SATUAN KERJA PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN … fileHarga Satuan Pekerjaan Bidang Pekerjaan Umum,...

17
Halaman. 1 NOTA DINAS Nomor: 522/ND/CK/PISEW/IX/2017 Kepada Yth : 1. Penanggung Jawab Kegiatan PISEW 2. Ketua Tim Pelaksana Pusat PISEW Tembusan : 1. Kasubdit. Kawasan Permukiman Perdesaan 2. Kasatker. PKP Berbasis Masyarakat 3. Kasatker/ PPK PKP di 24 Provinsi Lokasi PISEW Dari : Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Kegiatan PISEW - Pusat Tanggal : 29 September 2017 Perihal : Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan PISEW hasil kegiatan Monitoring Bersama periode Agustus sd September Lampiran : 4 (empat) lampiran Berdasarkan hasil pelaksanaan Monitoring bersama yang dilaksanakan pada periode 2 Agustus s.d. 15 September 2017 yang dilaksanakan pada 21 provinsi penerima kegiatan PISEW tahun anggaran 2017, bersama ini kami sampaikan hasil evaluasi berdasarkan parameter penilaian kinerja yang kami anggap penting menjadi perhatian untuk perbaikan pelaksanaan PISEW. A. Pelaksanaan Kegiatan PISEW TA.2017 Kunjungan dilaksanakan pada 21 provinsi dengan jumlah kecamatan yang dikunjungi mencapai 46 Kecamatan atau ± 11,5% dari total kecamatan penerima PISEW TA.2017. Hasil yang dicapai terdapat 5 kecamatan mendapat kriteria kinerja “BAIK”, 31 kecamatan mendapat kriteria kinerja “CUKUP”, dan 10 kecamatan mendapat kriteria kinerja “KURANG”. Beberapa faktor penilaian yang perlu mendapat perhatian dan perbaikan, dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Kegiatan di Tahap Persiapan dan Perencanaan : a. Perencanaan kegiatan belum semua menggunakan dokumen perencanaan daerah (misal : RPJM Kabupaten, hasil Musrenbang kecamatan, dan lainnya), sebagai rujukan untuk mengintergrasikan perencanaan dan kegiatan; b. PERMEN PUPR No. 28/PRT/M/2016, tentang Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan Bidang Pekerjaan Umum, belum sepenuhnya dapat digunakan sebagai pedoman Penyusunan Rencana Anggara Biaya (RAB); c. Rencana pemanfaatan dan pemeliharan hasil pembangunan, belum direncanakan oleh BKAD sebagai bagian dari keberlanjutan kegiatan. d. Proses dan mekanisme pembentukan BKAD, umumnya tidak mengikuti sepenuhnya proses pembentukan sebagaimana yang KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA SATUAN KERJA PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN BERBASIS MASYARAKAT Jl. Cipaku V No.1, Kebayoran Baru. Jakarta Selatan. 12110. Telp/ Fax.: 021-72799234

Transcript of SATUAN KERJA PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN … fileHarga Satuan Pekerjaan Bidang Pekerjaan Umum,...

Halaman. 1

NOTA DINAS

Nomor: 522/ND/CK/PISEW/IX/2017

Kepada Yth : 1. Penanggung Jawab Kegiatan PISEW

2. Ketua Tim Pelaksana Pusat PISEW

Tembusan : 1. Kasubdit. Kawasan Permukiman Perdesaan

2. Kasatker. PKP Berbasis Masyarakat

3. Kasatker/ PPK PKP di 24 Provinsi Lokasi PISEW

Dari : Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Kegiatan PISEW - Pusat

Tanggal : 29 September 2017

Perihal : Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan PISEW hasil kegiatan

Monitoring Bersama periode Agustus sd September

Lampiran : 4 (empat) lampiran

Berdasarkan hasil pelaksanaan Monitoring bersama yang dilaksanakan pada

periode 2 Agustus s.d. 15 September 2017 yang dilaksanakan pada 21 provinsi

penerima kegiatan PISEW tahun anggaran 2017, bersama ini kami sampaikan

hasil evaluasi berdasarkan parameter penilaian kinerja yang kami anggap penting

menjadi perhatian untuk perbaikan pelaksanaan PISEW.

A. Pelaksanaan Kegiatan PISEW TA.2017

Kunjungan dilaksanakan pada 21 provinsi dengan jumlah kecamatan yang

dikunjungi mencapai 46 Kecamatan atau ± 11,5% dari total kecamatan

penerima PISEW TA.2017. Hasil yang dicapai terdapat 5 kecamatan mendapat

kriteria kinerja “BAIK”, 31 kecamatan mendapat kriteria kinerja “CUKUP”, dan

10 kecamatan mendapat kriteria kinerja “KURANG”. Beberapa faktor penilaian

yang perlu mendapat perhatian dan perbaikan, dapat dijelaskan sebagai

berikut:

1. Kegiatan di Tahap Persiapan dan Perencanaan :

a. Perencanaan kegiatan belum semua menggunakan dokumen

perencanaan daerah (misal : RPJM Kabupaten, hasil Musrenbang

kecamatan, dan lainnya), sebagai rujukan untuk mengintergrasikan

perencanaan dan kegiatan;

b. PERMEN PUPR No. 28/PRT/M/2016, tentang Pedoman Analisa

Harga Satuan Pekerjaan Bidang Pekerjaan Umum, belum

sepenuhnya dapat digunakan sebagai pedoman Penyusunan

Rencana Anggara Biaya (RAB);

c. Rencana pemanfaatan dan pemeliharan hasil pembangunan,

belum direncanakan oleh BKAD sebagai bagian dari keberlanjutan

kegiatan.

d. Proses dan mekanisme pembentukan BKAD, umumnya tidak

mengikuti sepenuhnya proses pembentukan sebagaimana yang

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT D I R E K T O R A T J E N D E R A L C I P T A K A R Y A SATUAN KERJA PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN BERBASIS MASYARAKAT Jl. Cipaku V No.1, Kebayoran Baru. Jakarta Selatan. 12110. Telp/ Fax.: 021-72799234

Halaman. 2

terdapat dalam pedoman, khususnya pelaksanaan musyawarah

antar desa dalam pemilihan utusan dan pembentukan kelembagaan;

e. 74% lokasi kegiatan PISEW (dari 46 lokasi kunjungan) tidak

melakukan Pra Pelaksanaan (melalui OJT oleh TA.Provinsi), sebagai

persiapan BKAD untuk melakukan kegiatan pembangunan

konstruksi.

