Post on 13-Aug-2015
description
RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )
Nama Sekolah : SMA NEGERI 9 BANDA ACEH
Mata Pelajaran : KIMIA
Kelas / Semester : XII/ 2
Alokasi Waktu : 10 JP ( 4 x Pertemuan )
I. Standar Kompetensi : 4. Memahami senyawa organik dari reaksinya, benzena dan turunann dan
makromolekul.
II. Kompetensi Dasar : 4.4 Mendeskripsikan struktur, tata nama, penggolongan, sifat, dan kegunaan
lemak.
III. Indikator
1. Menuliskan rumus struktur dan tata nama lemak
2. Mendeskripsikan penggolongan lemak
3. Membedakan sifat sifat fisis dan kimia lemak dan minyak
4. Menjelaskan reaksi-reaksi lemak dan minyak
5. Menjelaskan kegunaan lemak
IV. Tujuan Pembelajaran
Siswa mampu menjelaskan struktur dan tata nama, sifat fisis dan kimia, penggolongan lemak dan
fungsi lemak dan minyak.
V. Materi Pembelajaran
Struktur dan tata nama lemak
Penggolongan lemak
Sifat fisis dan kimia senyawa lemak dan minyak
Fungsi dan peran lemak
VI. Metode Pembelajaran
1. Model : STAD dan NHT
2. Pendekatan : kontekstual, induktif
3. Metode : Ceramah, diskusi, tanya jawab, latihan
VII. Kegiatan pembelajaran
A. Pertemuan 1 ( 3 x 45 menit ) Indikator 1
NoKegiatan Belajar
Waktu (menit)
Aspek Life Skill yang Dikembangkan
1. Pendahuluan Guru memberi salam dan berdo’a bersama
siswa Guru memberikan apersepsi : Tuliskan
makanan yang tergolong mengandung lemak. Guru Memberikan motivasi : Anak-anak
tahukah kalian bentuk struktur dan tata nama lemak dari makanan yang kalian sebutkan tadi?
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran Siswa mendengarkan tujuan pembelajaran
10
- Disiplin
- TaqwaKerja sama
- Percaya diri
- Rasa ingin tahu
2. Kegiatan Inti Siswa duduk dalam beberapa kelompok yang
anggotanya ± 4 orang secara heterogen (campuran menurut prestasi)
Secara klasikal siswa mendengarkan penyajian pelajaran secara garis besar
Siswa mengerjakan soal dalam masing-masing kelompok. Anggota kelompok yang sudah tahu menjelaskan pada anggota lain sampai semua anggota dalam kelompok mengerti.
Masing-masing kelompok berdiskusi mengerjakan tugas dari guru
Setiap kelompok mempresentasikan hasil kerjanya
Tanya Jawab antara kelompok mengenai tugas yang telah dipresentasikan
Siswa mendengarkan penguatan oleh guru
110’ - Kerja sama
- Kesungguhan
- Disiplin
- Percaya diri
- Adil
- Berfikir kritis
- Tanggung jawab
3. Penutup 15’ - Pengendalian diri
Siswa membuat kesimpulan dibimbing oleh guru
Guru memberikan penghargaan kepada kelompok
Melakukan refleksi
- Kejujuran
B. Pertemuan 2 ( 2 x 45 menit ) Indikator 2
No Kegiatan BelajarWaktu (menit)
Aspek Life Skill yang Dikembangkan
1. Pendahuluan Guru memberi salam dan berdoa bersama
siswa Guru mengabsen siswa yang tidak hadir Guru menanyakan alasan siswa tidak hadir Apersepsi : Mengingat kembali tentang
penulisan struktur dan tata nama lemak dan minyak
Motivasi : Apakah minyak yang kita gunakan sehari-hari termasuk ke dalam golongan lemak?
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran Siswa mendengarkan tujuan pembelajaran
10’ - Disipilin
- Taqwa
- Kerjasama
- Percaya diri
- Berfikir kritis
2. Kegiatan inti Siswa duduk berdasarkan masing-masing
kelompok Siswa mendengarkan penjelasan pelajaran
secara garis besar Siswa disuruh berdiskusi dan mencari
referensi tentang penggolongan lemak. Anggota kelompok yang sudah tahu menjelaskan pada anggota lain sampai semua anggota dalam kelompok mengerti.
