Post on 03-Mar-2019
Halaman. 1
NOTA DINAS
Nomor: 522/ND/CK/PISEW/IX/2017
Kepada Yth : 1. Penanggung Jawab Kegiatan PISEW
2. Ketua Tim Pelaksana Pusat PISEW
Tembusan : 1. Kasubdit. Kawasan Permukiman Perdesaan
2. Kasatker. PKP Berbasis Masyarakat
3. Kasatker/ PPK PKP di 24 Provinsi Lokasi PISEW
Dari : Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Kegiatan PISEW - Pusat
Tanggal : 29 September 2017
Perihal : Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan PISEW hasil kegiatan
Monitoring Bersama periode Agustus sd September
Lampiran : 4 (empat) lampiran
Berdasarkan hasil pelaksanaan Monitoring bersama yang dilaksanakan pada
periode 2 Agustus s.d. 15 September 2017 yang dilaksanakan pada 21 provinsi
penerima kegiatan PISEW tahun anggaran 2017, bersama ini kami sampaikan
hasil evaluasi berdasarkan parameter penilaian kinerja yang kami anggap penting
menjadi perhatian untuk perbaikan pelaksanaan PISEW.
A. Pelaksanaan Kegiatan PISEW TA.2017
Kunjungan dilaksanakan pada 21 provinsi dengan jumlah kecamatan yang
dikunjungi mencapai 46 Kecamatan atau ± 11,5% dari total kecamatan
penerima PISEW TA.2017. Hasil yang dicapai terdapat 5 kecamatan mendapat
kriteria kinerja “BAIK”, 31 kecamatan mendapat kriteria kinerja “CUKUP”, dan
10 kecamatan mendapat kriteria kinerja “KURANG”. Beberapa faktor penilaian
yang perlu mendapat perhatian dan perbaikan, dapat dijelaskan sebagai
berikut:
1. Kegiatan di Tahap Persiapan dan Perencanaan :
a. Perencanaan kegiatan belum semua menggunakan dokumen
perencanaan daerah (misal : RPJM Kabupaten, hasil Musrenbang
kecamatan, dan lainnya), sebagai rujukan untuk mengintergrasikan
perencanaan dan kegiatan;
b. PERMEN PUPR No. 28/PRT/M/2016, tentang Pedoman Analisa
Harga Satuan Pekerjaan Bidang Pekerjaan Umum, belum
sepenuhnya dapat digunakan sebagai pedoman Penyusunan
Rencana Anggara Biaya (RAB);
c. Rencana pemanfaatan dan pemeliharan hasil pembangunan,
belum direncanakan oleh BKAD sebagai bagian dari keberlanjutan
kegiatan.
d. Proses dan mekanisme pembentukan BKAD, umumnya tidak
mengikuti sepenuhnya proses pembentukan sebagaimana yang
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT D I R E K T O R A T J E N D E R A L C I P T A K A R Y A SATUAN KERJA PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN BERBASIS MASYARAKAT Jl. Cipaku V No.1, Kebayoran Baru. Jakarta Selatan. 12110. Telp/ Fax.: 021-72799234
Halaman. 2
terdapat dalam pedoman, khususnya pelaksanaan musyawarah
antar desa dalam pemilihan utusan dan pembentukan kelembagaan;
e. 74% lokasi kegiatan PISEW (dari 46 lokasi kunjungan) tidak
melakukan Pra Pelaksanaan (melalui OJT oleh TA.Provinsi), sebagai
persiapan BKAD untuk melakukan kegiatan pembangunan
konstruksi.
2. Kegiatan di Tahap Pelaksanaan :
a. Fungsi Pengendalian TPPr dan TPK, belum optimal dilakukan;
b. Pertemuan rutin kegiatan evaluasi dan koordiansi pelaksanaan
antara TPPr, TPK, TAPr, FM, BKAD belum dilaksanakan secara
optimal;
c. Kurva S sebagian besar tidak digunakan sebagai alat pengendalian
sehingga kemajuan konstruksi tidak terlaporkan dengan baik;
d. Kelembagaan BKAD umumnya belum memiliki Unit Pelaksana
Kegiatan pada struktur organisasinya yang berfungsi sebagai
pelaksana kegiatan pembangunan konstruksi;
e. BKAD umumnya belum menyediakan kelengkapan pelaksanaan
seperti; buku bimbingan, buku pengaduan masyarakat dan papan
informasi yang diisi secara lengkap;
f. TA. Provinsi umumnya belum memberikan pelatihan (OJT)
pelaporan keuangan kepada BKAD, sehingga Laporan Keuangan
belum disusun secara rapi dan sistematis;
g. Pelaporan, TAPr dan FM belum sesuai dengan pedoman;
h. Validasi terhadap kuantitas dan kualitas data SIM belum
dilaksanakan secara maksimal oleh TAPr.
Secara lebih rinci capaian kinerja dari hasil pelaksanaan monev bersama dapat
dilihat pada lampiran 1 dan 2
B. Pelaksanaan Input data Pada SIM PISEW
Evaluasi kinerja terhadap kegiatan input data SIM-PISEW TA. 2017, dilakukan
dengan melihat kelengkapan data (kuantitas) yang sudah diinput, serta
memperhatikan status tahapan pelaksanaan per kecamatan. Secara nasional
status kelengkapan data adalah sebagai berikut:
1. Data Persiapan dan Perencanaan.
a. Kelengkapan data di atas > 75% terdapat 23 provinsi atau 96%;
b. Kelengkapan data 50%-75% terdapat 1 provinsi atau 4%;
c. Kelengkapan data < 50% “tidak ada” atau 0%.