2. Kegiatan di Tahap Pelaksanaan :

a. Fungsi Pengendalian TPPr dan TPK, belum optimal dilakukan;

b. Pertemuan rutin kegiatan evaluasi dan koordiansi pelaksanaan

antara TPPr, TPK, TAPr, FM, BKAD belum dilaksanakan secara

optimal;

c. Kurva S sebagian besar tidak digunakan sebagai alat pengendalian

sehingga kemajuan konstruksi tidak terlaporkan dengan baik;

d. Kelembagaan BKAD umumnya belum memiliki Unit Pelaksana

Kegiatan pada struktur organisasinya yang berfungsi sebagai

pelaksana kegiatan pembangunan konstruksi;

e. BKAD umumnya belum menyediakan kelengkapan pelaksanaan

seperti; buku bimbingan, buku pengaduan masyarakat dan papan

informasi yang diisi secara lengkap;

f. TA. Provinsi umumnya belum memberikan pelatihan (OJT)

pelaporan keuangan kepada BKAD, sehingga Laporan Keuangan

belum disusun secara rapi dan sistematis;

g. Pelaporan, TAPr dan FM belum sesuai dengan pedoman;

h. Validasi terhadap kuantitas dan kualitas data SIM belum

dilaksanakan secara maksimal oleh TAPr.

Secara lebih rinci capaian kinerja dari hasil pelaksanaan monev bersama dapat

dilihat pada lampiran 1 dan 2

B. Pelaksanaan Input data Pada SIM PISEW

Evaluasi kinerja terhadap kegiatan input data SIM-PISEW TA. 2017, dilakukan

dengan melihat kelengkapan data (kuantitas) yang sudah diinput, serta

memperhatikan status tahapan pelaksanaan per kecamatan. Secara nasional

status kelengkapan data adalah sebagai berikut:

1. Data Persiapan dan Perencanaan.

a. Kelengkapan data di atas > 75% terdapat 23 provinsi atau 96%;

b. Kelengkapan data 50%-75% terdapat 1 provinsi atau 4%;

c. Kelengkapan data < 50% “tidak ada” atau 0%.

Halaman. 3

2. Data Pelaksanaan.

a. Kelengkapan data di atas > 75% terdapat 21 provinsi atau 88%;

b. Kelengkapan data 50%-75% terdapat 4 provinsi atau 12%;

c. Kelengkapan data < 50% “tidak ada atau 0%.

3. Kelengkapan Data Infrastruktur.

a. Kelengkapan data di atas > 75% terdapat 12 provinsi atau 50%;

b. Kelengkapan data 50%-75% terdapat 8 provinsi atau 33%;

c. Kelengkapan data < 50%, terdapat 4 provinsi atau 17%.

Secara lebih rinci status kelengkapan data SIM dari setiap provinsi, dapat

dilihat pada lampiran 3,4 dan 5

Demikian hasil evaluasi kinerja dari hasil pelaksanaan kegiatan monev bersama

disusun, untuk menjadi perhatian dan upaya perbaikan pelaksanaan PISEW di

tahun 2017. Atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)