Setiap kelompok mempresentasikan hasil kerja mereka
Siswa mengumpulkan hasil kerja kelompok Siswa bertanya hal-hal yang belum dipahami Siswa mendengarkan penguatan materi oleh
guru
70’ - Kerja sama
- Kesungguhan
- Disiplin
- Percaya diri
- Kejujuran
- Saling menghargai
3. Penutup Guru membimbing siswa membuat
kesimpulan
10’ - Kejujuran
- Pengendalian diri
Guru memberi penghargaan kepada kelompok
Refleksi Siswa mendengarkan informasi materi
selanjutnya
C. Pertemuan 3 ( 3 x 45 menit ) , indikator 3 dan 4
No Kegiatan BelajarWaktu (menit)
Aspek Life Skill yang Dikembangkan
1. Pendahuluan Guru memberi salam dan berdoa bersama
siswa Guru mengabsen siswa yang tidak hadir Apersepsi : Tuliskan contoh dari lemak jenuh
dan lemak tidak jenuh? Motivasi : Tahukah kalian sifat-sifat dari
lemak ? Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
10’ - Disipilin
- Taqwa
- Kerjasama
- Percaya diri
2. Kegiatan inti Siswa duduk dalam kelompok-kelompok
kecil, setiap kelompok terdiri dari 4 orang siswa. Setiap anggota dalam kelompok mendapatkan nomor diri masing-masing.
Dengan berdiskusi di kelas, siswa diminta mengerjakan soal yang di berikan oleh guru. Masing-masing peserta berdiskusi mengenai materi tersebut dalam kelompoknya selama kurang lebih 30 menit.
Setelah habis waktu yang ditentukan untuk berdiskusi, kemudian guru memanggil salah satu nomor siswa dari salah satu kelompok secara acak untuk maju kedepan dan membacakan hasil diskusi kelompoknya.
Setelah habis waktu yang ditentukan untuk berdiskusi, kemudian guru memanggil salah satu nomor siswa dari salah satu kelompok secara acak untuk maju kedepan dan membacakan hasil diskusi kelompoknya.
Siswa yang dipanggil maju kedepan dan membacakan hasil diskusinya
Siswa dari kelompok yang lain dengan
100’ - Kerjasama
- Kesungguhan
- Disiplin
- Percaya diri
- Kejujuran
- Saling menghargai
nomor diri yang sama diberikan kesempatan untuk memberikan tanggapan.
Setelah selesai, kemudian guru kembali memanggil siswa dari kelompok lain untuk membacakan kesimpulan kelompoknya, begitu seterusnya sampai semua kelompok mendapat giliran.
Siswa bertanya hal-hal yang belum dipahami kepada guru
Guru memberikan tanggapan dan simpulan berdasarkan hasil diskusi kerja kelompok
Guru memberikan penguatan tentang penggolongan lemak dan minyak dalam kehidupan sehari-hari
Guru memberikan catatan-catatan penting mengenai materi pokok yang harus dikuasai siswa.
3. Penutup Guru membimbing siswa untuk membuat
rangkuman dari materi yang telah dibahas Guru melakukan penilaian akhir terhadap
materi yang telah diberikan Guru dan siswa melakukan refleksi Mengabsen kehadiran siswa Guru menanyakan kabar siswa yang tidak
hadir minggu lalu Guru memberikan tugas baca materi untuk
pertemuan berikutnya Guru memberi penghargaan pada tiap
kelompok.
25’ - Kejujuran
- Pengendalian diri
- Potensi diri
D. Pertemuan 4 ( 2 x 45 menit ), Indikaror 5
No Kegiatan BelajarWaktu (menit)
Aspek Life Skill yang Dikembangkan
1. Pendahuluan Guru memberi salam dan berdoa bersama
siswa Guru mengabsen siswa yang tidak hadir Guru menanyakan alasan siswa tidak hadir Apersepsi : Tuliskan salah satu reaksi kimia
dari lemak yang kalian ketahui? Motivasi : Apa-apa saja kegunaan dari
5’ - Disipilin
- Taqwa
- Kerjasama
- Percaya diri
lemak? Menjelaskan tujuan pembelajaran
2. Kegiatan inti Siswa duduk berdasarkan masing-masing
kelompok Siswa mendengarkan penjelasan pelajaran
secara garis besar Siswa disuruh berdiskusi dan mencari
referensi tentang penggunaan lemak dalam kehidupan sehari - hari. Anggota kelompok yang sudah tahu menjelaskan pada anggota lain sampai semua anggota dalam kelompok mengerti.