Halaman. 3
2. Data Pelaksanaan.
a. Kelengkapan data di atas > 75% terdapat 21 provinsi atau 88%;
b. Kelengkapan data 50%-75% terdapat 4 provinsi atau 12%;
c. Kelengkapan data < 50% “tidak ada atau 0%.
3. Kelengkapan Data Infrastruktur.
a. Kelengkapan data di atas > 75% terdapat 12 provinsi atau 50%;
b. Kelengkapan data 50%-75% terdapat 8 provinsi atau 33%;
c. Kelengkapan data < 50%, terdapat 4 provinsi atau 17%.
Secara lebih rinci status kelengkapan data SIM dari setiap provinsi, dapat
dilihat pada lampiran 3,4 dan 5
Demikian hasil evaluasi kinerja dari hasil pelaksanaan kegiatan monev bersama
disusun, untuk menjadi perhatian dan upaya perbaikan pelaksanaan PISEW di
tahun 2017. Atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
PISEW
Walid Guntur Cahyadi, ST., M.Sc
NIP. 198802232009121001
Halaman. 4
LAMPIRAN 1 : Resume Hasil Kinerja Pelaksanaan Lokasi Kunjungan
Nomor : 522/ND/CK/PISEW/IX/2017……….. Tanggal : 29 September 2017
No Provinsi Kabupaten KecamatanCapaian
Kinerja
1 Aceh
2 Sumatera Utara Langkat Sawit Seberang KURANG
Langkat Padang Tualang KURANG
3 Sumatera Barat Solok X Koto Sungai Lasi BAIK
Solok X Koto Singkarak (Jorong Data Tampunik) CUKUP
Solok X Koto Singkarak CUKUP
4 Riau Bengkalis Pinggir CUKUP
Bengkalis Mandau CUKUP
5 Jambi Tanjung Jabung Timur Muara Sabak Barat CUKUP
Tanjung Jabung Barat Tebing Tinggi CUKUP
6 Sumatera Selatan Ogan Ilir Tanjung Batu CUKUP
Ogan Komering Ilir Pampangan CUKUP
7 Bengkulu Lebong Topos CUKUP
Bengkulu Selatan Seginim CUKUP
Bengkulu Selatan Air Nipis CUKUP
8 Lampung Pesawaran Gading Rejo CUKUP
Pesawaran Adi Luwih CUKUP
9 Jawa Barat Indramayu Kandang Haur KURANG
Indramayu Haur Geulis KURANG
10 Jawa Tengah Semarang Bawen BAIK
Magelang Ngablak BAIK
Magelang Grabag CUKUP
11 D.I. Jogjakarta Bantul Pundong BAIK
Kulon Progo Nanggulan BAIK
Sleman Moyudan CUKUP
12 Jawa Timur
13 Nusa Tenggara Barat
14 Nusa Tenggara Timur Kupang Kupang Tengah CUKUP
Kupang Amarasi CUKUP
15 Kalimantan Barat Pontianak Siantan CUKUP
Pontianak Mempawah Timur CUKUP
Pontianak Sungai Pinyuh CUKUP
16 Kalimantan Tengah Kapuas Kapuas Hilir CUKUP
Kapuas Basarang CUKUP
Kapuas Selat CUKUP
17 Sulawesi Utara Bolaang Mongondow Bolaang CUKUP
Minahasa Selatan Tatapaan CUKUP
18 Sulawesi Tengah Donggala Balaesang Tanjung CUKUP
19 Sulawesi Selatan Wajo Pammana CUKUP
20 Sulawesi Tenggara Muna Napabalano CUKUP
21 Gorontalo Gorontalo Utara Atinggola CUKUP
Bone Bolango Suwawa Timur CUKUP
22 Maluku Maluku Tengah Saparua KURANG
Maluku Tengah Saparua Timur KURANG
23 Papua Barat Manokwari Selatan Momi Waren KURANG
Manokwari Selatan Ransiki KURANG
Manokwari Selatan Oransbari KURANG
24 Papua Kerom Arso KURANG
Kerom Skamto CUKUP
BELUM DILAKSANAKAN MONEV BERSAMA
BELUM DILAKSANAKAN MONEV BERSAMA
BELUM DILAKSANAKAN MONEV BERSAMA
Halaman. 5
LAMPIRAN 2 : Resume Hasil Kinerja Setiap Komponen Penilaian
Nomor : 522/ND/CK/PISEW/IX/2017………………………………….. Tanggal : 29 September 2017
1. Kegiatan di Tahap Persiapan dan Perencanaan
NO
VARIABEL MONITORING
ADA/YA ADA/YA,
SEBAGIAN
TIDAK
ADA/TIDAK ANALISA REKOMENDASI TAHAPAN KEGIATAN
PERENCANAAN DAN PERSIAPAN
1 Dokumen RPJM
sebagai acuan perencanaan di tingkat
kecamatan
47,83% 34,78% 17,39% ± 34,78%, perencanaan di tingkat
kecamatan belum sepenuhnya mengacu pada dokumen RPJM;
± 17,39% belum mengacu pada RPJM
atau tidak ditemukan dokumen RPJM
di kecamatan
Proses perencanaan seharusnya
menjadikan RPJM kecamatan sebagai salah satu rujukan.