PISEW

Walid Guntur Cahyadi, ST., M.Sc

NIP. 198802232009121001

Halaman. 4

LAMPIRAN 1 : Resume Hasil Kinerja Pelaksanaan Lokasi Kunjungan

Nomor : 522/ND/CK/PISEW/IX/2017……….. Tanggal : 29 September 2017

No Provinsi Kabupaten KecamatanCapaian

Kinerja

1 Aceh

2 Sumatera Utara Langkat Sawit Seberang KURANG

Langkat Padang Tualang KURANG

3 Sumatera Barat Solok X Koto Sungai Lasi BAIK

Solok X Koto Singkarak (Jorong Data Tampunik) CUKUP

Solok X Koto Singkarak CUKUP

4 Riau Bengkalis Pinggir CUKUP

Bengkalis Mandau CUKUP

5 Jambi Tanjung Jabung Timur Muara Sabak Barat CUKUP

Tanjung Jabung Barat Tebing Tinggi CUKUP

6 Sumatera Selatan Ogan Ilir Tanjung Batu CUKUP

Ogan Komering Ilir Pampangan CUKUP

7 Bengkulu Lebong Topos CUKUP

Bengkulu Selatan Seginim CUKUP

Bengkulu Selatan Air Nipis CUKUP

8 Lampung Pesawaran Gading Rejo CUKUP

Pesawaran Adi Luwih CUKUP

9 Jawa Barat Indramayu Kandang Haur KURANG

Indramayu Haur Geulis KURANG

10 Jawa Tengah Semarang Bawen BAIK

Magelang Ngablak BAIK

Magelang Grabag CUKUP

11 D.I. Jogjakarta Bantul Pundong BAIK

Kulon Progo Nanggulan BAIK

Sleman Moyudan CUKUP

12 Jawa Timur

13 Nusa Tenggara Barat

14 Nusa Tenggara Timur Kupang Kupang Tengah CUKUP

Kupang Amarasi CUKUP

15 Kalimantan Barat Pontianak Siantan CUKUP

Pontianak Mempawah Timur CUKUP

Pontianak Sungai Pinyuh CUKUP

16 Kalimantan Tengah Kapuas Kapuas Hilir CUKUP

Kapuas Basarang CUKUP

Kapuas Selat CUKUP

17 Sulawesi Utara Bolaang Mongondow Bolaang CUKUP

Minahasa Selatan Tatapaan CUKUP

18 Sulawesi Tengah Donggala Balaesang Tanjung CUKUP

19 Sulawesi Selatan Wajo Pammana CUKUP

20 Sulawesi Tenggara Muna Napabalano CUKUP

21 Gorontalo Gorontalo Utara Atinggola CUKUP

Bone Bolango Suwawa Timur CUKUP

22 Maluku Maluku Tengah Saparua KURANG

Maluku Tengah Saparua Timur KURANG

23 Papua Barat Manokwari Selatan Momi Waren KURANG

Manokwari Selatan Ransiki KURANG

Manokwari Selatan Oransbari KURANG

24 Papua Kerom Arso KURANG

Kerom Skamto CUKUP

BELUM DILAKSANAKAN MONEV BERSAMA

BELUM DILAKSANAKAN MONEV BERSAMA

BELUM DILAKSANAKAN MONEV BERSAMA

Halaman. 5

LAMPIRAN 2 : Resume Hasil Kinerja Setiap Komponen Penilaian

Nomor : 522/ND/CK/PISEW/IX/2017………………………………….. Tanggal : 29 September 2017

1. Kegiatan di Tahap Persiapan dan Perencanaan

NO

VARIABEL MONITORING

ADA/YA ADA/YA,

SEBAGIAN

TIDAK

ADA/TIDAK ANALISA REKOMENDASI TAHAPAN KEGIATAN

PERENCANAAN DAN PERSIAPAN

1 Dokumen RPJM

sebagai acuan perencanaan di tingkat

kecamatan

47,83% 34,78% 17,39% ± 34,78%, perencanaan di tingkat

kecamatan belum sepenuhnya mengacu pada dokumen RPJM;

± 17,39% belum mengacu pada RPJM

atau tidak ditemukan dokumen RPJM

di kecamatan

Proses perencanaan seharusnya

menjadikan RPJM kecamatan sebagai salah satu rujukan.

2 Tidak ada tumpang tindih antara kegiatan

PISEW dengan

program lain

95,65% 2,17% 2,17% ± 2,17% berpotensi terjadi tumpang

tindih antara kegiatan PISEW dengan program lain karena dalam

perencanaan belum mengacu pada

RPJM

Perencanaan mengacu pada RPJM dan dilakukan Sinkronisasi program

PISEW dengan program lain di

lingkungan Pemerintah Kabupaten

3 Pemilihan

infrastruktur rencana berdasarkan prioritas

sesuai potensi

kawasan

73,91% 23,91% 2,17% ± 23,91% dalam pemilihan

infrastruktur belum sepenuhnya memperhatikan potensi kawasan;

± 2,17% dalam pemilihan infrastruktur

tidak sesuai dengan potensi kawasan,

terdapat indikasi dibagi rata atau berdasarkan keinginan pihak-pihak

tertentu

Lebih detail lagi dalam melakukan

kegiatan Survey Kawasan sehingga potensi kawasan bisa diidentifikasi

dengan benar sehingga kebutuhan

pengembangan melalui pembangunan infrastruktur akan

sesuai dengan kebutuhan

pengembangan potensi kawasan.

Halaman. 6

NO

VARIABEL

MONITORING

ADA/YA ADA/YA,

SEBAGIAN

TIDAK

ADA/TIDAK ANALISA REKOMENDASI TAHAPAN KEGIATAN

PERENCANAAN DAN

PERSIAPAN

4 Potensi kawasan dapat

diidentifikasi

71,74% 17,39% 10,87% Sebanyak 17,39% hanya sebagian

potensi kawasan yang bisa

diidentifikasi;

Sebanyak 2,17%, potensi kawasan

tidak dapat diidentifikasi karena tidak

ditemui dokumen profil kawasan atau tidak ada potensi kawasan yang

dominan.

Agar potensi kawasan dapat

diidentifikasi maka diperlukan kajian yang lebih mendalam terhadap

sebuah kawasan, baik dari aspek

potensinya maupun kebutuhan pengembangannya.

5 Perencanaan

dilaksanakan dengan

melibatkan masyarakat secara

luas

78,26% 15,22% 6,52% Sebanyak 15,22% dalam proses

perencanaan hanya melibatkan

sebagian masyarakat saja karena hanya ada sebagian dokumen

pendukung;

Sebanyak 6,52% dalam proses

perencanaan belum melibatkan masyarakat secara luas karena tidak

didukung dengan dokumen

administrasi yang seharusnya ada.

Mengundang semua komponen

masyarakat di tingkat kecamatan dan

desa sesuai Petunjuk Teknis dalam kegiatan Perencanaan yang dimulai

dari Pertemuan Kecamatan-I, dan

dilengkapi dengan dokumen pendukung administrasi pelaksanaan

kegiatan serta photo

dokumentasinya.

6 TPPr dan TPK

terbentuk sesuai jadwal dan ketentuan

43,48% 56,52% 0,00% Sebanyak 56,52% belum terbentuk

sesuai jadwal dalam arti salah satu (TPPr atau TPK) terbentuk di luar

jadwal yang telah ditentukan.

Melaksanakan pembentukan TPPr

dan TPK sesuai jadwal yang telah dibuat oleh Provinsi dengan mengacu

pada ketentuan Petunjuk Teknis,

serta melakukan input data pelaksanaan kegiatan ke Aplikasi

SIM.

