Post on 17-Sep-2018
Ferdinan De J Saragih, www.she4us.blogspot.com
Sajak-sajak
Serupa Angin
Ferdinan De J SaragihFerdinan De J SaragihFerdinan De J SaragihFerdinan De J Saragih
@@@@2009200920092009
Ferdinan De J Saragih, www.she4us.blogspot.com
Penting copyright 2009
Terimakasih sudah mengunduh e-book ini. Seluruh isi dokumen ini
dapat digunakan dan disebarkan secara bebas “gratis” kepada
siapapun yang anda mau, asalkan tidak menghapus atau merubah
atribut. Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang kecuali
mendapatkan ijin terlebih dahulu dari Penulis Ferdinan De J Saragih
ke ferdinan@ymail.com. Terimakasih.
Ferdinan De J Saragih, www.she4us.blogspot.com
Pertama dipublikasikan di
www.she4us.blogspot.com
www.rayapost.blogspot.comwww.rayapost.blogspot.comwww.rayapost.blogspot.comwww.rayapost.blogspot.com
www.sigodang.blogspot.com
www.ferdinan01.blogspot.com
Ferdinan De J Saragih, www.she4us.blogspot.com
Kepada Tuhan
surat ini mungkin terlalu lama
kukirimkan melalui pos kota
berisi doa-doa dan no Hpku
Tuhan tau sendiri, sinyal di antara kita
telah terputus sekian lama
seumpama percerayan sepasang mempelai
Tuhan mungkin sudah bosan
mengetik sms di hari lalu, namun
tak pernah ada balasan dariku
dulu aku masih menikmati dunia
kini aku telah membenahinya lagi
sudi kiranya Tuhan menghubungiku kembali
Bandung, 2009
Ferdinan De J Saragih, www.she4us.blogspot.com
Musafir
“siapakah yang kau temui
di balik belantara ini?” bisik daun
“mimpi” ucapku
bunda telah melahirkanku penuh mimpi
maka aku harus menemuinya
saat ini
sebap hari mudaku akan pergi semasa lagi
Bandung, 2009
Ferdinan De J Saragih, www.she4us.blogspot.com
Sehari Lalu
sehari lalu kau datang penuhi mimpi
lalu kucoba menyalakannya dalam tungku hatiku
di kenyataan aku mencintaimu melebihi mimpiku
akupun menunggu hingga sehari lalu
sayang cahayamu telah hilang
jiwaku tak lagi menggumimu
sudah cukup sajakku mendongeng tentangmu.
Sehari lalu jawabmu hanya sunyi
lengang serupa batu, tak cukupkah waktu itu
kukerahkan mengetuk Pintumu
Setia Budhi, 2009
Ferdinan De J Saragih, www.she4us.blogspot.com
Duniaku
aku tidak bisa melihat indahnya jagad raya
seluruh pandangan dipenuhimu
wajah indah, senyuman dan sempurnanya ragamu,
selalu terlihat di saat kedua kelopak mataku terbelalak
kini ragamu adalah duniaku
senyumanmu dan juga tawamu
menjadi pemandangan indah
di saat aku ingin berlibur
di kala hatiku sendu dan tawa tidak lagi bersamaku
Bandung, 2008
Ferdinan De J Saragih, www.she4us.blogspot.com
Dua Senja
dalam lamunanku yang panjang, aku
memikirkanmu seperti malam memikirkan bulan
mengisyaratkan kisah kita
yang tak bisa berpijak seumpama impian kita
tentu saja kita tidak akan memiliki
anak laki-laki dan perempuan
kita memang belum terlalu jauh
berjalan di atas tepi ini
hanya saja tujuan kita sama
namun kita tak pernah sampai ke samudra
karena kakimu dan kakiku
selalu terpasung pada persinggahan yang berbeda.