Setiap kelompok mempresentasikan hasil kerja mereka
Siswa mengumpulkan hasil kerja kelompok Siswa bertanya hal-hal yang belum dipahami Siswa mendengarkan penguatan materi oleh
guru
75’ - kerjasama
- Kesungguhan
- Disiplin
- percaya diri
- Kejujuran
- Saling menghargai
3. Penutup Guru membimbing siswa untuk membuat
rangkuman dari materi yang telah dibahas Guru melakukan penilaian akhir terhadap
materi yang telah diberikan Guru dan siswa melakukan refleksi Guru mengadakan evaluasi
10’ - Kejujuran
- Pengendalian diri
- Potensi diri
VIII. Sumber Belajar:
Purba, Michael.2006.Kimia SMA Untuk Kelas XI. Jakarta: Erlangga.
Sudarmo, Unggul. 2004. Kimia Untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.
` http://id.wikipedia.org/wiki/Hibridisasi_orbital
IX. Penilaian hasil Belajar
1. Jenis Tagihan : Tugas kelompok
2. Bentuk Tagihan : Essay, tertulis
3. Contoh tagihan : Terlampir
A. PENILAIAN HASIL BELAJAR
N
oNama Siswa
Aspek Yang Diamati
KtrTanggun
g Jawab
Kerja
sama
dalam
kelompo
k
Kedisplina
n
Mengharg
ai Teman
Kejujura
n
Motivasi
potensi
diri
B C K B C K B C K B C K B C K B C K
1.
2.
3.
4.
… Dst nya…
Catatan
*) Beri tanda check list (√) pada kolom yang disediakan
**) B = Baik, C = Cukup, K = Kurang
B. PENILAIAN HASIL BELAJAR
Kisi-kisi Penilaian Pengetahuan
Kompetensi
Dasar
Indikator Pencapaian
KompetensiMateri Indikator Soal
Bentuk
Tes
No.
Soal
Mendeskripsik
an struktur,
tata nama,
penggolongan,
sifat, dan
kegunaan
lemak.
Menjelaskan
struktur dan tata
nama lemak
Struktur dan
tata nama
lemak dan
minyak
Siswa dapat
menentukan
struktur dan tata
nama lemak dan
minyak
Soal
essay
1
Menuliskan sifat
fisik dan kimia
Sifat fisik dan
kimia lemak
Siswa dapat
menentukan sifat
Essay 2
Pedoman Penilaian Afektif
Kompetensi
Dasar
Indikator Pencapaian
KompetensiMateri Indikator Soal
Bentuk
Tes
No.
Soal
lemak dan minyak dan minyak fisik dan kimia
dari lemak dan
minyak
Menjelaskan
penggolongan
lemak berdasarkan
kejenuhannya
Penggolongan
lemak
berdasarkan
kejenuhannya
Siswa dapat
menentukan
penggolongan
asam lemak
Essay 3
Menjelaskan
fungsi lemak
Fungsi lemak
dan minyak
Siswa dapat
menyebutkan
fungsi – fungsi
lemak
Essay 4
Instrumen Penilaian dan Pedoman Penskoran
Soal Esay :
1. Tuliskan nama dan struktur dari minyak kelapa!
2. Sebutkan sifat fisis dari minyak kelapa!
3. Apakah perbedaan dari lemak jenuh dan lemak tidak jenuh?
4. Apakah kegunaan lemak dan minyak dalam industri makanan?
No Soal Kunci Jawaban Skor
1 Minyak kelapa memiliki struktur CH3(CH2)10COOH, dengan nama
IUPAC n-dodekanoat.
2,5
2 Sifat Fisis Lemak
Pada suhu kamar, lemak hewan pada umumnya berupa zat padat,
sedangkan lemak dari tumbuhan berupa zat cair.
Lemak yang mempunyai titik lebur tinggi mengandung asam lemak
jenuh, sedangkan lemak yang mempunyai titik lebur rendah
mengandung asam lemak tak jenuh. Contoh: Tristearin (ester
gliserol dengan tiga molekul asam stearat) mempunyai titik lebur 71
2,5
°C, sedangkan triolein (ester gliserol dengan tiga molekul asam
oleat) mempunyai titik lebur –17 °C.