2 Tidak ada tumpang tindih antara kegiatan
PISEW dengan
program lain
95,65% 2,17% 2,17% ± 2,17% berpotensi terjadi tumpang
tindih antara kegiatan PISEW dengan program lain karena dalam
perencanaan belum mengacu pada
RPJM
Perencanaan mengacu pada RPJM dan dilakukan Sinkronisasi program
PISEW dengan program lain di
lingkungan Pemerintah Kabupaten
3 Pemilihan
infrastruktur rencana berdasarkan prioritas
sesuai potensi
kawasan
73,91% 23,91% 2,17% ± 23,91% dalam pemilihan
infrastruktur belum sepenuhnya memperhatikan potensi kawasan;
± 2,17% dalam pemilihan infrastruktur
tidak sesuai dengan potensi kawasan,
terdapat indikasi dibagi rata atau berdasarkan keinginan pihak-pihak
tertentu
Lebih detail lagi dalam melakukan
kegiatan Survey Kawasan sehingga potensi kawasan bisa diidentifikasi
dengan benar sehingga kebutuhan
pengembangan melalui pembangunan infrastruktur akan
sesuai dengan kebutuhan
pengembangan potensi kawasan.
Halaman. 6
NO
VARIABEL
MONITORING
ADA/YA ADA/YA,
SEBAGIAN
TIDAK
ADA/TIDAK ANALISA REKOMENDASI TAHAPAN KEGIATAN
PERENCANAAN DAN
PERSIAPAN
4 Potensi kawasan dapat
diidentifikasi
71,74% 17,39% 10,87% Sebanyak 17,39% hanya sebagian
potensi kawasan yang bisa
diidentifikasi;
Sebanyak 2,17%, potensi kawasan
tidak dapat diidentifikasi karena tidak
ditemui dokumen profil kawasan atau tidak ada potensi kawasan yang
dominan.
Agar potensi kawasan dapat
diidentifikasi maka diperlukan kajian yang lebih mendalam terhadap
sebuah kawasan, baik dari aspek
potensinya maupun kebutuhan pengembangannya.
5 Perencanaan
dilaksanakan dengan
melibatkan masyarakat secara
luas
78,26% 15,22% 6,52% Sebanyak 15,22% dalam proses
perencanaan hanya melibatkan
sebagian masyarakat saja karena hanya ada sebagian dokumen
pendukung;
Sebanyak 6,52% dalam proses
perencanaan belum melibatkan masyarakat secara luas karena tidak
didukung dengan dokumen
administrasi yang seharusnya ada.
Mengundang semua komponen
masyarakat di tingkat kecamatan dan
desa sesuai Petunjuk Teknis dalam kegiatan Perencanaan yang dimulai
dari Pertemuan Kecamatan-I, dan
dilengkapi dengan dokumen pendukung administrasi pelaksanaan
kegiatan serta photo
dokumentasinya.
6 TPPr dan TPK
terbentuk sesuai jadwal dan ketentuan
43,48% 56,52% 0,00% Sebanyak 56,52% belum terbentuk
sesuai jadwal dalam arti salah satu (TPPr atau TPK) terbentuk di luar
jadwal yang telah ditentukan.
Melaksanakan pembentukan TPPr
dan TPK sesuai jadwal yang telah dibuat oleh Provinsi dengan mengacu
pada ketentuan Petunjuk Teknis,
serta melakukan input data pelaksanaan kegiatan ke Aplikasi
SIM.
7 BKAD terbentuk
sesuai ketentuan
54,35% 45,65% 0,00% Sebanyak 45,65% BKAD terbentuk
belum sesuai ketentuan karena hanya
memenuhi beberapa ketentuan sesuai Undang-Undang tentang BKAD.
Proses pembentukan BKAD melalui
musyawarah warga dengan dihadiri
oleh utusan setiap desa (penetapan utusan melalui musyawarah desa
dan dilengkapi dengan Surat
Penetapan Utusan), dan merupakan
Halaman. 7
NO
VARIABEL
MONITORING
ADA/YA ADA/YA,
SEBAGIAN
TIDAK
ADA/TIDAK ANALISA REKOMENDASI TAHAPAN KEGIATAN
PERENCANAAN DAN
PERSIAPAN
peraturan bersama Kepala Desa,
perwakilan pemerintah desa, masyarakat.
8 BA/Notulensi Musyawarah Antar
Desa untuk
membentuk BKAD
43,48% 50,00% 6,52% Sebanyak 50% BKAD yang terbentuk hanya dilengkapi dengan Berita Acara
tetapi tidak dilengkapi dengan
Notulensi yang menggambarkan proses musyawarah pembentukannya;
Sebanyak 6,52% BKAD yang terbentuk
tidak dilengkapi dengan dokumen
pendukung administrasi
Melengkapi dokumen pendukung administrasi pembentukan BKAD
berupa Daftar Hadir, Notulensi,
Berita Acara Musyawarah Antar Desa, Photo Dokumentasi
9 Tenaga kerja telah
diinventarisir melalui musyawarah dan
kesepakatan
56,52% 19,57% 23,91% Sebanyak 19,57% telah melakukan
inventarisasi tenaga kerja tetapi tidak melalui musyawarah dan kesepakatan
serta belum dituangkan secara tertulis;
Sebanyak 23,91% belum melakukan
inventarisasi tenaga kerja sebagai persiapan pelaksanaan pekerjaan.
