan kanan dengan bantuan tangan perawat.

7. Uji nervus Fasialis.

Anjurkan kilen tersenyum, mengerutkan dahi, mengangkat alis.

8. Uji nervus auditorius.Gunakan tes garpu tala dan tes bisik untuk uji pendengaran. Perhatikan keseimbangan klien dengan cara berdiri sambil memejamkan mata.

9. Uji nervus glossoparingeal.Menelan, gerakan lidah, rasa lidah depan : anjurkan klien berkata “ah” untuk melihat refles, anjurkan klien menggerakkan lidah dari sisi ke sisi, atas ke bawah berulang-ulang.

10.Uji nervus vagus.

Anjurkan klien untuk menelan (perhatikan reaksi menelan), gerakan pita suara (perhatikan suara klien apakah ada perubahan).

11.Uji nervus accesarius.

Anjurkan klien mengangkat bahu dan berikan tekanan, anjurkan klien menoleh ke kiri atau kanan dan berikan tahanan.

12.Uji nervus hypoglosal

Anjurkan klien menjulurkan dann menonjolkan lidah pada garis tengah, kemudian dari sisi ke sisi.

Reflek fisiologis.Refleks patella.Lakukan perkusi pada tendon patela

dan perhatikan gerakan/ reaksi yang terjadi.

Refleks Biceps.Lakukan perkusi pada insersio

musculus biceps brachi dan perhatikan gerakan / reaksi yang terjadi (normal/ terjadi gerakan fleksi).

Refleks triceps.Lakukan perkusi pada insersio

musculus triceps brachi dan perhatikan gerakan/ reaksi yang terjadi (normal terjadi gerakan ekstensi).

Refleks Brachiradialis.Lakukan perkusi pada radius 2-5cm

dari pergelangan dan perhatikan gerakan/ reaksi yang terjadi.

Refleks achiles(tumit)Lakukan perkusi pada tendon achiles

dan perhatikan gerakan/ reaksi yang terjadi.

Refleks Abdomen.Lakukan rangsangan goresan pada

abdomen amati pergerakan otot abdomen (normal adanya kontraksi otot abdomen)

Fungsi sensorik.Dengan menggunakan peniti/ benda

tajam lainnya, sentuhkan pada kulit dan anjurkan klien utnuk berrespon dengan mengatakan tajam/ tumpul/ tidak tahu/ tidak merasa.

Dengan menggunakan tabung berisi air panas dan dingin lakukan tes sensasi temperatur dengan cara: sentuhkan tabung yang telah terisi dengan air panas dan dingin, anjurkan klien berrespon dengan mengatakan panas/ dingin/ tidak tahu.

Dengan menggunakan garpu tala lakukan tes getaran dengan cara getarkan getarkan garpu tala dan tempelkan pada tulang (pergerakan kaki/ lutut, sisi ibu jari, siku/ tempat yang lain). Anjurkan klien berrespon dengan mengatakan ya/ merasa ketika merasa getaran pertama, dan mengatkan tidak merasa ketika selesai getaran berhenti.

Lakukan pergerakan ujung-ujung jari kaki dan tangan, terasa/ tidak terasa.

Berikan sebuah benda pada telapak tangan klien, anjurkan klien berrespon menyebutkan bentuk benda yang sedang dipegang/ jenis benda/ nama benda.

Goreskan angka/ huruf pada telapak tangan, anjurkan klien berrespon dengan menyebutkan angka berapa atau huruf apa yang dilutis di telapak tangan klien.

Sentuhkan dua peniti ke kulit kemudian dengan satu peniti: anjurkan klien berrespon dengan mengatakan mana yang lebih tajam satu tusukan atau dua tusukan.

Lakukan rabaan/ sentuhan pada kulit dengan menggunakan jari pemeriksa : terasa/ tidak terasa.

Reflek patologis.Babinski.Lakukan penggoresan telapak kaki

dengan benda tumpul dari belakang menyusuri bagian lateral dan mnyeberang ke medial menuju ibu jari.

Chaddock.Lakukan penggoresan dengan benda

tumpul pada tepi kakim kiri mulai dari maleolus lateralis menuju kelingking.

Schaeffer.Lakukan penekanan pada tendon

achiles.Oppenheim.Lakukan penekanan dengan gerakan

cepat mulai bawah patela sepanjang daerah tibialis anterior media menuju ka kaki.

Gordon.Lakukan penekanan pada daerah

muskulus gastroenemius.

Bing.Lakukan penggoresan berulang-ulang

pada bagian lateral/ sisi luar kaki.Gonda.Tariklah jari-jari kaki dengan agak cepat

dab hati-hati mulai dari kelingking kecuali ibu jari.

NB: Refleks patologis dikatakan (+) bila ada gerakan dorsoflesi ibu jari kaki dan gerakan abduksi jari-jari kaki yang lain.

SELAMAT BELAJAR