Post on 07-Apr-2019
PERATURAN BUPATI GIANYAR
NOMOR 77 TAHUN 2016
TENTANG
SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA K E R J A
SATUAN POLISI PAMONG PRAJA
KABUPATEN GIANYAR
PEMERINTAH KABUPATEN GIANYAR
SATUAN POLISI PAMONG PRAJA
KABUPATEN GIANYAR
BUPATI GIANYAR
PROVINSI BAL I
PERATURAN BUPATI GIANYAR
NOMOR 77 TAHUN 2016
TENTANG
SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA K E R J A
SATUAN POLISI PAMONG PRAJA
KABUPATEN GIANYAR
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA E S A
BUPATI GIANYAR,
Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 6 Peraturan
Daerah Kabupaten Gianyar Nomor 5 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah, perlu
menetapkan Peraturan Bupat i Tentang Susunan Organisasi
dan Tata Kerja Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten
Gianyar;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang
Pembentukan Daerah-Daerah Tingkat I I dalam Wilayah
Daerah-Daerah Tingkat I Ba l i , Nusa Tenggara Barat dan
Nusa Tenggara T imur (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1958 Nomor 122, Tarn bahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 1655);
2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5234);
3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur
Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5494);
4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kal i , terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9
Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang
Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 22, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3547),
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 40 tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan
Fungsional Pegawai Negeri Sipi l (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2010 Nomor 5 1 , Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5121);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2010 tentang Satuan
Polisi Pamong Praja (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2010 Nomor 9, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5094);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang
Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2016 Nomor 114);
8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 40 Tahun 2011
tentang Pedoman Organisasi dan Tata Kerja Satuan Polisi
pamong Praja;
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 tahun 2011
tentang Standar Prosedur Satuan Polisi Pamong Praja;
10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2014
tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 22);
11. Peraturan Daerah Kabupaten Gianyar Nomor 5 Tahun 2016
tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah
(Lembaran Daerah Kabupaten Gianyar Tahun 2016 Nomor
5);
MEMUTUSKAN :
Menetapkan: PERATURAN BUPATI TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN
TATA K E R J A SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN
GIANYAR.
B A B I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Bupat i ini yang dimaksud dengan :
1. Daerah adalah Kabupaten Gianyar.
2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Gianyar.
3. Bupat i adalah Bupat i Gianyar.
4. Perangkat Daerah adalah unsur pembantu Bupat i dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dalam penyelenggaraan urusan pemerintah yang menjadi kewenangan daerah.
5. Urusan Pemerintahan adalah kekuasaan pemerintahan yang menjadi
kewenangan Presiden yang pelaksanaannya di lakukan Kementerian Negara
dan penyelenggaran Pemerintahan Daerah untuk melindungi, melayani,
memberdayakan dan mensejahterakan masyarakat.
6. Dinas yang menyelenggarakan Urusan Pemerintahan di bidang ketentraman
dan keteriban umum serta perlindungan masyarakat ( sub Pol PP dan sub
kebakaran ) adalah Satuan Polisi Pamong Praja yang selanjutnya disingkat
Sat Pol PP Kabupaten Gianyar.
7. Kepala Satuan Polisi Pamong Praja adalah Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Gianyar.
8. Penyidik Pegawai Negeri Sipi l yang selanjutnya disingkat PPNS adalah Pejabat
Pegawai Negeri Sipi l tertentu di lingkungan Pemerintah Kabupaten Gianyar
yang diberi wewenang khusus oleh undang-undang untukk melakukan
penyidikan terhadap pelanggaran Peraturan Daerah yang memuat ketentuan
pidana dan peraturan pelaksanaannya.
9. Unit Pelaksana Teknis Sat Pol PP yang selanjutnya disingkat UPT adalah
unsur pelaksana kegiatan teknis operasional dan/atau kegiatan teknis
penunjang tertentu.
10. Jabatan Fungsional adalah jabatan yang ditinjau dari sudut fungsinya harus
ada untuk melaksanakan sebagian tugas pemerntah daerah sesuai keahlian
dan kebutuhan.
B A B I I
KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI
Pasal 2
(1) Sat Pol PP berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati .
(2) Sat Pol PP dipimpin oleh Kepala Sat Pol PP.
Pasal 3
Sat Pol PP mempunyai tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang
ketentraman dan ketertiban umum serta perlindungan masyarakat ( sub Pol PP
dan sub kebakaran ) untuk membantu Bupat i dalam menyelenggarakan
Pemerintahan Daerah.
