puisi

Post on 16-Jul-2016

220 views 4 download

description

PUISIKU

Transcript of puisi

Tentang sebuah mimpi saat kau menatap sinisMelihat kacung terjun membawa kresek di lereng bukitTak pernah kau percaya karena ia belum mendaratTunggu saja, patah kaki atau tersenyum

Engkau saudara juga tertawaBukan berdo’a malah menghinaDan kau berkata, “mimpi itu tidur, bukan ngelindur”

Inilah aku, dengan mimpi-mimpi yang ku tiruPejuang perang tanpa pedangLoreng-loreng luka goresan penaTak apalah kau tertawa melihatku bersandal jepitIni bukan bualanmuTak pernah ada syarat punya sepatu untuk masuk universitas

Meski kami bukan belum figurSemangat kami tak akan pernah lunturAku ingin mengibarkan bendera, bukan untuk membuat sekatIni untukmu, bukan untuk memiliki sayap, tapi bagaimana mengepakannya

Seperti pula petuah tupai di tepi sungaiBerjuanglah dengan sungguh-sungguhTerjunmu bukan muspro dengan canda dan tawaIlmumu bukan untuk ramai melempar jumroh di tengah jalan rayaStudimu bukan sekedar bisa menggambar jempol di mediaTapi bagaimana engkau tumbuhMenyelamatkan diri, saat kau terjun hanya dengan kresek usangmuKarena engkau belajar bukan untuk mendarat dengan benarTapi seni menyelamatkan diri menyulap kresek menjadi parasut

Ini hanya bualan mudaTunggu saja kebenaranyaKarena semangat tidaklah cukup tanpa modifikasi