Melakukan inventarisasi calon tenaga
kerja secara tertulis sesuai Petunjuk Teknis dan dituangkan dalam DED
RAB
10 Ada kesepakatan
untuk rencana
pemeliharaan
infrastruktur terbangun
41,30% 19,57% 39,13% Sebanyak 19,57% telah menyepakati
rencana pemeliharaan infrastruktur
terbangun tetapi belum dituangkan
secara tertulis;
Sebanyak 39,13% belum membuat
kesepakatan rencana pemeliharaan
infrastruktur terbangun
Kesepakatan rencana pemeliharaan
infrastruktur terbangun dituangkan
dalam Berita Acara.
11 Ada kesepakatan
sumbangsih / swadaya masyarakat
guna
menyempurnakan kualitas infrastruktur
17,39% 13,04% 69,57% 13.04% sebagian atau belum lengkap
secara administrasi BKAD sedangkan
sebanyak 69.57% atau sebahagian besar belum atau tidak ada swadaya,
karena BKAD belum mendata bentuk
swadaya masyarakat
TAPr berkoordinasi dengan FM agar
mendata ulang Bentuk swadaya masyarakat. Bentuk swadaya baik
berupa materi, tenaga kerja atau
lahan dan melakukan Sosialisasi kepada masyarakat apabila belum
Halaman. 8
NO
VARIABEL
MONITORING
ADA/YA ADA/YA,
SEBAGIAN
TIDAK
ADA/TIDAK ANALISA REKOMENDASI TAHAPAN KEGIATAN
PERENCANAAN DAN
PERSIAPAN
ada swadaya.
12 Kegiatan PISEW akan
dikembangkan dengan
APBD atau ADD
8,70% 21,74% 69,57% Sebanyak 21.74 % belum lengkap
secara administrasi untuk
pengembangan dengan APBD atau ADD
sebagahagian besar atau 69.57 %
kegiatan Pisew tidak ada
pengembangan dengan kegiatan APBD atau ADD
Dokumen Perencanaan ditingkat
kecamatan agar dijadikan acuan oleh
BKAD dalam mengitegrasi Kegiatan Pisew dengan kegiatan yang
dikembangkan dengan dana APBD
atau ADD.
13 Kegiatan PISEW mendukung rencana
pengembangan
kawasan
60,87% 28,26% 10,87% Sebanyak 28.26 % Kegiatan Pisew sebagian mendukung Rencana
Pengembangan Kawasan karena
terkendala pada survey dan perencanaan RPJM Perencanaa Tingkat
kecamatan .
Sebanyak 10.87 % Belum atau tidak
mendukung rencana pengembangan kawasan diakibatkan Administrasi
pelaporan atau kecamatan tidak atau
belum ada penyusunan RPJM tingkat kecamatan.
Agar FM beserta dengan BKAD melakukan prioritas kegiatan yang
mendukung rencana pengembangan
kawasan dengan berkoordinasi dengan aparat dan struktur
pemerintahan kecamatan.
14 Desa-desa yang ditetapkan
membentuk satu
kawasan (minimal bertetangga)
65,22% 23,91% 10,87% Untuk kegiatan yang ditetapkan membentuk satu kawasan sebanyak
23.91 % belum sepenuhnya terpenuhi
dikarenakan Administrasi yang belum lengkap atau usulan ditingkat
kecamatan.
Sebanyak 10.87 % tidak atau belum
membentuk satu kawasan
Sebagahian kecil desa desa yang ditetapkan membentuk satu kawasan
( bertetangga ) belum sesuai. Pelaku
kegiatan Pisew agar berkoordinasi dengan pemerintah setempat untuk
mereview atau membentuk suatu
daerah kawasan yang ditetapkan dalam RPJM tingkat kecamatan
Halaman. 9
NO
VARIABEL
MONITORING
ADA/YA ADA/YA,
SEBAGIAN
TIDAK
ADA/TIDAK ANALISA REKOMENDASI TAHAPAN KEGIATAN
PERENCANAAN DAN
PERSIAPAN
15 Perencanaan sesuai
standar Kementerian PUPR
36,96% 58,70% 4,35% Sebanyak 58.70 % sebagian
perencanaan sudah Sesuai dengan
standar Kementerian PUPR
Sebanyak 4.35 % Belum atau tidak
sesuai dengan Standar Kementerian
PUPR baik dari segi perencanaan atau pun dari pelaksanaan.