Lemak yang mengandung asam lemak rantai pendek larut dalam air,
sedangkan lemak yang mengandung asam lemak rantai panjang
tidak larut dalam air.
Semua lemak larut dalam kloroform dan benzena. Alkohol
panasmerupakan pelarut lemak yang baik.
3 Perbedaan dari lemak jenuh dan tidak jenuh ialah:
Berdasarkan strukturnya lemak tidak jenuh terdapat ikatan rangkap,
sedangkan lemak jenuh tidak ada ikatan rangkap.
2,5
4 Dalam industry makanan, minyak dan lemak digunakan untuk membuat
margarine (mentega sintesis).
2,5
Soal Pertemuan 1
1. Tuliskan rumus molekul dari gliseril trilinoleat!2. Tuliskan rumus molekul dari Gliseril tripalmitat!
3. Tuliskan Nama trivial , nama IUPAC dan rumus molekul asam lemak jenuh yang memiliki jumlah atom C 16, C 18 dan C 20 !
Jawaban1.
2.
3.
Soal pertemuan 2
Carilah berbagai referensi dan jelaskan tentang penggolongan lemak !
Jawab :
Klasifikasi Lemak Berdasarkan Kejenuhan IkatanJenis-jenis Asam Lemak
Sebagaimana pembahasan sebelumnya bahwa molekul lemak terbentuk dari gliserol dan tiga asam lemak. Oleh karena itu, penggolongan lemak lebih didasarkan pada jenis asam lemak penyusunnya. Berdasarkan jenis ikatannya, asam lemak dikelompokkan menjadi dua, yaitu:a. Asam lemak jenuh
Asam lemak jenuh, yaitu asam lemak yang semua ikatan atom karbon pada rantai karbonnya berupa ikatan tunggal (jenuh). Contoh: asam laurat, asam palmitat, dan asam stearat.
b. Asam lemak tak jenuhAsam lemak tak jenuh, yaitu asam lemak yang mengandung ikatan rangkap pada rantai
karbonnya.Contoh: asam oleat, asam linoleat, dan asam linolenat.
Adapun rumus struktur dan rumus molekul beberapa asam lemak dapat dilihat pada tabel
Soal pertemuan 3
1. Jelaskan sifat – sifat fisis lemak!2. Jelaskan sifat –sifat kimia dari lemak !3. Jelaskan reaksi – reaksi uji pengenalan lemak
4. Mengapa lemak yang mengandung asam lemak rantai panjang tidak larut dalam air, sedangkan yang mengandung asam lemak rantai pendek larut dalam air?
Jawab :
1. Sifat Fisis Lemaka) Pada suhu kamar, lemak hewan pada umumnya berupa zat padat, sedangkan lemak dari
tumbuhan berupa zat cair.b) Lemak yang mempunyai titik lebur tinggi mengandung asam lemak jenuh, sedangkan
lemak yang mempunyai titik lebur rendah mengandung asam lemak tak jenuh. Contoh: Tristearin (ester gliserol dengan tiga molekul asam stearat) mempunyai titik lebur 71 °C, sedangkan triolein (ester gliserol dengan tiga molekul asam oleat) mempunyai titik lebur –17 °C.
c) Lemak yang mengandung asam lemak rantai pendek larut dalam air, sedangkan lemak yang mengandung asam lemak rantai panjang tidak larut dalam air.
d) Semua lemak larut dalam kloroform dan benzena. Alkohol panas merupakan pelarut lemak yang baik.
2. Sifat Kimia Lemaka) Reaksi Penyabunan atau Saponifikasi (Latin, sapo = sabun)
Pada pembahasan terdahulu telah diketahui bahwa lemak dapat mengalami hidrolisis. Hidrolisis yang paling umum adalah dengan alkali atau enzim lipase. Hidrolisis dengan alkali disebut penyabunan karena salah satu hasilnya adalah garam asam lemak yang disebut sabun
Reaksi umum:
Reaksi hidrolisis berguna untuk menentukan bilangan penyabunan.Bilangan penyabunan adalah bilangan yang menyatakan jumlah miligram KOH yang dibutuhkan untuk menyabun satu gram lemak atau minyak. Besar kecilnya bilangan penyabunan tergantung pada panjang pendeknya rantai karbon asam lemak atau dapat juga dikatakan bahwa besarnya bilangan penyabunan tergantung pada massa molekul lemak
Bilangan penyabunan sama dengan jumlah miligram kalium hidroksida (KOH) yang dibutuhkan untuk menyabunkan satu gram lemak.
b) Halogenasi
Asam lemak tak jenuh, baik bebas maupun terikat sebagai ester dalam lemak atau minyak mengadisi halogen (I2 tau Br2) pada ikatan rangkapnya.
