Post on 19-Jun-2015
5 Sikap Positif yang Harus Anda Miliki
Salah satu rahasia sukses adalah memandang segala sesuatu hanya pada sisi positifnya
saja. Karena kalau kita memandang dari sisi negatif, maka tak akan pernah ada habisnya.
Mungkin kita akan terus mengeluh dengan keadaan. Semakin banyak mengeluh kita akan
memancarkan energi negatif dan jelas merugikan anda sendiri.
Sebaliknya, jika anda lebih banyak berpikir positif, maka anda akan semakin banyak
memancarkan energi positif yang akan menguntungkan anda. Sehingga hal-hal positif saja yang
akan anda dapatkan.
Kita harus memiliki sikap positif terhadap banyak hal. Kepada siapa saja kah kita harus berpikir
positif? Kepada semua hal yaitu :
1. Sikap positif Terhadap Diri Sendiri
Kita sebaik apa yang kita pikirkan tentang diri kita. Begitu juga dengan pandangan orang
lain terhadap diri kita itu sama dengan pandangan kita terhadap diri kita sendiri. Manusia adalah
produk dari pikirannya. Kalau Anda berpikir Anda adalah orang biasa saja, maka Anda akan
menjadi orang biasa. Tetapi kalau Anda berpikir Anda adalah orang sukses, maka Anda akan
menjadi orang sukses. Karena jika anda berpikir anda adalah orang sukses maka kita akan
berpikir dan melakukan hal-hal yang dilakukan orang sukses. Jadi, berpikir positif terhadap diri
anda sendiri sangat penting.
2. Sikap positif Terhadap orang lain
Selain berpikir positif terhadap diri kita sendiri, kita juga harus berpikir positif terhadap
orang lain. Semua orang harus kita hargai. Berpikir positif kepada orang lain berarti kita
memandang orang lain dari sisi positif saja. Karena kalau kita memandang orang lain dari sisi
negatif maka kita akan terus menyalahkan orang lain. Berpikir positif kepada orang lain juga bisa
menarik hal-hal positif pula.
3. Sikap Positif Terhadap belajar
Tuhan Maha Adil, orang yang mau belajar dan yang mau kerja keraslah yang akan diberi
kesuksesan. Sangat penting untuk kita percaya bahwa belajar akan terus memberikan anda
pengetahuan, sehingga anda memiliki cukup ilmu untuk meraih sukses. Berpikir positif terhadap
belajar maksudnya anda membuka diri untuk terus belajar.
4. Sikap Positif Terhadap kerja keras
Kesuksesan ditentukan 10% keberuntungan atau bakat di tambah dengan 90% kerja
keras!! Jadi bersikap positif lah dengan kerja keras. Percayalah bahwa kerja keras lah yang
menentukan kesuksesan anda. Karena kerja keras pengaruhnya 90% dari kesuksesan anda.
5. Sikap Positif Terhadap masalah dan kegagalan
Apapun yang akan kita lakukan, kita tidak pasti akan dihadapkan dengan masalah atau
kegagalan. Masalah atau kegagalan diciptakan untuk manusia agar kuat dan berkembang. Setiap
kali kita mendapatkan masalah dan kita pecahkan, kita akan menjadi lebih dewasa. Jadi
bersyukurlah kalau ada masalah.
Kesimpulan :
Sikap positif terhadap masalah dan kegagalan sangat penting. Jika kita bersikap positif
terhadap kegagalan maka kita akan lebih bijaksana menerima kegagalan yang mungkin akan
anda temui dalam perjalanan menuju sukses.
Sebagai contoh adalah Thomas Alfa Edison yang tidak berhenti dan terus berjuang
hingga berhasil. Dia adalah contoh yang berpikir positif terhadap kegagalan.
“Saya tidak pernah gagal. 2000 kali lampu tidak menyala adalah proses untuk terciptanya 1
lampu menyala!!”
Bayangkan jika beliau berhenti dipercobaan ke 1999, itu adalah sama seperti ketika Anda
berhenti dibisnis ini ketika ditolak persentasi. Thomas Alfa Edison tidak akan mendapatkan 1
lampu yang menyala dan Anda tidak akan mendapatkan impian anda!
Sifat Negatif
Sifat-sifat negatif manusia Indonesia yang ditulis oleh Mochtar Lubis dalam bukunya “Manusia
Indonesia Sebuah Pertanggung Jawaban” adalah sebagai berikut :
1. Hipokrit alias munafik.
Berpura-pura, lain di muka – lain di belakang, merupakan sebuah ciri utama manusia
Indonesia sudah sejak lama, sejak mereka dipaksa oleh kekuatan-kekuatan dari luar untuk
menyembunyikan apa yang sebenarnya dirasakannya atau dipikirkannya ataupun yang
sebenarnya dikehendakinya, karena takut akan mendapat ganjaran yang membawa bencana
bagi dirinya.