7 BKAD terbentuk

sesuai ketentuan

54,35% 45,65% 0,00% Sebanyak 45,65% BKAD terbentuk

belum sesuai ketentuan karena hanya

memenuhi beberapa ketentuan sesuai Undang-Undang tentang BKAD.

Proses pembentukan BKAD melalui

musyawarah warga dengan dihadiri

oleh utusan setiap desa (penetapan utusan melalui musyawarah desa

dan dilengkapi dengan Surat

Penetapan Utusan), dan merupakan

Halaman. 7

NO

VARIABEL

MONITORING

ADA/YA ADA/YA,

SEBAGIAN

TIDAK

ADA/TIDAK ANALISA REKOMENDASI TAHAPAN KEGIATAN

PERENCANAAN DAN

PERSIAPAN

peraturan bersama Kepala Desa,

perwakilan pemerintah desa, masyarakat.

8 BA/Notulensi Musyawarah Antar

Desa untuk

membentuk BKAD

43,48% 50,00% 6,52% Sebanyak 50% BKAD yang terbentuk hanya dilengkapi dengan Berita Acara

tetapi tidak dilengkapi dengan

Notulensi yang menggambarkan proses musyawarah pembentukannya;

Sebanyak 6,52% BKAD yang terbentuk

tidak dilengkapi dengan dokumen

pendukung administrasi

Melengkapi dokumen pendukung administrasi pembentukan BKAD

berupa Daftar Hadir, Notulensi,

Berita Acara Musyawarah Antar Desa, Photo Dokumentasi

9 Tenaga kerja telah

diinventarisir melalui musyawarah dan

kesepakatan

56,52% 19,57% 23,91% Sebanyak 19,57% telah melakukan

inventarisasi tenaga kerja tetapi tidak melalui musyawarah dan kesepakatan

serta belum dituangkan secara tertulis;

Sebanyak 23,91% belum melakukan

inventarisasi tenaga kerja sebagai persiapan pelaksanaan pekerjaan.

Melakukan inventarisasi calon tenaga

kerja secara tertulis sesuai Petunjuk Teknis dan dituangkan dalam DED

RAB

10 Ada kesepakatan

untuk rencana

pemeliharaan

infrastruktur terbangun

41,30% 19,57% 39,13% Sebanyak 19,57% telah menyepakati

rencana pemeliharaan infrastruktur

terbangun tetapi belum dituangkan

secara tertulis;

Sebanyak 39,13% belum membuat

kesepakatan rencana pemeliharaan

infrastruktur terbangun

Kesepakatan rencana pemeliharaan

infrastruktur terbangun dituangkan

dalam Berita Acara.

11 Ada kesepakatan

sumbangsih / swadaya masyarakat

guna

menyempurnakan kualitas infrastruktur

17,39% 13,04% 69,57% 13.04% sebagian atau belum lengkap

secara administrasi BKAD sedangkan

sebanyak 69.57% atau sebahagian besar belum atau tidak ada swadaya,

karena BKAD belum mendata bentuk

swadaya masyarakat

TAPr berkoordinasi dengan FM agar

mendata ulang Bentuk swadaya masyarakat. Bentuk swadaya baik

berupa materi, tenaga kerja atau

lahan dan melakukan Sosialisasi kepada masyarakat apabila belum

Halaman. 8

NO

VARIABEL

MONITORING

ADA/YA ADA/YA,

SEBAGIAN

TIDAK

ADA/TIDAK ANALISA REKOMENDASI TAHAPAN KEGIATAN

PERENCANAAN DAN

PERSIAPAN

ada swadaya.

12 Kegiatan PISEW akan

dikembangkan dengan

APBD atau ADD

8,70% 21,74% 69,57% Sebanyak 21.74 % belum lengkap

secara administrasi untuk

pengembangan dengan APBD atau ADD

sebagahagian besar atau 69.57 %

kegiatan Pisew tidak ada

pengembangan dengan kegiatan APBD atau ADD

Dokumen Perencanaan ditingkat

kecamatan agar dijadikan acuan oleh

BKAD dalam mengitegrasi Kegiatan Pisew dengan kegiatan yang

dikembangkan dengan dana APBD

atau ADD.

13 Kegiatan PISEW mendukung rencana

pengembangan

kawasan

60,87% 28,26% 10,87% Sebanyak 28.26 % Kegiatan Pisew sebagian mendukung Rencana

Pengembangan Kawasan karena

terkendala pada survey dan perencanaan RPJM Perencanaa Tingkat

kecamatan .

Sebanyak 10.87 % Belum atau tidak

mendukung rencana pengembangan kawasan diakibatkan Administrasi

pelaporan atau kecamatan tidak atau

belum ada penyusunan RPJM tingkat kecamatan.

Agar FM beserta dengan BKAD melakukan prioritas kegiatan yang

mendukung rencana pengembangan

kawasan dengan berkoordinasi dengan aparat dan struktur

pemerintahan kecamatan.

14 Desa-desa yang ditetapkan

membentuk satu

kawasan (minimal bertetangga)

65,22% 23,91% 10,87% Untuk kegiatan yang ditetapkan membentuk satu kawasan sebanyak

23.91 % belum sepenuhnya terpenuhi

dikarenakan Administrasi yang belum lengkap atau usulan ditingkat

kecamatan.