Pasal 4
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3, Sat Pol PP
menyelenggarakan fungsi :
a. perumusan kebijakan di bidang polisi pamong praja, penegakan hukum,
pemadam kebakaran dan peningkatan kapasitas SDM pemadam kebakaran;
b. pelaksanaan kebijakan di bidang polisi pamong praja, penegakan hukum,
pemadam kebakaran dan peningkatan kapasitas SDM pemadam kebakaran;
c. penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang polisi pamong praja, penegakan hukum, pemadam kebakaran dan peningkatan kapasitas SDM pemadam kebakaran;
d. pemberian bimbingan tehnis dan supervisi di bidang polisi pamong praja, penegakan hukum, pemadam kebakaran dan peningkatan kapasitas SDM pemadam kebakaran;
e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang polisi pamong praja,
penegakan hukum, pemadam kebakaran dan peningkatan kapasitas SDM
pemadam kebakaran;
f. pelaksanaan administrasi Sat Pol PP ;dan
g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati .
B A B I I I
SUSUNAN ORGANISASI
Pasal 5
(1) Organisasi Sat Pol PP terdiri atas :
a. Sekretariat Sat Pol PP;
b. Bidang Polisi Pamong Praja;
c. Bidang Penegakan Hukum;
d. Bidang Pemadam Kebakaran;
e. Bidang Peningkatan Kapasitas SDM Pemadam Kebakaran;
f. UPT; dan
g. Jaba tan Fungsional.
(2) Susunan Organisasi Dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas :
a. Sekretariat Sat Pol PP:
1. Sub Bagian Perencanaan;
2. Sub Bagian Keuangan; dan
3. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.
b. Bidang Polisi Pamong Praja:
1. Seksi Tata Operasional dan Standarisasi Polisi Pamong Praja
2. Seksi Peningkatan Kapasitas Polisi Pamong Praja
3. Seksi Fasi l i tasi Pelatihan Personil
c. Bidang Penegakan Hukum:
1. Seksi Sosialisasi Produk Hukum/Peraturan Daerah
2. Seksi Penyelidikan dan Penyidikan PPNS
3. Seksi Operasional Penindakan
d. Bidang Pemadam Kebakaran:
1. Seksi Sarana dan Prasarana;
2. Seksi Informasi Kebakaran; dan
3. Seksi Tanggap Darurat dan Pasca Bencana.
e. Bidang Peningkatan Kapasitas SDM Pemadam Kebakaran:
1. Seksi Fasi l i tasi Pelatihan Tenaga Pemadam Kebakaran
2. Seksi Sertifikasi Kompetensi Pemadam Kebakaran
3. Seksi Manajemen Penanggulangan Bencana Kebakaran
f. UPT; dan
g. Jaba tan Fungsional.
(3) Susunan Organisasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupat i ini.
B A B IV
S E K R E T A R I A T SAT POL PP
Bagian Kesatu
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 6
(1) Sekretariat Sat Pol PP berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
Kepala Sat Pol PP.
(2) Sekretariat Sat Pol PP dipimpin oleh Sekretaris Sat Pol PP.
Pasal 7
Sekretariat Sat Pol PP mempunyai tugas menyelenggarakan koordinasi
pelaksanaan tugas, pembinaan dan pemberian dukungan administrasi kepada
seluruh unit organisasi di Sat Pol PP.
Pasal 8
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7, Sekretariat Sat Pol PP menyelenggarakan fungsi :
a. koordinasi kegiatan, penyusunan rencana, program, dan anggaran di Sat Pol
PP;
b. pembinaan dan pemberian dukungan administrasi yang mebputi
ketatausahaan, kepegawaian, keuangan, kerumahtanggaan, kerja sama,
hubungan masyarakat, arsip dan dokumentasi Sat Pol PP;
c. koordinasi dan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria kegiatan Sat Pol PP;
d. penyelenggaraan pengelolaan barang mil ik daerah dan milik negara dan layanan pengadaan barang/jasa;
e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan program, kegiatan dan anggaran Sat Pol PP;
f. pelaksanaan administrasi Sekretariat Sat Pol PP; dan
g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Sat Pol PP.
Bagian Kedua
Susunan Organisasi
Pasal 9
Sekretariat Sat Pol PP terdiri atas :
1. Sub Bagian Perencanaan;
2. Sub Bagian Keuangan; dan
3. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.
