Post on 01-Jul-2015
CHAPTER 1: PELAPORAN KEUANGAN DAN STANDAR
AKUNTANSI
1. Akuntansi adalah bahasa internasional dalam bisnis. Karakteristik utama dari
akuntansi adalah: (1)pengenalan, pengukuran, dan penyampaian informasi
keuangan tentang (2)kesatuan ekonomi hingga(3) pihak berkepentingan. Akuntansi
keuangan adalah proses yang bertujuan untuk mempersiapkan laporan keuangan
perusahaan yang diunakan baik oleh pihak internal maupun pihak eksternal.
Pengguna laporan keuangan meliputi investor, kreditor, manajer,serikat pekerja,
dan perwakilan pemerintah. Jelasnya, akuntansi manajerial adalah proses
pengenalan, pengukuran, penganalisaan, dan penyampaian informasi keuangan
yang diperlukan manajemen untuk merencanakan, mengendalikan, dan
mengevaluasi operasi perusahaan.
Laporan Keuangan adalah alat utama bagi sebuah perusahaan untuk menyampaikan
informasi keuangannya pada pihak luar. Pernyataan ini memperlihatkan kondisi
perusahaan dinilai dengan satuan uang. Pernyataan ini biasanya menyatakan (1)
pernyataan posisi keuangan, (2) laporan laba rugi, (3) laporan arus kas, dan(4)
laporan perubahan modal.
2. Penggunaan sumberdaya secara efisien kerap menentukan perkembangan bisnis.
Hal ini menjadi permasalahan pokok dalam akuntansi. Informasi keuangan yang
relevan, yang secara tepat menggambarkan kondisi keuangan memungkinkan
investor dan kreditor untuk membandingkan pendapatan dan aset digunakan oleh
beberapa perusahaan. Karena para pengguna informasi tersebut (investor &
kreditur)dapat menilai keuntungan dan resiko investasi, mereka pun menyalurkan
sumberdaya dengan lebih efektif.
3. Standar akuntansi yang berkualitas tinggi harus dapat diterima secara luas. Banyak
investor memutuskan untuk berinvestasi secara internasional tanpa mengenal batas
negara. Akibatnya, diperlukan informasi keuangan yang dapat dipersamakan di
berbagai negara. Sampai saat ini masih terjadi perdebatan mengenai standar
akuntansi apa yang paling baik, bagaimana pengembangannya, dan bagaimana
penerapannya.
4. Laporan keuangan secara umum bertujuan menyajikan informasi keuangan dari
suatu perusahaan yang dapat digunakan untuk menarik investor dan kreditur untuk
menanamkan modalnya ke perusahaan ersebut. Namun demikian, laporan keuangan
juga dapat berguna bagi pihak selain investor,misalnya pemerintah dan serikat
pekerja.
5. The International Organization of Securities Comission tidak membuat standar
akuntansi, melainkan berdedikasi untuk memastikan bahwa pasar global beroperasi
pada aturan yang efektif dan efisien. The Internasional Accounting Standards
Board (IASB) adalah organisasi intenasional yang mengatur penentuan standar
akuntansi. Misinya adalah mengembangkan suatu standar berkualitas tinggi dan
mudah dipahami bernama Internasional Financial Reporting Standards sebagai
standar laporan keuangan. Standar yang diterbitkan IASB ini telah digunakan di
lebih dari 115 negara, dan wajib digunakan oleh perusahaan dagang di Eropa.
6. IFRS terdiri dari Internasional Accounting Reporting Standards, International
Accounting Standards, dan penafsiran yang diterbitkan oleh International Financing
reporting Interpretations Committee (IFRIC)atau pendahuluya Standing
Interpretations Committee. Bila terdapt kekurangan pada standar penafsiran
tersebut, dapat diberlakukan literatur lain, termasuk yang terkandung dalam dalam
kerangka kerja untuk pelaporan keuangan dan ketetapan baru yang lain yang
memiliki kesamaan kerangka kerja konsepsual.