Sebanyak 10.87 % tidak atau belum

membentuk satu kawasan

Sebagahian kecil desa desa yang ditetapkan membentuk satu kawasan

( bertetangga ) belum sesuai. Pelaku

kegiatan Pisew agar berkoordinasi dengan pemerintah setempat untuk

mereview atau membentuk suatu

daerah kawasan yang ditetapkan dalam RPJM tingkat kecamatan

Halaman. 9

NO

VARIABEL

MONITORING

ADA/YA ADA/YA,

SEBAGIAN

TIDAK

ADA/TIDAK ANALISA REKOMENDASI TAHAPAN KEGIATAN

PERENCANAAN DAN

PERSIAPAN

15 Perencanaan sesuai

standar Kementerian PUPR

36,96% 58,70% 4,35% Sebanyak 58.70 % sebagian

perencanaan sudah Sesuai dengan

standar Kementerian PUPR

Sebanyak 4.35 % Belum atau tidak

sesuai dengan Standar Kementerian

PUPR baik dari segi perencanaan atau pun dari pelaksanaan.

Untuk daerah yang perencanaannya

belum sesuai dengan PERMEN PUPR NO. 28/PRT/M/2016 agar dilengkapi

dengan justifikasi teknis terhadap

inovasi ataupun penyesuaian dalam penyusunan dokumen perencanaan

16 TA Pendamping tingkat provinsi dan

kecamatan

dimobilisasi sesuai jadwal

82,61% 13,04% 4,35% Sebanyak 13.04 % sebahagian telah memobilisasi sesuai dengan jadwal

disebabkan kebijakan provinsi

Sebanyak 4.35 % Mobilisasi tidak

sesuai dengan jadwal hubungannya dengan kebijakan masing masing

provinsi

Agar Tahapan sesuai dengan jadwal Nasinal yang telah disesuaikan

dengan RKTL Provinsi diharapakan

kepada pelaku Pisew dari Tingkat Provinsi agar mobilisasi sesuai

dengan jadwal

17 Pelatihan

dilaksanakan sesuai

jadwal

56,52% 39,13% 0,00% Sebanyak 39.13 % Pelatihan

dilaksanakan sesuai jadwal yang belum

sepenuhnya dilakukan sesuai dengan Jadwal masing masing provinsi

disebabkan mengikuti jadual tahapan

kegiatan provinsi

Sebanyak 4.35 % Belum melakukan

kegiatan pelatihan akibat kurangnya

koordinasi antar pelaku kegiatan

PISEW

TAPR beserta dengan TPPr

melakukan Pelatihan dengan cara

non formal atau mengunjungi kecamatan yang belum melakukan

kegiatan tersebut agar dilakukan

dimasing masing lokasi terutama untuk lokasi yang masih ada

sebanyak 4% belum ada Pelatihan

18 Waktu pelatihan

sesuai dengan jadwal yang ditetapkan

13,04% 82,61% 0,00% Waktu Pelatihan yang sesuai dengan

jadwal yang ditetapkan sebanyak 82.61 % ya atau sebahagian akibat kebijakan

atau administrasi

Sebanyak 4.35 % Belum melakukan

kegiatan pelatihan akibat kurangnya koordinasi antar pelaku kegiatan Pisew

TAPR beserta dengan TPPr

melakukan Pelatihan dengan cara non formal atau mengunjungi

kecamatan yang belum melakukan

kegiatan tersebut agar dilakukan dimasing masing lokasi terutama

untuk lokasi yang masih ada

Halaman. 10

NO

VARIABEL

MONITORING

ADA/YA ADA/YA,

SEBAGIAN

TIDAK

ADA/TIDAK ANALISA REKOMENDASI TAHAPAN KEGIATAN

PERENCANAAN DAN

PERSIAPAN

sebanyak 4% belum ada Pelatihan

19 Persiapan pelaksanaan dilaksanakan dengan

baik

28,26% 41,30% 19,57% Sebanyak 41.30 % melakukan atau

sebagian Rapat pra pelaksanaan sesuai dengan tahapan kegiatan sebelum

pencairan dana Tahap I

19.57 % Tidak melaksanakan sesuai dengan tahapan pelaksanaan

Sebanyak 10.87 % Belum melakukan

kegiatan akibat keterlambatan dalam

proses kegiatan

Pendampingan intensif pada proses pelaksanaan dan penyusunan

laporan progress fisik dan keuangan.

Akan dinilai melalui akuntabilitas

laporan.

Halaman. 11

2. Kegiatan di Tahap Pelaksanaan

NO

VARIABEL

MONITORING ADA/YA

ADA/YA, SEBAGIAN

TIDAK/BE

LUM MELAKUK

AN

ANALISA REKOMENDASI TAHAPAN KEGIATAN

PELAKSANAAN

1 TPPr dan TPK aktif melaksanakan

fungsinya

36,90% 62,95% 0,00% Sebanyak 58,60% TPPR dan TPK, salah

satunya (apakah TPPr atau TPK) yang aktif melakukan fungsinya.

4.35% belum melakukan kegiatan,

dikarenakan memang belum ada kegiatan pelaksanaan di wilayah

mereka

Agar TPPr dan TPK lebih aktif melakukan tugas dan fungsinya

sesuai dengan juklak dan juknis yang

ada, dan bagi yang belum ada

kegiatan pelaksanaan pekerjaan agar segera aktif untuk berkoordinasi

bersama TAPr untuk mempercepat

pelaksanaan pembangunan

2 Organisasi BKAD berjalan dengan baik

78,26% 19,56% 0,00% Sebanyak 19.56%,adalah BKAD baru

yang belum secara keseluruhan melaksanakan tugasnya dengan

sempurna.

Sebanyak 2.17 % belum melakukan kegiatan pelaksanaan pembangunan

BKAD yang belum melakukan kegiatan agar segera di dorong oleh

TAPr agar pelaksanaan segera

dimulai dan di dampingi selama

pelaksanaan perlangsung

3 Unit Pelaksana Kegiatan berfungsi

dengan baik

19,56% 63,04% 10,87% Sebanyak 63.04% Tenaga teknis di struktur organisasi BKAD belum

terstruktur.