Bagian Ketiga
Sub Bagian Perencanaan
Pasa l10
Sub Bagian Perencanaan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi dan
penyusunan rencana, program, anggaran, indikator kinerja utama, pemantauan
dan evaluasi, serta penyusunan laporan Sat Pol PP;
Pasal 11
Dalam melaksaanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 Sub Bagian
Perencanaan, menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan rencana strategis Sat Pol PP;
b. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan perubahan rencana, program dan
anggaran Sat Pol PP;
c. penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan indikator kinerja utama Sat Pol PP;
d. penyiapan bahan koordinasi, pemantauan, evaluasi, pengendalian
pelaksanaan rencana, program dan anggaran Sat Pol PP;
e. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan laporan pelaksanaan rencana,
program, anggaran dan akuntabil itas kinerja Sat Pol PP;
f. pelaksanaan administrasi Sub Bagian Perencanaan; dan
g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Sekretaris Sat Pol PP.
Bagian Keempat
Sub Bagian Keuangan
Pasal 12
Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan keuangan, barang mil ik daerah dan milik negara dan layanan pengadaan barang/jasa di Dinas.
Pasa l13
Dalam melaksaanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12, Sub
Bagian Keuangan menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan koordinasi, pengelolaan tata laksana keuangan,
pengelolaan akuntansi , u rusan perbendaharaan, dan pelaporan keuangan;
b. penyiapan bahan koordinasi dan pengelolaan layanan pengadaan barang / j asa ;
c. penyiapan bahan koordinasi, pengelolaan barang milik daerah dan barang mil ik negara;
d. penyiapan bahan koordinasi, pemantauan, evaluasi penerimaan dan
pelaporan penerimaan pendapatan daerah;
e. penyiapan bahan koordinasi, pengelolaan perbendaharaan dan penyelesaian kerugian daerah;
f. pelaksanaan administrasi Sub Bagian Keuangan; dan
g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Sekretaris Sat Pol PP.
Bagian Kelima
Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
Pasal 14
Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan
pengelolaan urusan ketatausahaan, kerumahtanggaan, arsip, dokumentasi dan
kepegawaian di Sat Pol PP.
Pasal 15
Dalam melaksaanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14, Sub
Bagian Umum dan Kepegawaian menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan urusan tata usaha, kearsipan, dan
dokumentasi Sat Pol PP;
b. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan urusan kerumahtanggaan dan
perlengkapan Sat Pol PP;
c. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan analisis pendapat umum,
pemberitaan media masa, dan pengelolaan media sosial;
d. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan pengembangan dan peningkatan kompetensi pegawai;
e. penyiapan bahan koordinasi, mutasi pegawai, analisis jabatan, analisis kinerja organisasi, administrasi jabatan fungsional, organisasi dan tata laksana Sat Pol PP;
f. pelaksanaan administrasi Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; dan
g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Sekretaris Sat Pol PP.
B A B V
BIDANG POLISI PAMONG PRAJA
Bagian Kesatu
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 16
(1) Bidang Polisi Pamong Praja berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Sat Pol PP.
(2) Bidang Penegakkan Peraturan Perundang-undangan dan Sumber daya
Aparatur dipimpin oleh Kepala Bidang.
Pasal 17
Bidang Polisi Pamong Praja mempunyai tugas menyelenggarakan perumusan
dan pelaksanaan kebijakan di bidang tata operasional, standarisasi polisi
pamong praja, peningkatan kapasitas polisi pamong praja dan fasilitasi
pelatihan personil.
Pasal 18
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17, Bidang
Polisi Pamong Praja menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan rencana, program dan anggaran di bidang tata operasional,
standarisasi polisi pamong praja, peningkatan kapasitas polisi pamong praja
dan fasilitasi pelatihan personil;
b. pelaksanaan kebijakan pembinaan tata operasional, standarisasi polisi
pamong praja, peningkatan kapasitas polisi pamong praja dan fasilitasi
pelatihan personil;
c. penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang tata
operasional, standarisasi polisi pamong praja, peningkatan kapasitas polisi
pamong praja dan fasilitasi pelatihan personil;
d. pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang tata operasional, standarisasi polisi pamong praja, peningkatan kapasitas polisi pamong praja dan fasilitasi pelatihan personil;
e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pembinaan tata operasional, standarisasi polisi pamong praja, peningkatan kapasitas polisi pamong praja dan fasilitasi pelatihan personil;
f. pelaksanaan administrasi Bidang Polisi Pamong Praja; dan
g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Sat Pol PP.