Untuk daerah yang perencanaannya
belum sesuai dengan PERMEN PUPR NO. 28/PRT/M/2016 agar dilengkapi
dengan justifikasi teknis terhadap
inovasi ataupun penyesuaian dalam penyusunan dokumen perencanaan
16 TA Pendamping tingkat provinsi dan
kecamatan
dimobilisasi sesuai jadwal
82,61% 13,04% 4,35% Sebanyak 13.04 % sebahagian telah memobilisasi sesuai dengan jadwal
disebabkan kebijakan provinsi
Sebanyak 4.35 % Mobilisasi tidak
sesuai dengan jadwal hubungannya dengan kebijakan masing masing
provinsi
Agar Tahapan sesuai dengan jadwal Nasinal yang telah disesuaikan
dengan RKTL Provinsi diharapakan
kepada pelaku Pisew dari Tingkat Provinsi agar mobilisasi sesuai
dengan jadwal
17 Pelatihan
dilaksanakan sesuai
jadwal
56,52% 39,13% 0,00% Sebanyak 39.13 % Pelatihan
dilaksanakan sesuai jadwal yang belum
sepenuhnya dilakukan sesuai dengan Jadwal masing masing provinsi
disebabkan mengikuti jadual tahapan
kegiatan provinsi
Sebanyak 4.35 % Belum melakukan
kegiatan pelatihan akibat kurangnya
koordinasi antar pelaku kegiatan
PISEW
TAPR beserta dengan TPPr
melakukan Pelatihan dengan cara
non formal atau mengunjungi kecamatan yang belum melakukan
kegiatan tersebut agar dilakukan
dimasing masing lokasi terutama untuk lokasi yang masih ada
sebanyak 4% belum ada Pelatihan
18 Waktu pelatihan
sesuai dengan jadwal yang ditetapkan
13,04% 82,61% 0,00% Waktu Pelatihan yang sesuai dengan
jadwal yang ditetapkan sebanyak 82.61 % ya atau sebahagian akibat kebijakan
atau administrasi
Sebanyak 4.35 % Belum melakukan
kegiatan pelatihan akibat kurangnya koordinasi antar pelaku kegiatan Pisew
TAPR beserta dengan TPPr
melakukan Pelatihan dengan cara non formal atau mengunjungi
kecamatan yang belum melakukan
kegiatan tersebut agar dilakukan dimasing masing lokasi terutama
untuk lokasi yang masih ada
Halaman. 10
NO
VARIABEL
MONITORING
ADA/YA ADA/YA,
SEBAGIAN
TIDAK
ADA/TIDAK ANALISA REKOMENDASI TAHAPAN KEGIATAN
PERENCANAAN DAN
PERSIAPAN
sebanyak 4% belum ada Pelatihan
19 Persiapan pelaksanaan dilaksanakan dengan
baik
28,26% 41,30% 19,57% Sebanyak 41.30 % melakukan atau
sebagian Rapat pra pelaksanaan sesuai dengan tahapan kegiatan sebelum
pencairan dana Tahap I
19.57 % Tidak melaksanakan sesuai dengan tahapan pelaksanaan
Sebanyak 10.87 % Belum melakukan
kegiatan akibat keterlambatan dalam
proses kegiatan
Pendampingan intensif pada proses pelaksanaan dan penyusunan
laporan progress fisik dan keuangan.
Akan dinilai melalui akuntabilitas
laporan.
Halaman. 11
2. Kegiatan di Tahap Pelaksanaan
NO
VARIABEL
MONITORING ADA/YA
ADA/YA, SEBAGIAN
TIDAK/BE
LUM MELAKUK
AN
ANALISA REKOMENDASI TAHAPAN KEGIATAN
PELAKSANAAN
1 TPPr dan TPK aktif melaksanakan
fungsinya
36,90% 62,95% 0,00% Sebanyak 58,60% TPPR dan TPK, salah
satunya (apakah TPPr atau TPK) yang aktif melakukan fungsinya.
4.35% belum melakukan kegiatan,
dikarenakan memang belum ada kegiatan pelaksanaan di wilayah
mereka
Agar TPPr dan TPK lebih aktif melakukan tugas dan fungsinya
sesuai dengan juklak dan juknis yang
ada, dan bagi yang belum ada
kegiatan pelaksanaan pekerjaan agar segera aktif untuk berkoordinasi
bersama TAPr untuk mempercepat
pelaksanaan pembangunan
2 Organisasi BKAD berjalan dengan baik
78,26% 19,56% 0,00% Sebanyak 19.56%,adalah BKAD baru
yang belum secara keseluruhan melaksanakan tugasnya dengan
sempurna.
Sebanyak 2.17 % belum melakukan kegiatan pelaksanaan pembangunan
BKAD yang belum melakukan kegiatan agar segera di dorong oleh
TAPr agar pelaksanaan segera
dimulai dan di dampingi selama
pelaksanaan perlangsung
3 Unit Pelaksana Kegiatan berfungsi
dengan baik
19,56% 63,04% 10,87% Sebanyak 63.04% Tenaga teknis di struktur organisasi BKAD belum
terstruktur.
10.87% tidak berfungsinya secara
maksimal unit ini dan personil tidak ada.
sebanyak 6.25% tidak ada Unit
Pelaksana Kegiatan
1. Unit Pelaksana harus segera dibuat bagi wilayah yang belum
ada unit pelaksana kegiatan.
2. Memakasimalkan Fungsi Unit kegiatan ini secara maksimal
4 BA/Notulensi
musyawarah pada tahap pelaksanaan
8,69% 32,60% 8,69% Sebanyak 32.60% BA/Notulensi ada
namun masih tersebar belum
dikumpulkan menjadi satu dokumen utuh
Sebanyak 8.69% tidak membuat
BA/Notulensi rapat
Sebanyak 50% belum pernah
melakukan kegiatan
TAPr wajib untuk mengingatkan
seluruh agar BA/Notulensi rapat segera dilengkapi dan setiap
melakukan Rapat agar selalu
membuat BA/Notulensi Rapat
Halaman. 12
NO
VARIABEL
MONITORING ADA/YA
ADA/YA, SEBAGIAN
TIDAK/BE
LUM MELAKUK
AN
ANALISA REKOMENDASI TAHAPAN KEGIATAN
PELAKSANAAN
5 Volume pekerjaan
sesuai/tidak kurang
23,91% 6,52% 2,17% 6.25% Sudah melakukan pelaksanaan
pekerjaan, namun ada sebagian yang
tidak sesuai volume pada DED
67.39% belum melakukan kegiatan
pelaksanaan saat dilakukan monitoring
TAPr wajib untuk mengingatkan
BKAD agar mematuhi seluruh hasil
DED yang sudah disepakati dalam
pelaksanaan pembangunan.