10.87% tidak berfungsinya secara

maksimal unit ini dan personil tidak ada.

sebanyak 6.25% tidak ada Unit

Pelaksana Kegiatan

1. Unit Pelaksana harus segera dibuat bagi wilayah yang belum

ada unit pelaksana kegiatan.

2. Memakasimalkan Fungsi Unit kegiatan ini secara maksimal

4 BA/Notulensi

musyawarah pada tahap pelaksanaan

8,69% 32,60% 8,69% Sebanyak 32.60% BA/Notulensi ada

namun masih tersebar belum

dikumpulkan menjadi satu dokumen utuh

Sebanyak 8.69% tidak membuat

BA/Notulensi rapat

Sebanyak 50% belum pernah

melakukan kegiatan

TAPr wajib untuk mengingatkan

seluruh agar BA/Notulensi rapat segera dilengkapi dan setiap

melakukan Rapat agar selalu

membuat BA/Notulensi Rapat

Halaman. 12

NO

VARIABEL

MONITORING ADA/YA

ADA/YA, SEBAGIAN

TIDAK/BE

LUM MELAKUK

AN

ANALISA REKOMENDASI TAHAPAN KEGIATAN

PELAKSANAAN

5 Volume pekerjaan

sesuai/tidak kurang

23,91% 6,52% 2,17% 6.25% Sudah melakukan pelaksanaan

pekerjaan, namun ada sebagian yang

tidak sesuai volume pada DED

67.39% belum melakukan kegiatan

pelaksanaan saat dilakukan monitoring

TAPr wajib untuk mengingatkan

BKAD agar mematuhi seluruh hasil

DED yang sudah disepakati dalam

pelaksanaan pembangunan.

6 Kualitas pekerjaan sesuai rencana

19,56% 8,69% 0,00% 8.69 % hasil pelaksanaan pekerjaan

belum memenuhi syarat seperti yang direncanakan

sebanyak 71.73% belum melakukan uji

petik kualitas pekerjaan.

Dalam melaksanakan pekerjaan agar selalu di cek kualitas pekerjaannya,

dan setelah selesai pelaksanaan

dilakukan test kualitas pekerjaan.

7 OJT terhadap BKAD

dilaksanakan dan bermanfaat

21,73% 36,90% 21,73% sebanyak 36.90% dilakukan OJT

namun tidak dilakukan secara menyeluruh.

Sebanyak 21.73% tidak melakukan OJT

sebanyak 19.56% belum melakukan

OJT terhadap BKAD

OJT sebaiknya dilakukan secara

menyeluruh dan berkala. Bagi wilayah yang belum melakukan OJT

agar segera dilakukanj OJT oleh TAPr

8 Progres pelaksanaan

diproyeksikan terhadap jadwal

pelaksanaan

konstruksi

34,78% 8,69% 32,60% 8.69% progres pekerjaan sebagian

sesuai dengan kurva S (rencana)

32.60% tidak sesuai dengan rencana

jadwal pelaksanaan konstruksi

23.91% Belum membuat schedule

pelaksanaan konstruksi

Dalam setiap pelaksanaan pekerjaan

TAPr dan FM harus mengacu/berpatokan kepada

schedule (kurva S) sebagai alat

pengendalian terhadap waktu pelaksanaan konstruksi

9 FM menyampaikan

laporan secara teratur

13,04% 58,69% 28,26% 58.69% hanya sebagian FM yang

membuat laporan dan menyampaikan laporan secara berkala.

28.26% FM tidak menyampaikan

laporan

TAPr agar mengingatkan FM untuk

secara berkala sesuai dengnba juklak dan juknis untuk membuat laporan

dan mengirimkannya kepada TAPr

dan PPK diwilaytah masing masing

10 TAPr menyampaikan

laporan secara teratur

26,09% 34,78% 39,13% Sebanyak 34,78 % telah menyampaikan

Laporan nya kepada Satker/PPK Prov.

tetapi tidak tepat waktu.

Sebanyak 39,13 % belum

melaporkan/laporan belum lengkap

Laporan TAPr kepada Satker/PPK

harus disampaikan secara lengkap

dan tepat waktu (setiap tanggal 7 /bulannya)

Halaman. 13

NO

VARIABEL

MONITORING ADA/YA

ADA/YA, SEBAGIAN

TIDAK/BE

LUM MELAKUK

AN

ANALISA REKOMENDASI TAHAPAN KEGIATAN

PELAKSANAAN

11 Pelaporan melalui SIM

dilaksanakan dengan

baik

36,96% 58,70% 4,35% 58,70 % Telah input data tetapi tidak

kulitas data tidak valid .

4,35 % Data masih kosong/tidak

diinput

TAPr sebagai penanggung jawab SIM ,

wajib melakukan validasi data dan

update data secara rutin.

12 Evaluasi dilaksanakan

oleh TAPr

17,39% 54,35% 28,26% 54,35 % Laporan bulanan FM telah

disampaikan/dievaluasi oleh TAPr,

namun isi laporan yang dibutuhkan (Juknis PISEW) belum lengkap

28,26 % FM belum melaporkan Laporan

bulanan kepada TAPr.

TAPr wajib melakukan evaluasi

laporan FM baik secara kelengkapan laporan dan ketepatan waktu

13 Rapat koordinasi

dilaksanakan secara teratur

36,96% 26,09% 36,96% 26,09 % Dilakukan rapat koordinasi

tetapi TPPR dan atau TPK, FM, BKAD tidak hadir.inasi

36,96 % Tidak ada Rapat Koord

Rapat koordinasi dilakukan sesuai

jadwal provinsi dan harap dipastikan kehadiran pihak pihak terkait

14 Ada keterbukaan

informasi pelaksanaan

kegiatan

23,91% 36,96% 39,13% 36,96 % ada papan informasi tetapi isi

papan informasi tidak lengkap.