CHAPTER 2: KERANGKA KERJA KONSEPSUAL UNTUK
PELAPORAN KEUANGAN
1. Kerangka kerja konsepsual sangat dibutuhkan dalam akuntansi. Beberapa kegunaan
kerangka kerja konsepsual antara lain: (1) membangun dan menghubungkan
kumpulan konsep dan tujuan, (2) menyediakan kerangka kerja untuk
menyelesaikan berbagai permasalahan praktis baru yang muncul, (3)meningkatkan
pemahaman dan kepercayaan para pengguna laporan keuangan, (4) mempertinggi
perbandingan antara laporan keuangan perusahaan.
2. Kerangka kerja konsepsual IASB dideskripsikan dalam “Framework for
Preparation and presentation of financia Statement.” Kerangka kerja konsepsual
FASB dikembangkan dalam beberapa pernyataan konsep, yang secara umum
merujuk pada Conseptual Framework. IASB dan FASB saat ini tengah bekerja
sama dalam proyek mengembangkan kerangka konsepsual yang lebih baik lagi
guna menyediakan pondasi untuk mengembangkan standar akuntansi masa depan.
3. Tujuan dari laporan keuangan secara umum adalah menyajikan informasi keuangan
dari suatu perusahaan yang dapat digunakan untuk menarik investor dan kreditur
untuk menanamkan modalnya ke perusahaan tersebut. Namun demikian, laporan
keuangan juga dapat berguna bagi pihak selain investor,misalnya pemerintah dan
serikat pekerja.
4. Kriteria utama di mana pilihan akuntansi dapat dinilai adalah kegunaan keputusan
—di mana disajikan informasi yang paling berguna untuk pengambilan keputusan.
Relevansi dan penggambaran yang terpercaya adalah dua hal penting yang berguna
bagi pengambilan keputusan. Informasi yang relevan membuat perbedaan dalam
keputusan dengan prediksi dan konfirmasi nilai. Perwakilan yang terpercaya
ditandai dengan kelengkapan, netralitas,dan bebas dari kesalahan. Informasi yang
berguna memiliki kualitas lebih tinggi jika (1)dapat dipersamakan, (2)dapat
dibuktikan, (3) ketepatan waktu, dan (4)dapat dipahami.
5. Laporan keuangan memilki beberapa unsur dasar, antara lain: (1)Aktiva, (2)
Kewajiban, (3)Modal, (4) Pendapatan, (5) Beban.
6. Lima asumsi utama yang mendasari Laporan Keuangan (1) Kesatuan
Ekonomi:Aktivitas perusahaan dipisahkan secara jelas dengan pemilik perusahaan
dan unit bisnis lain. (2) Kelangsungan: Tanpa adanya informasi yang bertentangan,
perusahaan akan bertahan lebih lama. (3)Unit Moneter: satuan hitung kegiatan
ekonomi adalah uang, Unit Moneter merupakan dasar yang tepat untuk perhitungan
dan analisis.(4) Berkala: kegiatan ekonomi dapat dipilah-pilah berdasarkan periode
waktu tertentu (5)Basis Akrual: pengakuan pendapatan/beban dilakukan saat itu
juga, bebeda dengan Basis Kas yang mengakuinya pada saat penrimaan/penyerahan
uang.
7. Akuntansi memiliki beberapa prinsip dasar, antara lain(1)Prinsip pengukuran: IFRS
mengharuskan penggunaan biaya perolehan atau fair value bergantung pada
keadaan. Walau prinsip biaya perolehan menjadi dasar yang penting bagi penilaian,
pencatatan dan pelaporan fair value menjadi meningkat.(2) Prinsip Pengakuan
Pendapatan: Pada umumnya perusahaan mengakui pendapatan ketika keuntungan
ekonomi di masa depan memungkinkan untuk diperoleh perusahaan, dan
dimungkinkan untuk melakukan penghitungan jumlah pendapatan. (3) Prinsip
Pengakuan Beban: perusahaan mengakui beban ketika pelayanan yang diberikan
atau barang yang terjual memberikan pengaruh pada pendapatan. (4) Prinsip
keterbukaan penuh: Perusahaan biasanya menyajikan informasi yang cukup penting
untuk mempengaruhi penilaian dan keputusan dari pengguna informasi.
RESUME
INTERMEDIATE ACCOUNTING
IFRS EDITION
Chapter 1-2
Nama : Aminuddin Afif
NPM : 093060015892
No. Absen : 3
Kelas : 2R Akuntansi
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN
SEKOLAH TINGGI AKUNTANSI NEGARA
TANGERANG
2010