6 Kualitas pekerjaan sesuai rencana
19,56% 8,69% 0,00% 8.69 % hasil pelaksanaan pekerjaan
belum memenuhi syarat seperti yang direncanakan
sebanyak 71.73% belum melakukan uji
petik kualitas pekerjaan.
Dalam melaksanakan pekerjaan agar selalu di cek kualitas pekerjaannya,
dan setelah selesai pelaksanaan
dilakukan test kualitas pekerjaan.
7 OJT terhadap BKAD
dilaksanakan dan bermanfaat
21,73% 36,90% 21,73% sebanyak 36.90% dilakukan OJT
namun tidak dilakukan secara menyeluruh.
Sebanyak 21.73% tidak melakukan OJT
sebanyak 19.56% belum melakukan
OJT terhadap BKAD
OJT sebaiknya dilakukan secara
menyeluruh dan berkala. Bagi wilayah yang belum melakukan OJT
agar segera dilakukanj OJT oleh TAPr
8 Progres pelaksanaan
diproyeksikan terhadap jadwal
pelaksanaan
konstruksi
34,78% 8,69% 32,60% 8.69% progres pekerjaan sebagian
sesuai dengan kurva S (rencana)
32.60% tidak sesuai dengan rencana
jadwal pelaksanaan konstruksi
23.91% Belum membuat schedule
pelaksanaan konstruksi
Dalam setiap pelaksanaan pekerjaan
TAPr dan FM harus mengacu/berpatokan kepada
schedule (kurva S) sebagai alat
pengendalian terhadap waktu pelaksanaan konstruksi
9 FM menyampaikan
laporan secara teratur
13,04% 58,69% 28,26% 58.69% hanya sebagian FM yang
membuat laporan dan menyampaikan laporan secara berkala.
28.26% FM tidak menyampaikan
laporan
TAPr agar mengingatkan FM untuk
secara berkala sesuai dengnba juklak dan juknis untuk membuat laporan
dan mengirimkannya kepada TAPr
dan PPK diwilaytah masing masing
10 TAPr menyampaikan
laporan secara teratur
26,09% 34,78% 39,13% Sebanyak 34,78 % telah menyampaikan
Laporan nya kepada Satker/PPK Prov.
tetapi tidak tepat waktu.
Sebanyak 39,13 % belum
melaporkan/laporan belum lengkap
Laporan TAPr kepada Satker/PPK
harus disampaikan secara lengkap
dan tepat waktu (setiap tanggal 7 /bulannya)
Halaman. 13
NO
VARIABEL
MONITORING ADA/YA
ADA/YA, SEBAGIAN
TIDAK/BE
LUM MELAKUK
AN
ANALISA REKOMENDASI TAHAPAN KEGIATAN
PELAKSANAAN
11 Pelaporan melalui SIM
dilaksanakan dengan
baik
36,96% 58,70% 4,35% 58,70 % Telah input data tetapi tidak
kulitas data tidak valid .
4,35 % Data masih kosong/tidak
diinput
TAPr sebagai penanggung jawab SIM ,
wajib melakukan validasi data dan
update data secara rutin.
12 Evaluasi dilaksanakan
oleh TAPr
17,39% 54,35% 28,26% 54,35 % Laporan bulanan FM telah
disampaikan/dievaluasi oleh TAPr,
namun isi laporan yang dibutuhkan (Juknis PISEW) belum lengkap
28,26 % FM belum melaporkan Laporan
bulanan kepada TAPr.
TAPr wajib melakukan evaluasi
laporan FM baik secara kelengkapan laporan dan ketepatan waktu
13 Rapat koordinasi
dilaksanakan secara teratur
36,96% 26,09% 36,96% 26,09 % Dilakukan rapat koordinasi
tetapi TPPR dan atau TPK, FM, BKAD tidak hadir.inasi
36,96 % Tidak ada Rapat Koord
Rapat koordinasi dilakukan sesuai
jadwal provinsi dan harap dipastikan kehadiran pihak pihak terkait
14 Ada keterbukaan
informasi pelaksanaan
kegiatan
23,91% 36,96% 39,13% 36,96 % ada papan informasi tetapi isi
papan informasi tidak lengkap.
Tidak ada papan informasi.
BKAD wajib membuat papan
informasi dan isi papan informasi
selalu di update serta diletakkan di
posko BKAD
15 Buku bimbingan dimanfaatkan dengan
optimal
10,87% 28,26% 60,87% 28,26 % Ada buku bimbingan namun
belum diisi oleh pihak pihak terkait
60,87 % Tidak ada buku bimbingan.