Karena derajat absorpsi lemak atau minyak sebanding dengan banyaknya ikatan rangkappada asam lemaknya, maka jumlah halogen yang dapat bereaksi dengan lemak
dipergunakan untuk menentukan derajat ketidakjenuhan. Untuk menentukan derajat ketidakjenuhan asam lemak yang terkandung dalam lemak, diukur dengan bilangan yodium. Bilangan yodium adalah bilangan yang menyatakan banyaknya gram yodium yang dapat bereaksi dengan 100 gram lemak. Yodium dapat bereaksi dengan ikatan rangkap dalam asam lemak. Tiap molekul yodium mengadakan reaksi adisi pada suatu ikatan rangkap. Oleh karena itu makin banyak ikatan rangkap, maka makin besar pula bilangan yodium.
c) HidrogenasiSejumlah besar industri telah dikembangkan untuk merubah minyak tumbuhan
menjadi lemak padat dengan cara hidrogenasi katalitik (suatu reaksi reduksi). Proses konversi minyak menjadi lemak dengan jalan hidrogenasi kadang-kadang lebih dikenal dengan proses pengerasan. Salah satu cara adalah dengan mengalirkan gas hidrogen dengan tekanan ke dalam tangki minyak panas (200 °C) yang mengandung katalis nikel yang terdispersi.
3. Ada beberapa reaksi pengenalan lemak, antara lain:1) Uji Akrolein
Uji akrolein digunakan untuk mengetahui adanya gliserol dalam lemak. Akrolein mudah dikenali dengan baunya yang menusuk dengan kuat. Jika lemak dipanaskan dan dibakar akan tercium bau menusuk disebabkan terbentuknya akrolein.
2) Uji PeroksidaUji peroksida bertujuan untuk mengetahui proses ketengikan oksidatif pada lemak
yang mengandung asam lemak tak jenuh.
3) Uji KetidakjenuhanUji ini digunakan untuk membedakan lemak jenuh dan lemak tak jenuh.
4. Air adalah suatu pelarut yang bersifat polar, sedangkan semakin panjang rantai karbon asam lemak pada lemak, maka sifat kepolaran lemak tersebut semakin berkurang. Oleh karena itu, lemak yang mengandung asam lemak rantai panjang tidak larut dalam air karena bersifat kurang polar (mendekati nonpolar), sedangkan lemak yang mengandung asam lemak rantai pendek bersifat polar, sehingga larut dalam air yang bersifat polar juga
5. Diskusikan bersama teman sekelompok mu tentang penggunaan lemak dalam kehidupan sehari-hari! Gunakan berbagai referensi yang kalian punya.
Jawab :
Penggunaan Lemak dan Minyak dalam Kehidupan Sehari-hariLemak atau minyak dapat dimanfaatkan untuk beberapa tujuan, di antaranya sebagai
berikut.1) Sumber energi bagi tubuh
Lemak dalam tubuh berfungsi sebagai cadangan makanan atau sumber energi. Lemak adalah bahan makanan yang kaya energi. Pembakaran 1 gram lemak menghasilkan sekitar 9 kilokalori.
2) Bahan pembuatan mentega atau margarin Lemak atau minyak dapat diubah menjadi mentega atau margarine dengan cara hidrogenasi.
3) Bahan pembuatan sabunSabun dapat dibuat dari reaksi antara lemak atau minyak dengan KOH atau
NaOH. Sabun yang mengandung logam Na disebut sabun keras (bereaksi dengan keras terhadap kulit) dan sering disebut sabun cuci. Sedangkan sabun yang mengandung logam K disebut sabun lunak dan di kehidupan sehari-hari dikenal dengan sebutan sabun mandi.