Bagian Kedua
Susunan Organisasi
Pasal 19
Bidang Polisi Pamong Praja terdiri atas :
1. Seksi Tata Operasional dan Standarisasi Polisi Pamong Praja;
2. Seksi Peningkatan Kapasitas Polisi Pamong Praja; dan
3. Seksi Fasi l i tasi Pelatihan Personil.
Bagian Ketiga
Seksi Tata Operasional dan Standarisasi Polisi Pamong Praja
Pasal 20
Seksi Tata Operasional dan Standarisasi Polisi Pamong Praja mempunyai tugas
melaksanakan tata operasional dan standarisasi Polisi Pamong Praja.
Pasal 21
Dalam melaksaanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20, Seksi Tata
Operasional dan Standarisasi Polisi Pamong Praja menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan rencana, program dan anggaran
tata operasional dan standarisasi polisi pamong praja;
b. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan kebijakan tata operasional dan standarisasi polisi pamong praja;
c. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan norma, standar, prosedur dan
kriteria tata operasional dan standarisasi polisi pamong praja;
d. penyiapan bahan koordinasi, pemberian bimbingan teknis dan supervisi di
bidang tata operasional dan standarisasi polisi pamong praja;
e. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang
tata operasional dan standarisasi polisi pamong praja;
f. pelaksanaan administrasi seksi Tata Operasional dan Standarisasi Polisi
Pamong Praja; dan
g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Polisi Pamong
Praja.
Bagian Keempat
Seksi Peningkatan Kapasitas Polisi Pamong Praja
Pasa l22
Seksi Peningkatan Kapasitas Polisi Pamong Praja mempunyai tugas
melaksanakan peningkatan kapasitas polisi pamong praja.
Pasa l23
Dalam melaksaanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22, Seksi
Peningkatan Kapasitas Polisi Pamong Praja menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan rencana, program dan anggaran
peningkatan kapasitas polisi pamong praja;
b. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan kebijakan di bidang peningkatan kapasitas polisi pamong praja;
c. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan norma, standar, prosedur dan
kriteria peningkatan kapasitas polisi pamong praja;
d. penyiapan bahan koordinasi, pemberian bimbingan teknis dan supervisi di
bidang peningkatan kapasitas polisi pamong praja;
e. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang
peningkatan kapasitas polisi pamong praja;
f. pelaksanaan administrasi seksi Peningkatan Kapasitas Polisi Pamong Praja; dan
g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Polisi Pamong Praja.
Bagian Kel ima
Seksi Fasi l i tasi Pelatihan Personil
Pasal 24
Seksi Fasi l i tasi Pelatihan Personil mempunyai tugas mengadakan fasilitasi
pelatihan personil.
Pasal 25
Dalam melaksaanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24, Seksi
Fasi l i tasi Pelatihan Personil menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan rencana, program dan anggaran
fasilitasi pelatihan personil.;
b. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan kebijakan di bidang fasilitasi
pelatihan personil;
c. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan norma, standar, prosedur dan
kriteria fasilitasi pelatihan personil.;
d. penyiapan bahan koordinasi, pemberian bimbingan teknis dan supervisi di
bidang fasilitasi pelatihan personil.;
e. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang
fasilitasi pelatihan personil.;
f. pelaksanaan administrasi seksi Fasi l i tasi Pelatihan Personil.; dan
g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Polisi Pamong Praja.
B A B V I
BIDANG PENEGAKAN HUKUM
Bagian Kesatu
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 26
(1) Bidang Penegakan Hukum berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Sat Pol PP.
(2) Bidang Penegakan Hukum dipimpin oleh Kepala Bidang.
Pasal 27
Bidang Penegakan Hukum mempunyai tugas menyelenggarakan perumusan
dan pelaksanaan kebijakan di bidang, sosialisasi produk hukum/peraturan
daerah, penyelidikan, penyidikan PPNS dan operasional penindakan.
Pasal 28
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27, Bidang
Penegakan Hukum menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan rencana, program dan anggaran di bidang sosialisasi produk
hukum/peraturan daerah, penyelidikan, penyidikan PPNS dan operasional
penindakan;
b. pelaksanaan kebijakan di bidang sosialisasi produk hukum/peraturan
daerah, penyelidikan, penyidikan PPNS dan operasional penindakan;
c. penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang sosialisasi
produk hukum/peraturan daerah, penyelidikan, penyidikan PPNS dan
operasional penindakan;
d. pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang sosialisasi produk
hukum/peraturan daerah, penyelidikan, penyidikan PPNS dan operasional
penindakan;
e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang sosialisasi produk hukum/peraturan daerah, penyelidikan, penyidikan PPNS dan operasional penindakan;
f. pelaksanaan administrasi Bidang Penegakan Hukum; dan
g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Sat Pol PP.