Buku bimbingan BKAD, disiapkan oleh BKAD dan diisi oleh pihak pihak
terkait pada setiap kegiatan sebagai
bentuk bimbingan kepada BKAD
16 BKAD mampu
menyusun SPJ
8,70% 41,30% 13,04% 41,30 % BKAD telah membuat SPJ
namun belum di susun menurut akunnya
13,04 % belum ada SPJ. Tetapi sudah
ada kegiatan pekerjaan fisik.
36,96 % belum menyusun SPJ karena belum ada kegiatan pek. Fisik
SPJ wajib dibuat, disusun menurut
akunnya dan terfilekan serta disampaikan secara transparan.
17 Penggunaan dana dicatat dengan baik
15,22% 45,65% 15,22% 45,65 % Laporan penggunaan dana telah dibuat tetapi belum dipertanggung
jawabkan secara publik.
Laporan penggunaan dana, harus sudah dilakukan oleh BKAD saat
pekerjaan fisk berjalan.Pencatatan
Halaman. 14
NO
VARIABEL
MONITORING ADA/YA
ADA/YA, SEBAGIAN
TIDAK/BE
LUM MELAKUK
AN
ANALISA REKOMENDASI TAHAPAN KEGIATAN
PELAKSANAAN
15,22 % belum membuat laporan
penggunaan dana tetapi kegiatan pek.
Fisik telah berjalan.
23,91 % Belum membuat laporan
penggunaan dana karena belum ada kegiatan pek. fisik.
tidak boleh ditunda
18 Pengaduan tercatat
dengan baik
2,17% 17,39% 80,43% 17,39 % Pada tahap perencanaan, ada
pengaduan tetapi tidak tercatat/ aduan
secara lisan
67,39 % Pada tahap pelaksanaan, ada pengaduan tetapi tidak tercatat/ aduan
secara lisan
13,04 % tidak ada pengaduan sama
sekali.
Setiap ada pengaduan wajib dicatat
dan ditindak lanjuti.
19 Tindak turun tangan dan penyelesaian
dicatat dengan baik
2,17% 15,22% 23,91% 15,22 % pengaduan telah ditindak
lanjuti tetapi tidak tercatat.
23,91 % pengaduan tidak ditindak
lanjuti
58,70 % tidak ditindak lanjuti karena
tidak ada pengaduan
Tindak turun tangan sedapat mungkin melibatkan unsur tingkat
kecamatan, kabupaten atau provinsi
Halaman. 15
LAMPIRAN 3 : Kelengkapan SIM Data tahap Persiapan dan Perencanaan Status tgl 25 September 2017, Pukul 10.23
Nomor : 522/ND/CK/PISEW/IX/2017………………………………….. Tanggal : 29 September 2017
NO PROVINSI JML
KEC
PERSIAP
AN PERENCANAAN SKOR
IDENTIFIKASI
KELEMBA
GAAN
PERTEMUA
N
KEC.
SINKRO
NISASI KEG.
PISEW
DG. RKPD
SURVEI
IDENTIF
IKASI KAWASA
N
SURVEI RENCANA
INFRASTR
UKTUR
PENYUSUN
AN
DOKUMEN PROFIL
KAWASAN
PENYUS
UNAN DED
PENYU
SUNAN RAB
PERENCA
NAAN
1. ACEH 4 4 4 4 4 4 4 4 4 100%
2. SUMATERA UTARA 20 20 20 20 20 20 20 20 20 100%
3. SUMATERA BARAT 9 9 9 9 9 9 9 9 9 100%
4. RIAU 3 3 3 3 3 3 3 3 3 100%
5. JAMBI 4 4 4 4 4 4 4 4 4 100%
6. SUMATERA SELATAN 16 16 16 16 16 16 16 16 16 100%
7. BENGKULU 10 10 10 10 10 10 10 10 10 100%
8. LAMPUNG 4 4 4 4 4 4 4 4 4 100%
9. JAWA BARAT 83 83 83 83 83 83 83 83 83 100%
10. JAWA TENGAH 28 28 28 28 28 28 28 28 28 100%
11. D I YOGYAKARTA 4 4 4 4 4 4 4 4 4 100%
12. JAWA TIMUR 41 41 41 41 41 41 41 41 41 100%
13. NUSA TENGGARA BARAT 14 14 14 14 14 14 14 14 14 100%
14. NUSA TENGGARA TIMUR 32 32 32 32 32 32 32 32 32 100%
15. KALIMANTAN BARAT 30 30 30 30 30 30 30 30 30 100%
16. KALIMANTAN TENGAH 14 14 14 14 14 14 14 14 14 100%
17. SULAWESI UTARA 10 10 10 10 10 10 10 10 10 100%
18. SULAWESI TENGAH 6 6 6 6 6 6 6 6 6 100%
19. SULAWESI SELATAN 14 14 14 14 14 14 14 14 14 100%
20. SULAWESI TENGGARA 7 7 7 7 7 7 7 7 7 100%
21. GORONTALO 4 4 4 4 4 4 4 4 4 100%
22. MALUKU 10 10 10 10 10 10 10 10 10 100%
23. PAPUA BARAT 29 29 29 29 29 29 28 28 28 99%