Tidak ada papan informasi.

BKAD wajib membuat papan

informasi dan isi papan informasi

selalu di update serta diletakkan di

posko BKAD

15 Buku bimbingan dimanfaatkan dengan

optimal

10,87% 28,26% 60,87% 28,26 % Ada buku bimbingan namun

belum diisi oleh pihak pihak terkait

60,87 % Tidak ada buku bimbingan.

Buku bimbingan BKAD, disiapkan oleh BKAD dan diisi oleh pihak pihak

terkait pada setiap kegiatan sebagai

bentuk bimbingan kepada BKAD

16 BKAD mampu

menyusun SPJ

8,70% 41,30% 13,04% 41,30 % BKAD telah membuat SPJ

namun belum di susun menurut akunnya

13,04 % belum ada SPJ. Tetapi sudah

ada kegiatan pekerjaan fisik.

36,96 % belum menyusun SPJ karena belum ada kegiatan pek. Fisik

SPJ wajib dibuat, disusun menurut

akunnya dan terfilekan serta disampaikan secara transparan.

17 Penggunaan dana dicatat dengan baik

15,22% 45,65% 15,22% 45,65 % Laporan penggunaan dana telah dibuat tetapi belum dipertanggung

jawabkan secara publik.

Laporan penggunaan dana, harus sudah dilakukan oleh BKAD saat

pekerjaan fisk berjalan.Pencatatan

Halaman. 14

NO

VARIABEL

MONITORING ADA/YA

ADA/YA, SEBAGIAN

TIDAK/BE

LUM MELAKUK

AN

ANALISA REKOMENDASI TAHAPAN KEGIATAN

PELAKSANAAN

15,22 % belum membuat laporan

penggunaan dana tetapi kegiatan pek.

Fisik telah berjalan.

23,91 % Belum membuat laporan

penggunaan dana karena belum ada kegiatan pek. fisik.

tidak boleh ditunda

18 Pengaduan tercatat

dengan baik

2,17% 17,39% 80,43% 17,39 % Pada tahap perencanaan, ada

pengaduan tetapi tidak tercatat/ aduan

secara lisan

67,39 % Pada tahap pelaksanaan, ada pengaduan tetapi tidak tercatat/ aduan

secara lisan

13,04 % tidak ada pengaduan sama

sekali.

Setiap ada pengaduan wajib dicatat

dan ditindak lanjuti.

19 Tindak turun tangan dan penyelesaian

dicatat dengan baik

2,17% 15,22% 23,91% 15,22 % pengaduan telah ditindak

lanjuti tetapi tidak tercatat.

23,91 % pengaduan tidak ditindak

lanjuti

58,70 % tidak ditindak lanjuti karena

tidak ada pengaduan

Tindak turun tangan sedapat mungkin melibatkan unsur tingkat

kecamatan, kabupaten atau provinsi

Halaman. 15

LAMPIRAN 3 : Kelengkapan SIM Data tahap Persiapan dan Perencanaan Status tgl 25 September 2017, Pukul 10.23

Nomor : 522/ND/CK/PISEW/IX/2017………………………………….. Tanggal : 29 September 2017

NO PROVINSI JML

KEC

PERSIAP

AN PERENCANAAN SKOR

IDENTIFIKASI

KELEMBA

GAAN

PERTEMUA

N

KEC.

SINKRO

NISASI KEG.

PISEW

DG. RKPD

SURVEI

IDENTIF

IKASI KAWASA

N

SURVEI RENCANA

INFRASTR

UKTUR

PENYUSUN

AN

DOKUMEN PROFIL

KAWASAN

PENYUS

UNAN DED

PENYU

SUNAN RAB

PERENCA

NAAN

1. ACEH 4 4 4 4 4 4 4 4 4 100%

2. SUMATERA UTARA 20 20 20 20 20 20 20 20 20 100%

3. SUMATERA BARAT 9 9 9 9 9 9 9 9 9 100%

4. RIAU 3 3 3 3 3 3 3 3 3 100%

5. JAMBI 4 4 4 4 4 4 4 4 4 100%

6. SUMATERA SELATAN 16 16 16 16 16 16 16 16 16 100%

7. BENGKULU 10 10 10 10 10 10 10 10 10 100%

8. LAMPUNG 4 4 4 4 4 4 4 4 4 100%

9. JAWA BARAT 83 83 83 83 83 83 83 83 83 100%

10. JAWA TENGAH 28 28 28 28 28 28 28 28 28 100%

11. D I YOGYAKARTA 4 4 4 4 4 4 4 4 4 100%

12. JAWA TIMUR 41 41 41 41 41 41 41 41 41 100%

13. NUSA TENGGARA BARAT 14 14 14 14 14 14 14 14 14 100%

14. NUSA TENGGARA TIMUR 32 32 32 32 32 32 32 32 32 100%

15. KALIMANTAN BARAT 30 30 30 30 30 30 30 30 30 100%

16. KALIMANTAN TENGAH 14 14 14 14 14 14 14 14 14 100%

17. SULAWESI UTARA 10 10 10 10 10 10 10 10 10 100%

18. SULAWESI TENGAH 6 6 6 6 6 6 6 6 6 100%

19. SULAWESI SELATAN 14 14 14 14 14 14 14 14 14 100%

20. SULAWESI TENGGARA 7 7 7 7 7 7 7 7 7 100%

21. GORONTALO 4 4 4 4 4 4 4 4 4 100%

22. MALUKU 10 10 10 10 10 10 10 10 10 100%

23. PAPUA BARAT 29 29 29 29 29 29 28 28 28 99%

24. PAPUA 4 4 2 2 2 2 2 2 2 50%

Jumlah 400 400 398 398 398 398 397 397 397

97.9%

Halaman. 16

LAMPIRAN 4 : Kelengkapan SIM Data tahap Pelaksanaan Status tgl 25 September 2017, Pukul 10.23