Ledeng, 2009
Ferdinan De J Saragih, www.she4us.blogspot.com
Pada Kejauhan
di puncak sunyi
kita saling berlari antara samudra
umpama sepasang rusa
berjarak sungai terjal
mungkin inilah kerikil-kerikil
menjelma rintangan
yang selalu setia
di jalanan, supaya kita memahami cinta
tapi masih kau ingat tower itu
diatasnya telah kupasang
bendera setia
raihlah itu, untuk menghapus kejauhan ini
Setia Budhi, 2009
Ferdinan De J Saragih, www.she4us.blogspot.com
Penolakan
di saat fajar roh dan raga akan bercerai
waktuku setengah malam lagi
jangan membanguniku
setelah adegan penolakan itu
satu hal yang belum kuucapkan
sebelum pergi
tapi tidak dapat kuungkapkan
lewat gema
kau bisa membacanya
pada surat terakhirku
dalam dadaku, tepat dipangkal hatiku
tertulis “hatiku merana”
Setia Budhi, 2008
Ferdinan De J Saragih, www.she4us.blogspot.com
Pada Kematian
dalam kesunyian malam
aku tidur menghadap bulan
sendiri melewati hari
pagi sudah beranjak siang
siang jadi malam
namun bayangmu belum juga datang
tujuh malam
semua terlewat hanya menunggu
berharap kau menabur bunga
meneteskan air mata
mengungkapkan kata setia
Bandung, 2008
Ferdinan De J Saragih, www.she4us.blogspot.com
Perempuan
hatimu selalu saja kau selimuti pada suasana
gerah kemarau ini
aku kehausan menyelusuri bukit
lembah juga lorong yang kau beri api
menunggu pada musim basah nanti
terlalu sulit untukku melewati lumpur mati
menuju puncakmu
perempuanku,
dengan jubah berselimut salju
akan kuterobos apimu sebelum puncakmu
ditumbuhi ladang-ladang baru
Setia Budhi, 2009
Ferdinan De J Saragih, www.she4us.blogspot.com
Tanah
pada tanah aku terdampar
tumbuh mengembang lewat musim lengang
menyayat hati, serupa anak domba
aku dilimpahkan akan dunia
aku hidup dari tanah
menggores, menabur lalu menuai
jauh lalu kutinggalkan tanahku
atas matahari ke hujan
kukirim sepucuk surat
agar langit memberi dahaga
musim yang sejuk
untuk menuai lagi di musim ini
Setia Budhi, 2009
Ferdinan De J Saragih, www.she4us.blogspot.com
Pendopo Tua
pendopo tua itu bukan seperti yang
dulu kusinggahi, sebulan yang lalu menjelma
rumah singgah, ruang kebusukan pikiran yang
menganggap dirinya pemimpin, seminggu yang lalu
mobil-mobil berjejer penuhi taman
orang-orang yang kami kenal yang menyisipkan
namanya pada kertas pemilu
seminggu lalu, dia berlagak pemimpin
dia seperti penguasa, dia tidak sadar kalau
pakayan yang dia kenakan seragam rumah sakit jiwa
Bandung, 2009
Ferdinan De J Saragih, www.she4us.blogspot.com
Serupa Angin
aku masih menunggumu di gerbang
menuju ruang kelam kita dulu
pada setiap sudut ruang itu
tertinggal kesetiaanmu, apakah dulu
kau lupa untuk membawa atau kesengajaanmu
mungkin di ruang ini ada penyesalan
ketololan yang sembrautan
kenikmatan penuh kabut
tapi, aku tak perduli tentang itu
aku hanya ingin kesetiaanmu yang serupa angin
Lembang, 2009
Ferdinan De J Saragih, www.she4us.blogspot.com
Mutiara
di sini kita hanya memandangi
danau tua, hati kita keruh menjadi-jadi
masa kanakkanak kita direnggut
waktu tanpa sisa
air seputih embun di sihir menjadi selinder kotor
pasir yang dibasuh purnama
tempat kita bermain terkubur bangkai
zaman ini