24. PAPUA 4 4 2 2 2 2 2 2 2 50%
Jumlah 400 400 398 398 398 398 397 397 397
97.9%
Halaman. 16
LAMPIRAN 4 : Kelengkapan SIM Data tahap Pelaksanaan Status tgl 25 September 2017, Pukul 10.23
Nomor : 522/ND/CK/PISEW/IX/2017………………………………….. Tanggal : 29 September 2017
NO PROVINSI JUMLAH
KEC
PERTEMUAN PRA
PELAKSANAAN
TANDA
TANGAN
KONTRAK SP3
PENCAIRAN DANA BPM TAHAP
I (70%) SKOR
TANGGAL
SP2D
TERMIN I (40%)
DARI BANK PELAKSANAAN
1. ACEH 4 4 4 4 0 75%
2. SUMATERA UTARA 20 20 20 20 20 100%
3. SUMATERA BARAT 9 9 9 9 9 100%
4. RIAU 3 3 3 3 3 100%
5. JAMBI 4 4 4 4 4 100%
6. SUMATERA SELATAN 16 16 16 16 16 100%
7. BENGKULU 10 10 10 10 10 100%
8. LAMPUNG 4 4 4 4 4 100%
9. JAWA BARAT 83 81 83 81 51 89%
10. JAWA TENGAH 28 28 28 28 27 99%
11. D I YOGYAKARTA 4 4 4 4 4 100%
12. JAWA TIMUR 41 41 41 41 38 98%
13. NUSA TENGGARA BARAT 14 14 14 14 14 100%
14. NUSA TENGGARA TIMUR 32 29 32 32 21 89%
15. KALIMANTAN BARAT 30 30 30 30 30 100%
16. KALIMANTAN TENGAH 14 14 14 14 14 100%
17. SULAWESI UTARA 10 10 10 10 10 100%
18. SULAWESI TENGAH 6 3 6 6 0 63%
19. SULAWESI SELATAN 14 14 14 14 14 100%
20. SULAWESI TENGGARA 7 7 7 7 5 93%
21. GORONTALO 4 4 4 4 4 100%
22. MALUKU 10 10 10 10 10 100%
23. PAPUA BARAT 29 25 29 28 25 92%
24. PAPUA 4 2 4 4 2 75%
Jumlah 400 386 400 397 335
RATA RATA 94.7%
Halaman. 17
LAMPIRAN 5 : Kelengkapan SIM Data Infrastruktur Status tgl 25 September 2017, Pukul 10.23
Nomor : 522/ND/CK/PISEW/IX/2017………………………………….. Tanggal : 29 September 2017
No Kode
Prop Provinsi
Luas KK Nilai Progres
Foto 0 Foto 25 Koordinat Rata
rata Terlayani (Ha)
Terlayani Konstruksi Fisik
1 11 ACEH 100.0% 0.0% 100.0% 0.0% 0.0% 0.0% 100.0% 42.9%
2 12 SUMUT 100.0% 100.0% 100.0% 87.0% 100.0% 30.4% 87.0% 86.3%
3 13 SUMBAR 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 91.7% 29.2% 100.0% 88.7%
4 14 RIAU 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 0.0% 100.0% 85.7%
5 15 JAMBI 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 75.0% 0.0% 100.0% 82.1%
6 16 SUMSEL 90.0% 90.0% 100.0% 85.0% 80.0% 0.0% 90.0% 76.4%
7 17 BENGKULU 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%
8 18 LAMPUNG 36.4% 36.4% 100.0% 27.3% 100.0% 0.0% 100.0% 57.1%
9 32 JABAR 98.3% 100.0% 98.3% 0.4% 78.0% 0.0% 90.6% 66.5%
10 33 JATENG 100.0% 100.0% 100.0% 61.0% 100.0% 27.3% 100.0% 84.0%
11 34 DI YOGYAKARTA 100.0% 100.0% 75.0% 75.0% 100.0% 25.0% 100.0% 82.1%
12 35 JATIM 26.3% 26.3% 100.0% 0.7% 83.2% 2.2% 94.2% 47.5%
13 52 NUSA TENGGARA BARAT 36% 38% 83% 86% 64% 30% 45% 54.8%
14 53 NUSA TENGGARA TIMUR 71.9% 71.9% 81.3% 0.0% 46.9% 0.0% 40.6% 34.7%
15 61 KALIMANTAN BARAT 40.9% 47.0% 100.0% 69.7% 100.0% 21.2% 100.0% 68.4%
16 62 KALIMANTAN TENGAH 100% 100% 100% 100% 100% 93% 100% 99.0%
17 71 SULAWESI UTARA 100.0% 100.0% 58.3% 83.3% 83.3% 0.0% 100.0% 75.0%
18 72 SULAWESI TENGAH 100.0% 100.0% 100.0% 79.2% 91.7% 0.0% 100.0% 81.5%
19 73 SULAWESI SELATAN 100.0% 100.0% 97.4% 5.2% 59.7% 0.0% 100.0% 66.0%
20 74 SULAWESI TENGGARA 88.9% 88.9% 77.8% 15.6% 8.9% 0.0% 100.0% 54.3%
21 75 GORONTALO 37.5% 37.5% 37.5% 100.0% 100.0% 100.0% 37.5% 72.2%
22 81 MALUKU 100% 100% 100% 100% 100% 10% 100% 87.1%
23 91 PAPUA BARAT 97% 97% 58% 64% 27% 0% 79% 60.2%
24 94 PAPUA 75% 0% 75% 0% 25% 0% 75% 27.8%
RATA-RATA 83.3% 76.4% 89.2% 60.0% 75.6% 19.5% 89.1% 70.0%