Post on 13-Apr-2017
HUMAN RESOURCE MANAGEMENTSEPARATION
Oleh:Asep DedyNPM: 71140424
Konten Paparan
1. Definisi Separation
2. Forms of employee separation
3. Reasons for Separation
4. Fungsi, Tujuan dan Prinsip Separation
5. Jenis-Jenis Separation
6. Proses Separation
7. Konsekwensi Separation
Definisi Separation1 Undang-undang RI
No.13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan, Pasal 1 ayat 25
Pemutusan hubungan kerja (PHK) adalah pengakhiran hubungan kerja karena suatu hal tertentu yang mengakibatkan berakhirnya hak dan kewajiban antara pekerja atau buruh dan pengusaha
Undang-undang RI No.13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan, Pasal 1 ayat 25
2 Dale Yoder Separation is a negative recruitment. It may be In the form of resignation, dismissal or discharge, suspension, retrenchment or lay-off
Handbook of Personnel Management & Labor. Relations,Mc.Graw.Hill Inc, New York, 1985
3 Smriti Chand Separation is a situation when the service agreement of an employee with his/her organisation comes to an end and employee leaves the organization.
Top 5 Forms of Employee Separation, http://www.yourarticlelibrary.com/hrm/top-5-forms-of-employee-separation/35326/
4 Mutiara S. Panggabean
Merupakan pengakhiran hubungan kerja antara pekerja dan pengusaha yang dapat disebabkan oleh berbagai macam alasan, sehingga berakhir pula hak dan kewajiban di antara mereka
Manajemen Sumber Daya Manusia, Ghalia Indah, Bogor Selatan, Agustus, 2004, Cet. 2, h.121
5 Malayu S.P Hasibuan
Pemberhentian adalah fungsi operatif terakhir manajemen sumberdaya manusia. Dan istilah ini mempunyai sinonim dengan separation, pemisahan atau pemutusan hubungan kerja (PHK).
Manajemen Sumber Daya Manusia, Bumi aksara, Jakarta, Juli 2012, Cet. 12, h. 208
6 Sondang P. Siagian pemutusan hubungan kerja adalah ketika ikatan formal antara organisasi selaku pemakai tenaga kerja dan karyawannya terputus
Manajemen Sumber Daya Manusia, Bumi Aksara, Jakarta, 2012 h.175
7 Suwatno Pemutusan hubungan kerja adalah pengakhiran hubungan kerja karena suatu hal tertentu yang mengakibatkan berakhirnya hak dan kewajiban antara pekerja/buruh dan pengusaha
Manajemen Sumber Daya Manusia dalam Organisasi public dan bisnis, Alfabeta, Bandung, September 2012. Cet.2, h. 286
1. RETIREMENT(PENSIUN) Compulsory Retirement: Voluntary Retirement:
2. RESIGNATION(PENGUNDURAN DIRI) Voluntary resignation Involuntary resignation
3. LAYOFF(PEMBERHENTIAN) Breakdown of machinery, Seasonal fluctuations in demand, Shortage of power Raw materials
4. RETRENCHMENT(PERAMPINGAN) Economic reasons Account of surplus staff Poor demand for products General economic slowdown
5. DISMISSAL(PEMECATAN) Unsatisfactory performance/missconduct Persistent failure Wilful violation of rules and regulation
Forms of employee separation (Smriti Chand,2010 )
Separation is classified basically into two types:1. voluntary separation
Professional reasons Seek better positions Responsibilities and status at present
organization Different capacities/positions in various
organizations
Personal reasons Relocation for family reasons
• like marriage of the employees • health crisis of family members,
Reasons for Separation (Yoder,1985)
2. Involuntary separationHealth problems,
• Accidents causing disabilities and illness
• Death of employees Behavioural problems
• Unethical or violates • Failure to reach performance
Organizational problems• The poor financial performance• Restructuring and rationalization
Reasons for Separation 2 (Yoder,1985)
Fungsi Separation(Panggabean,2004:122) :
1. Mengurangi biaya tenaga kerja
2. Menggantikan kinerja yang buruk.
3. Meningkatkan inovasi.
4. Kesempatan untuk perbedaan yang lebih besar.
Fungsi, Tujuan dan Prinsip Separation
1. Perusahaan/pengusaha bertanggung jawab terhadap jalannya perusahaan dengan baik dan efektif.
2. Pengurangan karyawan dapat diakibatkan karena faktor dari luar
Tujuan Separation (Suwatno ,2012: 289):
1. Undang-Undang.2. Keinginan Perusahaan.3. Keinginan karyawan. 4. Pensiun.5. Kontrak kerja berakhir. 6. Kesehatan karyawan 7. Meninggal dunia.8. Perusahaan dilikuidisasi.