haruskah kita anak rantau saling
menyalahkan meninggalkan mutiara ini
bertahun-tahun
Bandung, 2009
Ferdinan De J Saragih, www.she4us.blogspot.com
Ragaku
dalam ragaku masih menancap citamu
akar-akar berbaur penuhi ruang hatiku
tunggang, serabut bersatu
tak tercabut selama masih ada waktu
melepuh tak akan terjadi
semua tak akan sirna, di akhirat mungkin
tetap saja ada, selama aku merasakan
bahwa aku nyata
Setia Budhi, 2008
Ferdinan De J Saragih, www.she4us.blogspot.com
Pertobatan
malam ini
semua candu kupuaskan
tetes-tetes anggur merah, raib sudah
dalam setiap tegukan
hembusan nikotin kuhisap
berputar memenuhi paru-paruku
aku muak, aku bosan
semua hanya konyol
pagi, aku terbangun dalam tidurku
dalam olengku, semua mimpi
memuaskan malam terakhir pertobatan
Setia Budhi, 2008
Ferdinan De J Saragih, www.she4us.blogspot.com
Cerita Pemimpin
aku tumbuh dari ladang-ladang Negri
dari hamparan tanah
yang di garap dan dihembuskan
nafas-nafas baru
sayang, pupuk-pupuk negiku tak terjangkau
dia tumbuh kurus
kering tak berdaging
dia tumbuh, juga tak berbuah
panenpun tinggal kenangan
cerita pemimpin menyuarakan
perubahan, apakah itu akan diwujudkan
atau janji belaka
mari kita bertanya pada waktu
Kiara Condong, 2008
Ferdinan De J Saragih, www.she4us.blogspot.com
Cermin Negriku
hembusan angin sepoy dalam Serentetan
Kemajuan, diartikan anak negriku
dalam mata tertutup rapat
bocah-bocah kecil terhanyut di aliran sungai
milenium, bermuara di laut modern
yang katanya menyenangkan itu
teknologi itupun mengelana dan sesukanya
mengikis pundasi-pundasi keingintahuan
kesempatan, hingga anak negriku megap-megap
tak berdayalalu mengeluh menanggung nestapa
dalam kebodohan menjulang kemiskinan
pada abad dua puluh, sungguh memilukan
Bandung, 2008
Ferdinan De J Saragih, www.she4us.blogspot.com
Mabuk
aku datang di kebunmu
menikmati anggur yang
kau rawat, kau jaga
ketat dengan beribu pasukanmu
kekuatanku akan kukerahkan
melumpuhkan pasukanmu
menikmati anggurmu, sampai aku
mabuk cinta
Setia Budhi, 2009
Ferdinan De J Saragih, www.she4us.blogspot.com
Derajat
udara masih pagi
lekaslah keluar
menghisap dan menghembuskan
nafas-nafas baru
karena tak lama lagi kau dapat
menikmati, jika jarum jam melewati
sudut 180 derajat udara pagi akan lenyap
Setia Budhi, 2009
Ferdinan De J Saragih, www.she4us.blogspot.com
30CM
kau mendekapku
serupa anjing di halaman rumah
memaksaku menjadi anjing jantan
jangan, aku tidak akan
mengulang rublik media
selepas kasih sayang
kepiluan bersama kita berdua
biarlah jarak kita 30cm saja
tanpa pertemuan raga
karena belum waktunya
Bandung, 2009
Ferdinan De J Saragih, www.she4us.blogspot.com
Cinta
diantara lusuhan jalanan ini
kita menyatu dalam kalbu
kendaraan-kendaraan bigitu hilir-mudik
terlewat antara kita
namun tak pernah kita hiraukan
mungkin inilah cinta
lupa segala
jika ajal kita berada pada detik ini
Tuhan juga pasti akan lupa
karena dia begitu mencintai cinta
Setia Budhi, 2009
Ferdinan De J Saragih, www.she4us.blogspot.com
Sajak tak Berpintu
tumpukan kertas telah terisi
susunan kata
hingga jemari ini terasa lelah
bercerita politik
hukum lalu udara kabut
membuat sajak ini tak berpintu
hanya....