2. Segan dan enggan bertanggung jawab
Atas perbuatannya, putusannya, kelakuannya, pikirannya, dan sebagainya.
“Bukan saya’, adalah kalimat yang cukup populer di mulut manusia Indonesia. Atasan
menggeser tanggung jawab tentang suatu kegagalan pada bawahannya, dan bawahannya
menggesernya ke yang lebih bawah lagi, dan demikian seterusnya.
3. Berjiwa feodal.
Meskipun salah satu tujuan revolusi kemerdekaan Indonesia ialah untuk juga membebaskan
manusia Indonesia dari feodalisme, tetapi feodalisme dalam bentuk-bentuk baru makin
berkembang dalam diri dan masyarakat manusia Indonesia. Sikap-sikap feodalisme ini dapat
kita lihat dalam tatacara upacara resmi kenegaraan, dalam hubungan-hubungan organisasi
kepegawaian (umpamanya jelas dicerminkan dalam susunan kepemimpinan organisasi-
organisasi isteri pegawai-pegawai negeri dan angkatan bersenjata), dalam pencalonan isteri
pembesar negeri dalam daftar pemilihan umum. Isteri Komandan, isteri menteri otomatis jadi
ketua, bukan berdasar kecakapan dan bakat leadershipnya, atau pengetahuan dan
pengalamannya atau perhatian dan pengabdiannya.
4. Masih percaya takhyul
Dulu, dan sekarang juga, masih ada yang demikian, manusia Indonesia percaya bahwa batu,
gunung, pantai, sungai, danau, karang, pohon, patung, bangunan, keris, pisau, pedang, itu
punya kekuataan gaib, keramat, dan manusia harus mengatur hubungan khusus dengan ini
semua. Kepercayaan serupa ini membawa manusia Indonesia jadi tukang bikin lambang. Kita
percaya pada jimat dan jampe. Untuk mengusir hantu kita memasang sajen dan bunga di
empat sudut halaman, dan untuk menghindarkan naas atau mengelakkan bala, kita membuat
tujuh macam kembang di tengah simpang empat. Kita mengarang mantera. Dengan jimat dan
mantera kita merasa yakin telah berbuat yang tegas untuk menjamin keselamatan dan
kebahagiaan atau kesehatan kita.
5. Artistik.
Karena sifatnya yang memasang roh, sukma, jiwa, tuah dan kekuasaan pada segala benda
alam di sekelilingnya, maka manusia Indonesia dekat pada alam. Dia hidup lebih banyak
dengan naluri, dengan perasaannya, dengan perasan-perasaan sensuilnya, dan semua ini
mengembangkan daya artistik yang besar dalam dirinya yang dituangkan dalam segala rupa
ciptaan artistik dan kerajinan yang sangat indah-indah, dan serbaneka macamnya, variasinya,
warna-warninya.
6. Watak yang lemah.
Karakter kurang kuat. Manusia Indonesia kurang dapat mempertahankan atau
memperjuangkan keyakinannya. Dia mudah, apalagi jika dipaksa, dan demi untuk ’survive’
bersedia mengubah keyakinannya. Makanya kita dapat melihat gejala pelacuran intelektuil
amat mudah terjadi dengan manusia Indonesia.
7. Tidak hemat, dia bukan “economic animal”.
Malahan manusia Indonesia pandai mengeluarkan terlebih dahulu penghasilan yang belum
diterimanya, atau yang akan diterimanya, atau yang tidak akan pernah diterimanya. Dia
cenderung boros. Dia senang berpakaian bagus, memakai perhiasan, berpesta-pesta. Hari ini
ciri manusia Indonesia menjelma dalam membangun rumah mewah, mobil mewah, pesta
besar, hanya memakai barang buatan luar negeri, main golf, singkatnya segala apa yang serba
mahal.
8. Lebih suka tidak bekerja keras, kecuali kalau terpaksa.
Gejalanya hari ini adalah cara-cara banyak orang ingin segera menjadi “miliuner seketika”,
seperti orang Amerika membuat instant tea, atau dengan mudah mendapat gelar sarjana
sampai memalsukan atau membeli gelar sarjana, supaya segera dapat pangkat, dan dari
kedudukan berpangkat cepat bisa menjadi kaya.
9. Manusia Indonesia kini tukang menggerutu.
Tetapi menggerutunya tidak berani secara terbuka, hanya jika dia dalam rumahnya, atau
antara kawan-kawannya yang sepaham atau sama perasaan dengan dia.
10. Cepat cemburu dan dengki
Terhadap orang lain yang dilihatnya lebih dari dia.
Kesimpulan :
Sifat Negatif yang berada di dalam diri manusia, merupakan sikap yang tidak baik dan
dapat merugikan diri sendiri maupun orang lain yang berada di sekitar kita. Jadi kita sebagai
manusia harus bisa menghilangkan sifat negative tersebut di dalam diri kita.