Bagian Kedua
Susunan Organisasi
Pasa l29
Bidang Penegakan Hukum terdiri atas ;
1. Seksi Sosialisasi Produk Hukum/Peraturan Daerah
2. Seks i Penyelidikan dan Penyidikan PPNS; dan
3. Seksi Operasional Penindakan.
Bagian Ketiga
Seksi Sosialisasi Produk Hukum
Pasal 30
Seksi Sosialisasi Produk Hukum/ Peraturan Daerah melaksanakan tugas
memberikan sosialisasi produk hukum/peraturan daerah.
Pasal 31
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30, Seksi
Sosialisasi Produk Hukum/ Peraturan Daerah menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan rencana, program dan anggaran
sosialisasi produk hukum/peraturan daerah;
b. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan kebijakan di bidang sosialisasi
produk hukum/peraturan daerah;
c. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan norma, standar, prosedur dan
kriteria sosialisasi produk hukum/peraturan daerah;
d. penyiapan bahan koordinasi, pemberian bimbingan teknis dan supervisi di
bidang sosialisasi produk hukum/peraturan daerah;
e. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang
sosialisasi produk hukum/peraturan daerah;
f. pelaksanaan administrasi seksi Sosialisasi Produk Hukum/Peraturan Daerah; dan
g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Penegakan
Hukum.
Bagian Keempat
Seksi Penyelidikan dan Penyidikan PPNS
Pasal 32
Seksi Penyelidikan dan Penyidikan PPNS mempunyai tugas melaksanakan
penyelidikan dan penyidikan PPNS.
Pasal 33
Dalam melaksaanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32, Seksi Penyelidikan dan Penyidikan PPNS menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan rencana, program dan anggaran penyelidikan dan penyidikan PPNS;
b. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan kebijakan di bidang penyelidikan dan penyidikan PPNS aerah;
c. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan norma, standar, prosedur dan
kriteria penyelidikan dan penyidikan PPNS;
d. penyiapan bahan koordinasi, pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang penyelidikan dan penyidikan PPNS;
e. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang penyelidikan dan penyidikan PPNS;
f. pelaksanaan administrasi seksi Penyelidikan Dan Penyidikan PPNS; dan
g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Penegakan Hukum.
Bagian Kelima
Seksi Operasional Penindakan
Pasal 34
Seksi Operasional Penindakan mempunyai tugas melaksanakan operasional penindakan.
Pasal 35
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34, Seksi
Operasional Penindakan menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan rencana, program dan anggaran
operasional penindakan;
b. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan kebijakan di bidang operasional penindakan;
c. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan norma, standar, prosedur dan
kriteria operasional penindakan;
d. penyiapan bahan koordinasi, pemberian bimbingan teknis dan supervisi di
bidang operasional penindakan;
e. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang
operasional penindakan;
f. pelaksanaan administrasi seksi Operasional Penindakan; dan
g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Penegakan
Hukum.
BIDANG PEMADAM KEBAKARAN
Bagian Kesatu
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 36
(1) Bidang Pemadam Kebakaran berada di bawah dan bertanggungjawab kepada
Kepala Sat Pol PP.
(2) Bidang Pemadam Kebakaran dipimpin oleh Kepala Bidang.
Pasal 37
Bidang Pemadam Kebakaran mempunyai tugas menyelenggarakan perumusan
dan pelaksanaan kebijakan di bidang penyiapan sarana prasarana, informasi
kebakaran, tanggap darurat dan pasca bencana.
Pasal 38
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37, Bidang
Pemadam Kebakaran menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan rencana, program dan anggaran di bidang sarana prasarana,
informasi kebakaran, tanggap darurat dan pasca bencana;
b. pelaksanaan kebijakan di bidang sarana prasarana, informasi kebakaran,
tanggap darurat dan pasca bencana;
c. penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang sarana
prasarana, informasi kebakaran, tanggap darurat dan pasca bencana;
d. pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang sarana prasarana,
informasi kebakaran, tanggap darurat dan pasca bencana;
e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang sarana prasarana, informasi
kebakaran, tanggap darurat dan pasca bencana;
f. pelaksanaan administrasi Bidang Pemadam Kebakaran; dan
g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.
Bagian Kedua
Susunan Organisasi
Pasal 39
Bidang Pemadam Kebakaran terdiri atas:
1. Seksi Sarana Prasarana;
2. Seksi Informasi Kebakaran; dan
3. Seksi Tanggap Darurat dan Pasca Bencana.
Bagian Ketiga
Seks i Sarana Prasarana
Pasal 40
Seksi Sarana Prasarna mempunyai tugas melaksanakan penyiapan sarana
prasarana.