Prinsip-prinsip Separation (Suwatno ,2012:287):
1. Pemutusan Hubungan Kerja Sementara, ada dua jenis yaitu:
a. sementara tidak bekerjab. pemberhentian sementara
2. Pemutusan Hubungan Kerja Permanen, ada tiga jenis yaitu:
a. Atrisi (pemberhentian tetap)b. Terminasi (perpisahan permanen karyawan dari
perusahaan)c. Kematian
.
Jenis-Jenis Separation (Mangkuprawira, 2002: 143)
1. Pemberhentian Sementara• Karyawan tidak tetap• Perusahaan produk musiman • Dikenakan tahanan sementara
2. Pemberhentian Permanen.
(Terputusnya ikatan kerja)
.
Jenis-Jenis Separation (2 )(Sedarmayanti, 2009: 154)
1. Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) atas kehendak sendiri
2. Pemberhentian Karyawan karena habis masa kontrak
3. Pemberhentian karena sudah mencapai umur pensiun
4. Pemutusan hubungan kerja yang dilakukan atas kehendak pengusaha.
Jenis-Jenis Separation(3)(Panggabean,2004:121)
Menurut Umar (2004) pemecatan secara terpaksa harus sesuai dengan prosedur sebagai berikut:
1. Musyawarah karyawan dengan pimpinan perusahaan. 2. Musyawarah pimpinan serikat buruh dengan pimpinan
perusahaan. 3. Musyawarah pimpinan serikat buruh, pimpinan
perusahaan dan wakil dari P4D (Panitia Penyelesaian Perburuhan Daerah).
4. Musyawarah pimpinan serikat buruh, pimpinan perusahaan dan wakil dari P4D
5. Pemutusan hubungan berdasarkan Keputusan Pengadilan Negeri.
.
Proses Separation
Menurut Mejia, Balkin dan Cardy (1995:231),Konsekwensi diartikan sebagai Kerugian terdiri atas hal-hal berikut:
1. Biaya recruitment• Iklan lowongan kerja• Membayar tenaga rekruitment profesional• Digunakan perusahaan pencari tenaga profesional
2. Biaya Seleksi• Biaya interview• Biaya testing• Biaya untuk memeriksa referensi• Biaya penempatan
3. Biaya Pelatihan• Orientasi budaya perusahaan• Biaya training• Waktu training• Kehilangan produktivitas saat training
4. Biaya PHK• Pesangon• tunjangan kesehatan sampai mendapatkan pekerjaan baru• Biaya asuransi• Wawancara pemberhentian• Bantuan penempatan
Konsekwensi Separation
Danang Sunyoto, 2012, Manajemen Sumber Daya Manusia, CAPS Yogyakarta, Dale Yoder ,Handbook of Personnel Management & Labor. Relations,Mc.Graw.Hill Inc,
New York, 1985Gomez Mejia, L.R. D.B Balkin, L.R. Cardy, 1995, Managing Human. Resources. Englewood
Cliffs,Prentice Hall.Inc.Joko Rahardjo, 2013,Paradigma Baru Manajemen Sumber Daya Manusia, Platinum,JakartaMangkuprawira, 2002, Manajemen Sumber Daya Manusia Strategik, Penerbit Ghalia.
Indonesia, Jakarta.Malayu S.P Hasibuan, 2012,Manajemen Sumber Daya Manusia, Bumi aksara, JakartaMutiara S. Panggabean, Agustus, 2004, Manajemen Sumber Daya Manusia, Ghalia Indah,
Bogor Sondang P Siagian, 2012 ,Manajemen Sumber Daya Manusia, Bumi Aksara, JakartaSedarmayanti, 2009,Manajemen Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja, Mandar
Maju, Jakarta, ,. Suwatno, 2012,Manajemen Sumber Daya Manusia dalam Organisasi public dan bisnis,
Alfabeta, Bandung, September Smriti Chand, Top 5 Forms of Employee Separation,
http://www.yourarticlelibrary.com/hrm/top-5-forms-of-employee-separation/35326/.
Daftar Pustaka
Terima Kasih