Uraian Materi
Salah satu senyawa organik golongan ester yang banyak terdapat dalam tumbuhan, hewan, atau manusia dan sangat berguna bagi kehidupan manusia adalah lemak (Fat). Contoh
lemak adalah wax (lilin) yang dihasilkan lebah. Lemak pada tubuh manusia terutama terdapat pada jaringan bawah kulit di sekitar perut, jaringan lemak sekitar ginjal yang mencapai 90%, sedangkan pada jaringan otak sekitar 7,5 sampai 70%. Lemak yang pada suhu kamar berbentuk cair disebut minyak, sedangkan istilah lemak biasanya digunakan untuk yang berwujud padat. Lemak umumnya bersumber dari hewan, sedangkan minyak dari tumbuhan. Beberapa contoh lemak dan minyak adalah lemak sapi, minyak kelapa, minyak jagung, dan minyak ikan.
A. Rumus Struktur dan Tata Nama LemakLemak adalah ester dari gliserol dengan asam-asam karboksilat suku tinggi. Asam
penyusun lemak disebut asam lemak. Asam lemak yang terdapat di alam adalah asam palmitat (C15H31COOH),asam stearat (C17H35COOH), asam oleat (C17H33COOH), dan asam linoleat (C17H29COOH). Pada lemak, satu molekul gliserol mengikat tiga molekul asam lemak, oleh karena itu lemak adalah suatu trigliserida. Struktur umum molekul lemak seperti terlihat pada ilustrasi di bawah
.Pada rumus struktur lemak di atas, R1–COOH, R2–COOH, dan R3–COOH adalah molekul
asam lemak yang terikat pada gliserol. Ketiga molekul asam lemak itu boleh sama (disebut asam lemak sederhana) dan boleh berbeda (disebut lemak campuran). Tetapi pada umumnya, molekul lemak terbentuk dari dua atau lebih macam asam lemak. Sebagai contoh, salah satu komponen minyak kapas mempunyai struktur sebagai berikut.
Nama lazim dari lemak adalah trigliserida. Penamaan lemak dimulai dengan kata gliseril yang diikuti oleh nama asam lemak. Contoh
B. Klasifikasi Lemak Berdasarkan Kejenuhan Ikatan1 . Jenis-jenis Asam Lemak
Sebagaimana pembahasan sebelumnya bahwa molekul lemak terbentuk dari gliserol dan tiga asam lemak. Oleh karena itu, penggolongan lemak lebih didasarkan pada jenis asam lemak penyusunnya. Berdasarkan jenis ikatannya, asam lemak dikelompokkan menjadi dua, yaitu:c. Asam lemak jenuh
Asam lemak jenuh, yaitu asam lemak yang semua ikatan atom karbon pada rantai karbonnya berupa ikatan tunggal (jenuh). Contoh: asam laurat, asam palmitat, dan asam stearat.
d. Asam lemak tak jenuhAsam lemak tak jenuh, yaitu asam lemak yang mengandung ikatan rangkap pada rantai
karbonnya.Contoh: asam oleat, asam linoleat, dan asam linolenat.
Adapun rumus struktur dan rumus molekul beberapa asam lemak dapat dilihat pada tabel
2. Hidrolisis LemakPada pembahasan ester telah dijelaskan bahwa reaksi pembentukan ester dari alkohol
dengan asam karboksilat disebut reaksi pengesteran (esterifikasi). Kebalikan dari reaksi esterifikasi disebut reaksi hidrolisis ester.
Dengan demikian, hidrolisis lemak menghasilkan gliserol dan asam-asam lemak.
C. Sifat-Sifat Lemak
1. Sifat Fisis Lemake) Pada suhu kamar, lemak hewan pada umumnya berupa zat padat, sedangkan lemak dari
tumbuhan berupa zat cair.f) Lemak yang mempunyai titik lebur tinggi mengandung asam lemak jenuh, sedangkan
lemak yang mempunyai titik lebur rendah mengandung asam lemak tak jenuh. Contoh: Tristearin (ester gliserol dengan tiga molekul asam stearat) mempunyai titik lebur 71 °C, sedangkan triolein (ester gliserol dengan tiga molekul asam oleat) mempunyai titik lebur –17 °C.
g) Lemak yang mengandung asam lemak rantai pendek larut dalam air, sedangkan lemak yang mengandung asam lemak rantai panjang tidak larut dalam air.
h) Semua lemak larut dalam kloroform dan benzena. Alkohol panas merupakan pelarut lemak yang baik.
