Post on 03-Jul-2015
Review Jurnal
Indonesia merupakan negara dengan keanekaragaman jenis lamun yang tinggi,
dengan keberadaan lamun yang ditemukan di wilayah pesisirnya, namun informasi mengenai
ekologi dan distribusi lamun sangat sedikit. Penelitian yang telah dilakukan antaralain
mengenai “Struktur Komunitas Lamun di Pulau Talise, Sulawesi Utara”. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui potensi sumberdaya lamun, mengingat fungsi lamun sebagai
tempat berlindung, mencari makan/sumber makanan bagi sejumlah besar biota yang
berasosiasi dengan lamun. Hasil penelitian menunjukan jenis lamun yang ditemukan yaitu
Enhalus acoroides, Thalassia hemprichii, Halophila ovalis, Syringodium isoetifolium,
Halodule pinifolia, Halophila uninervis dan Cymodocea rotundata. Distribusi jenis lamun
dipengaruhi oleh tipe substrat dan pemintakatan (zonasi). Tiap zonasi ditumbuhi komunitas
lamun yang berbeda, ada yang komunitas monospesifik, seperti jenis Halophila uninervis.
Tutupan lamun yang paling luas terdapat di daerah intertidal dimana penetrasi cahayanya
sampai dasar perairan sehingga proses fotosintesis berlangsung dengan baik.
Penelitian lain mengenai lamun adalah “Komunitas Lamun di Rataan Terumbu Pantai
Bama, Taman Nasional Baluran, Jawa Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
komunitas dan struktur vegetasi lamun di rataan terumbu. Hasil penelitian menunjukan jenis
lamun yang ditemukan adalah Enhalus acoroides, Halophila ovalis, Halophila ovata,
Thalassia hemprichii, Cymodocea rotundata, Halodule uninervis, dan Syringodium
isoetifolium. Ada yang merupakan jenis dengan penyebaran yang luas dan ada juga yang
merupakan jenis dengan penyebaran terbatas. Penyebaran dan pertumbuhan lamun di suatu
perairan pantai sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor diantaranya salinitas, intensitas
cahaya matahari dan turbiditas. Jenis lamun yang mampu tumbuh dengan baik pada terumbu
adalah jenis Halophila uninervis, yang merupakan jenis pioner yang membentuk komunitas
monospesifik. Terdapat komunitas lamun yang ditumbuhi beberapa jenis lamun, yaitu
membentuk komunitas bispesifik, trispesifik, dan campuran. Jenis-jenis yang posisinya
berdekatan satu sama lain merupakan jenis-jenis yang memiliki tingkat kesamaan yang tinggi
dalam hal distribusi individu di dalam plot dan juga diduga memiliki kebutuhan lingkungan
yang hampir sama.
Dua penelitian diatas memiliki kesamaan yaitu meneliti mengenai struktur komunitas
lamun. Namun perbedaannya terletak pada keberadaan lamun yang diamati. Kedua penelitian
menunjukan hasil lamun yang ditemukan dengan jenis yang sama. Dengan demikian, struktur
komunitas lamun di Indonesia masih tergolong baik.
REVIEW JURNAL
EKOLOGI LAUT TROPIS
Oleh :
Bella Fatwa RoseptaH1G007031
JURUSAN PERIKANA DAN KELAUTANFAKULTAS SAINS DAN TEKNIK
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMANPURWOKERTO
2010