Pasal 41
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 40, Seksi Sarana Prasarana menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan rencana, program dan anggaran
sarana prasarana;
b. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan kebijakan di bidang sarana prasarana;
c. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria sarana prasarana;
d. penyiapan bahan koordinasi, pemberian bimbingan teknis dan supervisi di
bidang sarana prasarana;
e. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang
sarana prasarana;
f. pelaksanaan administrasi seksi Sarana Prasarana; dan
g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pemadam Kebakaran.
Bagian Keempat
Seksi Informasi Kebakaran
Pasal 42
Seksi Informasi Kebakaran mempunyai tugas memberikan informasi kebakaran.
Pasal 43
Dalam melaksaanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42, Seksi
Informasi Kebakaran menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan rencana, program dan anggaran
informasi kebakaran;
b. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan kebijakan di bidang informasi
kebakaran;
c. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan norma, standar, prosedur dan
kriteria informasi kebakaran;
d. penyiapan bahan koordinasi, pemberian bimbingan teknis dan supervisi di
bidang informasi kebakaran;
e. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang
sarana prasarana;
f. pelaksanaan administrasi Seksi Informasi Kebakaran; dan
g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pemadam
Kebakaran.
Bagian Kelima
Seks i Tanggap Darurat dan Pasca Bencana
Pasal 44
Seksi Tanggap Darurat dan Pasca Bencana mempunyai tugas melaksanakan
tanggap darurat dan pasca bencana.
Pasal 45
Dalam melaksaanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 44, Seksi
Tanggap Darurat dan Pasca Bencana menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan rencana, program dan anggaran
tanggap darurat dan pasca bencana;
b. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan kebijakan di bidang tanggap
darurat dan pasca bencana;
c. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan norma, standar, prosedur dan
kriteria tanggap darurat dan pasca bencana;
d. penyiapan bahan koordinasi, pemberian bimbingan teknis dan supervisi di
bidang tanggap darurat dan pasca bencana;
e. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang
tanggap darurat dan pasca bencana;
f. pelaksanaan administrasi Seksi Tanggap Darurat Dan Pasca Bencana; dan
g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pemadam Kebakaran.
B A B VI I
BIDANG PENINGKATAN KAPASITAS S U M B E R DAYA MANUSIA
PEMADAM KEBAKARAN
Bagian Kesatu
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasa l46
(1) Bidang Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia Pemadam Kebakaran
berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Sat. Pol PP.
(2) Bidang Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia Pemadam Kebakaran
dipimpin oleh Kepala Bidang.
Pasal 47
Bidang Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia Pemadam Kebakaran
mempunyai tugas menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di
bidang fasilitasi pelatihan tenaga pemadam kebakaran, sertifikasi kompetensi
pemadam kebakaran dan manajemen penanggulangan bencana kebakaran.
Pasal 48
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 47, Bidang
Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia Pemadam Kebakaran
menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan rencana, program dan anggaran di bidang fasilitasi pelatihan
tenaga pemadam kebakaran, sertifikasi kompetensi pemadam kebakaran
dan manajemen penanggulangan bencana kebakaran;
b. pelaksanaan kebijakan di bidang fasilitasi pelatihan tenaga pemadam kebakaran, sertifikasi kompetensi pemadam kebakaran dan manajemen penanggulangan bencana kebakaran;
c. penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang fasilitasi
pelatihan tenaga pemadam kebakaran, sertifikasi kompetensi pemadam
kebakaran dan manajemen penanggulangan bencana kebakaran;
d. pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang fasilitasi pelatihan
tenaga pemadam kebakaran, sertifikasi kompetensi pemadam kebakaran dan
manajemen penanggulangan bencana kebakaran;
e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang fasilitasi pelatihan tenaga
pemadam kebakaran, sertifikasi kompetensi pemadam kebakaran dan
manajemen penanggulangan bencana kebakaran;
f. pelaksanaan administrasi Bidang Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia Pemadam Kebakaran; dan
g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Sat Pol PP.
Bagian Kedua
Susunan Organisasi
Pasal 49
Bidang Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia Pemadam Kebakaran
terdiri atas :
1. Seksi Fasi l i tasi Pelatihan Tenaga Pemadam Kebakaran;
2. Seksi Sertifikasi Kompetensi Pemadam Kebakaran; dan
3. Seksi Manajemen Penanggulangan Bencana Kebakaran.
Bagian Ketiga
Seksi Fasi l i tasi Pelatihan Tenaga Pemadam Kebakaran
Pasal 50
Seksi Fasi l i tasi Pelatihan Tenaga Pemadam Kebakaran mempunyai tugas melaksanakan fasilitasi pelatihan tenaga pemadam kebakaran.