Bandung, 2009
Ferdinan De J Saragih, www.she4us.blogspot.com
Jadi Pemimpin
suatu hari
dimana engkau di pilih menjadi pemimpin
bermain di atas kertas
lalu mulutmu bicara peraturan baru
kami hanya mengangguk setuju
suatu hari
di mana engkau di pilih menjadi pemimpin
memegang kendali
jangan hanya kau pertebal saku
kami akan siaga terpadu
suatu hari
di mana engkau di pilih menjadi pemimpin
lakukanlah amanat
maka kita akan selalu maju
membangun negri ini bersama
Bandung, 2009
Ferdinan De J Saragih, www.she4us.blogspot.com
Pagi
matahari telah bertengger di ufuk timur
bulanpun malu-malu bersembunyi di balik awan
bunga-bunga kembali mekar
udara pagi bergerak pelan dari kebekuan
mahluk-mahluk bersiap memulai kegiatan
pagi yang benar-benar menawan
penuh kekhusukan
inilah nirwana dunia yang kuimpikan
jangan kau cari di kota-kota
kota hanya penuh egois dan kesesakan
Bandung, 2009
Ferdinan De J Saragih, www.she4us.blogspot.com
Bunga Nirwana
di sini waktu setia berlari mengejar kita
di tiup malam di hempas siang
begitulah berulang
terjerembap antara kejaran waktu yang ganas
dan waktu
hampir saja menggenggamku
kembali tak kuiklaskan
waktu merenggut, Sebelum
hatiku bersandar
di antara bunga nirwana
Bandung, 2009
Ferdinan De J Saragih, www.she4us.blogspot.com
Pijar
aku tau
cintamu sedalam kabut malam itu
mataku tak kuasa menerawang
penuh sesak dan duri, hingga
aku gelisah memahaminya
aku tak tau
sedalam apa kabut itu
tapi aku yakin pijarku tak akan redup
tak terkalahkan oleh kabutmu
Setia Budhi, 2009
Ferdinan De J Saragih, www.she4us.blogspot.com
Penjelmaan
entah berapa tahun yang lalu
ini sebuah tempat menggairahkan
di sini masih bertengger hewan-hewan
juga tumbuh-tumbuhan
orang-orang menyebutnya gudang perburuan
bagian dari ladang kehidupan
sebelah selatan
terhampar padang ilalang
lalu anak-anakpun kejar-kejaran
mencari kupu-kupu yang indah menawan
tapi sayang, itu hanya kenyataan masa silam
lalu khayalan masa sekarang
entah berapa tahun lalu
terjadi pembalakan besar-besaran
gelegar mesin-mesin
menjadikannya kota gelap-gelapan
tak ada lagi perburuan, anak-anak kejar-kejaran
hanya kupu-kupu malam yang berkeliaran
Setia Budhi, 2009
Ferdinan De J Saragih, www.she4us.blogspot.com
Sakau Gengsi
telah kujelajahi diantara pulau-pulau
di hotelhotel, restoran
namun tak ada lagi kutemukan negriku
hilang setelah melewati perkampungan
yang tak terjamah kemajuan
ini bukan negriku
aku telah melewati perbatasan
namun kenapa orang-orang sama saja
persis sepertiku
tak berambut pirang seperti orang asing
di situ tertulis flower hotel
di sana restouran
dengan open closenya
ternyata bangsaku di jajah lagi
oleh sakau gengsi yang parah
Bandung, 2009
Ferdinan De J Saragih, www.she4us.blogspot.com
Ambigu
dalam mulut yang kau punya
beribu hal, termakan belum kau kunyah
perihal tetangku
begitu buas
sedangkan singa terasing olehnya
aku terlalu ambigu untuk kau tau
tak dapat kau tebak
kau kuasai, serupa lotre
adalah gelap atau terang
setan atau malaikat, laut juga daratan
aku adalah kesatuan yang selama ini
dipertentangkan
Bandung, 2008
Ferdinan De J Saragih, www.she4us.blogspot.com
Biografi Singkat Penulis
Ferdinan De J Saragih lahir di Sigodang, Sumatra Utara, 4 Desember 1988. Mahasiswa Bahasa dan Sastra Indonesia UPI Bandung. Penulis dan blogger.
Karyanya pernah di muat di Koran Sindo, Jurnal Bogor, Radar Banten, Kompas.com, Riau Pos dan lain-lain, Puisinya tergabung pada antologi Karnaval Kupu-kupu dan Penyair Muda.