Nomor : 522/ND/CK/PISEW/IX/2017………………………………….. Tanggal : 29 September 2017

NO PROVINSI JUMLAH

KEC

PERTEMUAN PRA

PELAKSANAAN

TANDA

TANGAN

KONTRAK SP3

PENCAIRAN DANA BPM TAHAP

I (70%) SKOR

TANGGAL

SP2D

TERMIN I (40%)

DARI BANK PELAKSANAAN

1. ACEH 4 4 4 4 0 75%

2. SUMATERA UTARA 20 20 20 20 20 100%

3. SUMATERA BARAT 9 9 9 9 9 100%

4. RIAU 3 3 3 3 3 100%

5. JAMBI 4 4 4 4 4 100%

6. SUMATERA SELATAN 16 16 16 16 16 100%

7. BENGKULU 10 10 10 10 10 100%

8. LAMPUNG 4 4 4 4 4 100%

9. JAWA BARAT 83 81 83 81 51 89%

10. JAWA TENGAH 28 28 28 28 27 99%

11. D I YOGYAKARTA 4 4 4 4 4 100%

12. JAWA TIMUR 41 41 41 41 38 98%

13. NUSA TENGGARA BARAT 14 14 14 14 14 100%

14. NUSA TENGGARA TIMUR 32 29 32 32 21 89%

15. KALIMANTAN BARAT 30 30 30 30 30 100%

16. KALIMANTAN TENGAH 14 14 14 14 14 100%

17. SULAWESI UTARA 10 10 10 10 10 100%

18. SULAWESI TENGAH 6 3 6 6 0 63%

19. SULAWESI SELATAN 14 14 14 14 14 100%

20. SULAWESI TENGGARA 7 7 7 7 5 93%

21. GORONTALO 4 4 4 4 4 100%

22. MALUKU 10 10 10 10 10 100%

23. PAPUA BARAT 29 25 29 28 25 92%

24. PAPUA 4 2 4 4 2 75%

Jumlah 400 386 400 397 335

RATA RATA 94.7%

Halaman. 17

LAMPIRAN 5 : Kelengkapan SIM Data Infrastruktur Status tgl 25 September 2017, Pukul 10.23

Nomor : 522/ND/CK/PISEW/IX/2017………………………………….. Tanggal : 29 September 2017

No Kode

Prop Provinsi

Luas KK Nilai Progres

Foto 0 Foto 25 Koordinat Rata

rata Terlayani (Ha)

Terlayani Konstruksi Fisik

1 11 ACEH 100.0% 0.0% 100.0% 0.0% 0.0% 0.0% 100.0% 42.9%

2 12 SUMUT 100.0% 100.0% 100.0% 87.0% 100.0% 30.4% 87.0% 86.3%

3 13 SUMBAR 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 91.7% 29.2% 100.0% 88.7%

4 14 RIAU 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 0.0% 100.0% 85.7%

5 15 JAMBI 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 75.0% 0.0% 100.0% 82.1%

6 16 SUMSEL 90.0% 90.0% 100.0% 85.0% 80.0% 0.0% 90.0% 76.4%

7 17 BENGKULU 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%

8 18 LAMPUNG 36.4% 36.4% 100.0% 27.3% 100.0% 0.0% 100.0% 57.1%

9 32 JABAR 98.3% 100.0% 98.3% 0.4% 78.0% 0.0% 90.6% 66.5%

10 33 JATENG 100.0% 100.0% 100.0% 61.0% 100.0% 27.3% 100.0% 84.0%

11 34 DI YOGYAKARTA 100.0% 100.0% 75.0% 75.0% 100.0% 25.0% 100.0% 82.1%

12 35 JATIM 26.3% 26.3% 100.0% 0.7% 83.2% 2.2% 94.2% 47.5%

13 52 NUSA TENGGARA BARAT 36% 38% 83% 86% 64% 30% 45% 54.8%

14 53 NUSA TENGGARA TIMUR 71.9% 71.9% 81.3% 0.0% 46.9% 0.0% 40.6% 34.7%

15 61 KALIMANTAN BARAT 40.9% 47.0% 100.0% 69.7% 100.0% 21.2% 100.0% 68.4%

16 62 KALIMANTAN TENGAH 100% 100% 100% 100% 100% 93% 100% 99.0%

17 71 SULAWESI UTARA 100.0% 100.0% 58.3% 83.3% 83.3% 0.0% 100.0% 75.0%

18 72 SULAWESI TENGAH 100.0% 100.0% 100.0% 79.2% 91.7% 0.0% 100.0% 81.5%

19 73 SULAWESI SELATAN 100.0% 100.0% 97.4% 5.2% 59.7% 0.0% 100.0% 66.0%

20 74 SULAWESI TENGGARA 88.9% 88.9% 77.8% 15.6% 8.9% 0.0% 100.0% 54.3%

21 75 GORONTALO 37.5% 37.5% 37.5% 100.0% 100.0% 100.0% 37.5% 72.2%

22 81 MALUKU 100% 100% 100% 100% 100% 10% 100% 87.1%

23 91 PAPUA BARAT 97% 97% 58% 64% 27% 0% 79% 60.2%

24 94 PAPUA 75% 0% 75% 0% 25% 0% 75% 27.8%

RATA-RATA 83.3% 76.4% 89.2% 60.0% 75.6% 19.5% 89.1% 70.0%