Pasal 51
Dalam melaksaanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 50, Seksi
Fasi l i tasi Pelatihan Tenaga Pemadam Kebakaran menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan rencana, program dan anggaran
fasilitasi pelatihan tenaga pemadam kebakaran;
b. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan kebijakan di bidang fasilitasi
pelatihan tenaga pemadam kebakaran;
c. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan norma, standar, prosedur dan
kriteria fasilitasi pelatihan tenaga pemadam kebakaran;
d. penyiapan bahan koordinasi, pemberian bimbingan teknis dan supervisi di
bidang fasilitasi pelatihan tenaga pemadam kebakaran;
e. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang fasilitasi pelatihan tenaga pemadam kebakaran;
f. pelaksanaan administrasi Seksi Fasi l i tasi Pelatihan Tenaga Pemadam Kebakaran; dan
g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia Pemadam Kebakaran.
Bagian Keempat
Seks i Sertifikasi Kompetensi Pemadam Kebakaran
Pasal 52
Seksi Sertifikasi Kompetensi Pemadam Kebakaran mempunyai tugas
melaksanakan sertifikasi kompetensi pemadam kebakaran.
Pasal 53
Dalam melaksaanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 52, Seksi
Sertifikasi Kompetensi Pemadam Kebakaran menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan rencana, program dan anggaran
sertifikasi pelatihan tenaga pemadam kebakaran;
b. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan kebijakan di bidang sertifikasi
kompetensi pemadam kebakaran;
c. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan norma, standar, prosedur dan
kriteria fasilitasi sertifikasi kompetensi pemadam kebakaran;
d. penyiapan bahan koordinasi, pemberian bimbingan teknis dan supervisi di
bidang sertifikasi kompetensi pemadam kebakaran;
e. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang
sertifikasi kompetensi pemadam kebakaran;
f. pelaksanaan administrasi Seksi Sertifikasi Kompetensi Pemadam Kebakaran;
dan
g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Peningkatan
Kapasitas Sumber Daya Manusia Pemadam Kebakaran.
Bagian Kelima
Seks i Manajemen Penanggulangan Bencana Kebakaran
Pasal 54
Seksi Manajemen Penanggulangan Bencana Kebakaran mempunyai tugas
melaksanakan manajemen penanggulangan bencana kebakaran.
Pasal 55
Dalam melaksaanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 54, Seksi
Manajemen Penanggulangan Bencana Kebakaran menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan rencana, program dan anggaran manajemen penanggulangan bencana kebakaran;
b. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan kebijakan di bidang manajemen
penanggulangan bencana kebakaran;
c. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan norma, standar, prosedur dan
kriteria manajemen penanggulangan bencana kebakaran;
d. penyiapan bahan koordinasi, pemberian bimbingan teknis dan supervisi di
bidang manajemen penanggulangan bencana kebakaran;
e. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang
manajemen penanggulangan bencana kebakaran;
f. pelaksanaan administrasi seksi manajemen penanggulangan bencana kebakaran; dan
g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Peningkatan
Kapasitas Sumber Daya Manusia Pemadam Kebakaran.
B A B VI I I
UPT
Bagian Kesatu
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 56
(1) UPT berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Sat Pol PP.
(2) UPT dipimpin oleh Kepala UPT.
Pasal 57
UPT Sat Pol PP mempunyai tugas menyelenggarakan perumusan dan
pelaksanaan kebijakan pada UPT Sat Pol PP.
Pasal 58
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 57, UPT
menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan rencana dan program UPT;
b. penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria UPT;
c. pelaksana kebijakan penyelenggaraan layanan UPT;
d. pemberian bimbingan teknis dan supervisi penyelenggaraan layanan UPT;
e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan layanan UPT;
f. pelaksanaan administrasi UPT; dan
g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Sat Pol PP.
Bagian Kedua
Susunan Organisasi
Pasal 59
UPT Sat Pol PP terdiri atas Sub Bagian Tata Usaha.
Bagian Ketiga
Sub Bagian Tata Usaha
Pasal 60
Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan urusan administrasi
kepegawaian, organisasi dan tata laksana, keuangan, tata usaha, rumah tangga,
kearsipan dan dokumentasi, serta pengelolaan barang milik daerah dan milik
Negara .