2. Sifat Kimia Lemakd) Reaksi Penyabunan atau Saponifikasi (Latin, sapo = sabun)
Pada pembahasan terdahulu telah diketahui bahwa lemak dapat mengalami hidrolisis. Hidrolisis yang paling umum adalah dengan alkali atau enzim lipase. Hidrolisis dengan alkali disebut penyabunan karena salah satu hasilnya adalah garam asam lemak yang disebut sabun
Reaksi umum:
Reaksi hidrolisis berguna untuk menentukan bilangan penyabunan.Bilangan penyabunan adalah bilangan yang menyatakan jumlah miligram KOH yang dibutuhkan untuk menyabun satu gram lemak atau minyak. Besar kecilnya bilangan penyabunan
tergantung pada panjang pendeknya rantai karbon asam lemak atau dapat juga dikatakan bahwa besarnya bilangan penyabunan tergantung pada massa molekul lemak
Bilangan penyabunan sama dengan jumlah miligram kalium hidroksida (KOH) yang dibutuhkan untuk menyabunkan satu gram lemak.
e) HalogenasiAsam lemak tak jenuh, baik bebas maupun terikat sebagai ester dalam lemak atau
minyak mengadisi halogen (I2 tau Br2) pada ikatan rangkapnya.
Karena derajat absorpsi lemak atau minyak sebanding dengan banyaknya ikatan rangkappada asam lemaknya, maka jumlah halogen yang dapat bereaksi dengan lemak
dipergunakan untuk menentukan derajat ketidakjenuhan. Untuk menentukan derajat ketidakjenuhan asam lemak yang terkandung dalam lemak, diukur dengan bilangan yodium. Bilangan yodium adalah bilangan yang menyatakan banyaknya gram yodium yang dapat bereaksi dengan 100 gram lemak. Yodium dapat bereaksi dengan ikatan rangkap dalam asam lemak. Tiap molekul yodium mengadakan reaksi adisi pada suatu ikatan rangkap. Oleh karena itu makin banyak ikatan rangkap, maka makin besar pula bilangan yodium.
f) HidrogenasiSejumlah besar industri telah dikembangkan untuk merubah minyak tumbuhan
menjadi lemak padat dengan cara hidrogenasi katalitik (suatu reaksi reduksi). Proses konversi minyak menjadi lemak dengan jalan hidrogenasi kadang-kadang lebih dikenal dengan proses pengerasan. Salah satu cara adalah dengan mengalirkan gas hidrogen dengan tekanan ke dalam tangki minyak panas (200 °C) yang mengandung katalis nikel yang terdispersi.
D. Reaksi Pengenalan LemakAda beberapa reaksi pengenalan lemak, antara lain:
4) Uji AkroleinUji akrolein digunakan untuk mengetahui adanya gliserol dalam lemak. Akrolein
mudah dikenali dengan baunya yang menusuk dengan kuat. Jika lemak dipanaskan dan dibakar akan tercium bau menusuk disebabkan terbentuknya akrolein.
5) Uji PeroksidaUji peroksida bertujuan untuk mengetahui proses ketengikan oksidatif pada lemak
yang mengandung asam lemak tak jenuh.
6) Uji KetidakjenuhanUji ini digunakan untuk membedakan lemak jenuh dan lemak tak jenuh.
E. Penggunaan Lemak dan Minyak dalam Kehidupan Sehari-hariLemak atau minyak dapat dimanfaatkan untuk beberapa tujuan, di antaranya sebagai
berikut.4) Sumber energi bagi tubuh
Lemak dalam tubuh berfungsi sebagai cadangan makanan atau sumber energi. Lemak adalah bahan makanan yang kaya energi. Pembakaran 1 gram lemak menghasilkan sekitar 9 kilokalori.
5) Bahan pembuatan mentega atau margarin Lemak atau minyak dapat diubah menjadi mentega atau margarine dengan cara hidrogenasi.
6) Bahan pembuatan sabunSabun dapat dibuat dari reaksi antara lemak atau minyak dengan KOH atau
NaOH. Sabun yang mengandung logam Na disebut sabun keras (bereaksi dengan keras terhadap kulit) dan sering disebut sabun cuci. Sedangkan sabun yang mengandung logam K disebut sabun lunak dan di kehidupan sehari-hari dikenal dengan sebutan sabun mandi.
Mengetahui Banda Aceh, 08 Desember 2012 Dosen Pengampu Mahsiswa Perencanaan Pembelajaran Kimia
Sri Winarni, S.Pd., M.pd Haris Zulvianda NIP.197910162008122003 NIM. 0806103080023