Pasal 61
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 60, Sub Bagian
Tata Usaha menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan rencana, program di bidang
ketahanan pangan, perikanan, administrasi kepegawaian, organisasi dan tata
laksana, keuangan, tata usaha, rumah tangga, kearsipan dan dokumentasi,
serta pengelolaan barang milik daerah dan mil ik Negara pada UPT;
b. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan norma, standar, prosedur, dan
kriteria di bidang ketahanan pangan, perikanan, administrasi kepegawaian,
organisasi dan tata laksana, keuangan, tata usaha, rumah tangga, kearsipan
dan dokumentasi, serta pengelolaan barang milik daerah dan milik Negara
pada UPT;
c. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan kebijakan di bidang ketahanan
pangan, perikanan, administrasi kepegawaian, organisasi dan tata laksana,
keuangan, tata usaha, rumah tangga, kearsipan dan dokumentasi, serta
pengelolaan barang milik daerah dan milik Negara pada UPT;
d. penyiapan bahan koordinasi, pemberian bimbingan teknis dan supervisi di
bidang ketahanan pangan, perikanan, administrasi kepegawaian, organisasi
dan tata laksana, keuangan, tata usaha, rumah tangga, kearsipan dan
dokumentasi, serta pengelolaan barang mil ik daerah dan milik Negara pada
UPT;
e. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang
ketahanan pangan, perikanan, administrasi kepegawaian, organisasi dan tata
laksana, keuangan, tata usaha, rumah tangga, kearsipan dan dokumentasi,
serta pengelolaan barang milik daerah dan milik Negara pada UPT P;
f. pelaksanaan administrasi Sub Bagian Tata Usaha; dan
g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala UPT.
B A B IX
JABATAN FUNGSIONAL
Bagian Kesatu
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 62
Jabatan Fungsional berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala
Dinas.
Pasal 63
Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan
jabatan fungsional masing-masing berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 64
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 63, Jabatan
Fungsional menyelenggarakan fungsi sesuai dengan jabatan fungsional masing-
masing berdasarkan Ketentuan peraturan perundang-undangan.
Bagian Kedua
Jabatan Fungsional
Pasal 65
Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 62 terdiri atas :
a. Jabatan Fungsional Arsiparis;
b. Jabatan Fungsional Pranata Komputer;
c. Jabatan Fungsional Analis Kebijakan;
d. Jabatan Fungsional Auditor; dan
e. Jabatan Fungsional Pengadaan Barang / J a s a ;
Pasal 66
Masing-masing Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 65 dikoordinasikan oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditetapkan oleh Kepala Sat Pol PP.
B A B X
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 67
Peraturan Bupat i in i mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan
Bupati in i dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Gianyar.
Ditetapkan di Gianyar
pada tanggal 14 Desember 2016
BUPATI GIANYAR,
A.A.GDE AGUNG BHARATA
Diundangkan di Gianyar
pada tanggal 14 Desember 2016
KEPALA BAGIAN HUKUM DAN HAM
SETDA KABUPATEN GIANYAR,
DEWA MADE APRAMANA
BER ITA DAERAH KABUPATEN GIANYAR TAHUN 2016 NOMOR 77
LAMPIRAN PERATURAN BUPATI GIANYAR
NOMOR 77 TAHUN 2016
TANGGAL 14 D E S E M B E R 2016
TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA K E R J A SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN GIANYAR.
Kelompok Jaba tan
Fungsional
Bidang Pemadam
Kebakaran
Seksi Sarana
Prasarana
Seksi Informasi
Kebakaran
Seksi Tanggap Darurat
dan Pasca Bencana
Sat Pol.PP
Bidang
Polisi Pamong Praja
Seks i Ta t a Operasional
dan Standar isas i Polisi
Pamong Praja
Seks i
Peningkatan Kapasitas
Polisi Pamong Pra ja
Seks i Fasi l i tasi
Pelatihan Personil
Sekretariat Sat
Pol. PP
Sub Bagian
Perencanaan
Sub Bagian
Keuangan
S u b Bag ian U m u m
D a n Kepegawaian
B idang
Peningkatan Kapas i tas S D M
Pemadam Kebakaran
Se k s i Fas i l i tas i Pelat ihan
Tenaga Pemadam Kebakaran
S e k s i Sert i f ikasi Kompetensi
Pemadam Kebakaran
Se k s i
Manajemen Penanggulangan
B e n c a n a Kebakaran
Bidang Penegakan
H u k u m
Seks i Sosial isasi Produk
H uk um / Peraturan
Daerah
Seks i Penyelidikan dan
Penyidikan PPNS
Seksi Operasional
Penindakan
UPT BUPATI GIANYAR,
A. A. G D E AGUNG BHARATA